• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KECAKAPAN SOSIAL SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 RANTAUPRAPAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN KECAKAPAN SOSIAL SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 RANTAUPRAPAT."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN

KECAKAPAN SOSIAL SISWA KELAS VIII

MTs NEGERI 1 RANTAUPRAPAT

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

DARMAWATI SITORUS

NIM. 8116173006

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Darmawati Sitorus. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kecakapan Sosial Siswa Kelas VIII MTs Negeri 1 Rantauprapat. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Maret 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, Group Investigation (GI) dan Tradisional terhadap hasil belajar biologi pada pokok bahasan pertumbuhan dan perkembangan kelas VIII MTs Negeri 1 Rantauprapat; (2) pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, Group Investigation (GI) dan Tradisional terhadap kecakapan sosia siswa pada pokok bahasan pertumbuhan dan perkembangan kelas VIII MTs Negeri 1 Rantauprapat. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri 1 Rantauprapat tahun pelajaran 2013/2014 berjumlah 9 kelas. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak (clusterrandom sampling), sebanyak tiga kelas yaitu kelas VIII–2 (kelas Jigsaw), VIII-3 (kelas GI) dan VIII–4 (kelas Tradisional). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experiment). Instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa tes hasil belajar dan angket. Teknik analisis data dilakukan dengan uji Analisis Kovarians (Anakova) dan uji lanjut dengan menggunakan uji Tukey. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa:(1) Terdapat pengaruh yang sangat signifikan model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan pertumbuhan dan perkembangan, Fhitung 22,34, P=0,000 < 0,01; (2) Terdapat pengaruh yang sangat signifikan model pembelajaran kooperatif terhadap kecakapan sosial siswa pada pokok bahasan pertumbuhan dan perkembangan, Fhitung 22,24, P=0,000 < 0,01. Siswa yang dibelajarkan pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw hasil belajarnya lebih tinggi dibanding siswa yang dibelajarkan kooperatif tipe GI dan lebih tinggi dibanding siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran Tradisional. Siswa yang dibelajarkan pada pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw nilai kecakapan sosialnya lebih tinggi dibanding siswa yang dibelajarkan kooperatif tipe GI dan lebih tinggi dibanding siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran Tradisional.

(6)

ii ABSTRACT

DarmawatiSitorus. The Effect of Cooperative Learning Model onBiological Learning Outcomes and Social Skills ofStudents Grade VIII MTsNegeri 1 Rantauprapat.A Thesis. Medan: Biologi Study Program, Postgraduate School., The State University of Medan, March 2014

The aim of this research is to know: (1) the effect of cooperative learning model type Jigsaw, Group Investigation (GI) and Traditionalon Learning outcomes at topic of growth and development Organizing on eight grade student in MTs Negeri 1 Rantauprapat; (2) the effects of cooperative learning model type Jigsaw, Group Investigation (GI) and Traditionalon social skills of students at topic of growth and development organizing on eight grade students in MTs NegeriRantauprapat. The population at research isall thestudent on eight grade inacademicyear 2013/2014 which consist of 9 class room. The sample was taken by cluster random samplingand consists of 3 classes, they are VIII-2 (Jigsaw class), VIII-3 (GI class) and VIII-4 (Traditional class). The research instrument was of test and questionnaire. Analysis data used by Anacova test and then by using Tukey test. The result of hypothesis showed that: (1) there is a very significant effect of cooperative learning model on students learning outcomes at the topic of growth and development of Organizing, the calculated F count 22.34, P=0.000<0.01; (2) There is a very significant effect of cooperative learning model in social skills of students at topic of growth and development of Organizing, the calculated F count 22.24, P=0.000<0.01. Student which learned with cooperative learning type Jigsaw has highest score than students which learned with cooperative learning type Group Investigation (GI) and Traditional. Student which learned with cooperative learning type Jigsaw has highest social skills than students which learned with cooperative learning type Group Investigation (GI) and Traditional.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar

Biologi dan Kecakapan Sosial Siswa Kelas VIII MTs Negeri 1 Rantauprapat” dengan baik. Tesis ini disusun guna memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Selawat dan Salam kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu memberi rahmat kepada kita semua.

Dalam kesempatan ini, penulis dengan kerendahan hati menyampaikan ungkapan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini. Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof.Dr. rer.nat. Binari Manurung, M.Si., selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah tulus dan gigih membimbing serta memberi motivasi yang kuat dalam penyusunan tesis ini.

2. Bapak Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc., Bapak Syarifuddin, M.Sc. Ph.D., Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., selaku narasumber yang telah banyak memberikan masukan dan sumbangan pemikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam penyempurnaan penulisan tesis ini. 3. Bapak Dr. Zulkifli Simatupang, M.Pd., dan Ibu Dra. Cicik Suryani, M.Si.,

selaku validator ahli instrumen hasil belajar dan Kecakapan Sosial, yang telah banyak memberi masukan dan saran untuk kesempurnaan instrumen

penelitian ini.

(8)

iv

prasarana sekolah, serta guru-guru dan staf administrasi yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.

5. Bapak /ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat berharga bagi pengembangan wawasan keilmuan selama mengikuti studi, Ibu Rohana, S.Pd., sebagai staf Program Studi Pendidikan Biologi yang telah banyak membantu penulis khususnya dalam Administrasi perkuliahan di Unimed,

serta teman-teman seperjuangan Pendidikan Biologi kelas A Angkatan XX dan seluruh keluarga besar Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

6. Ayahanda L. Sitorus (Alm) dan Ibunda Timsyah Panjaitan, kedua mertua serta Abang, Kakak, Adik yang telah memberikan do,a, dorongan dan semangat, teristimewa untuk Suami tercinta Arlin Sitompul, SE.,yang selalu member semangat dan motivasi serta seluruh keluarga besar atas do’a dan dukungan yang telah diberikan.

Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, maka saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini. Keberkahan dan Ridha Allah selalu bersama kita, semoga kita semua berhasil dan diberikan yang terbaik oleh-Nya. Amin.

Wassalam

Medan, April 2014 Penulis,

(9)

v

1. Pengertian Belajar, Hasil Belajar, dan Pembelajaran Biologi ... 9

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif ... 13

3. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 17

4. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) ... 21

5. Hakikat Pembelajaran Tradisional ... 26

6. Kecakapan Sosial (Social Skill) ... 27

7. Keterkaitan Model Pembelajaran Kooperatif dengan Hasil Belajar Siswa ... 28

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

C. Jenis dan Desain Penelitian ... 37

D. Defenisi Operasional Variabel ... 38

E. Prosedur Penelitian ... 40

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 44

(10)

vi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Hasil Peneliatian ... 53

1. Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 53

2. Analisis Statistik Infrensial Data Penelitian ... 62

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

1. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan ... 68

2. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kecakapan Sosial Siswa ... 71

C. Keterbatasan Penelitian ... 73

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 75

A. Simpulan ... 75

B. Implikasi ... 75

C. Saran ... 76

(11)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 : Presentase Ketuntasan materi Pertumbuhan dan Perkembangan 2

Tabel 2.1 : Sintak / Fase Pembelajaran Kooperatif ... 17

Tabel 2.2 : Sintak / Fase Pembelajaran Jigsaw ... 21

Tabel 2.3 : Sintak / Fase Pembelajaran GI ... 25

Tabel 3.1 : Rancangan Penelitian ... 38

Tabel 3.2 : Kisi- Kisi Instrumun tes hasil belajar siswa ... 46

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Kecakapan Sosial ... 47

Tabel 4.1 : Data Pretest Siswa Mts Negeri 1 Rantauprapat ... 54

Tabel 4.2 : Data Postest Siswa Mts Negeri 1 Rantauprapat ... 55

Tabel 4.3 : Uji Normalitas Data Pretes Hasil Belajar Siswa ... 55

Tabel 4.4 : Uji Normalitas Data Postest Hasil Belajar Siswa ... 56

Tabel 4.5 : Hasil Uji Homogenitas Data Kemampuan Awal (Pretest) dan Hasil Belajar Siswa (Postest) ... 57

Tabel 4.6 : Analisis Kovarians Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, GI, dan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Siswa . 58 Tabel 4.7 : Parameter Estimates Hasil Belajar Siswa ... 59

Tabel 4.8 :Hasil Uji Lanjut (Uji Tukey) Kooperatif Tipe Jigsaw, GI dan Tradisional ... 60

Tabel 4.9 : Data Kecakapan Sosial Siswa MTs Negeri 1 Rantauprapat ... 62

Tabel 4.10 : Uji Normalitas Data Kecakapan Sosial Siswa ... 63

Tabel 4.11 : Hasil Uji Homogenitas Data Kecakapan Sosial Siswa ... 63

Tabel 4.12 : Analisis Kovarians Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, GI, dan Tradisional Terhadap Kecakapan Sosial Siswa... 64

Tabel 4.13 : Parameter Estimates Kecakapan Sosial Siswa ... 66

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 :Ilustrasi Kelompok Jigsaw ... 18 Gambar 3.1 :Bagan Alur Penelitian ... 41 Gambar 4.1 :Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan GI

Terhadap Hasil Belajar Siswa MTs Negeri 1 Rantauprapat

Tahun Pembelajaran 2013/2014 ... 61 Gambar 4.2 : Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan GI

Terhadap Kecakapan Sosial Siswa MTs Negeri 1

(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus Pembelajaran ... 82

Lampiran 2 : RPP Kooperatif Tipe Jigsaw ... 84

Lampiran 3 : RPP Kooperatif TipeGroup Investigation (GI) ... 97

Lampiran 4 : RPP Tradisional ... 114

Lampiran 5 : Tes Hasil Belajar ... 127

Lampiran 6 : Angket Kecakapan Sosial ... 131

Lampiran 7 : Validitas Instrumen Hasil Belajar ... 133

Lampiran 8 : Realibilitas Instrumen Hasil Belajar ... 134

Lampiran 9 : Tingkat Kesukaran Hasil Belajar ... 135

Lampiran 10 : Daya Pembeda Hasil Belajar ... 136

Lampiran 11 : Data Hasil Belajar dan Nilai Angket Kecakapan Sosial Siswa 137 Lampiran 12 : Data Pretes, Postes dan Kecakapan Sosial Siswa ... 140

Lampiran 13 : Hasil Uji Normalitas ... 143

Lampiran 14 : Hasil Uji Homogenitas ... 144

Lampiran 15 : Hasil Uji Anakova Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, GIdan Tradisional terhadap Hasil Belajar Siswa ... 145

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Biologi merupakan mata pelajaran yang termasuk rumpun sains.

Kemampuan kompetensi siswa Indonesia dalam hal sains masih lemah, hal ini

diketahui berdasarkan hasil penelitian PISA tahun 2003, (OECD, 2006). Siswa

kita menduduki peringkat ke 38 dari 41 negara, dan menunjukkan bahwa

kelemahan siswa kita terutama terletak pada lemahnya kompetensi yang dimiliki

siswa.

Pembelajaran biologi di tingkat MTs pada dasarnya merupakan wahana

untuk meningkatkan hasil belajar, pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai.

Pembelajaran biologi menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk

mengembangkan kompetensi siswa yang bertujuan untuk meningkatkan hasil

belajar dan juga untuk meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa. Hasil

pembelajaran biologi di tingkat MTs juga diharapkan dapat membantu proses

dalam kemampuan pemecahan masalah, sikap dan keterampilan berkomunikasi.

Dewasa ini, pembelajaran Biologi masih didominasi oleh penggunaan

metode ceramah dan kegiatannya lebih berpusat pada guru (Marpaung, 2001).

Aktivitas siswa dapat dikatakan hanya mendengarkan penjelasan guru dan

mencatat hal-hal yang dianggap penting. Guru menjelaskan IPA hanya sebatas

produk dan sedikit proses. Salah satu penyebabnya adalah padatnya materi yang

harus dibahas dan diselesaikan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Padahal,

dalam membahasIPA khususnya biologi diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang

(15)

2

(kelompok) untuk memahami konsep-konsep biologi baik secara teoritis maupun

praktek. Mengembangkan pembelajaran biologi di kelas yang diharapkan

keterlibatan aktif seluruh siswa dalam kegiatan pembelajaran, menemukan sendiri

pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya.

Pada pokok bahasan pertumbuhan dan perkembangan yang dibelajarkan

pada siswa tingkat MTs kelas VIII semester I bertujuan untuk memahami

pentingnya pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup. Hasil studi awal

yang telah dilakukan oleh peneliti menemukan beberapa masalah yang dialami

siswa dalam meningkatkan hasil belajar biologi dan kecakapan sosial siswa. Dari

hasil ketuntasan pada pokok bahasan pertumbuhan dan perkembangan, hasil

belajar siswa MTs Negeri Rantauprapat sangat rendah, terlihat dari rerata

ketuntasan sebesar 71,78 % pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Persentase ketuntasan ulangan harian pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan siswa kelas VIII Tahun Pelajaran 2011/2012.

No. Kelas Persentase Ketuntasan Hasil Belajar

1 VIII – 1 78%

Sumber: Dukumen MTs Negeri 1 Rantauprapat

Berdasarkan standar ketuntasan hasil belajar yang ditetapkan di MTs

Negeri 1 Rantauprapat adalah 75, maka hasil belajar peserta didik belum

(16)

3

kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Umumnya para guru

hanya menekankan penggunaan pembelajaran tradisional yang menekankan pada

lebih tingginya peran guru di dalam kelas dibandingkan siswa, dan jarang

melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga tidak terdapat suatu

interaksi dalam pembelajaran (Yamin, 2004). Kondisi ini semakin diperparah

banyaknya guru yang tidak menerapkan prinsip-prinsip umum pembelajaran

sehingga guru hanya mengajar dan mengajar tanpa peserta didik belajar (Dahar,

1988). Hal tersebut juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Labih lanjut bila

dilakukan diskusi kelompok di kelas masih ada sebagian siswa yang tidak

berpartisipasi saat diskusi dan kurang bekerjasama di dalam kelompok. Keaktifan

yang dimiliki siswa sangat rendah dalam proses belajar mengajar.

Ketidak aktifan siswa dalam pembelajaran menjadi penyebab mereka

lekas bosan dan tidak tertarik pada pelajaran biologi, di samping pengajar biologi

yang mengajar secara monoton, metode pembelajaran yang kurang variasi dan

hanya berpegang teguh pada diktat-diktat atau buku-buku paket saja (Andreas,

1995). Hal ini dapat dilihat dari hasil studi awal yang telah dilakukan.

Dalam hal ini, untuk membelajarkan siswa dengan cara meningkatkan

kecakapan sosial siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran biologi agar lebih

optimal dapat dilakukan dengan penggunaan model pembelajaran . Oleh karena

itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil

belajar dan kecakapan sosial siswa haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat

materi bahan ajar, fasilitas media yang tersedia dan kondisi guru itu sendiri

(17)

4

Model pembelajaran yang dianggap sesuai dengan perkembangan ilmu

biologi saat ini dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif. Belajar

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif juga dapat membuat siswa

lebih aktif untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Arends (2008),

menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif sangat berpengaruh pada Siswa

dapat bekerja bersama-sama dengan saling bertukar fikiran, saling menolong

dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik, dengan kata lain siswa yang

berkemampuan lebih tinggi dapat menjadi tutor bagi siswa yang berkemampuan

rendah. Selanjutnya Soewolo (2004), menjelaskan pembelajaran kooperatif tidak

hanya unggul dan dapat membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit,

tetapi juga menumbuhkan kerjasama, berfikir kritis, dan meningkatkan keaktifan

belajar dengan melibatkan diri secara aktif dalam kelompok belajarnya.

Amstrong (2007), menemukan bahwa peserta didik yang dibelajarkan

dengan pembelajaran koperatif menunjukkan peningkatan yang lebih besar dalam

pengetahuan mereka pada materi pelajaran dibandingkan dengan peserta didik

yang dibelajarkan dengan menggunakan bentuk pembelajaran tradisional. Peserta

didik juga menunjukkan aktivitas koperatif yang sangat baik. Penemuan ini

mengungkapkan bahwa memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja

dalam kelompok kecil dan meningkatkan umpan balik diantara pengajar dan

peserta didik dapat membantu untuk meningkatkan hasil peserta didik bahkan

dalam kelas yang sangat besar.

Karakteristik model pembelajaran kooperatif lebih mengacu kepada aliran

(18)

5

untuk membangun pengetahuannya. Proses aktif yang dimaksud tidak hanya

bersifat secara mental tetapi juga keaktifan secara fisik. Artinya, melalui aktivitas

secara fisik pengetahuan siswa secara aktif dibangun berdasarkan proses asimilasi

pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengetahuan (skemata) yang telah

dimiliki pelajar dan ini berlangsung secara mental. Matthews (dalam Suparno,

1997). Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran biologi

masih dianggap sebagai pelajaran yang membosankan bagi peserta didik.

Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan penelitian mengenai Pengaruh

Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Biologi dan Kecakapan

sosial (Social Skill) Siswa MTs Negeri 1 Rantauprapat dengan membuat

perangkat pembelajaran kooperatif yaitu kooperatif tipe Jigsaw, kooperatif tipe

Group Investigation (GI) dengan mengujinya dalam penelitian semu (quasi

eksperimen).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya

menunjukan bahwa, hasil belajar biologi siswa dalam materi pokok pertumbuhan

dan perkembangan yang dibelajarkan dengan pembelajaran tradisional tergolong

rendah. Untuk itu peneliti melakukan identifikasi masalah yang mempengaruhi

hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: (1) Model pembelajaran yang

digunakan umumnya masih bersifat tradisional sehingga kurang melibatkan siswa

untuk belajar lebih aktif; (2) Kurang tepatnya memilih model/metode yang dapat

(19)

6

siswa; (3) Kurang memperhatikan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar;

(4) interaksi sosial sesama siswa belum berkembang dengan baik.

C. Pembatasan Masalah

Dari sekian banyaknya permasalahan yang teridentifikasi, peneliti

membatasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, Group Investigation (GI) dan

Tradisional.

2. Hasil belajar biologi siswa pada pokok bahasan Pertumbuhan dan

Perkembangan kelas VIII dan dibatasi pada ranah kognitif dari Taksonomi

Bloom yang meliputi aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi

(C3) analisis (C4), evaluasi (C5), kreasi (C6).

3. Kecakapan Sosial siswa yang diukur dalam penelitian ini adalah ranah

pada materi pertumbuhan dan perkembangan yang terdiri dari : (1) Belajar

dalam kelompok, (2) Tanggungjawab sesama siswa; (3) Interaksi sesama

siswa; (4) Bekerjasama dengan sesama siswa; (5) Disiplin; (6)

Kemampuan mengemukakan pendapat dalam bentuk lisan; (7)

(20)

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,

Group Investigation (GI) dan Tradisional terhadap hasil belajar biologi

pada pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan kelas VIII MTs

Negeri 1 Rantauprapat?

2. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw,

Group Investigation (GI) dan Tradisional terhadap Kecakapan Sosial

Siswa pada pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan kelas VIII

MTs Negeri 1 Rantauprapat?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, Group

Investigation (GI) dan Tradisional terhadap hasil belajar biologi pada

pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan kelas VIII MTs Negeri 1

Rantauprapat.

2. Mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, Group

Investigation (GI) dan Tradisional terhadap Kecakapan Sosial Siswa pada

pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan kelas VIII MTs Negeri 1

(21)

8

F. Manfaat Penelitian

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan

pemikiran dan bahan acuan guru, pengelola, pengembang lembaga pendidikan,

dan peneliti selanjutnya ingin menerapkan dan mengkaji lebih mendalam tentang

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Group Investigation

(GI) dalam pembelajaran biologi pada materi pokok pertumbuhan dan

perkembangan terhadap hasil belajar biologi dan kecakapan sosial siswa.

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi input dan

informasi bagi proses pembelajaran biologi sebagai langkah strategis untuk

meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar biologi siswa pada materi pokok

(22)

75

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sesuai denganmasalah yang

telah dirumuskan, yaitu:

1. Hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran Kooperatif tipe

Jigsaw dan GI lebih baik jika dibandingkan dengan pembelajaran

Tradisional.

2. Kecakapan sosial siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran

Kooperatif tipe Jigsaw dan GI lebih baik jika dibandingkan dengan

pembelajaran Tradisional.

B. Implikasi

Hasil pengujian hipotesis memberikan kesimpulan bahwa hasil belajar

biologi yang dibelajarkan dengan pembelajaran Kooperatif berbeda sangat

signifikan antara siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran Tradisional.

Pembelajaran Kooperatif lebih baik daripada pembelajaran Tradisional dalam

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Pertumbuhan dan Perkembangan.

Siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran Kooperatif memiliki

kecakapan sosial yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan

(23)

76

Kooperatf mampu meningkatkan unsur-unsur interaksi sosial dalam proses

pembelajaran.

C. Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini, peneliti mengajukan

beberapa saran sebagai berkut:

1. Bagi guru khususnya guru Biologi diharapkan untuk menggunakan model

pembelajaran seperti model pembelajaran Jigsaw dan pembelajaran Group

Investigation (GI) ataupun model-model pembelajaran yang lain selain

proses belajar mengajar dalam upaya membangkitkan motivasi, minat dan

perhatian siswa dalam belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar

siswa dan kecakapan sosial siswa menjadi lebih baik.

2. Bagi mahasiswa calon guru diharapkan menggunakan model-model

pembelajaran lain selain model pembelajaran model pembelajaran

Jigsawdan Group Investigation (GI) dalam pembelajaran sehingga proses

(24)

77

DAFTAR PUSTAKA

Abror, A.R, (1993), Psikologi Pendidikan, Tiara Wacana: Yogyakarta

Ahmadi, A dan Uhbiyati, N, (2001), Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta: Jakarta. In industrial-sized biology clasess. CBE-Life Sciences Education. 6: 163-171.

Arends, R. I, (2008), Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar, Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Amy Tenzer. (2009). Penerapan Pembelajaran Kooperative Jigsaw Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Perkembangan Hewan. Jurnal Pendidikan Biologi, FPMIPA Universitas Negeri Malang. 1 (1) : 49-55.

Arikunto, S, (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta: Jakarta.

Armstrong, N, Shu-Mei Chang, & Margueerite Brickman. (2007). Cooperative Learning in industrial-sized biologi classes. CBE-Life Sciences Education. 6: 163-171.

Bloom, B.S, (1971), Evaluation to Improve Learning, mc. Graw Hill Book Company: New York.

Badan Standar Nasional Pendidikan (2006). Standar isi mata pelajaran Biologi SMP/MTS/MA. Jakarta: BSNP.

Colosi, J. C and Charlotte Rappe Zales. 1998. Jigsaw Cooperative Learning Improves Biology Lab Courses. Bio Science. 48 ( 2): 118-124

Dahar, R. W. (1988). "Konstruktivisme dalam Mengajar dan Belajar”; Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap pada FPMIPA IKIP Bandung, Bandung.

Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pedoman Penyusunan Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Djamarah, S. B, (2000), Strategi Belajar Mengajar, Rineka cipta: Jakarta.

(25)

78

Firman, H. (2007). Pendidikan Biologi. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. FIP-UPI. Bandung.

Hamalik, O, (1990), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara: Jakarta

Hamalik, O. (2004). Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Harjanto, (1996). Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Heinich, R, Molenda, M dan Russel, J.D, (2002), Instructional Media and The New Technologies of Instruction (3rd ed), Mcmillan Publishing Company: New York.

Horbi dan Santoso, 2006. Penerapan Pendekatan Cooperative Learning Model Group Investigation Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas III SLTPN 8 Jember tentang Volume Tabung. Jurnal Pendidikan Dasar, 7 (2): 74-83

Huang, Y. M., Huang, T.C., & Hsieh, M. Y. (2008). Using annotation services in a ubiquitous jigsaw cooperative learning environment. Educational Technology & society 11 (2): 3-15.

Ibrahim, M. (2000). Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: UNESA. University Press

Isjoni, (2009). Cooperative Learning, Mengembangkan Kemampuan Berkelompok, Bandung: Alfabeta

Kamal, S. 2010. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Mind Map terhadap Hasil Belajar dan Keaktifan Mahasiswa. Tesis. Tidak dipublikasi. PPS. Universitas Negeri Medan

Krathwohl, D.R, Anderson L.W 2008. A. Taxonomi for Learning Teaching and

Assesing: A. Revision of Blom’s Taxonomi og Educational Objektives.

Addison Wesley Logman, Inc.

Lie, A. 2008. Cooperative Learning. Grasindo: Jakarta.

Lord, T. 1998. Cooperative Learning That Really Works in Biology Teaching Using Construtivist Activities to Challenge Students Teams. The Amrecan Biology Teacher 60 (8): 580-589.

(26)

79

Lorenzen, M. (2003). Encouraging community in library instruction: a jigsaw experiment in a university library skill classroom. Illinois State Library Advisory Committee. 85 (1).

Marpaung. .. 2001.Pendekatan Kontekstual Dan Sains Dalam Pembelajaran Matematika. Disampaikan dalam Seminar RME di USD Yogyakarta , 14-15 Nopember 2001.

Muhfida, 2011. Model-Model Pembelajaran. Model Pembelajaran-free ebook download(bse)sd,smp,sma,smk.(Online).(http://muhfida.com/modelpembel ajaran/, 11 Februari 2013).

Muraya, Daniel Ngaru dan Githui Kimamo. 2011. Effects of cooperative learning approach on biology mean achievement scores of secondary school

students’ in Machakos District, Kenya. Educational Research and Reviews 6 (12): 726-745

Nasution, S. (2006), Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Nuraidah, (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Melalui Pembelajaran PAIKEM untuk Meningkatkan Hasil Belahar dan Keaktifan siswa Kelas IV A SD Negeri 105855 PTPN II Tanjung Morawa. Tesis. Tidak dipublikasi. PPS. Universitas Negeri Medan.

OECD. (2006), Assessing Scientific, Reading and Mathematical Literacy: Aframework for PISA 2006. Paris OECD. Diakses 6 Mei 2010 dari: Http://www.oecd.org/dataoecd/63/35/37464175.pdf.

Purba, M. dan Hidayat, S. 2007. Buku Pelajaran Ilmu Biologi Untuk SMP/MTS Kelas X. Erlangga. Jakarta.

Purwnto, M.N. 2000. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. PT.Remaja Rosdakarya : Bandung.

Rahayu, S. 2004. Implikasi Pembelajaran Kooperratif dalam Mata Pelajaran IPA Berdasarkan Kurikulum 2004. Makalah disajikan dalam seminar dan Workshop Calon Fasilitator Kolaborasi dengan UM-MGMP MIPA Kota Malang. 19-20 Maret 2004.

Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

(27)

80

Sharan, Y. and Sharan, S. 2010. Cooperative Learning in Small Groups. Recent Methods and Effects on Achivement, Attitudes, and Ethnic Relations. Review of Educational research. Summer 1980 50 (2): 241-271.

Sigit, D dan Fajaroh, F. 2006, Implikasi Penerrapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Team D ivision Achivement (STAD) dan Team Games Tournament (TGT) terhadap Kualitas Proses dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA. Jurnal Ilmu Pendidikan 13 (1): 97-104.

Silberman, M. (2002). Aktive Learning 101 Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Yappendis.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, R.E. (2009). Cooperative Learning, Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Penerbit Nusa Media.

Slavin, 1996. Research on Cooperative Learning and Achivement: What We Know, What We Need to Know. Contemporary Educational Psychology. Article 0004 (21): 43-69.

Suasti, Yurni. (2003). Upaya peningkatan kreativitas siswa SMU Pembangunan UNP melalui modivikasi cooperative learning model jigsaw. Buletin Pembelajaran 26 (04) Universitas Padang.

Sudjana, N. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Sudarman, P. (2004). Belajar Efektif di Perguruan Tinggi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Sudjana. 2002. Metode Statistik. Tarsito. Bandung.

Sudrajat, 2009. Pembelajaran Group Investigation.

(http://akhmadsudrajat.wordpreaa.com/strategi-pembelajaran-kooperatif-metode-group-investigation/

Sukmadinata, N, S. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung.

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

(28)

81

Soewolo, P. 1997. Pembelajaran Kooperatif. Makalah disajikan dalam Seminar dan Workshop Calon Fasilitator Kolaborasi dengan UM-MGMP MIPA Kota Malang. 19-20 Maret 2004.

Syah, M. 2007. Psikologi Pendidikan denggan Pendekatan Baru. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Tanner, K, Liesl S. Chatman, and Deborah Allen. (2003). Approaches to cell biology teachin: cooperative learning in the science classroo-beyond students working in grups. Cell Biology Education. 2: 1-5.

Widodo, 2009. Penerapan Pendekatan Kooperatif Tipe Group Investigation Untuk Meningkatkan Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri I Siswa Semester Genap Tahun 2007/2008.

Gambar

Gambar 3.1 :Bagan Alur Penelitian ...............................................................
Tabel 1.1 Persentase ketuntasan ulangan harian pokok bahasan Pertumbuhan dan Perkembangan siswa kelas VIII Tahun Pelajaran 2011/2012

Referensi

Dokumen terkait

ata yang diperoleh dari suatu penelitian yang masih berupa random dapat disusun menjadi data yang berurutan satu per satu atau berkelompok, yaitu data yang

JKT48 Surakarta adalah salah satu fanbase yang berasal dari

The high number of macrophages will produce a lot of growth factors which will stimulate the growth of new cells (cell proliferation) and faster formation of granulation

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hak dan kewajiban pihak franchisor dan franchisee dalam perjanjian waralaba di Gule Kepala Ikan Mas Agus Cabang Kediri seperti

Telah dilakukan penelitian hubungan ukuran testes dengan volume semen pada sapi Simmental di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Tuah Sakato Kota Payakumbuh.. Materi yang

[r]

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL. GURU DAN