• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

SEKRETARIAT DAERAH

KABUPATEN BANTUL

TAHUN 2016 - 2021

(2)

[ii]

KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

SEKRETARIAT DAERAH

Jalan Robert Wolter Monginsidi Nomor 1 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Kode Pos 55711 Telepon (0274) 367509 Faximile (0274) 368078

Email

setda@bantulkab.go.id

Website

www.setda.bantulkab.go.id

KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANTUL

NOMOR 31/KEPT/SEKDA/2016

TENTANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016 – 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANTUL,

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka mewujudkan perencanaan yang terpadu dan

terarah perlu disusun Rencana Strategis Sekretariat Daerah

Kabupaten Bantul;

b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana tersebut dalam

poin a di atas, perlu ditetapkan Keputusan Sekretaris Daerah

Kabupaten Bantul tentang Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat

Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021.

Mengingat :

a. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa

Jogjakarta;

b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

c. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan

Mulai Berlakunya Undang-Undang Tahun 1950 Nomor

12,13,14,dan 15;

e. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 - 2019

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

(3)

[iii]

f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

g. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 14 Tahun 2004

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten

Bantul Tahun 2006-2025, sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2010

tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul

Nomor 14 Tahun 2004 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2006-2025;

h. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 24 Tahun 2008

tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah

dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan

Daerah;

i. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

2016 – 2021.

j. Peraturan Bupati Nomor 68 Tahun 2007 tentang Rincian Tugas,

Fungsi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama

: Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

Tahun 2016 – 2021;

Kedua

: Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

Tahun 2016 – 2021 adalah dokumen perencanaan untuk periode

lima tahun;

Ketiga

: Rencana Strategis (Renstra) Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

Tahun 2016 – 2021 sebagaimana tercantum dalam lampiran

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan

Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul ini.

Ditetapkan di

: Bantul

(4)

[iv]

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas semua limpahan rahmat

dan karuniaNya yang tak terhingga, sehingga penyusunan Rencana Strategis (Renstra)

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016–2021 dapat terlaksana dan

menghasilkan dokumen untuk acuan pelaksanaan pembangunan Sekretariat Daerah

selama lima tahun yang akan datang. Penyusunan Rencana Strategis ini mengacu pada

dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul

tahun 2016-2021.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, sebagai operasionalisasi RPJMD

dilaksanakan melalui penyusunan Renstra SKPD. Hal ini sejalan dengan Pasal 25 ayat (3)

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 menyebutkan bahwa

penyusunan Renstra-SKPD berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif dimana

penyusunan Renstra SKPD dilakukan bersamaan dengan RPJMD.

Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan

dukungan, bimbingan serta partisipasi dalam penyusunan Renstra Sekretariat Daerah

Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021, semoga bermanfaat bagi kemajuan dan

perkembangan pembangunan di Kabupaten Bantul pada umumnya dan dalam

meningkatkan kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul di masa yang akan datang

pada khususnya.

(5)

[v]

DAFTAR ISI

KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

Bab I

PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang ... 1

B.

Landasan Hukum ... 1

C.

Hubungan Rencana Strategis dengan Dokumen Perencanaan Lainnya .... 4

D.

Sistematika Penulisan ... 4

E.

Maksud dan Tujuan ... 5

Bab II

GAMBARAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANTUL ... 6

A.

Peran dalam Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah ... 6

B.

Sumberdaya dalam Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi ... 7

C.

Pencapaian Kinerja Pelayanan ... 12

D.

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan ... 14

Bab III

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS ... 16

A.

Permasalahan... 16

B.

Telaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah

terpilih terkait dengan tugas dan fungsi pelayanan ... 23

C.

Isu-isu Strategis ... 25

Bab IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 28

A.

Visi ... 28

B.

Misi ... 29

C.

Tujuan dan Sasaran ... 29

D.

Strategi dan Kebijakan... 31

Bab V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DISERTAI KEBUTUHAN

PENDANAAN ... 38

Bab VI

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA ... 57

(6)

[vi]

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Revisi Pencapaian Kinerja Pelayanan Sekretariat Daerah

Tahun 2011 – 2015 ... 13

Tabel II.2 Rekapitulasi Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Sekretariat

Daerah Tahun 2015 ... 14

Tabel II.3 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Sekretariat Daerah

Kabupaten Bantul Tahun 2011 – 2015 ... 15

Tabel II.4 Rasio dan Rata-Rata Pertumbuhan Pendanaan Pelayanan Sekretariat

Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011 – 2015 ... 15

Tabel IV.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Sekretariat Daerah Kabupaten

Bantul ... 29

Tabel IV.2 Strategi dan Kebijakan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul ... 34

Tabel V.1 Rencana Program dan Kegiatan yang disertai Kebutuhan Pendanaan ... 39

Tabel VI.1

Cascading

Indikator Kinerja Utama Sekretariat Daerah terhadap Indikator

Kinerja Utama Daerah ... 58

Tabel VI.2

Cascading

Indikator Kinerja Program Eselon III (Bagian) terhadap Indikator

Kinerja Utama Sekretariat Daerah (Setda) ... 59

Tabel VI.3

Cascading

Indikator Kinerja Kegiatan Eselon IV (Sub Bagian) terhadap

(7)

[vii]

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Sruktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul ... 10

Gambar II.2 PNS Menurut Pendidikan ... 11

Gambar II.3 Perimbangan Jenjang Pendidikan per Jenis Kelamin ... 11

(8)

[1]

Bab I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

encana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) merupakan dokumen perencanaan yang

memuat visi, misi, dan program Kepala Daerah

yang dituangkan ke dalam strategi, arah kebijakan, dan

program pembangunan daerah. Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Tahun 2016–2021 ini

merupakan penjabaran lima tahun ketiga dari Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bantul

2006–2025 sebagaimana dituangkan dalam Peraturan

Daerah Nomor 12 Tahun 2010 tentang perubahan atas Perda Nomor 14 Tahun 2005

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bantul Tahun

2006-2025. Di samping itu RPJMD tersebut juga memperhatikan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) Nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Provinsi Tahun 2009-2013.

Pelaksanaan pembangunan Kabupaten Bantul berpedoman kepada RPJMD yang

ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016–2021.

B.

Landasan Hukum

Dalam penyusunan Rencana Strategis ini, sejumlah peraturan digunakan sebagai rujukan,

yaitu:

1.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah

Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara

Republik Indonesia tanggal 6 Agustus 1950);

R

Sistematika BAB I

Pendahuluan sebagai

berikut :

A.

Latar Belakang

B.

Landasan Hukum

C.

Hubungan Rencana

Strategis dengan

Dokumen

Perencanaan

Lainnya

D.

Sistematika

Penulisan

(9)

[2]

2.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4438);

4.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembangunan Jangka Panjang

Nasional Tahun 2005–2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

5.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Penetapan Mulai

Berlakunya Undang-undang 1950 Nomor 12, 13, 14 dan 15 (Berita Negara

Republik Indonesia tanggal 14 Agustus 1950);

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kabupaten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

8.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

9.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

10.

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 4 Tahun 2009

(10)

[3]

Istimewa Yogyakarta Tahun 2009-2013 (Lembaran Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta Tahun 2009 Nomor 4);

11.

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok

Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah Kabupaten

Bantul Tahun 2007 Seri D Nomor 8);

12.

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2007 tentang Penetapan

Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan Kabupaten Bantul (Lembaran Daerah

Kabupaten Bantul Tahun 2007 Seri D Nomor 11);

13.

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2007 tentang Pembentukan

Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dan Sekretariat Daerah

Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2012 tentang Perubahan

atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dan Sekretariat

Daerah Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bantul;

14.

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun

2008 Seri D Nomor 2);

15.

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2010 tentang Perubahan

Perda No 14 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Kabupaten Bantul Tahun 2006–2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bantul Tahun

2010 Seri D Nomor 12);

16.

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016–2021;

17.

Peraturan Bupati Nomor 68 Tahun 2007 tentang Rincian Tugas, Fungsi Dan Tata

(11)

[4]

C.

Hubungan Rencana Strategis dengan Dokumen Perencanaan

Lainnya

Dokumen Rencana Srategis ini disusun dengan mengacu, merujuk, mempedomani, dan

memperhatikan dokumen perencanaan lainnya seperti RPJPD Kabupaten Bantul, RPJMD

Kabupaten Bantul, dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul.

Hal ini dimaksudkan agar proses penyusunan dokumen Rencana Strategis dapat

menghasilkan dokumen perencanaan yang sinergis dan terpadu baik dalam aspek

kewilayahan maupun aspek sektoral dengan harapan agar dalam implementasinya

diperoleh hasil yang tepat dan terarah. Dokumen Rencana Strategis ini merupakan

penjabaran visi, misi dan program prioritas kepala daerah sebagaimana tercantum dalam

dokumen RPJMD Kabupaten Bantul. Selanjutnya Rencana Strategis ini digunakan sebagai

landasan dan pedoman dalam penyusunan rencana kerja Sekretariat Daerah Kabupaten

Bantul.

D.

Sistematika Penulisan

Rencana Strategis ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

GAMBARAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANTUL

BAB III

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DISERTAI KEBUTUHAN

PENDANAAN

BAB VI

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

(12)

[5]

E.

Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Rencana Strategis ini adalah menjamin adanya suatu keterkaitan,

kesinergisan dengan RPJMD dalam setiap perencanaan, penganggaran, serta pelaksanaan

program dan kegiatan setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun kedepan oleh

Bagian-Bagian di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis ini adalah sebagai acuan dalam memberikan

arahan mengenai srategi pembangunan, sasaran-sasaran strategis, kebijakan umum,

program dan kegiatan pembangunan yang ingin dicapai dalam jangka waktu 5 (lima)

tahun ke depan sekaligus sebagai alat kendali dalam menjalankan pokok dan fungsinya

dalam dalam mendukung pencapaian Visidan Misi Sekretariat Daerah maupun

mendukung terwujudnya pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bantul.

(13)

[6]

Bab II

GAMBARAN UMUM

SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANTUL

A.

Peran dalam Penyelenggaraan Urusan

Pemerintahan Daerah

ekretariat Daerah Kabupaten Bantul dibentuk

berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul

Nomor 15 Tahun 2007 tentang Pembentukan

Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dan

Sekretariat DPRD Kabupaten Bantul, sebagaimana

diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul

Nomor 18 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan

Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten

Bantul dan Sekretariat DPRD Kabupaten Bantul. Sekretariat Daerah merupakan unsur

staf yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati. Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Sekretariat Daerah

Kabupaten Bantul diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 86 Tahun 2007 tentang

Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul.

Tugas pokok Sekretariat Daerah adalah membantu Bupati dalam penyusunan kebijakan

dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga tehnis daerah.Tugas dan kewajiban

yang cukup berat, luas dan kompleks ini tentu saja dibutuhkan tenaga dan personil yang

handal dalam upaya mendukung pelaksanaan tugas membantu Bupati dalam menyusun

kebijakan pemerintah daerah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas

Sekretariat Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut :

1.

penyusunan kebijakan pemerintahan daerah;

2.

pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah;

3.

pelaksana pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan

daerah;

S

Sistematika Bab II

meliputi :

A.

Peran dalam

penyelenggaraan

urusan

pemerintahan

B.

Sumberdaya dalam

penyelenggaraan

tugas dan fungsi

C.

Pencapaian kinerja

pelayanan

D.

Anggaran dan

realisasi

pendanaan

pelayanan

(14)

[7]

4.

pelaksana pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah; dan

5.

pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

B.

Sumberdaya dalam Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi

1.

Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Sekretariat Daerah sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) terdiri dari :

1.

Sekretaris Daerah

2.

Asisten.

Asisten terdiri dari Asisten Pemerintahan, Asisten Perekonomian dan

Pembangunan serta Asisten Administrasi Umum. Masing-masing asisten

membawahi bagian, sebagai berikut :

a.

Asisten Pemerintahan

Asisten Pemerintahan membantu Sekretaris Daerah di bidang pemerintahan

dan membawahi :

1)

Bagian Tata Pemerintahan, mencakup :

a)

Sub Bagian Pengembangan Otonomi Daerah,

b)

Sub Bagian Perangkat Daerah,

c)

Sub Bagian Pertanahan.

2)

Bagian Pemerintahan Desa,mencakup :

a)

Sub Bagian Kelembagaan Desa,

b)

Sub Bagian Perangkat Desa,

c)

Sub Bagian Kekayaan Desa.

3)

Bagian Hukum,mencakup

a)

Sub Bagian Perundang-undangan,

b)

Sub Bagian Bantuan Hukum,

(15)

[8]

b.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan

Asisten Perekonomian dan Pembangunan membantu Sekretaris Daerah di

bidang perekonomian dan pembangunan, yang membawahi :

1)

Bagian Administrasi Pembangunan, mencakup :

a)

Sub Bagian Teknis Administrasi Pembangunan,

b)

Sub Bagian Pengendalian Program,

c)

Sub Bagian Percepatan Pembangunan.

2)

Bagian Kerjasama dan Pengembangan Potensi Daerah, mencakup :

a)

Sub Bagian Investasi dan Kerjasama,

b)

Sub Bagian Pengembangan Potensi Perdagangan, Industri dan Jasa,

c)

Sub Bagian Pengembangan Sumber Daya Alam.

3)

Bagian Hubungan Masyarakat,mencakup :

a)

Sub Bagian Pengumpulan dan Distribusi Informasi,

b)

Sub Bagian Penerangan dan Promosi,

c)

Sub Bagian Pemberitaan.

c.

Asisten Administrasi Umum

Asisten Administrasi Umum membantu Sekretaris Daerah di bidang

administrasi dan umum yang membawahi:

1)

Bagian Organisasi, mencakup :

a)

Sub Bagian Kelembagaan,

b)

Sub Bagian Ketatalaksanaan dan Standarisasi,

c)

Sub Bagian Analisa Jabatan dan Aparatur.

2)

Bagian Umum, mencakup :

a)

Sub Bagian Tata Usaha,

b)

Sub Bagian Keuangan,

c)

Sub Bagian Rumah tangga dan Santel.

3)

Bagian Protokol, mencakup :

a)

Sub Bagian Tata Laksana Acara,

b)

Sub Bagian Administrasi Bupati dan Wakil Bupati,

(16)

[9]

3.

Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional bertugas membantu Sekretaris Daerah di bidang

tertentu sesuai dengan keahliannya.

(17)

Gambar II.1

Sruktur Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

Sub Bagian

Pertanahan

Sub Bagian Kekayaan

Desa

Sub Bagian

Dokumentasi

Hukum

Sub Bagian

Percepatan

Pembangunan

Sub Bagian

Pengembangan

Sumber Daya Alam

Sub Bagian

Pemberitaan

Sub Bagian

Analisa Jabatan

Aparatur

Sub Bagian

Rumah Tangga

dan Santel

Sub Bagian

Administrasi Sekda

dan Asisten

Sub Bagian Perangka

Daerah

Sub Bagian Perangka

Desa

Sub Bagian

Bantuan Hukum

Sub Bagian

Pengendalian

Program

Sub Bagian

Pengembangan

Potensi Perdagangan

Industri dan Jasa

Sub Bagian

Penerangan dan

Promosi

Sub Bagian

Ketatalaksanaan

dan Standarisasi

Sub Bagian

Keuangan

Sub Bagian

Administrasi Bupati

dan Wakil Bupati

Sub Bagian

Pengembangan

Otonomi Daerah

Sub Bagian

Kelembagaan Desa

Sub Bagian

Perundang-undangan

Sub Bagian Teknis

Administrasi

Pembangunan

Sub Bagian

Investasi dan

Kerjasama

Sub Bagian

Pengumpulan dan

Distribusi Informasi

Sub Bagian

Kelembagaan

Sub Bagian Tata

Usaha

Sub Bagian Tata

Laksana Acara

Bagian

Tata Pemerintahan

Bagian Pemerintahan

Desa

Bagian

Hukum

Bagian

Administrasi

Pembangunan

Bagian

Kerjasama dan

Pengembangan

Potensi Daerah

Bagian

Hubungan

Masyarakat

Bagian

Organisasi

Bagian

Umum

Bagian

Protokol

Asisten Pemerintahan

Asisten Perekonomian dan

Pembangunan

Asisten Administrasi Umum

Sekretaris Daerah

Jabatan Fungsional

(18)

2.

Susunan Kepegawaian

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul memiliki SDM yang cukup beragam. Jumlah

SDM/PNS se Sekretariat Daerah per 31 Desember 2015 sebanyak 210 orang, terdiri dari

145 orang atau 69,05% Laki-laki dan 65 orang atau 31,58% Perempuan.

Sedangkan berdasarkan pendidikan, SDM Sekretariat Daerah didominasi oleh jenjang

pendidikan SLTA sebanyak 40% atau 84 orang, disusul oleh jenjang pendidikan S1

sebanyak 25,71% atau 54 orang. Hal ini menunjukkan bahwa jenjang pendidikan SDM

Bantul cukup baik. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar II.2 PNS Menurut Pendidikan

Bila datanya dipilah menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin, maka datanya

menunjukkan perimbangan gender yang baik. Pada PNS dengan jenjang pendidikan

yang lebih tinggi, mulai dari S 1 , perimbangan gender nya relatif berimbang.

Kesenjangan dalam hal jumlah justru menguat pada PNS dengan jenjang pendidikan

yang lebih rendah (SD, SLTP dan SLTA).

Gambar II.3 Perimbangan Jenjang Pendidikan per Jenis Kelamin

SD

3,81%

SLTP

7,62%

SLTA

40,00%

D-I

0,48%

0,00%

D-II

D-III

5,71%

D-IV

4,29%

S1

25,71%

S2

11,90%

0,48%

S3

S D

S L T P S L T A

D - I

D - I I D - I I I D - I V

S 1

S 2

S 3

8

16

64

1

0

1

8

29

17

1

0

0

20

0

0

11

1

25

8

0

Laki-laki

Perempuan

(19)

[12]

Sementara bila dipilah lagi menurut eselon, datanya menunjukkan bahwa semakin

tinggi eselon, persentase perempuan semakin sedikit. Beberapa upaya perlu didorong

untuk membuat pengembangan karir perempuan semakin terbuka termasuk dalam

posisi-posisi strategis dalam pengambilan keputusan. Apalagi karena melihat data

sebelumnya, bahwa dari segi jenjang pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan,

kesenjangan gendernya justru semakin kecil.

Gambar II.4 Komposisi Jenis Kelamin Jabatan Struktural Tahun 2015

C.

Pencapaian Kinerja Pelayanan

Penyelenggaraan pelayanan Sekretariat Daerah mendasarkan pada Rencana Strategis

Sekretariat Daerah Tahun 2011 – 2015. Renstra Sekretariat Daerah mengalami

perubahan sebagai tindak lanjut perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2011 –

2015 dan perubahan Indikator KInerja Utama Pemerintah Kabupaten Bantul Tahun 2011

– 2015. Perubahan terakhir Renstra tersebut sesuai dengan Keputusan Sekretaris Daerah

Nomor 38a/Kept/Sekda/2014 tentang Perubahan atas Keputusan Sekretaris Daerah

Kabupaten Bantul Nomor 21a/Kept/Sekda/2014 tentang Rencana Strategis (Renstra)

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul.

Kinerja pelayanan setelah mengalami perubahan/revisi Renstra Sekretariat Daerah

Kabupaten Bantul Tahun 2011 – 2015 sebagai berikut :

10

20

30

II

III

IV

3

8

17

28

0

1

9

10

Laki-laki

Perempuan

(20)

Tabel II.1 Revisi Pencapaian Kinerja Pelayanan Sekretariat Daerah Tahun 2011 – 2015

No

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fugsi

Target Renstra SKPD Tahun ke -

Realisasi Capaian Tahun ke -

Rasio Capaian pada Tahun ke -

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah

47,68

66

(B)

(B)

67

47,68

65,03

(B)

70,26

(BB)

100

98,53 104,87

2

Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah (EKPPD)

3.1

3,1

3,2

3.1766 3,1766 3,2464

102

102,47 101,45

3

Persentase perikatan kerja sama yang

ditindaklajuti

100

100

100

100

65,3

708

100

65,3

708

4

Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE)

60

100

100

79

133,20

100

132

133,20

100

5

Nilai Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

(PMPRB)

-

52

60

-

52,03

60,58

-

100,06 100,06

6

Persentase belanja pegawai

66.29 66,1

55

68.24

59,74

53,07

97

109,62 103,51

(21)

D.

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan di lingkungan Sekretariat Daerah Bantul, sumber

daya keuangan merupakan salah satu faktor yang menentukan pencapaian target kinerja,

disamping sumberdaya manusia maupun sarana prasarana. Anggaran dan realisasi

pendanaan pelayanan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul sebagaimana tabel berikut :

Tabel II.2 Rekapitulasi Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan

Sekretariat Daerah Tahun 2015

Uraian

Anggaran

Realisasi

%

Belanja

36.010.749.808

33.719.428.867

93,64

Belanja langsung

24.119.672.808

22.205.583.016

92,06

Belanja tak langsung

11.891.077.000

11.513.845.851

96,83

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

Tahun 2011 – 2015

(22)

Tabel II.3 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011 – 2015

Uraian

Anggaran pada Tahun ke -

Realisasi Anggaran pada Tahun ke -

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

Belanja

24.192.265.200

26.808.989.691 34.553.604.146 41.254.353.984 36.010.749.808 23.096.221.989 25.125.603.070 31.988.188.297 33.176.653.393 33.176.653.393

Belanja

langsung

13.597.056.100

16.008.346.400 23.408.882.246 29.889.294.984 24.119.672.808 12.733.790.218 14.557.777.748 21.281.377.311 22.205.583.016 22.205.583.016

Belanja

tak

langsung

10.595.209.100

10.800.643.291 11.144.721.900 11.365.059.000 11.891.077.000 10.362.431.771 10.567.825.322 10.706.810.986 10.971.070.377 11.513.845.851

Tabel II.4 Rasio dan Rata-Rata Pertumbuhan Pendanaan Pelayanan

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011 – 2015

Uraian

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke -

Rata-rata Pertumbuhan

1

2

3

4

5

Anggaran

Realisasi

Belanja

95,47

93,72

92,58

90,97

93,64

2.363.696.922

2.124.641.376

Belanja langsung

93,65

90,94

90,91

88,86

92,06

2.104.523.342

1.894.358.560

(23)

Bab III

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

nalisis isu-isu strategis ini merupakan bagian

penting dalam dokumen Rencana Strategis

karena menjadi dasar pemikiran dalam

penajaman dan penyelarasan visi, misi dan arah

pembangunan daerah. Uraian permasalahan

pembangunan yang mengawali bagi analisis isu-isu

strategis ini, dimaksudkan sebagai acuan untuk

merumuskan isu-isu strategis yang akan menentukan

kinerja Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul dalam

kurun waktu Tahun 2016-2021.

A.

Permasalahan

Identifikasi permasalahan pembangunan digunakan untuk menentukan program

pembangunan daerah yang tepat sebagai solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.

Identifikasi dengan menggunakan kriteria tertentu harus dilakukan sehingga

menghasilkan daftar permasalahan yang secara faktual dihadapi dalam pembangunan.

Kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang akan diangkat

adalah:

1.

Cakupan masalah yang luas.

2.

Permasalahan cenderung meningkat atau membesar di masa yang datang dan

berdampak negatif.

3.

Memerlukan upaya penanganan yang konsisten dari waktu ke waktu serta

sinergitas berbagai pihak

Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Daerah yang

berkaitan dengan pelayanan kepada Kepala Daerah dan Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) dapat diidentifikasi 3 (tiga) klasifikasi permasalahan pelayanan Sekretariat

A

Sistematika Bab III

meliputi :

A.

Permasalahan

B.

Telahaan visi, isi

dan program

kepala daeah dan

wakil kepala

daerah terpilih

terkait dengan

tugas dan fungsi

pelayanan

(24)

[17]

Daerah, yaitu permasalahan pada kebijakan, program dan kebutuhan teknis operasional

pada kegiatan.

Pada tataran kebijakan Sekretariat Daerah dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai

berikut :

1.

Belum optimalnya manajemen ASN dalam rangka peningkatkan kualitas kinerja

dan menciptakan budaya kerja positif yang kondusif bagi terciptanya birokrasi

yang bersih dan akuntabel, efektif, dan efisien serta mampu memberikan

pelayanan yang berkualitas

2.

Kualitas penerapan sistem akuntabilitas keuangan dan kinerja yang terintegrasi

masih perlu ditingkatkan

Pada tingkat implementasi program pada Bagian di lingkungan Sekretariat Daerah dapat

diidentifikasikan permasalahan pelayanan sebagai berikut :

1.

Tata kelola pemerintahan yang belum efektif, efisien dan akuntabel

2.

Tata kelola administrasi pertanahan belum optimal

3.

Sistem tata kelola administrasi pemerintahan desa yang belum optimal

4.

Kapasitas SDM pamong desa yang masih perlu ditingkatkan

5.

Belum optimalnya penyelenggaraan pemerintahan desa

6.

Peran pemerintah desa dalam memberdayakan masyarakat masih belum optimal

7.

Penyusunan produk hukum daerah yang sesuai dengan kondisi daerah dan

peraturan perundang-undangan yang diatasnya

8.

Kesadaran hukum aparatur dan masyarakat terhadap hukum masih perlu

ditingkatkan

9.

Pelaksanaan pekerjaan yang belum sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

10.

Peraturan perundang-undangan tentang pengadaan barang dan jasa yang dinamis

11.

Kebutuhan data dan informasi perekonomian dan pembinaan potensi daerah

yang terbaru

12.

Keterbatasan sumber daya (modal, SDM) dalam pelaksanaan pembangunan

daerah

13.

Belum optimalnya PAD

14.

Pemberdayaan UMKM perlu ditingkatkan guna menghadapi persaingan globlal

(25)

[18]

16.

Penyebarluasan informasi kepada masyarakat perlu ditingkatkan

17.

Kelembagaan yang belum efektif dan efisien

18.

Penyelenggaraan persandian perlu ditingkatkan

19.

Penyelenggaraan pelayanan kepada Bupati, Wakil Bupati, Sekda, Asisten dan Staf

Ahli Bupati

20.

Penyelenggaraan administrasi umum untuk mendukung pelaksanaan tugas di

lingkungan Sekretariat Daerah

21.

Penyelenggaraan yang harus sesuai dengan standar keprotokolan

Permasalahan teknis operasional kegiatan yang dapat diidentifikasi dari pelayanan

Sekretariat Daerah, sebagai berikut :

1.

Perlunya dokumen perencanaan yang sesuai dan selaras dengan dokumen

perencanaan di atasnya

2.

Perlunya koordinasi berbagai pihak terkait dalam rangka penyelenggaaan

pemerintahan daerah

3.

Batas wilayah Kabupaten Bantul dengan kabupaten lain sekitarnya masih belum

jelas sehingga berpengaruh pada administrasi masyarakat

4.

Kepemilikan tanah yang digunakan sebagai pendukung sarana prasarana untuk

kepentingan umum belum dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten

5.

Pelayanan masyarakat di bidang pertanahan perlu dijamin oleh pemerintah

6.

Belum adanya database kekayaan desa yang akuntabel

7.

Data dan informasi monografi desa yang belum optimal

8.

Pemahaman pamong desa tentang aturan perundang-undangan tentang

keuangan masih belum optimal

9.

Peningkatan kualitas SDM BPD yang belum optimal

10.

Peraturan perundang-undangan tentang tanah kas desa mengalami perubahan

11.

Pemberdayaan masyarakat melalui lembaga RT belum optimal

12.

Masih banyak peraturan perundang-undangan di daerah yang pengaturannya

tumpang tindih dan belum sesuai dengan peraturan perundang-undangan di

atasnya

13.

Belum adanya pemahaman yang sama terkait dengan peraturan

(26)

[19]

14.

Data dan informasi yang berhubungan dengan perekonomian dan pembinaan

potensi daerah masih belum optimal

15.

Belum semua SKPD memahami mekanisme kerjasama daerah

16.

Kinerja BUMD yang belum optimal

17.

Belum sinkronnya calon mitra kerja pendukung pengembangan UMKM dengan

pelaku UMKM

18.

Informasi yang diberitakan oleh mass media kurang berimbang

19.

Sarana penyebarluasan informasi kepada masyarakat kurang optimal

20.

Pelayanan informasi pada badan publik belum optimal

21.

Belum tersedianya SOP atau standar ketatalaksanaan di seluruh SKPD

22.

Adanya kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan SDM

23.

Kapasitas sebagian SDM persandian belum memadai

24.

Perlu dukungan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas Bupati, Wakil

Bupati, Sekretaris Daerah, Asisten Sekretaris Daerah dan Staf Ahli Bupati

25.

Perlunya sistem pelaporan keuangan yang baik dan optimal di lingkungan

Sekretariat Daerah

26.

Pengelolaan aset yang belum optimal

27.

Belum terlaksananya standar keprotokolan dalam acara resmi di seluruh SKPD

28.

Pelaksanaan acara kedinasan yang sesuai dengan standar keprotokolan belum

optimal

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Sekretariat Daerah sebagai Satuan Kerja

Perangkat Daerah yang memiliki tugas pokok membantu Bupati dalam menyusun

kebijakan dan mengkoordinasikan Dinas Daerah dan Lembaga Daerah adalah faktor

internal dan eksternal Sekretariat Daerah, faktor internal yang mempengaruhi

Sekretariat Daerah antara lain :

1.

Jumlah dan kapasitas aparat belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas dan

belum sesuai dengan beban kerja.

2.

Masih lemahnya pemahaman Tupoksi para aparat pemerintah mengakibatkan

tidak maksimalnya hasil koordinasi.

3.

Pola pembinaan aparat yang belum terorientasikan pada peningkatan kinerja.

4.

Mekanisme dan pola kerja pada setiap unit kerja belum tertata dalam suatu sistem

(27)

[20]

Sedangkan masalah eksternal yang mempengaruhi kinerja Sekretariat daerah Kabupaten

Bantul adalah :

1.

Adanya multi interpretasi terhadap otonomi daerah yang dapat menimbulkan

kesenjangan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

2.

Masih banyak terjadi konflik norma dan egosektoral Pemerintah Pusat sehingga

berdampak ke Pemerintah Daerah.

3.

Kebijakan Pemerintah Pusat yang tidak konsisten dan tidak proporsional dapat

menimbulkan pengaruh terhadap kinerja Sekretariat Daerah.

4.

Terlalu cepat dan sering berubahnya peraturan perundang-undangan oleh

Pemerintah Pusat yang tidak diikuti dengan peraturan

Berdasarkan data dan informasi tersebut di atas secara umum isu-isu strategis yang

dihadapi oleh Sekretariat Daerah dalam kurun waktu 2016 – 2021, adalah sebagai

berikut:

a.

Belum optimalnya pelaksanaan reformasi birokrasi.

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan

berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan

dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi

birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa

harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan

berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan

dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan

daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa

mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan adalah

restrukturisasi dan refungsionalisasi lembaga perangkat daerah, ketatalaksanaan

(mekanisme dan standar operasional prosedur), pelayanan perijinan, sistem

pengelolaan keuangan daerah, manajemen kepegawaian daerah, manajemen

pelayanan kepada masyarakat, sistem pengawasan dan pengendalian internal

serta artikulasi partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian penyelenggaraan pemerintahan daerah.

(28)

[21]

Upaya untuk memperbaiki tata kepemerintahan juga dilakukan dalam seluruh

aspek manajemen (perencanaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan,

pendayagunaan aparatur, pelaporan dan pertanggungjawaban).

b.

Tuntutan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Tujuan diselenggarakannya pemerintahan dan pembangunan adalah dalam

rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, sehingga pemerintah dituntut

untuk dapat menunjukkan kinerja terbaik yakni kemajuan pembangunan dan

pelayanan yang dapat memuaskan publik. Berbagai kebijakan baru pemerintah

telah dikeluarkan dan harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka

menyikapi tuntutan tersebut.

Standar pelayanan (SPM, SPP, SOP) harus diterapkan, baik yang menyangkut

sarana-prasarana, mekanisme/prosedur, SDM, keterbukaan informasi dan

lain-lain. Kemudahan perizinan, transparansi/kejelasan SOP, tidak adanya pungutan

liar dan iklim yang kondusif, akan sangat menunjang kegairahan dalam

berinvestasi.

c.

Pendayagunaan sumber daya aparatur daerah

Tuntutan warga masyarakat terhadap kebutuhan pelayanan prima

(services

excelent)

perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi

yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan

presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal

public services

and public complaint.

Sumber daya aparatur merupakan aset

strategis dalam kerangka perwujudan

good governance

.

Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur

yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali

paradigma aparatur sebagai “pe

layan masyarakat‟. Selain hal itu sumber daya

aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang

menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan,

akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan

perhatian yang sungguhsungguh terhadap penanganan dan pemberantasan

korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

(29)

[22]

Pendayagunaan aparatur pemerintah Kabupaten dalam makna lain adalah juga

pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan

upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian

manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan

kinerja seluruh aparatur pemerintah Kabupaten, melalui kerjasama secara

terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara

negara

(public service reform)

dalam rangka mewujudkan

good governance.

d.

Restrukturisasi Organisasi dan Manajemen Publik

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik

(good governance)

diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan kelembagaan

(Institutional re-egineering)

yang „ramping struktur, kaya

fungsi‟. Keberhasilan

tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan

manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut

pembenahan seluruh alat-alat pemerintahan di daerah baik struktur maupun

infrastrukturnya, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada

menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan

adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.

Faktor kunci keberhasilan restrukturisasi kelembagaan ini terletak pada

pemberdayaan masing-masing elemen di daerah, yaitu masyarakat umum sebagai

stakeholder,

Pemerintah Daerah sebagai eksekutif dan DPRD sebagai sebagai

shareholder.

Jika demikian halnya, maka manajemen sektor publik perlu melakukan perubahan

menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah

efisiensi dan profesionalisme birokrasinya, melalui penataan pegawai, meninjau

kembali model pendidikan dan pelatihan pegawai, memperbaiki

reward and

punishment system,

perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur

organisasi.

e.

Manajemen Keuangan dan Aset Daerah

Keuangan dan aset daerah merupakan salah satu modal utama dalam

penyelenggaraan pemerintah, oleh karena itu manajemen keuangan dan aset

daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam pencapaian keberhasilan

pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih

(30)

[23]

pada pengelolaan keuangan dan aset daerah yang lebih berorientasi kinerja

(Performance Budget)

, bukan pada kebijakan

(Policy Budget)

.

Sistem manajemen keuangan daerah

(financial management system)

merupakan

bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya

good governance

di daerah.

Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata sistem pembiayaan,

sistem penganggaran, dan sistem akuntansi serta sistem pemeriksaan. Tuntutan

pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolaan dana

masyarakat

(public fund)

dilakukan secara transparan dengan mendasarkan

konsep

value for money

sehingga tercipta akuntabilitas publik

(public

accountability)

.

B.

Telaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala

daerah terpilih terkait dengan tugas dan fungsi pelayanan

Visi dan Misi dalam pelaksanaan pembangunan Pemerintah Kabupaten Bantul pada lima

tahun mendatang mendasarkan pada nilai-nilai yang terkandung didalam dokumen

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD tahun 2006-2025). Di dalam

RPJPD ditegaskan bahwa arah pembangunan jangka panjang daerah menggunakan visi

bersama yang menjadi etos kerja, yaitu Bantul Projotamansari Sejahtera Demokratis dan

Agamis. Visi bersama dan etos kerja tersebut menjadi inspirasi dan acuan dalam

penentuan visi misi pemerintahan selama periode jangka menengah serta menjadi daya

dorong bagi pemerintah daerah dan seluruh jajaran aparatnya untuk melaksanakan

program/kegiatan secara berkesinambungan dan berkelanjutan.

Dengan memperhatikan dokumen-dokumen perencanaan tersebut di atas, dan juga

memperhatikan kondisi permasalahan dan tantangan pembangunan yang dihadapai

sekaligus tertuang dalam isu-isu strategis, maka dirumuskan visi, misi tujuan dan sasaran

pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 sebagai

berikut :

1.

Visi

Pengertian visi diartikan sebagai gambaran spesifik tentang apa yang ingin dicapai dan

misi adalah bagaimana visi itu diwujudkan, kemudian berdasarkan visi dan misi tersebut

kemudian dirumuskan tujuan serta sasaran-sasaran yang akan dicapai beserta

indikator-indikatornya. Visi Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah :

(31)

[24]

“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera,

berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, nasionalisme dan religius dalam wadah

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”

Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan masyarakat

Kabupaten Bantul yang :

1.

Sehat

yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kesehatan jasmani,

rohani dan sosial.

2.

Cerdas

yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kecerdasan intelektual,

emosional dan spiritual.

3.

Sejahtera

yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang produktif, mandiri, memiliki

tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam kehidupan sosial.

4.

Kemanusiaan

yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang peduli, saling

menghargai dan mengembangkan semangat gotong-royong.

5.

Nasionalisme

yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki rasa

patriotisme cita tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama mewujudkan

pembangunan.

6.

Religius

yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang beriman, menjalankan ibadah

dan mengembangkan toleransi beragama

2.

Misi

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional menjelaskan bahwa misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang

akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Oleh karena itu, sebuah visi belum dapat

dikatakan sempurna tanpa adanya serangkaian misi yang berfungsi untuk mewujudkan

cita-cita tersebut. Dengan memperhatikan seluruh aspek pembangunan yang dibutuhkan

oleh Kabupaten Bantul dan dengan memperhatikan langkah-langkah yang harus

ditempuh untuk mencapai Visi pembangunan Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021,

maka dirumuskan misi sebagai berikut :

1.

Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan bebas dari KKN

melalui percepatan reformasi birokrasi

2.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, terampil dan

(32)

[25]

3.

Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan

perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan

4.

Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum, pemanfaatan sumber

daya alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan pengelolaan

risiko bencana

5.

Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis, nasionalis, aman,

progresif dan harmonis serta berbudaya istimewa

C.

Isu-isu Strategis

Selama kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan, Sekretariat Daerah dituntut lebih responsif,

kreatif dan inovatif dalam menghadapi perubahan-perubahan baik ditingkat lokal,

regional dan nasional. Perencanaan pembangunan hendaknya selalu memperhatikan

isu-isu dan permasalahan yang mungkin dihadapi kedepan oleh masyarakat sehingga arah

pelaksanaan pembangunan menjadi lebih tepat sasaran. Untuk itu perlu diantisipasi

dengan perencanaan yang matang dan konferensif sehingga arah pembangunan sesuai

dengan tujuan pembangunan daerah.

Memperhatikan isu– isu dan permasalahan pembangunan yang dihadapi diharapkan

kualitas penyelenggaraan pemerintahan menuju

good governance and clean government

sehingga akan berdampak pada kualitas pembangunan daerah. Berkaitan dengan isu-isu

dan masalah pembangunan yang akan dihadapi Kabupaten Bantul pada tahun 2016 –

2021 tidak bisa dilepaskan dengan permasalahan dan isu pembangunan provinsi dan

nasional. Secara umum, isu dan permasalahan yang dihadapi antara lain :

1.

Tuntutan masyarakat untuk memberikan pelayanan yang prima.

2.

Adanya tuntutan akuntabilitas tata pengelolaan pemerintahan.

3.

Perkembangan Iptek yang pesat tidak dibarengi dengan semangat SDM untuk

meningkatkan kemampuannya.

4.

Ekspektasi terhadap produk hukum daerah yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat

5.

Dinamika pengorganisasian dan ketatalaksanaan perangkat daerah

6.

Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan tupoksi untuk

(33)

[26]

7.

Meningkatkan komitmen aparatur dalam menyelenggarakan Pemerintahan,

pembangunan dan pelayanan masyarakat

Permasalahan tersebut memerlukan penanganan secara komprehensif melalui

pendekatan spasial sebagaimana ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Bantul yang

mencakup arahan pemanfaatan ruang, indikasi program pemanfaatan ruang dan indikasi

sumber pendanaan program pemanfaatan ruang. Implikasinya terhadap pelayanan tugas

pokok dan fungsi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul , sebagai berikut :

1.

Membangun sistem pelayanan prima yang murah, aman, cepat, efisien, dan

transparan.

2.

Membangun komitmen seluruh aparatur dalam melaksanakan tupoksi untuk

mewujudkan akuntabilitas.

3.

Meningkatkan komitmen aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan dan pelayanan masyarakat.

4.

Menyusun kebijakan yang efektif untuk mewujudkan penyelenggaraan pelayanan

sesuai kebutuhan masyarakat

5.

Menerapkan kebijakan pola kerja, pola pembinaan aparat yang sesuai dengan

potensi dan kondisi daerah sebagai bahan masukan kepada Pemerintah Pusat

dalam menetapkan kebijakan Nasional yang strategis dengan memperhatikan

kepentingan Daerah

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi yang menjadi

perhatian karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang. Suatu

kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak

diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal

tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada

masyarakat dalam jangka panjang. Berdasarkan hasil analisis terhadap isu strategis

Sekretariat Daerah diidentifikasi sebagai berikut :

1.

Optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan desa, pemerintahan umum dan

otonomi daerah

(34)

[27]

3.

Peningkatan kualitas koordinasi dalam komitmen pimpinan dan jajarannya dalam

penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada

masyarakat

4.

Peningkatan sumber daya aparatur didukung dengan sarana prasarana yang

optimal

5.

Penyusunan kebijakan yang efektif dengan memperhatikan pelayanan

masyarakat

6.

Penyiapan produk hukum daerah yang sesuai dengan peraturan perundangan di

(35)

[28]

Bab IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

A.

Visi

Pengertian visi diartikan sebagai gambaran spesifik

tentang apa yang ingin dicapai dan misi adalah

bagaimana visi itu diwujudkan, kemudian berdasarkan

visi dan misi tersebut kemudian dirumuskan tujuan serta

sasaran-sasaran yang akan dicapai beserta

indikator-indikatornya. Visi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 adalah :

Visi tersebut mengandung pengertian bahwa Sekretariat Daerah diharapkan mampu

sebagai mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, dengan melakukan upaya

peningkatan kualitas aparatur, sebagai motivator dan koordinator dalam perumusan

kebijakan pemerintahan daerah dan menghasilkan kebijakkan yang tepat dan akurat

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bertolak dari komitmen visi tersebut merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi

oleh segenap perangkat daerah di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

untuk mendukung Misi 1 Bupati yaitu “Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang

efektif dan efisien dan bebas dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi”.

Sistematika Bab IV

meliputi :

A.

Visi

B.

Misi

C.

Tujuan dan

Sasaran

D.

Strategi dan

Kebijakan

’’Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, melalui peningkatan

kualitas aparatur dalam rangka pemantapan perumusan kebijakan guna

(36)

[29]

B.

Misi

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk

mewujudkan visi. Oleh karena itu, sebuah visi belum dapat dikatakan sempurna tanpa

adanya serangkaian misi yang berfungsi untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Misi

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 sebagai berikut :

1.

Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik

2.

Meningkatkan pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, sarana dan

prasarana

3.

Memantapkan koordinasi dalam perumusan kebijakan pemerintah daerah

4.

Meningkatkan kapasitas pelayanan aparatur dalam mendukung penyelenggaraan

pemerintahan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat

C.

Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk

mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan

permasalahan pembangunan daerah. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar

dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi

pilihan tersebut.

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara

terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu

5 (lima) tahun ke depan.

Tabel IV.1

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul

Visi : Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, melalui peningkatan kualitas

aparatur dalam rangka pemantapan perumusan kebijakan guna meningkatkan

kesejahteraan masyarakat

Misi

Tujuan

Sasaran

Indikator Sasaran/

IKU

1.

Mewujudkan tata

kelola

pemerintahan

yang baik

Meningkatkan

penyelenggaraan

pemerintahan umum

dan otonomi daerah

Meningkatnya

kualitas

akuntabilitas

kinerja pemerintah

daerah

Nilai Akuntabiltas

Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP)

Meningkatnya

(37)

[30]

Visi : Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, melalui peningkatan kualitas

aparatur dalam rangka pemantapan perumusan kebijakan guna meningkatkan

kesejahteraan masyarakat

Misi

Tujuan

Sasaran

Indikator Sasaran/

IKU

penyelenggaraan

pemerintahan

daerah

Pemerintahan Daerah

(EKPPD)

2.

Meningkatkan

pengelolaan

sumber daya

aparatur,

keuangan, sarana

dan prasarana

Meningkatkan

pengendalian

pembangunan dan

pengembangan

manusia yang

berdaya saing

Meningkatnya

kualitas

administrasi

penyelenggaraan

pemerintah daerah

Nilai Evaluasi Kinerja

3.

Memantapkan

koordinasi dalam

perumusan

kebijakan

pemerintah

daerah

Mewujudkan

efektivitas

penyelenggaraan

administrasi

pemerintahan dalam

memberikan

pelayanan yang baik

pada

Pimpinan

Daerah dan

perangkat daerah

Meningkatnya

fasilitasi dan

koordinasi dalam

penyelenggaraan

pemerintahan

daerah

Persentase Belanja

Pegawai

4.

Meningkatkan

pelayanan

aparatur dalam

mendukung

penyelenggaraan

pemerintahan

untuk

mewujudkan

kesejahtaeraan

masyarakat

Meningkatkan

efektivitas

penyelenggaraan

tugas dan fungsi

perangkat daerah

Meningkatnya

kualitas pelayanan

publik

Nilai Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM)

(38)

[31]

D.

Strategi dan Kebijakan

Strategi dan arah kebijakan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka

pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran, penyusunan strategi

dan arah kebijakan pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan.

Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk

mewujudkan visi dan misi. Sementara, kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil

oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan. Dalam kerangka tersebut, Pemerintah

Kabupaten Bantul merumuskan strategi dan arah kebijakan perencanaan pembangunan

daerah secara komprehensif untuk mencapai tujuan dan sasaran Renctra dengan efektif

(berdaya guna) dan efisien (berhasil guna).

Secara umum, untuk mendorong perwujudan visi dan misi periode 2016-2021,

Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul mengupayakan sinergi empat pemangku

kepentingan pembangunan, yaitu pemerintah daerah, masyarakat, dunia akademik, dan

dunia usaha. Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi agar

lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima)

tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan

sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.

Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah tahun 2016-2021 disusun

berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan dengan memperhatikan

permasalahan pembangunan daerah serta isu-isu strategis yang terkait dengan

pembangunan di Kabupaten Bantul. Dalam rangka optimalisasi penentuan strategi dan

arah kebijakan tersebut dilakukan analisa terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman (ALE-ALI) dan Analisa SWOT dengan hasil sebagai berikut:

1.

Analisis Lingkungan Internal (ALI)

a.

Kekuatan/

Streght

(S)

1)

Sumber daya aparatur Pemerintah Kabupaten Bantul secara kuantitas cukup

memadai

2)

Adanya komitmen yang kuat dari seluruh anggota organisasi dalam

(39)

[32]

3)

Adanya pelimpahan urusan pemerintahan yang luas kepada pemerintah

daerah

4)

Adanya peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setiap

tahunnya

5)

Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup memadai yang menunjang

penyelenggaraan administrasi pemerintahan daerah

6)

Adanya konsitensi dan kreatifitas anggota organisasi dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggung jawab organisasi

7)

Adanya penerapan teknologi informasi pada tatanan manajemen

pemerintahan

b.

Kelemahan/

Weakness (W)

1)

Belum optimalnya kualitas Sumber Daya Aparatur dalam pelaksanaan

pelayanan publik yang ditandai dengan masih banyaknya keluhan masyarakat

yang berdampak pada penyelenggaraan sistem administrasi pemerintahan

tidak efektif dan efisien

2)

Belum optimalnya manajemen pengelolaan keuangan daerah yang

berimplikasi terhadap efektivitas penyelenggaraan pemerintahan daerah

3)

Belum optimalnya pengintegrasian dan sinergitas berbagai potensi sumber

daya dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan daerah

4)

Belum optimalnya perencanaan, implementasi dan evaluasi kebijakan

penyelenggaraan pemerintahan daerah

5)

Belum optimalnya sistem pengendalian internal dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah

2.

Analisis Lingkungan Eksternal (ALE) :

a.

Peluang/

Opportunity

(O)

1)

Perkembangan ilmu dan pengetahuan serta teknologi informasi yang

memberikan kemudahan alternatif sistem dan manajemen penyelenggaraan

pemerintahan daerah

Gambar

Gambar II.1
Gambar II.3 Perimbangan Jenjang Pendidikan per Jenis Kelamin
Gambar II.4 Komposisi Jenis Kelamin Jabatan Struktural Tahun 2015 C.  Pencapaian Kinerja Pelayanan
Tabel II.1 Revisi Pencapaian Kinerja Pelayanan Sekretariat Daerah Tahun 2011 – 2015
+4

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Skripsi ini berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Computer Based Test (CBT) Menggunakan Aplikasi Google Form Untuk Meningkatkan Hasil

Selama Undang-undang mengenai hak milik sebagai tersebut dalam pasal 50 ayat (1) belum terbentuk, maka yang berlaku adalah ketentuan- ketentuan hukum adat setempat

diperhatikan diacu.. Perubahan Rencana Strategis Bagian Hukum Sekretariat Daerah berisi tujuan, sasaran, indikator sasaran, program dan kegiatan, indikator kinerja,

Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Tahun 2014- 2019 memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan Pembangunan sesuai

Penggunaan ERP menjadikan semua sistem di dalam suatu perusahaan menjadi satu sistem yang terintegrasi dengan satu database, sehingga beberapa departemen menjadi

Analisis grafis dilakukan dengan memetakan atau menggambarkan grafik level kompetensi untuk setiap jabatan dalam satu job family yang sama sehingga akan terlihat perbandingan

Dari hasil wawancara dengan orang tua yang memiliki anak usia 0 – 3 tahun, mereka merasa senang dengan diakannya penelitian ini karena selama ini orang tua tidak pernah

39% Nilai IKM 81 3 Meningkatnya pembinaan dan pemantauan BUMD Persentase BUMD yang sehat 100% Meningkatnya efektifitas tata kelola pemerintahan bidang perekonomian dan