NO.DAFTAR FPIPS : 2037/UN.40.2.3/PL/2014
PENERAPAN TEKHNIK PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN MASALAH-MASALAH KONTEKSTUAL PADA
MATA PELAJARAN SEJARAH
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA I SMAN I Cikalong Wetan)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Sejarah
Oleh
ASTRI NOVITA DEWI 0800969
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Penerapan Tekhnik Pembelajaran
Snowball Throwing
untuk Meningkatkan
Pemahaman Masalah-Masalah
Kontekstual pada Mata Pelajaran Sejarah
Oleh Astri Novita Dewi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Astri Novita Dewi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
April 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN TEKHNIK PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MASALAH-MASALAH KONTEKSTUAL PADA
MATA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IPA I SMAN I CIKALONG WETAN
OLEH :
Astri Novita Dewi (0800969)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :
Pembimbing I
Dr. Nana Supriatna, M.Ed NIP.196110141986011001
Pembimbing II
Drs. R.H Achmad Iriyadi NIP. 196112191988031002
Mengetahui ,
Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi dari keresahan penulis terhadap kurangnya pemahaman siswa terhadap masalah-masalah kontekstual dalam pembelajaran sejarah, kemampuan siswa hanya terpaku kepada buku sumber yang mereka bawa sehingga menyebabkan siswa kurang berkembang, terbukti ketika dilakukan tanya jawab pada saat menggunakan metode ceramah, pertanyaan dan jawaban yang diutarakan siswa hanya terfokus kepada fakta-fakta yang sebenarnya bisa mereka baca di buku pegangan mereka. Berangkat dari permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah. Untuk mewujudkannya, penulis mencoba menggunakan metode snowball
throwing sebagai alat yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman kontektual. Pada
penelitian kali ini penulis menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan mengadopsi model Jhon Elliot adapun kegiatan yang dilakukan terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA I SMAN I Cikalong Wetan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan lembar observasi guru dan siswa, studi dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan hasil temuan dilapangan, setelah diterapkan metode snowball throwing dalam pembelajaran sejarah, menunjukan ada perubahan yang positif dari kemampuan memahami masalah kontekstual. Berdasarkan empat siklus yang dilakukan peningkatan terjadi pada siklus yang kedua dan masih tetap naik pada siklus yang ketiga. Namun pada siklus yang keempat terjadi penurunan, hal ini yang dapat penulis simpulkan bahwa siklus keempat merupakan titik jenuh siswa dalam proses pembelajaran dengan metode
snowball throwing. Berdasarkan uraian diatas pembelajaran dengan menggunakan metode snowball throwing dapat meningkatkan kemampuan siswa memahami masalah-masalah
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya sadar yang bertujuan untuk menyiapkan subjek pendidikan dalam menghadapi lingkungan yang terus menerus mengalami perubahan. Dengan demikian pendidikan mengandung tujuan yang ingin dicapai, yaitu mengembangkan setiap kemampuan yang ada dalam setiap diri individu sehingga dari pendidikan tersebut diharapkan subjek didik mampu merespon perkembangan masyarakat yang semakin berkembang dari waktu ke waktu.
Pengertian pendidikan dalam arti sempit menurut George F.
Kneller (Suwarno, 2006:20) adalah “…suatu proses
mentransformasikan pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan dari generasi ke generasi, yang dilakukan oleh masyarakat melalui lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, pendidikan tinggi, atau lembaga-lembaga lain.
Menurut Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yaitu pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
Berdasarkan kurikulum 2006, sekolah diberikan otonomi yang besar dalam mengembangkan kurikulum. Pemerintah hanya memberi rambu-rambu yang perlu dirujuk dalam pengembangan kurikulum. Dengan demikian, guru bisa menerapkan metode pembelajaran yang lebih membuat siswanya bisa memahami masalah-masalah kontekstual yang ada dalam pelajaran sejarah agar siswa merasa senang dalam proses pembelajaran.
Sejarah Nasional Indonesia dan Umum merupakan salah satu mata pelajaran sejarah yang diberikan kepada siswa sejak tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), agar siswa memiliki pengetahuan mengenai perkembangan masyarakat dari masa lampau sampai kini. Pelajaran sejarah memperkenalkan konsep tentang perubahan, ruang dan waktu kepada siswa. Mata pelajaran sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan nasional sehingga antara tujuan pembelajaran sejarah dengan tujuan pendidikan nasional memiliki kesesuaian. Pembelajaran sejarah harus memiliki manfaat bagi kehidupan siswa. Sejarah tidak hanya sekedar sesuatu yang harus dihafalkan dan diingat tetapi harus memiliki manfaat bagi kehidupan siswa, sejarah juga harus mampu membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa sehingga siswa dapat menjadi lebih bijak dalam menjalani kehidupannya dengan belajar dari masa lalu dan menjadi warga negara yang mencintai bangsanya.
Berdasarkan kurikulum 2006 (Kamarga, 2009), tujuan pembelajaran di sekolah adalah :
“…agar siswa memperoleh kemampuan berpikir historis dan
pemahaman sejarah. Melalui pembelajaran sejarah siswa mampu mengembangkan kompetensi untuk berpikir secara kronologis dan memiliki pengetahuan tentang masa lampau yang dapat digunakan unutuk memahami dan menjelaskan proses perkembangan dan perubahan masyarakat serta keragaman sosial budaya dalam rangka menemukan dan menumbuhkan jati diri bangsa di tengah-tengah kehidupan masyarakat dunia.
Sedangkan tujuan pendidikan sejarah menurut Ismaun , yaitu :
“Mampu memahami sejarah dalam arti: (1) Memiliki
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
serta lingkungannya.(3) Memiliki kemampuan mengidentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam suatu peristiwa sejarah.(4) Memiliki kemampuan untuk menyaring nilai-nilai yang terkandung didalam sejarah, memilih serta mengembangkan nilai-nilai yang positif bagi dirinya.(5) Memiliki kemauan dan kemampuan untuk mengambil teladan yang baik dari para tokoh pelaku dalam berbagai peristiwa sejarah.(6) Memiliki kemampuan dan kesadaran untuk tidak mengulangi lagi atau menghinadari dan meniadakan hal-hal yang bersifat negative dalam peristiwa sejarah. Memiliki wawasan sejarah dalam arti: (1) Memiliki wawasan tentang kelangsungan dan perubahan dalam sejarah sebagai satu kesatuan tiga dimensi waktu ; masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.(2) Memiliki wawasan terhadap tiga dimensi waktu sejarah sebagai rangkaian kausalitas sejarah.(3) Memiliki kemampuan belajar dan pengalaman dalam sejarah masa lampau, melihat kenyataan sekarang dan mengutamakan pandangan masa depan yang lebih maju dan bermutu lebih baik”.
Tujuan di atas menunjukan bahwa pendidikan sejarah bukan hanya mempelajari masa lampau tetapi juga mempelajari masa kini dan masa yang akan datang. Dengan belajar dari sejarah peserta didik dapat lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan masa sekarang dan akan datang yang senantiasa selalu mengalami perubahan. Dengan tujuan tersebut dituntut kesiapan diri dari para pendidik agar memiliki kemampuan akademik dan professional, kesadaran dedikasi, dan rasa tanggung jawab atas tugasnya. Dengan demikian melalui pendidikan sejarah diharapkan dapat memenuhi tugas ideal yaitu peserta didik memiliki kemampuan untuk memahami sejarah, serta memiliki kearifan sejarah (Ismaun, 2005:235).
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu siswa dan guru sebagai fasilitator. Pembelajaran sejarah ditujukan untuk menanamkan pemahaman tentang adanya perkembangan masyarakat masa lampau hingga masa kini, menumbuhkan rasa cinta tanah air serta bangga sebagai warga negara Indonesia. Tujuan pembelajaran sejarah dapat tercapai jika mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik dari guru maupun siswa.
Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar perlu didukung oleh beberapa faktor agar tujuan pendidikan dapat tercapai, faktor tersebut diantaranya sarana dan prasarana, kurikulum, tenaga pengajar, peserta didik, metode pembelajaran dan sebagainya. Dengan kondisi tersebut, sudah seharusnya kegiatan belajar mengajar lebih mengutamakan metode pembelajaran yang lebih berpusat pada siswa, agar siswa semangat dalam belajar sejarah.
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggali sendiri. Proses pembelajaran seperti ini senada dengan pendapat Nana Supriatna” guru- guru di Indonesia menggunakan sebagian waktunya dengan berbicara dan sedikit untuk mendengarkan siswa- siwanya menyampaikan pendapat”. Untuk itu peneliti mencoba menerapkan tekhnik pembelajaran Snowball
Throwing agar siswa bisa ikut aktif dalam proses pembelajaran, agar
siswa lebih semangat dalam mengikuti pelajaran, agar siswa tidak merasa bosan dengan metode pembelajaran yang bersifat Teacher
Center, dengan harapan setelah siswa mendapat metode
pembelajaran ini siswa dapat memahami masalah-masalah kontekstual yang ada dalam pelajaran sejarah karena jika siswa sudah paham betul maka proses pembelajaran akan sangat menyenangkan karena pembelajaran sejarah tidak hanya membahas masa lampau tapi juga bisa dikaitkan dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi masa kini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang teridentifikasi bahwa Kegiatan Belajar Mengajar biasanya selalu bersifat Teacher
Center dan guru hanya menyampaikan materi yang ada di buku
sumber saja sehingga siswa tidak paham pada permasalahan kontekstual yang ada dalam pelajaran sejarah. Maka dalam penelitian ini penulis melihat tekhnik pembelajaran Snowball
Throwing sebagai salah satu metode yang dapat melibatkan siswa
dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah.
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“ Bagaimana penerapan tekhnik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah di kelas XI IPA? “Untuk mengarahkan penelitian ini maka rumusan masalah akan dijabarkan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana guru merencanakan penerapan tekhnik pembelajaran
Snowball Throwing dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual di kelas XI IPA 1 SMAN 1 Cikalong Wetan ?
2. Bagaimana guru melaksanakan tahapan-tahapan tekhnik pembelajaran Snowball Throwing dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual di kelas XI IPA 1 SMAN 1 Cikalong Wetan ?
3. Bagaimana peningkatan penerapan tekhnik pembelajaran
Snowball Throwing dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual di kelas XI IPA 1 SMAN 1 Cikalong Wetan ?
4. Apa saja kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan tekhnik
Snowball Throwing dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual di kelas XI IPA 1 SMAN 1 Cikalong Wetan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan perencanaan penerapan tekhnik pembelajaran
Snowball Throwing dalam upaya meningkatkan pemahaman
masalah-masalah kontekstual di kelas XI IPA 1 SMAN 1 Cikalong Wetan
2. Mendeskripsikan pelaksanaan penerapan tekhnik pembelajaran
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masalah-masalah kontekstual di kelas XI IPA 1 SMAN 1 Cikalong Wetan
3. Menganalisis hasil penerapan tekhnik Snowball Throwing dalam upaya meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual di kelas XI IPA 1 SMAN 1 Cikalong Wetan
4. Mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan tekhnik Snowball Throwing dalam upaya meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual di kelas XI IPA 1 SMAN 1 Cikalong Wetan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian umumnya dapat memberikan kontribusi tertentu dari penyelenggaraan peneliti terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan serta dunia akademis. Selain itu juga dapat memberikan kontribusi penyelenggara peneliti terhadap obyek penelitian baik individu, kelompok maupun organisasi.
Bagi Guru :
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam mengembangkan proses kegiatan pembelajaran di kelas. Tekhnik Snowball Throwing dapat dijadikan salah satu variasi tekhnik pembelajaran, selain itu metode ini dapat dijadikan salah satu jalan keluar untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual terhadap pembelajaran sejarah.
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Diharapkan siswa dapat merasakan proses pembelajaran yang menyenangkan, melatih keberanian siswa untuk bersaing secara sehat dan mampu menggali potensi yang dimilikinya sehingga siswa dapat memahami masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah.
Bagi Sekolah :
Diharapkan mampu memberi pengalaman baru dalam setiap pembelajaran dengan penggunaan tekhnik Snowball Throwing, sehingga dapat menambah referensi cara mengajar untuk pendidik yang ada di berbagai sekolah.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini dipaparkan beberapa hal yang meliputi latar belakang, masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II Kajian Pustaka
Pada bagian bab ini dijelaskan berbagai literatur-literatur yang digunakan terhadap permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini.
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bab ini memaparkan definisi operasional, metode penelitian dan teknik yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam pembahasan masalah-masalah yang dikaji.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam bab ini menguraikan tentang temuan dan pembahasan hasil penelitian yang merupakan uraian penjelasan terhadap aspek-aspek yang dijadikan rumusan masalah.
BAB V Kesimpulan dan saran
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian. Metode yang dipilih sesuai dengan kondisi di SMAN I Cikalong Wetan kelas XI IPA I. Hal ini didasarkan pada pertimbangan metode penelitian yang dipakai yaitu sebuah cara yang digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang ada. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini akan dicapai dengan baik. Metode akan membantu penulis dalam melaksanakan penelitian karena digunakan sebagai pedoman pelaksanaannya.
A. Metode Penelitian
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu. Karakteristik penelitian tindakan kelas menurut Sukardi (2004: 211) adalah sebagai berikut:
1. Problem yang dipecahkan merupakan persoalan praktis yang dihadapi peneliti dalam kehidupan profesi sehari-hari.
2. Peneliti memberikan perlakuan atau treatment yang berupa tindakan yang terencana untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subjek yang diteliti.
3. Langkah-langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam bentuk siklus, tingkatan atau daur yang memungkinkan terjadinya kerja kelompok maupun kerja mandiri secara intensif.
4. Adanya langkah berpikir reflektif atau reflectif thinking dari peneliti baik sesudah maupun sebelum tindakan.
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masalah yang benar-benar ada, dihadapi dan dirasakan oleh guru, (4) Metode PTK ini dapat dilakukan guru dengan meneliti dan mengkaji sendiri kegiatan pembelajaran yang dilakukan sehari-hari, sehingga permasalahan yang muncul merupakan permasalahan aktual. Dengan demikian guru dapat tetap melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasanya.Artinya, penelitian tindakan kelas ini dapat dilakukan tanpa mengganggu kelancaran kegiatan belajar mengajar di kelas.
B. Desain Penelitian
Pada dasarnya dalam PTK terdapat empat tahapan penting, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan (observasi), dan (4) refleksi. Keempat tahapan tersebut dapat dilihat pada bagan berikut. :
Gambar 3.0
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber Hopkins (1993:49)
Dari desain di atas tampak bahwa penelitian kelas merupakan proses perbaikan secara terus menerus dari suatu tindakan yang masih mengandung kelemahan sebagaimana hasil refleksi menuju ke arah yang semakin sempurna. Penjelasan pada masing-masing tahapan adalah sebagai berikut :
a Refleksi Awal
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
atau sumber/lingkungan belajar. Dari temuan-temuan awal, difokuskan pada identifikasi masalah yang nyata, jelas dan mendesak untuk dicari solusinya.
b Perencanaan Tindakan
Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan. Apabila peneliti telah yakin terhadap kebenaran rumusan masalah, maka selanjutnya adalah menyusun rencana tindakan yang meliputi :
1. penetapan skenario tindakan-tindakan yang diharapkan dapat menghasilkan dampak kearah perbaikan program.
2. perencanaan metode dan alat untuk mengamati dan merekam semua data tentang pelaksanaan tindakan.
3. Perencanaan metode dan teknik pengolahan data sesuai dengan sifat dan kepentingan penelitian.
c Pelaksanaan Tindakan
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya, dan seberapa jauh proses yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan. Sebenarnya observasi atau pengamatan tidak terpisah dengan pelaksanaan tindakan. Jadi observasi dan pelaksanaan dilakukan dalam waktu bersamaan.
e. Refleksi dan evaluasi
Refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi, dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan suatu kriteria, misalnya kriteria efektivitas pengajaran mempunyai indikator penggunaan waktu, biaya, tenaga, dan pencapaian hasil. Evaluasi dapat dilakukan secara kualitatif atau kuantitatif.
Pada tahapan refleksi dilakukan analisis data yang diperoleh dari dampak pelaksanaan tindakan dan hambatan yang muncul dan didiskusikan rencana berikutnya untuk memperbaiki hal-hal yang masih kurang.
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alasan memilih model ini karena alur dan langkah-langkah penelitian yang harus dilakukan sangat praktis dan sistematis sehingga dapat memudahkan penelitian yang akan dilakukan.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan dalam beberapa siklus. Setiap siklus dilakukan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Sedangkan rangkaian kegiatan penelitian tindakan kelas ini diawali dengan pra-penelitian utuk mengatahui aktifitas kegitan belajar yang berlangsung, baik dari sisi siswa, guru, sarana, maupun lingkungan. Tahap yang dilakukan setelah pra-penelitian adalah berdiskusi dengan guru sejarah sebagai kolaborator mengenai kondisi kelas dan permasalahan yang terjadi serta alternatif pemecahannya. Kemudian disusunlah perencanaan tindakan yang akan dilakukan.
Berdasarkan pra-penelitian yang dilakukan oleh peneliti di kelas XI IPA I SMA Negeri 1 Cikalong Wetan. Alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah adalah dengan menerapkan metode yang dapat menarik perhatian dan kemauan dalam belajar siswa, sehingga peneliti dan kolaborator memilih tekhnik snowball throwing, sebagai metode yang dirasa cocok untuk mengatasi masalah di kelas ini.
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengamatan (observe), (4) Refleksi (reflect) dalam setiap siklus yang dilakukan secara intensif dan sistematis
D. Definisi Operasional
Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian, maka dibawah ini terdapat beberapa definisi operasional yang akan menjelaskan secara rinci mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain :
D.1 Pembelajaran sejarah dengan menggunakan snowball throwing
Penggunaan tekhnik snowball throwing pada pembelajaran sejarah diarahkan untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada siswa kelas XI IPA 1 dengan membahas materi yang akan diajarkan sesuai dengan RPP. Dengan meningkatkan pemahaman mengenai masalah kontekstual, siswa akan lebih antusias belajar karena materi yang diajarkan dikaitkan dengan situasi dunia nyata siswa. Snowball throwing bisa menjadi metode efektif yang memungkinkan siswa untuk mengambil bagian aktif dalam pembelajaran. Karena siswa akan melakukan persiapan untuk membuat pertanyaan dan penyajian argument dengan kelompok mereka, dari jawaban dan pertanyaan yang mereka buat peneliti dapat mengetahui apakah siswa tersebut paham pada masalah-masalah kontekstual atau tidak, karena pertanyaan yang mereka buat harus mengenai masalah kontekstual.
Menurut Saminanto (2010:37) “Metode Pembelajaran Snowball Throwing
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut (Komalasari:2010) Model Pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu tipe Model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini menggali potensi kepemimpinan murid dalam kelompok dan keterampilan membuat-menjawab pertanyaan yang di padukan melalui permainan imajinatif membentuk dan melempar bola salju.
Menurut (Arahman, 2010: 3) Snowball throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.
Jadi pendapat saya Snowball Throwing adalah sebuah metode yang dapat menggali potensi yang dimiliki siswa dalam proses pembelajaran karena dalam metode ini siswa dituntut untuk bisa menjawab dan membuat pertanyaan. Dengan menggunakan metode ini siswa akan dituntut untuk bisa menjawab dan membuat pertanyaan yang berhubungan dengan masalah kontekstual, sehingga siswa akan mempersiapkan diri pada saat mengikuti pelajaran. Adapun tahapan yang dilakukan dalam pembelajan sejarah dengan menggunakan tekhnik snowball throwing pada penelitian ini antara lain:
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2) Sebelum memulai pembelajaran dengan penerapan tekhnik snowball throwing guru menyampaikan penjelasan tentang langkah-langkah penggunaan metode ini dan menjelaskan indikator penilaiannya.
3) Guru membagi kelompok siswa menjadi beberapa kelompok.
4) Selama proses pembelajaran berlangsung, guru bertindak sebagai moderator dan membimbing kelancaran jalannya metode ini.
5) Ketika pembelajaran dianggap cukup. Seluruh siswa kembali ke posisinya masing-masing. Kemudian guru dan siswa menyimpulkan hasil dari jawaban kelompok yang menjawab pertanyaan. Kemudian guru memberi komentar tentang argumen-argumen yang dibuat kelompok tersebut.
Alat pengumpul data dari tekhnik snowball throwing ini adalah lembar observasi yang mengukur mengenai :
1) Kemampuan membuat pertanyaan 2) Kemampuan menjawab pertanyaan
3) Kemampuan menggunakan bahasa yang baik 4) Kelancaran dalam berbicara
D.2 Pembelajaran Kontekstual
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nurhadi (2005: 5) berpendapat bahwa pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari dengan melibatkan ketujuh komponen utama pembelajaran efektif yaitu kontruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, permodelan, dan penilaian sebenarnya atau authentic
assessment.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang memotivasi siswa untuk menghubungkan antara pengetahuan yang diperolehnya dari proses belajar dengan kehidupan mereka sehari-hari, yang bermanfaat bagi mereka untuk memecahkan suatu masalah di lingkungan sekitarnya, sehingga pembelajaran yang diperoleh siswa lebih bermakna. Dan indikator dari siswa yang telah memahami masalah-masalah kontekstual dalam pelajaran sejarah adalah :
1. Siswa dapat memahami konteks keseluruhan dari materi yang dibahas.
2. Siswa dapat menghubungkan antara pengetahuan yang diperoleh dari proses belajar dengan kehidupan mereka sehari-hari.
3. Siswa dapat memberikan argumen atau pendapat berdasarkan sunber yang jelas. 4. Siswa dapat menemukan kekeliruan dalam argumen atau pendapat yang
diutarakan temannya.
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
Data yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian ini adalah kemampuan memahami masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah. Untuk itu dalam mengumpulkan semua data yang ada dilapangan diperlukan beberapa perangkat penelitian. Adapun perangkat-perangkat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
E.1 Wawancara
Wawancara menurut Hopkins dalam Wiraatmadja (2007: 117) adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain. Sehingga data yang di dapatkan akan maksimal. Wawancara ini digunakan untuk memperoleh data mengenai pendapat siswa tentang pembelajaran sejarah yang dikembangkan dengan tekhnik snowball throwing. Menurut Sukardi (2004: 80) wawancara dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu terstruktur, bebas dan kombinasi. Dalam penlitian kali ini peneliti menggunakan wawancara bebas atau tak terstruktur.
E.2 Lembar Panduan Observasi
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
komunikasi interaktif antara guru dan siswa, maupun siswa dengan siswa, serta pada saat diskusi kolaboratif dengan guru setelah pembelajaran.Aktifitas guru diamati oleh peneliti utama sedangkan aktivitas siswa diamati oleh peneliti mitra. Dengan demikian dapat diketahui jelas kekurangan dan kelebihan yang terjadi dalam proses belajar mengajar dikelas.
E.3 Jurnal Kesan Siswa
Menurut Tamam (2007:42) jurnal kesan adalah catatan harian yang diisi oleh siswa pada akhir pembelajaran, yang berisi tentang kesan siswa setelah pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kesan siswa terhadap pembelajaran dalam upaya perbaikan dan pembelajaran berikutnya.
F. Tekhnik Pengumpulan Data
Tekhnik merupakan cara-cara pengumpulan data yang akan didapatkan. Hal tersebut dilakukan penulis untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Pengumpulan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Data Alat Ditujukan Kepada
Tekhnik
Snowball
Throwing
• Studi dokumentasi
• Lembar panduan observasi metode
snowball throwing
• Lembar panduan observasi pemahaman masalah-masalah kontekstual
Siswa
F.1 Lembar Observasi
Lembar observasi adalah suatu perangkat yang digunakan untuk memantau aktivitas siswa maupun guru, pada pelaksanaan penelitian dengan menggunakan tekhnik snowball throwing. Data yang akan diperoleh adalah kemampuan memahami masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah dalam menggunakan tekhnik snowball throwing, sejauh mana siswa dapat berbaur dalam kelompoknya dan bagaimana siswa membuat dan menjawab pertanyaan berdasarkan sumber yang mereka baca. Sedangkan untuk guru adalah bagaimana guru mampu menjalankan proses pembelajaran sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
F.2 Dokumentasi
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian (Margono, 2010:181). Sedangkan menurut Kurniawati, (2006: 44) bahwa dokumentasi adalah pengumpulan informasi yang digunakan dalam penelitian, sebagai sumber data yang berkaitan dengan suasana yang terjadi di kelas pada waktu pembelajaran pada saat penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan. Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah kamera digital untuk merekam suasana kelas secara mendetail tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di kelas, dokumen-dokumen resmi, seperti: silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa serta lembar jurnal kesan siswa yang diadakan ketika pembelajaran sejarah.
F.3 Wawancara
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
melaksanakan perbaikan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan yang telah direncanakan bersama peneliti, peneliti mitra, dan guru dalam proses pembelajaran selanjutnya.
F.4 Jurnal Kesan Siswa
Jurnal kesan siswa merupakan jurnal harian yang harus diisi oleh setiap siswa berkenaan dengan pembelajaran sejarah. Data yang diperoleh dari jurnal kesan siswa akan diolah secara kulitatif. Jurnal harian yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sikap, perasaan, dan merespon siswa terhadap pembelajaran sejarah melalui tekhnik snowball throwing.
G. Pengolahan dan Analisis Data
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G.1 Data Kuantitatif
Pengolahan data kuantitatif dilakukan untuk mengukur tingkat pemahaman memahami masalah kontekstual dan kemampuan memakai tekhnik snowball
throwing melalui penskoran. Data yang diperoleh berasal dari penilaian observer
terhadap kemampuan memahami masalah kontekstual dan snowball throwing. Pengolahan data kuantitatif, dilakukan sebagai berikut:
Menentukan skor tekhnik snowball throwing dan kemampuan memahamai masalah kontekstual yang diperoleh setiap siswa dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh oleh setiap siswa melalui lembar observasi. Jumlah skor maksimal yang akan di peroleh dari setiap siswa pada aktifitas snowball throwing adalah 16 (4 x 4) sedangkan untuk kemampuan memahami masalah kontekstual adalah 20 (4 x 5) dan skor minimalnya untuk snowball throwing adalah 4 (1 x 4), untuk kemampuan memahami masalah kontekstual adalah 5 (1 x 5).
Adapun kode nilai yang akan digunakan di dalam lembar observasi adalah sebagai berikut:
Poin 4 = Sangat Baik Poin 3 = Baik
Poin 2 = Cukup Baik Poin 1 = Kurang Baik
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Kategori Skor Metode Snowball Throwing
Kategori Rentang Skor
Sangat Baik 13 – 16
Baik 10 – 12
Cukup Baik 7 – 9
Kurang Baik 4 – 6
Sedangkan untuk kemampuan memahami masalah kontekstual adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Kategori Skor Kemampuan Memahami Masalah Kontekstual
Kategori Rentang Skor
Sangat Baik 18 – 20
Baik 15 – 17
Cukup Baik 10 – 14
Kurang Baik 5 – 9
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Adapun prosedur pengolahan data kualitatif, adalah sebagai berikut:
1. Pengolahan Data Kualitatif
Data kualitatif berasal dari hasil wawancara yang dilakukan kepada siswa pada setiap akhir pembelajaran. Pengolahan data kualitatif ini dilakukan dengan cara menganalisis terlebih dahulu hasil wawancara siswa terebut kemudian peneliti mendeskripsikan data yang telah dianalisis dengan berlandaskan pada teori-teori yang telah peneliti kemukakan pada bab sebelumnya.
2. Validasi Data
Data yang baik adalah data yang valid. Suatu data dikatakan valid jika data tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas merupakan salah satu syarat penting dalam pelaksanaan seluruh jenis penelitian termasuk dalam PTK. Kegiatan yang bisa dilakukan dalam meningkatkan validitas yaitu:
a) Member Check
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga bisa dipastikan keajegannya dan data itu terperiksa kebenarannya. Dalam penelitian ini, member check yang dilakukan oleh peneliti yaitu data atau informasi tentang seluruh pelaksanaan tindakan yang diperoleh peneliti dan mitra peneliti, dikonfirmasi kebenarannya kepada kolaborator atau guru yang menjadi mitra melalu diskusi balikan pada setiap akhir pelaksanaan tindakan dan pada akhir keseluruhan pelaksanaan tindakan. Data yang didiskusikan adalah data yang kita temukan dilapangan mengenai keadaan siswa dalam proses pembelajaran.
b) Triangulasi
Dalam proses ini, peneliti mencek kebenaran data atau informasi yang diperoleh dari sumber data, yaitu peneliti utama, peneliti mitra, guru dan siswa, dengan menggunakan metode pengumpulan data yang telah dipilih dan disepakati bersama. Dari peneliti utama, data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan diperoleh melalui lembar hasil observasi tentang aktifitas siswa.
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu .
c) Expert Opinion
Menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja (2007: 171) expert opinion yakni dengan meminta kepada pakar atau pembimbing anda untuk memeriksa semua tahapan-tahapan kegiatan penelitian dan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah penelitian yang anda kemukakan. Dalam penelitian ini
expert opinion yang dilakukan sejalan dengan pendapat di atas bahwa peneliti
akan meminta kepada orang yang dianggap ahli dalam hal ini adalah pembimbing penelitian ini untuk memeriksa semua tahapan-tahapan kegiatan penelitian dan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji.
d) Audit Trail
Audit Trail adalah meminta bantuan sejawat untuk mencatat semua kegiatan
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Melihat pembahasan yang telah dipaparkan dari bab-bab sebelumnya bisa disimpulkan bahwa :
Pertama, penerapan metode snowball throwing sebenarnya merupakan suatu solusi dalam pembelajaran sejarah yang bisa dilakukan oleh guru. Hal ini sejalan dengan KTSP yang diterapkan oleh pemerintah, dimana siswa diposisikan sebagai subjek dalam pembelajaran dan guru diposisikan sebagai fasilitator. Hal ini terbukti adanya suatu peningkatan yang terjadi dari siswa. Siswa cenderung lebih aktif dan mau berkontribusi dalam pembelajaran. Penggunaan metode ceramah dan diskusi yang digunakan oleh guru ternyata belum mampu membangkitkan semangat siswa dalam belajar, apalagi dalam memahami masalah kontekstual. Kemudian ketika melihat buku tugas, tugas yang mereka kerjakan sebagian besar hanya memindahkan apa yang ada dalam buku pegangan mereka.
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ketiga, peningkatan pemahaman masalah kontekstual dari siklus pertama sampai ketiga meningkat, tetapi pada saat siklus keempat menurun, mengingat
snowball throwing adalah suatu metode yang membuat dan menjawab pertanyaan,
sehingga mengharuskan siswa terlibat dalam pembelajaran. Adanya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran ini menjadi landasan observer dalam menilai sejauh mana siswa dapat memahami masalah kontekstual. Adanya peningkatan keaktifan siswa dalam membuat dan menjawab pertanyaan sejalan dengan kemampuan mereka dalam memahami masalah kontekstual. Adanya peningkatan memahami masalah kontekstual dipengaruhi oleh beberapa faktor , yaitu kemampuan mereka untuk membaca dan mencari sumber. Semakin banyak sumber yang mereka baca maka semakin mahir mereka dalam memahami masalah kontekstual, hal ini terlihat pada pembelajaran yang dilakukan. Siklus pertama siswa masih melakukan adaptasi pada pembelajaran dengan menggunakan tekhnik
snowball throwing, sehingga sumber yang mereka bawa tidak maksimal. Kemudian
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keempat, selain keberhasilan yang dicapai oleh siswa, ada pula kendala yang dihadapi dalam penerapan tekhnik snowball throwing sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman masalah kontekstual. Kendala-kendala tersebut terjadi karena belum terbiasanya siswa dalam menjawab pertanyaan dan terpaku hanya mengandalkan teman. Keadaan ini membuat penerapan tekhnik snowball throwing belum bisa menggerakan siswa seluruhnya. Namun dengan adanya refleksi yang dilakukan setiap selesai pembelajaran sedikit demi sedikit kendala-kendala tersebut bisa diatasi.
B. Saran
Penerapan tekhnik snowball throwing untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami masalah kontekstual merupakan suatu alternatif dalam pembelajaran dewasa ini. Peneliti melihat bahwa perlu adanya suatu perubahan gaya pembelajaran yang tentunya dapat membangkitkan semangat dalam belajar dan dapat memposisikan siswa sebagai subjek dan guru sebagai fasilitator. Penelitian ini dilakukan semaksimal mungkin, namun belum bisa dikatakan sempurna, sehingga peneliti mencoba memberi saran untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan menggunakan metode snowball throwing ini:
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guru terbentuk, sehingga apa yang ditugaskan oleh guru membuat mereka mau melaksanakannya.
Kedua, memberi penjelasan kepada siswa mengenai pembelajaran yang akan dilakukan, mengingat bahwa metode yang dibawa peneliti biasanya metode baru, sebaiknya dilakukan dahulu dialog dihari sebelumnya dengan siswa, beri penjelasan mengenai pembelajaran yang akan dilakukan. Sehingga siswa bisa memahami apa yang akan peneliti lakukan dalam pembelajaran. Terkadang apa yang sudah kita jelaskan tidak semuanya dapat dipahami oleh siswa, maka dari itu perlu kesabaran dari peneliti dalam menjelaskan langkah-langkah sampai kepada aspek penilaian yang akan peneliti lakukan, sehingga siswa bisa paham dan mampu melaksanakan apa yang diharapkan.
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian yang sempurna. Sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut di kelas dan sekolah yang berbeda agar memperoleh hasil yang sempurna.
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Sunber Buku :
Arikunto, S. (1997). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, S. (2007). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Depdiknas. (2006). Kurikulum KTSP. Jakarta: Media Makmur Mandiri Hakim, L. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima Hasan, S. (1996). Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Depdikbud
Khodijah, N. (2006). Psikologi Belajar. Palembang: IAIN Raden Fatah Suriasumantri
Komalasari, K. (2010) Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama
Lie, A. (2008). Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia Surakhmad, W. (1980). Pengantar Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sukmadinata. (2005). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosda Karya
Sumiati, dan Asra. (2007). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima Supriatna, N . (2007) Konstruksi Pembelajaran Sejarah Kritis. Bandung:
Historia Utama Press
Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Wiriaatmadja, R. (2002). Pendidikan Sejarah di Indonesia Perspektif Lokal,
Nasional, dan Global. Bandung: Historia Utama Press
Wiriaatmadja, R. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan
Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Remaja Rosda Karya
Skripsi :
Fitria Dewi, U. (2011). Penerapan Metode Pembelajaran Snowball Throwing untuk
meningkatkan Aktivitas Belajar siswa Pada mata Pelajaran Sejarah kelas
XII IPS Madrasah Aliyah Muhamadiyah Bandung. Skripsi pada FPIPS UPI
Bandung.
Astri Novita Dewi, 2014
Penerapan teknik pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pemahaman masalah-masalah kontekstual pada mata pelajaran sejarah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Asrori, M. (2010). Penggunaan Model Belajar Snowball Throwing dalam
meningkatkan Keaktifan Belajar Menyimpulkan isi cerita yang didengar pada anak. [Online]
Ria. (2009) . Kelebihan dan kekurangan Cooperative Learning. [Online]
Tunggal, S. (2011). Metode Pembelajaran Snowball Throwing untuk Meningkatkan hasil belajar Matematika. [Online].