• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FINANSIAL USAHATERNAK ITIK PETELUR POLA PEMELIHARAAN ESTENSIF (Survei Pada Kelompok Peternak Itik Petelur Di Kecamatan Compreng Kabupaten Subang).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FINANSIAL USAHATERNAK ITIK PETELUR POLA PEMELIHARAAN ESTENSIF (Survei Pada Kelompok Peternak Itik Petelur Di Kecamatan Compreng Kabupaten Subang)."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FINANSIAL USAHATERNAK ITIK PETELUR POLA PEMELIHARAAN EKSTENSIF

(Survei Pada Kelompok Peternak Itik Petelur Di Kecamatan Compreng Kabupaten Subang)

Hendrik Purnama Resma

ABSTRAK

Penelitian ini telah dilakukan pada kelompok peternak itik petelur di Kecamatan Compreng Kabupaten Subang yang dimulai pada tanggal 20 Desember 2013 - 20 Februari 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Break Even Point (BEP) dan Efisiensi dalam usahaternak itik Pola Pemeliharaan ekstensif. Penelitian ini menggunakan metode Survei, tempat penelitian dipilih dengan cara purposive yaitu di Kecamatan Compreng Kabupaten Subang, dengan 30 sampel dari kelompok ternak usaha itik petelur pola pemeliharaan ekstensif pada tahun 2012. Data yang dihimpun dalam usahaternak tediri dari data primer yang di peroleh dari wawancara secara langsung yang pedoman pada kuesioner serta data sekunder yang diperoleh dari dinas peternakan setempat berupa data kelompok peternak. Hasil menunjukan bahwa Break Even Point Unit (BEP Unit) pada usahaternak pola pemeliharaan ekstensif mencapai 21.316 unit butir telur dengan Break Even Point Harga (BEP Harga) Rp. 32.350.554 dalam satu periode untuk efisiensi mencapai 2,0.

(2)

ANALYSIS OF FINANCIAL ON LAYER DUCK FARMING WITH EXTENSIVE PATTERN

(Survei On Group Layer Duck In District Compreng District Of Subang)

Hendrik Purnama Resma

ABSTRACT

This research has been conducted on the Group of layer duck in district Compreng District of Subang which began on December 20, 2013-February 20, 2014. This research aims to know, Break Even Point (BEP) as well as efficiency in the maintenance of an extensive pattern of duck farming. This study used a Survei method, the place chosen purposively in sub-district compreng district Subang Regency, with 30 samples from a farmer group. The data collected in the ranch consists of primary data that are obtained from the interview directly based on questionnaire and secondary data are obtained from the local livestock office in the form of layer duck farmer group. The results show that. Break Even Point (BEP) unit at the extensive pattern reach 21.316 units eggs with the Break Even Point (BEP) price of Rp. 32.350.554 in one period while the efficiency calculated is 2,0

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik yang lain pada model Three-Step Interview bahwa setiap siswa harus menghasilkan dan menerima penjelasan yang merupakan partisipasi yang setara;

Beberapa contoh pertanyaan untuk mendorong siswa menyelesaikan dengan berbagai strategi, setelah mereka (para murid) berbagi tahu tentang penyelesaiannya, antara

Untuk hipotesis 1 digunakan pengukuran nilai tambah metode Hayami untuk melihat seberapa besar nilai tambah yang dihasilkan akibat proses pengolahan produk makanan

Untuk ekstraksi fitur tekstur akan didapatkan nilai dari histogram fitur yang dihasilkan dan akan dilakukan pengujian dengan kuantisasi panjang histogram, sedangkan

Proyek perancangan yang menjadi bahan studi dan pembelajaran dalam kegiatan magang yaitu perancangan lanskap jalan (streetscape) pada kawasan Alam Sutera fase II

124 waktu pelayanan/respon, ada interaksi hubungan layanan dua arah, dan kemampuan untuk memberikan layanan bagi pelanggan dari mana saja kapan saja pada penelitian

Beberapa mahasiswa mulai mengangkat tema anatomi dengan melihat serta membandingkan an- tara jenis satu dengan yang lain sebagai data pen- dukung untuk