Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL
LEARNING TRAJECTORY (HLT)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh : Ulfah Aziizah
0902286
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL
LEARNING TRAJECTORY (HLT)
Oleh
Ulfah Aziizah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Ulfah Aziizah
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
3
ULFAH AZIIZAH
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL
LEARNING TRAJECTORY (HLT)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING :
Pembimbing I,
Harun Imansyah, M.Ed NIP. 195910301986011001
Pembimbing II,
Ridwan Efendi, S.Pd, M.Pd. NIP. 19770110200801001
Mengetahui, Ketua Jurusan
Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
i
PERNYATAAN
“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA
PEMBELAJARAN FISIKA BERBASISHYPOTHETICAL LEARNING
TRAJECTORY (HLT)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya
sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang
dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap
etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.”
Bandung, Januari 2014 Yang Membuat Pernyataan
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT. yang tak
henti memberikan nikmat, rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Profil Respon Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Fisika BerbasisHypothetical Learning Trajectory (HLT)”. Dengan skripsi ini peneliti dapat memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan jurusan pendidikan Fisika FPMIPA UPI Bandung.
Melalui skripsi ini peneliti mengajak pembaca untuk lebih mengenal
Hypothetical Learning Trajectory (HLT) sebagai sebuahinstrumen hipotesis rute
pembelajaran. Selain itu, dalam skripsi ini juga profil respon siswa dan profil
keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran berbasis Hypothetical
Learning Trajectory (HLT).
Tak lupa peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, khususnya kepada kedua
orang tua, Bapak Harun Imansyah, M.Ed , Bapak Ridwan Efendi S.Pd, M.Pd.
Peneliti menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam skripsi ini.
Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun
untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat untuk semua pihak, khususnya bagi
peneliti sendiri, serta dapat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan di
Indonesia.
Bandung, Januari 2014
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur peneliti panjatkan Kehadirat Allah SWT karena dengan
Rahmat dan Hidayah-Nya skripsi ini dapat peneliti selesaikan. Dalam prosesnya
peneliti banyak menemui kesulitan namun berkat bantuan dan bimbingan berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan. Oleh karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Kepada (alm) Bapak Tatang Muharam dan Ibu Dodoh Mahmudah selaku
orang tua peneliti yang telah banyak memberikan doa,motivasi dan menjadi
kekuatan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, serta Fuad Aziiz
selaku adik peneliti yang telah memberikan dukungan
2. BapakHarunImansyah, M.Ed, selakudosenpembimbing I
danBapakRidwanEfendi, S.Pd. M.Pd , selakudosenpembimbing II yang
banyakmemberikan saran danmotivasikepadapeneliti
3. Bapak Achmad Samsudin, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang
telah membimbing peneliti selama menempuh pendidikan di UPI.
SeluruhBapakdanIbudosendanseluruhstaf Prodi PendidikanFisika FPMIPA
UPI.
4. Ibu Lies S.Pd (kepala sekolah SMP 1 Sucinaraja) , Bapak Cecep Karjono,
S.Pd (Wakasek SMP 1 Sucinaraja), Bapak Iwan, S.Pd (guru fisika kelas
VIIIB) yang telah memberikan kesempatan dan izin bagi peneliti untuk
melaksanakan penelitian di SMP 1 Sucinaraja. Serta siswa-siswi kelas VIII B
yang turut membantu dalam melaksakan penelitian ini.
5. Seseorang yang setia mendengar keluhan, yang menghibur dan memberikan
motivasi yang luar biasa.
6. Sahabat-sahabat terbaik Mega,Atun,Sarah,Alia,Tri,Tata,Rieskadan
teman-teman fisika 09, teman-teman seperjuangan Bayu,Tryas,Tirana,Meta,Gorby yang
telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada peneliti,
7. Kosan Hura-hura, Keluarga KKN Sukamukti,Agen PPL 26 yang selalu
menghibur dan memberikan motivasi yang luar biasa.
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i
PROFIL RESPON SISWA DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING
TRAJECTORY (HLT)
Ulfah Aziizah, NIM. 0902286, Pembimbing I : Harun Imansyah, M.Ed; Pembimbing II : Ridwan Efendi,S.Pd, M.Pd. Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA
UPI Bandung Tahun 2014
ABSTRAK
Hasil studi pendahuluan memperlihatkan bahwa kegiatan belajar mengajar fisika menggunakan metode ceramah yang menyebabkan kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan siswa juga jarang melakukan praktikum. Selain itu, keterampilan proses siswa rendah. Penelitian ini difokuskan pada deskripsi profil respon dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil respon siswa pada pembelajaran berbasis HLT dan untuk mengetahui profil keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran berbasis HLT. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, penelitian ini diawali dengan mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dalam memahami materi gaya selanjutnya menyusun perencanaan pembelajaran berbasis HLT. Sampel penelitian ini adalah 30 orang siswa kelas VIII di salah satu SMP Negeri di Kab.Garut. Pengumpulan data dilakukan melaluivideo pembelajaran dan tes keterampilan proses sains. Diperoleh hasil bahwa prediksi respon yang dibuat oleh guru muncul pada proses pembelajaran, respon-respon tersebut cenderung pada tahap berpikir konkrit dan profil keterampilan proses sains memiliki IPK rata-rata sebesar 76,5% yang termasuk dalam kategori terampil. Persentase IPK untuk setiap aspek keterampilan proses sains siswa yaitu aspek KPS mengelompokkan /mengklasifikasikan memiliki persentase IPK sebesar 85% termasuk kategori cukup terampil, aspek KPS menafsirkan memiliki persentase IPK sebesar 73% termasuk kategori cukup terampil, aspek KPS menerapkan konsep memiliki persentase IPK sebesar 72% termasuk kategori cukup terampil, dan aspek KPS berkomunikasi memiliki persentase IPK sebesar 76% termasuk dalam kategori terampil.
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.2IdentifikasiMasalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.5 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.6 Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined.
BAB II PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING
TRAJECTORY (HLT) ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Hypothetical Learning Trajectory (HLT) ... Error! Bookmark not
defined.
2.2 Karakteristik Respon Siswa ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Keterampilan Proses Sains ... Error! Bookmark not defined.
2.3.1 Pengertian Keterampilan Proses Sains .. Error! Bookmark not defined.
2.3.2 Pengukuran Keterampilan Proses Sains Error! Bookmark not defined.
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.1 Metode dan Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Definisi Operasional ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Teknik Analisis Instrumen Tes ... Error! Bookmark not defined.
3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data . Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not
defined.
4.1 Hasil ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Penyusunan Rencana Pembelajaran yang dikembangkan melalui
Perangkat Pembelajaran Hypothetical Learning Trajectory ... Error!
Bookmark not defined.
4.1.2 Implementasi Desain Hypothetical Learning Trajectory ditinjau dari
Prediksi Respon Siswa yang Muncul .... Error! Bookmark not defined.
4.1.3 Identifikasi Jenis Respon Siswa ... Error! Bookmark not defined.
4.1.4Keterampilan Proses Sains ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Penyusunan Rencana Pembelajaran yang dikembangkan melalui
Perangkat Pembelajaran Hypothetical Learning Trajectory ... Error!
Bookmark not defined.
4.2.2 Analisis Prediksi Respon Siswa ... Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Analisis Keterampilan Proses Sains ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Simpulan ... Error! Bookmark not defined.
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 1 PERANGKAT PEMBELAJARAN ... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 1.1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Error! Bookmark
not defined.
Lampiran 1.2 : Hypothetical Learning Trajectory (HLT) ... Error! Bookmark
not defined.
Lampiran 1.3 : Lembar Kerja Siswa ... Error! Bookmark not defined.
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 2.1 : Kisi-Kisi Soal Keterampilan Proses Sains.. Error! Bookmark
not defined.
Lampiran 2.2 : Soal Tes Keterampilan Proses Sains ... Error! Bookmark not
defined.
Lampiran 2.3 : Lembar Judgement Tes Keterampilan Proses Sains ... Error!
Bookmark not defined.
LAMPIRAN 3 ANALISIS DATA... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3.1 : Analisis Transkrip Video... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3.2 : Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Tes Keterampilan Proses
Sains Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3.3 : Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen ... Error!
Bookmark not defined.
Lampiran 3.4 : Hasil Pengolahan Data Tiap Aspek Keterampilan Proses
Sains Dalam Persentase Indeks Prestasi Kelompok (IPK) ... Error!
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Indikator dan Sub Indikator Keterampilan Proses Sains ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 3. 1Kriteria Validitas Butir Soal ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 2 Interpretasi Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 3 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal . Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 4 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 5Hasil Uji Coba dan Judgment Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 6 Interpretasi Persentase IPK ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 1Rancangan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 2Kesesuaian Prediksi Respon Yang Telah Dipersiapkan Dengan Respon
yang Muncul Saat Proses Pembelajaran (Pertemuan1) ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 3KesesuaianPrediksi Respon Yang Telah Dipersiapkan Dengan Respon
yang Muncul Saat Proses Pembelajaran (Pertemuan2) ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 4Persentase Rata-rata Siswa berdasarkan Aspek .. Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 5 Kegiatan Siswa Pada Pertemuan Pertama ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 6Prediksi Respon Siswa dan Bantuan Guru Pada Pertemuan Pertama
... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 7 Kegiatan Siswa Pada Pertemuan Kedua Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 8Prediksi Respon Siswa dan Bantuan Guru Pada Pertemuan 2 ... Error!
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Tahap Perkembangan Kognitif ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. 1 Desain Penelitian……….
Error! Bookmark not defined.
Gambar 3. 2Alur Penelitian……….
Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 1Bagan Penyusunan Hypothetical Learning Trajectory (HLT) ... Error!
Bookmark not defined.
Gambar 4. 2 Penjelasan Siswa Tentang Pengertian Gaya ... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4. 3 Penjelasan Siswa Mengenai Jenis-Jenis Gaya berdasarkan
Interaksinya ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4. 4 Penjelasan Siswa Mengenai Resultan Gaya .... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 4. 5Penjelasan Siswa mengenai Perbedaan Massa dan Berat Benda Error!
Bookmark not defined.
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. 1... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 1. 2... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 1. 3... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 2. 1... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 2. 2... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 2. 3... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3. 1... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3. 2... Error! Bookmark not defined.
Lampiran 3. 3... Error! Bookmark not defined.
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran ada dua komponen aktif yang terlibat, yaitu: guru
mengajar dan murid belajar. Guru mengajar adalah dengan membimbing siswa
agar mengalami proses belajar. Belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya (Slameto,2010). Fisika merupakan salah satu cabang IPA sehingga
fisika diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa agar siswa mampu “memahami” alam sekitar secara ilmiah.Pada proses pembelajaran selalu ada hambatan atau gangguan belajar yang ditandai dengan adanya
kesenjangan yang signifikan antara taraf intelegensi dan kemampuan yang
seharusnya, hambatan atau gangguan tersebut yang dinamakan kesulitan belajar.
Faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami kesulitan belajar
diantaranya perbedaan karakteristik setiap individu.Karakteristik merupakan
tabiat, watak, pembawaan, dan kebiasaan yang dimiliki individu yang relatif tetap.
Karakteristik siswa adalah aspek-aspek yang terdiri dari minat, sikap, motivasi
belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir dan kemampuan awal yang dimiliki
(Hamzah. B Uno,2007). Perbedaan karakteristik tersebut yang menyebabkan
kesulitan belajar.
Seperti yang diungkapkan Sunarta (1985 : 7) bahwa :
“Kesulitan belajar adalah kesulitan yag dialami oleh siswa-siswi dalam kegiatan belajarnya, sehingga berakibat prestasi belajarnya rendah dan perubahan tingkah laku yang terjadi tidak sesuai dengan partisipasi yang diperoleh sebagaimana teman-teman kelasnya.”
Berdasarkan hasil studi pendahuluan, peneliti melakukan observasi dan
wawancara dengan guru dan siswa.Berdasarkan hasil observasi kegiatan
pembelajaran umumnya masih menggunakan metode ceramah.Kegiatan
pembelajaran membuat siswa pasif karena cenderung komunikasinya satu
2
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sehingga kegiatan pembelajaran menjadi membosankan yang menyebabkan minat
siswa untuk belajar fisika kurang.Kegiatan pembelajaran bersifat verbalisme
sehingga kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga
jarang melakukan kegiatan praktikum pada proses pembelajaran
Hasil wawancara dengan guru mengenai kegiatan pembelajaran, guru
menggunakan metode ceramah karena kurangnya waktu pembelajaran tetapi
materi yang harus disampaikan banyak, keterbatasan alat di sekolah juga menjadi
salah satu faktor guru menggunakan metode ceramah. Pada pelajaran fisika siswa
mengalami kesulitan belajar yang cukup besar, materi gaya merupakan salah satu
materi yang dianggap sulit oleh siswa. Siswa mengalami kesulitan untuk
memahami pengertian gaya, mengklasifikasikan jenis-jenis gaya berdasarkan
interaksinya, resultan gaya, dan membedakan massa dan berat benda. Dengan
demikian, dalam merancang kegiatan pembelajaran guru hanya menggunakan satu
metode saja yaitu metode ceramah yang menyebabkan siswa tidak aktif sehingga
tidak terfasilitasinya keterampilan proses sains siswa.
Guru akan mengajar dengan efektif apabila selalu membuat RPP sebelum
mengajar, dengan perencanaan yang matang dapat menimbulkan banyak inisiatif
dan daya kreatif guru saat mengajar, selain itu dapat meningkatkan interaksi
belajar mengajar antara guru dan siswa. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia tentang Standar Proses Pendidikan mengenai prinsip-prinsip
penyusunan RPP menjelaskan bahwa proses pembelajaran dirancang dengan
berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas,
inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar. Setiap guru pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Namun dalam kenyataannya menyusun RPP yang ideal dan berkualitas tidak
mudah. RPP yang telah disusun tidak sesuai dengan pelaksanaan karena berbagai
3
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berbeda-beda. Oleh karena itu dalam menyusun RPP guru perlu
mempertimbangkan perbedaan individual, karena masing-masing siswa
mempunyai perbedaan dalam beberapa hal, misalnya inteligensi, bakat, tingkah
laku, sikap dan lain-lain. Pemilihan metode pembelajaran juga menjadi masalah di
lapangan, guru menggunakan metode ceramah. Metode ceramah dapat dikatakan
sebagai metode ekonomis dalam menyampaikan informasi, guru mudah
menerangkan bahan ajar yang berjumlah banyak, kurangnya fasilitas sekolah
untuk menggunakan metode eksprerimen menjadi salah satu alasan. Perbedaan
karakteristik siswa dalam beberapa hal dan pemilihan metode ceramah pada
proses pembelajaran menjadi salah satu faktor yang menyebabkan siswa
mengalami kesulitan belajar dan berdampak pada hasil belajar menjadi rendah.
Berkaitan dengan pemilihan metode pada perencanaan pembelajaran tersebut,
perlu dirancang suatu kegiatan belajar yang menarik bagi siswa (Isjoni, 2008:
7).Pembelajaran yang menarik dan inovatif diharapkan mampu meningkatkan
keterampilan peserta didik.
Siswa mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai
dengan contoh-contoh konkrit merupakan salah satu alasan yang melandasi
perlunya diterapkan keterampilan proses sains. Dimyati dan Moedjiono (2002:
141),ada berbagai keterampilan proses, keterampilan-keterampilan tersebut terdiri
dari keterampilan dasar proses sains (basic skill), dimulai dari mengobservasi,
mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan
mengkomunikasikan, sedangkan terpadu proses sains (integrated skill), dari
identifikasi variabel sampai dengan yang paling kompleks, yaitu eksperimen.
Keterampilan proses dapat mengembangkan kemampuan mengamati,
menggolongkan/mengklasifikasikan, menaksir/menginterpretasikan, meramalkan,
menerapkan, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan, (Hamalik, 2008:
150-151)
Hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga
kecakapan dan keterampilan dalam melihat, menganalisis, dan memecahkan
4
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aktivitas dan produk yang dihasilkan dari aktivitas belajar ini mendapatkan
penilaian.
Joyoatmojo (2006), menyimpulkan pendapat beberapa ahli dan menyatakan
keterampilan-keterampilan atau kemampuan-kemampuan serta sikap seperti itu
dapat menjadikan seseorang yang memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam
penghadapi perubahan di sekitarnya, termasuk dalam pergaulan, dalam pekerjaan,
maupun dalam suatu lembaga/organisasi. Seseorang yang sudah terlatih dengan
keterampilan proses sains akan memiliki kepribadian yang jujur, dan teliti,
sehingga mampu bersosialisasi dengan masyarakat. Metode yang terbanyak
menampilkan segi-segi keterampilan proses, menurut Djamarah (2000: 191)
adalah metode diskusi, eksperimen dan pemberian tugas.
Untuk mengembangkan keterampilan proses sains siswa dan mengatasi
kesulitan dalam memahami materi guru harus merancang perencanaan yang
sangat matang agar dapat tercipta kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan. Metode yang menciptakan pembelajaran aktif
misalnya metode demonstrasi dan eksperimen sehingga keterampilan proses sains
siswa berkembang. Oleh karena itu guru perlu membuat prediksi tentang
bagaimana pelaksanaan kegiatan belajar siswa. Dalam membuat prediksi guru
harus memikirkan berbagai kemungkinan prediksi respon siswa yang muncul
dalam proses pembelajaran. Tujuan guru membuat kemungkinan prediksi respon
siswa adalah agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan
terencana. Selain itu guru juga harus memperhatikan karakteristik siswa yang
berbeda.Perbedaan karakteristik individu yang menyebabkan siswa memberikan
respon yang berbeda-beda. Seperti yang dikemukakan Ariyadi (2009: 373-374)
bahwa:
5
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teori Piaget menyatakan bahwa seorang anak menjadi tahu dan memahami
lingkungannya melalui interaksi dan adaptasi dengan lingkungan.Menurut teori
ini, siswa harus membangun pengetahuannya melalui observasi, eksperimen,
demonstrasi, diskusi dan lain-lain. Pengertian belajar menurut konstruktivisme
menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses dapat dimengertinya
pengalaman oleh seseorang berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Berdasarkan
uraian tersebut kemampuan seseorang membangun pengetahuan dipengaruhi
pengalaman, teori Piaget mengenai perkembangan kognitif siswa SMP cenderung
berada pada taraf berpikir formal. Tetapi tidak semua anak dapat mencapai tahap
pemikiran ini ketika mencapai usia remaja. Piaget merevisi teorinya dengan
menyatakan bahwa seorang anak dapat mencapai tahap berpikir operasional
formal ketika mereka hidup di dalam lingkungan dan kebudayaan yang dapat
merangsang kemampuan berpikir mereka. (Candida Peterson, 1996:388)
Piaget menjelaskan bahwa ada berbagai macam hal yang mempengaruhi
perkembangan kognitif seseorang.Kematangan organis, system saraf, dan fisik
seseorang mempunyai pengaruh dalam perkembangan intelektualnya.
Simon (1995) pertama kali memperkenalkan Hypothetical Learning
Trajectory (HLT) untuk mengkarakterisasi sifat refleksif dari rancangan
pembelajaran dan pertimbangan kesulitan belajar.Simon (Shahibul, 2011)
Hypothetical Learning Trajectory disusun berdasarkan tiga komponen yaitu:
tujuan pembelajaran secara langsung, kegiatan pembelajaran, dan hipotesis
pembelajaran tentang prediksi pemikiran atau respon siswa. Simon menggunakan
kata hipotesis untuk menunjukkan bahwa tiga komponen HLT lebih fleksibel,
guru dapat mengubah arah tujuan pembelajaran dan mengadaptasi kegaiatan
pembelajaran yang direncanakan sesuai dengan respon siswa yang muncul saat
kegiatan pembelajaran.HLT merupakan suatu lintasan belajar yang disediakan
oleh guru yang didasari pada pemikiran untuk memilih desain pembelajaran
khusus, sehingga hasil belajar terbaik sangat mungkin untuk dicapai.Suatu
Hypothetical Learning Trajectory ini dapat membantu guru untuk mencapai
6
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Beberapa penelitian telah dilakukan oleh para peneliti.Misalnya Ayunika
(2011) menggunakan HLT untuk meningkatkan pemahaman konsep. Kesimpulan
dari hasil penelitiannya adalah HLTyang telah disusun bersesuaian terhadap
proses pembelajaran di kelas dan mendukung siswa dalam memperluas
pemahaman mengenai konsep pecahan. Wijaya (2009) melakukan penelitian
serupa mengenai HLT dan pemahaman konsep, diperoleh kesimpulan bahwa HLT
dapat digunakan sebagai petunjuk guru dalam membagi tahap pembelajaran, yaitu
dengan membuat sub tujuan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
utama.
Berdasarkan hasil analisis masalah yang telah dilakukan, penelitian yang
perlu dikembangkan dalam penelitian ini adalah penggunaan Hypothetical
Learning Trajectory(HLT) terkait dengan respon siswa dalam mengatasi kesulitan
belajar. Selain itu, ditinjau juga apakah dengan memprediksi respon siswa dalam
Hypothetical Learning Trajectory(HLT) dan melaksanakannya dalam
pembelajaran diharapkan dapat mempengaruhi keterampilan proses sains siswa.
Posisi penelitian yang dilakukan berada pada bagaimana menyusun
Hypothetical Learning Trajectory (HLT) sebagai awal dalam menentukan alur
pembelajaran yang terbaik untuk ke depannya, atau dengan kata lain posisi
Hypothetical Learning Trajectory (HLT) yang dibahas pada penelitian ini berada
pada tahap preliminary study (persiapan/pendahuluan pembelajaran)berdasarkan
metode design research. HLT yang telah dibuat kemudian dimasukkan kedalam
poin kegiatan pembelajaran pada RPP.Oleh sebab itu, judul penelitian yang akan dilaukan penulis adalah “Profil Respon dan Keterampilan Proses Sains Siswa Pada Pembelajaran Fisika Berbasis Hypothetical Learning Trajectory(HLT)”
1.2IdentifikasiMasalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka identifikasi masalah dari penelitian ini yaitu sebagian siswa mengalami kesulitan belajar
mengenai materi gaya dan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru
7
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan pembelajaran sehingga keterampilan proses sains siswa di SMP tersebut
rendah.
Agar penelitian menjadi lebih terfokus, maka perlu adanya pembatasan
masalah. Batasan masalah pada penelitian ini profil respon siswa yang dimaksud
adalah mencatat respon yang muncul kemudian membandingkan jumlah prediksi
respon yang muncul dalam pembelajaran berdasarkan hipotesis proses belajar
siswa. Adapun karakteristik jenis respon yang muncul tersebut dianalisis dengan
menghubungkan terhadap teori perkembangan kognitif Piaget. Sedangkan batasan
masalah untuk profil keterampilan proses sains siswa yang diambil dalam
penelitian ini adalah empat aspek keterampilan proses sains yaitu keterampilan
mengklasifikasikan/mengelompokkan, menafsirkan, menerapkan konsep dan
berkomunikasi. Hasil penelitian disajikan tiap aspek keterampilan proses sains
dalam persentase Indeks Prestasi Kelompok (IPK).
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka secara operasional
permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimana profil respon dan
keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran fisika berbasis Hypothetical
Learning Trajectory (HLT)?”
Adapun beberapa pertanyaan yang harus dijawab dari hasil penelitian ini,
yaitu:
1. Bagaimana profil respon siswa pada pembelajaran berbasis Hypothetical
Learning Trajectory (HLT)?
2. Bagaimana profil keterampilan proses sainssiswa pada pembelajaran
berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT)?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikanprofil respon siswa
dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran berbasis Hypothetical
Learning Trajectory (HLT).
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat menjawab
8
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Mengetahui bagaimana profil respon siswa pada pembelajaran berbasis
Hypothetical Learning Trajectory (HLT),
2. Mengetahui bagaimana profil keterampilan proses sains siswa pada
pembelajaran berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT).
1.5 Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat untuk peneliti dan
kepada pembaca.Peneliti juga berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat
kepada praktisi pendidikan.Bagi para guru fisika, diharapkan dapat menjadi ide
baru dan rekomendasi yang dapat meningkatkan pemahaman para guru mengenai
prinsip dasar dalam merancang pelaksanaan pembelajaran, yakni bagaimana guru
mengajar materi pelajaran kepada siswa.
1.6 Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini terdiri dari lima Bab. Kelima Bab tersebut disusun secara
berurutan dari Bab I sampai Bab V. Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri
dari lima sub bab yaitu latar belakang, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian skripsi. Bab II
merupakan kajian pustaka, terdiri dari tiga sub bab, yaitu desain hypothetical
learning trajectory, karakteristik respon siswa, keterampilan proses sains siswa.
Bab III merupakan metode penelitian yang terdiri dari delapan sub bab, yaitu
lokasi dan subjek penelitian, metode dan desain penelitian, definisi operasional,
teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data dan
prosedur penelitian serta hasil ujicoba instrumen. Bab IV merupakan hasil
penelitian dan pembahasan, terdiri dari 3 sub bab yaitu hasil penelitian dan
pembahasan. Dalam hasil penelitian dijabarkan menjadi penyusunan hypothetical
learning trajectory, implementasi desain hypothetical learning trajectory dalam
pembelajaran, dan tentang keterampilan proses sains. Bab terakhir yaitu Bab V
merupakan kesimpulan dan saran yang terdiri dari dua sub bab yakni kesimpulan
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Penelitian
Tujuan pada penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang profil
respon siswa dan keterampilan proses sains siswa pada pembelajaran berbasis
Hypothetical Learning Trajectory (HLT). Agar tercapai tujuan penelitian, metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.Penelitian deskriptif
adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena-fenomena alamiah maupun fenomena-fenomena buatan manusia.
Fenomena itu bias berupa bentuk aktivitas karakteristik, perubahan, hubungan,
kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya
(Sukmadinata, Erna: 2008).
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, maka
melalui metode deskriptif ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan penelitian
bagaimana profil respon siswa dan profil keterampilan proses sains siswa pada
pembelajaran berbasis Hypothetical Learning Trajectory (HLT).
Untuk desain penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 yang diawali dengan
mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dalam memahami materi yang diajarkan
selanjutnya tahap rancangan perencanaan yang dikembangkan melalui perangkat
perencanaan HLT. Setelah penyusunan perencanaan pembelajaran dilanjutkan
pelaksanaan pembelajaran atau implementasi, pada implementasi dilihat prediksi
respon yang keluar apakah sesuai dengan yang prediksi sebelumnya, Selanjutnya
tahap akhir siswa diberi posttest untuk melihat profil keterampilan proses sains
25
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3. 1 Desain Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Sedangkan
sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi
(Sugiyono, 2010).
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VIII di salah satu SMPN di kabupaten Garut.Sedangkan sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A dengan jumlah siswa 30 orang.
Pemilihan lokasi penelitian di sekolah tersebut dikarenakan beberapa hal:
1. Peneliti sudah pernah melakukan observasi dan studi pendahuluan di sekolah
tersebut.
2. Proses pembelajaran menggunakan metode ceramah yang menyebabkan
kurangnya keaktifan siswa dan keterampilan proses sains siswa rendah .
.
Studi Pendahuluan
Identifikasi
Masalah
Penyusunan
Perencanaan
Pembelajaran
Implementasi
Post tes
Prediksi
Respon
Pengukuran
26
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3 Definisi Operasional
Definisi operasional yang ada dalam penelitian ini adalah:
1. Hypothetical Learning Trajectory (HLT)
Hypothetical learning trajectory (HLT) merupakan suatu instrument yang
menjadi panduan pada proses pelakasanaan penelitian design research, sebagai
perluasan dari percobaan pikiran (tought experiment) yang dikembangkan
Freudhental. Untuk menganalisis pembelajaran di kelas, digunakan analisis video
pembelajaran yaitu untuk mengamati prediksi respon yang mucul pada
pelaksanaan pembelajaran.Prediksi respon yang dimaksud adalah kemungkinan
jawaban siswa yang muncul pada pelaksanaan pembelajaran.
2. Respon Siswa
Respon siswa merupakan respon siswa terkait konsep gaya pada saat
kegiatan pembelajaran. Respon-respon tersebut diidentifikasi dengan cara
mencatat respon yang muncul kemudian membandingkan jumlah prediksi respon
yang telah dirancang dengan respon siswa yang muncul saat kegiatan
pembelajaran. Sedangkan karakteristik jenis respon yang muncul dapat dilihat
melalui cuplikan transkip video yang kemudian dianalisis berdasarkan teori
perkembangan kognitif Piaget.
3. Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan yang
dimiliki oleh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan ilmiah dan
keterampilan pemecahan masalah. Keterampilan proses sains yang diuji dalam
penelitian ini adalah :
1. Mengelompokkan/ mengklasifikasikan,
2. Menerapkan konsep,
3. Menafsirkan, dan
4. Berkomunikasi
Dalam penelitian ini profil keterampilan proses sains siswa akan diukur
27
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan Penelitian
a. Melakukan studi pendahuluan melalui telaah pustaka dan studi lapangan.
b. Merumuskan masalah hasil studi pendahuluan.
c. Melakukan studi literature dan studi kurikulum untuk mencari alternatif
solusi permasalahan.
2. Tahap Perencanaan dan Penyusunan Instrumen :
a. Menentukan populasi dan sampel
b. Merancang RPP pembelajaran yang dikembangkan melalui perangkat
rancangan pembelajaran hypoyhetical learning trajectory.
c. Menyusun instrument penelitian, seperti instrument tes keterampilan
proses sains siswa berupa soal pilihan ganda.
d. Judgement instrument penelitian oleh pakar.
e. Revisi instrument.
f. Melakukan uji coba instrument penelitian.
g. Mengolah data hasil uji coba instrument dan menentukan soal yang akan
digunakan dalam pengambilan data.
3. Tahap Pelaksanaan Penelitian :
a. Melaksanakan pembelajaran sesuai perencanaan yang telah disusun.
b. Melaksanakan post-test.
4. Tahap Akhir Penelitian :
a. Pengolahan data.
28
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Alur penelitian dapat digambarkan seperti bagan di bawah ini:
Gambar 3. 2Alur Penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan yaitu data kuantitatif yang
diperoleh berupa data hasil tes tertulis untuk mengetahui keterampilan proses
Pendahuluan Perencanaan Pengolahan Data
29
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sains siswa. Selain itu peneliti juga mengambil data non tes yang berupa analisis
video.
1. Video Pembelajaran
Video pembelajaran digunakan sebagai instrument dalam menganalisis data,
video pembelajaran akan dianalisis oleh peneliti untuk melihat kegiatan belajar
siswa serta melihat banyaknya prediksi respon siswa yang muncul dalam
pelaksanaan pembelajaran, serta kemungkinan adanya respon siswa yang tidak
terprediksi.
2. Tes Keterampilan Proses Sains
Untuk pengumpulan data keterampilan proses sains siswa, peneliti
memberikan tes berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 15 soal dengan empat
pilihan jawaban. Soal ini terdiri atas empat soal pada keterampilan
mengklasifikan/mengelompokkan, empat soal pada keterampilan menerapkan
konsep, empat soal pada keterampilan menafsirkan, dan tiga soal pada
keterampilan berkomunikasi. Tes dilakukan satu kali pada saat post-test saja
karena hanya digunakan untuk mengetahui profil keterampilan proses sains.
Peneliti akan menghitung nilai skor tes akhir soal KPS pilihan ganda. Kemudian
peneliti akan menganalisis jawaban siswa dalam setiap butir soal dan hasil
penelitian disajikan tiap aspek KPS siswa dalam Indeks Prestasi Kelompok (IPK).
3.6 Teknik Analisis Instrumen Tes
Untuk instrumen yang berupa tes, sebelumnya dilakukan uji coba.Hasil uji
coba dianalisis untuk mengetahui validasi butir soal, reliabilitas, daya pembeda
dan tingkat kesukaran butir soal.
1. Validitas butir soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:211). Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan
data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
30
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai validitas dapat ditentukan dengan menentukan koefisien produk
momen dengan rumus :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X = skor tiap butir soal.
Y = skor total tiap butir soal.
N = jumlah siswa.
Tabel 3. 1Kriteria Validitas Butir Soal
Nilai rxy Kriteria
Reabilitas menunjukan bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya
untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah
baik (Arikunto,2010:221). Reabilitas dapatdiartikan ketetapan suatu tes atau soal.
Suatu tes memiliki ketetapan apabila hasilnya tetap bila digunakan untuk
mengukur hal yang sama walaupun waktu dan subjeknya berlainan. Indikator
suatu tes reabilitas yaitu hasil ukur konsisten. Untuk menghitung tingkat reabilitas
instrument daoat dilakukan menggunakan rumus K-R.20, yaitu
11 = �
�−1 �2−
�2 …………..persamaan 3.2
31
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
r11 = koefisien reabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan
benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item
S = Standar deviasi dari tes
Nilai r11 yang diperoleh dapat diinterpretasikan untuk menentukan
reliabilitas instrumen dengan menggunakan kriteria pada Tabel 3.2 (Arikunto,
2007)
Tabel 3. 2 Interpretasi Reliabilitas
(Arikunto,2009:75)
3. Tingkat Kesukaran Butir Soal
Tingkat kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa
yang menjawab benar pada butir soal tersebut.Soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.Soal yang terlalu mudah tidak
merangsang anak untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal
yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempunyai semangat untuk mencoba lagi di luar jangkauan (Arikunto, 2007).
Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan perumusan:
32
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Arikunto,2009:208)
Keterangan :
P = Indeks Kesukaran
B= Banyaknya siswa yang menjawab soal itu
denganbenar
JS= Jumlah seluruh siswa peserta tes
Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran soal
digunakan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3. 3 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal
Nilai P Kriteria
0,00 – 0,25 Sukar
0,26 – 0,75 Sedang
0,76 – 1,00 Mudah
4. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang tidak pandai
(berkemampuan rendah) (Arikunto, 2009:211) .
Daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan perumusan:
A B
DP= Daya pembeda butir soal
A
J = Banyaknya peserta kelompok atas
B
J = Banyaknya peserta kelompok bawah
A
B =Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan
benar
B
B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan
33
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
A
P = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
B
P = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan daya pembeda,digunakan
kriteria sebagai berikut :
Tabel 3. 4 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal
Nilai DP Kriteria
Negatif Soal Dibuang
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
34
Tabel 3. 5Hasil Uji Coba dan Judgment Instrumen Tes Keterampilan Proses Sains
No. Soal
Validitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran
Keputusan Nilai Interpretasi Nilai Interpretasi Nilai Interpretasi
1 0,75 Tinggi 1,00 Cukup 0,87 Mudah Digunakan
2 0,59 Sedang 0,80 Cukup 0,67 Sedang Digunakan
3 0,57 Sedang 0,73 Cukup 0,60 Sedang Digunakan
4 0,56 Sedang 0,80 Cukup 0,67 Sedang Digunakan
5 0,65 Tinggi 0,80 Cukup 0,60 Sedang Digunakan
6 0,60 Sedang 0,67 Cukup 0,53 Sedang Digunakan
7 0,68 Tinggi 0,80 Cukup 0,60 Sedang Digunakan
8 0,67 Rendah 0,87 Baik 0,63 Sedang Digunakan
9 0,52 Sedang 0,67 Cukup 0,57 Sedang Digunakan
10 0,68 Tinggi 0,73 Baik 0,43 Sedang Digunakan
11 0,55 Sedang 0,73 Cukup 0,63 Sedang Digunakan
12 0,65 Sedang 0,73 Cukup 0,60 Sedang Digunakan
13 0,67 Tinggi 0,87 Baik 0,57 Sedang Digunakan
14 0,68 Tinggi 0,80 Cukup 0,63 Sedang Digunakan
15 0,63 Tinggi 0,70 Cukup 0,63 Sedang Digunakan
Reliabilitas 0,59
35
Dari hasil uji coba tes keterampilan proses sains semua soal digunakan
dalam penelitian. Untuk soal pada aspek mengelompokkan/mengidentifikasi
sebanyak 4 soal, untuk soal pada aspek menerapkan konsep sebanyak 4 soal,
untuk aspek menafsirkan sebanyak 4 soal dan untuk aspek berkomunikasi
sebanyak 3 soal.
3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
Pada penelitian ini ada beberapa data yang harus diolah dan dianalisis.
Data-data tersebut adalah video pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan keterampilan
proses sains siswa berupa tes pilihan ganda.
Tes pilihan ganda digunakan untuk mengetahui keterampilan proses sains
siswa. Penyusunan instrumen ini didasarkan pada aspek-aspek keterampilan
proses sains yang hendak dicapai. Setelah dibuat instrumen berupa tes, maka
diadakan uji coba instrumen, tujuannya untuk melihat validitas dan reliabilitas
instrumen tersebut telah valid dan reliabel. Uji instrumen ini dilakukan pada kelas
yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan kelas eksperimen yang
akan diberi treatment.Data hasil uji coba selanjutnya dianalisis.Analisis ini
meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji daya pembeda dan uji tingkat kesukaran.
Setelah data uji instrumen valid maka instrumen soal tersebut dapat
dijadikan sebagai soal ulangan harian dalam penelitian yang akan dilakukan.
Setelah diperoleh hasil ulangan kemudian penelitiakan menganalisis jawaban
siswa.
1. Transkip Video Pembelajaran
Transkip video pembelajaran yang diperoleh kemudian diolah dengan cara
di analisis. Dari video tersebut dapat dilihat bagaimana proses pembelajaran yang
berlangsung. Selain itu dapat dilihat pula aktivitas-aktivitas siswa di kelas selama
pembelajaran. Dari analisis video tersebut peneliti dapat memperoleh
temuan-temuan yang menarik seputar kegiatan siswa dan interaksi siswa, baik dengan
siswa lain maupun guru. Selain itu, peneliti juga dapat menganalisis
respon-respon siswa yang muncul, apakah sesuai dengan respon-respon yang telah diprediksikan,
36
transkip video pembelajaran inilah yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
untuk mendeskripsikan profil respon siswa dan profil keterampilan proses sains
siswa pada pembelajaran berbasishypothetical learning trajectory (HLT).
Deskripsi tersebut diperoleh berdasarkan perbandingan jumlah prediksi respon
dan respon yang muncul dalam pembelajaran.
2. Keterampilan Proses Sains
Dalam penelitian ini, data skor tes keterampilan proses sains digunakan
untuk mengetahui profil keterampilan proses sains. Skor tes diperoleh dari nilai
post-test.Pengolahan datanya dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap aspek keterampilan proses sains.
b. Menghitung persentase pencapaian keterampilan proses sains dengan
membandingkan jumlah skor rata-rata yang diperoleh siswa dengan skor
maksimum untuk setiap aspek keterampilan proses sains. Dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
���= ����
��� � 100%... (persamaan 3.6) Keterangan :
IPK = Indeks prestasi kelompok
Mean = Skor yang diperoleh
SMI = Skor maksimum ideal
c. Menginterpretasi hasil perhitungan berdasarkan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3. 6 Interpretasi Persentase IPK
(Panggabean,1996:32)
Persentase (%) Kategori
90 – 100 Sangat terampil
75 – 89 Terampil
55 – 74 Cukup Terampil
31 – 54 Kurang Terampil
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
87 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan data hasilpenelitian, pengolahan data, dananalisis data
sertapembahasanterhadap data hasilpenelitian yang dilakukanpadasalahsatu SMP
negeri di kotaGarutkelas VIII semester 1,
makadiperolehbeberapakesimpulansebagaiberikut.
1. Dengandesainpembelajaranfisika yang
disusunmelaluipengembanganperangkatrancanganpembelajaranhypothetical
learning trajectorypenelitidapatmemprediksiresponsiswadanbantuan yang
harusdiberikan. Selainituimplementasinya pun menunjukkanbanyakrespon
yang telahdiprediksimunculdalamkegiatanpembelajaran. Dari respon-respon
yang muncultersebut, penelitimemberikanbantuan sehingga tujuan
pembelajaran terpenuhisesuaidenganprediksirespon.
Kemudianrespon-respontersebutdapatdikategorikanberdasarkanteori Piaget
danrespontersebutcenderungpadatahapberpikirkonkrit.
2. Profilketerampilan proses
sainssiswasetelahditerapkannyapembelajaranmelaluipengembanganperangka
trancanganpembelajaranhypothetical learning trajectory
memilikinilaipersentase IPK rata-rata sebesar 76,5% yang
termasukdalamkategoriterampil. Persentase IPK
untuksetiapaspekketerampilan proses sainssiswayaituaspek KPS
mengelompokkan /mengklasifikasikanmemilikipersentase IPKsebesar 85%
termasukkategoricukupterampil, aspek KPS menafsirkanmemilikipersentase
IPK sebesar 73% termasukkategoricukupterampil, aspek KPS
menerapkankonsepmemilikipersentase IPK sebesar 72%
termasukkategoricukupterampil, danaspek KPS
berkomunikasimemilikipersentase IPK sebesar 76%
88
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2 Saran
Dari hasilpenelitian yang telahdilakukan, terdapatbeberapa saran yang
diajukan, antara lain:
1. Untukmelakukanpenelitianmengenairencanapembelajaran yang
dikembangkanmelaluirancanganperangkatpembelajaranhypothetical
learning trajectorysebaiknyadilakukan minimal dua kali
penelitiandengansampelpenelitian yang berbeda.
Padapenelitianpertamabertujuanuntukmengidentifikasimasalahsiswadalambe
lajarsertaadanyarevisimengenaihasiltemuanresponsiswa.
Meskipunadabeberaparespon di
luarprediksisiswanamundapatdijadikansebagaimasukanuntukpenyusunanran
canganpembelajaranhypothetical learning trajectory yang
lebihbaikkedepannya.
2. Lebihbaikdilakukantesdiagnostik sub
materiuntukmengetahuikesulitanbelajarsiswasecaralebihjelas yang
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
89
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Jakarta: PT Asdi Mahasatya
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi, cetakan kesembilan, Jakarta : Bumi Aksara.
Ayunika, Elisabet. (2011). Pengembangan Hipotesis Trayektori Pembelajaran Untuk Konsep Pecahan. Artikel dari Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Dimyati & Moedjiono. (2002). Belajar Dan Pembelajaran.jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, S. B. (2000). Guru Dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hamalik, O. (Ed). (2008). Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Indrawaty, 1999. Keterampilan Proses Sains : Tinjauan Kritis dari Teori ke Praktis. Bandung : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
Isjoni. (2008). Pembelajaran Koopertif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rustaman, Nuryani dkk (2003) Strategi Belajar Mengajar Biologi. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI diterbitkan
Semiawan, Conny, dkk. (1992). Pendekatan Keterampilan Proses, Bagaimana Mengaktifkan Siswa Dalam Belajar. Jakarta : PT. Grasindo
Simon, M. & Tzur, R. (2004). Explicating the Role of Mathematical Tasks in Conceptual Learning: An Elaboration of the Hypothetical Learning Trajectory. Mathematical Thinking and Learning, 6, 91-104
Slametto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Panggabean, L. P. (2001). Statistika Dasar. Bandung : Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.
90
Ulfah Aziizah,2014
PROFIL RESPON DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Panggabean, L. P. (1996). Penelitian Pendidikan. Bandung : Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI.
Peraturan pemerintah no. 41 tahun 2007 tentang standar proses