TESIS
HUBUNGAN PERSEPSI GAYA KEPEMIMPINAN
SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIV ASI KERJA
DENGAN KINER.JA GURU DI SMK SUB
RAYON
01
MEDAN
Disusun dan Diajukan Oleh :
M.
SOFA ANANDA
NIM.
081188130040
Telab Dipertabankan dalam Ujian Tesis Pada TanggallO Juni
1010
Dan Dinyatakan Telab Memenubi Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gela r Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Prof. Dr.
H. Syaiflll Sapia. S.Sos. M.PdNIP. 19580509 198611 1 001
Ketaa Program Stadi
Medaa 10 Jani 2010
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
No
Nama
1.
Prof. Dr.
R.
Syaifal
S.pi!.S.Sos,M.Pd
(Pembimbiag)
2.
Prof.
Dr.
Bumi•
GamiR,
M.Pd
(Pembimbiag
m
3.
Prof. Dr. Belferik Maaallag
(Peagaji)
Dr. Sakanaaa
Parba,ST, M.Pd
(Peagaji)
S.
Dr. ArifRa . . .
a, M.Pd
(Pengaji)
NI M
Taada Taagaa
'
~~
<::: 081188130040
Taaggal Ujian
: 10 Jaai 2010
KATA PENGANTAR
~
Puji syukur penutis ucapkan kepada Allah SWf yang selalu memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Tesis
ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Magister
Pendidikan pada Program Pascasadana Universitas Negeri Medan.
Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak. baik moril maupun materil, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Semoga bantuan dan dorongan yang telah diberikan menjadi amal ibadah
dan mendapatkan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, Amiin.
Rasa terima kasih terutama penulis sampaikan kepada :
I. Prof. Dr. H. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan dan
semua staf yang telah memberikan fasilitas belajar selama penulis mengikuti
perkuliahan di Program Pascasaijana Universitas Negeri Medan.
Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Sekolah Pasca Satjana
Universitas Negeri Medan Sekaligus sebagai Nara sumber dalam penyusunan
tesis ini.
Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd. Ketua Prodi sekaligus Pembimbing I dalam
penulisan tesis ini, dan Drs. Yasaratodo Wau, M.Pd. Sekretaris Prodi
Administrasi Pendidikan PPs. Universitas Negeri Medan.
4. Prof. Dr. Busmin Guming, M.Pd.Ketua Prodi Linguistik Terapan Bahasa
lnggris, sekaligus Pembimbing II dalam penyusunan tesis ini yang telah
banyak mengarahkan penulis.
5. Dr. Sukarman Purba, ST, M.Pd selaku Nara sumber dalam penyusunan tesis
ini.
6. Dr. ArifRahrnan, M.Pd selaku Nara surnber dalarn penyusunan tesis ini.
7. Para dosen di Program Pascasaljana Universitas Negeri Medan yang telah
rnernbekali penulis dengan ilrnu, pengalarnan, dan kematangan berpikir, yang
dapat digunakan untuk penyelesaian tesis ini.
8. Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan yang telah rnengizinkan penulis untuk
rnelakukan penelitian di SMK Sub Rayon 02 Kota Medan.
9. Para Kepala sekolah dan guru SMK Sub Rayon 02 Medan yang telah
rnernberikan bantuan pada penulis dalarn pengumpuJan data di lapangan.
I 0. Seluruh staf adrninistrasi Program Pasca Saljana Universitas Negeri Medan.
II. Rekan-rekan Mahasiswa Adrninistrasi Pendidikan Angkatan 13 Kelas B. I
12. Seluruh guru dan stafpegawai SMK Negeri 2 Medan, terkhusus Tulang Alden
Hutapea dan Boy K Tarnpubolon yang setia menernani selarna penelitian
lapangan.
13. Kepala sekolah SMK Multi Karya, Panca Budi, Yapim, Karya agung, Medan
A rea, Parulianl , Dharma bakti, Harapan barn yang telah memberi izin kepada
penulis untuk rnelakukan penelitian di lernbaga yang dipimpin.
14. Guru dan Pegawai SMK Multi Karya, Panca Budi, Yapirn, Karya agung,
Medan Area, Parulianl, Dharma Bakti, Harapan Barn.
15. Segenap Pirnpinan dan Pegawai Yayasan Pendidikan Sosial Dwiwarna Medan
16. Guru dan Pegawai SMA Swasta Dwiwarna Medan khususnya Bapak
Murfi,BA yang rnenyajikan English Translation.
I 7. Rahmi llyas, SH, Drs. Sakti Siregar M.Pd, Ita Rahmani, S.Sos, Cbairun Nasri,
ST, Sofwan llyas, S.Pd, Atiqoh Ulya, S.Ag, M.Ghupron, S.Sos, Mhd. Subhan,
A.Md beserta keluarga semoga kita semua dapat mengikuti jejak Ayahanda
tercinta.
18. lsteri tercinta Vivianna Suryani Br Simamora yang telah memotivasi dan
membantu dengan ikhlas hingga selesainya tesis ini.
19. Ananda tercinta Mhd Ardi, Imam Tannizi, Mutia Sofiani, Fauzan Albukhori
rajin-rajin dan tetap semangat menuntut ilmu.
20. Sembah sujud ananda kepada ayahanda tercinta Aim H. llyas Hamzah dan
ibunda tercinta Hj. Siti Mariam Matondang, yang telah mendidik dan
membesarkan serta mendoakan penulis sehingga terselesaikannya tesis ini.
Akhimya, penulis berdoa kepada Allah SWf semoga kita semua
mendapatkan kasih dan karunia-Nya. Amin.
~
Penulis, Medan. Juni 2010M .Sofa Ananda
"'
>
a
z
~
~
~
m
m
&,,
~9
DAFfARISI
Halaman
ABSTRAK ... .
ABSTRACf ... :... II
KATA PENGANTAR... iii
DAFT AR lSI... vi
DAFT AR LAMPIRAN ... ,... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ··· X DAB I PENDAHULUAN
E
A.Latar
Belakang Masalah ... I B. ldentifikasi Masalah ... 9C. Pembatasan Masalah ... 10
D. Perumusan Masalah ... 10
E. Tujuan
Penelitian ...I 0
F.
Manfaat Penelitian ...11
BAD ll KERANGKA TEORETIS,PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Deskripsi Teoretis...
12
1. Kinelja Guru... 12
2. Persepsi Terhadap Gaya Situasional Kepala Sekolah... 21
3. Motivasi
K.elja...
33B. Penelitian
yang
Relevan... 38C. Kerangka Berpikir ... 40
D. Hipotesis Penelitian ...
46
BAD
m
METODOLOGI PENELITIAN 47 B. Jenis Penelitian... 47C.
Populasi dan Satnpel... 47D. Defmisi Operasional Variabel. ... . ... ... 52
E. llistrumen Penelitian... 53
F. Uji Coba Instrumen . ... ... . ... .... ... ... . ... . .. . .... .. .. . ... 54
G. Teknik Pengumpulan Data. ... ... ... ...
57
H.
Analisis
Data...
51
BAB IV BASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. [)eskripsi Data . . . ...
60
1. Data Variabel Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan
Situasional Kepala sekolah...
602.
Data Variabel Motivasi Kerja...
6 13.
Data Variabel i<.inerja
Guru... ..
63B. Pengujian Persyaratan Analisis ...
64
1. Uji Nonnalitas...
64
2.
Uji Linearitas dan Keberartian Regresi...
652. Uji Independensi . . ... .. ... . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . .. .. . . .. . . ..
68
C.
Pengujian Hipotesis...
68
D.
Pembahasan Penelitian...
74E. Keterbatasan Penelitian...
84
BAB V SIMPULAN,IMPLIKASI DAN SARAN A.
Simpulan...
86
B. Implikasi ...
87
B.
Saran-Saran... .
88
DAFfAR PUST AKA... 90
Lampiran 1
Lampiran2
Lampiran3
Lampiran4
Lampiran
5
Lampiran6
Lampiran
7Lampiran
8Lampiran
9Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
DAFfAR LAMPIRAN
INSTRUMEN PENEUTIAN ... 93
UJICOBA VALIDITAS DAN REALIBlLITAS Xt.. ... 105
Un COBA V ALIDIT AS DAN REALIBlLITAS X2 ... I 05
UJI COBA VALID IT AS DAN REALIBILIT AS Y .. .. .1 09
RANGKUMAN JNSTRUMEN 1DK DIPAKAL ...
J19
DATA PENELITIAN . ... ... ... .... ... I20
DATA INDUK PENELITIAN ... ... ... ... I23
PERHJTIJNGAN STA TISTIK DESKRIFTIP ... 127
UJI NORMALIT AS ... ... .... .134
UJI LINIERITAS ... ... ... .... .... .... ... .. .J42
UJI INDEPENDENSI . . . .. 153
PERHITUNGAN KORELASI SEDERHANA .... ... 154
PERHITUNGAN KORELASI GANDA ... ... l 57
PERHITUNGAN KORELASI PARSIAL.. ... I59
ANALISIS REGRESI SEDERHANA ... l68
ANALISIS REGRESI GANDA ... 168
SUMBANGAN RELATIF (SR) DAN SUMBANGAN
EFEKTIF (SE) .. ... ... .. .. ... ... 174
I
~
DAFfARGAMBAR
GAMBARl P ARADIGMA PENELITlAN ... ... . ... ... 45
GAMBAR2
HISTOGRAM V ARIABEL Xt ... ... ... 61
GAMBAR3
HISTOGRAM V ARIABEL X2 ••.••...•. ...•... ... 62
GAMBAR4
TABEL 1 TABEL2 TABEL3 TABEL 4 TABEL5 TABEL 6 TABEL7 TABEL8 TABEL9 TABELIO
TABEL II
TABEL 12
TABEL 13
TABEL14
TABEL 15
TABEL16
TABEL17
DAFfAR TABEL
RlNCIAN POPULASI PENELITIAN ... ... ... ... .48
UKURAN
SAMPELRANDOM ... .
.48RINCIAN SAMPEL PENELITIAN ... ... ... .. .. ... 50
KISI-KJSI INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA .... 52
DISTRIBUSI FREKWENSI OAT A Y ARIABEL
Xt ...
58DISTRIBUSI FREKWENSI DATA YARIABEL
X2 ...
60DISTRIBUSI FREKWENSI DATA YARIABEL
Y ....
61RANGKUMAN ANALISIS UII NORMALIT AS ... 63
RANGKUMAN ANAYA UII LINlERITAS ANT ARA
Xt
DENGANY ... ... 64
RANGKUMAN ANAYA UII LINIERITAS ANT ARA
X2
DENGAN Y ...•.... ...•...•... 65RANGKUMAN HASIL ANALISIS KORELASI
Xt
DENGAN Y DAN UJI KEBERARTIANNY A ... .... 66RANGKUMAN HASIL ANALISIS KORELASI
X2
DENGAN Y DAN UJJ KEBERARTlANNY A .... .... ... 67RANGKUMAN BASIL ANALISIS KORELASI DAN UJI KEBERARTlANNY A
Xt
DANX2
DENGANY ...
68MATRIKS KORELASI ANTAR Y ARIABEL .. ... .. ... 69
RANGKUMAN ANALISIS REGRESI GANDA •• •... 70
RANGKUMAN SUMBANGAN RELATJF (SR) DAN SUMBANGAN EFEKTIF (SE) MASING MASING
Y ARIABEI.. PREDIKTOR .... ... ... ~ . 70
RANGKUMAN ANALISIS KORELASI PARSIAL .... 71
A.
Latar
BelakaagMasalah
BABI
PENDABULUAN
Guru memegang peranan seotral dalam proses belajar mengajar, untuk itu
mutu pendidikan di suatu sekolah sangat ditentukan oleh kemampuan yang
dimiliki seorang guru dalam menjalankan tugasnya. Menurut Aqib (2002:58),
guru adaJah faktor penentu bagi keberbasilan pendidi.kan di sekolah, karena
guru merupakan sentral serta sumber kegiatan belajar meogajar. Lebih lanjut
dinyatakan bahwa guru merupakan kompooen yang berpeogaruh dalam
peoingkatan mutu pendidikan di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
dari seorang guru sangat menentukan mutu pendidikan.
Kinerja guru merupakan sarana penentu dalam meocapai tujuan sekolah,
sehiogga perlu diupayakan untuk meningkatkan kioerjanya. Namun hal ini
tidak mudah dilakukan, sebab baoyak faktor yang memeogaruhi tinggi
rendahoya kinerja guru. Rendahnya kioerja guru antara lain disebabkan oleh
motivasi kerja, tidak punya etos kerja yang tinggi, dan tidak produktit:
sebagaimana dikemukakan oleh Sudarminta (200 I: 178) antara lain tampak dari
gejala..gejala berikut : (I) lemahnya peoguasaan bahan yang diajarbn; (2)
ketidaksesuaian antara bidang studi yang dipelajari guru dan yang dalam
kenyataan lapangan yang diajarkan; (3)kuraog efek.ti.fuya cara peogajaran; (4)
kurangnya wibawa guru d i hadapan murid;(S) lemahoya motivasi dan dedikasi
un!Uk meojadi pendidik: yang sungguh sungguh; semakin banyak yang
kebetulan menjadi guru dan tidak betul-betul menjadi guru; (6) kurangnya
sehingga
dari
kepribadian mereka sebeoamya tidak siap sebagai pendidik;kebanyakan
guru
dalam hubungan dengan murid masih hanya berfungsi sebagaipengajar dan belum sebagai pendidik; (7) relatif rendahnya tingkat intelektual
para mahasiswa calon
guru
yang masuk LPTK (Lembaga Pengadaan TenagaKependidikan) dibandingkan dengan yang masuk Universitas.
Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung
pada
kinelja SDM yangterlibat didalam organisasi tersebut Untuk itu dalam rangka meningkatkan
sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing d i era globalisasi dan
otonomi daerah ini perlu diperhatikan hal-hal yang berkaitan
dengan
kioeljadalam mencapai tujuan pendidikan.
Fatah (1996:45) menegaskan bahwa kinelja diartikan sebagai ungkapan
kemajuan yang d idasari oleh pengetahuan, sikap dan motivasi dalam
menghasilkan sesuatu pekeljaan.
Seorang guru dapat mengeJjakan tugasnya dengan baik, seringkali
d itentukan o leh penilaian terhadap kinerjanya. Penilaian tidak hanya dilakukan
untuk membantu mengawasi sumber daya organisasi namun j uga untuk
mengukur tingkat efisiensi penggunaan sumber daya yang ada dan
mengidentifikasi hal-hal yang perlu d iperbaiki. Penilaian terltadap kinetja
merupakan faktor penting untuk meningkatkan kinelja
dan
motivasi kelja guru,bagian-bagian yang menunjukkan kemampuan
guru
yang kurang dapatdiidentiflkasi. dilcetahui sehingga dapat ditentukan strategi daJam meningkatkan
kineljanya.
Dalam fungsinya sebagai penggerak para
guru,
kepala sekolah harusmampu menggerakkan guru agar kineljanya menjadi meningkat karena
guru
merupakan ujung tombak untuk mewujudkan manusia yang berkualitas. Guru
akan bekerja secara maksimmn apabila didukung oleh beberapa faktor
diantaranya adalah kepemimpinan kepala sekolah.
Kepala sekolah sebagai pimpinan mempunyai peran sentral dalam
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan somber
daya manusia di sekolah dan ruang lingkupnya, sehingga dalam pelaksanaan
Manajemen Peningkatan Motu Berbasis
Sekolah
(MPMBS) dia menentukandalam memberdayakan seluruh warga sekolah, sehingga mampu menciptakan
iklim belajar dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
efektif dan efisien.
Pendidikan menengah kejuruan diselenggarakan untuk menyiapkan
paserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
meogadakan bubungan timbal balik dengan lingkungan alam sekitar, sosial dan
budaya serta dapat mengembangkan kemampuan lebib dalam dunia kerja.
Mengingat beban yang diemban sekolah menengah kejuruan begitu berat,
maka sekolah harus dikelola secara profesional. Agar dihasilkan
tamatan
yangsesuai dengao harapan pemerintab, orgaoisasi (tennasuk sekolah)
akan
berhasilatau
bahkan
gagal sebagiaobesar
ditentukao oleh pemimpin dankepemimpinannya.
Sehubungan dengan hal tersebut pemimpin atau Kepala sekolah menengah
kejuruao baik negeri maupun swasta di lingkungao pendidikan nasional secara
periodik diberikan penataran atau diklat dengao harapan agar somber daya
manusia (SDM) mereka meningkat dan mampu memimpin organisasi di
sekolahnya masing-masing.
Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu usaha untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoretis, konseptual, dan moral sesuai dengan
kebutuhan peketjaao. jabatan melalui pendidikan dan latihan. Kepala sekolah
adalah seorang pemimpin yang merupakan organ yang seharusnya dapat
memengaruhi sikap dan perilaku bawahannya. Dalam hal ini targetnya adalah
para guru
yang diharapkan dapat meningkatkan kerjanya setelah mendapatpengaruh
dari
atasannya.Agar proses memengaruhi bisa beljalan lancar, maka pemimpin harus
memperlakukan individu secara manusiawi. Manusia dalam melaksanakan
kegiatannya senantiasa dipengaruhi oleh kepribadian yang berbeda-beda,
misalnya sifat, sikap nilai-nilai, keinginan dan minat, untuk itu akan
berpengaruh pada gaya kepemimpinannya juga pada keljanya. Gaya
kepemimpinan adalah pola perilaku konsisten yang diterapkan pemimpin
melalui orang lain yaitu melalui perilaku yang diperlihatkan pemimpin pada
saat memengaruhi orang lain, seperti dipersepsikan orang lain. Gaya bukan soal
bagaimana pendapat pimpinan tentaog perilaku mereka sendiri dalam
memimpin, tetapi bagaimana persepsi orang lain terutama bawahannya tentang
perilaku pimpinannya.
Menurut Hersey dan Blanchard (1988:123) kepemimpinan yang
efektif adalah kepemimpinan yang situasional. Gaya kepemimpinan yang
situasional faktor penekanannya terletak pada karyawan, dimana karyawan
merupakan faktor yang sangat penting diperhatikan dalam situasi apapun,
baik secara perorangan ataupun secara kelompok. Gaya kepemimpinan yang
akan diterapkan pada setiap kelompok, tergantung pada level kematangan
dari orang--orang.
Melalui gaya kepemimpinan scorang pemimpin akao mampu mentransfer
bebetapa nilai seperti penekanan
pada
kelompok, dukungan guru-guru maupunkaryawan, toleransi terhadap resiko,
kriteria
pengubahan dan sebagainya.Padalain sisi pegawai akan membentuk suatu persepsi subyek.tif mengenai
dasar-dasar nilai yang ada dalam organisasi sesuai dengan nilai-nilai yang ingin
disampaikan pimpinan melalui gaya kepemimpinannya.
Untuk menyesuaikan antara nilai-nilai, dibutuhkan suatu proses yang
disebut sosialisasi, proses ini akan berbasil dengan baikjika pegawai baru akan
merasa senang dengan linglrungan kerja yang ditempatinya. Tidak berbeda
dengan
guru
maupun peserta didik pada suatu sekolah tentunya akan merasasenang dan proses belajar mengajar (PBM) akan berjalan baik j ika Kepala
Sekolah mampu bertugas dan menjalankan fungsinya dengan baik pula.
Dalam
hal ini kematangan bawahan berbitan langsung dengankepemimpinan yang tepat untuk diterapkan, agar pemimpin memperoleh
ketaatan atau pengaruh yang memadai. Untuk itu pemimpin harus m ampu
menciptakan suasana kerja yang didukung para bawahannya untuk selalu
bertugas secara professional. Bubo menyalahgunakan untuk kepentingan
pribadi, namun untuk mencapai tujuan individu dalam organisasi, agar prestasi
kerja bawahan dapat ditingkatkan dan tujuan organisasi dapat tercapai dengan
Jebih efektif dan efisien.
Salah satu
cara
efektifuntuk:
meningkatkan
Kinerja seseorang adalahdengan jalan menciptakan kondisi yang menyokong (Favourable) untuk
terciptanya kebutuhan pokok individu (Basic Personal Needs) seseorang.
SebaJiknya tidak ada kondisi yang favourable ini akan menghalangi
kemungkinan terpenuhinya berbagai prestasi kerja seseorang (Sarwoto,
1986:182). Kondisi yang manghalangi terpenuhinya basic personal needs
tersebut antara lain adanya berbagai kelemahan organisasi dan managemen,
sebagai contoh tidak tercapainya saling pengertian (Misscomunication) baik itu
yang datang dari ternan sejawat atau dari pihak atasan sendiri, kurang
diperbatikannya faktor-faktor manusia (Penyalahgunaan kekuasaan). Terkait
dengan permasalahan ini maka Yuki (1 992:127) menyarankan pemimpin
seharusnya mengawali, berusaha mengajak bekerja membicarakan tentang
apa-apa yang menjadi keluhannya.
Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya gairah kerja guru,agar guru
mau bekerja keras dengan menyumbangkan segenap kemampuan, pikiran,
keterampilan untuk mewujudkan tujuan pendidikan.Guru menjadi seorang
pendidik karena adanya motivasi untuk mendidik. Bila tidak punya motivasi
maka ia tidak akan berbasil untuk mendidik atau jika dia mengajar kareoa
terpaksa saja karena tidak kemauan yang berasal dari dalam diri guru. (Winardi
2003:207) Motivasi merupakan suatu kelruatan potensial yang ada pada diri
seseorang
manusia, yangdapat
dikembangkannya sendiri, atau dikembangkanoleh sejumlah kelruatan luar yang pada intinya sekitar bagaimana kepala
sekolah dalam memotivasi guru hendaknya menyediakan peraJatan, membuat
suasana kerja yang menyenangkan, dan memberikan kesempatan
promosilkeoaikan pangkat, memberi imbalan yang layak baik dari segi moneter
maupun non mooeter. Disamping
guru
sendiri harus mempunyai daya dorongyang berasal dari dalam dirinya untuk berprestasi dalam karimya sebagai
pendidik, pengajar dan pelatih agar tujuan sekolah (tujuan pendidikan) dapat
tercapai.
Dalam konteks tugasnya kepala sekolah sangat berat karena barus mampu
berperan ganda. Selain sebagai pemimpin tentunya mampu menjadi mitra kerja
guru-guru dalam mengajar dan mendidik para peserta didiknya.
Dan
tentusetiap pemimpin mempunyai cara dan metode sendiri dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya.
Pengelolaan sekolah akan berhasil dan peserta didik mampu berprestasi
tidak akan lepas dari pada
peran
para pendidiknya yang profesional. Untukdapat menjadikan guru bertugas sesuai dengan harapan dan dapat bertindak
profesional tidak akan lepas dari peran Kepala Sekolah dalam memimpin,
membimbing, dan mengarahkan para guru di lingkungan kerjanya.
Dari studi pendahuluan, melemahnya kinelja guru bisa dilihat antara lain
gejala-gejala
guru
yang masuk ke kelas yang tidak tepat waktu atau terlambatmasuk ke sekolah,
guru
yang mengajar tidak mempunyai persiapan mengajaratau persiapan mengajar yang kurang lengk.ap.Tl!gas guru yang rutin dalam
kegiatan belajar mengajar menunjukkan fenomena bahwa guru mengajar hanya
sebuah rutinitas belaka tanpa adanya inovasi pengembangan lebih lanjut,
Prinsip yang penting kegiatan bela jar mengajar sesuai dengan job dan jam yang
telah ia penuhi, sudah cukup bagi mereka. Guru terlihat lrurang termotivasi
untuk meningkatkan kinerja, tugas guru sebagai pengajar saja yang bertugas
mengajar kemudian mendapat gajilhonor tanpa mempedulikan segi-segi
pendidikan lainnya seperti melakukan bimbingan kepada siswa, tidak jalan
program remedial dan pengayaan. Disamping itu terdapatnya kepemimpinan
Kepala sekolah yang belwn menunjukkan kepemimpinan situasional, dimana
kepala sekolah tidak dapat memperhatikan karakteristik bawahan pada situasi
tertentu. Kepala Sekolah kurang melakukan komunikasi secara terbuka kepada
guru
sebingga fungsi kepemimpinan kepala sekolah kurang dihargai olehpara
guru.
Menurunnya kinerja para guru bisa disebabkan oleh beberapa faktor,namun hanya melihat dari segi kepemimpinan situasional kepala sekolah dan
motivasi kelja dengan kinerja guru. Kepemimpinan situasional Kepala Sekolah
dalam melakulcan kepemimpinan kepada
guru
berpengaruh terhadap kineljaguru.
Kepala sekolah tidak hanya berperan dalam melakukan pengawasan danmemotivasi guru, Kepala sekolah tidak hanya melakulcan pengawasan kepada
guru
dengan menilai kinerjanya, namun dia berperan juga dalam menggerakkanguru
agar mau melakukan tugas secara sukarela. Disini peran Kepala Sekolahdalam memirnpin perlu memperhatikan bawahannya. Seyogyanya gaya
kepemirnpinan Kepala sekolah itu harus didasarkan kepada kepekaan dan
pertimbangan yang baik bagi hubungan manusia maupun penyelesaian tugas.
Hal ini bisa teljadi disebabkan kuraognya motivasi kepala sekolah terhadap
guru
untuk meningkatkan Kinerja.Berdasarkan
alasan di atas dapat diduga bahwa tanpa adanya gayakepemimpinan Situasional, seorang guru cenderung tidak merasa dibirnbing
untuk melak.sanakao suatu tugas dengao baik apapun statusnya dalam
organisasi tersebut. Gaya kepemimpinan sebagai dorongan
para
manajermerupakao faktor
penting
dalam mengambil setiap kesempatan untukmenjalankan tugas secara optimal. Melalui gaya kepemimpinan diharapkao
mampu mengungkap hubungan yang diberikan unsur gaya kepemimpinan
situasional dan motivasi dengan kinerja guru SMK Negeri dan swasta di Sub
Rayon 02 Medan. Dengan pertimbangan uraian di atas perlu dilakukan
penelitian dalam tesis ini yang diberi judul: Hub11ngan Persepsi Gaya
Kepemimpinan SitiiiiSional Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja dengan Kinerja G11r11 Di SMK S ub Rayon 02 Medan.
B. Identifikasi Masalalt
Berdasarkan uraian
Jatar
belakang masalah di atas, dapatdiidentifikasikan beberapa faktor yang dianggap berhubungan dengan
peningkatan kinerja guru antara lain: Apakah latar belakang pendidikan dapat
meningkatkan kinerja guru
?
Apakah banyaknya beban tugas yang diberikandapat menurunkan kinerja guru ? Apakah rendahnya pendapatan yang
diterima mengakibatkan rendahnya kinerja guru ? Apakah rendahnya kinerja
guru disebabkan rendahnya motif kelja guru
?
Apakah komitmen terbadaptugas dapat meningkatkan kinerja guru ? Apakah pengetahuan manajemen
kelas dapat meningkatkan kinelja guru
?
Apakah intensitas guru mengikutipelatiban berbubungan dengan peningkatan kinelja
guru
?
Apakah motivasikelja dapat meningkatkan kineJja
guru
?
Apakah iklim organisasiberbubuogan dengan
peningkatan
kinerja guru?
Apakah terdapat hubunganpersepsi
gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah dengan kineljaguru
?Apakah
terdapat hubungan motivasi keJja dengan kineljaguru ?
C. Pembatasan MUI!Ia•
Berdasarlcan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dipaparkan di atas, terungkap beberapa faktor yang berhubungan dengan
kinerja
guru
di SMK Sub Rayon 02 Medan. Namun penelitian ini tidakdilakukan pada semua faktor yang ada, karena peneliti lebih mengedepankan
faktor-faktor yang dominan yang diduga berhubungan langsung dengan
kinerja
guru
di SMK Sub Rayon 02 Medan. Oleh karena itu membatasimasalah penelitian ini,
pada
faktor persepsi gaya kepemimpinan situasionaJkepala sekolah
dan
motivasi kerja dengan kinerjaguru.
D. Pei'Ul•sao Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan mengungkap:
I. Apakah
terdapat hubungan positif yang signifakan antara persepsi gayakepemimpinan situasional dengan kinerja
guru
di SMK Sub Rayon 02Medan?
2.
Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara motivasi kerjadengan kinerja guru di SMK. Sub Rayon 02 Medan?
3. Apakah
terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi gayakepemimpinan situasional kepala sekolah dan motivasi kerja secara
bersama-sama dengan kinerja
guru
di SMK Sub Rayon 02 Medan?Berdasarkao identifikasi masalah di atas, penelitian ini bertujuan
untuk mengungkapkan:
I . Hubungan positif
yang
signifikan antara persepsi gaya kepemimpinansituasional kepala sekolah dengan kinerja guru di SMK. Sub Rayon 02
Medan.
2. Hubungan positif yang signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja
guru di SMK Sub Rayon 02 Medan.
3. Hubungan positif yang signifikan antara persepsi gaya kepemimpinan
situasional kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama
dengan kinerja guru di SMK Sub Rayon 02 Medan.
F. Manfaat Penelitiao
Hasil penelitian ini diharapkan bennanfaat dalam dua hal :
Secara Teoretis
a. Untuk menambah khazanah pengetahuan tentang peningkatan kinerja
guru melalui persepsi gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah
dan motivasi kerja dengan kinerja guru.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian lebih lanjut
dalam rangka pegembangan penelitian.
2. Secara Praktis
a. Bahan penilaian bagi Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan mengenai
kinerja guru SMK Sub Rayon 02 Medan untuk ditingkatkan lebih baik
pada masa akan datang,
b. Masukan bagi kepala sekolah SMK Sub Rayon 02 Medan dalam rangka
peningkatan kinerja guru untuk masa yang akan datang.
c. Para guru dalam meningkatan kinerja untuk dapat diperbaiki di masa
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
A.noraga. Panji, 1992,
Psikologi Kerja,
Jakarta: Rineka Cipta
Arnold, Hugh J. And Daniel C. Feldmao,l986,
Organizational Behavior,
New York :
McGraw-Hill
Arikunto, Suharsimi. 2006.
Prosedur Pene/itian Suatu Pendekotan Pralaik.
Jakarta :
RinekaCipta
A.Sulistiyaoi.T.&Rosidah. 2003.
Manajemen Sumber daya Manusia.
Yogyakarta:
Graha
Ilmu.
Aqib,
Zainal. 2002.
Profesionalisme Guru do/am Pembelajaran.
Surabaya:
lnsan.Cendekiaoa
Berriardin, John.H
&Joice F.A. Russel (1993),
Human Resource Management.
Singapore:Mc.Graw-Hill
BestJohn.
W.1992. Metodologi Penelitiao Pendidikan, Surabaya :Usaha Nasional
Chijah
Hasan,Hj. 1994.
Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidilcan,
Jakarta Alikhlas,
Cochran, William G.l974,
Sampling Techniques,
New Delhi Eastern Private
Daft, Richard
L.2005.
The
Leadership Experience.
USA:
South Westem,The
Thomson Corporation.
Davis,
K.
dan Newstonn,
W.
1989.
Perilaku dLJ/am Organisasi,
(tetjemahao Agus
Dhanna). Jakarta: Erlangga.
Dagun, Save
M. I995,
Kamus Lenglcap Psiko/ogi,
Jakarta : Rajawali Pers.
Depdiknas, 2005.
Pembinaan Profesionalisme Tenaga pengajar (Pengembangan
Profosiona/is11J(l Guru). Jakarta;
Direktorat Jenderal Pendidikan
dasar danMenengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama Depdiknas.
Fatah,
N. 1996.
Landasan Manajemen Pendidikan. Baodung: Remaja Rosdakarya.
Gibson, James L., John M lvancevich
danJames H. DOnnely Jr. l985,
Organizations :
Behavior, Structure
&Process,
Texas Business Publications
I.Griffin,
Ricky W.1987,
Management,
Boston : Houghton Mifflin Company.
Gomes. Faustino
Cardoso.
2000.Manajemen Sumber Daya
Manus~Yogyakarta:.
Andi Offset
Gordon. Judith
R.Gordon.l996. Organizational Behavior: A Diagnostic Approach
(7th Edition) Prentice Hall
Hasibuan, Malayu, S.P. 1999. Manajemen; Sumber Daya Manusia, Jakarta: Gunung Agung
Huber, D. 1996. Leadership and Nursing
Care
Monagemenl. Philadelphia. Indrawijaya,Adam,
iOOO,
Periiaku
Organisasl. cetakankeenam.
Bandung : Si.narBaru
Algesindo.Jaffe, David. 2001. Organization Theory: Tension and Change. Singapore: McGraw-Hilllntemational Edition.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Maslow, Abraham H. 1994. Motivation and Pe130nality,
teJjemahan
Nurul lman,Jalcarta :
Pustaka Binaman Pressinda.McClelland, david C.l96 1 .Achieve mont Motive, New York:: Holt, Richard &
W'mston.
Mondy, R. Wayne dan Premeaux, Shane R.l992, Managemenl: Concepts, Practices,
and Slcil/s, Massachusetts : Allyn and Bacon.
Nana Sudjana. 1990. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung,:Sinar baru.
Nasution. S.l986. Asas-asas Kurikulum. Bandung,:Jemmars,
Nawawi, Hadari dan
Martini
Hadari. 2000. Kepemimpinan y ang Efektif. Yogyakarta : Gajah Mada University Press ..Newstonn John W.and Keith Davis.l999."0rganizational Behaviour", Tata McGraw Hill Luthans, Fred.1985. Organizational Behavior. McGraw-Hill
Paul
Harsey
dan Ken Blanchard. 1992. Manajemen Perilaku OrganisasiPendayaan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Airlangga
Prayitno, dkk. 1997. Seri pemandu pelaksanaan himhingan dan konseling di sekolah:
Buku III: SMU. Jakarta :Kerjasama koperasi karyawan Pusgrafm, Penebar
Aksara.
Robbins, Stephen P.l994, Essensials of Organizational Behavior, New Jersy : Prentice-Hall.
Ruky, Achmad.S. 2002. Sis/em Manajemen
Kinerja,
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.Sagala S. 2006. Manajemen herbasis sekolah don Maryarakat,Strategi memenangkan
Persaingan Mutu, Jakarta:Nimas- Multima.
Salusu. 1996. Pengamhilan Keputusan Stratejik
UnJuk
Organisasi Puhlik danOrganisasi Nonprofit. Jakarta ; PT, Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sanusi, 1990. Studi Pengembangan Model Pendidikan Profesional Tenaga
K~mm~~IKWB~oo g
Schuler, Randall S. and Susan E. Jackson. 1999. Human Resource Management, Alih
Bahasa
AbdulR{)S)'id;
"Manajemen Sumbcr
Daya Manusia-,. Jakarta:Erlangg~~:
Simamora. Henry. 1995, Manajemen Sumber Daya Manusia, Y ogyakarta : STIE
YKPN.
Swasto.Barnbang. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia, Fakultas Ilmu
Administrasi, Universitas Brawijaya. Malang. .
Soepeno, Bambang. 1997.
Statistik. Jakarta:
Renika CiptaSudanninto 1,2001 Citra Guru, dalam Pend idikan Kegelisahan Sepanj ang jaman.
Sindunata (editor), Jakarta:Kanisius
Sudjana. i 982. Metode Statistik. Bandung:f arsito
Thoha. M iftah.l994, Perilaku Organisasi, Jakarta:Raja Grafmdo Persada
Usman.
Husaini, dkk.
2003. Pengantar statistika. Jakarta : Bumi AksaraUsman. H.2008.Manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan,Edisi
Kedua,Jakarta.Bumi Ak.sara.
Wainer, B, 1972, Atribute on Theory Achievement Motivation and Educationo/
Process, Review of Educational Research
Wahjosumidjo. 1999. Kepemimpinan Kepa/a Selwlah. Jakarta: Rajawali Press
Winacdi, 200 I . Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen, Jakarta: RajaGrafmdo
Persada
Wuradj i. 1988. Sosiologi Pendidikan Sebuoh Pendekatan Sosio-Antropologi. Jakarta:
Depdikbud.
Yuld, Gary. 1994. Leadership In Organizations, Alih Bahasa Jusuf Udaya.
"Kepemimpinan Dalam Organisasi", Jakarta :Prenhalindo