• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lambang, kata kata, maupun gambar. Contoh dalam kehidupan sehari hari,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lambang, kata kata, maupun gambar. Contoh dalam kehidupan sehari hari,"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Film sebagai Media Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Menurut (Mulyana, 2005), komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya menggunakan lambang – lambang, kata – kata, maupun gambar. Contoh dalam kehidupan sehari – hari, ketika suatu lembaga memiliki logo, tentu saja logo tersebut memiliki filosofi yang ingin dibangun dalam perspektif masyarakat. Simbol tidak hanya terdapat pada suatu logo, melainkan pada gambar, video dan juga foto. Pada masa ini, kebanyakan masyarakat menyampaikan pesan melalui grafik atau dapat juga disebut infografis.

Melalui infografis tersebut, masyarakat akan menarasikan pemikirannya sendiri mengenai informasi yang disampaikan.

Menurut (Effendy, 2005), komunikasi merupakan penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain guna memberitahu merubah sikap, perilaku, maupun pendapat seseorang (komunikan). Artinya dalam hal ini, pesan yang disampaikan oleh komunikatorakan cenderung bersifat persuasif. Dalam satu contoh, ketika sebuah iklan mengenai pendidikan yang di bentuk dalam sebuah mainan misalnya puzzle atau bongkar pasang, tentunya jika target audience (komunikan) merupakan anak – anak, hal ini akan mengubah pemikiran mereka dari belajar itu membosankan menjadi belajar itu menyenangkan. Selain itu, akan besar

(2)

9 kemungkinan untuk merubah perilakunya sesuai dengan perspektifnya terkait belajar.

Berdasarkan penjelasan yang didapatkan mengenai pengertian komunikasi, dapat diketahui bahwa komunikasi merupakan proses penyampaian pesan yang dilakukan komunikator melalui media kepada komunikan, kemudian menghasilkan umpan balik dari komunikan berupa perubahan sikap, pendapat, dan perilaku komunikan.

2.1.2 Elemen Komunikasi

Elemen komunikasi merupakan bagian terpenting dalam proses komunikasi yang berperan dalam berjalannya suatu aktivitas penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Beberapa elemen penting aktivitas komunikasi antara lain komunikator, media, pesan, penerima, dan efek (respon).

Komunikator selalu terletak pada bagian pertama disetiap proses komunikasi. Hal ini dikarenakan pesan atau informasi yang akan disampaikan kepada komunikan bersumber dari komunikator. Jika membahas mengenai penyampai pesan, tentunya komunikator akan memiliki banyak wujud tergantung pada media yang akan digunakan.

Kedua, adalah media. Seperti pada penjelasan sebelumnya, media akan memberikan bentuk pesan yang berbeda dari yang sering dijumpai. Media sendiri yang sering diketahui adalah, koran, elektronik, dan sebagainya. Perbedaan bentuk yang dimaksud peneliti disini adalah, ketika sang komunikator menggunakan media elektroni untuk menyampaikan pesannya, pesan tersebut dapat berupa tulisan maupun audiovisual seperti video. Bentuk tulisan contohnya, informasi berupa

(3)

10 pesan teks yang disampaikan melalui sosial media maupun aplikasi lainnya. Tidak hanya itu, media elektronik atau media dengan teknologi jaman sekarang sangat mendukung untuk menyampaikan pesan berbentuk audiovisual seperti video. Hal ini dikarenakan munculnya pengetahuan bahwa proses penyampaian informasi sebagian besar akan dapat diterima melalui bentuk yang berbeda dari sifat pesan pada umumnya.

Ketiga adalah pesan, pesan merupakan isi atau informasi yang dibawa komunikator dan nantinya akan mendapatkan respon dari komunikan. Pesan tidak hanya dikemas dalam bentuk pesan teks, melainkan pesan gambar, isyarat, dan lainnya. Pesan pada masa pandemi covid-19 sering dijumpai banner atau spanduk bergambar orang sedang menggunakan masker. Tentu saja mengandung pesan persuasif/ajakan kepada masyarakat untuk menjaga dirinya minimal dengan menggunakan masker.

Keempat, adalah penerima. Dalam ilmu komunikasi, penerima disebut juga dengan komunikan. Komunikator dalam menyampaikan pesan juga harus memperhatikan komunikanya. Pada salah satu contoh situasi, ketika audience adalah anak – anak maka komunikator harus mengemas pesan tersebut dengan unik.

Misalnya, dalam bentuk kartun, animasi, dan lain – lain. Ketika audience adalah orang tua, maka komunikator harus mengemas pesan tersebut dengan sederhana dan meletakkan inti dari pesan yang akan disampaikan.

Terakhir adalah umpan balik (feedback). Umpan balik yang didapatkan komunikator bergantung pada elemen penting komunikasi lainnya. Pesan jika tak disampaikan dengan media yang benar, maka akan memungkinkan banyak

(4)

11 hambatan yang menimbulkan kesalahpahaman. Pesan yang disampaikan kepada komunikan yang salah, maka memungkinkan tidak adanya kesepemahaman makna.

Oleh karena itu, elemen – elemen komunikasi tidak hanya penting namun saling berkaitan.

2.1.3 Komunikasi Melalui Film

Pada dasarnya, komunikasi seperti yang telah diketahui merupakan proses dimana penyampaian pesan antara komunikator dengan komunikan terjadi. Di samping itu, dalam prosesnya tentunya melalui berbagai media seperti, telepon, surat, e-mail, dan sebagainya. Melalui media tersebut, bentuk pesan komunikasi itu sendiri bermacam – macam. Salah satunya disampaikan dengan bentuk video atau bahkan film.

Komunikasi melalui film, biasanya ditunjukkan ketika pembuat film tersebut ingin menyampaikan pesan secara tersirat kepada khalayak. Kemudian pembuat film akan mengumpamakannya dalam bentuk adegan yang terdiri dari beberapa scene yang cukup identik dengan pesan yang ingin disampaikan. Tidak hanya itu saja, penyampaian pesan yang umumnya dikenal dengan tatap muka maupun tertulis, penyampaian pesan melalui sebuah film turut berkembang seiring berjalannya jaman. Hal ini juga ditunjang dengan alasan semakin mudahnya suatu penyerapan informasi dengan cara – cara yang baru, termasuk melalui sebuah film.

(5)

12 2.2 Pesan yang Terdapat dalam Film

2.2.1 Pengertian Pesan

Pesan merupakan komponen yang berisi informasi penting dan akan disampaikan kepada komunikan secara efektif. Menurut (Kotler & Amstrong, 2010), penyampaian pesan yang efektif adalah ketika pesan tersebut disampaikan menggunakan tanda atau simbol – simbol yang dipahami oleh penerima (komunikan). Oleh karena itu, pesan yang disampaikan harus sesuai dengan karakter audience. Pesan tidak hanya dapat disampaikan melalui lisan maupun tulisan, melainkan juga dapat disampaikan menggunakan bahasa isyarat. Selama tanda atau simbol yang digunakan dapat dipahami, kemungkinan besar akan terbentuk kesamaan makna antara komunikator dengan komunikan.

Menurut (Effendy, 1989), pesan adalah komponen dalam proses komunikasi yang berupa perpaduan dan pikiran dari seseorang menggunaan lambang, bahasa, dan apapun yang dapat dipahami oleh komunikan atau penerima pesan. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan jika pesan adalah informasi yang diberikan melalui komunikator kepada penerima (komunikan) menggunakan simbol atau lambang yang telah disepakati agar terjadi kesamaan paham antara komunikator dengan komunikan.

2.2.2 Jenis – jenis Pesan

Dalam ilmu komunikasi, jenis – jenis pesan terbagi menjadi dua. Yaitu pesan verbal dan pesan non-verbal.

(6)

13 Pesan verbal merupakan pesan yang disampaikan dengan cara lisan maupun tulisan. Peneliti telah sedikit membahas mengenai pesan verbal pada subbab – subbab sebelumnya. Contoh sederhana pesan verbal sering dijumpai ketika sedang berkumpul, proses belajar mengajar dikelas, maupun berbicara tatap muka. Namun tidak hanya itu, komunikasi verbal juga dapat berupa tulisan. Tentunya kalangan masyarakat terutama masyarakat milenial kemungkinan besar lebih memahami jenis pesan ini. Contoh sederhana yang akan diambil oleh peneliti, masyarakat milenial tentunya sangat dekat dengan teknologi masa kini. Hal ini menunjukkan perilaku masyarakat yang berkomunikasi atau menyampaikan pesan melalui media sosial. Dengan begitu, milenial tersebut telah menyampaikan pesan verbal secara tertulis.

Pesan non-verbal yang sering dijumpai adalah pesan dengan wujud bahasa isyarat/tubuh. Meskipun jarang dijumpai, ada beberapa contoh aktivitas komunikasi dengan menyampaikan pesan non-verbal yang jarang disadari oleh masyarakat.Satu contohnya terjadi dalam suatu hubungan, baik pertemanan atau apapun. Seringkali dikalangan masyarakat mendengar istilah “gak peka” dalam kehidupan sehari – hari. Hal ini biasanya dicontohkan dengan sikap memegang perut, terkadang artinya lapar. Namun yang kerap dipakai dan mungkin masih familiar, diberlakukan pada suatu instansi pendidikan bernama Sekolah Luar Biasa. Karena sehari – hari berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat dalam menyampaikan pesan.

2.2.3 Pesan yang Terdapat dalam Film “Lucy”

Sekilas mengenai film yang ingin peneliti riset, film ini hampir sama dengan film – film bersejarah sebelumnya. Akan tetapi, dalam film Lucy memiliki alur

(7)

14 yang tidak menentu sehingga membuat audience kebingungan ketika ingin menceritakan kembali isi film tersebut. Hal ini dimaksudkan karena terdapat pesan – pesan yang tersembunyi dan disampaikan dimana kejadian tersebut terjadi di waktu yang tidak runtut dan tidak bersamaan. Tentu saja, dalam visualisasinya akan terlihat membngungkan jika penonton tidak mengerti atau menonton dengan cermat.

Selain itu, karena film ini merupakan film ber genre sci-fi dan action, maka terdapat adegan perkelahian antara satu dengan yang lain. Dimana perkelahian tersebut memperebutkan sesuatu dan berusaha untuk memecahkan perihal yang sedang dipersoalkan dalam film tersebut. Pada scene tersebut, komunikator atau pembuat film ingin menyampaikan bahwa pesan tersebut merupakan pengetahuan yang berisi mengenai perihal manusia pada hakikatnya. Singkatnya, pada film ini cenderung menunjukkan pendapat subjektif pembuat film tentang adanya suatu konspirasi pada makhluk hidup terutama manusia.

2.3 Konspirasi dalam Sebuah Film

2.3.1 Pengertian Konspirasi

Menurut (Salim, 2002), konspirasi merupakan suatu perencanaan atau kegiatan yang dilakukan sekelompok secara rahasia dan bersengkongkol untuk melakukan kegiatan yang bersifat melanggar hukum. Konspirasi tidak banyak familiar dikalangan masyarakat, hanya saja keberadaannya mayoritas untuk membentuk perspektif yang diinginkan komunikator kepada komunikan (masyarakat). Oleh karena itu, teori konspirasi akan selalu menjelaskan sebuah fakta yang mengandung sebab dari fenomena yang sedang terjadi.

(8)

15 Selain itu, konspirasi pada masa kini telah banyak kalangan yang mengulas.

Biasanya youtuber, namun tidak hanya berawal dari youtube media sosial lainnya juga kerap dijadikan media menyampaikan pesan berisi konspirasi. Tidak hanya duia maya dan persoalan besar, hal – hal disekitar masyarakat yang paling dekat seperti lingkngan kerja, bisnis, negara, hingga dunia. Identik dengan hoax, namun konspirasi lebih memiliki susunan rapi terkait fakta yang akan dibangun dari terjadinya suatu fenomena. Terlepas dari benar atau salah, tergantung bagaimana audience (komunikan) menerima pesan tersebut.

2.3.2 Teori Konspirasi yang Populer di Dunia

Konspirasi melahirkan beberapa konsep yang mencoba mengungkap segala fenomena yang ada. Beberapa teori konspirasi yang sering dan populer, sehingga kerap menjadi perdebatan salah satunya adalah konspirasi “Flat Earth” (bumi datar). Konspirasi mengenai bumi datar bukanlah konspirasi yang asal dicetuskan melainkan juga berdasarkan riset rancu yang kemudian membentuk perpektif baru.

Beberapa hal yang mendasari tercetusnya konspirasi mengenai bumi datar yang pertama adalah adanya tembok es di Antartika. Jika diibaratkan sebuah Pizza, maka tembok es tersebut adalah roti di pinggirannya. Yang menjelaskan bahwa, tempat itu adalah ujung dari bumi.

Selain sumber dari literatur, konspirasi bumi datar juga pernah dibahas oleh youtuber Indonesia bernama Glenn Julifer. Dia menyebutkan bahwa, PBB sempat melarang siapapun untuk dapat pergi ke Antartika, seakan tempat tersebut adalah tempat yang terlarang. Tidak hanya itu saja, rute penerbangan yang dibuat di Indonesia pun dinilai tidak wajar. Karena pada satu kasus, dimana sebuah maskapai

(9)

16 yang akan terbang dari Filipina ke Los Angeles yang kemudian ada seorang pecah ketuban. Jika melihat dari kebenaran yang dipercayai mengenai bumi itu bulat, maka pesawat tersebut seharusnya berhenti langsung saja ke Los Angeles. Karena berdasarkan peta masyarakat yang percaya bumi itu bulat, perjalanan otomatis akan jauh lebih dekat juka ke Los Angeles. Namun jika masyarakat yang percaya bumi datar, jika hal ini benar maka pesawat tersebut akan mendarat di Alaska. Pada saat itu, pesawat tersebut mendarat di Alaska.

Maka dari itu, konspirasi tidak berbeda jauh dengan berita hoax. Namun konspirasi jauh lebih matang secara riset, opini, bukti pendukung, dan alur cerita untuk membuat perspektif baru dalam mempercayai suatu fenomena.

2.3.3 Pesan Konspirasi dalam Film Science Fiction “Lucy” Karya Luc Besson

Film “Lucy” memiliki merupakan film science fiction – action yang cukup digemari oleh beberapa kalangan saja. Selain itu, pesan konspirasi yang dibangun melalui film tersebut, sangat terlihat pada alur dan visual yang dibuat pada film

“Lucy”. Cerita pertama dimana ada seorang wanita yang sedang bekerja sama dengan pria yang membawa koper. Kemudian tanpa dketahui, perempuan itupun membawa koper tersebut ke sebuah hotel dan berencana untuk menemui seseorang.

Sepanjang alur ini, menjelaskan mengenai berbagai negosiasi sang wanita dengan orang baru yang ditemuinya di hotel tersebut.

Awal mula lahirnya konspirasi yang dibangun oleh film “Lucy” adalah, ketika wanita ini diserang hingga tak sadarkan diri. Setelah itu, wanita ini dibedah tanpa persetujuan untuk diletakkan bahan kimia yang dibawa ke dalam perutnya.

(10)

17 Saat bahan kimia tersebut pecah dengan sendirinya didalam perut si wanita, wanita ini pun merasakan perubahan yang terlalu signifikan dalam dirinya. Hal sederhana yang dapat dicontohkan adalah, sedikit demi sedikit wanita ini memiliki kemampuan yang ada diluar batas normal, seperti meramal masa depan, mengangkat beban di luar kapasitas, sehingga membaca pikiran. Namun hal ini tidak terjadi secara langsung melainkan berangsur – angsur.

Setelah dialaminya peristiwa terebut, di sela – sela adegan terdapat seseorang yang disebut profesor dalam film tersebut menjelaskan alasan ilmiah yang sedang terjadi dengan wanita ini. Singkat mengenai penjelasannya, profesor berkata bahwa, zat yang terkandung dala tubuhnya memang digunakan untuk meng-upgrade seorang manusia. Profesor pun menceritakan asalya, fungsinya, sejarahnya, dan kegunaan bahan itu untuk apa. Singkat cerita, sebelum film “Lucy”

dimulai telah divisualkan mengenai perkembangan manusia yang wajar pada umumnya. Selain itu, dijelaskan pula mengenai kapasitas makhluk hidup dengan sebagaimana mestinya.Film “Lucy” menunjukkan sisi lain yang tidak pernah dijelaskan oleh siapapun mengenai kelebihan buatan dari sebuah bahan kimia yang telah diuji coba pada manusia. Banyak yang mulai mencari literatur dan mempercayainya, sehingga terbentuklah suatu konspirasi.

2.4 Film Science Fiction

2.4.1 Pengertian Film

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), film adalah lakon (cerita) yang terdiri dari gambar hidup. Pada gambaran umumnya, adalah sebuah bentuk audiovisual dengan gambar dan juga suara. Berbagai pembuat film, tentu memiliki

(11)

18 tujuan adanya film itu dibuat. Dari sisi ilmu komunikasi, film merupakan pesan yang berisi informasi yang ingin disampaikan. Sebenarnya banyak cara yang dapat digunakan dalam menyampaikan pesan, termasuk dengan melalui film. Film memiliki alur cerita yang dapat membangun berbagai opini kepada masyarakat.

Namun hal ini sedikit sulit untuk beberapa masyarakat yang skeptis tentang makna yang ingin disampaikan dari film tersebut. Maka dari itu, akhir – akhir ini masyarakat sering menggukan film sebagai informasi yang ingin disampaikan kepada aundience.

2.4.2 Macam – macam Film

Film memiliki macam atau genre yang dikelompokkan berdasarkan tayangannya. Jenis – jenis film yang populer pertama adalah film aksi/action. Film aksi merupakan film yang tidak asing dengan perselisihan klasik dan narasi perjuangan. Sekilas mengenai film aksi/action, biasanya divisualkan dengan perkelahian, penjahat, dan sebagainya. Kedua adalah komedi, film komedi merupakan film favorit semua kalangan. Singkatnya, film ini divisualkan dengan berbagai bahan candaan yang tujuannya untuk menghibur penontonnya. Ketiga adalah film horor, film horor adalah film yang memvisualkan adanya aktivitas yang mengerikan dan tujuannya tetap sebagai hiburan. Biasanya, film horor divisualkan dengan wujud yang tidak sebagaimana mestinya sehingga terlihat menyeramkan.

Keempat adalah film romantis/romance, film romantis biasanya memiliki twist yang lebih gelap dibanding genre film lainnya. Ide dari film ini tetap berdasarkan pada suatu konflik, akan tetapi tidak menghilangkan nuansa keintiman yang menjadi fokus utama film romance. Kelima adalah genre film thriller, film

(12)

19 thriller merupakan film yang kurang lebih visualisasinya sama dengan film horor.

Akan tetapi, film thriller lebih menekankan pada tujuan emosional. Maksudnya, film thriller memiliki penontonnya agar dapat turut merasakan ketegangan dan kecemasan yang dibangun oleh film terkait.

Ketujuh merupakan film dengan genre Science Fiction, science fiction merupakan film yang divisualkan dengan tetap membawa elemen yang berkaitan dengan teknologi, ilmiah, dan kebanyakan alur ceritanya adalah masa depan. Oleh karena itu, film ini sering disebut dengan film yang berkaitan dengan eksperimantal dan senantiasa membangun pemikiran baru bagi para penikmatnya. Salah satu contoh konsep mengenai film science fiction adalah konsep yang menggambarkan tentang kehidupan alien, kecerdasan buata, dan tempat manusia di alam semesta.

2.4.3 Film Genre Science Fiction

Seperti yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya, film science fiction cenderung membawa elemen berbau ilmiah dan kemajuan teknologi yang menjadi ciri utamanya. Contoh sederhana adalah pada film “star wars”. Film star wars memvisualkan adanya robot yang memiliki peranan, selain itu robot tersebut juga sebagai pengganti manusia yang dapat mengendalikan teknologi masa kini.

Karena hal ini jarang diketahui dan hampir saja tidak mungkin, oleh karena itu film ini juga disebut fiksi.

Pada penelitian ini, film science fiction yang diangkat oleh peneliti berjudul

“Lucy”. Selain science fiction, film ini juga ber-genre action. Hal ini dikarenakan adanya beberapa adegan yang menunjukkan imajinasi sutradara berupa kemajuan teknologi yang dapat merubah kepribadian manusia. Dengan begitu, kapasitas

(13)

20 manusia akan berada pada ukuran melebihi sebagaimana wajarnya manusia. Pada film tersebut juga dijelaskan, mengenai sebab akibat adanya kemajuan teknologi yang semakin pesat tersebut. Dalam objek penelitian ini pun, science fiction tidak berdiri sendiri. Film “Lucy” memiliki genre science fiction dan action. Mengapa action ? karena dalam film tersebut juga memiliki adegan yang ekstrim sperti perkelahian, penjahat, dan sebagainya.

2.5 Komunikasi Massa pada Film

2.5.1 Komunikasi Massa

Komunikasi Massa muncul pertama kali pada tahun 59 SM yang berupah surat kabar pada zaman Julius Caesar. Pesan tersebut berisi kebijakan, pengumuman resmi dan infortmasi lainya dari kaisar. Komunikasi Massa dapat mempengaruhibanyak orang secara serentak dalam waktu sinmgkat (Denis Mcquail, 2011). Dapat disimpulkan Komuniasi adalah komuniasi menggunakan pesan verbal maupun non-verbal melalui media yang dapat diakses, didengar atau dilihat olah massa dalam waktu yang singkat. Unsur – unsur komunikasi massa sama dengan unsur – unsur komunikasi hanya saja media berperan aktif atu kuat dalam penyampaian pesan.

Kommunikasi massa sendiri berperan kuat saat perang dunai ke 2. Dimana pemimpin kubu axis menggunakannya di depan pasukan-pasukannya dengan cara didoktrin dari ucapan pemimpinnya. Tidak hanya kubuh axis, kubuh allies juga menngunakann komunikasi massa untuk menyamangati prajuritnya agar tetap semangat berperang. Pada zaman perang dunia juga ada beberapa media yang sering digunakan untuk memberikann pesan dengan sebuah poster, melalui koran

(14)

21 dan juga pengeras suara yang ditaruh di beberapa titik tertentu. Kommunikasi massa di era perang dunia ke-2 sering disebut propaganda.

Propoganda sendiri banyak digunakan untuk menurunkan moral pasukan musuh. Dilain pikha propaganda yang digunakan untuk menurunkan moral musuh juga bisa digunakna untuk meningkatkan moral pasukan teman. Propaganda banyak digunakan dalam bentuk gambar atau suara. Gambar yang berpropoganda seringgunakan ejekan agar pasunyakn musuh menyerah.

2.5.2 Kommunikasi Massa pada Film

Film sendiri adalah media yang sering digunakan untuk memberikan pesan komunikasi massa. Mudahnya masyarakat untuk memahami sebuah gambar dan suara mempermudah komunikator memberikan pesan. Gerakan tubuh dan nada suara pada film juga meberikan dampak besar bagi komunikan. Bisa diambil contoh seperti dimana ada pemeran film menangis para penonton memahaminya bila si pemeran film sedang bersedih. Beda lagi bila pemeran film meangis sambil meningkatkan nada suaranya, para penonton akan berpendapat bila si pemeran sedang kecewa atas seseuatu.

Mudahnya penonton untuk memahami sebuah pemaknaan ekspresi pada sebuah film membuat bebrapa orang membikin film untuk menghibur penontonya.

Pada awal film dimana hanya bisa menunjukkan ekspresi tanpa adanya suara yang memperkuat maksut dari ekspresi tersebut. Para pembuat film menggunkaan music agar penonton memahaminya. Contonya music dengan nada renda bisa di katakan sang pemeran sedang bersedih, atau bila music terdengar suara kejutan atau nada

(15)

22 normal ke tinggi secara tiba-tiba bisa digambarkan sang pemeran sedang marah atau terkejut.

2.6 Teori Pemaknaan Pesan (Reception Theory)

Teori pemaknaan merupakan teori yang menekankan pada masyarakat pada prosesnya dalam menerima pesan dan tidak berfokus pada pengirim pesan. Teori ini dikemukakan oleh Stuart Hall mengenai decoding-encoding. Dalam penelitian ni, peneliti bermaksud ingin mengetahui bagaimana audience memaknai pesan yang diterima dari film yang telah ditayangkan. Oleh karena itu, akan terdapat berbagai opini yang bersifat subjektif mengenai pesan yang akan disampaikan.

Esensi teori pemaknaan pesan dalam penelitian ini adalah, untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis data sehingga memiliki pondasi sebagai dasar dinyatakannya suatu hasil penelitian.

Menurut Stuart Hall dalam buku (Eriyanto, 2009), menyatakan bahwa bentuk pembacaan antara penulis dan pembaca atau sebaliknya, terdapat tiga proses yaitu :

1. Posisi Pembaca Dominan (Dominant Hegemonic Position) 2. Pembaca yang Negosiasi (Negotiated Position)

3. Pembaca Oposisi (The Oppositional Position)

Dengan begitu, klasifikasi jenis pembaca atau penerima pesan akan memudahkan peneliti dalam menyusun istrumen guna sebagai petunjuk dalam melakukan suatu penelitian.

(16)

23 2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah serangkaian penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti – peneliti sebelumnya. Gunanya penelitian terdahulu adalah sebagai dasar peneliti maupun peneliti selanjutnya dalam mengambil riset yang kurang lebih sama. Selain itu, dengan adanya penelitian terdahulu peneliti juga dapat menggunakannya sebagai acuan dalam mengambil keputusan. Peneliti memiliki satu penelitian terdahulu yang sama dengan yang sedang peneliti riset saat ini.

Nama Judul Skripsi Kesamaan

Ayu Savira Aditya, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Yogyakarta

Representasi Feminisme dalam Film Bergenre Science Fiction (Analisis Semiotika Roland Barthes terhadap Film Arrival).

Memiliki objek penelitian berupa film Science Fiction.

Table 1 : Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dalam penelitian ini adalah skripsi milik ananda Ayu Savira. Ayu merupakan seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Seperti yang peneliti cantumkan dalam tabel, Ayu mengambil skripsi dengan objek yang sama yaitu film science fiction. Namun perbedaan pada penelitian ini adalah fokus pada penelitian ayu, berupa feminisme. Selain itu metode yang digunakan pada riset yang dilakukan Ayu adalah analisis semiotik oleh Roland Barthes. Sedangkan pada penelitian ini, peneliti berfokus pada pesan konspirasi yang dibangun serta penerimaan masyarakat mengenai hal tersebut.

(17)

24 Kemudian perbedaan juga terletak pada metode, dimana penelitian ini menggunakan metode analisis isi.

2.8 Definisi Konseptual

Pada definisi konseptual, peneliti akan memaparkan konsep – konsep variabel yang akan diteliti. Sesuai dengan judul yang ada yaitu studi resepsi, peneliti menggunakan teori yang dikemukakan oleh Stuart Hall mengenai pemaknaan pesan. Stuart Hall membagi proses tersebut mejadi tiga bagian. Pertama pembaca dominan, pembaca negosiasi, dan pembaca oposisi. Maka akan dikaitkan proses tersebut dengan penelitian ini dengan sebagai berikut :

1. Dominant Hegemonic Position, pada tahap ini akan terjadi proses pemaknaan dari masyarakat secara konotatif. Konotatif sendir adalah Dalam penelitian ini, peneliti mengangkat sebuah film yang akan dimaknai oleh penerima pesan secara subjektif. Maka dalam konsep ini, tergambar berbagai adegan perkelahian dan ilmu pengetahuan. Dimana hal tersebut bermakna konspirasi dan ketika pembaca tidak melakukan perlawanan terkait makna yang ditawarkan maka pembaca merupakan posisi dominan.

2. Negotiated Position, pada tahap ini akan terjadi sebuah penerimaan terkait pesan yang telah dibuat oleh komunikator, namun penerima atau pembaca akan menindak lanjutinya dan akan lebih berperan dalam memaknai teks tersebut. Maksudnya, masyarakat mungkin akan menerima pesan yang telah dibangun. Akan tetapi, masyarakat juga akan membuat persepsi sendiri terkait apapun ideologinya akan pesan tersebut.

(18)

25 3. Oppositional Position, sesuai dengan penamaan istilahnya pada proses ini masyarakat akan mengerti. Mengenai pesan – pesan yang telah disampaikan baik secara literal maupun konotasi – konotasi yang disampaikan. Akan tetapi, akan adanya penolakan atau opini yang sangat bertolah belakang akan pesan yang disampaikan oleh komunikator. Oleh karena itu, masyarakat akan cenderung untuk memilih mengartikannya sendiri.

Referensi

Dokumen terkait

Pilot pesawat yang sedang terbang dengan ketinggian 350 m melihat sebuah kapal nelayan yang sedang berlayar.. Apabila sudut depresi pilot terhadap kapal sebesar 30 0

Pada penelitian ini digunakan jamur tanduk untuk mencari kandungan senyawa kimia yang terlarut dalam pelarut isopropanol.. BAHAN

Di dalam penelitian ini, langkah need assessment untuk kerja sama akademik antara Jurusan AP dan Sekolah atau Dinas Pendidikan adalah: (1) mengidentifikasi

Dari 7 kelompok pengeluaran yang ada, pada bulan Oktober 2012 masing-masing kelompok memberikan andil inflasi/deflasi sebagai berikut: Kelompok Bahan Makanan -0,43

dengan menggunakan 30 dari 40 peserta latihan dari ektrakurikuler bolavoli SMK Negeri 6 Malang. Pada pengembangan model latihan block bolavoli ini data diperoleh dari

Sehubungan dengan hal tersebut maka diperlukan serangkaian workshop item review yang diselenggarakan secara nasional dan berkesinambungan untuk mengumpulkan dan mereview

Jika harga jatuh sebanyak 20% dan nilai keanjalan harga permintaan ialah 2.5, kuantiti yang diminta akan meningkat daripada 10 unit kepada.... A 12 unit B

Program kerjasama ini telah didesain dengan tujuan untuk memberikan arahan strategis bagi UNODC Indonesia Office pada program kerja yang akan dilakukan di Indonesia serta untuk