• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PADA BIRO HUKUM TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PADA BIRO HUKUM TAHUN 2020"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PADA BIRO HUKUM

TAHUN 2020

BIRO HUKUM

SEKRETARIAT JENDERAL JAKARTA

2021

(2)

KATA PENGANTAR

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Reviu Atas Laporan Kinerja pada instansi instansi Pemerintah, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun Anggaran 2020 pada Biro Hukum ini sebagai sarana dan bahan informasi kinerja Biro Hukum atas hasil program kegiatan yang telah dilakukan oleh Biro Hukum sesuai dengan tugas dan fungsi dan pelaksanaan Perjanjian Kinerja Tahun 2020. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi pemerintah dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi Kementerian Perindustrian.

Biro Hukum sebagai salah satu unit kerja pada Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian berkewajiban menyusun LAKIP yang diharapkan akan bermanfaat dalam memberikan masukan di dalam pengambilan kebijakan dan penyempurnaan penyusunan rencana kerja tahun mendatang dengan memperhatikan keterbatasan yang ada. Masukan dan saran membangun dari semua pihak sangat diharapkan sebagai bahan penyempurnaan penyusunan laporan pada waktu yang akan datang.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan LAKIP ini. Tidak lupa, kami berterima kasih kepada Tim Audit Inspektorat Jenderal yang selalu mendampingi Biro Hukum dalam memberikan masukan (reviu) atas Laporan ini.

Jakarta, Maret 2021 Kepala Biro Hukum,

Feby ^tyo Hariyono

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah |

Biro Hukum 2020 I

(3)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. TUGAS DAN FUNGSI... 1

1. Bagian Perarturan Perundang-undangan I... 2

2. Bagian Perarturan Perundang-undangan II... 3

3. Bagian Perarturan Perundang-undangan III... 4

4. Bagian Advokasi dan Pelayanan Hukum... 5

B. PERAN STRATEGIS BIRO HUKUM... 8

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 9

A. RENCANA STRATEGIS ORGANISASI... 9

B. RENCANA KINERJA ... 10

1. Sasaran ... 10

2. Indikator Kinerja... 10

3. Rencana Anggaran……….. 12

4. Dokumen Perjanjian Kinerja……… 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 15

A.. CAPAIAN KINERJA... 15

1. Hasil Yang Telah Dicapai... 15

2. Analisis Capaian... 24

B. AKUNTABILITAS ANGGARAN... 25

C. HAMBATAN DAN KENDALA CAPAIAN INDIKATOR…….. 26

BAB IV PENUTUP... 28

A. KESIMPULAN... 28

B. SARAN... 28

LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TAHUN 2020

LAMPIRAN II DAFTAR MATRIKS KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN TAHUN 2020

(4)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 1 BAB I

PENDAHULUAN

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2018 tanggal 30 Oktober 2018 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian. Biro Hukum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi penyusunan dan evaluasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, advokasi hukum serta pengelolaan jaringan informasi dan dokumentasi hukum.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Hukum menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelahaan rancangan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama di lingkungan Kementerian Perindustrian;

b. penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama di lingkungan Kementerian Perindustrian;

c. penyiapan koordinasi dan penelaahan kasus hukum, pemberian advokasi hukum, pendapat hukum, dan pertimbangan hukum yang berkaitan dengan tugas kementerian;

d. pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan informasi serta diseminasi peraturan perundang-undangan; dan

e. pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan rumah tangga biro.

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Biro Hukum

dan dipimpin oleh Kepala Biro yang membawahi 4 (empat) unit

Eselon III, yaitu:

(5)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 2 1. Bagian Peraturan Perundang-undangan I

Bagian Peraturan Perundang-undangan I mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang- undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang agro, ketahanan, perwilayahan, dan akses industri internasional serta unit kerja Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Peraturan Perundang- undangan I menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang agro;

b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang ketahanan, perwilayahan, dan akses industri internasional;

dan

c. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi

perumusan dan penelaahan rancangan peraturan

perundang-undangan dan perjanjian kerja sama,

pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan

perundang-undangan dan perjanjian kerja sama pada unit

kerja Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal.

(6)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 3 Bagian Peraturan Perundang-undangan I terdiri dari 3 (tiga) Subbagian, yaitu:

a. Subbagian Peraturan Industri Agro;

b. Subbagian Peraturan Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional; dan

c. Subbagian Peraturan Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal.

2. Bagian Peraturan Perundang-undangan II

Bagian Peraturan Perundang-undangan II mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang- undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang kimia, farmasi, tekstil, pendidikan dan pelatihan serta industri kecil, industri menengah, dan industri aneka.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Peraturan Perundang- undangan II menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang kimia, farmasi, dan tekstil;

b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi

perumusan dan penelaahan rancangan peraturan

perundang-undangan dan perjanjian kerja sama,

pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan

perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang

(7)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 4 pendidikan dan pelatihan; dan

c. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang industri kecil, industri menengah, dan industri aneka.

Bagian Peraturan Perundang-undangan II terdiri dari 3 (tiga) Subbagian, yaitu:

a. Subbagian Peraturan Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil;

b. Subbagian Peraturan Sumber Daya Manusia Industri; dan c. Subbagian Peraturan Industri Kecil, Menengah, dan Aneka.

3. Bagian Peraturan Perundang-undangan III

Bagian Peraturan Perundang-undangan III mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang- undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang logam, mesin, alat transportasi, elektronika, penelitian dan pengembangan, data dan informasi, dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Peraturan Perundang- undangan III menyelenggarakan fungsi:

a. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi

perumusan dan penelaahan rancangan peraturan

perundang-undangan dan perjanjian kerja sama,

pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan

perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang

(8)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 5 logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika;

b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang penelitian dan pengembangan industri; dan

c. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama pada bidang data, informasi, dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

Bagian Peraturan Perundang-undangan III terdiri dari 3 (tiga) Subbagian, yaitu:

a. Subbagian Peraturan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika;

b. Subbagian Peraturan Penelitian dan Pengembangan Industri; dan

c. Subbagian Peraturan Pusat di Bawah Menteri.

4. Bagian Advokasi dan Pelayanan Hukum

Bagian Advokasi dan Pelayanan Hukum mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan koordinasi dan penelaahan kasus

hukum, pemberian advokasi hukum, pendapat hukum, dan

pertimbangan hukum yang berkaitan dengan tugas kementerian,

pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum,

diseminasi peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan

(9)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 6 urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan rumah tangga biro.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Advokasi dan Pelayanan Hukum menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi dan penelaahan kasus hukum, pemberian advokasi hukum, pendapat hukum, dan pertimbangan hukum yang berkaitan dengan tugas kementerian kepada semua unit kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian;

b. pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum serta diseminasi peraturan perundang-undangan; dan

c. pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan rumah tangga biro.

Bagian Advokasi dan Pelayanan Hukum terdiri dari 3 (tiga) Subbagian, yaitu:

a. Subbagian Advokasi Hukum;

b. Subbagian Pelayanan Hukum; dan c. Subbagian Program dan Tata Usaha.

5. Kelompok Jabatan Fungsional

Jabatan fungsional yang ada pada Biro Hukum, antara lain:

a. Jabatan Fungsional Perancang Peraturan Perundang- Undangan yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang penyusunan rancangan peraturan perundang- undangan dan instrumen hukum lainya;

b. Jabatan Fungsional Arsiparis yang mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan di bidang kerarsipan yang meliputi

pengelolaan arsip, pelayanan arsip, dan pengembangan

sistem kearsipan; dan

(10)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 7 c. Jabatan Fungsional Analisis Kebijakan yang mempunyai

tugas untuk melaksanakan kajian dan analisis kebijakan dalam lingkungan Biro Hukum.

d. Analis Kepegawaianyang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen Pegawai Negeri Sipil dan Pengembangan sistem manajemen Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Biro Hukum.

Dalam menjalankan tugasnya, seluruh Bagian di lingkungan Biro

Hukum serta kelompok Jabatan Fungsional berkoordinasi dan

bekerjasama untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah

ditetapkan. Namun demikian, sejalan dengan kebijakan

Pemerintah, Jabatan Struktural Eselon III & IV melalui Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 28 Tahun 2019 tentang Penyetaraan Jabatan

Administrasi Ke Dalam Jabatan Fungsional, seluruh jabatan

struktural dimaksud telah disetarakan/dialihkan menjadi Jabatan

Fungsional sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing

jabatan. Hal ini mulai aktif pelaksanaan tugas tanggal 4 Januari

2021, yang selanjutnya akan dilakukan perubahan susunan

organisasi dan tata kerja di lingkungan Kementerian

Perindustrian.

(11)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 8 Adapun Bagan Organisasi Biro Hukum sesuai Peraturan Menetri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018, adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Biro Hukum

B. PERAN STRATEGIS BIRO HUKUM

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, peran strategis Biro Hukum dalam pembangunan industri adalah sebagai unit kerja pendukung bidang layanan penyusunan Regulasi Kementerian Perindustrian yang melaksanakan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi penyusunan dan evaluasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, advokasi hukum serta pengelolaan jaringan informasi dan dokumentasi hukum.

BIRO HUKUM

BAGIAN PERATURAN

PERUNDANG- UNDANGAN I

BAGIAN PERATURAN

PERUNDANG- UNDANGAN III

BAGIAN ADVOKASI DAN

PELAYANAN HUKUM BAGIAN

PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN II

SUBBAGIAN ADVOKASI

HUKUM

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUBBAGIAN PERATURAN INDUSTRI

LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI, DAN

ELEKTRONIKA SUBBAGIAN

PERATURAN INDUSTRI KIMIA, FARMASI, DAN

TEKSTIL SUBBAGIAN

PERATURAN INDUSTRI AGRO

SUBBAGIAN PELAYANAN

HUKUM

SUBBAGIAN PERATURAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

INDUSTRI SUBBAGIAN

PERATURAN SUMBER DAYA MANUSIA

INDUSTRI SUBBAGIAN

PERATURAN KETAHANAN, PERWILAYAHAN, DAN

AKSES INDUSTRI INTERNASIONAL

SUBBAGIAN PROGRAM DAN

TATA USAHA

SUBBAGIAN PERATURAN PUSAT DI

BAWAH MENTERI SUBBAGIAN

PERATURAN INDUSTRI KECIL, MENENGAH,

DAN ANEKA SUBBAGIAN

PERATURAN SEKRETARIAT JENDERAL

DAN INSPEKTORAT JENDERAL

(12)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 9 BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS ORGANISASI

Rencana Strategis Biro Hukum telah sesuai dengan Rencana Strategis yang ditetapkan Kementerian Perindustrian melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 15 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024. Berdasarkan Peraturan Menteri dimaksud, Program Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian adalah Program Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian. Salah satu bentuk dukungan manajemen tersebut adalah Pelayanan Legislasi, Advokasi dan Diseminasi yang dilaksanakan oleh Biro Hukum.

Kegiatan Pelayanan Legislasi, Advokasi dan Diseminasi memiliki Sasaran Kegiatan, indikator, dan target untuk tahun 2020 sebagai berikut:

No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target 1.

Layanan Legislasi Efektifitas Regulasi bidang industri yang ditetapkan

72%

Indeks ketepatan waktu penyelesaian tanggapan / telaahan hukum terhadap penyusunan peraturan perundang-undangan bidang industri dan terkait bidang industri.

15 Hari Kerja

(13)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 10 Jumlah laporan evaluasi

produk hukum dan instrumen hukum lainnya bidang industri

1 Dokumen

2.

Layanan Litigasi dan Non Litigasi

Persentase kasus hukum yang ditangani

90%

3.

Layanan

Dokumentasi dan Informasi Hukum

Jumlah laporan layanan Dokumentasi dan Informasi Hukum

1 Laporan

4.

Layanan Internal Jumlah bulan pelaksanaan layanan internal Biro

12 Bulan

Sedangkan yang menjadi Indikator Kinerja Utama dari Biro Hukum Tahun 2020 – 2024 adalah:

1. Indeks ketepatan waktu penyelesaian tanggapan/telaahan hukum terhadap rancangan peraturan perundang-undangan dan;

2. Persentase kasus hukum yang ditangani.

B. RENCANA KINERJA 1. Sasaran

Sasaran kinerja Biro Hukum Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

a. Meningkatnya kualitas layanan penyusunan, evaluasi, dan penyebaran informasi peraturan perundang-undangan bidang industri dan bidang terkait industri; dan

b. Meningkatnya kualitas layanan advokasi dan bantuan hukum.

2. Indikator Kinerja

Indikator kinerja Biro Hukum tahun 2020 terdiri atas :

(14)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 11 1. Indeks ketepatan waktu penyelesaian tanggapan/telaahan hukum

terhadap rancangan peraturan perundang-undangan, dengan target 15 Hari Kerja;

2. Evaluasi produk hukum bidang industri, dengan target 1 dokumen;

3. Terlaksananya pelayanan informasi dan dokumentasi, dengan target 1 dokumen laporan;

4. Penanganan penyelesaian permohonan konsultasi dan advokasi hukum yang terlayani, dengan target 90%;

5. Layanan operasional dan manajemen kinerja biro, dengan target 12 Bulan Layanan.

Indikator tersebut di atas dicapai melalui aktifitas sebagai berikut:

No. Indikator Kinerja Aktifitas

1. Indeks ketepatan waktu penyelesaian

tanggapan / telaahan

hukum terhadap

penyusunan peraturan perundang-undangan bidang industri dan terkait bidang industri.

1.1. Menerima konsep/rancangan peraturan perundang-undangan dan/atau instrumen hukum lainnya dari unit pengusul

1.2. Menyelesaikan pemberian tanggapan /telahaan terhadap rancangan/konsep peraturan dimaksud

1.3. Menyampaikan kembali rancangan /konsep peraturan perundang-undangan dan/atau instrumen hukum lainnya ke unit kerja pengusul

2. Jumlah laporan evaluasi produk hukum bidang industri

2.1. Melakukan monitoring dan evaluasi peraturan bidang Industri

3. Jumlah laporan layanan informasi dan diseminas hukum

3.1. Mengelola Jaringan Dokumentasi Dan Informasi Hukum (JDIH)

4. Persentase kasus hukum yang terlayani

4.1. Mengiventarisasi dan menyelesaikan

permasalahan hukum yang terkait dengan

Kementerian Perindustrian

(15)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 12

No. Indikator Kinerja Aktifitas

5. Layanan manajemen kinerja dan operasional perkantoran biro

5.1. Mengelola Kinerja Biro

5.2. Menyediakan/menyiapkan sarana dan prasarana kerja

Selain indikator kinerja output, Biro Hukum juga memiliki tanggung jawab terhadap indikator kinerja outcome. Indikator Kinerja Outcome pada dasarnya merupakan turunan dari Sasaran Kinerja Sekretariat Jenderal. Salah satu indikator sasaran tersebut merupakan tanggung jawab Biro Hukum sebagai berikut:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Indikator Kinerja Layanan Legislasi Efektifitas Regulasi Bidang

Industri yang ditetapkan

72%

Layanan Advokasi dan Bantuan Hukum

Persentase kasus hukum yang diselesaikan

100%

C. RENCANA ANGGARAN

Untuk mencapai sasaran strategis dan indikator kinerja

sebagaimana telah ditetapkan di atas, diperlukan dukungan anggaran

yang memadai. Pada tahun 2020, Biro Hukum dialokasikan anggaran

sebesar Rp. 5.550.857.000,- (lima milyar lima ratus lima puluh juta

delapan ratus lima puluh tujuh ribu rupiah), dengan rincian anggaran

sebagaimana terlampir.

(16)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 13 ANGGARAN (DIPA) T.A. 2020

BIRO HUKUM (dalam ribuan)

KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU

01 Program Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian

5.550.857

1824 Peningkatan Layanan Legislasi, Advokasi, Dokumentasi, Dan Informasi Hukum

5.550.857

1824.075 Layanan Fasilitasi Penyusunan Rancangan Undang-Undang

23.561

051 Fasilitasi Penyusunan Rancangan Undang- Undang Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia

23.561

1824.969 Layanan Bantuan Hukum 3.606.634 052

055

Pelaksanaan Bantuan Hukum

Pelaksanaan Advokasi dan Bantuan Hukum

3.203.392 343.242 1824.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 267.987

051 Pelayanan Dukungan Manajemen Kinerja Biro 267.987

1824.994 Layanan Perkantoran 1.652.675

002 Operasional Dan Pemeliharaan Kantor 1.652.675

T O T A L 5.550.857

D. Dokumen Perjanjian Kinerja

Berdasarkan dari rencana kinerja Biro Hukum, ditetapkan dokumen

perjanjian kinerja Biro Hukum Tahun 2020 sebagai berikut:

(17)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 14 No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

1. Layanan Legislasi

Efektifitas tingkat kepuasan usaha/asosiasi atas regulasi bidang industri yang ditetapkan

72%

Jumlah laporan evaluasi produk hukum dan instrumen hukum lainnya bidang industri

1 Dokumen

2. Layanan Litigasi dan Non Litigasi

Persentase kasus hukum

yang diselesaikan 100%

3. Layanan Dokumentasi dan Informasi Hukum

Jumlah Laporan layanan

Dokumentasi dan

Informasi Hukum

1 Dokumen

4. Layanan Internal

Jumlah bulan

pelaksanaan layanan internal

12 Bulan

(18)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020

15 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

1. Hasil Yang Telah Dicapai

Hasil kegiatan yang telah dicapai Biro Hukum pada tahun 2020 berdasarkan penetapan kinerja adalah sebagai berikut:

a. Layanan Legislasi dengan Indikator Kinerja:

1) Efektifitas Regulasi bidang industri yang ditetapkan.

Pada tahun 2020, Biro Hukum telah melakukan kegiatan Evaluasi Regulasi Bidang Industri Terhadap Pelaku Usaha/Asosiasi atas Regulasi Bidang Industri yang ditetapkan Kementerian Perindustrian. Hal ini merupakan amanat dari Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024. Diantara Peraturan Menteri yang terkait dengan Kebijakan Industri, Salah Satunya adalah Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Pertimbangan Teknis Impor Besi, atau Baja, Baja Paduan, Dan Produk Turunannya kepada pelaku usaha/dunia usaha yaitu Pelaku Usaha Industri Logam dan Industri Pendukungnya di Kabupaten/Kota, khususnya Jawa Tengah.

Tim Biro Hukum melakukan pengumpulan sampling data,

wawancara, diskusi dan penyampaian kuesioner sebanyak

15 (lima belas) pertanyaan kepada 26 (dua puluh enam)

(19)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020

16 Pelaku Usaha/Asosiasi Industri. Sehingga data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan penghitungan Efektifitas Regulasi tersebut dilakukan dengan Metode Skala Likert adalah sebagai berikut :

Hasil Evaluasi Regulasi Bidang Industri (Permen No. 1 Tahun 2019)

No Tanggapan Pelaku Usaha

Bobot Skor

Rekapitulasi Tanggapan Pelaku Usaha

Jumlah Skor Tanggapan Efektivitas Regulasi

(3x4)

1 2 3 4 5

1 Sangat Puas 5 28 140

2 Puas 4 217 868

3 Kurang Puas 3 128 384

4 Tidak Puas 2 16 32

5 Sangat Tidak Puas 1 1 1

Total 390 1425

Total Rekapitulasi Tanggapan Pelaku Usaha

Bobot Skor Tertinggi Total Skor Tanggapan Efektivitas Regulasi

Tertinggi (1x2)

1 2 3

390 5 1950

= 73 %

(20)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020

17 Berdasarkan persentase tersebut, diperoleh Efektivitas Regulasi pada Peraturan Menteri Perindustrian 1 Tahun 2019 Tentang Pertimbangan Teknis Impor Besi, atau Baja, Baja Paduan, Dan Produk Turunannya sebesar 73%.

Persentase tersebut menandakan bahwa tingkat efektivitas Peraturan tersebut “Baik”, sebagaimana klasifikasi berikut.

No Interval Interpretasi Skor Berdasarkan Interval

1

Angka 0% – 19,99% Sangat Tidak Baik

2

Angka 20% – 39,99% Tidak Baik

3

Angka 40% – 59,99% Cukup Baik

4

Angka 60% – 79,99% Baik

5

Angka 80% – 100% Sangat Baik

Dari data tersebut di atas dapat digambarkan bahwa implementasi terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2019 dengan nilai Efektivitas RegulasiBbidang Industri Yang Ditetapkan dengan nilai kepuasan sebanyak 73% sebagaimana target yang tertera di RENSTRA 2020-2024 atau melebihi target 72%.

2) Indeks ketepatan waktu penyelesaian tanggapan/telaahan hukum terhadap penyusunan peraturan perundang-undangan bidang industri dan terkait bidang industri yakni 10 hari kerja.

3) Evaluasi Produk Hukum Bidang Industri

Pada tahun 2020, Biro Hukum melakukan 5 evaluasi produk hukum dan instrumen hukum lainnya Bidang Industri yaitu a) Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 14 Tahun 2020

Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian

Nomor 41/M-IND/PER/12/2017 Tentang Lembaga

Sertifikasi Industri Hijau;

(21)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020

18 b. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 22 Tahun 2020

Tentang Ketentuan dan tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Elektornika dan Telematika;

c. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 24 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 15/M-IND/PER/2016 tentang Standar Spesifikasi dan Standar harga Tower Transmisi dan Konduktor Produk Dalam Negeri Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan;

d. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 31 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemanfaatan Fasilitas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang dan/atau Jasa Oleh Industri Sektor Tertentu yang Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019; dan

e. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27/M-IND/PER/7/2017 tentang Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan industri Menengah Melalui Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan.

Setelah melakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Peraturan Bidang Industri pada tahun 2020, permasalahan yang sering muncul tersebut antara lain:

a) Diperlukan kepastian dan kelancaran dalam pelaksanaan

Sertifikasi Industri Hijau sesuai dengan adanya

permohonan calon Lembaga Sertifikasi Industri Hijau dan

perluasan ruang lingkup Sertifikasi Industri Hijau;

(22)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020

19 b) Diperlukan jaminan kelancaran pelaksanaan

penghitungan tingkat komponen dalam negeri produk elektronika dan telematika sesuai dengan karakteristik produk dan pola bisnis industri;

c) Diperlukan penyesuaian standar harga konduktor produk dalam negeri untuk percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dengan perubahan nilai tukar rupiah dan harga bahan baku;

d) Diperlukan pedoman untuk menunjang kelancaran pemanfaatan fasilitas bea masuk ditanggung pemerintah;

dan

e) Diperlukan pemenuhan kebutuhan dan peningkatan efektivitas Industri Kecil dan Industri Menengah tertentu.

Target dan Capaian Indikator Evaluasi Produk Hukum Bidang Industri adalah sebagai berikut :

b. Layanan Litigasi dan Non Litigasi dengan Indikator Kinerja Persentase Kasus Hukum yang Ditangani

Berdasarkan permintaan/permohonan kasus yang masuk dari unit kerja kepada Biro Hukum tahun 2020 sebanyak 32 (tiga puluh dua) kasus hukum. Selanjutnya Biro Hukum menindaklanjuti dengan melayani permintaan advokasi dan bantuan hukum terhadap permasalahan hukum di lingkungan Kementerian Perindustrian, yaitu melalui layanan litigasi sebanyak 2 (dua)

INDIKATOR

2020

TARGET CAPAIAN Evaluasi Produk Hukum Bidang

Industri

1 Dokumen

1

Dokumen

(23)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020

20 kasus hukum dan memenuhi permintaan pendampingan hukum sebanyak 30 permasalahan hukum berupa layanan non-litigasi berupa pendampingan permasalahan hukum, mediasi, dan konsultasi, koordinasi, serta pemberian pertimbangan hukum. Dari seluruh kasus yang telah ditangani Biro Hukum dengan Rincian sebagai berikut :

Kasus Litigasi diantanya adalah :

a) Perkara Perdata No. 946/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Sel; dan

b) Sidang Perkara Tata Usaha Negara Nomor 132/G/TF/2020/PTUN.JKT. Gugatan perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan kepada Menteri Perindustrian RI cq. Dirjen ILMATE selaku Tergugat I.

Kasus Non-Litigasi tersebut antara lain :

a) Pendampingan Pemberian Keterangan Saksi pada Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi di Polda Metro Jaya;

b) Pendampingan Pemberian Keterangan Saksi pada perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Polres Sorean;

c) Pendampingan Pemberian keterangan saksi pada dugaan tindak pidana penipuan pemberian rekomendasi STPDN pada polres Sidoarjo;

d) Pendampingan pemberian keterangan saksi pada dugaan tindak pidana pemalsuan dokumen pada polres Jakarta Timur;

e) Ikut serta dalam sidang TBT di WTO terkait permasalahan SNI mainan anak;

f) Pendampingan Direktur Tekstil Ditjen IKFT pada Kejaksaan

Agung terkait penyidikan tindak pidana korupsi impor tekstil

di Kepabean Wilayah Batam;

(24)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020

21 g) Pendampingan Pegawai BPSDMI pada pemberian

keterangan saksi terkait penyelidikan tindak pidana korupsi Pengadaan Barang/Jasa di Balai Diklat Industri Bali;

h) Pendampingan Pokja ULP dan Pegawai Balai Besar Pulp dan Kertas pada pemberian keterangan saksi terkait penyidikan kasus korupsi Pengadaan Barang/Jasa di Polres Kabupaten Soreang;

i) Pendampingan pemberian keterangan pada permasalahan Rumah Susun Perdatam di Ombudsman RI;

j) Penyelesaian permasalahan disiplin Pegawai Negeri Sipil pada Balai Besar Keramik;

k) Pemberian pertimbangan hukum pada permasalahan Kawasan Industri Medan Star;

l) Pemberian pertimbangan hukum pada permasalahan Rumah Negara pada PTKI Medan;

m) Pendampingan pemberian keterangan saksi pada Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat terkait Persetujuan Impor Tekstil dan Produk Tekstil;

n) Pemberian pertimbangan hukum terkait sertifikat tanah Balai Diklat Industri Denpasar;

o) Pemberian pertimbangan hukum terkait permintaan klarifikasi/keterangan Ombudsman atas Penerbitan IMEI;

p) Pemberian pertimbangan hukum terkait piutang negara yang tidak dapat tertagih;

q) Pemberian pertimbangan hukum terhadap Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang tuntutan ganti kerugian;

r) Pemberian pertimbangan hukum atas permintaan advokasi

dan perlindungan pada industri paku, baut dan kawat;

(25)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020

22 s) Pendampingan tinjau lapangan atas dugaan tipikor terkait

pengadaan hibah mesin CNC pada SMK di Jawa – Sumatera;

t) Pendampingan tinjau lapangan atas dugaan tipikor terkait pengadaan mesin showcase pada satuan kerja di bawah BPPI;

u) Pemberian pertimbangan hukum sebagai tim disiplin pegawai atas penjatuhan sanksi disiplin Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Perindustrian;

v) Penyelesaian permasalahan Disiplin Pegawai pada unit kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Industri;

w) Penyelesaian Permasalahan Pemanfaatan BMN Sekolah Menengah Kejuruan Bogor (SMAKBO);

x) Penyelesaian Permasalahan Pengembangan Hulu Hilir Sektor Industri Logam;

y) Penyelesaian Permasalahan Pemanfaatan BMN Cilegon;

z) Pendampingan Pemberian Keterangan Saksi pada Kejaksaan Tinggi Jawa Timur;

aa) Pendampingan Pemberian Keterangan Saksi pada dugaan tindak pidana Tipikor pada satuan kerja Kementerian Perindustrian;

bb) Pendampingan Pemberian Keterangan atas dugaan penyalahgunaan importasi tekstil pada Kejaksaan Agung;

cc) Pendampingan Penyelesaian Permasalahan Tanah pada Pusat Inovasi pada BPN Jakarta;

dd) Pendampingan Penyelesaian Permasalahan Pengurusan

Perizinan Pembangunan Pusat Inovasi pada Pemerintah

Daerah DKI Jakarta.

(26)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020

23 c. Layanan Dokumentasi dan Informasi Hukum dengan Indikator

Kinerja Jumlah Laporan Layanan Dokumentasi dan Informasi Hukum

Pada tahun 2020 telah diselesaikan penyusunan sebanyak 62 (enam puluh dua) Peraturan Menteri Perindustrian tentang Kebijakan Sektor Industri yang telah diundangkan di Kementerian Hukum dan HAM sebagaimana dalam Daftar Lampiran I. Selain itu, Biro Hukum juga telah menyelesaikan penyusunan Keputusan Menteri Perindustrian sebanyak 50 (lima puluh) keputusan sebagaimana dalam Daftar Lampiran II. Peraturan Menteri Perindustrian dan Keputusan Menteri Perindustrian tersebut telah diundangkan dalam Berita Negara di Kementerian Hukum dan HAM dan telah diunggah pada Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Kementerian Perindustrian.

d. Laporan Internal dengan indikator kinerja jumlah bulan layanan.

Dalam bidang Layanan Manajemen Kinerja Biro pada tahun 2020

telah dilakukan layanan manajemen kinerja dan operasional

perkantoran sebagai penunjang kegiatan Tugas dan Fungsi Biro

Hukum yang mencakup layanan program kerja, layanan sarana

dan prasarana kerja, pemeliharaan perkantoran, serta layanan

pembinaan bidang kepegawaian. Layanan Internal dengan

indikator kinerja jumlah bulan layanan dilaksanakan selama 12

bulan.

(27)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020

24 2. Analisis Capaian

Berdasarkan dari indikator sasaran strategis yang telah dicapai oleh Biro Hukum pada tahun 2020, seluruh sasaran kegiatan pada target indikator kinerja dapat dicapai dengan melakukan perencanaan, koordinasi, dan peningkatan kinerja. Adapun Rekapitulasi Matriks Pencapaian Kinerja Indikator pada Biro Hukum tahun 2020, adalah sebagai berikut :

No. Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Target Realisasi

1. Layanan Legislasi Efektivitas Regulasi Bidang Industri Yang Ditetapkan

72% 73%

Indeks ketepatan waktu

penyelesaian tanggapan / telaahan hukum terhadap penyusunan peraturan perundang-undangan

bidang industri dan terkait bidang industri

15 Hari 10 Hari

Jumlah laporan evaluasi produk hukum dan instrumen hukum lainnya bidang industri

1 Dokumen

1 Dokumen

2. Layanan Litigasi dan Non Litigasi

Persentase kasus hukum yang ditangani

90% 100%

3. Layanan

Dokumentasi dan Informasi Hukum

Jumlah Laporan Layanan Dokumentasi dan Informasi Hukum

1 Laporan

1 Laporan

4. Layanan Internal Jumlah bulan pelaksanaan layanan internal

12 Bulan 12 Bulan

(28)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020

25 B. AKUNTABILITAS ANGGARAN

Pada tahun anggaran 2020, Biro Hukum dialokasikan anggaran sebesar Rp. 5.550.857.000,- (lima milyar lima ratus lima puluh juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu rupiah) dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 4.913.889.000 (empat milyar sembilan ratus tiga belas juta delapan ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah) atau 88,52%

dengan rincian sebagai berikut:

REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN T.A. 2020

Capaian realisasi anggaran Biro Hukum TA 2020 bisa dikatakan sudah cukup optimal, dimana dari anggaran sebesar Rp 5.550.857.000 (lima milyar lima ratus lima puluh juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu rupiah) dapat terealisasi sebesar Rp.

NO. OUTPUT KEGIATAN PAGU REALISASI %

Program Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian

5.550.857 4.913.889 88,52

Peningkatan Layanan Legislasi, Advokasi, Dokumentasi, Dan Informasi Hukum

5.550.857 4.913.889 88,52

1 Layanan Layanan Fasilitasi Penyusunan Rancangan Undang-Undang

23.561 23.561 100

Fasilitasi Penyusunan Rancangan Undang-Undang Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia

23.561 23.561

100

2 Layanan Bantuan Hukum 3.606.634 3.052.175 84,62

Pelaksanaan Bantuan Hukum 3.203.392 2.725.572 85,08

3

Pelaksanaan Advokasi dan Bantuan Hukum Layanan Dukungan Manajemen Satker

343.242

267.987

326.602 246.542

95,15 91,99

Pelayanan Dukungan Manajemen Kinerja Biro 267.987

246.542 91,99

4 Layanan Perkantoran 1.652.675 1.591.610 96,30

Operasional Dan Pemeliharaan Kantor

1.652.675 1.591.610 96,30

T O T A L 5.550.857 4.913.889 88,52

(29)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020

26 4.913.889.000 (empat milyar sembilan ratus tiga belas juta delapan ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah).

C. HAMBATAN DAN KENDALA CAPAIAN INDIKATOR

Dalam melaksanakan program Anggaran Biro Hukum T.A.

2020, seluruh kegiatan belum dapat terserap secara maksimal dikarenakan adanya kendala sebagai berikut :

1. Hambatan dan kendala Layanan Legislasi Hukum

a. Rancangan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan dalam program penyusunan peraturan pembahasan antar unit kerja belum selurunya memenuhi persyaratan teknis sebagaimana dalam substansi rancangan, sehingga penyusunan ditunda atau menunggu dilengkapi dari unit kerja pengusul;

b. Pembahasan penyusunan peraturan perundang-undangan belum maksimal karena pertemuan pembahasan dilakukan secara daring (zoom), sehingga masih banyak kendala sinyal, kehadiran peserta, terbentur waktu bersamaan zoom.

2. Hambatan dan kendala Evaluasi Regulasi Bidang Industri

a. Kegiatan Evaluasi Regulasi Bidang Industri yang mendukung kinerja industri dilakukan terhadap para pelaku usaha/asosiasi industri, dunia industri diperlukan inventarisasi peraturan melalui wawancara, diskusi, dan pengumpulan kuesioner, inventarisasi dilakukan langsung dengan pelaku usaha industri belum bisa berjalan secara maksimal terkendala pembatasan protokol kesehatan di wilayah industri;

b. Kegiatan Evaluasi Regulasi Bidang Industri pada tahun 2020

belum didukung anggaran untuk melakukan evaluasi regulasi

terhadap para pelaku usaha/asosiasi industri,

(30)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020

27 3. Hambatan dan kendala Layanan Dokumentasi dan Informasi

Hukum

Masih tingginya wabah pandemic Covid-19 dalam klaster perkantoran/kementerian menyebabkan proses penyusunan harmonisasi dan pengundangan peraturan perundang-undangan terjadi pembatasan waktu yang diatur secara selektif dan terbatas;

4. Hambatan dan kendala Layanan Litigasi dan Non Litigasi

a. Penanganan perkara litigasi membutuhkan waktu yang cukup lama mengikuti prosedur beracara di Pengadilan;

b. Para pihak acap kali kurang kooperatif dalam menghadiri sidang di Pengadilan, sehingga acara persidangan ditunda;

c. Pihak yang diberikan layanan advokasi kurang siap baik secara moril maupun dalam menyiapkan berkas perkaranya;

d. Kurangnya alat bukti yang menjadi obyek hukum dalam pembelaan berakibat lemah dalam pembuktian di Pengadilan;

e. Obyek yang menjadi sengketa belum memiliki keabsahan yang otentik, sehingga mudah untuk diklaim oleh pihak lain;

f. Kurangya koordinasi pihak yang mengalami perkara, penanganan advokasi berakibat kurang maksimal.

5. Hambatan dan kendala Layanan Manajemen Kinerja dan Operasional Perkantorran

a. Pelaksanaan Program Kerja yang telah dijadwalkan (time line) belum dapat dilaksanakan karena menyesuaikan dengan prosedur protokol kesehatan covid 19;

b. Alokasi Anggaran yang telah ditetapkan guna pelaksanaan program telah beberapa kali mengalami pemotongan, sehingga berdampak pada realisasi dan pencapaian kinerja biro;

c. Terbatasnya sarana dan prasarana kerja seperti alat pengolah

data computer/laptop, printer, menghambat operasional kerja.

(31)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020

28 BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Biro Hukum tahun 2020 seluruh target pada indikator kinerja tercapai, sedangkan untuk realisasi anggaran Biro Hukum telah mencapai 88,52% dengan kendala telah kami jelaskan pada Bab III. Namun demikian, secara umum hambatan dan kendala yang masih terjadi adalah wabah pandemic Covid 19 yang belum berakhir dan terbatasnya alat pengolah data yang sampai sekarang belum dapat peremajaan karena sebagain besar telah rusak berat.

B. Saran

Laporan ini disusun untuk dijadikan bahan evaluasi bagi Biro

Hukum khususnya terhadap pelaksanaan seluruh kegiatan dan

pencapaian output pada setiap indikator serta bahan pertimbangan

dan masukan bagi pelaksanaan kegiatan 2021 kedepannya. Dengan

segala keterbatasan yang ada pada Biro Hukum, diharapkan Biro

Hukum mendapatkan tambahan anggaran yang memadai yang dapat

meningkatkan kinerja Biro Huukum. Disamping itu, perlu dilaksanakan

evaluasi kegiatan secara periodik agar diketahui dan menekan sedini

mungkin hambatan dan kendala yang terjadi.

(32)

LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

TAHUN 2020

No. No. Peraturan Tentang

Ditetap Kan

Diundang kan

BN

Hal/

Lamp. Status

1. 1 Tahun 2020 Penyusunan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Rinci Bagi Perusahaan Industri Yang Berada Atau Akan Berlokasi Di Kawasan Industri

9 Januari 2020 17 Januari 2020 29 17+33 -

2. 2 Tahun 2020 Lingkup Sebagian Urusan Pemerintahan Di Bidang Perindustrian Yang Dilimpahkan Kepada Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat Dalam Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2020

27 Januari 2020 3 Februari 2020 84 6 -

3. 3 Tahun 2020 Jabatan Dan Kelas Jabatan Di Lingkungan Kementerian Perindustrian

27 Januari 2020 3 Februari 2020 85 7+45 mencabut:

Permenperin 36 Tahun

2018

(33)

LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

TAHUN 2020

No. No. Peraturan Tentang

Ditetap Kan

Diundang kan

BN

Hal/

Lamp. Status

4. 4 Tahun 2020 Pencabutan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 25/M- Ind/Per/5/2016 Tentang Penghargaan Upakarti

27 Januari 2020 - - 3

5. 5 Tahun 20 20 Penghargaan Upakarti 27 Januari 2020 3 Februari 2020 86 11+51 - 6. 6 Tahun 2020 Lembaga Penilaian Kesesuaian

Dalam Rangka Pemberlakuan Dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Minyak Goreng Sawit Secara Wajib

12 Februari 2020 26 Februari 2020 168 9+6

7. 7 Tahun 2020 Syarat, Tata Cara, Dan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Fungsional Asesor Manajemen Mutu Industri Melalui Penyesuaian/Inpassing

14 Februari 2020 26 Februari 2020 169 12+6

8. 8 Tahun 2020 Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 8 Tahun 2018

27 Februari 2020 5 Maret 2020 206 4+83

(34)

LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

TAHUN 2020

No. No. Peraturan Tentang

Ditetap Kan

Diundang kan

BN

Hal/

Lamp. Status

Tentang Pedoman Pengelolaan Anggaran Di Lingkungan Kementerian Perindustrian

9. 9 Tahun 2020 Standar Industri Hijau Untuk Industri Gula Kristal Putih

27 Februari 2020 5 Maret 2020 207 5+35

10. 10 Tahun 2020 Standar Industri Hijau Untuk Industri Peralatan Saniter Dari Keramik

27 Februari 2020 5 Maret 2020 208 5+30

11. 11 Tahun 2020 Standar Industri Hijau Untuk Industri Biskuit Dan Produk Roti Kering Lainnya

27 Februari 2020 5 Maret 2020 209 5+30

12. 12 Tahun 2020 Standar Industri Hijau Untuk Industri Kaca Lembaran

27 Februari 2020 5 Maret 2020

13. 13 Tahun 2020 Standar Industri Hijau Untuk Industri Suku Cadang Dan Aksesori Kendaraan Bermotor Roda Empat Atau Lebih - Silencer

27 Februari 2020 5 Maret 2020

(35)

LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

TAHUN 2020

No. No. Peraturan Tentang

Ditetap Kan

Diundang kan

BN

Hal/

Lamp. Status

14. 14 Tahun 2020 Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 41/M- Ind/Per/12/2017 Tentang Lembaga Sertifikasi Industri Hijau

4 Maret 2020 13 Maret 2020 248 9

15. 15 Tahun 2020 Rencana Strategis Kementerian Perindustrian

8 Mei 2020 15 Mei 2020 478 145

16. 16 Tahun 2020 Ketentuan Dan Tata Cara

Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Farmasi

26 Mei 2020 29 Mei 2020 539 17

17. 17 Tahun 2020 Tata Cara Memperoleh Surat Keterangan Dalam Rangka Pembentukan Kawasan Industri Halal

8 Juni 2020 11 Juni 2020 604 8

18. 18 Tahun 2020 Rekomendasi Pengguna Gas Bumi Tertentu

10 Juni 2020 18 Juni 2020 638 21

(36)

LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

TAHUN 2020

No. No. Peraturan Tentang

Ditetap Kan

Diundang kan

BN

Hal/

Lamp. Status

19. 19 Tahun 2020 Pemanfaatan Skema Khusus Penyediaan Barang dan Bahan Bagi Perusahaan Industri Galangan Kapal Untuk Pembangunan Kapal

10 Juni 2020 22 Juli 2020 818 26+21

20. 20 Tahun 2020 Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Kertas dan Karton Untuk Kemasan Pangan Secara Wajib

6 Agustus 2020 11 Agustus 2020 893 27+28

21. 21 Tahun 2020 Pengukuran Tingkat Kesiapan Industri Dalam Bertransformasi Menuju 4.0

11 Agustus 2020 13 Agustus 2020 915 15+24

22. 22 Tahun 2020 Ketentuan dan tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Elektornika dan Telematika

18 Agustus 2020 10 September 2020 1019 24+59 mencabut:

permenperin No. 68/M- IND/PER/8/2015 23. 23 Tahun 2020 Pelaksanaan Pemanfaatan Tarif Bea

Masuk Dengan Skema User Specific

1 September 2020 10 September 2020 1020 9+4

(37)

LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

TAHUN 2020

No. No. Peraturan Tentang

Ditetap Kan

Diundang kan

BN

Hal/

Lamp. Status

Duty Free Scheme Dalam Rangka Persetujuan Antara Republik Indonesia Dengan Jepang Mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi Pada Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019

24. 24 Tahun 2020 Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 15/M- IND/PER/2016 tentang Standar Spesifikasi dan Standar harga Tower Transmisi dan Konduktor Produk Dalam Negeri Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Infrasturktur Ketenagalistrikan

8 September 2020 14 September 2020 1030 5+1 merubah:

Permenperin no. 15/M- IND/PER/2016

25. 25 Tahun 2020 Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Alat Pemeliharaan Tanaman-

8 September 2020 14 September 2020 1029 21+15

(38)

LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

TAHUN 2020

No. No. Peraturan Tentang

Ditetap Kan

Diundang kan

BN

Hal/

Lamp. Status

Sprayer Gendong Semi Otomatis dan Alat pemeliharaan Tanaman-Sprayer Gendong Elektrik Secara Wajib

26. 26 Tahun 2020 Ketentuan Penerbitan Rekomendasi, pertimbangan Teknis, dan Surat Keterangan Produk Terkait Industri Logam yang Diatur Ekspor

16 September 2020 17 September 2020 1040 25+23

27. 27 Tahun 2020 Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis baterai (Battery Electric Vehicle)

17 September 2020 17 September 2020 1041 26+36

28. 28 Tahun 2020 Kendaraan bermotor listrik Berbasis Baterai dalam keadaan terurai Lengkap dan Keadaan Terurai tidak lengkap

17 September 2020 17 September 2020 1042 15+11

(39)

LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

TAHUN 2020

No. No. Peraturan Tentang

Ditetap Kan

Diundang kan

BN

Hal/

Lamp. Status

29. 29 Tahun 2020 Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 37/M- IND/PER/6/2016 Tentang Penghargaan Seleksi Desain Terbaik Indonesia (Indonesia Good Design Selection)

30 September 2020 - - 4 merubah:

Permenperin No. 37/M- IND/PER/6/2016

30. 30 Tahun 2020 Kriteria Teknis Kawasan industri 1 Oktober 2020 8 Oktober 2020 1159 8+27 31. 31 Tahun 2020 Pedoman Pelaksanaan Pemanfaatan

Fasilitas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang dan/atau Jasa Oleh Industri Sektor Tertentu yang Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019

1 Oktober 2020 8 Oktober 2020 1160 28+5 merubah :

Permenperin No. 19/M- IND/2/2010

32. 32 Tahun 2020 Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 19/M- IND/2/2010 Tentang Daftar Mesin,

9 Oktober 2020 19 Oktober 2020 1209 4+56

(40)

LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

TAHUN 2020

No. No. Peraturan Tentang

Ditetap Kan

Diundang kan

BN

Hal/

Lamp. Status

Barang, dan, Bahan produksi dalam Negeri untuk pembangunan atau Pengembangan Indutri Dalam Rangka penanaman Modal

33. 33 Tahun 2020 Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27/M- IND/PER/7/2017 tentang Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan industri Menengah Melalui Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan

23 Oktober 2020 2 November 2020 1264 6+66 merubah:

27/M-IND/PER/7/2017

34. 34 Tahun 2020 Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Otomotif Subbidang Perawatan dan Perbaikan

26 Oktober 2020 3 November 2020 1267 4+13

(41)

LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

TAHUN 2020

No. No. Peraturan Tentang

Ditetap Kan

Diundang kan

BN

Hal/

Lamp. Status

35. 35 Tahun 2020 Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Industri Garmen

26 Oktober 2020 3 November 2020 1268 4+26

36. 36 Tahun 2020 Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Sepeda Motor

26 Oktober 2020 3 November 2020 1269 4+12

37. 37 Tahun 2020 Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Otomotif Subbidang Komponen

26 Oktober 2020 3 November 2020 1270 4+32

38. 38 Tahun 2020 Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Otomotif Subbidang Body Repair

26 Oktober 2020 3 November 2020 1271 4+9

39. 39 Tahun 2020 Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Karoseri

26 Oktober 2020 3 November 2020 1272 4+20

(42)

LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

TAHUN 2020

No. No. Peraturan Tentang

Ditetap Kan

Diundang kan

BN

Hal/

Lamp. Status

40. 40 Tahun 2020 Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Industri Alat Berat

26 Oktober 2020 3 November 2020 1273 4+36

41. 41 Tahun 2020 Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Teknologi Fesyen dan Desain Fesyen

26 Oktober 2020 3 November 2020 1274 4+9

42. 42 Tahun 2020 Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Elektronika Prototipe dan Pemrograman

26 Oktober 2020 3 November 2020 1275 4+16

43. 43 Tahun 2020 Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Industri Alas Kaki

26 Oktober 2020 3 November 2020 1276 4+24

(43)

LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

TAHUN 2020

No. No. Peraturan Tentang

Ditetap Kan

Diundang kan

BN

Hal/

Lamp. Status

44. 44 Tahun 2020 Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pengolahan garam

26 Oktober 2020 3 November 2020 1277 4+30

45. 45 Tahun 2020 Jenis Industri Binaan Unit Organisasi Di Kementerian Perindustrian

2 November 2020 10 November 2020 1308 6+64

46. 46 Tahun 2020 Standar Industri Hijau untuk Industri Perlengkap Rumah Tangga dari Keramik

3 November 2020 10 November 2020 1309 5+36

47. 47 Tahun 2020 Standar Industri Hijau untuk Industri Air Mineral

3 November 2020 10 November 2020 1310 5+32

48. 48 Tahun 2020 Standar Industri Hijau untuk Industri Kemasan dari Kaca

3 November 2020 10 November 2020 1311 5+35

49. 49 Tahun 2020 Standar Industri Hijau untuk Industri Kertas dan Papan Kertas Bergelombang

3 November 2020 10 November 2020 1312 5+37

(44)

LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

TAHUN 2020

No. No. Peraturan Tentang

Ditetap Kan

Diundang kan

BN

Hal/

Lamp. Status

50. 50 Tahun 2020 Standar Industri Hijau untuk Industri Pupuk Nitrogen, Phospor, dan Kalium (NPK) Padat

3 November 2020 10 November 2020 1313 5+31

51. 51 Tahun 2020 Standar Industri Hijau untuk industri Cat Berbasis Pelarut Organik

3 November 2020 10 November 2020 1314 5+30

52. 52 Tahun 2020 Standar Industri Hijau untuk Industri Kaca Pengaman Berlapis

3 November 2020 10 November 2020 1315 5+41

53. 53 Tahun 2020 Standar Industri Hijau untuk Industri Kaca Pengaman Diperkakas

3 November 2020 10 November 2020 1316 5+`37

54. 54 Tahun 2020 Standar Industri Hijau untuk Industri Pengolahan Kopi Industri

3 November 2020 10 November 2020 1317 5+31

55. 55 Tahun 2020 Standar Industri Hijau untuk Industri Tas atau Kantong Belanja Plastik dan Bioplastik

3 November 2020 10 November 2020 1318 5+35

(45)

LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

TAHUN 2020

No. No. Peraturan Tentang

Ditetap Kan

Diundang kan

BN

Hal/

Lamp. Status

56. 56 Tahun 2020 Lembaga Penilaian Kesesuaian dalam rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia

3 November 2020 10 November 2020 1319 9+2

57. 57 Tahun 2020 Lembaga Penilaian Kesesuaian dalam rangka Pemberlakuan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Alat Pemeliharaan Tanaman Sprayer Gendong Elektronik Secara Wajib

3 November 2020 10 November 2020 1320 11+2

58. 58 Tahun 2020 Pemberlakuan SNI peralatan Dapur dan Peralatan Pemanas Cairan untuk Pemanfaat Listrik Rumah Tangga Secara Wajib

14 Desember 2020 23 Desember 2020 1608 24+21

59. 59 Tahun 2020 Lingkup Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Perindustrian yang Di limpahkan kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat Dalam

14 Desember 2020 29 Desember 2020 1644 5+8

(46)

LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN

TAHUN 2020

No. No. Peraturan Tentang

Ditetap Kan

Diundang kan

BN

Hal/

Lamp. Status

Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2021

60. 60 Tahun 2020 Perubahan Atas Permenperin No. 3 TAhun 2020 tentang Jabatan dan Kelas JAbatan di Lingkungan Kemenperin

23 Desember 2020 30 Desember 2020 1649 5+45

61. 61 TAhun 2020 Statuta Akademi Komunitas Industri Manufaktur BAntaeng

28 Desember 2020 30 Desember 2020 46+4

62. 62 TAhun 2020 Statuta Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu

28 Desember 2020 30 Desember 2020 `51+3

(47)

LAMPIRAN II

DAFTAR MATRIKS KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN TAHUN 2020

No. No. KEPUTUSAN TENTANG TGL. DITETAPKAN HLM/

LAMP.

1 Nomor 1 Tahun 2020

Perubahan atas Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 1093 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Kuasa Pengguna Barang di

Lingkungan Kementerian Perindustrian

3 Januari 2020 2+1

2 Nomor 9 Tahun 2020 Penetapan Industri yang Dikelola oleh PT. SAT Nusapersada Tbk.

Sebagai Objek Vital Nasional Bidang Industri 10 Januari 2020 5+2

3 Nomor 17 Tahun 2020 Penetapan Industri yang dikelola oleh PT Cipta Usaha sejati sebagai

Objek Vital Nasional Bidang Industri 15 Januari 2020 5+2

4 Nomor 18 Tahun 2020 Penetapan Industri yang Dikelola oleh PT Mitra Aneka Rezeki

Sebagai Objek Vital Nasional Bidang Industri 15 Januari 2020 6+2

5 Nomor 102 Tahun 2020 Penetapan Kawasan Industri Greenland Internasional Industrial

Center Sebagai Objek Vital Nasional Bidang Industri 14 Februari 2020 5+2

6 Nomor 157 Tahun 2020 Pemberhentian dan Pengangkatan Pembantu Direktur pada

Politeknik STMI Jakarta 9 Maret 2020 4

7 Nomor 158 Tahun 2020 Pemberhentian dan Pengangkatan Pembantu Direktur Pada

Politeknik AKA Bogor 9 Maret 2020 4

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Biro Hukum

Referensi

Dokumen terkait

Namun, peserta boleh melakukan kombinasi, kreasi dan/atau memodifikasi dari suatu alat dan/atau barang yang telah ada.Apabila peserta terbukti melakukan plagiarisme maka

Menindaklanjuti Peraturan menteri Pendayagunaan Aparatur Negar dan refrmasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

SISTIMATIKA PENYAJIAN Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian

Hubungan Kausal atau Hubungan Sebab Akibat dipakai untuk menentukanapakah ada pertalian antara suatu Perbuatan Hukum dengan Kerugian, sehinggaorang yang melakukan

Jabatan : Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia Yang bertandatangan untuk dan atas nama Menteri Pertanian berkedudukan di Jalan AUP Nomor 3

Monumen perang Jagaraga digunakan sebagai sumber belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP yang penerapannya dilakukan dengan menyesuaikan pada Kompetensi dasar