• Tidak ada hasil yang ditemukan

One Stop West Java.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "One Stop West Java."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vi

ABSTRAK

Indonesia sangat terkenal akan keanekaragaman kesenian tradisionalnya.

Kesenian tradisional merupakan salah satu warisan leluhur yang perlu

dilestarikan. Masing – masing daerah dari Sabang hingga Meraoke memiliki keunikan dan ciri khas kesenian yang beraneka ragam. Jawa Barat merupakan

salah satu provinsi yang memiliki banyak kesenian tradisional.

Namun sayangnya saat ini kesenian tradisional Jawa Barat terancam

mengalami kepunahan. Hal ini dikarenakan masyarakat Jawa Barat itu sendiri

sudah mulai meninggalkan kesenian tradisional. Masyarakat lebih menyukai

kesenian luar negeri dibandingkan dengan kesenian dari daerahnya sendiri.

Faktor utamanya adalah karena di Jawa Barat itu sendiri sudah mulai sulit

ditemukan pusat kesenian.

Salah satu cara untuk menarik minat masyarakat terhadap kesenian

tradisional yaitu dengan menciptakan inovasi baru. Contohnya dengan

membangun sebuah pusat kesenian yang dapat menampung seluruh kesenian

tradisional yang dimiliki oleh Jawa Barat. Selain terdapat fasilitas tempat

kesenian, juga perlu ditunjang oleh fasilitas – fasilitas lain sehingga dapat

(2)

vii

ABSTRACT

Indonesia is very famous for the diversity of traditional arts. Traditional

arts is one of the heritage that needs to be preserved. Each region from Sabang

to Meraoke has an unique and characteristic of their diverse artistry. West

Java is one of province that has many traditional arts.

But unfortunately, nowadays the traditional arts of West Java threat with

extinction. It is because Sudanese (People who live in West Java) has

already started to abandon traditional art itself. The main factor is that in

West Java has begun to be hard to find arts center.

One of the ways for attracts people to the traditional art is by creating

new innovations. For example by building an arts center that can

accommodate all traditional art that is owned by West Java. In addition

to the art facility, there also needs to be supported by other facilities so as to

(3)

viii

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ... ii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1

1.2 Ide/Gagasan Konsep ... 1-4

1.3 Perumusan Masalah ... 1-5

1.4 Tujuan Perancangan ... 1-5

1.5 Manfaat Perancangan ... 1-5

1.6 Sumber Data ... 1-6

1.7Metode Pengumpulan Data ... 1-6

1.8 Sistematika Penulisan ... 1-6

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 2-1

2.1 Mengenal Kebudayaan Suku Sunda ... 2-1

2.2 Kesenian Jawa Barat... 2-2

2.3 Rumah Tradisional Jawa Barat ... 2-19

2.4 Keunikan Bahan Rumah Adat Sunda ... 2-20

2.5 Janur ... 2-22

(4)

ix

2.7 Tipe Auditorium ... 2-26

2.8 Persyaratan Visual ... 2-30

2.9 Persyaratan Audio/Akustik ... 2-34

2.10 Persyaratan Kenyamanan Auditorium ... 2-37

2.11 Perangkat Cahaya dan Sistem Suara ... 2-38

BAB 3 KONSEP PERANCANGAN ... 3-1

3.1Site Analisis ... 3-1

3.2 Analisa Fungsi ... 3-5

3.3 Survei Fungsi Sejenis ... 3-13

3.4 Target User ... 3-16

3.5 Analisis Fungsional dan Prograning ... 3-17

3.5.1 Besaran Kebutuhan Ruang ... 3-19

3.5.2 Bubble Diagram... 3-21

3.5.3 Tabel Kriteria Zoning ... 3-22

3.5.4 Zoning dan Blocking ... 3-24

3.6 Konsep dan Tema Perancangan ... 3-28

(5)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

3.1 Site Analisis 3-5

3.2 Tabel Besaran Kebutuhan Ruang 3-20

3.3 Tabel Kriteria Zoning 2-22

(6)
(7)

xii

3.25 Zoning Blocking Semi Basement 3-24

3.26 Zoning Blocking Ground Floor 3-25

3.27 Zoning Blocking First Floor 3-26

3.28 Zoning Blocking Second Floor 3-27

(8)

xiii

3.44 Konsep Pencahayaan 3-37

3.45 Konsep Pencahayaan 3-37

4.18 Entrance Saung Sunda 4-16

4.19 Saung Sunda 4-16

4.20 Kreasi Batik 4-17

(9)

1-1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Jawa Barat dikenal sebagai Kota Parahyangan/Tatar Sunda, yang berarti

tempat para Rahyang/Hyang bersemayam. Menurut cerita cerita masyarakat

kuno, Tatar Parahyangan tercipta dari berkah yang diberikan oleh para

Rahyang/Hyang. Kisah ini menggambarkan keindahan dan kemolekan alam

Tatar Sunda yang subur dan makmur.

Jawa Barat merupakan provinsi yang sangat potensial, dari segi sumber

(10)

BAB 1 Pendahuluan 1-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha sangat beraneka ragam, diantaranya adalah seni tari, seni karawitan, dan

upacara adat. Pada umumnya kesenian tradisional ditampilkan pada hajatan

dan acara besar lainnya.

Perkembangan zaman membuat masyarakat Jawa Barat mulai

meninggalkan kesenian tradisional dan dengan mudah menerima kesenian

modern. Menurut Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat (Disparbud

Jabar), tercatat 10 persen dari jumlah kesenian Jawa Barat sudah dinyatakan

punah, sedangkan 40 persen diantaranya menuju kepunahan.

Dalam upaya melestarikan kesenian Jawa Barat, pemerintah rutin

mengadakan acara yang menampilkan beragam kesenian Jawa Barat. Acara

tersebut umumnya diadakan di tempat – tempat umum, seperti kawasan

Monumen Perjuangan Rakyat, Alun – alum Ujung berung, kawasan Dago

Car Free day, dan tempat umum lainnya.

Lokasi penyelenggaraan event ini biasanya tidak menetap, karena kota

Bandung tidak memiliki tempat untuk memfasilitasi kesenian tradisional.

Kawasan Dago Tea House sejak dahulu dikenal sebagai pusat

kebudayaan/cagar budaya Jawa Barat, namun kini sudah mulai vacum.

Meskipun hingga saat ini kegiatan kesenian, seperti seni tari masih ada,

namun kegiatan kesenian di kawasan ini sudah tidak seramai dahulu. Bahkan

masyarakat pun kini sudah jarang mengunjungi kawasan Dago Tea House.

Vacumnya kawasan dago Tea House menyebabkan pemerintah jarang

menggunakan kawasan ini sebagai tempat untuk melestarikan kesenian Jawa

barat. Pemerintah lebih memilih tempat – tempat umum yang ramai

dikunjungi oleh masyarakat untuk mempermudah memperkenalkan kesenian

Jawa Barat.

Selain kawasan Dago Tea House, Bandung juga memiliki satu tempat

pelestarian kesenian Jawa Barat yang bernama Saung Angklung Udjo.

Tempat ini merupakan tempat pelestarian salah satu kesenian Jawa Barat

(11)

BAB 1 Pendahuluan 1-3

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha pertunjukkan angklung, cara bermain angklung, hingga workshop pembuatan

angklung. Saung Angklung Udjo ini sudah sangat terkenal hingga

mancanegara karena sudah berdiri sejak 1966. Namun, tempat ini lebih

banyak diminati oleh wisatawan mancanegara dibandingkan dengan

wisatawan lokal.

Kondisi kesenian di Jawa Barat sangat berbeda dengan kondisi kesenian di

Bali, dimana kesenian tradisional bali sudah dikenal hingga ke mancanegara.

Kondisi ini tidak terlepas dari antusiasme masyarakat Bali yang mayoritas

hidup dari kesenian. Di Bali wisatawan dapat dengan mudah mnyaksikan

kesenian Bali, karena banyak terdapat fasilitas yang menampilkan berbagai

macam jenis kesenian.

Selain pulau Bali, daerah yang memiliki nilai budaya yang sangat kental

adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, yang hingga kini masyarakatnya masih

mempertahankan peninggalan sejarah, contohnya Keraton Yogya sering

mengadakan ritual – ritual budaya pada malam – malam tertentu. Kentalnya

nilai budaya ini terlihat pada masyarakatnya yang sangat antusias mulai dari

anak – anak hingga orang tua. Selain itu juga di Yogyakarta terdapat fasilitas

yang menampilkan kesenian khas Yogyakarta, seperti Candi Prambanan,

Keraton Yogya, dan sebagainya.

Berdasarkan kondisi kebudayaan yang terjadi, penulis tertarik untuk

merancang pusat pagelaran seni Jawa Barat yang bernama One Stop West

Java. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk melestarikan kembali

kesenian tradisional Jawa Barat yang sudah mulai ditinggalkan oleh

masyarakat. Dalam hal ini penulis ingin menciptakan sebuah tempat yang

dapat menampung kesenian Jawa Barat yang kental akan nilai – nilai tradisi

Jawa Barat yang dikemas secara apik sehingga memiliki daya tarik tersendiri

(12)

BAB 1 Pendahuluan 1-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1.2 Ide/Gagasan Konsep

Dalam perancangan One Stop West Java ini, penulis ingin

memperkenalkan kesenian – kesenian tradisional warisan leluhur kepada

masyarakat, khususnya generasi muda. Kesenian yang akan ditampilkan

adalah seni tari dan seni karawitan.

Bandung sebagai ibu kota provinsi dinilai sangat cocok dijadikan sebagai

tempat untuk melestarikan kesenian. Hal ini di dukung karena sebelumnya di

Bandung sudah terdapat dua cagar budaya seni, yaitu kawasan Dago Tea

House dan Saung Angklung Udjo.

Perancangan One Stop West Java ini memanfaatkan kawasan Dago Tea

House yang kini sudah mulai vacum sehingga dapat bangkit kembali dan

menjadi cagar budaya khususnya untuk melestarikan kesenian Jawa Barat.

Kawasan Dago sangat cocok karena kawasan ini sangat strategis dan sudah

dikenal wisatawan lokal dan mancanegara.

Fasilitas utama dari perancangan ini adalah tempat pagelaran kesenian

Jawa Barat. Selain itu, didukung juga oleh fasilitas lain seperti perpustakaan,

gallery foto, Saung Sunda, sanggar seni, dll. Fasilitas yang disediakan di

tempat ini dibuat untuk memanjakan wisatawan sekaligus untuk

memperkenalkan berbagai macam kesenian Jawa Barat. Diharapkan One Stop

West Java ini dapat menjadi objek budaya Jawa Barat dan sebagai hiburan

yang bernilai edutaiment.

Hajatan Sunda dipilih sebagai konsep dari perancangan pusat pagelaran

seni Jawa Barat, karena pada umumnya kesenian tradisional biasanya

ditampilkan pada saat hajatan/pesta. Tema yang digunakan adalah janur

kuning, karena hajatan/pesta identik dengan pemasangan janur kuning. Janur

kuning dilambangkan sebagai simbol budaya secara turun temurun.

Keseluruhan dari perancangan One Stop West Java ini sangat kental akan

(13)

BAB 1 Pendahuluan 1-5

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1.3 Perumusan Masalah

Adapun masalah – masalah yang timbul dalam perancangan One Stop

West Java ini. Diantaranya adalah :

Bagaimana merancang One Stop West Java agar nuansa yang tercipta

terasa sangat kental akan budaya Jawa Barat?

Bagaimana agar One Stop West Java memiliki daya tarik tersendiri

untuk menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara?

1.4 Tujuan Perancangan

Merancang interior One Stop west Java dengan menggunakan

material – material yang biasa digunakan dalam merancang rumah

adat khas Jawa Barat, sehingga tercipta suasana yang kental akan

budaya Jawa Barat.

Perancangan One Stop West Java tidak hanya memfasilitasi tempat

pagelaran kesenian saja, melainkan terdapat fasilitas lain sebagai

pendukung yang dapat memanjakan wisatawan.

1.5 Manfaat Perancangan

One Stop West Java dapat dijadikan sebagai tempat objek budaya khas

Jawa Barat yang pertama di Indonesia.

Memberikan hiburan yang bernilai edutaiment.

Memberikan kemudahan kepada wisatawan yang ingin mengetahui

(14)

BAB 1 Pendahuluan 1-6

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1.6 Sumber Data

Penulis memperoleh data-data berupa studi kepustakaan dan literatur

tertulis, seperti: majalah interior arsitektur, buku pedoman dasar interior

arsitektur, buku-buku referensi, artikel dan lain sebagainya. Sebagai

data pelengkap penulis juga memperoleh data - data dari internet.

1.7 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk menyusun perancangan ini adalah:

Studi Pustaka, yaitu dengan melakukan studi perpustakaan untuk

mendapatkan data sebagai landasan teori dengan membaca literatur

buku dan media lain yang berhubungan dengan permasalahan desain.

Studi lapangan, yaitu mengadakan survey. Sejauh ini survey dan studi

lapangan yang dilakukan dengan metode observasi, dengan

melakukan pengamatan terhadap tempat pagelaran kesenian Jawa

Barat yang sudah ada untuk melihat keadaan dan permasalahan umum

yang ada di daerah Bandung.

Selain itu metode pengumpulan data dilakukan melalui situs – situs di

internet dan literatur yang lain guna melengkapi data – data yang

diperlukan.

1.8 Sistematika Penulisan

BAB 1, yaitu Bagian Pendahuluan, menjelaskan latar belakang masalah, ide

gagasan/konsep, studi banding kasus, identifikasi masalah perancangan,tujuan

perancangan,dan sistematika penulisan.

BAB 2 , yaitu Bab Landasan Teori, menjelaskan, menguraikan, dan

menerangkan tentang studi serupa dengan topik perancangan.

BAB 3, yaitu Bab Deskripsi Objek Studi, menjelaskan tentang objek studi,

ide implementasi konsep pada objek studi, analisa fisik, dana analisa

(15)

BAB 1 Pendahuluan 1-7

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha BAB 4, yaitu Bab Perancangan Interior, menjelaskan tentang pengaplikassian

konsep pada desain dan denah.

BAB 5, yaitu Bab Kesimpulan, menjelaskan tentang hasil simpulan dari

(16)

5-1

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dewasa ini minat masyarakat dalam mengunjungi tempat pertunjukkan

kesenian tradisional sangatlah kurang. Hal ini dikarenakan beberapa dari

tempat pertunjukkan memiliki kondisi bangunan dan ruangnya yang serba

terbatas, sehingga membuat masyarakat malas untuk datang. Jika hal ini

dibiarkan, maka kesenian tradisional akan menuju kepunahan.

Hal ini yang menjadi daya tarik penulis dalam perancangan “One Stop

West Java”. Perancangan ini berlokasi di kawasan Cagar Budaya Dago Tea

House. Kawasan ini sudah sejak lama dikenal baik oleh wisatawan lokal

maupun wisatawan mancanegara. Saat ini kawasan Dago Tea House ini sudah

(17)

BAB 5 Kesimpulan dan Saran 5-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha tetapi tidak seramai dulu. Alasan inilah yang mendorong penulis untuk

kembali menjadikan kawasan Dago Tea House menjadi kawasan cagar

budaya khususnya budaya tradisional Jawa Barat.

Penerapan konsep Hajatan Sunda pada perancangan bangunan ini

mewakili fungsi utama dari “One Stop West Java” sebagai tempat pagelaran

kesenian tradisional Jawa Barat.

Untuk menciptakan suasana yang kental akan budaya Jawa Barat, maka

material yang digunakan merupakan material khas rumah adat Jawa Barat

seperti bilik, lantai plesteran seman, bambu, kayu, dan sebagainya.

Dalam perancangan ini, selain terdapat fasilitas pertunjukkan, juga

didukung oleh fasilitas – fasilitas lain seperti Saung Sunda, Warung Sunda,

Sanggar Tari, Perpustakaan, dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk

memanjakan wisatawan yang datang sehingga merasa betah dan ingin datang

kembali.

5.2 Saran

Salah satu cara untuk menarik minat masyarakat datang ke tempat

pertunjukkan adalah dengan menciptakan inovasi baru. Baik dalam segi

bangunan maupun dalam segi fasilitas. Karena selama ini masyarakat sudah

mulai jenuh dengan fasilitas gedung pertunjukkan yang sudah ada. Hal ini

menjadi salah satu penyebab kesenian tradisional sedikit demi sedikit mulai

ditinggalkan. Oleh sebab itu inovasi – inovasi baru sangat berpengaruh besar

(18)

xii

DAFTAR PUSTAKA

Sooepandi, Atik. Sukanda, Enip. dan Kubarsah, Ubun.1994. Ragam Cipta.

 Bandung : CV.Sampurna

 http://id.wikipedia.org/wiki/janur

 http://undanganmenikah.com/janur-kuning/

Widiastuti, Indah. Harja, M Ichsan. dan Silalahi, Kesmar. 1993. Tipologi Bangunan Teater.Bandung : ITB

 http://www.anneahira.com/rumah-adat-suku-sunda.htm

 http://www.anneahira.com/rumah-adat-suku-sunda-6803.htm

Gambar

Gambar

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

[r]

SUPRAMA Sidoarjo menggunakan bahan pengemas PP dan OPP untuk mi kering, bahan pengemas VM-CCP dan OPP untuk mi instan, serta BOPP dan LDPE untuk seasoning.. Sumber daya

sesuai dengan syarat dan ketentuannya (kaifiyah/tuntunan Rasulullah S.a.w.) 24. Tersebut di bawah ini adalah merupakan hikmah shalat yang paling utama, bila dibandingkan

“ Pengaruh Kepercayaan Pada Merek ( Trust In a Brand) Terhadap Loyalitas Merek ( Brand Loyalty) Pada Konsumen Teh Siap Minum dalam Kemasan Merek Teh Botol Sosro di

Setelah melihat masalah-masalah yang terjadi pada Toko Sierra, maka akan dibuat sebuah aplikasi berbasis website untuk menangani masalah-masalah tersebut dan

- Pada periode audit (Februari 2017 s/d Januari 2018) penerimaan bahan baku perusahaan berupa kayu bulat hasil hutan kayu budidaya yang berasal dari hutan hak

Ketiga, Kewenangan pemanggilan paksa dan penyanderaan dalam praktiknya dilaksanakan oleh kepolisian akan menimbulkan persoalan baru sebab kepolisian hanya dapat

Kamu juga bisa menjahitnya dengan menentukan pola baju yang diinginkan.. Namun, kamu harus lebih sabar dan