• Tidak ada hasil yang ditemukan

KODE 1.1. Kurikulum sudah sesuai dan relevan Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KODE 1.1. Kurikulum sudah sesuai dan relevan Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

KODE

11

1.1. Kurikulum sudah sesuai dan relevan

111

1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP

999 Aspek

1111

[1]. Untuk selain SMK, kelompok mata pelajaran dalam dokumen KTSP:

111111 111112 111113 111114 111115 111116

11112 Untuk SMK, kelompok mata pelajaran dalam dokumen KTSP:

111121 111122 111123 111124

1112

[2]. Struktur Kurikulum

11121

11122 11123 11124 11125 11126 11127 11128 11129 111210 111211

1113

[3]. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum:

11131

(2)

11132 11133 11134 11135 11136 11137 11138 11139 111310

1114

[4]. Prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum:

11141 11142 11143 11144 11145 11146 11147 11148 11149 111410 111411

1115

[5]. Alokasi waktu dalam dokumen KTSP memuat:

11151 11152 11153 112

1121

[6]. Kurikulum muatan lokal mempertimbangkan:

11211 11212 11213 11214

1.1.2. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi

budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran

(3)

11215 11216 11217 11218

113

1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi peserta didik

1131

[7]. Sekolah merencanakan program remedial:

11311

1132

[8]. Sekolah merencanakan program pengayaan:

11321

12

1.2. Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik

121

1211

[9]. Kegiatan Bimbingan Konseling diorganisasikan ke dalam tahapan:

12111 12112 12113 12114 12115 12116 122

1221

[10]. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler disesuaikan dengan:

12211 12212 12213 12214 12215 12216 12217 12218

1222

[11]. Kegiatan ekstra kurikuler diorganisasikan ke dalam tahapan:

12221 12222

1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik

1.2.2. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi

peserta didik

(4)

12223 12224

(5)

STANDAR ISI

1.1. Kurikulum sudah sesuai dan relevan

Sekor

1.1.1. Pengembangan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan menggunakan panduan yang disusun BSNP

[1]. Untuk selain SMK, kelompok mata pelajaran dalam dokumen KTSP:

Agama dan akhlak mulia

Kewarganegaraan dan kepribadian Ilmu pengetahuan dan teknologi Estetika

Jasmani, olah raga, dan kesehatan Muatan lokal

Untuk SMK, kelompok mata pelajaran dalam dokumen KTSP:

Kelompok mata pelajaran normatif Kelompok mata pelajaran adaptif Kelompok mata pelajaran produktif Muatan lokal

[2]. Struktur Kurikulum

Penambahan jam pelajaran maksimum 4 jam pelajaran setiap minggu

Untuk SMP, SMA, dan SMK, mengakomodasi kegiatan tatap muka, terstruktur, dan tugas mandiri (SKS) Pemanfaatan TIK

Pemerkayaan dengan kurikulum dari sekolah maju di dalam negeri Pemerkayaan dengan kurikulum dari negara maju

Memuat standar isi dan standar kompetensi lulusan yang diperkaya dengan kurikulum dari negara maju

Pembelajaran matematika, sains, teknologi informasi dan komunikasi, teknologi dasar, dan bahasa Inggris yang mengandung ranah kognitif pengetahuan, penerapan, dan penalaran Pengembangan diri

Muatan kompetensi yang dipersyaratkan industri nasional Muatan kompetensi yang dipersyaratkan industri internasional

[3]. Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum:

Pendidikan karakter bangsa menyatu dalam seluruh mata pelajaran

8 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri untuk SD/MTs/10 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri untuk SMP/MTs/16 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri untuk SMA/MA kelas X/13 mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri untuk SMA/MA kelas XI-XII/10 mata pelajaran wajib, muatan lokal dan pengembangan diri untuk SMK/MAK

(6)

Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya Beragam dan terpadu

Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Relevan dengan kebutuhan kehidupan

Menyeluruh dan berkesinambungan Belajar sepanjang hayat

Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Diperkaya dengan pengembangan kurikulum dari negara maju

Proses pengembangan KTSP mengadopsi sistem kurikulum dari negara maju

[4]. Prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum:

Didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi Dilaksanakan dengan menegakkan pilar belajar

Memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan Dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai

Diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan Dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah

Kemanfaatan kurikulum yang dikembangkan menjadi rujukan bagi pengembangan kurikulum sekolah lain Dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia

Mengembangkan program dan budaya kompetitif, kolaboratif dan semangat kewirausahaan yang dilandasi moral dan etika tinggi

Mengembangkan pemahaman lintas budaya dan penguasaan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya secara aktif

[5]. Alokasi waktu dalam dokumen KTSP memuat:

Alokasi waktu satu jam pelajaran (1 jam pelajaran adalah 35 menit untuk SD/MI/1 jam pelajaran adalah 40 menit untuk SMP/MTs/1 jam pelajaran 45 menit untuk SMA/MA) Minggu efektif dalam 1 tahun (2 semester) adalah 34-38 minggu

[6]. Kurikulum muatan lokal mempertimbangkan:

Karakteristik daerah

Kebutuhan sosial masyarakat Kondisi budaya

Integrasi dengan mata pelajaran lain

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran

Jumlah jam pertahun untuk SD/MI kelas I –III: 516-612 jam/th; untuk SD/MI kelas IV-VI: 635–709 jam/th; untuk SMP/MTs kelas VII-IX: 725-811 jam/th; untuk SMA/MA kelas X-XII: 969-1111,5 jam/th; untuk SMK/MAK kelas X-XII: 1026 jam/th

1.1.2. Kurikulum dibuat dengan mempertimbangkan karakteristik daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi

budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran

(7)

Usia peserta didik Kebutuhan pembelajaran

Isi yang dapat dijadikan rujukan bagi pengembangan kurikulum sekolah lain Keunggulan lokal yang memiliki daya saing internasional

1.1.3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan pengayaan bagi peserta didik

[7]. Sekolah merencanakan program remedial:

Ya

[8]. Sekolah merencanakan program pengayaan:

Ya

1.2. Sekolah menyediakan kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik

[9]. Kegiatan Bimbingan Konseling diorganisasikan ke dalam tahapan:

Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi

Fasilitasi pengembangan diri peserta didik untuk pengembangan karir Pertimbangan potensi kasus setiap individu peserta didik

Fasilitasi pengembangan diri peserta didik untuk membangun wawasan internasional

[10]. Pengembangan kegiatan ekstra kurikuler disesuaikan dengan:

Bakat Minat Gender

Potensi setiap individu peserta didik Tingkat perkembangan (usia) Budaya setempat

Lingkungan setempat Lingkungan internasional

[11]. Kegiatan ekstra kurikuler diorganisasikan ke dalam tahapan:

Perencanaan Pelaksanaan

1.2.1. Sekolah menyediakan layanan bimbingan dan konseling untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik

1.2.2. Sekolah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler untuk memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi

peserta didik

(8)

Evaluasi Tindak lanjut

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

KODE

21

2.1. Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar

211

999 Aspek

2111

[12]. Acuan pengembangan silabus:

21111 21112 21113 21114 21115 21116 21117

2112

[13]. Kelengkapan silabus mata pelajaran

21121

21122

2113

[14]. Muatan komponen dalam silabus sebagai acuan pengembangan RPP

21131

21132 21133 21134 21135 21136 21137 21138 21139 211310

212

2.1.2. Pengembangan Silabus dilakukan guru secara mandiri atau berkelompok

2121

[15]. Pengembangan silabus dilakukan:

21211

2.1.1. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Panduan

KTSP

(14)

21212 21213 21214 21215

22

2.2. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik

221

2211

[16]. Review RPP dilakukan:

22111 22112

2212

[17]. Prinsip-prinsip penyusunan RPP:

22121 22122 22123 22124 22125 22126 22127 22128

2213

[18]. Dokumen RPP mencakup komponen-komponen:

22131 22132 22133 22134 22135 22136 22137 22138 22139 221310

2.2.1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan

pembelajaran

(15)

221311 221312 221313 221314 221315

222

2.2.2. RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik

2221

[19]. Penyusunan RPP memperhatikan karakteristik:

22211 22212 22213 22214 22215 22216 22217 22218 22219 222110 222111 222112 222113 222114 222115 222116 222117 222118

23

2.3. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat

231

2.3.1. Peserta didik dapat mengakses buku teks, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran dengan mudah

2311

[20]. Peserta didik dapat mengakses dengan mudah sumber-sumber belajar:

23111

(16)

23112 23113 23114 23115 23116 23117

232

2.3.2. Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didik

2321

[21]. Prosedur pemilihan bahan ajar/panduan pelajaran melalui:

23211 23212 23213 23214 23215

2322

[22]. Ketersediaan sumber belajar:

23221 23222 23223 23224 23225 23226 23227 23228

2323

[23]. Pemanfaatan sumber belajar:

23231 23232 23233 23234 23235 24

2.4. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,

kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik

(17)

241

2411

[24]. Tahapan pelaksanaan pembelajaran:

24111 24112 24113 24114 24115

2412

[25]. Kegiatan pendahuluan:

24121 24122 24123 24124 24125 24126 24127

2413

[26]. Kegiatan inti pembelajaran:

24131 24132 24133 24134 24135 24136 24137 24138 24139 241310 241311

2414

[27]. Kegiatan penutup:

24141

2.4.1. Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang interaktif,

inspiratif, menyenangkan, dan menantang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup

(18)

24142 24143 24144 24145 24146 242

2421

[28]. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh guru:

24211 24212 24213 24214 24215

2422

[29]. Kegiatan elaborasi yang dilakukan oleh guru:

24221 24222 24223 24224 24225 24226 24227 24228 24229

2423

[30]. Kegiatan konfirmasi yang dilakukan oleh guru:

24231 24232 24233 24234 24235 24236

2.4.2. Para peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta

mendapatkan konfirmasi

(19)

24237 24238 24239

25

2.5. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan

251

2.5.1. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran

2511

[31]. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran mencakup tahap-tahap:

25111 25112 25113 25114 252

2521

[32]. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara:

25211 25212 25213 25214

2522

[33]. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan oleh:

25221 25222 25223 25224 25225 25226

2.5.2. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala

Sekolah dan Pengawas

(20)

STANDAR PROSES

2.1. Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar

Sekor

[12]. Acuan pengembangan silabus:

Standar Isi

Standar Kompetensi Lulusan

Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Situasi dan kondisi sekolah Tuntutan global

Standar Kompetensi Lulusan memiliki daya saing internasional

[13]. Kelengkapan silabus mata pelajaran

Semua mata pelajaran memiliki silabus Sebagian mata pelajaran memiliki silabus

[14]. Muatan komponen dalam silabus sebagai acuan pengembangan RPP

Identitas mata pelajaran atau tema pelajaran

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Indikator pencapaian kompetensi Materi ajar

Kegiatan pembelajaran yang memuat pendidikan budaya dan karakter Penilaian hasil belajar yang memuat pendidikan budaya dan karakter Alokasi waktu

Sumber belajar

Standar lembaga/sekolah unggulan di negara maju

2.1.2. Pengembangan Silabus dilakukan guru secara mandiri atau berkelompok

[15]. Pengembangan silabus dilakukan:

Berkelompok dalam KKG atau MGMP dari beberapa sekolah/madrasah di kabupaten/kota

2.1.1. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Panduan

KTSP

(21)

Berkelompok sesuai mata pelajaran di tingkat sekolah/madrasah Para guru secara mandiri

Guru mengadopsi dan/atau mengadaptasi silabus lembaga/sekolah unggulan di negara maju Upaya pengembangan silabus berdampak (berpengaruh) pada peningkatan mutu peserta didik

2.2. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik

[16]. Review RPP dilakukan:

Oleh guru

Oleh guru bersama para ahli

[17]. Prinsip-prinsip penyusunan RPP:

RPP dikembangkan berdasarkan silabus

RPP disusun untuk setiap KD untuk satu pertemuan atau lebih Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

Mendorong partisipasi aktif peserta didik Mengembangkan budaya membaca dan menulis Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

Memiliki keterkaitan dan keterpaduan dengan pembelajaran Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

[18]. Dokumen RPP mencakup komponen-komponen:

Identitas mata pelajaran Standar kompetensi Kompetensi dasar

Indikator pencapaian kompetensi Tujuan pembelajaran

Materi ajar

Alat dan sumber belajar Alokasi waktu

Metode atau model pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang memuat pendidikan budaya dan karakter

2.2.1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan pada prinsip-prinsip perencanaan

pembelajaran

(22)

Kegiatan pendahuluan pembelajaran

Kegiatan inti pembelajaran yang mencakup eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi Penutup

Penilaian hasil belajar

Tindak lanjut hasil penilaian (remedial; pengayaan)

2.2.2. RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik

[19]. Penyusunan RPP memperhatikan karakteristik:

Gender

Kemampuan awal Tingkat intelektual Minat

Motivasi belajar Bakat

Potensi

Kemampuan sosial Emosi

Gaya belajar Kebutuhan khusus Kecepatan belajar Latar belakang budaya Norma

Nilai karakter di SKL satuan pendidikan Lingkungan peserta didik

Pertimbangan ketercapaian KD dengan mengacu pada kesetaraan dengan sekolah mitra dari sekolah di negara maju Direview bersama para ahli

2.3. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat

2.3.1. Peserta didik dapat mengakses buku teks, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran dengan mudah

[20]. Peserta didik dapat mengakses dengan mudah sumber-sumber belajar:

Buku teks

(23)

Buku pengayaan Buku referensi

Sumber belajar lain yang relevan

Buku dan sumber belajar lainnya dari sekolah mitra dari negara maju yang mendukung ketercapaian KD dengan substansi yang selaras Buku elektronik

Referensi online dan situs pembelajaran yang relevan

2.3.2. Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didik

[21]. Prosedur pemilihan bahan ajar/panduan pelajaran melalui:

Dipilih oleh guru sendiri Melalui rapat guru

Melalui pertimbangan komite sekolah/madrasah Menyesuaikan kebutuhan peserta didik sendiri

Menyesuaikan dengan buku rujukan sekolah unggulan dari negara maju

[22]. Ketersediaan sumber belajar:

Buku teks pelajaran Buku panduan pendidik Buku pengayaan Buku referensi

Alam sekitar yang relevan

Buku dan sumber belajar lainnya dari sekolah mitra dari negara maju yang mendukung ketercapaian KD dengan substansi yang selaras Buku sekolah elektronik

Materi pembelajaran yang diunduh dari situs yang relevan

[23]. Pemanfaatan sumber belajar:

Dalam pembelajaran di kelas (tugas terstruktur) Dalam pembelajaran di luar kelas (tugas mandiri)

Dalam pembelajaran dengan sekolah lain pada wilayah dalam negeri Dalam pembelajaran dengan sekolah mitra dari negara maju

Untuk menginspirasi kreativitas berkompetisi di tingkat wilayah, nasional, dan internasional

2.4. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif, inspiratif, menyenangkan,

kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik

(24)

[24]. Tahapan pelaksanaan pembelajaran:

Kegiatan pendahuluan Kegiatan inti

Kegiatan penutup

Kegiatan yang menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi Kegiatan yang diperkaya dengan model/media pembelajaran inovatif

[25]. Kegiatan pendahuluan:

Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran

Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai

Memberikan permasalahan kontekstual terkait dengan materi yang dipelajari Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus

Memperkaya dengan model pembelajaran inovatif dari sekolah unggulan di negara maju Memfasilitasi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi

[26]. Kegiatan inti pembelajaran:

Untuk mencapai kompetensi dasar

Menghubungkan konsep yang dipelajari dengan permasalahan kontekstual Melakukan kegiatan eksplorasi

Melakukan kegiatan elaborasi Melakukan kegiatan konfirmasi

Mendorong peserta didik berpartisipasi aktif

Memberikan ruang untuk prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

Memberikan ruang bagi bakat, minat, kebutuhan fisik, dan psikologis peserta didik Diperkaya dengan model pembelajaran inovatif dari sekolah unggulan di negara maju Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran

Melatihkan kemampuan peserta didik meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik

[27]. Kegiatan penutup:

Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran

2.4.1. Para guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang interaktif,

inspiratif, menyenangkan, dan menantang mencakup kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup

(25)

Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Merencanakan kegiatan tindak lanjut

Menyampaikan rencana pembelajaran atau materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya Melaksanakan penilaian dengan merujuk pada sekolah unggulan di negara maju

[28]. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh guru:

Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain yang relevan

Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dan guru, lingkungan, dan sumber belajar lain yang relevan Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

Memfasilitasi peserta didik untuk melakukan eksplorasi di kelas, perpustakaan, laboratorium, studio, lapangan, atau tempat lain yang relevan

[29]. Kegiatan elaborasi yang dilakukan oleh guru:

Membiasakan peserta didik membaca dan menulis melalui beragam tugas yang bermakna

Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak secara rasional

Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif

Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar

Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok

Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri

[30]. Kegiatan konfirmasi yang dilakukan oleh guru:

Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun pujian/penghargaan terhadap keberhasilan peserta didik Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai cara yang relevan

Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar

Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar Membantu menyelesaikan masalah

2.4.2. Para peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk melakukan ekplorasi dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi

Mendorong peserta didik mencari informasi yang luas dan mendalam tentang topik/tema materi yang dipelajari dengan menerapkan prinsip belajar dari berbagai sumber yang relevan

(26)

Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh

Mmemberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif

2.5. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan

2.5.1. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran

[31]. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran mencakup tahap-tahap:

Perencanaan Pelaksanaan

Penilaian hasil pembelajaran

Tindak lanjut hasil penilaian pembelajaran

[32]. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara:

Insidental Berkala Terencana Berkelanjutan

[33]. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan oleh:

Kepala sekolah Pengawas Teman sejawat

Melibatkan peserta didik

Kepala sekolah dan pengawas sekolah serta stake-holders pendidikan lainnya (terutama orang tua) Tim supervisor dari sekolah unggulan di negara maju

2.5.2. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkelanjutan oleh Kepala

Sekolah dan Pengawas

(27)
(28)
(29)

2.2.2. RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik

2.3.1. Peserta didik dapat mengakses buku teks, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran dengan mudah

(30)

2.3.2. Guru menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain selain buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi peserta didik

(31)
(32)
(33)

2.5.1. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan pada setiap tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran

(34)
(35)
(36)

2.2.2. RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik

(37)
(38)
(39)
(40)
(41)

KODE

31

3.1. Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan

311

3.1.1. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL

999

Aspek

3111

[34]. Hasil belajar peserta didik mencapai target yang ditetapkan KKM pada:

31111 31112 31113

3112

[35]. Kelompok mata pelajaran yang ketercapaian target SKL-nya mengalami peningkatan secara konsisten:

31121 31122 31123 31124 31125 31126 31127

3113

[36]. Hasil ujian peserta didik pada setiap tahunnya:

31131 31132 31133

312

3.1.2. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar yang mandiri

3121

[37]. Performansi individu peserta didik:

31211 31212 31213 31214 31215 31216

3122

[38]. Peserta didik memperkaya pengetahuannya dari sumber:

(42)

31221 31222 31223 31224 31225

313

3.1.3. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi

3131

[39]. Peserta didik memiliki motivasi, percaya diri dan bertanggung jawab dalam kegiatan:

31311 31312 31313 31314 31315 31316

3132

[40]. Peserta didik memperoleh pengalaman belajar dengan memanfaatkan lingkungan secara produktif melalui kegiatan:

31321 31322 31323 31324 31325 31326

3133

[41]. Peserta didik mampu mengekspresikan diri melalui kegiatan:

31331 31332 31333 31334 31335 31336 31337

32

3.2. Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat

(43)

321

3.2.1. Sekolah mengembangkan kepribadian peserta didik

3211

[42]. Acuan perilaku peserta didik di masyarakat:

32111

Jenjang SD/MI:

321111 321112 321113 321114 321115 321116 321117 321118

32112

Jenjang SMP/MTs:

321121 321122 321123 321124 321125 321126 321127 321128

32113

Jenjang SMA/MA:

321131 321132 321133 321134 321135 321136 321137 321138

(44)

321139 3211310 3211311

32114

Jenjang SMK/MAK:

321141 321142 321143 321144 321145 321146 321147 321148

322

3.2.2. Sekolah mengembangkan keterampilan hidup

3221

[43]. Keterampilan hidup melalui kegiatan intrakurikuler:

32211 32212 32213 32214 32215 32216

3222

[44]. Keterampilan hidup melalui kegiatan ekstrakurikuler:

32221 32222 32223 32224 32225 32226

323

3.2.3. Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan sikap yang terpuji.

3231

[45]. Penerapan nilai agama dan budaya melalui:

(45)

32311 32312 32313 32314 32315 32316

(46)

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

3.1. Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan

Sekor

3.1.1. Peserta didik memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL

Aspek

[34]. Hasil belajar peserta didik mencapai target yang ditetapkan KKM pada:

Hasil belajar peserta didik tiap mata pelajaran telah melampaui KKM Hasil ujian nasional peserta didik mengalami peningkatan

Salah satu bagian dari kelompok mata pelajaran lain yang diadopsi dari sekolah di negara maju

[35]. Kelompok mata pelajaran yang ketercapaian target SKL-nya mengalami peningkatan secara konsisten:

Agama dan akhlak mulia

Kewarganegaraan dan kepribadian Ilmu pengetahuan dan teknologi Estetika

Jasmani olahraga dan kesehatan Hasil ujian nasional

Mata pelajaran lain yang diadopsi dari sekolah di negara maju

[36]. Hasil ujian peserta didik pada setiap tahunnya:

berhasil ≥90%

rata-rata nilai selalu meningkat kemampuan bahasa Inggris meningkat

3.1.2. Peserta didik memperlihatkan kemajuan sebagai pembelajar yang mandiri

[37]. Performansi individu peserta didik:

pembelajaran di kelas penugasan

ekstra kurikuler ujian/ulangan

penyampaian gagasan untuk memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari

penyampaian gagasan secara lisan dan tertulis dalam bahasa Inggris/bahasa asing lainnya

[38]. Peserta didik memperkaya pengetahuannya dari sumber:

(47)

perpustakaan internet

surat kabar/majalah

seminar/simposium/konferensi nasional forum akademik internasional

3.1.3. Peserta didik memperlihatkan motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi

[39]. Peserta didik memiliki motivasi, percaya diri dan bertanggung jawab dalam kegiatan:

pembelajaran di kelas

ekstrakurikuler (senibudaya, olahraga, pramuka) penugasan

lomba/kompetisi belajar bersama

membaca artikel berbahasa Inggris/bahasa asing lainnya

[40]. Peserta didik memperoleh pengalaman belajar dengan memanfaatkan lingkungan secara produktif melalui kegiatan:

pembelajaran di kelas penugasan

praktikum

peringatan hari besar praktik lapangan/ industry

praktik lapangan/industri yang diakui setara internasional

[41]. Peserta didik mampu mengekspresikan diri melalui kegiatan:

seni budaya dan olah raga

kegiatan dalam rangka hari besar nasional dan keagamaan penugasan keagamaan

kepramukaan organisasi kesiswaan organisasi masyarakat

apresiasi, aktualisasi, dan pengenalan karya seni dan budaya dalam forum internasional

3.2. Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat

(48)

3.2.1. Sekolah mengembangkan kepribadian peserta didik

[42]. Acuan perilaku peserta didik di masyarakat:

Jenjang SD/MI:

Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya

Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan

Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri Berkomunikasi secara jelas dan santun

Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar aman dan memanfaatkan waktu luang Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya

Jenjang SMP/MTs:

Menerapkan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara Mematuhi aturan–aturan social,hokum dan perundangan

Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial ekonomi Memahami kekurangan dan kelebiahan diri sendiri

Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun

Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar dan aman dalam kehidupan sehari–hari Menghargai adanya perbedaan pendapat

Menghargai karya seni dan budaya nasional Indonesia

Jenjang SMA/MA:

Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan dan pekerjaannya

Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial

Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras dan golongan sosial ekonomi

Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif dalam pengambilan keputusan Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri

Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks

(49)

Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi

Jenjang SMK/MAK:

Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial

Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras dan golongan sosial ekonomi

Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif dalam pengambilan keputusan Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik

Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain

Menguasai kompetensi program keahlian dan kewirausahaan baik untuk memenuhi tuntutan dunia kerja maupun untuk mengikuti pendidikan tinggi sesuai dengan kejuruannya

3.2.2. Sekolah mengembangkan keterampilan hidup

[43]. Keterampilan hidup melalui kegiatan intrakurikuler:

Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis

Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar

Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis

Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis dan berhitung Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif

[44]. Keterampilan hidup melalui kegiatan ekstrakurikuler:

mengelola koperasi sekolah mengelola kantin sekolah mengelola apotek hidup mengikuti kegiatan seni budaya mengikuti kegiatan olah raga

3.2.3. Sekolah mengembangkan nilai-nilai agama, budaya, dan sikap yang terpuji.

[45]. Penerapan nilai agama dan budaya melalui:

mengelola home industry

(50)

pembelajaran di kelas

ekstrakurikuler (senibudaya, olahraga, pramuka) penugasan

lomba/kompetisi belajar bersama

kegiatan kemasyarakatan

(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)

KODE

41

4.1. Pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai

411

4.1.1. Jumlah pendidik memenuhi standar

999

Aspek

4111

[46]. Jumlah pendidik

41111

Jumlah pendidik di SD/MI:

411111 411112 411113

41112

Jumlah pendidik di SMP/MTs/SMA/MA:

411121 411122 411123 411124

41113

Jumlah pendidik di SMK/MAK:

411131 411132 411133 411134 411135

412

4.1.2. Jumlah tenaga kependidikan memenuhi standar

4121

[47]. Tenaga kependidikan

41211

Keberadaan tenaga kependidikan di SD/MI:

412111 412112 412113

41212

Keberadaan tenaga kependidikan di SMP/MTs/SMA/SMK/MAK:

412121 412122 412123 412124

(57)

42

4.2. Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai

421

4.2.1. Kualifikasi pendidik memenuhi standar

4211

[48]. Standar kualifikasi kepala sekolah

42111

Standar kualifikasi kepala SD/MI:

421111 421112 421113 421114 421115

42112

Standar kualifikasi kepala SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK:

421121 421122 421123 421124 421125 4212

42121

Standar kualifikasi guru SD/MI:

421211 Persentase guru berkualifikasi minimal D4/S1:

4212111 100%

4212112 4212113

4212114 <33,3%

421212

Standar kualifikasi guru SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK:

4212121 Persentase guru berkualifikasi minimal D4/S1:

42121211 100%

42121212 42121213

42121214 <33,3%

422

4.2.2. Kualifikasi dan keberadaan tenaga kependidikan memenuhi standar

4221

[50]. Kualifikasi pendidikan kepala administrasi

42211

Kualifikasi pendidikan kepala administrasi SD/MI:

[49].

Standar kualifikasi guru

≥75% s/d <100%

≥33,3% s/d <75%

≥75% s/d <100%

≥33,3% s/d <75%

(58)

422111 422112

42212

Kualifikasi pendidikan kepala administrasi SMP/MTs:

422121 422122

42213

Kualifikasi pendidikan kepala administrasi SMA/SMK/MA/MAK:

422131 422132

4222

[51]. Tenaga pelaksana urusan administrasi:

42221 42222 42223 42224 42225 42226 42227

4223

[52]. Tenaga layanan khusus:

42231 42232 42233 42234

4224

[53]. Kepala perpustakaan:

42241 42242 42243 42244

4225

[54]. Tenaga perpustakaan:

42251 42252

4226

[55]. Tenaga konselor:

42261

(59)

4227

[56]. Kepala laboratorium:

42271 42272 42273

4228

[57]. Teknisi laboran:

42281 42282

4229

[58]. Tenaga laboran sekolah:

42391 42392

43

4.3. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai

431

4.3.1. Kompetensi pendidik memenuhi standar

4311

[59]. Standar kompetensi kepala sekolah:

43111 43112 43113

4312

[60]. Standar kompetensi guru:

43121 43122 43123

432

4.3.2. Kompetensi tenaga kependidikan memenuhi standar

4321

[61]. Standar kompetensi kepala perpustakaan:

43211 43212 43213 43214 43215 43216

4322

[62]. Standar kompetensi kepala laboratorium IPA:

43221 43222

(60)

43223 43224

4323

[63]. Standar kompetensi tenaga laboran:

43231 43232 43233 43234

4324

[64]. Standar kompetensi teknisi laboran:

43241 43242 43243 43244

4325

[65]. Standar kompetensi tenaga konselor:

43251 43252

(61)

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

4.1. Pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai

4.1.1. Jumlah pendidik memenuhi standar

Aspek

[46]. Jumlah pendidik Jumlah pendidik di SD/MI:

Jumlah guru kelas sama dengan rombongan belajar Jumlah guru mata pelajaran sesuai dengan keperluan

Tersedia guru yang menangani peserta didik berkebutuhan khusus

Jumlah pendidik di SMP/MTs/SMA/MA:

Setiap mata pelajaran memiliki 1 guru dengan latar belakang bidang studi yang sama Jumlah guru lebih dari 1 untuk setiap mata pelajaran

Tersedia guru yang menangani peserta didik berkebutuhan khusus Tersedia guru BK sesuai dengan rasio siswa

Jumlah pendidik di SMK/MAK:

Jumlah guru untuk masing-masing mata pelajaran sesuai dengan keperluan Jumlah guru lebih dari 1 untuk setiap mata pelajaran

Tersedia instruktur untuk masing-masing bidang kejuruan

Tersedia guru yang menangani peserta didik berkebutuhan khusus Tersedia guru BK sesuai dengan rasio siswa

4.1.2. Jumlah tenaga kependidikan memenuhi standar

[47]. Tenaga kependidikan

Keberadaan tenaga kependidikan di SD/MI:

Ada kepala administrasi, bila rombongan belajar lebih dari 6 Ada pengelola perpustakaan

Ada petugas layanan khusus (pesuruh, penjaga kebun/kebersihan)

Keberadaan tenaga kependidikan di SMP/MTs/SMA/SMK/MAK:

Ada kepala dan staf administrasi Ada tenaga pengelola perpustakaan Ada tenaga laboratorium

Ada petugas layanan khusus (pesuruh, penjaga kebun/kebersihan) sesuai dengan kebutuhan

(62)

4.2. Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai

4.2.1. Kualifikasi pendidik memenuhi standar

[48]. Standar kualifikasi kepala sekolah Standar kualifikasi kepala SD/MI:

Berkualifikasi minimal D4/S1 Bersertifikat kepala SD/MI

Minimal telah mengajar selama 5 tahun Usia maksimal 56 tahun

Pangkat minimal III/c untuk PNS dan pangkat yang setara untuk guru swasta

Standar kualifikasi kepala SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK:

Berkualifikasi minimal D4/S1

Bersertifikat kepala SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK Minimal telah mengajar selama 5 tahun

Usia maksimal 56 tahun

Pangkat minimal III/c untuk PNS dan pangkat yang setara untuk guru swasta

Standar kualifikasi guru SD/MI:

Persentase guru berkualifikasi minimal D4/S1: ##

100% ##

##

##

<33,3% ##

Standar kualifikasi guru SMP/MTs/SMA/MA/SMK/MAK:

Persentase guru berkualifikasi minimal D4/S1: ##

100% ##

##

##

<33,3% ##

4.2.2. Kualifikasi dan keberadaan tenaga kependidikan memenuhi standar

[50]. Kualifikasi pendidikan kepala administrasi Kualifikasi pendidikan kepala administrasi SD/MI:

[49].

Standar kualifikasi guru

≥75% s/d <100%

≥33,3% s/d <75%

≥75% s/d <100%

≥33,3% s/d <75%

(63)

Berkualifikasi minimum SMK atau yang sederajat

Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah bagi PNS

Kualifikasi pendidikan kepala administrasi SMP/MTs:

Berkualifikasi minimum D3 atau yang sederajat dari program studi yang relevan

Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah bagi PNS atau sertifikat yang setara untuk pegawai swasta

Kualifikasi pendidikan kepala administrasi SMA/SMK/MA/MAK:

Berkualifikasi minimum S1 dengan pengalaman kerja minimal 4 tahun atau kualifikasi D3 dari program studi yang relevan dengan pengalaman kerja minimal 8 tahun Memiliki sertifikat kepala tenaga administrasi sekolah bagi PNS atau sertifikat yang setara untuk pegawai swasta

[51]. Tenaga pelaksana urusan administrasi:

Tenaga administrasi kepegawaian minimum berkualifikasi pendidikan SLTA bagi sekolah yang jumlah pendidik dan tenaga kependidikannya minimum 50 orang Tenaga administrasi keuangan berkualifikasi pendidikan minimum SLTA

Tenaga administrasi sarana dan prasarana berkualifikasi pendidikan minimum SLTA

Tenaga administrasi humas berkualifikasi pendidikan minimum SLTA untuk minimal 9 rombongan belajar Tenaga administrasi administrasi dan pengarsipan berkualifikasi pendidikan minimum SLTA

Tenaga administrasi kesiswaan berkualifikasi pendidikan minimum SLTA untuk minimal 9 rombongan belajar Tenaga administrasi kurikulum berkualifikasi pendidikan minimum SLTA untuk minimal 12 rombongan belajar

[52]. Tenaga layanan khusus:

Ada penjaga/keamanan sekolah Ada tukang kebun

Ada tenaga kebersihan Ada pesuruh

[53]. Kepala perpustakaan:

Terdapat kepala perpustakaan, bila memiliki lebih dari 6 rombongan belajar dan minimal 1000 judul buku Berkualifikasi D4/S1 dari perguruan tinggi yang berakreditasi atau D2 di bidang ilmu perpustakaan dan informasi Memiliki sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan

Masa kerja minimal 3 tahun di bidang perpustakaan untuk jalur pendidik atau 4 tahun untuk jalur tenaga kependidikan

[54]. Tenaga perpustakaan:

Tenaga perpustakaan berkualifikasi minimum SMA/sederajat Bersertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan

[55]. Tenaga konselor:

Berkualifikasi pendidikan minimal S1 program studi bimbingan konseling dari perguruan tinggi yang berakreditasi

(64)

[56]. Kepala laboratorium:

Pendidikan minimal S1 dari perguruan tinggi yang berakreditasi untuk jalur guru atau D3 untuk jalur laboran/teknisi Pengalaman 3 tahun sebagai pengelola praktikum atau 5 tahun sebagai laboran/teknisi

Memiliki sertifikat sebagai kepala laboratorium

[57]. Teknisi laboran:

Pendidikan minimal D2 relevan dari perguruan tinggi yang berakreditasi Memiliki sertifikat teknisi laboratorium sekolah

[58]. Tenaga laboran sekolah:

Pendidikan minimal D1 relevan dari perguruan tinggi yang berakreditasi Memiliki sertifikat laboran sekolah

4.3. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai

4.3.1. Kompetensi pendidik memenuhi standar

[59]. Standar kompetensi kepala sekolah:

Memiliki sertifikat pendidik Memiliki sertifikat kepala sekolah

Pernah mengikuti kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan

[60]. Standar kompetensi guru:

Memiliki sertifikat pendidik

Mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan

Pernah mengikuti kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan

4.3.2. Kompetensi tenaga kependidikan memenuhi standar

[61]. Standar kompetensi kepala perpustakaan:

Memiliki kompetensi manajerial

Memiliki kompetensi pengelolaan informasi Memiliki kompetensi kependidikan

Memiliki kompetensi kepribadian Memiliki kompetensi sosial

Memiliki kompetensi pengembangan profesi

[62]. Standar kompetensi kepala laboratorium IPA:

Memiliki sertifikat kepribadian Memiliki kompetensi sosial

(65)

Memiliki kompetensi manajerial Memiliki kompetensi profesional

[63]. Standar kompetensi tenaga laboran:

Memiliki kompetensi kepribadian Memiliki kompetensi sosial Memiliki kompetensi profesional Memiliki kompetensi administratif

[64]. Standar kompetensi teknisi laboran:

Memiliki kompetensi kepribadian Memiliki kompetensi sosial Memiliki kompetensi profesional Memiliki kompetensi administratif

[65]. Standar kompetensi tenaga konselor:

Memiliki kompetensi pedagogik Memiliki kompetensi profesional

(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)

KODE

51

5.1. Sarana sekolah sudah memadai

511

5.1.1. Sekolah memenuhi standar nasional pendidikan terkait dengan ukuran ruangan, jumlah ruangan, sistem ventilasi, dan lainnya

999

Aspek

5112

[66]. Lahan, bangunan, dan ruangan sekolah:

51121 51122 51123 51124 51125 51126 51127 51128 51129 511210 511211 511212 511213 511214 511215 511216 511217 511218 511219 511220 511221 511222 511223 511224

(72)

511225 511226 511227 511228 511229 511230 511231 511232 511233 511234 511235 511236 511237 511238 511239 511240 511241 511242

512

5.1.2. Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar

5121

[67]. Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar:

51211 51212

513

5.1.3. Sekolah memenuhi standar terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran

5131

[68]. Pemenuhan sarana dan prasarana terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran:

51311 51312 51313 51314 51315

(73)

52

5.2. Sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik

521

5.2.1. Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan persyaratan standar

5211

[69]. Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan persyaratan standar:

52111 52112 52113 52114

522

5.2.2. Bangunan aman dan nyaman untuk semua peserta didik dan memberi kemudahan kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus

5221

[70]. Kemudahan akses untuk semua peserta didik dan memberi kemudahan kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus:

52211 52212 52213 52214 52215 52216 52217 52218 52219 522110 522111 522112 522113 522114

(74)

STANDAR SARANA PRASARANA

5.1. Sarana sekolah sudah memadai

5.1.1. Sekolah memenuhi standar nasional pendidikan terkait dengan ukuran ruangan, jumlah ruangan, sistem ventilasi, dan lainnya

Sekor

Aspek

[66]. Lahan, bangunan, dan ruangan sekolah:

Rasio luas lahan terhadap peserta didik sesuai standar Luas lahan sesuai standar

Lahan memiliki status hak atas tanah, dan/atau ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah yang berlaku minimum 20 tahun Rasio luas lantai bangunan terhadap peserta didik sesuai standar

Luas lantai bangunan sesuai standar

Bangunan gedung dilengkapi dengan ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai

Bangunan gedung dilengkapi jaringan listrik dengan daya minimum 900 Watt untuk SD/MI; 1200 Watt untuk SMP/MTs/SMA/MA Bangunan gedung dilengkapi dengan ijin mendirikan bangunan dan ijin penggunaan

Jumlah ruang kelas sama dengan jumlah rombongan belajar Luas ruang kelas memenuhi standar

Ruang kelas memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca buku dan untuk pandangan ke luar ruangan Sarana ruang kelas sesuai standar

Kapasitas ruang kelas 28 peserta didik untuk SD/MI; 32 SMP/MTs/SMA/MA

Tersedia 1 set alat peraga IPA (model kerangka manusia, model tubuh manusia, globe, contoh peralatan optik, kit IPA, & poster IPA) Ruang perpustakaan sesuai standar

Sarana ruang perpustakaan sesuai standar

Rasio buku teks dengan peserta didik 1:1 per mata pelajaran

Jumlah judul buku pengayaan minimal 840 judul untuk SD/MI; 870 judul untuk SMP/MTs/SMA/MA

Jumlah judul buku referensi minimal 10 judul untuk SD/MI, 20 judul untuk SMP/MTs; 30 judul untuk SMA/MA Perpustakaan dilengkapi dengan sarana digital yang memberikan akses ke sumber pembelajaran berbasis TIK Ruang pimpinan sesuai standar

Ruang pimpinan memiliki sarana TIK Sarana ruang pimpinan sesuai standar Ruang guru sesuai standar

(75)

Sarana ruang guru sesuai standar Tempat ibadah sesuai standar

Sarana tempat beribadah sesuai standar Ruang UKS sesuai standar

Sarana ruang UKS sesuai standar Jamban sekolah sesuai standar Gudang sekolah sesuai standar Ruang sirkuliasi sesuai standar

Sarana bermain/olah raga sesuai standar

Setiap ruang kelas dilengkapi dengan sarana pembelajaran berbasis TIK Terdapat ruang multimedia

Terdapat ruang unjuk seni budaya

Terdapat ruang tamu dengan luas minimum 12 m2, lebar minimum 3 m, dilengkapi sarana kursi dan meja tamu 1 set, simbul kenegaraan 1 set, 1 buah buku tamu, jam dinding 1 buah

Terdapat ruang BK dengan luas minimum 12 m2, lebar minimum 3 m

Terdapat ruang petugas keamanan dengan luas minimum 4 m2, lebar minimum 2 m, dilengkapi sarana: kursi 1 buah, meja 1 buah, jam dinding 1 buah, buku tamu 1 buah Terdapat tempat parkir kendaraan dengan luas minimum 100 m2, lebar minimum 10 m, dilengkapi sarana tanda tempat parkir

5.1.2. Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar

[67]. Sekolah memenuhi standar terkait dengan jumlah peserta didik dalam rombongan belajar:

Satu SD/MI memiliki minimum 6 dan maksimum 24 rombongan belajar

Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar maksimum 28 peserta didik untuk SD/32 peserta didik untuk SMP/SMA/SMK

5.1.3. Sekolah memenuhi standar terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran

[68]. Pemenuhan sarana dan prasarana terkait dengan penyediaan alat dan sumber belajar termasuk buku pelajaran:

Ruang kelas Ruang perpustakaan Ruang laboratorium

Ruang tempat bermain/olahraga Ruang komputer dan internet

Terdapat ruang sidang dengan luas minimum 24 m2, lebar minimum 4 m, dilengkapi sarana: kursi dan meja sidang 1 set, alat multimedia 1 set, simbul kenegaraan 1 set, tempat sampah 1 buah, jam dinding 1 buah, soket listrik 1 buah

Terdapat aula/hall dengan luas minimum 60 m2, lebar minimum 10 m, dilengkapi sarana: kursi dan meja secukupnya, sound system 1 set, simbul kenegaraan 1 set, tempat sampah minimal 1 buah, jam dinding 1 buah, soket listrik 1 buah

(76)

5.2. Sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik

5.2.1. Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan persyaratan standar

[69]. Pemeliharaan bangunan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan persyaratan standar:

Sekolah dalam kondisi terpelihara dengan baik

Memiliki program perbaikan/pemeliharaan dalam jangka waktu minimum 5 tahun

Melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana dalam jangka waktu 5 tahun Melaksanakan rehab berat dalam jangka waktu maksimal 20 tahun

5.2.2. Bangunan aman dan nyaman untuk semua peserta didik dan memberi kemudahan kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus

[70]. Kemudahan akses untuk semua peserta didik dan memberi kemudahan kepada peserta didik yang berkebutuhan khusus:

Bangunan sekolah mudah diakses oleh semua peserta didik

Letak ruang perpustakaan sekolah mudah diakses oleh semua peserta didik Letak ruang laboratorium mudah diakses oleh semua peserta didik

Letak ruang pimpinan mudah diakses oleh semua peserta didik Letak ruang guru mudah diakses oleh semua peserta didik

Letak ruang tata usaha mudah diakses oleh siapapun dari luar atau dalam sekolah Lokasi sekolah terhindar dari bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan

Bangunan gedung dilengkapi sistem untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran/petir Bangunan sekolah dikelilingi oleh pagar yang memadai

Lokasi sekolah terhindar dari pencemaran air, udara, dan suara

Bangunan gedung memiliki fasilitas sanitasi di dalam dan luar untuk memenuhi kebutuhan air bersih, pembuangan limbah, sampah, dan penyaluran air hujan Bangunan sekolah mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu pembelajaran

Setiap ruangan memiliki thermometer ruangan dan pengukur kelembaban udara Lingkungan sekolah bersih, tertib, rindang, indah, dan sehat

(77)

0 25 50 75

(78)
(79)
(80)

1 2 3 4

(81)
(82)
(83)

KODE

61

6.1. Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui ole

611

6.1.1. Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan

999

Aspek

6111

[71]. Visi sekolah:

61111 61112 61113 61114 61115 61116 61117

6112

[72]. Misi sekolah:

61121 61122 61123 61124 61125 61126 61127

612

6.1.2. Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas

6121

[73]. Pengelolaan sekolah dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:

61211 61212 61213 61214 61215 61216 61217

(84)

61218 61219 61220 61221 61222 61223

62

6.2. Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan yang jelas untuk program peningkatan dan perbaikan berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik

621

6.2.1. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan

6211

[74]. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas:

62111 62112 62113 62114

6212

[75]. Sekolah merumuskan rencana kerja melalui proses:

62121 62122 62123 62124 62125

622

6.2.2. Sekolah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan kepada warga sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan

6221

[76]. Sekolah mensosialisasikan RKS:

62211 62212 62213 62214 62215

63

6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar

631

6.3.1. Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah (renstra)

6311

[77]. Pengembangan RKT:

(85)

63111 63112 63113

6312

[78]. RKT memuat ketentuan mengenai:

63121 63122 63123 63124 63125 63126 63127 63128 63129

632

6.3.2. Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara berkelanjutan untuk melihat dampaknya terhadap peningkatan hasil belajar

6321

[79]. Pelaksanaan evaluasi sekolah:

63211 63212 63213 63214 63215 63216 63217

633

6.3.3. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri dengan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar

6331

[80]. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan:

63311 63312 63313 63314 63315

(86)

64

6.4. Pengumpulan dan penggunaan data yang handal dan valid

641

6.4.1. Sekolah mengelola sistem informasi pengelolaan dengan cara yang efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan

6411

[81]. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen:

64111 64112 64113 64114 64115 64116 64117 64118 64119

642

6.4.2. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses

6421

[82]. Sekolah menyediakan sistem informasi yang efisien, efektif, dan dapat diakses:

64211 64212 64213 64214 64215

65

6.5. Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan

651

6.5.1. Sekolah meningkatkan keefektifan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan

6511

[83]. Peningkatan dan pengembangan kinerja dan profesi pendidik dan tenaga kependidikan melalui:

65111 65112 65113 65114 65115 65116 65117

(87)

652

6.5.2. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan standar nasional

6521

[84]. Supervisi dan evaluasi pendidik dan tenaga kependidikan:

65211 65212 65213 65214 65215 65216 65217 65218 65219 652110

66

6.6. Masyarakat mengambil bagian dalam kehidupan sekolah

661

6.6.1. Warga sekolah terlibat dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis

6611

[85]. Keterlibatan warga sekolah dalam pengelolaan kegiatan akademis dan nonakademis:

66111 66112

662

6.6.2. Sekolah melibatkan anggota masyarakat khususnya pengelolaan kegiatan nonakademis

6621

[86]. Keterlibatan masyarakat dalam kehidupan sekolah:

66211 66212 66213 66214 66215 66216

(88)

STANDAR PENGELOLAAN

6.1. Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang kuat dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui ole

Sekor

6.1.1. Sekolah merumuskan visi dan misi serta disosialisasikan kepada warga sekolah dan pemangku kepentingan

Aspek

[71]. Visi sekolah:

Melibatkan warga sekolah (guru, siswa, staf administrasi) Melibatkan komite sekolah

Dirumuskan dan ditetapkan (dengan SK)

Selaras dengan visi dinas pendidikan/mapenda/yayasan dan pendidikan nasional Disosialisasikan kepada pemangku kepentingan

Ditinjau secara berkala sesuai dengan perkembangan Mencerminkan cita-cita mutu sekolah kelas dunia

[72]. Misi sekolah:

Disusun untuk mewujudkan visi

Melibatkan warga sekolah (guru, siswa, staf administrasi) Melibatkan komite sekolah

Dirumuskan dan ditetapkan (dengan SK) Disosialisasikan kepada pemangku kepentingan Ditinjau secara berkala sesuai dengan perkembangan Menekankan kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan

6.1.2. Pengelolaan sekolah menunjukkan adanya kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas

[73]. Pengelolaan sekolah dilakukan dengan hal-hal sebagai berikut:

Menyusun Rencana Kegiatan Jangka Menengah (RKJM)/Rencana Kerja Sekolah (RKS) Menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT)

Menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) berdasarkan RKT

RKJM/RKS, RKT dan RKAS ditetapkan melalui rapat warga sekolah dengan mempertimbangan masukan dari komite sekolah Dalam pengelolaan mempertimbangkan kemitraan dengan lembaga di dalam negeri

Dalam pengelolaan mempertimbangkan kemitraan dengan lembaga di luar negeri

RKJM/RKS, RKT dan RKAS disahkan oleh dinas pendidikan kab/kota atau penyelenggara sekolah

(89)

Sekolah menyediakan dokumen RKJM/RKS, RKT dan RKAS yang dapat dibaca oleh pihak yang terkait Pelaksanaan RKAS dilaporkan kepada pihak terkait (Dinas Pendidikan, Komite Sekolah, dan warga sekolah) Memiliki standar sistem manajemen mutu (ISO, Six Sigma, Malcom Baldridge, Deming Award dll)

Menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten

Dalam struktur organisasi sekolah terdapat penanggung jawab penjaminan mutu menuju sekolah bertaraf internasional Pengelolaan sekolah memenuhi standar pengelolaan sekolah di negara maju

6.2. Rencana kerja sekolah mencantumkan tujuan yang jelas untuk program peningkatan dan perbaikan berkelanjutan yang tersosialisasikan dengan baik

6.2.1. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan

[74]. Sekolah merumuskan rencana kerja dengan tujuan yang jelas:

Menggambarkan tingkat mutu yang ingin dicapai Menjawab visi dan misi sekolah

Menjawab tujuan pendidikan nasional Relevan dengan kebutuhan masyarakat

[75]. Sekolah merumuskan rencana kerja melalui proses:

Mengacu pada SKL yang sudah ditetapkan sekolah dan pemerintah Mengacu pada hasil analisis EDS/M

Mengakomodasi dari berbagai pihak yang berkepentingan Tujuan dimutakhirkan secara berkala

Disusun berbasis teknologi informasi dan komunikasi pada 8 (delapan) standar nasional pendidikan

6.2.2. Sekolah mensosialisasikan rencana kerja yang berbasis tujuan untuk peningkatan dan perbaikan berkelanjutan kepada warga sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan

[76]. Sekolah mensosialisasikan RKS:

Tujuan disosialisasikan kepada warga sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan Menggunakan dokumen RKJM/RKS dan RKAS yang dapat dibaca oleh pihak yang terkait Menyediakan media komunikasi untuk masukan perbaikan RKJM/RKS dan RKAS

Menyediakan dokumen RKJM/RKS dan RKAS melalui media lain

6.3. Rencana Pengembangan Sekolah/Rencana Kerja Sekolah berdampak terhadap peningkatan hasil belajar

6.3.1. Rencana Kerja tahunan dinyatakan dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana jangka menengah (renstra)

[77]. Pengembangan RKT:

Menyediakan dokumen RKJM/RKS dan RKAS pada situs sekolah (on-line)

(90)

Dinyatakan dalam RKAS

Mengacu pada RKJM/RKS/Renstra berdasarkan prioritas Mengacu pada sekolah unggulan di negara maju

[78]. RKT memuat ketentuan mengenai:

Kesiswaan

Kurikulum dan kegiatan pembelajaran

Pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya Sarana dan prasarana

Keuangan dan pembiayaan Budaya dan lingkungan sekolah Peran serta masyarakat dan kemitraan

Rencana-rencana kerja lain yang mengara pada peningkatan mutu Pendidikan karakter bangsa

6.3.2. Sekolah melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah secara berkelanjutan untuk melihat dampaknya terhadap peningkatan hasil belajar

[79]. Pelaksanaan evaluasi sekolah:

EDS/M dilakukan setiap tahun

EDS/M dilakukan secara berkelanjutan Hasil EDS/M disusun dalam bentuk laporan

Hasil EDS/M menjadi dasar penyusunan RKJM/RKS, RKT dan RKAS EDS/M dilakukan terhadap kinerja

Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir semester Evaluasi program kerja tahunan setiap tahun

6.3.3. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi diri dengan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar

[80]. Sekolah menetapkan prioritas indikator untuk mengukur, menilai kinerja, dan melakukan perbaikan:

Menentukan indikator ketercapaian hasil belajar berdasarkan hasil EDS/M Menentukan indikator ketercapaian berdasarkan SPM

Menentukan indikator ketercapaian berdasarkan 8 SNP

Menentukan indikator ketercapaian berdasarkan 8 SNP dan standar sekolah unggulan di negara maju Menggunakan hasil EDS/M untuk menyusun program peningkatan mutu hasil belajar

Referensi

Dokumen terkait

• Menurut Hofstetter (2001, p2) multimedia adalah penggunaan komputer untuk menampilkan informasi yang merupakan gabungan dari teks, grafik, audio dan video sehingga membuat

Adapun tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Reciprocal Teaching berbantuan

Permasalahan utama dari Sungai Ciroyom adalah telah tertutupnya alur sungai oleh material-material berupa boulder-boulder, kerakal dan kerikil serta pasir, sehingga alur sungai

Rencana strategi dari Kejaksaan Negeri Tigaraksa adalah membuat sistem yang dapat mengontrol dan mempercepat durasi pemrosesan Berkas Perkara, sehingga dapat

/ulpitt (dalam Girakusumah !&#34;&#34;' dari London berpendapat bah5a tekanan darah tinggi lebih banyak ter*adi pada indi%idu yang kekurangan %itamin =. Penelitian

Dari penelitian diatas maka perlunya penelitian lebih lanjut untuk pengembangan bahan graphene dengan doping boron guna meningkatkan sifat kapasitansinya untuk aplikasi

Kami masih yakin terhadap perbaikan kinerja WSKT ke depan di mana perusahaan diperkirakan akan mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih masing-masing 25,9% YoY menjadi Rp

Sebuah Disertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan (Dr.) pada Fakultas Pendidikan Umum/Nilai. © Arif Hidayat 2016