• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Implementasi 1. Definisi Implementasi

Implementasi adalah tindakan atau implementasi perencanan yang cermat dan dibuat dengan baik. Implementasi biasanya dilakukan setelah rencana dianggap selesai. Implementasi mengarah pada aktivitas,tindakan mekanisme sistem. Pelaksanaan bukan sekedar kegiatan, melainkan kegiatan yang direncanakan, dimaksudkan untuk mencapai tujuan kegiatan

1

. Implementasi adalah perluasan kegiatan untuk saling mengkoordinasikan dan mencapai proses interaksi antara tujuan dan tindakan, membutuhkan jaringan praktisi dan birokrasi yang efektif.

2

Dari pengertian diata, kita dapat melihat bahwa kata implementasi terangkum dalam mekanisme sistem. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan bukan sekedar kegiatan melainkan kegiatan yang direncanakan dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasrkan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.

Konsep implementasi semakin banyak diperbincangkan dengan banyak ahli yang memberikan ide untuk implementasi kebijakan sebagai salah satu tahapan proses kebijakan. Wahab dan beberapa penulis menempatkan tahapan implementasi kebijakan pada posisi yang berbeda,

1 Guntur Setiawan,Impelemtasi dalam Birokrasi Pembangunan,Balai Pustaka,Jakarta,2004,hal39

2 Nurdin Usman,Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum,Grasindo,Jakarta,2002,hal70

(2)

15

namun sebagai aturan umum, semua kebijakan publik selalu ditindaklanjuti dalam implementasi kebijakan.

3

Implementasi merupakan bentuk utama dari proses kebijakan dan dianggap sebagai langkah yang menentukan. Pandangan ini didukung oleh pernyataan Edwards III bahwa keputusan pembuat kebijakan tidak akan berhasil di implementasikan tanpa implementasi efektif. Implementasi kebijakan adalah suatu kegiatan yang terlihat setelah suatu intruksi yang sah dikeluarkan oleh suatu kebijakan, termasuk upaya mengelola input untuk menghasilkan output atau outcome masyarakat.

4

Implementasi inti adalah kegiatan untuk mendistribusikan output kebijakan yang dijalankan oleh pelaksana kepada kelompok sassaran sebagai upaya mewujudkan kebijakan

5

. Implementasi juga merupakan proses yang dinamis, dimana pelaksana kebijakan melakukan satu atau lebih kegiatan, pada akhirnya mecapai hasil yang sejalan dengan tujuan atau sasaran dari kebijakan itu sendiri

6

. Selain itu, implementasi dilakukan setelah undang-undang di undangkan yang memperdayakan suatu program, kebijakan, kepentingan, atau beberapa hasil nyata.

7

Dalam pandangan pelaksanaan, secara umum misi pelaksanaan adalah untuk

3 Akib, Haedar dan Antonius Tarigan. “Artikulasi Konsep Implementasi Kebijakan: Perspektif, Model dan Kriteria Pengukurannya,” Jurnal Baca, Volume 1 Agustus 2008, Universitas Pepabari Makassar, 2008, hal 117

4 Ripley, Rendal B. and Grace A. Franklin, Policy Implementation and Bureaucracy, second edition, the Dorsey Press, Chicago-Illionis, 1986, hal 15

5 Purwanto dan Sulistyastuti , Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan, Bumi Aksara Jakarta, 1991, hal 21

6 Agostiono, Implementasi Kebijakan Publik Model Van Meter dan Van Horn,http//kertyawitaradya.wordpre ss, diakses 5 September 2010, hal 139

7 Ripley, Rendal B. and Grace A. Franklin. Policy Implementation and Bureaucracy, second edition, the Dorsey Press, Chicago-Illionis, 1986, hal 148.

(3)

16

menjalin koordinasi guna memperlancar terwujudnya tujuan kebijakan sebagai hasil kegiatan pemerintah.

Implementasi keputusan kebijaksanaan dasar, biasanya dilakukan dalam bentuk undang-undang, tetapi dapat juga berupa perintah eksekutif yang penting atau keputusan yudisial. Keputusan biasanya mengidentifikasi masalah yang akan dipecahkan dan mengartikulasikan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dan berbagai cara untuk menyusun atau mengatur proses implementasi

8

. Sulitnya proses implementasi kebijakan dapat dilihat dari pernyataan pakar peneliti kebijakan Eugne Bardach yang menyatakan kompleksitas proses implementasi : lebih sulit lagi mendefinisikannya dengan kat-kata dan slogan yang enak didengar oleh para pemimpin dan pemilih yang mendengarnya. Dan bahkan lebih sulit untuk menerapkannya denga cara yang akan memuaskan semua orang, termasuk mereka yang mengenalinya sebagai klien.

9

Dari berbagai defenisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa implementasi adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh berbagai aktor pelaksana kebijakan dengan sarana-sarana pendukung berdasarkan

8 Mazmanian, Daniel A and Paul A. Sabatier. Implementation and Public Policy, Scott Foresman and Company, USA, 1983, hal 139

9 Ibid. hal 141.

(4)

17

2. Teori Implementasi

Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan implementasi kebijakan antara lain yaitu faktor (1) komunikasi, (2) sumberdaya, (3) disposisi dan (4) struktur birokrasi

10

.

a. Komunikasi

Komunikasi didefinisikan sebagai “proses penyampaian informasi komunikator kepada komunikan”. Informasi tentang kebijakan publik memberikan kebijakan agar pembuat kebijakan dapat mengetahui apa yang harus mereka persiapkan dan lakukan untuk mengimplementasikan kebijakannya sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran seperti yang diharapakan. Komunikasi kebijakan memiliki beberapa aspek, antara lain komunikasi, kejelasan dan konsistensi.

Di sisi komunikasi, kebijakan publik perlu di komunikasikan secara langsung ataupun tidak langsung tidak hanya kepada pembuat kebijakan, tetapi juga kepada kelompok yang berfokus pada kebijakan dan pemangku kepentingan lainnya. Dari sisi kejelasan, kebijakan di komunikasikan dengan jelas kepada pelaksana, kelompok sasaran, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memeahami arti, tujuan, target dan substansi kebijakan publik, serta apa yang masing-masing siapkan dan implementasikan. Membuat kebijakan menjadi efektif dan efisien.

10 Edward III, George C (edited), Public Policy Implementing, Jai Press Inc, LondonEngland.

Goggin, Malcolm L et al. 1990, hal 1

(5)

18

Aspek konsistensi diperlukan agar kebijakan yang diadopsi tidak membingungkan sehingga membingungkan pelaksana kebijakan, kelompok sasaran, dan pemangku kepentingan. Ada beberapa ahli yang menganjurkan definisi komunikasi, proses pengiriman dan penerima informasi dan informasi dari satu personal ke personal lain.

Artit lain tentang makna komunikasi dapat di definisikan sebagai proses transfer informasi, pemikiran dan pemahaman dari satu orang ke orang lain, berharap orang lain dapat menafsirkannya sesuai dengan tujuan yang dimaksudkan. Komunikasi di definisikan sebagai proses menciptakan makna dari ide yang disampaikan. Pengertian ini memberikan informasi yang seimbang antara pengirim informasi, yang dikirimkan dan penerima informasi. Ini adalah tiga komponen penting dari proses komunikasi. Informasi dapat disimpulkan oleh berbagai media, tetapi informasi hanya berarti jika pengirim dan penerima informasi berusaha menciptakan intinya.

Dari penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa

komunikasi ialah proses mengkomunikasikan informasi dari satu

komunikator ke komunikator lain dan kemudian memahami makna

satu sama lain. Organisasi membutuhkan komunikasi karena

komunikasi terjadi ketika seseorang ingin menyampaikan informasi

kepada orang lain. Komunikasi interpersonal adalah suatu bentuk

komunikasi yang terjadi antar individu dalam proses penyampaian

(6)

19

pesan, ide, atau gagasan, dan proses transformasi tersebut dapat dilakukan sesuai dengan harapan masing-masing individu.

Sebagaimana dijelaskan dia atas, komunikasi adalah proses pemberian informasi yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikator sehingga komunikator menghasilkan umpan balik yang diharapkan dapat tercapainya kesamaan makna antara komunikator dan komunikator. Proses komunikasi ini dibagi menjadi dua bagian : proses komunikasi dari sudut pandang psikologis. Proses komunikasi perspektif ini berlangsung dalam persekutuan. Ketika komunikator mencoba menyampaikan pesan kepada komunikator, ia memiliki proses. Komunikasi informasi ada dari dua aspek isi pesan dan simbol.

Isi informasi umumnya di anggap, tetapi isi simbol umumnya bahasa.

Tahapan komunikasi dari sudut pandang mekanik dan proses

komunikasi dari sudut pandang mekanik diklasifikasikan ke dalam

tahapan komunikasi primer dan tahapan komunikasi sekunder sebagai

berikut: a) tahapan komunikasi secara primer. Tahapan komunikasi

secara primer (primary process) ialah tahapan mengkomunikasikan

pikiran seorang komunikator kepada komunikan dengan memakai

lambang (symbol) sebagai media atau salurannya. Simbol ini

umumnya berupa bahasa, tetapi dalam situasi komunikasi tertentu

(7)

20

simbol yang di gunakan dapat berupa gerak tubuh, seperti gerakan tubuh, gambar, warna, dan sebagainya.

11

Dalam komunikasi, bahasa disebut sebagai simbol linguistik dan marak di gunakan oleh seseorang untuk berkomunikasi dengan tujuan agar dipahami oleh orang lain. Simbol non linguistik lainnya disebut simbol non linguistik, yaitu gerak tubuh, gambar, dan warna.

Simbol non verbal dapat dimengerti oleh orang lain saat menyampaikan pesan, tetapi tidak sejelas menggunakan bahasa.

Tahapan komunikasi secara sekunder. Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan kepada komunikator oleh komunikator dengan menggunakan simbol sebagai media utama dan kemudian memakai alat atau sarana sebagai media kedua. Media kedua yang digunakan dalam tahapan komunikasi sekunder ini ialah media massa, baik media elektronik maupun media cetak. Pemakaian media massa adalah untuk menjangkau khalayak yang terus meningkat. Namun, kelemahan dari tahapan komunikasi sekunder ini adalah umpan balik secara tidak langsung karena hal ini satu arah. Fungsi dara komunikasi adalah sebagai berikut

12

:

Pendidikan dan pengajaran. Pendidikan dan tujuan pendidikan sebenarnya sudah diketahui sejak adanya kehidupan manusia, kedua tujuan ini dimulai di rumah, misalnya pendidikan nilai, norma budaya,

11Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung : Citra Aditya Bakti, hal.31

12 Alo Liliweri, 2002, Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar Budaya, Lkis Yogyakarta, hal.136

(8)

21

kepribadian, budi pekerti(tujuan pendidikan) oleh orang tua dan keluarga lain. Pendidikan dan pengajaran dilakukan melalui pendidikan formal di sekolah dan pendidikan informal/nonformal di lingkungan. Komunikasi adalah sarana memberikan pengertian, keahlian, dan ketrampilan untuk memajukan peran seseorang dan memberikan kesempatan pada orang lain untuk berpartisipasi dalam sebuah lingkungan.

1. Informasi.

Tanpa informasi, Keberlangsungan hidup menjadi buruk. Seorang

atau sekelompok masyarakat, memperlukan informasi untuk

mengangkat kesejahteraan hidupnya, diperoleh dari komunikasi

tatap muka dan tertulis melalui komunikasi interpersonal,

kelompok, organisasi, media sosial dan komunikasi memggunakan

media massa. Mereka yang memiliki kekayaan informasi akan

menjadi tempat bertanya bagi orang lain disekitarnya. Untuk

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, manusia perlu

fokus dari situasi stress ke situasi yang lebih santai dan

menyenangkan, hiburan merupakan salah satu kebutuhan penting

bagi semua orang. Komunikasi menawarkan hiburan tanpa akhir

melalui film, televisi, radio, drama, musik, chating lihat video

lewat smartphone, literatur, komedi dan permainan.

(9)

22

2. Diskusi

Kehidupan manusia penuh dengan pandangan dan pemikiran yang berbeda. Untuk menginteraksikan perbedaan, dibutuhkan debat dan diskusi antar personal atau dalam kelompok. Diskusi bisa di lakuakan di media sosial seperti facebook, Twitter, WhatsApp, WeChat, Line, dan lain-lain untuk menemukan konsensus sambil

menghormati perbedaan.komunikasi adalah saran yang baik untuk berdiskusi dan mendiskusikan ide-ide baru dan lebih kreatif untuk menyalurkan bakat dan membangun kehidupas bersama

3. Persuasi

Persuasi mendorong komunikasi yang beerkelanjutan dalam konteks menggabungkan pandangan yang berbeda dalam hal pengambilan keputusan seseorang, kelompok, atau, organisasi.

Komunikasi memungkinkan pengirim pesan bertindak sebagai persuasif kepada pemerima pesan. Pikiran dan tindakan komunikasi juga menawarkan potensi atau kesempatan untuk mengenalkan, memelihara dan meneruskan tradisi budaya masyarakat.

Komunikasi memungkinkan manusia untuk menyampaikan dan

mengembangkan kreatifitas.

(10)

23

4. Integrasi.

Melalui komunikasi kita bisa mengintegrasikan beberapa orang melintasi ruang dan waktu di planet ini. Dengan kata lain, komunikasi memungkinkan lebih banyak orang untuk mengenal satu sama lain

13

.

Pernyataan di atas menjelaskan bahwa tujuan komunikasi sangat berbagai macam dalam kehidupan seseorang. Salah satu tujuan komunikasi yaitu, berhubungan baik dengan yang lain sebab manusia tidak bisa hidup sendiri. Tujuan komunikasi juga bisa mempresentasikan seseorang kepada orang lain, yang tanpa disadari menigkatkan hubungan sosial dengan orang lain.

Berkaitan dengan Keterangan di atas, tujuan komunikasi setiap orang pasti berbeda. Jika dikaitkan dengan komunikasi interpersonal yang terjadi dalam hubungan persahabatan, maka diperlukan tidak hanya untuk menyelesaikan masalah, tetapi juga untuk berkomunikasi, untuk hiburan, dan saling berbagi.

Komunikasi sosial setidaknya penting untuk percakapan yang menghibur dan membina jalinan dengan orang lain, terutama untuk konsep diri kita, pemenuhan diri, kelangsungan hidup, mendapatkan kebahagiaan, neghindari tekanan dan ketegangan. Beberapa fitur komunikasi di atas sudah mewakili tujuan utama komunikasi. Fungsi komunikasi ini tentunya sangat banyak dan beragam, dan setiap

13 Deddy Mulyana & Jalaludin Rahmat, 2010, Komunikasi Antar Budaya, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal.5

(11)

24

manusia pasti memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, fungsi komunikasi yang ada merupakan bagian dari kehidupan manusia dalam bersosialisai, menjalin hubungan dan hidup berdampingan

14

.

b. Sumberdaya

Faktor sumberdaya memainkan peranan penting dalam penerapan kebijakan. Menurut Edward bahwa sumberdaya tersebut meliputi sumberdaya manusia, sumberdaya anggaran, dan sumberdaya peralatan danotoritas. Sumberdaya manusia merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan:

”mungkin sumberdaya yang paling penting untuk mengimplementasikan suatu kebijakan adalah staf”. implementasi tidak efektif jika yang bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan tidak memiliki sumber daya untuk melakukannya.

15

Sumberdaya Anggaran menyimpulkan studinya bahwa “batas anggaran dan oposisi publik membatasi perolehan fasilitas yang sesuai.” Hal ini membatasi kualitas layanan yang secara umum dapat diberikan kepada masyarakat. “penyelidikan newtown menunjukan bahwa terbatasnyta pasokan insentif federal merupakan penyebab utama kegagalan program’” kata Edward III. Terbatasnya insentif yang diberikan pada praktisi menjadi sebab kegagalan implementasi program. Keterbayasan sumber daya anggaran berpengaruh pada

14 Deddy Mulyana & Jalaludin Rahmat, 2010, Komunikasi Antar Budaya, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal.6

15 Widodo, Joko.2010. Analisis Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia, hal.97

(12)

25

keberhasilan implementasi kebijakan. Selain ke tidak mampuan melaksanakan program secara optimal, kendala anggaran mengurangi kecenderungan pengambil kebijakan.

Sumberdaya Peralatan, yang merupakan sarana untuk menjalankan suatu impelementasi kebijakan yang meliputi gedung, tanah, dan fasilitas, yang kesemuanya itu mempermudah pelayanan implementasi kebijakan. Peralatan fisik juga menjadi sumber daya yang penting dalam pelaksanaannya. Pelaksana mungkin memiliki staf yang cukup untuk memahami apa yang harus dilakukan dan meiliki wewenang untuk melakukan tugas, tetapi gedung,peralatan, perlengkapan, bahkan implementasi untuk ruang hijau yang diperlukan tidak akan berhasil

16

Keistimewaan Sumber daya lain yang sangat penting dalam menjadi penentu keberhasilan suatu penerapan kebijakan adalah hak istimewa. Kewenangan yang cukup unik dimiliki oleh suatu institusi mempengaruhi institusi tersebut dalam mengimplementasikan kebijakan. Kewenangan ini menjadi penting jika menghadapi suatu masalah dan harus segera di selesaikan setekah mengambil suatu keputusan.

Dalam literatur ekonomi sumber daya, definisi atau konsep sumber daya sangat beragam. misalnya, Ensiklopedia Webster mendefinisikan sumber daya sebagai: kemampuan untuk melakukan

16 Widodo, Joko.2010. Analisis Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia, hal.97

(13)

26

atau memproses suatu, sumber, dukungan atau sarana yang diciptakan oleh kemampuan seseorang. Dalam pengertian umum, sumberdaya didefinisikan sebagai dianggap memiliki nilai ekonomi. Sumberdaya juga dapat dikatakan sebagai komponen ekosistem yang menyediakan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan manusia. Dia mengatakan bahwa sumber daya sebagai aset untuk mencapai kepuasan dan utilitas manusia, dan apa yang disebut sumber daya, memerlukan dua kriteria

17

Oleh karena itu, pengertian sumber daya terkait dengan kegunaanya baik untuk sekarang atau masa depan. Selain dua kriteria diatas, definisi sumberdaya juga terkait dengan dua asperk. Aspek teknis, yang memungkinkan penggunaan sumberdaya dan aspek kelembagaan yang menentukan pengelola sumber daya dan bagaimana teknologi digunakan. Definisi sumberdaya itu sendiri dalam ilmu ekonomi telah diketahui selama berabad-abad. Ketika bapak ekonomi, Adam Smith, menerbitkan bukunya The Wealth of Nations pada tahun 1776, konseo sumber daya sudah digunakan sehubungan dengan tahapan pruduksi. Dalam pandangan Adam Smith, Sumber daya pada dasarnya mencakup aspek yang jauh lebih luas.dalam literatur, sering dikatakan bahwa sumber daya mimeliki nilai “intrinsik” yang lebih ekstrim dari suatu sumber daya, apakah dikonsumsi ataui tidak. Dalam

17 Anwar Prabu Mangkunegara, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, hal 12.

(14)

27

ekonomi tradisional, niai intrinsik ini sering diabaikan, dan menggunakan alat ekonomi tradisional saja untuk memahami pengelolaan sumber daya alam seringkali gagal mencapai tujuan yang tepat.

c. Disposisi

Yang dimaksud disposisi adalah “kesediaan,aspirasi,dan kecenderungan entitas kebijakan untuk mengambil kebijakan secara serius sehingga tujuan dari kebijakan tersebut dapat tercapai”.

Pelaksana mengetahu apa yang harus dilakukan agar suatu implementasi kebijakan menjadi efektif dan efisien, dan tidak hanya mempunyai kemampuan untuk mengimplementasikan kebijakan, tapi juga mengimplementasikannya. Yang terkait dalam implementasi kebijakan terdiri dari : penunjukan birokarasi. Apabila staf yanga ada tidak mengimplementasikan kebijkan yang diinginkan pejabat senior, maka perangai dan sikap para pelaksana akan menciptakan hambatan nyata dalam implementasi kebijakan. Karena itu, pengangkatan dan pemilihan pengambil kebijakan haruslah orang yang berdedikasi pada kebijakan yang di tentukan untuk kepentingan masyarakat.

Insentif adalah salah satu metode yang diusulkan untuk

mengatasi masalah sikap pembuat kebijakan dengan memanipulasi

insentif. Pada dasarnya, orang bertindak atas kepentingan mereka

sendiri dan kemudian memanipulasi insentif pembuat kebijakan untuk

mempengaruhi perilaku pembuat kebijakan. Dengan meningkatkan

(15)

28

keuntungan atau biaya tertentu, dapat menjadi kekuatan pendorong bagi pelaksana untuk berhasil mngeksekusi pesanan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencapai keuntungan pribadi atau organiasasi.

18

d. Struktur birokrasi

Enam ciri birokrasi hasil pengamatan birokrasi di Amerika Serikat, yaitu: Birokrasi diciptakan sebagai sarana untuk menaawb kebutuhan publik (public affair). Birokrasi merupakan badan yang dominan dalam pelaksanaan kebijakan publik dengan kepentingan yang berbeda. Fungsi birokrasi sangat kompleks dan luas. Birokrasi memiliki naluri bertahan hidup yang tinggi dan jarang ditemukan birokrasi yang mati. Birokrasi bukan kekuatan yang netral dan tidak dalam kendali penuh dari pihak luar

19

.

Ada sumber daya yang cukup untuk mengimplementasikan kebijakan, pelaksana tahu apa yang harus dilakukan, serta mempunyai keinginan untuk melakukannya, “implementasi kebijakan bisa jadi masih belum efektif karena ketidak efisienan struktur birokrasi”struktur birokrasi ini meliputi aspek-aspek seperti truktur birokrasi, pembagian wewenang, dan hubungan antar unit organisasi.

Birokrasi memiliki dua karakteristik utama : standar oprasional prosedur (SOP) dan fragmentasi. Standard Operating Procedures (SOP) merupakan pengembangan kebutuhan internal akan waktu,

18 Widodo, Joko.2010. Analisis Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia, hal.110

19 D., Riant nugroho.(2003). Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Formulasi. Jakarta:

PT Elex Media Komputindo, hal 33

(16)

29

kepastian sumberdaya, dan kebutuhaan akan kesatuan dalam suatu organisasi kerja yang kompleks dan luas cakupannya.

Demikian pula apakah standar operasional sudah jelas, baik dalam hal mekanisme pelaksanaan kebijakan, sistem dan prosedur, tugas pokok, pembagian fungsi dan hak istimewa, dan tanggung jawab antar aktor, serta ketidak sesuaian antar organiasi pelaksana juga menentukan keberhasilan implementasi kebijakan.

SOP sangat mugnkin mengganggu implementas kebijakan baru yang membutuhkan cara kerja baru dan jenis personel baru untuk menerapkannya. Oleh karena itu, semakin banyak kebijakan memerlukan pergantian dengan cara yang biasa dalam suatu kelompok, semakin besar kemugnkinan SOP akan mengganggu impelementasi. Fragmentasi adalah perluasan tanggung jawab kebijakan ke beberapa lembaga berbeda yang membutuhkan koordinasi. Komunikasi karena ada kemungkinan besar bahwa instruksi akan terdistorsi. Semakin terdistorsi impelentasi kebijakan, diperlukan koordinasi yang lebih intensif.

3. Faktor-Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Implementasi

Lebih memperhatikan peran kelompok pemangku kepentingan yang bertindak sebagai pelaksana dalam implementasi kebijakan publik. F keberhasilan pelaksanaanyadalah:

a. Pelaksana harus memutuskan untuk memperhatikan masalah

bagaimana mencapai konsistensi tujuan kebijakan yang dinyatakan.

(17)

30

Misalnya, mereka harus mencari dukungan dari mereka yang diharapkan mendapat manfaat dari kebijakan.

b. Praktisi harus mampu mencari oposisi dari pihak yang dirugikan akibat adanya kebijakan tersebut..

c. Responsiveness, lembaga publik harus tanggap terhadap perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang membutuhkan.

Ciptakan dan pertahankan responsivitas yang sesuai untuk memungkinkan fleksibilitas, dukungan, dan umpan balik dalam proses implementasi kebijakan publik.

d. Kami terus menyerukan kontrol yang tepat atas distribusi sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan yang di tetapkan dalam kebijakan publik.

e. Wawasan luas tentang “seni politik” dan kemahiran dalam pandangan ke depan politik dalam mempertimbangkan berbagai kemungkinan tanggapan yang muncul dari para aktor yang terlihat.

f. Pemahaman menyeluruh tentang lingkungan dimana praktisi berusaha untuk mengimplementasikan kebijakan publik.

Penilaian kebijakan negara sering menunjukan bahwa kebijakan nasional tidak mencapai hasil yang diharapkan. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan tujuan kebijakan terlewatkan meliputi

20

:

a. Ketersediaan sumber daya yang terbatas, termasuk biaya,tenaga,waktu, bahan dll

20 Islamy, M. Irfan, 2000, Prinsip Prinsip Perumusan Kebijakan Negara, Jakarta: Sinar Grafika, hal.117

(18)

31

b. Kesalahan dalam mengelola kebijakan nasional

c. Isu piblik yang timbul dari berbagai faktor

d. Seseorang yang merespon atau menerapkan kebijakan dengan caranya sendiri.

e. Beberapa kebijakan negara memiliti tujuan saling bertentangan f. Upaya untuk memecahkan beberapa masalah lebih mahal daripada

masalah itu sendiri

g. Ada banyak masalah publik yang tidak dapat diselesaikan sepenuhnya

h. Terjadinya perubahan sifat permasalahan ketika sedang dirumuskan atau dilaksanakan

i. Ada isu baru yang lebih menarik dan dapat menglihkan perhatian masyarakat dari isu yang ada

Semua kebijakan negara, apapun bentuk atau jenisnya, bertujuan untuk mempengaruhi dan mengendalikan ciptaan manusia sesuai dengan aturan dan tujuan yang di tetapkan oleh pemerintah. Peran suatu instansi atau instansi pemerintah dalam kaitanya dengan permasalahan tersebut sangat besar dan dapat memberikan dorongan kepada anggota masyarakat untuk mematuhi dan menegakkan peraturan atau kebijakan pemerintah.

(19)

32

B. Tinjauan Umum Tentang Perlindungan dan Pemanfaatan Sungai

Di Indonesia, sungai ada dimana-mana di setiap sudutnya. Dulu sungai dijadikan sebagai sarana transportasi, mandi, dan juga cuci pakaian, tetapi di daerah tertentu sungai dapat digunakan untuk mendukung makan dan minum untuk memajukan perkembangan nasional. Pemerintah memperhatikan manfaat sungai yang tidak sedikit dalam kehidupan. Oleh karena itu, konservasi sungai mungkin memerlukan pengaturan sungai, termasuk penggunaan, pembangunan, perawatan dari segala pencemaran yang merusak. Maka diterbitkannya Peraturan Pemeritah Nom,or 35 Tahun 1991 tentang sungai yang dapat dijadikan pedoman untuk penggunaan, pembangunan, dan perawatan sungai.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 Tentang Sungai Pasal 1 ini yang dimaksud dengan:

a. Sungai adalah tempat dan wadah, dan jaringan drainase dari mata air ke sungai.

b. Muara ini dikelilingi oleh garis di kiri dan kanan serta di sepanjang saluran drainasenya.

c. Danau merupakan salah satu bagian dari sungai yang lebar, secara alami kedalamnya jauh melebihi bagian itu

d. Selain aliran sungai yang terkait

e. Waduk dalam hal ini ialah penampung air dan terbentuk dari pembangunan sungai

f. Berupa pembangunan bendungan dan perluasan sungai.

(20)

33

g. Daerah aliran sungai ialah suatu daerah sistem irigasi tunggal sebagai hasil

dari satu atau lebih pembangunan h. Cekungan sungai

i. Tepian sungai adalah tanah di sisi samping sepanjang dasar sungai yang terhitung dari tepi sungai sampai ke dasar sungai

j. Tanggul bagian dalam.

k. Sarana prasarana sungai berfungsi untuk legislasi, pembangunan dan pemanfaatan

l. dan pengelolaan sungai.

m. Batas sungai merupakan batas terluar dari perlindungtan sungai.

n. Pemerintah Daerah Tingkat I.

o. Intsnasi milik negara didirikan untuk memberikan pembinaan

p. Pembangunan, pengelolaan dan perawatan sungai sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

q. Petinggi negara atau menteri yang ditunjuk adalah yang memiliki kewenangan

r. Petinggi negara atau menteri yang bertanggung jawab dalam bidang Pengairan.

Didalam peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991, telah tersurat pengertian sungai yaitutempat

a. Lokasi dan wadah

b. Wadah air mancur ke suara dan jaringan drainase dibatasi sepanjang aliran

kiri dan kanan berbatasan. Batas sungai merupakan batas terluar dai

(21)

34

perlindungan sungai. Batas ini berupa tanggul dengan batas lebar minimal 5 meter yang terletak di bagian luar sepanjang dasar tanggul. Sungai sebagai sumber air yang merupakan salah satu sumber daya alam meiliki berbagai fungsi bagi kehidupan dan penghidupan makhluk hidup. Air adalah segalanya tentang kehidupan ini, dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh zat atau benda lain, tetapi sebaliknya. Jika air tidak dijaga, nilainya sangat berbahaya dalam kehidupan ini. Oleh karena itu, sungai sebagaimana dimaksud harus selalu dalam keadaan tertentu:

a. Dilindungi dan di lestarikan

b. Peningkatan fungsionalitas dan kemudahan penggunaan c. Kerusakan lingkungan yang terkendali

Air dan sungai dapat menimbulkan bencana jika tidak diurus, baik dari segi keuntungan maupun keamannya. Misalnya, mencemari air dengan bahan kimia tidak hanya membunuh kehidupan orang orang di sekitar kita, tetapi juga merusak lingkungan. Pasal 13 pembangunan dan pemeliharaan sungai dan bangunan sungai adalah sebagai berikut.:

a. Pembangunan dan pemeliharaan sungai dan struktur sungai meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan evaluasi

b. Penyelenggaraan pengusahaan dan pemeliharaan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan masyarakat

dalam rangka pembangunan sungai dilakukan oleh pemerintah atau badan

usaha milik negara.

(22)

35

c. Ekploitasi dan pemeliharaan yang ditentukan dalam ayat 1 konstruksi oleh badan hukum, badan sosial atau individu sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 ayat 2 dilakukan oleh pihak yang bersangkutan.

C. Tinjauan Umum tentang Izin Mendirikan Bangunan 1. Definisi Umum tentang Izin

Izin adalah suatu sarana hukum administrasi yang paling banyak digunakan untuk memandu tindakan warga negara atau dapat bermakna sebuah pembebasan atau pelepasan dari suatu yang dilarang. Ini berarti izin dalam arti sempit maupun luas.

21

2. Definisi Umum tentang Izin Mendirikan Bangunan

Izin mendirikan bangunan adalah izin yang diberikan kepada pemilik bangunan gedung oleh pemerintah kabupaten atau kota untuk membangun, memodifikasi, memperluas, mengecilkan, atau memelihara suatu bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administrasi dan teknis yang berlaku. Surat juga merupakan izin yang diberikan pemerintah daerah kepada suatu badan atau pereorangan untuk membangun suatu bangunan yang rancangan dan pelaksanaan konstruksinya dimaksud untuk memenuhi nilai dasar bangunan, nilai luas bangunan dan tinggi bangunan di tentukan sesuai dengan persyaratan keselamatan orang yang menempaati bangunan, orang lain, dan lingkungan.

22

21 Ibid., hal. 2-3.

22 Sunarto, Pajak dan Retribusi Daerah, Amus dan Citra Pustaka, Yogyakarta, 2005, hal. 125

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi massa diartikan umum sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media baik cetak maupun elektronik7. Komunikasi massa

Penerima pesan dalam sebuah proses komunikasi dikenal dengan istilah komunikan. Dalam komunikasi massa yang menjadi komunikan adalah khalayak. Khalayak sifatnya sangat

Dalam proses komunikasi massa, jika komunikan memiliki stereotip tertentu kepada komunikator maka pesan yang disampaikan tersebut tidak akan tersampaikan dengan

Berdasarkan penjelasan yang didapatkan mengenai pengertian komunikasi, dapat diketahui bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan yang dilakukan komunikator

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Lebih jelasnya lagi komunikasi merupakan sebuah proses interaksi, dilihat dari

Dalam pengertian lain komunikasi persuasif adalah suatu cara komunikator dimana dirinya memberikan sebuah pemahaman atau himbauan kepada komunikan dalam upaya untuk

Komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa ilmu pengetahuan dan teknologi dari guru sebagai komunikator kepada siswa sebagai komunikan,

Komunikasi massa melibatkan banyak hal, antara lain komunikator, komunikan, media massa, unsur proses menafsirkan pesan, feed back (umpan balik) yang lebih