• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SEPEDA MOTOR MERK HONDA BEAT (Studi Kasus di Dealer AHASS Gedangan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SEPEDA MOTOR MERK HONDA BEAT (Studi Kasus di Dealer AHASS Gedangan)."

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Ilmu Administr asi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

FAHMI ADITYA RAHARDI NPM : 0842010032

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

(2)

Disusun Oleh

FAHMI ADITYA RAHARDI 0842010032

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui, Pembimbing Utama

Susi Har iyawati S.Sos, M.Si NIP 196402151991032001

Mengetahui,

DEKAN

(3)

0842010032

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas “Veteran” Jawa Timur

Pada tanggal 10 Desember 2012

Menyetujui

(4)

karunia serta rahmat-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Pengaruh Bauran Pr omosi Ter hadap Keputusan Konsumen Membeli Sepeda Motor Mer k HONDA BEAT”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, tidak akan berjalan lancar dan berwujud baik tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Susi Hariyawati S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan sehingga terselesaikannya laporan magang ini. Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu Hj. Suparwati, Dra., M.Si. selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Ibu Lia Nirawati Dra., M.Si. selaku ketua program studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Siti Ning Farida, Dra., M.Si. selaku sekretaris program studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional ” Veteran ” Jawa Timur.

4. Bapak Ibu dosen program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran “ Jawa Timur.

(5)

membangun.

Besar harapan penulis agar laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk bagi kita semua. Amin.

Surabaya, Desember 2012

(6)

HALAMAN J UDUL... i

HALAMAN PERSETUJ UAN DAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... iv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Manfaat Penelitian... 7

BAB II KAJ IAN PUSTAKA... 8

2.1 Landasan Teori... 8

2.1.1 Pengertian Pemasaran... 9

2.1.2 Bauran Promosi (Marketing Mix) 9 2.1.3 Promosi 11 2.1.3.1 Pengertian Promosi... 11

2.1.3.2 Bauran Promosi... 13

(7)

2.1.8 Pengaruh bauran promosi terhadap keputusan

pembelian... 35

2.2 Kerangka Berfikir... 35

2.3 Hipotesis... 37

BAB III GAMBARAN UMUM... 39

3.1 Definisi Operasional Variabel... 39

3.2 Populasi, Sample, dan Teknik penarikan Data ... 43

3.2.1 Pupolasi... 43

3.2.2 Sample... 43

3.2.3 Teknik Penarikan Sample... 44

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis... 46

3.4.1 Teknik Analisis Data... 46

3.4.1.1 Asumsi Klasik... 46

3.4.1.2 Uji Normalitas ... 49

3.4.1.3 Uji Validitas Data... 50

3.4.1.4 Uji Reliabilitas... 51

(8)

4.1 Gambaran Umum ... 57

4.2 Definisi Identitas Responden... 60

4.2.1 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Kualifikasi Usia ... 60

4.2.2 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Kualifikasi Jenis Kelamin ... 61

4.2.3 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Kualifikasi Pekerjaan Responden ... 62

4.3 Penyajian Data ... 62

4.3.1 Deskripsi Variabel Periklanan (X1) ... 63

4.3.2 Deskripsi Variabel Penjualan Perorangan (X2) ... 64

4.3.3 Deskripsi Variabel Promosi Penjualan (X3) ... 65

4.3.4 Deskripsi Variabel Hubungan Masyarakat (X2) ... 66

4.3.5 Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian (Y) ... 68

4.4 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 69

4.4.1 Uji Validitas ... 70

4.4.2 Uji Reliabilitas ... 71

4.5 Analisis dan Pembahasan ... 72

4.5.1 Uji Asumsi Klasik ... 72

(9)

4.6.2 Analisis Pengaruh Variabel Bebas Secara Parsial (Uji T) ... 81 4.7 Pembahasan ... 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 91

5.1 Kesimpulan 91

5.2 Saran 92

(10)

FAHMI ADITYA RAHARDI 0842010032

ABSTRAKSI

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pemasaran perusahaan harus dapat juga memberikan kepuasan konsumen agar mencapai pandangan yang baik terhadap perusahaan. Dimana hal ini merupakan kunci sukses keberhasilan suatu perusahaan.

Bauran promosi adalah gabungan dari beberapa buran promosi seperti periklanan, penjualan perorangan , promosi penjualan, hubungan masyarakat dari satu produk yang sama agar promosi yang dihasilkan dapat maksimal dan memuaskan serta dapat meningkatkan penjualan.

Dalam penelitian ini mempunyai variabel bebas Periklanan (X1), Penjualan Perorangan (X2), Promosi Penjualan (X3), Hubungan Masyarakat (X4) dengan variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah para konsumen pembeli sepeda motor HONDA BEAT di dealer HONDA Ahass Gedangan pada tahun 2012 dengan jumlah sampel enam puluh delapan responden. Teknik penarikan sampel dengan penggunakan teknik accidental Sampling. Jenis data yang digunakan adalah data primer, dimana pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel Periklanan (X1), Penjualan Perorangan (X2), Promosi Penjualan (X3), Hubungan Masyarakat (X4) secara simultan berpengaruh secara signifikan positif terhadap variabel keputusan pembelian (Y) dengan ditunjukan oleh perolehan F hitung lebih besar dari pada F tabel dengan menggunakan uji F. Serta dengan berdasarkan uji t menunjukan bahwa Periklanan (X1), Penjualan Perorangan (X2), Promosi Penjualan (X3), Hubungan Masyarakat (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

Kata Kunci : Per iklanan (X1), Penjualan Per or angan (X2), Pr omosi Penjualan (X3),

(11)

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan alat transportasi pesat sejalan dengan kebutuhan transportasi pribadi maupun instansi yang menuntut untuk menggunakan alat transportasi dalam kehidupan sehari hari, dan oleh karena itu, banyak merek-merek alat transportasi menawarkan beragam produk. Akibatnya terjadi persaingan yang cukup ketat dalam bisnis ini.

Dalam kondisi persaingan yang ketat saat ini, perusahaan harus berusaha meningkatkan kualitas dan pelayanan yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Konsumen selalu mencari pembanding untuk mendapatkan yang terbaik dan dapat memenuhi segala kebutuhan dan keinginannya. Perusahaan dalam menghadapi situasi persaingan seperti ini harus mampu bembuat strategi usaha yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah dengan meciptakan berbagai alternatif strategi.

(12)

yang dapat memberikan kenyamanan dan nilai tambah bagi penggunanya. Oleh karena itu, perusahaan yang ingin memperoleh konsumen dan ingin memenangkan persaingan tersebut perlu memahami perilaku dan persepsi konsumen. Pengenalan perilaku dan persepsi konsumen perlu diperhatikan oleh perusahaan transportasi di Indonesia karena tingkat persaingan dalam bisnis ini cukup tinggi, ditandai dengan bermunculannya produsen transportasi dengan mengeluarkan berbagai jenis produk dengan memberikan berbagai kemudahan bagi penggunanya dalam melakukan kegiatan sehari-hari.

Pemasaran sebagai salah satu kegiatan atau proses interaksi tentang pemenuhan keinginan serta kebutuhan konsumen yang berusaha dilakukan pihak produsen dengan sistem yang telah disesuaikan . Merupakan salah satu hal yang wajib diperhatikan bagi perusahaan-perusahaan yang ada saat ini jika ingin tetap bertahan di era persaingan ekonomi yang ketat. Karena pasar memiliki trend yang berubah-ubah setiap saat, maka produsen atau pihak perusahaan haruslah cepat tanggap akan keadaaan yang ada dengan memperhatikan perkembangan yang dibutuhkan juga diinginkan oleh pasar itu sendiri. Sehingga perlu sekali perusahaan melakukan antisipasi untuk menyikapi dan selalu siap dengan keinginan dan kebutuhan pasar.

(13)

penjualan akan tercapai apabila perusahaan mampu menghasilkan produk yang berkualitas, menetapkan harga yang dapat dijangkau oleh pasar sasarannya, pemilihan saluran distribusi yang tepat dan di tunjang oleh kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program pemasaran atau strategi pemasaran. Suatu produk jika konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin produk itu berguna bagi mereka maka mereka tidak akan membelinya. Promosi pada hakikatnya adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran untuk memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan, dan yang paling penting adalah keberadaaanya, untuk mengubah sikap maupun untuk mendorong orang untuk bertindak atau membeli produk tersebut. Tujuan promosi yaitu menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran dan bauran pemasarannya.

(14)

transportasi yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Sidoarjo, dengan indikasi banyak sekali pemakai sepeda motor merk HONDA yang berada jalan raya ini menandakan bahwa merk HONDA sudah mempunyai tempat di hati pembeli. Menurut data dari AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) penjualan sepeda motor merk HONDA khususnya dalam hal ini skuter matik ( skutik) dalam awal tahun 2012 HONDA BEAT yang merajai penjualan.

Tabel 1.1

Data Penjualan Per Januari-April 2012 Merk Kendaraan Penjualan Per Januari-April (2012)

HONDA BEAT 434.724

Yamah Mio J 171.207

Yamaha Mio Sporty 119.223

HONDAVario Techo125cc 117.403

HONDAVario Techno 110cc 115.291

HONDAVario CW 90.819

Yamaha MIO Fino 78.583

HONDAScoopy 65.903

HONDASpacy Helm In Injeksi 54.816

Yamaha Xeon 53.731

Suzuki Nex 46.842

Yamaha MIO Soul 45.547

Yamaha MIO Soul GT 37.076

HONDASpacy Helm In 23.123

(15)

Sumber : Dealer AHASS Honda Gedangan Sidoarjo mulai Tahun 2010

Dari data di atas dapat diketahui bahwa penjualan terbesar untuk sepeda motor honda pada tahun 2010 dan 2011 adalah sepeda motor honda beat. Ini menunjukan bahwa honda beat merupakan sepeda motor merek honda yang paling digemari dengan indikasi bahwa dua tahun berturut-turut merupakan

Dat a penjualan dealer AHASS HONDA Gedangan Tahun 2010

Revo Scoopy Blade Supra

Dat a penjualan dealer AHASS HONDA Gedangan Tahun 2011

(16)

Dari tabel di atas menunjukan bahwa merek HONDA BEAT adalah merek yang mempunyai penjualan tertinggi. Penjualan yang tinggi tersebut tentunya di pengaruhi dengan banyak hal, salah satunya dengan strategi promosi yang dilakukan perusahaan seperti periklanan (advertising) melalui media elektronik, penjualan perorangan (personal selling) melalui SPG, promosi penjualan (Sales Promotion) dengan melalui potongan harga dan hubungan masyarakat (public relations). Dalam studi kasus ini dilakukan di Dealer HONDA AHASS Gedangan Sidoarjo. Karena pada Dealer tersebut setiap harinya banyak pengunjung yang datang dengan rata-rata 70 sampai 80 orang perhari. (Sumber : Dealer Ahass Gedangan tahun 2012 )

Berdasarkan pada fenomena di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul” Pengaruh Baur an Pr omosi Terhadap Keputusan Konsumen Membeli Sepeda Motor BEAT “

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah variabel bauran promosi yang meliputi periklanan (advertising), penjualan perorangan (personal selling), promosi penjualan (Sales promotion), hubungan masyarakat (public relations) berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen?.

(17)

Promotion), hubungan masyarakat (public relations) berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian Konsumen ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis variable bauran promosi yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, hubungan masyarakat (public relations) yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara simultan terhadap keputusan pembelian konsumen. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis variable bauran promosi yang meliputi

periklanan, personal selling, promosi penjualan, hubungan masyarakat yang berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen. 1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

Bagi penulis dapat digunakan sebagai perbandingan sejauh mana teori-teori yang sudah diperoleh selama pekuliahan dapat diterapkan secara nyata dalam dunia usaha.

Sebagai informasi tambahan bagi peneliti lain yang meneliti masalah yang berhubungan dengan penelitian ini.

2. Manfaat Praktis

(18)
(19)

2.1.1 Pemasaran

Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis

yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,

dan mendistribusikan, barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik

kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.(Murti Sumarni dan

John Soeprihanto, 2000:261).

Kotler (2002:9) dalam buku pemasarannya memberikan definisi

tentang pemasaran dari dua sudut pandang berbeda yakni sudut pandang

sosial dan manajerial. Definisi sosial menunjukkan peran yang dimainkan

oleh pemasaran di masyarakat. Seorang pemasar mengatakan bahwa peran

pemasaran adalah “menghasilkan standart hidup yang lebih tinggi“.

Definisi sosial dari pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya

terdapat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas

mempertukarkan produk bernilai dengan pihak lain.

(20)

pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. (www.wikipedia.com)

Dari definisi di atas, terlihat bahwa pemasaran mencakup

kegiatan-kegiatan, yaitu menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan oleh

konsumen. Merencanakan dan mengembangkan sebuah produk atau jasa

yang dapat memenuhi dan memuaskan keinginan tesebut. Memutuskan

cara terbaik untuk menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang atau jasa tersebut.

2.1.2 Baur an Pemasar an ( Marketing Mix )

Bauran pemasaran atau Marketing mix adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Jadi marketing mix terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melakukan tugas atau kegiatan pemasarannya. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.

(21)

dalam pasar sasaran. Kotler (2000 : 124) kiat yang ada pada bauran pemasaran terdiridari empat faktor yang disebut 4 P; produk, harga, tempat/distribusi, dan promosi

1. Produk (Products).

Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk

mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berujud fisik maupun tidak)

yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi

kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang

ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau

dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa

fisik, jasa, orang, organisasi dan ide

2. Harga (Price).

Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis

seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat

diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga

menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang

konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan

dapat terjangkau oleh konsumen.

3. Saluran Distribusi (Place).

Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses

terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam

(22)

dapat dengan mudah memperoleh suatu produk. Selain itu juga yang

termasuk di dalamnya yaitu saluran pemasaran, kumpulan dan pengaturan

lokasi, persediaan serta transportasi. Dalam industri jasa, tempat terutama

mengacu pada lokasi dan distribusi yang dapat memberikan kemudahan

bagi pelanggan dalam memperoleh jasa perusahaan

4. Promosi (Promotion).

Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi

Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat.

Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam

rangka menjual produk ke konsumen

2.1.3 Promosi

2.1.3.1 Pengertian Promosi

Di dalam dunia pemasaran, kegiatan mengenalkan produk baru dan

meyakinkan konsumen akan memanfaatkan suatu produk sehingga mereka

terangsang untuk membeli disebut kegiatan promosi.

Menurut Lupiyoadi (2006;120), promosi merupakan salah satu

variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh

perusahaan dalam memasarkan prosuk jasa. Kegiatan promosi bukan saja

berfungsi sebagai alat komunikasi antara peruasahaan dan konsumen,

melainkan juga alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan

pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan

(23)

Menurut Lamb, Hair dan McDaniel (2001;145), promosi adalah

komunikasi dari para pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan

mengingatkan para calon pembeli suatu produk dalam rangka

mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh respon.

Menurut Alma (2005;179), terdapat beberapa definisi promosi yang

dikemukakan oleh para ahli, yaitu :

1. William Shoell, menyatakan bahwa promosi adalah usaha yang dilakukan

oleh marketer, berkomunikasi dengan audiens, komunikasi adalah sebuah

proses membagi ide, informasi, atau perasaan audiens.

2. Ben M. Enis, menyatakan bahwa promosi adalah sejenis komunikasi yang

memberi penjelasan yang meyakinkan konsumen tentang barang da jasa.

Sedangkan menurut Tjiptono (1997;219), promosi merupakan

salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Pada

hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran, yang

dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang

berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau

mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan prosuknya agar bersedia

untuk menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan

perusahaan yang bersangkuta.

Hal in perlu ditekankan karena dalam kenyataannya, betapa

besarnya manfaat suatu produk bagi pembeli atau konsumen yang

(24)

calon pembelinya sehingga perusahaanya dituntut untuk menciptakan

permintaan akan barang yang akan dihasilkannya.

Dengan adanya kegiatan promosi, diharapkan calon konsumen

dapat memahami isi atau pesan yang tersedia dalam barang atau jasa yang

ditawarkan sehingga akhirnya mampu melakukan pengambilan keputusan

yang tepat.

Dari penjelasan diatasa dapat disimpulkan bahwa promosi adalah

suatu usaha yang dijalankan oleh perusahaan untuk memberikan informasi

kepada konsumen tentang segala sesuatu mengenai suatu produk yang

dihasilkan baik barang maupun jasa dengan segala manfaat dan

keunggulan yang dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.1.3.2 Baur an Promosi

Menurut Stanton dalam Swastha (2000;238) Promotional mix

didefinisikan sebagai kombinasi strategi yang paling baik dari

variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi yang lain, yang

kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.

Sedangkan menurut Tjiptono (2004;104) mendifinisikan bauran promosi adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan

informasi, mempengaruhi, dan mengingatkan prosuk yang ditawarkan

perusahaan berdasarkan tugas-tugas khusus.

Menurut Lamb, Hair dan McDaniel (2001;147), bauran pemasaran

(25)

masyarakat, dan promosi penjualan digunakan untuk mencapai pasar

sasaran dan memenuhi tujuan secara keseluruhan.

Promosi (Simamora 2000;753) merupakan fungsi pemberitahuan,

pembujukan, dan pengimbasan keputusan pembelian konsumen. Dalam

promosi proses penyajian pesan-pesan yang ditujukan untuk membantu

penjualan barang atau jasa. Beberapa alasan melakukan promosi adalah

sebagai berikut :

1. Menyediakan informasi :

Para pembeli menemukan produk baru yang membantunya, dan para

penjual dapat menginformasikan kepada calon pelanggan tentang barang

atau jasa yang ditawarkan.

2. Merangsang permintaan :

Para pemasar menginginkan konsumen membeli produk mereka, dan

mereka menggunakan promosi untuk membuat konsumen memikirkan

tindakan seperti itu.

3. Membedakan produk :

Banyak organisasi mencoba membedakan mereka dan produknya melalui

penggunaan promosi. Hal tersebut khususnya penting bagi produk yang

secara inheren tidak banyak berbeda dari para kompetitor mereka.

4. Mengingatkan para pelanggan saat ini :

mengingatkan para pelanggan akan manfaat dari produk perusahaan bisa

mencegah mereka dari berpaling kepada pesaing pesaing pada saat mereka

(26)

5. Menghadang pesaing :

Promosi dapat menghadang upaya pemasaran dari pesaing. Upaya

promosional dirancang untuk saling melawan kampanye periklanan satu

sama lain.

6. Menjawab berita negatif

7. Meluluskan fluktuasi-fluktuasi permintaan :

Banyak perusahaan yang menghadapi tantangan-tantangan permintaan

musiman, dimana para pelanggan membeli lebih banyak pada bulan-bulan

lainnya. Promosi membantu mengisi kesenjangan yang ada di antara

kepincangan permintaan musiman tersebut.

8. Membujuk para pengambil keputusan :

Promosi dapat mempengaruhi keputusan para pengambil keputusan

seperti: pemilik saham, analis saham, jasa pemberi nilai kredit, dan

pihak-pihak lainnya

Bauran promosi (Simamora 2000;756) adalah istilah yang dipakai

untuk mengacu kepada pilihan alat promosi yang digunakan dalam rangka

memasarkan sebuah produk atau jasa. Kata “promosional” digunakan

dalam pengertiannya yang paling luas, untuk mencakup segenap elemen

dari proses komunikasi pemasaran.

Bauran promosi terdiri dari empat elemen, yaitu

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan (Simamora 2000;756) dapat didefinisikan sebagian

(27)

oleh sebuah perusahaan bisnis, organisasi nirlaba atau individu, yang

dalam beberapa cara teridentifikasi dalam pesanperiklanan dan berharap

menginformasikan atau membujuk anggota-anggota dari pemirsatertentu.

Periklanan tertentu terfokus pada media massa, seperti media massa,

seperti surat kabar, televisi, radio, dan papan iklan.

Menurut Jhon D. Burke di dalam buku karangan Buchari Alma

(2007;182), menyatakan bahwa tahun 1890 advertising telah dirumuskan

sebagai “Berita tentang barang dan Jasa” , kemudian Burke mendifinisikan

advestising atau periklanan adalah cara menyampaikan pesan-pesan

penjualan yang diarahakan kepada masyarakat melalui cara-cara yang

persuasif yang bertujuan menjual barang, jasa atau ide.

Media periklanan :

Sebagai media dari advertising ialah surat kabar, majalah, TV,

Radio, Bioskop, papan reklame, dan sebagainya. Dan pemilihan media

advertising yang akan digunakan, akan tergantung kepada :

a. Daerah yang akan dituju.

b. Konsumen yang diharapkan.

c. Daya tarik yang digunakan oleh media-media tersebut.

d. Fasilitas yang diberikan oleh media-media tersebutdalam hal biaya.

Tipe-tipe periklanan :

a. Price Advertising yaitu, yang menonjolkan harga menarik dalam

(28)

b. Brand Advertising yaitu periklanan yang memberikan ketertarikan

kepada pembaca atau pendengarnya seperti : Instant, kini Dancow

Instant lezat hanya 4 detik Dancow Instant.

c. Quality Advetising yaitu mencoba menciptakan impresi bahwa

produk yang direklamekan mempunyai mutu yang lebih tinggi dari

produk lainnya.

d. Product Advertising yaitu dimana pengiklan berusaha untuk untuk

mempengaruhi konsumen dengan faedah dari pemakaian suatu

produk.

e. Intusional Advertising yaitu menonjolkan nama perusahaan dengan

harapan agar konsumen mempunyai kesan yang mendalam tentang

nama perusahaan tersebut, sehingga ini merupakan sebuah jaminan

mutu, seperti : Bayer Jaminan Mutu.

f. Prestige Advertising yang berusaha memberikan fashion pada

suatu produk atau mendorong masyarakat mengasosiasikan produk

tersebut dengan kekayaan atau kedudukan. Seprti orang-orang

penting di dunia memakai jam Rolex.

Keunggulan periklanan :

a. Biaya iklan memang kelihatannya mahal, tapi dapat dibayangkan

seberapa banyak pemirsa yang sanggup dijangkau.

b. Kemudahan repetisi

c. Periklanan mampu melakukan suatu tingkat fleksibilitas kreatif

(29)

d. Merupakan nilai tambah apabila memasarkan produk sensitif

seperti produk kesehatan pribadi

e. Banyak konsumen yang menaruh kadar prestis kepada media

massa yang digunakan dalam periklanan

f. Biaya rendah per pengungkapan, variasi media, pengendalian

pengungkapan, kandungan pesan yang konsisten, dan peluang

untuk desain pesan yang kreatif.

g. Daya tarik dan pesan disesuaikan pada saat tujuan komunikasi

berubah.

Kelemahan periklanan :

a. Biaya periklanan ironisnya juga merupakan kelemahan yang paling

besar, terutama iklan televisi.

b. Hambatan legalitas hukum mengenai isi iklan

c. Periklanan tidak selalu memotivasi pelanggan supaya bertindak

efektif

d. Periklanan tidak dapat memberi umpan balik langsung.

e. Periklanan sukar untuk dipribadikan (Personalize)

Kemudian ada suatu hal yang harus diperhatikan dalam reklame yaitu

Truth in advertising” ialah tidak diperbolehkan menipuatau memberi

keterangan yang berlainan dengan keadaan barang yang derklamekan. Ini

adalah untuk menjaga dampak negatif dari iklan terhadap konsumen.

(30)

merek akan tertipu, dan lain kali mereka tidak akan membeli barang itu

lagi.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan (menurut Kotler dan Armstrong, 2001, 172)

terdiri dari insentif jangka pendek untuk mendorong pembelanjaan atau

penjualan produk dan jasa. Dewasa ini, pertumbuhan penggunaan promosi

penjualan cukup cepat, karena dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :

Faktor internal :

a. Promosi penjualan sekarang lebih diterima oleh manajemen

puncak sebagai kiat penjualan yang efektif.

b. Semakin banyak manajer produk yang memenuhi syarat untuk

menggunakan kiat promosi penjualan.

c. Manajer produk berada di bawah tekanan untuk meningkatkan

penjualan

Faktor eksternal :

a. Jumlah merek terus bertambah.

b. Pesaing sering menggunakan promosi penjualan.

c. Banyak merek yang berada dalam keseimbangan.

d. Konsumen semakin berwawasan transaksi.

Alat-alat promosi penjualan terdiri dari :

a. Alat promosi konsumen : sampel, kupon, tawaran pengembalian

(31)

atas kesetiaan, promosi point-ofpurchase, kontes, undian, dan

permainan.

b. Alat promosi dagang (untuk pengecer dan pedagang grosir) :

diskon langsung dari harga resmi, keringanan sebagai imbalan atas

persetujuan untuk menampilkan produk pabrik dalam suatu cara,

barang gratis, dan barang promosi khusus yang mencantumkan

nama perusahaan seperti kalender, buku, asbak, dan lain-lain.

c. Alat promosi bisnis (untuk menghasilkan prospek bisnis,

menstimulasi pembelian, menghargai pelanggan, dan memotivasi

wiraniaga : konvensi dan pameran dagang, serta kontes penjualan.

Keunggulan promosi penjualan :

a. Kemampuannya menghasilkan banyak minat dan kesenangan

b. Dapat membangun kesadaran dan minat dengan lebih cepat

dibanding iklan

c. Dapat menjadi cara yang sangat efektif untuk mengirim pesan

kepada pelanggan potensial di mana cara-cara promosional lainnya

tidak dapat masuk.

d. Efektif untuk jangka pendek

e. Biaya relatif murah

f. Pelacakan efektivitas promosi lebih mudah

Kelemahan promosi penjualan :

a. Penggunaanya secara berlebihan dalam beberapa industri dapat

(32)

b. Sifatnya sementara

3. Penjualan Pribadi (Personal Selling)

Penjualan pribadi (Simamaora 2000;758) adalah presentasi atau

penyajian lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon

pembeli dengan tujuan agar melakukan suatu pembelian. Dalam penjualan

pribadi ini terjadi kontak antarpribadi secara efektif, dimana seseorang

melakukan presentasi penjualan kepada orang atau sekelompok pembeli

potensial lainnya.

( Buchari Alma, 2007;185 ) Cara penjualan ini adalah cara yang

paling tua dan paling penting dalam suatu promosi. Cara ini unik, tidak

mudah untuk diulang, dan dapat menciptakan komunikasi dua arah antara

ide yang berlainan antara penjual dan pembeli.

Prinsip-prinsip dasar penjualan pribadi :

a. Persiapan yang matang ini, meliputi :

a) Mengenal pasar dimana produk itu dijual yaitu meliputi keterangan

mengenai keadaan perekonomian pada umumnya, persaingan trend,

dan sebagainya,

b) Mengenai langganan dan calon langganan. Dalam hal ini perlu

diketahui buying motifies yaitu apa motif orang membeli, dan

buying habits yaitu kebiasaan orang membeli. Seperti yang terjadi

pada masyarakat umum, suka memborong belanja barang pada

(33)

c) Cukup mengetahui tentang produk yang akan dijualnya. Para

konsumen sangat tidak senang dengan penjual yang tidak bisa

menjawab pertanyaan-pertanyaan konsumen, sebagaimana

biasanya konsumen ingin mendapatkan macam-macam informasi

mengenai barang yang dibelinya.

d) Prinsip dasar harus dikuasai oleh penjual karena dengan demikian

ia dapat mempengaruhi konsumen untuk membuat transaksi yang

menguntungkan kedua belah pihak. Ia berusaha dengan segala

kemampuannya, agar setiap konsumen yang memasuki toko,

mempunyai kesan baik, dan bisa melakukan transaksi yang

menguntungkan untuk kedua belah pihak.

b. Mendapatkan atau menentukan tempat pembeli

Dalam mendapatkan pembeli seorang penjual harus berpedoman

kepada kebijaksanaan perusahaan mengenai channel of distibution yang

dipergunakan

c. Merealisasikan penjualan

Meskipun dimana terjadi penjualan tersebut beraneka ragam, teta[i

langkah-langkah yang diambil oleh penjual dalam proses penjualan

adalah:

a) Pendekatan dan pemberian hormat.

b) Penentuan kebutuahan konsumen.

c) Menyajikan barang dengan efektif.

(34)

d. Menimbulkan Goodwill setelah penjualan terjadi

Jika penjualan dengan baik, maka pembeli akan memperoleh

barang sesuai dengan yang diinginkan, dan penjual memperoleh laba.

Hal ini akan mempunyai pengaruh baik terhadap pembeli tersebut,

yaitu akan membeli lagi kepada penjual yang sama di kemudian hari.

Keunggulan penjualan pribadi :

a. Satu-satunya teknik promosil yang menungkinkan umpan balik

langsung yang segera.

b. Merupakan satu-satunya cara mengadaptasikan presentasi kepada

masing-masing pelanggan.

c. Cara yang paling efektif pada saat para pelanggan ingin ingin

melihat langsung kerja produk tersebut.

d. Penjualan pribadi merupakan satu-satunya cara mudah

mewawancarai pelanggan yang membeli produk kompleks guna

memastikan bahwa perusahaan menawarkan produk atau kumpulan

produk yang tepat.

e. Lebih efektif untuk membujuk orang.

f. Para wiraniaga dapat berinteraksi dengan para pembeli untuk

menjawab pertanyaanpertanyaan dan mengatasi keberatan, dapat

menarget pembeli, dapat memiliki kapasitas untuk

mengakumulasikan pengetahuan pasar dan memberikan umpan

(35)

Kelemahan penjualan pribadi :

a. Biaya yang cukup mahal

b. Konsistensi (tidak dapat memastikan bahwa setiap wiraniaga

mengirimkan pesan yang sama kepada pelanggan)

4. Hubungan Masyarakat (Public Relation)

Hubungan masyarakat (Kotler dan Armstrong 2001;181) adalah

kegiatan memupuk hubungan baik dengan berbagai masyarakat di sekitar

perusahaan dengan mendapatkan publisitas yang menguntungkan,

memupuk “citra perusahaan” yang baik, dan menangani atau meredam

rumor, cerita dan peristiwa yang merugikan. Secara singkat , hubungan

masyarakat (Simamora 2000;758) adalah komunikasi dan hubungan

perusahaan dengan beragam jenis publiknya.

Beberapa alat untuk hubungan masyarakat :

a. Berita.

b. Pidato.

c. Acara istimewa, seperti konferensi berita, tur pers, gand opening,

dll.

d. Materi tertulis, seperti laporan tahunan, brosur, artikel, dan buletin

serta majalah perusahaan.

e. Materi audiovisual, seperti film, program presentasi, videokaset

serta audiokaset.

f. Materi identitas korporasi seperti logo, peralatan tulis menulis,

(36)

g. Aktivitas pelayanan publik

h. Situs web

Keunggulan hubungan masyarakat :

a. Biayanya murah, dalam beberapa kejadain bahkan tidak ada

biayanya

b. Persepsi obyektifitas, yang mengukuhkan kepercayaan orang

terhadap pesan

Kelemahan hubungan masyarakat :

a. Tidak ada kontrol

b. Masa manfaatnya singkat

Menurut Marius P. Angipora pada bukunya dasar-dasar pemasaran edisi kedua

(2002;372) pada garis besarnya, hubungan masyarakat dapat dipisahkan ke dalam

dua kriteria, yakni :

a. Publisitas produk.

Pubilitas produk adalah publisitas yang ditujukan untuk

menggambarkan atau memberitahu kepada masyarakat/konsumen

tentang suatu produk beserta penggunanya.

b. Publisitas kelembagaan.

Publisitas kelembagaan adalah publisitas yang menyangkut tentang

organisasi pada umumnya.

2.1.4 Perilaku Konsumen

Definisi perilaku konsumen yang dikemukakan oleh Lamb, Hair,

(37)

keputusan membeli, juga untuk menggunakan dan membuang

barang-barang dan jasa yang dibeli. Pemahaman akan perilaku konsumen dapat

diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang

sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat

yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua,

perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat

kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan

banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat

merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ketiga

adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran

ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam

menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat

dan efektif. ( www.wikipedia.com )

2.1.5 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Kotler (2003;202), perilaku pembelian konsumen

dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, individu, dan psikologi.

1. Faktor Budaya

Kelompok pertama yang penting atas faktor yang mempengaruhi

pengambilan keputusan konsumen adalah faktor budaya. Faktor budaya

merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Para pemasar

harus mengerti bagaimana kultur individu dan nilai-nilai sosial yang

(38)

mempengaruhi pembelian.Dalam faktor budaya perlu di perhatikan antara

lain :

a. Budaya

Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling

mendasar. Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi,

prefrensi, dan perilaku dari keluarganya serta lembaga penting

lainya.

b. Sub-budaya

Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang yang lebih

kecil yang memberikan lebih banyak cici-ciri dan sosialisasi

khusus bagi anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri dari

kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.

c. Kelas Sosial

Kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relativ homogen

dan permanen, yang tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya

menganut nilai-nilai, minat, dan perilaku yang serupa.

2. Faktor Sosial

Kekuatan-kekuatan yang dikerahkan oleh orang lain terhadap perilaku

pembelian disebut faktor-faktor sosial. Faktor sosial ini terdiri dari :

a. Kelompok Acuan

Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang

memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung

(39)

b. Keluarga

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling

penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian

yang luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan yang

paling berpengaruh.

c. Peran dan Status

Seseorang barpartisipasi kedalam banyak kelompok sepanjang

hidupnya, keluarga, organisasi. Pran meliputi kegiatan

yangdiharapkan akan dilakukan seseorang. Masing-masing peran

menghasilkan status.

3. Faktor Pribadi

Faktor pribadi meliputi :

a. Usia dan tahap siklus hidup

b. Pekerjaan dan lingkungan ekonomi

c. Gaya hidup

Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang

diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup

menggambarkan" keseluruhan dari seseorang" yang berinteraksi

dengan lingkunganya.

d. Kepribadian dan Konsepsi-Diri

Kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang yang

berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang

(40)

Konsep diri adalah suatu citra pribadi seseorang dalam memandang

dirinya.

4. Faktor Psikologis

Faktor psikologis utama di pengaruhi oleh empat sub, yaitu :

a. Motivasi

Motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseoranguntuk

bertindak. Kebutuhan yang bersifat psikologis ini mencul akibat

tekanan akan butuh penghargaan, pengakuan, atau rasa

keanggotaan kelompok.

b. Persepsi

Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang individu

untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpensi

masukanmasukan informasi guna menciptakan gambaran dunia

yang memiliki arti.

c. Pembelajaran

Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul

dari pengalaman. Dan sat orang bertindak, mereka bertambah

pengetahuanya.

d. Keyakinan dan Sikap

Keyakinan adalah gambaran pemikiran yang di anut seseorang

(41)

emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau

tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap

suatu obyek atau gagasan. (Kotler, 2002:199)

2.1.6 Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah purchase decision is the stage of the

buyer decision process in wich the costemer actually the product

(merupakan salah satu proses keputusan pembelian dimana konsumen

pada akhirnya membeli suatu produk). Dalam melakukan keputusan

pembelian, konsumen banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pihak

produsen maupun pemasar sebaiknya lebih jeli dalam mengidentifikasi

siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan dalam

proses pembelian.

Keputusan pembelian merupakan suatu bagian pokok dalam

perilaku konsumen yang mengarah kepada pembelian produk atau jasa.

Dalam membuat sebuah keputusan pembelian, konsumen tidak terlepas

dari faktor-faktor yang mempengaruhi dan memotivasi konsumen untuk

mengadakan pembelian. Dari faktor-faktor inilah, maka konsumen akan

melakukan penilaian terhadap berbagai alternatif pilihan, dan memilih

salah satu atau lebih alternatif yang diperlukan berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu.

2.1.7 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Ada lima (tahap) proses pengambilan keputusan dalam pembelian

(42)

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah

atau kebutuhan. Pembeli menyadari suatu perbedaan antara keadaan

sebenarnya dan keadaan yang diinginkan.

2. Pencarian Informasi

Tahap kedua dalam proses pembelian ini sangat berkaitan dengan

informasi tentang sumber-sumber dan menilainya, untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan yang dirasakan. Melalui pengumpulan informasi,

konsumen mengetahui produk-produk yang bersaing dan keistimewaan

masing-masing produk. Sumber-sumber informasi konsumen terbagi

menjadi 4 (empat)

kelompok, yaitu :

a. Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, kenalan)

b. Sumber niaga (periklanan, penjual, pameran)

c. Sumber umum (media massa, organisasi konsumen)

d. sumber pengalaman (pernah menangani, menguji, mempergunakan

suatu produk)

3. Penilaian Alternative

Konsumen berusaha memuaskan suatu kebutuhan dan mencari

manfaat tertentu dari suatu produk tersebut. Konsumen memandang setiap

(43)

dalam memberikan manfaat yang dicari dan memuaskan kebutuhan

tersebut. Konsumen bersikap berbeda-beda dalam melihat atribut-atribut

produk yang dianggap relevan dan menonjol. Mereka akan memberikan

paling banyak perhatian pada atribut yang akan memberikan manfaat yang

dicari.

4. Keputusan untuk Membeli

Keputusan untuk membeli di sini merupakan proses dalam

pembelian yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap dimuka dilakukan maka

konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Bila

konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen akan menjumpai

serangkaian keputusan yang harus diambil menyangkut jenis produk,

merek, penjual,kualitas, dan lain-lain.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli satu produk, konsumen akan mengalami beberapa

tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan melakukan

beberapa kegiatan setelah membeli produk yang akan menarik bagi para

pemasar. Tugas para pemasar belum selesai setelah produk dibeli oleh

konsumen, namun akan terjadi hingga periode waktu pasca pembelian.

6. Kepuasan Setelah Pembelian

Kepuasan seteah pembelian merupakan fungsi dari seberapa dekat

antara pembeli atas produk tersebut. Jika produk tersebut memenuhi

(44)

diharapkan konsumen akan merasa sangat puas, jika produk tersebut di

bawah tingkat yang diharapkan, konsumen merasa tidak puas.

7. Konsumen membentuk pangharapan-pengharapan mereka

berdasarkan pada pesan-pesan yang mereka peroleh dari para

penjual, teman-teman, dan sumber-sumber informasi lain. Jika para

penjual melebih-lebihkan keuntungan yang akan diperoleh, konsumen

akan mengalami pengharapan yang tak terpenuhi yang akan menyebabkan

ketidakpuasan. Makian besar jurang antara pengaharapan dan hasil makin

besar pula ketidakpuasan konsumen.

8. Tindakan-Tindakan Setelah Pembelian

Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli dengan produk akan

mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka

selanjutnya dia akan memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi

dalam kesempatan berikutnya. Konsumen yang merasa puas juga akan

cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang

(45)

Gambar 2.1

Tahap proses keputusan pembelian

Sumber : Philip Kotler 2002:204

2.1.8 Pengaruh baur an pr omosi terhadap keputusan pembelian

Sesuai dengan topik yang diteliti maka perlulah untuk

mendapatkan referensi dasar yang memperkuat topik yang dibahas, dalam

hal ini terdapat ilustrasi tentang pengaruh dari bauran promosi terhadap

keputusan pembelian seperti yang dijelaskan oleh Kotler (1998:174)

bahwa “konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli produk

yang paling disukai, namun dua faktor dapat berada diantara niat

pembelian dan keputusan pembelian, yaitu:

1. Faktor pendirian orang lain, probabilitas pembelian yang disebabkan oleh

orang lain.

P engena la n Ma sa la h

Pencarian informasi Keputusan

pembelian Evaluasi Alternatif

(46)

2. Faktor situasi yang tidak diantisipasi.

Sebelum masuk pada tahap promosi, ternyata konsumen didalam

melakukan sebuah keputusan untuk membeli terpengaruh oleh pendirian

orang lain serta situasi yang tidak diantisipasi, akan tetapi kedua hal tersebut

dapat dipengaruhi kembali dengan bauran promosi seperti yang dijelaskan

oleh Kotler (2001:226) kembali seperti berikut, “alat-alat promosi memiliki

efektivitas biaya yang berbeda pada berbagai tingkat kesiapan pembeli

2.2 Kerangka Ber fikir

Berdasarkann latar belakang dan teori yang telah ada bauran promosi

sangat mempengaruhi keputusan konsumen membeli sepeda motor Honda

BEAT yang meliputi :

Promosi adalah variabel yang meliputi periklanan, penjualan pribadi,

hubungan masyarakat, promosi penjualan yang dilakukan oleh HONDA

untuk memberikan pengetahuan tentang produk-produk yang ditawarkan agar

setiap konsumen akhirnya mengerti dan mau untuk membeli produk merk

HONDA dan yang lebih penting adalah konsumen tersebut bisa loyal untuk

terus menggunakan sepeda motor Honda BEAT.

Dari keempat variabel tersebut diduga mempengaruhi variabel

independent yaitu pengambilan keputusan konsumen sepeda motor Honda

BEAT. Keputusan pembelian konsumen merupakan salah satu proses

keputusan pembelian dimana konsumen pada akhirnya membeli suatu

produk. Jika suatu promosi itu dapat menarik perhatian dan kemudian dapat

(47)

kemungkinan konsumen senantiasa menjadi penlanggan dalam waktu yang

lama.

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir

Keterangan

X1 : Variabel bebas atau independent veriable, yaitu faktor Periklanan.

X2 : Variabel bebas atau independent veriable, yaitu faktor Penjualan

Perorangan

X3 : Variabel bebas atau independent veriable, yaitu faktor Promosi

Penjualan.

X4 : Variabel bebas atau independent veriable, yaitu faktor Hubungan

Masyarakat

Y : Variabel terikat atau dependent, yaitu keputusan membeli sepeda

motor Honda BEAT.

→ : Pengaruh

Maksud dari kerangka berpikir diatas adalah untuk mengetahui

pengaruh antara variabel – variabel (Periklanan (x1), Penjualan Perorangan

(x2), Promosi Penjualan (x3), Hubungan Masyarakat(x4)) terhadap keputusan

Periklanan (X1)

Penjualan Perorangan

(X2) Keputusan Pembelian (Y)

Promosi Penjualan (X3)

(48)

Variabel – variabel tersebut merupakan pengelompokan dari berbagai

macam alasan yang menyebabkan Keputusan konsumen dalam memilih

sepeda motor Honda BEAT.

2.3 Hipotesis

Berdasarkan tujuan dan landasan teori serta uraian dan kerangka

berpikir, maka dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

a. Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan pada periklanan,

promosi penjualan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat

terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor Honda

BEAT.

b. Terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial pada periklanan,

promosi penjualan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat

terhadap keputusan konsumen dalam membeli sepeda motor Honda

(49)

3.1 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional dan pengukuran variabel ditujukan agar

konsep yang digunakan dapat diukur secara empiris serta menghindari

terjadinya kesalahan penafsiran dan pengertian makna yang berbeda.

Menurut Nazir (2003:126) definisi operasional adalah suatu

definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara

memberi arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu

operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel

tersebut. Sesuai dengan perumusan masalah yang ada maka dalam

penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variable

terikat.

1. Variabel bebas (independent variable)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2004:33). Adapun variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah bauran promosi yang terdiri dari:

a. Variabel Periklanan (X1)

(50)

variabel ini dapat diturunkan item-item yang diteliti berdasarkan indikator periklanan, yaitu:

1. Informasi yang disampaikan mengenai HONDA BEAT dapat

memberikan kejelasan tentang produk tersebut kepada konsumen.

2. Pengaruh iklan sepeda motor HONDA BEAT yang menarik dapat

memberikan ketertarikan kepada konsumen untuk membelinya

3. Pengulangan iklan HONDA BEAT yang selalu ditampilkan dapat

mengingatkan konsumen akan produk tersebut.

b. Variabel penjualan perorangan (X2)

Adalah interaksi antara sales/wiraniaga dari HONDA dengan konsumen secara langsung sehingga konsumen mendapatkan informasi tentang suatu produk tersebut. Dalam variabel ini dapat diturunkan item-item yang diteliti berdasarkan indikator penjualan perorangan, yaitu: (1) Terjadi komunikasi timbal balik antara pembeli dan wiraniaga tentang

sepeda motor HONDA BEAT.

(2) Kemampuan Wiraniaga dalam menjelaskan informasi tentang produk HONDA BEAT.

(3) Pelayanan yang diberikan wiraniaga memuaskan sehingga dapat terjadi transaksi yang saling menguntungkan.

c. Variabel promosi penjualan (X3)

(51)

diturunkan item-item yang diteliti berdasarkan indikator promosi penjualan, yaitu:

(1) Discount yang diberikan oleh HONDA BEAT kepada konsumen.

(2) Cashback yang diberikan oleh HONDA BEAT.

(3) Bonus yang diberikan oleh HONDA BEAT kepada konsumen untuk

setiap pembelian.

d. Variabel hubungan masyarakat (X4)

Adalah promosi yang dilakukan oleh HONDA dengan memberikan pengetahuan secara umum kepada masyarakat luas. Dalam variabel ini dapat diturunkan item-item yang diteliti berdasarkan indikator promosi penjualan, yaitu:

(1) HONDA BEAT mensponsori berbagai event-event dimasyarakat sebagai upaya untuk membina komunikasi dengan konsumen.

(2) HONDA sering mengikuti pameran untuk mempromosikan produknya kepada konsumen.

(3) HONDA sering mempublikasikan produknya pada media massa sehingga konsumen mengetahui tentang sepeda motor HONDA

BEAT.

2. Variabel terikat (dependent variable)

(52)

akhirnya konsumen memutuskan untuk membeli. Dalam variabel ini dapat diturunkan item-item yang diteliti berdasarkan indikator keputusan pembelian, yaitu:

(1) Periklanan

Iklan yang di sampaikan oleh HONDA melalui media massa dapat membuat konsumen memutuskan untuk membeli.

(2) Penjualan Individu

Wiranianiaga HONDA dapat memberikan informasi yang jelas kepada konsumen.

(3) Promosi Penjualan

Promosi-promosi penjualan yang dilakukan oleh HONDA dapat menarik konsumen untuk memutuskan untuk membeli HONDA BEAT.

(4) Hubungan Masyarakat.

Keberadaan HONDA dalam berbagai kegiatan di masyarakat, dapat membuat konsumen memutuskan untuk membeli HONDA BEAT.

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai

acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat

ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2004:84). Dalam penelitian ini

skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Menurut Umar

(2004:69) Skal likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap

(53)

senang, dan baik - tidak baik. Sedangkan menurut (Sugiono 2004:86).

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk

keperluan analisis ini, maka jawaban setiap item dapat berupa kata-kata

serta pemberian skor untuk setiap item pertanyaan.

(1) Jawaban SS : Sangat setuju diberi skor 5.

(2) Jawaban S : Setuju diberi skor 4.

(3) Jawaban N : Netral 3.

(4) Jawaban TS : Tidak setuju diberi skor 2.

(5) Jawaban STS : Sangat tidak setuju diberi skor 1.

3.2 Populasi, Sampel dan teknik penar ikan data 3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono ( 2004 : 55 ) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian

ini yaitu para pengunjung yang membeli sepeda motor HONDA BEAT di

dealer HONDA Ahass Gedangan pada tahun 2012.

3.2.2 Sample

Menurut Sugiyono ( 2004: 56 ) Sampel adalah sebagian dari

jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penggunaan

sampel dilakukan bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

(54)

Responden disini adalah pengunjung dealer HONDA Ahass

Gedangan yang membeli sepeda motor HONDA BEAT pada saat

penelitian dilaksanakan. Jumlah populasi penelitian ini merupakan

populasi yang tidak diketahui Unknown population, maka digunakan

rumus yang dikemukan oleh Riduwan (2004;66) untuk menarik sample,

yaitu.

=

/ .

Riduwan (2004;66)

= ( 1,645)( 0,05) 0,10

n = 68 responden

Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 68 responden

baik wanita maupun pria yang membeli produk sepeda motor HONDA

BEAT.

3.2.3 Teknik Penarikan Sample

Berdasarkan populasi dan sampel tersebut diatas teknik penarikan

sampel yang digunakan adalah teknik accidental Sampling dengan metode

sampling purposive, menurut Sugiyono (2007:61) sampling purposive

yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yaitu para

konsumen pembeli sepeda motor merk HONDA BEAT, sedangkan

(55)

kebetulan berada di dealer HONDA Ahass Gedangan dan bertemu dengan

peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila orang tersebut memenuhi

kriteria yaitu sedang membeli sepeda motor HONDA BEAT.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan

untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Adapun perolehan data

tersebut sebagai berikut :

1. Jenis Data

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden, dalam hal ini adalah pembeli produk sepeda motor merk HONDA BEAT di dealer HONDA Ahass Gedangan.

2. Sumber Data

Data primer, bersumber dari konsumen yang pernah melakukan pembelian

produk eletronik merk HONDA BEAT di dealer HONDA Ahass Gedangan. berdasarkan jawaban yang diberikan responden atas daftar

pertanyaan atau kuesioner.

3. Teknik Pengumpulan Data

Kuesioner adalah pengumpulan data dengan memberi sejumlah pertanyaan

yang berkaitan dengan keputusan pembelian konsumen terhadap produk

(56)

sebagai responden yang dipilih secara acak sebagai sample dari penelitian

sehingga memperoleh data yang akurat tentang keputusan pembelian.

3.4 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis 3.4.1 Teknik Analisis Data

Prosedur perhitungan variabel terhadap indikator yang ada :

1. Setiap variabel yang mempunyai indikator, akan dibuat pertanyaan

sesuai dengan indikator yang ada.

2. Data diambil dari pertanyaan-pertanyaan yang terlampir dalam

kuesioner.

3. Kemudian hasil (score) dari angket atau kuesioner dibagi sesuai

dengan jumlah pertanyaan.

4. Hasil dari pembagian tersebut merupakan nilai untuk masing-masing

variabel.

3.4.1.1 Asumsi Klasik

Pengujian ini dimaksudkan untuk mendeteksi ada tidaknya

autokorelasi, multikolinier dan heteroskedastisitas dalam hasil estimasi,

karena apabila terjadi penyimpangan terhadap asumsi klasik tersebut, uji F

dan t yang dilakukan sebelumnya menjadi tidak valid dan secara statistik

dapat mengacaukan kesimpulan yang diperoleh untuk itu dilakukan uji

asumsinya. Tujuan utama penggunaan uji asumsi klasik adalah untuk

mendapatkan koefisien regresi yang terbaik linier dan tidak bias. Dalam

(57)

Estimator) artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak

boleh bias.

Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dihindari

beberapa asumsi dasar (Klasik) yaitu :

1. Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

bebas. Menurut Santoso ( 2001 : 206 ), deteksi adanya

multikolinieritas adalah :

1) Besaran VIF ( Variance Inflation Factor ) dan Tolerance

1) Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1

2) Mempunyai angka tolerance mendekati 1

2) Besaran korelasi angka variabel independent

Koefisien korelasi antar variabel independent haruslah lemah

dibawah 0,5 jika korelasi kuat, maka terjadi problem

multikolinieritas.

2. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

(58)

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model

regresi yang baik adalah rgresi yang bebas dari autokorelasi.

Menurut Wahid Sulaiman (2004 : 96), deteksi adanya autokorelasi

adalah : Besaran DURBIN = WATSON yaitu :

Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu

dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi

dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen.

H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)

H1 : ada autokorelasi (r ≠ 0)

Tabel 3.1

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi

Kriter ia Keputusan

1,21 < DW < 1,65 Tidak dapat disimpulkan

1,65 < DW < 2,35 Tidak ada autokorelasi

2,35 < DW < 2,79 Tidak dapat disimpulkan

DW < 1,21 atau DW > 2,79 Terjadi autokorelasi

(Wahid Sulaiman 2004 : 96)

3. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari pengamatan ke

(59)

Menurut Santoso ( 2001 : 210 ), deteksi adanya heteroskedastisitas

adalah dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu.

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu

pola tertentu yang teratur ( bergelombang, melebar, kemudian

menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

3.4.1.2 Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data

mengikuti sebaran normal atau tidak.untuk mengetahui apakah data

tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai

metode diantaranya adalah metode smirnov dan metode shapiro wilk,

(Sumarsono, 2002 : 40).

Uji normalitas bisa dilakukan dengan dua cara. Yaitu dengan "Normal

P-P Plot" dan "Tabel Kolmogorov Smirnov". Yang paling umum

digunakan adalah Normal P-P Plot.

Pada Normal P-P Plot prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan

melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik atau dengan

(60)

a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas

(Ghozali 2005:110-112).

3.4.1.3 Uji Validitas Data

Menurut Umar (2004:76) validitas adalah istilah yang dipakai

untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner

akan mengukur apa yang ingin diukur. Dimana menurut Arikunto

(2002:146) r hitung dapat ditentukan dengan rumus:

Arikunto (2002:146)

(

) (

)

[

(

) ][

(

)

Dimana :

n = Banyaknya sampel

x = Skor kuesioner atau item

y = Skor total atau total variable

r = Nilai validitas atau koofisien korelasi

Setelah nilai r (koefisien korelasi) diperoleh maka langkah

(61)

tabel nilai kritis. Menurut Masun yang dikutip oleh Sugiono (2004:124)

bahwa jika didapat koefisien korelasi > 0,3 dan signifikan ( P< 0,05),

maka instrumen tersebut dinyatakan valid.

3.4.1.4 Uji Reliabilitas

Menurut Umar (2004:77) Reliabilitas adalah istilah yang dipakai

untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relative konsisten

apabila alat ukur kita gunakan berulang kali. Suatu instrumen sudah

reliabel sebagai alat pengumpul data apabila memberikan hasil ukuran

yang sama terhadap suatu gejala pada waktu yang berlainan . untuk

menguji realibilita, menurut Arikunto (2002:171) dapat menggunakan

rumus Alpha Combach sebagai berikut:

Arikunto (2002:171)

=

− 1 1−

Keterangan :

r 11 = Reliabilitas instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan

∑ = Jumlah variasi butir

= Variansi total

3.4.1.5 Teknik Analisis Regresi Linier Berganda

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka metode analisis data dan uji

statistika yang digunakan adalah regresi linier berganda, yaitu untuk

(62)

melakukan pembelian produk HONDA BEAT di dealer HONDA Ahass

Gedangan. Analisis ini digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi

apakah ada hubungan yang kuat antara variabel terikat (Y) keputusan

pembelian, dan variabel bebas (X) bauran promosi, maka dalam penelitian

ini regresinya sebagai berikut (Sugiono, 2004;211):

= + + + + + (Sugiono, 2004;211)

Dimana :

: Variabel terikat yaitu Keputusan pembelian

: Konstanta

− : Koefisien regresi variabel ke-1 sampai ke-4 : Periklanan

: Penjualan perorangan

: Promosi penjualan

: Hubungan masyarakat/publisitas

: Residual atau prediction eror

3.4.2 Pengujian Hipotesis

1) Uji F ( uji simultan)

Uji F digunakan untuk menguji variabel-variabel bebas secara

bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Pengujian ini

dilakukan dengan cara membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel.

Apabila Fhitung>Ftabel dengan signifikansi dibawah 0,05 (5%) maka

secara bersama-sama (simultan) variabel bebas berpengaruh signifikan

(63)

dikemukakan oleh Sugiono (2004:190) untuk mengetahuinilai Fhitung,

yaitu:

Sugiono (2004:190)

=

( 1− )

( − − 1)

Dimana :

: Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel

: Koefisien determinasi

:Jumlah sample

: Jumlah variabel bebas (independent variabel)

2) Perumusan Hipotesa Statistik

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 : maka secara simultan tidak terdapat pengaruh

signifikan antara periklanan (X1), promosi

penjualan (X2), penjualan pribadi (X3), hubungan

masyarakat (X4), terhadap keputusan konsumen

(Y1).

Ho : b1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ 0 : maka secara simultan terdapat pengaruh

signifikan antara periklanan (X1), promosi

penjualan (X2), penjualan pribadi (X3), hubungan

masyarakat (X4), terhadap keputusan konsumen

(Y1).

Gambar

Tabel 1.1 Data Penjualan Per Januari-April 2012
Gambar 2.1 Tahap proses keputusan pembelian
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut: Faktor-faktor dari dimensi emosional yaitu setelah melakukan

Sistem ini terdiri tiga elemen utama, yaitu modul atau panel surya sebagai media perubah energi sinar matahari menjadi energi listrik, baterai untuk menyimpan energi

Pelbagai konflik yang terbentuk dalam perkongsian ini di antaranya adalah konflik yang terjadi secara horizontal iaitu konflik yang berada dalam koperasi seperti

Implikasi pada penelitian ini yaitu dapat menjadi acuan dalam membimbing mahasiswa yang sedang melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah, dan dapat

14 Bank Mandiri memberikan layanan internet banking sesuai dengan yang dijanjikannya kepada nasabah. 15 Secara keseluruhan nasabah bisa mempercayai layanan internet banking

Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mengetahui seberapa besar respon peserta didik terhadap penggunaan macromedia flash 8 dalam pembelajaran matematika,

Sehubungan dengan itu selain tingkat kurs yang merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi tingkat inflasi di Indonesia ada faktor eksternal lain yang

(2010:21), yang mengatakan bahwa pemakaian bahasa yang baik adalah memanfaatkan ragam bahasa yang tepat dan serasi menurut golongan penutur. Penggunaan bahasa