LAPORAN
AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PADA BIRO HUKUM
TAHUN 2020
BIRO HUKUM
SEKRETARIAT JENDERAL JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Reviu Atas Laporan Kinerja pada instansi instansi Pemerintah, penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun Anggaran 2020 pada Biro Hukum ini sebagai sarana dan bahan informasi kinerja Biro Hukum atas hasil program kegiatan yang telah dilakukan oleh Biro Hukum sesuai dengan tugas dan fungsi dan pelaksanaan Perjanjian Kinerja Tahun 2020. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi pemerintah dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi Kementerian Perindustrian.
Biro Hukum sebagai salah satu unit kerja pada Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian berkewajiban menyusun LAKIP yang diharapkan akan bermanfaat dalam memberikan masukan di dalam pengambilan kebijakan dan penyempurnaan penyusunan rencana kerja tahun mendatang dengan memperhatikan keterbatasan yang ada. Masukan dan saran membangun dari semua pihak sangat diharapkan sebagai bahan penyempurnaan penyusunan laporan pada waktu yang akan datang.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan LAKIP ini. Tidak lupa, kami berterima kasih kepada Tim Audit Inspektorat Jenderal yang selalu mendampingi Biro Hukum dalam memberikan masukan (reviu) atas Laporan ini.
Jakarta, Maret 2021 Kepala Biro Hukum,
Feby ^tyo Hariyono
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah |
Biro Hukum 2020 I
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... ii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. TUGAS DAN FUNGSI... 1
1. Bagian Perarturan Perundang-undangan I... 2
2. Bagian Perarturan Perundang-undangan II... 3
3. Bagian Perarturan Perundang-undangan III... 4
4. Bagian Advokasi dan Pelayanan Hukum... 5
B. PERAN STRATEGIS BIRO HUKUM... 8
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 9
A. RENCANA STRATEGIS ORGANISASI... 9
B. RENCANA KINERJA ... 10
1. Sasaran ... 10
2. Indikator Kinerja... 10
3. Rencana Anggaran……….. 12
4. Dokumen Perjanjian Kinerja……… 13
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 15
A.. CAPAIAN KINERJA... 15
1. Hasil Yang Telah Dicapai... 15
2. Analisis Capaian... 24
B. AKUNTABILITAS ANGGARAN... 25
C. HAMBATAN DAN KENDALA CAPAIAN INDIKATOR…….. 26
BAB IV PENUTUP... 28
A. KESIMPULAN... 28
B. SARAN... 28
LAMPIRAN I DAFTAR MATRIKS PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TAHUN 2020
LAMPIRAN II DAFTAR MATRIKS KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN TAHUN 2020
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 1 BAB I
PENDAHULUAN
A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2018 tanggal 30 Oktober 2018 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian. Biro Hukum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi penyusunan dan evaluasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, advokasi hukum serta pengelolaan jaringan informasi dan dokumentasi hukum.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelahaan rancangan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama di lingkungan Kementerian Perindustrian;
b. penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama di lingkungan Kementerian Perindustrian;
c. penyiapan koordinasi dan penelaahan kasus hukum, pemberian advokasi hukum, pendapat hukum, dan pertimbangan hukum yang berkaitan dengan tugas kementerian;
d. pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan informasi serta diseminasi peraturan perundang-undangan; dan
e. pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan rumah tangga biro.
Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya, Biro Hukum
dan dipimpin oleh Kepala Biro yang membawahi 4 (empat) unit
Eselon III, yaitu:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 2 1. Bagian Peraturan Perundang-undangan I
Bagian Peraturan Perundang-undangan I mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang- undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang agro, ketahanan, perwilayahan, dan akses industri internasional serta unit kerja Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Peraturan Perundang- undangan I menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang agro;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang ketahanan, perwilayahan, dan akses industri internasional;
dan
c. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi
perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan dan perjanjian kerja sama,
pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan
perundang-undangan dan perjanjian kerja sama pada unit
kerja Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 3 Bagian Peraturan Perundang-undangan I terdiri dari 3 (tiga) Subbagian, yaitu:
a. Subbagian Peraturan Industri Agro;
b. Subbagian Peraturan Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional; dan
c. Subbagian Peraturan Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal.
2. Bagian Peraturan Perundang-undangan II
Bagian Peraturan Perundang-undangan II mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang- undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang kimia, farmasi, tekstil, pendidikan dan pelatihan serta industri kecil, industri menengah, dan industri aneka.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Peraturan Perundang- undangan II menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang kimia, farmasi, dan tekstil;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi
perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan dan perjanjian kerja sama,
pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan
perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 4 pendidikan dan pelatihan; dan
c. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang industri kecil, industri menengah, dan industri aneka.
Bagian Peraturan Perundang-undangan II terdiri dari 3 (tiga) Subbagian, yaitu:
a. Subbagian Peraturan Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil;
b. Subbagian Peraturan Sumber Daya Manusia Industri; dan c. Subbagian Peraturan Industri Kecil, Menengah, dan Aneka.
3. Bagian Peraturan Perundang-undangan III
Bagian Peraturan Perundang-undangan III mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang- undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang logam, mesin, alat transportasi, elektronika, penelitian dan pengembangan, data dan informasi, dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Peraturan Perundang- undangan III menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi
perumusan dan penelaahan rancangan peraturan
perundang-undangan dan perjanjian kerja sama,
pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan
perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 5 logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika;
b. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama bidang penelitian dan pengembangan industri; dan
c. penyiapan bahan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi perumusan dan penelaahan rancangan peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, pelaksanaan evaluasi dan pemberian konsultasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama pada bidang data, informasi, dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
Bagian Peraturan Perundang-undangan III terdiri dari 3 (tiga) Subbagian, yaitu:
a. Subbagian Peraturan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika;
b. Subbagian Peraturan Penelitian dan Pengembangan Industri; dan
c. Subbagian Peraturan Pusat di Bawah Menteri.
4. Bagian Advokasi dan Pelayanan Hukum
Bagian Advokasi dan Pelayanan Hukum mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan koordinasi dan penelaahan kasus
hukum, pemberian advokasi hukum, pendapat hukum, dan
pertimbangan hukum yang berkaitan dengan tugas kementerian,
pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum,
diseminasi peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 6 urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan rumah tangga biro.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Advokasi dan Pelayanan Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi dan penelaahan kasus hukum, pemberian advokasi hukum, pendapat hukum, dan pertimbangan hukum yang berkaitan dengan tugas kementerian kepada semua unit kerja di lingkungan Kementerian Perindustrian;
b. pelaksanaan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum serta diseminasi peraturan perundang-undangan; dan
c. pelaksanaan urusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan kinerja, tata usaha, dan rumah tangga biro.
Bagian Advokasi dan Pelayanan Hukum terdiri dari 3 (tiga) Subbagian, yaitu:
a. Subbagian Advokasi Hukum;
b. Subbagian Pelayanan Hukum; dan c. Subbagian Program dan Tata Usaha.
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Jabatan fungsional yang ada pada Biro Hukum, antara lain:
a. Jabatan Fungsional Perancang Peraturan Perundang- Undangan yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan di bidang penyusunan rancangan peraturan perundang- undangan dan instrumen hukum lainya;
b. Jabatan Fungsional Arsiparis yang mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan di bidang kerarsipan yang meliputi
pengelolaan arsip, pelayanan arsip, dan pengembangan
sistem kearsipan; dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 7 c. Jabatan Fungsional Analisis Kebijakan yang mempunyai
tugas untuk melaksanakan kajian dan analisis kebijakan dalam lingkungan Biro Hukum.
d. Analis Kepegawaianyang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan manajemen Pegawai Negeri Sipil dan Pengembangan sistem manajemen Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Biro Hukum.
Dalam menjalankan tugasnya, seluruh Bagian di lingkungan Biro
Hukum serta kelompok Jabatan Fungsional berkoordinasi dan
bekerjasama untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan. Namun demikian, sejalan dengan kebijakan
Pemerintah, Jabatan Struktural Eselon III & IV melalui Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 28 Tahun 2019 tentang Penyetaraan Jabatan
Administrasi Ke Dalam Jabatan Fungsional, seluruh jabatan
struktural dimaksud telah disetarakan/dialihkan menjadi Jabatan
Fungsional sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing
jabatan. Hal ini mulai aktif pelaksanaan tugas tanggal 4 Januari
2021, yang selanjutnya akan dilakukan perubahan susunan
organisasi dan tata kerja di lingkungan Kementerian
Perindustrian.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 8 Adapun Bagan Organisasi Biro Hukum sesuai Peraturan Menetri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018, adalah sebagai berikut :
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Biro Hukum
B. PERAN STRATEGIS BIRO HUKUM
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, peran strategis Biro Hukum dalam pembangunan industri adalah sebagai unit kerja pendukung bidang layanan penyusunan Regulasi Kementerian Perindustrian yang melaksanakan pembinaan, koordinasi, dan fasilitasi penyusunan dan evaluasi peraturan perundang-undangan dan perjanjian kerja sama, advokasi hukum serta pengelolaan jaringan informasi dan dokumentasi hukum.
BIRO HUKUM
BAGIAN PERATURAN
PERUNDANG- UNDANGAN I
BAGIAN PERATURAN
PERUNDANG- UNDANGAN III
BAGIAN ADVOKASI DAN
PELAYANAN HUKUM BAGIAN
PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN II
SUBBAGIAN ADVOKASI
HUKUM
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUBBAGIAN PERATURAN INDUSTRI
LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI, DAN
ELEKTRONIKA SUBBAGIAN
PERATURAN INDUSTRI KIMIA, FARMASI, DAN
TEKSTIL SUBBAGIAN
PERATURAN INDUSTRI AGRO
SUBBAGIAN PELAYANAN
HUKUM
SUBBAGIAN PERATURAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
INDUSTRI SUBBAGIAN
PERATURAN SUMBER DAYA MANUSIA
INDUSTRI SUBBAGIAN
PERATURAN KETAHANAN, PERWILAYAHAN, DAN
AKSES INDUSTRI INTERNASIONAL
SUBBAGIAN PROGRAM DAN
TATA USAHA
SUBBAGIAN PERATURAN PUSAT DI
BAWAH MENTERI SUBBAGIAN
PERATURAN INDUSTRI KECIL, MENENGAH,
DAN ANEKA SUBBAGIAN
PERATURAN SEKRETARIAT JENDERAL
DAN INSPEKTORAT JENDERAL
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 9 BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS ORGANISASI
Rencana Strategis Biro Hukum telah sesuai dengan Rencana Strategis yang ditetapkan Kementerian Perindustrian melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 15 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024. Berdasarkan Peraturan Menteri dimaksud, Program Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian adalah Program Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian. Salah satu bentuk dukungan manajemen tersebut adalah Pelayanan Legislasi, Advokasi dan Diseminasi yang dilaksanakan oleh Biro Hukum.
Kegiatan Pelayanan Legislasi, Advokasi dan Diseminasi memiliki Sasaran Kegiatan, indikator, dan target untuk tahun 2020 sebagai berikut:
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target 1.
Layanan Legislasi Efektifitas Regulasi bidang industri yang ditetapkan
72%
Indeks ketepatan waktu penyelesaian tanggapan / telaahan hukum terhadap penyusunan peraturan perundang-undangan bidang industri dan terkait bidang industri.
15 Hari Kerja
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 10 Jumlah laporan evaluasi
produk hukum dan instrumen hukum lainnya bidang industri
1 Dokumen
2.
Layanan Litigasi dan Non Litigasi
Persentase kasus hukum yang ditangani
90%
3.
Layanan
Dokumentasi dan Informasi Hukum
Jumlah laporan layanan Dokumentasi dan Informasi Hukum
1 Laporan
4.
Layanan Internal Jumlah bulan pelaksanaan layanan internal Biro
12 Bulan
Sedangkan yang menjadi Indikator Kinerja Utama dari Biro Hukum Tahun 2020 – 2024 adalah:
1. Indeks ketepatan waktu penyelesaian tanggapan/telaahan hukum terhadap rancangan peraturan perundang-undangan dan;
2. Persentase kasus hukum yang ditangani.
B. RENCANA KINERJA 1. Sasaran
Sasaran kinerja Biro Hukum Tahun 2020 adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya kualitas layanan penyusunan, evaluasi, dan penyebaran informasi peraturan perundang-undangan bidang industri dan bidang terkait industri; dan
b. Meningkatnya kualitas layanan advokasi dan bantuan hukum.
2. Indikator Kinerja
Indikator kinerja Biro Hukum tahun 2020 terdiri atas :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 11 1. Indeks ketepatan waktu penyelesaian tanggapan/telaahan hukum
terhadap rancangan peraturan perundang-undangan, dengan target 15 Hari Kerja;
2. Evaluasi produk hukum bidang industri, dengan target 1 dokumen;
3. Terlaksananya pelayanan informasi dan dokumentasi, dengan target 1 dokumen laporan;
4. Penanganan penyelesaian permohonan konsultasi dan advokasi hukum yang terlayani, dengan target 90%;
5. Layanan operasional dan manajemen kinerja biro, dengan target 12 Bulan Layanan.
Indikator tersebut di atas dicapai melalui aktifitas sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Aktifitas
1. Indeks ketepatan waktu penyelesaian
tanggapan / telaahan
hukum terhadap
penyusunan peraturan perundang-undangan bidang industri dan terkait bidang industri.
1.1. Menerima konsep/rancangan peraturan perundang-undangan dan/atau instrumen hukum lainnya dari unit pengusul
1.2. Menyelesaikan pemberian tanggapan /telahaan terhadap rancangan/konsep peraturan dimaksud
1.3. Menyampaikan kembali rancangan /konsep peraturan perundang-undangan dan/atau instrumen hukum lainnya ke unit kerja pengusul
2. Jumlah laporan evaluasi produk hukum bidang industri
2.1. Melakukan monitoring dan evaluasi peraturan bidang Industri
3. Jumlah laporan layanan informasi dan diseminas hukum
3.1. Mengelola Jaringan Dokumentasi Dan Informasi Hukum (JDIH)
4. Persentase kasus hukum yang terlayani
4.1. Mengiventarisasi dan menyelesaikan
permasalahan hukum yang terkait dengan
Kementerian Perindustrian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 12
No. Indikator Kinerja Aktifitas
5. Layanan manajemen kinerja dan operasional perkantoran biro
5.1. Mengelola Kinerja Biro
5.2. Menyediakan/menyiapkan sarana dan prasarana kerja
Selain indikator kinerja output, Biro Hukum juga memiliki tanggung jawab terhadap indikator kinerja outcome. Indikator Kinerja Outcome pada dasarnya merupakan turunan dari Sasaran Kinerja Sekretariat Jenderal. Salah satu indikator sasaran tersebut merupakan tanggung jawab Biro Hukum sebagai berikut:
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Indikator Kinerja Layanan Legislasi Efektifitas Regulasi Bidang
Industri yang ditetapkan
72%
Layanan Advokasi dan Bantuan Hukum
Persentase kasus hukum yang diselesaikan
100%
C. RENCANA ANGGARAN
Untuk mencapai sasaran strategis dan indikator kinerja
sebagaimana telah ditetapkan di atas, diperlukan dukungan anggaran
yang memadai. Pada tahun 2020, Biro Hukum dialokasikan anggaran
sebesar Rp. 5.550.857.000,- (lima milyar lima ratus lima puluh juta
delapan ratus lima puluh tujuh ribu rupiah), dengan rincian anggaran
sebagaimana terlampir.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 13 ANGGARAN (DIPA) T.A. 2020
BIRO HUKUM (dalam ribuan)
KODE OUTPUT / RINCIAN AKUN PAGU
01 Program Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian
5.550.857
1824 Peningkatan Layanan Legislasi, Advokasi, Dokumentasi, Dan Informasi Hukum
5.550.857
1824.075 Layanan Fasilitasi Penyusunan Rancangan Undang-Undang
23.561
051 Fasilitasi Penyusunan Rancangan Undang- Undang Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia
23.561
1824.969 Layanan Bantuan Hukum 3.606.634 052
055
Pelaksanaan Bantuan Hukum
Pelaksanaan Advokasi dan Bantuan Hukum
3.203.392 343.242 1824.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker 267.987
051 Pelayanan Dukungan Manajemen Kinerja Biro 267.987
1824.994 Layanan Perkantoran 1.652.675
002 Operasional Dan Pemeliharaan Kantor 1.652.675
T O T A L 5.550.857
D. Dokumen Perjanjian Kinerja
Berdasarkan dari rencana kinerja Biro Hukum, ditetapkan dokumen
perjanjian kinerja Biro Hukum Tahun 2020 sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020 14 No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target
1. Layanan Legislasi
Efektifitas tingkat kepuasan usaha/asosiasi atas regulasi bidang industri yang ditetapkan
72%
Jumlah laporan evaluasi produk hukum dan instrumen hukum lainnya bidang industri
1 Dokumen
2. Layanan Litigasi dan Non Litigasi
Persentase kasus hukum
yang diselesaikan 100%
3. Layanan Dokumentasi dan Informasi Hukum
Jumlah Laporan layanan
Dokumentasi dan
Informasi Hukum
1 Dokumen
4. Layanan Internal
Jumlah bulan
pelaksanaan layanan internal
12 Bulan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020
15 BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
1. Hasil Yang Telah Dicapai
Hasil kegiatan yang telah dicapai Biro Hukum pada tahun 2020 berdasarkan penetapan kinerja adalah sebagai berikut:
a. Layanan Legislasi dengan Indikator Kinerja:
1) Efektifitas Regulasi bidang industri yang ditetapkan.
Pada tahun 2020, Biro Hukum telah melakukan kegiatan Evaluasi Regulasi Bidang Industri Terhadap Pelaku Usaha/Asosiasi atas Regulasi Bidang Industri yang ditetapkan Kementerian Perindustrian. Hal ini merupakan amanat dari Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 15 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Perindustrian Tahun 2020-2024. Diantara Peraturan Menteri yang terkait dengan Kebijakan Industri, Salah Satunya adalah Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Pertimbangan Teknis Impor Besi, atau Baja, Baja Paduan, Dan Produk Turunannya kepada pelaku usaha/dunia usaha yaitu Pelaku Usaha Industri Logam dan Industri Pendukungnya di Kabupaten/Kota, khususnya Jawa Tengah.
Tim Biro Hukum melakukan pengumpulan sampling data,
wawancara, diskusi dan penyampaian kuesioner sebanyak
15 (lima belas) pertanyaan kepada 26 (dua puluh enam)
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020
16 Pelaku Usaha/Asosiasi Industri. Sehingga data yang diperoleh dari pengumpulan data dengan penghitungan Efektifitas Regulasi tersebut dilakukan dengan Metode Skala Likert adalah sebagai berikut :
Hasil Evaluasi Regulasi Bidang Industri (Permen No. 1 Tahun 2019)
No Tanggapan Pelaku Usaha
Bobot Skor
Rekapitulasi Tanggapan Pelaku Usaha
Jumlah Skor Tanggapan Efektivitas Regulasi
(3x4)
1 2 3 4 5
1 Sangat Puas 5 28 140
2 Puas 4 217 868
3 Kurang Puas 3 128 384
4 Tidak Puas 2 16 32
5 Sangat Tidak Puas 1 1 1
Total 390 1425
Total Rekapitulasi Tanggapan Pelaku Usaha
Bobot Skor Tertinggi Total Skor Tanggapan Efektivitas Regulasi
Tertinggi (1x2)
1 2 3
390 5 1950
= 73 %
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020
17 Berdasarkan persentase tersebut, diperoleh Efektivitas Regulasi pada Peraturan Menteri Perindustrian 1 Tahun 2019 Tentang Pertimbangan Teknis Impor Besi, atau Baja, Baja Paduan, Dan Produk Turunannya sebesar 73%.
Persentase tersebut menandakan bahwa tingkat efektivitas Peraturan tersebut “Baik”, sebagaimana klasifikasi berikut.
No Interval Interpretasi Skor Berdasarkan Interval
1
Angka 0% – 19,99% Sangat Tidak Baik2
Angka 20% – 39,99% Tidak Baik3
Angka 40% – 59,99% Cukup Baik4
Angka 60% – 79,99% Baik5
Angka 80% – 100% Sangat BaikDari data tersebut di atas dapat digambarkan bahwa implementasi terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 1 Tahun 2019 dengan nilai Efektivitas RegulasiBbidang Industri Yang Ditetapkan dengan nilai kepuasan sebanyak 73% sebagaimana target yang tertera di RENSTRA 2020-2024 atau melebihi target 72%.
2) Indeks ketepatan waktu penyelesaian tanggapan/telaahan hukum terhadap penyusunan peraturan perundang-undangan bidang industri dan terkait bidang industri yakni 10 hari kerja.
3) Evaluasi Produk Hukum Bidang Industri
Pada tahun 2020, Biro Hukum melakukan 5 evaluasi produk hukum dan instrumen hukum lainnya Bidang Industri yaitu a) Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 14 Tahun 2020
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian
Nomor 41/M-IND/PER/12/2017 Tentang Lembaga
Sertifikasi Industri Hijau;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020
18 b. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 22 Tahun 2020
Tentang Ketentuan dan tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Elektornika dan Telematika;
c. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 24 Tahun 2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 15/M-IND/PER/2016 tentang Standar Spesifikasi dan Standar harga Tower Transmisi dan Konduktor Produk Dalam Negeri Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan;
d. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 31 Tahun 2020 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemanfaatan Fasilitas Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Atas Impor Barang dan Bahan Untuk Memproduksi Barang dan/atau Jasa Oleh Industri Sektor Tertentu yang Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019; dan
e. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 33 Tahun 2020 Tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27/M-IND/PER/7/2017 tentang Penumbuhan dan Pengembangan Industri Kecil dan industri Menengah Melalui Program Restrukturisasi Mesin dan/atau Peralatan.
Setelah melakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Peraturan Bidang Industri pada tahun 2020, permasalahan yang sering muncul tersebut antara lain:
a) Diperlukan kepastian dan kelancaran dalam pelaksanaan
Sertifikasi Industri Hijau sesuai dengan adanya
permohonan calon Lembaga Sertifikasi Industri Hijau dan
perluasan ruang lingkup Sertifikasi Industri Hijau;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020
19 b) Diperlukan jaminan kelancaran pelaksanaan
penghitungan tingkat komponen dalam negeri produk elektronika dan telematika sesuai dengan karakteristik produk dan pola bisnis industri;
c) Diperlukan penyesuaian standar harga konduktor produk dalam negeri untuk percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dengan perubahan nilai tukar rupiah dan harga bahan baku;
d) Diperlukan pedoman untuk menunjang kelancaran pemanfaatan fasilitas bea masuk ditanggung pemerintah;
dan
e) Diperlukan pemenuhan kebutuhan dan peningkatan efektivitas Industri Kecil dan Industri Menengah tertentu.
Target dan Capaian Indikator Evaluasi Produk Hukum Bidang Industri adalah sebagai berikut :
b. Layanan Litigasi dan Non Litigasi dengan Indikator Kinerja Persentase Kasus Hukum yang Ditangani
Berdasarkan permintaan/permohonan kasus yang masuk dari unit kerja kepada Biro Hukum tahun 2020 sebanyak 32 (tiga puluh dua) kasus hukum. Selanjutnya Biro Hukum menindaklanjuti dengan melayani permintaan advokasi dan bantuan hukum terhadap permasalahan hukum di lingkungan Kementerian Perindustrian, yaitu melalui layanan litigasi sebanyak 2 (dua)
INDIKATOR
2020
TARGET CAPAIAN Evaluasi Produk Hukum Bidang
Industri
1 Dokumen
1
Dokumen
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020
20 kasus hukum dan memenuhi permintaan pendampingan hukum sebanyak 30 permasalahan hukum berupa layanan non-litigasi berupa pendampingan permasalahan hukum, mediasi, dan konsultasi, koordinasi, serta pemberian pertimbangan hukum. Dari seluruh kasus yang telah ditangani Biro Hukum dengan Rincian sebagai berikut :
Kasus Litigasi diantanya adalah :
a) Perkara Perdata No. 946/Pdt.G/2019/PN.Jkt.Sel; dan
b) Sidang Perkara Tata Usaha Negara Nomor 132/G/TF/2020/PTUN.JKT. Gugatan perbuatan melanggar hukum oleh Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan kepada Menteri Perindustrian RI cq. Dirjen ILMATE selaku Tergugat I.
Kasus Non-Litigasi tersebut antara lain :
a) Pendampingan Pemberian Keterangan Saksi pada Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi di Polda Metro Jaya;
b) Pendampingan Pemberian Keterangan Saksi pada perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi pada Polres Sorean;
c) Pendampingan Pemberian keterangan saksi pada dugaan tindak pidana penipuan pemberian rekomendasi STPDN pada polres Sidoarjo;
d) Pendampingan pemberian keterangan saksi pada dugaan tindak pidana pemalsuan dokumen pada polres Jakarta Timur;
e) Ikut serta dalam sidang TBT di WTO terkait permasalahan SNI mainan anak;
f) Pendampingan Direktur Tekstil Ditjen IKFT pada Kejaksaan
Agung terkait penyidikan tindak pidana korupsi impor tekstil
di Kepabean Wilayah Batam;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020
21 g) Pendampingan Pegawai BPSDMI pada pemberian
keterangan saksi terkait penyelidikan tindak pidana korupsi Pengadaan Barang/Jasa di Balai Diklat Industri Bali;
h) Pendampingan Pokja ULP dan Pegawai Balai Besar Pulp dan Kertas pada pemberian keterangan saksi terkait penyidikan kasus korupsi Pengadaan Barang/Jasa di Polres Kabupaten Soreang;
i) Pendampingan pemberian keterangan pada permasalahan Rumah Susun Perdatam di Ombudsman RI;
j) Penyelesaian permasalahan disiplin Pegawai Negeri Sipil pada Balai Besar Keramik;
k) Pemberian pertimbangan hukum pada permasalahan Kawasan Industri Medan Star;
l) Pemberian pertimbangan hukum pada permasalahan Rumah Negara pada PTKI Medan;
m) Pendampingan pemberian keterangan saksi pada Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat terkait Persetujuan Impor Tekstil dan Produk Tekstil;
n) Pemberian pertimbangan hukum terkait sertifikat tanah Balai Diklat Industri Denpasar;
o) Pemberian pertimbangan hukum terkait permintaan klarifikasi/keterangan Ombudsman atas Penerbitan IMEI;
p) Pemberian pertimbangan hukum terkait piutang negara yang tidak dapat tertagih;
q) Pemberian pertimbangan hukum terhadap Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang tuntutan ganti kerugian;
r) Pemberian pertimbangan hukum atas permintaan advokasi
dan perlindungan pada industri paku, baut dan kawat;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020
22 s) Pendampingan tinjau lapangan atas dugaan tipikor terkait
pengadaan hibah mesin CNC pada SMK di Jawa – Sumatera;
t) Pendampingan tinjau lapangan atas dugaan tipikor terkait pengadaan mesin showcase pada satuan kerja di bawah BPPI;
u) Pemberian pertimbangan hukum sebagai tim disiplin pegawai atas penjatuhan sanksi disiplin Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Perindustrian;
v) Penyelesaian permasalahan Disiplin Pegawai pada unit kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Industri;
w) Penyelesaian Permasalahan Pemanfaatan BMN Sekolah Menengah Kejuruan Bogor (SMAKBO);
x) Penyelesaian Permasalahan Pengembangan Hulu Hilir Sektor Industri Logam;
y) Penyelesaian Permasalahan Pemanfaatan BMN Cilegon;
z) Pendampingan Pemberian Keterangan Saksi pada Kejaksaan Tinggi Jawa Timur;
aa) Pendampingan Pemberian Keterangan Saksi pada dugaan tindak pidana Tipikor pada satuan kerja Kementerian Perindustrian;
bb) Pendampingan Pemberian Keterangan atas dugaan penyalahgunaan importasi tekstil pada Kejaksaan Agung;
cc) Pendampingan Penyelesaian Permasalahan Tanah pada Pusat Inovasi pada BPN Jakarta;
dd) Pendampingan Penyelesaian Permasalahan Pengurusan
Perizinan Pembangunan Pusat Inovasi pada Pemerintah
Daerah DKI Jakarta.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020
23 c. Layanan Dokumentasi dan Informasi Hukum dengan Indikator
Kinerja Jumlah Laporan Layanan Dokumentasi dan Informasi Hukum
Pada tahun 2020 telah diselesaikan penyusunan sebanyak 62 (enam puluh dua) Peraturan Menteri Perindustrian tentang Kebijakan Sektor Industri yang telah diundangkan di Kementerian Hukum dan HAM sebagaimana dalam Daftar Lampiran I. Selain itu, Biro Hukum juga telah menyelesaikan penyusunan Keputusan Menteri Perindustrian sebanyak 50 (lima puluh) keputusan sebagaimana dalam Daftar Lampiran II. Peraturan Menteri Perindustrian dan Keputusan Menteri Perindustrian tersebut telah diundangkan dalam Berita Negara di Kementerian Hukum dan HAM dan telah diunggah pada Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) Kementerian Perindustrian.
d. Laporan Internal dengan indikator kinerja jumlah bulan layanan.
Dalam bidang Layanan Manajemen Kinerja Biro pada tahun 2020
telah dilakukan layanan manajemen kinerja dan operasional
perkantoran sebagai penunjang kegiatan Tugas dan Fungsi Biro
Hukum yang mencakup layanan program kerja, layanan sarana
dan prasarana kerja, pemeliharaan perkantoran, serta layanan
pembinaan bidang kepegawaian. Layanan Internal dengan
indikator kinerja jumlah bulan layanan dilaksanakan selama 12
bulan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020
24 2. Analisis Capaian
Berdasarkan dari indikator sasaran strategis yang telah dicapai oleh Biro Hukum pada tahun 2020, seluruh sasaran kegiatan pada target indikator kinerja dapat dicapai dengan melakukan perencanaan, koordinasi, dan peningkatan kinerja. Adapun Rekapitulasi Matriks Pencapaian Kinerja Indikator pada Biro Hukum tahun 2020, adalah sebagai berikut :
No. Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Target Realisasi
1. Layanan Legislasi Efektivitas Regulasi Bidang Industri Yang Ditetapkan
72% 73%
Indeks ketepatan waktu
penyelesaian tanggapan / telaahan hukum terhadap penyusunan peraturan perundang-undangan
bidang industri dan terkait bidang industri
15 Hari 10 Hari
Jumlah laporan evaluasi produk hukum dan instrumen hukum lainnya bidang industri
1 Dokumen
1 Dokumen
2. Layanan Litigasi dan Non Litigasi
Persentase kasus hukum yang ditangani
90% 100%
3. Layanan
Dokumentasi dan Informasi Hukum
Jumlah Laporan Layanan Dokumentasi dan Informasi Hukum
1 Laporan
1 Laporan
4. Layanan Internal Jumlah bulan pelaksanaan layanan internal
12 Bulan 12 Bulan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Biro Hukum 2020
25 B. AKUNTABILITAS ANGGARAN
Pada tahun anggaran 2020, Biro Hukum dialokasikan anggaran sebesar Rp. 5.550.857.000,- (lima milyar lima ratus lima puluh juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu rupiah) dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 4.913.889.000 (empat milyar sembilan ratus tiga belas juta delapan ratus delapan puluh sembilan ribu rupiah) atau 88,52%
dengan rincian sebagai berikut:
REALISASI PELAKSANAAN ANGGARAN T.A. 2020
Capaian realisasi anggaran Biro Hukum TA 2020 bisa dikatakan sudah cukup optimal, dimana dari anggaran sebesar Rp 5.550.857.000 (lima milyar lima ratus lima puluh juta delapan ratus lima puluh tujuh ribu rupiah) dapat terealisasi sebesar Rp.
NO. OUTPUT KEGIATAN PAGU REALISASI %
Program Dukungan Manajemen Kementerian Perindustrian
5.550.857 4.913.889 88,52
Peningkatan Layanan Legislasi, Advokasi, Dokumentasi, Dan Informasi Hukum
5.550.857 4.913.889 88,52
1 Layanan Layanan Fasilitasi Penyusunan Rancangan Undang-Undang
23.561 23.561 100
Fasilitasi Penyusunan Rancangan Undang-Undang Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia
23.561 23.561
100
2 Layanan Bantuan Hukum 3.606.634 3.052.175 84,62
Pelaksanaan Bantuan Hukum 3.203.392 2.725.572 85,08
3
Pelaksanaan Advokasi dan Bantuan Hukum Layanan Dukungan Manajemen Satker
343.242
267.987326.602 246.542
95,15 91,99
Pelayanan Dukungan Manajemen Kinerja Biro 267.987246.542 91,99
4 Layanan Perkantoran 1.652.675 1.591.610 96,30
Operasional Dan Pemeliharaan Kantor