• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Dokumen Pengadaan Secara Elektronik"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Republik Indonesia

Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

( D O K U M E N P E M I L I H A N )

Pengadaan Jasa Konsultansi

Badan Usaha

Untuk Metode e-Seleksi Umum dengan Prakualifikasi

(2)

D O K U M E N P E M I L I H A N

Nomor : 09.a/01/POKJATIM8/ULP/APBD/IV/2013 Tanggal : 29 April 2013

untuk

Pengadaan Jasa Konsultansi

PENYUSUNAN KEBIJAKAN TENTANG PENYUSUNAN TATA RUANG

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan:

Pokja Tim 8 ULP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tahun Anggaran : 2013

(3)

Kerangka Acuan Kerja (KAK)

Penyusunan Kebijakan Tentang Penyusunan Tata Ruang (Penyusunan Database Infrastruktur ke PU-an Untuk

Pengembangan Wilayah)

1.1. Latar Belakang

Pengembangan suatu wilayah baik dalam skala kawasan maupun regional sangat berkaitan erat dengan prasarana-sarana dasar perkotaan (PSD-PU). Dalam hal ini keberadaan prasarana-sarana dasar tersebut menjadi pendukung sekaligus pengarah pengembangan, selain adanya bangkitan-bangkitan ekonomi penting lainnya.

Ditinjau dari perannya, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan penting sebagai wilayah pengembangan kawasan yang dinilai strategis. Keberadaan sosial kota-kota dan koridor perkotaan yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta kecenderungan perkembangan yang ada, mengindikasikan adanya kecenderungan yang cukup kuat dalam perkembangan wilayah selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai wilayah penting dan strategis dalam konteks wilayah yang lebih luas.

Pengembangan wilayah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak terlepas dari peran penting dari prasarana-sarana dasar perkotaan;

yaitu sebagai pendukung, pengarah sekaligus menjadi daya tarik kegiatan pembangunan suatu wilayah. Di satu sisi, prasarana-sarana dasar perkotaan menjadi salah satu penggerak arah pengembangan wilayah yang cukup penting, apabila keberadaannya dapat berdaya guna dan berhasil guna. Di sisi lain, buruknya kinerja prasarana-sarana dasar perkotaan justru akan menghambat kegiatan pembangunan itu sendiri. Kinerja tersebut dipengaruhi adanya permasalahan-permasalahan yang mempengaruhi efektifitas kinerjanya, baik permasalahan fisik dan non-fisik. Dalam hal ini keberadaan prasarana-sarana tersebut sangat

(4)

perlu untuk ditinjau ulang untuk dapat disusun suatu evaluasi yang tepat, yang menjadi masukan penting guna tahapan perencanaan selanjutnya.

Demi terselenggaranya pembangunan yang berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan adanya keselarasan antara pengembangan prasarana-sarana dasar perkotaan dengan aspek-aspek keruangan (fisik) wilayah yang terkait dengan aspek-aspek non-teknik. Dibutuhkan data yang lengkap, terperinci dan akurat tentang kondisi eksisting prasarana-sarana perkotaan sebagai masukan bagi penyiapan program-program pengembangan berikutnya.

Dukungan lain yang tidak kalah penting dalam pengembangan wilayah tersebut adalah keberadaan sarana/fasilitas umum yang berfungsi sebagai media/wadah pelayanan sosial di tiap tingkat pemerintahan wilayah, khususnya kecamatan dan desa. Distribusi atau sebaran sarana umum tersebut diupayakan untuk dapat menyediakan pelayanan sosial secara optimal; disesuaikan dengan hirarkhi pelayanannya sebagai pusat pelayanan bagi wilayah di sekitarnya. Sarana umum yang dimaksudkan di sini meliputi sarana pemerintahan, sosial, keamanan, pendidikan, rekreasi, dan lain-lain. Pengembangan masing-masing sarana tersebut menjadi wewenang dan tanggung jawab instansi/dinas yang bersangkutan. Distribusi sarana umum tersebut menentukan efektifitas pelayanannya. Dalam hal ini diperlukan distribusi atau sebaran yang proporsional dan seimbang, sesuai dengan tingkat kebutuhan masing- masing wilayah kecamatan dan desa.

Kegiatan inventarisasi jalan dan prasarana-sarana wilayah perlu dilakukan di 7 kabupaten/kota, pada tahun anggaran 2013.

1.2. Maksud, Tujuan, Sasaran dan Manfaat 1.2.1. Maksud

(5)

Maksud pekerjaan Penyusunan Database Infrastruktur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah untuk memberikan gambaran tentang kondisi eksisting prasarana-sarana dasar ke-PU-an dan sebagai dasar atau pedoman dalam perencanaan/pembangunan serta peningkatan/perbaikan PSD-PU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

1.2.2. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai melalui pekerjaan ini adalah:

a. Memperoleh dukungan teknis dalam bidang ke-PU-an secara akurat, sebagai bahan dasar penyusunan perencanaan PSD-PU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

b. Sebagai pendukung keputusan terhadap langkah-langkah pengembangan dan penanganan infrastruktur bidang ke-PU-an.

c. Mengidentifikasi kondisi eksisting komponen-komponen PSD-PU secara lengkap, akurat dan terperinci; meliputi jaringan jalan, drainase, air kotor/limbah, persampahan, air bersih, listrik dan telepon.

d. Mengevaluasi, merumuskan tindak lanjut langkah-langkah penanganan bidang PSD-PU, serta memberikan arahan bagi pemecahan masalah yang berguna bagi perencanaan di masa mendatang, sehingga akan diperoleh suatu sistem dan kinerja prasarana-sarana perkotaan yang efektif dan efisien, berhasil guna dan berdaya guna.

1.2.3. Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai antara lain adalah:

a. Menyediakan gambaran terperinci dalam bentuk dokumen data primer PSD-PU bagi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka

(6)

Belitung mengenai kondisi eksisting prasarana ke-PU-an dalam bentuk grafik dan tulisan yang komunikatif.

b. Mengidentifikasi permasalahan berkaitan dengan kinerja prasarana maupun faktor-faktor yang mempengaruhinya.

c. Merekomendasikan usulan berkaitan dengan peningkatan atau perbaikan PSD-PU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

1.2.4. Manfaat

Manfaat pekerjaan Penyusunan Database Infrastruktur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah :

a. Menyediakan data base prasarana-sarana dasar perkotaan (PSD- PU) dan sarana (fasilitas) umum secara terperinci, sehingga kondisi kinerja dan permasalahannya dapat teridentifikasi dengan jelas dan lengkap.

b. Sebagai bahan masukan bagi evaluasi terhadap keberadaan dan kinerja prasarana-sarana dasar dan sarana umum perkotaan.

c. Sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan proyek-proyek PSD-PU.

d. Memberikan gambaran yang jelas mengenai indikasi kebutuhan untuk penyusunan rencana selanjutnya.

1.3. Landasan Hukum

Pendataan dan inventarisasi PSD-PU berdasarkan peraturan- peraturan yang berlaku, dalam hal ini antara lain:

a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

b. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

c. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah d. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup.

(7)

e. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

f. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

g. Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang Standarisasi Nasional.

h. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Pemerintah Daerah.

i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 Tahun 2011 tentang Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kota.

j. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan.

k. Surat Keputusan Menteri Kimpraswil No. 360/KPTS/M/2004 tentang Kriteria Pemanfaatan Ruang dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Sepanjang Jalan Arteri Primer Antar Kota.

l. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.

327/KPTS/M/2002 tentang Penetapan Enam Pedoman Bidang Penetaan Ruang.

m. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 480/KPTS/1996 tentang Penetapan Ruas-Ruas Jalan dalam Jaringan Primer menurut Peranannya.

n. Keputusan Menteri PU Nomor 184/KPTS/1990 tentang Pengesahan 18 Standar Konsep SNI Bidang PU.

1.4. Lingkup Pekerjaan

1.4.1. Lingkup Wilayah Perencanaan (Spasial)

Penyusunan Penyusunan Database Infrastruktur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencakup seluruh wilayah kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

1.4.2. Lingkup Material

(8)

Secara material produk kegiatan Penyusunan Database Infrastruktur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berisi tentang:

a. Informasi tentang kegiatan (pembangunan) PSD-PU yang ada/berlangsung.

b. Inventarisasi dan identifikasi kondisi (kinerja), lokasi pendataan dan permasalahan yang ada.

c. Data teknis bidang PSD-PU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

d. Identifikasi kebutuhan pengembangan komponen PSD-PU

e. Penyusunan skala prioritas penanganan PSD-PU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

f. Rekomendasi penanganan PSD-PU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

1.4.3. Lingkup Kegiatan

a. Basis data (data base) dibuat meliputi prasarana-sarana dasar PU (jalan, drainase, sanitasi, air bersih, persampahan, listrik dan telepon).

b. Kedalaman data disyaratkan sampai dengan cakupan wilayah kecamatan, dilengkapi dengan data teknis yang ada.

c. Sumber data diperoleh dari lapangan (data primer) dan didukung oleh data sekunder.

d. Data diolah dikelompokkan berdasarkan jenis prasarana-sarana perkotaan dan sarana umum per-lokasi (titik, penggal, simpul, dll).

e. Penyediaan data dilakukan dengan akurat dan cermat, serta ditampilkan secara menarik dan informatif, dapat dibaca oleh semua kalangan.

f. Data mudah diedit sesuai dengan kebutuhan pengembangan yang ada. Pengeditan data dilakukan oleh tenaga sebanyak 5 orang yang

(9)

akan dilatih oleh Konsultan tentang cara pengeditan database Sistem Informasi Geogarfis.

g. Data tersebut ditampilkan baik dalam bentuk hardcopy berupa laporan dan album peta maupun softcopy dalam format Sistem Informasi Geografis (SIG) dan dapat diakses secara online serta dalam media CD.

1.5. Kedalaman Materi Pendataan

Kedalaman materi PSD-PU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga sampai dengan cakupan kecamatan.

1.6. Keluaran Pekerjaan

Produk yang diharapkan adalah sebagai berikut:

a. Kompilasi data eksisting terperinci tentang keberadaan prasarana- sarana kawasan dan sarana umum yang ada, meliputi rincian lokasi dan rincian teknisnya.

b. Uraian review atas kondisi prasarana-sarana kawasan dan sarana umum yang ada, disertai permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan kinerja masing-masing.

c. Pengelompokan data secara sistematis dan terperinci, disesuaikan dengan karakteristik masing-masing PSD-PU.

d. Rekomendasi tentang penanganan (perencanaan, pembangunan baru, pemeliharaan) prasarana-sarana kawasan dan sarana umum.

e. Peta-peta sebagai media informasi yang menarik dan mudah dibaca. Peta tersebut harus dapat diedit untuk mempermudah aparat Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam melakukan pemutahiran data.

f. Basis Data Infrastruktur berbasis Sistem informasi Geografis (SIG) dan dapat diakses secara online.

(10)

2. Metodologi

2.1. Metodologi Pendataan

1) Jenis Data dan Metode Perolehan Data

Jenis data yang dikumpulkan pada proses pencataan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapat langsung dari survey di lapangan, sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pengumpulan, catatan, kompilasi maupun studi dan penelitian yang pernah diadakan oleh berbagai lembaga dan instansi.

Masing-masing menggunakan metodologi tertentu sesuai dengan kondisi dan materi yang disurvei. Observasi fisik dan wawancara yang terdapat pada survei primer pada prinsipnya dilakukan melalui dua cara, yaitu kuantitatif (penghitungan, pengukuran dan sebagainya) serta kualitatif (visual lingkungan, pendapat dan sebagainya). Sedangkan survei data sekunder dilakukan melaui berbagai instansi dan kelembagaan lain yang sekiranya mendukung pemyusunan PSD-PU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.

Data Instansional, baik melalui dinas, departemen, lembaga pemerintah, pemerintahan wilayah setempat (kecamatan dan desa) yang termasuk dalam wilayah kabupaten, serta swasta yang relevan dengan pekerjaan ini digunakan untuk kegiatan pendataan sekunder.

Selain itu, survei ini dilaksanakan untuk mendapatkan data kewilayahan, kependudukan, kondisi perumahan, sosial perekonomian, sarana prasarana serta peraturan-peraturan/perundangan yang berkaitan.

Pendataan ke lapangan lebih ditekankan untuk pengecekan dan pengontrolan kondisi jaringan prasarana dan sarana yang sebenarnya.

2) Proses Pendataan

Secara garis besar, tahapan yang terdapat pada proses pendataan meliputi langkah persiapan, pelaksanaan serta penyusunan dan pengolahan atau kompilasi.

a) Tahap Persiapan

Pada tahap ini diperlukan persiapan segala sesuatu bagi pelaksanaan survai, meliputi hal-hal sebagai berikut :

 Mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja

(11)

 Penyusunan daftar data yang akan diambil baik secara observasi lapangan maupun instansional.

 Penghimpunan, penelitian, literatur, standard perencanaan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan, termasuk pembuatan peta dasar maupun peta tematik yang dibutuhkan.

 Pengurusan perijinan dan persyaratan administratif untuk survai lapangan dan instansional.

b) Tahap Pelaksanaan Survai

Kegiatan pelaksanaan survai lapangan dan instansional ini meliputi peninjauan keadaan lapangan secara visual, pengukuran fisik, pencacahan, wawancara serta pengumpulan informasi dari instansi- instansi pemerintah tingkat kabupaten dan kecamatan maupun masyarakat.

3) Tahap Kompilasi Data/Penyusunan Hasil Survai

Tahap ini meliputi pemilihan dan penstrukturan yang sistematik sehingga mudah dikenali dan dipahami segala keadaan dari seluruh kawasan perencanaan.

4) Tahap Analisis Data

Dalam tahap ini akan dilakukan penilaian terhadap berbagai komponen PSD-PU yang dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip pendekatan dan metode pengamatan dan analisis praktis yang dapat dipertanggung jawabkan baik secara ilmiahmaupun praktis.

5) Rekomendasi Penanganan Prasarana dan Sarana

Rekomendasi berisi masukan, usulan penataan dan usulan penanggulangan/penanganan PSD-PU.

2.2. Metodologi Pemetaan

Tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan dalam pelaksanan pekerjaan pemetaan, dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini.

(12)

BAGAN ALIR PROSES PEMETAAN PSD-PU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

1) Metode Pengumpulan Data

a. Data sekunder sebagai pendukung validitas data primer; diperoleh dari peraturan/kebijakan/ketentuan/literatur dari masing-masing dinas/instansi yang bersangkutan; bersifat terbaru/terakhir dan atau memiliki dasar hukum atau ketetapan yang ada.

b. Pengumpulan data primer diperoleh dari pengamatan, pengukuran di lokasi sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada; melalui survei lapangan.

a) Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder yang diperlukan untuk pekerjaan ini adalah merupakan data-data peta dasar dan peta tematik prasarana-sarana kota, peta-peta tersebut adalah :

Data Sekunder

 Peta Dasar

 Peta Tematik

Survey Ke lapangan

 Digitasi Pengolahan

Data Lapangan

PETA PRASARANA-SARANA

BASIS DATA PRASARANA-SARANA

INDIKASI KEBUTUHAN PENANGANAN PUBLISHING

(13)

Peta Rupa Bumi skala 1 : 25.000, yang mencakup wilayah perencanaan

Peta wilayah kecamatan Peta Status dan Kelas jalan

Peta Prasarana dan Sarana Pelayanan Umum Peta Jaringan Listrik

Peta Jaringan Telepon Peta Jaringan Air Bersih Peta Jaringan Drainase

Peta Jaringan Air Limbah (Sanitasi) Peta Prasarana-sarana yang ada

Data-data tersebut diperoleh dari instansi-instansi atau perusahaan- perusahaan yang diperkirakan mempunyai data tersebut baik dalam bentuk peta maupun tabel, dalam hal ini antara lain kantor Bappeda, kantor Prasarana Kota, PLN, dan Telkom.

b) Survey Data Primer

Berbekal data sekunder yang telah dikumpulkan baik berupa peta maupun tabel, dilakukan pemutakhiran data (updating) dengan cara turun langsung ke lapangan melakukan survey pencocokan antara data peta atau tabel dengan kenyataan kondisi di lapangan pada saat sekarang ini . Pelaksanaan survey dilakukan dengan menambahkan atau mengurangi unsur-unsur prasarana-sarana yang tergambar dalam peta yang dibawa ke lapangan. Untuk unsur-unsur yang belum tergambar dalam peta, dilakukan pengukuran dengan menggunakan GPS , kemudian digambarkan pada peta tersebut. Untuk memudahkan orientasi penggambaran, dicari unsur-unsur terdekat yang dapat dengan mudah diidentifikasi dalam peta dan terdekat dengan posisi unsur yang akan ditambahkan.

Selain malaksanakan pemutakhiran data peta, dilaksanakan juga inventarisasi prasarana-sarana tersebut dalam bentuk tabel yang formatnya telah dipersiapkan dengan format yang baik dan komunikatif.

2. Dijitasi Peta Dasar dan Peta Tematik

Karena hasil yang akan diserahkan pada akhir pekerjaan ini adalah data dalam bentuk digital, maka harus dilakukan konversi dari data

(14)

yang berbentuk hardcopy (cetakan) ke dalam format digital. Untuk melakukan konversi data-data tersebut, khususnya data peta maka dilakukan proses digitasi.

3. Pemrosesan Data Lapangan

Pemrosesan data lapangan dilaksanakan di studio dengan menggunakan bantuan perangkat komputer. Data-data peta hasil pemutakhiran dari pekerjaan survey lapangan dilakukan digitasi khususnya untuk unsur-unsur yang sebelumnya belum tergambar pada peta dasarnya. Pemrosesan data-data spasial ini dilaksanakan dengan menggunakan perangkat lunak Arc GIS.

Setelah semua unsur terdigitasi, dilakukan klasifikasi terhadap unsur-unsur tersebut, sesuai dengan klasifikasi yang telah ditentukan dan dimasukkan ke dalam layer-layer sesuai dengan klasifikasinya.

2.3. Penyajian Data 1) Satuan Perwilayahan a) Satuan Administratif

Yang dimaksud dengan satuan administratif adalah nilai tingkat administratif kabupaten, kecamatan dan desa. Satuan ini dipergunakan karena merupakan satuan yang telah baku, diberlakukan secara resmi, dapat diterima oleh semua pihak serta terdapat beberapa aspek pendataan yang hanya dapat dikumpulkan menurut satuan ini khususnya adalah data sekunder.

b) Satuan Fisikal dan atau Kawasan

Satuan yang dimaksud adalah daerah yang mempunyai batas fisik yang jelas, misalnya jalan, sungai, tanah lapang. Sedangkan kawasan adalah wilayah yang dibatasi oleh perbedaan pemanfaatan lahan.

Untuk menampung hasil-hasil pendataan fisik lapangan biasanya digunakan satuan ini.

2.4. Penyajian Peta dan Data Tabular

Hasil dari pekerjaan pemetaan ini akan disajikan dalam dua format cetak dan format digital berbasis Sistem Informasi

Geografis (SIG) serta peralatan aplikasi data base yang terdiri dari

(15)

Software original aplikasi GIS, GPS (handheld), Laptop, Komputer PC 1 set, Printer A3 dan External Harddisk.

Sedangkan hasil pekerjaan dalam bentuk tabel akan disajikan dengan format yang telah direncanakan dengan tepat sehingga bisa lebih komunikatif , memudahkan bagi pengguna dalam membaca maupun menganalisanya.

Hasil pekerjaan baik yang berupa peta maupun tabel disajikan per wilayah Kecamatan. Peta disajikan dengan skala menyesuaikan dengan ukuran kertas cetak yaitu ukuran A1.

2.5. Konsultasi dan Pembahasan Laporan

 Konsultasi dilakukan sejak awal kegiatan, dilakukan secara formal dan informal.

 Dalam setiap pembahasan minimal dihadiri oleh tim teknis dan dinas/instansi terkait.

 Pembahasan formal dalam bentuk diskusi dan presentasi dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali atau sesuai dengan jadual dalam kontrak.

2.6. Laporan

1) Laporan Pendahuluan

Laporan Pendahuluan berisi tentang:

a. Pemahaman Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diartikulasikan sebagai persepsi terhadap KAK.

b. Penjabaran KAK ke dalam item-item jenis dan urutan kegiatan (menampilkan jadual kegiatan).

c. Struktur organisasi tata kerja dan personil yang bertanggung jawab.

d. Bahan dan rencana kegiatan survey (instansional dan lapangan).

e. Ancangan laporan antara.

Laporan ini disiapkan 4 (empat) minggu dimulai semenjak kontrak ditandatangani, diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar setelah muatan laporan dibahas dan disetujui tim teknis.

(16)

2. Laporan Antara

Laporan Antara berisi tentang:

a. Hasil survey terdiri atas:

 Data eksisting (data dasar, produk peraturan dan hal-hal lain yang dipandang perlu).

 Peta-peta dasar dan peta-peta pendukungnya.

b. Metode pengamatan dan analisis praktis yang dipergunakan.

Laporan ini disiapkan dalam waktu 16 (enam belas) minggu semenjak penandatanganan kontrak dan diserahkan kepada pemberi tugas. Diserahkan setelah dibahas dan disetujui tim teknis didasarkan atas masukan dan pembahasan yang hadir. Laporan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.

3 Laporan Konsep Akhir

Laporan ini disiapkan dalam waktu 20 (Dua puluh) minggu semenjak penandatanganan kontrak dan diserahkan kepada pemberi tugas. Diserahkan setelah dibahas dan disetujui tim teknis didasarkan atas masukan dan pembahasan yang hadir. Laporan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.

4 Laporan Akhir

Laporan Akhir berisi tentang:

a. Data eksisting prasarana-sarana perkotaan dan sarana umum;

 Data eksisting prasarana-sarana transportasi (jalan).

 Data eksisting prasarana-sarana air bersih.

 Data eksisting prasarana-sarana drainase.

 Data eksisting prasarana-sarana air kotor/limbah.

 Data eksisting prasarana-sarana persampahan.

 Data eksisting prasarana-sarana listrik.

 Data eksisting prasarana-sarana telepon.

 Data eksisting sarana umum (pemerintahan, sosial, perdagangan,dll).

(17)

b. Penilaian kondisi prasarana-sarana perkotaan dan sarana umum, permasalahan yang berkaitan dengan kinerjanya serta permasalahan-permasalahan yang mungkin akan timbul di masa mendatang berkaitan dengan keberadaannya saat ini.

Laporan ini disiapkan dalam waktu 27 (dua puluh tujuh) minggu semenjak penandatangan kontrak dan diserahkan kepada pemberi tugas.

Diserahkan setelah dibahas dan disetujui tim teknis didasarkan atas masukan dan pembahasan yang hadir. Laporan diserahkan sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.

5 Album Peta

Album peta berisi tentang peta-peta yang merupakan gambaran terperinci dan akurat tentang prasarana-sarana wilayah dan sarana umum yang ada. Penampilan peta harus jelas, komunikatif dan sesuai aturan baku dalam penyajiannya. Peta prasarana-sarana dasar perkotaan dan sarana umum disajikan dalam skup wilayah kecamatan .

Album peta adalah dalam format kertas A1, dengan skala menyesuaikan untuk cakupan wilayah kecamatan.

Jumlah album peta sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar.

Soft Copy

Sebanyak 10 buah.

6 Bentuk Laporan

Format Laporan Pendahulan, Antara dan Akhir adalah sebagai berikut:

 Ukuran kertas : A4 ukuran 21 x 29,7 – 80 gram.

 Jenis kertas : HVS polos berwarna putih.

 Spasi : 1.5 untuk tulisan dan single untuk tabel

 Bahan cover : jenis buffalo tebal dilaminating.

 Jilid : dijilid bukan spiral atau plastik.

Format Album Peta :

 Ukuran kertas : A1 ukuran 59,4 x 84 – 80 gram.

 Jenis kertas : HVS polos berwarna putih.

 Jilid : dijilid bukan spiral atau plastik.

(18)

3. KebutuhanTenaga 3.1 Tenaga Ahli

Agar diperoleh hasil / keluaran yang optimal, maka perlu dibentuk suatu tim yang mampu menangani kegiatan, yang terdiri atas beberapa disiplin ilmu yang berkaitan dengan penyelesaian pekerjaan. Kebutuhan Tenaga Ahli sebagai pelaksana yang akan dilibatkan dalam pekerjaan ini adalah :

 Team Leader merangkap Perencana Wilayah dan Kota dengan jumlah 6 orang bulan yang memiliki latar belakang pendidikan S2 Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja sekurang kurangnya 5 tahun di bidang perencanaan kota dan kawasan permukiman;

 1 (satu) Orang Ahli Permukiman, dengan jumlah 6 orang bulan, dengan latar belakang pendidikan Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota Strata 2 (S2), berpengalaman 5 tahun atau S1 Arsitektur atau S1 Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman kerja di bidang perancangan kawasan permukiman sekurang-kurangnya 8 tahun;

 1 (satu) Orang Ahli Prasarana Permukiman dengan jumlah 6 orang bulan, dengan latar belakang pendidikan S2 Teknik Sipil, berpengalaman 5 tahun atau S1 Teknik Sipil dengan pengalaman kerja di bidang perencanaan prasarana permukiman sekurang- kurangnya 8 tahun;

 2 (dua) orang Ahli Teknologi Informasi dengan jumlah 6 orang bulan, dengan latar belakang pendidikan S2 Teknologi Informasi/Komputer dengan pengalaman kerja di bidang Teknologi

(19)

Informasi/Komputer dengan pengalaman kerja sekurang-kurangnya 8 tahun.

 2 (dua) Orang Ahli Pemetaan salama 6 bulan dengan jumlah 12 orang bulan, dengan latar belakang pendidikan S2 Geodesi/Geografi dengan pengalaman 5 tahun bekerja dibidang pemetaan dan GIS atau S1 Geodesi/Geografi dengan pengalaman dibidang pemetaan dan GIS sekurang-kurangnya 8 tahun;

 1 (satu) orang Ahli Lingkungan dengan jumlah 6 orang bulan, dengan latar belakang pendidikan S2 Teknik Lingkungan dengan pengalaman kerja di bidang perencanaan dan pengembangan prasarana lingkungan sekurang‐kurangnya 5 tahun atau S1 Teknik Lingkungan dengan pengalaman kerjan sekurang-kurangnya 8 tahun;

 1 (satu) Orang Ahli Transportasi dengan jumlah 6 orang bulan, dengan latar belakang pendidikan S2 Teknik Sipil Transportasi, berpengalaman 5 tahun atau S1 Teknik Sipil dengan pengalaman kerja di bidang perencanaan prasarana jalan sekurang-kurangnya 8 tahun;

 1 (satu) Orang Ahli Geologi dengan jumlah 6 orang bulan, dengan latar belakang pendidikan S2 Teknik Geologi, berpengalaman 5 tahun atau S1 Teknik Geologi dengan pengalaman kerja di bidang geologi sekurang-kurangnya 8 tahun;

 1 (satu) orang Ahli Ekonomi Pembangunan dengan jumlah 6 orang bulan, dengan latar belakang pendidikan S2 Ekonomi Pembangunan, berpengalaman 5 tahun, atau S1 Ekonomi

(20)

Pembangunan dengan pengalaman kerja di bidang perencanaan program pembangunan sekurang‐kurangnya 8 tahun.

3.1 Tenaga Pendukung

Dalam mendukung pelaksanaan kegiatan ini dibutuhkan:

 2 (dua) orang Administrator yang akan membantu dalam proses penyusunan dokumen selama 6 bulan

 14 (empat belas) orang Surveyor Teknis, yang akan membantu dalam melakukan pendataan dan pemetaan atau pengukuran di lapangan, dengan latar belakang pendidikan Sarjana S1/Ahli Pratama D-3 dan berpengalaman sekurang-kurangnya 4 tahun.

 3 (tiga) orang Operator CAD/GIS, dengan latar belakang pendidikan Sarjana S1/Ahli Pratama D-3 berpengalaman sekurang- kurangnya 4 tahun yang akan membantu dalam proses pemetaan,

 2 (dua) orang Pengemudi ( Sopir) yang akan membantu dalam mobilisasi personil dan peralatan selama 6 bulan

 1 (satu) orang Office Boy selama 6 bulan.

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan tata kota kelola pemerintahan yang baik.. 11 (sebelas) TUJUAN, 15 (lima belas) SASARAN, 28 (dua puluh delapan) STRATEGI, dan 24 (dua puluh empat) ARAH

Metode pengembangan sistem yang dipakai pada penelitian ini adalah metode pengembangan sistem berorientasi objek dengan model pengembangan sistem waterfall,

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diketahui daerah Bantaran Sungai menunjukan ada hubungan antara cuci tangan sebelum makan, cuci tangan sebelum mengolah makanan,

Gambar 4.7 Input nama pemenang Score bonus akan tampak dillihat setelah pemain mengisi nama, jika sebelumnya sistem menampilkan score 873, ketika pemain bisa menyelesaikan

Sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) apakah sikap siswa berkemampuan awal rendah terhadap matematika dalam pembelajaran dengan pendekatan

pemsaliaan manufaktur saat ini sangat pesat sekali sehingga dengan adanya penelitian ini diharapkan akan mengetahui bagaimana kinerja perusahaan tersebut sehingga dapat

[r]

Jalil Manaf Husaini selalu lambat satu sampai dua menit dari Jadwal waktu shalat sepanjang masa yang diterbitkan oleh Pemerintah (Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama