• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MRL 1100010 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S MRL 1100010 Chapter1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LUKI FAISAL WILMAR, 2016

PERENCANAAN ATRAKSI WISATA ED UKASI D I TAMAN SATWA CIKEMBULAN KABUPATEN GARUT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kabupaten Garut merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi

wisata yang cukup besar serta merupakan daerah dataran tinggi dan

pegunungan dengan suasana sejuk. Daerah ini juga masih memiliki beberapa

gunung aktif yang membuat banyaknya sumber-sumber air panas sebagai

salah satu potensinya. Sumber-sumber air panas ini sudah dikelola oleh

pihak-pihak swasta maupun pemerintah sebagai sebuah daya tarik wisata. Selain itu,

Kabupaten Garut juga merupakan salah satu daerah dengan kekayaan hayati

yang cukup tinggi. Daerah ini memiliki fauna endemik Jawa Barat, yaitu

Surili dan tempat penangkaran Elang Jawa. Selain itu, kekayaan hayati

Kabupaten Garut juga dapat dilihat dari berbagai kawasan wisata alamnya,

misalnya Taman Wisata Alam Talaga Bodas, Cagar Alam Kamojang, Cagar

Alam Laut Sancang, Taman Wisata Alam Papandayan, dan Taman Wisata

Alam Gunung Guntur.

Selain daya tarik wisata yang memanfaatkan penuh potensi alam

sekitarnya, di Kabupaten Garut juga ada sebuah daya tarik wisata yang

dikelola oleh swasta yang memiliki potensi wisata yang unik karena hanya ada

satu di Kabupaten Garut, yaitu Taman Satwa Cikembulan. Taman Satwa

Cikembulan memiliki luas 5 hektar. Kawasan ini memiiki empat kelas satwa

sebagai daya tarik utamanya, yaitu reptil, primata, mamalia, dan aves (burung)

dengan 114 spesies. Kawasan ini juga memiliki kurang lebih 530 ekor satwa

dengan orang utan, harimau sumatra, dan macan tutul sebagai primadona yang

menjadi pusat tontonan pengunjung. Kawasan Taman Satwa Cikembulan juga

memiliki beberapa permainan anak-anak seperti outbond, lapangan sepak bola

kecil, dan juga terapi ikan. Kawasan ini juga memiliki restoran dan

gazebo-gazebo sebagai fasilitas pendukung sebuah daya tarik wisata.

Potensi Taman Satwa Cikembulan sebagai salah satu daya tarik wisata di

Kabupaten Garut sudah cukup menarik. Hal tersebut membuat daya tarik

(2)

daya tarik wisata baru di Kabupaten Garut, Taman Satwa Cikembulan juga

dapat bersaing dengan daya tarik wisata lainnya. Berikut ini merupakan data

kunjungan wisatawan di beberapa daya tarik wisata di Kabupaten Garut

terdapat pada tabel 1.1:

Tabel 1.1

Data Kunjungan Beberapa Daya Tarik Wisata di Kabupaten Garut Tahun 2013

No Daya Tarik Wisata JumlahWisman Jumlah Wisatawan Lokal

Berdasarkan tabel di atas jumlah kunjungan Taman Satwa Cikembulan

pada tahun 2013 adalah sebanyak 126.620 wisatawan lokal dan 109

wisatawan mancanegara. Jumlah kunjungan terbanyak adalah saat musim

liburan sekolah, libur nasional, dan setiap weekend. Namun, banyaknya daya

tarik wisata lain di daerah tersebut merupakan salah satu ancaman yang

dihadapi Taman Satwa Cikembulan karena persaingan untuk mendatangkan

wisatawan menjadi cukup ketat.

Jika dilihat kembali berdasarkan data pengunjung dapat dilihat bahwa

jumlah kunjungan Taman Satwa Cikembulan jauh lebih banyak dari Taman

Wisata Alam yang ada di Kabupaten Garut. Hal ini menunjukkan bahwa

Taman Satwa Cikembulan lebih diminati wisatawan yang ingin melihat

kekayaan hayati dan mengharapkan adanya unsur petualangan dan edukasi

dalam setiap kegiatan wisata. Minat berkunjung para wisatawan ini juga

berkenaan dengan visi yang dimiliki Taman Satwa Cikembulan, yaitu

menjadikan Taman Satwa Cikembulan sebagai salah satu wahana konservasi

(3)

pemerintah dalam bidang konservasi. Maka dari itu, dalam mengembangkan

Taman Satwa Cikembulan menjadi salah satu daya tarik wisata yang unggul di

Kabupaten Garut diperlukan sebuah perencanaan yang tepat.

Perencanaan adalah sebuah proses pengambilan keputusan yang

menyangkut masa depan dari sebuah daya tarik wisata. Perencanaan adalah

proses yang bersifat dinamis untuk menentukan tujuan, bersifat sistematis

dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai, merupakan implementasi dari

berbagai alternatif pilihan dan evaluasi apakah pilihan tersebut berhasil.

Perencanaan yang baik tentu akan memberikan manfaat dan dapat

memperkecil semua efek yang tidak menguntungkan. Karena itu pentingnya

perencanaan dalam pengembangan sebuah daya tarik wisata adalah agar

perkembangan daya tarik wisata tersebut dapat mencapai tujuannya, baik itu

ditinjau dari segi ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan.

Dalam hal ini, salah satu aspek perencanaan daya tarik wisata yang dapat

diterapkan di Taman Satwa Cikembulan adalah mengacu pada aspek atraksi

wisata. Atraksi wisata tersebut harus memenuhi tiga unsur, yaitu apa yang

dapat dilihat (something to see), apa yang dapat dilakukan (something to do),

apa yang dapat dibeli (something to buy). Maksud dari ketiga unsur tersebut

adalah harus adanya aktivitas yang yang dikemas secara menarik dan berbeda

dari para pesaingnya. Oleh karena itu, perencanaan atraksi wisata di Taman

Satwa Cikembulan juga sebaiknya berkonsep wisata edukasi karena sesuai

dengan misinya, yaitu dengan adanya kehadiran satwa liar di tengah

kehidupan keseharian masyarakat, para pelajar dan pengunjung yang hadir

dapat mempelajari dan mengamati perilaku dan fungsi dari satwa liar tersebut

bagi kehidupan kita di alam ini. Sehingga suatu saat nanti akan muncul

regenerasi dari kalangan pelajar yang cinta dan peduli terhadap satwa. Dan

harapan dari tercapainya misi tersebut adalah nantinya akan muncul

kader-kader baru dalam melakukan konservasi alam. Selain itu, penambahan sarana

dan prasana terus dikembangkan sehingga Taman Satwa Cikembulan menjadi

One Stop Destination Site. Wisata edukasi tidak hanya menawarkan program

hiburan semata, tetapi juga mengandung nilai- nilai pendidikan berupa ilmu

(4)

hidupnya. Hal ini dikarenakan ilmu pengetauan merupakan sebuah kebut uan

dan merupakan daya tarik yang positif seiring meningkatnya trend wisatawan.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin mengkaji lebih dalam

mengenai perencanaan atraksi wisata yang bekonsep edukasi, sehingga skripsi

ini diberi judul “Perencanaan Atraksi Wisata Edukasi di Taman Satwa

Cikembulan Kabupaten Garut”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Pemikiran dalam membuat sebuah perencanaan atraksi wisata yang

berkonsep edukasi di Taman Satwa Cikembulan bertolak dari observasi yang

dilakukan penulis terhadap kondisi yang ada di kawasan wisata tersebut, maka

dari itu diperlukan upaya nyata dalam meenjawab semua permasalahan yang

ada. Berikut ini merupakan permasalahan yang dirumuskan dalam penulisan

ini:

1. Bagaimana keadaan atraksi wisata Taman Satwa Cikembulan saat ini?

2. Bagaimana potensi Taman Satwa Cikembulan saat ini?

3. Bagaimana perencanaan atraksi edukasi yang dapat diterapkan di Taman

Satwa Cikembulan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan rekomendasi perencanaan

atraksi wisata edukasi bagi pengelola Taman Satwa Cikembulan yang

menonjolkan ilmu pengetahuan dan pendidikan yang dikemas secara menarik

dalam atraksi wisata. Secara garis besar, berikut merupakan tujuan penelitian

ini:

1. Mengidentifikasi keadaan atraksi wisata yang dimiliki Taman Satwa

Cikembulan saat ini.

2. Menganalisis potensi yang dimiliki Taman Satwa Cikembulan saat ini.

3. Menganalisis perencanaan atraksi wisata edukasi di Taman Satwa

(5)

D. Manfaat Penelitian

Adapun yang merupakan manfaat penelitian bagi beberapa pihak adalah

sebagai berikut ini:

1. Bagi Penulis, manfaat penelitian ini adalah menambah ilmu pengetahuan

dan pemahaman, serta memiliki wawasan ilmiah mengenai bagaimana

melakukan perencanaan atraksi wisata berkonsep edukasi yang baik.

2. Bagi Pengelola, manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan masukan bagi

Manajemen Taman Satwa Cikembulan dalam mempertimbangkan bentuk

dan model perencanaan yang sesuai dalam perkembangan kawasan ini.

3. Bagi Masyarakat, sebagai wacana tambahan bagi pengetahuan pariwisata

terutama mengenai perencanaan pariwisata.

4. Bagi Pembaca, manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi dan

pertimbangan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan

perencanaan atraksi wisata yang berkonsep edukasi.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi dalam penelitian ini akan disusun sebagai

berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang penelitian, rumusan masalah peneltian, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi

2. BAB II KAJIAN PUSTAKA

Berisikan kajian pustaka dan kerangka pemikiran

3. BAB III METODE PENELITIAN

Berisikan desain penelitian, lokasi penelitian, teknik pengumpulan data,

populasi dan sampel yang akan digunakan, variabel penelitian, instrumen

penelitian, , dan teknik analisis data

4. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Berisikan mengenai pembahasan hasil dari penelitian ini

5. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berisikan mengenai penjelasan kesimpulan dari hasil penelitian dan

Referensi

Dokumen terkait

(1) Struktur dan besarnya tarif retribusi adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II dan ditambah struktur dan besarnya tarif retribusi pada Balai Benih

Berdakwah, beramar makruf dan bernahi munkar adalah salah satu fungsi strategis kekhalifahan manusia, fungsi tersebut berjalan terus-menerus seiring dengan

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, diperlukan adanya penelitian yang dapat menjadi acuan untuk menempatkan dan memadukan antara lingkungan eksternal

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2017. SATUAN KERJA

Keadaan patologik (tidak sehat) yang disebabkan kebanyakan makan sehingga energi dan zat gizi yang masuk lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh untuk jangka waktu

tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi

[r]

Programming languages always have commands for getting data into and out of variables and for doing computations with data. For example, the following “assignment statement,”