• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manusia dan Pentingnya Agama bagi Kehidu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manusia dan Pentingnya Agama bagi Kehidu"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Farid Danang Abdur Rochim (15105241045), Teknologi Pendidikan A 2015 UNY

MANUSIA DAN PENTINGNYA AGAMA BAGI KEHIDUPAN

I. PENDAHULUAN

Manusia memiliki kedudukan sebagai pemanfaat dan penjaga kelestarian alam, oleh karena itu kenapa manusia di jadikan sebagai khalifah dimuka bumi ini. Manusia ini memiliki fitrah sebagai manusia beragama. Dalam fenomena kehidupan umat manusia, kita dapat melihat bahwa manusia adalah para pemeluk dari suatu agama tertentu.ada yang Yahudi, Nasrani, Islam, Hindu, Buddha, Sinto, Konghucu, Tao dan lainnya. Sebagai umat muslim, kita meyakini bahwa fitrah manusia adalah beragama islam, yang merubah agamanya adalah bentukan keluarganya sendiri.

Dari penjelasan di atas, kemudian timbul pertanyaan. Apa itu Manusia ?, Apa itu Agama ?, dan Apa pentingnya Agama bagi kehidupan Manusia ? II. RUMUSAN MASALAH

Dalam materi dengan tema “Manusia dan Agama” ini, kami akan membahas mengenai seberapa pentingkah agama bagi kehidupan di dunia ini.

III. PEMBAHASAN A. MANUSIA DAN AGAMA

1. Pengertian Manusia dalam Al-Qur’an

Di dalam Al-Qur’an terdapat beberapa kata yang memiliki arti Manusia, seperti kata insan dan basyar (Quraish Shihab, 1996:277). Kata insan sendiri diambil dari kata uns yang berarti jinak, harmonis, dan tampak. Kata insan digunakan dalam Al-Qur’an untuk menunjuk kepada manusia dengan segala totalitasnya, jiwa dan raga.

Kata Basyar diambil dari akar kata yang pada mulanya berarti penampakan sesuatu dengan baik dan indah. Dari itu terlahir kata basyarah yang berarti kulit. Dikarenakan manusia memiliki kulit yang tampak jelas, dan berbeda dengan kulit yang lain, oleh karena itu manusia dinamai basyar. Kata basyar sendiri menunjuk pada pengertian manusia sebagai makhluk biologis, dan dilihat dari sudut lahiriyahnya. Yang biasanya digunakan untuk menceritakan proses kejadian manusia dan tahapan-tahapannya.

Dalam Al-Qur’an, manusia banyak dibicarakan mengenai sifat-sifatnya dan potensinya. Banyak ayat Al-Qur’an yang memuji dan memuliakan manusia, seperti “Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS. at-Tin [95]:4).

(2)

Sebagai seseorang yang berbahasa Indonesia, tentu saja sudah tidak asing mendengar kata Agama. Agama sendiri diambil dari Bahasa Sansekerta, yang sebenarnya sama artinya dengan Religion dan Al-Din, hanya saja berbeda Bahasa. Religion merupakan kata dalam Bahasa inggris yang diserap dari Bahasa latin, dan Al-Din diambil dari Bahasa Arab. Namun jika kita simpulkan, ketiga Bahasa tersebut memilik makna akhir yang hampir sama yaitu, tunduk dan patuh kepada yang telah menciptakan kita.

Dalam kemunculan Agama, ada pihak yang mengatakan bahwa agama merupakan keinginan Tuhan untuk menyelamatkan kehidupan manusia. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa agama lahir karena adanya rasa takut yang menyertai hidup manusia.

B. PENTINGANYA AGAMA BAGI KEHIDUPAN

Manusia merupakan makhluk yang unik, yang memiliki kelebihan akal. Dalam sudut pandang yang lain, ketika manusia tidak mampu mempergunakan akalnya maka manusia ini akan dianggap lebih hina dari binatang. Oleh sebab itu sebagai manusia kita harus mampu memaksimalkan untuk menggunakan akal dan pikiran kita yaitu untuk mencari sebuah prinsip dasar kehidupan.

Agama menjadi penting bagi kehidupan manusia karena agama yang akan membina karakter dan mental manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini karena di dalam agama-lah terdapat aturan-aturan dan panduan supaya manusia mampu melakukan aktivitas dan perilaku supaya manusia dapat kembali menghadap tuhan dengan keadaan yang baik pula.

Agama adalah pilihan hidup, prinsip, dan keyakinan mendasar manusia selama hidup didunia sehingga secara ideal setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah/suci dan kewajiban untuk memahami, mengamalkan agama secara benar adalah tuntutan pada setiap manusia. Fitrah atau potensi beragama tersebut dapat dilihat dari bukti historisnya, misalnya pada manusia primitif. Pada manusia primitif tidak ada informasi mengenai Tuhan akan tetapi mereka mempercayai Tuhan pada khayalannya yang dapat dibuktikan melalui bagaimana manusia primitive ini mempertuhankan benda-benda yang kemudian mereka sebut roh.

(3)

Seorang atheis atau seseorang yang jauh dari bimbingan agama bisa asaja mengatakan “Saya seorang Atheis namun pemaaf dan tidak memiliki rasa dendam ataupun benci”, namun sesuatu hal atau pada saat tertentu bisa saja terdapat hal yang menyebabkannya tak mampu mengendalikan diri, lalu mempertontonkan perilaku yang tidak diinginkan karena tidak memiliki rasa takut terhadap apa yang harus dipertanggungjawabkannya kelak. Sedangkan orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir tidak akan pernah menyimpang dari moral yang baik, seburuk apapun itu kondisi lingkungannya. Moralnya kokoh dan tidak mudah berubah-ubah.

IV. KESIMPULAN

Sebagai manusia yang beragama, sudah sepatutnya lebih memahami apa yang di ajarkan agama kita dan apa yang dilarangnya, sehingga akan tercipta manusia yang bermoral dan lingkungan masyarakat yang aman dan damai karena masyarakatnya merasa takut terhadap apa yang harus dipertanggungjawabkannya kelak di akhirat. Walaupun terdapat perbedaan keyakinan dalam bermasyarakat, tetap akan tercipta masyarakat yang harmonis dan saling menghargai satu sama lain karena hal tersebut telah di atur dalam Agama.

V. DAFTAR PUSTAKA

Beuken, Wim. 2003. Agama sebagai Sumber Kekerasan ?. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Sudrajat, Ajat, Amir Syamsudin, Dwi Ratnasari, Mami Hajaroh, Mardzuki, Suparlan, Syukri Fathuddin dan Vita Fitria. 2008. Din Al-Islam Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum. Yogyakarta: UNY Press Yogyakarta

Zuhairini, dkk. 2008. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen telah menjalankan sistem pengendalian intern secara jelas sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab setiap pejabat/pelaksana dalam rangka pengendalian risiko

Kita harus mengamati-amati (menjaga) agar anak bertumbuh menurut kodratnya. Tugas orang tua dan guru adalah menjadi fasilitator dalam tumbuh kembang anak

Usulan perbaikan kualitas produk dengan melakukan perbaikan terhadap semua sumber dari produk cacat, yaitu, dari faktor manusia melakukan beberapa perbaikan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh varietas kedelai berukuran besar dan sedang terhadap daya hantar listrik dan berbagai peubah vigor benih

Penelitian Harimurti (2008) menyebutkan bahwa peningkatan jumlah Obesitas pada anak- anak saat ini karena anak-anak lebih senang mengkonsumsi fast food modern yang

Potensi di bidang industri pertambangan tersebut membutuhkan strategi perencanaan dan pengembangan yang lebih komprehensif yang mempertimbangkan beberapa aspek,

Gatal di vagina merupakan gangguan dari kesehatan alat reproduksi yang sering di alami wanita yang penyebabnya sebagian besar disebabkan oleh adanya infeksi jamur dan infeksi

(1) Tanah gambut atau tanah organik adalah tanah yang berasal dari bahan induk organik seperti dari hutan rawa atau rumput rawa, dengan ciri dan sifat: tidak