• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA TOPIK BIOTEKNOLOGI DI MAN 1 PADANGSIDIMPUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA TOPIK BIOTEKNOLOGI DI MAN 1 PADANGSIDIMPUAN."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN

DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR

KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

PADA TOPIK BIOTEKNOLOGI DI MAN I

PADANGSIDIMPUAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

ANNI ERLINA BATUBARA NIM : 8126174003

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

ABSTRAK

Anni Erlina Batubara, NIM. 8126174003. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Discovery terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa pada Topik Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Medan. 2014.

Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh: (1) strategi pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis siswa; (2) strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa; (3) strategi pembelajaran discovery terhadap kemampuan berpikir kritis siswa; (4) strategi pembelajaran discovery terhadap hasil belajar siswa; dan (5) hubungan kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan di MAN I Padangsidimpuan, pada kelas XII semester genap tahun pelajaran 2013/2014 pada materi Bioteknologi. Populasi penelitian ini seluruhnya berjumlah 120 orang yang terdiri dari 4 kelas paralel. Sampel yang diambil berjumlah 90 siswa yang terdiri dari 3 kelas eksprimen. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan metode cluster random sampling. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar, dan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode penelitian ini bersifat kuasi eksperimen dengan teknik analisis Anakova (Analisis Kovarians) pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa: (1) terdapat pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (F-hitung = 4,621; Sig. = 0,036); (2) terdapat pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa (F-hitung = 2,860; Sig. = 0,018); (3) terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery terhadap kemampuan berpikir kritis siswa (F-hitung = 48,709; Sig. = 0,000); (4) terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery siswa (F-hitung = 4,034; Sig. = 0,049); dan (5) terdapat hubungan kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa menggunakan strategi pembelajaran inkuiri, discovery dan konvensional (F-hitung = 50,956; Sig. = 0,000). Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa dengan strategi pembelajaran inkuiri, maupun discovery hasil belajar siswa dalam mempelajari materi Bioteknologi dapat meningkat, begitu juga siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya.

(6)

iii

ABSTRACT

Anni Erlina Batubara, NIM. 8126174003. The Effect of Inquiry and Discovery Learning Strategy on Critical Thinking and Student Learning Outcomes in Biology Topics in Biotechnology MAN I Padangsidimpuan. Thesis. Postgraduate Program, State University of Medan (UNIMED). 2014.

This research aims to determine the effect of: (1) inquiry learning strategies on students' critical thinking skills; (2) inquiry learning strategies on student learning outcomes; (3) discovery learning strategies to students' critical thinking skills; (4) discovery learning strategies on learning outcomes of students; and (5) the relationship of critical thinking skills with students' learning outcomes. This research was conducted at MAN I Padangsidimpuan, in class XII semester of the school year 2013/2014 on materials Biotechnology. The study population of this entire , amounting to 120 people consisting of 4 parallel classes. Samples were taken totaling 90 students consisting of 3 class experiment. Sampling study was conducted using cluster random sampling. The research instrument is achievement test, and the critical thinking skills of students. This research method is a quasi experiment with techniques Anacova analysis (Analysis of Covariance) at significance level α = 0.05. The results of this study showed that: (1) there are significant inquiry learning strategies on students' critical thinking skills (Fcount =

4.621 ; Sig. = 0.036), (2) there are significant inquiry learning strategies on learning outcomes of students (Fcount = 2,860 ; Sig. = 0.018), (3) there are

significant discovery learning strategies on students' critical thinking skills (Fcount

= 48.709 ; Sig. = 0.000), (4) there are significant discovery learning strategies students (Fcount = 4.034 ; Sig. = 0.049), and (5) there is a relationship with the

critical thinking skills strategies student learning outcomes using inquiry learning, discovery and conventional (Fcount = 50.956 ; Sig. = 0.000). The result of this

research implies that the strategy of inquiry learning, discovery and learning outcomes of students in learning the material in Biotechnology be increased, so did the students can improve their critical thinking skills.

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat Rahmat

dan Hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Pengaruh

Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Discovery Terhadap Kemampuan Berpikir

Kritis dan Hasil Belajar Biologi Siswa pada Topik Bioteknologi di MAN I

Padangsidimpuan” disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar

Magister Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tesis ini tidak akan dapat

terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tesis ini. Penulis

mengucapkan terima kasih pada:

1. Rektor Universitas Negerri Medan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M,Si.

2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. H.

Abdul Muin Sibuea, M.Pd.

3. Dosen Pembimbing I, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., dan Dosen Pembimbing II,

Bapak Dr. Rachmat Mulyana, M.Si. yang telah banyak memberikan

bimbingan, arahan, motivasi serta dukungan pada penulis sejak awal sampai

dengan selesai penulisan tesis ini.

4. Bapak Dr. Machmud, M.Sc., Bapak Dr. R. Mursid, M.Pd dan Ibu Dr. Fauziah

Harahap, M.Si selaku narasumber yang telah banyak memberikan saran dan

(8)

v

5. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si dan Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si selaku

validator soal kognitif serta Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd dan Ibu Dr.

Retno Dewi Suyanti, M.Si sebagai validator angket Kemampuan Berpikir

Kritis, yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

6. Ayahanda Aslim Batubara dan Ibunda Hj. Samsinar Siregar, atas segala do’a

dan kasih sayang yang tiada tara, semoga selalu dalam lindungan-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.

7. Secara khusus dan teristimewa kepada suami tercinta Ridwan Antoni yang

dengan sabar dan setia memberikan semangat pada penulis dalam menempuh

studi hingga selesai.

8. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada anak-anak tercinta Desy

Andarini, Liza Annisa, Rahmat Azhari dan Amrul Ahyar.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tesis ini

namun penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun demi sempurnanya tesis ini. Kiranya isi tesis ini dapat

bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan dan penelitian

selanjutnya. Amin.

Medan, 02 April 2014 Penulis

(9)

iv

1.2. Identifikasi Masalah ... 7

1.3. Batasan Masalah ... 8

1.4. Rumusan Masalah ... 8

1.5. Tujuan Penelitian ... 9

1.6. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

2.1. Tinjauan Pustaka ... 11

2.1.1. Hakekat Belajar dan Hasil Belajar Biologi ... 11

2.1.2. Hakekat Strategi Pembelajaran ... 14

2.1.2.1. Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 16

2.1.2.2. Strategi Pembelajaran Discovery ... 22

2.1.3. Kemampuan Berpikir Kritis ... 28

2.1.4. Materi Bioteknologi ... 33

2.1.5. Penelitian yang Relevan ... 37

2.2. Kerangka Berpikir ... 39

2.3. Hipotesis Penelitian ... 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 47

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 47

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

3.3. Jenis dan Desain Penelitian ... 47

3.4. Variabel Penelitian ... 48

3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 49

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.7. Uji Coba Instrumen ... 54

(10)

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 60

4.1. Hasil Penelitian ... 60

4.1.1. Deskripsi Pretes Siswa ... 60

4.1.2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 61

4.1.3. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis ... 62

4.1.4. Normalitas Data ... 63

4.1.5. Homogenitas Data... 64

4.2. PengujianHipotesis ... 64

4.2.1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Mempelajari Materi Bioteknologi pada Kelas XII di MAN I Padangsidimpuan ... 64

4.2.2. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Mempelajari Materi Bioteknologi pada Kelas XII di MAN I Padangsidimpuan ... 65

4.2.3. Pengaruh Strategi Pembelajaran Discovery terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dalam Mempelajari Materi Bioteknologi pada Kelas XII di MAN I Padangsidimpuan ... 65

4.2.4. Pengaruh Strategi Pembelajaran Discovery terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Mempelajari Materi Bioteknologi pada Kelas XII di MAN I Padangsidimpuan ... 65

4.2.5. Hubungan Kemampuan Berpikir Kritis dengan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Strategi Pembelajaran Inkuiri, Discovery dan Konvensional pada Materi Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan ... 66

4.2.6. Uji Lanjut (Post Hoc) ... 66

4.3. Pembahasan ... 68

4.4. Keterbatasan Penelitian ... 82

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 83

5.1.Simpulan ... 83

5.2. Implikasi ... 84

5.3. Saran ... 87

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Rata-rata Nilai Ujian Biologi Siswa Tahun

Pelajaran 2010 sampai dengan 2013 ... 2

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajarann Inkuiri ... 20

Tabel 2.2. Unsur-unsur Kemampuan Berpikir Kritis ... 29

Tabel 3.1. Desain Eksperimen ... 48

Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 53

Tabel 3.3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar pada Pokok Bahasan Bioteknologi 54 Tabel 4.1. Deskripsi Pretes Siswa ... 60

Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 61

Tabel 4.3. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 62

Tabel 4.4. Normalitas Data ... 63

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bagan Sintaks Strategi Pembelajarann Discovery

Terpimpin pada Mata Pelajaran Biologi ... 27 Gambar 3.1. Prosedur Perlakuan Penelitian ... 51 Gambar 4.1. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang

Diajarkan dengan Pembelajaran Inkuiri,

Discovery, dan Konvensional ... 67 Gambar 4.2. Perbedaan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa yang

Diajarkan dengan Pembelajaran Inkuiri,

(13)

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 92

Lampiran 2. RPP Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 98

Lampiran 3. RPP Strategi Pembelajaran Discovery ...122

Lampiran 4. RPP Pembelajaran Konvensional ...137

Lampiran 5. Tes Hasil Belajar Siswa ...141

Lampiran 6. Kemampuan Berpikir Kritis ...149

Lampiran 7. Validitas dan Reliabilitas ...155

Lampiran 8. Analisis Varians Butir Soal ...156

Lampiran 9. Daya Beda Soal...157

Lampiran 10. Tingkat Kesukaran Soal ...158

Lampiran 11. Data Hasil Penelitian ...159

Lampiran 12. Deskripsi Data Penelitian ...162

Lampiran 13. Uji Normalitas Data ...163

Lampiran 14. Uji Homogenitas Data ...165

Lampiran 15. Uji Hipotesis Penelitian ...167

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini, masih jauh dari yang

diharapkan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan

nasional, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan kualifikasi guru,

penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku, alat pelajaran, dan perbaikan sarana

prasarana pendidikan lainnya, serta peningkatan mutu manajemen sekolah.

Namun, berbagai indikator mutu pendidikan tersebut belum mampu menunjukkan

peningkatan yang memadai Nurhadi(dalam Angraini, 2013).

Pada dasarnya pendidikan menuntut keaktifan dari peserta didik,

khususnya pembelajaran sains yang berhubungan dengan pengalaman dan

kehidupan sehari-hari yang pernah dialami peserta didik. Akan tetapi pada

kenyataannya pembelajaran sains, khususnya mata pelajaran Biologi, masih

didominasi oleh penggunaan metode ceramah. Peserta didik hanya mendengarkan

penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Proses pembelajaran

siswa dilaksanakan secara pasif (Nuryani, 2005).

Keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh ketepatan

strategi pembelajaran yang digunakan. Strategi pembelajaran merupakan suatu

kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan

pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dalam strategi

pembelajaran diatur suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang

digunakan secara bersama-sama untuk keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu,

(15)

mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Apa yang harus dicapai dalam

pembelajaran akan menentukan bagaimana cara mencapainya (Sanjaya, 2006).

Mengajar bukanlah sekedar kegiatan memindahkan pengetahuan yang

dimiliki guru ke pikiran siswa, tetapi merupakan kegiatan pemberdayaan siswa

untuk membangun sendiri pengetahuannya. Menurut Herawan (dalam Ilmi,2012)

dalam proses pembelajaran biologi, siswa tidak hanya mendengar, mencatat, dan

menghafal informasi yang disampaikan guru, melainkan adanya kesempatan

untuk memanipulasi dan memproses informasi. Mengajar adalah mengajak siswa

berpikir, sehingga melalui kemampuan berpikir akan terbentuk siswa yang cerdas

dan mampu memecahkan setiap persoalan yang dihadapinya.

Berdasarkan Daftar Kumpulan Nilai (DKN) dan wawancara dengan guru

bidang studi biologi khususnya kelas XII di MAN I Kota Padangsidimpuan,

proses belajar mengajar yang dilaksanakan siswa sangat berpokus pada guru,

siswa kurang terdorong untuk belajar giat karena kurangnya kesempatan dalam

penyelesaian setiap permasalahan pada materi yang diberikan. Akhirnya

perolehan nilai yang diperoleh siswa kurang sesuai dengan data nilai pendidikan

MAN I Padangsidimpuan masih belum optimal, dengan demikian penggunaan

proses pembelajaran yang biasa dilakukan memberikan hasil yang kurang

memuaskan. Hal tersebut terlihat dari rata-rata nilai ujian biologi dalam kurun

waktu 3 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Rata-rata Nilai Ujian Biologi Siswa Tahun Pelajaran 2010 sampai dengan 2013

No Tahun Pelajaran KKM Nilai Rata-rata

1 2010 - 2011 68 65

2 2011 - 2012 69 67

3 2012 - 2013 70 68

(16)

Untuk memenuhi Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) yang telah

ditetapkan pada sekolah ini, yaitu: 70. Diketahui rendahnya rata-rata hasil belajar

tersebut disebabkan karena kesulitan siswa dalam memahami konsep biologi

dalam materi Bioteknologi. Selain itu siswa juga tidak pernah mendapatkan

pengalaman secara langsung masih bersifat abstrak, dalam mempelajari

Bioteknologi sehingga materi pelajaran biologi dianggap sukar untuk dipahami.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), merupakan kurikulum

operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuanpendidikan

dan dikembangkan sesuai dengan potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/

daerah, sosial budaya masyarakat setempat dan karakteristik peserta didik

(Mulyasa 2004). Dalam kurikulum ini, memungkinkan terjadinya interaksi dalam

pembelajaran, sehingga pola pembelajarannya mengarah pada aktivitas siswa atau

Student centered learning. Pembelajaran ini juga menekankan pada kebutuhan

siswa dan mengandung berbagai proses pembelajaran yang menjadikan siswa

aktif.

Berdasarkan hasil observasi di MAN I Padangsidimpuan hal ini

dikarenakan kurang kreatifnya guru dalam penyampaian materi dan penggunaan

strategi yang kurang tepat sehingga mengakibatkan siswa kurang antusius dalam

belajar. Guru perlu membantu siswa untuk berpikir, hal ini dilakukan dengan

membiarkan siswa berjuang dengan persoalan yang ada dan membantu hanya

sejauh mereka bertanya dan meminta penjelasan. Guru dapat memberikan

bimbingan atau arahan kepada siswa untuk menemukan sendiri pemecahan suatu

(17)

Inkuiri menurut Gulo (2004) berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang

melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat

merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Dengan demikian

dinyatakan salah satu tujuan mengajar dan mendidik adalah menumbuhkan

kemampuan berfikir kritis melalui pelaksanaan tugas-tugas pembelajaran. Setiap

proses belajar mengajar menuntut upaya pencapaian suatu tujuan tertentu.

Kemampuan berfikir yang salah satunya adalah mampu berfikir kritis telah

lama menjadi tujuan pokok dalam pendidikan. Keterampilan berpikir kritis

merupakan suatu karakteristik yang perlu dikembangkan di sekolah pada setiap

jenjangnya, meskipun jarang diajarkan oleh guru di kelas baik secara eksplisit

maupun implisit. Berpikir kritis merupakan suatu kompetensi yang harus

dilatihkan pada peserta didik, karena kemampuan ini sangat diperlukan dalam

kehidupan sekarang (Schafersman dalam Aryana, 2004). Guru perlu membantu

siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis melalui strategi

pembelajaran yang mendukung siswa untuk belajar secara aktif.

Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dengan penyajian materi

yang menarik yang lebih dominan melibatkan siswa. Siswa dituntut memperoleh

pengalaman secara langsung dengan cara mencari dan menemukan sendiri ilmu

pengetahuan dari lingkungan sekitar. Berdasarkan asumsi ini, maka pembelajaran

yang diduga dapat mengatasi permasalahan ini adalah selain menggunakan

(18)

Salah satu strategi pembelajaran yang memberikan kesempatan bagi siswa

untuk menemukan sendiri pengetahuannya serta berperan aktif dalam

pembelajaran sehingga mampu memahami konsep dengan baik dan

mengembangkan kemampuan berpikir kritis adalah strategi pembelajaran inkuiri.

Strategi pembelajaran inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan

kegiatan belajar secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat

merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Strategi pembelajaran inkuiri memiliki keunggulan dibandingkan dengan

strategi pembelajaran langsung. Menurut Kunandar (2007), keunggulan

penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah memacu keinginan siswa untuk

mengetahui, memotivasi mereka untuk melanjutkan pekerjaan sehingga mereka

menemukan jawaban dan siswa belajar menemukan masalah secara mandiri

dengan memiliki keterampilan berpikir kritis. Manfaat yang diperoleh bagi siswa

dalam pembelajaran inkuiri adalah siswa akan memahami konsep-konsep dasar

dan ide-ide lebih baik, membantu dalam menggunakan daya ingat dan transfer

pada situasi-situasi proses belajar yang baru dan mampu mengembangkan

kemampuan berpikir kritis siswa.

Strategi pembelajaran discovery (penemuan) dapat diartikan sebagai suatu

prosedur mengajar yang mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi

obyek dan lain-lain, sebelum sampai kepada generalisasi (Suryosubroto, dalam

Ilmi, 2012) Pada pembelajaran discovery siswa lebih banyak terlibat secara

langsung selama proses pembelajaran, siswa dibimbing oleh guru untuk

(19)

pembelajaran ini, siswa akan terbiasa melakukan eksperimen, diskusi kelompok

dengan bimbingan guru.

Pembelajaran konvensional banyak digunakan guru untuk menyajikan

suatu materi pelajaran yang membuat siswa cenderung malas untuk berpikir dan

hanya mendengar tanpa ingin memahami apa yang telah disampaikan oleh guru,

ini membuat para siswa mengantuk dan cepat bosan. Oleh karena itu, guru

dituntut untuk dapat menyajikan materi pelajaran semenarik mungkin, sehingga

siswa terpancing minat dan kreativitasnya untuk aktif dalam pelajaran biologi

(Roestiyah, 2012).

Memahami materi pokok Bioteknologi termasuk ke dalam struktur

kurikulum pendidikan biologi SMA kelas XII termasuk ilmu multi disipliner

karena terkait dengan bidang ilmu yang lain seperti biokimia, genetika,

mikrobiologi, fisika matematika, sehingga untuk mengajarkan Bioteknologi

pemahaman mendasar dari beberapa cabang ilmu yang dibutuhkan. Pada materi

ini diperlukan keaktipan siswa dalam belajar dan berusaha untuk menganalisis

permasalahan yang ada dan mengatasi permasalahan tersebut. Siswa diharapkan

dapat mencari dan menemukan konsep-konsep dalam Bioteknologi serta dapat

menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang sering muncul dalam kehidupan

sehari-hari. Jadi dalam materi Bioteknologi dibutuhkan kemampuan berpikir kritis

terhadap penerapan Bioteknologi dalam berbagai kebutuhan hidup. Berdasarkan

uraian latar belakang ini kiranya sangat penting untuk mencari jalan pemecahan

permasalahan dalam rangka meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil

belajar siswa untuk meneliti penerapan strategi pembelajaran yang tepat yaitu

(20)

materi Bioteknologi, pada siswa kelas XII A Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I

Padangsidimpuan,Tahun Pelajaran 2013/2014.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat

diidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:

1.Rendahnya hasil belajar biologi siswa dengan nilai rata-rata masih di bawah

Kriteria Ketuntasan Minimal, yaitu: 67,00.

2.Kebanyakan siswa dalam proses belajar tentang materi bioteknologi kurang

memahami pelajaran yang telah disampaikan sehingga pembelajarann kurang

bermakna.

3.Metode yang digunakan dalam menerapkan strategi pembelajaran bioteknologi

masih kurang tepat dan kurang variatif.

4.Pembelajaran umumnya berpusat pada guru atau metode pembelajaran yang

digunakan guru dominan konvensional.

5.Kurangnya pemanfaatan sarana laboratorium yang ada pada sekolah yang dapat

membantu siswa dalam pemahaman dengan materi bioteknologi.

6.Berdasarkan hasil observasi pembelajaran biologi dengan strategi inkuiri dan

discovery jarang dilakukan guru di MAN I Padangsidimpuan.

7.Proses pembelajaran tidak merangsang siswa untuk berpikir kritis sehingga

cenderung menerima informasi saja dan tidak mencari dari mana datangnya

(21)

8.Siswa tidak terbiasa belajar dengan permasalahan-permasalahan dalam setiap

materi pelajaran contohnya bioteknologi, sehingga kemampuan berpikir kritis

anak tidak dapat dikembangkan secara maksimal.

1.3. Batasan Masalah

Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas pada penelitian ini dibatasi

pada beberapa masalah yaitu:

1.Strategi pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar adalah

strategi inkuiri dan discovery terpimpin (guide discovery) pada kelompok

eksprimen sedangkan kelompok kontrol menggunakan pembelajaran

konvensional.

2.Kemampuan berpikir siswa diukur dengan menggunakan tes kemampuan

berpikir kritis.

3.Kemampuan berpikir kritis siswa yang melibatkan rasa ingin tahu dan

bertanya, sehingga mendorong siswa untuk meneliti masalah-masalah, dalam

mempelajari materi Bioteknologi.

4.Hasil belajar siswa dibatasi pada ranah kognitif dalam materi bioteknologi di

kelas XII MAN I Padangsidimpuan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan

masalah maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan

(22)

2.Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar

siswa pada materi Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan?

3.Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa pada materi Bioteknologi di MAN

Padangsidimpuan?

4.Apakah terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery terhadap hasil

belajar siswa pada materi Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan?

5.Bagaimana hubungan kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa

menggunakan strategi pembelajaran inkuiri,discovery dan konvensional pada

materi Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan?

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui:

1.Pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis

siswa pada materi Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan.

2.Pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa pada materi

Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan.

3.Pengaruh strategi pembelajaran discovery terhadap kemampuan berpikir kritis

pada materi Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan.

4. Pengaruh strategi pembelajaran discovery terhadap hasil belajar siswa pada

(23)

5.Hubungan kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa menggunakan

strategi pembelajaran inkuiri, discovery dan konvensional pada materi

Bioteknologi di MAN I Padangsidimpuan?

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis pada penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah

pengetahuan khususnya yang berkenaan dengan pembelajaran strategi inkuiri dan

discovery terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa. Disamping

itu dapat menjadi sumbangan pemikiran dan sebagai bahan referensi yang dapat

digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh strategi

pembelajaran inkuiri dan discovery terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil

belajar.

Sedangkan secara praktis penelitian ini diharapkan yaitu: (1) dapat

dijadikan bahan pertimbangan bagi guru untuk mengatasi kesulitan dalam proses

pembelajaran khususnya tentang materi Bioteknologi; (2) memberikan gambaran

bagi guru tentang efektivitas dan efisien aplikasi strategi pembelajaran inkuiri,

discovery pada strategi pembelajaran dalam mempelajari materi Bioteknologi;

(3) sebagai umpan balik bagi guru biologi dalam upaya meningkatkan hasil

belajar dan berpikir kritis melalui pembelajaran inkuiri, discovery; dan

(4) peningkatan kompetensi guru biologi dalam upaya menciptakan pembelajaran

(24)

83

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, maka dapat diambil

simpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan

berpikir kritis siswa dalam mempelajari materi Bioteknologi pada kelas

XII di MAN I Padangsidimpuan.

2. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar

siswa dalam mempelajari materi Bioteknologi pada kelas XII di MAN I

Padangsidimpuan.

3. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery terhadap kemampuan

berpikir kritis siswa dalam mempelajari materi Bioteknologi pada kelas

XII di MAN I Padangsidimpuan.

4. Terdapat pengaruh strategi pembelajaran discovery terhadap hasil belajar

siswa dalam mempelajari materi Bioteknologi pada kelas XII di MAN I

Padangsidimpuan.

5. Terdapat hubungan kemampuan berpikir kritis dengan hasil belajar siswa

menggunakan strategi pembelajaran inkuiri, discovery dan konvensional

(25)

84

5.2. Implikasi

Hasil penelitan ini mengimplikasikan bahwa dengan strategi pembelajaran

inkuiri, maupun discovery hasil belajar siswa dalam mempelajari materi

Bioteknologi pada kelas XII di MAN I Padangsidimpuan dapat meningkat, begitu

juga siswa dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya dengan upaya keras

siswa memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti

pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang diakibatkannya, dengan

pemahaman yang baik terhadap konsep pembelajaran yang tujuannya dalam

mempelajari materi biologi.

Pada strategi pembelajaran inkuiri siswa didorong untuk dapat

mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan. Dengan dorongan seperti ini siswa dapat

meningkatkan kemampuan berpikir kritisnya dalam mencari tahu pengetahuan

yang akan dimilikinya. Dengan strategi pembelajaran inkuiri peserta didik

mempersiapkan diri dengan kemampuan berpikir kritisnya pada situasi untuk

melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin

melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawaban

sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,

membandingkan apa yang dikemukakannya dengan yang ditemukan siswa dalam

(26)

85

Pengajaran berdasarkan inkuiri merupakan strategi yang berpusat pada

siswa dimana kelompok-kelompok siswa dihadapkan pada suatu persoalan atau

mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di dalam suatu prosedur dan

struktur kelompok yang digariskan secara jelas. Dengan strategi pembelajaran

inkuiri peserta didik melaksanakan proses pembelajaran dengan penyelidikan

untuk mendapatkan jawaban suatu permasalahan yang mereka hadapi ditengah

masyarakat, pembelajaran seperti ini lebih bermakna. Oleh sebab itu dengan

pembelajaran inkuiri yang dapat berjalan lancar ini akan memberikan hasil yang

optimal kepada siswa dalam memperoleh hasil belajarnya yang lebih baik.

Sedangkan pada strategi pembelajaran discovery merupakan strategi yang

mengadopsi proses mental siswa untuk mampu mengasimilasi sesuatu konsep

atau prinsip. Dimana strategi pembelajaran discovery ini, oleh guru diterapkan

dalam upaya meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses kegiatan belajar pada

siswa, yakni: mengamati, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan. Dalam

metode ini siswa diajak untuk berpikir kritis dalam menemukan jawabannya

sendiri dengan mengeluarkan seluruh potensi yang ada pada dirinya lebih baik.

Dalam hal ini siswa dituntun langkah demi langkah sampai memahami prinsip

(kaedah) dan memahami perumusan prinsip, hingga akhirnya mampu

memecahkan masalah sendiri. Guru diharapkan membantu siswa memperjelas

peranan-peranan yang perlu dilakukan melalui pembahasan bersama. Dengan

demikian dengan strategi pembelajaran discovery siswa dapat mengasah

kemampuan berpikir kritisnya dalam memecahkan masalah sendiri pada materi

(27)

86

Dalam strategi discovery selain berorientasi kepada hasil belajar juga

berorientasi kepada proses belajar. Karena itu kriteria keberhasilan dari proses

pembelajaran dengan menggunakan discovery bukan ditentukan oleh sejauh mana

siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi sejauh mana beraktivitas

mencari dan menemukan sesuatu. Makna dari sesuatu yang harus ditemukan oleh

siswa melalui proses berpikir adalah sesuatu yang dapat ditemukan untuk

peningkatan hasil belajar yang menjadi lebih baik.

Dengan demikian strategi pembelajaran merupakan proses transformasi

ilmu yang terjadi melalui hubungan yang baik antara guru dengan siswa dalam

upaya mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan. Tercapainya

ilmu pengetahuan yang ditransformasikan oleh guru kepada siswa sangat

dipengaruhi oleh strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Semua

aktivitas yang dilakukan siswa pada inkuiri dan discovery diarahkan utnuk

mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan,

sehingga dapat diharapkan menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Inkuiri

dan Discovery dikembangkan agar pengetahuan yang dimiliki siswa akan

bermakna.dengan penerapan atau penggunaan pembelajarann inkuiri dan

discovery pada siswa dapat lebih meningkatkan daya tarik dan keinteraktifan

siswa dalam proses pembelajaran, begitu juga siswa lebih mudah dalam

memecahkan masalah karena adanya bimbingan dari guru dan sekaligus siswa

mendapat umpan balik langsung dari guru. Untuk mendapatkan hasil belajar yang

(28)

87

5.3. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak

lanjut penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Dengan strategi pembelajaran inkuiri dan discovery dapat meningkatkan hasil

belajar siswa di dalam kelas, oleh sebab itu hendaknya kedua strategi

pembelajaran dapat digunakan dalam proses belajar mengajar.

2. Dengan strategi pembelajaran inkuiri, maupun discovery juga dapat melatih

kemampuan berpikir kritis siswa dalam mempelajari materi biologi,

khususnya Bioteknologi. Maka guru hendaknya memperhatikan kemampuan

atau potensi yang dimiliki oleh siswa yang dapat dikembangkan pada proses

(29)

88

DAFTAR PUSTAKA

Afandy dan Sugiarto. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Metakognitif Melalui Model Reciprocal Learning dan Problem Based Learning Ditinjau dari Kemandirian Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Jurnal Inkuiri, 1(2): 86-92.

Afnidar. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri dan Kepercayaan Diri Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Biologi Siswa Pada Topik Pencemaran Lingkungan di SMA Negeri I Muara Pidie. Tesis. Medan PPS-UNIMED

Amin, M. 1988. Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan Menggunakan Metode Discovery dan Inkuiri Jakarta: P2LPTK Dirjen Dikti Depdiknas.

Amir, T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Anonim. 2009. Seri Profesional Pengolahan Data Statistik dengan SPSS 19.0. Jakarta: Wahana Komputer.

Anonim, 2005. Evaluasi dan Proses Hasil Belajar. Medan: Unimed.

Arends, I.A. 2008. Learning to Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S.2008. Prosedur Penelitian. Medan: Unimed.

Arikunto, S. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Aryana. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Prenada Media Group.

Campbell, N. A., B. Williamson, & R.J. Heyden. 2004. Biology: Exploring Life. Needham. Pearson-Prentice Hall.

Campbell, N. A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2003. Biologi. Edisi ke-5. Terjemahan. dari: Bioloy. 5th ed. oleh Manalu, W. Jakarta: Erlangga.

Dahar, R.W. 1989. Teori-Teori Belajar, Jakarta: Erlangga.

Dimyati & Mujdiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kerjasama Departememn Pendidikan dan Kebudayaan dengan Rineka Cipta.

(30)

89

Ennis, R. H. 1964. The Cornell Class-Reasoning Test, Form X. Departement of Education Policy Studies, University of Illinois at Urbana-Champaign: Illinois Critical Thinking Project.

Fisher, A.2009. Berpikir kritis: sebuah pengantar. Terjemahan oleh Benyamin Hadinata. Jakarta: Erlangga.

Freeman, S., O’Connor, E., Parks,W. J., Hurley, D., Haak, D., Dirk. C., Wenderoth, P.M. 2007. Prescribed Active Learning Increases Performance in Introductory Biologi. CBE-Life Sciences Education, 6: 132-139.

Furchan, A. H. 2007. Pengantar penelitian dalam pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gulo, W. 2008. Strategi belajar Mengajar. Jakarta: Pt.Grasindo

Hamalik, O. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Haryono. 1997. Penelitian dan Pengembangan Model Belajar yang bercirikan Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis. Laporan Penelitian Hibah Bersaing III/3. Perguruan Tinggi (1996/1997). Semarang: Lemlit IKIP Semarang.

Herawan, Dedi. 2007. Peranan Supervisi Akademik. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Khusus II Tahun Ke-13.

Ilmi, A. T. dan Indrowati, M. 2012. Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Guided Discovery Terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X SMA Negeri I Teras Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi, 4(2): 44-52.

Johnson. B. Elaine. 2002. Contextual Teaching & Learning. Bandung: Kaifa.

Kariadinata, R dan Abdurahman, M. 2012. Dasar-dasar Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

(31)

90

Kunandar. 2007. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Martomidjoyo, R.2009. Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Sains. Tersedia pada: http://russamsimartomidjojocentre.blogspot.com/2009/11/berpikir-kritis-dalam-pembelajaran.html.

Mulyasa, E., 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik, dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Nurhadi, 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

Nuryani, 2005. Perkembangan Penelitian Pembelajaran Inkuiri Dalam Pendidikan. Tesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Okinoglu, O. dan Tandogan, O. R. 2006. The Effects of Problem-Based Active Learning in Science Education on Students Academic Achievement, Attitude and Concept Learning. Eurasia Journal of Mathematic, Science & Technology Education, 3(1): 71-81.

Paidi. 2009. Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Inquiry Pada Pembelajaran Biologi di SMAN I Sleman. Jurnal Penelitian FMIPA. Yogyakarta.: Universitas Negeri Yogyakarta.

Pratiwi, P. 2003. Pengaruh Pembelajaran IPA-Biologi Dengan Menggunakan Metode Discovery-Inkuiri Terhadap Kemampuan Analisis dan Sintesis. Vol 13 (2). Semarang: FKIP Semarang.

Rahmawati. 2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Biologi, Kemampuan Berpikir Kritis, Aktivitas dan Sikap Ilmiah Mahasiswa di Universitas Almuslim Bireuen. Tesis tidak dipublikasikan. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

Rasyid, H. 2007. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana Prima.

Roestiyah, NK. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Romizoski, 1981. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia

Sagala, S. 2004. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabela.

(32)

91

Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana. 2005. Strategi Pembelajaran. Cetakan keempat. Edisi Revisi. Bandung: Falah Production.

Sudjana. 1996. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suparmin. 2012. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XII. Surakarta: Mediatama.

Suprihatiningrum, J. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Suyanti, D. R. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tangkas, I. M. 2012. Pengaruh Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep dan

Keterampilan Proses Sains siswa kelas X SMAN 3 Amlapura. Tesis. Program Studi Pendidikan Sains, Tesis. Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Amlapura.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.

Wena, M. 2010. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Widiyanto, K. 2011. Pengarruh Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah yang Dibelajarkan dengan Metode Inkuiri dan Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis, Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Siswa pada SMP Negeri Lubukpakam. Tesis. Program Pasca Sarjana. Universitas Negeri Medan.

Winkel. S. 2007. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Gambar

Tabel 1.1. Rata-rata Nilai Ujian Biologi Siswa                                                   Tahun Pelajaran 2010 sampai dengan 2013 .......................................
Gambar 2.1. Bagan Sintaks Strategi  Pembelajarann Discovery   Terpimpin pada Mata Pelajaran Biologi ..........................
Tabel 1.1. Rata-rata Nilai Ujian Biologi Siswa Tahun Pelajaran 2010 sampai dengan 2013
gambaran mengenai

Referensi

Dokumen terkait

kepada masyarakat Sukoharjo, test ride yaitu mencoba produk baru suzuki SKYDRIVE.. Dalam event Medium ini memiliki program memperkenalkan SKYDRIVE kepada

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian, pengolahan data dan analisis data mengenai pembelajaran menulis yang berkaitan dengan kemampuan menulis teks eksposisi

Penulisan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Program Diploma III Jurusan Perpustakaan di Universitas Sebelas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

KMP Gili Ketapang Jaya adalah kapal yang akan berfungsi sebagia sarana transportasi penyeberangan, rekreasi dan edukasi. Pada trip penyeberangan kapal ini akan

Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, dengan judul Penetapan Kadar Mineral

auditor tidak dipengaruhi oleh independen, relativisme, pengalaman, dan intensitas moral yang dimiliki oleh responden dalam penelitian ini, dan hanya variabel

Skripsi dengan judul “Analisis Integrasi Pasar Jagung Dunia dengan Pasar Jagung dan Daging Ayam Ras Domestik, serta Pengaruh Adanya Tarif Impor Jagung dan Harga Minyak Mentah