• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maintainaibility dalam penerapan SIM. pada Perusahaan di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Maintainaibility dalam penerapan SIM. pada Perusahaan di Indonesia"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 | P a g e

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH :

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

(SIM)

Maintainaibility dalam penerapan SIM

pada Perusahaan di Indonesia

DOSEN : Dr

. Ir. Arif Imam Suroso. MSc Oleh : YANDHIKA HARY WIBOWO

PROGRAM PASCASARJANA

MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

2 | P a g e

DAFTAR ISI

Daftar Isi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Perkenalan Sistem Informasi dan Maintaibility. . . 1

B. Tujuan Penulisan Makalah . . . 2

C. Manfaat Penulisan Makalah . . . 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Teknologi Informasi dalam perusahaan . . . .3

B. Landasan Teori . . . .4

BAB III. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Functionality . . . 8 B. Reliability . . . 8 C. Usability . . . 9 D. Efficiency . . . 10 E. Maintaibility . . . .10 F. Portability . . . 11

BAB IV. PENUTUP A. Kesimpulan . . . .12

B. Saran . . . 12

(3)

3 | P a g e

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Perkenalan Sistem Informasi dan maintaibility

Di Era 2000 saat ini banyak perusahaan yang menggunakan software terutama dalam Sistem Informasi, Tidak hanya dalam perusahaan retail, namun berbagai macam perusahaan juga menggunakan sistem informasi ini. Software tersebut butuh maintainance dari berbagai pihak. Oleh karena itu dibutuhkan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) untuk mengatasi permasalahan ini. SistemERP dapat menggabungkan sistem pada setiap divisifungsional perusahaan ke dalam suatu sistem tunggal agar tercapai suatu operasi yang terintegrasi dan transparan dalammenjalankan proses bisnis secara realtime. Sistem ERPmemfasilitasi arus informasi dari berbagai fungsi yang berbeda di perusahaan, sehingga proses bisnis yang ada daninformasi yang diberikan pun saling berhubungan dan dapatmeminimalkan kesalahan.

Perangkat lunak yang dimaksudkan di sini adalah semua program yang ada di dalam komputer. Secara definisi, perangkat lunak adalah seluruh perintah yang digunakan untuk memproses informasi baik itu berupa program atau prosedur. Sedangkan program adalah kumpulan perintah yang dimengerti oleh komputer, dan prosedur adalah perintah yang di butuhkan oleh pengguna dalam memproses informasi. Sebenarnya rekayasa perangkat lunak merupakan adopsi dari penjabaran software engineering. Software engineering sendiri menurut IEEE Computer Society adalah penerapan suatu pendekatan yang sistematis, disiplin dan terkuantifikasi atas pengembangan, penggunaan dan pemeliharaan perangkat lunak, serta studi atas pendekatan-pendekatan ini, yaitu penerapan pendekatan engineering atas perangkat lunak.

Setelah perkembangannya ada juga yang menyatakan bahwa rekayasa perangkat lunak adalah suatu disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal yaitu analisa kebutuhan pengguna, menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna, desain, pengkodean, pengujian sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan.

Sebenarnya rekayasa perangat lunak itu merupakan pengubahan perangkat lunak itu sendiri guna mengembangkan, memelihara dan membangun kembali dengan menggunakan prinsip rekayasa untuk menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja efisien dan efektif untuk pengguna.

(4)

4 | P a g e

1.2 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasikan sistem informasi di bagian transaksi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan terutama dalam departemen Sales dan Marketing.

2. Mengetahui bagaimana alur, pemanfaatan serta operasional transaksi yang berjalan, dan sistem apa saja yang ada di perusahaan

1.3 Manfaat Penulisan Makalah

Manfaat makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memberi gambaran tentang sistem transaksi yang berjalan dalam bidang perbankan, jual beli barang, dsb.

2. Memperkenalkan siapa saja yang berperan dalam proses transaksi.

3. Dan juga menambah ilmu pengetahuan tentang Sistem Informasi yang berjalan pada suatu perusahaan.

(5)

5 | P a g e

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peranan Teknologi Informasi dalam Perusahaan

Peran teknologi informasi bagi sebuah perusahaan dapat kita lihat dengan menggunakan kategori yang diperkenalkan oleh G.R. Terry, ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah perusahaan, yaitu:

1. Fungsi Operational akan membuat struktur perusahaan menjadi lebih ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi perusahaan, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai supporting agency dimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah firm infrastructure.

2. Fungsi Monitoring and Control mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di level manajerial

embedded di dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur perusahaan unit terkait

dengannya harus dapat memiliki span of control atau peer relationship yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait. 3. Fungsi Planning and Decision mengangkat teknologi informasi ke tataran peran yang

lebih strategis lagi karena keberadaannya sebagai enabler dari rencana bisnis perusahaan dan merupakan sebuah knowledge generator bagi para pimpinan perusahaan yang dihadapkan pada realitas untuk mengambil sejumlah keputusan penting sehari-harinya. Tidak jarang perusahaan yang pada akhirnya memilih menempatkan unit teknologi informasi sebagai bagian dari fungsi perencanaan dan/atau pengembangan korporat karena fungsi strategis tersebut di atas.

4. Fungsi Communication secara prinsip termasuk ke dalam firm infrastructure dalam era perusahaan moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.

5. Fungsi Interorganisational merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnerships berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi Supply Chain

Management atau Enterprise Resource Planning membuat perusahaan melakukan

sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur perusahaan unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya.

(6)

6 | P a g e

2.2 Landasan Teori

a. Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu

b. Pengertian Informasi

Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai datayang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya [2].

c. Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch danK. Roscoe Davis sebagai berikut :Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatuorganisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahantransaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dankegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

d. Model Evaluasi ERP ISO 9126

Model ISO 9126 memberikan karakteristik kualitas yang bersifat umum untuk mengevaluasi kualitas setiap jenis produk perangkat lunak. Meskipun demikian, ada banyak jenis produk perangkat lunak yang memiliki karakteristik tersendiri.Dengan demikian, dalam rangka untuk mengevaluasi kualitas produk perangkat lunak tersebut, model kualitas perangkatlunak yang ada harus diubah dan diperluas. Dalam hal ini,dimulai dari model kualitas yang spesifik, karakteristik dansub-karakteristik dari model seperti itu harus disesuaikandengan sifat sistem baru yang sedang dievaluasi. Adaptasitersebut termasuk menghilangkan beberapa karakteristik,mendefinisikan yang lain, dan memperkenalkan fitur baru.Model mutu ISO 9126 memerlukan analisis karakteristik lebih lanjut, sebelum sepenuhnya disesuaikan untuk mengevaluasi kualitas dari sistem ERP. Standar ISO 9126mendefinisikan model mutu dengan enam karakteristik termasuk functionality, reliability, usability, efficiency, portability, dan maintainability yang selanjutnya dibagi ke dalam dua puluh tujuh sub-karakteristik. Berikut inimeliputi bagaimana karakteristik dan sub-karakteristik yangdisesuaikan.

Functionality telah didefinisikan oleh ISO 2001 sebagaikemampuan perangkat lunak untuk menyediakan fungsi yangmemenuhi kebutuhan pengguna yang dinyatakan dan tersiratdi bawah kondisi pemakaian tertentu. Dalam rangka untuk mengevaluasi karakteristik seperti itu, telah dibagi menjadilima sub-karakteristik yaitu accuracy, suitability, interoperability, security, dan functionality compliance.

(7)

7 | P a g e

Reliability adalah kemampuan perangkat lunak untuk mempertahankan tingkat kinerja di bawah kondisi yangditetapkan untuk jangka waktu yang ditetapkan. Reliability memiliki empat sub-karakteristik terdirimaturity, fault tolerance, recoverability, dan reliability compliance.

Usability adalah kemampuan perangkat lunak untuk dipahami, dipelajari, digunakan, dan menarik bagi pengguna, bila digunakan dalam kondisi tertentu. Usability telahmenetapkan sub-karakteristik termasuk understandability, learnability

, operability, dan attractiveness. Karakteristik ini digunakan dalam penelitian untuk menyarankan bahwa sistemERP harus dipahami, dipelajari, digunakan, dan dieksekusi pada kondisi tertentu.

Efficiency mengacu pada kemampuan sebuah sistem untuk memberikan kinerja berhubungan dengan jumlah sumber dayayang digunakan, di bawah kondisi yang ditentukan. Ini jugatelah dibagi menjadi tiga sub-karakteristik yaitu time behavior, resource utilization dan efficiency compliance.

Mengadaptasikarakteristik ini untuk sistem ERP di institusi pendidikan yanglebih tinggi menunjukkan bahwa sistem harus peduli dengansumber daya yang digunakan ketika memberikanfungsionalitas yang diperlukan.

Maintainabilty adalah kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi. Maintainabilty terdiri lima sub-karakteristik termasuk analyzability, changeability, stability, testability, dan maintainability compliance. Dalam penelitian ini, setiap fitur atau bagian dari sistem ERP harus dimodifikasi. Sertamengidentifikasi fitur atau bagian yang akan dimodifikasi,memodifikasi, mendiagnosis penyebab kegagalan, danmemvalidasi bahwa sistem ERP yang dimodifikasi seharusnyatidak memerlukan banyak usaha.Yang terakhir, portability dari perangkat lunak mengacu pada kemampuan perangkat lunak untuk ditransfer dari satulingkungan ke yang lainnya. Oleh karena itu, sistem ERP dilembaga pendidikan tinggi harus diterapkan menggunakansistem operasi yang berbeda, diterapkan pada organisasi ataudepartemen yang berbeda, dan diterapkan menggunakan berbagai hardware. Serupa dengan karakteristik mutu yangsebelumnya,portability telah menetapkan sub-karakteristik yaitu adaptability, installability, coexistence, replaceability, dan portability compliance.

.Berdasarkan pernyataan sebelumnya, model kualitassistem ERP yang berdasarkan ISO 9126 dapat dilihat padaTabel 1. Model ini mencakup karakteristik kualitas dan sub-karakteristik.

(8)

8 | P a g e Dari beberapa definisi dan penjelasan diatas ada beberapa kategori dari suatu rekayasa perangkat lunak yaitu :

1. Maintainability yang artinya perangkat lunak dapat terus dirawat dan dipelihara.

Pengertian lain dari maintainability adalah suatu usaha yang diperlukan untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan dalam perangkat lunak. maintanability diperlukan untuk pemeliharaan perangkat lunak dimana setelah dikembangkan dan diimplementasikan terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki berdasarkan hasil ujicoba maupun evaluasi. Suatu perangkat lunak yang baik dikatakan maintainability dapat dengan mudah direvisi apabila diperlukan.

2. Dependability yang artinya perangkat lunak dapat mengikuti perkembangan teknologi. Dependability maksudnya suatu perangkat lunak dapat diandalkan dan mengikuti perkembangan, secara kasarnya dependability itu maksudnya adalah kepercayaan konsumen terhadap suatu perangkat lunak. Sebenarnya dependability itu sendiri tergantung dari beberapa faktor diantaranya availability (ketersediaan sistem pada setiap waktu diperlukan oleh sistem) , reliability (kecenderungan sistem gagal dalam melaksanakan perintah), security(bagian dari sistem yang mencerminkan kemampuan untuk berjalan secara normal tanpa menyebabkan resiko bagi pengguna) dan safety(berkaitan dengan kehandalan sistem dalam menangkal ancaman dari luar sistem)

3. Robust yang artinya perangkat lunak dapat mengikuti keinginan pengguna. Maksud dari robust perangkat lunak adalah kinerja atau hasil yang diharapkan meskipun dalam kondisi yang tidak ideal seperti adanya gangguan yang tidak terkendali yang dapat mempengaruhi kinerja perangkat lunak.

4. Efektif dan efisien dalam menggunakan energi dan penggunaannya suatu perangkat lunak dikatakan efektif dan efisien artinya pengguna tidak harus melakukan proses yang berulang-ulang hanya untuk menghasilkan beberapa output yang diinginkan.

5. Usability yang artinya dapat memenuhi kebutuhan yang diinginkan Usability adalah tingkat kualitas dari perangkat lunak yang mudah dipelajari, mudah digunakan dan mendorong pengguna untuk menggunakan perangkat lunak sebagai alat bantu positif dalam menyelesaikan tugas. Usability adalah suatu ukuran, dimana pengguna dapat mengakses fungsionalitas dari sebuah perangkat lunak dengan efektif, efisien dan memuaskan dalam mencapai tujuan tertentu

(9)

9 | P a g e

e. Implementasi dan Pengujian

Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti tahap-tahap pengembangan sistem dengan menggunakan metode waterfall. Fase pengembangan dimulai dengan analisis dan definisikebutuhan, lalu dilanjutkan dengan perancangan sistem dansoftware, selanjutnya dilakukan implementasi dan pengujianunit lalu integrasi dan pengujian sistem serta dilakukan operasidan pemeliharaan.

Pada tahap analisis dan definisi kebutuhan dilakukandengan mengumpulkan kebutuhan yang diperlukan secaralengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yangharus dipenuhi khususnya hal-hal yang berkaitan dalam penjualan properti. Analisa dan definisi kebutuhan ini meliputimodul-modul yang diperlukan dalam Sistem InformasiPenjualan Properti ini seperti modul Customer Relationship Management (CRM), modul pengelolaan data properti, modulKPR, modul accounting dan modul komunikasi penjual & pembeli serta mengintegrasikan antar modul tersebut dalamsatu kesatuan sistem ERP.Tahap selanjutnya, dilakukan desain sistem dan softwaredengan merancang sistem ERP menggunakan notasi Unified Modelling Languange (UML) berupa class diagram dan usecase.

Pada tahap ini juga dilakukan perancangan user interface yang digunakan untuk pengguna. Selanjutnyadilakukan implementasi dengan mengimplementasikan hasilrancangan sebelumnya ke dalam kode-kode program denganmenggunakan bahasa pemrograman PHP dan tampilan Jquery.Setelah diimplementasikan dilakukan pengujian denganmenggunakan model ISO 9126 dengan beberapa karakteristik dan sub-karakteristiknya. Pada tahap operasi dan pemeliharaanakan dilakukan pada tahap selanjutnya dengan tujuan untuk mengoperasikan program di lingkunganya dan melakukan pemeliharaan seperti menyesuaian perubahan dengan situasisebenarnya sehingga sistem ke depannya dapat bekerja secaraoptimal.

(10)

10 | P a g e

BAB III

ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1 Functionality

a. Suitability

Dari analisa kecocokan antara sistem ERP yang ada yaituSistem Informasi Penjualan Properti (SIPP) dengankebutuhan yang diperlukan, sistem ini telah bisa

memenuhifungsinya sebagai sarana untuk penjualan properti dalam beberapa fitur seperti pada modul Customer Relationship Management (CRM), modul pengelolaan data properti, modulKPR, modul accounting dan modul komunikasi penjual & pembeli. b. Accurateness

Disebabkan adanya beberapa fitur yang belum berfungsidengan baik, hal tersebut membuat Sistem InformasiPenjualan Properti belum bisa menjadi sistem ERP yangdiharapkan. Meskipun secara keseluruhan integrasi antar modul sudah dapat dijalankan, namun masih ada beberapafungsi fitur yang belum bisa bekerja dengan baik. c. Interoperability

Sistem ERP Penjualan Properti ini belum dapat berinteraksi dengan sistem lain. Namun jika dilihat interaksiantar modul hal itu sudah bisa berjalan.

d. Security

Dari segi keamanan hak akses, digunakan enkripsi MD5yang membuat password

inputan dari user bisa dienkripsimenjadi susunan karakter huruf dan angka sehingga hal ini bisa menjaga aplikasi SIPP ini dari akses yang tidak diizinkan.

e. Functionality Compliance

Secara umum SIPP sudah memenuhi aplikasi standar darisuatu sistem ERP yaitu antar modul dapat terintegrasi satusama lain tanpa melakukan login berkali-kali, cukup satu kalilogin sehingga admin dapat mengakses atau mengelola data pada masing-masing modul tersebut.

3.2 Reliability

a. Maturity

Pada dasarnya sistem ERP ini dapat mengalami perbaikandari waktu ke waktu sehingga bisa memperbaiki kesalahandan kekurangan yang terjadi untuk meminimalkan

(11)

11 | P a g e

b. Fault Tolerance

Dari analisa yang ada terkait sistem ini belum mampumemperbaiki kesalahan apabila terjadi kerusakan padahardware maupun software.

c. Recoverability

Jika terjadi kesalahan, SIPP masih belum secara optimaldapat melanjutkan pekerjaan sebelumnya.

d. Reliability Complience

Sistem Penjualan Properti ini dari segi integrasi moduldalam sistem belum memenuhi standar kehandalan suatusistem ERP, sehingga masih diperlukan pembenahan pada beberapa fungsi agar dapat berjalan seperti yang diharapkansepenuhnya.

3.3 Usability

a. Understandability

Dari segi penggunaan, SIPP sangat user friendly sebab tataletak dari menu-menu dan juga tombol-tombol penting tertatadengan rapi dan dinamis sehingga user dapat dengan mudahuntuk mengoperasikan atau untuk menggunakan sistem ERPini. Selain itu,user interface yang menarik membuat user lebih mudah untuk paham dalam menggunakan SIPP.

b. Learnability

Dengan desain yang user friendly membuat SistemInformasi Penjualan Properti (SIPP) ini dapat dipelajaridengan mudah sehingga user dapat menggunakannya denganmudah pula.

c. Operability

SIPP berbasiskan website sehingga untuk jalannya sitemtersebut tidak terlalu

membutuhkan sumber daya yang terlalu besar, hal itu juga dipengaruhi dengan koneksi internet apakahkoneksinya cepat atau lambat.

d. AttractivenessUser Interface

dari sistem ERP ini sudah bagus,mengandung perpaduan warna yang sangat attractive dan jugadengan gambar-gambar yang menarik sehingga bisa membuatuser merasa nyaman dalam menggunakan SIPP.

e. Usability Complience

Dengan user interface yang menarik serta penggunaannyayang user friendly bisa

dikatakan sistem ERP SIPP inimemenuhi standar bagi pengguna yang akan menggunakan sistem ini.

(12)

12 | P a g e

3.4

Efficiency

a. Time Behavior

Dari analisa sistem berdasarkan kecepatan sistem dalammerespon setiap perubahan yang ada dalam sistem dan perubahan yang ditetapkan oleh user sendiri menunjukkan jikasistem dapat merespon dengan cukup baik, setiap hal yang berubah dalam sistem dapat langsung dirasakan oleh user dengan cukup cepat, hal ini dikarenakan sistem ERP yang dibangun menggunakan konsep query.

b. Resource Utilization

Dari analisa sistem berdasarkan tingkat penggunaansumber daya, maka dapat disimpulkan jika sistem dapat bekerja dengan baik dalam penggunaan sumber daya yangada. Hal ini dapat dilihat dari semua data yang diperlukandalam proses kerja sistem dapat dipanggil dengan baik.

c. Efficiency Compliance

Jika tingkat efisiensi sistem dihitung berdasarkan Time Behavior dan Resource Utilization, maka dapat dikatakan bahwa sistem yang dibangun telah memenuhi standar

efisiensiyang ditentukan.

3.5 Maintainability

a. Analyzability

Berdasarkan sistem yang telah dibangun dapat dianalisa bahwa sistem ini belum cukup mudah untuk diketahui jikaterdapat kesalahan dalam proses pembangunan sistem sehingga diperlukan usaha yang lebih dalam melakukanmodifikasi sistem ERP ini.

b. Changeability

Berdasarkan sistem yang telah dibangun dapat dianalisa bahwa sistem ini mudah untuk dimodifikasi apabila dilakukandengan usaha yang maksimal karena sistem ini

telahmenyediakan modul untuk menambah fitur tambahan.

c. Stability

Dari analisa sistem yang telah dilakukan, dapat dikatakan bahwa fungsi–fungsi dalam sistem dapat bekerja secaraoptimal jika salah satu fungsi mengalami modifikasi. Karenasistem telah dibuat dengan mudah sehingga jika terjadi perubahan di salah satu fungsi maka fungsi yang lain di dalamsistem masih dapat bekerja dengan baik.

d. Testability

Dari analisa sistem yang telah dilakukan, dapat dikatakan jika sistem yang dibangun dan telah dimodifikasi dapatdivalidasi secara baik, hal ini dikarenakan sistem telahdibangun sehingga dapat dengan mudah dimodifikasi.

(13)

13 | P a g e

3.6 Portability

a. Adaptability

Sistem ERP yang telah dibangun ini dapat dipindah- pindahkan ke berbagai lingkungan yang berbeda, karena sistem yang dibangun berbasiskan web, jadi tidak akan

adakendala jika dijalankan di berbagai platform yang berbeda. b. Installability

Sistem ERP yang dibangun dapat digunakan oleh user secara langsung karena mudah dalam melakukan penginstallan.

c. Portability compliance

Jika tingkat portability sistem ditentukan berdasarkan Adaptibility, Installability, dan Replaceability, maka dapat dikatakan jika sistem yang dibangun telah memenuhi standarisasi tingkat portability.

d. Replaceability

Sistem ERP yang dibangun dapat diganti dengan mudaholeh sistem lain yang memiliki tingkat kesamaan yang tidak jauh berbeda, hal ini dikarenakan ada beberapa fungsi yangsama persis antara sistem yang dibangun dengan sistem ERPyang lain.Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah diterangkansebelumnya, maka poin-poin di atas dapat direpresentasikandalam bentuk Tabel IV yang menyatakan tentang tingkatkeberhasilan sistem yang dibangun berdasarkan kriteria-kriteria yang ada dalam Model Evaluasi Sistem ERP ISO9126.

(14)

14 | P a g e

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1

Kesimpulan

Setelah melakukan pengujian dan analisa aplikasi, makadiperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Secara fungsional, SIPP sudah memenuhi kriteria untuk menjadi sebuah sistem ERP

meskipun ada beberapa modul yang belum terintegrasi.

2. Dari segi keandalan, SIPP masih memerlukan pembenahan di beberapa fungsi.

3. Dari segi kegunaan, SIPP sangat user friendly, cepat karena berbasis website, dan attractive sehingga mudah untuk dipelajari.

4. Secara efisiensi, SIPP berjalan dengan Time Behavior dan Resource Utilization yang baik, sehingga tidak memakan waktu yang lama untuk respon dan tidak berat untuk proses. 5. Untuk pemeliharaan, SIPP belum mudah diketahui jikaterjadi kesalahan dalam proses

pembangunan akan tetapimudah untuk dilakukan modifikasi karena telahdisediakan fitur tambahan dalam sistem.

6. Berdasarkan Adaptibility, Installability, dan Replaceability, maka dapat dikatakan jika sistem yang dibangun telah memenuhi standarisasi tingkat portability.

4.2 Saran

Adapun berbagai saran untuk melengkapi kesimpulan yangdiambil adalah sebagai berikut: 1. SIPP ini masih jauh dari sempurna untuk itu perludilakukan modifikasi-modifikasi demi

kesempurnaan sistem dan kemudahan pemakai.

2. Perawatan juga perlu dilakukan agar sistem ini dapatdigunakan semaksimal mungkin serta perlu dilakukanevaluasi terhadap sistem sehingga dapat dilakukan penyesuaian terhadap sistem

(15)

15 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

Thamer A. Alrawashdeh, Mohammad Muhairat dan Ahmad Althunib“ Evaluating the Quality of Software in ERP Systems Using the ISO 9126 Model ,” International Journal of Ambient Systems and Applications(IJASA) Vol.1, No.1, March 2013

Jogiyanto HM, “Analisis dan Desain Sistem Informasi: PendekatanTerstruktur Teori Dan Praktik Aplikasi Bisnis,” Yogyakarta, AndiOffset, 2003, hal 2 dan 8.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka.2001.

Robert A.Leitch dan K. Roscoe Davis, “ Accounting InformationSystem,” New Jersey: Prentice-Hall, 1983, hal 6.

Sommerville I. 2001.Software Engineering . Ed ke-6. England, Addison-Wesley

Manullang .M, 2002, Pengantar Bisnis, ugm Gadjah Mada University Press, Yogyakarya.

Sadono Sukirno., Wan Sabri Husin., Danny Indrianto., Charles Sianturi., Kurniawan Saefullah., 2006, Pengantar Bisinis, Kencana, Jakarta.

Jr, Raymond McLeod, 1997. Sistem Informasi Manajemen Versi Bahasa Indonesia. Prenhallindo, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan kegiatan penyaluran dan pemanfaatan Hibah untuk Pelaksanaan O2SN Tingkat Gugus SLB di Jawa Barat, Fokja O2SN Gugus

(2) Pendekatan kompetensi yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja guru pada sekolah MTsN adalah: Pendekatan kepemimpinan lain juga kepala

Supervisor memberikan evaluasi kepada mahasiswa selama kegiatan supervisi, presentasi, dan laporan sesuai form nilai yang telah disediakan.. Kegiatan Pembimbingan

(8) Untuk lebih jelasnya, berikut contoh konvolusi yang terjadi antara citra f(x,y) berukuran 5x5 dengan sebuah kernel berukuran 3x3 yang diperlihatkan pada Gambar 2.19..

Gambar.. Rumus 2 merupakan rumus yang digunakan untuk menghitung berat material pada saat user melakukan kustomisasi frame. Berat yang dihitung saat user melakukan

Timbangan ini dipasang pada bagian luar pabrik Casting (Penuangan) yang digunakan untuk menimbang MTC (Metal Transportation Car), yang digunakan untuk membawa ladle yang

Prinsip dari metode biuret adalah ikatan peptida dapat membentuk senyawa kompleks berwarna ungu dengan penambahan garam kupri dalam suasana basa (Carprette, 2005)..

Perumusan tarif progresif penggunaan tenaga listrik dari sumber lain untuk kegiatan sosial contohya adalah sekolah, dikenakan tarif 3% untuk batas daya 220 VA sampai dengan 1300