• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 di Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Penelitian ini dilakukan sesuai kesepakatan peneliti dengan pihak sekolah dan akan dilakukan pengambilan sampel atau pemberian kuisioner pada semester ganjil yaitu bulan Oktober-November 2021. Populasi studi didapatkan dari populasi target dengan beberapa ketentuan atau ketetapan berupa kriteria inklusi dan ekslusi sebagai berikut:

1. Kriteria inklusi: a) Merupakan Siswa SMAN 1 Kota Surakarta yang statusnya aktif dan mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran akademik yaitu kegiatan belajar, mengerjakan tugas – tugas individu dan kelompok serta mengikuti ujian sekolah secara berkala; b) Siswa memiliki alat komunikasi seperti Komputer, Laptop, Handphone, Tablet, dan Layanan Jaringan Konektivitas; c) Siswa dalam kondisi sehat

2. Kriteria eksklusi: a) Responden yang tidak mengisi keseluruhan butir pertanyaan dalam kuisioner secara lengkap; b) Siswa tidak memiliki alat perangkat pendukung pembelajaran daring; c) Siswa yang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran secara penuh seperti sakit, delegasi tugas, mengikuti lomba; d) Pernah didiagnosis oleh psikiater memiliki gangguan psikis

Berdasarkan hasil penghitungan dengan rumus-rumus ini disimpulkan penelitian akan membutuhkan 93 sampel yang terdiri dari 3 kelompok siswa yang terdiri dari 3 angkatan yang berbeda yaitu angkatan 2022, 2023, dan 2024.

Didapatkan jumlah sampel di masing-masing kelompok sama karena jumlah persebaran populasi di tiap angkatan juga relatif sama atau proporsional. Maka dari itu penelitian ini termasuk golongan proportionate stratified random

(2)

29

sampling (Martono, 2011). Semua responden sudah melalui proses

randomisasi dan penyesuaian kriteria.

Tingkat psikopatologi stress dengan sistem pembelajaran daring pada situasi pandemi Covid 19 Siswa SMA bahwa responden penelitian dikategorisasikan menjadi 2 jenis kelamin pada siswa SMA. Sampel penelitian yang digunakan peneliti berjumlah 93 yang dibagi menjadi 26 subyek pada pria dan 67 wanita. Tingkat stress pada jenis kelamin pria 11 orang (42%) dan wanita juga berjumlah 25 orang (37%). Responden penelitian dikategorisasikan 3 kelas pada siswa SMA. Sampel penelitian yang digunakan peneliti berjumlah 93 yang dibagi menjadi 31 subyek pada setiap kelas. Tingkat stress pada anak kelas 10 yaitu sebanyak 12 orang (39%). Kelas 11 sebanyak 12 orang (39%) dan kelas sebanyak 12 orang (39%). Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Inama (2021) mengenai gambaran tingkat stress mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dalam sistem pembelajaran daring pada era pandemic Covid-19 menjelaskan bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami tingkat stress sedang 49,1%, stress ringan 29,1%, berat 19,1% dan stress sangat berat 2,7%. Berdasarkan umur, tingkat stres paling tinggi terdapat pada mahasiswa yang berumur 20 tahun, yaitu 37%. Berdasarkan jenis kelamin, tingkat stres didapatkan pada mahasiswa perempuan (61,1%), danpada mahasiswa laki-laki (38,9%). Berdasarkan angkatan, tingkat stres paling tinggi terdapat pada mahasiswa angkatan 2019 (35,2%). Kesimpulan:

Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara mengalami stress sedang dalam sistem pembelajaran daring pada era pandemi COVID-19, dengan mahasiswa berumur 20 tahun, berjenis kelamin perempuan, dan berada pada angkatan 2019 memiliki prevalensi tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan karakteristik lainnya.

Tingkat psikopatologi kecemasan dengan sistem pembelajaran daring pada situasi pandemi Covid 19 Siswa SMA bahwa responden penelitian

(3)

30

dikategorisasikan menjadi 2 jenis kelamin pada siswa SMA. Sampel penelitian yang digunakan peneliti berjumlah 93 yang dibagi menjadi 26 subyek pada pria dan 67 wanita. Tingkat kecemasan pada jenis kelamin pria sebanyak 7 orang (27%) dan wanita juga berjumlah 22 orang (33%). Responden penelitian dikategorisasikan 3 kelas pada siswa SMA. Sampel penelitian yang digunakan peneliti berjumlah 93 yang dibagi menjadi 31 subyek pada setiap kelas. Tingkat kecemasan pada anak kelas 10 yaitu sebanyak 10 orang (32%). Kelas 11 sebanyak 11 orang (35%) dan kelas 12 berjumlah 8 orang (26%). Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Bonaria (2021) mengenai gangguan kesehatan mental yang disebabkan oleh pendidikan jarak jauh terhadap mahasiswa selama pandemic Covid-19 ditemukan hasil pembelajaran jarak jauh atau daring terhadap mahasiswa menimbulkan dampak diantaranya gangguan kejiwaan seperti cemas, gangguan kepribadian dan depresi. Faktor yang menyebabkan terjadinya gangguan kejiwaan adalah terbatasnya aktivitas sosial dalam masyarakat memberikan pengaruh kepada kejiwaan.

Tingkat psikopatologi depresi dengan sistem pembelajaran daring pada situasi pandemi Covid 19 Siswa SMA bahwa responden penelitian dikategorisasikan menjadi 2 jenis kelamin pada siswa SMA. Sampel penelitian yang digunakan peneliti berjumlah 93 yang dibagi menjadi 26 subyek pada pria dan 67 wanita. Tingkat depresi pada jenis kelamin pria sebanyak 8 orang (31%) dan wanita juga berjumlah 20 orang (30%). Responden penelitian dikategorisasikan menjadi 3 kelas pada siswa SMA. Sampel penelitian yang digunakan peneliti berjumlah 93 yang dibagi menjadi 31 subyek pada setiap kelas. Tingkat persentase depresi pada anak kelas 10 sebanyak 9 orang (29%).

Kelas 11 sebanyak 8 orang (26%) dan kelas 12 berjumlah 11 orang (35%).

Tingkat depresi terkait dengan pembelajaran daring sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Islam et al., 2020) mengatakan bahwa gejala depresi yang di derita oleh para siswa-siswi di Bangladesh akibat pandemi Covid 19 ini mulai dari depresi ringan sampai depresi berat sebesar

(4)

31

(82,42%).Kesimpulannya, terdapat tingkat depresi siswa-siswi selama menjalani pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19 di Bangladesh hal ini disebabkan karena ketidak jelasan dari kegiatan akademik di sekolah, takut tertinggal pelajaran di sekolah dan tidak bisanya melakukan kegiatan secara bebas di lingkungan.

Pada penelitian ini saat dilakukan pemisahan sesuai karakteristik seperti jenis kelamin dan angkatan. Didapatkan hasil stress yaitu dengan jumlah 36 orang (38%) dan jumlah normal atau tidak mengalami stress yaitu 57 orang (62%), hasil kecemasan yaitu dengan jumlah 29 orang (31%) dan jumlah normal atau tidak mengalami kecemasan yaitu 64 orang (69%), lalu pada hasil depresi yaitu dengan jumlah 28 orang (30%%) dan jumlah normal atau tidak mengalami depresi yaitu 65 orang (70%). Dalam hal ini didapatkan yang tidak mengalami psikopatologi lebih dominan dibandingkan dengan yang mengalami psikopatologi, namun pada hasil yang tidak dominan ini gambaran psikopatologi yang muncul memiliki hasil nilai atau skor yang cukup tinggi dengan standar keparahan yang cukup tinggi. Para siswa dalam hal ini system pembelajaran daring yang sudah dilakukan hamper 2 tahun ini. Dimana para siswa dan siswi juga sudah lebih dapat beradaptasi dan lebih mudah menjalani keseharian belajar sekolah walaupun masih sering didapati adanya perubahan- perubahan peraturan secara mendadak.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti mengenai pembelajaran sistem daring pada masa pandemi memberikan dampak psikopatologi siswa berupa stress, cemas dan depresi dikarenakan metode pembelajaran yang diberikan oleh guru cenderung monoton atau membosakan seperti pada pembelajaran menggunakan power point yang hanya berisikan kalimat saja kemudian tidak adanya inovasi yang dapat membuat siswa menjadi kurang tertarik dan dalam hal ini menjadi pemicu kurangnya pemahaman dari siswa sendiri yang menjadi faktor timbulnya kecemasan, stress maupun depresi pada saat akan menghadapi ujian atau saat

(5)

32

pemberian tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh siswa. Keterbasan akses internet atau tidak stabilnya koneksi internet juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu kecemasan, stress dan depresi pada siswa dengan sistem pembelajaran daring. Hasil dari penelitian (Rodrigues, B, M 2020) menunjukkan bahwa setelah para siswa dilakukan evaluasi untuk pembelajaran daring selama periode pandemi menunjukkan bahwa tingkat kecemasan, depresi, dan stres yang jauh lebih tinggi, dibandingkan dengan para siswa pada masa-masa normal sehingga dapat dikatakan bahwa pandemi memiliki efek psikologis negatif pada siswa.

(6)

33 B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang diperoleh oleh peneliti dalam melakukan penelitian adalah:

1. Penelitian ini hanya dilakukan di satu sekolah sehingga hasil penelitian tidak merepresentasikan kejadian psikopatologi secara umum.

2. Perbedaan pemahaman siswa terhadap pertanyaan dapat menimbulkan bias.

3. Minimnya jurnal atau pun penelitian tentang tingkat psikopatologi dengan pembelajaran secara daring.

4. Dikarenakan penelitian ini pada saat pengambilan data dengan kuisioner dilakukan melalui satu pintu saja maka dari itu bisa didapatkan pengisian kuisioner yang tidak sesuai.

(7)

34 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengunakan metode observasional deskriptif terhadap 93 siswa di SMAN 1 Kota Surakarta diperoleh hasil yaitu adanya gambaran tingkat psikopatologi dengan tingkat stress selama dilakukannya sistem pembelajaran daring pada situasi pandemic covid 19 merupakan kejadian psikopatologi yang paling banyak terjadi dibandingkan kecemasan dan depresi.

B. Saran

1. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi refrensi bagi penelitian yang akan datang dengan sampel yang lebih banyak terkait dengan tingkat psikopatologi dengan sistem pembelajaran daring pada situasi pandemi covid 19 siswa SMA sehingga hasil dan penjelasan yang diperoleh lebih komprehensif dan rinci.

2. Diharapkan penelitian ini mampu memberikan manfaat bagi orang tua, siswa, maupun guru mengenai pentingnya mengelola kesehatan mental untuk mencegah terjadinya depresi, kecemasan dan stress selama pembelajaran daring di masa pandemi.

3. Sesuai dengan hasil yaitu dimana adanya gambaran psikopatologi dalam hal ini diharapkan pihak sekolah dapat memberikan penanganan lebih lanjut terhadap siswa nya.

4. Untuk peneliti selanjutnya lebih dilakukan survey yang lebih mendalam lagi agar hal- hal seperti pengambilan data yang dilakukan menggunakan satu pintu dapt di antisipasi.

5. Mencari multifaktor yang dapat menjadi pemicu munculnya psikopatologi

Referensi

Dokumen terkait

Dampak atau manfaat yang dapat diambil dari pengenalan kembali bahasa daerah pada anak-anak sejak dini adalah: pertama, bahasa daerah terhindar dari kepunahan karena

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai penerapan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan fungsi sumber daya manusia apakah sudah berjalan dengan

Kemudian pada penentuan kadar abu didapatkan 12,03%, dalam percobaan kali ini terjadi kesalahan karena data yang di dapatkan tidak sesuai dengan Standar Nasional

1) Bagi auditor agar memberikan tambahan pengetahuan dan informasi mengenai pentingnya pengaruh locus of control, emotional quotient, skeptisme dan kompleksitas

yang diam eaktor kartini 2001-20010 dirasa cukup EMBAHASA utput program angkum dalam ebut kemudian m gambar 1 s/ k Pemanfaatan grafik 1 dia atan reaktor m ada tahun 200 mpa yang

Membantu manajer personalia dan umum merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan, melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam bidang personalia ke arah kinerja terbaik

▪ MENDAPAT REKOMENDASI DESA YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK MENURUNKAN RISIKO COVID-19 ▪ MENDAPAT INFORMASI RS TERDEKAT [RUJUKAN DAN.. NON RUJUKAN] DARI

Memberikan informasi kepada mahasiswa di FKM UIEU tentang hubungan antara Status Gizi, Asupan Energi serta Protein dan Umur Menarche siswi Strada Budi Luhur Usia 9 – 13 Tahun.