• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA N 13 PADANG ARTIKEL DESRIWATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA N 13 PADANG ARTIKEL DESRIWATI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI

DI SMA N 13 PADANG

ARTIKEL

DESRIWATI 11070163

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)
(3)

FACTORS CAUSE OF STUDENT LEARNING DIFFICULTIES CLASS XI IPS SUBJECT TO SOCIOLOGY

IN SMA N 13 PADANG

Desriwati 1, Dr. Buchari Nurdin, M.Si 2 , Yenita Yatim, M.Pd ³ Program Studi Pendidikan Sosiologi

STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

In high school N 13 Padang found that students of grade XI IPS comprising IPS1 XI-XI IPS 4 there is only one person who gets the value completed in the Final Examination Semester II on the subjects of Sociology of the school year 2014/2015, therefore the purpose of this study was to determine the factors that cause learning difficulties the students of grade XI IPS.

This study uses the theory of learning and evaluation using quantitative and descriptive approach. The study population was all students of grade XI IPS with learning difficulties characterized by not achieving the minimum completeness criteria (KKM) 123. Sampling random sampling. The number of samples in this study was 55. Source of data in this study are primary and secondary data. Instruments used questionnaires, while data analysis techniques used formula percentage of technical analysis.

The results showed that the causes of these difficulties come from the family factor, school, and community. Factor derived from the family includes (1) The attention given by parents (2) parents membrikan gift that high learning value. (3) The supervision of parents (4) parents encouraged to make timetable (5) parents do not get angry if I do not learn (6) to help parents work (economic family) (7) the location of residence (8) sister concern (9 ) textbooks are available in the home. School factors include (1) attention to teachers in the study (2) The study is accompanied by a fact (3) Method of learning that are less attractive (4) the teacher asks the students do the exercise in front of the class (5) textbooks are available (6) motivation dberikan teacher (7) school rules (8) time to learn (9) the atmosphere outside the classroom. Community factors include (1) difficult to accept the opinions of others (2) the effect of the location of residence (3) when studying invited to play by a friend (4) friends group study (5) mass media (6) association (7) culture of the surrounding community to education , Key Words: Learning Difficulties Subject Sociology

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2011

2 Pembimbing I Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3 Pembimbing II Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

PENDAHULUAN

Setiap peserta didik pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang untuk mencapai kinerja akademik yang memuaskan.

Namun dari kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa peserta didik itu memiliki perbedaan dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok antara seorang peserta didik dengan peserta didik lainnya.

Aktifitas belajar bagi siswa tidak selamanya berlangsung dengan baik, kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak. Kadang-kadang cepat memahami pelajaran, kadang-kadang terasa sulit dalam hal semangat. Terkadang semangat tinggi dalam belajar tetapi terkadang juga sulit untuk menimbulkan konsentrasi, inilah yang menyebabkan siswa sering sekali mengalami kesulitan dan hambatan proses belajar yang sering ditemui sehari-hari.

Kesulitan belajar pun dapat diamati dalam berbagai bentuk antara lain adalah turunnya hasil belajar yang salah satunya dipengaruhi oleh guru. Wina (2008) mengatakan bahwa “Siswa dapat menyerap 60% bahan pelajaran terkandung dalam kurikulum, dapatlah dikatakan bahwa proses pembelajaran yang dibangun oleh guru berhasil” dan menurut Muslich (2007) “Jika mengajar dengan banyak berceramah tingkat pemahaman siswa hanya 20%, tetapi sebaliknya jika siswa diminta untuk melakukan sesuatu sambil melaporkannya, tingkat kemampuan pemahaman siswa dapat mencapai sekitar 90%.

Menurut Mulyadi (2010:6) pada umumnya kesulitan belajar merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam kegiatan mencapai tujuan, sehingga memerlukan usaha lebih giat lagi untuk dapat mengatasi. Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam

suatu proses belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan ini mungkin disadari dan mungkin juga tidak disadari oleh orang yang mengalaminya, dan dapat bersifat sosiologis, psikologis, ataupun fisiologis dalam keseluruhan proses belajarnya.

Menurut Ahmadi (2007) “Kesulitan belajar siswa dalam satu mata pelajaran muncul karena dalam satu mata pelajaran tersebut terdapat bagian-bagian yang sulit, bagian yang tidak menarik serta bagian yang membosankan”. Semua ini cenderung untuk menghentikan perjuangan dalam mempelajari dan menghindari hal yang demikian, maka kerajinan dan ketekunan yang dituntut, serta fasilitas yang memadai demi kelancaran proses belajar mengajar.

Sosiologi adalah salah satu mata pelajaran yang menunjang usaha pencapaian tujuan pendidikan nasional, yang menjadi pusat perhatian sosiologi adalah hubungan antar pribadi, kelompok manusia atau masyarakat sebagai keseluruhan. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan,mempelajari tentang interaksi baik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok,maupun kelompok dengan kelompok. Selain itu sosiologi juga membicarakan, melukiskan dan menerangkan institusi-institusi, kelompok-kelompok sosial dan proses lainnya, hubungan sosial dimana manusia memperoleh dan mengorganisir pengalaman-pengalamannya (Ahmadi, 2004:11).

Mata pelajaran Sosiologi juga turut menentukan kelulusan siswa pada ujian nasional. Oleh karena itu pembelajaran sosiologi harus ditingkatkan agar hasil belajar yang diinginkan dapat tercapai. Menurut Sudjana (2005:22) bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya, sedangkan menurut Syaiful (1994:21) hasil

(5)

belajar adalah sesuatu yang diperoleh dari kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun kelompok.

Berdasarkan hasil studi awal yang penulis lakukan pada tanggal 25 Agustus 2015 di SMA N 13 Padang, ternyata berdasarkan hasil Ujian Tengah Semester II mata pelajaran sosiologi kelas XI IPS 1 s/d XI IPS 4 hanya ada 1 orang siswa yang tuntas Ujian Tengah Semester. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1

Daftar jumlah ketuntasan siswa Ujian Tengah Semester II Mata Pelajaran Sosiologi Tahun Ajaran 2014/2015

No Kelas Jumlah siswa

Tuntas Tidak tuntas 1 XI IPS 1 29

Orang

Tidak Ada

Semua 2 XI IPS 2 31

Orang

Tidak Ada

Semua 3 XI IPS 3 27

Orang 1 Orang

26 Orang 4 XI IPS 4 28

Orang

Tidak Ada

Semua (Sumber : Arsip Daftar Nilai UTS Mata Pelajaran Sosiologi)

Berdasarkan permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Sosiologi Di SMA N 13 Padang”.

JENIS DATA DAN METODE

Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dimana menurut Sugiyono (2011:14) penelitian kuantitatif adalah dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan sebagai filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi, analisis data bersifat

kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah digunakan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Yusuf (2005:87) penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi dan mencoba menggambarkan secara detail. Sedangkan menurut Jauhari (2010:34) penelitian deskriptif adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang menyangkut keadaan pada waktu yang sedang berjalan dari pokok suatu penelitian.

Populasi penelitian adalah semua peserta didik kelas XI IPS yang mengalami kesulitan belajar yang ditandai dengan tidak tercapainya Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 123 orang. Penarikan sampel secara random sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 55 orang. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Instrumen yang digunakan angket, sedangkan teknik analisis data digunakan rumus teknis analisis persentase.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari penyebaran angket kepada sampel di lapangan, secara umum diperoleh gambaran mengenai faktor penyebab kesulitan belajar peserta didik di kelas XI IPS SMA N 13 Padang adalah sebagai berikut.

1.

Faktor Keluarga

No Aspek Kategori F %

1 Perhatian SL 4 7,27

Orang tua SR 23 41,82

KD 8 14,55

JR 9 16,36

TP 11 20,00

TOTAL 55 100

2 Memberikan SL 0 0

Hadiah SR 14 25,45

(6)

KD 13 23,64

JR 20 36,36

TP 8 14,55

TOTAL 55 100

3 Kebebasan SL 7 12,73

Dalam SR 16 29,09

Berteman KD 10 18,18

JR 14 25,45

TP 8 14,55

TOTAL 55 100

4 Membuat SL 7 12,73

Jadwal SR 16 29,09

Kegiatan KD 15 27,27

Belajar JR 8 14,55

TP 9 16,36

TOTAL 55 100

5 Orang tua SL 3 5,45

Tidak marah SR 17 30,91 Kalau tidak KD 16 29,09

Belajar JR 6 10,91

TP 13 23,64

TOTAL 55 100

6 Membantu SL 7 12,73

Orang tua SR 4 7,27

Bekerja KD 9 16,36

JR 8 14,55

TP 27 49,09

TOTAL 55 100

7 Lokasi

tempat SL

5 9,09

Tinggal SR 5 9,09

KD 14 25,45

JR 18 32,73

TP 13 23,64

TOTAL 55 100

8 Perhatian SL 10 18,18 Saudara SR 13 23,64

KD 13 23,64

JR 12 21,82

TP 7 12,73

TOTAL 55 100

9 Buku SL 1 1,82

Pelajaran SR 14 25,45

KD 19 34,55

JR 12 21,82

TP 9 16,36

TOTAL 55 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kesulitan belajar yang dialami oleh siswa juga dipengaruhi oleh faktor keluarga. Faktor keluarga tersebut meliputi (1) Perhatian yang diberikan oleh orang tua (2) orang tua membrikan hadiah kalau nilai belajar tinggi. (3) Pengawasan orang tua (4) orang tua menyuruh membuat jadwal pelajaran (5)orang tua tidak marah kalau saya tidak belajar (6) membantu orang tua bekerja (ekonomi keluarga) (7) lokasi tempat tinggal (8) perhatian saudara (9) buku pelajaran yang tersedia di rumah.

2. Sekolah

No Aspek Kategori F %

1 Perhatian SL 11 20,00 Terhadap SR 15 27,27

Guru KD 7 12,73

Dalam JR 8 14,55

Belajar TP 14 25,45

TOTAL 55 100

2 Belajar SL 16 29,09

Dengan SR 30 54,55

Fakta KD 6 10,91

JR 1 1,82

TP 2 3,64

TOTAL 55 100

3 Metode

belajar SL

25 45,45

Kurang SR 15 27,27

Menarik KD 10 18,18

JR 4 7,27

(7)

TP 1 1,82

TOTAL 55 100

4 membuat SL 11 20,00

Latihan SR 13 23,64

Di depan KD 8 14,55

Kelas JR 11 20,00

TP 12 21,82

TOTAL 55 100

5 Buku SL 11 20,00

Pelajaran SR 12 21,82

KD 9 16,36

JR 11 20,00

TP 12 21,82

TOTAL 55 100

6 Guru SL 15 27,27

Memberikan SR 30 54,55

Motivasi KD 6 10,91

JR 3 5,45

TP 1 1,82

TOTAL 55 100

7 Peraturan SL 22 40,00 Sekolah SR 21 38,18

KD 7 12,73

JR 3 5,45

TP 2 3,64

TOTAL 55 100

8 Waktu SL 23 41,82

Belajar SR 21 38,18

KD 8 14,55

JR 2 3,64

TP 1 1,82

TOTAL 55 100

9 Suasana SL 23 41,82

Ribut di luar SR 20 36,36

Kelas KD 8 14,55

JR 4 7,27

TP 0 0,00

TOTAL 55 100

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kesulitan belajar yang dialami siswa juga disebabkan oleh faktor lingkungan sekolah. Faktor lingkungan sekolah tersebut meliputi (1) perhatian terhadap guru dalam belajar (2) belajar disertai dengan fakta (3)Metode belajar yang kurang menarik (4) guru menyuruh siswa mengerjakan latihan di depan kelas (5) buku pelajaran yang tersedia (6) motivasi yang dberikan guru (7) peraturan sekolah (8) waktu belajar (9) suasana di luar kelas.

3. Masyarakat

No Aspek Kategori F % 1 Sulit terima SL 5 9,09

pendapat SR 9 16,36 Orang lain KD 7 12,73

JR 16 29,09

TP 18 32,73

TOTAL 55 100

2 Ketika SL 8 14,54

Belajar di SR 6 10,91 Ajak

teman KD

10 18,18

JR 18 32,73

TP 13 23,64

TOTAL 55 100

3 Tinggal di SL 6 10,91 lingkungan SR 25 45,45 terpelajar KD 11 20,00

JR 8 14,55

TP 5 9,09

TOTAL 55 100

4 Teman SL 8 14,5455

Belajar SR 13 23,64 Kelompok KD 16 29,09 Di rumah JR 14 25,45

TP 4 7,27

TOTAL 55 100

5 Keberadaan SL 5 9,09

(8)

Warnet di SR 18 32,73

Dekat KD 10 18,18

Rumah JR 13 23,64

TP 9 16,36

TOTAL 55 100

6 Pergaulan SL 5 9,09 Yang baik SR 8 14,55

KD 23 41,82

JR 15 27,27

TP 4 7,27

55 100

7 Masyarakat SL 8 14,55

Kurang SR 10 18,18

peduli KD 11 20,00

Pendidikan JR 14 25,45

TP 12 21,82

TOTAL 55 100

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kesulitan belajar yang dialami oleh siswa disebabkan juga oleh faktor lingkungan masyarakat. Lingkungan masyarakat meliputi (1) sulit menerima pendapat orang lain (2) pengaruh lokasi tempat tinggal (3) ketika belajar diajak main oleh teman (4) teman belajar kelompok (5) media massa (6) pergaulan (7) budaya masyarakat sekitar terhadap pendidikan.

KESIMPULAN

Faktor penyebab kesulitan belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran sosiologi di SMA N 13 Padang adalah sebagai berikut.

1. Faktor keluarga, meliputi (1) Perhatian yang diberikan oleh orang tua (2) Pengawasan orang tua (3) Keadaan ekonomi keluarga (4) Lokasi tempat tinggal (5) Suasana rumah (6) Buku pelajaran.

2. Faktor sekolah, meliputi (1) Perhatian belajar terhadap guru dalam belajar (2) Metode belajar yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran (3) Buku pelajaran (4) Motivasi yang diberikan oleh guru (5) Peraturan dan disiplin sekolah (5)Waktu belajar yang terlalu lama (6) Suasana ribut di luar kelas.

3. Faktor masyarakat, meliputi (1) Sulit menerima pendapat orang lain dalam belajar (2) Disaat belajar diajak pergi main oleh teman (3) Pergaulan (4) Lokasi tempat tinggal (5) Media massa (khususnya internet) (5) Budaya masyarakat sekitar terhadap pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan SupriyonoWidodo. 2004.

Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Ahmadi. 2007. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Djmarah, Basri Syaiful. 1994. Psikologi Pendidikan . Jakarta : Grasindo.

Mulyadi. 2010. Diagnosis Kesulitan Belajar Dan Bimbingan Terhadap KesulitanBelajar Khusus.

Yogyakarta : Nuha Litera.

Muslich, Masnur. 2011. Authentic

Assessment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung : PT Refika Aditama.

Sudjana, Nana. 2005. Metode Statistika.

Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Basis data adalah suatu susunan atau kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara

(2) Konsep siswa SMP Maria Assumpta Klaten tentang gerak setelah belajar dengan menggunakan film kartun adalah: (i) Gerak adalah Benda yang berpindah tempat dan memiliki

I would draw a distinction in fi nancial reporting regulation between the coming together in the way I am describing, the common language, which seems to me to be in everybody ’

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus, Allah Bapa Yang Maha Kuasa, karena hanya atas kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini sebagai

• Risiko yang timbul akibat perubahan suku bunga dan nilai pasar surat berharga yang terjadi pada saat bank.

Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karangan sederhana, kosakata yang bervariasi dan kalimat efektif dalam kehidupan sehari-hari, petunjuk

Melihat realitas yang terjadi saat ini, hampir semua negara di dunia mengalami proses.. globalisasi, hanya saja dalam tahapan yang berbeda, ada yang lebih cepat dan ada

Penelitian menggunakan metode retrospektif, sedangkan banyak pasien yang berisiko terkena retinitis (misalnya pasien dengan CD4 < 50 sel/µL, pasien HIV / AIDS