• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN WEBSITE suara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN WEBSITE suara "

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS DAN PERANCANGAN WEBSITE

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Disusun Oleh:

Siti Sarah Adilah

108093000110

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

ii

LEMBAR PENGESAHAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN WEBSITE INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

REPUBLIK INDONESIA

Disusun Oleh : SITI SARAH ADILAH

NIM 108093000110

Disetujui dan Disahkan Sebagai Salah Satu Syarat Mengajukan Skripsi Program Studi Sistem Informasi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Dosen Pembimbing

SUCI RATNAWATI, MTI

Mengetahui

Ketua Program Studi Sistem Informasi FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PADA INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

Judul Praktek Kerja Lapangan :

Analisis Dan Perancangan Website Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian Republik Indonesia

Jakarta, April 2012 Ciputat, April 2012

Menyetujui Menyetujui

Syamsuri, S.Ap Siti Sarah Adilah

(4)

iv ABSTRAK

“Analisis dan Perancangan Website Inspektorat Jenderal Kementerian

Perindustrian Republik Indonesia” oleh Siti Sarah Adilah - 108093000110 di

bawah bimbingan Ibu Suci Ratnawati, MTI.

Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian memiliki tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Perindustrian. Menjelang akhir tahun 2011 dan masuknya tahun baru 2012, Inspektorat jenderal memiliki keinginan untuk memiliki website sendiri. Untuk membantu mewujudkan keinginan Inspektorat Jenderal, maka diperlukan adanya analisis dan perancangan yang baik untuk membuat website sesuai dengan keinginan dan kebutuhan data web bagi Inspektorat Jenderal.

Dari permasalahan di atas, ada dorongan untuk menganalisis dan merancang sebuah sistem yang dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam menjalankan tugasnya. Rancangan sistem dibuat menggunakan metode Object Oriented Analysis Design (OOAD) dengan menggunakan tools Unified Modelling Language (UML) dan model pengembangan sistem waterfall. Hasil penelitian ini berupa analisis dan perancangan website yang dapat digunakan oleh Inspektorat Jenderal dalam meningkatkan progress kinerjanya menjadi lebih maksimal.

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala atas limpahan rahmat, hidayah dan nikmat-Nya yang tidak terhitung jumlahnya. Shalawat serta salam tak lupa dihaturkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‟Alaihi Wasallam beserta keluarga, sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman.

Atas izin dan rahmat-Nya penulis mendapat kekuatan untuk melewati langkah demi langkah kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini, dengan mengambil judul “Analisis dan Perancangan Website Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian Republik Indonesia”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kepada pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan, bimbingan, bantuan kepada penulis selama melakukan PKL dan proses penyelesaian laporan PKL ini, khususnya kepada:

1. Bapak. DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku Ketua Program Studi Jurusan Sistem Informasi.

3. Ibu Suci Ratnawati, MTI selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan dukungan dan saran.

(6)

vi

5. Bapak Syamsuri,S.Ap. selaku pembimbing PKL di lapangan yang telah membimbing dan membantu penulis di lapangan dan memberikan banyak kemudahan selama PKL.

6. Orang tua tercinta yang selalu memberikan dukungan, do‟a yang tak pernah berhenti, serta Mba Opi dan Mas Salman yang selalu menyemangati agar laporan ini selesai.

7. Weny Sisio Wiyandri, Nur Wulan Zaenab Sumantri, Ramadhaniansyah Hasan, Nugroho DS, Suyana, dan teman-teman Prodi Sistem Informasi kelas D angkatan 2008 dan SIK. Terima kasih atas doa dan dukungannya.

Akhir kata, penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Jakarta, April 2012

(7)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

ABSTRAK ... iv

1.4Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Tujuan Penelitian ... 3

1.4.2 Manfaat Penelitian ... 4

1.5Metodologi Penelitian ... 4

1.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ... 4

1.6Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapang (PKL) ... 5

1.7Sistematika Penulisan ... 5

(8)

viii

2.1.1 Analisis Sistem ... 7

2.1.2 Perancangan Sistem ... 7

2.2Konsep Dasar Sistem ... 8

2.2.1 Pengertian Sistem ... 8

2.2.2 Karakteristik Sistem ... 8

2.3Konsep Dasar Informasi ... 10

2.3.1 Pengertian Informasi ... 10

2.3.2 Kualitas Informasi ... 10

2.4Konsep Dasar Sistem dan Informasi ... 11

2.4.1 Definisi Sistem Informasi ... 11

2.4.2 Komponen Sistem Informasi ... 12

2.5Internet dan Web ... 13

2.5.1 Internet ... 13

2.5.2 Web... 13

2.6Model Pengembangan Sistem ... 14

2.6.1 Tahap Permulaan Sistem ... 14

2.6.2 Tahap Analisis Sistem ... 15

2.6.3 Tahap Perancangan Sistem ... 15

2.6.4 Tahap Implementasi Sistem ... 16

2.7Object Oriented Analysis and Design (OOAD) ... 16

2.7.1 Pengertian Object ... 16

2.7.2 Pengertian Object Oriented Analysis (OOA) ... 17

2.7.3 Pengertian Object Oriented Design (OOD) ... 17

2.7.4 Pengertian Object Oriented Analysis and Design (OOAD) ... 17

(9)

ix

2.8.1 Unified Modeling language (UML) ... 17

2.8.2 Diagram-Diagram UML ... 18

BAB III METODOLOGI 3.1Metode Pengumpulan Data ... 21

3.2Metode Analisis dan Perancangan Sistem ... 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Profil Singkat Insektorat Jenderal Kementerian Perindustrian ... 24

4.1.1Visi dan Misi Inspektorat jenderal Kementerian Perindusrian ... 24

4.1.1.1Visi ... 24

4.1.1.2Misi ... 25

4.1.2Strategi Pengawasan ... 25

4.1.3Struktur Organisasi ... 26

4.2Pengembangan Sistem ... 27

4.2.1Permulaan Sistem ... 27

4.2.2Analisis Sistem ... 28

4.2.2.1Analisis Sistem yang Berjalan ... 28

4.2.2.2Analisis Sistem Usulan ... 30

4.2.2.3Kelebihan dan Kelemahan Sistem Usulan ... 32

4.2.3Perancangan Sistem ... 33

4.2.3.1Rancangan Use Case Diagram ... 33

4.2.3.2Rancangan Class Diagram ... 45

4.2.3.3Rancangan Activity Diagram ... 46

4.2.3.4Rancangan Sequence Diagram ... 56

4.2.3.5Rancangan Tabel Database ... 66

(10)

x BAB V PENUTUP

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Waterfall ... 14

Gambar 2.2 Class Diagram dalam UML ... 18

Gambar 2.3 Object Diagram dalam UML ... 19

Gambar 2.4 Use Case Diagram dalam UML ... 19

Gambar 2.5 Activity Diagram ... 20

Gambar 2.6 Sequence Diagram ... 20

Gambar 3.1 Kerangka Berfikir ... 23

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian ... 26

Gambar 4.2 Rich Picture Sistem yang Berjalan ... 29

Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Usulan ... 31

Gambar 4.4 Use Case Diagram ... 33

Gambar 4.5 Class Diagram ... 45

Gambar 4.6 Activity Diagram Login ... 46

Gambar 4.7 Activity Diagram Logout ... 47

Gambar 4.8 Activity Diagram Tambah pada Admin ... 48

Gambar 4.9 Activity Diagram Ubah pada Admin ... 49

(12)

xii

Gambar 4.11 Activity Diagram Hapus pada Admin ... 51

Gambar 4.12 Activity Diagram Tambah pada Moderator ... 52

Gambar 4.13 Activity Diagram Ubah pada Moderator ... 53

Gambar 4.14 Activity Diagram Lihat pada Moderator ... 54

Gambar 4.15 Activity Diagram Kirim Pengaduan pada Masyarakat ... 55

Gambar 4.16 Activity Diagram Kirim Testimoni pada Masyarakat ... 56

Gambar 4.17 Sequence Diagram Login ... 56

Gambar 4.18 Sequence Diagram Logout ... 57

Gambar 4.19 Sequence Diagram Tambah pada Admin ... 58

Gambar 4.20 Sequence Diagram Ubah pada Admin ... 59

Gambar 4.21 Sequence Diagram Lihat pada Admin ... 60

Gambar 4.22 Sequence Diagram Hapus pada Admin ... 61

Gambar 4.23 Sequence Diagram Tambah pada Moderator ... 62

Gambar 4.24 Sequence Diagram Ubah pada Moderator... 63

Gambar 4.25 Sequence Diagram Lihat pada Moderator ... 64

Gambar 4.26 Sequence Diagram Kirim Pengaduan pada Masyarakat ... 64

Gambar 4.27 Sequence Diagram Kirim Testimoni pada Masyarakat ... 65

(13)

xiii

Gambar 4.29 Form Halaman Informasi ... 72

Gambar 4.30 Form Halaman Profil Visi dan Misi ... 73

Gambar 4.31 Form Halaman Profil Strategi Pengawasan ... 73

Gambar 4.32 Form Halaman Profil Tugas Pokok dan Fungsi ... 74

Gambar 4.33 Form Halaman Struktur Pejabat Inspektorat Jenderal ... 74

Gambar 4.34 Form Halaman Struktur Sekretariat Inspektorat Jenderal ... 75

Gambar 4.35 Form Halaman Struktur Inspektorat Jenderal I ... 75

Gambar 4.36 Form Halaman Struktur Inspektorat Jenderal II ... 76

Gambar 4.37 Form Halaman Struktur Inspektorat Jenderal III ... 76

Gambar 4.38 Form Halaman Struktur Inspektorat Jenderal IV ... 77

Gambar 4.39 Form Halaman Galeri ... 77

Gambar 4.40 Form Halaman Pengaduan Masyarakat ... 78

Gambar 4.41 Form Halaman Kontak Kami ... 78

Gambar 4.42 Form Halaman FAQ ... 79

Gambar 4.43 Form Login ... 79

Gambar 4.44 Form Halaman Utama ... 80

Gambar 4.45 Form Halaman Biodata ... 80

(14)

xiv

Gambar 4.47 Form Halaman Dukungan  Berita ... 81

Gambar 4.48 Form Halaman Dukungan  Tambah Berita ... 82

Gambar 4.49 Form Halaman Widget  Unduh Peraturan ... 82

Gambar 4.50 Form Halaman Widget  Upload Peraturan ... 83

Gambar 4.51 Form Halaman Widget  Informasi ... 83

Gambar 4.52 Form Halaman Widget  Tambah Informasi ... 84

Gambar 4.53 Form Halaman Password ... 84

Gambar 4.54 Form Halaman Utama ... 85

Gambar 4.55 Form Halaman User ... 85

Gambar 4.56 Form Halaman User  Tambah User ... 86

Gambar 4.57 Form Halaman Dukungan  Testimoni ... 86

Gambar 4.58 Form Halaman Dukungan  Berita ... 87

Gambar 4.59 Form Halaman Dukungan  Tambah Berita ... 87

Gambar 4.60 Form Halaman Dukungan  FAQ ... 88

Gambar 4.61 Form Halaman Dukungan  Tambah FAQ ... 88

Gambar 4.62 Form Halaman Dukungan  Kontak Kami ... 89

Gambar 4.63 Form Halaman Dukungan  Pengaduan Masyarakat ... 89

(15)

xv

Gambar 4.65 Form Halaman Profil  Misi ... 90

Gambar 4.66 Form Halaman Profil  Strategi Pengawasan ... 91

Gambar 4.67 Form Halaman Profil  Tugas Pokok ... 91

Gambar 4.68 Form Halaman Profil  Fungsi ... 92

Gambar 4.69 Form Halaman Struktur ... 92

Gambar 4.70 Form Halaman Struktur  Tambah Struktur ... 93

Gambar 4.71 Form Halaman Widget  Media ... 93

Gambar 4.72 Form Halaman Widget  Tambah Media ... 94

Gambar 4.73 Form Halaman Widget  Tautan ... 94

Gambar 4.74 Form Halaman Widget  Tambah Tautan ... 95

Gambar 4.75 Form Halaman Widget  Unduh Peraturan ... 95

Gambar 4.76 Form Halaman Widget  Upload Peraturan ... 96

Gambar 4.77 Form Halaman Widget  Informasi ... 96

Gambar 4.78 Form Halaman Widget  Tambah Informasi ... 97

Gambar 4.79 Form Halaman Galeri ... 97

Gambar 4.80 Form Halaman Galeri  Tambah Galeri ... 98

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Kelebihan dan Kelemahan Sistem yang Berjalan ... 30

Tabel 4.2 Perbandingan Sistem ... 31

Tabel 4.3 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Usulan ... 32

Tabel 4.4 Use Case Scenario Login ... 34

Tabel 4.5 Use Case Scenario Logout ... 35

Tabel 4.6 Use Case Scenario Create User ... 35

Tabel 4.7 Use Case Scenario Edit Biodata ... 35

Tabel 4.8 Use Case Scenario Ganti Password ... 36

Tabel 4.9 Use Case Scenario Update Berita ... 36

Tabel 4.10 Use Case Scenario Update Informasi ... 37

Tabel 4.11 Use Case Scenario Update Peraturan ... 37

Tabel 4.12 Use Case Scenario Update Media ... 38

Tabel 4.13 Use Case Scenario Update Galeri ... 38

Tabel 4.14 Use Case Scenario Edit Kontak ... 39

Tabel 4.15 Use Case Scenario Edit Profil ... 39

Tabel 4.16 Use Case Scenario Edit Struktur ... 40

(17)

xvii

Tabel 4.18 Use Case Scenario Update Tautan ... 41

Tabel 4.19 Use Case Scenario Jawab Pengaduan ... 41

Tabel 4.20 Use Case Scenario Tampilkan Testimoni ... 42

Tabel 4.21 Use Case Scenario Download Peraturan ... 42

Tabel 4.22 Use Case Scenario Kirim Pengaduan ... 43

Tabel 4.23 Use Case Scenario Kirim Testimoni ... 43

Tabel 4.24 Tabel Database User ... 66

Tabel 4.25 Tabel Database Berita ... 66

Tabel 4.26 Tabel Database Divisi ... 66

Tabel 4.27 Tabel Database FAQ ... 67

Tabel 4.28 Tabel Database Galeri ... 67

Tabel 4.29 Tabel Database Info ... 67

Tabel 4.30 Tabel Database Link ... 68

Tabel 4.31 Tabel Database Media ... 68

Tabel 4.32 Tabel Database Pengaduan ... 68

Tabel 4.33 Tabel Database Profil ... 69

Tabel 4.34 Tabel Database Struktur ... 69

(18)

xviii

Tabel 4.36 Tabel Database Unduh_Peraturan ... 70

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Teknologi informasi sangat mempengaruhi pertumbuhan suatu perusahaan, di mana teknologi informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis (Kadir, 2003).

Internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan ribuan jaringan komputer, melalui sambungan telepon umum maupun pribadi (pemerintah maupun swasta) (Bride, 1997).

Proses bisnis perusahaan dengan menggunakan internet dapat mempermudah akses penggunannya yang terhubung dengan internet untuk mendapatkan dan menyalurkan informasi pada media elektronik berbasis website atau situs.

Situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi, gambar gerak, suara, dan atau gabungan dari semuanya itu baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan link-link.

(20)

2

bagian yang bertugas untuk menangani masalah industri berdasarkan tugas dan fungsinya.

Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian adalah bagian dari kementerian perindustrian yang memiliki tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan kementerian perindustrian. Menjelang akhir tahun 2011 dan masuknya tahun baru 2012, Inspektorat Jenderal memiliki keinginan untuk memiliki website sendiri. Karena pada tahun 2010 lalu, Inspektorat Jenderal sudah ada persiapan untuk membuat situs mereka sendiri, namun ada kendala teknis yang mengurungkan niat mereka. Kemudian pada 2012 ini, dan berhubung dengan adanya logo baru kementerian perindustrian, maka kali ini Inspektorat Jenderal telah mempersiapkan diri untuk membuat website. Alasan pembuatan website ini adalah karena Inspektorat Jenderal ingin mengenalkan kepada

masyarakat tentang apa saja yang telah Inspektorat Jenderal kerjakan dalam Kementerian Perindustrian.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka terdapat masalah yang bisa diangkat mengenai perancangan website untuk Inspektorat Jenderal Kementerian

Perindustrian Republik Indonesia. Oleh karena itu, judul “Analisis dan

Perancangan Website Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian Republik

Indonesia” layak diangkat ke permukaan.

1.2Rumusan Masalah

(21)

3

1. Bagaimana membuat analisis pembuatan website untuk Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian?

2. Bagaimana membuat perancangan website untuk Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian?

1.3Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini adalah: 1. Membuat analisis website pada Inspektorat Jenderal Kementerian

Perindustrian.

2. Membuat perancangan website pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian.

3. Penelitian ini tidak sampai pada tahap pembuatan website.

1.4Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari penelitian ini adalah menghasilkan analisis dan perancangan website pada Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini antara lain menghasilkan:

(22)

4 1.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menjadi referensi bagi penelitian berikutnya, khususnya dalam membuat

analisis dan perancangan website.

2. Memberikan gambaran secara umum analisis pembuatan website.

3. Memberikan gambaran umum tentang perancangan website pada instansi pemerintahan.

1.5Metodologi Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

1. Observasi, dengan cara mengamati langsung objek penelitian (Jogiyanto, 2008).

2. Wawancara, merupakan komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2008).

3. Studi pustaka, dengan mencari sumber data sekunder yang akan mendukung penelitian (Nazir, 2005).

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

(23)

5

penelitian ini penulis hanya membahas tahap permulaan sistem sampai perancangan sistem.

Perancangan pada sistem ini menggunakan tools UML (Unified Modelling Language). Diagram yang digunakan dalam penelitian ini adalah use case

diagram, class diagram, activity diagram, dan sequence diagram (Fowler, 2005).

1.6Waktu dan Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) PKL telah dilaksanakan pada:

Waktu : Januari 2012 – Februari 2012.

Tempat : Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian. Alamat : Jalan Gatot Subroto Kav.52-53 Jakarta 12950.

1.7Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan PKL ini sistematika penulisan terdiri dari 5 (lima) bab. Adapun uraian masing-masing bab tersebut adalah:

BAB I. PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penenilitan, metodologi penelitian, waktu dan tempat PKL, serta sistematika penulisan.

(24)

6

Pada bab ini menguraikan teori yang terkait dengan konsep sistem informasi, analisis dan perancangan sistem informasi berbasis website dan metode yang digunakan.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan metode pengumpulan data dan metode perancangan sistem yang digunakan untuk laporan PKL ini. Penjelasan yang terkait merupakan tahap dan kegiatan dalam penelitian selama PKL.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan menguraikan profil singkat Inspektorat Jenderal serta penjelasan bagaimana membuat analisis dan perancangan sistem informasi berbasis web untuk Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian.

BAB V. PENUTUP

(25)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis dan Perancangan Sistem 2.1.1 Analisis Sistem

Definisi analisis sistem menurut Jogiyanto (1999) adalah penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian, komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sihingga dapat diusulkan perbaikkan-perbaikan.

2.1.2 Perancangan Sistem

Definisi perancangan menurut Ladjamudin (2005) adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.

Tahap perancangan sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama, yaitu (Jogiyanto, 2005):

1. Memenuhi kebutuhan pemakai sistem

(26)

8 2.2 Konsep Dasar Sistem

2.2.1 Pengertian Sistem

McLeod (2001) berpendapat bahwa sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan Jogiyanto (2001) menjelaskan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.2.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2001) Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).

1. Komponen-komponen sistem (Components)

Komponen sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan membentuk satu kesatuan. Komponen atau elemen sistem dapat berupa subsistem atau beberapa bagian sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

(27)

9

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan lingkungannya atau dengan sistem lainnya. Batas sistem inilah yang membuat sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan sistem atau merugikan sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Penghubung inilah yang menyebabkan beberapa subsistem berintegrasi dan membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukkan adalah sesuatu yang dimasukkan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan. Masukan dapat berupa peralatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah signal input utuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

(28)

10

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.

8. Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak mempunyai sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.3 Konsep Dasar Informasi 2.3.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Kadir, 2003).

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2005).

2.3.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi oleh : 1. Relevan (relevancy)

(29)

11 2. Akurat (accuracy)

Suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh kebutuhan informasi telah tersampaikan, seluruh pesan telah sesuai, serta pesan yang disampaikan sudah lengkap.

3. Tepat Waktu (timeliness)

Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

4. Ekonomis (economy)

Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal.

5. Efisien (efficiency)

Informasi yang berkualitas memiliki kalimat yang sederhana, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam.

6. Dapat Dipercaya (reliability)

Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya.

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.4.1 Definisi Sistem Informasi

(30)

12

Sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses dan informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten et al. 2004).

2.4.2 Komponen Sistem Informasi

Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti (Kadir, 2003):

1. Perangkat Keras (Hardware): mencakup piranti-piranti fisik.

2. Perangkat Lunak (Software): kumpluan dari perintah / fungsi yang ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas tertentu.

3. Proses Sistem (Procedure): menghubungkan berbagai perintah dan aturan yang akan menentukan rancangan dan penggunaan sistem informasi. 4. Manusia (People): orang-orang yang terlibat dalam kegiatan sistem

informasi.

5. Data (Data): komponen dasar sistem informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

(31)

13 2.5 Internet dan Web

2.5.1 Internet

Internet berasal dari kata interconnection networking yang mempunyai arti hubungan berbagai komputer dan tipe komputer yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (global jaringan) dengan melalui jalur komunikasi seperti telepon dan wireless (Sutarman, 2003).

Koneksi jutaan komputer di internet ditangani dengan menggunakan protokol TCP / IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol). Protokol ini mensyaratkan bahwa setiap komputer di dalam jaringan internet harus memliki identitas yang unik yang dinamakan nomor atau alamat IP. Nomor ini terdiri dari emapat bilangan dengan masing-masing bernilai antara 0 samapai dengan 255 dan antar bilangan dipisahkan dengan tanda titik. Contoh alamat IP: 128.252.115.5. umumnya alamat Ip dinyatakan dengan nama domain. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa mengingat suatu nama, misalnya ugm.ac.id, lebih mudah diingat daripada mengingat alamat IP seperti 128.252.115.5. sistem yang memetakan domain ke alamat IP disebut Domain Name Server (DNS). Server ini memelihara

daftar nama jaringan local dan nama computer serta alamat IP (Kadir, 2003).

2.5.2 Web

Sistem pengaksesan informasi dalam internet yang paling terkenal adalah World Wide Web (WWW) atau biasa dikenal dengan istilah web. Pertama kali

(32)

14

Jenewam Swiss. Tujuan awalnya adalah untuk menciptakan media yang mudah untuk berbagi informasi di antara para fisikawan dan ilmuwan (Kadir, 2003).

Informasi yang terdapat pada web disebut halaman web. Untuk mengakses sebuah halaamn web, pemakai perlu menyebutkan URL (Uniform Resource Allocator). URL tersusun atas format transfer, nama host, path berkas dokumen

(Kadir, 2003).

2.6 Model Pengembangan Sistem

Dalam penelitian ini, model pengembangan sistem yang digunakan adalah waterfall development system (Whitten, 2004). Dalam metode ini terdapat beberapa fase yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2.1 Model Waterfall

2.6.1 Tahap Permulaan Sistem

(33)

15

oleh proyek. Lingkup proyek mendefinisikan area bisnis yang akan ditangani oleh proyek dan tujuan-tujuan yang akan dicapai.

2.6.2 Tahap Analisis Sistem

Tahap analisis sistem adalah tahap penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang ada. Tahap ini merupakan tahap kritis dan sangat penting karena akan dapat menentukan berhasil tidaknya sistem yang akan dibangun atau dikembangkan. Kesalahan pada tahap analisis akan menjadikan kesalahan pada tahap-tahap yang selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis sistem menyerupai tahap perencanaan, hanya pada tahap analisis dilakukan secara rinci.

2.6.3 Tahap Perancangan Sistem

(34)

16

penyusunan materi-materi yang berkaitan dengan isi (content) dari web, seperti logo, slogan, tulisan, dan lain-lain, juga penyusunan tampilan / layout.

2.6.4 Tahap Implementasi Sistem

Tahap implementasi atau penerapan adalah tahap di mana desain sistem dibentuk menjadi suatu kode (program) yang siap untuk dioperasikan. Tahap ini juga merupakan tahap untuk menyatukan seluruh materi yang telah disiapkan kedalam sebuah desain yang telah dipersiapkan.

2.7 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

2.7.1 Pengertian Object

Objek adalah pembungkusan data (properti) yang mendeskripsikan orang, objek, tempat, kejadian atau sesuatu yang berlainan dengan semua proses (disebut metode) yang diizinkan untuk menggunakan atau memperbaharui data dan properti-properti tersebut. Satu-satunya untuk mengakses atau memperbaharui data objek adalah menggunakan proses-proses yang didefinisikan sebelumnya (Whitten, 2004).

Atribut adalah data yang mewakili karakteristik interes tentang sebuah objek (Whitten, 2004).

Metode adalah logika perangkat lunak yang dieksekusi sebagai respons terhadap sebuah pesan (Whitten, 2004).

(35)

17

2.7.2 Pengertian Object Oriented Analysis (OOA)

Object Oriented Analysis adalah pendekatan pemodelan objek selama

analisis dan desain sistem (Whitten, 2004). Sebuah teknik yang model-driven yang mengintegrasikan data dan proses ke dalam konstruksi yang disebut objek. Model-model OOA adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif seperti struktur, kelakuan dan interaksi objek-objek (Whitten, 2004).

2.7.3 Pengertian Object Oriented Design (OOD)

Object Oriented Design adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk

menetukan solusi perangkat lunak khususnya pada objek yang berkolaborasi, atribut dan metode mereka (Whitten, 2004).

2.7.4 Pengertian Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

Kumpulan peralatan dan teknik untuk pengembangan sistem yang akan memanfaatkan teknologi objek untuk mengkostruksikan sebuah sistem dan perangkat lunaknya (Whitten, 2004).

2.8 Alat Perancangan Sistem

2.8.1 Unified Modeling Language (UML)

(36)

18

(Fowler, 2005). Unified Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh meta-model tunggal, yang membantu mendeskripsikan dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemograman berorientasi objek (OO).

2.8.2 Diagram-Diagram UML

UML memiliki beberapa diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu sistem. Tujuan pembuatan diagram ini adalah agar sistem mudah dimengerti oleh semua pihak, baik yang teknis maupun nonteknis (Fowler, 2005). Beberapa contoh dari diagram tersebut, antara lain:

1. Class Diagram

Class diagram terdiri dari sekumpulan class dan interface lengkap dengan

kolaborasi dan hubungan antara mereka

 Pada class diagram, terdapat simbol-simbol :

a. Simbol „+‟ untuk menandakan public

b. Simbol „-„ untuk menandakan private

c. Simbol „#‟ untuk menandakan protected

(37)

19

Menggambarkan sekumpulan objek dan relasinya. Objek adalah turunan dari class, benda yang spesifik, yang mempunyai atribut dan sifat yang spesifik.

Gambar 2.3 Object Diagram dalam UML 3. Use Case Diagram

Menggambarkan sekumpulan use case dan actor dan hubungan antara mereka. Use case diagram mempunyai peranan penting dalam pengorganisasian dan pemodelan behavior dari sistem.

Gambar 2.4 Use Case Diagram dalam UML

4. Activity Diagram

(38)

20

Gambar 2.5 Activity Diagram 5. Sequence Diagram

Merupakan diagram interaksi yang menekankan pada urutan waktu dari pertukaran message.

Gambar 2.6 Sequence Diagram

UML mempunyai banyak diagram karena UML memungkinkan untuk

(39)

21 BAB III METODOLOGI

3.1 Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Metode Observasi

Observasi dilakukan di Kementerian Perindustrian Republik Indonesia bagian Inspektorat Jenderal dimulai sejak tanggal 17 Januari – 20 Februari 2012. Hasil dari observasi ini adalah penjelasan tentang kebutuhan informasi pada bagian Inspektorat Jenderal.

2. Metode Wawancara

Wawancara dilakukan dengan Mba Ciendy dan Bapak Denny Chandra selaku staff dan tim TI di Inspektorat Jenderal. Hasil dari wawancara tersebut menjelaskan tentang permasalahan yang ada di Inspektorat Jenderal, yaitu mengenai pembuatan website. Karena Inspektorat ingin memiliki sebuah website sendiri.

3. Metode Studi Pustaka

(40)

22

3.2 Metode Analisis dan Perancangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang dipakai pada penelitian ini adalah metode pengembangan sistem berorientasi objek dengan model pengembangan sistem waterfall, tahapannya terdiri dari permulaan sistem, analisis sistem, perancangan sistem dan implementasi sistem (Whitten et al. 2004). Namun, dalam penelitian ini penulis hanya membahas tahap permulaan sistem, analisis sistem, perancangan sistem dan implementasi yang berupa rancangan interface sistem.

Perancangan pada sistem ini menggunakan tools UML (Unified Modelling Language). Diagram yang digunakan dalam penelitian ini adalah use case

(41)

23 3.3 Kerangka Berfikir

Start berorientasi Objek dengan Model

waterfall (Whitten et al. 2008)

Analisis Sistem

Implementasi

(42)

24 BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Singkat Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Perindustrian.

Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Perindustrian;

2. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Perindustrian terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;

3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Perindustrian;

4. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Perindustrian; dan

5. Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal

4.1.1 Visi dan Misi Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian 4.1.1.1 Visi

(43)

25 4.1.1.2Misi

8 (delapan) misi Inspektorat Jenderal, yaitu:

1. Mengoptimalkan fungsi pengawasan dalam satu siklus fungsi manajemen. 2. Melaksanakan Pengawasan, Evaluasi dan Pengendalian dalam rangka

pembinaan.

3. Mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan RI terhadap Laporan Keuangan Kementerian Perindustrian yang telah dicapai pada tahun 2009.

4. Melakukan pengawasan dengan mengacu pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

5. Melaksanakan Pengawasan dalam rangka meminimalisir penyimpangan untuk terciptanya good governance di lingkungan Kementerian Perindustrian.

6. Mengedepankan fungsi check and balance dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang industri, dalam rangka akuntabilitas dan transparansi penggunaan keuangan negara.

7. Melaksanakan pengawasan yang independen terhadap auditi.

8. Melaksanakan advokasi, pendampingan dan konsultansi pelaksanaan kegiatan satuan kerja.

4.1.2 Strategi Pengawasan

(44)

26

1. Meningkatkan kualitas pengawasan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi auditi sesuai dengan kebijakan, program, kegiatan dan sasaran yang ditetapkan serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

2. Meningkatkan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pembangunan industri nasional;

3. Mendorong percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan;

4. Meningkatkan koordinasi, sinkronisasi, dan sinergi dengan seluruh aparat pengawasan;

5. Meningkatkan profesionalisme dan indepedensi aparat pengawasan;

6. Meningkatkan budaya pengawasan di lingkungan Kementerian Perindustrian; 7. Menerapkan standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

4.1.3 Struktur Organisasi

(45)

27 4.2 Pengembangan Sistem

4.2.1 Permulaan Sistem

Dalam tahap ini, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan di dalam membangun website Inspektorat Jenderal, antara lain:

1. Identifikasi masalah

Identifikasi masalah yang dilakukan selama PKL yaitu identifikasi terhadap kebutuhan informasi untuk pembuatan web. Pada sistem yang berjalan saat ini, masyarakat yang ingin melakukan konsultasi atau pengaduan kepada Inspektorat Jenderal dilakukan dengan mendatangi klinik konsultasi Inspektorat Jenderal. Kemuadian mengisi form pengajuan. Lalu form tersebut nantinya dikirim ke Inspektur Jenderal yang nantinya akan ditembuskan kepada bagian yang akan menanganinya. Lalu admin yang akan menanganinya akan mempelajari pengaduan tersebut dan menjawab kembali pengaduan tersebut kepada pengaju pengaduan lewat email yang disertakan pada form ajuan.

Bagi masyarakat yang ingin konsultasi, bisa juga melalui telepon atau datang lansung ke klinik konsultasi Inspektorat Jenderal.

Selain itu, nntuk mendapatkan informasi terbaru mengenai perindustrian, pihak Inspektorat masih menggunakan situs resmi milik Kementerian Perindustrian.

(46)

28

klinik konsultasi Inspektorat Jenderal dengan Inspektorat Jenderal untuk mengatasi segala permasalahan dari masyarakat.

2. Lingkup sistem

Ruang lingkup website ini tertuju untuk pihak Inspektorat Jenderal dan masyarakat, meliputi update informasi dan berita, menambah akun, tanya-jawab dari pengaduan masyarakat, menambah tautan terkait, menambah peraturan terbaru, menerima testimoni dari masyarakat dan ubah password. Di mana masyarakat hanya bisa mengirim pengaduan dan meninggalkan testimoni.

3. Tujuan

Website ini bisa dipakai untuk masyarakat dan khususnya untuk

Inspektorat Jenderal. Tujuan dari pembuatan website ini adalah agar pihat isnpektorat tidak lagi menangani masalah konsultasi atau pengaduan dari masyarakat dengan pertemuan langsung. Tetapi bisa dengan menjawab segala pertanyaan melalui website-nya. Di sisi lain, dengan adanya website ini, kedua belah pihak diuntungkan dari menghemat waktu dan biaya bagi masyarakat itu sendiri.

4.2.2 Analisis Sistem

4.2.2.1Analisis Sistem yang Berjalan

(47)

29

1. Masyarakat mengisi form ajuan di Klinik Konsuktasi Inspektorat Jenderal 2. Pihak klinik menginputkan data dari form yang diisi masyarakat

3. Form ajuan dikirim ke inspektur Jenderal

4. Inspektur Jenderal akan membuat tembusan dari pengaduan tersebut kepada bagian admin yang akan menangani pengaduan itu.

5. Admin yang menangani akan mempelajari pengaduan tersebut dan menjawab pengaduan yang bersangkutan lewat email yagn disertakan. 6. Jika masyarakat yang sudah tau nomor telepon pihak Klinik bisa dilakukan

dengan telepon atau masyarakat datang ke klinik dan konsultasi di tempat.

Gambar 4.2 Rich PictureSistem yang Berjalan

(48)

30

Tabel 4.1 Kelebihan dan Kelemahan Sistem yang Berjalan

Kelebihan Kelemahan

Tidak memerlukan biaya untuk pembelian dan perawatan perangkat lunak maupun perangkat keras computer

Ada kemungkinan data hilang karena tidak ada media penyimpanan yang bisa menyimpan data dalam jangka panjang.

Tidak memerlukan sumber daya yang memiliki keahlian khusus, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk membayar karyawan pun murah.

Terjadi human error. Kurang efisien.

4.2.2.2Analisis Sistem Usulan

(49)

31

Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Usulan

Tabel 4.2 Perbandingan Sistem

Proses bisnis yang berjalan Sistem Usulan Pertukaran dokumen dan informasi

membutuhkan waktu yang lama

Pertukaran dokumen dan informasi dilakukan melalui website

Masyarakat melakukan pengaduan dengan mengisi formulir pengajuan dan menunggu persetujuan dari Inspektur Jenderal.

Pengaduan dapat dilakukan kapan pun melalui website.

Untuk meninggalkan komentar atau saran dilakukan melalui mengisi formulir, telepon atau saat melalukan pengaduan ke kantor.

Komentar atau saran dapat disampaikan kapan pun melalui website.

Pertukaran informasi dapat dilakukan hanya di website kemeterian perindustrian.

Update informasi dapat dilihat dan dilakukan di website Inspektorat Jenderal.

Pencarian berita terbaru dilihat pada website Kementerian Perindustrian dan

(50)

32

website lain. website Inspektorat Jenderal.

Struktur organisasi hanya ada di website Kementerian Perindustrian dan tidak lengkap.

Struktur tiap bagian Inspektorat Jenderal ada di website Inspektorat Jenderal.

Data tidak tersimpan rapi. Data tersimpan dalam database

4.2.2.3Kelebihan dan Kelemahan Sistem Usulan

Tujuan dibuatnya sistem usulan adalah untuk memperbaiki sistem lama. Untuk kelebihan dan kelemahan sistem usulan, sebagai berikut:

Tabel 4.3 Kelebihan dan Kelemahan Sistem Usulan

Kelebihan Kelemahan

Tiap pegawai Inspektorat Jenderal dapat menjadi seorang moderator untuk update berita, informasi dan untuk

mengunggah serta menunduh peraturan.

user membutuhkan pelatihan terlebih dahulu sebelum menggunakan sistem

Segala update informasi mengenai Inspektorat Jenderal kini bisa dilihat di situs web.

(51)

33 4.2.3 Perancangan Sistem

4.2.3.1Rancangan Use Case Diagram

logout

(52)

34

Dalam use case diagram di atas, terdapat 3 (tiga) aktor yang menggunakan sistem, yaitu admin, moderator dan masyarakat. Admin memiliki use case login, logout, create user, edit biodata, ganti password, update berita, update informasi,

update peraturan, update media, update galeri, edit kontak, edit profil, update struktur, update FAQ, update tautan, jawab pengaduan, tampilkan testimoni. Kemudian untuk moderator memiliki use case login, logout, edit biodata, ganti password, update berita, update informasi, update peraturan. Sedangkan

masyarakat memiliki use case download peraturan, kirim pengaduan, dan kirim testimoni.

Penjelasan dari use case scenario di atas, akan dijelaskan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4 Use Case Scenario Login

Use case name Login

Actor User (moderator, admin)

Brief condition User ingin login ke dalam website Inspektorat Jenderal.

Basic flow a. User masuk ke dalam website Inspektorat Jenderal. b. Sistem menampilkan menu login.

c. User memasukkan username dan password. d. Sistem memvalidasi username dan password. e. Sistem menampilkan menu utama.

Alternative flow Jika username dan password yang dimasukan tidak valid, maka sistem akan menampilkan pesan kesalahan dan meminta user untuk memasukan kembali username dan password.

(53)

35

Tabel 4.5 Use Case Scenario Logout

Use case name Logout

Actor User (moderator, admin)

Brief condition User ingin keluar dari website Inspektorat Jenderal.

Basic flow a. User sudah masuk ke dalam sistem informasi website. b. Sistem menampilkan menu pada halaman user.

c. User memilih menu logout. Alternative flow -

Precondition User berhasil logout.

Post condition User keluar dari web.

Tabel 4.6 Use Case Scenario Create User

Use case name Create User

Actor Admin.

Brief condition Admin ingin membuat user baru.

Basic flow a. Admin sudah masuk ke dalam website.

b. Sistem menampilkan menu pada halaman Admin. c. Admin memilih menu User.

d. Sistem menampilkan menu yang admin pilih. e. Admin menambah data User.

Alternative flow Jika data yang diisi tidak lengkap maka sistem memberikan pesan kesalahan dan meminta untuk melengkapinya.

Precondition Menu user sudah tersimpan pada sistem. Post condition Admin berhasil menambah data user.

Tabel 4.7 Use Case Scenario Edit Biodata

Use case name Edit Biodata

(54)

36

Brief condition User ingin mengubah data diri.

Basic flow a. User sudah masuk ke dalam website.

b. Sistem menampilkan menu pada halaman User.

c. User memilih menu Biodata pada moderator dan menu User pada admin.

d. User mengubah Biodatanya. Alternative flow -

Precondition Menu Biodata dan Menu User sudah tersimpan pada sistem. Post condition User dapat melihat perubahan biodata yang telah di-edit.

Tabel 4.8 Use Case Scenario Ganti Password

Use case name Ganti Password

Actor User (moderator, admin)

Brief condition User ingin mengubah password lama dengan password baru.

Basic flow a. User sudah masuk ke dalam website.

b. Sistem menampilkan menu pada halaman user. c. User memilih menu password.

d. User memasukan password lama dan password baru, kemudian ulangi password.

e. User mengklik tombol simpan. Alternative flow -

Precondition Menu pilihan password sudah ada di sistem. Post condition Password baru telah tersimpan.

Tabel 4.9 Use Case Scenario Update Berita Use case name Update Berita

Actor User (moderator, admin)

(55)

37

Basic flow a. User sudah masuk ke dalam website.

b. Sistem menampilkan menu pada halaman user. c. User memilih menu Berita.

d. User mengisi Berita.

Alternative flow Jika data yang diisi tidak lengkap maka sistem memberikan pesan kesalahan dan meminta untuk melengkapinya.

Precondition Menu berita sudah ada di sistem. Post condition Berita sudah ditambah..

Tabel 4.10 Use Case Scenario Update Informasi

Use case name Update Informasi

Actor User (moderator, admin)

Brief condition User ingin membuat pembaharuan mengenai informasi

industri.

Basic flow a. User sudah masuk ke dalam website.

b. Sistem menampilkan menu pada halaman user. c. User memilih menu informasi.

d. User mengisi informasi.

Alternative flow Jika data yang diisi tidak lengkap maka sistem memberikan pesan kesalahan dan meminta untuk melengkapinya.

Precondition Menu Informasi sudah ada di sistem. Post condition Informasi sudah ditambah.

Tabel 4.11 Use Case Scenario Update Peraturan Use case name Update Peraturan

Actor User (moderator, admin)

Brief condition User ingin menambah Peraturan yang masih berlaku di

(56)

38

Basic flow a. User sudah masuk ke dalam website.

b. Sistem menampilkan menu pada halaman user. c. User memilih menu Peraturan.

d. User menambah peraturan.

Alternative flow Jika data yang diisi tidak lengkap maka sistem memberikan pesan kesalahan dan meminta untuk melengkapinya.

Precondition Menu peraturan sudah ada di sistem. Post condition Peraturan sudah ditambah.

Tabel 4.12 Use Case Scenario Update Media

Use case name Update Media

Actor Admin.

Brief condition Admin ingin meng-update data Media. Basic flow a. Admin sudah masuk ke dalam website.

b. Sistem menampilkan menu pada halaman Admin. c. Admin memilih menu Media.

d. Admin meng-update Media.

Alternative flow Jika data yang diisi tidak lengkap maka sistem memberikan pesan kesalahan dan meminta untuk melengkapinya.

Precondition Menu Media sudah tersimpan pada sistem. Post condition Admin berhasil meng-update Media terbaru.

Tabel 4.13 Use Case Scenario Update Galeri Use case name Update Galeri

Actor Admin.

(57)

39

Basic flow a. Admin sudah masuk ke dalam website.

b. Sistem menampilkan menu pada halaman Admin. c. Admin memilih menu Galeri.

d. Sistem menampilkan menu yang admin pilih. e. Admin memperbaharui galeri.

Alternative flow Jika data yang diisi tidak lengkap maka sistem memberikan pesan kesalahan dan meminta untuk melengkapinya.

Precondition Menu Galeri sudah tersimpan pada sistem. Post condition Admin berhasil meng-update Galeri terbaru.

Tabel 4.14 Use Case Scenario Edit Kontak Use case name Edit Kontak

Actor Admin.

Brief condition Admin ingin meng-edit data kontak . Basic flow a. Admin sudah masuk ke dalam website.

b. Sistem menampilkan menu pada halaman Admin. c. Admin memilih menu Kontak Kami.

d. Sistem menampilkan menu yang admin pilih. e. Admin memperbaharui data Kontak Kami.

Alternative flow Jika data yang diisi tidak lengkap maka sistem memberikan pesan kesalahan dan meminta untuk melengkapinya.

Precondition Menu Kontak Kami sudah tersimpan pada sistem. Post condition Admin berhasil meng-edit isi menu Kontak Kami.

Tabel 4.15 Use Case Scenario Edit Profil Use case name Edit Profil

Actor Admin.

(58)

40

Basic flow a. Admin sudah masuk ke dalam website.

b. Sistem menampilkan menu pada halaman Admin. c. Admin memilih Menu Profil.

d. Sistem menampilkan sub menu yang admin pilih. e. Admin mengubah profil yang dipilih.

Alternative flow Jika data yang diisi tidak lengkap maka sistem memberikan pesan kesalahan dan meminta untuk melengkapinya.

Precondition Menu profil sudah tersimpan pada sistem.

Post condition Admin berhasil meng-edit profil Inspektorat Jenderal.

Tabel 4.16 Use Case Scenario Edit Struktur Use case name Edit Struktur

Actor Admin.

Brief condition Admin ingin mengubah (nama pejabat) struktur organisasi. Basic flow a. Admin sudah masuk ke dalam website.

b. Sistem menampilkan menu pada halaman Admin. c. Admin memilih menu Struktur.

d. Sistem menampilkan menu yang admin pilih. e. Admin memperbaharui Struktur.

Alternative flow Jika data yang diisi tidak lengkap maka sistem memberikan pesan kesalahan dan meminta untuk melengkapinya.

Precondition Menu Struktur sudah tersimpan pada sistem. Post condition Admin berhasil mengubah struktur organisasi.

Tabel 4.17 Use Case Scenario Update FAQ Use case name Update FAQ

Actor Admin.

(59)

41

Basic flow a. Admin sudah masuk ke dalam website.

b. Sistem menampilkan menu pada halaman Admin. c. Admin memilih menu FAQ.

d. Sistem menampilkan menu yang admin pilih. e. Admin memperbaharui data FAQ.

Alternative flow Jika data yang diisi tidak lengkap maka sistem memberikan pesan kesalahan dan meminta untuk melengkapinya.

Precondition Menu FAQ sudah tersimpan pada sistem. Post condition Admin berhasil meng-update FAQ.

Tabel 4.18 Use Case Scenario Update Tautan Use case name Update Tautan

Actor Admin.

Brief condition Admin ingin meng-update Tautan terkait. Basic flow a. Admin sudah masuk ke dalam website.

b. Sistem menampilkan menu pada halaman Admin. c. Admin memilih menu Tautan terkait.

d. Admin men-update tautan.

Alternative flow Jika data yang diisi tidak lengkap maka sistem memberikan pesan kesalahan dan meminta untuk melengkapinya.

Precondition Menu Tautan sudah tersimpan pada sistem. Post condition Admin berhasil meng-update tautan terkait.

Tabel 4.19 Use Case Scenario Jawab Pengaduan Use case name Jawab Pengaduan

Actor Admin

(60)

42

Basic flow a. Admin sudah masuk ke dalam website

b. Sistem menampilkan menu pada halaman Admin c. Admin memilih menu pengaduan masyarakat d. Sistem menampilkan sub menu yang admin pilih e. Admin menjawab pengaduan dari masyarakat.

Alternative flow Jika data yang diisi tidak lengkap maka sistem memberikan pesan kesalahan dan meminta untuk melengkapinya.

Precondition Menu Pengaduan Masyarakat sudah tersimpan pada sistem. Post condition Admin berhasil meng-update data pengaduan masyarakat.

Tabel 4.20 Use Case Scenario Tampilkan Testimoni Use case name Tampilkan Testimoni

Actor Admin.

Brief condition Admin ingin menampilkan testimoni yang dikirim oleh masyarakat.

Basic flow a. Admin sudah masuk ke dalam website

b. Sistem menampilkan menu pada halaman Admin c. Admin memilih menu Testimoni.

d. Admin menampilkan testimoni yang ada. Alternative flow -

Precondition Menu Tetimoni sudah tersimpan pada sistem. Post condition Status testimoni kini sudah tampil di website.

Tabel 4.21 Use Case Scenario Download Peraturan Use case name Download Peraturan

Actor Masyarakat.

(61)

43

Basic flow a. Masyarakat sudah masuk ke dalam website b. Sistem menampilkan menu

c. Masyarakat mengklik link unduh peraturan

d. Masyarakat tinggal memilih peraturan yang ingin di-download

Alternative flow -

Precondition Data peraturan sudah ada pada sistem. Post condition Peraturan dalam extensi .pdf

Tabel 4.22 Use Case Scenario Kirim Pengaduan

Use case name Kirim Pengaduan

Actor Masyarakat

Brief condition Masyarakat ingin mengajukan pengaduan Basic flow a. Masyarakat sudah masuk ke dalam website

b. sistem menampilkan menu

c. Masyarakat memilih menu Pengaduan Masyarakat d. Masyarakat mengisi form Pengaduan

Alternative flow Jika form yang diisi belum lengkap, maka sistem akan memberikan pesan kesalahan dan meminta masyarakat untuk melengkapi form tersebut

Precondition Menu Pengaduan Masyarakat sudah ada pada sistem. Post condition Pengaduan sudah berhasil dikirim

Tabel 4.23 Use Case Scenario Kirim Testimoni Use case name Kirim Testimoni

Actor Masyarakat

(62)

44

Basic flow a. Masyarakat sudah masuk ke dalam website b. sistem menampilkan menu Tetimoni c. Masyarakat menklik link kirim d. Masyarakat mengisi form testimony

Alternative flow Jika form yang diisi belum lengkap, maka sistem akan memberikan pesan kesalahan dan meminta masyarakat untuk melengkapi form tersebut

(63)

45 4.2.3.2Rancangan Class Diagram

(64)

46 4.2.3.3Rancangan Activity Diagram

1. Activity Diagram Login

Login

tidak valid email tidak cocok email cocok

valid

Gambar 4.6 Activity Diagram Login

(65)

47 2. Activity Diagram Logout

Login

Gambar 4.7 Activity Diagram Logout

Gambar activity diagram logout di atas, agar user dapat masuk ke dalam halaman user, maka user diminta login dengan memasukan nip dan password. Jika gagal

(66)

48 3. Activity Diagram Tambah pada Admin

Login

+berita testimoni jawab +FAQ pengaduan

struktur galeri widget

+media +tautan +peraturan +inf ormasi

+berita testimoni jawab +FAQ

pengaduan +inf ormasi +media +tautan +peraturan

tidak v alid email tidak cocok

email cocok v alid

Gambar 4.8 Activity Diagram Tambah pada Admin

(67)

49 4. Activity Diagram Ubah pada Admin

Login

+berita testimoni jawab +FAQ pengaduan kontak kami

+berita testimoni jawab +FAQ pengaduan

Gambar 4.9 Activity Diagram Ubah pada Admin

(68)

50 5. Activity Diagram Lihat pada Admin

Login

kontak kami +inf ormasi +media +tautan +peraturan

tidak v alid email tidak cocok

email cocok v alid

Gambar 4.10 Activity Diagram Lihat pada Admin

(69)

51 6. Activity Diagram Hapus pada Admin

Login

+berita testimoni jawab +FAQ pengaduan

struktur galeri widget

+media +tautan +peraturan +inf ormasi

+berita testimoni jawab +FAQ

pengaduan +media +tautan

+peraturan +inf ormasi

tidak v alid email tidak cocok

email cocok v alid

Gambar 4.11 Activity Diagram Hapus pada Admin

(70)

52

7. Activity Diagram Tambah pada Moderator

Login

tidak valid email tidak cocok

email cocok valid

+informasi

Gambar 4.12 Activity Diagram Tambah pada Moderator

(71)

53 8. Activity Diagram Ubah pada Moderator

Login

Gambar 4.13 Activity Diagram Ubah pada Moderator

Gambar activity diagram ubah pada moderator di atas, moderator diminta login terlebih dahulu ke dalam sistem. Kemudian jika moderator sudah berhasil

login dan masuk ke halaman user, maka moderator dapat melakukan aktifitas

(72)

54 9. Activity Diagram Lihat pada Moderator

Login

Gambar 4.14 Activity Diagram Lihat pada Moderator

Gambar activity diagram lihat pada moderator di atas, moderator diminta login terlebih dahulu ke dalam sistem. Kemudian jika moderator sudah berhasil

login dan masuk ke halaman user, maka moderator dapat melihat data-data yang

(73)

55

10.Activity Diagram Kirim Pengaduan pada Masyarakat

masuk ke web

Gambar 4.15 Activity Diagram Kirim Pengaduan pada Masyarakat Gambar activity diagram kirim pengaduan pada masyarakat di atas, masyarakat masuk ke dalam website Inspektorat Jenderal. Kemudian masyarakat pilih menu pengaduan pada website inspektorat dan mengisi form yang disediakan. Jika isi data tidak lengkap maka akan muncul pesan kesalahan. Jika benar, maka pengaduan berhasil dikirim.

11.Activity Diagram Kirim Testimoni pada Masyarakat

(74)

56

Gambar 4.16 Activity Diagram Kirim Testimoni pada Masyarakat Gambar activity diagram kirim testimoni pada masyarakat di atas, masyarakat masuk ke dalam website Inspektorat Jenderal. Kemudian masyarakat pilih menu testimoni pada website inspektorat dan mengisi form yang disediakan. Jika isi data tidak lengkap maka akan muncul pesan kesalahan. Jika benar, maka testimoni berhasil dikirim.

4.2.3.4Rancangan Sequence Diagram

1. Sequence Diagram Login

: user Halaman

Login

: user Halaman

User

1: input nip dan password

2: read data base

3: login berhasil

4: login gagal

5: nip atau password salah

6: tampilan pesan kesalahan

7: tampil halaman user

Gambar 4.17 Sequence DiagramLogin

Pada saat user melakukan login, sistem akan meminta NIP dan password dimasukan terlebih dahulu. Pada saat NIP dan password dibaca

(75)

57 2. Sequence Diagram Logout

: user Halaman

User 1: pilih menu logout

2: kembali ke halaman web

Gambar 4.18 Sequence Diagram Logout

(76)

58 3. Sequence Diagram Tambah pada Admin

: admin Home User Dukungan Struktur Widget Galeri

1: halaman awal admin

2: pilih menu user

3: tampil data user

4: tambah user baru

5: pilih sub menu dukungan 6: tampil data sub menu dukungan

7: tambah data sub menu dukungan

8: pilih menu struktur

9: tampil daftar struktur

10: tambah data struktur

11: pilih sub menu widget

12: tampil data sub menu widget

13: tambah data sub menu widget

14: pilih menu galeri

15: tampil data galeri

16: tambah data galeri baru

Gambar 4.19 Sequence Diagram Tambah pada Admin

(77)

59 4. Sequence Diagram Ubah pada Admin

User

Home Dukungan

Profil Struktur Widget

Galeri Password : admin

5: pilih sub menu pada dukungan 1: halaman awal admin

2: pilih menu user 3: tampil data user

4: ubah aksi user

6: tampil sub menu yang dipilih

7: ubah aksi pada sub menu yang dipilih

8: pilih sub menu pada profil 9: tampil sub menu yang dipilh

10: ubah teks pada sub menu yang dipilih

11: pilih menu struktur 12: tampil daftar struktur

13: edit aksi struktur

14: pilih sub menu widget 15: tampil sub menu yang dipilih

16: ubah aksi pada sub menu yang dipilih

17: pilih menu galeri 18: tampil daftar galeri

19: ubah aksi galeri

20: pilih menu pasword 21: tampil form isian password

22: ganti password

Gambar 4.20 Sequence Diagram Ubah pada Admin

(78)

60

menampilkan menu yang dipilih. Kemudian data tersebut akan update dengan sendirinya pada database.

5. Sequence Diagram Lihat pada Admin

: admin Home User Dukungan Profil Struktur Widget Galeri

1: halaman awal admin

2: pilih menu user

3: tampil data user

4: pilih sub menu pada menu dukungan

5: tampil sub menu yang dipilih

6: pilih sub menu pada menu profil

7: tampil sub menu yang dipilih

8: pilih menu struktur

9: tammpil daftar struktur

10: pilih sub menu pada menu widget

11: tampil sub menu yang dipilih

12: pilih menu galeri

13: tampil daftar berita galeri

Gambar 4.21 Sequence Diagram Ubah pada Admin

(79)

61 6. Sequence Diagram Hapus pada Admin

: admin Home User Dukungan Profil Struktur Widget Galeri

1: halaman awal admin

2: pilih menu user

3: tampil data user

4: hapus user yang dipilih

5: pilih sub menu pada menu dukungan

6: tampil sub menu yang dipilih

7: hapus data yang dipilih

8: pilih sub menu pada menu profil

9: tampil sub menu yang dipilih

10: hapus sub menu yang dipilih

11: pilih menu struktur

12: tampil daftar struktur

13: hapus data yang dipilih

14: pilih sub menu pada menu widget

15: tampil sub menu yang dipilih

16: hapus data yang dipilih

17: pilih menu galeri

18: tampil daftar berita galeri

19: hapus data yang dipilih

Gambar 4.22 Sequence Diagram Lihat pada Admin

(80)

62

7. Sequence Diagram Tambah pada Moderator

Dukungan Widget

: moderator Home

1: halaman awal moderator

2: pilih sub menu pada menu dukungan

3: tampil sub menu yang dipilih

4: tambah data pada sub menu yang dipilih

5: pilih sub menu pada menu widget

6: tampil sub menu yang dipilih

7: tambah data pada sub menu widget

Gambar 4.23 Sequence Diagram Tambah pada Moderator

Gambar

Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Usulan
Gambar 4.4 Use Case Diagram
Tabel 4.12 Use Case Scenario Update Media
Tabel 4.18 Use Case Scenario Update Tautan
+7

Referensi

Dokumen terkait

• Pada persidangan Rudi yang juga mengajukan mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), Yunus Husein sebagai ahli tindak pencucian uang

Pengelolaan dan mekanisme implementasi Program Indonesia Pintar (PIP), melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SMPN 3 Banjarbaru sudah berjalan sesuai dengan

menjalankan usahataninya, dimana petani berperan sebagai jurutani (cultivator) dan sekaligus seorang pengelola (manajer). Dalam usahatani kopi robusta ketersediaan faktor

Disisi lain pemecahan masalah matematika dalam proses pembelajaran dapat digunakan untuk mengetahui proses berpikir siswa dalam penyelesaian masalah yang mengarah

Sehingga persamaan trend dari belanja modal di dalam rasio keserasian belanja modal Kabupaten Sleman menjadi Y’ = 10,56 + 1,69X Jika dilihat dari trend rasio indeks kemampuan

Tujuan dari penyadapan karet adalah membuka jaringan pembuluh tapi (floem) pada kulit pohon agar getah (lateks) bisa keluar.. Kecepatan pengeluaran getah memerlukan

Perusahaan angkutan laut nasional yang mengangkut barang/muatan impor milik pemerintah dengan menggunakan kapal berbendera Indonesia dan dilengkapi dengan pola trayek