• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Program Studi Manajemen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Skripsi. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen Program Studi Manajemen"

Copied!
132
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI ULANG YANG DI MEDIASI

OLEH KEPUASAN KONSUMEN Studi Pada Konsumen Nature Republic Aloe Vera

92% Soothing Gel Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Program Studi Manajemen

Oleh :

Cornelia Hennaleluni Hermandi Buka NIM : 162214030

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

(2)

i

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI ULANG YANG DI MEDIASI

OLEH KEPUASAN KONSUMEN Studi Pada Konsumen Nature Republic Aloe Vera

92% Soothing Gel Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Program Studi Manajemen

Oleh :

Cornelia Hennaleluni Hermandi Buka NIM : 162214030

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

(3)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha dan percaya kepada Tuhan”

(Cornelia Hennaleluni)

“Karna itu aku berkata kepadamu apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya,

maka hal itu akan diberikan kepadamu”

(Markus 11:24)

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria Papa,Mama,dan Kakak-kakakku yang sangat aku sayangi Universitas Sanata Dharma

(4)

x DAFTAR ISI

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP ... i

HALAMAN PERSETUJUAN...ii

HALAMAN PENGESAHAN...iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

UNIVERSITAS SANATA DHARMA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xv

ABSTRACT ... xvi

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II ... 11

KAJIAN TEORI ... 11

A. Landasan Teori ... 11

B. Penelitian Terdahulu ... 22

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 29

D. Hipotesis ... 29

BAB III ... 35

METODE PENELITIAN ... 35

A. Jenis Penelitian ... 35

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 35

(5)

xi

C. Variabel Penelitian ... 36

D. Populasi dan Sampel ... 39

E. Unit Analisis ... 41

F. Teknik pengambilan Sampel ... 41

G. Sumber Data ... 42

H. Teknik Pengumpulan Data ... 42

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 42

J. Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV ... 48

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 48

A. Profil Perusahaan Nature Republic ... 48

B. Saluran Distribusi di Indonesia ... 49

C. Profil Produk Nature Republic Aloe vera 92% Soothing Gel ... 50

BAB V ... 52

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Deskripsi Pengumpulan Data ... 52

B. Analisis Deskripsi Karakteristik Responden ... 53

C. Analisis Deskripsi Data ... 57

D. Analisis Data ... 65

E. Pembahasan ... 85

BAB VI ... 92

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 92

A. Kesimpulan ... 92

B. Saran ... 92

C. Keterbatasan ... 94

DAFTAR REFERENSI ... 95

KUESIONER... 97

(6)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Skala Likert... 39

Tabel III.2 Skala Data Kategori per Variabel... 44

Table V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 53

Table V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 54

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 54

Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan…….... 55

Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Domisili 56 Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Nature Republic Aloe Vera ………... 57

Tabel V.7 Skor Data Responden untuk Variabel Kualitas Produk….. 58

Tabel V.8 Skor Data Responden untuk Variabel Harga………... 60

Tabel V.9 Skor Data Responden untuk Variabel Kepuasan Konsumen... 62

Tabel V.10 Skor Data Responden untuk Variabel Minat Beli Ulang.... 64

Tabel V.11 Nilai Loading Factor sebelum penghapusan………... 67

Tabel V.12 Nilai loading Factor... 69

Tabel V.13 Nilai Akar AVE dan Korelasi Variabel Laten... 70

Tabel V.14 Nilai Average Variance Extraced (AVE) sebelum Penghapusan... 71

Tabel V.15 Nilai average variance extracted (AVE) setelah Penghapusan... 72

Tabel V.16 Nilai Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability... 73

Tabel V.17 Nilai R-square... 74

Tabel V.18 Hasil Estimasi dari Model Penelitian... 76

Tabel V.19 Hasil Estimasi Path Coefficient Direct Effect... 80

Tabel V.20 Hasil Estimasi Path Coefficient Indirect Effect... 81

Tabel V.21 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis... 85

(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Posisi Merek Korea di Indonesia... .3

Gambar I.2 Produk Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel... .5

Gambar 1.3 Hasil Google Search pada Brand Nature Republic Tiga BulanTerakhir... .5

Gambar II.1 Kerangka Konseptual Penelitian... 29

Gambar IV.1 Produk Aloe Vera Gel... 51

Gambar V.1 Hasil Pengujian Model Penelitian dengan WarpPls 7.0... 75

Gambar V.2 Pengujian Model Direct Effect dengan WarpPls 7.0... 80

Gambar V.3 Pengujian Model Indirect Effect dengan WarpPls 7.0... 81

(8)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian... .97 Lampiran 2 Tabel Skor Jawaban Responden Variabel Kualitas Produk... 1101 Lampiran 3 Tabel Skor Jawaban Responden Variabel Harga... 106 Lampiran 4 Tabel Skor Jawaban Responden Variabe Kepuasan

Konsumen... 111 Lampiran 5 Tabel Skor Jawaban Responden Variabel Minat Beli

Ulang... 116 Lampiran 6 Hasil Olah Data Dengan Menggunakan Warp

Pls 7.0... 121

(9)

xv ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI ULANG YANG DI MEDIASI OLEH

KEPUASAN KONSUMEN

Studi kasus pada Konsumen Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel

Cornelia Hennaleluni Hermandi Buka Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah : (1) kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli ulang, (2) harga berpengaruh terhadap minat beli ulang, (3) kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, (4) kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, (5) kepuasan konsumen berpengaruh terhadap minat beli ulang, (6) kepuasan konsumen memediasi pengaruh kualitas produk terhadap minat beli ulang, dan (7) kepuasan konsumen memediasi pengaruh harga terhadap minat beli ulang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan sampling purposive. Data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner berbentuk foogle form tentang kulitas produk, harga, minat beli ulang dan kepuasan konsumen kepada 156 responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah Partial Least Square menggunakan aplikasi WarpPLS 7.0.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Kualitas produk tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang, (2) Harga tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang,(3) Kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, (4) Harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, (5) Kepuasan konsumen berpengaruh terhadap minat beli ulang, (6) Kepuasan konsumen memediasi penuh pengaruh kualitas produk terhadap minat beli ulang, (7) Kepuasan konsumen memediasi penuh pengaruh harga terhadap minat beli ulang.

Kata Kunci: Kulitas Produk, Harga, Minat Beli Ulang dan Kepuasan Konsumen

(10)

xvi ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRODUCTS QUALITY AND PRICE TOWARDS REPURCHASE INTEREST MEDIATED

BY CUSTOMER SATISFACTION A Case Study on Nature Republic Aloe Vera

92% Soothing Gel

Cornelia Hennaleluni Hermandi Buka Sanata Dharma University

Yogyakarta 2021

This study aims to find out whether: (1) Product quality has an influence on repurchase interest, (2) Price has an influence on repurchase interest, (3) Product quality has an influence on consumer satisfaction, (4) Price has an influence on consumer satisfaction, (5) influential consumer satisfaction towards consumers repurchase interest, (6) Consumer satisfaction mediates the influence of product quality on repurchase interest, (7) Consumer satisfaction mediates the influence of price on repurchase interest. The sampling technique use non probability sampling by sampling purposive. Data was obtained by distributing a google form questionnaire about product quality, price, repurchase interest, and consumer satisfaction. The data analysis technique in this study is Partial Least Square using the WarpPls 7.0 application. The result of this study indicate that: (1) Product quality did not have an influence on repurchase interest, (2) Price did not have an influence on repurchase interest, (3) Product quality had an influence on consumer satisfaction, (4) Price had an influence on consumer satisfaction, (5) Consumer satisfaction had an influence on repurchase interest, (6) Consumer satisfaction mediates the influence of product quality on repurchase interest, (7) Consumer satisfaction mediates the influence of price on repurchase interest.

Keywords: Product Quality, Price, Repurchase Interest, and Consumer Satisfaction.

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dapat dikatakan bahwa dunia usaha di era global saat ini sedang berkembang dan menarik perhatian konsumen. Hal ini ditandai munculnya perusahaan yang menyediakan produk berkualitas dengan harga bersaing di pasaran. Setiap orang yang menjalankan bisnis pasti akan menghadapi sebuah tantangan untuk menciptakan hal-hal baru yang berbeda dari kompetitor lainnya dan dapat memuaskan konsumen agar berniat untuk membeli kembali.

Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, banyak perusahaan khususnya di industri kosmetik dituntut untuk menyediakan berbagai produk yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Setiap orang memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda, terlebih untuk tampil menarik dengan menggunakan varian kosmetik yang ada di pasaran.

Kebutuhan itu sendiri merupakan syarat hidup dasar manusia. Orang membutuhkan udara, makanan, air, pakaian, dan tempat tinggal untuk dapat bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan yang kuat akan rekreasi, pendidikan, dan hiburan. Kebutuhan-kebutuhan ini menjadi keinginan ketika

(12)

diarahkan ke objek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut (Kotler & Keller ,2016:31).

Industri kecantikan merupakan prospek yang sangat menjanjikan dari masa ke masa. Oleh karena itu, hal ini mendorong seseorang untuk menggunakan segala jenis kecantikan yang dapat menunjang penampilannya mereka. Banyak wanita rela membayar mahal untuk produk kecantikan yang mereka inginkan. Apalagi produk kecantikan saat ini sudah ramah lingkungan dan menggunakan bahan-bahan alami. Hal tersebut terlihat jelas dari berbagai merek produk kecantikan yang disediakan oleh perusahaan yang menyediakan produk perawatan khususnya untuk perawatan wajah. Produk kecantikan khususnya untuk perawatan wajah dengan kandungan lidah buaya yang beredar saat ini tidak hanya dari dalam negeri saja tetapi dari luar negeri juga.

Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (https://kemenperin.go.id/ diakses pada tanggal 17 Oktober 2019 Pukul 20:02 WIB) menyatakan bahwa industri kosmetik nasional mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi hingga 20 persen pada tahun lalu (2018). Kementerian Perindustrian telah menetapkan industri kosmetik sebagai sektor andalan sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035. Segmen pasar kosmetik atau kecantikan saat ini sangat menjanjikan dan membuktikan bahwa Indonesia merupakan pasar

(13)

potensial bagi pengusaha industri kecantikan baik dari dalam maupun luar negeri.

Beberapa produk kecantikan yang memiliki kandungan alami seperti tanaman lidah buaya dan sering kita temui di pasaran ialah Etude House - 99%

Aloe Soothing Gel, Nature Republic - Aloe Vera 92% Soothing Gel, The Body Shop - Aloe Multi-Use Soothing Gel, Guardian - Aloe Vera Gel, Sensatia Botanicals - Aloe Vera Botanical Gel, The Saem 99% Jeju Fresh Aloe Soothing Gel, The Face Shop Jeju Aloe 99% Fresh Soothing Gel, Innisfree Aloe Revital Soothing Gel, Herborist Aloe Vera Gel 98% Skin Moisturizer ,Wardah Hydrating Aloe Vera Gel, dan lainnya yang masing-masing mempunyai daya tarik tersendiri sehingga konsumen sulit dalam menentukan pilihnya. Berikut ini merupakan data pada tahun 2016 yang menunjukaan posisi merek Korea yang ada di Indonesia.

Gambar 1.1

Posisi Merek Korea di Indonesia

Sumber: https://mix.co.id/marcomm diakses pada tanggal 17 Oktober 2019

(14)

Data di atas menunjukkan bahwa ada 3 brand Korea yang diminati oleh konsumen. Etude House ada di urutan pertama sebagai market leader, The Face Shop urutan kedua, dan Nature Republic di urutan ketiga sebagai merek Korea.

Banyak sekali jenis produk kecantikan yang beredar di pasaran sehingga tren makeup baru pun bermunculan. Data di atas menunjukkan bahwa kosmetik Korea merupakan trend kosmetik populer yang sedang diminati di pasar Indonesia. Bisa dikatakan produk kecantikan korea sudah tidak asing lagi bagi banyak orang, dan akan terus berkembang dan menjadi lebih dikenal luas. Nature Republic adalah salah satu brand kosmetik atau kecantikan asal Korea. Nature Republic adalah perusahaan yang didirikan di Korea Selatan pada tahun 2009.

Konsep Nature Republic sendiri adalah menyediakan produk murni dengan menggunakan bahan-bahan alami. Pada tahun 2016, "Nature Republic"

menjadi produk terlaris di Korea. Produk Nature Republic sebenarnya bukan hanya satu produk, tetapi ada berbagai macam produk kecantikan, namun Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel merupakan produk yang paling laris dibandingkan dengan produk Nature Republic lainnya. Produk Aloe Vera 92% Soothing Gel Nature Republic sebagai The Best-Selling Product pada K- Beauty Awards 2015 (www.soompi.com/diakses pada tanggal 17 Oktober 2019 pukul 21:15 WIB). Berdasarkan pernyataan di atas, menjadikan penulis memilih Aloe Vera 92% Soothing Gel Nature Republic dibandingkan dengan

(15)

produk Nature Republic yang lainnya. Berikut ini adalah produk dari Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel.

Gambar I.2

Produk Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel

Sumber: http://naturerepublic.id/ diakses pada tanggal 17 Oktober 2019 Produk Nature Republic pada Google Search selama 3 bulan terakhir mengalami peningkatan dan penurunan yang tidak begitu jauh. Namun pada bulan Mei tahun 2020, Nature Republic di Indonesia telah meningkat jauh dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya (https://trends.google.com diakses pada tanggal 05 Juni 2020 Pukul 21.24 WIB)

Gambar 1.3

Hasil Google Search pada Brand Nature Republic Tiga BulanTerakhir

Sumber:https://trends.google.com diakses pada tanggal 05 Juni 2020

(16)

Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel telah terbukti memiliki kualitas yang baik sehingga menjadi The Best-Selling Product pada K-Beauty Awards (www.soompi.com diakses pada tanggal 17 Oktober 2019). Bisa dikatakan harga yang ditawarkan pasaran untuk satu produk Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel cukup terjangkau bagi kalangan mahasiswa dan masyarakat. Menurut (Alma 2012:205), bauran pemasaran merupakan strategi mencampur kegiatan – kegiatan pemasaran, agar dicari kombinasi maksimal sehingga mendatangkan hasil yang memuaskan. Menurut Kotler dan Armstrong (2016: 47) bauran pemasaran (marketing mix) mencakup empat (4) hal yang meliputi produk (product), harga (price), tempat (place) dan promosi (promotion).

Kualitas produk juga mempengaruhi pembelian produk oleh konsumen.

Variabel kualitas produk merupakan bagian penting dari suatu produk, sehingga kualitas produk menjadi salah satu faktor penentu keputusan konsumen dalam membeli suatu produk. Hal ini sesuai dengan penelitian Nurfitriana & Iriani (2018) variabel kualitas produk yang terdiri dari indikator tampilan produk yang menarik, variasi pilihan produk, dan ketahanan produk berpengaruh positif terhadap minat beli ulang produk.

Harga merupakan salah satu penentu pemilihan produk yang nantinya akan berpengaruh terhadap minat pembelian. Menurut Kotler & Armstrong (2013:151), harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu barang atau jasa atau jumlah dari nilai uang yang ditukar konsumen atas manfaat –

(17)

manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian Nurfitriana & Iriani (2018) variabel harga berpengaruh positif terhadap minat beli ulang produk.

Sama halnya kualitas produk dan harga juga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2016:156) kualitas produk merupakan faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen adalah evaluasi purna beli terhadap alternatif yang dipilih yang memberikan hasil yang sama atau melampaui harapan konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian Rozi & Sukaris (2020) ditemukan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.

Harga juga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen. Menurut Ratnasari &

Aksa (2011:117) produk yang mempunyai kualitas yang sama dengan produk lain, tetapi ditetapkan dengan harga yang lebih murah akan memberikan nilai tinggi kepada pelanggannya sehingga konsumen akan merasa puas. Jika konsumen merasa puas dengan apa yang mereka dapatkan maka akan terjadi pembelian ulang terhadap produk di waktu yang akan datang. Hal ini sependapat dengan Sangadji dan Sopiah (2013:181) kepuasan akan mendorong konsumen untuk membeli ulang produk. Hal ini sesuai dengan penelitian Rozi & Sukaris (2020) menyatakan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang.

Beberapa penelitian sebelumnya dilakukan dengan objek yang berbeda- beda. Mahemba & Rahayu (2019) melakukan penelitian dengan objek

(18)

penelitian smartphone Xiomi. Selain itu Nurfitriana & Iriani (2018) melakukan penelitian dengan objek penelitian produk kecantikan merek Wardah.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP MINAT BELI ULANG YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN”. Studi pada Konsumen Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli ulang ? 2. Apakah harga berpengaruh terhadap minat beli ulang?

3. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen ? 4. Apakah harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen?

5. Apakah kepuasan konsumen berpengaruh terhadap minat beli ulang?

6. Apakah kepuasan konsumen memediasi pengaruh kualitas produk terhadap minat beli ulang?

7. Apakah kepuasan konsumen memediasi pengaruh harga terhadap minat beli ulang?

(19)

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang dibahas tidak terlalu luas maka dalam penelitian ini penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :

1. Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen yang sudah pernah membeli (minimal 1x) dan menggunakan Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel .

2. Penelitian ini berfokus pada produk Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel.

D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian :

1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap minat beli ulang.

2. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap minat beli ulang.

3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen.

4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan konsumen.

5. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan konsumen terhadap minat beli ulang.

6. Untuk mengetahui kepuasan konsumen memediasi pengaruh kualitas produk terhadap minat beli ulang.

7. Untuk mengetahui kepuasan konsumen memediasi pengaruh harga terhadap minat beli ulang.

(20)

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam pengambilan kebijakan perusahaan di bidang pemasaran. Dalam hal ini perusahaan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli ulang konsumen, sehingga jika faktor tersebut semakin ditingkatkan maka diharapkan dapat meningkatkan minat beli ulang terhadap produk yang ditawarkan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan berguna menjadi bahan referensi atau menjadi masukan untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang serupa.

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman, wawasan dan pemahaman penulis, sehingga kelak penulis dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan ke dalam dunia kerja nantinya.

(21)

11 BAB II KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori 1. Pemasaran

Pemasaran merupakan aktivitas yang paling penting bagi perusahaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat melalui produk atau jasa yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi konsumen dan dapat meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Menurut American Marketing Association (AMA) Kotler& Keller (2016:27) sebagai berikut

“Marketing is the activity, set of institutions, and processes for creating, communicating, delivering, and exchanging offering that have value for customers, clients, partners, and society at large" yang artinya pemasaran adalah sebuah kegiatan, bagian dari lembaga dan proses dari membuat, mengkomunikasikan, menyampaikan dan pertukaran penawaran yang memiliki nilai untuk pelanggan, klien, pasangan dan sosial yang besar.

2. Manajemen Pemasaran

Menurut Kotler& Keller (2016:27), “Marketing management is the art and science of choosing target markets and getting, keeping, and growing customers through creating, delivering, and communication superior customer value” artinya manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta

(22)

menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

3. Kualitas Produk

A. Pengertian Kualitas Produk

Menurut Kotler & Keller (2016:164) kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Kualitas produk didefinisikan sebagai evaluasi menyeluruh pelanggan atas kebaikan kinerja barang atau jasa (Sangadji dan Sopiah, 2013:188- 189). Dalam hal ini disebutkan bahwa ada 2 faktor yang membentuk kualitas suatu produk :

1) Produk harus mampu mencapai tingkat kualitas yang sesuai dengan fungsi penggunaanya, tidak perlu melebihi. Karena istilah baik dan buruk atau jelek untuk mengukur kualitas suatu produk kurang tepat, sebaiknya menggunakan istilah benar dan salah, atau sesuai dan tidak sesuai.

2) Konsumen akan memiliki harapan mengenai bagaimana produk tersebut seharusnya berfungsi. Harapan tersebut adalah standar kualitas yang akan dibandingkan dengan fungsi atau kualitas produk yang sesungguhnya dirasakan konsumen. Fungsi produk

(23)

yang sesungguhnya dirasakan konsumen sebenarnya merupakan persepsi konsumen terhadap kualitas produk tersebut.

b. Indikator Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Keller (2009:8) dimensi kualitas produk adalah sebagai berikut:

1) Bentuk (Form)

Bentuk sebuah produk dapat meliputi ukuran, bentuk, atau struktur fisik produk.

2) Fitur (Feature)

Meliputi aspek-aspek keunikan, karakteristik, layanan khusus, ragam keuntungan yang diintegrasikan di dalam suatu produk yang ditujukan kepada pelanggan.

3) Kualitas kinerja (Performance Quality)

Tingkatdi mana karakteristik utama produk beroperasi. Kualitas menjadi dimensi yang semakin penting ketika perusahaan menawarkan kualitas yang lebih tinggi dengan uang (harga) yang lebih rendah.

4) Kesesuaian kualitas (Conformance Quality)

Tingkatdi mana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan.

(24)

5) Ketahanan (Durability),

Ukuran umur operasi harapan produk dalam kondisi biasa atau penuh tekanan, merupakan atribut berharga untuk produk-produk tertentu.

6) Keandalan (Reliability)

Ukuran profitabilitas bahwa produk tidak akan mengalami kerusakan atau kegagalan dalam periode waktu tertentu.

7) Kemudahan perbaikan (Repairability)

Ukuran kemudahan perbaikan produk ketika produk itu tidak berfungsi atau gagal.

8) Gaya (Style)

Gaya menggambarkan tampilan produk dan rasa produk kepada pembeli dan menciptakan kekhasan yang sulit untuk ditiru.

9) Desain (Design)

Keseluruhan keistimewaan produk yang akan mempengaruhi penampilan dan fungsi produk terhadap keinginan konsumen.

4. Harga

a. Pengertian Harga

Harga merupakan salah satu unsur marketing mix yang dapat menghasilkan penerimaan penjualan karena menghasilkan sebuah penerimaan penjualan, maka harga dapat mempengaruhi tingkat penjualan dan keuntungan bagi perusahaan.

(25)

Harga juga penentu pemilihan produk yang nantinya akan berpengaruh terhadap minat pembelian. Karena konsumen memilih suatu produk tersebut karena benar-benar ingin merasakan nilai dan manfaat dari produk tersebut, melihat kesempatan memiliki produk tersebut dengan harga yang lebih murah dari biasanya sehingga lebih ekonomis, dan ada kesempatan untuk mendapatkan hadiah dari pembelian produk tersebut. Menurut Tjiptono& Chandra (2017:370) harga adalah jumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain(non- moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah produk. Harga merupakan satu- satunya unsur bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan bagi organisasi. Menurut Peter & Olson (2014:239) harga adalah elemen paling tidak biasa dalam bauran pemasaran. Harga adalah satu-satunya yang melibatkan pemasukan, sedangkan elemen lain, serta riset pemasaran, melibatkan pembelanjaan dana oleh organisasi. Menurut Kotler & Armstrong (2013:151), harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu barang atau jasa atau jumlah dari nilai uang yang ditukar konsumen atas manfaat – manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebutIndikator Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2016:78) dalam variabel harga ada beberapa unsur kegiatan utama harga yang meliputi tingkatan harga,

(26)

diskon, potongan harga dan periode pembayaran dan jangka waktu kredit. Terdapat juga 4 indikator yang mencirikan harga yaitu:

1) Keterjangkauan harga

Konsumen bisa menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek harganya juga berbeda dari yang termurah sampai termahal.

2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Hal ini sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen karena konsumen sering memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena melihat adanya perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi konsumen cenderung beranggapan bahwa kualitasnya juga lebih baik.

3) Kesesuaian harga dengan manfaat produk

Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar atau sama dengan uang yang telah dikeluarkan untuk mendapatkannya. Jika konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari uang yang dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk melakukan pembelian ulang.

(27)

4) Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga

Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya. Dalam hal ini mahal murahnya suatu produk sangat dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan membeli produk tersebut.

b. Dimensi Strategik Harga

Menurut Tjiptono & Chandra (2017:371) ada sejumlah dimensi strategik harga sebagai berikut :

1) Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk.

2) Harga merupakan aspek yang tampak jelas bagi para pembeli.

3) Harga adalah determinan utama permintaan.

4) Harga berkaitan langsung dengan pendapatan atau laba.

5) Harga bersifat fleksibel.

6) Harga mempengaruhi citra dan strategi positioning.

5. Kepuasan Konsumen

a. Pengertian Kepuasan Konsumen

Menurut Tjiptono & Chandra (2017:66) kepuasan pelanggan merupakan konsep sentral dalam wacana bisnis dan manajemen.

Sedangkan menurut Kotler& Keller (2009:138) kepuasan konsumen juga diartikan sebagai perasaan senang atau kecewa yang dirasakan seseorang yang timbul karena membandingkan ekspektasi mereka

(28)

terhadap suatu produk atau jasa dengan hasil yang dirasakan setelah melakukan konsumsi barang atau jasa dan dapat dirasakan karena tergantung pada ekspektasi pembelian. Konsumen yang sudah merasa puas ada peluang besar akan membeli produk itu kembali dan menceritakan produk yang dibelinya kepada orang lain.

b. Faktor yang mempengaruhi Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2016:156) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen, antara lain:

1) Kualitas produk, pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.

2) Kualitas pelayanan, pelanggan akan merasa puas jika mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan harapannya.

3) Harga, produk dengan kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberi nilai yang tinggi kepada pelanggannya.

4) Faktor emosional, pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain kagum kepadanya bila menggunakan produk merek tertentu.

(29)

5) Biaya dan kemudahan, pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk, cenderung puas terhadap produk.

c. Indikator Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler dan Amstrong (2009:61)terdapat beberapa dimensi dari kepuasan konsumen, yaitu:

1) Kualitas yang dirasakan

Penentuan utama kepuasan konsumen yaitu kualitas dan kinerja. Kualitas yang sangat mendasar bagi seluruh kegiatan ekonomi karena dapat menggambarkan dua komponen pengalaman dan konsumsi.

2) Nilai yang dirasakan

Suatu tingkatan manfaat yang dirasakan oleh konsumen terhadap harga yang dibayar dengan membandingkan manfaat yang dirasakan setelah konsumen melakukan transaksi dengan penawaran yang diberikan oleh perusahaan berupa produk atau jasa sehingga konsumen dapat menggunakan perimbangan untuk membandingkan produk atau jasa yang dirasa memberi nilai tinggi dan rendah.

3) Harapan pelanggan

Tahap awal sebelum konsumen merasakan nilai dan kualitas yang diberikan perusahaan. Konsumen memiliki harapan

(30)

sejauh mana penawaran perusahaan dalam produk atau jasa.

Konsumen mendapat informasi-informasi dari berbagai sumber, selanjutnya memperkirakan perusahaan memiliki kemampuan untuk terus memberikan kreativitas di masa depan.

6. Minat Beli Ulang

a. Pengertian Minat Beli Ulang

Minat beli ulang diartikan sebagai pernyataan yang berkaitan dengan batin yang mencerminkan rencana seorang pembeli untuk membeli suatu merek atau di suatu perusahaan tertentu dalam suatu periode waktu tertentu Tarofder et al. (2016). Menurut Kotler dan Keller (2016:36) minat beli konsumen merupakan sebuah perilaku konsumendi mana konsumen mempunyai keinginan dalam memilih, menggunakan, dan mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk yang ditawarkan.

Menurut Hasan (2013:173) pada dasarnya minat beli ulang merupakan suatu perilaku seseorang yang disebabkan oleh perilaku masa lalu yang secara langsung mempengaruhi minat untuk mengkonsumsi ulang pada waktu yang akan datang.

Menurut Kotler (2009:214) minat beli konsumen merupakan tindakan-tindakan dan hubungan sosial yang dilakukan oleh

(31)

konsumen perorangan, kelompok maupun organisasi untuk menilai, memperoleh dan menggunakan barang-barang melalui proses pertukaran atau pembelian yang diawali dengan proses pengambilan keputusan yang menentukan tindakan-tindakan tersebut.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Ulang

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Putri 2016:165), faktor-faktor yang mempengaruhi minat pembelian ulang adalah:

1) Kepuasan Konsumen 2) Kualitas Layanan 3) Preferensi Merek 4) Kualitas Produk 5) Nilai yang Dirasakan 6) Harga

c. Indikator Minat Beli

Suwandari (2008) yang menjadi indikator minat beli seorang calon konsumen adalah sebagai berikut:

1) Attention, yaitu perhatian calon konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen.

2) Interest, ketertarikan calon konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen.

3) Desire, keinginan calon konsumen untuk memiliki produk yang ditawarkan oleh produsen.

(32)

4) Action, yaitu calon konsumen melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan.

Menurut Hasan (2013:131), minat beli ulang (repeat intention to buy) dapat diidentifikasi melalui indikator sebagai berikut:

1) Minat transaksional: yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk.

2) Minat referensial: yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan kepada orang lain.

3) Minat preferensial: yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk, preferensi ini hanya dapat diganti bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

4) Minat eksploratif: minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk yang sama.

B. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian dari Nurfitriana dan Iriani (2018) dari Universitas Trilog yang berjudul “Citra Merek, Kualitas Produk, Harga dan Pengaruhnya pada Minat Beli Ulang Produk kecantikan Wardah”. Tujuan penelitian ini merupakan explanatory research yang berusaha menjelaskan hubungan

(33)

kausal antara variabel bebas berupa citra merek, kualitas produk dan harga dengan variabel terikat yaitu minat beli ulang. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik non probability sampling dengan sampling purposive, dan sampel penelitian diambil sebanyak 150 responden. Data diolah dengan metode SEM (structural equation modelling) menggunakan partial least squares path modelling (PLS SEM) dengan software smartPLS 3.0. Hasil penelitian ini variabel citra merek yang terdiri dari dimensi identitas merek dan citra poduk berpengaruh positif terhadap minat beli ulang. Variabel kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli ulang. Variabel harga berpengaruh positif terhadap minat beli ulang produk. Variabel yang paling berpengaruh terhadap minat beli ulang adalah kualitas produk.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2019) dengan judul “Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Produk Make Over pada Pengunjung Counter Make Over di Plaza Medan”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek, kualitas produk, dan harga terhadap minat beli Make Over pada pengunjung counter Make Over di Plaza Medan Fair. Penelitian ini adalah penelitian asosiatif dan jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah pengunjung counter Make Over di Plaza Medan Fair yang tidak diketahui jumlahnya. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 93 responden.Teknik yang digunakan adalah teknik regresi

(34)

linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara serempak citra merek, kualitas produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap minat beli Make Over pada pengunjung counter Make Over di Plaza Medan Fair. Secara parsial, citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli, harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli Make Over pada pengunjung counter Makeover di Plaza Medan Fair.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayah & Apriliani (2019) yang berjudul

“Analisis Pengaruh Brand Image, Harga, Kualitas Produk, dan Daya tarik Promosi terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Batik Pekalongan”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand image, harga, kualitas produk dan daya tarik promosi berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen batik Pekalongan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling yaitu teknik ini dipilih karena peneliti menggunakan pertimbangan sendiri dalam memilih anggota populasi yang dianggap dapat memberikan informasi sedangkan jumlah sampel sebanyak 97 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini dikumpulkan melalui kuesioner yang diproses dan dianalisis dengan menggunakan analisis Regresi Linier Berganda. Uji kualitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas Person Correlation,

(35)

uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha dan uji goodness of fit (uji f).

Untuk uji asumsi klasiknya menggunakan uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedasitas. Untuk uji hipotesis dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Regresi Linier Berganda, uji t dan koefisien determinasi. Hasil data penelitian ini menunjukkan bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang konsumen batik Pekalongan, harga tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang konsumen batik Pekalongan, kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang konsumen batik Pekalongan, dan daya tarik promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang konsumen pada batik Pekalongan.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2020) yang berjudul “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Kepuasan Konsumen T-Mart Express Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh harga dan kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan T-Mart Express Indonesia.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan SPSS Statistic 22 dengan sampel sebanyak 112 responden yaitu konsumen T- Mart Express Indonesia di Jakarta Utara yang telah membeli produk tiga kali atau lebih dengan menggunakan metode non probability sampling dan teknik purposive sampling. Pengukuran yang digunakan adalah kuesioner yang dibagikan melalui Google Form kepada responden. Hasil analisis

(36)

hipotesis menunjukkan bahwa harga dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Rozi & Sukaris (2020) yang berjudul

“Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen di Katon Ayu Wedding Organizer Gresik”.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen di Katon Ayu Wedding Organizer Gresik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini seluruh konsumen di Katon Ayu Wedding Organizer Gresik yang berjumlah 150 orang sedangkan sampel sebanyak 110 orang dan terdapat 10 orang yang tidak memenuhi kriteria peneliti, metode yang digunakan peneliti purposive sampling dengan ketentuan responden yang pernah memilih paket gedung exelent dan paket rumah luxury di Katon Ayu Wedding Organizer. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Variabel kualitas produk, harga dan kualitas pelayanan memiliki pengaruh simultan dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya,ialah:

1. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nurfitriana dan Iriani adalah objek penelitian yaitu pada konsumen produk kecantikan Wardah.

Selain itu variabel yang digunakan dalam penelitian sebelumnya ada citra merek, kualitas produk, harga dan minat beli ulang. Sedangkan

(37)

variabel yang diteliti penulis tidak menggunakan variabel citra merek.

Penelitian sebelumnya menggunakan partial least squares path modelling (PLS SEM) sedangkan penelitian ini menggunakan WarpPLS versi 7.0.

2. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga dengan penelitian ini adalah studi yang berbeda, penelitian sebelumnya pada konsumen Pengunjung Counter Make Over di Plaza Medan. Selain itu variabel yang digunakan dalam penelitian sebelumnya ada citra merek, kualitas produk, harga dan minat beli ulang hanya berbeda tidak ada kepuasan konsumen pada penelitain sebelumnya dan penulis tidak menggunakan variabel citra merek. Terdapat juga perbedaan dalam teknik analisis data, penelitian sebelumnya menggunakan teknik regresi linear berganda sedangkan penelitian ini menggunakan analisis Partial Least Square (PLS).

3. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Hidayah & Apriliani dengan penelitian ini adalah studi yang berbeda, penelitian sebelumnya pada Konsumen Batik Pekalongan. Selain itu variabel yang digunakan dalam penelitian sebelumnya ada brand image, harga, kualitas produk, daya tarik dan minat beli ulang hanya berbeda tidak ada kepuasan konsumen pada penelitain sebelumnya dan penulis tidak menggunakan variabel brand image dan daya tarik. Terdapat juga perbedaan dalam teknik analisis data, penelitian sebelumnya

(38)

menggunakan teknik regresi linear berganda sedangkan penelitian ini menggunakan analisis Partial Least Square (PLS).

4. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu dengan penelitian ini adalah studi yang berbeda, penelitian sebelumnya pada Konsumen T-Mart Express Indonesia. Selain itu variabel yang digunakan dalam penelitian sebelumnya ada harga, kualitas produk dan kepuasan konsumen, hanya berbeda tidak ada minat beli ulang pada penelitain sebelumnya. Penelitian sebelumnya menggunakan SPSS sedangkan penelitian ini menggunakan analisis Partial Least Square (PLS).

5. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Rozi & Sukaris dengan penelitian ini adalah studi yang berbeda, penelitian sebelumnya pada konsumen di Katon Ayu Wedding Organizer Gresik. Selain itu variabel yang digunakan dalam penelitian sebelumnya ada kualitas produk, harga, kualitas pelayanan dan kepuasan Terdapat juga perbedaan dalam teknik analisis data, penelitian sebelumnya menggunakan teknik regresi linear berganda sedangkan penelitian ini menggunakan analisis Partial Least Square (PLS).

(39)

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Gambar II.1

Kerangka Konseptual Penelitian D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pernyataan yang ada dalam perumusan masalah, yang masih perlu dibuktikan kebenaranya dengan pengujian penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli Ulang

Kualitas produk merupakan hal terpenting yang dilihat oleh konsumen, semakin bagus kualitas produk yang ditawarkan maka akan berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen. Perilaku membeli timbul karena didahului oleh adanya minat membeli. Minat untuk membeli muncul salah satunya disebabkan oleh persepsi yang didapatkan bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang baik. Menurut Kotler & Keller (2016:164)

(40)

kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Dalam penelitian Nurfitriana & Iriani (2018) variabel kualitas produk berpengaruh positif terhadap minat beli ulang produk. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Hidayah & Apriliani (2019) menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli ulang. Berdasarkan uraian tersebut penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli ulang.

2. Pengaruh Harga terhadap Minat Beli Ulang

Harga merupakan faktor terpenting dalam menciptakan kepuasan pelanggan, sehingga konsumen yang puas akan berminat membeli ulang terhadap jasa atau produk tersebut. Harga yang ditawarkan harus sesuai dengan daya beli konsumen karena keputusan pembelian dimasa lalu akan berpengaruh terhadap minat beli ulang dimasa yang akan datang. Menurut Kotler & Armstrong (2013:151), harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu barang atau jasa atau jumlah dari nilai uang yang ditukar konsumen atas manfaat – manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurfitriana & Iriani (2018) bahwa variabel harga berpengaruh positif terhadap minat beli ulang Produk. Berdasarkan uraian tersebut penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

(41)

H2 : Harga berpengaruh terhadap minat beli ulang.

3. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan Konsumen

Kualitas produk yang baik juga dapat membuat konsumen merasa puas. Menurut Kotler dan Keller (2016:156) kualitas produk merupakan faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Hal inilah yang menentukan produk barang atau jasa tersebut mempunyai mutu yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen. Semakin berkualitas produk yang ditawarkan maka kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan semakin tinggi.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu(2020) dan Rozi & Sukaris (2020) yang menunjukkan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan uraian tersebut penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Kualitas produk berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.

4. Pengaruh Harga terhadap Kepuasan Konsumen

Pada saat ingin memutuskan membeli sesuatu, konsumen pasti akan melihat beberapa aspek, salah santunya adalah harga. Menurut Kotler &

Armstrong (2013:151), harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu barang atau jasa atau jumlah dari nilai uang yang ditukar konsumen atas manfaat – manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Menurut Kotler dan Keller (2016:156) harga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen, harga produk dengan kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan

(42)

memberi nilai yang tinggi kepada pelanggannya. Jika harga yang ditetapkan sesuai dengan manfaat yang didapatkan maka konsumen akan merasa puas.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2020) dan Rozi & Sukaris (2020) yang memberikan temuan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan uraian tersebut penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H4 : Harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen 5. Pengaruh Kepuasan Konsumen terhadap Minat Beli Ulang

Jika konsumen merasa puas dengan apa yang didapatkan maka bisa saja konsumen melakukan pembelian ulang. Kepuasan mempunyai hubungan dengan minat beli ulang seperti yang dijelaskan (Tarofder et al.

2016:21). Kepuasan konsumen akan mendorong minat beli ulang sehingga perlu untuk diperhatikan oleh perusahaan. Semakin konsumen mendapatkan apa yang diinginkan pada saat pembelian, semakin tinggi pula kemungkinan konsumen akan membeli kembali dalam tingkat yang sama, sehingga semakin besar tingkat kepuasan pelanggan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayat and Resticha (2019)didapatkan hasil bahwa kepuasan konsumen terhadap minat beli ulang adalah positif dan signifikan. Berdasarkan uraian tersebut penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :

H5 : Kepuasan konsumen berpengaruh terhadap minat beli ulang.

(43)

6. Kepuasan Konsumen Memediasi Pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Beli Ulang

Menurut Kotler dan Keller (2016:156) kualitas produk merupakan faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen. Menurut Kotler dan Keller (2016:164) kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Selain itu, Kotler dan Keller. (2009) mengatakan bahwa kepuasan konsumen juga diartikan sebagai perasaan senang atau kecewa yang dirasakan seseorang yang timbul karena membandingkan ekspektasi mereka terhadap suatu produk atau jasa dengan hasil yang dirasakan setelah melakukan konsumsi barang atau jasa dan dapat dirasakan karena tergantung pada ekspektasi pembelian. Semakin tinggi kualitas produk yang diberikan, maka akan semakin tinggi terpenuhinya kebutuhan konsumen yang dinyatakan oleh kepuasan konsumen. Dampak dari kepuasan konsumen sendiri adalah terjadinya minat beli ulang karena konsumen merasa puas dengan produk yang diberikan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahemba & Rahayu (2019) yang menunjukkan bahwa kepuasan konsumen memediasi pengaruh kualitas produk terhadap minat beli ulang. Berdasarkan uraian tersebut penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H6 : Kepuasan konsumen memediasi pengaruh kualitas produk terhadap minat beli ulang.

(44)

7. Kepuasan Konsumen Memediasi Pengaruh Harga terhadap Minat Beli Ulang

Menurut Tjiptono & Chandra (2017:370) harga adalah jumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah produk.Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa kepuasan konsumen juga diartikan sebagai perasaan senang atau kecewa yang dirasakan seseorang yang timbul karena membandingkan ekspektasi mereka terhadap suatu produk atau jasa dengan hasil yang dirasakan setelah melakukan konsumsi barang atau jasa dan dapat dirasakan karena tergantung pada ekspektasi pembelian. Harga merupakan salah satu penentu pemilihan produk yang nantinya akan berpengaruh terhadap minat pembelian. Jika harga yang ditetapkan sesuai dengan manfaat yang didapatkan maka konsumen akan merasa puas. Hal ini menjelaskan bahwa harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen yangdi mana kepuasan konsumen akan berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahemba & Rahayu (2019) yang menunjukkan bahwa kepuasan konsumen memediasi pengaruh harga terhadap minat beli ulang. Berdasarkan uraian tersebut penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :

H7 : Kepuasan konsumen memediasi pengaruh harga terhadap minat beli ulang.

(45)

35 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei yang bersifat kuantitatif. Menurut Sugiyono (2017:13) penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menggambarkan dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Menurut Sugiyono (2017:47) penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, untuk menemukan kejadian-kejadian relatif, distributif, hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian ini adalah pada bulan Januari - Mei 2020.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian mencakup beberapa pulau di Indonesia, antara lain Sumatera, Kalimatan, Jawa, Sulawesi, dan Papua.

(46)

C. Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel

a. Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab besar kecilnya nilai variabel yang lain (Suliyanto, 2018:127). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kualitas Produk (X1) dan Harga (X2).

b. Variabel Dependen

Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang nilainya dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Suliyanto, 2018:127). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat beli ulang (Y).

c. Variabel Mediasi

Variabel mediasi adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan dependen, tetapi tidak dapat diamati atau diukur. Menurut Sugiyono (2017:70) variabel mediasi merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Variabel mediasi (Z) yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepuasan konsumen (Z).

(47)

2. Definisi Variabel

1. Kualitas Produk (X1)

Menurut Kotler & Keller (2016:164) kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau kinerja yang sesuai bahkan melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan.

Dalam penelitian ini yang menjadi indikator variabel kualitas produk adalah:

1) Bentuk (Form), isi dari Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel.

2) Fitur (Feature) Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel.

3) Ketahanan (Durability) atau tanggal kadaluarsa (expired date) Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel.

4) Keandalan (Reliability).

b. Harga (X2)

Menurut Tjiptono & Chandra (2017:370) harga adalah jumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untung mendapatkan sebuah produk.

Dalam penelitian ini yang menjadi indikator variabel harga adalah : 1) Keterjangkauan harga

2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk 3) Kesesuaian harga dan manfaat produk

(48)

4) Harga lebih terjangkau dari pesaing dilihat dari ukuran yang sama.

c. Kepuasan Konsumen (Z)

Menurut Kotler & Keller (2009:138) Kepuasan konsumen juga diartikan sebagai perasaan senang atau kecewa yang dirasakan seseorang yang timbul karena membandingkan ekspektasi mereka terhadap suatu produk atau jasa dengan hasil yang dirasakan setelah melakukan konsumsi barang atau jasa dan dapat dirasakan karena tergantung pada ekspektasi pembelian.

Dalam penelitian ini yang menjadi indikator variabel kepuasan konsumen adalah :

1) Kualitas yang dirasakan 2) Manfaat yang dirasakan 3) Harapan pelanggan d. Minat Beli Ulang (Y)

Menurut Kotler (2009:214) menyatakan bahwa minat beli konsumen merupakan tindakan-tindakan dan hubungan sosial yang dilakukan oleh konsumen perorangan, kelompok maupun organisasi untuk menilai, memperoleh dan menggunakan barang-barang melalui proses pertukaran atau pembelian yang diawali dengan proses pengambilan keputusan yang menentukan tindakan-tindakan tersebut.

Dalam penelitian ini yang menjadi indikator variabel minat beli ulang adalah:

(49)

1) Akan kembali membeli produk

2) Akan merekomendasikan produk kepada orang lain

3) Keinginan untuk menjadikan produk sebagai pilihan utama 4) Selalu mencari informasi mengenai produk

3. Skala Pengukuran Variabel

Variabel-variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala pengukuran yaitu Skala Likert (Likert Scale). Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2018:152).

Untuk analisis kuantitatif ini, jawaban dari setiap item pernyataan diberi skor dari 1 sampai 5 yang dapat dilihat berikut ini:

Tabel III.1 Skala Likert

Keterangan Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Sugiyono (2018:130) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan

(50)

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang sudah pernah membeli dan menggunakan Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2018:131)sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jumlah sampel yang diambil pada penelitian ini adalah konsumen yang sudah pernah membeli (minimal 1x) dan menggunakan Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel.

Penelitian ini menggunakan sampel dengan berdasarkan pada pertimbangan tingkat keyakinan 0,95 dengan α 0,05 dan kesalahan yang mungkin terjadi tidak lebih dari 10% sehingga pertimbangan ini dimasukkan ke rumus guna menentukan sampel:

𝑛 = 𝑍2 4 (𝑀𝑜𝑒)2 𝑛 = 1,962

4 (0,1)2 𝑛 = 96,04 Keterangan :

n = ukuran sampel

Z = tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95%

atau 1,96

(51)

Moe =Margin of error yaitu tingkat kesalahan maksimum yang dapat ditoleransi, ditentukan sebesar 10% atau 0,1

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden (hasil pembulatan dari 96,04).

E. Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek tertentu. Dalam penelitian ini, unit analisisnya adalah individu yaitu konsumen pengguna Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel yang sudah pernah membeli (minimal 1x) dan menggunakan Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel.

F. Teknik pengambilan Sampel

Pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah non probability sampling. Menurut Sugiyono (2018:136) non probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik non probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Sugiyono (2018:138) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu yang dimaksud adalah konsumen yang sudah pernah membeli (minimal 1x) dan menggunakan Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel.

(52)

G. Sumber Data 1. Data Primer

Sumber data primer pada penelitian ini adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner berupa google form. Menggunakan google from dapat memudahkan dalam segi efektivitas dan efisiensi waktu, tenaga, tempat dan dapat diisi kapanpun, di manapun, dan siapapun.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari website Nature Republic mengenai profil perusahaan, serta dokumentasi atau foto-foto. Data sekunder ini dikumpulkan untuk mengetahui informasi lebih mendalam yang mendukung penelitian.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk jawabnya (Sugiyono, 2018:219). Pengumpulan data diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner online menggunakan Google Form.

I. Teknik Pengujian Instrumen

Penulis menggunakan model analisis Partial Least Square (PLS) WarpPLS (Partial Least Square) 7.0 untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian.

(53)

J. Teknik Analisis Data

1. Melakukan analisis deskriptif. Dalam menganalisis deskriptif akan dijelaskan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Analisis deskriptif karakteristik responden

Deskriptif responden berisi tentang perhitungan yang menjadi klasifikasi kuesioner secara umum, yang terdiri dari nama, jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan, domisil dan berapa kali membeli Nature Republic Aloe Vera 92% Soothing Gel.

b. Deskripsi variabel

Deskripsi variabel digunakan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap kualitas produk, harga, kepuasan konsumen, dan minat beli ulang. Oleh karena itu, diketahui bobot nilai tertinggi 5 dan bobot nilai terendah 1. Jumlah kelas 5 sehingga jumlah interval dapat dihitung sebagai berikut:

𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =nilai maksimum − nilai minimum kelas interval

𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =5 − 1

5 = 0.08

Rentang skala 0,80 maka skor persepsi variabel pada penelitian ini dikelompokan sebagai berikut:

(54)

Tabel III.2

Skala Data Kategori per Variabel Skala

Data Kelas

Kategori Kualitas

produk Harga Kepuasan

Konsumen

Minat Beli Ulang

1 1,00-

1,79

Sangat Buruk

Sangat Tidak Sesuai

Sangat Tidak Puas

Sangat Tidak Berminat

2 1,80-

2,59 Buruk Tidak

Sesuai Tidak Puas Tidak

Berminat

3 2,60-

3,39

Cukup Baik

Cukup Sesuai

Cukup Puas

Cukup Berminat

4 3,40-

4,19 Baik Sesuai Puas Berminat

5 4,20-

5,00

Sangat Baik

Sangat Sesuai

Sangat Puas

Sangat Berminat Sumber: Data Primer Diolah (2020)

2. Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis Partial Least Square (PLS).

Menurut Wiyono (201:3591) PLS adalah teknik Structural Equation Modeling (SEM) yang mampu menganalisis variabel laten, variabel indikator dan kesalahan pengukuran secara langsung. Selain itu, PLS juga dapat diterapkan pada semua skala data, tidak banyak membutuhkan asumsi, dan ukuran sampel yang digunakan tidak terlalu besar. Pendekatan yang bertujuan untuk memprediksi suatu variabel, lebih tepat menggunakan PLS. Dengan variabel laten yang berupa kombinasi linier dan indikatornya, maka prediksi nilai dari variabel laten yang dipengaruhi dapat dilakukan dengan mudah. Langkah-langkah yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah ini adalah sebagai berikut:

(55)

a. Peneliti akan menyebarkan kuesioner melalui google from kepada responden yang menggunakan Nature Republic Aloe Vera 92%

shoothing gel.

b. Penyajian data dalam bentuk tabel dengan menggunakan microsoft excel.

c. Outer model

Menurut Wiyono (2011:402) outer model atau model pengukuran, pada prinsipnya adalah menguji indikator terhadap variabel laten , atau dengan kata lain mengukur seberapa jauh indikator itu dapat menjelaskan variabel latennya. Outer model biasanya digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas, model pengukurannya dengan menggunakan validitas konvergen, validitas diskriminan (AVE) dan composite reliability.

Validitas konvergen yang dipakai dalam model PLS menggunakan indikator reflektif yang dinilai berdasarkan korelasi antara item (loading factor) sebagai indikator yang mengukur konstruk tersebut. Nilai loading factor 0.50 sampai 0.60 sudah dianggap cukup.

Validitas diskriminan digunakan untuk mengukur dua konstruk yang diprediksi tidak berkorelasi menghasilkan skor yang tidak berkorelasi.

Nilai korelasi Cross loading dengan variabel latennya harus lebih besar dibandingkan dengan korelasi terhadap variabel laten yang lain.

Nilai AVE harus di atas 0.50. Composite reliability digunakan untuk

Gambar

Gambar II.1
Tabel  III.1  Skala Likert  Keterangan  Skor  Sangat Setuju (SS)  5  Setuju (S)  4  Netral (N)  3  Tidak Setuju (TS)  2
Tabel III.2
Tabel V.12   Nilai loading Factor
+6

Referensi

Dokumen terkait

Allah sungguh sangat baik. Ia menciptakan benda-benda langit untuk menjadi penentu waktu bagi kita. Allah sangat memikirkan bagaimana kita perlu waktu beraktifitas dan

Cari link join untuk departemen anda pada tabel dibawah, kemudian pada tab baru tersebut, ketik link join kelas EFL dan TPA Maba sesuai dengan Asal Departemen anda, dan klik

Pada efek fotolistrik, paket energi cahaya yang datang sangat bergantung pada frekuensi atau panjang gelombang.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh asam humat terhadap serapan P dan pertumbuhan tanaman kedelai (2) menentukan konsentrasi

a) Sampel, adalah promosi dengan cara menawarkan sejumlah produk atau jasa gratis. b) Kupon, adalah sertifikat yang memberikan hak kepada pemiliknya untuk

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan anugerah kasih-Nya maka skripsi yang berjudul “PENGARUH ATMOSFER TOKO DAN POTONGAN HARGA TERHADAP EMOSI

Judul Skripsi : Hubungan Kepemimpinan Klinis Perawat Gawat Darurat Terhadap Tim Dinamis Resusitasi Pada Henti Jantung Menyatakan dengan sebenarnya bahwa, tugas ahir yang

Koperasi Unit Desa (KUD) merupakan salah satu pilar perekonomian yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Namun, sejak dikeluarkan Inpres No.