• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 1 BAB I

PENDAHULUAN

Kesehatan Masyarakat Veteriner (KESMAVET) adalah segala urusan yang berusuhan dengan bahan-bahan yang berasal dari hewan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kesehatan manusia ( PP Nomor 95 Tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan).

Tugas dan fungsi Bidang Kesehatan masyarakat Veteriner (KESMAVET) yaitu:

Tugas :

- Membantu kepala dinas dalam penyusunan pedoman dan fasilitasi terhadap kebijakan, standarisasi, pengawasan dan pengujian teknis di bidang Kesehatan Masyarakat Veterniner (KESMAVET).

Fungsi :

1. Pengumpulan bahan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan rencana dan program kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas di Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (KESMAVET).

2. Pengumpulan bahan dan penganalisaan data dalam rangka pembinaan dan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (KESMAVET).

3. Penghimpunan data informasi dalam rangka penyusunan rencana kegiatan yang berhubungan dengan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (KESMAVET).

4. Pelaksanaan fasilitasi kebijakan dibidang produk pangan asal hewan, produk non pangan asal hewan, hygiene sanitasi dan kesejahteraan hewan

5. Pemberian fasilitas dalam standar, norma, produk pangan asal hewan, produk non pangan asal hewan, hygiene sanitasi dan kesejahteraan hewan

6. Pengawasan dan pengujian terhadap produk pangan asal hewan, produk non pangan asal hewan, hygiene sanitasi dan kesejahteraan hewan

7. Pelaksanan fasilitas pelayanan perijinan, pengujian, dan pengawasan produk pangan asal hewan, produk non pangan asal hewan, hygiene sanitasi dan kesejahteraan hewan

8. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya dari Kepala Dinas.

Bidang KESMAVET terbagi menjadi seksi-seksi antara lain:

1. Seksi Higiene dan Sanitasi 2. Seksi Bahan Pangan Asal Hewan

(2)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 2 3. Seksi Bahan Non Pangan Asal Hewan.

Tugas Pokok dan fungsi masing-masing seksi antara lain:

1. Seksi Higiene dan Sanitasi Tugas :

- Mengumpulkan bahan dan penganalisaan data dalam rangka mengkoordinasikan penyusunan kegiatan, monitoring, dan laporan serta pembinaan dan pengembangan bidang hygiene dan sanitasi

Fungsi :

1. Pengumpulan bahan penganalisaan data dalam rangka penyusunan terkait perencanaan kebutuhan seksi hygiene dan sanitasi

2. Pengkoordinasian dan penghimpunan data dalam rangka penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengendalian dan pengawasan terhadap hygene, sanitasi dan kesejahteraan hewan

3. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan terhadap hygiene, sanitasi dan kesejahteraan hewan

4. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dalam rangka pengawasan lalu lintas ternak antar kabupaten

5. Pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap sanitasi peternakan, tempat penampungan ternak, hasil ternak dan produksi hasil ternak

6. Pelaksanaan pengendalaian dan pengawasan rumah potong hewan dan pemotongan hewan betina produktif

7. Penghimpunan data dalam rangka menetapkan standar teknis rumah potong hewan

8. Pelaksaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner

2. Seksi Bahan Non Pangan Asal Hewan Tugas :

- Mengumpulkan bahan dan penganalisaan data dalam rangka mengkoordinasikan penyusunan rencana kegiatan, monitoring, evaluasi dan laporan serta pembinaan dan pengembangan bidang produk non pangan asan hewan

(3)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 3 Fungsi :

1. Pengumpulan bahan dan mengolah data guna penyusunan terkait dengan program pengembangan bidang produk non pangan asal hewan

2. Pengkoordinasian dalam penyelenggaraan pengembangan produk non pangan asal hewan

3. Pengkoordinasian dan pelaksanaan pembinaan produk non pangan asal hewan

4. Pengkoordinasian dan penghimpunan data dalam rangka penyusunan pedoman dan petunjuk teknis fasilitasi, pengawasan dan pengujian terhadap produk non pangan asal hewan

5. Pelaksanaan monitoring dengan instansi lintas sektoral terkait dengan pengembangan dan pemberdayaan produk non pangan asal hewan

6. Penetapan standar teknis analisa resiko produksi non pangan asal hewan 7. Pelaksaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan

Masyarakat Veteriner

3. Seksi Bahan Pangan Asal Hewan Tugas :

- Pengumpulan bahan dan penganalisaan data dalam rangka menyusun pedoman dan petunjuk teknis terkait dengan pembinaan dan perberdayaan produk pangan asal hewan.

Fungsi :

1. Pengumpulan bahan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan rencana dan program kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas dibidang produk pangan asal hewan

2. Pengumpulan bahan dan penganalisaan data dalam rangka penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan dan perberdayaan produk pangan asal hewan

3. Pengkoordinasian dan penghimpunan data dalam rangka penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan pengawasan, pengujian terhadap produk pangan asal hewan

4. Pelaksanaan fasilitasi, pengawasan dan pengujian terhadap produk pangan asal hewan

5. Pemberian fasilitas dalam standar, norma, kriteria, dan prosedur dalam penetapan standar teknis analisa resiko pangan asal hewan

(4)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 4 6. Pelaksaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan

Masyarakat Veteriner

Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan Bidang KESMAVET selama Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1. Menerima arsip setoran PAD yang berasal dari retribusi pemotongan sapi/kerbau dan kambing di RPH se-Kabupaten Blitar dari bendahara penerima Dinas Peternakan. Adapun rekapan pemotongan ternak sebagaimana pada lampiran 1.

2. Kegiatan Pembangunan / Renovasi / Rehabilitasi Sarana dan Prasarana RPH Wlingi (DAK dan Pendamping DAK) Tahun 2016.

3. Kegiatan Fasilitasi Rumah Potong Hewan Tahun 2016.

4. Kegiatan Pemeriksaan, Pengawasan dan Pembinaan Produk Pangan Asal Hewan Tahun 2016 dengan hasil pemeriksaan kualitas susu, daging, telur dan PAH (pangan Asal Hewan). Rekapitulasi Hasil pemeriksaan sebagaimana pada lampiran 2.

5. Pemantauan penyembelihan Hewan Qurban dan Monitoring Produk Non Pangan Asal Hewan Tahun 2016. Adapun personil pemantau hewan qurban tahun 2016 sebagaimana lampiran 3 dan Rekapitulasi Laporan Pemantauan Non Pangan Asal Hewan sebagaimana lampiran 4.

6. Pembuatan Surat Keterangan Kesehatan Produk Hewan (Telur, Bakso, Daging) Tahun 2016 ke wilayah luar Provinsi Jawa Timur sebagaimana pada lampiran 5.

(5)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 5 BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan yang dilaksanakan Bidang KESMAVET selama Tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1. Laporan PAD tahun 2016.

Target PAD dari retribusi Rumah Potong Hewan Tahun 2016 pada Rp. 94.170.000,- sama dengan target PAD pada tahun 2015, namun pada saat Perubahan Anggaran Kegiatan (PAK) mengalami penurunan target menjadi Rp. 81.500.000,-. Pada Tahun 2016 terdapat penurunan pemotongan sapi jantan dari 2302 ekor pada tahun 2015 menjadi 1.691 ekor di tahun 2016. Pemotongan sapi betina turun menjadi 235 ekor di tahun 2016 yang tahun sebelumnya sebanyak 305 ekor. Sedangkan untuk pemotongan kambing juga mengalami penurunan menjadi 414 ekor dari tahun sebelumnya sebesar 2289 ekor.

Sehingga pada akhir tahun 2016, pendapatan dari retribusi pemotongan ternak di RPH hanya mencapai Rp. 63.318.000,- atau sebesar 77,69 % dari target yang diberikan. Hal ini disebabkan karena ada beberapa jagal yang tidak mampu memotong sapi (bangkrut) sehingga hanya mengambil atau kulakan daging dari jagal lainnya, harga sapi yang ikut naik sehingga menyulitkan jagal untuk memperoleh sapi siap potong, minat masyarakat untuk membeli daging sapi menurun sehingga jagal tidak bisa segera menghabiskan stok dagingnya serta adanya pelarangan pemotongan betina produktif.

Rekapan pemotongan ternak Tahun 2016 di Rumah Potong Hewan di seluruh wilayah Kabupaten Blitar telah tergambar sebagaimana pada lampiran 1.

2. Kegiatan Pembangunan / Renovasi / Rehabilitasi Sarana dan Prasarana RPH Wlingi (DAK dan Pendamping DAK) Tahun 2016

Kegiatan ini berasal dari dana DAK yang dalam pelaksanaan kegiatan berupa pembangunan RPH Wlingi. Kegiatan Pembangunan RPH berupa :

- Kandang peristirahatan - Pagar RPH dan pintu gerbang

(6)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 6 - Paving

- Tempat penyembelihan darurat

Penambahan fasilitas bangunan tersebut untuk melengkapi kekurangan pembangunan RPH Wlingi pada tahun sebelumnya agar bisa dioperasikan dengan maksimal. RPH ini nantinya akan menggantikan operasional RPH yang selama ini berjalan di Pasar Tradisional Wlingi. Pembangunan RPH ini bertujuan untuk menyediakan sarana dan prasarana Rumah Potong Hewan Ruminansia demi pemenuhan persyaratan hygiene dan sanitasi sehingga dapat menyediakan produk pangan yang ASUH (aman, sehat, utuh dan halal) bagi masyarakat serta berfungsinya RPH secara maksimal.

Dana yang disediakan untuk kegiatan ini adalah sebesar Rp. 461.250.000,- (Empat Ratus Enam Puluh Satu Juta Dua Ratus Lima Puluh

Ribu Rupiah) dengan rincian dana yang terserap sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 1. Rincian penyerapan dana Kegiatan Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi Sarana dan Prasarana RPH Wlingi (Dak dan Pendamping) TA. 2016

No Uraian Dana Terserap

( Rp )

Dana Tidak Terserap (Rp) 1 Belanja Modal Gedung dan Bangunan – Pengadaan

Bangunan Gedung Tempat Kerja

2 - Belanja Barang dan Jasa (Belanja Pemeliharaan Gedung RPH)

347.876.000,00 80.124.000,00 3 Kandang Peristirahatan (DAK)

4 Pagar RPH dan pintu gerbang (DAK) 5 Paving (DAK)

6 Tempat Penyembelihan Darurat (DAK) 7 - Belanja Barang dan Jasa/Belanja Jasa Konsultasi

(DAK)

8 Jasa Perencanaan 11.750.000,00 250.000,00

9 Jasa Pengawasan 9.800.000,00 200.000,00

10 - Belanja Pelaksana Kegiatan 3.500.000,00

11 - Honorarium Panitia Penerima Hasil Pekerjaan 375.000,00 12 - Belanja Barang dan Jasa / Belanja Materai 240.000,00 13 - Belanja Barang dan Jasa / Belanja Penggandaan 1.875.000,00 14 - Belanja Barang dan Jasa / Belanja Perjalanan

Dinas/Uang Harian

3.000.000,00 15 - Belanja Barang dan Jasa / Belanja Perjalanan

Dinas/Biaya Transportasi

560.000,00 16 - Belanja Barang dan Jasa / Belanja Dokumentasi 400.000,00 17 - Belanja Barang dan Jasa / Belanja Makan dan

Minum

1.300.000,00

Total Rp 380.676.000,00 Rp 80.574.000,00

(7)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 7 Dalam Kegiatan Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi Sarana dan Prasarana RPH Wlingi (Dak dan Pendamping) TA. 2016 dana yang dapat diserap yaitu sebesar Rp. 380.676.000,- atau sebesar 82,53 %. Sedangkan dana yang tidak terserap sebesar Rp. 80.574.000,- yang merupakan selisih dari dana yang disediakan untuk Belanja pengadaan dengan realisasi pelaksanaan di lapangan oleh kontraktor, dengan rincian sebagai berikut :

1. Sebesar Rp. 80.124.000,- adalah selisih antara kontrak bangunan fisik dengan PAGU anggaran

2. Sebesar Rp. 250.000,- adalah selisih antara kontrak jasa perencanaan dengan PAGU anggaran

3. Sebesar Rp. 200.000,- adalah selisih antara kontrak jasa pengawasan dengan PAGU anggaran

3. Kegiatan Fasilitasi Rumah Potong Hewan Tahun 2016

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai sarana pemecahan masalah yang ada di RPH selama ini terutama terhadap pengawasan Kesehatan Masyarakat Veteriner di RPH-R sebagai upaya perlindungan kesehatan konsumen dan ketentraman batin masyarakat yang bukan hanya menganggap fungsi RPH sebagai sumber PAD, namun menitikberatkan pada kesejahteraan hewan yang ditangani di RPH dengan menambah fasilitas – fasilitas yang telah ada selama ini.

Jumlah dana yang dianggarkan dalam kegiatan ini sebesar Rp.

30.000.000,- (Tiga Puluh Juta Rupiah) , kemudian dirubah dalam Perubahan Anggaran menjadi Rp. 50.000.000 (Lima Puluh juta Rupiah)

Kegiatan Fasilitasi Rumah Potong Hewan TA. 2016 yang meliputi penambahan fasilitas di RPH Kademangan berupa :

- pemeliharaan RPH Kademangan (penggantian tiang kantor RPH), - pemeliharaan kandang karantina dan pemotongan darurat,

(8)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 8 - perbaikan saluran air dan instalasi listrik,

- pembautan sumur bor dan tandon - serta pembelian pompa air.

Sedangkan di RPH Srengat, berupa : - pengecatan RPH

- pembuatan papan nama permanen

Selain kegiatan fisik dilakukan pula kegiatan pemantauan penyembelihan hewan di RPH yang ada di wilayah Kabupaten Blitar yaitu RPH Kesamben, RPH Wlingi, RPH Talun, RPH Kademangan dan RPH Srengat yang dilakukan pada malam hari sebagai fungsi dari Dinas Peternakan untuk menyediakan daging yang ASUH dan pelaksanaan kesejahteraan hewan di RPH.

Kegiatan ini juga dilakukan pemantauan pelaksanaan pemotongan hewan di RPH yang ada di wilayah Kabupaten Blitar sebanyak 5 buah RPH, dengan jadwal disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam pemantauan pemotongan di RPH ini diharapkan pemotongan betina produktif dapat terpantau dan penerapan kesejahteraan hewan dapat terlaksana dengan baik.

Dalam Kegiatan Fasilitasi Rumah Potong Hewan TA. 2016 dana yang dapat diserap yaitu sebesar Rp. 49.000.000,- atau sebesar 98 %. Sedangkan dana yang tidak terserap sebesar Rp. 1.000.000,- yang merupakan selisih dari dana yang disediakan untuk Belanja pengadaan dengan realisasi pelaksanaan di lapangan oleh kontraktor.

Dana yang dapat diserap dari Kegiatan Fasilitasi Rumah Potong Hewan TA. 2016 sebesar Rp. 49.000.000,- (Empat Puluh Sembilan Juta Rupiah) dengan perincian penyerapan dana sebagaimana Tabel 2. sebagai

berikut :

(9)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 9 Tabel 2. Rincian penyerapan dana Kegiatan Fasilitasi Rumah Potong Hewan TA.

2016

Kedala yang dihadapi selama melaksanakan kegiatan ini adalah masih ada beberapa RPH yang masih belum memberlakukan adanya laporan dari jagal terlebih dahulu kalau akan melakukan pemotongan atau tidak, sehingga ketika sampai di lokasi ternyata tidak ada pemotongan. Penerapan pemasukan hewan sebelum dipotong ke RPH (masa peristirahatan) masih perlu disosialisasikan lagi bagi RPH Kademangan, Talun dan Kesamben.

No Uraian Dana Terserap

( Rp )

Dana Tidak Terserap (Rp)

1 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 450.000,00 0

2 Honorarium Tim Pemeriksa Hasil Pekerjaan 220.000,00 0

3 Belanja Materai 60.000,00 0

4 Belanja Peralatan RPH 940.000,00 0

5 Belanja dokumentasi 100.000,00 0

6 Belanja Penggandaan 360.000,00 0

7 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 7.460.000,00 0

8 Belanja transportasi 910.000,00 0

9 Belanja pemeliharaan gedung kantor, meliputi : - Pengecatan RPH Srengat (Rp. 10.700.000,-) - Papan nama permanen (Rp. 3.000.000,-) - Pemeliharaan rph kademangan

(Rp. 3.000.000,-)

- Pemeliharaan kandang karantina dan tempat pemotongan darurat (Rp. 5.000.000,-)

21.700.000,00

200.000 100.000 75.000 105.000

10 Belanja pemeliharaan jaringan 2.000.000,00 20.000

11 Belanja pengadaan alat rumah tangga lainnya : - Sumur bor (Rp. 7.000.000,-)

- Tandon (Rp. 6.800.000,-) - Pompa air (Rp. 2.000.000,-)

15.800.000,00 300.000

200.000

Total Rp 49.000.000,00 Rp 1.000.000,00

(10)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 10 4. Kegiatan Pemeriksaan, Pengawasan dan Pembinaan Produk Pangan Asal

Hewan Tahun 2016

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin dari bidang Kesmavet, yaitu kegiatan yang berupa pengawasan produk pangan asal hewan yang siap dikonsumsi oleh masyarakat dengan bentuk kegiatan pengambilan sampel di pedagang baik pasar – pasar tradisional maupun ke produsennya langsung. Dana untuk tahun 2016 yang disediakan pada awal tahun sebesar Rp. 48.000.000,-, dan mengalami perubahan anggaran menjadi Rp 59.600.000,-.

Pada tahun 2016 total sampel yang diambil mengalami penurunan yaitu dengan total sampel sebanyak 152 buah sampel yang terdiri dari sampel susu sebanyak 24 buah, sampel telur sebanyak 50 buah, sampel daging ayam sebanyak 30 buah, sampel daging sapi sebanyak 24 buah dan sampel bakso sebanyak 24 buah, sedangkan pada tahun 2015 sampel yang diambil sebanyak 280 sampel yang terdiri dari sampel susu sebanyak 50 buah, sampel telur sebanyak 100 buah, sampel daging ayam sebanyak 65 buah, sampel daging sapi 40 buah sebanyak dan sampel bakso sebanyak 22 buah.

Pengambilan sampel dilakukan pada pedagang maupun peternak yang benar – benar belum pernah diambil sampelnya pada tahun – tahun sebelumnya sehingga hasil pemeriksaan diharapkan dapat merata di seluruh wilayah Kabupaten Blitar, kecuali untuk perusahaan maupun perorangan yang melakukan pengiriman ke luar Provinsi Jawa Timur yang wajib dilakukan pemeriksaan secara berkala.

Kegiatan sosialisasi dilakukan sebanyak 1 kali pertemua yang diikuti oleh para pelaku usaha jagal dalam rangka ketersediaan daging yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) yang dilakukan di Ruang Pertemua Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar.

Untuk pemeriksaan sampel bakso yang berupa pemalsuan daging dengan memakai daging babi, pemeriksaan E-coli untuk telur, pemeriksaan Salmonella untuk telur, pemeriksaan TPC serta pemeriksaan kandungan antibiotik belum bisa dilakukan di Laboratorium Dinas Peternakan Kabupaten Blitar sehingga dilakukan pengiriman smpel ke Balai Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner (BAPELKESMAVET) di Boyolali Jawa Tengah yang telah mempunyai sertifikasi KAN sehingga hasil pengujian dapat dipertanggungjawabkan.

Adapun dana yang dapat diserap dalam kegiatan ini adalah sebagaimana pada Tabel 3 dengan rincian sebagai berikut :

(11)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 11 Tabel 3. Penyerapan anggaran Kegiatan Pemeriksaan, Pengawasan dan Pembinaan Produk Pangan Asal Hewan Tahun 2016

Jadi total anggaran yang bisa diserap sebesar Rp. 59.539.750,- sehingga penyerapan anggaran untuk kegiatan ini sebesar 99,9%.

Kendala yang dihadapi dari kegiatan ini adalah tidak adanya personil yang terlatih dalam kegiatan pengambilan sampel sekaligus pemeriksaan sampel yang sesuai dengan prosedur yang benar.

Rekapitulasi Hasil pemeriksaan sebagaimana pada lampiran 5.

5. Pemantauan penyembelihan Hewan Qurban dan Monitoring Produk Non Pangan Asal Hewan Tahun 2016

Kegiatan Pemantauan penyembelihan Hewan Qurban dan Monitoring Produk Non Pangan Asal Hewan Tahun 2016 ini meliputi pemantauan penyembelihan Qurban dalam bentuk monitoring dan pemantauan penyembelihan hewan qurban tiap desa oleh seorang petugas dan selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan monitoring produk non pangan asal hewan berupa monitoring di pelaku – pelaku usaha yang bergerak pada usaha non pangan asal hewan.

No Uraian Dana Terserap

( Rp )

Dana Tidak Terserap (Rp)

1 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 1.500.000,00 0

2 Belanja Alat Tulis Kantor Sosialisasi 175.000,00 0

3 Belanja Materai 180.000,00 0

4 Belanja Bahan Praktek 4.527.250,00 22.750,00

5 Belanja dokumentasi dan dekorasi 550.000,00 0

6 Belanja Publikasi media cetak/elektronik 9.500.000,00 0

7 Belanja narasumber 500.000,00 0

8 Belanja Penggandaan 1.767.000,00

9 Belanja makan dan minum rapat 810.000,00 0

10 Belanja perjalanan dinas dalam daerah 4.945.000,00 18.000,00 11 Biaya perjalanan dinas luar daerah 25.349.900,00 20.100,00 12 Belanja jasa konsultasi penelitian 8.485.000,00

13 Belanja Transport Non PNS 1.250.000,00

Total Rp 59.600.000,00 Rp 60.850,00

(12)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 12 Kegiatan Pemantauan Penyembelihan Hewan Qurban merupakan kegiatan yang wajib dilakukan Dinas Peternakan Kabupaten Blitar pada saat perayaan Hari Raya Idul Adha untuk memastikan bahwa daging yang dikonsumsi masyarakat pada saat itu adalah benar – benar terbebas dari penyakit terutama penyakit zoonosis yang dapat menular ke manusia dan produknya benar – benar memenuhi persyaratan Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

Untuk tahun 2016 ini, dana yang disediakan untuk Kegiatan Pemantauan Penyembelihan Hewan Qurban dan Monitoring Produk Non Pangan Asal Hewan sebesar Rp. 40.120.000,-. Dana untuk kegitan ini cukup besar dikarenakan pada tahun ini disediakan petugas pemantau pemotongan hewan qurban sejumlah 248 orang yang terdiri dari personel Dinas Peternakan, praktisi dokter hewan dan juga masyarakat/pemuka masyarakat sebanding dengan jumlah desa di Kabupaten Blitar. Jadi dalam satu desa ada satu orang petugas guna memantau proses penyembelihan hewan qurban tersebut, sehingga kegiatan dapat berjalan lancar, efektif dan maksimal.

Guna mempercepat pelaporan hasil pemeriksaan hewan qurban, sudah digunakan sistem sms kepada nomor center, sehingga mempercepat rekapitulasi hasil pemantauan.

Penyerapan dana pada kegaitan ini sebagaimana Tabel 4 dibawah ini : Tabel 3. Penyerapan anggaran Kegiatan Pemantauan Penyembelihan Hewan Qurban dan Monitoring Produk Non Pangan Asal Hewan Tahun 2016

No Uraian Dana Terserap

( Rp )

Dana Tidak Terserap (Rp)

1 Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan 1.650.000,00 0

2 Belanja Alat Tulis Kantor 1.805.000,00 0

3 Belanja Bahan Peralatan 1.476.000,00 0

4 Belanja Dokumentasi dan Peralatan 760.000,00 0

5 Belanja Publikasi Media Cetak/Elektronik 4.025.000,00 0

6 Belanja Penggandaan 998.000,00 0

7 Belanja makan dan minum rapat 6.696.000,00 0

8 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah 10.520.000,00

9 Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah 2.190.000,00 0

10 Transport non PNS 10.000.000,00 0

Total Rp 40.120.000,00 Rp 0

(13)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 13 Sehingga dana yang dapat diserap sebesar 100 % yaitu Rp. 40.120.000,-.

Kedala yang dihadapi selama melaksanakan kegiatan ini adalah masih ada beberapa petugas yang letak rumahnya jauh dari lokasi pemantauan sehingga agak menghambat pelaporan, dan lambatnya laporan ke Dinas serta ada beberapa petugas yang merupakan tenaga yang tidak mempunyai dasar kesehatan hewan sehingga untuk pemantauan penyakit masih kurang maksimal.

Rekapitulasi data hasil Pemantauan penyembelihan Hewan Qurban dan Monitoring Produk Non Pangan Asal Hewan Tahun 2016 dan nama – nama petugas pemantau penyembelihan hewan qurban, sebagaimana pada lampiran 4.

6. Pembuatan Surat Keterangan Kesehatan Produk Hewan (Telur, Bakso, Daging) ke wilayah luar Provinsi Jawa Timur.

Kabupaten Blitar merupakan salah satu sentra peternakan ayam ras di Jawa Timur. Oleh karena itu, produk hewan dari Blitar yang dikirim ke luar Provinsi Jawa Timur harus membawa Surat Keterangan Kesehatan Produk Hewan. Peraturan mengenai besaran retribusi yang harus dibayar oleh peternak maupun pedagang adalah sesuai dengan Perda Provinsi Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Perda Prov Jatim No 1 Tahun 2012 tentang Retribusi Daerah, sehingga dana dari penerbitan Surat ini masuk ke PAD Propinsi Jawa Timur. Bagi hasil retribusi pengiriman produk pangan asal hewan tahun 2016 ini dengan ketentuan bagi hasil sebanyak 60% kembali ke Kabupaten Blitar dan 40 % ke Provinsi Jawa Timur belum bisa dicairkan dikarenakan kendala di tingkat Provinsi Jawa Timur.

Total pemasukan PAD Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 sebesar Rp. 758.266.750,- meningkat sebanyak Rp. 79.740.750,- dari tahun 2016 yang berjumlah Rp. 678.526.000,-. Peningkatan ini disebabkan adanya penertiban surat karantina di chek point Madiun untuk pengiriman ke Jakarta dan sekitarnya.

Permasalahan dari kegiatan ini adalah banyaknya surat yang harus dikerjakan oleh petugas sehingga diperlukan petugas tambahan untuk membantu memperlancar tugas dari petugas pelaksana.

(14)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 14 BAB III

PERMASALAHAN

Permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan kegitan dalam tahun 2016 adalah sebagaimana berikut :

1. Masih kurangnya personil dan koordinasi petugas yang ada di wilayah kecamatan dalam melaksanakan tugas-tugas kesmavet di lapangan.

2. Belum bisa maksimal untuk pengoperasian Laboratorium Kesmavet dikarenakan belum adanya personil yang mempunyai sertifikat khusus untuk melakukan pengambilan dampel dan melakukan pemeriksaan di laboratorium.

3. Terbatasnya personil di lapangan yang bisa membantu untuk pelaksanaan pemantauan pada saat Hari Raya Idul Qurban terutama yang berlatar belakang teknis kesehatan hewan.

4. Kurangnya data produk non pangan asal hewan yang dapat dihimpun petugas dikarenakan informasi mengenai produk tersebut masih sangat terbatas.

5. Pada tahun 2016 belum bisa dicairkan dana bagi hasil retribusi pengiriman produk pangan asal hewan dari Provinsi Jawa Timur.

(15)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 15 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan saran yang dapat diberikan sebagai upaya tindak lanjut bidang KESMAVET pada program kegiatan Tahun Anggran 2016 adalah sebagai berikut :

1. Pembinaan dan koordinasi yang intensif kepada petugas teknis peternakan dan keurmaster secara rutin setiap bulan.

2. Penertiban laporan pemotongan harian kepada petugas smsgateway dan laporan bulanan dari keurmaster sebagai upaya perbaikan administrasi pada Bidang KESMAVET.

3. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan lembaga lain seperti Bagian KESMAVET FKH UNAIR Surabaya, Bagian KESMAVET Kab/Kota sekitar Kabupaten Blitar seperti Kota Blitar, Kab/Kota Malang, Kab. Tulungagung, Kab/kota Kediri serta lembaga-lembaga terkait sehubungan dengan pengawasan produk pangan dan non pangan asal hewan serta Rumah Pemotongan Hewan.

4. Melakukan kerjasama dengan KSU/KUD sapi perah (KSU Jaya Abadi, KSU Rukun Santoso, KUD Semen) sebagai langkah pengenalan laboratorium KESMAVET Dinas Peternakan Blitar khususnya dalam rangka pemeriksaan kualitas susu.

5. Melakukan pembinaan terhadap perijinan, pengawasan dan koordinasi dengan para jagal, pemilik kios daging yang ada di wilayah Kabupaten Blitar dalam rangka menjaga dan meningkatkan mutu produk pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) di pasaran.

6. Pelatihan personil untuk laboratorium kesmavet baik untuk personil pengambil contoh(sampel) maupun personil pemeriksaan sampel.

7. Tahun 2017 hendaknya RPH Wlingi baru dapat segera dioperasionalkan untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan pemberian fasilitas rumah pemotongan hewan yang memenuhi standart hygiene sanitasi yang baik.

(16)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 16 BAB V

PENUTUP

Laporan tahunan 2016 merupakan laporan terakhir bagi Bidang Kesmavet Dinas Peternakan Kabupaten Blitar, dikarenakan pada tahun 2017 akan ada perubahan struktur organisasi di Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar. Besar harapan kami kegiatan – kegiatan di Bidang Kesmavet bisa terus dilanjutkan terutama yang bersifat membangun dan berguna bagi kepentingan masyarakat pada umumnya.

Sebagai abdi negara dimanapun dan sebagai apapun, semoga semua personil di jajaran Pemerintah Kabupaten Blitar dapat melaksanakan tugas dengan baik, mengabdi kepada masyarakat dan berdaya guna untuk pembangunan di wilayah Kabupaten Blitar.

Demikian, semoga bermanfaat. Amin.

(17)

Laporan Tahunan Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2016 17

Gambar

Tabel 1. Rincian penyerapan dana Kegiatan Pembangunan/Rehabilitasi/Renovasi  Sarana dan Prasarana RPH Wlingi (Dak dan Pendamping) TA

Referensi

Dokumen terkait

Alat ini diharapkan dapat digunakan untuk mengendalikan zat beracun yang dikeluarkan melalui asap rokok dengan jalan mengendalikan asap rokok pada temperatur 32 o C

7) Mandor tidak bertanggung jawab dalam hal hasil pengujian kepadatan perkerasan jalan, kecuali pemadatan dilakukan oleh pekerja. 8) Koordinasi antara mandor dengan

40 Tahun 2007 adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu Perseroan atau lebih untuk menggabungkan diri dengan perseroan lain yang telah ada, yang mengakibatkan

Perubahan sektor   bisnis dari bisnis bank korporat menjadi bank retail, membutuhkan orang dengan sumber  daya manusia yang sesuai dan siap dengan perubahan, zona nyaman yang

melakukan evaluasi hasil analisis laporan masyarakat atau informasi yang telah diregistrasi untuk melakukan penilaian mengenai ada tidaknya dugaan pelanggaran Kode Etik

Fungsi Laboratorium kesmavet melaksanakan sebagian tugas di bidang peternakan dan kesehatan hewan pada Kasie Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) dalam pengawasan

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran pada Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Berau dengan 3

Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1997 tentang Pengenaan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan karena Pemberian, Hak Pengelolaan adalah hak