• Tidak ada hasil yang ditemukan

~ \~~~ c G- )li ~~:J:'i \~:,::..; 0i ~.)) 0~)...

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "~ \~~~ c G- )li ~~:J:'i \~:,::..; 0i ~.)) 0~)..."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

&{ , :JyY!)l~-'6¥

-':1\~ ,1 -,' ~~

~ .,

DEWAN SYARIAH NASIONAL MUI

National Sharia Board

-

Indonesian Council of Ulama

Sekrctariat : Masjid Istiqlal Kamar 12 Taman Wijaya Kusuma, Jakarta Pusat 10710 Telp. (021) 3450932 Fax. (021) 23549175

FATWA

DEWAN SYARIAH NASIONAL Nomor: 411DSN-MUIIIIII2004

Tentang

OBLIGASI SYARIAH IJARAH

r)l~)~\r

Dewan Syariah Nasional setelah,

MCl1imbang : a. bahwa Obligasi Syariah yang telah diterbitkan rnelalui fatwa DSN-MUI adalah Obligasi Syariah Mudharabah, sehingga belurn dapat rnengakomodasi kebutuhan rnasyatakat terhadap Obligasi Syariah yang lainnya;

b. bahwa dewasa ini dibutuhkan instrurnen obligasi berdasarkan prinsip Syariah untuk mernbiayai transaksi sewa-menyewa, sehingga diperlukan fatwa tentang Obligasi Syariah Ijarah;

c. bahwa agar Obligasi Syariah Ijarah dapat diterbitkan, rnaka Dewan Syariah Nasional mernandang perIu menetapkan fatwa mengenai hal tersebut untuk dijadikan pedoman.

1. Firman Allah SWT., antaralain:

Mcngingat

a. QS. al-Maidah [5]:1:

Jo), ~ F

. .. .)~~ \~:,i \:;':i JiJ\

41~

"Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu..."

b. Firman Allah QS. al-Baqarah [2]: 233:

~,J, "J" 0' ,0

~ \~~~~ c G- )li ~~:J:'i \~:,::..; 0i ~.)) 0~)...

,) ,,~ , , "J, 0

'~:,~:0~~

Ail\

0i \~\) ,.,:\)\ \~\) '~J):J~ ~G

"...Danjika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, tidak dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertaqwalah kepada Allah; dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. "

c. Firman Allah QS. al-Qashash [28]: 26:

A:I4J-FatWa OSI-fina/.rtf

(2)

,.

Fatwa Obligasi Syari 'ah Ijarah 2

,d'

.

~ /

~yAJ\ o:?L,\ ;. ~

01 (~?c,\ \.:...X(~\::G-1 CJL;

J , ~ '

. .:.r---':1\

2.

"Salah sevrang dari kedua wanita itu berkata, 'Hai ayahku! Ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kila), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekelja (pada kita) adalah

orangyang kuat lagi dapatdipercaya.'"

Hadis-hadis Nabi s.a.w., antara lain:

a. Hadis Qudsi riwayat Muslim dari Abu Hurairah:

, ,~, , ~,,/ . .\' ,

~ ~i J-~~ :~~\~:; ~

~i ~~ :~);-.DJ\ JL;

~ ///°' ~ /,J ,

~~)

(~ y~

I?t ~~~) (~~ ~ (~~ ~ <.?i)

(~ 01)))~;.f

~ rJ) ~ J:?~ \~I ?~\

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:"Ada tiga kelompok yang Aku menjadi musuh mereka pada Hari Kiamat nanti. Pertama, orang yang bersumpah atas nama-Ku lalu ia mengkhianatinya. Kedua, orang yang menjual orang merdeka (bukan budak belian), lalu ia memakan (mengambil) keuntungannya. Ketiga, orang yang memperkerjakan seseorang, lalu pekerja itu memenuhi kewajibannya, sedangkan orang itu tidak membayarkan upahnya" (HR. Muslim).

Hadis Riwayat Ibn Majah dari Ibnu Vmar, bahwa Nabi bersabda:

b.

'/ ,,' / , /, J,

J.-, ~. ,.'

\ I'. ,,' i" 'II \ L:..i

.<U/ ~ / U J-:-' OF ?J, ~

c.

"Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering."

Hadis riwayat Abd ar-Razzaq dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id al-Khudri, Nabi s.a.w. bersabda:

, ./ , ,

,/, ' Jo " 'I' " "" /0 ,

.oF\

~

\~\ ?l: \J

d.

"Barang siapa mempekerjakan pekelja, beritahukan- lah upahnya. "

Hadis riwayat Abu Daud dari Sa'd Ibn Abi Waqqash, ia berkata:

.

, / / , , , "

:w~ ~G) t-~) ~ :;\J:J\ ~ S :?~'J\<.?jJ8'

/ /. ,.J.. $ ,J /

l5;i:,

~~ Y r-c:, ~\) ~ .DJ\ ~ ~\ J~~ ~tP (~

.~ :'1~~ .' . ' ~}J 01 /

(3)

.~ '.

Mcmpcrhatikan

Fatwa Obligasi Syari'ah Ijarah 3

e.

"Kami pernah menyewakan tanah dengan (bayaran) hasi/ pertaniannya; maka, Rasulullah melarang kami melakukan hal lersebut dan memerinlahkan agar kami menyewakannya dengan emas atau perak. "

Hadis Nabi riwayat Tirmidzi dari 'Amr bin' Auf:

" , ,., , ," , 'J '

~\? ~i :,\'J)G-r? ~ 'J~~\ ~ ~k ~\

.~\? J;-\ )\ ~)I;. r:;- tb:? ~~ ~ J? ~ 0~\)

...,

J.

"Perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum mus/imin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram."

Ijma' ulama tentang kebolehan melakukan akad sewa menyewa (AI-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, Dr. Wahbah al- Zuhaili).

Kaidah fiqih :

," " ,,0 J ., . J"

.~~ ~ J1: J~

0i'J~~~y\ ~)G~\ ~ j.o'JI

4.

"Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan keeuali ada datil yang mengharamkannya. "

,... ' ,,,J, , '

\J<:~ "'.' "' I' 'I I ' J I' ~"I

'~r-'~r~ ~~J~

"Di mana terdapat kemaslahalan, di sana terdapat hukum Allah.."

1. Pendapat para ulama; antara lain:

a. Imam al-Syairazi, al-Muhadzdzab, juz I, Kitab al- Ijarah, hal. 394:

J~ ~GJ\ )~) ...~~\ eQI ~ ~~kyi~ jy:.

0G:.~i I~~\ ~

.J'.c,.

th ,0G:.~i J

'\

~GJ~ ,-jQ'

,- L5'-'" 'Y-. " - ~ , 'Y,

.~Q\

~ ~);"'ji ~ j~ 0\~)

"Boleh melakukan akad ijarah (sewa menyewa) atas manfaat yang dibolehkan... karena keperluan terhadap manfaat sama dengan keperluan terhadap benda. Oleh karena akad jual beli atas benda dibolehkan, maka sudah seharusnya boleh pula akad ijarah alas manfaat."

b. Ibnu Qudamah, al-Mughni,juz VIII, hal. 7:

,', . .

J '

.

~~

'1\ ~

h 2C..J\),~c..J\(; (o~c,. 'jl)~

(4)

... ,.

Fatwa Obligasi .~1'(lri'oh ljarah 4

"Ijarah adalah jual beli man/aat; dan man/aat berkedudukan sarna dengan benda. "

Ibnu Qudamah, al-Mughni, juz VIII, hal. 54:

c.

\~'2~~ \~);;.k

,

: il~\ ~j; 01.r~

, , ,

j~~)

"Penyewa boleh menyewakan benda yang disewa jika ia telah menerima benda tersebut."

d. Imam al-Nawawi, al-Majmu' Syarah al-Muhadzdzab, juz XV, hal. 308; al-Syarbini, Mughni al-Muhtaj, juz II, hal. 332; al-Dimyathi, J'anah al-Thalibin, juz III, hal. 108:

J ~J N" " .~,

"y'§''; ..G-I).' j.-<J"

~

~~\S [O)b:-)II] Q) ~w\, 0i)...

.~t;- ~\

C;;0)~ W' ~~ 0j~ ~~~) ~)

".. .kebutuhan orang mendorong adanya akad ijarah (sewa menyewa), sebab tidak setiap orang memiliki kendaraan, tempat tinggal dan pelayan (pekerja). Oleh karena itu, ijarah dibolehkan sebagaimana dibolehkan juga menjual benda."

e. Imam al-Nawawi, al-Majmu' Syarah al-Muhadzdzah, juz XV, hal. 383:

:p ~1 (~;.f:' :i, ~I) G;'j; 01 ?f:' :i, SI) I~)cf

, ,

,Ju ,

. ".

:

~ Ji .

~)G 0);")11jly,.'"

~

-"

,~\

:p ~:::h (; j~~

,~::: i,

~

.,

cS ':~k

" ,J

~

4fI (G~f). ,.

,~t5' rJ.i L:.s'o~b:.'jI) ,~\

J,. ,J.~,.. , .~, ~

,A:a~:11;,

~

, S~I 0~ 'O)b:. o~k)ll 0i (;;\.~!I)'"

~ N '..' ,., ,J"

~ :;J;

,

~ ,~

,',' ;"j:JI

~ ~~ ::

,.~;'j A:b~:II)

.'\P"" ~, ':i, J..: A:~~:il,

, , " J ~

'j) ,~~'.;.,~~

;;

4f'j

,;.~, ~ 4-1~k~ j~ (~l:J')

, " , . '- ' '\ \'. ~I ~;, ~ i, ,~ , . J, J ,

.~~;.,.~~ C--.:J ~ J '~r

~ ~

jp

"Jika penyewa bennaksud menyewakan benda yang disewa kepada pihak lain sebelum benda itu diterima, maka mengenai kebolehan penyewaan (kedua) tersebut terdapat tiga pendapat. Pertama, tidak boleh, sebagaimana halnya benda yang dibeli; artinya, tidak boleh menjual benda yang dibeli sebelum diterima;

sedangkan ijarah (sewa menyewa) sarna dengan jual beli (bai ') sebagaimana keterangan terdahulu.

(5)

Fa/wa Obligasi Syari'ah Ijarah 5

Kedua, penyewaan (kedua oleh penyewa) hukumnya boleh (sah), karena obyek ijarah adalah manfaat;

sedangkan manfaat tidak dipandang telah diterima hanya dengan pemberi sewa telah menyerahkan bend a yang disewakannya. Oleh karena itu, penyerahan bend a tidak menimbulkan pengaruh hukum terhadap manfaal."

f.

Ketiga, boleh hukumnya menyewakan benda yang disewa terse but kepada pemberi sewa (pertarna), karena benda itu berada pada tangannya; namun tidak boleh menyewakannya kepada selain pemberi sewa (orang lain), karena benda itu tidak berada pada tangannya."

Ibnu Qudamah, AI-Mughni, juz VIII, hal. 56:

, , ,.". } !.

~ :.r5 .oS~j)? '1\~

'" ""

;J\ ;~k1 F~ j~)

- J

.

Ju

~) .~ ?)) ;...;.J\)

,~~ ~ .

. ~~" "J~)~) .~i .y.WI JI) )y yi) <,$~0J\"

.

"

"Penyewa boleh menyewakan benda yang disewanya dengan sejumlah bayaran (sewa) yang sarna atau lebih tinggi. Hal tersebut telah ditegaskan oleh Imam Ahmad. Pendapat yang sarna dikemukakan pula 'Atha', aI-Hasan, dan al-Zuhri; demikian juga dikemukakan oleh Iman Syafi'i, Abu Tsaur dan Ibn al- Munzir."

g. Ibnu Qudamah, al-Mughni, juz VIII, hal. 113:

. ,. !" ",,,...

~.;; .

'

~

~ 01 'F~I"

~ :;

, ~t.:i o;'L.JI ~\)

. \~~:.,Q~

~

h.

"Benda yang disewa adalah amanah di tangan penyewa; jika rusak bukan disebabkan kelalaian, penyewa tidak diminta harus bertanggung jawab (mengganti)."

AI-Sayyid Sabiq dalam Fiqh al-Sunnah (Beirut: Dar al- Fikr, 1983), Juz 3, Cel. Ke-4, hal. 208,

~; JI J." J nu\ "-.J)~) ... ~u~:OF ~i \ ~ "::il '~'/.j::"- .r.Y- ". '\U F' " t: ~i\ J.. J n, )~)

:,f ~jf :,f ~ G;J t.:

~

\6';'~~ 1;1 ~~;J~ ~

i\~I ;'j;

.j;f

Penyewa (musta'jir) boleh menyewakan barang sewaan fa (penyewa) boleh pula menyewakan kembali dengan harga yang sarna pada saat ia menyewa, lebih banyak atau lebih sedikit.

(6)

',' '.'

Fatwa Obligasi Syari 'ah Ijarah 6

1. Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Cet.4 1uz 5; hal. 3842:

ili Jjl~:j, Y LJ,y..;:'\0yG- :,\ \~\~~

/ / /

;-~I 1~1

/

/ / / , ,~ /) / ,

o~ 0~1 )1 :/ o~~

~I ~

~G

~ ~ t ~:I\

.~; t

G

~ ~ 0\

j) ,~~~!~ r\ ~~b,-!~

J.

"Jika seseorang menyewa rumah, toko atau tempat lainnya, ia boleh memanfaatkannya sesuai dengan kehendaknya, baik ditempati sendiri atau dengan menempatkan orang lain ke dalamnya melalui akad sewa menyewa atau dengan cara meminjamkan; ia (penyewa) boleh juga menaruh (memasukkan) benda orang lain di dalam tempat tersebut."

Dr. Ali Muhyiddin Ali al-Qarahdaghi, Buhuts

fi

al- Iqtishad al-Islami, hal. 352-353:

/ , ) /

;;:g~: ;J- l$1)~)~\ o~b,-~ !J~ SIJ.:.ol2JJK

~)

./ / // / //. / / /

/ /) / / ,/ ) / , / / .. /

ri ;;Jp

. ~ )1 ;;J~

0~'JI o~b,-l~l)' ~Iy/, ,(~I}'~~I~/ , .J~'J\/

~

o~G,.)/

k.

Demikian pula dimungkinkan penerbitan Obligasi Ijarah biasa (bukan Ijarah Muntahiya Bittanilik), baik ijarah atas barang (a 'yan), bergerak maupun tidak bergerak, ataupun Uarah atasjasa tenaga kerja.

lbnu Qudamah, al.-Mughni, juz V, hal. 173:

~?

:t')1 ,~G,.

S "-~? G ;'-~)J\ :G-\0?1 0))

,0 C \; ) 'J'<..J\ )b :o)ft! ,~\.Jj J'1 ~\)

~; ~

(\VI <..T'

I.

"Jika salah seorang dari dua orang berserikat membeli porsi mitra serikatnya, hukumnya boleh, karena ia membeli milik pihak lain."

AI-Dimyathi, I'anah al-Thalibin, juz III,hal. 9:

/ ~) //"1'''' ) . /

~ ~~) 2JJ~ ~ ~ 0~10~)~;) :/

o~:

J:')I 2':1)

.~ ./ '"

;;

l$1(w)\ J '1 ~~ .J~) ...~) 0'! ~)G:. .~I

~ /) ) , ~/ / " ,

~:,:; :~G Z$~\/

~

~I:~ II~) ...~;)/ ~// / o;'p// /

)

.

.~ / / , ./

l~

~ ~

\:b:-

~) ~)

01 r'%'

tJ ~)I 0'! ~~

) , /' .

;y o~~~ ~ ~

/ / / /

~y

// /

~

~') /

~ .~I

/

). ~

(~ <..T'. r .LJ;.)tkJ\ d,j~l) J..81 l ~ ?-

(7)

~

FaMa Ob/igasi Syari'ah ljarah 8

0~

LJ! 4S~

(~~\

~~

? ~ ~\ . J~~'

~

J

.

(\ '\ ~) (6Je.// /

~ ~)\

/ /

J;a; JWL:

/ /

"Penerbitan shukuk (obligasi) ijarah dapat dilakukan terhadap (untuk) aktiva (aset) tetap yang benar-benar telah ada. Kepemilikan aktiva tersebut beralih ke peme- gang shukuk; dan (karena itu), penyewaan dilakukan dari mereka. Demikian juga, shukuk ijarah dapat diter- . bitkan terhadap (untuk) aktiva tetap di mana pemerin- tah (akan) membeli aktiva tersebut sebagai wakil dari peme-gang shukuk, kemudian menyewanya dari mereka.

Jika shukuk ijarah ditawarkan kepada publik untuk kepentingan .taman urnurn yang belum ada (belum dibangun), maka pemerintah tidak dapat menggunakan dana terkumpul untuk selain pembangunan taman. Hal itu karena pemerintah dalam penggunaan dana tersebut hanya berstatus sebagai wakil dari pemiliknya."

2. Fatwa DSN-MUI nomor 9/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah; Fatwa DSN-MUI nomor IO/DSN- MUI/IV/2000 tentang Wakalah; Fatwa DSN-MUI nomor 29/DSN-MUI/VI/2002 tentang PRKS; Fatwa DSN-MUI nomor 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah;

Fatwa DSN-MUI nomor 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal;

3. Pendapat Rapat Pleno Dewan Syariah Nasional MUI tang gal 12 Muharram 1425/4 Maret 2004;

4. Surat dari PT. Mandiri Sekuritas No.062/MS/DIR/III04 perihal permohonan Fatwa Obligasi Syariah Ijarah.

Menetapkan Pertama

MEMUTUSKAN

FATWA TENTANG OBLIGASI SYARIAH IJARAH Ketentuan Umum

I. Obligasi Syariah ada~ah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan oleh Emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil/marjin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.

2. Obligasi Syariah Ijarah adalah Obligasi Syariah berdasarkan akad Ijarah dengan memperhatikan substansi Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No. 09/DSN- MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah.

(8)

>~ ,.

J(edua

J(etiga

Fatwa Obligasi Syari'ah ljarah 9

')

.). Pemegang Obligasi Syariah Ijarah (OSI) dapat bertindak sebagai Musta'jir (penyewa) dan dapat pula bertindak sebagai Mu'jir (pemberi sewa).

Emiten dalam kedudukannya sebagai wakil Pemegang OSI dapat menyewa ataupun menyewakan kepada pihak lain dan dapat pula bertindak sebagai penyewa.

4.

Ketentuan Khusus

1. Akad yang digunakan dalam Obligasi Syariah Ijarah adalah Ijarah dengan memperhatikan substansi Fatwa DSN-MUI nomor 9/DSN-MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Ijarah, terutama mengenai rukun dan syarat akad.

Obyek Ijarah harus berupa manfaat yang dibolehkan.

Jenis usaha yang dilakukan Emiten tidak boleh bertentangan dengan syariah dengan memperhatikan substansi Fatwa DSN-MUI nomor 20/DSN-MUI/IX/2000 tentang Pedoman Pelaksanaan lnvestasi untuk Reksadana Syariah dan nomor 40/DSN-MUIIX/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal.

Emiten dalam kedudukannya sebagai penerbit obligasi dapat mengeluarkan OSI baik untuk asset yang telah ada maupun asset yang akan diadakan untuk disewakan.

Pemegang OSI sebagai pemilik aset (a 'yan) atau manfaat (manaJi') dalam menyewakan (ijarah) asset atau manfaat yang menjadi haknya kepada pihak lain dilakukan melalui Emiten sebagai wakil.

2.

').).

4.

5.

6. Emiten yang bertindak sebagai wakil dari Pemegang OSI dapat menyewa untuk dirinya sendiri atau menyewakan kepada pihak lain.

Dalam hal Emiten bertindak sebagai penyewa untuk dirinya sendiri, maka Emiten wajib membayar sewa dalam jumlah dan waktu yang disepakati sebagai imbalan ( 'iwadh ma'turn) sebagaimana jika penyewaan dilakukan kepada pihak lain.

Pengawasan aspek syariah dilakukan oleh Dewan Pengawas Syariah atau Tim Ahli Syariah yang ditunjuk oleh Dewan Syariah Nasional MUI, sejak proses emisi Obligasi Syariah ljarah dimulai.

Kepemilikan Obligasi Syariah ljarah dapat dialihkan kepada pihak lain, selama disepakati dalam akad

7.

8.

9.

Penyelesaian Perselisihan

Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terj adi perselisihan di antara kedua belah pihak, maka

(9)

Fatwa Ob/igasi Syari'ah Ijarah 10

Kccmpat

penyelesaiaannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah.

Kctcntuan Penutup

Fatwa ini berIaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan, jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliman, akan diubah

dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta

Tanggal : 12 Muharram 1425 H 04 Maret 2004 M

DEWAN SYARI'AH NASIONAL MAJELISULAMAINDONESIA

Ketua, Sekretaris,

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan mengenai presensi kehadiran ini terjadi di Desa Pakemitan Kecamatan Ciawi dan Desa Margamulya Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya yang dijadikan

7 Pembangunan Jalan Tol Balikpapan - Samarinda PPP 1.200 8 Pembangunan Jalan Tol Kayu Agung – Palembang - Betung PPP 836,1 9 Pembangunan Jaringan Penyedian Air Bersih Bekasi PPP 20

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati, melakukan,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerugian aliran atau energi yang terjadi pada instalasi pipa dengan belokan 90°, belokan siku, dan belokan 180° dengan variasi

Sesuai dengan pembatasan dan perumusan masalah tersebut diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas metode pembelajaran permainan kooperatif

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman Pengujian Hipotesis.. Langkah

• Dengan menyimak video gangguan kesehatan peredaran darah manusia, murid dapat mengidentifikasikan berbagai gangguan yang dapat mempengaruhi organ peredaran darah

Uji coba rancangan strategi pembelajaran membaca bagi anak dengan autisme non- verbal dilakukan di salah satu pusat terapi autism di kota Bandung. Partisipan dalam uji