• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dalam sertifikasi guru melalui penilaian portofolio tahun 2008 658

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prosedur kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dalam sertifikasi guru melalui penilaian portofolio tahun 2008 658"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

i

PROSEDUR KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN

DALAM SERTIFIKASI GURU MELALUI PENILAIAN

PORTOFOLIO TAHUN 2008

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh sebutan Profesi Ahli Madya (A.Md) di bidang Manajemen Administrasi

Oleh:

Kristianto Agung Wibowo

D1507107

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)

ii

PERSETUJUAN

PROSEDUR KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN DALAM

SERTIFIKASI GURU MELALUI PENILAIAN PORTOFOLIO TAHUN 2008

Disusun Oleh : Kristianto Agung Wibowo

D1507107

Disetujui Untuk Dipertahankan di hadapan Tim Penguji Pada Program studi Diploma III Manajemen Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

(3)

iii

PERNYATAAN

Nama : Kristianto Agung Wibowo NIM : D1507107

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul ” PROSEDUR KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN DALAM SERTIFIKASI GURU MELALUI PENILAIAN PORTOFOLIO TAHUN 2008” adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya, dalam tugas akhir tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir da gelar yang saya peoleh dari tugas akhir tersebut.

Surakarta, Juni 2010 Yang Membuat Pernyataan,

(4)

iv

PENGESAHAN

PROSEDUR KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KLATEN DALAM SERTIFIKASI GURU MELALUI PENILAIAN PORTOFOLIO TAHUN 2008

Disusun Oleh : Kristianto Agung Wibowo

D1507107

Telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji Pada Program Diploma III Manajemen Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta

(5)

v

MOTTO

v Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala tindakanmu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

(Amsal 3: 5-6) v Yakinkan dunia bahwa aku bisa.

(Penulis) v Everything is a fun

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Karya kecilku ini kupersembahkan untuk: My Lord, Yesus Kristus

Ibu dan Bapak tercinta, yang sudah membesarkanku sampai sekarang ini. Terima kasih atas segalanya, perhatian, semangat, kasih sayang , dan doa restu yang kalian berikan selama ini.

Kakak, adik dan keluarga besarku, terima kasih untuk semangat dan dukungan kalian.

Anak-anak KHC, terima kasih buat kebaikan, perhatian, semangat dan masukan yang telah kalian berikan selama ini.

Temen-temen MA A 2007, terima kasih buat kebersamaan dan kekompakannya selama ini.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat, berkah, nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ”Prosedur Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Dalam Sertifikasi Guru Melalui Penilaian Portofolio Tahun 2008”.

Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana prosedur kerja yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dalam penyelenggaraan sertifikasi guru di Kabupaten Klaten, sekaligus untuk melengkapi persyaratan kelulusan program Diploma Tiga jurusan Manajemen Administrasi guna memperoleh sebutan Ahli Madya.

Dalam penyusunan dan penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari berbagai hambatan yang tidak mungkin terselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak, dengan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Drs. Supriyadi, SN, SU, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Sakur, M. Si, Ketua program Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Ali, M.Si, selaku pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan dan penulisan Tugas Akhir ini.

4. Pimpinan dan pegawai Dinas Pendidikan Kabupeten Klaten yang telah membantu dan memberi kemudahan dalam penelitian.

5. Orang tua, kakak, dan saudara-saudaraku semuanya. 6. Teman-teman Manajemen Administrasi 2007. 7. Teman-teman KHC Klaten

8. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu tetapi secara nyata telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini.

(8)

viii

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Maka saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi perbaikan Tugas Akhir ini. Besar harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya serta pihak-pihak yang berkepentingan dengan penulisan Tugas Akhir ini.

Surakarta, Juni 2010

(9)

ix A. Latar Belakang Masalah...…….……….. 1

B. Perumusan Masalah..……… 4

C. Tujuan Pengamatan.………. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN A. Pengertian Prosedur………. 5

B. Sertifikasi Guru……… 8

C. Pengertian dan Fungsi Portofolio………. 12

D. Prosedur Dalam Sertifikasi……….. 14

E. Metode Pengamatan……… 15

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI……….. A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten………. 19

B. Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten... 20

C. Bagan Organisasi... 22 D. Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. 24 BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN………

(10)

x

Tahun 2008……... 29

B. Faktor Penghambat Dinas pendidikan Kabupaten Klaten Dalam Pelaksanaan Sertifikasi Guru Melalui Penilaian Portofolio Tahun 2008………. 42

C. Langkah-Langkah Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Mengatasi Hambatan Dalam Pelaksanaan Sertifikasi Guru Melalui Portofolio Tahun 2008...……… 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……… 45

B. Saran……….. 46

DAFTAR PUSTAKA………... 47

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Alur sertifikasi bagi guru dalam jabatan melalui penilaian

Portofolio……… 9

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Tabel contoh penyusunan daftar urut guru PNS untuk SD

berdasarkan prioritas………. 31 Tabel 4.2 Tabel contoh penyusunan daftar urut guru NON-PNS untuk

(13)

xiii

ABSTRAK

Kristianto Agung Wibowo, D1507107, Prosedur Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Dalam Sertifikasi Guru Melalui Penilaian Portofolio Tahun 2008, Tugas Akhir, Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2009.

Sertifikasi guru merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas guru yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan kualitas pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan. Sertifikasi guru 2008 merupakan kali ketiga pelaksanaan sertifikasi guru di Indonesia namun dalam penyelenggaraannya masih ditemui berbagai kekurangan dan hambatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prosedur kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dalam sertifikasi guru 2008 sehingga diharapkan dapat menjadi acuan dalam upaya peningkatan penyelenggaraan sertifikasi guru selanjutnya.

Penelitian dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memanfaatkan data primer dan sekunder yang diperoleh melalui wawancara dan telaah dokumen. Data diolah menggunakan model analisis data interaktif untuk memperoleh makna data yang sebenarnya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik interaktif, dengan melalui tiga tahapan yaitu (1) mereduksi data, (2) menyajikan data, dan (3) menarik kesimpulan. Mereduksi data adalah kegiatan memilah, mempertajam, memfokuskan, dan mengorganisasikan data untuk mempermudah penarikan simpulan. Menampilkan data berarti memperlihatkan data yang sudah terorganisasi berkenaan dengan masalah yang diteliti. Menarik simpulan merupakan kegiatan terakhir dalam analisis data, yaitu adalah kegiatan memberi makna pada suatu fenomena yang diteliti.

(14)

xiv

ABSTRACT

Kristianto Agung Wibowo, D1507107, The Working Procedures Of Klaten District Education Office In Teacher Certification Assessment Through of Portfolio In 2008, Final Task, Management Administration of Faculty of Social Science and Political Science of Sebelas Maret University, Surakarta, 2010.

Certification of teachers is the government's efforts in improving teacher quality that is expected to improve the quality of learning and education quality in Indonesia on an ongoing basis. Teacher certification in 2008 is the third time implementation of the certification of teachers in Indonesia but still operate in a variety of shortcomings and obstacles encountered. The purpose of this study was to determine the working procedures of Klaten District Education Office in teacher certification in 2008 expected to be a reference in an effort to increase further the implementation of teacher organized with respect to the problem being investigated. Interesting conclusion is the last activity in file analysis, which is an activity gives meaning to a phenomenon.

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Pendidikan kita hari-hari ini sedang mengalami pengerposan, ini sungguh memprihatinkan (Kompas,4 maret 2010, hal D). Peran dunia pendidikan menjadi sangat strategis dalam mengantisipasi persaingan di era global melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia yang cerdas dan kompetitif sehingga diharapkan mampu bersaing dengan bangsa lain. Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional memiliki tugas, fungsi, dan kewajiban dalam peningkatan sumber daya manusia dengan pemberdayaan pendidikan baik formal maupun non formal. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(16)

2

dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dalam dunia pendidikan sekarang ini terjadi perubahan dalam segala hal salah satu diantaranya adalah guru semakin dituntut untuk berkualitas agar dapat menjadi pelayan publik yang baik. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru mengamanatkan bahwa Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Lebih dari 1,3 juta guru di Indonesia tidak layak mengajar karena alasan kurang memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi, seperti yang di kutip Kompas ( 9 maret 2010).

Mengingat pentingnya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, maka pemerintah membuat suatu kebijakan peningkatan kualitas dan profesionalisme guru dengan program kualifikasi guru D4/S1 yang dilanjutkan dengan program sertifikasi guru dan program tunjangan profesi bagi peningkatan kesejahteraan guru. Sertifikasi guru merupakan proses pemberian sertifikat pendidik bagi guru dalam jabatan dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang telah terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah. Sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007, yang dilakukan dalam bentuk portofolio.

Dalam realisasinya, sertifikasi guru melibatkan banyak instansi terkait meliputi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Asesor, Guru peserta sertifikasi, dan pihak-pihak lain yang terkait (www.sertifikasiguru.org).

Namun dalam penyelenggaraannya terjadi banyak hal dalam proses sertifikasi guru melalui penilaian portofolio, adanya berbagai masalah dalam pelaksanaan sertifikasi guru melalui portofolio. Tidak lancarnya pelaksanaan sertifikasi guru di pengaruhi pelaksanaan tugas masing-masing instansi terkait dalam penyelenggaraan program ini.

(17)

3

inilah yang merealisasikan sertifikasi guru di Kabupaten Klaten. Pelaksanaan sertifikasi guru 2008 oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dilakukan pada 1204 orang guru yang termasuk dalam kuota jumlah peserta sertifikasi guru 2008 yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK) untuk kota Surakarta yang berdasar penghitungan peserta dari seluruh data guru yang ada pada SIMPTK Ditjen PMPTK Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pelaksanaan sertifikasi guru 2008. Untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan sertifikasi guru 2008 dipengaruhi oleh prosedur kerja yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. Dari data yang di peroleh, sampai bulan februari 2009 telah ada 2669 orang guru di kabupaten Klaten yang telah lulus sertifikasi.

Dilihat dari kondisi ini, banyaknya guru yang telah lulus sertifikasi tidak lepas dari prosedur kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten yang cukup baik dalam pelaksanaan sertifikasi guru melalui penilaian portofolio. Selanjutnya menjadi tugas Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten untuk meningkatkan kerja Dinas Pendidikan untuk mewujudkan guru di Kabupaten Klaten yang berkualitas dan professional.

Walaupun sudah cukup baik dalam pelaksanaan sertifikasi guru 2008, selama ini masih di temui hambatan-hambatan berkaitan dengan sertifikasi guru. Seperti yang di ungkapkan Bapak Tugiman, S.Sos, ketua panitia sertifikasi guru di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten berikut ini:

“...yang pasti itu masalah dana mas. Dana kurang, untuk mengcopy buku pedoman sertifikasi ini contohnya. sehingga dalam sosialisasi sertifikasi kepada guru-guru itu kurang maksimal. Selain itu juga hambatan dari peserta sertifikasinya sendiri...” (wawancara dengan Bapak Tugiman, S.Sos, 18 Februari 2010)

(18)

4

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat di ambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dalam sertifikasi guru melalui penilaian portofolio tahun 2008?

2. Faktor-faktor apakah yang menjadi penghambat Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dalam pelaksanaan sertifikasi guru melalui portofolio tahun 2008? 3. Apa sajakah langkah / upaya yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten

Klaten untuk mengatasi hambatan tersebut ?

C. Tujuan Pengamatan

Berdasarkan latar balakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan pengamatan adalah:

1. Untuk menambah wacana penulis dalam pelaksanaan sertifikasi guru dan mengetahui prosedur kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dalam sertifikasi guru melalui penilaian portofolio, faktor-faktor penghambat, serta upaya-upaya yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dalam menangani hambatan dalam pelaksanaan sertifikasi guru 2008.

(19)

5 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN

A. Pengertian Prosedur

Kata prosedur berasal dari bahasa inggris yaitu ”procedure”. Menurut Kamus Inggris Indonesia, John M. Echols dan Hassan (1995: 448) procedure berarti cara jalan, tata cara yang tepat, aturan ketentuan yang dipakai. Akan tetapi kata procedure tersebut lazim digunakan dalam kosa kata bahasa Indonesia yang dikenal dengan kata prosedur.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 703) prosedur diartikan sebagai berikut:

a. Tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktifitas.

b. Metode langkah demi langkah secara eksak dalam memecahkan suatu problem.

Pengertian prosedur menurut Moekijat dalam Kamus Management (1984: 475-476) adalah sebagai berikut:

a. Suatu prosedur berhubungan dengan pemilihan dan penggunaan suatu arah tindakan tertentu sesuai dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditentukan.

b. Prosedur-prosedur memberikan urutan menurut waktu (chronologis) kepada tugas-tugas yang menentukan jalan dari serangkaian tugas-tugas demikian dalam kebijaksanaan-kebijaksanaan dan ke arah tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu.

c. Suatu prosedur adalah serangkaian dari pada tugas-tugas yang saling berhubungan yang merupakan urutan menurut waktu dan cara tertentu untuk melakukan pekerjaan yang harus diselesaikan.

(20)

6

e. Prosedur-prosedur menggambarkan cara atau metode dengan mana pekerjaan akan diselesaikan.

Dalam Intisari Manajemen, Harold koontz (1989: 124) menjelaskan bahwa prosedur adalah rencana yang menetapkan suatu metode penanganan yang dibutuhkan untuk aktivitas-aktivitas yang akan datang. Ia merupakan pedoman untuk bertindak, bukan untuk berpikir, dan ia menguraikan cara yang tepat untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu. Ia merupakan urut-urutan kronologis dan tindakan-tindakan yang dibutuhkan.

Menurut Kamus Administrasi Perkantoran prosedur merupakan suatu rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang merupakan suatu kebulatan. Misalnya prosedur membuat surat pada suatu perusahaan. Dalam kegiatan ini terdapat suatu rangkaian ketentuan-ketentuan mengenai cara menyusun konsep suratnya, cara mengetiknya pada kertas surat atau cara menakliknya yang kesemuanya telah pasti. Rangkaian prosedur menjadi suatu sistem, The Liang Gie (1977: 263).

Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan serangkaian tugas atau tahap yang berurutan dengan berhubungan satu sama lain sebagai suatu cara atau metode dalam menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan aturan yang berlaku untuk mencapai suatu tujuan. Suatu prosedur tidak dapat berdiri sendiri karena sudah merupakan suatu kebulatan dimana faktor-faktor didalamnya saling mempegaruhi dan mempunyai ketergantungan satu sama lain, karena keseluruhan yag bekerja bersama-sama akan mencapai hasil yang lebih baik daripada bila bekerja sendiri-sendiri, karena dalam kehidupan organisasi manusia bukanlah suatu individu yang lepas dari satu sama lain namun terjalin dalam suatu format kerjasama guna mencapai tujuan pribadi dan tujuan organisasi dimana ia berada.

Untuk memahami lebih lanjut, berikut ini bagan-bagan prosedur yang dikemukakan oleh The Liang Gie (1981: 174-176), yaitu sebagai berikut:

a. Bagan Aliran Pekerjaan (Work Flow Chart)

(21)

7

Dengan ini dapat diketahui urut-urutan penyelesaian suatu tugas yang agak luas yang berpindah-pindah tangan dari instansi yang satu ke instansi yang lain.

b. Bagan Aliran Formulir (Form Distribution Chart)

Bagan aliran formulir menunjukan berapa rangkap suatu formulir yang beredar dan instansi-instansi mana saja yang menerima formulir itu. Dengan ini dapat diketahui penggunaan sesuatu tembusan warkat yang tepat, sehingga tidak terjadi duplikasi atau penghamburan benda, waktu dan tenaga dalam mempersiapkan warkat tersebut.

c. Bagan Rangkaian Kerja (Flow Process Chart)

Bagan rangkaian kerja menunjukan urut-urutan pelaksanaan sesuatu pekerjaan dari permulaan sampai selesainya. Dengan ini dapat diketahui pola-pola perbuatan yang dilakukan oleh masing-masing pekerja, jangka waktunya dan jarak yang ditempuh oleh pekerjaan itu. Sekaligus dapat pula diketahui kalau ada kekembaran, kemacetan dan kesulitan-kesulitan lainnya dalam langkah-langkah penyelesaian pekerjaan itu. Untuk menyusun bagan rangkaian kerja, maka setiap pekerjaan dibedakan dalam 5 pola perbuatan:

1 Pengerjaan (Operation)

Perbuatan yang menciptakan, mengubah atau menyusun sesuatu hal. 2 Pengangkutan (Transport)

Perbuatan yang memidahkan sesuatu dari tempat yang satu ke tempat yang lain.

3 Pemeriksaan (Inspection)

Perbuatan yang menyelidiki sesuatu hal untuk mengetahui kebenaran isi, mutu, jumlah atau segi-segi lainnya.

4 Penahanan (Delay)

Suatu keadaan dimana sesuatu tertahan sehingga untuk sementara tidak dapat dilanjutkan pekerjaannya.

5 Penyimpanan (Storage)

(22)

8

B. Sertifikasi Guru

Pengakuan kedudukan guru sebagai pendidik profesional seyogyanya dapat dibuktikan secara objektif. Untuk membuktikan tingkat profesionalitas guru tersebut, sejak tahun 2007 di Indonesia dilakukan uji kompetensi guru yang lebih dikenal “Uji Sertifikasi Guru”. Uji sertifikasi adalah suatu pengujian melalui tes terhadap para guru di Indonesia. Bagi yang lulus uji kompetensi selanjutnya diberikan sertifikat pendidik profesional. Bagi yang belum lulus diberikan diklat dengan nama Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru, Arif Rohman (2009: 154-155).

Sertifikasi guru seperti dinyatakan dalam undang-undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah pemberian sertifikat pendidik untuk guru. Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional Sertifikat pendidik ditujukan untuk guru dalam masa jabatan yang telah memenuhi persyaratan tertentu.

Dalam Panduan Sertifikasi Guru, Suyatno (2008: 2) menjelaskan bahwa sertifikat pendidik adalah sertifikat yang ditandatangani oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi sebagai bukti formal pengakuan profesionalitas guru yang diberikan kepada guru sebagai tenaga professional. Sertifikasi pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesi guru. Sertifikat adalah dokumen resmi yang menyatakan informasi di dalam dokumen itu adalah benar adanya. Sertifikasi adalah proses pembuatan dan pemberian dokumen tersebut. Guru yang telah mendapat sertifikat berarti telah mempunyai kualifikasi mengajar seperti yang dijelaskan di dalam sertifikat itu.

Latar belakang diadakannya program Sertifikasi Guru adalah : a. Memenuhi kebutuhan Bisnis (Legal Liability Scheme)

b. Mengantisipasi Globalisasi

c. Perlu pengakuan formal bagi lulusan Perguruan Tinggi untuk menjadi Tenaga Profesional

(23)

9

Dalam Pedoman Penetapan Peserta Sertifikasi Guru dalam Jabatan (2008: 5) menyebutkan bahwa peserta sertifikasi adalah guru dalam jabatan yang berstatus guru PNS dan bukan PNS yang sudah mengajar pada satuan pendidikan, baik yang di selenggarakan pemerintah/pemerintah daerah, maupun masyarakat yang memilikai izin operasional dari pemerintah daerah.

Sesuai Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Melalui Penilaian Portofolio (2008: 5) sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan melalui penilaian portofolio dan jalur pendidikan. Pemberian sertifikasi bagi guru dilakukan melalui sebuah proses pembuktian penguasaan kompetensi guru atau uji sertifikasi guru. Uji sertifikasi guru bagi guru dalam jabatan dilakukan melalui penialaian portofolio. Kepada guru yang telah terbukti menguasai kompetensi dan dinyatakaan lulus diberikan sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik dikeluarkan oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional.

Berikut ini gambar alur sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio:

(24)

10

Penjelasan alur sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio sebagaimana gambar diatas sebagai berikut:

1. Guru dalam jabatan peserta sertifikasi, menyusun dokumen portofolio dengan mengacu pedoman penyusunan portofolio.

2. Dokumen portofolio yang telah disusun kemudian diserahkan kepad dinas pendidikan kabupaten/kota untuk diteruskan kepada rayon LPTK penyelenggara sertifikasi untuk di nilai.

3. Rayon LPTK penyelenggara sertifikasi terdiri atas LPTK induk dan LPTK mitra.

4. Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi dapat mencapai angka minimal kelulusan, maka dinyatakan lulus dan memperoleh serttifikasi pendidik.

5. Apabila skor hasil penilaian portofolio telah mencapai batas kelulusan, namun secara administrasi masih ada kekurangan maka peserta harus melengkapi kekurangan tersebut.

6. Apabila hasil penilaian portofolio peserta sertifikasi belum mencapai angka minimal kelulusan, maka rayon LPTK menetapkan alternatif sebagai berikut: a. Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan profesi pendidik untuk

melengkapi kekurangan portofolio. Apabila dalam kurun waktu satu bulan peserta tidak mampu melengkapi akan diikutsertakan dalam Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG).

b. Mengikuti PLPG yang mencakup empat kompetensi guru dan di akhiri dengan uji kompetensi. Peserta yang lulus uji kompetensi memperoleh sertifikat pendidk. Peserta diberi kesempatan ujian ulang dua kali (untuk materi yang belum lulus ).

Dalam Panduan Sertifikasi Guru, Suyatno (2008,2-3) menyebutkan banyak sekali tujuan sertifikasi guru, yaitu:

(25)

11

perlu mengikuti pendidikan formal tambahan atau pelatihan professional tertentu.

2. Meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan. Mutu siswa sebagai hasil proses pendidikan juga ditentukan oleh guru dan mutu prses pembelajaran, baik proses pembelajaran dilingkup sekolah maupun lingkup nasional.

3. Meningkatkan martabat guru. Dengan segala pendidikan formal dan pelatihan yang telah diikuti, diharapkan guru mampu memberi lebih banyak kepada kemajuan siswa. Dengan memberi lebih banyak, martabat kita sebagai guru akan meningkat.

4. Meningkatkan profesinalitas guru. Mutu profesionalitas guru banyak ditentukan oleh pendidikan, pelatihan, dan pengembangan diri oleh guru bersangkutan. Sertifikasi guru hendaknya dapat kita jadikan sebagai langkah awal menuju guru yang professional.

Dalam buku yang sama, Suyatno (2008:3) juga menyebutkan manfaat sertifikasi, yaitu:

1. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru. Saat ini guru dituntut menerapkan teori dan praktik kependidikan yang telah teruji ke dalam pembelajaran di kelas.

2. Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan professional. Mutu pendidikan di sekolah ditentukan oleh mutu guru dan mutu proses pembelajaran di kelas. Melalui sertifikasi, masyarakat akan menilai sekolah tertentu berdasarkan mutu kedua faktor ini, bukan berdasar promosi yang gencar yang dilakukan sekolah bersangkutan .

(26)

12

C. Pengertian Dan Fungsi Portofolio

Istilah portofolio berasal dari kata kerja ‘potare’ berarti membawa dan kata benda bahasa latin ‘foglio’, yang berarti lembaran atau ‘kertas kerja’, Wakhinuddin S (2009).

Istilah portofolio banyak digunakan pada berbagai bidang, misal bidang keuangan / perbankan, politik dan pemerintahan, manajemen dan pemasaran, seni, dan bidang pendidikan. Oleh karena itu pengertian portofolio sangat tergantung pada bidang apa istilah portofolio tersebut digunakan. Dalam bidang pendidikan, portofolio diartikan sebagai sekumpulan informasi pribadi yang merupakan catatan dan dokumentasi atas pencapaian prestasi seseorang dalam pendidikannya. Portofolio ini sangat berguna untuk berbagai keperluan seperti akreditasi pengalaman seseorang, pencarian kerja, melanjutkan pendidikan, pengajuan sertifikasi kompetensi, dan lain-lain (Http://id.wikipedia.org/wiki/portofolio).

Sesuai Panduan Penyusunan Portofolio (2008: 1), portofolio adalah bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai selama menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu. Dokumen ini terkait dengan unsur pengalaman, karya, dan prestasi selama guru yang bersangkutan menjalankan peran sebagai agen pembelajaran. Keefektifan pelaksanaan peran sebagai agen pembelajaran tergantung pada tingkat kompetansi guru yang bersangkutan, yang mencakup kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi professional.

Sertifikasi melalui penilaian portofolio didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 18 tahun 2007. Penilaian portofolio merupakan Pengakuan Atas pengalaman professional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru.

Dalam Panduan Penyusunan Portofolio (2008: 3-7) secara lebih rinci menjelaskan tentang komponen portofolio sebagai berikut:

1. Kualitas akademik

(27)

13 2. Pendidikan dan pelatihan

Pendidikan dan pelatihan adalah kegiatan pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti oleh guru dalam rangka pengembangan dan/atau peningkatan kompetensi selama melaksanakan tugas sebagai pendidik.

3. Pengalaman mengajar

Pengalaman mengajar adalah masa kerja sebagai guru pada jenjang, jenis, dan satuan pendidikan formal tertentu.

4. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah persiapan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk 1 topik atau kompetensi tertentu, sedangkan pelaksanaan pembelajaran adalah kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. 5. Penilaian dari atasan dan pengawas

Penilaian dari atasan dan pengawas adalah penilaian atasan terhadap kompetensi kepribadian dan sosial. Aspek yang dinilai meliputi ketaatan menjalankan ajaran agama, tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, keteladanan, etos kerja, inovasi dan kreativitas, kemampuan menerima kritik dan saran, kemampuan berkomunikasi, kemampuan bekerja sama.

6. Prestasi akademik

Prestasi akademik adalah prestasi yang dicapai guru dalam pelaksanaan tugasnya sebagai agen pembelajaran yang mendapat pengakuan dari lembaga/panitia penyelenggara.

7. Karya pengembangan profesi

Karya pengembangan profesi adalah hasil karya atau aktivitas guru yang menunjukan adanya upaya pengeembangn profesi.

8. Keikutsertaan dalam forum ilmiah

Keikutsertaan dalam forum ilmiah adalah partisipasi guru dalam forum ilmiah. 9. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial

Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial adalah keikutsertaan guru menjadi pengurus organisasi kependidikan atau organisasi sosial.

(28)

14

Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan adalah penghargaan yang diperoleh guru atas dedikasinya dalam pelaksanaan tugas sebagai agen pembelajaran dan memenuhi kriteria kuantitatif dan kualitatif.

Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru dalam jabatan sesuai dengan Panduan Penyusunan Portofolio (2008: 1) adalah untuk menilai kompetensi guru sebagai agen pembelajaran. Kompetensi pendagogik dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dinilai antara lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi professional dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, prestasi akademik, dan karya pengembangan profesi.

Dalam sumber yang sama berkaitan dengan sertifikasi guru, secara lebih spesifik portofolio berfungsi sebagai:

1. Wahana guru untuk menampilkan dan/atau membuktikan unjuk kerjanya yang meliputi produktifitas , kuatitas, dan relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung;

2. Informasi/data dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang guru bila di bandingkan dengan standar yang telah ditetapkan;

3. Dasar menentukan kelulusan seseorang yang mengikuti sertifikasi (layak mendapatkan sertifikasi guru atau belum);

4. Dasar memberikan rekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk menetukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kagiatan pembinaan dan pemberdayaan guru.

D. Prosedur Kerja Dalam Sertifikasi

(29)

15

menunjukkan adanya tahapan secara jelas dan pasti serta cara-cara yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian suatu pekerjaan.

Dalam penyelenggaraan sertifikasi guru, yang dimaksud prosedur yang tepat untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten adalah suatu tata cara, aturan, dan tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan pelaksanaan sertifikasi guru dengan serangkaian tugas yang saling berhubungan yang merupakan urut-urutan waktu dan cara tertentu untuk melakukan pekerjaan yang harus dilakukan dan harus dikelola.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten menggunakan bagan prosedur yang dikemukakan oleh The Liang Gie, yaitu Bagan Rangkaian Kerja (Flow Process Chart), yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dalam penyelenggaraan sertifikasi guru menggunakan urut-urutan pelaksanaan suatu pekerjaan dari permulaan sampai selesainya sehingga dapat diketahui pola-pola perbuatan yang dilakukan setiap bagian yang melaksanakan pekerjaan itu, sehingga dapat diketahui apabila terdapat kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaannya.

E. Metode Pengamatan

Berdasarkan dari Perumusan Masalah dan Tinjauan Pustaka yaitu untuk mengetahui bagaimana prosedur kerja, serta kendala yang dihadapi Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dalam sertifikasi, maka dalam pengamatan ini terdapat beberapa hal yang menyangkut masalah tata kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan, antara lain :

1. Lokasi Pengamatan

Lokasi Penelitian ini bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, yang beralamatkan di Jalan Pemuda No.151 Klaten. Telp. (0272) 321780, Fax. 320575

2. Jenis Pengamatan

(30)

16

menggambarkan realita yang ada tentang sifat – sifat individu, keadaan dan gejala lainnya dalam masyarakat atau memaparkan lokasi yang diamati ( orang, lembaga dan lainnya )

3. Sumber Data

Sumber data diperoleh dari Informasi-informasi. Adapun jenis sumber data secara menyeluruh dapat dikelompokkan, sebagai berikut :

a. Data Primer

Data yang diperoleh dari sumber secara langsung melalui wawancara dan pengamatan kepada narasumber / informan Pegawai Unit Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten mengenai Sertifikasi Guru.

b. Data Sekunder

Data yang dikumpulkan dan diperoleh secara tidak langsung melalui dokumen dan arsip yang berhubungan dengan sasaran pengamatan yaitu masalah tentang Setifikasi Guru di Kabupaten Klaten

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data dalam pengamatan ini adalah, sebagai berikut :

a. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan wawancara secara langsung terhadap responden (Unit Kepegawaian, Staff Kepegawaian, peserta sertifikasi) untuk memperoleh penjelasan atau keterangan – keterangan di lokasi yang berhubungan dengan sertifikasi guru.

b. Telaah Dokumen

(31)

17 5. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengolah hasil pengamatan sedemikian rupa sehingga dapat menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil pengamatan ini.

Dalam pengamatan ini teknik analisis data menggunakan dengan model interaktif, yaitu setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis melalui 3 (tiga) komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan simpulan dan verifikasi (HB. Sutopo, 2006: 114-116)

Ketiga komponen tersebut saling berinteraksi dengan proses pengumpulan data sehingga merupakan suatu siklus. Komponen-komponen dalam analisa data tersebut dijelaskan sebagai berikut :

a. Reduksi Data

Merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan pengabstrakan data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Dalam proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan pengamatan. Bahkan diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data sampai laporan akhir pengamatan selesai disusun.

b. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan pengamatan dapat dilakukan. Sajian data harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan pengamatan, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada.

c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

(32)

18

Gambar 2.2 Model Analisis Interaktif

Reduksi Data

Pengumpulan Data

Penarikan Simpulan/Verifi

kasi

(33)

19 BAB III

DISKRIPSI INSTANSI

A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

Pada mulanya keberadaan Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten adalah merupakan penggabungan dari beberapa unsur kantor-kantor pendidikan yang berada di Kabupaten Klaten, sehingga pada tahun 1976 ada penggabungan dari beberapa Kantor Pendidikan antara lain Kantor Dikjora, Kantor Dikdas, Kantor Penmas, Kantor Kebudayaan, dan Kantor Binmudora dilebur / digabung menjadi satu dan berubah nama menjadi Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Klaten yang berdomisili di Jln. Mawar No.25 Klaten yang operasionalnya melayani TK, SD, SKB, SLTP dan SLTA dibantu Kantor Departemen dan Kebudayaan yang berada di Kecamatan se-Kabupaten Klaten, sedangkan untuk melayani operasional Sekolah Dasar adalah cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Klaten dibantu ranting Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan se-Kabupaten Klaten, yang pada tahun 1992 cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Klaten berubah nama menjadi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Tingkat II Kabupaten Klaten.

Pada Tahun 1985 Kantor Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Klaten menempati gedung baru di Jl. Pemuda Selatan No.151 Klaten yang beralamatkan di Desa Tegalyoso, Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten dan pada akhir tahun 1999 nama Kantor Depdikbud berubah nama menjadi Kantor Departemen Pendidikan Nasional Kabupaten Klaten.

(34)

20

SLTP,SLTA menjadi satu dan ditambah pembinaan teknis terhadap cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) se-Kabupaten Klaten.

Hal ini adalah merupakan langkah-langkah perubahan dalam struktur organisasi dan tata kerja instansi yang bertujuan untuk meningkatkan jenjang produktivitas kerja pegawai, kalau mengingat sarana dan prasarananya untuk mengoptimalkan produktivitas kerja pegawai tidak memadai, maka gedung tempat bekerja dibagi 2, yang satu bertempat di gedung Exs. Kantor Departemen Pendidikan Nasional Kabupaten Klaten (Jln. Pemuda Selatan No. 151 Klaten) yang ditempati Kepala Dinas, Pengawas Sekolah (SLB, SLTP, SLTA), Bagian Tata Usaha, Subdin Pendidikan Menengah Umum dan Subdin Pendidikan Menengah Kejuruan, sedangkan yang satunya menempati di gedung Eks. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Tingkat II Kabupaten Klaten (Jln. Mawar No.25 Klaten) yang telah berubah nama Jalan menjadi Jln. Dewi Sartika N0.25 Klaten yang ditempati oleh Subdin Pra Sekolah dan Sekolah Dasar, Subdin Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olah Raga dan Subdin Kebudayaan yang akhirnya pada tahun 2003 Subdin-subdin yang menempati di Gedung Eks. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Tingkat II Kabupaten Klaten Jln. Dewi Sartika No.25 Klaten pindah ke Gedung Eks. Departemen Transmigrasi dan Perdagangan Kabupaten Klaten dan lokasinya hamper menjadi satu dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Klaten yang berada di Jln. Pemuda selatan No.151 Klaten.

B. Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

Visi : Mewujudkan pendidikan yang bermutu,kompetitif dan berakhlak mulia.

Misi :

a. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan kepada semua jenjang pendidikan.

(35)

21 c. Meningkatkan kualitas tamatan

d. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik secara utuh

e. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral

f. Penguatan tata kelola akuntabilitas dan pencitraan public g. Pemerataan dan perluasan akses di semua jenjang pendidikan

(36)

22

C. Bagan Organisasi

(37)

23 Penjelasan Bagan Organisasi:

Ø Ka. Dinas Pendidikan : SUNARDI, S.Pd,M.M. Ø Sekretaris Dinas Pendidikan : DRS. PANTORO

Ø Ka. Subbag Perencanaan : LISTYOWATI SRI MURWANI, S.E.M.Si dan Pelaporan

Ø Ka. Subbag Keuangan : WIJIYONO, S.E.

Ø Ka. Subbag Umum : SRI NUGROHO, S.IP, M.M. dan Kepegawaian

Ø Ka. Bidang Pendidikan Dasar : DRS. BUDIYANTO, M.Pd Ø Ka. Seksi TK dan SD : DRS. TRI MARGIYANTO Ø Ka. Seksi SMP dan SLB : DRS. H. SUTARTO, M.M. Ø Ka. Seksi Sarana dan Prasarana : SUDIRNO, S.S.M.M. Ø Ka. Bidang Pendidikan : DRS.AGUS SUKAMTO

Menengah

Ø Ka. Seksi SMA : DRS. LASA, M.M.

Ø Ka. Seksi SMK : DRS. BURHANUL ARIFIN, M.M.

Ø Ka. Seksi Sarana dan Prasarana : MUZAYIN, S.H.M.Si Ø Ka. Bidang PMPTK : DRS. YUYUF BUDI P, MT Ø Ka. Seksi Pengembangan Profesi : DJAELANI, SH.M.M. Ø Ka. Seksi Pendidik : DRS. SRIYANTO, M.M.

Ø Ka. Seksi TK : DRS. TRIYANTO HS, M.Si

Ø Ka. Pendidikan Non Formal : DRS. H. SUNARYO

Ø Ka.Seksi Pendidikan Masyarakat : P. TOTOK WIHARTANTO Pendidikan Usia Dini

dan Kesetaraan

(38)

24

D. Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

Di dalam menjalankan operasionalnya suatu Instansi perlu sekali memiliki pembagian tugas dan wewenang diantaranya tiap bagian yang ada dalam instansi tersebut untuk melaksanakan, maka suatu instansi perlu mengadakan pengorganisasian yang baik.

Susunan Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten merupakan suatu kebijaksanaan yang dilakukan untuk kepentingan pencapaian tujuan Instansi tersebut, sedangkan Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten yang ada pada sekarang ini berdasarkan Perda No. 11 Tahun 2008 yang diundangkan pada tanggal 28 November 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

a) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, terdiri dari : a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan urusan pemerintah daerah di bidang pendidikan, meliputi perumusan kebijakan teknis perencanaan, Pelaksanaan dan pengendalian bidang pendidikan , pemberian bimbingan dan pembinaan pegawai dan UPTD. b. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang mempunyai tugas mengelola urusan administrasi ketatausahaan, meliputi urusan umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan dan pelaporan.

1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Sub bagian Perencanaan dan pelaporan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas melakukan tugas-tugas dan fungsi menyusun rencana program kegiatan, pengumpulan, pengolahan data dan informasi, evaluasi dan pelaporan kegiatan dinas.

2. Sub Bagian Keuangan

(39)

25 3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas melakukan surat menyurat, penggandaan, ekspedisi, kearsipan, rumah tangga, penggandaan dan pemeliharaan perlengkapan kantor serta melakukan pengelolaan administrasi kepegawaian.

c. Bidang Pendidikan Dasar

Bidang Pendidikan Dasar dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas ( Pengelolaan TK, SD, SMP, PLB)

1. Seksi Taman Kanak – Kanak dan Sekolah Dasar

Seksi Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang Pendidikan Dasar, meliputi pengelolaan Kurikulum dan pembinaan kesiswaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.

2. Seksi Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Luar Biasa Seksi Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Luar Biasa dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang pendidikan dasar, meliputi pengelolaan kurikulum dan pembinaan kesiswaan Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Luar Biasa.

3. Seksi Sarana Prasarana

Seksi Sarana dan Prasarana dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang pendidikan dasar, meliputi pengelolahan sarana dan prasarana pendidikan dasar.

d. Bidang Pendidikan Menengah

(40)

26 1. Seksi Sekolah Menengah Atas

Seksi Sekolah Menengah Atas di pimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang pendidikan menengah, meliputi pengelolaan kurikulum dan pembinaan kesiswaan Sekolah Menangah Atas.

2. Seksi Sekolah Menengah Kejuruan

Seksi Sekolah Menengah Kejuruan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang pendidikan menengah, meliputi pengelolaan kurikulum dan pembinaan kesiswaan Sekolah Menengah Kejuruan.

3. Seksi Sarana Prasarana

Seksi sarana Prasarana dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang pendidikan menengah, meliputi pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan e. Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Bidang peningkatan Mutu Pendidik Tenaga Kependidikan dipimpin oleh Kepala bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas, meliputi pengembangan dan peningkatan mutu pendidik, tenaga Kependidikan dan Pengembangan Profesi

1. Seksi Pengembangan Profesi

Seksi Pengembangan Profesi dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, meliputi pengelolaan pembinaan dan pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan

2. Seksi Pendidik

(41)

27

Seksi Tenaga Kependidikan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang mengelola tenaga kependidikan

f. Bidang Pendidikan Non Formal

Bidang Pendidikan Non formal dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas, meliputi pengelolaan Pendidikan masyarakat, Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesetaraan.

1. Seksi Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesetaraan

Seksi Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesetaraan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang Pendidikan Non Formal, meliputi pengelolaan Pendidikan masyarakat, Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesetaraan

2. Seksi Perpustakaan Sekolah

Seksi Perpustakaan Sekolah dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pendidikan Non Formal yang mengelola perpustakaan sekolah.

g. UPTD ( Unit Pelaksana Teknis Dinas ) h. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas sesuai bidang keahliannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

b) Tugas Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

Melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah Bidang Pendidikan. c) Untuk menyelenggarakan tugas, Dinas mempunyai fungsi :

(42)

28

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan bidang pendidikan c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan

(43)

29 BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Dalam Sertifikasi Guru Melalui Penilaian Portofolio Tahun 2008.

Penyelenggaraan sertifikasi guru dalam jabatan melalui portofolio tahun 2008 melibatkan berbagai institusi pemerintah, salah satunya adalah Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten merupakan bagian dari Departemen Pendidikan Nasional yang melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan melalui pemberdayaan pendidikan. Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten melaksanakan peran departemen pendidikan dalam sertifikasi guru kabupaten Klaten, khususnya sertifikasi guru melalui penilaian portofolio. Dalam sertifikasi guru melalui penilaian portofolio tahun 2008, Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan prosedur kerja sebagai berikut : 1. Membentuk Panitia Sertifikasi Guru (PSG) tingkat Kabupaten Kota

Panitia sertifikasi guru Kabupaten Klaten terdiri dari: 1 Tugiman, S.Sos (Ketua)

2 Sukina

3 Minik Nisang Rahayu 4 Sri Watini

5 Ike Handayani

Panitia tersebut mempunyai tugas-tugas sebagai berikut: a) Membuat daftar prioritas peserta sertifikasi guru

(44)

30

Penentuan calon peserta sertifikasi guru dalam jabatan menggunakan sistem ranking bukan berdasarkan seleksi atau tes. Penyusunan ranking calon peserta sertifikasi secara berurutan adalah:

1 Masa kerja sebagai guru, di hitung sejak yang bersangkutan bekerja sebagai guru baik sebagai PNS maupun bukan PNS.

2 Usia, di hitung berdasarkan tanggal, bulan, tahun kelahiran guru yang tercantum dalam akta kelahirannya atau bukti lain yang sah. 3 Pangkat / Golongan terakhir yang dimiliki guru saat di calonkan

sebagai peserta sertifikasi. Kriteria ini khusus untuk guru PNS. 4 Beban mengajar per minggu yang di emban oleh guru saat

didaftarkan sebagai peserta sertifikasi.

5 Tugas tambahanyang di emban oleh guru pada saat guru yang bersangkutan di usulkan sebagai calon peserta sertifikasi. Tugas tambahan yang dimaksud misalnya kepala sekolah, ketua program / jurusan, pendidikan, kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala unit produksi satuan pendidikan, kepala perpustakaan sekolah, atau ketua program keahlian.

6 Prestasi kerja yang pernah diraih guru atau pembimbingan yang dilakukan guru dan mendapatkan penghargaan baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Disamping itu prestasi kerja termasuk kinerja guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari

Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten membuat daftar urutan prioritas guru, apabila ada guru memiliki masa kerja yang sama maka diurutkan berdasarkan kriteria berikutnya yaitu usia. Apabila masa kerja dan usia sama maka berdasarkan golongan beban mengajar, demikian seterusnya

(45)

31

1. Penyusunan daftar urut guru PNS SD untuk sekolah dasar

Tabel 4.1: Tabel contoh penyusunan daftar urut guru PNS untuk SD berdasarkan prioritas

2. Penyusunan daftar urut guru SMP bukan PNS

(46)

32 b) Menetapkan peserta sertifikasi guru

Penetapan peserta sertifiksi guru sesuai dengan kuota melalui surat keputusan kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten. Penetapan calon peserta oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten untuk guru TK, SD, SMP, SMA, SMK mengikuti tahapan sbg berikut :

1 Mendata guru berprestasi peringkat 1 tingklat provinsi, peringkat 1, 2, dan 3 tingkat nasional dan guru yang memperoleh penghargaan tingkat internasional yang belum mengikuti sertifikasi melalui portofolio dan melalui jalur pendidikan tahun sebelumnya. Untuk tahun 2008 tidak ada guru berprestasi peringkat 1 provinsi, peringkat 1, 2, dan 3 tingkat nasional maupun guru yang memperoleh penghargaan tingkat internasional.

2 Mengelompokan data guru yang memenuhi persyaratan menurut status guru (PNS/ bukan PNS) serta jenis pendidikan ( TK, SD, SMP, SMA, SMK ).

Dalam sertifikasi, guru harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1 Sesuai dengan kriteria dan urutan prioritas Syarat / kriteria peserta:

a. Memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana (S1) atau diploma 4 (D-IV) dari program studi yang terakreditasi. Dalam sertifikasi guru tahun 2008 di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten, semua peserta sertifikasi memiliki kualifikasi akadenik S1 dan tidak ada D-IV

b. Mengajar di sekolah umum di bawah binaan Depdiknas. c. Guru PNS yang mengajar pada satuan pendidikan yang

(47)

33

d. Guru bukan PNS yang berstatus guru tetap yayasan (GTY) atau guru yang diangkat oleh pemda yang mengajar pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.

e. Memiliki masa kerja sebagai guru minimal 5 tahun pada satu sekolah atau sekolah yang berbeda dalam yayasan yang sama. f. Memiliki Nomor Unik Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

(NUPTK).

2 Masih aktif mengajar.

3 Tidak akan di alih tugaskan pada jabatan lain baik fungsional maupun struktural.

3 Menyusun daftar urut guru yang memenuhi persyaratan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Daftar urut guru dibuat per jenis dan jenjang pendidikan ( TK, SD, SMP, SMA, SMK ).

b. Daftar guru PNS di buat dengan urutan prioritas. c. Daftar guru bukan PNS di buat dengan urutan prioritas 4 Menetapkan guru peserta sertifikasi sesuai kuota

Kuota peserta sertifikasi ditetapkan oleh LPMP dan setiap tahun berubah-ubah. Pada tahun 2008 kuota peserta sertifikasi diklaten sebanyak 1204, dengan rincian sebagai berikut:

TK SD SMP SMA SMK

PNS 324 472 182 81

Non-PNS 4 2 62 33 44

Jumlah 4 326 534 215 125 1204

(48)

34

Cara menetapkan peserta sertifikasi sesuai kuota adalah sebagai berikut:

a. Guru berprestasi peringkat 1 tingkat provinsi, peringkat 1, 2, dan 3 tingkat nasional dan guru yang memperoleh penghargaan tingkat internasional diprioritaskan menjadi peserta,

b. Sisa kuota per jenis dan jenjang pendidikan ditetapkan berdasarkan urutan priorita penetapan peserta,

Contoh penetapan peserta sertifikasi guru SD di kabupaten

Klaten (PNS) tahun 2008:

Kuota sertifikasi guru SD (PNS) di kabupaten Klaten = 324 guru SD berprestasi tingkat provinsi = 0

Urutan langkah penetapan adalah sebagai berikut :

a. Tidak ada guru berprestasi, sehingga semua peserta sertifikasi ditetapkan dari daftar urut guru.

b. Berdasarkan daftar urut guru SD ( PNS ) kabupaten Klaten ditetapkan 261 guru peserta yang diambil dari nomor urut 1 sampai dengan 261.

Berdasarkan data peserta tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten menerbitkan Surat Keputusan Guru peserta sertifikasi beserta lampiran daftar nama peserta sertifikasi guru (Lampiran 1).

Surat keputusan Guru peserta sertifikasi yang sudah ditandatangani kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten tersebut beserta lampirannya kemudian di kirim ke:

1. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah

2. LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) jawa tengah direktorat profesi pendidik, up.subdit program, komplek depdiknas c) Menetapkan nomor peserta sertifikasi guru di wilayah Kabupaten Klaten

(49)

35

2. digit 2, 3 dan 4 diisi dengan kode provinsi. 3. digit 5 dan 6 diisi dengan kode kabupaten.

4. digit 7, 8, dan 9 diisi dengan kode bidang studi yang disertifikasi. 5. digit 10 diisi dengan kode peserta sertifikasi.

6. digit 11, 12, 13 dan 14 diisi dengan nomor urut peserta yang diberikan LPMP.

Tata cara pemberian nomor peserta sertifikasi dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.1: Tata cara pemberian nomor peserta sertifikasi

d) Menerima dokumen dari ditjen PMPTK atau Dinas Pendidikan Provinsi sebagai berikut:

1 Pedoman sertifikasi guru dalam jabatan tahun 2008 terdiri dari : Buku 1 : Pedoman Penetapan Peserta.

Buku 2 : Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Melalui Penilaian Portofolio.

Buku 3 : Panduan Penyusunan Portofolio.

Buku 4 : Pedoman Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Melalui Penilaian Portofolio Untuk Guru. Buku 5 : Rambu-Rambu Pelaksanaan Pendidikan Dan

(50)

36

Buku 6 : Pedoman Penyelenggaraan Program Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Melalui Jalur Pendidikan.

Buku 7 : Rambu-Rambu Penyusunan Kurikulum Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Melalui Pendidikan.

2 Fomat A1 (Lampiran 2) dan Format A2 (Lampiran 3) untuk sejumlah peserta.

3 Jadwal pelaksanaan sertifikasi guru.

e) Mengkomunikasikan pedoman sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio untuk guru (buku 4), dan panduan penyusunan portofolio (buku 3) sejumlah peserta sertifikasi guru yang ada di wilayah Kabupaten Klaten.

f) Mendistribusikan nomor peserta, Panduan penyusunan portofolio (buku 3), pedoman sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio untuk guru (buku 4), Format A1 dan Format A2 kapada guru yang masuk kuota.

g) Melakukan sosialisasi kepada guru di wilayah kabupaten klaten.

Sosialisasi sertifikasi dilaksanakan setelah penetapan peserta sertifikasi. Hal ini dimaksudkan untuk pemfokusan sosialisasi pada peserta sertifikasi di tahun 2008, sekaligus untuk penghematan biaya dalam sosialisasi sertifikasi.

Dalam sosialisasi sertifikasi, meteri yang disosialisasikan mencakup :

1 Prosedur dan tata cara pendaftaran,

2 Prosedur dan tata cara sertifikasi guru dalam jabatan,

3 Peranan lembaga-lembaga terkait (dinas pendidikan provinsi, dinas pendidikan kabupaten klaten, LPTK penyelenggara, LPMP)

4 Syarat mengikuti sertifikasi,

(51)

37

6 Jadwal penyerahan dokumen portofolio.

Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten melakukan sosialisasi sertifikasi dengan beberapa cara, yaitu:

a. Mengumpulkan calon peserta sertifikasi yang kemudian di berikan penjelasan mengenai pentingnya sertifikasi, prosedur sertifikasi dan hal-hal yang berkaitan dengan sertifikasi.

b. Membuka kesempatan bagi calon peserta sertifikasi untuk berkonsultasi mengenai sertifikasi.

Dalam sosialisasi sertifikasi, peserta sertifikasi diwajibkan membayar uang pendaftaran sebesar Rp 200.000,00 untuk mengganti biaya operasional dalam penyelenggaraan sertifikasi, misalnya untuk mengganti biaya fotokopi buku-buku pedoman sertifikasi, biaya untuk sosialisasi, dan lain-lain.

h) Menugaskan kepala sekolah untuk memverifikasi kebenaran dan keabsahan dokumen-dokumen yang diserahkan oleh guru. Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten berhak memberikan sangsi kepada kepala sekolah yang tidak melaksanakan tugas dengan baik.

i) Menugaskan pengawas untuk melakukan penilaian pelaksanaan pembelajaran dan kompetensi kepribadian dan sosial (penilaian atasan) secara objektif. Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten berhak memberikan sangsi kepada pangawas yang tidak melakukan tugas ini dengan baik. j) Mengecek kebenaran dokumen-dokumen dari guru

Dokumen-dokumen tersebut adalah sebagai berikut: a. Format A1 dan Format A2 yang telah diisi oleh guru b. Dokumen portofolio rangkap 2.

c. Pasfoto terbaru bewarna ukuran 3X4 sebanyak 4 lembar. Di bagian belakang setiap foto di tulis identitas peserta (nama dan nomor peserta)

(52)

38

l) Membuat rekapitulasi peserta sertifikasi guru menggunakan format B1 (Rekap Peserta Sertifikasi Kabupaten Klaten) (Lampiran 4). dokumen dibuat dalam bentuk hardcopy dan softcopy excel.

m) Menyerahkan kepada LPMP dokumen-dokumen sebagai berikut:

1 Format A1 yang telah diisi oleh peserta sertifikasi disertai dengan rekapitulasinya (Format B1 pada Lampiran 4 yang telah diisi ) dalam bentuk hardcopy dan softcopy excel.

2 Format A2 yang telah diisi oleh peserta sertifikasi disertai rekapitulasinya (Format B1 pada Lampiran 4 yang telah diisi). Penyerahan dokumen tersebut disertai dengan Berita Acara Serah Terima Berkas Sertifikasi Guru (BA-PF: 1) pada Lampiran 5. n) Menghimpun dokumen portofolio yang telah disusun oleh peserta

sertifikasi guru (dua rangkap untuk setiap guru secara tidak terpisah). o) Merekap peserta yang menyerahkan dokumen portofolio dengan Format

B1 pada Lampiran 4.

p) Menyerahkan dokumen-dokumen kepada rayon LPTK sebagai berikut: 1 Portofolio, masing-masing peserta rangkap dua

2 Rekapitulasi peserta berdasarkan nomor peserta ( Format B1 pada Lampiran 4 yang telah diisi).

3 Pas photo terbaru peserta, bewarna, ukuran 3X4 cm, sebanyak 4 lembar. Di bagian belakang setiap pas photo dituliskan identitas peserta (nama dan nomor peserta).

Penyerahan dokumen tersebut disertai dengan berita acara serah terima dokumen portofolio (BA-PF: 2 pada Lampiran 6)

q) Menyerahkan rekapitulasi peserta sertifikasi guru (Format B1 pada Lampiran 4) yang telah diisi ke dinas pendidikan provinsi. Penyerahan disertai dengan Berita Acara Serah Terima Dokumen (BA-PF: 1A di Lampiran 7).

(53)

39

sertifikasi (pada Lampiran 8 yang telah diisi LPTK penyelenggara). Berikut ini jumlah guru kabupaten klaten yang lulus penilaian portofolio:

Lulus Portofolio PLPG Diskualifikasi

TK 2 2 1

Tabel 4.4: Jumlah peserta lulus portofolio s) Menindaklanjuti hasil portofolio sebagai berikut:

1 Meneruskan pengumuman hasil sertifikasi guru kepada peserta sertifikasi.

2 Meminta peserta sertifikasi yang lulus menunggu pengumuman lebih lanjut untuk memperoleh sertifikat pendidik dan nomor registrasi dari depdiknas.

3 Menyerahkan sertifikat pendidik kepada peserta yang lulus melalui sekolah tempat peserta bertugas.

4 Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan peserta yang harus melakukan kegiatan-kegiatan untuk melengkapi dokumen portofolio, selanjutnya diserahkan kembali ke rayon LPTK.

5 Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan peserta yang harus mengikuti PLPG.

PLPG diadakan dalam beberapa tahap. Untuk peserta yang tidak lulus PLPG diberikan kesempatan ujian ulang 2 kali. Berikut ini hasil penilaian PLPG kabupaten klaten tahun 2008:

Lulus Tidak lulus

Tahap 1 dan 2 94 180

Tahap 3 dan 4 29 257

(54)

40

Lulus Tidak lulus

Tahap 1 dan 2 138 42

Tahap 3 dan 4 49 208

Tabel 4.6: Hasil PLPG mengulang 2 kabupaten klaten

Untuk yang tidak lulus PLPG sejumlah 250 orang tersebut disuruh untuk mengikuti sertifikasi tahun berikutnya.

t) Mengambil bendel pertama dokumen portofolio yang memuat bukti fisik asli untuk komponen 2 dan 8, minimal setelah 2 minggu dari pengumuman kelulusan.

2. Mengendalikan kualitas penyelenggaraan sertifikasi guru sesuai dengan pedoman dan kewenangan Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

Dalam mengendalikan kualitas penyelenggaraan sertifikasi guru, Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten menyarankan para guru agar memenuhi syarat peserta sertifikasi.

3. Memproses tunjangan bagi guru yang telah lulus sertifikasi.

Memberikan tunjangan profesi kepada para guru yang telah lulus sertifikasi sebesar satu kali gaji pokok. Bagi guru lulus uji sertifikasi menunjuk surat kepala dinas pendidikan jawa tengah bahwa pembayaran melalui Bank Jateng.

Bagi yang belum mempunyai rekening Bank Jateng disuruh membuka rekening Bank Jateng.

(55)

41

Gambar 4.2 : Prosedur kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Menbentuk Panitia

Sertifikasi

Mengikuti sosialisasi serifikasi guru dari PMPTK

Menetapkan dan menyerahkan data peserta sertifikasi ke Dinas Pendidikan Provinsi

Melaksanakan sosialisasi sertifikasi guru

Mengumpulkan berkas portofolio dari guru

Menerima informasi LPTK pelaksana

Menyerahkan berkas portofolio ke LPTK

(56)

42

B. Faktor Penghambat Dinas pendidikan Kabupaten Klaten Dalam Pelaksanaan Sertifikasi Guru Melalui Penilaian Portofolio Tahun 2008

Pelaksanaan sertifikasi guru oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten tidak lepas dari hambatan dalam memberikan pelayanan bagi peserta sertifikasi guru. Dari hasi wawancara salah satu panitia sertifikasi, Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten mengalami beberapa hambatan antara lain:

1. Dana

Kurangnya dana dari Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten yang dialokasikan untuk penyelenggaraan sertifikasi guru. Dalam penyelenggaraan sertifikasi guru di Kabupaten Klaten, dana diperoleh dari uang pendaftaran guru peserta sertifikasi, akan tetapi dana tersebut diperoleh pada saat sosialisasi sertifikasi. Oleh karena itu, untuk menyelenggarakan sertifikasi, Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten menggunakan dana dari Dinas itu sendiri yang kemudian akan diganti setelah pembayaran uang pendaftaran dari guru peserta sertifikasi

2. Sumber daya manunia

Penyelenggaraan sertifikasi guru 2007 oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten memerlukan sumber daya manusia untuk melaksanakan operasionalisasi program di lapangan, baik untuk melaksanakan sosialisasi, pemberkasan, dan berbagai aktivitas dalam menyampaikan informasi dan berbagai arsip dari pusat kepada guru dan sebaliknya, juga pada berbagai pihak yang terkait dalam pelaksanaan program ini. Panitia sertifikasi guru di Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten hanya teriri dari 5 orang, sehingga dalam mengurusi masalah tersebut terasa berat.

3. Tingkat Pemahaman yang berbeda-beda antar peserta sertifikasi

(57)

43

dipengaruhi oleh minimnya upaya sosialisasi yang diselenggarakan dengan alasan tidak tersedianya dana bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten untuk menyelenggarakan sosialisasi sehingga dalam pelaksanaannya terpaksa dipadatkan untuk memenuhi seluruh tujuan sosialisasi.

“..kan tingkat pemehaman seseorang itu berbeda-beda, jadi dalam sosialisasi sertifikasi ada yang paham ada yang enggak.” (wawancara dengan Bapak Tugiman, S.Sos, 18 Februari 2010)

C. Langkah-Langkah Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten Mengatasi Hambatan Dalam Pelaksanaan Sertifikasi Guru Melalui Portofolio Tahun

2008

Memang tidak dapat dipungkiri dalam pelaksanaan sertifikasi guru terdapat beberapa hambatan yang menyebabkan kurang optimalnya kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten namun adanya berbagai hambatan seharusnya dapat diminimalisir dengan mengoptimalkan daya dukung dan kemampuan yang telah dimiliki, seperti:

1 Mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang telah ada

Upaya dalam mengantisipasi keterbatasan yang ada dalam menyelenggarakan sertifikasi guru dalam hal keterbatasan dana yang berakibat pada minimnya fasilitas dan sarana prasarana untuk operasionalisasi ditangani dengan penggunaan sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

2 Memelihara hubungan baik antara guru dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten

(58)

44

Pendidikan Kabupaten Klaten cukup penting sebagai mediator program dan kerjasama guru semakin memperlancar jalannya sertifikasi. Peran aktif para guru dalam mencari informasi seputar sertifikasi guru sangat membantu memperlancar pelaksanaan sertifikasi guru karena penyampaian informasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten hanya dilakukan melalui sosialisasi yang dibatasi waktu dan penyelenggaraannya. Maka untuk mengatasi hal tersebut para guru datang langsung ke Dinas untuk mencari informasi tentang sertifikasi guru.

3 Media komunikasi

Gambar

Gambar 2.1:  Alur sertifikasi bagi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio
Gambar 2.2 Model Analisis Interaktif
Gambar 3.1: Bagan organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten
Tabel 4.2: Tabel contoh penyusunan daftar urut guru NON-PNS untuk SMP berdasarkan prioritas
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian;

18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan, komponen portofolio meliputi: (1) kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:(1) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap komponen penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari guru yang

18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan, komponen portofolio meliputi: (1) kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4)

Hal : Pengumuman nama-nama Peserta Kategori LULUS dan DISKUALIFIKASI Hasil Penilaian Portofolio kuota 2008.... SDN

Hal : Pengumuman nama-nama Peserta Kategori LULUS dan DISKUALIFIKASI Hasil Penilaian Portofolio kuota 2008.... SDN

Hal : Pengumuman nama-nama Peserta Kategori LULUS dan DISKUALIFIKASI Hasil Penilaian Portofolio kuota 2008... Pacitan