• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS RUANG PUBLIK DAN DAYA TARIK PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA BELANJA CIHAMPELAS BANDUNG : Studi Persepsi Pengunjung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KUALITAS RUANG PUBLIK DAN DAYA TARIK PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA BELANJA CIHAMPELAS BANDUNG : Studi Persepsi Pengunjung."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

No Daftar FPIPS 4408/UN.40.2.5.1/PL/2014

ANALISIS KUALITAS RUANG PUBLIK DAN DAYA TARIK PRODUK WISATA

DI KAWASAN WISATA BELANJA CIHAMPELAS BANDUNG

(StudiPersepsiPengunjung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Manajemen Resort & Leisure

Oleh:

Adhitya Pratama 1001564

PROGRAM STUDI

MANAJEMEN RESORT & LEISURE

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

ANALISIS KUALITAS RUANG PUBLIK DAN DAYA TARIK PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA BELANJA CIHAMPELAS BANDUNG

(Studi Persepsi Pengunjung)

Oleh

Adhitya Pratama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Adhitya Pratama 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Analisis Kualitas Ruang Publik dan Daya Tarik Produk Wisata di Kawasan Wisata Belanja Cihampelas Bandung

(Studi Persepsi Wisatawan)

Disetujui dan disahkan oleh,

Pembimbing I

Fitri Rahmafitria, SP., M.Si NIP. 19741018 200812 2 001

Pembimbing II

Erry Sukriah, S.E,. M.S.E. NIP. 19791215 200812 2 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen resort & Leisure

(4)

SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA:

Hari, tanggal : Rabu, 21 Januari 2015

Waktu : Jam 09.00 s.d. selesai

Tempat : Gedung Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Ruang

Sidang FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia

Panitia Ujian Sidang terdiri dari:

1. Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si.

2. Sekretaris : Hj. Fitri Rahmafitria, SP., M.Si.

3. Anggota : Dr. Elly Malihah, M.Si.

Dr. H. Aceng Kosasih, M.Ag.

Wida Budiarti, S.Pd.

Ahmad Hidayat

Penguji : Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd

NIP. 19620512 198703 1 002

Ahmad H Galihkusumah, S.ST.,MM

NIP. 19810522 201012 1 006

Rosita, S.S.,MA.

(5)

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

ANALISIS KUALITAS RUANG PUBLIK DAN DAYA TARIK PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA BELANJA CIHAMPELAS BANDUNG

(Studi Persepsi Pengunjung)

Oleh : Adhitya Pratama

1001564 .

Ruang publik dan daya tarik produk wisata merupakan dua komponen yang memegang peranan penting terhadap perkembangan di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung. Ruang publik adalah komponen yang mewakili sarana dan prasarana. Sedangkan daya tarik produk wisata mewakili suatu rangkaian jasa yang ditawarkan di suatu kawasan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata menurut persepsi wisatawan yang akan timbul suatu upaya pengembangan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dimana akan membandingkan data yang telah didapat dari hasil observasi, kuisioner, dan teori. Populasi dalam metode ini adalah wisatawan yang datang ke kota bandung. Sedangkan sampel yang diambil sebanyak 100 responden.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil bahwa ruang publik di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung memiliki kualitas yang buruk berbeda dengan daya tarik produk wisata yang kualitasnya sudah cukup baik. Dalam penelitian ini timbul suatu upaya pengembangan, diharapkan upaya tersebut dapat memperbaiki kualitas dari kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung menjadi lebih baik.

(6)

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

ANALYSIS OF PUBLIC SPACE QUALITY AND TOURISM PRODUCT ATTRACTIVENESS IN CIHAMPELAS SHOPPING TOURISM AREAS

BANDUNG

(Study of Visitor Perception)

Oleh : Adhitya Pratama

1001564 .

Public space and tourism product attractiveness are two components that held important role in Cihampelas Bandung shopping tourism area development. Public space is component that represent media and infrastructure, while tourism product attractiveness represent services offered in tourism area. This research intended to analyze public space and tourism product attractiveness quality according to visitor perception which can trigger development effort to solve the issues that exist.

This research use descriptive analysis method that comparing the data from observation, questionnaire, and theory. The population of this method are visitor that come to Bandung, with 100 respondents as sample.

The result of this research shows that the public space in Cihampelas shopping tourism area has a bad quality, unlike the tourism product attractiveness that already has a pretty good quality. This research expected an appearance of development effort to fix the quality of Cihampelas shopping tourism area Bandung to be better.

(7)

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... ...1

1.1.Latar Belakang ... ...1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... ...5

1.3. Tujuan Penelitian ... ...5

1.4. Manfaat Penelitian ... ...6

1.5. Definisi Operasional... ...6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... ...7

2.1.Wisata Belanja ... ...7

2.1.1 Pengertian Wisata Belanja ... ...7

2.2.Ruang Publik ... ...7

2.2.1 Pengertian Ruang Publik ... ...7

2.2.2 Fungsi Ruang Publik ... ...8

2.2.3 Kriteria Ruang Publik ... ...9

2.2.4 Tipologi Ruang Publik ... ...9

2.2.5 Kualitas Ruang Publik ... ...10

(8)

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3.1 Pengertian Produk Wisata ... ...11

2.3.2 Komponen Produk Wisata ... ...11

2.4.Persepsi ... ...13

2.4.1 Pengertian Persepsi ... ...13

2.4.2 Faktor-faktor Persepsi ... ...14

2.4.3 Syarat Terjadinya Persepsi ... ...16

2.4.4 Proses Persepsi ... ...16

2.5.Wisatawan ... ...17

2.5.1 Pengertian Wisatawan ... ...17

2.6.Kerangka Pemikiran ... ...19

BAB III METODE PENELITIAN ... ...20

3.1.Lokasi Penelitian ... ...20

3.2.Populasi ... ...20

3.3.Sampel ... ...21

3.4.Metode Penelitian ... ...23

3.5.Jenis dan Sumber Data ... ...23

3.6.Variabel ... ...24

3.7.Teknik Pengumpulan Data ... ...26

3.8.Instrumen Penelitian dan Skala Pengukuran ... ...27

3.8.1 Pendekatan Skala Likert ... ...27

3.8.2 Uji Validitas ... ...28

3.8.3 Uji Realibilitas ... ...30

3.9.Teknik Analisis Data ... ...32

3.9.1 Garis Kontinum ... ...32

3.9.2 Triangulasi ... ...35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... ...36

4.1 Gambaran Umum Kawasan Wisata Belanja Cihampelas Bandung... ...36

(9)

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2 Karakteristik Pengunjung ... ...40

4.2.1 Usia Responden ... ...40

4.2.2 Jenis Kelamin ... ...41

4.2.3 Pendidikan ... ...42

4.2.4 Daerah Asal ... ...43

4.2.5 Pekerjaan ... ...44

4.2.6 Pendapatan ... ...45

4.2.7 Jumlah Kunjungan ke Kawasan Wisata ... ...46

4.2.8 Sumber Informasi ... ...47

4.2.9 Tujuan Berkunjung ... ...48

4.3 Kualitas Ruang Publik di Kawasan Wisata Belanja Cihampelas Bandung .... 49

4.3.1 Pasar ... 50

4.3.2 Pedestrian ... 53

4.3.3 Tempat Parkir ... 56

4.4 Kualitas Daya Tarik Produk Wisata di Kawasan Wisata Belanja Cihampelas Bandung ... 59

4.4.1 Wisata Belanja ... 60

4.4.2 Sentra Jeans (Jeans Street) ... 62

4.4.3 Akomodasi ... 64

4.4.4 Transportasi ... 68

4.4.5 Fasilitas Umum ... 70

4.4.6 Infrastruktur ... 73

4.5 Upaya Pengembangan Kualitas Ruang Publik dan Daya Tarik Produk Wisata di Kawasan Wisata Belanja Cihampelas Bandung ... 75

4.5.1 Upaya Pengembangan Kualitas Ruang Publik di Kawasan Wisata Belanja Cihampelas Bandung... 75

(10)

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 89

5.1. KESIMPULAN ... 89

5.2. SARAN ... 91

DAFTAR PUSTAKA ... 92

LAMPIRAN...93

(11)

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Bandung merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Barat

sekaligus menjadi ibukota provinsi tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah

tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah

Jakarta dan Surabaya menurut jumlah penduduk. Sedangkan wilayah

Bandung Raya (Wilayah Metropolitan Bandung) merupakan metropolitan

terbesar ketiga di Indonesia setelah Jabodetabek dan Gerbang kertosusila

(Grebang kertosusilo). Bandung merupakan salah satu Kota yang menjadi

pilihan Wisatawan dalam berkunjung hal tersebut disebabkan oleh banyaknya

daya tarik produk wisata yang dimiliki kota Bandung. Kota Bandung dikenal

sebagai kota belanja, dengan mall dan factory outlet yang banyak tersebar di

kota ini, dan saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota

wisata kuliner. Dan pada tahun 2007, British Council menjadikan kota

Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia Timur. Saat ini kota

Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan.

Tabel 1.1

Data kunjungan wisatawan ke kota Bandung pada tahun 2009-2013

Tahun Jumlah Kunjungan Wisatawan %

2009 5.007.608

2010 5.179.888 3,32

2011 6.712.824 22,83

(12)

2

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2013 5.564.724 5,52%

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung

“Surga Belanja” itulah julukan yang pas untuk Kota Bandung saat ini. Hamparan tanah parahyangan yang begitu sejuk dan nyaman ditambah

kekayaan seni budaya dan kreatifitas masyarakat Bandung dalam bidang

mode membuat kota ini semakin cantik jika mendapatkan julukan Surganya

Belanja. Bandung yang terkenal dengan pelopor Factory Outlet, membuat

kota ini sangat kaya dengan berbagai nama Factory yang sangat khas. Jika

ingin berbelanja di kota ini untuk mencari barang-barang yang mempunyai

Brand terkenal cukup datang ke distro-distro yang akhir-akhir ini sudah mulia

menjamur.

Tabel 1.2

Daftar tempat wisata belanja yang ada di kota Bandung

No. Tempat Wisata Belanja (Shopping center) di kota Bandung

1 Pasar Baru

2 King Shopping Center

3 Bandung Trade Center

4 Bandung Supermall

5 Paris van Java

6 Cihampelas

7 Cihampelas City Walk

(13)

3

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9 Cibaduyut

Sumber : Data Olahan Penulis

Cihampelas yang dahulu sangat terkenal dengan pusat Jeans adalah salah

satu contoh daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja yang ada di

Kota Bandung. Dewasa ini Cihampelas menjadi salah satu tujuan wajib

wisatawan yang datang ke kota bandung untuk berbelanja, disamping

berbelanja disana pun terdapat banyak akomodasi di bidang perhotelan yang

tentunya memudahkan wisatawan untuk melalukan aktifitas dan istirahat di

tempat yang sama. Tapi disamping itu berbagai masalah yang timbul

berkaitan dengan ketersediaan infrastruktur dapat dilihat jelas pada saat akhir

pekan (weekend) dan pada hari-hari libur. Dimana ketersediaan infrastruktur

penunjang kegiatan pariwisata di Kota Bandung khususnya di Cihampelas

dirasa tidak dapat mengimbangi kebutuhan para pengunjung atau wisatawan

yang datang ke Cihampelas. Beberapa contoh seperti kemacetan sepanjang

jalan Cihampelas yang sampai sekarang belum ada solusi untuk

menanganinya, belum lagi untuk pedestrian dipadati oleh pedagang kaki lima

yang belum disentuh pengalokasianya oleh Dinas Perindustrian dan

Perdagangan sehingga membuat wisatawan tidak mendapatkan hak nya untuk

berjalan sesuai tempatnya, dan contoh lainnya adalah pedagang asongan dan

pengemis menjadi faktor terganggunya kenyamanan berwisata. Menurut

seorang pramuwisata, para pedagang asongan ini sering setengah memaksa

(14)

4

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ruang publik mengasumsikan adanya kebebasan berbicara dan

berkumpul, pers bebas, dan hak secara bebas berpartisipasi dalam perdebatan

politik dan pengambilan keputusan. Disamping itu, juga termasuk dalam

ruang publik adalah tempat minum dan kedai kopi, balai pertemuan, serta

ruang publik lain dimana diskusi sosial-politik berlangsung. Sementara itu

secara spasial ruang publik didefinisikan sebagai tempat dimana setiap orang

memiliki hak untuk memasukinya tanpa harus membayar uang masuk atau

uang lainnya. Ruang publik dapat berupa jalan (termasuk pedestrian), tanah

perkerasan (pavement), public squares, dan taman (park). Hal ini berarti

bahwa ruang terbuka hijau (open space) publik seperti jalan dan taman serta

ruang terbuka non-hijau publik seperti tanah perkerasan (plaza) dan public

squares dapat difungsikan sebagai ruang publik.

Sampai saat ini Pemerintah Kota, investor, pengembang, dan

masyarakat luas masih belum banyak menyentuh perancangan ruang publik

kota. Secara langsung ruang-ruang publik belum dapat memberikan

keuntungan secara finansial. Banyak sekali permasalahan ruang publik kota

antara lain perubahan-perubahan fungsi taman kota menjadi fungsi bengunan

yang tidak terkendali, trotoar dipakai untuk pedagang kaki lima (PKL)

sehingga membuat ketidak nyamanan bagi pejalan kaki, masalah penataan

parkir yang tidak pernah dipikirkan kelayakannya terutama di pusat-pusat

fasilitas pelayanan umum, sehingga mengakibatkan macetnya transportasi

kota. Cihampelas adalah salah satu contoh dimana terdapat banyak

permasalahan ruang publik yang timbul disana seperti penumpukan

kendaraan yang salah satunya disebabkan oleh melebernya pejalan kaki

karena pedestrian yang dipadati oleh pedagang kaki lima dan belum tersentuh

pengelolaanya oleh dinas setempat, belum lagi masalah tempat parkir yang

sampai sekarang belum ada perelokasiannya, ditambah minimnya fasilitas

(15)

5

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperhatikan. Seharusnya pemerintah mulai merencanakan dan merevisi

kembali Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) secara periodik,

sehingga perencanaan yang lebih detail terealisir berdasarkan hirarkinya.

Minimnya kualitas ruang publik tentunya menjadi suatu yang merusak

fungsi dari ruang publik itu sendiri. Kualitas di dalam ruang publik memiliki

nilai yang sangat penting agar menjadi salah satu penunjang timbulnya suatu

kepuasan masyarakat terhadap suatu kualitas pelayanan yang disediakan.

Berkaca kepada konsep pelayanan konsumen dimana Konsumen akan

berusaha memperoleh kepuasan maksimal. Oleh karena itu penulis, ingin

mengadakan penelitian mengenai “Analisis Kualitas Ruang Publik dan

Daya Tarik Produk Wisata di Kawasan Wisata Belanja Cihampelas

Bandung (Studi Pesepsi Pengunjung)”

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Adapun masalah yang dipaparkan peneliti adalah Analisis Kualitas

Ruang Publik dan Daya Tarik Produk Wisata di Kawasan Wisata Belanja

Cihampelas Bandung, Cihampelas merupakan salah satu destinasi pilihan

wisatawan dalam berbelanja di kota Bandung dikarenakan memiliki daya

tarik produk wisata yang sangat menarik diantaranya yang paling menonjol

adalah sentra jeans. Perlu diketahui bahwa Ruang Publik memiliki hubungan

penting terkait sarana penunjang di kawasan wisata belanja Cihampelas

Bandung. Kawasan wisata dengan ruang publik yang berkualitas akan selalu

dikunjungi oleh masyarakat luas dengan berbagai tingkat kehidupan sosial –

ekonomi – etnik, tingkat pendidikan, perbedaan umur dan motivasi atau

tingkat kepentingan berlainan. Fenomena inilah yang akan di kaji oleh

penyusun untuk mengetahui sejauh mana penilaian Wisatawan terhadap

Kualitas Ruang Publik dan Daya Tarik Produk Wisata di Kawasan Wisata

(16)

6

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun beberapa rumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana kualitas ruang publik yang ada di kawasan wisata

belanja Cihampelas Bandung ?

2. Bagaimana kualitas daya tarik produk wisata yang ada di kawasan

wisata belanja Cihampelas Bandung ?

3. Bagaimana upaya pengembangan kualitas ruang publik dan daya

tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas

Bandung ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Menganalisis kualitas ruang publik yang ada di kawasan wisata

belanja Cihampelas Bandung

2. Menganalisis kualitas daya tarik produk wisata yang ada di

kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

3. Mengidentifikasi pengembangan kualitas ruang publik dan daya

tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas

Bandung

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah Peneliti mengkaji permasalahan yang ada maka, peneliti dapat

menyimpulkan beberapa manfaat dari Penelitian ini. Manfaat tersebut adalah

:

1. Kenpentingan Teoritis

(17)

7

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dilakukan pada penelitian ini, serta memperluas kajian ilmu

dari manajemen resort dan leisure

2. Kepentingan Praktis

Menjadi bahan masukan dan rujukan guna meningkatkan kepuasan

wisatawan agar kunjungan wisatawan dapat bertambah di kawasan

wisata belanja Cihampelas Bandung.

1.5 Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalah pemahaman dalam penelitian ini maka

peneliti mendefinisi operasionalkan beberapa hal berikut ini :

1. Ruang Publik adalah suatu sarana atau ruang fisik dimana semua

kalangan masyarakat mempunyai akses untuk menggunakannya.

2. Kualitas Ruang Publik adalah tingkat baik atau buruknya suatu

ruang publik yang tersedia.

3. Daya Tarik Produk Wisata adalah sejumlah komponen, yaitu

(18)

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penulis mengambil lokasi penelitian di sekitar Jalan Cihampelas yaitu

dimulai dari Jalan Bapa Husen sampai Hotel Promenade yang telah di gambarkan

di bawah, karena menurut survey terjadinya kemacetan dan penumpukan

wisatawan berada di sekitar area tersebut.. Untuk lebih jelas peneliti

mencantumkan peta yang bisa peneliti dapatkan dari sumber yang cukup relevan.

Berikut peta Jalan Cihampelas Bandung.

Gambar 3.1

(19)

21

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.2 Populasi

Dalam melakukan penelitian kegiatan pengumpulan data merupakan hal yang

sangat penting. Sebelum mengumpulkan data terlebih dahulu peneliti harus

menentukan populasi dari objek penelitian.

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciri-cirinya akan

diduga (Wardiyanta 2006:19).

Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber

penelitian, dalam hal ini merupakan situasisosial maka objek penelitian tersebut

yaitu benda-benda, manusia ataupun peristiwa yang terjadi sebagai objek

penelitian. Berdasarkan uraian tersebut populasi penelitian ini adalah Seluruh

wisatawan yang dating ke kota Bandung dengan asumsi setiap wisatawan yang

dating ke kota Bandung dating juga ke Cihampelas, karena peneliti sampai

sekarang tidak mendapatkan data yang pasti mengenai jumlah kunjungan

wisatawan yang dating ke Cihampelas Bandung.

Populasi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah seluruh pengunjung

yang datang ke kota Bandung. Dikarenakan jumlah pengunjung Kawasan

Cihampelas tidak dapat dipastikan.

3.3 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi. Dalam menentukan besarnya sampel

menurut Wardiyanta (2006:20) ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan,

diantaranya sebagai berikut:

a. Derajat keseragaman populasi. Semakin seragam populasi, semakin

sedikit sampel yang harus diambil.

b. Ketepatan yang dikehendaki dari penelitian. Semakin tinggi tingkat

presisi yang dikehendaki, semakin besar sampel yang harus diambil.

c. Rencana analisis. Kebutuh ananalisis sering mempengaruhi jumlah

(20)

22

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan presisi yang dikehendaki, tetapi karena kebutuhan analisis maka

jumlah sampel yang sudah ada perlu ditambah lagi.

d. Tenaga, biaya, dan waktu. Ketiga hal itu sangat berpengaruh dengan

penelitian, termasuk dalam pengambilan sampel. Namun demikian yang

tetap perlu menjadi perhatian adalah jangan sampai karena keterbatasan

tenaga, biaya, dan waktu, sampel yang diambil menjadi tidak

representatif.

Pada penelitian ini sample yang digunakan akan diperoleh dengan

menggunakan rumus Slovin berikut ini :

n =

dimana :

n = Ukuran Sample

N= Ukuran Populasi

e = Menyatakan margin eror yang diperkenankan. Dalam ilmu

ekonomi, margin error yang diperkenankan berkisar antara 5 – 10%

(21)

23

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n = 99.99 dibulatkan menjadi 100

Berdasarkan perhitungan rumus slovin diatas maka sampel dalam

penelitian ini berjumlah 100 orang. Dimana sampel tersebut akan diambil

menggunakan teknik aksidental sampling. Sampling Aksidental adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang

yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data menurut Sugiyono

(1999:77).

3.4 Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian yang akan dilakukan, terlebih dahulu harus

ditentukan jenis dan metode yang akan digunakan, sehingga tujuan dari penelitian

itu tercapai. Adapun jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah deskriptif kualitatif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan membuat deskripsi atas

suatu fenomena sosial atau alam secara sestematis, aktual, dan akurat. Di samping

itu, penelitian ini sering juga digunakan untuk menguji suatu hipotesis atau untuk

menjawab pertanyaan mengenai berbagai peristiwa yang sedang terjadi di

(22)

24

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono (2008:2) menambahkan bahwa “Metode Penelitian Analisis

Deskriktif yaitu penelitian yang mencari penyelesaian masalah dengan cara

menggambarkan dan menganalisa kondisi yang sedang berlangsung”. Sedangkan

penelitian kualitatif menurut Moleong (2003:3) merupakan prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang atau perilaku yang diamati.

Data yang akan diperoleh dari hasil kuesioner yang akan disebar kemudian

disusun, kemudian dianalisis berdasarkan teori dan konsep yang mendukung dan

ditarik kesimpulannya, sehingga kita dapat mengetahui hasil dari penelitian ini.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian ini.

Data penelitian dibagi menjadi dua, yaitu data primer dan sekunder:

1. Data Primer

Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada

pengumpulan data (Sugiyono, 2008:402). Data primer yang digunakan

dalam penelitian ini berasal dari data pengisian kuisioner oleh responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumentasi

(Sugiyono, 2008:402). Data tersebut merupakan data yang diperoleh dari

hasil pengolahan data pihak lain.

3.6 Variabel

Menurut Sugiyono (2009:60), variable penelitian pada dasarnya adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

(23)

25

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah Kualitas Ruang Publik dan Daya tarik Produk Wisata. Untuk lebih

memperjelas dan mempermudah penelitian maka peneliti menjelaskan secara rinci

variabel, sehingga dari variabel tesebut bisa melahirkan indikator-indikator yang

akan di jabarkan dalam instrument penelitian. Berikut adalah operasionalisasi

variabel penelitian ini :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

N

o Variabel Sub Variabel

Kompone

n Indikator Skala

No.

Item

1 Ruang Publik Peningkatan

Kualitas Ruang Publik. (Kenyamanan, pencapaian, vitalitas, image)

Pedestrian - Tingkat kenyamanan berjalan kaki

di pedestrian

- Tingkat kemudahan menggunakan

pedestrian

- Tingkat kemudahan dalam

menyebrang Jalan

- Tingkat kebersihan pedestrian

Ordinal A 1

A 2

A 3

A 4

Tempat

Parkir

- Tingkat kemudahan mencari

tempat parkir

- Tingkat kerapihan tempat parkir

- Tingkat keamanan tempat parkir

Ordinal A 5

A 7

A 6

Pasar - Tingkat kepadatan pengunjung di

pasar

- Tingkat keteraturan pasar

- Tingkat kebersihan pasar

- Tingkat kebersihan pertokoan

- Tingkat keramahan pedagang di

pasar

- Tingkat keramahan pedagang

pertokoan

- Tingkat kemudahan menuju pasar

- Tingkat kemenarikan design

pertokoan

- Tingkat kemudahan mengingat

design pertokoan

Ordinal A 9

(24)

26

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Daya Tarik

Produk Wisata. Komponen Utama Produk Wisata. Middleton (2001:124) Atraksi Wisata belanja

- Tingkat ketertarikan terhadap wisata belanja di CIhampelas

- Tingkat citra wisata belanja di Cihampelas

- Tingkat kenyamanan berkunjung

ke Cihampelas

- Tingkat kebersihan wisata belanja

di Cihampelas

- Tingkat kemudahan menuju wisata belanja CIhampelas

- Tingkat kualitas jasa yang diberikan

- Tingkat kemenarikan barang yang dijual di Cihampelas

- Tingkat kualitas barang yang dijual

di Cihampelas

Ordinal B 1

B 2 B 3 B 4 B 5 B 6 B 7 B 8 Jeans Street

- Tingkat ketertarikan terhadap jeans street

- Tingkat citra sebagai jeans street di Cihampelas Ordinal B 9 B 10 Amenitas Akomoda si

- Tingkat ketersediaan sarana

penginapan di Cihampelas

- Tingkat kemudahan menuju penginapan

- Tingkat ketersediaan tempat makan (cafe, coffe shop) di Cihampelas

- Tingkat kemudahan menuju tempat makan (cafe, coffe shop) di

Cihampelas

Ordinal B 11

B 12

B 13

B 14

Transport

asi

-Tingkat kemudahan mencari sarana

transportasi umum

-Tingkat kemudahan menuju tempat

Ordinal

B 15

(25)

27

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pemberentian kendaraan

Fasilitas

umum

- Tingkat kemudahan mencari

tempat sampah

- Tingkat kemudahan mencari

tempat duduk

- Tingkat ketersediaan rambu rambu

lalu lintas

- Tingkat ketersediaan pencahayaan

- Tingkat keterangan pencahayaan

- Tingkat kemudahan mencari toilet

- Tingkat kebersihan toilet

- Tingkat kemudahan mencari

tempat peribadatan

Ordinal B 17

B 18 B 19 B 20 B 21 B 22 B 23 B 24 Aksesibilitas Infrastrukt ur

- Tingkat kualitas jalan raya

- Tingkat keteraturan jalur transportasi

Ordinal B 25

B 26

3.7 Teknik Pengumpulan Data

1. Pengamatan (Observation)

Observasi menurut W.Gulo (2005:116) adalah metode pengumpulan data

dimana peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang

mereka saksikan selama penelitian.

Disini penulis secara langsung melakukan observasi ke Cihampelas,

melihat secara langsung apa saja ruang publik yang ada di kawasan wisata

belanja cihampelas dan daya tarik apa saja yang ada di kawasan sebagai

objek wisata belanja. Serta mengumpulkan data dari pemerintah terkait

perkembangan kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung.

(26)

28

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dokumentasi ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan

kegiatan, foto-foto, film documenter, data yang relevan peneliti.

3. Kuesioner

Penyebaran kuesioner dilakukan untuk mengetahui respon dan

mendapatkan data dari wisatawan mengenai penelitian ini.

4. Studi Literatur

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang bersangkutan dengan

penelitian.

3.8 Instrumen Penelitian dan Skala Pengukuran

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian

adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya turun ke lapangan. Peneliti kualitatif sebagai human instrument,

berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,

melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan

data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Oleh karena itu dalam penelitian

kualitatif ada yang di sebut dengan ke absahan data.

Dalam penelitian ini peneliti membutuhkan skala pengukuran melalui

pendekatan sebagai berikut:

3.8.1 Pendekatan Skala Likert

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian

fenomenas sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

(27)

29

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Pedoman Nilai Kuisioner

Nilai / Skor Alternatif jawaban

1 Sangat Tidak Setuju

2 Tidak Setuju

3 Cukup

4 Setuju

5 Sangat Setuju

Sumber: Hasil pengolahan data oleh penulis, 2014

3.8.2 Uji Validitas

Validitas berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa

yang hendak diukur (Sugiyono,2013:348). Menurut Sugiyono (2013:348)

instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Rumus yang digunakan untuk proses validitas yaitu teknik

korelasi product moment sebagai berikut:

Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item

Y = Skor total

X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑ Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

(28)

30

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu n = Banyaknya responden

Validitas item akan terbukti bila r hitung lebih besar dari r tabel. Dalam

penelitian ini terdapat 42 item yang diwakili oleh 42 pernyataan dalam angket

penelitian. Dalam pengujian validitas, penelitian menggunakan software SPSS

(Statistical Product and Service Solution) versi 20 dengan ketentuan taraf

signifikannya adalah 5% dan r tabelnya adalah 0,300. Uji validitas ini dilakukan

dengan cara menguji validitas pernyataan dalam kuisioner penelitian dibagian

analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata. Pernyataan yang valid

merupakan pernyataan yang absah untuk mengukur indikator dari penelitian ini.

Adapun hasil pengujian validitas akan ditampilkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Hasil Pengukuran Uji Validitas Instrumen Penelitian Kualitas Ruang Publik

dan Daya Tarik Produk Wisata di Kawasan Wisata Belanja Cihampelas

bandung

No.

Item

r Hitung r Tabel Keterangan

A1 0,585 0,300 Valid

A2 0,588 0,300 Valid

A3 0,597 0,300 Valid

A4 0,623 0,300 Valid

A5 0,311 0,300 Valid

A6 0,364 0,300 Valid

A7 0,395 0,300 Valid

A8 0,649 0,300 Valid

(29)

31

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A10 0,688 0,300 Valid

A11 0,491 0,300 Valid

A12 0,601 0,300 Valid

A13 0,377 0,300 Valid

A14 0,321 0,300 Valid

A15 0,302 0,300 Valid

A16 0,331 0,300 Valid

B1 0,468 0,300 Valid

B2 0,490 0,300 Valid

B3 0,648 0,300 Valid

B4 0,506 0,300 Valid

B5 0,515 0,300 Valid

B6 0,590 0,300 Valid

B7 0,404 0,300 Valid

B8 0,652 0,300 Valid

B9 0,656 0,300 Valid

B10 0,447 0,300 Valid

B11 0,320 0,300 Valid

B12 0,473 0,300 Valid

B13 0,522 0,300 Valid

B14 0,498 0,300 Valid

B15 0,462 0,300 Valid

B16 0,589 0,300 Valid

B17 0,534 0,300 Valid

B18 0,623 0,300 Valid

B19 0,395 0,300 Valid

(30)

32

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B21 0,488 0,300 Valid

B22 0,668 0,300 Valid

B23 0,476 0,300 Valid

B24 0,484 0,300 Valid

B25 0,478 0,300 Valid

B26 0,440 0,300 Valid

3.8.3 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2013:348) Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang

bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan

menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan

secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan

dengan test-retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan secara internal

pengujian dapat dilakukan dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada

pada instrumen dengan listrik tertentuk (Sugiyono, 2013:348). Adapun pengujian

reliabilitas pada penelitian ini dengan teknik alda cronbach. Berikut rumus

koefisien reliabilitas alfa cronbach:

ἱ = {1- }

Dimana :

k = mean kuadrat antara subyek

= mean kuadrat kesalahan

= Varians total

Sedangkan rumus untuk varians total dan varians item adala sebagai berikut :

(31)

33

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sugiyono, 2013:265)

Dimana :

Jki = Jumlah kuadrat seluruh skor item

JKs = Jumlah kuadrat subyek

Untuk menentukan suatu instrumen reliabel atau tidak dapat digunakan

kategori koefisien reliabilitas (Guliford, 1956:145), sebagai berikut :

1. 0,80<ri≤1,00 reliabilitas sangat tinggi

2. 0,60<ri≤0,80 reliabilitas tinggi

3. 0,40<ri≤0,60 reliabilitas sedang

4. 0,20<ri≤0,40 reliabilitas rendah

5. -1,00<ri≤0,20 reliabilitas sengat rendah (tidak reliabel)

Untuk menguji reliabilitas dari instrumen angket penelitian, peneliti

menyebarkan angket penelitian kepada 30 responden dan dihitung nilai

reliabilitasnya dari instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini instrumen yang r hitungnya ≥0,6 dinyatakan reliabel atau bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan

data yang sama. Berikut

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kualitas Ruang Publik dan Daya Tarik

Produk Wisata

(32)

34

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ruang Publik 0,799 0,6 Valid

Daya Tarik Produk

Wisata

0,886 0,6 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data oleh peneliti, 2014

Berdasarkan data pada tabel tentang hasil uji reliabilitas instrumen kualitas

ruang publik dan daya tarik produk wisata maka dapat disimpulkan instrumen

dalam penelitian ini reliabel atau dapat digunakan kembali untuk mengukur objek

yang sama.

3.9 Teknik Analisis Data

3.9.1 Garis Kontinum

Setelah pengolahan data melalui uji validitas dan reliabilitas, selanjutnya

dilakukan teknik garis kontinum untuk menjawab rumusan masalah nomor 2 dan

3 mengenai kualitas ruang publik dan kualitas daya tarik produk wisata

berdasarkan studi persepsi wisatawan. Teknik garis kontinum ini digunakan untuk

menafsirkan data tanggapan pengunjung mengenaik variabel-variabel yang

diteliti. Adapun langkah-langkah perhitungan dalam teknik garis kontinum ini

yaitu sebagai berikut (Sugiyono,2013:95) :

1. Mencari nilai indkes maksimum

Nilai indeks maks = skor tertinggi x jumlah pertanyaan x jumlah

responden

2. Mencari nilai indeks minimum

Nilai indeks min = skor terendah x jumlah pertanyaan x jumlah responden

3. Mencari panjang kelas interval

Panjang kelas interval = nilai indeks maks : banyaknya kelas kelas

(33)

35

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sangat Tidak Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat

Setuju Setuju

Untuk menentukan suatu item termasuk kedalam kategori sangat tidak setuju,

tidak setuju, cukup, setuju, sangat setuju dilakukan dengan cara menentukan

terlebih dahulu nilai tengah diantara kategori sebelumnya dengan kategori

setelahnya, dan jika nilai total skor dari item tersebut berada dibawah nilai tengah

maka item tersebut termasuk kedalam item sebelumnya. Untuk lebih jelas

penelitian akan menampilkan contoh dari penggunaan garis kontinum ini pada

contoh kasus berikut :

1. Nilai indek maksimum = 5 x 10 x 100

= 5.000

2. Nilai indek mininum = 1 x 10 x 100

= 1.000

3. Panjang kelas interval = 5.000 : 5

= 1.000

4. Nilai total skor item A = 3.150

(34)

36

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.150

1.000 2.000 3.000 4.000 5.000

[image:34.595.116.491.113.250.2]

STS TS C S SS

Gambar 3.2

Garis Kontinum

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa untuk kategori sangat tidak

setuju berada pada rentang titik A sampai titik B, sedangkan kategori tidak setuju

berada pada rentang titik B sampai titik D, dan kategori cukup berada pada

rentang titik D sampai F, lalu kategori setuju berada pada rentang titik F sampai

H, serta kategori sangat setuju berada pada rentang titik H sampai I.

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat juga nilai total skor dari item A

sebesar 3.150 dan nilai tersebut berada diantara rentang kategori cukup dan setuju.

Untuk menentukan item A termasuk kedalam kategori yang mana, terlebih dahulu

harus ditentukan nilai tengan antara kategori cukup dan setuju. Nilai tengah dari

kedua kategori tersebut adalah titik F dengan nilai sebesar 3.500, maka

dikarenakan total nilai skor item A berada di bawah nilai titik F maka item A

termasuk kedalam kategori cukup.

3.10.2 Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu untuk kepentingan pengecekan data atau sebagai

pembanding terhadap data itu (Moleong, 2004;178).

(35)

37

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Triangulasi Sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam metode kualitatif. Data yang diperoleh berupa wawancara

yang dilakukan lebih dari satu kali dalam periode waktu tertentu.

2. Triangulasi Metode, yaitu dengan menggunakan dua strategi; (1)

pengecekan terhadap derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian

dengan beberapa teknik pengumpulan data, (2) pengecekan derajat

kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama

3. Triangulasi Peneliti, yaitu dengan manfaatkan peneliti atau pengamat

lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan.

Pengambilan data dilakukan oleh beberapa orang.

4. Triangulasi Teori, yaitu melakukan penelitian tentang topik yang sama dan

datanya dianalisa dengan menggunakan beberapa perspektif teori yang

berbeda.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik triangulasi sumber yaitu

dengan membandingkan informasi yang diperoleh melalui observasi lapangan,

(36)

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Kawasan Cihampelas Bandung pada tahun 1987 menjadi salah satu pelopor

toko pakaian berbahan baku jeans dengan kualitas terbaik di kota Bandung.

Dalam perkembanganya, mulai tahun 2000 pemakaian istilah jeans street ini

mulai mengalami perubahan menjadi factory outlet atau disingkat FO

dikarenakan jenis pakaian yang dijual tidak hanya berbahan jeans saja namum

sudah dilengkapi dengan variasi lainnya seperti produk tas, sepatu, dan berbagai

macam produk fashion lainnya. Hingga kini Cihampelas menjadi salah satu wisata

belanja andalan yang dimiliki kota Bandung, karena kawasan Cihampelas selalu

ramai didatangi wisatawan terlihat jelas khususnya pada saat weekend.

Peneliti melakukan penelitian mengenai analisis kualitas ruang publik dan

daya tarik produk wisata yang di anggap oleh peneliti sebagai salah satu

permasalahan yang harus di analisis guna untuk mengembangkan kawasan wisata

belanja Cihampelas Bandung. Setelah peneliti melakukan pembahasan mengenai

kualitas ruang publik di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung serta

menganalisis kualitas daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja

Cihampelas Bandung dan membuat upaya pengembangan kualitas ruang publik

dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas bandung pada

bab sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil observasi lapangan peneliti menemukan adanya

permasalahan dari kualitas ruang publik yang ada di kawasan wisata

belanja Cihampelas Bandung yang harus di analisis menggunakan teori

kualitas ruang publik kemudian di rancang upaya pengembangannya.

Menurut data yang telah diperoleh terdapat 3 jenis ruang publik yang ada

(37)

90

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

parkir, dan pasar. Berdasarkan hasil penelitian terdapat bahwa penilaian

wisatawan terhadap kualitas ruang publik yang ada di kawasan wisata

belanja Cihampelas Bandung yaitu buruk. Pernyataan ini dilihat dari

penilaian wisatawan terhadap pedestrian dan tempat parkir berada dalam

penilaian tidak nyaman sedangkan untuk penilaian kualitas pasar pun

hanya mendapatkan penilaian cukup. Hal tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa kualitas ruang publik yang ada di kawasan wisata

belanja Cihampelas Bandung masih buruk.

2. Berdasarkan hasil observasi lapangan peneliti menemukan adanya

permasalahan dari daya tarik produk wisata yang harus di kaji kualitasnya

dan keberadaanya dengan didasari oleh teori mengenai 3 komponen

utaman produk wisata yaitu atraksi, amenitas, dan aksesibilitas. Menurut

data yang telah diperoleh terdapat daya tarik produk wisata yang tersedia

di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung yaitu wisata belanja dan

sentra jeans sebagai komponen atraksi. Akomodasi, transportasi, dan

fasilitas umum sebagai komponen amenitas, dan infrastruktur sebagai

komponen aksesibilitas. Berdasarkan hasil penelitian terdapat bahwa

penilaian wisatawan terhadap kualitas daya tarik produk wisata di

kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung sudah cukup baik hal

tersebut terbukti dari hasil penilaian wisatawan mengenai wisata belanja,

jeans street, akomodasi, dan transportasi sudah dinilai nyaman, hanya saja

untuk fasilitas umum dan infrastruktur masih dinilai mempunya kualitas

yang buruk.

3. Dari hasil penelitian atas penilaian wisatawan terhadap kualitas ruang

publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata Cihampelas

Bandung menghasilkan upaya pengembangan yang peneliti anggap dapat

berguna untuk dijadikan solusi permasalah yang dinilai buruk oleh

(38)

91

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jembatan penyebrangan atau zebra cross dan meningkatkan sarana

kebersihan di pedestrian, dibuatnya lahan parkir yang baru dan

membenahi lahan parkir yang sudah ada, serta menerapkan peraturan

yang ketat mengenai masalah parkir, dan membuat pengalokasian tempat

untuk sarana pedagang kaki lima secara terpusat. Sedangkan untuk upaya

pengembangan kualitas dayat tarik produk wisata yang harus di benahi

adalah dengan upaya meningkatkan kualitas barang, dibuatnya food court

atau pengalokasian sarana tempat makan, membuat halte atau shelter

untuk pemberentian kendaraan umum, peningkatan sarana kebersihan,

memperbanyak tempat duduk yang nyaman, membuat rambu-rambu lalu

lintas, peningkatan kualitas pencahayaan jalan, menambah sarana fasilitas

umum seperti toilet dan tempat peribadatan, dan memperbaiki kualitas

dari jalan raya. Beberapa upaya di atas terbentuk dari penilaian observasi

peneliti, penilaian wisatawan, dan penilaian mengenai teori yang menurut

peneliti cocok untuk diterapkan di kawasan wisata belanja Cihampelas

Bandung.

5.2Saran

1. Pelaku bisnis di sebuah kawasan harus lebih peka terhadap permintaan

pengunjung, bukan hanya menjual produk saja tetapi pelaku bisnis harus

memikirkan mengenai aspek-aspek penunjang wisata seperti

menyediakan fasilitas umum yang dapat digunakan oleh para

pengunjung.

2. Badan perencanaan pengembangan daerah harus segera menyelesaikan

program 7 revitalisasi sentra industri khususnya di kawasan wisata

belanja Cihampelas Bandung terkait ciri khasnya dengan sebutan sentra

jeans agar proses pemasaran pariwisata yang akan dikelola dinas

(39)

92

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tindak lanjut dari dinas koperasi UKM dan perindustrian perdagangan

terkait dengan permasalahan perelokasian pedagang kaki lima dan juga

untuk pengelolaan terhadap pengusaha sentra jeans.

3. Sudah saatnya masyarakat lebih mengenal mengenai ruang publik, ruang

publik merupakan salah satu ruang yang dapat dimanfaatkan oleh semua

(40)

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amri, S. (2012). Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kebersihan dan

kenyamanan di pasar Tradisional Terhadap Perpindahan Berbelanja Dari Pasar Tradisional ke Pasar Modern di Kota Semarang. (Skripsi), Fakultas Ekonomika

dan Bisnis, Universitas Diponegoro Semarang.

Baud, b. & Lawson. (1998). Tourism and Recreation Handbook of Planning and

Design. London : Architectural Pres.

Darmawan, Edy (2009). Ruang Publik dalam Arsitektur Kota. Imam Bonjol. Semarang.

Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, perencanaan, Implementasi dan pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.

Kotler, P. & T, B.J. & Makens, J.C. (2009) Marketing for Hospitality and Tourism

Nasution, A. (2003). Perkembangan Kebutuhan Masyarakat pada Ruang Terbuka Publik. Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Rahayu, E. (2005). Studi Persepsi Terhadap Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Tingkat Kenyamanan Kawasan Simpang Lima Sebagai Ruang Terbuka Publik.

(Skripsi), Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang.

Rinaldi, M. (2011). Elemen Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2013). Metode penelitian bisnis (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

R&D). Alfabeta. Bandung

Suwantoro, G. (2004), Dasar-dasar Pariwisata, Andi Offset, Yogyakarta,

Tjiptono, F. (2001). Strategi pemasaran. Edisi pertama, Andi Ofset. Yogyakarta

(41)

Adhitya Pratama, 2015

Analisis kualitas ruang publik dan daya tarik produk wisata di kawasan wisata belanja Cihampelas Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

93

Yoeti, O. Edisi Revisi (1996), Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa, Bandung.

Kutipan sumber lain :

Halni, M. (2010). Definisi penataan PKL, definisi wisata belanja, dan definisi

temporer. [Online]. Tersedia

di:http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/457/jbptunikompp-gdl-musrihalni-22840-3-unikom_m-i.pdf. [Diakses 1 Oktober 2014]

[Online]. Tersedia di:http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Bandung. [Diakses 22 September 2014]

Restatika. (2008). Kebijakan Pemerintah melarang pdagang kaki lima. [Online]. Tersedia di:http://restatika.wordpress.com/2010/03/08/kebijakan-pemerintah-melarang-pedagang-kaki-lima/. [Diakses 24 September 2014]

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2
Gambar 3.1 Lokasi Penelitian
Tabel 3.1
+4

Referensi

Dokumen terkait

Memperoleh pelanggan baru ( acquire ), dengan mempromosikan keunggulan produk atau jasa dalam hal inovasi serta kemudahan karena nilai suatu jasa bagi pelanggan

Sebenarnya tahapan atau proses perancangan alat atau rangkaian digital menggunakan Xilinx sama seperti merancang suatu rangkaian logika secara manual akan tetepi kelebihan

[r]

Sebuah proses dibuat melalui system call create-process yang membentuk proses turunan ( child process ) yang dilakukan oleh proses induk ( parent process ).

Hicks dan Gullet (1975) menyatakan bahwa pengorganisasian adalah suatu proses di mana struktur organisasi diciptakan dan dipelihara. Proses ini meliputi

Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari. bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama

Untuk variabel akuntabilitas adalah pertanggungjawaban atas sumber daya keuangan partai politik kepada publik, yang dalam penelitian ini diukur dengan tingkat

Peserta yang lolos dalam seleksi berkas untuk mengikuti program Short Course Bidang Vocational Education Tahun 2017 sebanyak 13 (tiga belas) orang dan telah diseleksi