• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI KALOR DAN PERPINDAHANNYA DI SMP N 38 MEDANKELAS VII SEMESTER IIT.A 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI KALOR DAN PERPINDAHANNYA DI SMP N 38 MEDANKELAS VII SEMESTER IIT.A 2013/2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

EEFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI KALOR DAN

PERPINDAHANNYA DI SMP NEGERI 38 MEDAN KELAS VII SEMESTER II T. A. 2013/2014

Oleh :

Sepdian Anggreani Siahaan NIM 4103121065

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMJU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Sepdian Anggreani Siahaan dilahirkan di Medan, pada tanggal 23 September

1992. Ayah bernama Amper Sariman Siahaan dan Ibu bernama Risna Yanti merupakan

anak pertamat dari tiga bersaudara. Pada Tahun 1997 Penulis masuk Taman

Kanak-Kanak Britgen Kamtaso danlulus tahun 1998, Pada tahun 1998 penulis masuk SD Negeri

No. 065004 Medan Marelan, dan lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis

melanjutkan sekolah di SMP N 38 Medan dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007,

penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 3 Medan dan lulus pada tahun 2010. Pada

tahun 2010, penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi

(4)
(5)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Esa, atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kekuatan kepada

penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan.

Skripsi berjudul “Efek Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Materi Kalor Dan Perpindahannya Di SMP N 38 Medan

Kelas VII Semester II T.A 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengeahuan Alam, Universitas

Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak

Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal rencana

penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih

juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Abd.Hakim, M.Si, Bapak Usler

Simamarmata, M.S, Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd, selaku dosen penguji, serta

Ibu Dr.Derlina,M.Si, selaku dosen pembimbing akademik. Selanjutnya ucapan

terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Motlan, M. Sc, Ph.D selaku

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Ibu Dr.

Derlina, M.Si, selaku ketua Jurusan Fisika, serta Bapak Drs. Abdul Hakim, M.Si

selaku sekretaris Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan

kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA

UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada

Kepala SMP N 38 Medan, Ibu Hj.Rohanim,S.pd.MM serta guru bidang studi; Ibu

(6)

x

Teristimewa kepada Mamak Dan Bapak tercinta yang tak henti mengukir do’a,

dan terus memotivasi penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri

Medan. Ucapan terima kasih yang tak henti juga penulis ucapkan kepada Irfan

Nasri Sahaan Dan Vina Eka Winata Siahaan yang senantiasa memberi motivasi

kepada penulis. Kepada Kak Dimas Beck,Abang Lee Minhoo,Sasuke,Spongebob

yang selalu menjadi inspirasi penulis dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi

ini. Kepada Sahabat Tercinta Dan Tersayang Isni Nadia Siregar dan Warmita

Oktami yang selalu ada dan memberikan motivasi yang membangun.Kepada

rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Fisika Dik B 2010, terima kasih atas

saran-saran dan masukannya. Kepada Raju, Erni, Nora, Fitri, Leni, Anum, Bang Jai,

Arif, Bang Furqan, Kak Nidar ,Kak Dwi, Balqis, Ika,Boy, Aidil,Koto,Kak

Ririn,Maya Dan Fadli terima kasih untuk masukan dan motivasinya. Serta kepada

rekan-rekan PPL SMA N 1 Selesai terima kasih untuk masukan dan

motivasinya,dan sahabat sahabat penulis yang tidak bisa satu-satu dijabarkan .

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik konstruktif dari

pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam

memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2014

Penulis,

(7)

iii

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI KALOR DAN

PERPINDAHANNYA DI SMP N 38 MEDAN

KELAS VII SEMESTER II T.A 2013/2014

Sepdian Anggreani Siahaan (4103121065) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training lebih baik daripada pembelajaran konvensional pada materi pokok kalor dan perpindahannya di kelas VII SMP Negeri 38 Medan.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Semester genap SMP Negeri 38 Medan terdiri dari delapan kelas. Sampel penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas VII-2 (sebagai kelas eksperimen) dan kelas VII-5 (sebagai kelas kontrol) yang masing-masing berjumlah 35 siswa ditentukan dengan teknik Cluster Random Sampling. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran Inquiry Training dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda dengan jumlah 20 item yang telah divalidkan oleh validator.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 37,71 dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 34,14. Melalui pengujian statistik diperoleh hasil yang signifikan bahwa kemampuan awal kedua kelas adalah setara. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran Inquiry Training dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Data postes yang diperoleh yaitu hasil rata-rata kelas eksperimen 72,71 dan kelas kontrol 57,71. Hasil ini menggambarkan bahwa ada efek model pembelajaran Inquiry Training dalam meningkatkan hasil belajar Fisika.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Daftar isi iv

Daftar Tabel vi

Daftar Gambar vii

Daftar Lampiran viii

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

1.7. Definisi Operasional 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Model Pembelajaran 8

2.2. Tinjauan Tenntang Model Pembelajaran Inquiry 9

2.2.1. Pengertian Pembelajaran Inkuiry 9

2.2.2 .Prinsip-Prinsip Penggunaan Pembelajaran Inkuiri 10

2.2.3. Pelaksanaan Pmbelajaran Inkuiri 12

2.2.4. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri 13

2.3. Pembelajaran Konvensional 15

2.4 Teori Belajar 17

2.4.1. Pengertian Belajar 17

2.4.2 Ciri-Ciri Belajar 19

2.4.3. Tujuan Belajar 19

2.5. Hasil Belajar 21

2.6. Materi 22

2.6.1.Pengertian Kalor 22

2.6.2. Kalor dan PerubhanSuhu Benda 23

2.6.3. Kalor dan Perubahan Wujud Benda 24

2.6.4 Perpindahan Kalor 29

2.6.5. Peneliti Terdahulu 32

2.7. Kerangka Konseptual 33

2.8. Hipotesis Penelitian 35

BAB III. METODE PENELITIAN 36

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 36

3.2. Populasi dan Sampel 36

3.3. Variabel Penelitian 36

(9)

3.5. Prosedur Penelitian 37

3.6. Teknik Pengumpulan Data 38

3.7. Instrumen Penelitian 38

3.7.1. Validits Isi 40

3.8. Teknik Analisis Data 40

3.8.1. Menghitung mean dari pretes dan postes 40

3.8.2.Uji Normalitas 41

3.8.3. Uji Homogenitas 41

3.8.4 . Uji Hipotesis 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 46

4.1.1 Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 46

4.1.2 Data Postest Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 47

4.2 Analisis Data Penelitian 48

4.2.1 Analisis Data Pretes 48

4.2.1.1 Uji Normalitas Data Pretes 48

4.2.1.2 Uji Homogenitas Data Pretes 48

4.2.1.3 Uji Kemampuan Awal Siswa (Uji t dua Pihak) 49

4.2.2 Analisis Data Postes 49

4.2.1.1 Uji Normalitas Data Postes 50

4.2.2.2 Uji Homogenitas Data Postes 50

4.2.2.3 Uji Hipotesis Penelitian (Uji t Satu Pihak) 51

4.3 Hasil Belajar 52

4.4 Pembahasan 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 73

5.2 Saran 73

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Tahap-tahap pembelajaran inkuiri 11

Tabel 2.2. Kalor Jenis 24

Tabel 2.3. Kalor Laten 27

Tabel 2.4. Peneliti Terdahulu 32

Table 3.1. Two Group Pretes – Posttes Design 37

Table 3.2. Tabel Spesifikasi Tes Hasil Belajar 39 Tabel 4.1 Data pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46 Tabel 4.2 Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 49

Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretest 50

Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji t Pretest 50

Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 51

Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postest 52

Tabel 4.8 Ringkasan Perhitungan Uji t Postest 52

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Diagram Perubahan Wujud 21

Gambar 2.2. Contoh dari perpindahan kalor 29

Gambar 2.3. Contoh dari konveksi pada gas 30

Gambar 2.4. Contoh Konveksi 30

Gambar 2.5. Bagan Perbedaan Model Pembelajaran inquiry Training

dan Pembelajaran Konvensional 34

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 47

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol 48

Gambar.4.3. Hasil belajar kognitif Pretest dikelas eksperimen dan kontrol 52

Gambar.4.4. Hasil belajar kognitif postest dikelas eksperimen dan kontrol 52

Gambar.4.5. Hasil belajar afektif dikelas eksprimen ... 53

Gambar.4.6. Hasil belajar psikomotorik dikelas eksperimen ... 56

Gambar 4.7. Diagram batang kategori nilai pretes, aktivitas dan postes 59

Gambar 4.8. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postes siswa berdasarkanurutan nilai

aktivitas terendah sampai tertinggi 60

Gambar 4.9. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postes siswa berdasarkan urutan

nilai pretes terendah sampai tertinggi. 62

Gambar 4.10. Grafik nilai pretes, aktivitas dan postes siswa berdasarkan

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 76 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 95 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 113

Lampiran 4. Lembar Kerja Sisiwa I 133

Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa II 135

Lampiran 6. Lembar Kerja Sisiwa III 138

Lampiran 7. Tabel Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 143

Lampiran 8. Instrumen Tes Hasil Belajar 153

Lampiran 9. Kunci Jawaban 159

Lampiran 10 Angket Guru 160

Lampiran 11 Distribusi Hasil Pretest dan Postest kelas Kontrol 164

Lampiran 12 Distribusi Hasil Pretest Dan Postest Kelas Eksperimen 170

Lampiran 13 Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi

176 Lampiran 14 Distribusi Hasil Pretest dan Postest 179

Lampiran 15 Uji Normalitas 181

Lampiran 16 Uji Homogenitas 184

Lampiran 17 Uji Hipotesis 186

Lampiran 18 Peningkatan Hasi Belajar Siswa 190

Lampiran 19 Tabel Spesifikasi 191

Lpiran 20 Penilaian Afektif 195

Lampiran 21 Penilaian Pikomotorik 200

Lampiran 22 Dokumentasi Penelitian 214

Lampiran 23 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 223

Lampiran 24 Daftar Nilai Kritis untuk Uji Lilliefors 224

Lampiran 25 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 225

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana

kualitas sumber daya manusia tersebut bergantung pada kualitas pendidikan. Pendidikan

memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan semua potensi, kecakapan,

serta karakteristik sumber daya manusia kearah positif, baik bagi dirinya maupun bagi

lingkungannya. Pelaksanaan pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar di kelas.

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa secara

bersama-sama untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kelangsungan kehidupan

manusia. Berawal dari kesuksesan di bidang pendidikan suatu bangsa menjadi maju. Melalui

pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan dapat

menjawab tantangan zaman yang pada akhirnya dapat mewujudkan kemajuan dan

kemakmuran bangsa.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi

pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam

yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama

pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses

pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan

kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan

anak untuk menghafal informasi dan otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun

berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk

menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak didik lulus dari

sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi.

Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi

(14)

fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses

belajar mengajar.

Namun pada praktiknya seringkali dijumpai bahwa proses belajar mengajar di dalam

kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, dimana ceramah

menjadi pilihan utama proses belajar mengajar. Di sisi lain, adanya banyak fakta bahwa guru

menguasai materi suatu subjek dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan baik. Hal itu terjadi karena kegiatan tersebut tidak didasarkan pada

model pembelajaran tertentu sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa rendah.

Dari hasil wawancara dengan guru Fisika yang bernama Adriana,S.pd peneliti

mendapatkan informasi bahwa mereka kurang berminat terhadap pelajaran Fisika disebabkan

karena materi Fisika banyak menggunakan rumus dan perhitungan sehingga siswa merasa

jenuh dan bosan . Siswa masih banyak yang takut untuk mengeluarkan pendapat serta kurang

mengembangkan ide-ide yang kritis .

Berdasarkan Informasi yang didapat peneliti di SMP NEGERI 38 MEDAN melalui

wawancara dengan empat guru bidang studi Fisika, dikatakan guru masih cendrung

menggunakan pembelajaran konvensional dengan metode tanya jawab, diskusi.

Pembelajaran seperti ini sering membuat siswa merasa jenuh dan bosan. Selain itu, nilai

Fisika siswa belum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 70. Hal ini

disebabkan kurangnya minat siswa terhadap pelajaran Fisika.

Faktor lain keengganan siswa belajar fisika adalah yang membiasakan siswa hanya

menerima informasi dari guru tanpa tahu apa makna informasi itu sehingga siswa merasa

jenuh dalam belajar fisika dan enggan untuk mengulanginya di rumah, cara penyampaian

pembelajaran yang kurang bervariasi juga mempengaruhi pandangan siswa terhadap

pelajaran fisika.

Para siswa memang memilki sejumlah pengetahuan. Namun banyak pengetahuan itu

di terima siswa sebagai informasi, sedangkan mereka sendiri tidak dibiasakan untuk mencoba

menemukan sendiri pengetahuan atau informasi itu.

Berdasarkan faktor-faktor yang mengakibatkan prestasi belajar fisika siswa yang

kurang memuaskan dan gambaran ketidakberhasilan siswa diatas maka perlu dikembangkan

model pembelajaran inkuiri yang dapat meningkatkan hasil belajar siwa dengan penerapan

(15)

dikarenakan pada model Pembelajaran Inquiry Training rangkaian kegiatan belajar yang

melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan awal siswa untuk mencari dan menyelidiki

secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri

penemuannya dengan penuh percaya diri. Model pembelajaran inkuiri ini memiliki lima fase

dalam pelaksanaannya yakni : mengajukan pertanyaan dan permasalahan, merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dan merumuskan kesimpulan. Dari tahap

pembelajaran ini, tampak bahwa siswa lebih dituntut untuk memecahkan masalah dalam

proses berpikir melalui pengajuan hipotesis dan mengumpulkan data terhadap permasalahan

yang diberikan. Model pembelajaran inquiry ini dapat membuat siswa lebih aktif karena

siswa menjadi pusat pembelajaran sehingga meningkatkan motivasi belajar.

Dengan adanya masalah diatas , penulis tertarik untuk melakukan penelitian di SMP N

38 Medan dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training agar meningkatkan

hasil belajar fisika siswa. Dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training

diharapkan siswa dapat mengalami situasi belajar yang menyenangkan dan dapat

meningkatkan kemampuan belajarnya sehingga memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

Penelitian sebelumnya tentang Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu Dan Kalor Di SMA N 1 Pancurbatu

T.P 2011/2012 yang dilakukan oleh Maspen Tumanggor menyimpulkan bahwa terdapat

perbedaan signifikan pada hasil belajar siswa yang diberikan model pembelajaran

konvensional.

Adapun kelemahan dalam penelitian sebelumnya adalah siswa kurang aktif dalam

kelas karena kelompok yang dibentuk terlalu banyak Untuk itu, usaha yang akan dilakukan

untuk mengatasi kendala tersebut, penulis berencana untuk membentuk kelompok 2-3 orang

saja didalam kelompok dan memperhatikan kemampuan awal siswa dan mempersiapkan

permasalahan yang menggugah rasa ingin tahu siswa sehingga siswa termotivasi untuk

menemukan jawaban dari permasalahan serta diberikan motivasi yang berguna untuk

membangun semangat belajar siswa .

Adapun dalam jurnal Ratni Sirait dan Sahyar menyimpulkan bahwa terdapat

perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang menggunakan model pembelajaran inquiry

training dibandingkan dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran direct

instruction. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang memiliki penguasaan konsep

(16)

direct instruction . Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran inquiry training dan

direct instruction dengan tingklat penguasaan konsep awal dalam meningkatkan hasil belajar

fisika .

Berdasarkan uraian di atas , maka penulis terrtarik untuk melakukan penelitian dengan

judul : “EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA MATERI KALOR DAN PERPINDAHANNYA DI SMP N 38 MEDAN KELAS VII SEMESTER II T.A 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasikan masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi

2. Pembelajaran fisika di sekolah masih bersifat verbal, guru yang lebih aktif berperan

sehingga kurang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan berpartisipasi dalam

proses belajar mengajar.

3. Pembelajaran yang menekankan pada penggunaan rumus-rumus sehingga kurang

bermakna dalam benak siswa dan tidak dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

1.3 Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan

pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Penelitian ini menerapkan Perangkat Pembelajaran Sains Berbasis Model

Pembelajaran Inquiry Training untuk meningkatkanhasil belajar siswa.

2. Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah materi kelas VII semester II

yaitu materi Kalor dan Perpindahannya.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII semester II di SMP Negeri 38

Medan.

(17)

Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1) Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa di kelas VII semester II SMP Negeri 38

Medan dengan menerapkan model pembelajaran Inquiry Training ?

2) Bagaimanakah hasil belajar fisika siswa di kelas VII semester II SMP Negeri 38

Medan dengan menerapkan model pembelajaran konvensional?

3) Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa dikelas VII semester II di SMP N 38

Medan dengan menerapkan model pembelajaran inquiry training dan dengan

menerapkan model pembelajaran konvensional?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa di kelas VII semester II SMP Negeri 38

Medan dengan menerapkan model pembelajaran Inquiry Training ?

2. Untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar fisika siswa dikelas VII semester II

di SMP N 38 Medan dengan menerapkan model pembelajaran inquiry training dan

dengan menerapkan model pembelajaran konvensional

1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan untuk sekolah mengenai model Inquiry Training terhadap

hasil belajar siswa. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan penulis

tentang pembelajaran Inquiry Training yang akan digunakan dalam mengajar kelak.

2. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran dan refrensi kepada ilmiah bagi

jurusan, fakultas, perpustakaan di Universitas Negeri Medan dan pihak lain yang

membutuhkan.

1.7 Defenisi Operasional

1. Efek adalah akibat yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan yang selanjutnya akan

mempengaruhi kegiatan lain dan dapat menimbulkan dampak.

2. Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi

segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta

segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung

(18)

3. Pembelajaran inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara

maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,

kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya

dengan penuh percaya diri.

4. Hasil Belajar adalah kemampuan perolehan peserta didik sebagai hasil dari proses

belajar yang ia lakukan dan upaya belajar yang dicapai siswa setelah mengalami

proses belajar-mengajar dan menunjukkan sejauh mana perkembangan ataupun daya

(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan sebagai

berikut:

1. Pembelajaran secara Konvensional sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar

34,14 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 57,71 dan tergolong

tidak tuntas sesuai nilai KKM.

2. Pembelajaran dengan model Inquiry Training sebelum diberikan perlakuan rata-rata

pretes sebesar 37,71 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar

72,71.Rata-rata afektif setelah pembelajaran adalah 74,44 ,dan rata-rata psikomotorik

setelah pembelajaran adalah 72,53 tergolong tidak tuntas sesuai nilai KKM.

3. Hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran inquiry training lebih baik

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.Ini menunjukkan bahwa ada efek model

pembelajaran Inquiry Training dalam meningkatkan hasil belajar Fisika

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari

penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Jika ditinjau dari aktivitas pembelajaran belum ada siswa yang maksimal

mencerminkan aktivitas model pembelajaran Inquiry Training. Bagi peneliti atau guru

selanjutnya hendaknya memperbaiki redaksi indikator yang ada dalam sintak yang

belum maksimal yaitu menjawab pertanyaan yang diajukan, mengajukan pertanyaan,

mencatat data hasil percobaan, menjelaskan hasil diskusi dan menentukan pertanyaan

yang efektif.

2. Mengingat Kelemahan peneliti dalam penyusunan soal maka disarankan agar

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Ambarsari,W., Santosa, S.,Marid.,(2013), Penerapan Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar Pada Pelajaran

Biologi Siswa Kelas Viii Smp Negeri 7 Surakarta, Jurnal Pendidikan

Biologi 5:81-95

Arikunto. S, (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Hayati.,Retno.,(2013). Efek Model Pembelajaran Inquiry Trainng Berbasis

Multimedia Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Online

Fisika 2:24-33

Istarani,(2011),58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,

Medan.

Jauhar,Mohammad,(2011), Implementasi Paikem Dari Behavioristik Sampai

Joyce,B ,Weil,M & Calhoun,E ,(2011).Models Of Teaching,Percetakan Pustaka Belajar,Yogyakarta Konstruktivistik,Penerbit Prestasi Pustakarya,Jakarta

Majid,Abdul,(2008),Perencanaan Pembelajaran, Penerbit PT Remaja

Rosdakarya,Bandung.

Mudjiono, dan Dimyati., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Purwanto,(2011),Evaluasi Hasil Belajar,Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Sadirman,(2006),Interkaksi&Motivasi Belajar Mengajar,Penerbit PT Raja Grafindo

Persada,Jakarta

Sadirman,(2010),Interkaksi&Motivasi Belajar Mengajar,Penerbit PT Raja Grafindo

Persada,Jakarta

Sanjaya,Wina,(2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sirait ,R, Sahyar.,(2013), Analis Penguasaan Konsep Awal Fisika Dan Hasil

Belajar Fisika Pada Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran

Inquiry Training Pada Materi Listrik Dinamis,Jurnal Pendidikan Online

(21)

Suwondo.,Wulandari,S., (2013), Inquiry-Based Active Learning: TheEnhancement of

Attitude and Understanding of the Concept of Experimental Design in Biostatics

Course ,Asian Social Science9:212-219

Sudjana, Nana., (2005), Metode Statistika, Penerbit Tarsio, Bandung.

Sudjana, Nana., (2009), Penilaian hasil proses belajar mengajar, Penerbit PT Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Syaefudin, Sa’ud., (2009), Inovasi Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Syah,Muhbbin,(2003),Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,Penerbit PT Remaja

Rosdakarya,Bandung.

Trianto, (2009) , Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit

Kencana, Jakarta.

Tumanggor,Maspen,(2012). Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu Dan Kalor Di SMA

N 1 Pancurbatu T.P 2011/2012,Skripsi, Jurusan Fisika FMIPA, UNIMED,

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel tanah terhadap stabilitas lereng pada model tanggul dengan menggunakan software Geo Slope , sehingga

1 Menampilkan data secara detail dari baris data yang dipilih pada halaman lokasi atau hasil pencarian Halaman lokasi Pengguna meng-klik link ‘View’ Menampilkan

Selain sebagai langkah pengurangan penggunaan plastik, pelaku bisnis laundry dapat menggunakan tas Lacaca ini sebagai media promosi untuk menarik pelanggan

[r]

Dapat mengembangkan pengetahuan, ilmu dan teori yang miliki penulis untuk melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi. Bagi

Rumus - rumus yang dipakai dalam pembuatan program GT-6 mengacu pada buku. “Perpindahan Tanah Mekanik” oleh

[r]

Bank Rakyat Indonesia (Persero) kantor cabang Kudus perlu diadakan evaluasi agar memenuhi pengendalian yang disyaratkan, sehingga sistem pengendalian intern dalam perusahaan