• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1438 H / 2016 M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1438 H / 2016 M"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA SMP NEGERI 4 MANUJU SATAP CONGGORO

KECAMATAN MANUJU KAB. GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Program Studi Pendidikan

Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

MEIKE EKAWATI 10519167612

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1438 H / 2016 M

(2)
(3)
(4)

vi

Yakin, ikhlas dan istiqomah

Berangkat dengan penuh keyakinan Berjalan dengan penuh keikhlasan

Dan istiqomah dalam menghadapi cobaan

Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama untuk menyelesaikannya.

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk sosok malaikat yang ku sebut “Ayah” dan sosok bidadari yang kusebut “Ibu” yang senantiasa menghangatkanku dengan do’anya, membelaiku dengan kasih sayangnya serta memberiku motivasi dengan kerja kerasnya yang tak kenal waktu tampa mengeluh sedikitpun dan mengajariku tentang kehidupan ini.

Dan tak lupa pula kuucapkan banyak terimah kasih kepada para pendidik (Guru/Dosen) yang telah memberiku ilmu yang begitu berharga tuk Dunia dan Akhiratku.

Kau, Dia, dan Kalian adalah pengaruh terbesarku!!!!

(5)
(6)

v Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Meike Ekawati Nim : 10519167612

Jurusan : pendidikan Agama Islam Fakultas : Fakultas Agama Islam

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi peneliti yang berjudul; “Strategi Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan Dalam Pembinaan Akhlak Siswa SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa” adalah hasil karya pribadi dan sepanjang pengetahuan penulis tidak berisi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain, kecuali bagian-bagian tertentu yang penyusunan ambil sebagai acuan.

Apabila terbukti pernyataan ini benar, maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Makassar,15 Dzulkaidah 1437 H 23 Agustus 2016 M

yang menyatakan

Meike Ekawati

Nim : 10519167612

(7)

vii ABSTRAK

MEIKE EKAWATI 10519167612 2016 Strategi Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan Dalam Pembinaan Akhlak Siswa SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro (dibimbing oleh Dr. Abd Rahim Razaq, M.Pd dan Dra.Nur ani Azis, M.Pd.I)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi penanaman nilai- nilai keagamaan, model pembinaan akhlak, dan kendala dalam penerapan strategi penanaman nilai-nilai keagamaan dalam pembinaan akhlak siswa di sekolah SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro.

Penelitian ini adalah jenis penelitian yang bersifat Deskriptif Kualitatif dengan pengumnpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan pada SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Kab.Gowa. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan juni sampai agustus 2016. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa model pembinaan akhlak yang di terapkan guru PAI terhadap siswa yaitu salah satu model pembelajaran yang di kaitkan pada keagamaan yang ada, baik itu keragaman agama,etnis, bahasa dan lain sebagainya contoh model pembinaan akhlak yang biasa di terapkan guru PAI antara lain sholat berjamaah dan membaca al Qur’an,siswa mendapatkan porsi pendidikan yang sama ketika pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama di sekolah, siswa masuk di kelas secara tertib. Strategi pembinaan dan penanaman nilai- nilai keagamaan yang di terapkan guru terhadap siswa adalah membentuk sikap dan perilaku keberagaman peserta didik memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan agama islam di sekolah, memberikan pendidikan secara lansung kepada siswa misalnya mengajari sopan santun, atau tingkah laku yang baik.Hambatan-hambatan yang di hadapi guru dalam penerapan strategi penanaman nilai-nilai keagamaan dalam pembinaan akhlak adalah siswa belum maksimal memahami pembelajaran yang ada dan sarana masih kurang khususnya pada dimensi yang diteliti yaitu strategi penanaman nilai-nilai keagamaan dalam pembinaan akhlak siswa SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa.

(8)

viii

ميحرلا نمحرلا الله مسب

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. Tuhan semesta alam, berkat Rahmat, Taufik dan hidayah-Nyalah, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana.

Shalawat serta salam mudah-mudahan tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Saw. Nabi yang merupakan rahmat lil’alamin yang telah membawa kita dari alam kegelapan dan kebodohan menuju alam yang terang menderang.

Dengan kerendahan hati peneliti menyadari sepenuhnya akan kemampuan dan kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, saran dan motivasi semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam membantu penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga, peneliti hanturkan kepada yang terhormat bapak Abd. Rahim Razaq, M.Pd sebagai pembimbing I dan ibu Dra. Nur ani Azis, M. Pd sebagai pembimbing II yang penuh kesabaran dan keikhlasanya meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, saran serta kesabaran dan ketelatenan yang di berikan untuk terus berjuang menyelesaikan skripsi ini. Peneliti juga hanturkan kepada

(9)

ix

yang terhormat bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE,. MM sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberi bantuan dalam pengembangan kemampuan dan keterampilan kepemimpinan kepada penulis.

Ucapan terima kasih yang tulus peneliti sampaikan kepada bapak Drs. H. Mawardi Pewangi, M. Pd.I selaku Dekan Fakultas Agama Islam yang telah membantu peneliti sejak menjadi mahasiswa hingga berakhirnya masa perkuliahan di Fakultas Agama Islam, ibu Amirah Mawardi, S. Ag., M.Si sebagai ketua jurusan Pendidikan Agama Islam yang senantiasa memberikan dorongan dan membantu peneliti dalam persoalan akademik. Seluruh bapak / ibu dosen yang telah mentransfer ilmunya kepada peneliti selama menempuh kuliah. Tata usaha Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan pelayanan kepada peneliti dalam urusan administrasi selama ini.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya peneliti sampaikan kepada LP3M, Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah, Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik yang telah memberikan izin penelitian.

Kepala sekolah SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro yang telah menerima peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah, Guru PAI dan seluruh guru-guru SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro serta para tata usaha yang telah membantu peneliti. Ucapan terima kasih juga kepada seluruh teman-teman Kuliah, PPL, KKP-PLUS, dan teman-teman FAI yang selalu memberikan semangat dan bantuan dalam segala hal.

(10)

x

Nurhidayat Dg Ngasseng, Yang telah membesarkan dan memberikan semangat lahir, terima kasih atas jarih payah, pengorbanan, kesabaran, serta do’a yang telah mengiringi hari-hariku sehingga peneliti bisa menyelesaikan kuliah hingga selesainya skripsi ini. Begitu juga kepada adikku Megawati dan Mirwan, keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi dan semangat sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

Demikian pula kepada semua keluarga yang telah membantu peneliti selama saya masih kuliah dan sampai saya bisa menyelesaikan kuliahku dengan baik.

Semoga Allah Swt, melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Dengan segala bentuk kekurangan dan kesalahan , penulis berharap semoga dengan rahmat dan izin-Nya mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

Makassar, 15 Dzulkaidah 1437 H 23 Agustus 2016 M

Penulis

Meike Ekawati Nim : 10519167612

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ... iii .

PENGESAHAN SKRIPSI ... ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

PRAKATA ... viii

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Kegunaan/Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Strategi Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan ... 6

1. Pengertian Strategi ... 6

2. Pengertian Strategi Pembelajaran ... 9

3. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran ... 10

4. Komponen-Komponen Strategi Pembelajaran ... 17

5. Strategi Penanaman Nilai-Nilai keagamaan Siswa ... 20

B. Pembinaan Akhlak ... 21

(12)

xii

3. Macam-Macam Akhlak ... 24

4. Pembinaan Akhlak Siswa……… 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Lokasi dan Objek Penelitian ... 30

C. Fokus Penelitian ... 30

D. Deskripsi Fokus Penelitian ... 32

E. Sumber Data ... 32

F. Instrumen Penelitian ... 33

G. Teknik Pengumpulan Data ... 34

H. Triangulasi ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 37

A. Gambaran umum SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro 37 1. Sejarah Berdirinya ... 37

2. Profil Sekolah ... 38

3. Visi dan Misi SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro.... 39

4. Grafik SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro... 39

5. Keadaan Guru ... 40

6. Struktur organisasi SMPN 4 Manuju Satap Conggoro .. 41

7. Keadaan Siswa ... 42

8. Keadaan Sarana dan Prasarana. ... 42 ..

(13)

xiii

B. Model pembinaan akhlak yang diterapkan Guru pendidikan Agama Islam Terhadap Siswa di SMP Negeri 4 Manuju Satap

Conggoro ... 43

C. Strategi pembinaan dan penanaman nilai-nilai keagamaan yang diterapkan guru mata pelajaran PAI terhadap siswa SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro ... 45

D. Hambatan-hambatan yang dihadapi guru dalam penerapan PAI dalam membina akhlak di sekolah SMP Negeri 4 Manuju Conggoro . ... 47

BAB V PENUTUP ... 49

a. Kesimpulan ... 49

b. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51 LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

(14)

1 A. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sadar akan arti pentingnya pendidikan sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke-4 yakni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Perlu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan sebab pada hakikatnya pendidikan itu, khususnya Pendidikan Agama Islam adalah kebutuhan dasar manusia kepada kehidupan yang lebih baik, bahagia dan sejahtera dalam mengarungi kehidupan dunia ini, lebih- lebih di akhirat kelak.

Pada dasarnya, usaha penyeimbangan antara mutu pendidikan dengan perkembang globalisasi saat ini dirasakan sangat penting, hal ini dikarenakan pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting di dalam kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya pendidikan manusia akan sulit berkembang atau bahkan akan terbelakang pada pemikirannya sehingga akan membuat manusia terisolasi yang tidak memikirkan masa depan dengan kematangan pengetahuan. Dengan demikian, pendidikan harus betul-betul diarahkan untuk menghasilkan manusia yang berkwalitas tinggi dan mampu bersaing dalam berbagai hal yakni situasi maupun kondisi.

(15)

2

Sementara itu pendidikan bertujuan agar seseorang mempunyai kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan dan menjadikan anak sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan, kebahagiaan setinggi- tingginya. Karena pentingnya pendidikan sehingga setiap negara merencanakan program pendidikan secara terstruktur dan terorganisasi.

Sedemikian rupa Indonesia yang merupakan negara yang menjunjung tinggi budaya, juga sangat memperhatikan masalah pendidikan. Hal tersebut bisa kita jumpai dalam pembentukan menurut UU No 20 thn 2003 dikutip hasbullah (2008:4) menjelaskan:

Demikian pula halnya dalam peristiwa pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaa, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Dalam pembentukan dan penanaman akhlak pada jiwa seorang siswa, tentu sangat dibutuhkan adanya strategi sebagai pola atau upaya pencapaian tujuan. Lembaga pendidikan yang berkomitmen untuk membina akhlak pada siswa tentu memiliki strategi atau cara tersendiri dalam proses pembinaan akhlak dengan tujuan agar siswa tertarik pada materi yang disampaikan secara variatif dan tidak monoton. Setiap lembaga pendidikan tentunya akan berusaha dalam menanamkan akhlak yang baik kepada peserta didiknya terutama pada pelajaran agama, yang mengajarkan mengenai tata krama yang berupa nilai-nilai luhur, etika dan

(16)

moral. Demikian pula pada Sekolah SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro yang telah berkembang dalam segi pengajarannya dengan berbagai macam keilmuan yang diajarkan dalam proses belajar mengajar dan pengelolaan yang professional berusaha untuk menanamkan nilai- nilai agama terhadap siswa. Bertolak belakang dari kurangnya pengetahuan dan pemahaman agama yang dimiliki oleh siswa di SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro menjadikan siswa dan siswi kurang berpengalaman mengenai agama Islam yang sesungguhnya.

Sedikitnya ilmu agama yang mereka ketahui, sehingga sedikit pula ajaran-ajaran agama yang mereka lakukan serta yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam hal kewajiban yang harus ditunaikan, maupun tata krama dalam pergaulan yang kurang tepat jika disandarkan dalam agama. Oleh karena itu, menanamkan nilai keagamaan dalam hal akhlak dipandang sangat penting dan perlu dilakukan sejak pada usia anak masih dini dan usia sekolah dasar hal ini akan sangat membawa dampak positif dan berpengaruh pada masa-masa perkembangan anak berikutnya.

Pada anak usia sekolah dasar pemberian pengetahuan akan lebih mudah ditanamkan di banding pada usia dewasa. Pada usia sekolah inilah merupakan usia untuk pengisian jiwa anak yang tepat setelah keluarga. Sebagaimana telah diterangkan dalam teori tabularasa bahwa seorang anak merupakan kertas putih, yang tergantung bagaimana orang tua mewarnainya. Strategi Penanaman nilai-nilai Keagamaan Dalam

(17)

4

pembinaan Akhlak Siswa SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa di harapkan dapat memberikan wawasan kepada anak didik mengenai agama Islam, sehingga akan berpengaruh pada pemahaman akhlak anak untuk diaplikasikan dalam kehidupannya. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengambil judul di atas.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana model pembinaan akhlak yang diterapkan terhadap siswa di SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro?

2. Bagaimana strategi pembinaan dan penanaman nilai-nilai keagamaan yang diterapkan terhadap siswa SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro?

3. Apa hambatan yang di hadapi guru dalam penerapan strategi penanaman nilai-nilai keagamaan dalam pembinaan akhlak siswa di SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro?

C. Tujuan Penelitian

Seperti yang tertuang dalam rumusan masalah di atas mempunyai tujuan sebagai berukut:

1. Untuk mengetahui model dan strategi pembinaan akhlak yang diterapkan siswa SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro

(18)

2. Untuk mengetahui strategi pembinaan dan penanaman nilai-nilai keagamaan yang diterapkan terhadap siswa SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro

3. Untuk mengetahui hambatan yang di hadapi guru dalam penerapan strategi dalam pembinaan akhlak siswa SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah dan tujuan penelitian maka manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi mengenai strategi menanamkan nilai-nilai agama dalam pembinaan akhlak pada siswa

2. Sebagai masukan dan sumbang saran bagi bidang pendidikan khususnya bagi guru dan sekolah tempat penulis meneliti dalam upaya pembinaan akhlak pada siswa

3. Sebagai bahan masukan bagi penulis sendiri, selaku mahasiswa Fakultas Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar yang kelak nanti akan menjadi tenaga pendidik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.

4. Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian dengan judul yang sama.

(19)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Strategi Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan 1. Pengertian strategi

Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan- tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang umumnya adalah “kemenangan”.Secara umum Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, (1996: 120) menjelaskan :

Strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Di hubungkan dengan belajar mengajar strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

Ada empat strategi dasar dalam belajar yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.

b. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.

c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat memperoleh tujuan.

d. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan.

(20)

Kegiatan belajar mengajar tentu tidak lepas dari strategi yang digunakan dalam membantu terlaksananya pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru dalam penyampaian rencana tentang keputusan- keputusan yang akan diambil dalam proses pembelajaran demi tercipta suasana belajar yang efektif dan efisien. Sehingga akan mempermudah bagi siswa dalam menerima dan memahami materi yang disampaikan.

Rencana tentang serangkaian manuver, yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak-kasat mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan.

Pada mulanya strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Seorang yang berperan mengatur strategi untuk memenangkan peperangan sebelum melakukan sesuatu tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan-pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari kualitas maupun kuantitas; misalnya kemampuan setiap personal, jumlah dan kekuatan persenjataan, motivasi pasukannya dan lain sebagainya

Selanjutnya ia juga akan mengumpulkan informasi tentang kekuatan lawan, baik jumlah prajuritnya maupun keadaan persenjataannya. Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun tindakan apa yang harus dilakukan, baik tentang siasat peperangan yang harus dilakukan, taktik dan tekhnik peperangan, maupun waktu yang tepat untuk melakukan penyerangan dan lain

(21)

8

sebagainya. Berdasarkan hal tersebut, kaitannya dengan strategi. Allah SWT berfirman dalam (Q.S. Ash-Shaff 61: 4)

























Terjemahnya:

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh” (Departemen Agama RI)

Setelah kami menganalisis subtansi dari pada ayat al qur‟an di atas maka penulis dapat memahami bahwa Allah SWT sangat menyukai orang-orang yang selalu bersatu di dalam menjalankan perintah Allah dan Allah SWT menjanjikan surga bagi orang-orang yang selalu istiqomah di dalam kebenaran, seakan akan mereka seperti bangunan yang tersusun kokoh yaitu hatinya selalu ingat akan kebesaran Allah SWT.

Demikian pula halnya dengan seorang pelatih sepabola, ia akan menentukan strategi yang dianggapnya tepat untuk memenangkan suatu pertandingan, setelah ia memahami segala potensi yang dimiliki timnya.

Apakah ia akan melakukan strategi menyerang dengan pola 2-3-5 misalnya, atau strategi bertahan dengan pola 5-3-2, semuanya sangat tergantung kepada kondisi tim yang dimilkinya dan juga dengan memperhatikan kekuatan lawan.

Dari dua ilistrasi tersebut dapat kita simpulkan, bahwa strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.

(22)

2. Pengertian Strategi Pembelajaran

Menurut J.R. David dalam Wina Sanjaya, (2013: 126) dalam bukunya strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan menjelaskan:

Dalam dunia pendidikan strategi diartikan sebagai “a plan method,or series of activities designed to achieves a particular educational goal"

jadi dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Kemp dalam Wina Sanjaya, (2013: 126) juga menyebutkan bahwa “strategi pembelajaran itu adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien”.

Dick and Carey dalam Wina Sanjaya (2013: 126) Menjelaskan juga “strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan ecara bersama-sama untuk menimbulkan hasi belajar pada peserta didik”.

Dua hal yang patut dicermati dari pengertian di atas adalah, Pertama, strategi pembelajaran merupakan rancangan tindakan (rancangan kegiatan) termasuk rancangan penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan renacana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian,

(23)

10

penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar, semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menetukan strategi perlu dirumuskan tujuan yang jelas, yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah roh dalam implementasi suatu strategi. Tidak semua tujuan dapat dicapai hanya dengan satu strategi saja.

3. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran

a. Jenis Strategi Pembelajaran Dilihat dari Proses Penyampaian Berdasarkan proses penyampain strategi, maka strategi dikelompokkan menjadi tujuh (7) bagian yakni :

1. Strategi pembelajaran ekspositori

Strategi ekspositori Wina Sanjaya, (2013: 179) menjelaskan : merupakan strategi pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal, dari seorang guru kepada kelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal.

Dalam sistem belajar mengajar ini, seorang guru diharuskan untuk menyiapkan bahan atau materi pelajaran dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematis dan lengkap. Sehingga keberadaan anak didik hanya menyimak dan mencerna untuk menguasai materi yang telah diberikan. Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Karena proses pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu saja, akan tetapi berlangsung pada waktu selanjutnya.

(24)

Jadi, guru harus membantu siswa untuk menguasai materi dan menekankan pada pemahamannya. Penggunaan strategi ekspositori ini biasanya pada materi pembelajaran yang bersifat konsep atau teori yang harus dijelaskan secara lisan misalnya tentang ketauhidan yang memerlukan penjelasan secara detail agar tidak terjadi kesalahfahaman pada diri siswa.

2. Strategi pembelajaran inkuiri

Wina Sanjaya, (2013: 196) menjelaskan:

Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

Dalam strategi ini, guru bertugas sebagai fasilitator yang memberikan rangsangan kepada siswa untuk belajar berfikir. Dengan menggunakan srategi inkuiri maka perhatian seorang guru lebih ditekankan pada pemahaman literal (harfiah) siswa dari apa yang telah diajarkan melalui berbagai pertanyaan yang memerlukan pemikiran lebih jauh. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur interaksi itu sendiri. Guru hanya perlu untuk mengarahkan (directing) siswa. Hal ini, karena siswa dituntut untuk bekerja keras dalam mengembangkan kemampuan berfikirnya.

(25)

12

3. Strategi pembelajaran berbasis masalah

Wina Sanjaya, (2013: 179) menjelaskan “Dapat diartikan sebagai rangkaian aktifitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah”.

Ciri utama dari strategi ini ialah pembelajaran yang berangkat dari asumsi bahwa belajar itu dimulai dari pengalaman yang dimiliki siswa.

Konsep utamanya yaitu menekankan bagaimana proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Pada strategi ini, penyelesaian masalah bersifat terbuka intinya antara guru dan siswa dapat mengembangkan atau menambah pikiran dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapinya, karena jawaban dalam penyelesaian masalah belum dirumuskan secara jelas.

4. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berfikir

Strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berfikir siswa. Joyce dan weil (1980) yang dikutip oleh, Wina Sanjaya, (2013: 179) menjelaskan :

menempatkan model pembelajaran ini kedalam bagian model pembelajan yang tidak disajikan begitu saja kepada siswa akan tetapi, siswa dibimbing untuk menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai.

menjelaskan Dalam strategi pembelajaran ini, siswa dibimbing untuk menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan menggunakan pengalaman siswa sebagai titik tolak kegiatan berfikir. Konsep utamanya adalah

(26)

pengembangan kerangka berfikir melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak dengan menggunakan bahasa secara verbal.

5. Strategi pembelajaran kooperatif

Strategi pembelajaran kooperatif merupakan strategi dengan cara pengelompokan siswa. Dalam strategi ini lebih menekankan pada proses kerjasama antar siswa. Kelompok dapat dibuat berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

a. Perbedaan individu dalam belajar, terutama apabila kelas itu bersifat heterogen dalam belajar.

b. Perbedaan minat belajar. Dengan pertimbangan ini, kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok yang terdiri atas para siswa yang mempunyai minat yang sama.

c. Pengelompokan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan diberikan.

d. Pengelompokan berdasarkan wilayah tempat tinggal.

6. Strategi pembelajaran kontekstual

Disebut juga dengan model observasi, karena dalam proses pembelajarannya memerlukan keterlibatan siswa secara penuh dalam melakukan observasi untuk mendorong siswa agar dapat menemukan hubungan antara materi yang telah dipelajari dengan materi nyata serta agar siswa mampu untuk menerapkan dalam kehidupan sehari- hari.

(27)

14

7. Strategi pembelajaran afektif

Pada strategi ini yang lebih ditekankan adalah pembelajaran tentang nilai, yaitu prilaku untuk menentukan seseorang tentang baik atau buruknya. Hal ini karena afektif berhubungan dengan nilai yang sulit untuk diukur. Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang sifanya tersembunyi, tidak berada dalam dunia yang empiris.

b. Jenis Strategi Melalui Pendekatan Pembelajaran Akhlak

Dalam pendekatan pembelajaran akhlak terdapat beberapa strategi antara lain sebagai berikut:

1. Strategi klasikal

Dalam model pembelajaran klasikal pemberian materi diberikan oleh guru secara bersamaan sesuai dengan tingkatan kelas-kelas yang ada. Biasanya guru memberikannya dengan berceramah di depan kelas dihadapan para siswa. Dalam model ini mencerminkan kemampuan guru secara penuh dalam menguasai kelas, hal ini disebabkan keefisienan dalam pembelajaran ini secara bersama-sama

2. Strategi pembelajaran individual

Dalam model ini, secara umum pembelajaran ditekankan pada peran individu-individu secara terpisah dalam artian pemberian tugas, seorang anak diberikan tugas untuk dikerjakan sendiri meskipun tiap anak diberikan tugas yang sama atau sejalan. Biasanya bentuk ini berupa modul, independent study, dan lain sebagainya.

(28)

3. Strategi interaksi social

Pendekatan atau strategi interaksi sosial adalah suatu pendekatan pembelajaran dimana hubungan sosial antara siswa yang satu dengan yang lain sangat diperhatikan. Dalam hal ini dapat dikatakan interaksi sosial sangatlah menekankan pada praktek sosial siswa khususnya dalam pengembangan akhlak anak menuju yang lebih baik.

Pendekatan ini pada hakikatnya bertolak pada pemikiran pentingnya hubungan pribadi. Dalam hal ini sebagai perkembangan akhlak terhadap sesama melalui interaksi sosial dengan teman, baik satu angkatan atau teman sebaya maupun teman beda angkatan. Langkah-langkah kegiatan yang dapat ditempuh oleh guru antara lain:

a. Guru melemparkan masalah kepada para siswa dalam bentuk materi kesosialan.

b. Siswa menelusuri masalah tersebut dengan bimbingan dari guru c. Siswa diberi tugas untuk menganalisis permasalahan yang sesuai

dengan situasi siswa.

d. Dalam memecahkan masalah, siswa diminta untuk berdiskusi.

e. Siswa mencatat poin penting hasil diskusi

f. Diadakan pembahasan kembali terhadap permasalahan tersebut secara bersama-sama.

4. Strategi pusat perhatian

Dalam model pembelajaran ini penekanannya pada kemaksimalannya penggunaan sekolah sebagai pusat dari pada pendidikan anak. Dalam hal ini sekolah sebagai laboratorium guna mengadakan penyelidikan demi kebaikan sistem pendidikan dan pengajaran. Pada pembelajaran ini terdapat beberapa ciri khusus atau poin penting antara lain:

(29)

16

a. Sekolah berhubungan langsung dengan alam sekitar

b. Pendidikan dan pengajaran didasarkan atas perkembangan anak c. Sekolah kerja

d. Pendidikan yang fungsional dan praktis e. Pendidikan bersifat masalah susila dan social f. Kerjasama antara rumah dan lembaga sekolah

g. Mempergunakan alat baru dalam pendidikan oleh siswa sendiri.

5. Strategi pembelajaran alam sekitar

Dalam strategi ini terdapat prinsip dasar di dalamnya antara lain a. Guru dapat memperagakan langsung ilmu yang diberikan,

misalnya masalah akhlak.

b. Dalam strategi ini siswa dituntut untuk selalu aktif dan bekerja, dalam arti siswa tidak hanya duduk untuk menulis serta mendengarkan.

c. Strategi ini memungkinkan adanya pengajaran secara totalitas.

d. Pada model ini siswa diberi bahan yang apersepsi intelektual yang kokoh dan tidak verbalitas.

e. Dengan menggunakan model pembelajaran ini, maka dapat memberi apersepsi emosional yang tinggi kepada siswa. Dalam pengajaran alam ini sekitar ini, anak dibawa untuk tetap bisa mengetahui barang atau teori sekaligus prakteknya secara langsung. Pengajaran dalam hal ini tidak selalu mengacu pada pengajaran selanjutnya atau materi yang telah ada akan tetapi jauh lebih meluas pada materi yang lain yang bersifat umum, secara teoritis dalam strategi ini siswa diajak langsung fenomena perkembangan akhlak yang ada dilapangan secara langsung.

6. Strategi pembelajaran sekolah kerja

Dalam strategi pembelajaran model ini, sekolah berkewajiban menyiapkan dan mencetak warga negara yang baik, sesuai dengan aturan yang ada, dalam prakteknya seorang guru terjun langsung bekerja, membimbing, mengarahkan, dan memberi dorongan kepada anak didik secara langsung.

(30)

7. Strategi pembelajaran konstruktivis

Strategi pembelajaran ini lebih menekankan bahwa pembelajaran di luar kelas atau di luar sekolah yang utama. Pengetahuan siswa diperoleh dari pengalaman di luar lingkungan sekolah atau pada alam sekitar siswa itu sendiri. Dalam hal ini, pengarahan pengetahuan oleh guru secara langsung. Akan tetapi setiap sesuatu yang menambah pengetahuan siswa adalah guru dalam arti yang luas.

4. Komponen-Komponen Strategi Pembelajaran

Dalam penerapannya strategi dapat berupa penyajian materi yang dibuat secara kreatif oleh seorang guru, misalnya dalam pembelajaran agama Islam di SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro maka seorang guru dituntut untuk dapat menguasai materi yang diajarkan baik secara konsep ataupun praktek. Yang berarti bahwa guru harus memiliki kepandaian dalam hal menyiapkan dan memilih suatu metode, model serta media pembelajaran yang dapat mendorong dan menyenangkan bagi siswa untuk mengikuti pelajaran. Sehingga akan tercipta pembelajaran yang aktif. Dengan demikian, komponen yang harus diperhatikan guru agar pembelajaran yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, antara lain:

a. Sequence (urutan kegiatan pembelajaran)

Dalam kegiatan pembelajaran yang pertama kali harus dilakukan oleh guru ialah pendahuluan yang berisi tentang membuka suatu pelajaran sebagai upaya untuk memberikan motivasi kepada siswa,

(31)

18

memusatkan perhatian agar pembelajaran dapat berjalan secara optimal.

Penyajian, kegiatan ini merupakan inti dari kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan ini pesera didik akan ditanamkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang telah dimiliki dikembangkan pada tahap ini, dengan memberikan materi pelajaran yang perlu untuk disampaikan. Menutup pembelajaran, merupakan tahap akhir dalam proses pembelajaran. Guru harus melakukan kegiatan menutup pelajaran, agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi pelajaran yang sudah dipelajari.

b. Metode pembelajaran

Pupuh Faturahman (2008: 14) menjelaskan

Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang sudah disusun dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar metode sangat diperlukan oleh guru dengan penggunaan yang berfariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Agar materi yang diberikan dapat diterima dengan mudah, maka seorang guru memerlukan metode dalam penyajian bahan pelajaran kepada siswa di kelas. Metode pengajaran dipilih berdasarkan dengan pertimbangan jenis srtategi pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Jadi metode merupakan bagian yang integral dalam kegiatan belajar mengajar oleh karena itu perwujudannya tidak dapat dilepaskan dengan komponen sistem pengajaran yang lain. Dengan demikian metode berarti cara kerja yang bersistem untuk mepermudah dalam pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.

(32)

c. Media yang digunakan

Media berarti perantara atau pengantar, media dapat berbentuk orang, alat elektronik, audio, multimedia dan lainnya. Media berfungsi sebagai alat bantu yang dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran sebagai sumber belajar. Walaupun begitu, penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa sembarangan menurut kehendak hati guru. Tetapi harus memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan. Media yang tidak dapat menunjang dalam proses pembelajaran tentu harus disingkirkan untuk sementara waktu. Jadi, media yang dapat digunakan sebagai sumber balajar ialah media yang ikut memperkaya wawasan siswa.

d. Waktu tatap muka

Sebelum masuk ruang kelas dan berhadapan dengan siswa untuk menjelaskan meteri pelajaran terlebih dahulu seorang guru harus mengetahui alokasi waktu yang diperlukan untuk menjelaskan suatu materi sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana.

e. Pengelolaan kelas

Kelas merupakan ruangan tempat belajar. Menyiapkan kondisi kelas secara optimal akan berpengaruh terhadap berlangsungnya pembelajaran secara efktif dan efisien. Ruang kelas yang tidak ditata dengan rapi, tanpa ada gambar yang menyegarkan, ventilasi yang kurang dan Penciptaan lingkungan kelas yang tidak kondusif dapat membuat siswa tidak betah berada di dalamnya. Oleh karena itu, pengelolaan kelas adalah serangkaian tindakan guru yang ditunjukkan untuk mendorong

(33)

20

munculnya tingkahlaku peserta didik yang diharapkan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa komponen strategi ialah hal-hal yang berkaitan dengan proses kegiatan pembelajaran seperti urutan kegiatan pembelajaran, metode, media, waktu tatap muka dan pengelolaan kelas.

5. Strategi Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan Siswa

Penanaman nilai-nilai keagamaan adalah suatu proses edukatif berupa kegiatan atau usaha yang dilakukan dengan sadar terencana dan dapat dipertanggungjawabkan untuk memelihara, melatih membimbing, mengarahkan dan meningkatkan pengetahuan keislaman, kecakapan sosial dan praktek serta sikap keislaman, yang selanjutnya siswa dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Nilai-Nilai ajaran islam pada intinya dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu nilai-nilai akidah, nilai-nilai ibadah dan nilai-nilai akhlak.

Nilai-nilai akidah mengajarkan manusia untuk percaya akan adanya Allah Yang maha Esa dan Maha Kuasa sebagai Sang Pencipta alam semesta, yang akan senantiasa mengawasi dan memperhitungkan segala perbuatan manusia di dunia. Dengan merasa sepenuh hati bahwa Allah itu ada dan Maha Kuasa, maka manusia akan menjadi taat dalam menjalankan segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Allah dan takut untuk berbuat salim atau kerusakan dimuka bumi.

Nilai-nilai ibadah mengajarkan pada manusia agar dalam setiap perbuatannya alami senantiasa dilandasi hati yang ikhlas guna mencapai

(34)

ridho Allah. Pengamalan konsep nilai-nilai iabdah akan melahirkan manusia-manusia adil, jujur dan suka membantu sesamanya.

Selanjutnya yang terakhir nilai-nilai akhlak mengajarkan kepada manusia untuk bersikap dan berperilaku yang baik sesuai norma atau adab yang benar dan baik, harmonis, dan seimbang. Dengan demikian jelas bahwa. Dengan demikian jelas bahwa manusia pada kebahagiaan, kesejahteraan, dan keselamatan manusia baik dalam kehidupan didunia maupun di akhirat kelak.

Secara normatif penanaman nilai-nilai keagamaan terhadap siswa diberikan melalui materi pelajaran aqidah dan aklak, serta materi pelajaran quran, hadist dan fiqih. Sedang secara aplikatif penanaman nilai-nilai keislaman dilakukan melalui kegiatan pembelajaran pada setiap harinya yang sarat dengan nuansa Islamiah. Jadi penanaman nilai-nilai keagamaan tidak hanya diajarkan secara formal dan normatif melalui pelajaran aqidah-akhlak dan fiqih, tetapi juga diintegrasikan dengan semua mata pelajaran yang diajarkan.

B. Pembinaan Akhlak 1. Pengertian Akhlak

kata “akhlak” berasal dari bahasa Arab, yaitu: (قلخ) jamaknya (قلاخأ) yang artinya tingkah laku, perangai tabi‟at, watak, moral atau budi pekerti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap yang telah melekat

(35)

22

pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.

Ibnu Miskawaih dalam Nasharuddin, (2015: 207) mengatakan

“bahwa akhlaq merupakan suatu hal atau situasi kejiawaan yang mendorong seseorang melakukan suatu perbuatan dengan senang, tampa berpikir dan perencanaan”.

Ahmad Amin yang disebut akhlak itu ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya kehendak itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itulah yang dinamakan akhlak. Dalam penjelasan beliau, kehendak ialah ketentuan dari beberapa keinginan sesudah bimbang, sedangkan kebiasaan ialah perbuatan yang diulang-ulang sehingga mudah dikerjakan. Jika apa yang bernama kehendak itu dikerjakan berulang-kali sehingga menjadi kebiasaan, maka itulah yang kemudian berproses menjadi akhlak.

Ibrahim Anis dalam Nasharuddin, (2015: 207) mengatakan

“akhlak ialah sifat yang terpatri dalam jiwa, yang dengannya lairlah macam-macam perbuatan/usaha, baik atau buruknya perbuatan dengan senang, tampa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan”.

Imam Al-Ghazali dalam Nasharuddin, (2015: 208) mengatakan

„„akhlak ialah sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mnimbulkan berbagai macam perbuatan dengan gampang dan mudah, tampa memerlukan pemikiran dan pertibangan”.

(36)

Hamid Yunus (2015: 209) mengatakan “akhlak adalah ilmu tentang keutamaan dan cara mengikutinya sehingga termuat keutamaan tersebut, dan ilmu tentang keburukan dan cara menghindarinya hingga jiwa kosong darinya”.

2. Dimensi Akhlaqul karimah

Akhlakul karimah adalah pola perilaku yang di landaskan pada dan dimanfestasikan nilai-nilai iman, islam, ihsan dan amal shaleh.

Adapun Akhlaqul karimah dalam multi dimensi : a. Hubungan dengan Allah swt.

Tauhid kepada Allah, Taqwa, Berdo‟a, Dzikrullah, Tawakkal, Istigfar dan Taubat.

b. Akhlak Diri Sendiri :

Sabar, Syukur, Tawadhu‟, Benar, Amanah, Syaja‟ah dan Kana‟ah.

c. Akhlak Terhadap Keluarga.

Birrul walidain, Adil terhadap saudara, Mendidik keluarga dan Memelihara keturunan.

d. Akhlak Terhadap Masyarakat :

Ukhuwwah, Ta‟awwun, Adil, Pemurah, Penyantun, Pemaaf, menepati janji dan Sumpah Musyawarah, Wasiat di dalam kebenaran.

e. Akhlak Terhadap Alam

Memperhatikan dan merenungkan tentang penciptaan alam, memanfaatkan alam secara tidak mubazzir, Memelihara alam dari pencemaran dan kerusakan”.

(37)

24

3. Macam-Macam Akhlak

Pada dasarnya untuk menentukan baik dan buruk suatu perbuatan itu ditentukan oleh akhlaknya. Dalam Islam masalah akhlak dibagi menjadi dua yaitu:

a. Akhlak mahmudah (akhlak yang baik atau terpuji) b. Akhlak madzmuumah (akhlak buruk atau tercela)

Akhlak mahmudah yaitu akhlak yang mulia yang diridhoi oleh Allah Swt. Dengan cara mendekatkan diri kepada Allah Swt. Mematuhi segalaperintahnya dan menjauhi segala yang dilarang dengan mengikuti sunnah Rosulullah karena akan mencegah kita pada perbuatan yang mungkar. firmannya dalam surat Al-Imran (2) ayat 110:

Terjemahnya:

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.(Departemen Agama RI)

Setelah kami menganalisis subtansi pada ayat al-qur‟an di atas maka penulis dapat memahami bahwa Allah SWT mengambarkan bahwa umat Rasulullah SAW adalah umat yang terbaik yang di perintahkan untuk mencegah perbuatan yang mungkar dan menegakkan amar ma‟ruf, tetapi

(38)

kebanyakan orang ahli kitab adalah orang yang fasik di sebabkan oleh pemahaman mereka telah terpengaruh oleh kefasikan pemikiran mereka sendiri terhadap agama mereka.

Materi akhlak adalah materi yang berhubungan dengan sosialisasi (muamalah) manusia dengan sesama baik secara individu maupun kelompok, akan tetapi juga tidak boleh dilupakan bahwa masalah akhlak ini pada hakikatnya tidak terbatas pada jalinan manusia saja, melainkan juga mengatur hubungan antara hamba dengan Tuhannya.

1. Akhlak manusia terhadap Allah Swt Akhlak manusia terhadap Allah Swt. Sangat banyak sekali yakni segala sesuatu yang sesuai dengan ajaran Islam. Antara lain: taqwa, beriman kepada Allah Swt, tidak menyekutukannya, rajin beribadah, menjaga batas aturan (muraqabah), mentauhidkan Allah, cinta dan ridha, ikhlas, khauf dan raja‟, tawakal, syukur, taubat dan lainnya. Ayat yang berhubungan dengan iman antara lain: (Q. S. Al-Ahzab: 33: 71)

Terjemahnya :

“Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan Barang siapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.(Departemen Agama RI)

Setelah kami menganalisis subtansi ayat al-qur‟an di atas maka penulis dapat memahami bahwa allah swt menganjurkan kita untuk selalu

(39)

26

patuh dan taat kepada allah swt dan para rasulnya karena barang siapa yang selalu taat dan patuh pada ajaran allah swt dan rasulnya maka pada hakikatnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar di sisi allh swt.

2. Akhlak terhadap Rasulullah. Misalnya: mencintai dan memuliakan Rasul, mengikuti dan menaatinya, mengucap shalawat dan salam.

3. Akhlak manusia terhadap diri. Misalnya: shidiq, amanah, istiqamah, iffah, mujahadah, syaja’ah, tawadhu‟, malu, sabar, pemaaf, rendah

hati, optimis, dan memenuhi kebutuhan lahir maupun batin. .(Q.S Al- Baqarah: 2: 195)

Terjemahnya:

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”.(Departemen Agama RI)

Setelah kami menganalisis subtansi ayat al qur‟an di atas penulis dapat memahami bahwa allah swt menyuruh kita untuk berbuat baik dan jangan menjerumuskan diri sendiri dalam kebinasaan karena sesungguhnya allah swt menyukai orang-orang yang berbuat baik.

4. Akhlak terhadap keluarga, antara lain berbuat baik kepada ibu bapak, tidak berkata kasar, kasih sayang terhadap suami/istri, tanggungjawab terhadap anak, menjaga anak, menyayangi saudara, bersilaturahim dan lainnya. Ayat yang berkaitan dengan berbuat baik kepada kedua orang tua: (Q.S Luqman, 31: 14)

(40)

Terjemahnya :

”Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapanya, ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.(Depatemen Agama RI)

Setelah kami menganalisis subtansi ayat di atas penulis dapat memahami bahwa allah swt memeritahkan kepada kita untuk selalu berbuat baik kepada kedua orang tua kita, karna selambat-lambat waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua tahun dan hanya kepadanyalah kita kembali.

5. Akhlak manusia terhadap masyarakat antara lain: bertamu dan menerima tamu, berhubungan baik dengan tetangga, berhubungan baik dengan masyarakat dan ukhuwah Islamiyah, tidak mencela orang, tidak berbantahbantahan, memelihara lidah, tidak mengejek, menggunjing, menghina, dusta dan lain sebagainya

6. Akhlak manusia terhadap negara misalnya: musyawarah, menegakkan keadilan, dan amar ma’ruf nahi munkar.

7. Akhlak manusia terhadap makhluk lain misalnya: menyayangi binatang, memberi makan binatang peliharan, dan tidak menebang pohon sembarangan.

(41)

28

Sedangkan yang dimaksud dengan akhlak madzmuumah atau akhlak tercela adalah akhlak yang akan membawa pelaku pada kesengsaraan, contoh akhlak tercela ini adalah: sombong, ujub, kikir, riya‟, boros, dan dusta .(Q.S. Al-„Ankabut: 29: 45)

Terjemahnya:

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan‟‟.(Departemen Agama RI)

Adapun hadits tentang keutamaan akhlak antara lain:

َناَك : َلَاق ٍسَنَأ ْنَع َو اًقُلُخ ِس اَّنلا َنَسْحَا ُِّبَِّنلا

. ر هاو ,ملسم دوباو دو .

Artinya :

Anas bin Malik mengatakan “ Nabi adalah manusia yang paling baik ahlaknya”. (HR. muslim dan Abu Dawud).

Rasulullah SAW bersabda:

َيِضَر ْصاَلحا ْنِب َو ٍرْمُع ِنْب ِوَّلل ا ِدْبَع َنَعَو َّرلاَص ِوَّللا ِلْوُسَر ْنُكَيَمَل : َلَاق : اَمُهْ نَع ُوَّللا

اَف ْمَّلَسَو ِوْيَلَع ُوَّللا َأ ُمُكَنَساْحَا ْمُك ِر اَيلِخ ْنِم َّنٍا:ُلْوُقَ ي َنَكَو اًشِّحَفَ تُمَلاَو ,ًشِح

َقَلاْخ ر.

هاو

.ىزم ترلو,ملسمو,ىرالحا

Artinya :

Abdullah bin Amr Ash ra berkata. “ tidaklah Rasulullah itu orang yang keji dan tidak pula orang yang berkata keji dan beliau

(42)

bersabda : Sesungguhnya yang paling baik di antara kalian adalah orang yang paling di antara kalian ahlaknya. ( HR. Bukhari Muslim Tirmidzi).

Setelah kami menganalisis subtansi dari pada hadist di atas maka penulis dapat memahami bahwa tugas Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan risalah yang mencakup akhlak. Karena risalah yang di anjarkan Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang faktor faktor keutamaan akhlak yang mulia ini, membuat masyarakat yang belum beriman dan dengan akhlak yang baik membuat orang yang beriman bertambah imannya.

Sholat merupakan perbuatan yang dapat mencegah hal-hal yang mungkar. Demikian juga dengan ibadah yang lain seperti halnya puasa yang dapat membentuk kepribadian seseorang agar berbuat kebaikan. Melihat dari pemahaman di atas penulis menyimpulkan bahwa keutamaan akhlak ialah untuk menjadikan manusia yang berbudi luhur dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan agama.

4. Pembinaan Akhlak Siswa.

Pembinaan akhlak siswa adalah usaha yang secara konsisten dan terstruktur yang bertujuan untuk menuntun siswa pada tingkah laku yang baik dan menjauhkan tingkah laku yang buruk. Secara tidak langsung juga dapat membentengi siswa dengan moral yang baik, sehingga dapat membersihkan jiwa mereka dari sifat-sifat yang tercela.

(43)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei yang merupakan salah satu strategi penanamn nilai-nilai keagamaan dalam pembinaan akhlak siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif kualitatif yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada. Intinya adalah penelitian ini mendekskripsikan fenomena apa adanya yang diperoleh dari hasil pengelolaan data secara kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi peneliti.

B. Lokasi dan Objek penelitian

Adapun lokasi penelitian yaitu di SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Kecamatan Manuju Kabupaten Gowa. Dengan pokok pikiran karena peneliti tertarik dengan permasalahan efektifitas pembelajaran pendidikan Agama islam. Adapun objek penelitian ini ialah kepala sekolah, guru dan siswa di SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro.

C. Fokus Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam skripsi lebih di dasarkan pada strategi penanaman nilai-nilai keagamaan yang akan di peroleh dari situasi sosial (lapangan). Strategi penanaman nilai-nilai

30

(44)

keagamaan merupakan proses atau perbuatan menanamkan beberapa masalah pokok kehidupan keagamaaan yang menjadi pedoman tingkah laku keagamaan yang mana hal itu di berikan kepada siswa. Fokus yang sebenarnya dalam penelitian kualitatif diperoleh setelah peneliti melakukan grand tour observation dan grand tour question atau yang disebut dengan penjelajahan umun. Dari penjelajahan umum ini peneliti akan memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih pada tahap permukaan tentang pembinaan akhlak siswa.

Fokus juga bisa di artikan sebagai domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dengan situasi sosial. Menurut Sugiyono (2014: 209) pembatasan masalah dan topik dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat kepentingan, urgensi dan feasibility masalah yang akan dipecahkan, selain juga faktor keterbatasan tenaga, dana dan waktu.

suatu masalah di katakan penting apabila masalah tersebut tidak dipecahkan melalui penelitian akan semakin menimbulkan masalah baru.

Penelitian ini difokuskan pada :

1. Model pembinaan akhlak yang di terapkan terhadap siswa

2. Strategi dalam pembinaan dan penanaman nilai-nilai keagamaan yang di terapkan terhadap siswa

3. Hambatan yang di hadapi guru dalam penerapan strategi penanaman nilai-nilai keagamaan dalam pembinaan akhlak siswa

(45)

32

D. Deskripsi Fokus Penelitian

Gambaran fokus penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

1. Strategi penanaman nilai-nilai keagamaan adalah proses atau perbuatan menanamkan beberapa masalah pokok kehidupan keagamaaan yang menjadi pedoman tingkah laku keagamaan yang mana hal itu di berikan kepada siswa.

2. Pembinaan akhlak adalah usaha yang secara konsisten dan terstruktur yang bertujuan untuk menuntun siswa pada tingkah laku yang baik dan menjauhkan tingkah laku yang buruk.

Dengan memperhatikan pengertian kata-kata di atas, maka dapat ditarik kesimpulan dari judul bahwa strategi penanaman nilai-nilai keagamaan dalam pembinaan akhlak siswa adalah dapat menjadikan siswa mempunyai budipekerti yang baik sesuai dengan syari’at dan ajaran-ajaran islam serta dapat membentangi siswa dengan moral yang baik.

Subfokus pada deskripsi fokus tersebut dapat dilihat berdasarkan perspektif :

1. Strategi penanaman nilai-nilai keagamaan 2. Pembinaan akhlak siswa

E. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data diperoleh (Sugiyono: 220 ). Untuk memperoleh data sehubungan dengan masalah yang akan penulis teliti.

(46)

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh periset untuk menjawab masalah risetnya. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur yang terkait topik penelitian.

Perlunya sumber data yang akan memberikan informasi diantaranya yaitu:

1. Sumber data primer

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru dan siswa. Data yang diharapkan disini adalah bagaimana strategi penanaman nilai-nilai keagamaan dalam pembinaan akhlak siswa.

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumentasi sekolah SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Kab.Gowa.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan salah satu unsur yang penting dalam penelitian, karena berfungsi sebagai alat atau sarana pengumpulan data. Dengan instruan demikian instrument penelitian harus relevan dengan masalah dan aspek-aspek yang akan diteliti. Adapun instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Pedoman Observasi

Teknik ini dilakukan dengan turun langsung ke lokasi penelitian, guna meninjau dan mencatat serta mengontrol keadaan lokasi untuk

(47)

34

memperoleh data yang diperlukan. Observasi adalah: “Teknik pengumpulan data yang diambil dari perilaku subyek penelitian dan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti” (Winarno Surakhmad, 1990:

162)

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara yaitu melakukan wawancara langsung dengan orang yang dapat memberikan informasi terhadap objek yang sedang diteliti yang tidak keluar dari konteks fokus penelitian.

3. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi yaitu pengambilan data dengan dokumen- dokumen dan mencatat semua data secara langsung dari literatur dan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis/peneliti mengunakan beberapa teknik dan metode dalam memperoleh data dari responden diantaranya :

1. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mengumpulkan data diantaranya:

a. Observasi, dengan melakukan observasi secarah langsung pada objek yang diobservasi yaitu dengan mengamati secarah langsung keadaan lapangan yang akan di jadikan tempat penelitian dan berkomunikasi langsung dengan sumber informasi tentang objek peneliti, dan keadaan sekolah tersebut.

(48)

b. Wawancara/Interview, yaitu dengan melakukan wawancara langsung terhadap subjek yang menjadi objek yang akan diteliti dalam mengetahui pemahaman mereka mengenai pengaruh pemberian tugas terhadap peningkatan minat belajar.

c. Dokumentasi, yaitu dengan mengambil data-data yang ada di lapangan tersebut secara langsung, dengan jalan dicatat atau di minta pada tatausaha yang ada di sekolah tersebut sebagai pelengkap dari penelitian yang dilakukan

2. Dalam penelitian ini juga menggunakan metode pengumpulan data yaitu : Penelitian lapangan (Field Research), yaitu dengan mengumpulakan data-data dengan jalan meneliti langsung dilokasi penelitian dengan mengamati secara langsung.

H. Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pngumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data sebagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data ( Sugiyono: 241).

Triangulasi teknik, berarti peneliti penggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang sama. Peneliti penggunakan observasi partisifatif,

(49)

36

wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Nilai dari teknik pengumpulan data dengan triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh convergent (meluas), tidak konsisten atau kontradiksi. Oleh karena itu dengan menggunakan teknik triangulasi dalam pengumpulan data, maka data yang diperoleh akan lebih konsisten, tuntas dan pasti, dengan triangulasi akan lebih meningkatkan kekuatan data, bila dibandingkan dengan satu pendekatan.

(50)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri4 Manuju Satap Conggoro

Pada bagian ini penulis akan membahas sejarah berdirinya SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro, keadaan guru, keadaan siswa dan keadaan sarana dan prasarana.

1. Sejarah berdirinya

SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Kabupaten Gowa merupakan lembaga pendidikan menengah pertama yang berada dibawah naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah ini berdiri pada tahun 2008 dan mengalami pergantian kepala sekolah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut:

1. Djamali 2008 – 2010

2. Marham, S.Pd 2010 – 2013

3. Mawardi,S.Pd.,M.Si 2013 - sekarang

Sekolah ini pertama masih menumpang pada sekolah SD Impres Conggoro. Dalam sejarah perkembangan SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro terus berbenah diri sehingga di bangunnya gedung sendiri pada tanggal 23 Desember 2008 dari bantuan luar negri yakni Australia.

37

(51)

38

Pada awalnya sekolah ini dibantu oleh tenaga pengajar dari SD Impres Conggoro, Kemajuan demi kemajuan yang berkembang disekolah ini hingga saat ini mempunyai guru tetap (PNS) sebanyak 4 orang.

2. Profil Sekolah

1. Nama Sekolah :SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro

2. NPSN :40314459

3. Alamat Sekolah :Desa Tamalate Kecamatan Manuju

4. Status Sekolah :Negeri 5. Status Pembinaan :Potensial

6. Luas Lahan/Tanah :4711 meter persegi 7. Status Kepemilikan :milik Sendiri

8. Nilai Akreditasi Sekolah : C

Inilah sejarah berdirinya SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Kabupaten Gowa yang peneliti terankan dalam skripsi ini. Mudah- mudahan dengan keterangan tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu bahan didalam usaha untuk mengetahui dengan jelas mengenai sejarah berdirinya SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Kabupaten Gowa dan mudah-mudahan sekolah tersebut dapat berkembang sebagaimana yang diharapkan oleh pemerintah, masyarakat dan Negara.

(52)

3. Visi dan Misi Sekolah SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Visi

“Tercapainya manusia yang santun berakhlak, berkualitas dan unggul dalam prestasi”

Misi

 Tercapainya insan sekolah berperilaku sesuai dengan nilai- nilai agama.

 Tercapainya manusia yang negeri 4 Manuju Satap Conggoro

berperilaku sesuai dengan norma-norma dalam kehidupan bermasyarakat.

 Tercapainya manusia yang berilmu pengetahuan dan

mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Tahun 2016

4. Grafik SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro

Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Tahun 2016

0 20 40 60 80 100

Grafik Jumlah Siswa SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Kec. Manuju Kab. Gowa Dari Tahun

Ke Tahun

(53)

40

Grafik diatas dapat menunjukkan jumlah siswa SMP Negeri 4 Manuju Satap conggoro Kec. Manuju Kab. Gowa dari tahun 2008 sampai 2016 jumlah siswanya mengalami peningkatan.

5. Keadaan Guru

Guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam proses pembelajaran, Karena guru tidak diharapkan hanya sekadar mengajar tetapi bagaimana dia menjadi contoh tauladan bagi siswanya, sehingga siswanya tidak hanya memiliki ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki akhlak mulia.

Keadaan guru di SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro, dapat dikatakan cukup baik walau masih perlu dimaksimalkan agar lebih berkualitas lagi, ini bisa diliat dari jenjang pendidikan dan jurusannya masing-masing. Hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan siswa, karena setiap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yang memang dari jurusannya, seperti halnya bidang studi pendidikan agama islam yang diajarkan oleh guru yang berasal dari jurusan PAI sehingga kebutuhan siswa tentang agama dapat terpenuhi.

Untuk dapat mengetahui keadaan guru di SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Keadaan Guru Di SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro

No Nama L

/P Jabatan Bidang studi

1 Mawardi, S.Pd., M.Si L Kepala Sekolah

2 Ferawati, S.Pd P Wakasek IPA

3 Muh. Haril, S.Pd L

Ketua Urusan Sarana dan Prasarana

Bahasa indonesia 4 Nurhayati, S.Pd P Ketua Urusan

Kurikulum

Matematika 5 Nurdin, S.Pd L KU Kesiswaan PKN

(54)

6 Jusman, S.Pd L Guru Penjaskes 7 Rani Maharani Bakri,

S.Pd P Guru PAI

8 Nursiah, S.Pd P Guru IPS

9 Nurul Hidayat, S.Pd L Guru Bahasa Inggris

10 Rosniwati, S.Pd P Guru SBK

Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Tahun 2016

Tabel keadaan guru diatas dapat menunjukkan jumlah guru di SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Kab. Gowa cukup memadai untuk pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

6. Struktur Organisasi SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Sruktur Organisasi SMP Negeri 4 Manuju Satap Congggoro

kec. Manuju Kab. Gowa

Kec. Manuju Kab. Gowa

Keterangan :

Garis Komando --- Garis Koordinasi

Sumber Data: Kantor Tata Usaha SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro tahun 2016

Kepala Sekolah

Mawardi, S.Pd., M.Si NIP : 19691231 199107 1 001 Komite Sekolah

Manyinta NIP: -

Ferawati, S.Pd NIP : 19870506 201001 2 027

Sabintang NIP : -

Urusan kesiswaan Wakil Kepala Sekolah

Muhammad Haril, S.Pd NIP : -

Nurdin, S.Pd

NIP : 19760809 201001 1 014 Nurhayati, S.Pd

NIP : -

URS Sarana & Prasarana Kurikulum

Siswa-Siswi

Guru-Guru Mata Pelajaran Wali Kelas

Kaur Tata Usaha

Gambar

Grafik Jumlah Siswa SMP Negeri 4 Manuju Satap  Conggoro Kec. Manuju Kab. Gowa Dari Tahun
Grafik  diatas  dapat  menunjukkan  jumlah  siswa  SMP  Negeri  4  Manuju Satap conggoro Kec
Tabel  keadaan  guru  diatas  dapat  menunjukkan  jumlah  guru  di  SMP Negeri 4 Manuju Satap Conggoro Kab

Referensi

Dokumen terkait

Pengantar Tugas Akhir: Jurusan Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret Surakarta. Biliar adalah sebuah cabang olahraga yang masuk dalam kategori

Semakin besar ukuran butiran sedimen tersebut maka kecepatan arus yang dibutuhkan juga akan semakin besar untuk mengangkut partikel sedimen tersebut (Tampubolon, 2010

Facilitating market transactions • Land rental markets.. •

Perekonomian kota Medan mulai tampak sejak kedatangan bangsa asing dan mulai membuka lahan perkebunan tembakau pada tahun 1864, sebagai pekerja didatangkan buruh dari luar

tegangan tarik patah (σp) tertinggi yaitu spesimen tanpa perlakuan sebesar 243,35 MPa, sedangkan nilai tegangan tarik patah (σp) terendah yaitu spesimen dengan

Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti dari membuat hipotesis dan implikasi secara

Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zelmiyanti dan Anita (2015) yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi dan Peran Auditor Internal Terhadap Pencegahan

Dalam konteks pembahasan tentang analisis data untuk peningkatan proses dengan menggunakan teknik-teknik statistika, termilogi kualitas didefinisikan sebagai