• Tidak ada hasil yang ditemukan

Relasi Petani dengan Vila dalam Kawasan Pariwisata Ubud, Bali.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Relasi Petani dengan Vila dalam Kawasan Pariwisata Ubud, Bali."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, S.T., MSc. PhD Prof. Dr. Drs. IB Putra Yadnya, M.A.

Prof. Dr. Ir. I Gede Mahardika, M.S. Dr. Ni Ketut Supasti Dharmawan, SH., MHum., LLM.

Prof. Dr. drh. I Nyoman Suarsana, M.Si Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P.

Ir. Ida Ayu Astarini, M.Sc., Ph.D Prof. Dr. Ir. Nyoman Gde Antara, M.Eng

Dra. Ni Luh Watiniasih, MSc, Ph.D Prof. Dr. drh. Ni Ketut Suwiti, M.Kes. Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain, DEA.

Ir. I Nengah Sujaya, M.Agr.Sc., Ph.D. Ir. Ida Bagus Wayan Gunam, MP, Ph.D dr. Ni Nengah Dwi Fatmawati, SpMK, Ph.D

Dr. Agoes Ganesha Rahyuda, S.E., M.T. Putu Alit Suthanaya, S.T., M.Eng.Sc, Ph.D.

I Putu Sudiarta, SP., M.Si., Ph.D. Dr. Ir. Yohanes Setiyo, M.P. Dr. P. Andreas Noak, SH, M.Si I Wayan Gede Astawa Karang, SSi, MSi, PhD.

Dr. Drh. I Nyoman Suarta, M.Si l

Udayana University Press, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana

2015, xli + 2191 hal, 21 x 29,7 SEMINAR NASIONAL SAINS

DAN TEKNOLOGI 2015

(3)

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

KATA PENGANTAR ... vii SAMBUTAN KETUA PANITIA ... ix SAMBUTAN KETUA LPPM UNIVERSITAS UDAYANA ... xi

HUMANIORA

NILAI LOKAL DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN DAN PENGEMBANGAN HUKUM

Fenty U. Puluhulawa, Nirwan Yunus ...3

KEBIJAKAN LOKAL DAN ETNISITAS MENUJU INTEGRASI KELOMPOK ETNIS

DI KABUPATEN POHUWATO

Wantu Sastro ...8

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN IMPLEMENTASI EKONOMI HIJAU DALAM RESTORASI DAN KONSERVASI TERUMBU KARANG DI PEMUTERAN BALI SEBAGAI DAYA TARIK EKOWISATA

I Ketut Surya Diarta, I Gede Setiawan Adi Putra ...13

KEMAMPUAN BAHASA BALI GENERASI MUDA BALI DI UBUD GIANYAR BALI

Ni Luh Nyoman Seri Malini, Luh Putu Laksminy, I Ketut Ngurah Sulibra ...21

INTENSITAS KAPITAL INDUSTRI DAN DINAMISME KEUNGGULAN KOMPARATIF PRODUK EKSPOR INDONESIA

Ni Putu Wiwin Setyari ...29

MODEL ESTIMASI KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR INTERNAL UKM DI KABUPATEN BANDUNG

Rivan Sutrisno,Mardha Tri Meilani ...38

KAMUS PRIMITIVA SEMANTIK BALI-INDONESIA-INGGRIS BIDANG ADAT DAN AGAMA Dr. I Made Netra, S.S., M.Hum, Drs. I Nyoman Udayana, M.Litt., Ph.D,

Dr. Drs. I wayan Suardiana, M.Hum, Drs. I Ketut Ngurah Sulibra, M.Hum.,

Dr. Drs. Frans I Made Brata, M.Hum ...46

MODEL KONFIGURASI MAKNA TEKS CERITA RAKYAT TENTANG PRAKTIK-PRAKTIK BUDAYA RANAH AGAMA DAN ADAT

UNTUK MEMPERKOKOH JATI DIRI MASYARAKAT BALI

Dr. Dra. Ni Ketut Ratna Erawati, M.Hum, Dr. I Made Netra, S.S., M.Hum,

(4)

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

RELASI PETANI DENGAN VILA DALAM KAWASAN PARIWISATA UBUD, BALI

I Made Kusuma Negara, I Made Adikampana ...149

ASPEK YURIDIS PERLINDUNGAN HUTAN DESA DARI PERSPEKTIF BUDAYA, EKOLOGI, EKONOMI DAN HUKUM DI BALI

Cokorda Dalem Dahana1), Made Gde Subha Karma Resen2), I Gusti Ngurah Wairocana3),

Kadek Sarna ...153

STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA ALTERNATIF DI KAWASAN PARIWISATA KINTAMANI KABUPATEN BANGLI

I Putu Sudana,I Made Sendra ...160

TEKS MITOS SAPI DI DESA TAMBAKAN KECAMATAN KUBUTAMBAHAN, KABUPATEN BULELENG

Luh Putu Puspawati ...177

ASPEK HUKUM PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BALI DI LUAR NEGERI

Ni Ketut Supasti Dharmawan1), Made Gde Subha Karma Resen2), Cokorda Dalem Dahana3),

Cok. Istri Diah Widyantari P. D ...184

EVALUASI STRATEGI PENGENTASAN KEMISKINAN DI KECAMATAN TEMBUKU KABUPATEN BANGLI

Drs I Wayan Wenagama,MP1, Drs I Nengah Kartika,M.Si2,I Ketut Sudiana,SE,MSi ...192

MENGEMBANGKAN STRATEGI PEMBINAAN REMAJA SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUDAYA BALI PADA ERA GLOBAL

A.A Bagus Wirawan1), I Nyoman Suarka2), Ni Made Wiasti ...199

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP BAHASA LOKAL : STUDI TENTANG MARGINALISASI BAHASA BALI

I Nyoman Dhana1, Ketut Artawa2, Ni Made Wiasti ...205

DINAMIKA SISTEM BUNYI PANJANG DALAM BAHASA MELAYU DI BALI

I Nyoman Suparwa1); A.A. Pt. Putra ...210

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI PROVINSI BALI (STUDI PADA INDUSTRI ‘KAIN ENDEK’)

I Gusti Ayu Ketut Giantari1), Ni Nyoman Kerti Yasa2), dan Ni Wayan Ekawati ...218

POTENSI PENGEMBANGAN INVESTASI

BERBASIS EKONOMI KREATIF DI KOTA DENPASAR Ni Luh Putu Wiagustini1) , Ida Ayu Nyoman Saskara2),

I Ketut Mustanda3), Luh Gede Meydianawati4), Nyoman Abundanti ...226

PERKEMBANGAN PASAR MODAL, PERKEMBANGAN PASAR UANG DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA:

VECTOR ERROR CORRECTION MODEL

(5)

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”

RELASI PETANI DENGAN VILA DALAM KAWASAN PARIWISATA

UBUD, BALI

I Made Kusuma Negara1), I Made Adikampana2)

1Program Studi S1 Industri Perjalanan Wisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana,

Jl. Dr. Goris 7, Denpasar, 80232

Telp/Fax : (0361) 223789, E-mail : kusumatourism@gmail.com

2Program Studi S1 Destinasi Pariwisata, Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana,

Jl. Dr. Goris 7, Denpasar, 80232

ABSTRAK

Pengembangan akomodasi pariwisata terutama vila di sekitar areal pertanian dalam kawasan pariwisata Ubud minim memberikan manfaat terhadap para petani. Keadaan tersebut muncul sebagai akibat adanya perbedaan interpretasi petani dan pengelola vila terhadap pertanian sebagai basis atraksi pariwisata. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui relasi yang terbangun antara petani dan vila dalam kawasan pariwisata Ubud. Kebutuhan data dalam penelitian dipenuhi dari observasi dan wawancara dengan petani dan pengelola vila. Mereka dipilih secara purposif karena pengetahuannya, yang diharapkan dapat memberikan informasi komprehensif tentang hubungan antara pertanian dan pariwisata. Data yang terkumpul dikelompokkan sesuai dengan tujuan penelitian dan selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa tafsir petani dan pengelola vila masih memandang pertanian dalam ranahnya masing-masing. Petani dengan ranah pertaniannya dan pengelola vila dengan ranah pariwisatanya. Adanya dualisme penafsiran menciptakan relasi disharmonis di antara petani dan vila. Dapat diartikan belum ada tafsir yang sama dan bersama dalam memandang pertanian sebagai basis atraksi pariwisata. Dalam konteks penelitian, bisa disebutkan bahwa belum terkreasinya ranah yang memadukan antara pertanian dan pariwisata atau lebih dikenal dengan sebutan agrowisata. Tidak adanya ranah bersama inilah yang menjadi penyebab manfaat pariwisata kurang diterima oleh para petani selaku pemilik basis atraksi pariwisata.

Kata kunci : petani, vila, relasi, ranah, pariwisata, Ubud

ABSTRACT

Development of tourism accommodation particularly villas around agricultural areas in the Ubud tourism area has minimal beneit to farmers. The circumstance occurs as a result of differences in interpretation of farmers and villas management toward agriculture as the basis of tourism attractions. This research was conducted in order to determine the relationship between the farmer and the villa in the Ubud tourism area. Data collected from observations and interviews with farmers and villa management. They were selected purposively based on their knowledge, which is expected to provide comprehensive information about the relationship between agriculture and tourism. The data are grouped according to the research objectives and then analyzed descriptively. The result of such analysis showed that the interpretations of farmers and villa management view agriculture in the domain of each. Farmers with agricultural sphere and villas management in the realm of tourism. Dualism of interpretation produces disharmonies relations between farmers and villas. This means there has been no similar interpretation in regard agriculture as the basis of tourism attractions. In the context of this research, be mentioned that it has not been established sphere or ield of practice that combines agriculture and tourism or referred as agrotourism. The absence of agrotourism sphere that cause less tourism beneits received by farmers as the owner of the basis of tourism attractions.

Keywords: farmer, villa, relation, sphere, tourism, Ubud

1. PENDAHULUAN

(6)

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”

maupun ekonomi bagi masyarakat lokal (Okazaki, 2008). Pengabaian terhadap pembagian manfaat pariwisata kepada masyarakat lokal akan menimbulkan permasalahan dan selanjutnya menjadi hambatan keberlanjutan pembangunan pariwisata.

Permasalahan keberlanjutan pembangunan pariwisata juga teramati di kawasan pariwisata Ubud, Bali. Ubud terkenal sebagai destinasi pariwisata yang menawarkan kehidupan masyarakat perdesaan Bali yang memiliki budaya agraris religius. Dengan sumber daya pariwisata tersebut, maka dapat dikatakan bahwa tren pengembangan produk pariwisata Ubud termasuk akomodasinya lebih mengarah ke wilayah perdesaan. Saat ini jenis akomodasi yang banyak dikembangkan adalah vila. Sebagian besar pemilihan lokasi vila di kawasan pariwisata Ubud berada di sekitar areal persawahan milik para petani sebagai anggota atau krama Subak. Salah satu area pengembangan vila di kawasan pariwisata Ubud teramati di Lodtunduh. Lodtunduh merupakan suatu desa dalam kawasan pariwisata Ubud (Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 16 Tahun 2012) yang mayoritas masyarakatnya bekerja di sektor pertanian dalam arti luas dengan menggarap persawahan dan tegalan.

Keberadaan vila ini tentu saja dapat memberikan pengaruh, khususnya bagi krama Subak tersebut. Sayangnya, pengembangan vila di sekitar areal persawahan belum mampu memberikan manfaat yang berarti. Ini ditunjukan dengan munculnya resistensi krama Subak terhadap keberadaan vila. Krama

Subak melakukan pembenaran terhadap berbagai aktivitasnya yang cenderung kurang memperhatikan keberlanjutan pembangunan pariwisata demi mendapatkan manfaat pariwisata. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui relasi yang terbangun antara petani dan vila dalam pengembangan kawasan pariwisata Ubud. Pemahaman tentang relasi antara pihak yang berkepentingan merupakan input penting bagi proses perencanaan pariwisata yang berkelanjutan.

2. BAHAN DAN METODE

Penelitian untuk mengungkap relasi yang terbangun antara petani dengan vila di dalam kawasan pariwisata Ubud menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini merupakan cara untuk mengetahui fenomena secara lebih mendalam berdasarkan pengalaman dan pandangan petani dan pengelola vila.

Kebutuhan data dalam penelitian dipenuhi dari observasi dan wawancara dengan petani dan pengelola vila. Mereka dipilih secara purposif karena pengetahuannya, yang diharapkan dapat memberikan informasi komprehensif tentang hubungan antara petani dengan vila atau antara pertanian dan pariwisata. Data yang terkumpul dikelompokkan sesuai dengan tujuan penelitian dan selanjutnya dianalisis secara deskriptif.

3. HASIL

Vila-vila di kawasan pariwisata Ubud cenderung berlokasi di sekitar areal persawahan milik para petani atau krama Subak. Menarik kemudian tampak di Lodtunduh sebagai bagian dari kawasan pariwisata Ubud adalah pola pembangunan vila yang mengelilingi areal pertanian krama Subak. Dapat disebutkan bahwa vila secara sadar telah memanfaatkan aktivitas pertanian dalam sistem Subak sebagai faktor penarik agar wisatawan datang berkunjung dan tinggal lebih lama di vila. Berdasarkan hasil wawancara, diketahui kepemilikan vila hampir semuanya oleh warga negara asing (WNA) yang berasal dari Amerika Serikat, Belanda, dan Jepang, namun lahan dimana vila tersebut beroperasi masih menjadi hak milik masyarakat lokal. Lahan yang dimanfaatkan untuk lokasi vila merupakan halaman belakang rumah masyarakat lokal, yang selama ini berfungsi sebagai kebun atau tegal yang hasilnya dapat memenuhi kebutuhan keseharian masyarakat lokal. Sistem kontrak digunakan WNA pemilik vila terhadap lahan milik masyarakat lokal. Jangka waktu kontrak relatif lama dan dimungkinkan untuk memperpanjang kembali, dengan persyaratan kontrak yang disesuaikan.

(7)

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015 “Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”

memperhatikan keberlanjutan pembangunan pariwisata demi mendapatkan manfaat pariwisata. Bentuk pembenaran tersebut diantaranya membangun kandang penggemukan sapi di sekitar vila dengan maksud untuk memberikan ketidaknyamanan bagi penghuni vila dan menghalangi pandangan (view) vila ke areal persawahan dengan menanam tanaman pakan sapi, pandan harum dan pisang. Motiviasi dilakukan aktivitas pembenaran adalah untuk menciptakan kondisi yang kurang kondusif bagi bisnis akomodasi berjenis vila di sekitar areal persawahannya, sehingga diharapkan kemudian akan muncul perhatian atau kontribusi lebih dari vila terhadap para petani atau krama Subak.

4. PEMBAHASAN

Munculnya perlawanan para petani atau krama Subak melalui pembenaran aktivitas tertentu yang tidak ramah pariwisata terhadap keberadaan vila disekitarnya, menunjukkan adanya perbedaan perspektif antara krama Subak dan vila terhadap pertanian yang berlangsung selama ini. Hal tersebut tidak lepas dari adanya dualisme cara pandang terhadap pertanian. Krama Subak melakukan aktivitas pertanian dengan basis kesadaran produksi pertanian dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan vila menafsirkan lansekap pertanian beserta aktivitasnya sebagai bagian daya tarik vila. Dengan demikian terjadi penafsiran masing-masing terhadap pertanian yang berimplikasi pada aktivitas eksklusif kelompok, baik krama Subak maupun vila. Krama Subak eksklusif melakukan proses pertanian, dari pra-produksi sampai pasca-produksi. Sedangkan vila menafsir pertanian sebagai daya tarik sehingga memberikan nilai tambah bagi keberadaan usaha akomodasinya.

Dapat disebutkan bahwa Lodtunduh sebagai suatu ruang sosial telah ditafsirkan berbeda-beda sesuai dengan ranahnya masing-masing. Krama Subak dengan ranah pertaniannya dan vila dengan ranah pariwisatanya. Dualisme ini menciptakan hubungan atau relasi disharmonis di antara krama Subak dan vila. Ini menunjukkan belum ada perspektif yang sama dan bersama dalam memandang dan memahami aktivitas pertanian sebagai basis atraksi pariwisata. Dengan kata lain, belum tercipta ranah pariwisata bersama antara krama Subak dan vila, yang dalam penelitian ini disebut dengan agrowisata.

Meskipun dalam praktik pariwisatanya, vila telah memanfaatkan aktivitas pertanian sebagai faktor penarik wisatawan, akan tetapi kesadaran praktinya belum dapat memenuhi perspektif agrowisata. Perspektif agrowisata yang dimaksud berupa familiarisasi wisatawan terhadap aktivitas pertanian dengan terlibat langsung di dalamnya untuk mendapatkan pengalaman (Marques, 2006). Wisatawan yang menginap selama ini bersikap pasif, hanya menikmati suasana aktivitas pertanian yang tampak sangat jelas dari vila. Selain itu wisatawan tidak difasilitasi untuk berinteraksi secara aktif dengan krama Subak serta mendapatkan pengalaman proses pertanian secara langsung. Dalam konteks ini wisatawan yang menginap di vila dapat dikatagorikan sebagai tamu. Terlebih lagi, perilaku dari vila yang terkadang membuang sampah ke saluran irigasi Subak. Keadaan ini menunjukkan cara pandang vila yang tidak memasukan aktivitas pertanian sebagai sumber daya atau modal pariwisata yang wajib dijaga keberlanjutannya.

Dari krama Subak, keberadaan vila justru dianggap sebagai ”pengganggu”. karena areal pertanian menjadi tercemari sampah dan aktivitas pertanian menjadi atraksi gratis bagi tamu vila. Akan tetapi krama Subak terpaksa harus melakukan aktivitas pertaniannya karena merupakan cara produksinya dalam rangka melangsungkan hidup. Belum ada kesadaran bahwa areal pertanian beserta aktivitasnya merupakan modal atau sumber daya pariwisata berbasis pertanian yang dapat dikembangkan sebagai alternatif produksi selain hanya pertanian.

5. KESIMPULAN

(8)

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015

“Inovasi Humaniora, Sains dan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan”

ranah pariwisata yang dibuat sepihak oleh vila, sehingga menjadi ranah eksklusif vila. Demikan pula krama Subak masih berkutat di ranah pertanian saja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Untuk itulah diperlukan upaya guna menciptakan ruang bersama berupa ranah pariwisata yang mengakomodasi kepentingan para pihak yang terkait dengan pariwisata Lodtunduh. Berdasarkan potensi yang dimilikinya, Lodtunduh ideal dikembangkan pariwisata berbasis pertanian atau agrowisata. Agrowisata menjadi pilihan strategis, mengingat aktivitas pertanian yang dikuatkan oleh sistem Subak masih eksis dan juga telah ada usaha pariwisata berupa vila yang memanfaatkan lansekap pertanian. Dengan kata lain diperlukan upaya menciptakan ranah agrowisata guna mengikis dualisme dan memberikan manfaat yang adil dan wajar diantara krama Subak dan vila di Lodtunduh, kawasan pariwisata Ubud.

UCAPAN TERIMA KASIH

Tulisan ini merupakan salah satu output penelitian desentralisasi hibah bersaing 2015. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Universitas Udayana yang telah memfasilitasi dan memberikan pendanaan pelaksanaan penelitian ini. Semoga tulisan ini bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

Inskeep, E. 1991. Tourism Planning: an integrated and sustainable development approach. Van Nostrand Reinhold, New York.

Liu, Z. 2003. Sustainable Tourism Development: A Critique. Journal of Sustainable Tourism 1 1 ( 6 ) : 459475

Marques, H. 2006. Searching for complementarities between agriculture and tourism-the demarcated wine-producing regions of northern Portugal. Tourism Economics 12(1): 147- 155.

Okazaki, E. 2008. A Community-Based Tourism Model: Its Conception and Use. Journal of Sustainable Tourism 16(5): 511- 529.

(9)

RELASI PETANI DENGAN

VILA DALAM KAWASAN

PARIWISATA UBUD, BALI

by

I Made Kusuma Negara

FILE

TIME SUBMITTED 05-FEB-2016 04:20AM SUBMISSION ID 627904608

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

8

%

SIMILARITY INDEX

6

%

INTERNET SOURCES

4

%

PUBLICATIONS

5

%

STUDENT PAPERS

1

3

%

2

1

%

3

1

%

4

1

%

5

1

%

6

1

%

7

<

1

%

8

<

1

%

RELASI PETANI DENGAN VILA DALAM KAWASAN

PARIWISATA UBUD, BALI

ORIGINALITY REPORT

PRIMARY SOURCES

Submitted to iGroup

Student Paper

Ana Moreira. "A capacidade de atração

turística dos concelhos rurais nos distritos

ribeirinhos a norte do rio Douro Português.",

Repositório Aberto da Universidade do Porto,

2014.

Publication

www.uaemex.mx

Internet Source

library.um.ac.id

Internet Source

Submitted to Unika Soegijapranata

(15)

9

<

1

%

EXCLUDE QUOTES OFF

EXCLUDE

BIBLIOGRAPHY OFF

EXCLUDE MATCHES OFF

Environmental Challenges and Solutions,

2016.

Referensi

Dokumen terkait

PT Petro Jordan Abadi (PT PJA) adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri bahan baku pupuk fosfat yang banyak berinteraksi dengan bahan kimia

Kamus Dewan dan Kamus Oxford menyatakan bahawa ‘lawatan’ bererti melawat sesuatu tempat untuk jangka masa tertentu. ‘Tempat Bersejarah’ merupakan tapak, arkeologi, artifak,

Jika kita hanya menggunakan 1 buku sebagai bahan patokan untuk belajar. Apapun hasil yang kita dapat belum tentu maksimal. Untuk itulah, cobalah untuk mencari-cari hal yang

Budaya bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh sebagian orang dan tidak dimiliki oleh sebagian orang lainnya, budaya dimiliki oleh seluruh manusia dan dengan demikian

No URAIAN Unit Vol Harga AMANDEMEN 1 INVOICE LALU INVOICE SAAT INI INVOICE S/D SAAT INI SISA KONTRAK. satuan

“Telah Berhasil dikumpulkan fakta dan bukti yang menunjukkan indikasi kuat bahwa dalam peristiwa Abepura 7 Desember 2000 telah terjadi pelanggaran hak asasi manusia yang berat

Dari penelitian ini disarankan perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap struktur komunitas Echinodermata di zona intertidal Pantai Krakal dan Drini dengan

Ketika merencanakan sebuah wind farm, maka yang paling penting diketahui adalah daya dan energi output dari masing- masing turbin angin untuk dapat menghitung kelayakan