KIMIA XI IPA
BAB I HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI... 1
BAB II TERMOKIMIA ... 17
BAB III TITRASI ASAM-BASA, BUFFER, HIDROLISIS GARAM, KELARUTAN ... 23
BAB IV LAJU REAKSI ... 27
BAB V KESETIMBANGAN KIMIA ... 38
BAB VI ASAM-BASA ... 44
BAB VII KELARUTAN DAN HASILKALI KELARUTAN ... 50
BAB VIII SISTEM KOLOID ... 56
HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI A. Kekhasan / Keunikan Atom Karbon
o Terletak pada golongan IVA dengan Z = 6 dan mempunyai 4 elektron valensi.
o Untuk mencapai konfigurasi oktet maka atom karbon mempunyai kemampuan membentuk 4 ikatan kovalen yang relatif kuat.
o Atom karbon dapat membentuk ikatan antar karbon; berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga.
o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).
o Rantai karbon yang terbentuk dapat bervariasi yaitu : rantai lurus, bercabang dan melingkar (siklik).
B. Kedudukan Atom Karbon
Dalam senyawa hidrokarbon, kedudukan atom karbon dapat dibedakan sebagai berikut : atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C kuarterner
Contoh :
C2H5 CH3
CH3 CH3 CH2 CH2 C C CH3
2o
3o 4o
1o 2o
1o/ 2o
1o 1o 1o
Keterangan : 1o
2 = atom C primer ( ada 5 )
o
3 = atom C sekunder ( ada 3 )
o
4 = atom C tersier ( ada 1 )
o = atom C kuarterner ( ada 1 )
C. Klasifikasi / Penggolongan Hidrokarbon (terdiri dari atom C dan H)
a. Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya :
o Hidrokarbon jenuh: senyawa hidrokarbon yang ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal.
o Hidrokarbon tak jenuh: senyawa hidrokarbon yang memiliki 1 ikatan rangkap dua (alkena) atau lebih dari 1 ikatan rangkap dua (alkadiena), atau ikatan rangkap tiga (alkuna).
o Hidrokarbon alifatik : senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka jenuh (ikatan tunggal) maupun tidak jenuh (ikatan rangkap).
o Hidrokarbon alisiklik: senyawa
hidrokarbon dengan rantai melingkar / tertutup (cincin).
o Hidrokarbon aromatik : senyawa hidrokarbon dengan rantai melingkar (cincin) yang mempunyai ikatan
o antar atom C tunggal dan rangkap secara selang-seling / bergantian (konjugasi).
1. ALKANA
o Adalah hidrokarbon alifatik jenuh yaitu hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan antar atom karbonnya merupakan ikatan tunggal.
o Rumus umum alkana yaitu : CnH2n+2 ; n = jumlah atom C
Tata Nama Alkana
Penamaan alkana bercabang dapat dilakukan dengan 3 langkah sebagai berikut :
1) Memilih rantai induk 2)
, yaitu rantai terpanjang yang mempunyai cabang terbanyak.
Penomoran 3)
, dimulai dari salah 1 ujung sehingga cabang mendapat nomor terkecil.
Penulisan nama, dimulai dengan nama cabang sesuai urutan abjad, kemudian diakhiri dengan nama rantai induk. Posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka. Antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma (,) antara angka dengan huruf dipisahkan dengan tanda jeda (-).
Jumlah karbon Awalan
1 met-
2 et-
3 prop-
4 but-
5 pent-
6 heks-
7 hept-
8 okt-
9 non-
10 dek-
Contoh :
CH3-CH(C2H5)-CH2-CH3 ( 3-metil-pentana)
Sumber dan Kegunaan Alkana
Alkana adalah komponen utama dari gas alam dan minyak bumi.
Kegunaan alkana, sebagai : bahan bakar, pelarut, sumber hidrogen, pelumas, bahan baku untuk pembuatan senyawa organik lain, bahan baku industri.
2. ALKENA
o Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap dua o Rumus umum alkena yaitu : (–C=C–).
CnH2n
Contoh : C ; n = jumlah atom C
2H4, C4H8, dan C5H10
Tata Nama Alkena
1) Nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sesuai (yang jumlah atom C’nya sama), dengan mengganti akhiran –ana menjadi – ena.
2) Rantai induk adalah rantai terpanjang yang mempunyai ikatan rangkap
3) Penomoran dimulai dari salah 1 ujung rantai induk sedemikian sehingga
.
ikatan rangkap mendapat nomor terkecil
4) Posisi ikatan rangkap ditunjukkan dengan awalan angka yaitu nomor dari atom C berikatan rangkap yang paling tepi / pinggir (nomor terkecil).
.
5) Penulisan cabang-cabang, sama seperti pada alkana.
Contoh :
CH3-CH2-CH=CH-CH3
CH (2-pentena)
3-CH(CH3)-CH=CH2 (3-metil-1-butena)
Sumber dan Kegunaan Alkena
Alkena dibuat dari alkana melalui proses pemanasan atau dengan bantuan katalisator (cracking). Alkena suku rendah digunakan sebagai bahan baku industri plastik, karet sintetik, dan alkohol.
3. ALKUNA
o Adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh yaitu hidrokarbon dengan satu ikatan rangkap tiga o Rumus umum alkuna yaitu : (–C≡C–).
C H ; n = jumlah atom C
o Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran –ana menjadi –una.
o Tata nama alkuna bercabang sama seperti penamaan alkena.
Contoh :
CH3-CH2–C≡C–CH3 (2-pentuna)
Sumber dan Kegunaan Alkuna
Alkuna yang mempunyai nilai ekonomis penting hanyalah etuna (asetilena), C2H2. Gas asetilena digunakan untuk mengelas besi dan baja.
Reaksi pembentukan etuna (asetilena) : 4 CH4 (g) + 3 O2 (g) → 2 C2H2 (g) + 6 H2O CaC2 (s) + 2 H2O (l) → Ca(OH)2 (aq) + C2H(g) 2
(g)
D. KEISOMERAN
Isomer adalah senyawa-senyawa
yang mempunyai rumus molekul yang sama tetapi mempunyai struktur atau konfigurasi yang berbeda
Struktur berkaitan dengan cara atom-atom saling berikatan, sedangkan konfigurasi berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul.
.
Keisomeran dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Keisomeran struktur : keisomeran karena perbedaan struktur.
2) Keisomeran ruang : keisomeran karena perbedaan konfigurasi (rumus molekul dan strukturnya sama).
Penjelasan :
1) Keisomeran Struktur Dibedakan menjadi 3 yaitu :
a) keisomeran kerangka : jika rumus molekulnya sama tetapi rantai induknya (kerangka atom) berbeda.
b) keisomeran posisi : jika rumus molekul dan rantai induknya (kerangka atom) sama tetapi posisi cabang/gugus penggantinya berbeda.
2) Keisomeran Ruang
Dibedakan menjadi 2 yaitu :
a) keisomeran geometri: isomer cis dan trans.
Contoh :
SIFAT-SIFAT HIDROKARBON Meliputi :
a) Sifat-Sifat Fisis
1. Tidak larut dalam pelarut polar (air).
2. Relatif lebih mudah terbakar daripada senyawa anorganik
3. Titik leleh dan titik didihnya relatif rendah b) Sifat Kimia
Berkaitan dengan reaksi kimia.
1) Reaksi-reaksi pada Alkana
Alkana tergolong zat yang sukar bereaksi sehingga disebut parafin yang artinya afinitas kecil. Reaksi terpenting dari alkana adalah reaksi pembakaran, substitusi dan perengkahan (cracking).
Penjelasan : a. Pembakaran
o Pembakaran sempurna alkana menghasilkan gas CO2 dan H2O (uap air), sedangkan pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas CO dan uap air, atau jelaga (partikel karbon).
Contoh :
CH4 (g) + 2 O2 (g) → CO2 (g) + 2 H2O (g)
b. Substitusi atau pergantian
• Atom H dari alkana dapat digantikan oleh atom lain, khususnya golongan halogen.
• Penggantian atom H oleh atom atau gugus lain disebut reaksi substitusi.
• Salah satu reaksi substitusi terpenting dari alkana adalah halogenasi yaitu penggantian atom H alkana dengan atom halogen, khususnya klorin (klorinasi).
• Klorinasi dapat terjadi jika alkana direaksikan dengan klorin.
Contoh :
C2H6 + Cl2 → C2H5Cl + HCl c. Perengkahan atau cracking
Perengkahan adalah pemutusan rantai karbon menjadi potongan- potongan yang lebih pendek.
Perengkahan dapat terjadi bila alkana dipanaskan pada suhu dan tekanan tinggi
Reaksi ini juga dapat dipakai untuk membuat alkena dari alkana. Selain
tanpa oksigen.
membuat gas hidrogen dari alkana.
Contoh :
2) Reaksi-reaksi pada Alkena
o Alkena lebih reaktif daripada alkana. Hal ini disebabkan karena adanya ikatan rangkap C=C.
o Reaksi alkena terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut. Reaksi penting dari alkena meliputi : reaksi pembakaran, adisi dan polimerisasi.
Penjelasan : a. Pembakaran
Seperti halnya alkana, alkena suku rendah mudah terbakar. Jika dibakar di udara terbuka, alkena menghasilkan jelaga lebih banyak daripada alkana. Hal ini terjadi karena alkena mempunyai kadar C lebih tinggi daripada alkana, sehingga pembakarannya menuntut / memerlukan lebih banyak oksigen.
Pembakaran sempurna alkena menghasilkan gas CO2
Contoh : dan uap air.
C2H4 (g) + 3 O2 (g) → 2 CO2 (g) + 2 H2O (g)
b. Adisi (penambahan = penjenuhan) o Reaksi terpenting dari alkena adalah
reaksi adisi yaitu reaksi penjenuhan ikatan rangkap.
Contoh :
C4H8 (g) + H2 (g) → C4H10 (g)
c. Polimerisasi
• Adalah reaksi penggabungan molekul- molekul sederhana menjadi molekul yang besar.
• Molekul sederhana yang mengalami polimerisasi
• Polimerisasi alkena terjadi berdasarkan reaksi adisi.
disebut monomer, sedangkan hasilnya disebut polimer.
• Prosesnya sebagai berikut :
a) Mula-mula ikatan rangkap terbuka, sehingga terbentuk gugus dengan 2 elektron tidak berpasangan.
b) Elektron-elektron yang tidak berpasangan tersebut kemudian
sehingga membentuk rantai.
Contoh :
Monomer
polimerisasi→
polimer 3) Reaksi-reaksi pada Alkunao Reaksi-reaksi pada alkuna mirip dengan alkena; untuk menjenuhkan ikatan rangkapnya, alkuna memerlukan pereaksi 2 kali lebih banyak dibandingkan dengan alkena.
o Reaksi-reaksi terpenting dalam alkena dan alkuna adalah reaksi adisi dengan H2, adisi dengan halogen (X2
o Pada reaksi adisi gas HX (X = Cl, Br atau I) terhadap alkena dan alkuna berlaku aturan Markovnikov yaitu :
) dan adisi dengan asam halida (HX).
“ Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H yang berbeda, maka atom X akan terikat pada atom C yang sedikit mengikat atom H ”
Contoh :
CH2 CH CH3
Br CH2 CH CH3 + HBr
H
“ Jika atom C yang berikatan rangkap mengikat jumlah atom H sama banyak, maka atom X akan terikat pada atom C yang mempunyai rantai C paling panjang “
Contoh :
CH3 CH2 CH CH CH3
Cl H CH3 CH2 CH CH CH3+ HCl
I. PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI &
GAS ALAM
• Merupakan sumber energi yang banyak digunakan dalam rumah tangga, kendaraan bermotor, dan industri.
• Terbentuk dari pelapukan sisa-sisa organisme.
• Berasal dari jasad renik yang mati sekitar 150 juta tahun yang lalu. Mengendap dalam lautan, tertutup lumpur dan kemudian lama- lama menjadi batuan. Terbentuk dan meresap dalam batu karang.
• Tidak menutup kemungkinan minyak bumi &
gas alam terdapat di daratan dikarenakan pergerakan kulit bumi sehingga lautan berubah menjadi daratan.
II. KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA PENYUSUN MINYAK BUMI & GAS ALAM
• Gas alam tersusun atas alkana suku rendah (metana, etana, propana, butana), gas karbon dioksida dan dihidrogen sulfida.
• Gas alam digunakan sebagai bahan bakar, LPG dan untuk pembuatan metanol.
• Minyak bumi merupakan campuran kompleks yang sebagian besar terdiri atas hidrokarbon terutama alkana, kemudian sikloalkana. Komponen lain yang menyusun adalah hidrokarbon aromatik, alkena dan berbagai senyawa karbon yang mengandung oksigen, nitrogen, dan belerang.
III. PENGOLAHAN MINYAK BUMI
Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Campuran dalam minyak bumi dapat dipisahkan dengan cara destilasi bertingkat. Berikut adalah fraksi-fraksi minyak bumi setelah didestilasi:
Fraksi Ukuran
Molekul Titik Didih
(o Kegunaan C)
Gas Bensin (gasoline) Minyak tanah Minyak solar
C1 – C C5 – C104
C11 – C12
< 30 30 – 180 – 180
230
Bahan bakar (LPG) Bahan bakar
Aspal/bitumen C20
C atas ke
25
305
atas ke
> 400 Residu
bakar kompor, lampu Solar Membuat lilin
Pembuatan jalan raya IV. BENSIN
• Bensin merupakan salah satu jenis bahan bakar minyak yang digunakan untuk kendaraan bermotor.
• Terdiri atas 3 jenis yaitu premium, premix dan super TT. Setiap jenis memiliki mutu yang berbeda-beda.
• Mutu bensin ditentukan oleh jumlah ketukan (knocking) dan nilai oktan. Nilai oktan menyatakan komposisi n-heptana dan isooktana dalam suatu bahan bakar. Nilai oktan berkisar antara 0 – 100. Misal:
Nilai oktan 95, berarti dalam bahan bakar tersebut mengadung 95% isooktana dan 5%
n-heptana (memiliki nilai ketukan 5).
Semakin rendah ketukannya = semakin tinggi nilai oktannya = mutu bensin semakin bagus
• Nilai oktan premium adalah 80 – 85, premix adalah 94, dan super TT adalah 98.
• Untuk mengurang ketukan pada bensin diberikan zat anti ketuk yang disebut TEL (Pb(C2H5)4) dan etil bromida (C2H5
• Etil bromida menghasilkan timbal yang mudah menguap di udara. Zat ini berbahaya karena dapat merusak otak.
Br). Etil bromida diberikan agar hasil pembakaran dari TEL yang berupa oksida timah hitam tidak menempel di mesin.
• Sebagai pengganti etil bromida digunakan zat MTBE (methyl tertiary buthyl ether) V. DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR
TERHADAP LINGKUNGAN
• Penggunaan TEL pada bensin dapat menyebabkan pencemaran lingkungan
• Pembakaran minyak bumi juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan jika:
o Oksigen yang digunakan pembakaran terlalu sedikit akan membentuk gas CO
peredaran darah (hemoglobin mengikat CO lebih kuat dari pada CO2
o Menghasilkan gas CO).
2
o Menghasilkan oksida-oksida lain yang dapat mencemari udara, seperti SO
terlalu banyak, sehingga dapat menahan sinar infra merah yang dipantulkan bumi sehingga suhu bumi meningkat (efek rumah kaca/green house effect).
2.
SOAL SENYAWA CARBON 1. Atom C primer dalam senyawa berikut
terdapat pada atom karbon nomor ....
A. 1, 3, 5 D. 3, 6 B. 2, 4, 7 E. 1, 7 C. 3, 6, 7
2. Atom C sekunder dalam senyawa berikut terdapat pada atom karbon nomor ....
A. 1, 3, 5 D. 3, 4, 5 B. 2, 4, 7 E. 1, 4, 7 C. 3, 6, 7
3. Atom C tersier dalam senyawa berikut terdapat pada atom karbon nomor ....
A. 3, 5, 8 D. 3, 4, 5 B. 2, 4, 7 E. 4 C. 3, 6, 7
4. (UN 07)
Suatu senyawa alkana memiliki rumus struktur:
Atom C kuartener pada struktur alkana tersebut adalah atom C nomor ....
A. 1 D. 4
B. 2 E. 7
C. 3 5. (UN 12)
Diketahui struktur berikut:
Atom C primer adalah atom C bernomor ....
A. 2, 4, 6 D. 3, 7 B. 3, 5, 7 E. 2, 4 C. 1, 8
6. Cara untuk membuktikan adanya CO2 dari hasil pembakaran senyawa hidrokarbon adalah ....
A. dicairkan dan dibakar B. dibakar dan direduksi
C. direaksikan dengan larutan Ba(OH)2 D. direaksikan dengan uap H2O E. direaksikan dengan uap H2O,
kemudian dialiri arus listrik 7. Pernyataan berikut dapat dijadikan
pembenaran adanya unsur hidrogen dalam hidrokarbon setelah dibakar adalah ....
A. terbentuk asap putih dari hasil pembakaran
B. adanya tetesan-tetesan embun di dalam pipa pengalir akibat pendinginan
C. larutan Ca(OH)2 menjadi keruh setelah dilewati gas hasil pembakaran D. terbentuk gas yang dapat dilihat dari
gelembung dalam larutan Ca(OH)2 E. tidak dapat dilihat dengan kasat mata
karena air yang terbentuk berupa gas
8. Alkana tergolong senyawa hidrokarbon ....
A. alifatik jenuh B. alifatik tidak jenuh C. alisiklik tidak jenuh D. aromatik
E. parafin siklik tidak jenuh
9. Di antara senyawa berikut, yang bukan alkana rantai lurus adalah ....
A. C3H8 D. C5H12 B. C4H8 E. C20H42 C. C6H14
10. Perhatikan tabel sifat fisika alkana berikut.
Senyawa yang berwujud gas pada suhu kamar adalah ....
A. butana B. pentana C. heksana D. heptana E. oktana
11. Alkana berikut yang memiliki titik didih paling tinggi adalah ....
A. C5H12 B. C8H18 C. C10H22 D. C12H24 E. C18H38
12. Nama struktur kimia berikut adalah ....
A. 2,2-dimetil-4-metilheptana B. 4,6,6-trimetilheptana C. n-dekana
D. 2-metil-2-metil-4-metilheptana E. 2,2,4-trimetilheptana
13. Nama senyawa alkana berikut adalah ....
A. 3-metilheptana B. 4-etilheptana
C. 4-etil-3-metilheptana D. isodekana
E. 3,4-dimetilheptana
14. Senyawa dengan nama 2-metil-3- isopropiloktana memiliki rumus struktur ....
15. Pernyataan berikut tentang isomer yang paling tepat adalah ....
A. isomer memiliki rumus struktur sama B. isomer mengandung kumpulan gugus
sama
C. isomer adalah hidrokarbon
D. isomer menghasilkan zat yang sama jika terbakar sempurna dalam oksigen E. isomer memiliki titik didih yang sama 16. Senyawa yang bukan isomer dari oktana
adalah ....
A. 2-metilheptana B. 2,3-dimetilheksana C. 2,3,4-trimetilpentana D. 2,2-dimetilpentana E. 2,2,3,3,-tetrametilbutana
17. Isoheptana memiliki rumus struktur ....
A. C7H14
B. CH3(CH2)5CH3 C. C6H5CH3
D. (CH3)3C(CH2)2CH3 E. (CH3)2CH(CH2)3CH3 18. (UN 08)
Rumus struktur yang bukan isomer dari C6H14 adalah ....
19. Dari senyawa karbon berikut yang termasuk sikloalkana adalah ....
A. CH4 D. C4H10
B. C2H6 E. C5H10
C. C3H8
20. Siklobutana merupakan isomer dari ....
A. C4H10 B. C6H6 C. CH3C=CCH3 D. CH2=CHCH=CH2 E. CH3CH=CHCH3
21. Rumus umum senyawa dengan struktur:
CH3(CH2)14CH=CH–CH3 adalah ....
A. CnH2n D. CnH2n-1 B. CnHn E. CnH2n-2 C. CnH2n+1
22. Senyawa karbon berikut yang tidak membentuk isomer cis- dan trans- adalah ....
A. CH3CH=CH(C2H5) B. CH3(Cl)C=CH(C2H5) C. H2C=CH(C2H5)
D. (CH3)(C2H5)C=CH(CH2OH) E. CH3CH=CHCH3
23. Senyawa berikut yang memiliki titik didih paling tinggi adalah ....
A. C2H4 D. C10H20 B. C4H6 E. C6H6 C. C5H10
24. Nama senyawa dari rumus struktur berikut adalah ....
A. 4-propil-2-pentuna B. 4-metil-2-heptuna C. 4-metil-2-pentuna D. 4-propil-2-pentuna E. 4-metil-4-propil-2-butuna
25. Senyawa yang bukan merupakan isomer posisi dari 2-dekuna adalah…
A. 4-metil-2-nonuna B. 2,2-dimetil-4-oktuna C. 5-dekuna
D. 2,3,4-trimetil-6-dokuna E. 2-etil-3-metil-5-heptuna
26. Gas hasil pemanasan gula pasir yang dialirkan ke dalam air kapur akan terjadi endapan putih, endapan putih tersebut adalah ....
A. Ca(OH) B. CaCO 2 C. CaO 3 D. CO E. H2CO2 3
27. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang molekulnya terdiri dari ....
A. atom karbon dan molekul air B. atom karbon dan atom hidrogen C. atom C, H, O, dan N
D. atom C, O , N, dan sedikit P, S, Cl E. atom karbon dan atom-atom
nonlogam
28. Pernyataan yang benar tentang senyawa organik jika dibandingkan dengan senyawa anorganik adalah ....
A. lebih mudah larut dalam air B. mempunyai titik didih lebih tinggi C. lebih reaktif
D. lebih stabil terhadap permainan E. lebih mudah terbakar
29. Gas hasil pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon adalah ....
A. C B. O C. CO 2
D. H E. CO22
30. Senyawa hidrokarbon terutama digunakan sebagai ....
A. obat-obatan antiseptik B. bahan kosmetik C. serat sintetis D. bahan bakar
E. zat aditif pada makanan
31. Berikut ini yang termasuk anggota deret homolog alkana adalah ....
A. C3H6
B. C
5H C. C4H106
D. C
5H E. C4H68
32. Nama yang benar untuk senyawa:
adalah ....
A. 2-metil-3-etilpentana B. 2-etil-2-metilpentana C. isopropilpentana D. 3-etil-2-metilpentana E. 3-etil-4-metilpentana
33. Nama senyawa CH3CH(CH3)C(CH3)3 adalah ....
A. 2,2-dimetilpentana B. 2,2,3-trimetilbutana C. 2,3,3-trimetilbutana D. 1,1,1,2-tetrametilbutana E. isopentana
34. Senyawa di bawah ini yang mempunyai nama 2-metilpentana adalah ....
35. Senyawa hidrokarbon berikut yang mempunyai 5 atom karbon adalah ....
A. 3-metilheksana B. 2,3-dimetilbutana C. 2,2-dimetilpentana D. 2,4-dimetilbutana E. 2-metilbutana
36. Senyawa berikut yang mempunyai titik didih paling tinggi adalah ....
37. Diketahui persamaan reaksi:
CH4(g) + Cl2(g) → CH2Cl2(g) + H2(g) merupakan reaksi ....
A. oksidasi B. adisi C. substitusi D. eliminasi E. pembakaran
38. Nama yang tepat untuk senyawa berikut:
A. 2,5-dimetil-5-etil-2-pentena B. 2-metil-5-etil-2-heksena C. 2-etil-5-metil-2-heksena D. 2,5-dimetil-2-heptena E. 3,6-dimetil-5-heptena
39. Tata nama senyawa berikut menurut IUPAC adalah ....
A. 2-etil-2-pentena B. 3-metil-3-heksena C. 2-etil-3-pentena D. 4-metil-3-heksena E. 3-metil-3-pentena 40.
Nama yang tepat untuk senyawa alkena di atas adalah ....
A. 3,5-dimetilheptana B. 3,5-dimetil-1-heptena C. 3,5-dimetil-2-heptena D. 3,5-dimetil-3-heptena E. 3,5-dimetil-4-heptena
41. Nama molekul di bawah ini adalah ….
A. 1-kloro-2,3-dimetilpentena B. 1-kloro-2,3-dimetil-2-heksena C. cis 2-kloro-3-metil-2-pentena D. trans 2-kloro-3-metil-2-pentena E. 2-kloro-cis-2-heksena
42. Jumlah isomer dari molekul C5H10
A. 1
adalah ....
B. 4 C. 2 D. 5
E. 3
43. Di antara pasangan-pasangan berikut yang merupakan deret homolognya adalah ....
A. C3H8 dan C3H B. C3H8 dan C4H6 C. C3H8 dan C5H8 D. C3H6 dan C4H12 E. C3H6 dan C5H1012
44. Reaksi berikut:
CH3CH=CH2 + HX → CH3–CHX–CH dikenal sebagai reaksi .... 3 A. kondensasi
B. eliminasi C. oksidasi D. adisi E. substitusi
45. Campuran berikut yang menghasilkan 2- bromo propane adalah ....
46. Gas yang terbentuk dari reaksi kalsium karbida (CaC2
A. C ) dengan air adalah ....
2H B. C2H2 C. C2H4 D. C3H6 E. CH46
47. Jumlah isomer dari butuna (C4H6
A. 1
) adalah ....
B. 4 C. 2 D. 5 E. 3
48. Rumus struktur dari 3-metil-1-pentuna adalah ....
49. Rumus asetilena adalah ....
A. CH3 - CH B. CH2=CH3 C. CH – CH 2 D. CH C - CH E. CH2=CH - CH3 3
50. Senyawa CH3-CH=CH2 dapat terbentuk melalui reaksi ….
51. Reaksi: 3 C2H4 → (CH2)6
A. adisi adalah reaksi ....
B. polimerisasi C. substitusi D. asosiasi E. disosiasi
52. Pembakaran 7 gram C5H10 akan menghasilkan gas CO2
A. 4,4 gram sebanyak ....
B. 7 gram C. 11 gram D. 22 gram E. 44 gram
53. Persamaan reaksi pembakaran sempurna dari senyawa hidrokarbon berikut yang tepat adalah ....
A. CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2
B. CH O(g)
4(g) + O2(g) → CO(g) + H2
C. CH O(g)
4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2 H2
D. C O(g)
2H4(g) + 2O2(g) → 2 CO( g) + 2 H2
E. C O(g)
2H6(g) + O2(g) → CO2(g) + H2
O(g)
SOAL MINYAK BUMI
1. Minyak bumi terbentuk selama ribuan tahun berasal dari fosil ....
A. dinosaurus B. binatang mamalia C. paus
D. plankton dan tumbuhan E. tumbuhan
2. Faktor-faktor yang menyebabkan batuan fosil berubah menjadi minyak bumi adalah ....
A. panas matahari
B. tekanan dan panas bumi C. gempa tektonik
D. badai tsunami
E. letusan gunung dan lahar merapi 3. Untuk menentukan secara akurat
keberadaan minyak mentah di dalam bumi dipakai teknik ....
A. peledakan
B. gelombang seismik C. pantauan udara D. gelombang kejut E. mikroskop
4. Minyak bumi umumnya bersumber di wilayah lepas pantai sampai laut dalam.
Hal ini terjadi karena ....
A. akibat pergeseran lapisan bumi B. pembentukan fosil berasal dari hewan
laut
C. memiliki dasar bumi yang dalam D. sudah menjadi hukum alam
E. akibat sering terjadi gempa tektonik di laut
5. Minyak bumi tergolong sumber energi tidak terbarukan sebab ....
A. proses pembentukan memerlukan waktu ribuan tahun
B. alam tidak dapat menciptakan lagi minyak bumi
C. dapat didaur ulang dari hasil pembakaran
D. tidak dapat dibuat oleh manusia dengan teknologi apapun
E. minyak bumi bukan sumber energi baru
6. Senyawa berikut yang tidak tergolong fraksi minyak bumi adalah ....
A. alkana, sikloalkana B. alkena, aromatik
C. asam lemak jenuh dan tidak jenuh D. butana, heksana, propana
E. kerosin, solar, aspal
7. Fraksi minyak bumi terbanyak adalah ....
A. alkana dan sikloalkana B. aldehida dan aromatik C. sikloalkana dan aromatik D. LPG, LNG, dan aspal E. bensin premium dan solar
8. Prinsip dasar dari pemisahan minyak bumi adalah perbedaan ....
A. warna D. massa molekul B. viskositas E. kereaktifan C. titik didih
9. Teknik yang diterapkan untuk
memisahkan fraksi minyak bumi adalah ....
A. ekstraksi
B. destilasi bertingkat C. permurnian bertingkat D. dekantasi
E. magnetisasi
Untuk menjawab soal no 10 dan 11,
perhatikan gambar pengolahan minyak bumi berikut ini.
10. Campuran LPG terdapat pada bagian ....
A. I D. IV
B. II E. V
C. III
11. Fraksi III adalah ....
A. LPG D. gasolin
B. kerosin E. pelumas C. residu
12. (UN 06)
Dari hasil penyulingan minyak bumi, Fraksi nomor urut 3 digunakan untuk ....
A. bahan bakar pesawat dan diesel B. bensin premium
C. pembuatan LPG D. bahan baku Plastik E. pembuatan parafin
13. Ketika suhu dalam kolom fraksionasi mencapai 110°C, fraksi minyak bumi yang menguap adalah yang mengandung jumlah atom karbon ....
A. 1 – 5 D. 21 – 30 B. 6 – 10 E. 50 ke atas C. 13 – 20
14. Fraksi gasolin dalam minyak bumi memiliki jumlah atom karbon berkisar antara ....
A. 1 – 5 D. 21 – 30 B. 6 – 10 E. 50 ke atas C. 13 – 20
15. Fraksi minyak mentah yang tersisa dalam kolom fraksionasi dapat digunakan sebagai ....
A. bahan bakar untuk memasak B. bahan bakar untuk kendaraan C. aspal untuk mengeraskan jalan D. pelarut senyawa karbon E. pelumas mesin
16. Proses pengubahan molekul hidrokarbon yang berantai panjang menjadi molekul yang lebih pendek dinamakan ....
A. distilasi D. perengkahan B. reforming E. destruksi
C. ekstraksi
17. Proses penggabungan molekul hidrokarbon yang berantai pendek menjadi yang lebih panjang dinamakan ....
A. distilasi D. perengkahan B. reforming E. destruksi C. ekstraksi
18. (UN 08)
Komposisi dari bensin premium dengan bilangan oktan 80 adalah ....
A. 20% n-heptana dan 80% isooktana B. 20% isooktana dan 80% n-heptana C. 20% n-heksana dan 80% isooktana D. 20% isooktana dan 80% n-heksana E. 20% n-pentana dan 80% isooktana 19. Dari penyataan berikut:
Alkana bercabang dan sikloalkana terbakar lebih
merata daripada alkana rantai lurus.
Alkana rantai pendek (C4) terbakar lebih merata
daripada alkana rantai panjang ( C7).
Alkena terbakar lebih merata dari alkana.
Pembakaran paling merata adalah campuran dari ....
A. alkana bercabang dan alkena B. alkana rantai pendek dan alkena C. alkana rantai panjang dan alkena D. sikloalkana dan alkana rantai pendek E. alkana bercabang rantai pendek dan
alkena
20. Komposisi bensin dari campuran 87%
isooktana dan 13% n-heptana memiliki bilangan oktan sebanyak ....
A. 80 D. 100
B. 87 E. 113
C. 96
21. Zat aditif yang dapat meningkatkan bilangan oktan adalah ....
A. timbel oksida D. trietiltimbel B. timbel sulfat E. trinitrotoulena C. tetraetiltimbel
22. Penambahan TEL ke dalam bensin premium menghasilkan endapan hitam PbO dan tertimbun dalam mesin motor.
Untuk menghindari hal ini biasanya ditambahkan ....
A. CH2Br2 D. PbS
B. PbSO4 E. Pb(C2H3O2)2 C. PbCl2
23. Bahaya gas karbon monoksida terhadap manusia adalah ....
A. mempercepat perkaratan logam B. mengurangi kadar CO2 di udara C. merusak lapisan ozon
D. menyebabkan penyakit paru-paru E. mudah bereaksi dengan haemoglobin 24. Gas pencemar yang mengakibatkan
terjadinya kabut fotokimia adalah ....
A. SO2 D. NO
B. CO2 E. CO
C. CnHx
25. Pencemar udara yang mengakibatkan terjadinya hujan asam adalah ....
A. CO D. N2
B. CO2 E. freon
C. SO2
26. Senyawa berikut yang paling banyak terdapat dalam minyak bumi adalah ....
A. alkana B. sikloalkana C. alkena
D. senyawa aromatis E. alkuna
27. Fraksi minyak bumi yang terakhir dipisahkan dengan distilasi bertingkat digunakan untuk ....
A. bahan bakar memasak B. bahan bakar kendaraan C. pengaspalan jalan D. pelarut organik E. pelumas mesin
28. Senyawa berikut yang termasuk gas alam adalah ....
A. etana dan etuna B. metana dan oktana C. propana dan propilena
D. metana dan etana E. propana dan butane
29. Kadar belerang minyak bumi di Indonesia lebih tinggi daripada minyak bumi Timur Tengah, hal ini karena ....
A. Indonesia terletak di daerah khatulistiwa
B. suhu udara Indonesia lebih rendah C. titik didih minyak bumi Indonesia
lebih tinggi
D. Indonesia dilalui deretan Gunung Sirkum Pasifik
E. kesuburan tanah di Indonesia lebih baik
30. Zat yang dapat digunakan untuk bahan bakar pesawat terbang adalah ....
A. metana B. avtur C. bensin D. solar E. kerosin
31. Petrokimia Gresik juga memproduksi bahan dasar untuk plastik, bahan baku utama yang dibutuhkan oleh pabrik ini adalah ....
A. bensin B. solar C. aspal D. nafta E. Lilin
32. Bensin mempunyai mutu yang rendah jika banyak mengandung ....
A. isooktana
B. 2,2,3-trimetilpentana C. 2,2,4-trimetilpentana D. n-heptana
E. 2,2,3,3-tetrametilbutana
33. Zat anti-knocking yang ramah lingkungan adalah ....
A. MTBE B. LNG C. LPG D. belerang E. TEL
34. Bensin yang memiliki angka oktan 80, berarti memiliki perbandingan isooktana dan n-heptana sebesar ....
A. 1 : 4 B. 5 : 1 C. 4 : 1 D. 1 : 5 E. 8 : 1
35. Pertamax yang diproduksi Pertamina mempunyai bilangan oktan ....
A. 82 B. 96 C. 89 D. 98 E. 92
36. Salah satu cara untuk menghasilkan bensin adalah melalui reaksi berikut yang berlangsung pada suhu 425 °C dan tekanan 25 atm:
C12H26 → C6H14 + C6H12
Cara di atas dikenal dengan istilah ....
A. pirolisis B. knocking C. distilasi D. disosiasi E. cracking
37. Pada pembakaran bensin dalam mesin sering muncul gas buang melalui knalpot yang berwarna cokelat. Gas buang tersebut adalah ....
A. uap air B. gas SO C. gas CO 2 D. gas NO E. gas CO22
38. Gas yang dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca adalah ....
A. NO B. CO2 C. NO2 D. CH4 E. CO
39. Pencemaran udara dapat mengakibatkan seseorang pingsan, hal ini terjadi karena ....
A. gas SO2 terlalu banyak di udara B. darah kekurangan gas CO
C. hemoglobin darah lebih banyak mengikat CO daripada O2
D. terbentuknya NO dari pembakaran bensin
E. darah kekurangan CO2 40. Di daerah industri udara dapat
mengandung gas-gas polutan. Berikut pasangan gas yang dapat menyebabkan terjadinya korosi adalah ....
A. SO2 dan NO2
B. CO dan N C. SO2 dan O22
D. CO
E. O 2 dan CO
2 dan N2
41. Sumber pencemaran udara paling banyak adalah ....
A. letusan gunung berapi B. pembusukan
C. pembuangan sampah D. kenaikkan suhu udara
E. gas pembakaran bahan bakar 42. Logam yang berbahaya bagi tubuh dan
berasal dari pembakaran bensin adalah ....
A. perak B. seng C. timah D. timbal E. besi
43. Zat aditif yang ditambahkan pada bensin untuk meningkatkan bilangan oktan tetapi tingkat polusinya rendah adalah ....
A. CO B. CO2
C. CH3-O-C4H9 D. CH3-O-CH3 E. C2H5-O-C3H7
44. Kenaikkan suhu bumi dapat
mempengaruhi lingkungan hidup karena suhu tinggi membantu terbentuknya ....
A. O3
B. CO C. NO D. N E. NO2 2
45. Salah satu cara mengatasi pencemaran udara di kota besar adalah ....
A. membangun perumahan B. membangun industri C. melakukan urbanisasi
D. melakukan penghijauan dengan sistem hidroponik
E. melakukan pengairan
46. Pembakaran minyak bumi yang tidak sempurna akan berbahaya bagi makhluk hidup karena dihasilkan zatzat yang beracun, yaitu ....
A. gas CO dan CO2 B. gas CO2 dan Pb C. gas CO dan Pb D. gas CO2 dan C E. senyawa logam berat
47. Zat-zat berikut yang tidak terdapat pada minyak bumi adalah ....
A. belerang B. organologam C. nitrogen D. natrium E. oksigen
48. Zat pencemar akibat pembakaran bensin yang dapat menyebabkan hujan asam dan smog fotokimia adalah ....
A. NO dan NO2 B. SO2
C. CO dan CO2 D. Pb
E. O2
49. Hal-hal yang tidak dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatif pembakaran bensin adalah ....
A. penggunaan converter katalitik pada sistem buangan kendaraan
B. penggunaan EFI (Elektronic Fuel Injection) pada sistem bahan bakar C. penghijauan atau pembuatan taman
kota
D. penggunaan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan
E. penambahan aditif Pb pada bensin
50. Kadar CO di udara yang masih aman (belum membahayakan) jika diisap adalah ....
A. di bawah 100 ppm B. 100–200 ppm C. 200–250 ppm D. 250–500 ppm E. 500–1.000 ppm
51. Mesin kendaraan bermotor jangan dihidupkan dalam ruang tertutup, sebab salah satu gas hasil pembakaran bensin bersifat racun, yaitu ....
A. NO2
B. H C. CO 2O D. CO E. NO 2
52. Komponen di bawah ini yang bukan komponen bensin adalah ....
A. 2,3-dimetilheksana B. 2-metilheksana C. 2-metilheptana D. 2,3-dimetilbutana E. 2,2,4-trimetilpentana
53. Pada penyulingan minyak bumi secara bertingkat hasil yang diperoleh pada suhu 180 °C berguna untuk ....
A. pembuatan plastik B. pelumas
C. antiseptik D. bahan bakar E. obat-obatan
54. Pernyataan yang benar untuk bensin premium adalah ....
A. merupakan salah satu produk dari minyak bumi
B. kadar n-heptana lebih tinggi daripada isooktananya
C. penampilannya lebih pekat daripada minyak tanah
D. mempunyai angka oktan 90 E. memiliki titik didih sekitar 200 °C
BAB II TERMOKIMIA
1. Entalpi merupakan fungsi keadaan, yakni hanya bergantung pada keadaan awal dan keadaan akhir, tidak bergantung proses reaksi.
2. Sistem adalah sesuatu yang didefinisikan sebagai pusat kajian, sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu selain sistem. Sistem dan lingkungan dinamakan semesta.
3. Jika reaksi kimia melepaskan kalor dinamakan reaksi eksoterm, sedangkan jika reaksi yang menyerap kalor dikatakan reaksi endoterm.
4. Entalpi pembentukan standar adalah perubahan entalpi pembentukan 1 mol senyawa dari unsurunsurnya pada 298K dan 1 atm.
5. Pengukuran ∆H reaksi dapat dilakukan secara percobaan menggunakan kalorimeter, dengan cara mengukur suhu sebelum dan sesudah reaksi.
6. Senyawa yang tidak dapat ditentukan ∆H°- nya secara percobaan dapat dihitung menggunakan hukum Hess dan data ∆H°
pembentukan.
7. Hukum Hess menyatakan bahwa perubahan entalpi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan akhir, dan tidak bergantung pada proses reaksi.
8. Perhitungan perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar.
9. Perubahan entalpi dapat ditentukan dari perubahan entalpi standar yang terdapat dalam handbook menggunakan rumus:
∆H°Reaksi = ∑∆H°f(produk) - ∑∆H°f(Pereaksi)
10. Perubahan entalpi reaksi dapat juga ditentukan dari data energi ikatan rata-rata, melalui persamaan:
∆H = ∑D(pemutusan ikatan)) - ∑D(pembentukan ikatan)
I. REAKSI EKSOTERM & REAKSI ENDOTERM
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari perubahan kalor dalam suatu reaksi. Kalor adalah energi panas.
• Reaksi eksoterm → reaksi kimia yang membebaskan / melepas kalor (∆H = –)
• Reaksi endoterm → reaksi kimia yang menyerap / menerima kalor (∆H = +) II. JENIS PERUBAHAN ENTALPI
• Perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hfo) adalah besarnya energi untuk pembentukan 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya pada 298 K dan 1 atm.
• Perubahan entalpi penguraian standar (∆Hdo) adalah besarnya energi untuk menguraikan 1 mol suatu senyawa dari unsur-unsurnya pada 298 K dan 1 atm.
Merupakan kebalikan dari ∆Hfo.
Hukum Laplace : “∆H penguraian = -
∆H pembentukan”
Contoh: Jika ∆Hfo CO2 (g)
∆Hd
= - 94,1 kkal/mol, maka
o CO2 (g)
= + 94,1 kkal/mol = - ( - 94,1 kkal/mol )
• Perubahan entalpi pembakaran standar (∆Hco) adalah besarnya energi dari pembakaran 1 mol suatu zat. Selalu reaksi eksoterm.
• Perubahan entalpi penetralan standar (∆Hno) adalah besarnya energi untuk menghasilkan 1 mol air dari reaksi asam-basa. (asam + basa → garam + air)
• Untuk menentukan kalor reaksi, digunakan rumus berikut:
q larutan = m . c . Δt q kalorimeter = C . Δt q reaksi = - q larutan
ΔH = q reaksi Keterangan :
q larutan = energi (joule) m = massa (gram)
q reaksi = energi (joule) c = kalor jenis
∆H = energi (joule) ∆t = waktu (s) C = kapasitas kalor
III. PERHITUNGAN ∆H REAKSI
• Hukum HESS
“Kalor reaksi tidak bergantung pada lintasan reaksi, tetapi hanya ditentukan oleh keadaan awal dan keadaan akhir reaksi”
• Berdasarkan perhitungan rumus ∆H pembentukan standar (∆Hfo)
∆H reaksi = ∆Hfo produk - ∆Hfo reaktan IV. PERHITUNGAN ∆H REAKSI
DENGAN ENERGI IKATAN
ΔH reaksi = Σ Ei pemutusan – Σ Ei pembentukan (ikatan pemutusan) (hasil reaksi)
SOAL-SOAL TERMOKIMIA A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling
tepat.
1. Energi yang terkandung dalam suatu materi disebut ....
A. kalor D. energi potensial B. entalpi E. energi kinetik C. energi internal
2. Energi yang berpindah dari satu materi ke materi lain disebut ....
A. kalor D. energi listrik B. kerja E. energi mekanik C. entalpi
3. Perpindahan energi dari satu keadaan ke keadaan lain pada tekanan tetap disebut ....
A. kalor D. energi potensial B. kerja E. energi kinetik C. entalpi
4. Logam besi dipanaskan dari 30°C sampai dengan 150°C. Jika berat besi 2 kg dan kalor jenis besi 0,5 J g–1°C–1
A. 50 kJ D. 120 kJ
, kalor yang diperlukan adalah ....
B. 70 kJ E. 150 kJ C. 90 kJ
5. Sifat-sifat entalpi sebagai berikut, kecuali ....
A. kalor pada tekanan tetap B. tidak dapat diukur selain
perubahannya
C. energi yang menyertai reaksi kimia pada tekanan tetap
D. panas yang terkandung dalam suatu materi
E. perubahan energi pada tekanan tetap 6. Jika ingin mengetahui reaktivitas HCl
pada besi, Anda masukkan logam besi ke dalam larutan HCl. Dalam hal ini yang disebut sistem adalah ....
A. larutan HCl D. HCl dan besi B. logam besi E. udara sekitar C. pelarut air
7. Di antara proses berikut yang merupakan proses endoterm adalah ....
A. awan mengembun B. air menjadi es C. agar-agar memadat
D. lelehan besi membeku E. awan menjadi hujan
8. Reaksi eksoterm terdapat pada ....
A. Na (s) → Na B. Na
(g) (g ) → Na+(g) + e C. NaCl
–
(s) → Na+(g) + Cl– D. Cl
(g) 2 (g) → 2Cl
E. Cl
(g) (g) + e– → Cl– (g)
9. Penulisan persamaan termokimia sesuai aturan yang berlaku adalah ....
A. H2(g) + O2(g) → H2O(g)
B. H
ΔH = –x kJ
2(g) + O2(g) → H2O(g)
C. 2H
ΔH = –x kJ
2(g) + O2(g) → 2H2O(g)
D. H
ΔH = –x kJ
2(g) + O2(g) → H2O E. H
(g)
2(g) + O2(g) + energi → H2O(g)
10. Gas metana sebanyak 5,6 L dibakar pada keadaan STP. Reaksinya:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Jumlah kalor yang dilepaskan adalah ....
ΔH= –294 kJ
A. –385 kJ D. +385 kJ B. –73,5 kJ E. +73,5 kJ
C. –294 kJ
11. Pembakaran satu mol gas metana
mengikuti persamaan termokimia berikut:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Jumlah perubahan entalpi untuk reaksi kebalikannya adalah ....
ΔH= –294 kJ
A. –147 kJ D. +147 kJ B. –294 kJ E. +294 kJ C. –588 kJ
12. Pembakaran 100 mL bensin melepaskan kalor sebesar 275 kJ. ΔH untuk
pembakaran 1 liter adalah....
A. –275 kJ D. +275 kJ B. –2750 kJ E. +2750 kJ C. –2,75 kJ
13. Penguapan es kering (CO2 padat) menyerap kalor 50 J. Jika pencairan es kering membutuhkan kalor 15 J, jumlah kalor yang diserap oleh CO2
A. 15 J D. 65 J
cair agar menguap adalah ....
B. 35 J E. 100 J
C. 50 J
14. Alat yang dapat digunakan untuk mengukur kalor reaksi adalah ....
A. kalor jenis D. termokopel B. kalorimeter E. entalpimeter C. termometer
15. Diketahui kalor jenis air 1 kal g–1°C–1
A. 1 kkal D. 20 kkal . Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 20°C menjadi 60°C adalah ....
B. 2 kkal E. 40 kkal C. 10 kkal
16. Dalam kalorimeter, 50 g air dingin (25°C) dicampur dengan 50 g air panas (65°C), dan suhu campuran 45°C. Jika tidak ada kalor yang hilang, jumlah kalor yang dilepaskan air panas adalah .... (Diketahui kalor jenis air = 4 J g–1°C–1
A. 3 kJ D. 15 kJ
)
B. 4 kJ E. 25 kJ
C. 10 kJ
Perhatikan penjelasan berikut untuk menjawab soal nomor 17 dan 18.
Dalam kalorimeter, 50 g air dingin (30°C) dicampur dengan 50 g air panas (70°C), dan suhu campuran 45°C. Diketahui kalor jenis air
= 4 J g–1°C–1.
17. Jumlah kalor yang diserap oleh kalorimeter adalah ....
A. 0,5 kJ D. 3,0 kJ B. 1,0 kJ E. 5,0 kJ C. 2,0 kJ
18. Jika suhu kalorimeter naik sebesar 10°C, jumlah kapasitas kalor kalorimeter (Ck) adalah ....
A. 50 J D. 300 J B. 100 J E. 500 J C. 200 J
19. UN 06:
Pada kalorimeter 100 mL, NaOH 5%
direaksikan dengan 100 mL HCl 10%.
Tercatat suhu naik dari 298K menjadi 303K. Jika kalor jenis larutan = 4 J g–1K–1 dan massa jenis larutan = 1 g mL–1 A. +2 kJ D. –2 kJ
maka ΔH reaksi tersebut adalah ….
B. +4 kJ E. –4 kJ C. –8 kJ
20. Pada kalorimeter, 0,1 g logam Na dimasukkan ke dalam 100 g air. Tercatat suhu naik dari 300K menjadi 350K. Jika kalor jenis larutan 4,0 J g–1K–1 dan kapasitas kalor kalorimeter 0 J K–1 A. +20 kJ D. –20 kJ
, jumlah ΔH reaksi tersebut adalah ....
B. +40 kJ E. –40 kJ C. –80 kJ
21. Jika sebanyak 10 g NH4NO3 dilarutkan dalam 50 g air dalam kalorimeter, suhu larutan turun dari 25°C menjadi 20°C. Jika diketahui kalor jenis larutan 4 J g–1°C–1, jumlah kalor pelarutan NH4NO3
A. +1,2 kJ D. –1,2 kJ adalah ....
B. +2,0 kJ E. –5,0 kJ C. +5,0 kJ
22. Persamaan berikut yang termasuk reaksi pembentukan standar adalah ....
A. NH3(g) + HCl(g) → NH4Cl B. PCl
(s) 3(g) + Cl2(g) → PCl5(g
C. ½ I
)
2(g) + ½ H2(g) → HI D. SO
(g) 2(g) + ½ O2(g) → SO E. Ag
3(g) +
(aq) + Cl- (aq) → AgCl(s)
23. Di antara reaksi berikut yang tergolong reaksi penguraian standar adalah ....
A. NH4Cl(s) → NH3(g) + HCl B. PCl
(g) 5(g) → PCl3(g) + Cl C. H
2(g) 2O(g) → H2(g) + ½ O D. SO
2(g) 3(g) → SO2(g) + ½ O E. N
2(g) 2O4(g) → 2NO2(g)
24. Di antara reaksi berikut yang tergolong pembakaran standar adalah ....
A. CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O B. 2H
(g) 2(g) + O2(g) → 2H2O
C. 2C
(g) 2H6(s) + 5O2(g) → 4CO2(g) + 6H2O
D. 2SO
(g)
2(g) + O2(g)→ 2SO E. 4Fe
3(g) (s) + 3O2(g) → 2Fe2O3(s)
25. Di antara reaksi reaksi berikut yang menyatakan perubahan entalpi pembentukan CO adalah ....
A. C(s) + ½ O2(g) → CO B. C
(g) (s) + O(g) → CO C. 2C
(g) (g) + O2(g) → 2CO D. C
(g) (g) + ½ O2(g) → CO E. C
(g) (g) + CO2(g) → 2CO(g)
26. Kalor pembentukan CO(g) dan COCl2(g)
masing-masing 110 kJ mol–1
mol
dan 223 kJ
–1
CO(g) + Cl2(g)→ COCl2(g) adalah ....
. Perubahan entalpi standar untuk reaksi:
A. –333 kJ mol–1 D. –233 kJ mol B. –113 kJ mol
–1 –1 E. 333 kJ mol C. 113 kJ mol
–1 –1
27. Diketahui tahap-tahap reaksi sebagai berikut:
Mg + H2O → MgO + H2
H
ΔH= a kJ
2 + ½ O2 → H2
2Mg + O
O ΔH= b kJ
2 → 2MgO ΔH= c Kj Menurut hukum Hess, hubungan antara a, b, dan c dinyatakan oleh persamaan ....
A. 2a = c–2b D. b = c+a B. a = b+c E. 2c = a+2b C. 2b = 2c+a
28. Diketahui reaksi berikut:
C(s) + ½ O2(g) → CO(g)
2CO
ΔH= –a kJ
(g) + O2(g) → 2CO2(g)
C
ΔH= –b kJ
(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH= –c kJ Menurut hukum Hess, hubungan antara a,b, dan c diberikan oleh persamaan ....
A. a = ½ b + c D. c = 2a + ½ b B. 2a = c–b E. 2c = 2a +b C. ½ b = 2a + c
29. (SBMPTN 09/C)
Diketahui persamaan termokimia berikut:
2NO(g) + O2(g) → N2O4(g)
NO
ΔH = a kJ
(g) + ½ O2(g) → NO2(g) ΔH = b kJ Nilai ΔH reaksi: 2NO(g) → N2O4(g)
A. (a+b) kJ D. (a–2b) kJ
adalah ....
B. (a+2b) kJ E. (2a+b) kJ C. (–a+2b) kJ
30. Jika diketahui:
MO2 + CO → MO + CO2
M
ΔH = –20 kJ
3O4 + CO → 3MO + CO2
3M
ΔH =
+6 kJ
2O3 + CO → 2M3O4 + CO2 ΔH = –12 kJ
maka nilai ΔH untuk reaksi:
2MO2 + CO → M2O3 + CO2
A. –40 kJ D. –18 kJ adalah ....
B. –28 kJ E. +18 kJ C. –26 kJ
31. (UN 13)
Diketahui:
S(s) + O2(g) → SO2(g)
2SO
ΔH =
–300kJ
2(g) + O2(g) → 2SO3(g)
maka ΔH untuk reaksi: ΔH = –190kJ 2S(s) + 3O2(g) → 2SO3(g)
A. +790 kJ D. –395 kJ adalah ....
B. +395 kJ E. –790 kJ C. –110 kJ
32. (UN 12)
Perhatikan diagram tingkat energi berikut.
Berdasarkan diagram tersebut, hubungan antara ΔH1, ΔH2, dan ΔH3
A. ΔH
yang benar adalah ....
2 = ΔH1 – ΔH B. ΔH2 = ΔH3 +ΔH3 C. ΔH3 = ΔH1 – ΔH1 D. ΔH3 = ΔH1 + ΔH2 E. ΔH3 = ΔH2 – ΔH12
33. Diketahui:
2H2 + O2 → 2H2
N
O ΔH°=
–570 kJ
2O5 + H2O → 2HNO3
½ N
ΔH°= –77 kJ
2 + 3/2 O2 + ½ H2 → HNO3
Berdasarkan data tersebut, harga ΔH ΔH°= – 174 kJ
0f N2O5
A. +14 kJ D. 14 kJ adalah ....
B. 822 kJ E. +57 kJ C. +28 Kj
34. Diketahui:
H2O(l) → H2O(s)
H
ΔH= –1,4 kkal
2O(l) → H2(g) + ½ O2(g)
H
ΔH= +68,3 kkal
2(g) + ½ O2(g) → H2O(g)
Perubahan entalpi ketika es menguap adalah ....
ΔH= –57,8 kkal
A. +11,9 kkal D. –9,1 kkal B. –11,9 kkal E. +124,7 kkal C. +9,1 kkal
35. Diketahui:
ΔH°f CO2(g) = b kJ mol ΔH°f H
–1
2O(g) = c kJ mol–1
Jika ΔH pembakaran asetilen menurut reaksi:
.
C2H2(g) + 5/2 O2(g) → 2CO2(g) + H2O(g)
Maka ΔH pembentukan asetilen adalah .... ΔH= –a kJ A. –a + 2b + c D. +a +2b + c
B. –a –2b + c E. +2a –2b –c C. +a –2b –c
36. Jika diketahui reaksi:
2CO(g) + O2(g) → 2CO2(g)
C
ΔH= –569 kJ
(g) + O2(g) → CO2(g) ΔH= –394 kJ Besarnya ΔH°f CO per mol adalah ....
A. –109,5 kJ D. –284,5 kJ B. –175 kJ E. –372 kJ C. –219 kJ
37. Diketahui perubahan entalpi pembentukan standar:
ΔH°f Fe2O3(s)
ΔH°f Fe = –823 kJ
3O4(s)
Besarnya ΔH reaksi berikut adalah .... = –1120 kJ 3Fe2O3(s) → 2Fe3O4(s) + ½ O
A. –229 kJ D. +229 kJ
2(g)
B. –297 kJ E. +297 kJ C. –1943 kJ
38. (SBMPTN 12/C) Diketahui:
Kalor pembakaran C3H6 = –a kJ mol ΔH°f CO
–1
2(g) = –b kJ mol ΔH°f H
–1
2O(g) = –c kJ mol ΔH°f C
–1
3H6 (dalam kJ mol–1 A. a – 3b – 3c D. a + 3b +3c
) adalah ....
B. a –3b+3c E. –a + 3b + 3c C. a + 3b 3c
39. (UN 07)
Jika data entalpi pembentukan standar:
C3H8(g) = –104 kJ mol–1;CO2(g) = –394 kJ mol
H
–1
2O(g) = –286 kJ mol
Harga ΔH untuk pembakaran propana:
–1
C3H8(g) + 5O2(g) reaksi → 3CO2(g) + 4H2O(g)
A. –1.034 kJ D. –2.222 kJ adalah ....
B. –1.121 kJ E. –2.232 kJ C. –1.134 kJ
40. Jika ΔH° pembakaran C4H8(g) = x kJ mol–
1, ΔH° reaksi: 2C2H4(g) → C4H8(g) = y kJ mol–1, maka ΔH° untuk pembakaran C2H4(g)
A. (x+y)/2 D. (x/2) + y adalah ....
B. (y – x)/2 E. 2x – y C. x + (y/2)
41. Energi ikatan rata-rata untuk C ≡ C; C=C;
C–C; C–H, H–H pada 298K masing- masing 835, 610, 346, 413, dan 436 dalam satuan kJ mol–1. Harga (dalam kJ mol–1 2H
) untuk reaksi berikut:
2(g) + HC ≡ CH(g) → H3C–CH3(g)
A. –665 D. +665
adalah ....
B. –291 E. +319
C. +291 42. (UN 14)
Diketahui energi ikatan rata-rata dari:
C=C = 607 kJ mol–1 C–C = 343 kJ mol
;
–1
C–H = 410 kJ mol
;
–1
C–Cl = 328 kJ mol
;
–1
dan H–Cl = 431 kJ mol
;
–1. Perubahan entalpi dari reaksi:
CH2=CH–CH3 + H–Cl → CH3–CH(Cl)–
CH3
A. +710 kJ mol adalah ....
B. +373 kJ mol
–1
C. +43 kJ mol
–1
D. –43 kJ mol
–1
E. –86 kJ mol
–1 –1
43. Jika proses penguraian H2
A. +220 kkal mol
O ke dalam atom-atomnya memerlukan energi sebesar 220 kkal per mol maka energi ikatan rata- rata O–H adalah ....
–1
B. –110 kkal mol C. –220 kkal mol
–1 –1
D. +55 kkal mol
E. +110 kkal mol
–1 –1
44. Energi ikatan rata-rata C–H, C ≡C, H–H, masing-masing adalah 415 kJ mol–1, 833 kJ mol–1, dan 463 kJmol–1. ΔH untuk pembentukan C(s)→ C(g) adalah 715 kJ mol–1
A. –630 kJ mol
. Berdasarkan data tersebut, kalor pembentukan gas etuna adalah ....
–1
B. –230 kJ mol C. +2529 kJ mol
–1 –1
D. +230 kJ mol E. –1445 kJ mol
–1 –1
BAB III
TITRASI ASAM-BASA, BUFFER, HIDROLISIS GARAM, KELARUTAN
1. Stoikiometri larutan melibatkan konsep mol dalam menentukan konsentrasi zat-zat di dalam larutan.
2. Reaksi asam dan basa merupakan reaksi penetralan ion H+ oleh OH–. Reaksi asam basa juga dinamakan reaksi penggaraman.
3. Indikator asam basa adalah asam-asam lemah organik yang dapat berubah warna pada rentang pH tertentu.
4. Rentang pH pada saat indikator berubah warna dinamakan trayek pH indikator.
5. Titrasi asam basa adalah suatu teknik untuk menentukan konsentrasi asam atau basa dengan cara titrasi.
6. Titik setara atau titik stoikiometri adalah titik pada saat titrasi, asam dan basa tepat ternetralkan. Titik akhir titrasi dapat sama atau berbeda dengan titik setara.
7. Garam-garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat di dalam air akan terhidrasi.
Garam-garam ini tidak mengubah pH larutan.
8. Garam-garam yang berasal dari asam atau basa lemah di dalam air akan terhidrolisis.
Garam-garam seperti ini dapat mengubah pH larutan.
9. Tetapan kesetimbangan untuk garam- garam yang terhidrolisis dapat ditentukan melalui persamaan, Kw = Ka × Kb.
10. Penambahan ion sejenis ke dalam larutan garam yang terhidrolisis akan membentuk larutan penyangga.
11. Menurut Teori Asam Basa Arrhenius, larutan penyangga adalah campuran asam lemah dan garamnya atau basa lemah dan garamnya.
12. Menurut Teori Asam Basa Bronsted- Lowry, larutan penyangga adalah
campuran asam lemah dan basa konjugatnya atau basa lemah dan asam konjugatnya.
13. Prinsip larutan penyangga adalah adanya kesetimbangan antara asam lemah atau basa lemah dengan basa atau asam konjugatnya. Sistem kesetimbang ini dapat mempertahankan pH larutan penyangga.
14. Persamaan untuk menentukan pH dan pOH larutan penyangga dirumuskan pertama kali oleh Henderson- Hasselbalch.
15. pH larutan penyangga dikendalikan oleh perbandingan konsentrasi pasangan asam lemah dan basa konjugatnya dan tetapan ionisasi dari asam atau basa lemah.
16. Penambahan sedikit asam atau basa kuat terhadap larutan penyangga tidak mengubah pH larutan penyangga secara signifikan.
17. Prinsip kesetimbangan juga terdapat pada garamgaram yang sukar larut dalam air.
Garam-garam ini membentuk kesetimbangan di antara padatan dan ion- ion yang larut dengan konsentrasi sangat kecil.
18. Hasil kali kelarutan garam-garam sukar larut bersifat tetap selama suhu tetap. Hasil kali ini dilambangkan dengan Ksp, yaitu tetapan hasil kali kelarutan dari garam- garam sukar larut.
19. Penambahan ion senama ke dalam larutan garam yang sukar larut mengakibatkan kelarutan garam akan berkurang.
20. Penurunan pH larutan (larutan dibuat asam) akan meningkatkan kelarutan garam-garam yang berasal dari asam lemah.
21. Campuran ion-ion logam di dalam larutan dapat dipisahkan satu dengan lainnya berdasarkan harga Ksp dan pengaturan pH larutan.