• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan Materi UN Fisika SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ringkasan Materi UN Fisika SMA"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Ringkasan Materi

Ringkasan Materi

Ringkasan Materi

Ringkasan Materi UN

UN

UN

UN Fisika SMA

Fisika SMA

Fisika SMA

Fisika SMA

Per Indikator Kisi

Per Indikator Kisi

Per Indikator Kisi

Per Indikator Kisi----Kisi UN 2012

Kisi UN 2012

Kisi UN 2012

Kisi UN 2012

By

By

By

By Pak Anang

Pak Anang

Pak Anang

Pak Anang ((((

http://pak

http://pak

http://pak

http://pak----anang.blogspot.com

anang.blogspot.com

anang.blogspot.com

anang.blogspot.com

))))

SKL 5.

SKL 5.

SKL 5.

SKL 5. Memahami konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dan penerapannya

Memahami konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dan penerapannya

Memahami konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dan penerapannya

Memahami konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dan penerapannya

dalam berbagai

dalam berbagai

dalam berbagai

dalam berbagai penyelesaian masalah.

penyelesaian masalah.

penyelesaian masalah.

penyelesaian masalah.

5.1.

5.1.

5.1.

5.1. Menentukan besaran

Menentukan besaran----besaran

Menentukan besaran

Menentukan besaran

besaran

besaran

besaran

fisis

fisis

fisis

fisis

yang

yang

yang

yang

mempengaruhi

mempengaruhi

mempengaruhi

mempengaruhi

medan listrik dan hukum

medan listrik dan hukum

medan listrik dan hukum

medan listrik dan hukum

Coulomb.

Coulomb.

Coulomb.

Coulomb.

Hukum

Hukum

Hukum

Hukum Coulomb

Coulomb

Coulomb

Coulomb

“Besar gaya tarik atau gaya tolak antara dua muatan sebanding dengan muatan-muatannya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua muatan.”

2 3 4

5

6

5

7

8

7

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

2 3 gaya Coulomb (N)

4 3 konstanta untuk ruang hampa 3 6

9:;<3 9 > 10 ? Nm2/C2

56 3 muatan benda 1 (C) 57 3 muatan benda 2 (C)

8 3 jarak antara muatan 1 dan muatan 2 (m) @A 3 6

9:B3 8,85 > 10

E67 C2/Nm2 Penjelasan:

Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan:

Bila muatan berbeda mengalami gaya tarik-menarik. Bila muatan sejenis mengalami gaya tolak-menolak.

Kuat medan listrik

Kuat medan listrik

Kuat medan listrik

Kuat medan listrik

Besar kuat medan listrik adalah besar gaya Coulomb yang bekerja pada benda dibagi dengan besar muatan uji tersebut. Atau dengan kata lain besar gaya Couloumb tiap satu satuan muatan.

F 3

G

H

atau F 3 4

H IJ Keterangan:

Keterangan: Keterangan: Keterangan:

F 3 kuat medan listrik (N/C)

2 3 gaya Coulomb yang dialami muatan q (N) 4 3 konstanta untuk ruang hampa 3 6

9:;<3 9 > 10 ? Nm2/C2

5 3 muatan uji(C) 8 3 jarak antar muatan(m) @A 3

6

9:B3 8,85 > 10

E67 C2/Nm2 Penjelasan:

Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan:

Muatan positif arah kuat medan keluar dari muatan tsb. Muatan negatif arah kuat medan masuk menuju muatan tsb.

PRE

PRE

PRE

PREDIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

Bila pada gambar di bawah diketahui 5

6

3 5

7

3 10PC dan konstanta 4 3 9 > 10

?

Nm

2

/C

2

.

Maka nilai dan arah medan listrik di titik P adalah ….

A. 7,5 > 10

S

N/C menjauhi

5

7

A. 7,5 > 10

S

N/C menuju

5

7

B. 5,5 > 10

S

N/C menjauhi

5

7

C. 2,5 > 10

S

N/C menuju

5

7

D. 2,5 > 10

S

N/C menjauhi

5

7

Pada jarak 300 mm dari sebuah bola bermuatan 16 PC terdapat bola lain yang juga bermuatan

6

9

kali muatan

bola pertama. Letak titik yang kuat medan listriknya nol jika diukur dari bola bermuatan 16 PC adalah ....

A. 10 cm

B. 12 cm

C. 16 cm

D. 18 cm

E. 20 cm

U5

6

V

U5

7

6 cm

3 cm

U

56

U

57

U

56

W

57

W

57

V

8

56

U

(2)

Ringkasan Materi

Ringkasan Materi

Ringkasan Materi

Ringkasan Materi UN

UN

UN

UN Fisika SMA

Fisika SMA

Fisika SMA

Fisika SMA

Per Indikator Kisi

Per Indikator Kisi

Per Indikator Kisi

Per Indikator Kisi----Kisi UN 2012

Kisi UN 2012

Kisi UN 2012

Kisi UN 2012

By

By

By

By Pak Anang

Pak Anang

Pak Anang

Pak Anang ((((

http://pak

http://pak

http://pak

http://pak----anang.blogspot.com

anang.blogspot.com

anang.blogspot.com

anang.blogspot.com

))))

SKL 1.

SKL 1.

SKL 1.

SKL 1. Memahami prinsip

Memahami prinsip

Memahami prinsip

Memahami prinsip----prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak

prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak

prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak

prinsip pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak

langsung dengan

langsung dengan

langsung dengan

langsung dengan cermat, teliti dan objektif.

cermat, teliti dan objektif.

cermat, teliti dan objektif.

cermat, teliti dan objektif.

1.1.

1.1.

1.1.

1.1. Membaca

Membaca

Membaca

Membaca

hasil

hasil

hasil

hasil

pengukuran suatu alat ukur

pengukuran suatu alat ukur

pengukuran suatu alat ukur

pengukuran suatu alat ukur

dan menentukan hasil pengukuran dengan

dan menentukan hasil pengukuran dengan

dan menentukan hasil pengukuran dengan

dan menentukan hasil pengukuran dengan

memperhatikan aturan angka penting.

memperhatikan aturan angka penting.

memperhatikan aturan angka penting.

memperhatikan aturan angka penting.

Alat Ukur Panjang

Alat Ukur Panjang

Alat Ukur Panjang

Alat Ukur Panjang

Nama Alat

Skala terkecil

Cara pembacaan

Jangka sorong

0,1 mm

Skala tetap + Skala nonius

Mikrometer sekrup

0,01 mm

Skala tetap + Skala nonius

Gambar

Pengukuran

Pembacaan

Jumlah Angka

Penting

Angka

Pasti

Taksiran

Angka

6,7+0,04=6,74 cm

(6,74 7 0,005) cm

3

6, 7

4

7,5+0,14=7,64 mm

(7,64 7 0,005) mm

3

7, 5

1, 4

Angka

Angka

Angka

Angka PPPPenting (AP)

enting (AP)

enting (AP)

enting (AP)

Angka penting adalah angka yang didapat dari

hasil pengukuran.

Angka penting terdiri dari angka pasti dan

angka ragu-ragu (taksiran)

Aturan penulisan angka penting:

1. Angka bukan nol.

2. Angka nol yang terletak di antara angka

bukan nol.

3. Angka nol yang terletak pada deretan akhir

dari suatu bilangan decimal.

4. Angka nol disebelah kanan bilangan bulat

(garis bawah merupakan angka diragukan)

Hasil perhitungan operasi menurut angka

penting:

1. Penjumlahan dan pengurangan:

hanya boleh memiliki satu angka yang

ditaksir.

2. Perkalian dan pembagian:

jumlah angka penting sesuai dengan

bilangan dengan angka penting paling

sedikit.

3. Pemangkatan dan penarikan akar: jumlah

angka penting sama dengan bilangan yang

dipangkatkan atau ditarik akarnya.

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

Seorang siswa melakukan pengukuran pada sebuah pelat tipis menggunakan jangka sorong. Hasil

pengukuran panjang pelat terlihat pada gambar. Jika lebar pelat adalah 17 cm, maka luas dari pelat tipis

tersebut adalah ….

A. 21

B. 21,08

C. 21,1

D. 21,4

E. 21,42

1 2

0 10

6 7

0 10

0

(3)

1.2.

1.2.

1.2.

1.2. Menentukan

Menentukan

Menentukan

Menentukan

besar dan arah

besar dan arah

besar dan arah

besar dan arah

vektor serta menjumlah

vektor serta menjumlah //// mengurangkan besaran

vektor serta menjumlah

vektor serta menjumlah

mengurangkan besaran

mengurangkan besaran----besaran

mengurangkan besaran

besaran

besaran

besaran

vektor dengan

vektor dengan

vektor dengan

vektor dengan berbagai cara.

berbagai cara.

berbagai cara.

berbagai cara.

Misal diberikan tiga vektor sebagai berikut

Penjumlahan

Penjumlahan

Penjumlahan

Penjumlahan dan

dan

dan PPPPengurangan

dan

engurangan

engurangan

engurangan VVVVektor

ektor

ektor

ektor

1.

Metode Gambar

a. Metode segitiga

b. Metode jajaran genjang

c. Metode poligon

2. Menguraikan vektor

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

Besar dan arah resultan dari tiga buah vektor seperti gambar di bawah ini adalah ….

A. 40 N searah B

C

B. 40 N searah B

D

C. 40 N searah B

E

D. 30 N searah B

C

E. 30 N searah B

E

|G + H| = IG

C

+ H

C

+ 2GH cos J

|G K H| = IG

C

+ H

C

K 2GH cos J

G

H

L

G

H

G + H

G

L

G + L

G

KH

G K H

G

H

G + H

J

G

H

H

L

G + H + L

G

H

KL

G + H K L

B

B

M

B

N

B

M

= B cos J

B

N

= B sin J

O

BD= 30 N

30°

Q

BE= 30 N BC= 10 N

30°

J

G

KH

G K H

J

|B| = RB

MC

+ B

NC

tan J =

B

B

N M

J = GSL tan

B

B

N

M

Besar vektor:

Besar vektor:

Besar vektor:

Besar vektor:

(4)

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

T = kecepatan (m/s) U = jarak (m) V = waktu (s)

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

T = kecepatan linear (m/s) ω = kecepatan sudut (rad/s) R = jari-jari (m)

aX = percepatan sentripetal (m/s2) FX = gaya sentripetal (N)

m = massa benda (kg)

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

vY = kecepatan awal (m/s) vZ = kecepatan akhir (m/s) s = jarak tempuh (m) V = waktu tempuh (s)

SKL 2.

SKL 2.

SKL 2.

SKL 2. Memahami gejala alam dan ke

Memahami gejala alam dan ke

Memahami gejala alam dan ke

Memahami gejala alam dan ke

tttt

eraturannya dalam cakupan mekanika benda titik,

eraturannya dalam cakupan mekanika benda titik,

eraturannya dalam cakupan mekanika benda titik,

eraturannya dalam cakupan mekanika benda titik,

benda tegar,

benda tegar,

benda tegar,

benda tegar,

usaha,

usaha,

usaha,

usaha,

kekekalan energi, elastisitas, impuls, momentum

kekekalan energi, elastisitas, impuls, momentum

kekekalan energi, elastisitas, impuls, momentum

kekekalan energi, elastisitas, impuls, momentum

dan masalah

dan masalah

dan masalah

dan masalah

Fluida

Fluida

Fluida

Fluida

....

2.1.

2.1.

2.1.

2.1. Menentukan besaran

Menentukan besaran

Menentukan besaran----besaran fisis gerak lurus, gerak

Menentukan besaran

besaran fisis gerak lurus, gerak

besaran fisis gerak lurus, gerak

besaran fisis gerak lurus, gerak melingkar beraturan, atau gerak

melingkar beraturan, atau gerak

melingkar beraturan, atau gerak

melingkar beraturan, atau gerak

parabola

parabola

parabola

parabola....

Gerak Lurus

Gerak Lurus

Gerak Lurus

Gerak Lurus

1. Gerak Lurus Beraturan

T =

U

V

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan

T

[

= T

Y

0 GV

U = T

Y

V 0

1

2 GV

C

T

[C

= T

YC

0 2GU

Gerak Melingkar

Gerak Melingkar

Gerak Melingkar

Gerak Melingkar Beraturan

Beraturan

Beraturan

Beraturan

T = \]

G

^

=

T

C

]

B

^

= _

T

C

]

Hubungan roda

Hubungan roda

Hubungan roda

Hubungan roda----roda

roda

roda

roda

1. Tidak satu sumbu

T

`

= T

a

⇒ \

`

]

`

= \

a

]

a

2. Satu sumbu

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

T = kecepatan linear (m/s) \ = kecepatan sudut (rad/s)

Gerak Parabola

Gerak Parabola

Gerak Parabola

Gerak Parabola

Kecepatan di sembarang titik

Kcepatan (TM, TN)

sb Q sb O

Kondisi awal TYcos J TYsinJ Saat V sekon TYcos J TYsinJ K cV

Dimana,

T = RTMC0 TNC

Kedudukan peluru saat V sekon

Kedudukan (Q, O) Waktu yg diperlukan sb Q sb O

Kondisi

awal 0 0 0

Saat

V sekon TYcos J V   TYsin J V K12 cVC V Pada

titik tertinggi

TYCsin 2J 2c

TYCsinCJ

2c V = TYsinJ

c Pada

jarak terjauh 2

TYCsin 2J

2c 0 V = 2

TYsinJ c

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

TY = kecepatan awal (m/s2) TM = kecepatan arah sumbu Q (m/s2) TN = kecepatan arah sumbu O (m/s2) Q = posisi di sumbu Q (m)

O = posisi di sumbu O (m) J = sudut elevasi

c = percepatan gravitasi = 10 m/s2

PRE

PRE

PRE

PREDIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

Seorang pengendara mobil melaju dengan kecepatan 20 m/s. Ketika melihat ada "polisi tidur" di depannya

dia menginjak rem dan mobil berhenti setelah 5 sekon kemudian. Maka jarak yang ditempuh mobil tersebut

sampai berhenti adalah ….

A. 50 m

B. 100 m

C. 150 m

D. 200 m

E. 250 m

Sebuah benda melakukan gerak melingkar berjari-jari ], kecepatan sudutnya \, dan percepatan

sentripetalnya 4 m/s

2

, jika kecepatan sudutnya

D

C

\ percepatan sentripetalnya menjadi 2 m/s

2

, maka jari-jari

lingkarannya menjadi ….

A. 2]

B. ]

C.

DC

]

D.

Dg

]

E.

Dh

i

j

i

j

i

j

\

`

= \

a

]

T

` `

=

T

a

]

a

GL

BB

(5)

2.2.

2.2.

2.2.

2.2. Menentukan berbagai besaran dalam hukum Newton dan

Menentukan berbagai besaran dalam hukum Newton dan

Menentukan berbagai besaran dalam hukum Newton dan penerapannya dalam

Menentukan berbagai besaran dalam hukum Newton dan

penerapannya dalam

penerapannya dalam

penerapannya dalam

kehidupan sehari

kehidupan sehari

kehidupan sehari

kehidupan sehari----hari.

hari.

hari.

hari.

Hukum I Newton

Hukum I Newton

Hukum I Newton

Hukum I Newton

“Setiap benda akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja padanya.”

ΣB = 0 n T = 0

T = tetap

Hukum II Newton

Hukum II Newton

Hukum II Newton

Hukum II Newton

“Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya pada sebuah benda sebanding dan searah dengan resultan gaya tersebut dan berbanding terbalik dengan massa benda.”

G =

Σ_

ΣB

Hukum

Hukum

Hukum

Hukum III Newton

III Newton

III Newton

III Newton

“Gaya aksi dan reaksi sama besar tetapi berlawanan arah dan bekerja pada dua benda yang berbeda.”

B

op^q

= KB

rsop^q

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

Dua buah benda A dan benda B masing-masing bermassa 2 kg dan 3 kg diikat dengan

tali melalui sebuah katrol yang licin seperti gambar. Jika besar percepatan gravitasi

adalah 10 m/s

2

maka besarnya tegangan tali adalah ….

A. 20 N

B. 21 N

C. 22 N

D. 23 N

E. 24 N

2.3.

2.3.

2.3.

2.3. Menentukan besaran

Menentukan besaran

Menentukan besaran----besaran fisis dinamika rotasi (torsi,

Menentukan besaran

besaran fisis dinamika rotasi (torsi,

besaran fisis dinamika rotasi (torsi,

besaran fisis dinamika rotasi (torsi, momentum sudut, momen

momentum sudut, momen

momentum sudut, momen

momentum sudut, momen

inersia, atau titik berat) dan

inersia, atau titik berat) dan

inersia, atau titik berat) dan

inersia, atau titik berat) dan penerapannya berdasarkan hukum II Newton dalam

penerapannya berdasarkan hukum II Newton dalam

penerapannya berdasarkan hukum II Newton dalam

penerapannya berdasarkan hukum II Newton dalam

masalah benda tegar.

masalah benda tegar.

masalah benda tegar.

masalah benda tegar.

Titik berat

Titik berat

Titik berat

Titik berat

Titik berat benda persegi/persegi

panjang/benda teratur terletak di

perpotongan kedua diagonal

Titik berat benda segitiga adalah sepertiga

tinggi dari alas.

Terletak pada perpotongan kedua garis

vertikal untuk benda sembarang.

Titik berat benda gabungan

Titik berat benda gabungan

Titik berat benda gabungan

Titik berat benda gabungan

Q 6

Σ

ΣQ

ℓq

Q

q

q

6

Σi

q

Q

q

ΣQ

q

6

Σu

q

Q

q

ΣQ

q

6

Σ_Q

q

ΣQ

q

O 6

Σ

ΣO

ℓq

O

q

q

6

Σi

q

O

q

ΣO

q

6

Σu

q

O

q

ΣO

q

6

Σ_O

q

ΣO

q

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan: ℓ 6 panjang (m) i 6 luas (m2) u 6 volume (m3) _ 6 massa benda (kg) J 6 sudut antara B dan v

TTTTorsi

orsi

orsi

orsi

w 6 S x B 6 B

sin J

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

w 6 torsi/momen gaya (mN) B 6 gaya yang bekerja (rad/s) S 6 lengan momen (m)

ℓ 6 jarak poros ke gaya (m) J 6 sudut antara B dan y

Momentum sudut

Momentum sudut

Momentum sudut

Momentum sudut

z 6 {ω

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

z 6 momentum sudut (kgm2/s) { 6 momen inersia (kg m2) \ 6 kecepatan sudut (rad/s)

Momen inersia

Momen inersia

Momen inersia

Momen inersia

{ 6 | _S

C

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

{ 6 momen inersia (kg m2) _ 6 massa benda (kg)

r 6 jarak partikel terhadap titik poros (m)

Dinamika rotasi (Hukum II Newton rotasi)

Dinamika rotasi (Hukum II Newton rotasi)

Dinamika rotasi (Hukum II Newton rotasi)

Dinamika rotasi (Hukum II Newton rotasi)

Σw 6 {}

Keterangan: Keterangan:Keterangan: Keterangan:

w 6 torsi/momen gaya (mN) { 6 momen inersia (kg m2) } 6 percepatan sudut(rad/s2)

PREDIKSI

PREDIKSI

PREDIKSI

PREDIKSI SOAL UN 2012

SOAL UN 2012

SOAL UN 2012

SOAL UN 2012

Letak koordinat titik berat benda 2 dimensi

seperti tampak pada gambar disamping adalah ..

A. ( 3,0 ; 4,0 )

B. ( 1,0 ; 3,0 )

C. ( 3,7 ; 2.0 )

D. ( 4,2 ; 2,0 )

E. ( 5,2 ; 3,0 )

A B

0 3 6

Q

(6)

Besarnya tegangan tali •

`

da •

a

pada gambar di atas adalah …

A.

30 N dan 35 N

B. 25 N dan 30 N

C. 20 N dan 25 N

D. 35 N dan 30 N

E. 30 N dan 25 N

2.4.

2.4.

2.4.

2.4. Menentukan

Menentukan

Menentukan

Menentukan

hubungan

hubungan

hubungan

hubungan

usaha dengan perubahan energi

usaha dengan perubahan energi

usaha dengan perubahan energi

usaha dengan perubahan energi

dalam

dalam kehidupan sehari

dalam

dalam

kehidupan sehari

kehidupan sehari----hari

kehidupan sehari

hari

hari

hari

atau menentukan besaran

atau menentukan besaran

atau menentukan besaran

atau menentukan besaran----besaran yang terkai

besaran yang terkai

besaran yang terkait.

besaran yang terkai

t.

t.

t.

Usaha

Usaha

Usaha

Usaha

€ 6 B ∙ U

6 BU sin J

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan: € 6 usaha (joule) B 6 gaya (N) U 6 perpindahan (m) J 6 sudut antara B dan U

Energi

Energi

Energi

Energi K

K

Kinetik

K

inetik

inetik

inetik

‚ƒ 6

1

2

_T

C

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

‚ƒ 6 energi kinetik (joule) _ 6 massa (kg)

T 6 kecepatan benda (m/s)

Energi

Energi

Energi

Energi P

P

Potensial

P

otensial

otensial

otensial

‚„ 6 _c…

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

‚„ 6 energi potensial (joule) _ 6 massa (kg)

c 6 percepatan gravitasi 6 10 m/s2 … 6 ketinggian (m)

Hubungan antara

Hubungan antara

Hubungan antara

Hubungan antara U

U

U

Usaha dan

saha dan

saha dan E

saha dan

E

E

Energ

nerg

nerg

nergiiii

€ 6 ∆‚

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan: € 6 usaha (joule) ∆‚ 6 selisih energi (joule)

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam, kemudian bergerak lurus dengan percepatan 3 m/s. Usaha

yang di ubah menjadi energi kinetik setelah 2 detik adalah …

A. 6 joule

B. 12 joule

C. 24 joule

D. 48 joule

E. 72 joule

2.5.

2.5.

2.5.

2.5. Menjelaskan pengaruh gaya pada sifat

Menjelaskan pengaruh gaya pada sifat

Menjelaskan pengaruh gaya pada sifat e

Menjelaskan pengaruh gaya pada sifat

e

elastisitas bahan atau menentukan besaran

e

lastisitas bahan atau menentukan besaran

lastisitas bahan atau menentukan besaran----

lastisitas bahan atau menentukan besaran

besaran terkait pada konsep

besaran terkait pada konsep

besaran terkait pada konsep

besaran terkait pada konsep elastisita

elastisita

elastisita

elastisitas.

s.

s.

s.

Modulus Elastisitas (Modulus Young)

Modulus Elastisitas (Modulus Young)

Modulus Elastisitas (Modulus Young)

Modulus Elastisitas (Modulus Young)

Tegangan

Regangan

Modulus

ˆ 6

B

i

‰ 6

∆z

z

‚ 6

ˆ

Keterangan: Keterangan:Keterangan: Keterangan:

‚ 6 modulus elastisitas (N/m2) ˆ 6 tegangan (N/m2)

‰ 6 regangan B 6 gaya (N)

i 6 luas penampang (m2) z 6 panjang mula-mula (m) ∆z 6 perubahan panjang (m)

Hukum Hooke

Hukum Hooke

Hukum Hooke

Hukum Hooke / Elastisitas Pegas

/ Elastisitas Pegas

/ Elastisitas Pegas

/ Elastisitas Pegas

“Jika gaya tarik tidak melampui batas elastisitas pegas, pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan gaya tariknya”

B 6 | ∙ ∆Q

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

B 6 gaya yang dikerjakan pada pegas (N) | 6 konstanta pegas (kg/m2)

∆Q 6 pertambahan panjang pegas (m)

Susunan Pegas

Susunan Pegas

Susunan Pegas

Susunan Pegas

Susunan seri pegas Susunan paralel pegas 1

|^

6 1 |D

01 |C

0 ⋯ 01 |‹

|Œ6 |D0 |C0 ⋯ 0 |‹

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

Grafik disamping menunjukkan pertambahan

panjang pegas (Q) , akibat pengaruh gaya (B)

yang berbeda-beda berbeda-beda. Besarnya

kontanta pegas tersebut adalah ....

A. 50 N/m

B. 40 N/m

C. 30 N/m

D. 20 N/m

E. 10 N/m

A B •`

•a

2 kg

(7)

2.6.

2.6.

2.6.

2.6. Menentukan besaran

Menentukan besaran

Menentukan besaran----besaran

Menentukan besaran

besaran

besaran

besaran

fisis

fisis

fisis

fisis

yyyyang terkait dengan hukum kekekalan energi

ang terkait dengan hukum kekekalan energi

ang terkait dengan hukum kekekalan energi

ang terkait dengan hukum kekekalan energi

mekani

mekani

mekani

mekanik.k.k.k.

Energi mekanik

Energi mekanik

Energi mekanik

Energi mekanik

‚• = ‚„ 0 ‚ƒ

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

‚• = energi mekanik (joule) ‚„ = energi potensial (joule) ‚ƒ = energi kinetik (joule)

Hukum kekekalan energi mekanik

Hukum kekekalan energi mekanik

Hukum kekekalan energi mekanik

Hukum kekekalan energi mekanik

‚•

D

= ‚•

C

‚„

D

0 ‚ƒ

D

= ‚„

C

0 ‚ƒ

C

_c…

D

0

1

2

_T

DC

6 _c…

C

0

1

2

_T

C

C

Di titik A

‚ƒ

`

6

0

‚„

`

6 _c…

`

Di titik B

‚ƒ

a

6

1

2

_T

aC

6 _c(…

`

K …

a

)

‚„

a

6 _c…

a

Di titik C

‚ƒ

Ž

6

1

2

_T

Ž

C

‚„

Ž

6

0

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

Sebuah benda bermassa 100 gram jatuh bebas dari ketinggian 20 m. kecepatan benda pada saat

mencapai ketinggian 5 m dari permukaan tanah adalah ...

A. 20 m/s

B. 15 m/s

C. 10√3 m/s

D. 10√2 m/s

E. 10 m/s

2.7.

2.7.

2.7.

2.7. Menentukan besaran

Menentukan besaran

Menentukan besaran----besaran fisis yang terkait dengan tumbukan, impuls atau hukum

Menentukan besaran

besaran fisis yang terkait dengan tumbukan, impuls atau hukum

besaran fisis yang terkait dengan tumbukan, impuls atau hukum

besaran fisis yang terkait dengan tumbukan, impuls atau hukum

kekekalan momentum.

kekekalan momentum.

kekekalan momentum.

kekekalan momentum.

Impuls

Impuls

Impuls

Impuls

{ = B ∙ ∆V

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan: { = impuls (Ns) B = gaya (N) ∆V = selang waktu (s)

Momentum

Momentum

Momentum

Momentum

• = _T

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

• = momentum (kg m/s) _ = massa (kg)

T = kecepatan (m/s)

Hubungan Impuls dan Momentum

Hubungan Impuls dan Momentum

Hubungan Impuls dan Momentum

Hubungan Impuls dan Momentum

{ = ƥ

B ∙ ∆V = _ ∙ ∆T

B ∙ ∆V = _ ∙ (T

C

K T

D

)

Hukum Kekekalan Momentum

Hukum Kekekalan Momentum

Hukum Kekekalan Momentum

Hukum Kekekalan Momentum

• = •′

D

0 •

C

= •

D’

0 •

C’

_

D

T

D

0 _

C

T

C

= _

D

T

D’

0 _

C

T

C’

Tumbukan

Tumbukan

Tumbukan

Tumbukan

Pada tumbukan berlaku:

• = • dan “ = K ”

T

T

C’

K T

D’

C

K T

D

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

“ = koefisien restitusi

Jenis

Jenis

Jenis

Jenis----jenis Tumbukan

jenis Tumbukan

jenis Tumbukan

jenis Tumbukan

1. Lenting sempurna (“ = 1)

2. Lenting sebagian (0 – “ – 1)

3. Tidak lenting sama sekali (“ = 0)

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

Sebuah bola yang massanya 100 gram dipukul dengan gaya 25 N dalam waktu 0,1 sekon. Jika mula-mula bola

diam, maka kecepatan bola setelah dipukul adalah ....

A. 10 m/s

B. 15 m/s

C. 20 m/s

D. 25 m/s

E. 30 m/s

Dua buah benda massanya masing-masing 10 kg dan 6 kg bergerak dalam bidang datar licin dengan

kecepatan 4 m/s dan 8 m/s dalam arah yang berlawanan. Jika terjadi tumbukan lenting sempurna, maka

kecepatan masing-masing benda setelah tumbukan adalah ....

A. 5 m/s dan 7 m/s searah gerak semula

B. 5 m/s dan 7 m/s berlawanan arah gerak semula

C. 6 m/s dan 10 m/s searah gerak semula

D. 6 m/s dan 10 m/s berlawanan arah gerak semula

E. 10 m/s dan 4 m/s berlawanan arah gerak semula

i

j

…`

…a

…`K …a

Ta

(8)

2.8.

2.8.

2.8.

2.8. Menjelaskan hukum

Menjelaskan hukum

Menjelaskan hukum----hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik dan

Menjelaskan hukum

hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik dan

hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik dan

hukum yang berhubungan dengan fluida statik dan dinamik dan

penerapannya dalam kehidupan sehari

penerapannya dalam kehidupan sehari

penerapannya dalam kehidupan sehari

penerapannya dalam kehidupan sehari----hari.

hari.

hari.

hari.

Fluida statik

Fluida statik

Fluida statik

Fluida statik

Tekanan Hidrostatis

Tekanan Hidrostatis

Tekanan Hidrostatis

Tekanan Hidrostatis

= „

Y

0 šc…

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

P› = tekanan hidrostatis (Pa) PY = tekanan udara luar (Pa) ρ = massa jenis (kg/m3)

g 6 percepatan gravitasi = 10 m/s2

h = kedalaman (m)

Hukum Pascal

Hukum Pascal

Hukum Pascal

Hukum Pascal

D

= „

C

B

D

iD

=

iC

B

C

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

PD = tekanan di pipa A (N/m2)

PD = tekanan di pipa B (N/m2)

FD = gaya di pipa A (N)

FC = gaya di pipa B (N)

AD = luas penampang pipa A (m2)

AC = luas penampang pipa B (m2)

Hukum Archimedes

Hukum Archimedes

Hukum Archimedes

Hukum Archimedes

“Benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya di dalam fluida, akan mendapat gaya ke atas sebesar volume benda yang tercelup, atau sebesar volume benda yang dipindahkan”

B

`

= š•u

c atau B

`

= ž K ž

Benda di dalam fluida

Benda di dalam fluida

Benda di dalam fluida

Benda di dalam fluida:

1. Terapung (š

Ÿ

– š

)

2. Melayang šŸ

= š•¡

3. Tenggelam (šŸ

¢ š•)

Tegangan

Tegangan

Tegangan

Tegangan Permukaan

Permukaan

Permukaan

Permukaan

£ =Bv ¤£ = ž

2z , untuk benda batang £ =2¥] , untuk benda lingkaranž Keterangan:

Keterangan:Keterangan: Keterangan:

£ = tegangan permukaan (N/m) ž = berat benda (kg)

z = panjang (m) ] = jari-jari (m)

Kapilaritas

Kapilaritas

Kapilaritas

Kapilaritas

… =

2£ L¦U J

šcS

Keterangan: Keterangan:Keterangan: Keterangan:

… = naik turunnya fluida (m) £ = tegangan permukaan (N/m)

J = sudut kontak (raksa sudut tumpul, air sudut lancip) š = massa jenis fluida (kg/m3)

c = percepatan gravitasi = 10 m/s2

S = jari-jari pipa kapiler (m)

Viskositas Fluida

Viskositas Fluida

Viskositas Fluida

Viskositas Fluida

B

=

6¥§ST

Keterangan: Keterangan:Keterangan: Keterangan: B• 6 gaya Stokes (N)

§ 6 koefisien viskositas (kg/ms) S 6 jari-jari (m)

T 6 kecepatan (m/s)

Fluida dinamik

Fluida dinamik

Fluida dinamik

Fluida dinamik

Persamaan Kontinuitas

Persamaan Kontinuitas

Persamaan Kontinuitas

Persamaan Kontinuitas

¨ 6 iT 6

u

V 6 tetap

¨

D

6 ¨

C

i

D

T

D

6 i

C

T

C

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan: ¨ 6 debit (m3/s) i 6 luas penampang (m2) T 6 kecepatan fluida (m/s) u 6 volume (m3)

V 6 waktu yang diperlukan (s) iD 6 luas penampang 1 (m2) iC 6 luas penampang 2 (m2)

TD 6 kecepatan fluida di penampang 1 (m/s) TC 6 kecepatan fluida di penampang 2 (m/s)

Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli

Hukum Bernoulli

Asas Toricelli

„ 0 šc… 0

1

2 šT

C

6 tetap

Tangki bocor

T 6 I2c…

D

V 6 R

ª

Q 6 2I…

D

C

Keterangan: Keterangan:Keterangan: Keterangan:

„ 6 tekanan luar (Pa) š 6 massa jenis fluida (kg/m3) … 6 ketinggian (m)

T 6 kecepatan fluida (m/s) c 6 percepatan gravitasi (m/s2)

…D 6 jarak permukaan fluida ke lubang (m) …C 6 jarak lubang terhadap tanah (m)

Gaya angkat pesawat

B

`

6

DC

š(T

DC

K T

CC

)i

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

B` 6 gaya angkat pesawat (N) š 6 massa jenis fluida (kg/m3)

TD 6 kecepatan udara di atas sayap pesawat (m/s) TC 6 kecepatan udara di bawah sayap pesawat (m/s) „D 6 tekanan udara di atas sayap pesawat (Pa) „C 6 tekanan udara di bawah sayap pesawat (Pa)

Pipa Venturi

D

0 „

C

6 šc…

T

CC

K T

DC

6 2c…

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

„D 6 tekanan fluida di titik 1 (Pa) „C 6 tekanan fluida di titik 2 (Pa) TD 6 kecepatan di titik 1 (m/s) TC 6 kecepatan di titik 2 (m/s) š 6 massa jenis fluida (kg/m3) c 6 percepatan gravitasi (m/s2)

… 6 selisih ketinggian permukaan kedua pipa (m)

… i … „Y BD BC

iD iC

Volume benda tercelup Gaya angkat 1 2 3 TD TC iC iD 1 2 …D

…C Q

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

B` 6 gaya Archimedes/gaya angkat (N) š• 6 massa jenis fluida (kg/m3) u′ 6 volume benda yang tercelup (m3) c = percepatan gravitasi = 10 m/s2

ž = berat benda di udara (N) ž′ = berat benda di dalam fluida (N)

TD „D

TC „C

„D TD TC „C

J

air raksa J

(9)

3,05 m

1,25 m

PRE

PRE

PRE

PRE

DIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

Tekanan hidrostatis pada suatu titik di dalam bejana yang berisi zat cair ditentukan oleh:

(1) massa jenis zat cair

(2) volume zat cair dalam bejana

(3) kedalaman titik dari permukaan zat cair

(4) bentuk bejana

Pernyataan yang benar adalah ….

A. (1), (2), dan (3)

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (4)

D. (4)

E. (1), (2), (3), dan (4)

Sebuah tangki di isi dengan air sampai mencapai ketinggian 3,05 m. Pada

jarak 1,25 m dari dasar tangki terdapat sebuah kran dengan luas

penampang 1 cm2. Kecepatan keluarnya air dari kran adalah ....

A. 2 m/s

B. 3 m/s

C. 4 m/s

D. 5 m/s

E.

6 m/s

(10)

SKL 3.

SKL 3.

SKL 3.

SKL 3. Memahami

Memahami

Memahami

Memahami

konsep kalor

konsep kalor

konsep kalor

konsep kalor

dan prinsip konservasi kalor,

dan prinsip konservasi kalor,

dan prinsip konservasi kalor,

dan prinsip konservasi kalor,

serta

serta

serta

serta

sifat gas ideal, dan

sifat gas ideal, dan

sifat gas ideal, dan

sifat gas ideal, dan

perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika dalam penerapannya mesin

perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika dalam penerapannya mesin

perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika dalam penerapannya mesin

perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika dalam penerapannya mesin

kalor.

kalor.

kalor.

kalor.

3.1.

3.1.

3.1.

3.1. Menentukan pengaruh kalor terhadap suatu zat, perpindahan kalor, atau asas Black

Menentukan pengaruh kalor terhadap suatu zat, perpindahan kalor, atau asas Black

Menentukan pengaruh kalor terhadap suatu zat, perpindahan kalor, atau asas Black

Menentukan pengaruh kalor terhadap suatu zat, perpindahan kalor, atau asas Black

dalam

dalam

dalam

dalam pemecahan masalah

pemecahan masalah

pemecahan masalah

pemecahan masalah

Kalor

Kalor

Kalor

Kalor

¨ 6 _ L ∆V

¨ 6 _z

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

¨ 6 besarnya kalor yang diserap atau dilepas (joule) _ 6 massa benda (kg)

L 6 kalor jenis benda (J/kg°C) ∆V 6 perubahan suhu (°C) z 6 kalor laten (J/kg)

Satuan Kalor

Satuan Kalor

Satuan Kalor

Satuan Kalor

1 joule = 0,24 kalori

1 kalori = 4,2 joule

Azas Black

Azas Black

Azas Black

Azas Black

“Pada percampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat bersuhu tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat bersuhu rendah”

¨^sroŒ

= ¨-sŒo^

Perpindahan Kalor

Perpindahan Kalor

Perpindahan Kalor

Perpindahan Kalor

Konduksi

® =

¨

V =

| i ƥ

z

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

® =¯[= besarnya kalor yang merambat tiap detik (J/s) | = konduktivitas termal (W/m K)

i = luas permukaan (m2)

∆V = perubahan suhu (K) z = panjang penghantar (m)

Konveksi

® =

¨

V = … i ∆V

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

® =¯[= besarnya kalor yang merambat tiap detik (J/s) … = koefisien konveksi (J/s m2 K)

i = luas permukaan (m2)

∆V = perubahan suhu (K)

Radiasi

® =

¨

V = “ ˆ •

g

i

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

® =¯[= besarnya kalor yang merambat tiap detik (J/s) “ = emisivitas °“ = 1; penyerap sempurna0 – “ – 1

“ = 0; penyerap paling jelek

ˆ = konstanta Stefan-Boltzman (5,67 x 10±hW/m2 K4)

• = perubahan suhu (K) i = luas permukaan (m2)

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

Di dalam sebuah bejana besi bermassa 200 gr terdapat 100 gr minyak bersuhu 20°C. Di dalam bejana

dimasukkan 50 gr besi bersuhu 75°C. Bila suhu bejana naik 75°C dan kalor jenis minyak adalah 0,43 kal/g °C,

maka kalor jenis besi adalah ....

A. 0,143 kal/g °C

B. 0,098 kal/g °C

C. 0,084 kal/g °C

D. 0,075 kal/g °C

E. 0,064 kal/g °C

Dua buah batang logam A dan B memiliki ukuran yang sama tetapi jenisnya berbeda dihubungkan seperti

gambar:

Kedua logam memiliki suhu yang beda pada kedua ujungnya. Jika koefisien konduksi termal A adalah

setengah konduksi termal B, maka suhu pada sambungan batang adalah ....

A. 55 °C

B. 45 °C

C. 35 °C

D. 29 °C

E. 24 °C

3.2.

3.2.

3.2.

3.2. Menjelaskan persamaan umum gas ideal pada berbagai proses termodinamika dan

Menjelaskan persamaan umum gas ideal pada berbagai proses termodinamika dan

Menjelaskan persamaan umum gas ideal pada berbagai proses termodinamika dan

Menjelaskan persamaan umum gas ideal pada berbagai proses termodinamika dan

penerapannya.

penerapannya.

penerapannya.

penerapannya.

Persamaan Gas Ideal

Persamaan Gas Ideal

Persamaan Gas Ideal

Persamaan Gas Ideal

„u = ²]• atau „u = ³|•

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

„ = tekanan gas ideal (Pa) u = volume gas ideal (m3)

³ = jumlah partikel gas

] = tetapan gas umum n 8,31 x 100,082 liter atm molEJ mol⁄ KK

| = tetapan Boltzman (1,38 x 10±CEJ K⁄ ) • = suhu (K)

² = jumlah mol gas (mol)µ² = ¶ ¶·

² =¹¸

º

³» = bilangan Avogadro (6,02 x 10CE partikel) _ = massa partikel gas

•r = massa molekul gas

A B 4°—

(11)

Hukum Boyle

Hukum Boyle

Hukum Boyle

Hukum Boyle----Gay

Gay

Gay----Lussac

Gay

Lussac

Lussac

Lussac

D

u

D

D

=

C

u

C

C

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

„D = tekanan mutlak awal gas ideal (Pa) „C = tekanan mutlak akhir gas ideal (Pa) uD = volume awal gas ideal (m3) uC = volume akhir gas ideal (m3) •D = suhu awal gas ideal (K) •C = suhu akhir gas ideal (K)

Energi Kinetik Gas Ideal

Energi Kinetik Gas Ideal

Energi Kinetik Gas Ideal

Energi Kinetik Gas Ideal

‚ƒ =

EC

²]• atau ‚ƒ =

EC

³|•

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

‚ƒ = energi kinetik gas ideal (Pa)

² = jumlah mol gas (mol) ³ = jumlah partikel gas

] = tetapan gas umum n0,082 liter atm mol8,31 x 10EJ mol⁄ KK

| = tetapan Boltzman (1,38 x 10±CE J/K)

• = suhu (K)

Kecepatan Efektif Gas Ideal

Kecepatan Efektif Gas Ideal

Kecepatan Efektif Gas Ideal

Kecepatan Efektif Gas Ideal

T

r¸^

= R

E¼½¸

atau T

r¸^

= R

Ep½¸

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

Tr¸^= kecepatan efektif gas ideal (m/s)

] = tetapan gas umum n 8,31 x 100,082 liter atm molEJ mol⁄ KK | = tetapan Boltzman (1,38 x 10±CEJ K⁄ )

_ = massa partikel gas ideal (kg)

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

Sebuah ruang tertutup berisi gas idela dengan suhu T dan kecepatan partikel gas . Jika suhu gas

dipanaskan menjadi 3T maka kecepatan gas menjadi ....

A. T

C

B. 3T

C. T√3

D. T

E.

DE

T

3.3.

3.3.

3.3.

3.3. Menentukan besaran fisis

Menentukan besaran fisis

Menentukan besaran fisis yang berkaitan

Menentukan besaran fisis

yang berkaitan

yang berkaitan

yang berkaitan dengan proses termodinamika pada mesin

dengan proses termodinamika pada mesin

dengan proses termodinamika pada mesin

dengan proses termodinamika pada mesin

kalor.

kalor.

kalor.

kalor.

Siklus

Siklus

Siklus

Siklus

Siklus adalah proses perubahan suatu gas

tertentu yang selalu kembali kepada keadaan

awal proses.

Siklus Carnot

Siklus Carnot

Siklus Carnot

Siklus Carnot

1. Proses pemuaian secara isotermis (A ke B) menyerap kalor ¨D dan

mengubahnya menjadi €D.

2. Proses pemuaian secara adiabatik (B ke C) melakukan usaha €C.

3. Proses penampatan secara isotermik (C ke D) melepas kalor ¨C.

4. Proses pemampatan secara adiabatik (D ke A)

Mesin Carnot

Mesin Carnot

Mesin Carnot

Mesin Carnot

Usaha mesin Carnot:

€ = ¨

D

K ¨

C

Efisiensi mesin Carnot:

§ = ¾1 K

D

C

¿ 100%

§ = ¾1 K

¨

¨

D

C

¿ 100%

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

¨D = kalor yang diberikan pada gas oleh reservoir suhu

tinggi •D

¨C = kalor yang diberikan pada gas oleh reservoir suhu

rendah •C

•D = suhu reservoir tinggi (K)

•C = suhu reservoir rendah (K)

€ = usaha yang dilakukan mesin carnot (J) § = efisiennsi mesin carnot

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoar suhu tinggi bersuhu 800 K mempunyai efisiensi sebesar

40%. Agar efisiensi naik menjadi 50%, maka suhu reservoar suhu tinggi dinaikkan menjadi ….

A. 900 K

B. 960 K

C. 1000 K

D. 1180 K

E. 1600 K

A B

(12)

SKL 4.

SKL 4.

SKL 4.

SKL 4.

Menganalisis konsep dan prinsip gelombang, optik

Menganalisis konsep dan prinsip gelombang, optik

Menganalisis konsep dan prinsip gelombang, optik

Menganalisis konsep dan prinsip gelombang, optik

dan bunyi

dan bunyi

dan bunyi

dan bunyi

dalam berbagai

dalam berbagai

dalam berbagai

dalam berbagai

penyelesaian masalah

penyelesaian masalah

penyelesaian masalah

penyelesaian masalah dan produk teknologi.

dan produk teknologi.

dan produk teknologi.

dan produk teknologi.

4.1.

4.1.

4.1.

4.1. Menentukan

Menentukan

Menentukan ciri

Menentukan

ciri

ciri

ciri----ciri

ciri

ciri

ciri dan besaran fisis pada gelombang.

dan besaran fisis pada gelombang.

dan besaran fisis pada gelombang.

dan besaran fisis pada gelombang.

Jenis Gelombang

Jenis Gelombang

Jenis Gelombang

Jenis Gelombang

Menurut arah getar:

Gelombang transversal dan longitudinal

Menurut amplitudo:

Gelombang berjalan dan stasioner

Menurut medium perambatan:

Gelombang mekanik dan elektromagnetik

Gelombang Berjalan

Gelombang Berjalan

Gelombang Berjalan

Gelombang Berjalan

Grafik gelombang berjalan

Persamaan umum gelombang berjalan

O = i sin

• ÁV 7

Q

Keterangan: Keterangan:Keterangan: Keterangan:

Tanda (0) jika gelombang merambat dari kanan ke kiri. Tanda (–) jika gelombang merambat dari kiri ke kanan

O = 7i sin(\V 7 |Q)

O = 7i sin 2¥ ¾

ÅÆÆÇÆÆÈ

• 7

V

Q

Ä¿

ÉÊCË Á[½7ÅÆÇÆÈMÌÂ

ÍÎÁÏÐ7ÑÒÂ

\ =2¥• = 2¥Ó =\| | =2¥Ä

T = ÄÓ Keterangan: Keterangan:Keterangan: Keterangan:

O = simpangan getaran titik yang berjarak Q dari titik asal getaran

i = amplitudo (m)

V = lama titik asal telah bergetar (s) • = periode getaran (s)

Q = jarak titik pada tali dari titik asal getaran (m) Ä = panjang gelombang (m)

\ = kecepatan sudut (rad/s) | = bilangan gelombang (m-1)

J = sudut fase Ô = fase

T = cepat rambat gelombang (m/s) Ó = frekuensi gelombang (Hz)

Gelombang Stasioner

Gelombang Stasioner

Gelombang Stasioner

Gelombang Stasioner

1. Ujung terikat

O

Õ

= 2i sin(|Q) cos(\V K |

)

i

Õ

= 2i sin(|Q)

U

= (2²)

Ä

4 ; ² =

0,

1

,

2

, …

= (

2² 0 1)

Ä

4 ; ² =

0,

1

,

2

, …

2. Ujung bebas

O

Õ

= 2i cos(|Q) sin(\V K |

)

i

Õ

= 2i cos(|Q)

U

= (2² 0 1)

Ä

4 ; ² =

0,

1

,

2

, …

= (

2²)

Ä

4 ; ² =

0,

1

,

2

, …

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

OΠ= simpangan pada titik P yang berjarak y dari ujung terikat atau ujung bebas (m)

i = amplitudo gelombang berjalan (m) | = bilangan gelombang (m-1)

Q = jarak titik pada tali dari titik ujung bebas atau ujung terikat (m)

\ = kecepatan sudut (rad/s) V = lama titik asal telah bergetar (s)

ℓ = panjang tali (m) Ä = panjang gelombang (m)

iΠ= amplitudo gelombang stasioner (m)

U‹ = simpul ke-(² K 1)

•‹ = perut ke-(² K 1)

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

Gelombang transversal merambat sepanjang tali AB. Persamaan gelombang di titik B dinyatakan dengan

persamaan O = 0,08 sin 20¥ ÁV 0

MÖ

Â, semua besaran dalam sistem SI. Jika x adalah jarak AB, maka:

(1) cepat rambang gelombangnya 5 m/s

(2) frekuensi gelombangnya 10 Hz

(3) panjang gelombangnya 0,5 m

(4) gelombang memiliki amplitudo 8 cm

Pernyataan yang benar adalah ...

A. (1), (2) dan (3).

B. (1) dan (3)

C. (2) dan (4)

D. (4) saja

E. (1), (2), (3) dan (4).

Q Ä

T i

U U

U

U • • •

• •

U

Q

Ä

U U

U

U •

• •

Q

Ä

(13)

Jika sebuah pipa organa tertutup ditiup sehingga timbul nada atas ketiga, maka terjadilah ...

A. 4 perut dan 4 simpul

B. 4 perut dan 5 simpul

C. 5 perut dan 4 simpul

D. 5 perut dan 5 simpul

E.

5 perut dan 6 simpul

4.2.

4.2.

4.2.

4.2. Menjelaskan berbagai jenis gelombang elektromagnet serta manfaat atau bahayanya

Menjelaskan berbagai jenis gelombang elektromagnet serta manfaat atau bahayanya

Menjelaskan berbagai jenis gelombang elektromagnet serta manfaat atau bahayanya

Menjelaskan berbagai jenis gelombang elektromagnet serta manfaat atau bahayanya

dalam

dalam

dalam

dalam kehidupan sehari

kehidupan sehari

kehidupan sehari

kehidupan sehari----hari.

hari.

hari.

hari.

Gelombang Elektromagnetik (GEM)

Gelombang Elektromagnetik (GEM)

Gelombang Elektromagnetik (GEM)

Gelombang Elektromagnetik (GEM)

GEM adalah gelombang yang merambat tanpa

memerlukan medium perantara.

Sifat

Sifat

Sifat

Sifat----sifat Gelombang Elektromagnetik

sifat Gelombang Elektromagnetik

sifat Gelombang Elektromagnetik

sifat Gelombang Elektromagnetik

1. Dapat merambat dalam ruang hampa (tidak memerlukan medium untuk merambat)

2. Tidak bermuatan listrik

3. Merupakan gelombang transversal, yaitu arah

getarnya tegak lurus dengan arah perambatannya 4. Memiliki sifat umum gelombang, seperti dapat

mengalami polarisasi, pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), interferensi, dan lenturan (difraksi)

5. Arah perambatannya tidak dibelokkan, baik pada medan listrik maupun medan magnet

Persamaan panjang gelombang GEM

Persamaan panjang gelombang GEM

Persamaan panjang gelombang GEM

Persamaan panjang gelombang GEM

L = Ä Ó

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

L = cepat rambat gelombang elektromagnetik = (3 x10h m/s)

Ä 6 panjang gelombang elektromagnetik (m) Ó 6 frekuensi gelombang elektromagnetik (m)

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Urutan gelombang elektromagnetik:

GRUTI Rada TeleR

Ä semakin besar

(“GGGGamma, RRRRontgen, UUUUltraviolet, cahaya

TTTTampak (u-ni-bi-hi-ku-ji-me), IIIInframerah,

Rada

Rada

Rada

Radar, Tele

Tele

Tele

Televisi, RRRRadio.”)

Penerapan Gelombang Elektromagnetik

Penerapan Gelombang Elektromagnetik

Penerapan Gelombang Elektromagnetik

Penerapan Gelombang Elektromagnetik

1. Sinar gamma

dimanfaatkan dunia kedokteran untuk terapi kanker dan membunuh sel kanker

mensterilisasi peralatan rumah sakit atau makanan sehingga makanan tahan lebih lama membuat varietas tanaman unggul tahan penyakit dengan produktivitas tinggi

mengurangi populasi hama tanaman (serangga) medeteksi keretakan atau cacat pada logam sistem perunut aliran suatu fluida (misalnya aliran PDAM), mendeteksi kebocoran mengontrol ketebalan dua sisi suatu logam sehingga memiliki ketebalan yang sama

2. Sinar – X

mendiagnosis adanya gejala penyakit dalam tubuh, seperti kedudukan tulang-tulang dalam tubuh dan penyakit paru-paru dan memotret organ-organ dalam tubuh (tulang), jantung, paru-paru, melihat organ dalam tanpa pembedahan (foto Rontgen)

menganalisis struktur atom dari kristal

mengidentifikasi bahan atau alat pendeteksi keamanan

mendeteksi keretakan atau cacat pada logam memeriksa barang-barang di bandara udara atau pelabuhan

3. Sinar ultraviolet

untuk proses fotosintesis pada tumbuhan membantu pembentukan vitamin D pada tubuh manusia

dengan peralatan khusus dapat digunakan untuk membunuh kuman penyakit, menyucihamakan ruangan operasi rumah sakit berikut instrumen-instrumen pembedahan

memeriksa keaslian tanda tangan di bank-bank, keaslian uang kertas, dll

banyak digunakan dalam pembuatan integrated circuit (IC)

4. Cahaya tampak

Membantu penglihatan mata manusia Salah satu aplikasi dari sinar tampak adalah penggunaan sinar laser dalam serat optik pada bidang telekomunikasi

5. Sinar inframerah

terapi fisik, menyembuhkan penyakit cacar dan encok (physical therapy)

fotografi pemetaan sumber daya alam, mendeteksi tanaman yang tumbuh di bumi dengan detail

fotografi diagnosa penyakit

remote control berbagai peralatan elektronik mengeringkan cat kendaraan dengan cepat pada industri otomotif

pada bidang militer,dibuat teleskop inframerah yang digunakan melihat di tempat yang gelap atau berkabut dan satelit untuk memotret permukaan bumi meskipun terhalang oleh kabut atau awan

sistem alarm maling

6. Gelombang mikro

pemanas microwave

komunikasi RADAR (Radio Detection and Ranging)

menganalisa struktur atomik dan molekul mengukur kedalaman laut

digunakan pada rangkaian televisi gelombang RADAR diaplikasikan untuk mendeteksi suatu objek, memandu pendaratan pesawat terbang, membantu pengamatan di kapal laut dan pesawat terbang pada malam hari atau cuaca kabut, serta untuk menentukan arah dan posisi yang tepat.

7. Televisi dan radio

(14)

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

Dibawah ini merupakan penerapan gelombang elektromagnetik.

(1) sebagai remote control

(2) mengontrol ketebalan kertas

(3) proses pengeringan dalam pengecatan mobil

(4) memanaskan makanan dalam oven

(5) sistem keamanan

Yang merupakan penerapan sinar infrared adalah……

A.

(1), (2), dan (3)

B. (2), (3), dan (4)

C. (3), (4), dan (5)

D. (1), (3), dan (5)

E. (2), (4), dan (5)

4.3.

4.3.

4.3.

4.3. Menentukan besaran

Menentukan besaran

Menentukan besaran----besaran

Menentukan besaran

besaran

besaran

besaran

fisis

fisis

fisis

fisis

yang terkait dengan pengamatan pada mikroskop

yang terkait dengan pengamatan pada mikroskop

yang terkait dengan pengamatan pada mikroskop

yang terkait dengan pengamatan pada mikroskop

atau teropong.

atau teropong.

atau teropong.

atau teropong.

Mikroskop

Mikroskop

Mikroskop

Mikroskop

Berakomodasi Maksimum

Tanpa Berakomodasi

Lensa pada

Lensa pada

Lensa pada

Lensa pada Mikroskop

Mikroskop

Mikroskop

Mikroskop

Lensa objektif, lensa yang berada dekat objek.

Lensa okuler, lensa yang berada dekat mata.

Ó

»Ÿ

– Ó

»p

Sifat Bayangan Mikroskop

Sifat Bayangan Mikroskop

Sifat Bayangan Mikroskop

Sifat Bayangan Mikroskop

Lensa objektif : nyata, terbalik, diperbesar.

Lensa okuler

: maya, tegak, diperbesar.

Perbesaran

Perbesaran

Perbesaran

Perbesaran

Mikroskop

Mikroskop

Mikroskop

Mikroskop

Perbesaran lensa objektif dan okuler:

Lensa

objektif Berakomodasi Lensa Okuler Tanpa Akomodasi

•»Ÿ6Ù»Ÿ ’

Ù»Ÿ •»p6

U‹

Ó»p •»p6

U‹

Ó»p0 1

Perbesaran total mikroskop

[»[

6 •

»Ÿ

x •

»p

Panjang

Panjang

Panjang

Panjang

Mikroskop

Mikroskop

Mikroskop

Mikroskop

Berakomodasi Tanpa Akomodasi v 6 U»Ÿ’ 0 U»p v 6 U»Ÿ’ 0 Ó»p

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

•[»[ 6 perbesaran total pada mikroskop •»Ÿ 6 perbesaran lensa objektif •»p 6 perbesaran lensa okuler

U»Ÿ’ 6 jarak bayangan terhadap lensa objektif (cm) U»Ÿ 6 jarak benda terhadap lensa objektif (cm) Ù‹ 6 jarak titik dekat mata pengamat (cm) Ó»Ÿ 6 fokus lensa objektif (cm)

Ó»p 6 fokus lensa okuler (cm)

Teropong

Teropong

Teropong

Teropong

Lensa pada Teropong

Lensa pada Teropong

Lensa pada Teropong

Lensa pada Teropong

Lensa objektif, lensa yang berada dekat objek.

Lensa okuler, lensa yang berada dekat mata

Ó

»Ÿ

¢ Ó

»p

Sifat Bayangan Teropong

Sifat Bayangan Teropong

Sifat Bayangan Teropong

Sifat Bayangan Teropong

Lensa objektif : nyata, terbalik, diperkecil

Lensa okuler

: maya, terbalik, diperbesar

Jenis Teropong

Jenis Teropong

Jenis Teropong

Jenis Teropong

a. Teropong bias (lensa), yang terdiri dari

beberapa lensa.

b. Teropong pantul (cermin), yang terdiri

atas beberapa lensa dan cermin.

Perbesaran dan Panjang Teropong

Perbesaran dan Panjang Teropong

Perbesaran dan Panjang Teropong

Perbesaran dan Panjang Teropong

a. Teropong Bintang

Perbesaran teropong bintang:

Berakomodasi Tanpa Akomodasi •»Ÿ6Ù»Ÿ

Ù»Ÿ6

Ó»Ÿ

Ó»p •»Ÿ6

Ó»Ÿ

U»p6

Ó»Ÿ

Ó»p¾

U‹0 Ó»p

U‹ ¿

Panjang teropong bintang:

Berakomodasi Tanpa Akomodasi v 6 Ó»Ÿ0 U»p v 6 Ó»Ÿ0 Ó»p

b. Teropong Bumi

Perbesaran teropong bumi:

Berakomodasi Tanpa Akomodasi •»Ÿ6ÓÓ»Ÿ

»p •»Ÿ6

Ó»Ÿ

U»p6

Ó»Ÿ

Ó»p¾

U‹0 Ó»p

U‹ ¿

Panjang teropong bumi:

Berakomodasi Tanpa Akomodasi v 6 U»Ÿ0 4ÓŒŸ0 U»p v 6 Ó»Ÿ0 4ÓŒŸ0 Ó»p

Keterangan: Keterangan:Keterangan: Keterangan:

•[»[ 6 perbesaran total pada teropong •»Ÿ 6 perbesaran lensa objektif •»p 6 perbesaran lensa okuler

U»Ÿ’ 6 jarak bayangan terhadap lensa objektif (cm) U»Ÿ 6 jarak benda terhadap lensa objektif (cm) Ù‹ 6 jarak titik dekat mata pengamat (cm) Ó»Ÿ 6 fokus lensa objektif (cm)

Ó»p 6 fokus lensa okuler (cm) ÓŒŸ 6 fokus lensa pembalik (cm) Ó»p

Ó»Ÿ

(15)

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

PREDIKSI SOAL UN 2012

Jarak titik api lensa obyektif dan okuler sebuah mikroskop berturut-

turut 18 mm dan 5 cm. Jika sebuah

benda diletakkan 20 mm di depan lensa obyektif, maka perbesaran total mikroskop untuk mata normal ( Sn

= 25 cm ) tak berakomodasi adalah ....

A. 5 kali

B. 9 kali

C.

14 kali

D. 45 kali

E. 54 kali

4.4.

4.4.

4.4.

4.4. Menentukan besaran

Menentukan besaran

Menentukan besaran----besaran

Menentukan besaran

besaran

besaran

besaran fisis pada

fisis pada

fisis pada

fisis pada peristiwa interferensi dan difraksi.

peristiwa interferensi dan difraksi.

peristiwa interferensi dan difraksi.

peristiwa interferensi dan difraksi.

Gambar

Gambar

Gambar

Gambar

Rumus

Rumus

Rumus

Rumus

maxxxx (terang)

ma

ma

ma

Interferensi

Interferensi

Interferensi

Interferensi

(terang)

(terang)

(terang)

Interferensi

Interferensi

Interferensi

Interferensi

min (gelap)

min (gelap)

min (gelap)

min (gelap)

In

te

rfe

re

ns

i

In

te

rfe

re

ns

i

In

te

rfe

re

ns

i

In

te

rfe

re

ns

i

Interferensi

celah ganda

(Interferensi

Young)

v•

ℓ = _ ∙ Ä

genap

ganjil

Interferensi

pada lapisan

tipis

2²v cos J = _ ∙ Ä

ganjil

genap

Interferensi

cincin

Newton

²S

C

] = _ ∙ Ä

ganjil

genap

Di

fra

ks

i

Di

fra

ks

i

Di

fra

ks

i

Di

fra

ks

i

Difraksi celah

tunggal

v sin J = _ ∙ Ä

sin J =

ganjil

genap

Difraksi pada

kisi

v sin J = _ ∙ Ä

v =

1

²

genap

ganjil

Daya urai

v

¸

ℓ = 1

Ú

,22 ∙ Ä

1,22

1,22

Catatan:

Catatan:

Catatan:

Catatan:

Genap : _ 6 ÁC‹CÂ 6 ² Ganjil : _ 6(C‹±D)C

² 60,1, 2, 3, …

PRE

PRE

PRE

PRE

DIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

Pada percobaan Young digunakan dua celah sempit yang berjarak 0,3 mm satu dengan lainnya. Jika jarak

layar dengan celah 1 m dan jarak garis terang pertama dari terang pusat 1,5 mm, maka panjang gelombang

cahaya adalah ....

A. 4,5 x 10

±E

m

B. 4,5 x 10

±g

m

C. 4,5 x 10

±Ö

m

D. 4,5 x 10

±Û

m

E. 4,5 x 10

±Ü

Lapisan

transparan v

² J

S ]

v

Lensa cembung

Kaca plan-paralel

• v

J

• v

J

• v

J

v¸ Ú v¸’

(16)

Seberkas sinar monokromatis dengan panjang gelombang 500 nm datang tegak lurus pada kisi. Jika

spektrum orde ke-2 membuat sudut 30° dengan garis normal pada kisi, maka jumlah garis per cm kisi adalah

....

A. 2.000

B. 4.000

C. 5.000

D. 20.000

E. 50.000

4.5.

4.5.

4.5.

4.5. Menentukan besaran

Menentukan besaran

Menentukan besaran----besaran

Menentukan besaran

besaran

besaran

besaran fisis

fisis

fisis

fisis yang berkaitan dengan peristiwa efek Doppler.

yang berkaitan dengan peristiwa efek Doppler.

yang berkaitan dengan peristiwa efek Doppler.

yang berkaitan dengan peristiwa efek Doppler.

Efek Doppler

Efek Doppler

Efek Doppler

Efek Doppler

Bunyi efek Doppler:

”Jika jarak antara sumber bunyi dan pendengar membesar, maka frekuensi bunyi yang diterima pendengar akan lebih kecil dari frekuensi sumbernya, dan sebaliknya jika jarak tersebut mengecil, maka frekuensi yang diterima pendengar akan lebih besar dari frekuensi sumbernya”

Persamaan efek Dopple

Persamaan efek Dopple

Persamaan efek Dopple

Persamaan efek Dopplerrrr

Ó

Œ

6

Ý7ÝÝ7ÝÞß

Ó

^

Keterangan: Keterangan:Keterangan: Keterangan:

ӌ 6 frekuensi gelombang yang diterima pendengar (Hz)

Ó^ 6 frekuensi gelombang yang dipancarkan sumber bunyi

(Hz)

T 6 cepat rambat gelombang bunyi di udara (m/s)

TΠ6 kecepatan pendengar (m/s)

T^ 6 kecepatan sumber bunyi (m/s)

Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan: Penjelasan:

T^ (+) jika sumber bunyi bergerak menjauhi pendengar

T^ (–) jika sumber bunyi bergerak mendekati pendengar

TΠ(+) jika pendengar bergerak mendekati sumber bunyi

TŒ (–) jika pendengar bergerak menjauhi sumber bunyi

T^6 0, jika sumber bunyi diam (tidak bergerak)

TŒ6 0, jika pendengar bunyi diam (tidak bergerak)

PRE

PRE

PRE

PREDIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

Sebuah ambulans bergerak dengan kecepatan 20 m/s sambil membunyikan sirinenya pada frekuensi 400 Hz.

Seorang pengemudi truk yang bergerak berlawanan arah dengan kecepatan 20 m/s mendengar bunyi sirine

ambulans. Jika kecepatan bunyi di udara 340 m/s, maka frekuensi terdengar oleh pengemudi truk saat kedua

mobil saling mendekat adalah ....

A. 300 Hz

B. 350 Hz

C. 400 Hz

D. 450 Hz

E. 475 Hz

4.6.

4.6.

4.6.

4.6.

Menentukan

Menentukan intensitas atau taraf intensitas bunyi pada

Menentukan

Menentukan

intensitas atau taraf intensitas bunyi pada

intensitas atau taraf intensitas bunyi pada

intensitas atau taraf intensitas bunyi pada berbagai kondisi yang berbeda.

berbagai kondisi yang berbeda.

berbagai kondisi yang berbeda.

berbagai kondisi yang berbeda.

Intensitas Bunyi

Intensitas Bunyi

Intensitas Bunyi

Intensitas Bunyi

{ 6

i 6

4¥S

C

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

{ 6 intensitas bunyi (W/m2)

„ 6 daya bunyi (W)

i 6 luas bidang yang ditembus (m2)

S 6 jari-jari atau jarak (m)

Taraf Intensitas

Taraf Intensitas

Taraf Intensitas

Taraf Intensitas

•{ 6 10 log

{

{

Y

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

•{ 6 taraf intensitas (dB)

{ 6 intensitas bunyi (W/m2)

{Y 6 intensitas ambang (W/m2)

6 10±DC W/m2 6 10±DÛ W/cm2

TI pada

TI pada

TI pada

TI pada perubahan jumlah sumber bunyi

perubahan jumlah sumber bunyi

perubahan jumlah sumber bunyi

perubahan jumlah sumber bunyi

•{

C

6 •{

D

+ 10 log ¾

²

²

C

D

¿

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

•{D 6 taraf intensitas bunyi ²C buah sumber bunyi (W/m2)

•{C 6 taraf intensitas bunyi ²C buah sumber bunyi (W/m2)

²D 6 jumlah sumber bunyi pada kondisi 1

²C 6 jumlah sumber bunyi pada kondisi 2

TI pada

TI pada

TI pada

TI pada perubahan jarak sumber bunyi

perubahan jarak sumber bunyi

perubahan jarak sumber bunyi

perubahan jarak sumber bunyi

•{

C

6 •{

D

K 10 log ¾

S

S

C

D

¿

C

Keterangan: Keterangan: Keterangan: Keterangan:

•{D 6 taraf intensitas bunyi pada jarak SD (W/m2)

•{C 6 taraf intensitas bunyi pada jarak SC (W/m2)

SD 6 jarak sumber bunyi pada kondisi 1

SC 6 jarak sumber bunyi pada kondisi 2

PRE

PRE

PRE

PREDIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

DIKSI SOAL UN 2012

Sebuah sepeda motor menghasilkan bunyi dengan taraf intensitas sebesar 74 dB ketika berada pada jarak 5

m, maka taraf intensitas arak-arakan 100 motor pada jarak 50 m adalah ....

A. 54 dB

B. 64 dB

C. 74 dB

D. 84 dB

E. 94 dB

+

U

(17)

SKL 5.

SKL 5.

SKL 5.

SKL 5.

Memahami

Memahami

Memahami

Memahami konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan

konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan

konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan

konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dan penerapannya

dan penerapannya

dan penerapannya

dan penerapannya

dalam berbagai penyelesaian masalah.

dalam berbagai penyelesaian masalah.

dalam berbagai penyelesaian masalah.

dalam berbagai penyelesaian masalah.

5.1.

5.1.

5.1.

5.1. Menentukan besaran

Menentukan besaran

Menentukan besaran----besaran

Menentukan besaran

besaran

besaran

besaran fisis

fisis yang

fisis

fisis

yang

yang

yang mempengaruhi

mempengaruhi

mempengaruhi medan listrik dan hukum

mempengaruhi

medan listrik dan hukum

medan listrik

Gambar

Grafik disamping menunjukkan pertambahan panjang pegas (Q) , akibat pengaruh gaya (B)
Gambar    GambarGambarGambar
Gambar di bawah ini menunjukkan diagram fasor suatu rangkaian arus bolak-balik. Jika frekuensi arus
Gambar di bawah ini menunjukkan diagram fasor suatu rangkaian arus bolak-balik. Jika frekuensi arus

Referensi

Dokumen terkait

Gaya  Lorentz   adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang  bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet (B). Arah gaya ini akan mengikuti

Motor listrik tersebut dapat berputar karena timbulnya gaya Lorentz atau gaya magnetik yang terjadi pada kumparan kawat penghantar beraliran arus listrik yang berada

Jika sebuah muatan bergerak dengan kecepatan dalam medan magnetik, muatan tersebut akan mengalami suatu gaya yang di namakan gaya Lorentz.. Dari percobaan ini menunjukkan bahwa

Sebuah kawat berarus listrik I diletakkan diantaran dua kutub magnet utara dan selatan seperti gambar berikut... Jelaskan arah

Bimbel UN Fisika SMA Program IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 182 Menentukan gaya Lorentz pada muatan listrik yang bergerak pada medan magnet homogen2.

timbulnya gaya Lorentz atau gaya magnetik yang terjadi pada kumparan kawat penghantar beraliran arus listrik yang berada dalam medan magnet.. Marilah sekarang kita

gerakan ini menimbulkan arah arus induksi I dalam loop kawat dan akan bekerja gaya lorentz yang disebabkan oleh medan magnetik B, sesuai dengan persamaan F  ilB sin 

 muatan listrik yang bergerak di dalam medan magnet akan mendapat gaya magnet (gaya Lorentz)  Di soal ini, muatan listriknya adalah elektron, dan medan magnetnya berasal dari