IMPLEMENTASI PROGRAM BERAGAM, BERGIZI,
SEIMBANG, AMAN DAN PERSEPSINYA DILIHAT
DARI LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
(Kasus Masyarakat Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Tata Boga
Oleh:
RATIH PURNAMA SARI
NIM.509442006
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Triguna Makanan……… ….……… 9
Gambar 2 Model Pemerosesan Informasi ………. 25
Gambar 3 Proses Pembentukan Persepsi………... 28
Gambar 4 Peneliti dan Pak Irsan Nasution selaku Lurah Glugur Darat 1 ... 87
Gambar 5 Peneliti dan beberapa Staf Pegawai Kelurahan Glugur Darat 1... 87
Gambar 6 Peneliti Memberi Petunjuk pada Responden... 88
vi
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II. LANDASAN TEORI DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 8
A. Kajian Pustaka ... 8
1. Pengertian Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman ... 8
2. Implementasi ... 23
3. Persepsi ... 25
B. Kerangka Berpikir ... 32
C. Pertanyaan Penelitian ... 33
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 34
A. Desain Penelitian ... 34
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 34
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 35
D. Instrument Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 36
vii
BAB IV. HASIL PENELTIAN ... 44
A. Karakteristik Responden ... 44
B. Implementasi Masyarakat ... 47
C. Persepsi Masyarakat ... 52
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 57
A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 58
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Dengan penuh kerendahan hati, penulis panjatkan puji dan syukur kepada
Allah SWT yang telah memberikan berkah, rahmat dan hidayah-Nya sejak awal
hingga dapat diselesaikannya skripsi yang bejudul Implementasi Program
Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman dan Persepsinya Dilihat dari Latar Belakang
Pendidikan (Kasus Masyarakat Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur).
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh
dari sempurna dan masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh terbatasnya
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Namun demikian, inilah yang
terbaik yang dapat penulis selesaikan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih yang tulus pada semua pihak yang telah memberikan dukungan,
motivasi, doa serta semangat yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada
yang terkasih dan terhormat:
1. Dra. Nila Handayani, M.Pd, selaku pembimbing I yang telah banyak
membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai skripsi
ini terwujud. dan Dra. Fatma Tresno Intyas, M.Si selaku pembimbing II,
Penasehat Akademik dan sekretaris jurusan yang telah memberikan
bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan studi.
2. Dr. Esi Emilia, M.Si dan Dra. Ade Chirunnisa Gultom, MPd, selaku Dosen
Penguji Skripsi.
3. Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga Unimed Medan.
4. Dr.Erli mutiara,M.Si , selaku Ketua Prodi Jurusan Tata Boga
5. Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed
6. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Teknik Unimed
7. Bapak Irsan Nasution, selaku Lurah serta staf pegawai kantor Kelurahan
v
8. Ayahanda Suyatno dan Ratnawati, selaku kedua Orangtua penulis yang selalu
menguatkan langkahku dalam berfikir, bersikap dan bertindak. Terimakasih
atas bimbingan, doa, kasih sayang tak terhingga serta perhatian dan kesabaran
yang sangat besar kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Siti
Wulandari, S.Pd, selaku kakak penulis dan Resa Permata Sari, adik penulis
yang telah memberikan dorongan kepada penulis.
9. Fakar Suhartami Pratama, S.Pd yang selau setia menemani baik suka maupun
duka. Terima kasih dukungan, doa dan semangat tiada henti.
10.Sahabat terbaikku, Eka Mutiara Sari, S.Pd, Nanin Kartika, Nurmasyita, S.Pd,
Siti Hafnisa Saragih, S.Pd, Annisa Fifi, S.Pd dan Akbar Kurniawan Hadi ST
yang banyak mendukung, memberi semangat dan menjadi sahabat setia dalam
setiap kesempatan. Terima kasih buat kebersamaan kita selama ini yang tidak
akan terlupakan.
Penulis hanya bisa memanjatkan doa semoga Allah SWT memberikan
balasan yang sebanding atas jasa dari semua pihak.
Medan, Maret 2015
Penulis,
`DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pola Pangan Harapan……… 14
Tabel 2 Pengelompokkan Pangan Menurut Fungsinya………. 16
Tabel 3 Bahan Makanan Penukar Nasi……….. 17
Tabel 4 Bahan Makanan Sumber Protein Hewani………. 17
Tabel 5 Bahan Makanan Sumber Protein Nabati………... 18
Tabel 6 Bahan Makana Sumber Sayuran……….. 18
Tabel 7 Bahan Makanan Sumber Buah-Buahan……… 19
Tabel 8 Bahan Makanan Sumber Susu……….. 20
Tabel 9 Bahan Makanan Sumber Minyak……….. 20
Tabel 10 Kisi-Kisi Kuisioner Penelitian……….. 36
Tabel 11 Interpretasi Koefisian Korelasi..………... 38
Tabel 12 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase Implementasi.……… 40
Tabel 13 Kriteria Analissi Deskripitf Persentase Persepsi... 41
Tabel 14 Data dan Pengolahan Data... 42
Tabel 15 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 44
Tabel 16 Distribusi Responden Berdasarkan Usia... 44
Tabel 17 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan... 45
Tabel 18 Distribursi Responden Berdasarkan Status Pernikahan... 45
Tabel 19 Distribusi Responden Berdasarkan Pendikan Terakhir... 46
Tabel 20 Implementasi Masyarakat terhadap program B2SA... 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuisioner implementasi program Beragam, Bergizi, Seimbang dan
Aman dan Persepsinya dilihat dari latar belakang Pendidikan...
63
Lampiran 2 Hasil Uji Coba Kuisioner mplementasi...………..…... 67
Lampiran 3 Perhitungan Validitasi Kuisioner Implementasi...……… 68
Lampiran 4 Hasil Uji Coba Kuisioner Persepsi... 70
Lampiran 5 Perhitungan Validitasi Kuesioner Persepsi... 72
Lampiran 6 Perhitungan Validitas dan Reabilitasi Kuisioner Implementasi... 74
Lampiran 7 Perhitungan Validitas dan Reabilitasi Kuesioner Persepsi... 77
Lampiran 8 Tabulasi Kuesioner Implementasi ... 80
Lampiran 9 Tabulasi Kuesioner Persepsi... 82
Lampiran 10 Perhitungan Kriteria Implementasi dan Persepsi... 84
Lampiran 11 Perhitungan Tabulasi Frekuensi Karakteristik Responden... 86
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang disusun dalam
ingatan (Engel, Blackwell & Miniard 1994). Pengetahuan gizi dan kesehatan
adalah pengetahuan tentang peran makanan dan zat gizi, zat gizi pada makanan,
makanan yang aman untuk dimakan sehingga tidak menimbulkan penyakit dan
cara mengolah makanan yang baik agar zat gizi dalam makanan tidak hilang serta
bagaimana cara hidup sehat (Notoatmodjo 1993). Khomsan (2000) menegaskan
bahwa pengetahuan gizi menjadi landasan penting yang menentukan konsumsi
pangan keluarga. Individu yang berpengetahuan gizi baik akan mempunyai
kemampuan untuk menerapkan pengetahuan gizinya dalam pemilihan maupun
pengetahuan pangan sehingga konsumsi pangan yang mencukupi lebih terjamin.
Pengetahuan gizi diperoleh melalui pendidikan formal dan non formal .
Pendidikan formal adalah jenis pendidikan yang diselenggarakan oleh sekolah
sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan dan terdapat kronologis yang ketat
untuk tingkatan umur populasi sasarannya. Pendidikan non formal tidak
berjenjang, lebih pendek dan lebih merupakan respon terhadap kebutuhan yang
mendesak. Contoh pendidikan non formal adalah penyuluhan dan kursus
keterampilan, sedangkan pendidikan informal adalah jenis pendidikan yang
berlangsung seumur hidup yang mempelajari aspek kehidupan sehingga tidak
2
tingkat pendidikan yang lebih tinggi membuat seseorang semakin terbuka
terhadap hal-hal baru karena semakin mudah menerima informasi yang diberikan.
Pendidikan formal terdiri dari pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal merupakan
jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga
masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai
pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan informal adalah jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara
mandiri (Anonim 2008).
Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan
perilaku dalam pemilihan makanan yang pada akhirnya berpengaruh pada keadaan
gizi individu yang bersangkutan. Semakin tinggi tingkat pengetahuan gizi
seseorang diharapkan semakin baik pula keadaan gizinya. Pengetahuan gizi yang
tidak memadai, kurang pengertian tentang kebiasaan makan yang baik, serta
pengertian yang kurang tepat mengenai kontribusi gizi dari berbagai makanan
akan menimbulkan gizi salah yang dapat merugikan kecerdasan dan produktivitas
(Irawati, Damanhuri dan Fachrurrozi 1992).
Penganekaragaman pangan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat melalui peningkatan mutu gizi makanan dengan pola
konsumsi yang beragam atau usaha untuk lebih menganekaragamkan jenis
3
penyediaan pangan yang beragam; (2) mengembangkan perilaku dan sikap
keluarga/masyarakat agar tetap menyukai makanan setempat; (3) meningkatkan
daya beli; (4) meningkatkan pengetahuan.
Dalam rangka menuju percepatan penganekaragaman pangan, Badan
Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian telah menerbitkan buku berjudul
Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) Berbasis Potensi Wilayah
(2009), Menu Makanan Berbasis Budaya Lokal (2009), dan Umbi-umbian
Sebagai Bahan Pangan Alternatif. Ketiga buku ini menjadi acuan dalam
mensosialisasikan percepatan penganekaragaman konsumsi pangan untuk
masyarakat di Indonesia. Ketiga buku tersebut berisi variasi menu makanan
beragam, bergizi, berimbang, aman, dan menawarkan umbi-umbian sebagai
penganan alternatif sumber karbohidrat pengganti beras. Menu makanan yang
ditawarkan berbasis pada potensi pertanian dan peternakan setempat dan budaya
lokal, serta disesuaikan dengan pendapatan penduduk baik kalangan bawah,
menengah dan atas.
Berkenaan dengan hal tersebut, Badan Ketahanan Pangan bertekad
mengembangkan konsumsi pangan dari jenis umbi-umbian sebagai pangan
anternatif sumber karbohidrat pengganti beras yang meliputi: ketela pohon, ubi
jalar, huwi, gadung, gembili, ganyong, garut, kentang, talas, suweg (Suhardjo,
2009). Untuk mewujudkan upaya tersebut, berbagai jalur dimanfaatkan sebagai
sarana sosialisasi program terkait. Melalui Tim Penggerak PKK di tingkat desa
maupun kecamatan dibekali pengetahuan mengenai pentingnya pangan non-beras
4
program tersebut di masyarakat, sehingga diharapkan akan mendorong tumbuhnya
industri pangan olahan non-beras skala rumah tangga berbahan baku umbi-umbian
(Mardi Sucipto, 2009). Kerjasama dengan instansi terkait seperti Dinas Pertanian,
Badan Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata, dan DPRD terus
didorong untuk mendukung gerakan konsumsi pangan beragam, bergizi,
berimbang, aman dari bahan non-beras dan non-terigu. Anak-anak sekolah
didorong mengkonsumsi pangan beragam (Suhardjo, 2009).
Pasaribu dan Simanjntak, (1986) kaitannya dengan peran serta masyarakat
dalam program tertentu, peranan tokoh masyarakat baik formal maupun
non-formal sangat penting terutama dalam mempengaruhi, memberi contoh, dan
menggerakkan keterlibatan seluruh warga masyarakat di lingkungannya guna
mendukung keberhasilan program B2SA. Apalagi di masyarakat perkotaan, peran
tersebut menjadi faktor determinan karena kedudukan para tokoh masyarakat
masih sangat kuat pengaruhnya, bahkan sering menjadi tokoh panutan dalam
segala kegiatan hidup sehari-hari warga masyarakat.
Suksesnya suatu program dalam hal ini program Beragam, Bergizi,
Seimbang dan Aman (B2SA), tergantung dari aktif atau tidak aktifnya partisipasi
masyarakat untuk mensukseskan program tersebut. Sehingga dalam posisi ini
peran aktif masyarakat sangat penting artinya bagi kelancaran dan keberhasilan
program tersebut dan tercapainya tujuan secara mantap. Program B2SA
dicanangkan dalam rangka usaha pemerintah untuk diversifikasi pangan lokal.
Bagaimana tanggapan masyarakat tentang program pola pangan
5
Ketahanan Pangan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari menjadi
pertanyaan peneliti? Sehingga peneliti tertarik untuk menganalisis “Implementasi
program Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman dan Persepsinya Dilihat dari Latar
Belakang Pendidikan (Kasus Masyarakat Glugur Darat 1 Kecamatan Medan
Timur)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang
masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah persepsi masyarakat terhadap program Beragam, Bergizi,
Seimbang dan Aman (B2SA) di Kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan
Timur?
2. Bagaimanakah peran pemerintah dalam memberikan informasi kepada
masyarakat tentang sadar gizi di Kelurahan Gelugur Darat 1 Kecamatan
Medan Timur?
3. Bagaimana implementasi masyarakat terhadap program Beragam, Bergizi,
Seimbang dan Aman (B2SA) di Kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan
Timur
4. Bagaimana hubungan antara persepsi dan implementasi masyarakat terhadap
program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) di Kelurahan Glugur
Darat 1 Kecamatan Medan Timur?
5. Faktor-faktor apasajakah yang mempengaruhi persepsi dan impelementasi
masyarakat terhadap program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)
6
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah sangat diperlukan yakni untuk mempermudah dan
menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penafsiran judul. Maka
masalah-masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Implementasi/pelaksanaan program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman
(B2SA) masyarakat di Kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur.
2. Persepsi/pemahaman tentang program Beragam, Bergizi, Seimbang dan
Aman (B2SA) masyarakat di kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan
Timur.
3. Masyarakat yang tinggal di Lingkungan 3 Kelurahan Glugur Darat 1
Kecamatan Medan Timur yang menjadi sampel dalam penelitian.
4. Karakteristik masyarakat yang diteliti dalam penelitian ini berdasarkan pada
umur, pendidikan terakhir, pekerjaan dan pendapatan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti
yaitu:
1. Bagaimana implementasi program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman
(B2SA) masyarakat di Kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur?
2. Bagaimana persepsi tentang program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman
7
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui implementasi program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman
(B2SA) masyarakat di Kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur.
2. Mengetahui persepsi program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA)
masyarakat di Kelurahan Glugur Darat 1 Kecamatan Medan Timur
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk
masyarakat maupun untuk penulis, yaitu:
1. Menambah pengetahuan bagi tentang persepsi dan implementasi masyarakat
tentang program Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) masyarakat
di Kecamatan Medan Timur.
2. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menambah referensi dalam
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan salah satu acuan
57
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data yang dilakukan melalui penyebaran kuisioner,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Implementasi masyarakat terhadap program Beragam, Bergizi, Seimbang dan
Aman ditinjau dari pendidikan terakhir responden dengan 4 indikator.
Adapun persentase tiap indikator adalah: (1) Beragam, tingkat pendidkan
SMA sering menerapkan makanan bergizi dalam kehidupan sehari-hari
dengan persentase 86,40%; (2) Bergizi, tingkat pendidikan SMP sering
menerapkan makanan bergizi dalam kehidupan sehari-hari dengan persentase
83,33%; (3) Seimbang, untuk indikator ini keseluruhan responden baik yang
berpendidikan SMP sampai Perguruan Tinggi kadang-kadang menerapkannya;
(4) Aman, hanya pendidikan terakhir Diploma yang sering menerapkan
indikator aman dalam menentukan pangan yang dikonsumsi dengan
persentase 79,37%.
B. SARAN
Dalam penelitian ini, peneliti membuata beberapa saran sebagai berikut:
1. Pihak ketahanan pangan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan hendaknya
menyediakan lebih banyak sosialisasi tentang program Beragam, Bergizi,
Seimbang dan Aman untuk meningkatkan minat masyarakat dalam
58
menyediakan kegiatan-kegiatan yang meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk hidup sehat, misalnya menyusun menu beragam, bergizi, seimbang dan
aman.
2. Bagi pihak masyarakat perlu meningkatkan frekuensi perilaku hidup lebih
sehat dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dan beragam serta
berpartisipasi aktif dalam menyukseskan sosialisasi yang telah dibuat oleh
pihak Ketahanan Pangan.
3. Masukkan bagi peneliti lainnya yang ingin meneliti faktor-faktor masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2010. Kementerian terus Kampanyekan Diversifikasi Pangan Menuju
Pangan Beragam. http/www.formatfpuns.bbgspot.com [diakses Desember
2013].
Almatsier, S. 2004. Prinsip Dasar Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Amalia, Rizqa. 2011. Lama Menjadi Kader, Frekuensi Pelatihan, Pengetahuan
Gizi dan Sikap Kader Posyandu dengan Prilaku Penyampaian Informasi
tentang Pesan Gizi Seimbang. Fakultas Kedokteran. Universitas
Diponogoro Semarang.
Anonym. 2008. Pemerintah Ajak Semua Kalangan Dukung Perilaku Sehat. http//www.depkominfo.go.id [Diakses Februari 2014]’
Apriadji, W.H. 1996. Gizi Keluarga. Jakarta: Penebar Swadaya
Arikunto, Suharsini. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan”. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arisman, 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: Peneribit Buku Kedokteran.
Ayu, Sukmi. 2011. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa FKUI tentang
Pola Makan Gizi Seimbang Tahun 2011 serta Faktor-faktor Yang
Berhubungan. Jakarta: Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia.
Azwar, Azrul. 2002. Pedoman Umum Gizi Seimbang dan Angka Kecukupan gizi.
Jakarta: Direktur Jendral Bina Kesehatan Masyarakat.
Baliwati, dkk. 2004. Pengantar Makan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Departemen Kesehatan Republik Indoneisa. 2006. Buku Kader Posyandu dalam
60
Departemen Kesehatan RI. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional
(Riskesdas) 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan.
Depkes. 2002. Pedoman Umum Keluarga Mandiri Sadar Gizi (Kadargizi).
Jakarta: Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI
Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat. 2002 Buka Panduan 14 Pedoman Umum Gizi
Seimbang. Jakarta.
Fauji, Lutfi. 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Sadar Gizi
pada Keluarga Balita di Kelurahan Karangbanimpal Kecamatan
Purwaharja Kota Banjar. Skripsi. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah.
Gunarsa, Y.S. D. 2002. Asas-asas Psikologi Keluarga Idaman. Jakarta: Gunung
Mulia.
Hardiansyah. (2007). Review Determinan Keragaman Konsumsi Pangan. Jurnal
Gizi dan Pangan, vol 2 Juli 2007.
Indrawaty, Nur. 2007. Menu Beragam, Bergizi, Berimbang untuk Hidup Sehat.
Fakultas Kedokteran. Universitas Andalas.
Irawati A, Damanturi, Fachrurozi. 1992. Pengetahuan Gizi Murid SD dan SLTP di
Kotamadya Bogor. Penelitian Gizi dan Makanan. Bogor:Pusat Penelitian
dan Pengembangan Gizi.
Ivencevich, JM, Konopaske, R & Matteson, M.T. 2005. Organizational Behavior
and Management. Jakarta: Erlangga.
Khomsan, A. 2002. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Perkasa.
Kotler P. Amstrong G. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1. (D.Sihombing).
61
Khomsan, A. 2006. Studi Tentang Pengetahuai Gizi Ibu dan Kebiasaan Makan
pada Rumah Tangga di Daerah Dataran Tinggi dan Pantai. Jurnal Gizi
dan Pangan.
Kurniasih. 2012. Persepsi tentang Makanan Sehat pada Anak Usia Sekolah di
SDN 02 Duren Sawit Jakarta Timur. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan”.
Universitas Indonesia.
Madihah. 2002. Faktor-faktor Predisposisi yang Berhubungan dengan Keluarga
Mandiri Sadar Gizi (Kadargizi) di Kecamatan Banua Lawas Kabupaten
Tabalong Kalimantan Selatan Tahun 2002. Skripsi. Depok: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Marina. 2009. Konsumsi Pangan yang Beragam Memenuhi Kaidah Keamanan
Pangan. http://.www.keamananpangan.com. [diakses September 2013].
Melz, Dinoth: http//www.4sehat5sempurna.net. [ diakses Agustus 2013].
Monks, F.J. 2001. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam berbagai
Bagiannya. Yogyakarta: Gajamada University Press.
Mowen JC. Minor M. 2002. Prilaku Konsumen. Jilid 1. Salim L, Penerjemah.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Notoatmodjo S. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Prilaku
Kesehatan. Jakarta: Andi Ofset.
. 2005. Promosi Kesehatan (Teori dan Aplikasinya). Jakarta:
Rineka Cipta.
. 2007. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurdin dan Usman. Pengertian Impelementasi dari Berbagai Sumber:
62
Pranadji DK. 1988. Pendidikan Gizi (Proses Belajar Mengajar) [diktat]. Bogor:
Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga. Fakultas Pertanian.
Institut Pertaninian Bogor.
Pribadi, Ning. 2003 Ketersediaan dan Ketahanan Pangan, dalam Kemandirian
Pangan Menuju Ketahanan Pangan Berkelanjutan. Jakarta: LISPI
Prihardany, D. 2004. Hubungan Antara Motivasi, Pengetahuan dan Keterampilan
Karyawan terntang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan
Persepsi Terhadap Resiko di PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk
Citeureup Bogor. Jakarta: Universitas Indoneisa. Tesis Master tidak
Diterbitkan.
Robbins, S.P & Judge T.A. 2008. Organizational Behavior 12th ed. Nere Jersey:
Pearson Educational.
Roucek. 2008. Tinjauan Pengertian Masyarakat. http://www.masyarakat.co.id.
[diakses Februari 2014].
Santoso, Sugeng dan Rianti. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta
Sarwono. S. 2005. Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta: Gajahmada University
Press.
Silvia, S. 2009. Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Parttisipasi
Angkatan Kerja Wanita di Provinsi Aceh. Universitas Syiah Kuala. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis.
Singarimbun, M & Efendi, S. 1989. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta
Siswanti.2007. Hubungan Body Image dengan Prilaku Makan, Prilaku Sehat
Status Gizi dan Kesehatan Mahasiswa. Bogor: Fakultas Pertanian.
Institute Pertanian Bogor.
Soekirman, 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat.
63
Sri, Yesa. 2008. Persepsi dan Sikap Terhadap Rubrik Gizi dan Kesehatan di
Media Cetak Dihubungkan dengan Prilaku Sehat Mahasiswa. Bogor:
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Sumarwan U. 2004. Prilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sutopo. 1996. Persepsi Siswa dan Kepedulian Lingkungan Hidup. Tesis Master,
Universitas Indonesia. Jakarta. Indonesia.
Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawata. Jakarta. EGC
Suryani. 2012. Gerakan Pola Pangan B2SA. http.beragam, bergizi, seimbang dan
aman.com. [diakses Januari 2014].
Tumpeng Gizi Seimbang: http//www.gizi.net/PUGS-PDF. [Di anduh September
2013]
UNICEF. 2002. Pedoman Hidup Sehat. UNICEF. New York
Wade, C & Tavris, C. 2009. Psikologi. Jakarta: Erlangga.
WHO. 1992. Pendidikan Kesehatan: Pedoman Pelayanan Kesehatan Dasar.
Tjitarsa IB, penerjemah. Bali: Penerbit Universitas Udayana.
WHO. 2010. Preventing and Managing The Global Epidermis. Geneva: WHO