Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Perkembangan Ilmu Pengetahuan saat ini tidak dibarengi dengan media untuk
mendokumentasikannya. Salah satu media untuk mendokumentasikannya adalah
museum. Museum adalah sebuah tempat belajar bagi semua lapisan masyarakat
selain itu museum juga berfungsi sebagai tempat dokumentasi benda benda baik dari
masa lampau hingga masa kini. Didalam museum terdapat ilmu pengetahuan yang
sangat berguna, museum geologi adalah salah satu museum aktif namun tidak
berfungsi secara maksimal. Fungsi museum yang dimaksud adalah museum sebagai
jembatan penghubung informasi tentang sejarah masa lampau terhadap masyarakat
zaman kini. Permasalahan utama yang ditemukan terletak dari sign system dalam
museum geologi yang tidak berfungsi, selain itu informasi yang terdapat dalam
museum geologi tidak dapat sampai kepada pengunjung. Karena adanya masalah
tersebut ditemukan pemecahan masalah lewat penataan environmental graphic
museum geologi disertai pengaturan sign system didukung oleh internal dan
eksternal ambiance disertai penataan exhibition design terhadap informasi dalam
museum geologi. Diharapkan dengan pemecahan masalah tersebut pengunjung
mendapatkan pembelajaran setelah mengunjungi Museum Geologi dan peran
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL .i
LEMBAR PENGESAHAN .ii
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ……....iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ….…...iv
ABSTRAK ………...v
1.3 Tujuan Perancangan 5 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 9
Universitas Kristen Maranatha
2.1.2 Geologi 10
2.1.3 Enviromental Graphic 10
2.1.3.1 Exhibition Design 10
2.1.6.2 Pemilihan Kata atau Informasi 17
2.1.6.3 Pemilihan Penataan Interior 17
2.1.6.4 Alat Bantu 18
2.1.6.10 Tipe Kecerdasan Seseorang 21
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH
3.1 Data dan Fakta 24
3.1.1 Lembaga Pendukung 24
3.1.1.1 Museum Geologi 24
Universitas Kristen Maranatha 3.1.1.3 Kegiatan GNCM 33
3.1.1.4 Komunitas Sahabat Museum 36
3.2 Analisis Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta 37
3.2.1 Mengidentifikasi Pasar dengan STP 38
3.2.1.1 Segementasi 38
3.2.1.1.1 Segmentasi Geografis 38
3.2.1.1.2 Segmentasi Demografis 38
3.2.1.1.3 Segmentasi Psikografis 39
3.2.1.2 Targeting 40
3.2.1.3 Positioning 40
3.2.2 Menganalisa Lingkungan dengan SWOT 40
3.2.2.1 Strengths 40
3.2.2.2 Weakness 41
3.2.2.3 Opportunities 42
3.2.2.4 Threats 41
3.2.3 Matriks 43
3.2.3.1 Eksterior Museum Geologi 43
3.2.3.2 Interior Museum Geologi 44
3.2.3.3 Fasilitas Pendukung Museum Geologi 52
3.2.4 Wawancara 57
3.2.4.1 Wawancara dengan Direktorat Museum 57
3.2.4.2 Wawancara dengan staf Museum Geologi 59
3.2.5 Hasil Kuisoner Museum Geologi 61
3.2.6 Data Pengunjung Museum Geologi 62
Universitas Kristen Maranatha
4.2 Perancangan Kreatif 67
4.2.1 Warna 68
4.5.2.1 Lobby Museum Geologi 81
4.5.2.2 Geologi Indonesia 82
4.5.2.3 Sejarah Kehidupan 87
4.5.2.4 Geologi untuk Kehidupan Manusia 89
4.5.2.5 Ambiance Media 92
Universitas Kristen Maranatha 4.6.1 Budgeting Sign System ……..104 4.6.2 Budgeting Ruang Umum Museum ……..104 4.6.3 Budgeting Ruang Geologi Indonesia ……..105 4.6.4 Budgeting Ruang Sejarah Kehidupan ……..105 4.6.5 Budgeting Ruang Geologi untuk Kehidupan Manusia ……..106 4.6.6 Budgeting Keseluruhan ……..106 BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ……..107
5.2 Saran ……..108
5.2.1 Bagi Diri Sendiri ………..108 5.2.2 Bagi Museum Geologi Bandung ……..108 5.2.3 Bagi Pemerintah dan Masyarakat Umum ……..108
DATA PENULIS ……… xvi
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.5.1 Skema Perancangan 8
Gambar 3.1.1.1.1 Denah Museum Geologi 27
Gambar 3.1.1.1.2 Ruang Sayap Barat 28
Gambar 3.1.1.1.3 Ruang Sayap Timur 29
Gambar 3.1.1.1.4 Ruang Sayap Timur lantai II 31
Gambar 3.1.1.2.1 Logo Direktorat Museum 32
Gambar 3.1.1.2.3 Logo GNCM 36
Gambar 3.1.1.4.1 Logo Sahabat Museum 36
Gambar 4.2.1 Signage Toilet 68
Gambar 4.5.1.1 Signage Museum Geologi 73
Gambar 4.5.1.2 Signage Museum per lantai 73
Gambar 4.5.1.3 Signage Museum Ruang Exhibition 74
Gambar 4.5.1.4 Signage Emergency 74
Gambar 4.5.1.5 Signage per ruang 75
Gambar 4.5.1.6 Signage Toilet 75
Gambar 4.5.1.7 Signage untuk Koleksi Berukuran Besar 76
Gambar 4.5.1.8 Signage untuk Papan Informasi 76
Gambar 4.5.1.9 Signage Check room 77
Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.5.1.11 Signage Tanda Larangan Parkir dan Stop 78
Gambar 4.5.1.12 Icon 78
Gambar 4.5.1.13 Icon Orang 78
Gambar 4.5.1.14 Signage Bendera 79
Gambar 4.5.1.15 Signage Bendera Outdoor 80
Gambar 4.5.2.1 Panel Sejarah Museum 81
Gambar 4.5.2.2 Ambiance Media 81
Gambar 4.5.2.3 Papan Informasi 82
Gambar 4.5.2.2.1 Display Mineral dan Batuan 82
Gambar 4.5.2.2.2 Display Batuan 83
Gambar 4.5.2.2.3 Display Morfologi Karst 84
Gambar 4.5.2.2.4 Display Batuan 84
Gambar 4.5.2.2.5 Display Peta Sebaran 85
Gambar 4.5.2.2.6 Display Ruang Gunung Api 85
Gambar 4.5.2.2.7 Display Ruang Gunung Api 86
Gambar 4.5.2.2.8 Display Peta 3d 87
Gambar 4.5.2.3.1 Display Ruang Sejarah Kehidupan 88
Gambar 4.5.2.4.1 Internal Ambiance 89
Gambar 4.5.2.4.2 Display Batu Sedimen 90
Gambar 4.5.2.4.3 Display Kilang Minyak 91
Gambar 4.5.2.5.1 Ambiance Media 92
Gambar 4.5.2.5.2 Ambiance Media 92
Gambar 4.5.3.1.1 Sekat Buku 94
Gambar 4.5.3.2.1 Layout Buku Ambiance Media 96
Gambar 4.5.3.3.1 Layout Buku Signage Museum 98
Gambar 4.5.3.4.1 Layout Buku Lobby Museum 99
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.1.2.1 Rancangan Revitalisasi Museum 35
Tabel 3.2.6.1 Pengunjung Tahun 2007 63
Tabel 3.2.6.2 Pengunjung Tahun 2008 63
Universitas Kristen Maranatha
Data Penulis
Nama lengkap : Regina Marthin
Alamat : Jl. Mekar Elok no 3. Komp. Mekar Wangi
Handphone : +62 22 9293 0421
E-mail : marthin_ina@hotmail.com
Pendidikan SMU : 2003 - 2006 SMUK Yahya,
Bandung – Jawa barat, Indonesia
2006 - 2010 Sarjana seni, bidang kajian Desain
Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa, Universitas
Universitas Kristen Maranatha PENDIDIKAN FORMAL
1992 - 1994 TK Yahya, Bandung – Jawa barat, Indonesia
1994 - 2000 SDK Yahya, Bandung – Jawa barat, Indonesia
2000 - 2003 SMPK Yahya, Bandung – Jawa barat, Indonesia
2003 - 2006 SMUK Yahya, Bandung – Jawa barat, Indonesia
2006 - 2009 Sarjana seni, bidang kajian Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni
Rupa, Universitas Kristen Maranatha, Bandung
PENGALAMAN KERJA
2008-2009 Harajutik Fashion dengan Tiarma Sirait sebagai desainer grafis dan
penata gaya
Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan antara gaya hidup modern dan tradisi leluhur saat ini tidak berjalan
seimbang. Gaya hidup modern saat ini sudah mengesampingkan tradisi yang turun
temurun seperti contoh dari gaya berpakaian yang mengikuti busana masyarakat barat,
cara berpikir yang berbeda, dan cara berperilaku masyarakat yang menyimpang, namun
ada satu hal yang tetap bertahan hingga kini, yang tetap mempersatukan seluruhnya
yaitu bahasa yang saat ini sudah mengalami perkembangan.
Lewat bahasa kita dapat berkomunikasi satu sama lain dan secara langsung, jika
menyinggung tentang bahasa pasti akan berhubungan dengan bahasa tulis, yang
merupakan salah satu indikator yang membedakan antara masa awal sejarah dan
prasejarah. Perkembangan bahasa tulis bermula sejak SM, di mana sebelum adanya
bahasa tulis manusia menggunakan bahasa gambar untuk berkomunikasi. Bangsa Afrika
dan Eropa mengawali pada tahun 35000-40000 sebelum Masehi dengan membuat
lukisan di dinding gua yang menjadi cikal bakal dari bahasa tulis masa kini.
Seiring dengan perkembangan waktu bahasa tulis yang kita kenal memiliki sebuah nama
yaitu tipografi. Tipografi sendiri berarti ilmu yang mempelajari tentang huruf dan
penggunaan huruf (dalam aplikasi desain komunikasi visual). Tipografi pada dasarnya
digunakan untuk kepentingan komunikasi, maka secara otomatis tipografi haruslah
komunikatif. Salah satu wahana yang membutuhkan fungsi maksimal dari tipografi
adalah museum.
Museum merupakan sebuah sarana untuk mengembangkan budaya dan peradaban
manusia. Dengan kata lain, museum merupakan wahana yang memiliki peranan strategis
Universitas Kristen Maranatha lembaga yang mengumpulkan dan memamerkan benda-benda yang berkaitan dengan
sejarah perkembangan kehidupan manusia dan lingkungan, tetapi merupakan suatu
lembaga yang mempunyai tugas untuk melakukan pembinaan dan pengembangan nilai
budaya bangsa guna memperkuat kepribadian dan jati diri bangsa, mempertebal
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan, serta meningkatkan rasa harga diri dan
kebanggaan nasional. Dengan demikian timbul permasalahan saat sebuah museum tidak
dapat menyampaikan informasi atau pesannya secara tepat.
Lebih lanjut muncul sebuah Gerakan Nasional Cinta Museum dalam upaya untuk
melakukan penggalangan kebersamaan antar pemangku kepentingan dan pemilik
kepentingan dalam rangka pencapaian fungsionalisasi museum guna memperkuat
apresiasi masyarakat terhadap nilai kesejarahan dan budaya bangsa. Gerakan ini
bertujuan untuk membenahi peran dan posisi museum yang difokuskan pada aspek
internal maupun eksternal. Aspek internal lebih kepada revitalisasi fungsi museum
dalam rangka penguatan pencitraan melalui pendekatan konsep manajemen yang terkait
dengan fisik dan non fisik. Unsur terpenting yang harus diperhatikan dalam
mengoptimalkan fungsi sebuah museum adalah environmental graphic yang baik yang
komunikatif dan tepat sasaran dan untuk aspek eksternal adalah dari segi sumber daya
manusia yang datang ke museum. Lewat penyampaian informasi secara tepat dan benar
para pengunjung dapat menyerap informasi tentang ilmu pengetahuan lebih baik yang
akan mereka bawa saat mereka sudah bersosialisasi di masyarakat luas.
Environmental Graphic Design adalah salah satu aspek penting dalam desain
komunikasi visual. Environmental graphic dikatakan sebagai petunjuk arah, sebuah peta
saat anda dalam sebuah ruangan yang dapat mengarahkan menuju ruang-ruang lainnya.
Lewat sign yang tepat pengunjung, akan dengan mudah mengenali ruangan mana yang
akan ditujunya. Menurut Working With Type Exhibiton, environmental graphic
Universitas Kristen Maranatha “Environmental Graphic adalah sebuah profesi desain yang melibatkan banyak
disiplin desain seperti graphic design, architecture, industrial design dan
landscape architecture. Penggabungan seluruhnya adalah untuk memastikan
seluruh aspek visual dapat mengkomunikasikan identity dan brand, informasi
desain dan shaping a sense of place.” (Rob Carter 2008:21)
Target environmental graphic ini adalah sebuah museum yang terletak di jalan
Diponegoro no 57, yaitu Museum Geologi yang merupakan satu-satunya museum di
ASEAN, yang koleksinya tergolong lengkap di dunia. Di Museum Geologi terdapat
koleksi fosil P-8, yaitu fosil yang bisa memberikan jawaban keterkaitan muasal manusia
Afrika, Peking dan Australia. Museum ini merupakan museum yang memiliki aktifitas
yang sangat padat, buka dari jam sembilan hingga jam tiga sore. Pada hari-hari terpadat
dapat menampung enam ratus pengunjung tiap jamnya. Namun timbul sebuah masalah
saat museum yang ramai dipenuhi pengunjung ini tidak dapat memaksimalkan fungsinya
secara maksimal.
Permasalahan awal terlihat dari awal saat memasuki museum, pengunjung tidak
memiliki arah tujuan, karena museum tidak memiliki sign. Lalu masuk ke salah satu
ruang pameran, panel–panel yang tertata rapi disertai keterangan informasi namum tidak
dapat mendukung informasi tersebut sampai kepada pengunjung. (kendala yang
dianalisis adalah bahasa kurang komunikatif, tipografi yang tidak konsisten, warna yang
kurang kontras, dan penataan koleksi yang tidak konsisten) Selain itu museum geologi
ini sebenarnya memiliki fasilitas yang sangat baik seperti ruang auditorium,
perpustakaan, kantin, dan ruang souvenir namun karena kurang petunjuk pengunjung
tidak mengetahui keberadaan ruangan tersebut.
Museum Geologi ini tidak memiliki penataan environmental graphic yang baik,
sehingga menyebabkan fungsi awal musum ini tidak maksimal. Dengan Desain
Komunikasi Visual permasalahan tersebut dapat dipecahkan. Pemecahannya adalah
Universitas Kristen Maranatha informasi kepada pengunjung. Lewat penekanan terhadap kemudahan pembacaan
informasi dari layout tipografi.
1.2 Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup
Rumusan masalah dibagi menjadi dua poin yaitu:
1. Bagaimana caranya supaya Museum Geologi dapat memberikan pembelajaran yang
efektif bagi pengunjung
2. Bagaimana mengoptimalkan fungsi Museum Geologi
Ruang Lingkup perancangan dapat dikategorikan menjadi 2 bagian sebagai berikut:
1. Proses modifikasi Environmental graphic: proses ini adalah bagaimana menciptakan
ulang Environmental graphic yang baik dari Museum Geologi. Beberapa tahapan
proses yang akan dilalui meliputi:
a. Perancangan bentuk sign dari Museum
b. Pemilihan tipografi yang sesuai
c. Pengolahan informasi pada tiap panel yang tepat sasaran
2. Proses perubahan Exhibition design
a. Perancangan awal tata letak tiap sign
b. Membangun suasana lewat aspek pendukung seperti, penataan ruang, pemilihan
warna, mendukung dengan aspek audio.
c. Lighting yang membantu membangun suasana di tiap ruang.
d. Penggunaan bahasa informasi yang tepat sasaran.
Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan Museum Geologi adalah sebagai berikut:
1. Melakukan modifikasi terhadap environmental graphic Museum Geologi dan
mengolah secara optimal semua informasi yang ingin disampaikan.
2. Melakukan perubahan terhadap museum geologi, meliputi tata letak, lighting, papan
informasi dll yang didukung oleh konsep internal ambiance.
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan bagian yang mengkaji perihal urutan
langkah-langkah yang ditempuh supaya pengetahuan yang diperoleh memenuhi kebutuhan dalam
menjawab permasalahan yang akan dibahas oleh penulis. Lewat penelitian akan dibahas
tentang perancangan yang akan digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data
beserta penjelasan dari setiap teknik tersebut.
Sumber pengumpulan data yang akan dilakukan penulis adalah sebagai berikut:
1.4.1 Observasi
Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan
secara sistematis mengenai objek penelitian secara langsung dengan menggunakan
panca indra, yaitu dengan dilihat dan diamati dengan mata, dirasakan dengan lidah,
didengarkan dengan telinga, disentuh dengan kulit, dan dibaui dengan hidung. Teknik
Universitas Kristen Maranatha
Structured Observation, biasanya pengamat menggunakan blangko-blangko daftar isian
yang tersusun, dan didalamnya telah tercantum aspek-aspek ataupun gejala-gejala apa
saja yang perlu diperhatikan pada waktu pengamatan itu dilakukan.
Pada tahap ini observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung keadaan
yang sesungguhnya dari Museum Geologi, serta membandingkannya dengan museum
lainnya yang terletak di kota Bandung (Museum Sri Baduga, Museum Perangko,
Museum Mandala Wangsit, Museum Merdeka) dan Jakarta (Museum Fatahillah,
Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia, Museum Wayang).
1.4.2 Literatur
Dalam literatur, penulis akan mencari data-data dan keterangan yang dibutuhkan dengan
cara mengumpulkan data-data dan keterangan melalui data-data jurnalis yang sudah ada
sebelumnya, baik melalui buku-buku pedoman, internet, ataupun media-media lainnya.
1.4.3 Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
yang mewawancarai dan yang diwawancarai. Tujuan dari wawancara adalah untuk
mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan
untuk dijawab oleh terwawancara.
Wawancara adalah suatu bentuk yang khusus dari komunikasi oral dan berhadapan
muka dalam suatu hubungan interpersonal yang dimasuki untuk sebuah tujuan tertentu
yang diasosiasikan dengan pokok bahasan tertentu. Keefektifannya bisa dinilai dalam
hal tujuan wawancara, teknik-teknik yang digunakan, kerangka waktunya, sudut
pandang orang yang melakukan evaluasi, reliabilitas dan validitas informasi yang
Universitas Kristen Maranatha Wawancara dilakukan secara langsung yang bersifat fleksibel, narasumber adalah
beberapa staf dari Museum Geologi yang meliputi guide,musiolog dan humas Museum
Geologi. Narasumber lainnya adalah pengunjung Museum Geologi seperti, pelajar, guru
dan wisatawan lokal.
1.4.4 Survei
Menurut kamus Webster, pengertian survei adalah suatu kondisi tertentu yang
menghendaki kepastian informasi, terutama bagi orang-orang yang bertanggung jawab
atau yang tertarik. Tujuan dari survei adalah memaparkan data dari objek penelitian, dan
menginterpretasikan dan menganalisisnya secara sistematis. Kebenaran informasi itu
tergantung kepada metode yang digunakan dalam survei.
Survei yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei yang menggunakan sebagian
kecil dari populasi, atau hanya menggunakan sampel dari populasi. Jenis ini sering
disebut sebagai sample survey method. Sample diambil berdasarkan dari total 10%
pengunjung museum geologi.
Hal–hal yang dilakukan adalah membagikan kuesioner terhadap pengunjung Museum
Geologi. Adapun pembagian dimulai dari hari Senin hingga Kamis dan Sabtu, Minggu.
Universitas Kristen Maranatha 1.5 Skema Perancangan
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melalui berbagai proses, maka didapatlah beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Museum Geologi Bandung adalah sebuah warisan sejarah yang patut kita lestarikan dan
perlihara. Museum Geologi Bandung sepatutnya dijadikan ikon yang membanggakan
untuk Kota Bandung sebagai satu satunya museum geologi se-Asia Tenggara dan
merupakan museum terlengkap di dunia.
Museum Geologi Bandung sebagai museum geologi satu satunya di Asia Tengara
seharusnya mendapat perhatian khusus agar dapat memaksimalkan fungsi museumnya
secara maksimal. Lewat perombakan environmental graphic dan exhibition design di
dalam museum agar dapat memberikan pembelajaran secara maksimal.
Sebagian besar pengunjung tidak mengetahui apa itu geologi, sehingga dibutuhkan
ambiance media tentang geologi dari eksternal museum hingga internal museum agar
pengunjung tertarik datang dan masuk ke museum serta merasakan nuansa
kesinambungan tentang ilmu bumi dari luar bangunan hingga masuk ke dalam.
Museum Geologi Bandung lewat proses perombakan environmental graphic mencoba
untuk dapat mengarahkan alur sirkulasi pengunjung terhadap ruang – ruang pameran.
Diharapkan dengan perombakan ini pengunjung tidak mengalami kesulitan untuk
Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran
5.2.1 Bagi Diri Sendiri
Melalui proses Tugas Akhir ini saya mendapatkan beberapa hal penting :
Lebih mampu berpikir secara tersistem dan terarah dalam menyelesaikan masalah. Lebih mampu untuk menggali lebih dalam tentang sejarah dan ilmu pengetahuan lainnya
yang dapat diaplikasikan terhadap konsep dan karakter.
Lebih mampu berpikir di luar kotak permasalahan dan menyelesaikannya dengan solusi terbaik
5.2.2 Bagi Museum Geologi Bandung
Diharapakan semoga dengan perombakan environmental graphic disertai penataan
exhibition design di museum geologi bandung, fungsi museum dapat maksimal.
Diharapakan pada SDM pada Museum Geologi dapat memberikan pembelajaran yang maksimal kepada pengunjung.
5.2.3 Bagi Pemerintah dan Masyarakat Umum
Diharapkan agar masyarakat dan pemerintah dapat lebih peduli dengan peninggalan sejarah, dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang. Bahwa kesemuanya itu
merupakan harga berharga yang tak ternilai bagi generasi mendatang dan tanpa sejarah
tidak akan ada hari ini, oleh karena itu marilah kita sadar akan penghargaan terhadap
sejarah.
Diharapkan rencana Revitalisasi Museum Geologi bandung dapat direalisasikan secepatnya demi mendukung terciptanya kembali sebuah suasanya pembelajaran yang
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Carter, Rob. 2000. Working With Type Exhibition. New York : RotoVision SA.
Clair, Kate. 1999. A Typographic Workbook : A Primer to History, Techniques,
and Artistry. Canada : John Wiley & Sons, Inc.
Danton, Sihombing. 2001. Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
DePorter, Bobbi. 2000. Quantum Teaching. Jakarta : PT Mizan Pustaka.
Surianto, Rustan. 2009. Mendesain Logo. Jakarta : PT Gramedia.
Ilmu Pengetahuan Populer. 1984. Astronomi dan Pengetahuan Ruang Angkasa
Komputer dan Matematika Ilmu Pengetahuan Bumi. Jakarta : PT Widyadara.
Ilmu Pengetahuan Populer. 1984. Kehidupan Hewan Mamalia. Jakarta : PT
Widyadara.
Ilmu Pengetahuan Populer. 1984. Ilmu Pengetahuan Bumi Energi. Jakarta : PT
Widyadara.
Jury, David. 2006. What Is Typography. Singapura : RotoVision SA.
Universitas Kristen Maranatha Tjakraatmadja, Sutalaksana Anggawisastra. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung:
Teknik Industri Institut Teknologi Bandung.
Yelland, Jill. 1993. Type Survival. New Zealand : Press For Success
Williams, Brian dan Brenda. 1993. The Random House Book of 1001 Questions
and Anwers About Planet Earth. New York : Random House.
Website :
http://www.pdfqueen.com/aturan-sni-simbol-warna-peta-geologi-pdf
(2 Januari 2010, 14:56)
http://skripsi-artikel-makalah.blogspot.com/2010/03/geologi-indonesia.html
(27 Januari 2010, 20:56)
http://www.geology.wisc.edu/~museum/index.html
(30 Januari 2010, 22:00)
www.london-sightseeing.co.uk/geological_museum.php
(3 Febuari 2010, 23:50)
www.national history museum.com
(11 Febuari 2010, 14:00)
http://www.sahabatmuseum.net/perjalanan keliling museum
Universitas Kristen Maranatha http://www.museum-indonesia.com
(16 Febuari 2010, 09:00)
http://www.helveticafilm.com/about.html
(17 Febuari 2010, 12:00)
http://duniarumah.com/jurnal-harga-bahan-bangunan.deo
(17 Febuari 2010, 13:45)
http://info-rumah.com/bahanbangunan.htm
(17 Febuari 2010, 14:56)
http://devitacute.wordpress.com/2009/03/27/asal-mula-bumi/
(18 Febuari 2010, 12:20)
http://silokabudaya.com/?paged=2
(18 Febuari 2010, 14:00)
http://www.moma.org/visit/plan/groups/index
(18 Febuari 2010, 14:20)
http://www.gutenberg-museum.de/index.php?id=29&L=1
(18 Febuari 2010, 15:00)
http://fabolousse7entd1.wordpress.com/2008/03/11/art-deco/
(20 Febuari 2010, 14:00)
http://www.typography-museum.gr/infoen.html
Universitas Kristen Maranatha http://aftaryan.wordpress.com/2008/07/21/sekilas-tentang-tipografi/