• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Pengaruh Massage Dan Kinesio Taping Terhadap Dysmenorrhea Primer Pada Remaja.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN Pengaruh Massage Dan Kinesio Taping Terhadap Dysmenorrhea Primer Pada Remaja."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

   

1   

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO (2009), jumlah remaja di dunia ini saat ini

mencapai ± 1,2 milyar dan satu dari lima orang di dunia ini adalah remaja. Di

Asia Tenggara, jumlah remaja mencapai ± 18% - 25 % dari seluruh populasi

di daerah tersebut. WHO mendefinisikan remaja sebagai mereka yang berada

pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila anak telah

mencapai umur 10 - 19 tahun. Menjadi remaja berarti mengalami proses berat

yang membutuhkan banyak penyesuaian dan menimbulkan kecemasan.

Lonjakan pertumbuhan badani dan organ reproduksi adalah masalah besar

yang mereka hadapi terutama wanita (Rosidah, 2008).

Menurut Suzannec (2001), mendeskripsikan dysmenorrhea

sebagai nyeri saat menstruasi pada perut bagian bawah yang terasa seperti

kram. Menurut Manuaba dkk (2006), dysmenorrhea adalah rasa sakit yang

menyertai menstruasi sehingga dapat menimbulkan gangguan pekerjaan

sehari-hari. Dysmenorrhea merupakan menstruasi yang sangat menyakitkan,

terutama terjadi pada perut bagian bawah dan punggung bawah yang terasa

seperti kram (Varney, 2004).

Dysmenorrhea dapat dialami lebih dari setengah wanita yang

sedang menstruasi, dan prevalensinya sangat bervariasi. Berdasarkan data dari

berbagai negara, angka kejadian dysmenorrhea di dunia cukup tinggi.

(2)

2   

dalam sebuah siklus menstruasi. Pasien melaporkan nyeri saat haid, dimana

sebanyak 12% nyeri haid sudah parah, 37% nyeri haid sedang, dan 49% nyeri

haid masih ringan. Di Amerika Serikat diperkirakan hampir 90% wanita

mengalami dysmenorrhea dan 10-15% diantaranya mengalami dysmenorrhea

berat, yang menyebabkan mereka tidak mampu melakukan kegiatan apapun

dan ini akan menurunkan kualitas hidup pada individu masing-masing. Di

Indonesia angka kejadian dysmenorrhea primer sebesar 54,89% sedangkan

sisanya adalah penderita tipe sekunder. Dysmenorrhea menyebabkan 14% dari

pasien remaja sering tidak hadir di sekolah dan tidak menjalani kegiatan

sehari-hari (Calis, 2011).

Kinesio Taping banyak digunakan oleh dokter dan fisioterapi di

seluruh dunia untuk mengurangi nyeri, meningkatkan Lingkup Gerak Sendi

(LGS), mensupport fungsi sendi, mengaktifasi sistem limfatik dan sistem

endogen analgesic, meningkatkan mikrosirkulasi dan efek fungsi otot.

Penggunaan kinesio taping memungkinkan individu untuk menerima manfaat

terapeutik 24 jam sehari dengan kenyamanan dan kemudahan karena dapat

dipakai selama beberapa hari per aplikasi (Kase, 2003 ).  

Massage merupakan suatu sentuhan yang dilakukan pada bagian

tubuh yang dapat mengurangi ketegangan otot dan memperlancar peredaran

darah (Bryce, 2002). Mekanisme Massage pada tubuh dapat menstimulasi

produksi endorpin di otak, sehingga dapat memblokir transmisi stimulus nyeri.

Gerakan-gerakan dasar meliputi : gerakan memutar yang dilakukan oleh

(3)

3   

menggunakan tenaga, menepuk- nepuk, memotong-motong, meremas-remas,

dan gerakan meliuk-liuk. Setiap gerakan menghasilkan tekanan, arah,

kecepatan, posisi tangan dan gerakan yang berbeda-beda untuk menghasilkan

efek yang diinginkan pada jaringan yang dibawahnya (Henderson, 2006).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut di atas, maka

dirumuskan masalah:

1. Apakah ada pengaruh massage terhadap dysmenorrhea primer?

2. Apakah ada pengaruh kinesio taping terhadap dysmenorrhe primer?

3. Apakah ada beda pengaruh antara massage dan kinesio taping terhadap

dysmenorrhe primer?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada pengaruh pemberian Massage terhadap

Dysminorrhea primer pada remaja.

2. Untuk mengetahui ada pengaruh pemberian Kinesio taping terhadap

Dysminorrhea primer pada remaja.

3. Untuk mengetahui ada perbedaan antara pemberian Massage dan Kinesio

taping terhadap Dysminorrhea primer pada remaja.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

Sebagai masukan bagi tenaga medis dalam penanganan keluhan

(4)

4   

2. Manfaat praktisi

Memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya fisioterapi

Referensi

Dokumen terkait

Cindra Yuliani, 2013, APLIKASI DASHBOARD MANAGEMENT SYSTEM KOPERASI SIMPAN PINJAM PADA PELAYANAN KREDIT UNTUK PETANI PADI BERBASIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.. Program

Karakteristik masyarakat yang terlibat dalam sistem perdagangan burung, meliputi: pemburu (data yang dikumpulkan diantaranya adalah profil pemburu, motivasi berburu,

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah tanah latosol yang diambil dari sekitar Laboratorium Fungsi Hayati dan Perilaku Hewan Departemen Biologi, FMIPA IPB

Acting Director General for Foreign Economic Relations Department of Foreign Affairs. UNITED STATES OF

Bunga cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry ) dan antibiotik siprofloksasin terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli sensitif

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Pertamina Refinery unit III Plaju yaitu pekerja aktif dengan pengalaman kerja 5 tahun atau lebih yang berjumlah 680

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa remaja putri mempunyai performa yang sama dengan remaja putra saat mereka diberikan pendidikan yang setara dan mempunyai

Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa