• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan: Studi Kasus padaPT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan: Studi Kasus padaPT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this research to identify how much the influence of cost quality to company profitability. The development of industry and business, recently turned to the policy of how a product can always satisfy customers. Company as the race to dominate the market and increase profits by increasing customer satisfaction as a means of instrumentality. Satisfaction would be very closely related to quality. The meanwhile, quality costs can be measured with quantitative and non-quantitative. The cost of quality can be defined as the number of funds that were sacrificed to produce a quality product. writer uses descriptive method of analysis. The result show that value of EBIT quite a lot influenced by the cost of quality as a whole and change must give the big enough attention to the costs allocation because from research result and theoretically prove that quality costs incurred can produce high quality products and owning big enough effect to improvement profit in the future.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Perkembangan dunia industri dan bisnis, akhir-akhir ini tertuju kepada kebijakan bagaimana suatu produk yang dihasilkan dapat senantiasa memuaskan pelanggannya. Perusahaan seakan-akan berlomba untuk menguasai pasar dan meningkatkan profit dengan cara meningkatkan kepuasan konsumen sebagai alat perantaranya. Berbicara mengenai kepuasan tentu akan sangat erat kaitannya dengan kualitas. Sementara kualitas itu sendiri dapat diukur baik secara kuantitatif maupun non-kuantitatif. Mengukur kualitas secara kuantitatif memunculkan istilah biaya kualitas. Biaya kualitas dapat diartikan sebagai sejumlah dana yang dikorbankan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Dari hasil pembahasan, dimana penulis menggunakan metode penelitian deskriptis analitis dapat menyimpulkan bahwa nilai EBIT cukup banyak dipengaruhi oleh besarnya biaya kualitas secara keseluruhan dan perubahan mesti memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pengalokasian biaya-biaya tersebut karena dari hasil penelitian dan secara teori membuktikan bahwa biaya kualitas yang dikeluarkan dapat menghasilkan suatu produk yang berkualitas tinggi dan memiliki efek yang cukup besar terhadap peningkatan profit di masa yang akan datang.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………..………... i

HALAMAN PENGESAHAN ……… ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………. iii

KATA PENGANTAR ………. iv

ABSTRACT ……….………… vii

ABSTRAK ………..………. viii

DAFTAR ISI ……… ix

DAFTAR BAGAN ………... xiii

DAFTAR TABEL ……….……… xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……….……… xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ……….. 1

1.2 Identifikasi Masalah ………... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……… 5

1.4 Kegunaan Penelitian ………... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ………... 7

2.1.1 Biaya ………... 7

2.1.1.1 Definisi Biaya ………... 7

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Kualitas ……….. 13

2.1.2.1 Definisi Kualitas ……….... 13

2.1.2.2 Aspek-aspek Kualitas Produk ……… 15

2.1.2.3 Dimensi Kualitas ……… 15

2.1.2.4 Perspektif Kualitas ………. 17

2.1.2.5 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kualitas ………….. 18

2.1.2.6 Standar Kualitas ………. 20

2.1.3 Biaya Kualitas ……… 21

2.1.3.1 Pengertian Biaya Kualitas ……….. 21

2.1.3.2 Penggolongan Biaya Kualitas ……….... 22

2.1.3.3 Komponen Biaya Kualitas ……….... 27

2.1.3.4 Pengukuran Biaya Kualitas ………... 28

2.1.3.5 Penerapan Biaya Kualitas ……….. 30

2.1.3.6 Hubungan Antar Jenis Biaya Kualitas ……….. 32

2.1.3.7 Perilaku Biaya Kualitas ……….... 33

2.1.3.8 Analisis Biaya Kualitas ……….... 35

2.1.3.9 Laporan Kinerja Biaya Kualitas ………... 36

2.1.4 Profitabilitas ………... 37

2.1.4.1 Pengertian Profitabilitas ……… 37

2.1.4.2 Ukuran Profitabilitas ………. 38

2.1.4.3 Pengertian Laba ………. 39

2.1.5 Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Profitabilitas …………... 40

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ……… 44

3.2 Metode Penelitian ……….. 44

3.2.1 Metode Penelitian yang Digunakan ……….. 45

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ……….. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ……….. 47

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ……… 47

4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ………... 47

4.1.1.2 Tujuan, Visi dan Misi Perusahaan ………. 48

4.1.1.3 Stuktur Organisasi Perusahaan ………... 49

4.1.1.4 Aktivitas Usaha Perusahaan ………... 54

4.1.2 Analisis Deskriptif ………. 55

4. 1.2.1 Biaya Kualitas ………... 55

4.1.2.2 Unsur-Unsur Biaya Kualitas ……….…… 55

4.1.2.3 Penggolongan Biaya Kualitas ………... 58

4.1.3 Laporan dan Analisis Biaya Kualitas Perusahaan ………... 59

4.1.4 Laporan Tingkat EBIT ... 63

4.1.4.1 Perbandingan Total Biaya Kualitas dengan tingkat EBIT…64 4.1.5 Analisis Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT ……….. 65

4.1.5.1 Analisis Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT secara Simultan ……… 65

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.2 Pembahasan ………. 68

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ……… 70

5.2 Saran ………. 71

DAFTAR PUSTAKA ………. 73

LAMPIRAN ……… 74

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

Halaman

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Laporan Realisasi Biaya Kualitas ……… 63

Tabel II Jumlah Realisasi Biaya Kualitas ……….. 64

Tabel III Total Biaya Kualitas ………. 65

Tabel IV Laporan tingkat EBIT ……….. 67

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Struktur Organisasi ……… 77

Lampiran B Laporan biaya kualitas dan profitabilitas ………... 78

Lampiran C Surat Keterangan ……… 79

(10)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Era globalisasi pada masa sekarang ini telah mengubah wajah dunia kearah

kehidupan yang lebih instan, dinamis serta selalu mengedepankan tingkat efektivitas dan

efisiensi yang tinggi dalam berbagai bidang kehidupan. Hal itu tidak terkecuali dengan

perkembangan ekonomi dan bisnis di dunia yang semakin hari semakin ramai baik dari

segi frekuensi aktivitas, berbagai kebijakan yang dibuat serta pelaksanaan kegiatan

ekonomi yang lebih baik dan makin inovatif.

Era globalisasi ekonomi dunia memaksa manajemen perusahaan untuk mampu

bersaing dengan industri lain, berkompetisi dan meraih profit yang sebesar-besarnya.

Salah satu cara perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain adalah dengan

meningkatkan kualitas hasil produksinya karena dengan hasil produksi yang berkualitas,

maka diharapkan para pelanggan atau konsumen akan tertarik dan membeli hasil

produksi yang ditawarkan oleh perusahaan. (Felecia, Tessa Vanina Soetanto,

Peningkatan Daya Saing Industri Melalui Analisis Biaya Kualitas (Studi Kasus pada

Perusahaan Bahan Baku Makanan), Jurnal Teknik Industri Vol.6, No.1, Juni 2004,

www.google.com)

Kualitas telah menjadi salah satu dimensi kompetitif yang penting bagi

perusahaan karena dapat meningkatkan pangsa pasar yang tinggi. Seandainya

(11)

2

Universitas Kristen Maranatha murah dan pelayanan yang baik, produk yang dihasilkan akan menjadi incaran bagi para

konsumen. (Husein Umar: 2000, www.google.com)

Perusahaan yang mengembangkan reputasi produk yang berkualitas rendah

biasanya akan kehilangan pangsa pasar dan mengalami penurunan laba. Alangkah tidak

baik apabila perusahaan memiliki produk yang bagus dengan desain yang berkualitas

tinggi dan terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas tetapi produk tersebut mengalami

kerusakan pada saat pertama kali digunakan karena salah satu aspek yang terpenting dari

kualitas adalah tidak adanya cacat. Produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi

standar mutu yang telah ditentukan dan produk yang cacat akan menyebabkan tingginya

biaya perbaikan tapi terlebih lagi, hal tersebut akan menyebabkan konsumen kecewa.

Produk cacat dapat diperbaiki lagi dengan mengeluarkan biaya pengerjaan kembali

untuk memperbaiki produk tersebut secara ekonomis sehingga dapat disempurnakan lagi

menjadi produk jadi yang baik.

Untuk mencapai produk yang berkualitas, perusahaan harus selalu melakukan

pengawasan dan peningkatan terhadap kualitas produknya, sehingga akan diperoleh

hasil akhir yang optimal. Kualitas yang meningkat akan mengurangi terjadinya produk

rusak sehingga akan mengurangi biaya-biaya dan pada akhirnya meningkatkan laba.

Oleh karena itu, Peningkatan kualitas merupakan suatu hal yang paling esensial

bagi suatu perusahaan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Kini

sudah tidak zamannya lagi perusahaan hanya mementingkan volume penjualan yang

besar untuk mencapai keuntungan yang maksimal, tetapi lebih berorientasi pada aspek

(12)

3

Universitas Kristen Maranatha kepuasan terhadap konsumen yang membeli produknya, maka secara otomatis

perusahaan akan mencapai keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, dikembangkan

berbagai cara dan teknik untuk mengidentifikasi besarnya biaya kualitas (kerugian yang

muncul akibat barang yang dihasilkan menyimpang dari standar) suatu perusahaan.

(Monika Kussetya Ciptani, Pengukuran Biaya Kualitas : Suatu Paradigma Alternatif,

Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.1, No.1,Mei , www.google.com)

PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1988

dengan nama PT Bintang Kharisma, dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri

(PMDN). Pada tahun 1994, Perseroan telah mencatatkan dan menjual sahamnya di

Bursa Efek Jakarta, dan menjadi PT Bintang Kharisma, Tbk. Pada tahun 1997,

mengganti nama dari PT Bintang Kharisma Tbk menjadi PT Primarindo Asia

Infrastructure, Tbk. Perusahaan ini bergerak di bidang industri sepatu yang

menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

Seperti yang telah ditulis oleh penulis di atas, di dalam proses produksi di

perusahaan PT Primarindo juga masih terdapat barang atau produk yang tidak sesuai

dengan hasil yang diinginkan seperti produk yang rusak. Jika produk rusak tersebut

jumlahnya terus meningkat maka akan berdampak pada tingkat persaingan usaha

sehingga untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan harus menekan jumlah produk

rusak seminimal mungkin. Agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik

diperlukan sistem pengelolaan yang baik, sehingga hasilnya sesuai dengan permintaan

(13)

4

Universitas Kristen Maranatha Biaya kualitas berkaitan dengan aktivitas penerapan biaya kualitas yaitu biaya

pencegahan dan penilaian serta aktivitas dalam menanggapi produk gagal yaitu biaya

kegagalan internal dan eksternal (Hansen dan Mowen: 2005).

Pengeluaran biaya kualitas harus diikuti dengan perbaikan kualitas yang baik

agar biaya kualitas yang telah dikeluarkan perusahaan tidak sia-sia sehingga seiring

dengan peningkatan kualitas yang baik juga disertai dengan peningkatan pendapatan.

Biaya kualitas akan menjadi sumber penghematan signifikan. Setiap perbaikan

diharapkan akan mengurangi atau meniadakan pemborosan sehingga biaya per unit

produk akan berkurang dengan demikian terjadi penurunan biaya produk dapat

dilakukan dengan perbaikan kualitas.

Dengan adanya kualitas produk yang tinggi maka otomatis akan mengurangi

produk yang rusak atau cacat sehingga biaya yang dikeluarkan tidak tinggi dan hal ini

akan menyebabkan peningkatan laba bagi perusahaan PT Primarindo. Penekanan pada

kualitas akan meningkatkan profitabilitas dalam 2 cara yaitu dengan meningkatkan

permintaan pelanggan dan menurunkan biaya penyediaan barang-barang

Biaya kualitas sebagai ukuran kuantitatif yang dipergunakan untuk mengukur

kualitas dan pengaruhnya terhadap tingkat profitabilitas perusahaan, maka penulis

tertarik untuk membahas dan meneliti lebih lanjut mengenai seberapa besar pengaruh

biaya kualitas terhadap tingkat profitabilitas perusahaan serta untuk mengetahui apakah

dengan adanya biaya kualitas yang dikeluarkan oleh perusahaan akan memberikan andil

terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan atau tidak. Maka berdasarkan

(14)

5

Universitas Kristen Maranatha dalam sebuah skripsi yang berjudul “Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Tingkat

Profitabilitas Perusahaan” ( studi kasus PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik

permasalahan-permasalahan yang timbul dalam penelitian ini. Adapun pertanyaan yang timbul adalah:

1. Bagaimana dengan realisasi biaya kualitas di perusahaan?

2. Bagaimana dengan tingkat profitabilitas perusahaan?

3. Apakah realisasi biaya kualitas secara bersamaan maupun parsial memiliki

pengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mempelajari dan menganalisa

efek dari biaya kualitas terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan:

1. Untuk mengetahui realisasi biaya kualitas di perusahaan

2. Untuk mengetahui tingkat peningkatan profitabilitas perusahaan

3. Untuk mengetahui pengaruh realisasi biaya kualitas secara bersamaan maupun

(15)

6

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

a. Agar penulis dapat membandingkan keadaan yang sesungguhnya terjadi

perusahaan dengan teori yang telah dipelajari sehingga dapat menambah

wawasan khususnya mengenai biaya kualitas.

b. Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan pengalaman

penulis mengenai penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah

kemudian hasil penelitian ini ditunjukan sebagai salah satu syarat untuk

mengikuti ujian sidang sarjana dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha

Bandung.

2. Bagi Perusahaan

a. Bagi perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis, diharapkan dapat

memberikan informasi yang berguna sebagai bahan masukan serta

memperkaya referensi yang telah ada sebelumnya.

b. Dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat untuk

mengukur atau menilai sejauh mana perbaikan kualitas yang telah

dilakukan perusahaan agar dapat menekan biaya kualitas serta mengukur

kualitas produk untuk menghasilkan produk yang baik sehingga dapat

(16)

7

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi semua kalangan

Bagi pihak lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan,

bahan referensi, dan dapat dipakai sebagai bahan kajian bagi penelitian

selanjutnya sehingga nantinya penelitian dapat melakukan dengan lebih baik

(17)

70 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

1.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan terhadap realisasi

biaya kualitas dan nilai EBIT di PT Primarindo Asia Infrastructure ,Tbk selama kurun

waktu 3 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 dapat

dihasilkan beberapa simpulan yaitu sebagai berikut:

1. Di dalam Divisi produksi, perusahaan telah cukup mampu secara efektif

meningkatkan mutu produknya. Hal itu ditandai dengan terjadinya penurunan

kuantitas produk yang gagal selama kurun waktu 3 tahun, dimana hal ini bisa

dilihat dari jumlah biaya kegagalan baik itu internal maupun eksternal yang

mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 54,9% dari Rp

770.894.000 di tahun 2006 menjadi Rp 423.585.000 pada tahun 2008. Sementara

itu total biaya kualitas secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 8,1%

yaitu dari Rp 2.352.841.000 pada tahun 2006 menjadi Rp 2.163.508.000 di tahun

2008.

2. Perolehan EBIT dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, kecuali di

tahun 2006 EBIT mencapai minus Rp 4.982.513.054. Hal ini disebabkan karena

berbagai hal, termasuk biaya kualitas yang cukup tinggi di tahun tersebut

terutama dalam komponen biaya produksi misalnya biaya material, biaya suku

(18)

71

Universitas Kristen Maranatha begitu tinggi dan tentunya harga jual pun disesuaikan dengan beranjak naik

sehingga berdampak pada tingkat penjualan dan nilai EBIT yang menurun pada

tahun tersebut.

3. Secara simultan biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya

penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal mempunyai

pengaruh yang signifikan walaupun tidak terlalu tinggi terhadap nilai EBIT

sedangkan secara parsial setiap komponen biaya kualitas mempunyai pengaruh

kontribusi yang berbeda terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan.

5.2 Saran

Selain simpulan di atas, penulis juga mencoba memberikan saran-saran yang

diharapkan dapat memberikan manfaat melalui sumbangan pemikiran kepada

perusahaan supaya menjadi lebih baik di kemudian hari serta kepada para peneliti

berikutnya, agar penelitian yang akan datang jauh lebih baik lagi. Saran-saran penulis

dapat disampaikan sebagai berikut:

1. Saran Bagi Perusahaan

a. Penulis menyarankan kepada perusahaan dalam hal ini manajemen divisi

produksi, agar senantiasa hati-hati menyikapi penurunan dari total biaya

kualitas untuk setiap periodenya, karena penurunan total biaya kualitas

suatu saat akan mencapai titik optimum dan ketika manajemen akan

(19)

72

Universitas Kristen Maranatha pengendalian, justru pengeluaran total biaya kualitas akan meningkat.

Jadi, penulis mengharapkan agar manajemen dapat menemukan level atau

tingkat kualitas yang tepat sehingga total biaya kualitas yang paling

minimum dapat terus dipertahankan.

b. Satu hal yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa berapa pun besar

atau kecilnya pengaruh biaya kualitas terhadap profitabilitas, manajemen

harus senantiasa memberikan perhatian yang besar terhadap kualitas

produk baik itu yang diukur melalui biaya kualitas atau pun aktivitas lain

yang lebih luas misalnya layanan purna jual, karena kualitas secara

realitas sangat mendukung pencapaian laba secara jangka panjang.

2. Saran Bagi Peneliti Berikutnya

a. Penulis menyarankan untuk penelitian berikutnya agar menyertakan pula

komponen setiap biaya kualitas atau aktivitas lain yang berhubungan

dengan kualitas dan tentunya bisa diukur yang tidak hanya berdasarkan

aktivitas produksi saja, misalnya biaya kualitas pada proses pemasaran,

sehingga pengukuran terhadap pengaruh kualitas terhadap tingkat

profitabilitas melalui biaya kualitas dapat lebih baik lagi.

b. Disarankan untuk penelitian berikutnya, agar mencoba untuk meneliti

tentang biaya kualitas khususnya untuk perusahaan-perusahaan yang

(20)

73 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Bambang, Hariadi. 2002. Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Blocher, Chen, dan Lin. 2000. Manajemen Biaya. Terjemahan A. Susty Ambariani, Salemba Empat, Jakarta.

Carter, William K, Usry. 2004. Akuntansi Biaya. Edisi 13, Salemba Empat, Jakarta.

Feigembaum. 2002. Kendali Mutu Terpadu. Erlangga, Jakarta.

Felecia, dan Tessa, V.S. 2004. Peningkatan Daya Saing Indusrti melalui Analisis Biaya Kualitas (Studi Kasus pada Perusahaan Bahan Baku Makanan). Jurnal Teknik Industri, 6 (1) Juni.

Garrison, Norren, dan Brewer. 2006. Akuntansi Manajerial. Terjemahan A. Totok Budisantoso, Salemba Empat, Jakarta.

Hansen, Don R., and Mowen, Maryanne M. 2005. Akuntansi Manajemen. Edisi 7 Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.

Horngren, Charles T. dan George Foster. 2008. Akuntansi biaya. Erlangga, Jakarta.

Kussetya Ciptani, M. 2001. Pengukuran Biaya Kualitas: Suatu Paradigma Alternatif. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1 (1) Mei.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi 5, Aditya Media, Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi ketiga, STIE YKPN, Yogyakarta.

Suardi, Rudi. 2003. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000. PPM, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perjalanannya, organisasi Asosiasi Perencana Pemerintah Indonesia (AP2I) mengalami perkembangan dan melakukan perubahan menjadi Perkumpulan Perencana Pembangunan

• Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap persetujuan adalah Jenis Kelamin, tingkat pengeluaran dan persepsi masyarakat terhadap dampak

Data time headway diperoleh dari selisih waktu antara dua kendaraan yang berurutan yang melewati lakban pembatas di lokasi yang sudah ditentukan dan diamati

Maka dari itu, penulis mengadakan suatu penelitian untuk dapat memahami lebih lanjut tentang Evaluasi Kinerja BPBD Kabupaten Badung dan faktor pendukung serta penghambat

Karakter agronomis yang bervariabilitas genetik luas adalah jumlah polong, jumlah biji, bobot biji, berat 100 biji, indeks bobot kering biji, dan indeks panen.Karakter

merupakan sarana identifikasi dalam administrasi perpajakan, bahwa wajib pajak tersebut telah terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Seseorang yang tidak

Dari desain antarmuka menu laporan diatas terdapat tiga poin, dimana poin pertama (1) yaitu tab yang akan menampilkan nama layout scan, poin ke dua (2) yaitu

Prihadi (2010:138-139) menyebutkan profitabilitas adalah kemapuan perusahaan dalam menghasilkan laba i. Semakin tinggi profitabilitas sebuah perusahaan maka semakin bagus