TUGAS AKHIR
PERANCANGAN BUKU INFOGRAFIS SEJARAH
DAN APLIKATIF TARI REMO SURABAYAN
Disusun oleh :
FLORIANA PUJI RHYSKYTAWATI
1054010060
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIO
NAL “ V
ETERAN
”
JAWA TIMUR
PERANCANGAN BUKU INFOGRAFIS SEJARAH
DAN APLIKATIF TARI REMO SURABAYAN
TUGAS AKHIR
Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1)
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Diajukan Oleh :
FLORIANA PUJI RHYSKYTAWATI
1054010060
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
TUGAS AKHIR
PERANCANGAN BUKU INFOGRAFIS
SEJARAH DAN APLIKATIF TARI REMO
SURABAYAN
Dipersiapkan dan disusun oleh
FLORIANA PUJI RHYSKYTAWATI
1054010060
Telah dipertahankan didepan Tim Penguji Pada tanggal : 11 Desember 2014
Pembimbing I Pembimbing II
Widyasari, ST., MT. Aditya Rahman Y. ST., M.Med.Kom.
NPT. 3 8109 10 0303 1
Penguji I Penguji II
Aryo Bayu W, ST., M.Med.Kom Aris Sutejo, S.Sn., M.Sn.
NPT. 3 8312 10 0304 1 NPT. 3 8511 13 0353 1
Penguji III
Heru Subiyantoro, ST., MT.
NPT. 3 7102 96 0061 1
Ketua Jurusan Koordinator
Heru Subiyantoro, ST., MT. Aditya Rahman Y., ST., M.Med.Kom.
NPT. 3 7102 96 0061 1 NPT. 3 8109 10 0303 1
Tugas akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Sarjana (S1)
Tanggal : ………..
PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan
saya, di dalam Naskah Tugas Akhir ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah
diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan
Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan
disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah Tugas Akhir ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur jiplakan, saya bersedia Tugas Akhir ini digugurkan dan gelar
akademik yang telah saya peroleh (Sarjana) dibatalkan, serta diproses sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No.20 Tahun 2003,
pasal 25 ayat 2 dan pasal 70)
Surabaya, 11 Desember 2014
ABSTRAK
Indonesia memiliki banyak warisan budaya leluhur, mulai dari seni tari, seni musik, seni gambar, seni patung sampai makanan khas dan masih banyak yang lain. Kebudayaan nasional ialah dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan identitas nasional bangsa Indonesia. Saat ini budaya-budaya asli Indonesia mulai tergeser oleh budaya luar. Terjadinya klaim budaya Indonesia oleh bangsa lain ialah dampak yang muncul akibat masyarakat Indonesia kurang peduli untuk melestarikan budaya bangsa. Para generasi muda cenderung mempelajari kebudayaan bangsa asing yang menurut mereka lebih menarik dan dapat mewakili jiwa muda mereka dari pada budayanya sendiri. Salah satu contohnya adalah modern dance. Modern dance saat ini sangat digandrungi kawula muda. Mereka mengaku bahwa tarian dari budaya luar tersebut lebih asik, fun, dan sebagainya. Namun ketika disodori tarian tradisional mereka bilang kaku dan kurang menarik. Mereka juga tidak suka dengan kemasan pertunjukan tari tradisional yang monoton.
Metode yang digunakan dalam perancangan buku infografis ini adalah dengan menggunakan data primer yang meliputi metode observasi, dokumentasi, wawancara dan kuisioner. Sedangkan data sekunder adalah dengan menggunakan metode kepustakaan baik dari buku, literatur dan jurnal. Dari hasil penelitian dan data yang sudah diolah terdapat keyword yang muncul yakni “remolution (revolusi remo)” maksud dari keyword tersebut adalah adanya perubahan dalam penyampaian remo kepada remaja Surabaya.
Infografis atau grafis informasi adalah representasi visual informasi, data atau ilmu pengetahuan yang dikemas secara grafis. Grafis ini memperlihatkan informasi rumit yang kemudian dikemas lebih singkat dan jelas. Saat ini grafis informasi terdapat di berbagai bentuk media di mulai dari cetakan biasa dan ilmiah hingga papan dan rambu jalan. Infografis mengilustasikan informasi yang memiliki sedikit teks, dan berperan sebagai ringkasan visual untuk konsep sehari-hari.
Media dibuat buku informasi dan disesuaikan dengan karakteristik remaja Surabaya dengan upaya remaja dapat mengenal budaya lokal Surabaya. Melihat remaja-remaja di Surabaya menyukai buku-buku bergambar yang dikemas secara fun. Dan dibuat media pendukung yang diminati oleh remaja seperti: totebag, pin, stiker, pembatas buku dan poster untuk media promosi.
ABSTRACT
Indonesia has many cultural heritages, such as folkdance, folkmusic, drawing, craft, food, etc. National culture is the overall Indonesian people’s effort to develop a national identity of Indonesia. And nowadays, Indonesian cultures has been replacing by western culture. Phenomenon of Indonesia culture that claimed by another country caused by Indonesian people passiveness of national culture concervation. Indonesian people, especially teenagers, prefer to learning and living in western culture than their own culture because western culture is more attractive and represent teen’s spirit. For example: modern dance. Many Indonesian teenagers like it. They said modern dance is cool. But, when they presented traditional dance, they said it’s clumsy and not interesting. They also don’t like the monotonous packaging of traditional dance.
The methodologies that writer uses to design this graphical information book are primary and secondary data method, The primary data contains observation, documentation, interview, and questionnaire methods. And the secondary data contains document and journal literature method. The result of primary and secondary data process is a keyword: “remolution (remo revolution)”. Remolution is a different approaching to package and deliver Remo dance to Surabaya teenagers.
Information graphics or infographics are graphic visual representations of information, data or knowledge intended to present complex information quickly and clearly. This graphic shows the complex information that packed more concise and clear. These days, infographicscontained in various forms of media, ranging from the usual and scientifically print media to the board and street signs. Infographics illustrate the information that has little text, and role as a visual summary of the concept of the everyday.
Media used as information book and appropriated for the characteristics of Surabaya teenager in order to Surabaya teenagers want to know and learn about local culture of Surabaya. Surabaya teenagers love picture book with fun packaged. And supporting media that interest teenagers created such as: totebag, pins, stickers, bookmarks and posters for promotion media.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmatnya yang
Engkau berikan kepada saya, sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas akhir
ini dengan judul Perancangan Buku Infografis Sejarah dan Aplikatif Tari Remo
Surabayan.
Keterkaitan buku infografis dengan Desain Komunikasi visual sangat
menarik bagi perancangan dalam menentukan judul tugas akhir ini. Permasalahan
dalam sepinya akan peminat tari Remo terutama pada kalangan remaja Surabaya
saat ini. Dibuatnya buku ini dengan upaya remaja Surabaya mengenal tarian
budaya lokal.
Tidak lupa penulis menyampaikan rasa terimakasih, kepada :
1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmatnya sehingga perancang dapat
menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik.
2. Kedua orangtua saya yang sudah yang selalu mendoakan dan
memfasilitasi saya.
3. Ibu Widyasari selaku dosen pembimbing yang bersedia meluangkan waktu
dan dengan sabar mengarahkan saya mulai awal sampai akhir Tugas Akhir
ini.
4. Bapak Heru Subiyantoro selaku KaProgdi Desain Komunikasi Visual UPN “Veteran”.
5. Ibu Naniek Ratni Jar selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UPN “Veteran”.
6. Bapak Aditya Rahman Yani selaku koordinator TugasAkhir.
7. Untuk seluruh Dosen DKV UPN “VETERAN” dan staff pengajar yang
telah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan di UPN “VETERAN” JATIM.
8. Wawan Jananto yang selalu support mulai awal sampai akhir Tugas Akhir.
9. Adik Odie yang sudah membantu dan kasih kritik.
Masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga Laporan
Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Surabaya, 11 Desember 2014
FLORIANA PUJI RHYSKYTAWATI
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii
ABSTRAKSI ... iv
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 4
1.3. Rumusan Masalah ... 4
1.4. Batasan Masalah ... 5
1.5. Tujuan Perancangan ... 5
1.6. Manfaat Perancangan ... 5
1.6.1. Bagi Masyarakat ... 5
1.6.2. Bagi Praktisi DKV ... 5
BAB II LITERATUR DAN STUDI EKSISTING 2.1. Tinjauan Tentang Buku ... 6
2.1.1. Buku ... 6
2.1.2. Infografis... 6
2.2. Tinjauan Tentang Tari ... 7
2.2.1. Tari ... 7
2.2.2. Tari Remo... 9
2.3. Tinjauan Desain Komunikasi Visual ... 10
2.3.1. Warna ... 10
2.3.4. Tipografi ... 18
2.3.5. Layout ... 19
2.4. Studi Kompetitor ... 20
2.4.1. Buku Tari Melayu Tradisional ... 20
2.4.2. Buku Kasepuhan Ciptagelar ... 22
2.4.3. Buku Ayo Berlatih Balet! ... 25
2.5. Studi Komparator ... 27
2.5.1. Buku Udah Putusin Aja! ... 27
2.5.2. Buku Celebrate Your Weirdness ... 28
4.2.1. Kuisioner AIO ... 46
4.4.3. Konsep Perancangan Media ... 56
5.1.1. Cover Buku ... 62
5.1.2. Font Cover Buku ... 62
5.1.3. Layout konten Buku ... 63
5.2. Media Pendukung ... 65
5.2.1. Pembatas Buku ... 65
5.2.2. Tote Bag ... 65
5.2.3. Jam Tangan ... 66
5.2.4. Pin ... 67
5.2.5. Poster ... 67
5.2.6. Stiker ... 68
5.3. Biaya Produksi Cetak Buku ... 69
5.3.1. Estimasi Harga Penerbit ... 69
5.3.1. Estimasi Harga Pribadi ... 70
BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan ... 71
6.2. Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gb.2.1. Busana tari remo Surabayan ... 10
Gb.2.2. Buku pembelajaran tari Melayu ... 20
Gb.2.3. Buku ilustrasi ... 22
Gb.2.4. Buku panduan balet bergambar ... 25
Gb.2.5. Buku infograsi karangan Felix Siauw ... 27
Gb.2.6. Buku infografis Celebrate Your Weirdness ... 28
Gb.4.1. Contoh gaya gambar ilustrasi simple ... 53
Gb.4.2. Contoh font complate in him ... 53
Gb.4.3. Contoh font century gotic ... 54
Gb.4.4. Contoh warna-warna cerah (shocking) ... 54
Gb.4.5. Contoh teknik pewarnaan (psycodelic color) ... 55
Gb.4.6. Contoh layout buku bergambar ... 55
Gb.4.7. Sketsa dan alternative desain penari remo ... 57
Gb.4.8. Sketsa dan alternatif karakter remaja ... 58
Gb.4.9. Studi visual karakter remaja ... 58
Gb.4.10.Studi visual karakter penari remo... 59
Gb.4.11.Layout buku infografis tari remo Surabayan ... 59
Gb.4.12.Alternatif cover buku infografis tari remo Surabayan ... 60
Gb.4.13. Alternatif tipografi buku infografis tari remo Surabayan... 61
Gb.4.14. Studi visual cover buku infografis tari remo Surabayan ... 61
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. SWOT matriks ... 33
Tabel 3.2. Skema pola pikir ... 44
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia memiliki banyak warisan budaya leluhur, mulai dari seni tari,
seni musik, seni gambar, seni patung hingga makanan khas dan masih banyak
yang lain. Kebudayaan nasional merupakan keseluruhan daya upaya manusia
Indonesia untuk mengembangkan identitas nasional bangsa Indonesia. Menurut
TAP MPR No.IItahun 1998: “Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila
adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia harkat dan martabat
sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada
pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan
demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak
Kebudayaan Lama dan Asli bagi Masyarakat Pendukungnya, Semarang: P&K,
199”.
Kebudayaan disetiap daerah mempunyai ciri khas yang
berbeda-beda.Menurut selaku Budayawan J.W. Ajawaila “Budayalokaladalahbudayaasli
dari suatu kelompok masyarakat tertentu yang juga menjadi khas budaya sebuah
kelompok masyarakat lokal”.Pada setiap daerah mempunyai karakteristik tarian
yang berbeda. Terdapat lebih dari 3000 jenis tarian asli Indonesia dari 700 suku
bangsa. Di setiap provinsi tidak hanya satu tarian saja, pada setiap daerahnya pun
terdapat tarian-tarian khas daerah setempat.
Remo ialah embrio dari ludruk besutan (kesenian khas Jombang) yang
didalamnya terdapat sebuah gerak tari, kidungan dan dialog yang kemudian
berkembang di Surabaya dan mengalami perpecahan pada gerak tari dan
mengalami pengembangan lalu dinamakanlah Remo. Menurut Bapak Tribroto
Wibisono (seniman tari remo) adanya kesalah artian dari pemahaman Remo di
kalangan masyarakat, banyak yang menganggap bahwa tari remo ialah simbol
kepahlawanan, namun sebenarnya Remo ialah simbol kelahiran manusia. Bapak
menyimbolkan kepahlawanan. Remo identik dengan gerakan kaki yang
dihentakan ketanah yang di sebut “Gedruk” ialah simbol dari mengingat manusia
akan keberadaan bumi.
Sayangnya, saat ini budaya-budaya asli Indonesia mulai tergeser oleh
budaya luar. Terjadinya klaim budaya Indonesia oleh bangsa lain ialah dampak
yang muncul akibat masyarakat kurang peduli untuk melestarikan budaya bangsa.
Para generasi muda cenderung mempelajari kebudayaan bangsa asing yang
menurut mereka lebih menarik dan dapat mewakili jiwa muda mereka dari pada
budayanya sendiri. Salah satu contohnya adalah modern dance. Modern dance
saat ini sangat digandrungi kawula muda. Mereka mengaku bahwa tarian dari
budaya luar tersebut lebih asik, fun, dan sebagainya. Namun ketika disodori
dengan tarian tradisional mereka mengatakan kaku dan kurang menarik. Mereka
juga tidak suka dengan kemasan pertunjukan tari tradisional yang monoton.
Bahkan, menurut data observasi yang telah dilakukan sebagian besar remaja
mengatakan tidak mengetahui Tari Remo. Hal tersebut mengakibatkan sanggar
tari tradisional yang masih bertahan jumlahnya yang kini bisa dihitung dengan
jari, bandingkan dengan sanggar modern dance yang semakin lama semakin
menjamur, khususnya di kota Surabaya, dan kegiatan ekstra di sekolah yang juga
mulai membiasakan modern dance pada siswanya.
Saat ini posisi kesenian tradisional Indonesia sangat rentan untuk bersaing
dengan kesenian dari budaya asing, sehingga diperlukan adanya pembelaan untuk
melindungi eksistensi kesenian budaya lokal ditengah arus globalisasi yang
membuat ruang gerak kesenian budaya lokal semakin sempit. Menurut peneliti
budaya yakni Edi Sedyawati, “Kesenian daerah perlu di beri ruang gerak yang
luas dalam penyajian agar dapat leluasa dalam berekspresi dalam menciptakan
keindahan seni demi menarik perhatian konsumen.”Katanya dalam saresahan dan
curah pendapat pelestarian seni tradisional Menkokesra,Jakarta,Selasa (21/7).
Kecanggihan teknologi yang semakin pesat turut mendukung apatisme
masyarakat Indonesia terhadap budaya lokal. Masyarakat tidak mampu menyaring
budaya asing yang semakin merajalela di setiap kalangan terutama anak muda.
kebudayaan asing. Padahal menurut Habib yang terdapat di buku beliau yang
berjudul Transformasi Budaya Lokal dalam Era Globalisasi mengatakan, bahwa “Sebelum abad ke-21, jarang channel televisi Indonesia yang menayangkan program-program dari negara-negara lain selain dari AS. Tapi, saat ini di layar
kaca dapat kita temukan banyak sekali tayangan non-Amerika. Sebut saja serial
TV dari Jepang dan Korea, Telenovela dari Amerika Latin dan film dari
India”.Hal tersebut semakin menenggalamkan citra budaya sebagai warisan
leluhur bangsa.
Dengan adanya nilai kultural, tari Remo Surabayan harus dapat terus
bertahan sebagai identitas budaya lokal di Surabaya. Diperlukan gambaran kepada
generasi muda betapa pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal, kita
sudah mempunyai kebudayaan sendiri yang lebih beragam yang dapat di pelajari.
Dalam hal ini sebuah gambaran mengenai pentingnya dalam melestarikan
budaya lokal dengan cara mengapresiasikan melalui canggihnya teknologi yang
saat ini banyak diminati masyarakat khususnya para kawula muda. Sesuai dengan
media yang berkembang saat ini dan masyarakat yang lebih modern. Nilai
kebudayaan lokal menjadi penting disaat fungsi sosial kebudayaan tersebut
dilaksanakan, namun selalu terjadi benturan pada masalah kemasan yang
dianggap kuno, kaku, dan monoton.
Tari Remo Surabayan saat ini sepi akan peminat terlebih dikalangan anak
muda, maka dengan di buatnya buku infografis remo Surabayan diharapkan para
anak muda Surabaya dapat ikut serta melestarikan budaya lokal mereka, dengan
begitu budaya-budaya bangsa kita akan terjaga dan kemungkinan kecil untuk bisa
di akui oleh bangsa lain.
Karakteristik generasi muda saat ini tidak akan menghiraukan
himbauan-himbauan yang ada salah satunya dalam hal pelestarian budaya tanpa adanya
pendekatan, dan strategi yang di gunakan juga mengikuti apa yang mereka
inginkan,dengan begitu mereka akan merespon tujuan kita.
Media yang digunakan ialah buku, disamping kita mengajak para generasi
muda untuk mencintai dan menghargai budaya sendiri khususnya budaya lokal
Menurut hasil observasi yang telah di buat, generasi muda saat ini tidak
suka membaca buku yang hanya berisikan bacaan atau teks saja, tanpa terdapat
gambar ataupun foto dan warna-warna di dalamnya, menurut mereka akan merasa
jenuh dan kurang asik apabila membaca buku seperti itu.
Infografis adalah representasi visual informasi, data atau ilmu pengetahuan
yang di kemas secara grafis. Grafis ini memperlihatkan informasi rumit yang
kemudian di kemas lebih singkat dan jelas. Saat ini grafis informasi terdapat di
berbagai bentuk media di mulai dari cetakan biasa dan ilmiah hingga papan dan
rambu jalan. Infografis mengilustasikan informasi yang memiliki sedikit teks, dan
berperan sebagai ringkasan visual untuk konsep sehari-hari.
Buku infografis yang akan di buat ialah mengenai upaya pelestarian
kebudayaan lokal yang bertujuan agar dapat menyadarkan masyarakat khususnya
generasi muda untuk menyadari pentingnya budaya lokal bagi kelangsungan
budaya bangsa, serta agar mencintai dan menghargai budaya lokal disekitarnya
dan turut melestarikan, dalam hal ini budaya lokal yang ada di Surabaya yakni
Remo Surabayan.
1.2. Identifikasi Masalah
1. Permasalahan yang dialami kebudayaan nasional khususnya Surabaya
ialah benturan tarian tradisional untuk tetap bertahan di tengah
maraknya arus modernisasi yang membuka peluang masuknya budaya
asing ke Indonesia.
2. Berdasarkan sifat kebudayaan yang rentan akan perubahan, sehingga
diperlukan media visual mengenai Tari Remo Surabayan yang dapat
mewakili kebudayaan yang ada di Surabaya.
3. Adanya anggapan dari kawula muda bahwa tarian dari budaya asing
lebih menarik dan lebih dapat mewakili jiwa muda mereka.
1.3. RumusanMasalah
1.4. Batasan Masalah
Objek perancangan ini adalah sebagai buku yang menginformasikan kepada masyarakat tentang sejarah tari remo, gerakan dasar, gayabusana
dan tata musik yang di gunakan.
Subjek materi adalah perancangan komunikasi visual dalam bentuk buku mengenai sejarah sejarah tari remo, gerakan dasar, gayabusana dan tata
musik yang di gunakan.
1.5. Tujuan
1. Mengajarkan kepada masyarakat khususnya generasi muda betapa
pentingnya melestarikan warisan budaya bangsa.
2. Mendukung kegiatan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dalam
upaya melestarikan Tari Tradisional.
3. Mengenalkan dan melestarikan budaya Indonesia kepada masyarakat
khususnya generasi penerus bangsa serta mengajak mereka untuk
mengenal lebih dalam tentang Tari Remo Surabayan.
4. Memperluas wawasan tari tradisional kepada generasi muda terhadap
budaya Indonesia.
1.6. Manfaat
1.6.1. Bagi Masyarakat
Hasil perancangan ini diharapkan dapat menjadikan masyarakat Indonesia
agar lebih menghargai dan peduli atas budaya bangsanya sendiri.
1.6.2. Bagi Praktisi DKV
Dapat digunakan sebagai tambahan ilmu pengetahuan tentang perancangan
buku infografis di lingkungan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
BAB II
STUDI EKSISTING DAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Tentang Buku
2.1.1. Definisi Buku
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada
salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran
kertas pada buku disebut sebuah halaman. Seiring dengan perkembangan dalam bidang
dunia informatika, kini dikenal pula istilah e-book atau buku-e (buku elektronik), yang
bertujuan untuk memudahkan para pembaca untuk mencari informasi.
Ada dua macam jenis buku, yaitu buku fiksi dan non fiksi. Buku fiksi adalah
buku yang merupakan karya naratif yang isinya tidak mengarah pada kebenaran atau
cerita yang sesungguhnya. Maksud dari pengertian tersebut adalah buku yang berasal
dari karangan seseorang dan tidak benar-benar terjadi atau rekayasa. Buku fiksi melputi
cerpen, novel, komik dan sebagainya. Sedangkan buku non fiksiadalah buku yang
didalamnya berisikan kenyataan atau hal yang sesungguhnya terjadi seperti buku ilmiah
dan buku pelajaran.
2.1.2. Definisi Infografis
Infografis atau grafis informasi adalah representasi visual informasi, data atau
ilmu pengetahuan yang dikemas secara grafis. Grafis ini memperlihatkan informasi
rumit yang kemudian dikemas lebih singkat dan jelas. Saat ini grafis informasi terdapat
di berbagai bentuk media di mulai dari cetakan biasa dan ilmiah hingga papan dan
rambu jalan. Infografis mengilustasikan informasi yang memiliki sedikit teks, dan
berperan sebagai ringkasan visual untuk konsep sehari-hari.
Inforgrafis yang baikmenunjukkan keahlian desainer yangmembuatnya untuk
menyampaikan informasi yang tidak hanya mudah untuk dipahami namun juga lebih
menarik danlebih dapat dinikmati daripada hanya membaca teks atau tulisanya saja.
Intinya visualisasi darisuatu informasi melibatkan penyimpulan dan pengesahan data
yang diberikan sehingga dapat disampaikandelan cara yang lebih ringkas dan jelas
Desainer informasi digambarkan sebagai “Transformer” informasi baik itu data mentah, mauun serangkaian aksi, dan proses menjadi suatu bentukan visual yang mampu
mengungkapkan inti permasalahan dalam keadaan dimana pembaca mampu memahami
dengan baik. (Widbur, 1998: 6-7)
2.2. Tinjuauan tentang Tari
2.2.1. Definisi Tari
Tari adalah ungkapan perasaan jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak
ritmis yang indah dan diiringi musik. Menurut manfaatnya tari dibedakan menjadi 2
yaitu sebagai hiburan dan komunikasi. Sebagai hiburan sifatnyapenikmat saja atau
menghibur dan tidak perlu ada persiapan terlebih dahulu yang dapat berupa tarian,
music dan lawakan. Sebagai komunikasi yaitu melalui gerak, ruang dan waktu yan ada
padanya membawa pesan-pesan sebuah tarian tertentu untuk bisa di pahami oleh
penikmatnya. Tarian meliputi aspek yakni :
a. Bentuk
Sebuah tari akan menemuan bentuk seninya bila penggalaman batin pencipa (penata
tari) maupun penarinya dapat menyatu dengan penggalaman lahrnya (ungkapannya),
yaitu tari yang disajikan bias menggetarkan perasaan atau emosi penontonnya.
Dengan kata lain, penonton merasa terkesan setelah menikmati pertunjukan
tari.Berdasarkan bentuknya tari dibedakan menjadi dua, yaitu representasional dan
non representasional:
Tari representasional adalah tari yang menggambarkan seorang petani, tari nelayan melukiskan seorang nelayan.
Tari non reprentasional, yaitu tari yag melukiskan sesuatu secara simbolis, biasanya melalui gerak-gerak maknawi. Contohnya adalah tari golek, tari
klana topeng, tari bedaya, tari serimpi, tari monggawa, dan sebagainya.
b. Gerak
Tenaga atau energi yang mencakup ruang dan waktu. Gerak dibedakan menjadi 2
Gerak murni (pure movement) atau disebut gerak wantch adalah gerak yang disusun dengan tujuan mendapatkan bentuk artistic (keindahan) dan tidak
mempunyai maksud-maksud tertentu.
Gerak maknawi (gesture) atau gerak tidak wantah adalah gerak yang mengandung arti atau maksut tertentu dan telah distilasi (dari wantah
menjadi wantah), misalnya gerak ulap-ulap dari tari jawa merupakan stilasi
dari orang yang sedang marah dan sebagainya.
c. Tubuh
Alat wahana instrumen dalam tari. keadaan tubuh sangat penting bagi seorang
penari. Sebab, bagi seorang penari tubuh merupakan sarana komunikasi kepada para
penontonnya ketika sedang membawakan perannya. Oleh karena itu bagi seorang
penari bentuk tubuh yang khas sering menghadirkan teknik-teknik gerak yang khas
pula. Postur tubuh yang tinggi-besar akan mempunyai tenik gerak yang berbeda
dengan postur tubuh yang kecil ketika melakukan sebuah tarian yang sama.
d. Irama
Iringan dalam tarian yang bisa membuat tampilan penari tersebut menjadi lebih
bagus.Tiga kepekaan irama yang harus dikuasai oleh seorang penari:
Kepekaan terhadap irama iringan (lagu atau gending), dalam hal ini seorang penari harus peka terhadap irama yang ditarikan.
Kepekaan terhadap irama gerak yaitu menggerakan anggota tubuh dengan tempo yang telah ditentukan. Jadi, dalam hal ini seorang penari
arus peka terhadap gerakan anggota tubuh (menari) kepada tempo irama
yang sedang berbunyi.
Kepekaan terhadap irama jarak, maksutnya adalah penggambilan jarak antar anggota tubuh yang digerakan sesuai dengan tata atuaran yang
ditetapkan pada suatu tarian tertentu. Dan ditentukan oleh irama atau
tempo dalam tarian.
e. Jiwa
Jiwa adalah istilah abstrak. Sedangkan tubuh dalam arti pisik adalah kongkret.
Jiwamerupakan satu kesatuan yang unik dari kesan-kesan, intuinsi-intuinsi dan
sebagai tingkat kekuatan proses-proses stimulatif yang mengikuti persepsi
(tanggapan) maupum motivasi (pendorongnya), karena penggalaman-penggalaman
yang belum dipahami secara baik tidak akan membantu untuik memunculkan
sebuah ungkapan. Dengan kata lain adalah apa yang belum terkesan tidak dapat
terungkapkan.
2.2.2.Tari Remo
Suatu tarian gaya Jawa Timuran yang dilakukan oleh seorang penari atau lebih
yang pada gerak dasarnya terdiri dari ragam-ragam gerak tertentu alam susunan yang
dirangkaikan. Tari Remo bisa dibawakan oleh penari pria atau wanita, namun asal
mulanya tari ini ialah tari yang mempunyai dua macam gaya yaitu gaya tari putra dan
gaya tari putri.(ensiklopedi tari nusantara)
Remo ialah embrio dari ludruk besutan (kesenian khas Jombang) yang
didalamnya terdapat sebuah gerak tari, kidungan dan dialog yang kemudian
berkembang di Surabaya dan mengalami perpecahan pada gerak tari dan mengalami
pengembangan lalu dinamakanlah Remo. Menurut Bapak Tribroto Wibisono (seniman
tari remo) adanya kesalah artian dari pemahaman Remo di kalangan masyarakat, banyak
yang menganggap bahwa tari remo ialah simbol kepahlawanan, namun sebenarnya
Remo ialah simbol kelahiran manusia. Bapak Munali Fatah ialah seniman Remo
mengalihkan pandangan masyarakat yang salah akan tarian Remo dengan membuat
tarian yang di namakan Cokro Negoro yang menyimbolkan kepahlawanan. Remo
identik dengan gerakan kaki yang dihentakan ketanah yang di sebut “Gedruk” ialah
simbol dari mengingat manusia akan keberadaan bumi.
Remo berdasalkan hasil penyajiannya, dapat di tarik bebebrapa pokok masalah yaitu : Tata pentasnya
Teknik pergerakan gerak tari Penggunaan vocal (kidugan)
Rasa dari pada tari itu sendiri dan penjiwaannya
Beberapa masalah diatas adalah bahan dalam mempelajari tari remo.
Karakteristik yang paling utama dari tari remo adalah gerakan kaki yang rancak
pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di
panggung. Selain itu, karakteristika yang lain yakni gerakan selendang atau sampur,
gerakan anggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari membuat
tarian ini semakin atraktif.
Terdiri atas ikat kepala merah, baju tanpa kancing yang berwarna hitam dengan
gaya kerajaan pada abad ke-18, celana sebatas pertengahan betis yang dikait dengan
jarum emas, sarung batik Pesisiran yang menjuntai hingga ke lutut, setagen yang diikat
di pinggang, serta keris menyelip di belakang. Penari memakai dua selendang, yang
mana satu dipakai di pinggang dan yang lain disematkan di bahu, dengan
masing-masing tangan penari memegang masing-masing-masing-masing ujung selendang. Selain itu, terdapat
pula gelang kaki berupa kumpulan lonceng yang dilingkarkan di pergelangan
kaki.(Wibisono,1981:18-19)
Gambar 2.1Busana Tari Remo Surabayan
Sumber : buku “NGREMO 2.3. Tinjauan Desain Komunikasi Visual
2.3.1. Studi Warna
Warna sebagai termasuk dalam ranah nirmana. Terkadang pemakaian warna
sangat membantu dalam pemilihan font dalam tipografi. Kemampuan penguasaan
budaya dan warna sangat berpengaruh dalam menentukan sebuah warna dalam
pemakaian ke dalam produk desain.
Kuning
Respon Psikologi: Optimis, Harapan, Filosofi, Ketidak jujuran, Pengecut
Kuning adalah warna keramat dalam agama Hindu. Kuning adalah warna
yang hangat. Cukup menarik perhatian dan sangat baik jika dijadikan
background untuk teks hitam karena akan lebih mencolok terlihat.
Oranye
Respon Psikologi: Energy, Keseimbangan, Kehangantan. Menekankan
sebuah produk yang tidak mahal.
Merah
Respon Psikologi: Power, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresi, bahaya,
berpendirian, dinamis, dan percaya diri. Warna Merah kadang berubah
arti jika dikombinasikan dengan warna lain. Merah dikombinasikan
dengan Hijau, maka akan menjadi simbol Natal. Merah jika
dikombinasikan dengan Putih, akan mempunyai arti „bahagia‟ di budaya
Oriental. Bisa berarti berani dan semangat yang berkobar-kobar.
Singkatnya secara umum berhubungan dengan perasaan yang
meledak-ledak. Warna merah mudah menarik perhatian dan meningkatkan nafsu.
Karena itu seperti saya katakan tadi, bisnis makanan banyak
menggunakan warna dominan merah karena ini dipercaya dapat
meningkatkan nafsu makan pembeli, lihat saja warna pizza hut, McD,
KFC yang juga ada merahnya. Atau kalau untuk teks, warna merah pasti
akan lebih menarik perhatian dibanding warna lain. Namun jika untuk
background dengan teks hitam, akan membuat mata cepat lelah. Biru
Respon Psikologi: Kepercayaan, Konservatif, Keamanan, Tehnologi,
Kebersihan, Keteraturan, Damai, menyejukkan, spiritualitas, kontemplasi,
misteri, dan kesabaran. Banyak digunakan sebagai warna pada logo Bank
di Amerika Serikat untuk memberikan kesan tenang, terpercaya, ilmu dan
wawasan. Warna ini sangat baik untuk menumbuhkan loyalitas
konsumen. Bank-bank banyak menggunakan warna biru sebagai warna
Hijau
Respon Psikologi: Alami, Sehat, Keberuntungan, Pembaharuan,
pertumbuhan, kesuburan, harmoni, optimisme, kebebasan, dan
keseimbangan Warna Hijau tidak terlalu ‟sukses‟ untuk ukuran Global. Di
Cina dan Perancis, kemasan dengan warna Hijau tidak begitu mendapat
sambutan. Tetapi di Timur Tengah, warna Hijau sangat disukai. Banyak
produk yang menekankan kealamian produk menggunakan warna ini
sebagai pilihan. Untuk perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan
eksplorasi alam, warna hijau banyak dipakai untuk menegaskan bahwa
perusahannya berwawasan lingkungan. Warna ini termasuk yang sedang
ngetren dan akan banyak dipakai khususnya dengan kampanye yang
berhubungan dengan lingkungan. Kemasan deterjen juga tidak sedikit
yang menggunakan warna hijau. Ungu atau jingga
Respon Psikologi: Spiritual, Misteri, Kebangsawanan, Transformasi,
Kekasaran, Keangkuhan, Ramah, Romantis dan Mandiri. Warna ungu
sangat jarang ditemui di alam. Ungu adalah campuran warna merah dan
biru. Perpaduan antara keintiman dan erotis atau menjurus ke pengertian
yang dalam dan peka. Bersifat kurang telitnamun penuh harapan.
Coklat
Respon Psikologi: Tanah/Bumi, Reliability, Comfort, Daya Tahan,
Stabilitas, Bobot, Kestabilan dan Keanggunan. Kemasan makanan di
Amerika sering memakai warna Coklat dan sangat sukses, tetapi di
Kolumbia, warna Coklat untuk kemasan kurang begitu membawa hasil.
Hitam
Respon Psikologi: Ketakutan, Power, Kecanggihan, Kematian, Misteri,
Seksualitas, Kesedihan, Keanggunan, dan Independen, Berwibawa,
Penyendiri, Disiplin, dan Berkemauan keras.Melambangkan kematian dan
kesedihan di budaya Barat. Sebagai warna Kemasan, Hitam
melambangakan Keanggunan (Elegance), Kemakmuran (Wealth) dan
eksklusif. Juga bisa mengandung makna rahasia. Seperti ketika saya
memilih warna dominan hitam pada Rahasia Blogging.warnatersebut sangat mendukung kata “rahasia” yang ingin saya tekankan. Kalau untuk warna mobil, biasanya mobil berwarna hitam lebih mahal daripada mobil
berwarna lain. Putih
Warna suci dan bersih, natural, kosong, tak berwarna, netral, awal baru,
kemurnian dan kesucian. Warna yang sangat bisa dipadukan dengan
warna apapun. Warna putih di situs web banyak dipakai sebagai warna
background teks hitam. Sebab pengunjung akan lebih mudah untuk
membacanya.
Abu - Abu
Respon Psikologi: Intelek, Masa Depan (kayak warna Milenium),
Kesederhanaan, Kesedihan.
2.3.2. Klasifikasi Warna Berdasarkan Karakteristiknya
Warna berdasarkan karakteristiknya terbagi atas dua kelompok, yaitu warna
negatif dan warna positif. Warna negatif juga dapat disebut sebagai warna pasif seperti
biru, biru kemerahan, merah kebiruan yang mengidentifikasikan kegelisahan,
kepatuhan, pemikiran yang lemah lembut dan sebagainya. Sedangkan warna positif atau
bisa juga disebut warna aktif seperti kuning, merah, oranye yang memberikan kesan
karakter yang aktif.(Wiyono dalam jurnal Lidyawati, 2010: 46)
2.3.3. Studi Ilustrasi
Pengertian ilustrasi adalah proses penggambaran objek, baik visual maupun audio
dan lain-lain. Komunikasi visual merupakan suatu komunikasi melalui wujud yang
dapat diserap oleh indera pengelihatan. Pada media komunikasi, khususnya media
cetak, terdiri atas beberapa unsur yaitu warna, tipografi, ilustrasi, layout, fotografi, dan
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1996), ilustrasi dibagi
menjadi dua jenis yaitu ilustrasi audio dan ilustrasi visual. Ilustrasi audio berarti musik
yang mengiringi suatu pertunjukan sandiwara di pentas, radio atau musik yang melatari
sebuah film.(www.e-jurnal.com)
Di Eropa, seniman pada masa keemasan dipengaruhi oleh kelompok
Pre-Raphaelite dan gerakan-gerakan yang berorientasi kepada desain seperti Arts and Crafts
Movement, Art Nouveau, danLes Nabis. Contohnya Walter Crane, Edmund
Dulac, Aubrey Beardsley, Arthur Rackham dan Kay Nielsen. Pada masa kini, ilustrasi
semakin berkembang dengan penggunaan banyak software pembantu seperti
Adobe Illustrator, Photoshop, CorelDraw, dan CAD. Namun ilustrasi tradisional yang
dibuat dengan tangan tetap memiliki nilai yang tinggi.
Di Indonesia, sejarah tradisi ilustrasi dapat merujuk kepada lukisan gua yang
terdapat di Kabupaten Maros, provinsi Sulawesi Selatan dan di pulau Papua. Jejak
ilustrasi yang berumur hampir 5000 tahun itu menggambarkan tumpukan jari tangan
berwarna merah terakota. Selain lukisan gua, wayang beber dalam hiburan tradisional
Jawa dan Bali dilihat sebagai ilustrasi yang merepresentasikan alur cerita kisah
Mahabarata, tradisi yang kira-kira muncul bersamaan dengan berdirinya kerajaan
Sriwijaya yang menganut agama Hindu di Pulau Sumatera bagian Selatan.
Terdapat fungsi khusus dari ilustrasi, antara lain :
Memberikan suatu bayangan dalam suatu alur karakteristik dalam cerita Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan
ilmiah
Memberikan bayangan langkah kerja Mengkomunikasikan cerita.
Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia. Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan. Dapat menerangkan konsep yang disampaikan
Pada bacaan terdapat berbagai ilustrasi, berikut ini macam-macam ilustrasi yang
a. Ilustrasi tumbuh-tumbuhan
Ilustrasi tumbuh tumbuhan biasanya lebih mudah karena hanya membentuk
tanaman biasa dan tidak perlu membutuhkan teknik dasar.
b. Ilustrasi Binatang
Ilustrasi binatang dibagi menjadi dua yaitu binatang berkaki dua dan binatang
berkaki empat :
Binatang berkaki dua
binatang berkaki dua (sebangsa unggas) dapat dibedakan menjadi
dua jenis yaitu unggas berleher pendek dan unggas berleher
panjang.
Binatang berkaki empat
Ada beberapa binatang berkaki empat yang memiliki kesamaan
dalam proporsi,tetapi memiliki perbedaan pada ciri-ciri khusus
yang menjadi tanda binatang tersebut.
c. Ilustrasi Manusia
Untuk ilustrasi manusia dibagi menjadi dua,yaitu Pria dan Wanita.
d. Ilustrasi yang digunakan untuk bacaan
Ilustrasi yang digunakan pada bacaan terdapat 13 macam,ada yang digunakan
untuk menghias dan digunakan untuk memperjelas bacaan,yakni :Ilustrasi
pada buku pelajaran,ilustrasi pada buku cerita,ilustrasi pada koran,ilustrasi
pada majalah,kartun,karikatur,vignet,exlibris,komik,sampul kaset,gambar
pola,cover/sampul dan novel.
e. Ilustrasi pada buku pelajaran
gambar gambar yang ada di buku pelajaran itu termasuk ilustrasi yang
bertujuan untuk menjelaskan materi yang di ajarkan.
f. Ilustrasi pada buku cerita
gambar yang biasanya banyak ditemukan di buku cerita anak anak yang
digunakan untuk menjelaskan cerita,menarik minat anak-anak untuk membaca
g. Ilustrasi pada koran
gambar yang banyak kita temukan di koran merupakan gambar yang
digunakan untuk menjelaskan bacaan yang didominasi oleh berita.
h. Ilustrasi pada majalah.
gambar yang sering kita temukan di dalam majalah adalah gambar yang
kegunaan dan tujuannya hampir sama dengan koran.
i. Kartun
adalah gambar bergerak yang terbuat dari kertas yang biasanya ditampilkan
ditv berbentuk film maupun film pendek.
j. Karikatur
adalah gambar yang bentuknya seperti kartun tetapi bentuknya tidak sebagus
kartun karena biasanya digunakan untuk mengejek atau menyinggung.
k. Vignet
adalah gambar yang terbuat dari beberapa garis yang membentuk sesuatu.
l. Exlibris
adalah gambar yang digunakan untuk menjelaskan tulisan pada buku.
m. Komik
terbagi menjadi beberapa jenis antara lain,komik strip,komik cerita,komik
rage,komik meme.Komik sendiri adalah gambar yang bentuknya seperti
kartun tetapi digambar dan di susun yang kemudian dijadikan buku
n. Sampul kaset
yang terdapat diluar kaset dan digunakan untuk memperjelas apa isi dari kaset
tersebut.
o. Gambar pola
merupakan gambar yang digunakan untuk membuat pola pada bahan.
p. Cover/Sampul
terdapat paling depan pada bagian buku yang biasanya bertuliskan judul dan
beberapa inti dari buku tersebut.
q. Novel
namun ada beberapa lembar yang berisikan ilustrasi yang berguna untuk
mempermudah para pembaca memahami maksud dalam cerita tersebut.
Secara mendasar tedapat 2 (dua) macam teknik ilustrasi yaitu ilustrasi, dengan teknik
fotografi dan ilustrasi dengan teknik tulis atau gambar tangan. Teknik drawing atau
gambar tangan, antara lain : line drawings
yaitu gambar yang dibuat dengan alat dan tinta gambar. Gambar hanya bersifat
hitam dan putih. Ilustrasi yang sering dikerjakan dengan teknik ini adalah jenis
ilustrasi kartun, karikatur, dan sejenisnya.
wash drawings
gambar dengan teknik ini lebih realistik, mirip foto hitam putih. Oleh karena itu
lebih mungkin digunakan daripada fotografi dan bahkan kadang-kadang dapat
melebihi keterbatasan kemampuan kamera. Gambar dengan teknik ini dibedakan
menjadi dua macam yaitu:
a. tight drawings
gambar ilustrasi dengan teknik wash drawings yang lebih bersifat detail dan
realistik. Gambar ini lebih mendekati karya fotografi.
b. loose drawings
gambar ilustrasi dengan teknik wash drawings yang lebih bersifat impresif.
Ilustrasi ini biasa dipakai dalam ilustrasi fashion,
scratchboard
ilustrasi dengan teknik ini menggunakan kertas bertekstur khusus
sebagai medianya. Sedangkan alat yang digunakan adalah pena
atau alat lain yang tajam dan digoreskandengan menggunakan
tinta gambar.
teknik ilustrasi yang lain
ilustrasi dengan teknik ini adalah jenis gambar ilustrasi yang
banyak dijumpai di sekitar kita. Media yang dapat dipakai dalam
teknik ini antara lain pensil, crayon, arang, cat minyak, dan cat air.
Dengan teknik ini gambar ilustrasi dapat dibuat dengan cara
2.3.4. Studi Tipografi
Tipografi atau typography menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki
pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak.
Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai
hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan
unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak.
Peran dari pada tipografi itu sendiri adalah untuk mengkomunikasikan ide atau
informasi dari halaman tersebut ke pengamat. Terkadang secara tidak sadar, kita selau
berhubungan dengan tipografi setiap hari dan setiap saat. Seperti koran atau majalah
yang kita baca, label pakaian yang biasa kita kenakan.(kusrianto,2010).
Perkembangan tipografi saat ini sudah mengalami perkembangan dari fase
penciptaan dengan tangan (hand draw) hingga mengalami komputerisasi. Fase
komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu
yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya. Beberapa jenis
huruf yang dilakukan oleh James Craig berdasarkan klasifikasi, antara lain:
a. Roman
Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada
ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada
garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah
gemulai dan feminin.
b. Egyptian
Jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti
papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn
adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
c. Sans Serif
Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki
sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir
sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer
d. Script
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas
atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya
adalah sifast pribadi dan akrab.
e. Miscellaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada.
Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki
adalah dekoratif dan ornamental.
2.3.4. Studi Layout
Layout adalah tata letak unsur-unsur desain dalam sebuah bidang. Prinsip layout ada
empat yaitu diantaranya adalah squence/urutan, emphasis/penekanan,
balance/keseimbangan, unity/kesatuan.
a. Sequence
Sequence merupakan urutan atau jalur dari sebuah desain. Sequence dibutuhkan
untuk menentukan arah dari media cetak agar pembaca dapat melihat secara
berurutan, dan tidak tumpang tindih. Sequence juga membantu pembaca untuk
mengetahui jalur cerita dari media tersebut, dengan begitu pesan yang
disampaikan dapat dipahami dengan baik bagi pembaca.
b. Emphasis
Emphasis merupakan penekanan utama suatu visual dalam bidang tersebut.
Emphasis dapat menentukan perhatian utama dari suatu objek dalam suatu
bidang visual. Emphasis merupakan sebuah hierarki dalam desain. Untuk
memberikan penekanan pada sebuah desain dapat dilakukan dengan; Membedakan ukuran suatu objek dengan backgroundnya
Memberi warna yang mencolok dan berbeda dengan lingkungan sekitar
Menaruhnya di tempat yang strategis bagi pembaca. c. Balance
Balance digunakan untuk memberikan berat yang merata pada suatu bidang.
mencolok pada sebuah bidang desain, seperti pemberian ruang kosong yang
terlalu banyak pada satu sisi, perbedaan yang tidak rata tersebut membuat
pembaca menjadi tidak nyaman dengan ruang kosong yang terlalu besar.
d. Unity
Unity digunakan untuk memberikan rasa yang sama pada suatu desain. Unity
digunakan agar ide pokok dari desain tidak terkesan menyebar karena konsep
desain yang berbeda. Dalam komik unity dalam sebuah karakter sangat
dibutuhkan agar pembaca tidak bingung dengan pengulangan karakter yang
muncul. Tidak adanya kesamaan dalam gaya gambar akan membuat pembaca
semakin bingung dengan karakter yang muncul.
2.4. Studi Kompetitor
2.4.1. Buku pembelajaran dasar “Tari Melayu Tradisional”
Nama : Pembelajaran Dasar
Judul : Tari Melayu Tradisional
Penulis : Tengku Mira Sinar
Penerbit : Adicita Karya Nusa
Jumlah Halaman :102 halaman
Buku ini menyajikan teknik dasar dalam mempelajari tari Melayu yang dipaparkan
secara runtut disertai gambar-gambar pendukung sehingga dapat dipakai di
sekolah-sekolah sebagai pendukung kurikulum dalam bidang seni dan budaya, serta memiliki
relevansi yang signifikan dengan tujuan pendidikan muatan lokal (Mulok) kepada
peserta didik. Bagi masyarakat luas buku ini sangat bermanfaat sebagai penuntun dalam
mempelajari tari Melayu, baik digunakan oleh sanggar-sanggar tari maupun digunakan
secara individu.
Strength:
Menggunakan teknik fotografi sehingga mudah bagi si pembaca untuk mengikuti gerakan yang dicontohkan.
Buku ini dominan pada gambarnya, teks hanya untuk keterangan dan sedikit memperjelas maksud gambar yang disajikan.
Tata letak pada gambar dan teks tertata rapi.
Weakness:
Gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa baku sehingga kurang tepat jika buku ini mempunyai segmen remaja.
Cover yang digunakan terkesan terlalu formal.
Ukuran buku tebal sehingga kurang efisien jika untuk dibawa kemana-mana.
Isi buku tidak berwarna sehingga masyarakat kurang tertarik untuk membacanya.
Opportunity:
Threat:
Kurangnya minat baca para remaja untuk membaca buku, di karenakan kemudahan untuk mengakses informasi melalui media elektronik yang lebih memudahkan mereka untuk mencari informasi
2.4.2.Buku Ilustrasi “KASEPUHAN CIPTAGELAR ”
Nama :Buku Ilustrasi
Judul :Kesepuhan Ciptagelar
Perancang : Ricky Rinaldi
Penerbit : Jagad Pustaka
Jumlah Halaman :150 halaman
Buku ilustrasi berjudul “Kasepuhan Ciptagelar” menceritakan tokoh mayoritas
penduduk Jawa Barat adalah masyarakat Sunda. Adapun salah satu contoh masyarakat
Sunda yang masih memegang teguh kebudayaan peninggalan leluhur adalah masyarakat
di Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar. Masyarakat Kampung Gede Kasepuhan
Ciptagelar merupakan salah satu dari Komunitas Adat Banten Kidul yang terletak di
Gunung Halimun. informasi mengenai Nilai - nilai hidup yang luhur di Kasepuhan
Ciptagelar masih sedikit diketahui oleh masyarakat luas khususnya masyarakat
perkotaan.Sedangkan pada hakekatnya pelestarian kebudayaan diperlukan sebagai
penguat integrasi Bangsa, maka dari itu hadirlah buku ilustrasi yang disampaikan
dengan pendekatan infografis, membahas nilai-nilai hidup di Kasepuhan Ciptagelar.
Kegunaan ilustrasi dengan pendekatan infografis bertujuan untuk mengemas informasi
agar lebih mudah dicerna dan informatif.Diharapkan dengan hadirnya buku ilustrasi
yang menjelaskan nilai - nilai hidup di Kasepuhan Ciptagelar di mayoritas penduduk
Jawa Barat adalah masyarakat Sunda. Adapun salah satu contoh masyarakat Sunda yang
masih memegang teguh kebudayaan peninggalan leluhur adalah masyarakat di
Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar. Masyarakat Kampung Gede Kasepuhan
Ciptagelar merupakan salah satu dari Komunitas Adat Banten Kidul yang terletak di
Gunung Halimun. informasi mengenai Nilai - nilai hidup yang luhur di Kasepuhan
Ciptagelar masih sedikit diketahui oleh masyarakat luas khususnya masyarakat
perkotaan. Sedangkan pada hakekatnya pelestarian kebudayaan diperlukan sebagai
penguat integrasi bangsa, maka dari itu hadirlah buku ilustrasi yang disampaikan
dengan pendekatan infografis, membahas nilai-nilai hidup di Kasepuhan Ciptagelar.
Kegunaan ilustrasi dengan pendekatan infografis bertujuan untuk mengemas informasi
agar lebih mudah dicerna dan informatif.Diharapkan dengan hadirnya buku ilustrasi
minat dan sikap masyarakat terhadap kebudayaan Sunda yang ada di Jawa Barat
khususnya di Kasepuhan Ciptagelar.apat menumbuhkan minat dan sikap masyarakat
terhadap kebudayaan Sunda yang ada di Jawa Barat khususnya di Kasepuhan
Ciptagelar. Analisis SWOT Buku ilustrasi“Kasepuhan Ciptagelar”karya Ricky Rinaldi
Strength:
Pendekatan ilustrasi yang digunakan sangat informatif sehingga pembaca mudah mengerti yang dimaksud dalam buku.
Menggunakan teknik ilustrasi realistis dan jelas sehingga memudahkan pembaca untuk memahami.
Menggunakan teknik pewarnaan full color dan menggunakan warna-warna asli dari benda yang digambarkan.
Buku ini dominan pada gambarnya, teks hanya untuk keterangan dan sedikit memperjelas maksud gambar yang disajikan.
Tata letak pada gambar dan teks tertata rapi.
Weakness:
Gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa baku sehingga kurang tepat jika buku ini mempunyai segmen remaja.
Cover yang digunakan terlihat elegan sehimgga terkesan buku ini terlalu formal.
Ukuran buku tebal sehingga kurang efisien jika untuk dibawa kemana-mana.
Opportunity:
Buku ilustrasi bersifat infografik, masih jarang ditemui di pasaran yang membahas tentang budaya lokal yang dikemas menggunakan teknik
ilustrasi, kebanyakan menggunakan teknik fotografi saja dan dominan
pada teks, sehingga masyarakat kurang tertarik untuk membacanya.
Threat:
Kurangnya minat baca para remaja untuk membaca buku, di karenakan kemudahan untuk mengakses informasi melalui media elektronik yang
2.4.3. Buku panduan balet bergambar “Ayo Berlatih Balet!”
Gambar 2.4. Buku Panduan Bergambar “Ayo Berlatih Balet !”
Sumber : pribadi
Nama : Buku Panduan Bergambar
Judul : Ayo Berlatih Balet !
Penulis : Lidyawati Setiawan Wijaya
Buku yang berjudul “Ayo berlatih Balet !” ini adalah buku panduan untuk para penari balet pemula. Dibuat buku ini bertujuan untuk meningkatkan minat
anak-anak khususnya ballerina pemula agar meningkatkan kompetensi saat berlatih
balet secara mandiri Baha yang dipakai menggunakan bahasa Indonesia,
memakai jilidan softcover. Buku ini terkesan santai sesai target segmen adalah
Strength:
Menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia sehingga mudah dimengerti oleh anak-anak.
Buku dikemas ringan maka, tidak membebani pembaca.
Presentase teks dan gambar seimbang sehingga tidak rancuh saat membaca.
Menggunakan warna-warna cerah sehingga dapat membuat menarik anak-anak untuk membaca.
Weakness:
Menggunakan teknik fotografi dan ilustrasi,kurang tepat untuk target anak-anak karena anak-anak belum bias sempurna membayangkan sebuah
gambar.
Opportunity:
Belum ada buku yang mengulas tentang tari balet secara detail dan menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia, kebanyakan yang
beredar di pasar menggunakan bahasa asing.
Threat:
Sudah banyak buku yang menggunakan teknik ilustrasi yang lebih informatif dan menggunakan warna-warna cerah, sehingga dapat lebih
2.5. Studi Komparator
2.5.1. Buku Infografis “Udah Putusin Aja!”
Gambar 2.5. Buku Infografis karangan Felix Siauw berjudul “Udah Putusin Aja !”
Sumber : http://publishing.mizan.com/
Nama : Buku Infografis
Judul :Udah Putusin Aja!
Penulis : Felix Y. Siauw
Penerbit : Mizania
Harga : Rp. 59.000
Jumlah Halaman : 180
Buku yang berjudul “Udah Putusin Aja!” adalah yang berisikan pengetahuan tentang Islam yang bertemakan remaja, di dalam buku tersebut penulis mengajak para remaja
Islam untuk tidak berpacaran karena dapat menimbulkan hal yang tidak baik. Teknik
ilustrasi yang di gunakan mencerminkan remaja yakni dominan warana merah muda
dan biru, cover yang di gunakannya pun menggunakan teknik cutting sehingga menjadi
daya tarik tersendiri untuk pembacanya. Gaya bahasa yang di gunakan dalam buku
tersebut juga menggunakan bahasa remaja sehingga ringan dan mudah untuk dipahami.
Strength:
Memiliki gaya ilustrasi yang simple sehingga cocok dengan karakteristik remaja saat ini yang tidak menyukai suatu hal yang rumit.
Penyampaian informasi mudah untuk di pahami.
Weakness:
Warna yang di gunakan dominan merah jambu (pink) sehingga buku ini terkesan terlalu fokus pada pembaca kaum perempuan.
Opportunity:
Masih jarang di temui di pasaran buku yang mengangkat tema islam namun di kemas secara grafis, yang membuat para remaja tertarik untuk
membaca dan mengetahi lebih jauh tentang islam.
Threat:
Kurangnya minat baca para remaja untuk membaca buku, di karenakan kemudahan untuk mengakses informasi melalui media elektronik yang
lebih memudahkan mereka untuk mencari informasi yang di butuhkan.
2.5.2. Buku Infografis “Celebrate Your Weirdness (positive teens againts bullying)”
Gambar 2.6. Buku Infografis “Celebrate Your Weirdness(positive teens againts bullying)”
Sumber : pribadi
Nama : Buku Infografis
Penulis : kaWanku
Penerbit : PT. Gramedia Jakarta
Harga : Rp. 60.000
Jumlah Halaman : 143
Celebrate Your Weirdness (positive teens againts bullying) ialah buku yang di buat oleh
majalah “kaWanku”, yang bertujuan mengajak para remaja untuk tidak menutupi
keunnikan dirinya yang di sebabkan bullying. Buku ini mengajak remaja untuk
mengubah mainseat mereka bahwa menjadi beda itu hal yang menyenangkan.
Mendampingi remaja untuk mengekspresikan keunkan yang ada pada diri mereka
masing-masing dengan percaya diri. POSITEENS ialah gerakan remaja utuk
menghentikan bullying yang di usung oleh “kaWanku” yang mendapat dukungan dari
Kementrian Pemberdaya Perempuan dan Perlindungan Anak.
Strength:
Memiliki gaya ilustrasi yang simple dan unik yang sesuai dngan tema yang di usung .
Penyampaian informasi mudah untuk di pahami.
Menggunakan gaya bahasa populer sehingga para pembaca khususnya remaja lebih nyaman untuk membaca buku ini.
Dari halaman depan sampai akhir buku ini full color sehingga pembaca dapat menikmati bacaan dan warna-warna yang di suguhkan.
Weakness:
Tidak terdapat daftar pustaka sehingga pembaca ragu untuk tigkat kebenaran info yang ada di dalam buku ini.
Opportunity:
Masih jarang di temui buku yang bertemakan remaja yang full color di halaman awal sampai akhir, biasanya full color hanya di pakai untuk di
halaman-halaman depan saja untuk menarik minat pembaca kemudian di
halaman selanjutnya hitam putih.
Threat:
BAB III
METODE PERANCANGAN
3.1. Definisi Operasional Judul
3.1.1. Definisi Buku
Definisi buku yang dimaksud dalam perancangan ini adalah kumpulan
kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan
berisi tulisan atau gambar.Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku
disebut sebuah halaman.
3.1.2. Definisi Infografis
Definisi Infografis yang di maksud dalam perancangan ini adalah
representasi visual informasi, data atau ilmu pengetahuan yang dikemas secara
grafis.Grafis ini memperlihatkan informasi rumit yang kemudian dikemas lebih
singkat dan jelas.Saat ini grafis informasi terdapat di berbagai bentuk media di
mulai dari cetakan biasa dan ilmiah hingga papan dan rambu jalan.Infografis
mengilustasikan informasi yang memiliki sedikit teks, dan berperan sebagai
ringkasan visual untuk konsep sehari-hari.
3.1.3. Tari Remo Surabaya
Definisi tari remo Surabaya yang dimaksud dalam perancangan ini adalah
suatu tarian gaya Jawa Timuran yang dilakukan oleh seorang penari atau lebih
yang pada gerak dasarnya terdiri dari ragam-ragam gerak tertentu alam susunan
yang dirangkaikan. Tari Remo bisa dibawakan oleh penari pria atau wanita, namun
asal mulanya tari ini ialah tari yang mempunyai dua macam gaya yaitu gaya tari
putra dan gaya tari putri.
Remo ialah embrio dari ludruk besutan (kesenian khas Jombang) yang
didalamnya terdapat sebuah gerak tari, kidungan dan dialog yang kemudian
berkembang di Surabaya dan mengalami perpecahan pada gerak tari dan
mengalami pengembangan lalu dinamakanlah Remo.Menurut Bapak Tribroto
kepahlawanan, namun sebenarnya Remo ialah simbol kelahiran manusia. Bapak
Munali Fatah ialah seniman Remo mengalihkan pandangan masyarakat yang salah
akan tarian Remo dengan membuat tarian yang di namakan Cokro Negoro yang
menyimbolkan kepahlawanan. Remo identik dengan gerakan kaki yang dihentakan ketanah yang di sebut “Gedruk” ialah simbol dari mengingat manusia akan keberadaan bumi.
3.2. Teknik Pengumpulan Data
3.2.1. Data Primer
Data Primer adalah data atau keterangan yang diperoleh peneliti secara langsung
melalui sumbernya (Waluya, 2007:79). Data primer meliputi :
a) Metode Observasi
Metode observasi adalah pengumpulan data dengan cara melihat, meninjau
dan mengamati langsung ke lapangan untuk mendapatkan data untuk
diteliti. Teknik observasi adalah teknik pengamatan dan pencatatan yang
sistematis terhadap fenomena yang terjadi di lapangan (Hadi, 1984:31).
Objek yang diamati adalah sanggar tari Lab. Remo yang terletak di gedung
Cak Durasim Surabaya, untuk mengetahui seberapa banyak peminat Tari
Remo Surabayan saat ini dan mengetahui perilaku penyuka tari remo yang
ada disana.
b) Metode Dokumentasi
Metode Dokumentasi adalah metode yang dilakukan untuk memperoleh
sumber data berupa laporan tertulis atau foto dan rekaman video, melihat
keterbatasan pengamatan yang dilakukan dengan mata sepintas, pikiran dan
catatan yang diperlukan dapat menibulkan kesalahan dan kekurangan
sehingga dengan menggunakan metode ini dapat memperbaiki kesalahan
yang terjadi. Metode dokumentsi digunakan untuk mengumpulkan data
yang berupa foto ataupun rekaman video yang menyangkut dengan Remo
Surabayan (Surakhmad, 1980:23).
c) Metode Wawancara
Metode Wawancara adalah metode pengumpulan data yang digunakan
Tribroto Wibisono selaku seniman tari Jawa Timuran.wawancara ini
dilakukan untuk mengetahui seluk beluk Tari Remo Surabayan dan
pandangan narasumber mengenai masuknya budaya asing yang dapat
menggeser dengan cepat budaya lokal.
d) Metode Kuisioner
Metode Kuisioner adalah metode pengumpulan data yang menyusun daftar
pertanyaan secara terperinci dalam satuan daftar pertanyaan agar responden
mengisi sendiri pertanyaan yang sudah disiapkan.Kuisioner disebar untuk
50 responden (remaja) yang digunakan untuk riset perancangan dengan
tujuan untuk mencari data yang terkait dengan berapa banyak remaja yang
tahu tentang remo dan minat remaja dengan buku bergambar.
3.2.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak kedua, baik berupa
catatan seperti buku, laporan, buletin, dan majalah yang sifatnya
dokumentasi.Data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu yang dapat
menggambarkan keadaan atau kegiatan pada waktu tersebut (Waluya, 2007:79).
Metode Kepustakaan
Metode Kepustakaan adalah metode yang menggunakan literature untuk data
komparatif dalam menunjang semua data yang diperoleh dari berbagai sumber
kepustakaan untuk memperoleh teori dan mempelajari peraturan-peraturan yang
berhubungan dengan perancangan yang akan dibuat dan menunjang keabsahan daa
yang di peroleh dari lapangan (Moleong, 2001:113). Metode kepustakaan
digunakan untuk mengumpulkan data berupa buku, majalah, jurnal atau artikel
yang terkait dengan perancangan buku infografis sejarah dan aplikatif tari remo
3.3. Analisa Data
3.3.1. Analisis Data SWOT
Tabel 3.1. SWOT Matriks
Strenght (S)
Bisa menarik minat baca remaja karena terdapat visual
yang tidak menyukai suatu hal
yang rumit.
Di dalam buku infografis menjelaskan tentang sejarah
Buku ini didesain untuk kalangan remaja sebagai
upaya parancang
untukmengajak remaja
Surabaya dapat memahami
budaya lokal, jika buku ini
dibaca oleh orang tua
mereka akan kurang
tersebut agar pembaca tidak
Dapat digunaa sebagai buku pembelajaran seni budaya
untuk tingkat SMP ataupun
SMA.
Strength Opportunity (S.O.) Buku yang dirancang agar
menarik perhatian remaja
Kurangnya minat baca para remaja untuk membaca
Perencanaan buku infografis sejarah dan aplikatif tari remo surabayan agar
tepat dengan target audience dan berhasil membuat mereka nyaman untuk
membacanya menggunakan analisis data yang mendalam, salah satunya dengan
menggunakan analisis 5W+1H (what, where, why, who, when, dan how). Metode
ini akan menjadi acuan dalam perancangan yang selalu mengacu kepada target