• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan program geogebra dalam upaya membantu pemahaman pada pokok bahasan segitiga ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 8 Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan program geogebra dalam upaya membantu pemahaman pada pokok bahasan segitiga ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 8 Yogyakarta tahun ajaran 2012 2013"

Copied!
223
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEMANFAATAN PROGRAM

GEOGEBRA

DALAM UPAYA

MEMBANTU PEMAHAMAN PADA POKOK BAHASAN

SEGITIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA

KELAS VII SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN

2012/2013

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh: Adi Suryobintoro NIM: 091414053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

PEMANT'AATAhI PROGRAM

GEAGEBRADALAM

T]PAYA

lvrumBAr\rru

pEII{AHAMAN pADA

rog6r

BAHA$AFT

stcrrlca

DrrmJAU

DARr

HAsrL

BEr-AJAR

srwA

KELAS

VII SMP

NEGERI E

YOGYAKAR'TA

TAIIT}N

AJARAN

2012n013

ffieh

rye}

.d:rggalr

(3)

SKRIPSI

PEMANFAATAI\I

PROGRAM GEOGEBRA

I}ALAM T'PAYA

MEMBANTU PEMAIIAMAIY

PADA

POKOK BAHASAI{

SEGITIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR

SISWA

KELAS

\NI

SMP NEGERI S

YOGYAKARTA

TAHI]N

AJARAN

2012t20t3

Dipersiapkan dan Ditulis Oleh:

Adi Suryobintoro

NIM:091414053

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal:23 Agustus 2013 rlan dinyatakan telah memenuhi syarat

Ketua

Sekretaris

Anggota

Anggota

Anggota

Susunan Panitia Penguji: NamaLengtmp

Drs. Aufridus Atmadi, M.Si.

Dr. Marceliinus .{ndy Rudhito, S.Pd.

Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd.

Drs. A. Sardjana, M.Pd.

Dominikus Arif Budi hasetyo, M.Si.

Yogyakarta, 23 Agustus 201 3

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma

ill

:W

(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“It is my new mission and new experience, but I am

sure that God will give me the grace of willingness to

accomplish it!”

(Rm. Teodulo Gonzalez, S.J)

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Sang Lentera dalam hidupku

Bapak dan Mamaku tercinta,

Kakak-kakakku dan adikku

Segenap keluarga besarku,

Kekasih yang tanpa lelah selalu mendukungku, dan

(5)

PERNYATAAI{ KEASLIAN I(ARYA

Saya menyatakur dengan sesmggubnya bahwa slaipsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau hgian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimma layaknya karya itniah.

Yogyakarta 23 Agustns 2013

(6)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Adi Suryobintoro

NIM

: 09 l4l4 053

Demi pengembangan

ilmu

pengetahuan, saya mernberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharrra karya ilmiah saya yang berjudul:

PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA DALAM UPAYA

MEMBANTU PEMAHAMAI{ PADA POKOK BAHASAII SEGITIGA

DITINJAU DARI IIASIL BELAJAR SISWA

KELAS

YII

SMP I\TEGERI E YOGYAKARTA TAHI,N AJARAN

20t2t2ot3

Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dhanna

hak uutuk menyiapkan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan

di intenret atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin

dari saya maupun memberi royalty kepada saya selama tetap meacantumkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 23 Agustus 2013

(7)

vii

ABSTRAK

PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA DALAM UPAYA MEMBANTU PEMAHAMAN PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8

YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Adi Suryobintoro Universitas Sanata Dharma

2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Program GeoGebra

dalam upaya membantu pemahaman siswa melalui pembelajaran remedial dan mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran remedial. Materi pembelajaran remedial pada penelitian ini yaitu materi mengenai segitiga

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksploratif. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 8 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Subyek pada penelitian adalah siswa kelas VII-6. Pembelajaran remedial dilakukan peneliti dengan memanfaatkan Program GeoGebra sebagai media pembelajarannya. Data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi langsung di kelas, wawancara dengan guru matematika, hasil tes tertulis, kuesioner, dan wawancara. Peneliti melakukan tes pengukuran awal, yaitu tes hasil belajar pembelajaran konvesional yang dilakukan oleh guru di kelas, pemberian materi atau penanaman konsep dengan menggunakan Program GeoGebra sebagai media pembelajarannya, dan tes pengukuran akhir, yaitu tes hasil belajar pembelajaran remedial dengan memanfaatkan Program GeoGebra.

Hasil penelitian berupa deskripsi proses pembelajaran remedial dan perbandingan hasil belajar sebelum dan sesudah pembelajaran remedial dilakukan. Hasil yang menyatakan terbantunya pemahaman siswa ditunjukkan dengan teratasinya kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mempelajari materi ini. Selain itu, terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran remedial. Hal ini ditunjukkan dengan membandingkan hasil tes pengukuran awal dan tes pengukuran akhir siswa Hasil tes pengukuran awal dan tes pengukuran akhir menunjukan bahwa kelas VII-6 mengalami peningkatan dalam hasil belajar. Pada tes pengukuran awal, hanya ada 13 orang siswa saja yang lulus dari total keseluruhan 30 siswa dengan rata-rata kelas 7,7. Sedangkan pada tes pengukuran akhir, hanya tersisa 2 orang siswa saja yang tidak lulus dari total keseluruhan 30 siswa dengan rata-rata kelas 9,5. Hal ini menunjukan pembelajaran dengan Program GeoGebra lebih membantu pemahaman siswa dan mengatasi kesulitan belajar siswa tentang segitiga.. Berdasarkan hasil pembelajaran remedial tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan Program GeoGebra dapat membantu pemahaman siswa pada pokok bahasan segitiga.

(8)

viii ABSTRACT

UTILIZATION OF GEOGEBRA PROGRAM IN EFFORT TO HELP UNDERSTANDING REVIEW OF THE TRIANGLE VIEWED FROM

CLASS VII STUDENT LEARNING OUTCOMES SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2012/2013

Adi Suryobintoro Universitas Sanata Dharma

2013

This study aims to determine the role of GeoGebra Program in an effort to assist students' understanding through remedial learning and determine differences in student learning outcomes before and after participating in remedial learning. Remedial teaching materials in this research is the material of the triangle.

The method used is explorative research. The research was conducted in SMP Negeri 8 Yogyakarta Academic Year 2012/2013. Subjects in the study were

class VII-6 student. Remedial Learning conducted by researcher by using

GeoGebra Program as a learning medium. The research data were collected by direct observation in the classroom, interviews with mathematics teachers, written tests, questionnaires, and interviews. Researchers conducted tests initial measurement, achievement test conventional learning undertaken by teachers in the classroom, provision of material or planting concept using GeoGebra Program as a medium of learning, and the final measurement test, the remedial learning achievement test by using GeoGebra Program.

The results in the form of descriptions remedial learning process and comparison of results before and after study conducted remedial learning. The results expressed student understanding assisted shown by overcome learning difficulties faced by students in learning the material. In addition, there is an increase in student learning outcomes after attending remedial learning. This is shown by comparing initial measurement test and final measurement test of the students. The result of initial measurement test and final measurement test shows that class VII-6 student experienced an increase in learning outcomes. At the beginning of the test measurements, there were only 13 students who graduated from the total 30 students with an average grade 7.7. While at final measurement test, only 2 students who did not pass out from the total 30 students with an

average grade 9.5. This shows learning with GeoGebra Program help more

student of understanding and overcome the learning difficulties of students about the triangle. Based on the results of the remedial learning, it can be concluded that learning to use the GeoGebra program can assist students in understanding the subject of a triangle.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkat kasih karunia-Nya serta karya Agung-Nya ini, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemanfataan Program GeoGebra Dalam Upaya Membantu Pemahaman Pada Pokok Bahasan Segitiga Ditinjau dari Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Yogyakarta” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa selama proses penyusunan skripsi ini penulis telah mendapatkan berbagai macam bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih atas kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku dosen pembimbing yang sudah meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing dan memberikan masukan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 3. Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, M.Si., Drs. A. Sardjana, M. Pd., dan Prof.

Dr. St. Suwarsono yang telah turut serta membimbing dan memberi masukan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

(10)

x

5. Ibu Theresia Parwati, S.Pd selaku Guru matematika Kelas VII SMP Negeri 8 Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan membantu kelancaran selama proses penelitian.

6. Siswa-siswi Kelas VII-6 SMP Negeri 8 Yogyakarta Tahun ajaran 2012/2013 yang telah membantu selama proses penelitian.

7. Segenap Dosen dan Staf Sekretariat JPMIPA yang telah membantu dan memberikan dukungan setelah penulis menempuh kuliah, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan studi dengan tepat waktu.

8. Orangtuaku tercinta dan terhebat, Bapak Karjiya, S.Pd dan Ibu Ceacilia Mariyah yang selalu memberikan wejangan, dukungan materi dan moril, serta doa yang melimpah kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu. 9. Kakakku Arif Bayu Rukhmana, Litani Omega bersama keponakanku Moreno

Alvaro Gabriel, serta adikku Utari Tedjaningrat yang selalu memberi semangat, motivasi, serta memberikan hiburan ketika penulis merasa bosan dan putus asa. 10.Keluarga Besarku, Keluarga Besar (Alm) Kyai Djoto Karnoto (Gunung Kidul)

dan Keluarga Besar (Alm) Petrus Mujiyatno (Kaliurang) yang tanpa henti mendukung penulis dan menanyakan “Kapan kuliahnya selesai?’

11.Rosalia Merry Larasati, yang tak pernah lelah menemani, memberikan semangat serta membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

(11)

xi

yang memberikan dukungan kepada penulis selama studi. Tetap seperti ini kawan.

13.Teman-teman “secangkir kopi penuh inspirasi”, SingStarStudio, dan Zerosith Pictures yang telah berbagi sedikit pengalaman, masukan, menopang hidup penulis, serta menjadi keluarga kecil bagi penulis selama hidup di jogja.

14.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu sehingga penilis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dan perkembangan pendidikan serta pembaca pada umumnya .

Yogyakarta, 23 Agustus 2013 Penulis,

(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Penjelasan Istilah ... 7

(13)

xiii

G. Manfaat Penelitian ... 8

H. Sistematika Penulisan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI ... 11

A. Kajian Teoritik... 11

1. Pembelajaran Matematika ... 11

2. Pengajaran Remedial ... 12

3. Media Pembelajaran ... 17

4. Hasil Belajar ... 19

5. Program GeoGebra ... 21

6. Materi Ajar Segitiga ... 24

B. Kerangka Berpikir ... 44

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

A. Jenis Penelitian ... 46

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 46

C. Subyek Penelitian ... 47

D. Obyek Penelitian ... 47

E. Variabel Penelitian ... 47

F. Metode Pengumpulan Data ... 48

G. Instrumen Pengumpulan Data ... 51

H. Analisis Validitas Butir Soal ... 57

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 58

(14)

xiv

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, PENYAJIAN DATA DAN

ANALISIS DATA ... 63

A. Pelaksanaan Penelitian ... 63

1. Persiapan Penelitian... 63

2. Pelaksanaan Penelitian di Kelas ... 68

B. Penyajian Data ... 74

C. Analisis Data ... 91

1. Analisis Data Pengamatan ... 91

2. Analisis Kesulitan Belajar Siswa... 92

3. Analisis Jawaban Tes Pengukuran Akhir ... 95

4. Analisis Data Hasil Kuesioner ... 104

5. Analisis Data Hasil Wawancara ... 107

BAB V PEMBAHASAN ... 112

A. Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa Dalam Mempelajari Pokok Bahasan Segitiga ... 112

B. Manfaat Program GeoGebra Dalam Upaya Membantu Pemahaman Siswa ... 113

C. Kelemahan Penelitian ... 121

BAB VI PENUTUP ... 122

A. Kesimpulan ... 122

B. Saran ... 123

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Segitiga ... 24

Gambar 2.2 Tinggi Segitiga ... 25

Gambar 2.3 Macam-Macam Segitiga Menurut Panjang Sisinya ... 26

Gambar 2.4 Segitiga Sebarang ... 27

Gambar 2.5 Segitiga Samakaki GHI ... 27

Gambar 2.6 Segitiga Samasisi ... 28

Gambar 2.7 Segitiga Lancip ... 28

Gambar 2.8 Segitiga Tumpul ... 29

Gambar 2.9 Segitiga Siku-Siku ... 29

Gambar 2.10 Segitiga Siku-Siku Samakaki ... 30

Gambar 2.11 Segitiga Tumpul Samakaki ... 30

Gambar 2.12 Menunjukkan Jumlah Sudut-Sudut Segitiga Adalah 180º .... 31

Gambar 2.13 Ketidaksamaan Segitiga ... 32

Gambar 2.14 Hubungan Besar Sudut dan Panjang Sisi Segitiga ... 33

Gambar 2.15 Hubungan Sudut Dalam dan Sudut Luar Pada Segitiga ... 34

Gambar 2.16 Keliling Segitiga ... 35

Gambar 2.17 Luas Segitiga ... 36

Gambar 2.18 Melukis Segitiga Apabila Diketahui Panjang Ketiga Sisinya ... 37

(16)

xvi

Gambar 2.20 Melukis Segitiga Jika Diketahui Dua Sisi dan Satu Sudut di

Hadapan Salah Satu dari Kedua Sisi Tersebut ... 39

Gambar 2.21 Melukis Segitiga Jika Diketahui Satu Sisi dan Dua Sudut Pada Kedua Ujung Sisi Tersebut ... 40

Gambar 2.22 Garis Tinggi Segitiga ... 41

Gambar 2.23 Garis Bagi Segitiga ... 42

Gambar 2.24 Garis Sumbu Segitiga ... 43

Gambar 2.25 Garis Berat Segitiga ... 44

Gambar 4.1 Siswa Mengerjakan Tes Pengukuran Awal Dengan Tenang 70

Gambar 4.2 Suasana Kelas VII-6 Saat Pembelajaran Dengan Program GeoGebra ... 71

Gambar 4.3 Tampilan Materi Segitiga Dalam Powerpoint... 72

Gambar 4.4 Tampilan Materi Segitiga Pada Program GeoGebra ... 73

Gambar 4.5 Guru Menanggapi Pertanyaan Siswa yang Kurang Memahami Materi ... 73

Gambar 4.6 Siswa Mengerjakan Tes Pengukuran Akhir Dengan Tenang 74 Gambar 5.1 Jenis-Jenis Segitiga... 115

Gambar 5.2 Jumlah Sudut Pada Segitiga ... 115

Gambar 5.3 Menentukan Luas Segitiga ... 115

Gambar 5.4 Melukis Garis Bagi Segitiga... 115

(17)

xvii

Gambar 5.6 Gambar Segitiga Tumpul yang Dimaksud Dalam Soal Program GeoGebra ... 116 Gambar 5.7 Contoh Kesalahan Siswa Dalam Memahami Soal

Menentukan Keliling Segitiga ... 117 Gambar 5.8 Menentukan Keliling Segitiga Pada Program GeoGebra ... 117 Gambar 5.9 Contoh Kesalahan Sisiwa Saat Melukiskan Garis Tinggi

(18)

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Pengukuran Materi Segitiga ... 52

Tabel 3.2 Lembar Pengamatan ... 54

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner ... 55

Tabel 4.1 Nilai Tes Pengukuran Awal ... 66

Tabel 4.2 Rincian Kegiatan Pelaksanaan Penelitian ... 69

Tabel 4.3 Daftar NIlai Tes Pengukuran Akhir Siswa Kelas VII-6 ... 75

Tabel 4.4 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 1 ... 77

Tabel 4.5 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 2 ... 78

Tabel 4.6 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 3 ... 79

Tabel 4.7 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 4 ... 80

Tabel 4.8 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 5 ... 81

Tabel 4.9 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 6 ... 82

Tabel 4.10 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 7 ... 83

Tabel 4.11 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 8 ... 84

Tabel 4.12 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 9 ... 85

Tabel 4.13 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 10 ... 86

Tabel 4.14 Tanggapan dan Alasan Pertanyaan Angket Nomor 11 ... 87

Tabel 4.15 Transkrip Wawancara Siswa A4 ... 89

Tabel 4.16 Transkrip Wawancara Siswa A8 ... 90

Tabel 4.17 Transkrip Wawancara Siswa A30 ... 91

(19)

xix

(20)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A ... 127

Lampiran A.1 Surat Izin Melaksanakan Penelitian Dari Universitas ... 128

Lampiran A.2 Surat Izin Melaksanakan Penelitian Dari Dinas Perijinan Kota Yogyakarta ... 129

Lampiran A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 130

Lampiran A.4 Lembar Kerja Siswa ... 147

Lampiran A.5 Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa ... 148

Lampiran A.6 Soal Tes Pengukuran Awal ... 150

Lampiran A.7 Jawaban dan Penilaian Tes Pengukuran Awal ... 156

Lampiran A.8 Soal Tes Pengukuran Akhir ... 162

Lampiran A.9 Jawaban dan Penilaian Tes Pengukuran Akhir ... 168

Lampiran A.10 Kuesioner ... 175

LAMPIRAN B ... 181

Lampiran B.1 Hasil Tes Pengukuran Awal Siswa ... 182

Lampiran B.2 Hasil Tes Pengukuran Akhir Siswa... 187

Lampiran B.3 Lembar Pengamatan Observasi Kelas ... 192

Lampiran B.4 Lembar Pengamatan Pembelajaran Kelas ... 194

Lampiran B.5 Hasil Kuesioner ... 198

Lampiran B.6 Foto Penelitian di Kelas VII-6 ... 202

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang dinilai cukup memegang peranan penting, karena matematika merupakan suatu sarana berpikir untuk mengkaji sesuatu secara logis dan sistematis. Matematika dipelajari dan dikembangkan guna membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dibutuhkan peningkatan mutu pendidikan matematika agar manusia menjadi berkualitas serta memiliki daya saing yang tinggi.

(22)

Pada pembelajaran di sekolah, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang masih dianggap sulit dipahami oleh siswa. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran matematika diperlukan suatu metode mengajar yang bervariasi sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam mempelajari matematika yaitu dengan menerapkan sistem pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran. Menurut Robertus Angkowo dan A. Kosasih (2007 : 11), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran dalam diri siswa. Selain itu media secara mendasar berpotensi memberikan peluang bagi siswa untuk mengembangkan kepribadian.

(23)

papan tulis mempunyai keterbatasan untuk menampilkan materi pelajaran yang membutuhkan sketsa gambar.

(24)

menggambar, khususnya pada sub pokok bahasan melukis segitiga dan melukis garis-garis istimewa pada segitiga.

Oleh karena itu peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian di SMP Negeri 8 Yogyakarta untuk melakukan pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran. Adapun media pembelajaran yang akan digunakan peneliti dalam penelitian adalah Program GeoGebra untuk membantu pemahaman siswa pada pokok bahasan segitiga. Hal ini dimaksudkan pula untuk memanfaatkan fasilitas media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sekaligus untuk memacu siswa agar aktif dan dapat berpikir kritis serta memberikan pengalaman belajar yang berbeda dalam mempelajari matematika di sekolah.

Peneliti memilih Program GeoGebra sebagai media pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian karena program ini dapat menyajikan gambaran sehingga dapat membantu siswa dalam mempelajari materi segitiga yang memerlukan visualisasi dari bangun yang diinginkan secara lebih terperinci. Selain itu, Program GeoGebra juga dapat merangsang kreatifitas siswa dalam memahami suatu konsep matematika. Program yang diciptakan oleh Markus Hohenwarter pada tahun 2001/2002 ini bersifat dinamis dalam pembelajaran matematika, khususnya geometri. Program ini memungkinkan visualisasi sederhana dari konsep geometri yang rumit dan membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep tersebut (David Wess : 2009). Selain itu, fasilitas yang dimilikinya seperti Construction Protocol

(25)

pembuatan grafik pada Program GeoGebra sehingga dapat menyediakan kemampuan bagi siswa dan guru untuk membahas dan menganalisa masing-masing pekerjaan dan memungkinkan terjadinya diskusi, serta fasilitas menu

dragging yang dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul : “PEMANFAATAN PROGRAM

GEOGEBRA DALAM UPAYA MEMBANTU PEMAHAMAN PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan identifikasi masalah. Hasil identifikasi masalah tersebut yaitu:

1. Pemahaman siswa dalam mempelajari matematika, khususnya pada materi segitiga masih kurang.

2. Cara mengajar guru yang masih bersifat konvensional, sehingga siswa kurang aktif dalam menyampaikan pendapat, bertanya dan memaparkan jawabannya di depan kelas.

3. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang telah disediakan oleh pihak sekolah dalam proses pembelajaran matematika.

(26)

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian yang penulis lakukan lebih terarah, penulis melakukan pembatasan masalah pada hal-hal berikut:

1. Penelitian ini dibatasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Yogyakarta Semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013.

2. Materi yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah pokok bahasan segitiga.

3. Pengaruh Program GeoGebra diamati dalam pembelajaran remedial pada pokok bahasan segitiga.

4. Hasil belajar yang diukur adalah kemampuan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pokok bahasan segitiga.

5. Tingkat pemahaman siswa ditinjau dari hasil belajar siswa melalui perbandingan nilai tes pengukuran awal dan tes pengukuran akhir siswa.

D. Rumusan Masalah

Dari uraian permasalahan di atas maka peneliti menyusun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah dampak pemanfaatan Program GeoGebra dalam pembelajaran remedial pada pokok bahasan segitiga dapat membantu pemahaman siswa kelas VII SMP Negeri 8 Yogyakarta ?

(27)

E. Penjelasan Istilah

Istilah-istilah dalam rumusan di atas didefinisikan sebagai berikut:

1. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber belajar (Seels and Richey, 1994 : 14).

2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada aspek pemahaman siswa pada pokok bahasan segitiga.

3. Pengajaran remedial merupakan upaya pendidik dalam membantu siswa yang mendapat kesulitan dalam belajar dengan jalan mengulang atau mencari alternatif lain sehingga siswa yang bersangkutan dapat mengembangkan dirinya seoptimal mungkin dan dapat memenuhi kriteria tingkat keberhasilan minimal yang diharapkan (M. Entang, 1984 : 11) 4. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk

menyalurkan pesan dan merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran dalam diri siswa. Selain itu media secara mendasar berpotensi memberikan peluang bagi siswa untuk mengembangkan kepribadian (Robertus Angkowo dan A. Kosasih, 2007: 11).

(28)

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dampak pemanfaatan Program GeoGebra dalam proses pembelajaran remedial kelas VII SMP Negeri 8 Yogyakarta pada pokok bahasan segitiga sebagai upaya untuk membantu pemahaman siswa.

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran remedial dengan menggunakan Program GeoGebra.

G. Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa

Penelitian dengan media pembelajaran Program GeoGebra ini dimaksudkan dapat membantu siswa dalam menkongkretkan materi yang bersifat abstrak, khususnya pada bangun dimensi dua (bangun datar). Selain itu, melalui pemanfaatan Program GeoGebra ini diharapkan dapat merangsang kreatifitas siswa dalam belajar matematika.

2. Bagi guru

(29)

3. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan pengalaman dalam memanfaatkan suatu media pembelajaran sehingga kelak dapat merealisasikan penggunaan media ini dengan baik setelah peneliti menjadi seorang guru.

4. Bagi Pembaca

Menambah referensi bagi pembaca atau peneliti lain untuk lebih dikembangkan.

H. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, dan penjelasan istilah. Selain itu dikemukakan juga tentang tujuan dan manfaat penelitian beserta dengan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori. Bab ini akan berisi beberapa teori yang melandasi penulisan skripsi ini, yaitu pembelajaran matematika, pengajaran remedial, media pembelajaran, hasil belajar, Program GeoGebra, dan materi ajar segitiga yang disertai dengan gambar yang dihasilkan oleh Program

GeoGebra.

(30)

pengumpulan data penelitian, analisis validasi butir soal, prosedur pelaksanaan penelitian, dan teknik analisis data.

Bab IV Pelaksanaan Penelitian, Penyajian Data dan Analisis Data. Bab ini berisi tentang tahap-tahap yang dilakukan sebelum penelitian, pelaksaaan penelitian di lapangan, penyajian data hasil penelitian serta analisis data yang diperoleh selama proses penelitian.

Bab V Pembahasan. Bab ini berisi tentang pembahasan lebih lanjut dari data yang sudah dianalisis.

(31)

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teoritik

1. Pembelajaran Matematika

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 berarti proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari beberapa pengertian pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu kegiatan dimana adanya interaksi yang dilakukan oleh pendidik sebagai fasilitator untuk membantu peserta didik dalam belajar agar dapat belajar dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan minatnya agar mencapai tujuan yang diinginkan.

Matematika itu tidaklah konkret, tetapi abstrak. Matematika itu tidak hanya berkaitan dengan bilangan beserta operasi-operasinya tetapi berhubungan pula dengan unsur-unsur lainnya. Matematika tidak dapat didefinisikan sebagai ilmu yang berhubungan dengan kuantitas karena dalam geometri kuantitas kurang mendapat penekanan dibandingkan dengan kedudukannya. Maka yang disepakati hanyalah karakteristiknya.

(32)

diatur secara logis sehingga menimbulkan keterkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Matematika merupakan ilmu yang sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, walaupun manfaatnya tidak nampak secara konkret. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya masyarakat sadar bahwa kehidupan sehari-hari tidak lepas dari matematika.

Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa matematika merupakan suatu ilmu yang membutuhkan penalaran untuk dapat memahami dan menguasai materi terutama dalam membaca simbol, tabel, dan diagram yang sering digunakan serta materi yang kompleks dan abstrak.

Pembelajaran matematika merupakan suatu proses kegiatan belajar mengajar di bidang matematika yang dapat membentuk konsep, penalaran serta pemecahan masalah pada siswa. Pembelajaran matematika bertujuan untuk mempersiapkan siswa agar dapat mengaplikasikan matematika sebagai salah satu pola pikir dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pengajaran Remedial

(33)

(1984 : 10) menyebutkan bahwa pengajaran remedial ini memiliki perbedaan dengan proses belajar mengajar biasanya. Perbedaan tersebut antara lain: 1) Tujuan

Pengajaran biasa diarahkan pada penguasaan (mastery) bahan secara tuntas sehingga baik tujuan instruksional maupun tujuan pengiring

(nurturant-effect) tercapai secara maksimal. Sedangkan pengajaran remedial lebih diarahkan kepada peningkatan penguasaan bahan sehingga sekurang-kurangnya siswa yang bersangkutan dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang mungkin diterimanya.

2) Strategi

Strategi proses belajar-mengajar pengajaran remedial sifatnya sangat individual dan lebih ditekankan kepada keragaman mahasiswa baik yang berhubungan dengan kemampuan umum siswa, kemampuan khusus, penguasaan bahan sebelumnya dan sebagainya, yang dipandang sebagai cara penyampaian yang bervariasi. Langkah-langkahnya dianjurkan dari yang mudah mengarah kepada yang sukar secara sistematis, sehingga outputnya sesudah pengajaran remedial selesai diharapkan paralel dengan siswa yang lain di kelasnya, usaha modifikasi terhadap proses belajar mengajar yang biasa.

3) Bahan

(34)

untuk pengajaran biasa, dengan demikian siswa yang memerlukan pengajaran remedial ini dapat menyerap bahan tersebut dengan kesukaran seminimal mungkin.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan pengajaran remedial harus dilandasi dengan kegiatan diagnosis. Dalam melaksanakan kegiatan pengajaran remedial (M. Entang, 1984), seorang guru dituntut untuk :

1) Menelaah Kembali Siswa yang Akan Diberi Bantuan.

Kegiatan ini dimaksudkan agar kita memperoleh gambaran yang lebih definitif tentang seorang siswa dengan permasalahan yang dihadapinya, kelemahan yang dideritanya, letak kelemahannya, faktor utama penyebab kelemahan tersebut apakah masih bisa ditolong guru atau memerlukan bantuan orang lain, berapa lama bantuan harus diberikan, kapan, oleh siapa, dan sebagainya.

2) Alternatif Tindakan.

Jika telah mendapatkan gambaran yang lengkap tentang siswa yang memerlukan bantuan, barulah direncanakan alternatif tindakan sesuai dengan karakteristik kesulitan yang dihadapinya. Alternatif tindakan ini bisa berupa :

a) Disuruh mengulangi bahan yang telah diberikan dengan memberikan petunjuk antara lain:

(35)

ii. Menandai dan menunjukkan bagian-bagian yang dianggap penting dan merupakan kelemahan bagi siswa yang bersangkutan.

iii. Membuat pertanyaan-pertanyaan yang bermaksud mengarahkan siswa dalam mempelajari bahan tersebut.

iv. Memberi dorongan dan semangat untuk belajar.

v. Menyediakan bahan lain yang bisa dibaca agar mempermudah pemahaman terhadap bahan yang sedang dipelajari.

vi. Menyediakan waktu untuk berdiskusi dan menjawab pertanyaan siswa bila mendapat kesulitan.

b) Disuruh mencoba alternatif kegiatan lain yang setara dengan kegiatan belajar mengajar yang sudah ditempuhnya dan mempunyai tujuan yang sama baik yang sifatnya instruksional maupun efek pengiring. Demikian pula hendaknya guru memberikan pengarahan tentang :

i. Kegiatan apa yang harus dikerjakan siswa.

ii. Bahan apa yang dapat menunjang kegiatan yang sedang dilakukannya.

iii. Bagian mana yang harus mendapat penekanan khusus.

iv. Pertanyaan apa yang harus diajukan untuk lebih memusatkan perhatian terhadap inti masalah.

(36)

c) Bila kesulitan belajar siswa yang bersangkutan bukan semata-mata kesulitan dalam belajar akan tetapi disebabkan juga karena hal lain seperti kesulitan belajar karena berlatar belakang sikap negatif terhadap guru, pelajaran dan situasi belajar, kebiasaan belajar yang salah atau masalah lain dalam hubungan dengan orang tua, teman sebayanya dan sebagainya, maka :

i. Kepada siswa tersebut harus terlebih dahulu diberikan pelayanan bimbingan dan penyuluhan yang bersifat psikoterapi. Layanan bimbingan ini bisa dalam bentuk pelayanan individual maupun bentuk kelompok. Tentu saja dalam hal ini tidak bisa seluruhnya ditangani oleh guru bidang studi tetapi membutuhkan seorang konselor, psikiater atau ahli lainnya.

ii. Jika masalah ini sudah dapat diatasi barulah dilaksanakan pengajaran remedial.

3) Evaluasi Pengajaran Remedial

(37)

(re-diagnosis), prognosis, dan pengajaran remedial berikutnya. Dengan demikian daur/siklus ini akan berulang terus.

3. Media Pembelajaran

Menurut Daryanto (2010 : 4) media dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Media merupakan salah satu komponen komunikasi yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi atau penyampaian pesan baik verbal maupun non verbal dari pengantar pesan / guru kepada penerima pesan / siswa. Dalam proses penyampaian dengan menggunakan media pembelajaran juga ada kalanya berhasil dan ada kalanya gagal. Kegagalan itu disebabkan oleh ketidakmampuan siswa dalam memahami apa yang didengar, dibaca, dilihat, atau diamati.

Menurut Robertus Angkowo dan A. Kosasih (2007:11), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran dalam diri siswa. Selain itu media secara mendasar berpotensi memberikan peluang bagi siswa untuk mengembangkan kepribadian.

(38)

media pembelajaran meliputi berbagai jenis, antara lain : Pertama, media grafis atau dua dimensi, seperti gambar, foto, grafik atau diagram; Kedua,

media model solid atau tiga dimensi, seperti model-model benda ruang, diorama, dan sebagainya; Ketiga, media proyeksi, seperti film, filmstrip, OHP; Keempat, media informasi, komputer, internet; Kelima, lingkungan.

Menurut Daryanto (2010 : 5), secara umum media mempunyai kegunaan, antara lain:

a. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

c. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.

d. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.

e. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

(39)

Saat ini, di dunia pendidikan sedang digalakkan penggunaan media pembelajaran berbasis komputer dalam kegiatan pembelajaran. Keberadaan media pembelajaran berbasis komputer ini dipadukan dengan program atau

software yang sesuai dengan tujuan belajar sehingga tercipta media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan.

Dalam perkembangan teknologi tersebut, matematika juga memiliki beberapa program atau software yang diperuntukan mendukung media pembelajaran seperti : GeoGebra, Cabri 3D, Maple, Win Plot, Wingeom, Maple, MATLAB dan sebagainya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan media pembelajaran dengan memanfaatkan Program Geogebra dengan tujuan untuk membantu pemahaman siswa pada pokok bahasan segitiga seperti yang telah dipaparkan sebelumnya.

4. Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2004:22), hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Horwart Kingsley (Sudjana, 2004:22) membagi tiga macam hasil belajar mengajar, yaitu: (1) keterampilan dan kebiasaan, (2) pengetahuan dan pengarahan, (3) sikap dan cita-cita.

(40)

1. Faktor dari dalam diri siswa

Faktor yang dimaksud adalah faktor dari dalam diri siswa yang dimilikinya seperti yang diungkapkan oleh Clark (1981:21) menyatakan bahwa hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh 70% kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.

2. Faktor dari luar diri siswa

Faktor yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa dan yang paling berpengaruh adalah kualitas pembelajaran.

Hasil belajar yang dicapai menurut Sudjana (1990:56), melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut : 1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar

intrinsik pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa yang telah dicapai.

2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya siswa tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.

(41)

4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku.

5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

5. Program Geogebra

Salah satu program komputer yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika adalah Program GeoGebra. GeoGebra

dikembangkan oleh Markus Hohenwarter pada tahun 2001. Menurut Hohenwarter (2008), GeoGebra adalah program komputer untuk membelajarkan matematika khususnya geometri dan aljabar. Program ini dapat dimanfaatkan secara bebas yang dapat diunduh dari www.GeoGebra.com. Bill Lombard pada 21 Februari 2011 mengatakan website ini rata-rata dikunjungi sekitar 7.000.000 pada tahun 2011. Hingga saat ini, program ini telah digunakan oleh ribuan siswa maupun guru dari sekitar 226 negara dan wilayah.

Menurut Hohenwarter (2008), Program GeoGebra sangat bermanfaat bagi guru maupun siswa. Tidak sebagaimana pada penggunaan software komersial yang biasanya hanya bisa dimanfaatkan di sekolah, GeoGebra dapat diinstal pada komputer pribadi dengan cara mendownload Program GeoGebra

(42)

dimanfaatkan kapan dan dimana pun oleh siswa maupun guru. Bagi guru,

GeoGebra menawarkan kesempatan yang efektif untuk mengkreasikan lingkungan belajar online interaktif yang memungkinkan siswa mengeksplorasi berbagai konsep-konsep matematis. Menurut Lavicza (Hohenwarter, 2010), sejumlah penelitian menunjukkan bahwa GeoGebra

dapat mendorong proses penemuan dan eksperimentasi siswa di kelas. Fitur-fitur visualisasinya dapat secara efektif membantu siswa dalam mengajukan berbagai konjektur matematis.

Beberapa pemanfaatan Program GeoGebra dalam pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :

a. Dapat menghasilkan lukisan-lukisan geometri dengan cepat dan teliti dibandingkan dengan menggunakan pensil, penggaris, atau jangka.

b. Adanya fasilitas animasi dan gerakan-gerakan manipulasi (dragging) pada Program GeoGebra dapat memberikan pengalaman visual yang lebih jelas kepada siswa dalam memahami konsep geometri.

c. Dapat dimanfaatkan sebagai balikan/evaluasi untuk memastikan bahwa lukisan yang telah dibuat benar.

d. Mempermudah guru/siswa untuk menyelidiki atau menunjukkan sifat-sifat yang berlaku pada suatu objek geometri.

(43)

a. Sebagai media demonstrasi dan visualisasi

Guru memanfaatkan GeoGebra untuk mendemonstrasikan dan memvisualisasikan konsep-konsep matematika tertentu.

b. Sebagai alat bantu konstruksi

Dalam hal ini GeoGebra digunakan untuk memvisualisasikan konstruksi konsep matematika tertentu, misalnya segitiga dan garis-garis istimewa pada segitiga.

c. Sebagai alat bantu proses penemuan

Dalam hal ini GeoGebra digunakan sebagai alat bantu bagi siswa untuk menemukan suatu konsep matematika, misalnya menunjukkan bahwa jumlah sudut pada segitiga adalah 180°.

(44)

6. Materi Ajar Segitiga

Berikut ini akan dijelaskan materi ajar segitiga yang digunakan dalam penelitian berikut dengan penyajian gambar dengan menggunakan Program

GeoGebra. Materi ajar ini dikutip dari buku Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk Kelas VII dan MTs 1 karangan Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni.

a. Pengertian Segitiga

Untuk memahami pengertian segitiga, perhatikan Gambar 2.1 berikut:

Gambar 2.1 Segitiga

(45)

1) ∠A atau ∠ BAC atau ∠ CAB. 2) ∠ B atau ∠ ABC atau ∠ CBA. 3) ∠ C atau ∠ ACB atau ∠ BCA.

Jadi, ada tiga sudut yang terdapat pada ∆ ABC.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga buah sisi dan mempunyai tiga buah titik sudut. Segitiga biasanya dilambangkan dengan “ ∆ ”. Sekarang, perhatikan Gambar 2.2 .

Gambar 2.2 Tinggi Segitiga

Pada gambar tersebut menunjukkan segitiga ABC. 1) Jika alas = AB maka tinggi = CE (CE ⊥ AB). 2) Jika alas = BC maka tinggi = AD (AD ⊥ BC). 3) Jika alas = AC maka tinggi = BF (BF ⊥ AC).

(46)

Jadi, pada suatu segitiga setiap sisinya dapat dipandang sebagai alas, dimana tinggi tegak lurus alas. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa alas segitiga merupakan salah satu sisi dari suatu segitiga, sedangkan tingginya adalah garis yang tegak lurus dengan sisi alas dan melalui titik sudut yang berhadapan dengan sisi alas.

b. Jenis-jenis Segitiga

Jenis – jenis segitiga dapat ditinjau berdasarkan :

1) Panjang sisi-sisinya 2) Besar sudut-sudutnya.

3) Panjang sisi dan besar sudutnya.

1) Jenis-jenis segitiga ditinjau dari panjang sisinya

(47)

a) Segitiga sebarang (scalene triangle)

Segitiga sebarang adalah segitiga yang sisi-sisinya tidak sama panjang.

Gambar 2.4 Segitiga Sebarang

b) Segitiga samakaki (isosceles triangle)

Segitiga samakaki adalah segitiga yang mempunyai dua buah sisi sama panjang.

(48)

c) Segitiga samasisi (equilateral triangle)

Segitiga samasisi adalah segitiga yang memiliki tiga buah sisi sama panjang.

Gambar 2.6 Segitiga Samasisi

2) Jenis-jenis segitiga ditinjau dari besar sudutnya. a) Segitiga lancip

Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya merupakan sudut lancip, sehingga sudut-sudut yang terdapat pada segitiga tersebut besarnya antara 0º dan 90º.

(49)

b) Segitiga tumpul

Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut tumpul, sehingga salah satu sudut yang terdapat pada segitiga tersebut besarnya lebih dari 90º.

Gambar 2.8 Segitiga Tumpul

c) Segitiga siku-siku

Segitiga siku-siku adalah segitiga yang yang salah satu sudutnya merupakan sudut siku-siku (besarnya 90º).

.

(50)

3) Jenis-jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi dan besar sudutnya a) Segitiga siku-siku samakaki

Segitiga siku-siku sama kaki adalah segitiga yang kedua sisinya sama panjang dan salah satu sudutnya merupakan sudut siku-siku (besarnya 90º).

Gambar 2.10 Segitiga Siku-Siku SamaKaki

b) Segitiga tumpul samakaki

Segitiga tumpul sama kaki adalah segitiga yang segitiga yang kedua sisinya sama panjang dan salah satu sudutnya merupukan sudut tumpul (besarnya lebih dari 90 º)

(51)

c. Menunjukkan Jumlah Sudut-Sudut Segitiga adalah 180°

Untuk menunjukkan bahwa jumlah sudut-sudut dalam sebuah segitiga adalah 180°, perhatikan Gambar 2.6.

Gambar 2.12 Menunjukan Jumlah Sudut-Sudut Segitiga Adalah 180°

d. Ketidaksamaan Pada Segitiga

(52)

Gambar 2.13 Ketidaksamaan Segitiga

Pada setiap segitiga selalu berlaku bahwa jumlah dua buah sisinya selalu lebih panjang daripada sisi ketiga. Jika suatu segitiga memiliki sisi

a, b, dan c maka berlaku salah satu dari ketidaksamaan berikut: 1) a + b > c

2) a + c > b

3) b + c > a

Ketidaksamaan tersebut disebut ketidaksamaan segitiga.

e. Hubungan Besar Sudut dan Panjang Sisi Suatu Segitiga

(53)

Gambar 2.14 Hubungan Besar Sudut dan Panjang Sisi Segitiga

Pada Gambar 2.14, dapat dilihat bahwa :

1) Sudut A merupakan sudut terbesar dan sisi di hadapannya, yaitu sisi BC merupakan sisi terpanjang.

2) Sudut C merupakan sudut terkecil dan sisi di hadapannya, yaitu sisi AB merupakan sisi terpendek.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pada setiap segitiga berlaku sudut terbesar terletak berhadapan dengan sisi terpanjang, sedangkan sudut terkecil terletak berhadapan dengan sisi terpendek.

f. Hubungan sudut dalam dan sudut luar pada segitiga

(54)

Gambar 2.15 Hubungan Sudut Dalam dan Sudut Luar Pada Segitiga

Pada gambar 2.15, sisi PQ diperpanjang sehingga membentuk garis lurus PQC. Pada segitiga PQR tersebut berlaku:

∠QPR +∠PQR + ∠PRQ = 180º (sudut dalam ∆ PQR) ∠QPR + ∠PRQ = 180º – ∠PQR ...(i) Padahal ∠PQR +∠RQC = 180º (berpelurus)

∠RQC = 180º – ∠PQR ...(ii) Selanjutnya ∠RQC disebut sudut luar segitiga PQR. Berdasarkan persamaan (i) dan (ii) diperoleh

∠RQC = ∠QPR + ∠PRQ.

(55)

g. Keliling Segitiga

Keliling suatu bangun datar merupakan jumlah dari panjang sisi-sisi yang membatasinya, sehingga untuk menghitung keliling dari sebuah segitiga dapat ditentukan dengan menjumlahkan panjang dari setiap sisi segitiga tersebut.

Keliling ∆ABC = AB + BC + AC = c + a + b

= a + b + c

Jadi, keliling ∆ABC adalah a + b + c.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu segitiga dengan panjang sisi a, b, dan c, kelilingnya adalah K = a + b + c.

Gambar 2.16 Keliling Segitiga

h. Luas Segitiga

(56)

Gambar 2.17 Luas Segitiga

Dari uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. Suatu segitiga dengan panjang sisi a, b, dan c

(57)

Misalkan akan melukis ∆ ABC jika diketahui AB = 3 cm, BC = 5 cm, dan AC = 4 cm. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

a) Buatlah ruas garis AB dengan panjang 3 cm.

b) Dengan pusat titik A buatlah busur lingkaran dengan jari-jari 4cm. c) Kemudian dengan pusat titik B buatlah busur lingkaran dengan

jari-jari 5 cm sehingga memotong busur pertama di titik C.

d) Hubungkan titik A dengan titik C dan titik B dengan titik C sehingga terbentuk ∆ABC.

Gambar 2.18 Melukis Segitiga Apabila Diketahui Panjang Ketiga Sisinya

(58)

Misalkan akan melukis ∆KLM jika diketahui panjang KL = 3 cm, ∠ LKM = 70°, dan panjang KM = 4 cm. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Buatlah ruas garis KL dengan panjang 3 cm. b) Pada titik K buatlah sudut yang besarnya 70°.

c) Kemudian dari titik K buatlah busur lingkaran dengan panjang jari-jari 4 cm, sehingga berpotongan di titik M.

d) Hubungkan titik L dan M sehingga terlukislah ∆KLM.

Gambar 2.19 Melukis Segitiga Jika Diketahui Dua Sisi dan Sudut Apit Kedua Sisi Tersebut

3) Melukis Segitiga jika Diketahui Dua Sisi dan Satu Sudut di Hadapan Salah Satu dari Kedua Sisi Tersebut.

(59)

a) Buatlah ruas garis PQ dengan panjang 5 cm. b) Lukislah sudut di titik Q sebesar 40°.

c) Dengan titik P sebagai pusat, buatlah busur lingkaran dengan jari-jari 3 cm, sehingga memotong garis tersebut di titik R1 dan R2.

Jika melukis segitiga dimana diketahui dua sisi dan satu sudut di hadapan salah satu dari kedua sisi tersebut maka akan diperoleh dua buah kemungkinan lukisan segitiga.

Gambar 2.20 Melukis Segitiga Jika Diketahui Dua Sisi dan Satu Sudut di Hadapan

(60)

4) Melukis Segitiga jika Diketahui Satu Sisi dan Dua Sudut pada Kedua Ujung Sisi Tersebut (Sudut, Sisi, Sudut)

Misalkan akan melukis ∆ RST apabila diketahui panjang RS = 5 cm, ∠ TRS = 45°, dan ∠ TSR = 65°. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Buatlah ruas garis RS dengan panjang 5 cm.

b) Dari titik R, buatlah sudut yang besarnya 45° dengan menggunakan busur derajat.

c) Kemudian dari titik S, buatlah sudut yang besarnya 65° sehingga berpotongan di titik T.

d) ∆RST adalah segitiga yang dimaksud.

Gambar 2.21 Melukis Segitiga Jika Diketahui Satu Sisi dan Dua Sudut Pada

(61)

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu segitiga dapat dilukis jika diketahui :

a) Panjang ketiga sisinya.

b) Panjang dua buah sisi dan besar sudut yang mengapit kedua sisi tersebut.

c) Panjang dua buah sisi dan besar sudut di hadapan salah satu sisi tersebut.

d) Besar dua buah sudut dan panjang sisi di antara sudut tersebut.

j. Melukis Garis-Garis Istimewa Pada Segitiga

Pada bagian ini akan dipelajari mengenai cara melukis garis-garis istimewa yang terdapat pada sebuah segitiga. Ada empat garis istimewa yang terdapat pada suatu segitiga, yaitu garis tinggi, garis bagi, garis sumbu, dan garis berat.

1) Garis Tinggi

Garis tinggi suatu segitiga adalah garis yang ditarik dari sebuah titik sudut segitiga tegak lurus sisi di hadapannya.

(62)

Langkah-langkah melukis garis tinggi suatu segitiga yaitu:

a) Lukis busur lingkaran dari titik C sehingga memotong garis AB di titik D dan E.

b) Dari titik D dan E, masing-masing lukis busur lingkaran dengan jari-jari yang sama sehingga berpotongan di titik F.

c) Hubungkan titik C dan titik F sehingga memotong AB di titik G. Garis CG merupakan garis tinggi sisi AB.

2) Garis Bagi

Garis bagi suatu segitiga adalah garis yang ditarik dari titik sudut segitiga dan membagi sudut menjadi dua sama besar.

Gambar 2.23 Garis Bagi Segitiga

Langkah-langkah melukis garis bagi suatu segitiga yaitu:

a) Lukis busur lingkaran dari titik I sehingga memotong IG di titik J dan IH di titik K.

(63)

c) Hubungkan titik I dan L sehingga memotong GH di titik M. IM adalah garis bagi ∠ I.

3) Garis Sumbu

Garis sumbu suatu segitiga adalah garis yang membagi sisi-sisi segitiga menjadi dua bagian sama panjang dan tegak lurus pada sisi-sisi tersebut.

Gambar 2.24 Garis Sumbu Segitiga

(64)

4) Garis Berat

Garis berat suatu segitiga adalah garis yang ditarik dari titik sudut suatu segitiga dan membagi sisi di hadapannya menjadi dua bagian sama panjang.

Gambar 2.25 Garis Berat Segitiga

Langkah-langkah melukis garis berat suatu segitiga yaitu:

a) Lukis garis sumbu pada sisi RS sehingga memotong RS di titik A. b) Hubungkan titik T dan A. Garis TA merupakan garis berat ∠ T.

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan pengalaman peneliti saat melakukan wawancara dengan guru bidang studi matematika, secara umum kekurangpahaman siswa mengenai materi segitiga disebabkan karena kurangnya kemampuan siswa untuk menggambarkan dan berpikir abstrak tentang segitiga.

(65)
(66)

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian eksploratif. Penelitian eksploratif bertujuan untuk mengenal atau mendapatkan pandangan baru tentang suatu gejala, yang seringkali mampu untuk merumuskan masalah penelitian dengan lebih tepat atau untuk dapat merumuskan hipotesis penelitian yang selanjutnya diuji dalam penelitian lebih lanjut (Sukandarrumidi, 2006 : 103) .

Pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk melakukan eksplorasi dalam menerapkan pembelajaran remedial dengan menggunakan Program

GeoGebra untuk mengetahui pengaruh program tersebut kaitannya dalam membantu pemahaman siswa pada siswa kelas VII-6 SMP Negeri 8 Yogyakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 8 Yogyakarta. 2. Waktu

(67)

C. Subyek Penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas VII-6 SMP Negeri 8 Yogyakarta yang berjumlah 30 siswa. Siswa kelas VII-6 dipilih berdasarkan rekomendasi dari guru mata pelajaran matematika kelas VII, yaitu Ibu Theresia Parwati, S.Pd. saat peneliti melakukan wawancara dengan beliau. Ibu Parwati merekomendasikan kelas VII-6 untuk dijadikan subyek penelitian karena kelas VII-6 merupakan kelas yang memiliki rata-rata kelas yang paling rendah bila dibandingkan kelas VII lainnya yang diampu oleh guru tersebut. Selain itu, guru juga belum pernah mencoba menyampaikan materi pembelajaran dengan menggunakan Program GeoGebra. Pemilihan subyek pada penelitian ini dirasa memenuhi kriteria yang diinginkan peneliti agar memperoleh tujuan penelitian yang diharapkan dan dirumuskan pada bab sebelumnya.

D. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah pemanfaatan Program GeoGebra

dalam upaya membantu pemahaman pada pokok bahasan segitiga yang ditinjau dari hasil belajar siswa.

E. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

(68)

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman dan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran remedial dengan menggunakan Program GeoGebra pada pokok bahasan segitiga.

F. Metode Pengumpulan Data

Data dan informasi dalam penelitian ini dikumpulkan melalui beberapa cara, yaitu :

1. Observasi atau pengamatan

Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu (Zainal Arifin, 2011 :231).

(69)

2. Tes Tertulis

Tes tertulis dalam penelitian ini meliputi tes pengukuran awal dan tes pengukuran akhir. Tes pengukuran awal diberikan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai materi segitiga sebelum mengikuti pembelajaran remedial dengan menggunakan Program

GeoGebra. Dalam penelitian ini, tes pengukuran awal sangat penting karena untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam proses pembelajaran dengan pokok bahasan segitiga. Dari hasil tes pengukuran awal ini nantinya peneliti dapat menyusun dengan tepat Program GeoGebra yang akan digunakan pada pembelajaran remedial untuk membantu mengatasi kesulitan belajar siswa sehingga dapat membantu siswa dalam mempelajari materi segitiga ini. Sedangkan tes pengukuran akhir diberikan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran remedial dengan menggunakan Program GeoGebra. Dari hasil tes pengukuran akhir tersebut dilihat perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah menggunakan Program GeoGebra serta pengaruh Program

GeoGebra dalam mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari materi ini sehingga pemahaman siswa menjadi terbantu.

3. Kuesioner

(70)

Kuesioner ini akan berisi tentang pernyataan siswa tentang pembelajaran remedial yang berlangsung, tentang kesulitan belajar terhadap materi pembelajaran, maupun pengaruh Program GeoGebra dalam mengatasi kesulitan belajar siswa sebagai upaya untuk membantu pemahaman siswa. Hasil dari pengisian kuesioner ini nantinya akan dianalisis, selanjutnya hasil analisis kuesioner tersebut akan dilihat apakah sesuai dengan hasil pencapaian siswa dalam mempelajari materi segitiga dilihat dari hasil belajar siswa.

4. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui pertanyaan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung (Zainal Arifin, 2009:157).

(71)

peneliti dapat menarik kesimpulan dari keterkaitan hasil belajar dengan tanggapan siswa terhadap Program GeoGebra.

G. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah Program GeoGebra, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS (Lembar Kerja Siswa). Penyusunan RPP dilakukan agar proses pembelajaran menjadi sistematis dan terarah, serta Program GeoGebra

(72)

2. Instrumen Penelitian

Sebagai penunjang kelengkapan data dan informasi yang peneliti perlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen, yaitu:

a) Tes Pengukuran Awal dan Tes Pengukuran Akhir

Tes pengukuran awal dan tes pengukuran akhir diberikan untuk mengukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi segitiga sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran remedial. Waktu pengerjaan tes pengukuran yang diberikan yaitu 60 menit. Berikut ini adalah kisi-kisi dari soal tes pengukuran awal dan tes pengukuran akhir.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Tes Pengukuran Materi Segitiga

Kompetensi Dasar

Materi

Pokok Indikator

Tingkat Kesulitan

Soal

Penilaian Nomor Soal

Jenis Bentuk TP. Awal TP. Akhir 6.1Mengidentifik asi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya Segitiga Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi-sisinya dan besar sudutnya

Pemahaman Tes

tertulis uraian

1a, 1b, 1c 1a, 1b, 1c 6.3Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakan nya dalam pemecahan masalah Menyelesaik an masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat

Analisis Tes

tertulis uraian

(73)

Kompetensi Dasar

Materi

Pokok Indikator

Tingkat Kesulitan

Soal

Penilaian Nomor Soal

Jenis Bentuk TP. Awal TP. Akhir 6.4 Melukis segitiga, garis tinggi, garis bagi, garis berat dan garis sumbu Melukis segitiga yang diketahui tiga sisinya, dua sisi satu sudut apitnya atau satu sisi dan dua sudut.

Aplikasi Tes

tertulis uraian

5a, 5b, 5c 5a, 5b, 5c, 6 Melukis garis tinggi, garis bagi, garis berat, dan garis sumbu suatu segitiga.

Aplikasi Tes

tertulis Uraian 6a, 6b 7a,7b

Pemberian soal pada tes pengukuran awal dan akhir berdasarkan kisi-kisi yang sama, hanya saja banyaknya soal yang diberikan pada tes pengukuran akhir lebih banyak dibandingkan soal pada tes pengukuran awal. Pengambilan keputusan ini berdasarkan pertimbangan peneliti yang ingin kemantapan pemahaman siswa pada sub pokok bahasan melukis segitiga atas pertimbangan saat melihat hasil tes pengukuran awal.

b) Lembar Pengamatan

(74)

penelitian ini adalah proses pembelajaran konvensional yang dilakukan oleh guru dan pembelajaran remedial yang dilakukan oleh peneliti menggunakan Program GeoGebra. Selain mengamati proses pembelajarannya, peneliti juga mengamati siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Format lembar pengamatan terdapat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Lembar Pengamatan

No

Tahap Pembelajaran Ya Tidak Keterangan

1. Pendahuluan

- Pengenalan masalah - Guru menyiapkan dan

memotivasi siswa menyelesaikan masalah 2. Kegiatan Inti

Ekplorasi

- Guru menyampaikan materi pembelajaran dengan Program

Geogebra

- Siswa menyimak materi yang disampaikan oleh guru.

Elaborasi

- Siswa diberi beberapa contoh soal dimana penyelesaian dibantu dengan Program

Geogebra

- Guru memberi beberapa soal untuk dikerjakan oleh siswa.

Konfirmasi

- Siswa mengerjakan tugas yang diberi secara individu.

- Diskusi antara siswa dengan siswa.

- Guru berkeliling untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dan membantu memecahkan masalah dengan Program

Geogebra

(75)

No

Tahap Pembelajaran Ya Tidak Keterangan

3 Penutup

- Diskusi secara klasikal dibantu dengan Program Geogebra. - Guru bersama siswa membuat

kesimpulan bersama

c) Kuesioner

Kuesioner diberikan setelah tes pengukuran akhir pada kelas VII-6, Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner campuran. Kuesioner campuran merupakan kuesioner terbuka dan tertutup. Kuesioner tertutup dalam penelitian ini berupa pertanyaan yang terkait baik dengan mata pelajaran matematika, proses pembelajaran yang diberikan guru, maupun kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mempelajari materi segitiga. Sedangkan untuk kuesioner terbuka berisikan pertanyaan yang berkaitan dengan tanggapan siswa tentang pemanfaatan Program GeoGebra dalam upaya membantu hasil belajar siswa. Berikut ini adalah kisi-kisi angket yang akan digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner

Variabel Dimensi Materi No

Item

Hasil belajar siswa

Pemahaman siswa

a. Pemahaman siswa terhadap materi segitiga

b. Pemahaman siswa terhadap sub pokok bahasan jenis-jenis segitiga

c. Pemahaman siswa terhadap sub pokok bahasan sifat-sifat segitiga

d. Pemahaman siswa terhadap sub pokok 1

2

3

(76)

Variabel Dimensi Materi No Item

bahasan jumlah sudut dalam segitiga

e. Pemahaman siswa terhadap sub pokok bahasan ketaksamaan segitiga

f. Pemahaman siswa terhadap sub pokok bahasan menentukan hubungan sudut dalam dan sudut luar pada segitiga

g. Pemahaman siswa terhadap sub pokok bahasan menentukan keliling dan luas daerah segitiga

h. Pemahaman siswa terhadap sub pokok bahasan melukis segitiga

i. Pemahaman siswa terhadap sub pokok bahasan melukis garis-garis istimewa pada segitiga 5 6 7 8 9 Software dalam mengatasi kesulitan

a.Peran software Geogebra dalam membantu memahami materi segitiga

b.Peran software Geogebra dalam pembelajaran matematika

10

11

d) Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan yang tidak terstruktur. Agar hal-hal yang memang perlu diketahui tidak lupa untuk ditanyakan, peneliti perlu membuat catatan yang berisi topik apa saja yang harus ditanyakan. Peneliti juga mengembangkan pertanyaan dari jawaban-jawaban yang diberikan.

(77)

sumbernya serta dapat menggali informasi lebih dalam tentang apa yang ingin diketahui peneliti. Hasil wawancara ini digunakan sebagai pelengkap data penelitian. Informasi yang menjadi acuan dan target dalam penelitian ini meliputi :

i. Mencari letak kesuliitan belajar siswa pada materi segitiga.

ii. Mendengar respon sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran remedial.

iii. Mendengar tanggapan siswa tentang kehadiran media pembelajaran pada saat mengikuti pembelajaran remedial.

iv. Mendengar tanggapan siswa tentang pemanfaatan program Cabri kaitannya dalam upaya membantu pemahaman siswa pada pokok bahasan segitiga.

H. Analisis Validasi Butir Soal

(78)

profesional (professional judgment) (Purwanto, 2007 : 126). Dalam penelitian ini, pengujian validitas dilakukan oleh guru pengampu mata pelajaran matematika dan dosen pembimbing.

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan banyak persiapan dan tahapan. Persiapan dan tahapan ini merupakan upaya pengkoordinasian dan strategi agar penelitian ini berjalan sesuai dengan prosedur dan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian ini juga tidak menggangu kegiatan belajar siswa lain di SMP Negeri 8 Yogyakarta. Tahapan tersebut meliputi :

Tahap I

Perihal perijinan melakukan penelitian

1. Peneliti menghubungi pihak yang terkait dalam penelitian ini, yaitu Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Yogyakarta

2. Hal tersebut diteruskan pada guru kelas kelas yang rencana siswanya akan dijadikan subjek penelitian (peneliti dan guru kelas saling berkoordinasi).

(79)

kepada Dinas Perijinan Kota Yogyakarta untuk kemudian ditembuskan kepada Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Yogyakarta.

Tahap II

Pada tahap kedua ini peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas. Wawancara tersebut dilakukan guna memperoleh informasi tentang bagaimana karakterisktik siswa kelas VII serta menelaah kelas yang paling rendah rata-rata kelasnya untuk keperluan penelaahan status kelas yang akan diberikan pembelajaran remedial dengan menggunakan Program GeoGebra. Selanjutnya peneliti melakukan pengamatan atau observasi guna melihat suasana pembelajaran matematika di kelas VII. Peneliti melakukan perkenalan dan mengutarakan maksud dimana yang dimaksud dalam hal ini melakukan penelitian berkenaan dengan mata pelajaran matematika. Pengamatan ini dilakukan kurang lebih 1-2 kali. Hal tersebut dilakukan agar peneliti dan siswa menjadi terbiasa dan tidak terlalu canggung saat berkomunikasi dengan siswa di dalam kelas.

Tahap III

(80)

digunakan dalam pembelajaran remedial. Kesulitan belajar siswa tersebut juga didukung dengan data kuesioner dan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap siswa yang dijadikan subyek penelitian.

Pada tahap ini, peneliti juga mempersiapkan secara matang materi yang akan diajarkan kepada para siswa dengan mempersiapkan Program GeoGebra

tentang segitiga, RPP dan silabus pembelajaran.

Tahap IV

Setelah peneliti menemukan letak kesulitan belajar siswa, selanjutnya peneliti melanjutkan dengan fokus penelitian yaitu peneliti memanfaatkan Program GeoGebra sebagai upaya untuk membantu pemahaman siswa pada pokok bahasan segitiga. Setelah materi diberikan dengan menggunakan Program GeoGebra, selanjutnya peneliti melakukan tes pengukuran akhir (postest) yang bertujuan untuk melihat manfaat dari penggunaan Program

(81)

J. Teknik Analisis Data

1. Memilah Data

Data yang dipeoleh dari penelitian berupa data hasil tes pengukuran awal, proses pembelajaran (observasi), hasil tes pengukuran akhir, kuesioner, serta wawancara. Semua data yang dipeoleh kemudian dipilah agar dapat dianalisis secara sistematis.

2. Mendeskripsikan Proses Pembelajaran

Mendeskripsikan proses pembelajaran ini berarti mendeskripsikan kegiatan yang terjadi di kelas selama pembelajaran remedial dengan menggunakan Program Ge

Gambar

Gambar 2.1 Segitiga
Gambar 2.2 Tinggi Segitiga
Gambar 2.3 Macam-Macam Segitiga Menurut Panjang Sisinya
Gambar 2.4 Segitiga Sebarang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Singkatnya bahwa setelah dilakukan amandemen terhadap Undang- Undang Dasar 1945 berkaitan dengan lingkungan hidup telah disebutkan dalam 2 pasal yang berbeda (dimana terdiri

demurrage mencapai 43,75%. Terjadi kenaikan yang cukup signifikan pada bulan Mei dan Juni hingga 69,23% disebabkan oleh banyaknya kapal yang harus dilayani

Berbagai informasi meyebutkan bahwa produksi kelapa sawit di beberapa daerah di Indonesia masih belum optimal antara lain disebabkan masih banyak bunga yang gagal

Modul Ekonomi SMA Kelas XI v KETENAGAKERJAAN Penduduk Sebagai Sumber Daya dalam Pembangunan Ekonomi Kesempatan Kerja Indikator Ketenagakerjaan Pengangguran Jenis

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Bilingual Berbasis Teori Bruner Pada Geometri Informal Pokok Bahasan Bangun

Berkaitan dengan hal tersebut maka untuk menentukan besarnya sampel yang dapat mewakili dari populasi penelitian atau sumber data, dapat di tentukan berdasarkan

4 Sedangkan tujuan dalam penelitian ini bukan untuk menguji, tetapi didasari oleh perasaan keinggin tahuan tentang manajemen pengelolaan dana zakat yang sedang dijalankan oleh

Pendidikan Jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah diikuti responden dan dinyatakan lulus berdasarkan penggolongan data/tingkat yang diakui oleh pemerintah Kuesioner 1) Dasar