• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan prestasi belajar."

Copied!
145
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGANBANTARABMOTIVASIBBELAJARBDANBPERSEPSIBSISWAB TENTANGBKOMPETENSIBGURUBDENGANBPRESTASIBBELAJAR

Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman

Vinsensia Candra Hary Murti Universitas Sanata Dharma

Yoeyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk meneetahui: (1) hubunean antara motivasi belajar denean prestasi belajar siswa, (2) hubunean antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa, dan (3) hubunean antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru secara bersama – sama denean prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2009.

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK YPKK 1 Sleman sedanekan sampel penelitian adalah siswa kelas XII jurusan Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman. Teknik peneumpulan data yane dieunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data meneeunakan korelasi product moment dan korelasi linear eanda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubunean positif dan sienifikan antara motivasi belajar denean prestasi belajar siswa (thitune = 2,150 > ttabel = 1,976); (2). ada hubunean yane positif dan sienifikan antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa (thitune = 2,010 > ttabel = 1,976); (3) ada hubunean yane positif dan sienifikan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru secara bersama – sama denean prestasi belajar siswa (Fhitune = 5,115> Ftabel = 3,059).

(2)

ABSTRACT

THEBRELATIONSHIPBBETWEENBLEARNINGBMOTIVATIONBANDB STUDENT’SBPERCEPTIONBTOWARDSBTEACHERSBCOMPETENCEB

ANDBSTUDENT’SBLEARNINGBACHIEVEMENT

A Case Study on the Twelfth Class of SMK YPKK 1 Sleman

Vinsensia Candra Hary Murti Sanata Dharma University

Yoeyakarta 2009

The purposes of this research are to know the relationship between: (1) learnine motivation and students learnine achievement; (2) students perception towards teacher competence and students learnine achievement, and; (3) learnine motivation and students perception towards teachers competence and students learnine achievement. This research was conducted from September until Oktober 2009.

The research is a case study research. The population in this research was all of the students at YPKK Vocational Hieh School. The samples in this research were twelfth class of YPKK Vocational Hieh School. The techniques of collectine data were: questionnaire and documentation. The data analysis techniques were product moment correlation and double linear correlation.

The result of the research shows that: (1) the relationship between learnine motivation and students learnine achievement is positive and sienificant (tcount = 2,150 > ttable = 1,976); (2) the relationship between students perception towards teacher competence and students learnine achievement is positive and sienificant (tcount = 2,010 > ttable = 1,976); (3) the relationship between learnine motivation and students perception towards teachers competence and students learnine achievement is positive and sienificant (Fcount = 5,115 > Ftable = 3,059).

(3)

HUBUNGANBANTARABMOTIVASIBBELAJARBDANBPERSEPSIB SISWABTENTANGBKOMPETENSIBGURUBDENGANBPRESTASIB

BELAJARBSISWA

StudiBKasusBDiBSMKBYPKKB1BSleman

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Proeram Studi Pendidikan Akuntansi

DisusunBOlehB:

VINSENSIABCANDRABHARYBMURTI

NIMB:BD51334D38

PROGRAMBSTUDIBPENDIDIKANBAKUNTANSI JURUSANBPENDIDIKANBILMUBPENGETAHUANBSOSIAL

FAKULTASBKEGURUANBDANBILMUBPENDIDIKAN UNIVERSITASBSANATABDHARMAB

YOGYAKARTA 2DD9

(4)
(5)
(6)

MOTTO

Sekali kakimu melangkah, maka teruslah berjalan

dan jangan berpikir untuk berhenti

“Yakinlah pada dirimu sendiri bahwa kamu bisa

menyelesaikannya”

“Masa depan harus dipikirkan, direncanakan, dan dipersiapkan

sebaik-baiknya tetapi jangan sukali-kali khawatir akan hari esok”

(Dele Carnegie)

Karya kecil ini kupersembackan kepada:

Keluargaku dan semua yang mendukungku

serta semua orang yang membutuckan

(7)
(8)
(9)

ABSTRAK

HUBUNGANBANTARABMOTIVASIBBELAJARBDANBPERSEPSIBSISWAB TENTANGBKOMPETENSIBGURUBDENGANBPRESTASIBBELAJAR

Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman

Vinsensia Candra Hary Murti Universitas Sanata Dharma

Yoeyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk meneetahui: (1) hubunean antara motivasi belajar denean prestasi belajar siswa, (2) hubunean antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa, dan (3) hubunean antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru secara bersama – sama denean prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2009.

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK YPKK 1 Sleman sedanekan sampel penelitian adalah siswa kelas XII jurusan Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman. Teknik peneumpulan data yane dieunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data

meneeunakan korelasi product moment dan korelasi linear eanda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubunean positif dan sienifikan antara motivasi belajar denean prestasi belajar siswa (thitune = 2,150 > ttabel = 1,976); (2). ada hubunean yane positif dan sienifikan antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa (thitune = 2,010 > ttabel = 1,976); (3) ada hubunean yane positif dan sienifikan antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru secara bersama – sama denean prestasi belajar siswa (Fhitune = 5,115> Ftabel = 3,059).

(10)

ABSTRACT

THEBRELATIONSHIPBBETWEENBLEARNINGBMOTIVATIONBANDB STUDENT’SBPERCEPTIONBTOWARDSBTEACHERSBCOMPETENCEB

ANDBSTUDENT’SBLEARNINGBACHIEVEMENT

A Case Study on the Twelfth Class of SMK YPKK 1 Sleman

Vinsensia Candra Hary Murti Sanata Dharma University

Yoeyakarta 2009

The purposes of this research are to know the relationship between: (1) learnine motivation and students learnine achievement; (2) students perception towards teacher competence and students learnine achievement, and; (3) learnine motivation and students perception towards teachers competence and students learnine achievement. This research was conducted from September until Oktober 2009.

The research is a case study research. The population in this research was all of the students at YPKK Vocational Hieh School. The samples in this research were twelfth class of YPKK Vocational Hieh School. The techniques of collectine data were: questionnaire and documentation. The data analysis techniques were product moment correlation and double linear correlation.

The result of the research shows that: (1) the relationship between learnine motivation and students learnine achievement is positive and sienificant (tcount = 2,150 > ttable = 1,976); (2) the relationship between students perception towards teacher competence and students learnine achievement is positive and sienificant (tcount = 2,010 > ttable = 1,976); (3) the relationship between learnine motivation and students perception towards teachers competence and students learnine achievement is positive and sienificant (Fcount = 5,115 > Ftable = 3,059).

(11)

KATABPENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yane Maha Kuasa dan

Maha Kasih atas seeala limpahan rahmat-Nya sehineea penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Hubunean Antara Motivasi

Belajar Dan Persepsi Siswa Tentane Kompetensi Guru Denean Prestasi Belajar

Siswa”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh eelar Sarjana Pendidikan Proeram Studi Pendidikan Akuntansi.

Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbaeai

pihak yane telah berkenan membimbine, membantu, dan memotivasi penulis.

Untuk itu dalam kesempatan ini penulis inein menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keeuruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yoeyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Peneetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yoeyakarta.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Proeram Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yoeyakarta

4. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku dosen pembimbine yane

denean penuh peneertian dan ketulusan hati memberikan bimbinean, kritik,

saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu B. Indah Nueraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku dosen peneuji yane telah

memberikan masukan, bimbinean dan saran dalam merevisi skripsi ini.

(12)

6. Bapak FX. Muhadi, M. Pd. selaku dosen peneuji yane telah memberikan

masukan, bimbinean dan saran dalam merevisi skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen serta staff sekretariat Pendidikan Akuntansi : Mbak Aris

dan Bapak Wawiek atas bantuan dalam meneurusi kepentinean-kepentinean

mahasiswa.

8. Seluruh keluarea besar SMK YPKK 1 Sleman yane telah memberikan

kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

9. Kedua orane tuaku, Bapak St. Suryanto dan Ibu MM. Wanti tercinta atas

seeala doa, kasih sayane, perhatian, kesempatan dan semaneat yane diberikan

denean tulus selama ini.

10.Kakakku V. Ari Widyaninetyas (terima kasih buat bantuan isi tinta printer)

dan adikku Valentinus Krisna Prehantoro terima kasih buat doa dan

dukuneannya.

11.Saudara kembarku Vinsensius Prita Iswandaru, terima kasih untuk doa,

dukunean, dan tempat berbaei apapun. (ayo gek dirampungke skripsine)

12. Kus Ari Aeune Prastowo ”Mr. Embot”, terima kasih untuk doa, dukunean,

perhatian, kasih sayane dan cinta selama ini. Serta untuk mimpi dan harapan

yane selalu ada untuk ”kita”.(cepat lulus ya, aku tuneeu di kota itu!).

13. Sahabat-sahabatku: Lusia Rini Hapsari ”Tithe”, Paula Novita

Kusumaninerum, Lusia Leni Cahyati, Natalia Niken Krisnawati, Kurnia

Widiastuti. Terima kasih teman untuk seeala sesuatu yane terjadi baik suka

maupun duka selama kuliah ini. Cicilia Era K, Maria Dwi Riwayati (makasih

ya bu atas jawabannya), Lucia Rahayu DH (untuk saran dan semuanya, ayo

(13)
(14)

DAFTARBISI

HALAMAN JUDULB... i

HALAMANBPERSETUJUANBPEMBIMBINGBB... ii

HALAMANBPENGESAHAN... iii

HALAMANBMOTTOBDANBPERSEMBAHANB...iv

PERNYATAANBKEASLIANBKARYAB... v

ABSTRAKB... vi

ABSTRACTB... vii

KATABPENGANTARB... viii

DAFTARBISIB...xi

DAFTARBTABELB...xiii

DAFTARBLAMPIRANB... xiv

BABBI PENDAHULUAN A. Latar Belakane ...1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BABBIIBKAJIANBPUSTAKAB A. Tinjauan Pustaka 1. Belajar ...6

2. Prestasi Belajar ... 7

3. Motivasi Belajar ... 9

4. Persepsi ... 10

5. Kompetensi Guru ...12

6. Keraneka Teoritik ...18

B. Model Penelitian ...21

C. Hipotesis ... 22

(15)

BABBIIIBMETODEBPENELITIANBB

A. Jenis Penelitian ... 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...23

C. Subjek dan Objek Penelitian ...23

D. Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel ...24

E. Variabel dan Peneukuran variable Penelitian ...25

F. Teknik Peneumpulan data ... 29

G. Teknik Peneujian Instrumen ...30

H. Teknik Analisis Deskriptif ...35

I. Teknik Analisis Data ... 35

BABBIVBGAMBARANBUMUM A. Sejarah SMK YPKK I Sleman ... 41

B. Visi dan Misi SMK YPKK I Sleman ...42

C. Oreanisasi Sekolah SMK YPKK I Sleman ... 43

D. Kondisi Fisik dan Linekunean Sekolah SMK YPKK I Sleman ...44

E. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ... 46

F. Usaha Penempatan Lulusan ...46

G. Siswa SMK YPKK I Sleman ...46

H. Guru dan Karyawan SMK YPKK I Sleman ... 48

BABBVBANALISISBDATABDANBPEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 51

B. Peneujian Prasyarat Analisis ... 54

C. Peneujian Hipotesis ... 55

D. Pembahasan ... 61

BABBVIBKESIMPULAN,BKETERBATASANBDANBSARANB A. Kesimpulan ... 66

B. Keterbatasan Penelitian ... 67

C. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 69

LAMPIRAN

(16)

DAFTARBTABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Persepsi Siswa tentane Kompetensi euru

Tabel 3.3 Hasil Peneukuran Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar

Tabel 3.4 Hasil Peneukuran Uji Validitas Variabel Persepsi siswa tentane

kompetensi euru

Tabel 3.5 Tinekat keterhandalan variabel penelitian

Tabel 3.6 Ranekuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Tabel 3.7 Koefisien tinekat hubunean antar variable

Tabel 4.1 Ruanean

Tabel 4.2 Fasilitas Belajar

Tabel 4.3 Jumlah Siswa Proeram Keahlian : Rekayasa Peranekat Lunak

(RPL)

Tabel 4.4 Jumlah Siswa Proeram Keahlian : Akuntansi

Tabel 4.5 Daftar euru dan karyawan

Tabel 5.1 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa

Tabel 5.2 Deskripsi persepsi siswa tentane kompetensi euru

Tabel 5.3 Deskripsi Prestasi Belajar

Tabel 5.5 Tabel Uji Normalitas

Tabel 5.6 Ranekuman Hasil Uji Linieritas

(17)

DAFTARBLAMPIRAN

LAMPIRAN I KUESIONER

LAMPIRAN II DATA INDUK

LAMPIRAN III VALIDITAS DAN RELIABILITAS

LAMPIRAN IV NORMALITAS DAN LINEARITAS

LAMPIRAN V DAFTAR DISTRBUSI FREKUENSI

LAMPIRAN VI TABEL R, T, F

LAMPIRAN VII SURAT KETERANGAN PENELITIAN

(18)

BABBI

PENDAHULUAN

A. LatarBBelakang

Pendidikan merupakan kebutuhan yane pentine baei manusia.

Pembaneunan suatu neeara ditentukan oleh manusia yane ada di dalam

neeara tersebut. Dalam UU SISDIKNAS Tahun 2003 disebutkan bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran aear peserta didik secara aktif

meneembanekan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keaeamaan, peneendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yane diperlukan dirinya, masyarakat, banesa dan neeara.

Pendidikan diseleneearakan sebaeai suatu proses pembudayaan dan

pemberdayaan peserta didik yane berlanesune sepanjane hayat.

Pendidikan berlanesune dalam keluarea, sekolah dan masyarakat.

Pendidikan yane berlanesune dalam keluarea dan masyarakat disebut sebaeai

pendidikan informal, sedanekan pendidikan yane berlanesune di sekolah

serine disebut denean pendidikan formal. Sekolah dikatakan sebaei

pendidikan formal karena di sekolah terlaksana seranekaian keeiatan belajar

yane terencana dan teroreanisir termasuk keeiatan belajar dan meneajar.

Denean belajar anak memperoleh peneetahuan, pemahaman, keterampilan,

sikap, dan nilai yane meneantarnya ke tahap kedewasaan (Winkel, 2004:28).

(19)

Sekolah merupakan salah satu lembaea pendidikan yane mempunyai

tujuan mendidik anak aear meneerti, menehayati peran sosial dan ilmiah,

meneembanekan cara berfikir ilmiah dalam memahami linekunean fisik,

sosial, serta memecahkan masalah yane dihadapi. Di sekolah siswa

menealami proses belajar meneajar. Siswa diperkenalkan denean berbaeai

macam ilmu peneetahuan juea menealami kehidupan sosial bersama denean

teman dan euru. Tujuan utama dari proses belajar ini aear siswa bisa tumbuh

menjadi manusia sosial dan yane meneuasai ilmu peneetahuan. Ilmu

peneetahuan yane diberikan pada siswa disajikan dalam bentuk berbaeai

macam pelajaran. Setiap hari, siswa meneikuti pelajaran yane diasajikan euru.

Denean meneikuti pelajaran diharapkan siswa mampu meneuasai mata

pelajaran tersebut. Semaneat belajar yane tineei saneat diperlukan untuk

mencapai prestasi tineei dalam mata pelajaran tersebut.

Guru adalah penaneeune jawab keeiatan belajar meneajar di dalam

kelas, karena euru yane lanesune memberikan kemunekinan baei siswa aear

terjadi proses belajar meneajar yane efektif. Peranan euru dalam kelas tidak

dapat dieanti oleh media apapun. Dapat disimpulkan bahwa dalam proses

belajar meneajar kehadiran euru saneat pentine (Sudjana,1987:12).

Dewasa ini kompetensi euru menjadi salah satu alasan siswa

termotivasi. Siswa beraneeapan bahwa euru yane kompeten dapat

mempenearuhi tineei rendahnya motivasi siswa. Guru yane mempunyai

kompetensi tineei dalam meneajar dimunekinkan dapat memotivasi siswa

(20)

profesional euru merupakan salah satu kompetensi yane harus dimiliki euru.

Kompetensi euru yane lain adalah kompetensi pedaeoeik, kompetensi

personal, dan kompetensi sosial. Keempat kompetensi tidak dapat dipisahkan.

Guru yane kompeten akan lebih mampu meneelola kelasnya sehineea hasil

belajar siswa berada puncak yane optimal (Hamalik, 2002:36).

Dalam proses belajar meneajar euru sebaeai sumber daya memiliki

peranan yane pentine karena merupakan salah satu unsur penentu

keberhasilan siswa. Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja

ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan isi kurikulumnya akan tetapi

ditentukan atau bahkan sebaeian besar ditentukan oleh kompetensi euru yane

meneajar dan membimbine mereka (Hamalik, 2002:36).

Berdasarkan latar belakane di atas penulis meneanekat topik

Hubungan B antara B Motivasi B Belajar B dan B Persepsi B Siswa B TentangB

Kompetensi B Guru B dengan B Prestasi B Belajar B Siswa. BDalam penelitian ini,

penulis bermaksud menyelidiki prestasi belajar siswa di SMK 1 YPKK

Sleman. Hal ini menarik penulis untuk meneadakan penelitian sehubunean

denean menurunnya prestasi belajar siswa di SMK 1 YPKK Sleman.

B. PerumusanBMasalah

1. Apakah ada hubunean yane positif dan sienifikan antara motivasi belajar

siswa denean prestasi belajar siswa?

2. Apakah ada hubunean yane positif dan sienifikan antara persepsi siswa

(21)

3. Apakah ada hubunean yane positif dan sienifikan antara motivasi belajar

dan persepsi siswa tentane kompetensi euru secara bersama-sama denean

prestasi belajar siswa?

C. BatasanBMasalah

Prestasi belajar siswa dipenearuhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal yane mempenearuhi prestasi belajar

antara lain inteleeensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi

siswa serta keteraturan dan kedisiplinan. Faktor eksternal terdiri dari faktor

linekunean sosial dan faktor linekunean non sosial. Faktor linekunean sosial

meliputi linekunean sekolah seperti euru, staf administrasi dan teman-teman

sekelas. Linekunean sosial siswa yane meliputi masyarakat, tetaneea dan

teman-teman sepermainan. Sedanekan faktor non sosial misalnya eedune

sekolah dan letaknya, rumah tempat tineeal dan letaknya, alat-alat belajar,

keadaan cuaca dan waktu belajar yane dieunakan siswa. Indikasi prestasi

belajar siswa diukur dari nilai raport siswa.

Dalam penelitian ini, penulis hanya meneanalisis satu unsur dari

masine-masine faktor yaitu motivasi belajar untuk faktor internal dan

kompetensi euru untuk faktor eksternal. Kompetensi euru disini dipandane

dari sudut siswa, maka salah satu variabel penelitiannya adalah persepsi siswa

tentane kompetensi euru. Kompetensi yane dimaksud disini adalah

(22)

dan dosen yane meliputi kompetensi pedaeoeik, kompetensi personal,

kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

D. TujuanBPenelitian

1. Untuk meneetahui hubunean antara motivasi belajar siswa denean prestasi

belajar siswa.

2. Untuk meneetahui hubunean antara persepsi siswa tentane kompetensi

euru denean prestasi belajar siswa.

3. Untuk meneetahui hubunean antara motivasi belajar dan persepsi siswa

tentane kompetensi euru secara bersama-sama denean prestasi belajar

siswa.

E. ManfaatBPenelitian

a. Baei Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan memberi masukan dan pertimbanean dalam

perbaikan tenaea peneajar.

b. Baei Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada euru untuk

meninekatkan kompetensi.

c. Baei Penulis

Hasil penelitian ini menjadi bekal dan batu tumpuan untuk masuk dalam

(23)

BABBII

KAJIANBPUSTAKA

A. TinjauanBPustaka

1. Belajar

Belajar dapat diartikan secara luas maupun sempit. Dalam

arti luas belajar adalah suatu proses usaha yane dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tinekah laku secara keseluruhan, sebaeai

hasil penealaman individu itu sendiri dalam interaksi denean

linekuneannya (Slameto, 1988:2). Menurut Hileard dalam buku Theories

of Learning :

Learning is the process by which an activity organites or is changed through reacting to an ecountered situation, provided that the characteristics of the change in activity cannot be explained on the basis of native response tendencies, maturation, or temporary states of the organism e.q. fatique, drugs, etc.

Selanjutnya Muhibbin Syah (1995:91), meneemukakan

bahwa belajar merupakan seluruh tinekah laku individu yane relatif

menetap sebaeai hasil penealaman dan interaksi denean linekunean yane

melibatkan koenitif. Relevan denean pendapat tersebut, Imron (1996:3)

meneemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tinekah laku dalam

diri seseorane yane relatif menetap sebaeai hasil dari penealaman.

Sedanekan menurut Roestiyah ( 1982:149) belajar itu adalah suatu proses

di mana euru terutama melihat apa yane terjadi selama siswa menjalani

penealaman edukatif, untuk mencapai sesuatu tujuan.

(24)

Menurut Ratna Wilis Dahar (1988: 25-26), belajar

didefinisikan sebaeai perubahan perilaku yane diakibatkan oleh

penealaman. Depdiknas (2003) mendefinisikan belajar sebaeai proses

membaneun makna/pemahaman terhadap informasi dan/atau penealaman.

Proses membaneun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau

bersama orane lain. Proses itu disarine denean persepsi, pikiran

(peneetahuan awal), dan perasaan siswa.

Dari pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa belajar

dalam arti luas adalah suatu proses usaha yane dilakukan individu untuk

memperoleh perubahan tinekah laku yane relatif menetap sebaeai hasil

penealaman dan interaksi dalam linekunean. Sedanekan belajar dalam arti

sempit yaitu suatu usaha untuk meneuasai materi ilmu peneetahuan yane

diperoleh dari euru.

2. PrestasiBBelajar

Prestasi belajar menurut Sunaryo (1983 : 10) adalah hasil

perubahan kemampuan yane meliputi kemampuan koenitif, afektif, dan

psikomotorik. Proses belajar yane dialami oleh murid menehasilkan

perubahan-perubahan dalam bidane peneetahuan dan pemahaman, dalam

bidane keterampilan dan dalam bidane nilai dan sikap. Adanya perubahan

itu tampak dalam prestasi belajar yane dihasilkan oleh siswa terhadap

tueas yane diberikan oleh euru (Winkel, 1986 : 102). Perubahan itu

(25)

dapat disaksikan dari luar, tanpa orane itu melakukan suatu yane

menampakkan kemampuan yane telah diperoleh melalui belajar. Hasil

belajar akan tampak dalam prestasi (Winkel, 2004:58). Jadi prestasi

belajar merupakan suatu kemampuan yane dimiliki seseorane yane

merupakan hasil dari proses yane dilakukan. Prestasi belajar diukur

melalui alat ukur yaitu suatu tes.

Faktor-faktor yane mempenearuhi prestasi belajar terdiri dari fakor

intern dan faktor ektern (Roestiyah , 1982:159) yaitu:

a. Faktor internal

Faktor yane timbul dari dalam anak itu sendiri, seperti kesehatan, rasa

aman, kemampuan, minat, dll. Faktor ini berwujud sebaeai kebutuhan

dari anak. Menurut Dimiyati dan Mujino (1999: 235-253) faktor

intern meliputi a). faktor psikoloeis yaitu fakor-faktor yane

berhubunean denean kejiwaan mental dan berpikir. b). faktor bioloeis

yaitu faktor yane berhubunean denean keadaan fisik seperti

penelihatan dan pendenearan.

b. Faktor eksternal

Faktor yane datane dari luar diri si anak. misalnya kebersihan rumah,

dan linekunean belajar seperti linekunean sekolah, linekunean

(26)

3. MotivasiBBelajar

Menurut Winkel (1987 : 93), motivasi belajar adalah keseluruhan

daya peneeerak psikis di dalam diri siswa yane menimbulkan keeiatan

belajar, menjamin kelanesunean belajar dan memberikan arah pada

keeiatan belajar itu demi meneeapai tujuan tertentu.

Motivation is usually defined as something that energizes and

directs behavior (Woolfolk Anita, 1990:302). Motivasi adalah keadaan

psikoloeis dan fisioloei dalam diri pribadi seseorane yane mendorone

individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai

tujuan tertentu.

Menurut Heinz Kock (1982 :71), motivasi dibedakan menjadi :

a. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah doronean untuk mencapai tujuan-tujuan

yane terletak di luar perbuatan belajar, misalnya siswa belajar untuk

menyenanekan orane tua dan memperoleh hadiah.

b. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah doronean untuk mencapai tujuan yane

terletak di dalam perbuatan belajar, misalnya siswa belajar aear dapat

(27)

Menurut Ali Imron (1996:100-104), unsur yane mempenearuhi

motivasi belajar yaitu:

a. Cita-cita atau apresiasi belajar

Setiap manusia memiliki cita-cita atau prestasi tertentu dalam

hidupnya yane dikejar dan diperjuanekan. Oleh karena itu, cita-cita

saneatlah mempenearuhi motivasi belajar.

b. Kemampuan belajar

Kemampuan belajar setiap orane berbeda-beda, sehineea motivasi

yane dimilikinya berbeda-beda juea.

c. Kondisi pembelajar

Kondisi ini dibedakan menjadi dua yaitu kondisi fisik dan psikoloeis.

kedua kondisi ini akan berpenearuh satu sama lain.

d. Kondisi linekunean belajar

Linekunean belajar meliputi linekunean fisik dan sosial. Linekunean

fisik adalah tempat dimana pembelajar sedanekan linekunean sosial

adalah linekunean seseorane dalam kaitannya denean orane lain.

4. Persepsi

Persepsi adalah peneamatan secara elobal, belum disertai

kesadaran, sedane subyek dan obyeknya belum terbedakan satu dari yane

lainnya (Kartini Kartono, 1980 : 77). Dalam kamus besar Bahasa

Indonesia, arti persepsi adalah :

(28)

− Proses seseorane meneetahui beberapa hal melalui panca inderanya.

Persepsi pada dasarnya adalah proses koenitif yane dialami oleh

setiap orane di dalam memahami informasi tentane linekuneannya, baik

melalui penelihatan, pendenearan, penehayatan, perasaan, dan penciuman.

Jadi persepsi merupakan penafsiran yane unik terhadap situasi, dan

bukannya pencatatan yane benar terhadap situasi (Thoha, 2005:141).

Linda L. Davidoff (1988 : 232) meneemukakan persepsi adalah proses

yane meneoreanisir dan meneeabunekan data-data indera kita untuk

dikembanekan sedemikian rupa sehineea kita dapat menyadari sekeliline

kita termasuk sadar akan diri sendiri.

Dari definisi di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa persepsi

adalah suatu proses peneinderaan terhadap ranesanean dari obyek tertentu

sehineea kita dapat menilai dan memberi taneeapan terhadap obyek

tersebut.

Linda L. Davidoff (1988 : 234) menuliskan empat hal yane

mempenearuhi persepsi :

a. Kesadaran

Suasana hati seseorane akan mempenearuhi pandaneannya terhadap

sesuatu.

b. Ineatan

Orane cenderune membandine-bandinekan penelihatan, suara, dan

peneindraan lainnya denean ineatan-ineatan masa lalu yane mirip.

(29)

d. Bahasa

Menurut Thoha (2005 : 153) faktor-faktor yane mempenearuhi

persepsi antara lain:

a. Artibulasi

Artibulasi diartikan sebaeai suatu proses baeaimana seseorane mencari

kejelasan sebab-sebab dari perilaku orane lain. Seseorane tidak hanya

tertarik meneamati perilaku dalam oreanisasi saja, tetapi juea mencari

jawaban penyebab dari perilaku orane yane diamati.

b. Stereotype

Stereotype adalah suatu proses yane cenderune melihat orane lain

sebaeai suatu baeian dari kelas atau kateeori.

c. Hallo Effect

Hallo effect dieunakan untuk menilai seseorane berdasrkan atas salah

satu sifat yane diketahui oleh yane menilai. Misalnya kerajinan,

kecerdasan, penampilan, dan lain-lain. Satu sifat yane kebetulan dilihat

oleh penilai dan dapat menutupi sifat-sifat lainnya.

5. KompetensiBGuru

a. Peneertian Kompetensi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kompetensi diartikan

sebaeai wewenane, kekuasaan untuk menentukan suatu hal.

Wewenane dalam hal ini dikaitkan denean ruane linekup jabatan atau

(30)

Kompetensi merupakan suatu kemampuan yane dimiliki

seseorane setelah meneikuti latihan tertentu untuk jabatan tertentu

dalam waktu tertentu. Seorane euru harus mempunyai kemampuan

untuk meneembanekan potensi pribadi anak didik secara keseluruhan

maupun potensi perkembaneannya koenisi, sikap, tinekah laku

ataupun keterampilan anak didiknya.

Louise Moqvist (2003) meneemukakan bahwa ”competency

has been defined in the light of actual circumstances relating to the individual and work.” Sementara itu, dari Trainine Aeency sebaeaimana disampaikan Len Holmes (1992) menyebutkan bahwa :

“A competency is a description of something which a person who works in a given occupational area should be able to do. It is a description of an action, behavior or outcome which a person should be able to demonstrate.”

b. Peneertian Guru

Menurut UU RI No 2 Tahun 1989 Pasal 27 ayat 3 tenaea

peneajar merupakan tenaea pendidik yane khusus dianekat denean

tueas utama meneajar, yane pada jenjane pendidikan dasar dan

meneneah disebut euru dan pada jenjane pendidikan tineei disebut

dosen. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia euru adalah orane yane

pekerjaannya atau mata pencaharaiannya profesinya meneajar.

Selanjutnya DEPDIKBUD dalam pedoman pelaksanaan

kurikulum SMK euru adalah tenaea kependidikan di SMK yane dinilai

telah memiliki kompetensi yane dipersyaratkan, serta memiliki

kelayakan profesional untuk membimbine keeiatan belajar peserta

(31)

UU No 20 Tahun 2003, pendidik merupakan tenaea profesional

yane bertueas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,

menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbinean dan pelatihan,

serta melakukan penelitian dan peneabdian kepada masyarakat,

terutama baei pendidik pada pereuruan tineei.

Dari uraian di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa tenaea

pendidik merupakan tenaea profesional denean tueas utama meneajar

dan dinilai telah memiliki kompetensi yane dipersyaratkan serta

memiliki kelayakan untuk membimbine keeiatan belajar peserta didik

di sekolah.

c. Kompetensi Guru

Kompetensi euru merupakan kemampuan euru atau

peneuasaan peneetahuan, keterampilan, dan kemampuan menjalankan

tueas sebaeai peneajar dan pendidik. Sebaeai peneajar euru dituntut

untuk memiliki seperanekat peneetahuan dan keterampilan teknis

meneajar. Sedanekan euru sebaeai pendidik dituntut untuk

menanamkan nilai-nilai yane terkandune pada berbaeai peneetahuan

yane dibarenei denean contoh-contoh teladan dan tinekah laku

eurunya. Jadi tueas euru selain mentransfer ilmu peneetahuan kepada

siswa juea mendidik siswa untuk menjadi warea neeara yane baik dan

utuh.

Michael G. Fullan yane dikutip oleh Suyanto dan Djihad

(32)

on what teachers do and think...”. pendapat tersebut meneisyaratkan

bahwa perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan saneat

bereantune pada apa yane dilakukan dan dipikirkan oleh euru atau

denean kata lain bereantune pada peneuasaan kompetensi euru.

d. Jenis Kompetensi Guru

Tiea jenis kompetensi menurut Raka Joni seperti yane dikutip

oleh Suyanto dan Djihad Hisyam (2000), yaitu:

1) Kompetensi profesional; memiliki peneetahuan yane luas dari

bidane studi yane diajarkannya, memilih dan meneeunakan

berbaeai metode meneajar di dalam proses belajar meneajar yane

diseleneearakannya.

2) Kompetensi kemasyarakatan; mampu berkomunikasi baik denean

siswa, sesama euru, maupun masyarakat luas.

3) Kompetensi personal; yaitu memiliki kepribadian yane mantap dan

patut diteladani. Denean demikian, seorane euru akan mampu

menjadi seorane pemimpin yane menjalankan peran : ing ngarso

sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.

Sementara dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional,

pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi euru

sebaeaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No. 14

Tahun 2005 tentane Standar Nasional Pendidikan, yaitu :

1) Kompetensi pedaeoeik yaitu merupakan kemampuan dalam

(33)

atau landasan kependidikan; (b) pemahaman terhadap peserta

didik; (c) peneembanean kurikulum / silabus; (d) perancanean

pembelajaran; (e) pelaksanaan pembelajaran yane mendidik dan

dialoeis; (f) evaluasi hasil belajar; (e) peneembanean peserta didik

untuk meneaktualisasikan berbaeai potensi yane dimilikinya.

2) Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian

yane: (a) mantap; (b) stabil; (c) dewasa; (d) arif dan bijaksana; (e)

berwibawa; (f) berakhlak mulia; (e) menjadi teladan baei peserta

didik dan masyarakat; (h) meneevaluasi kinerja sendiri; dan (i)

meneembanekan diri secara berkelanjutan.

3) Kompetensi sosial yaitu merupakan kemampuan pendidik sebaeai

baeian dari masyarakat untuk : (a) berkomunikasi lisan dan tulisan;

(b) meneeunakan teknoloei komunikasi dan informasi secara

funesional; (c) bereaul secara efektif denean peserta didik, sesama

pendidik, tenaea kependidikan, oranetua/wali peserta didik; dan (d)

bereaul secara santun denean masyarakat sekitar.

4) Kompetensi profesional merupakan kemampuan peneuasaan

materi pembelajaran secara luas dan mendalam meliputi: (a)

konsep, struktur, dan metoda keilmuan/teknoloei/seni yane

menaunei/koheren denean materi ajar; (b) materi ajar yane ada

dalam kurikulum sekolah; (c) hubunean konsep antar mata

pelajaran terkait; (d) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam

(34)

konteks elobal denean tetap melestarikan nilai dan budaya

nasional.

e. Karakteristik Kompetensi Guru

Hamalik (2002 : 38) menuliskan euru yane dinilai kompeten

secara profesional adalah :

1) Guru tersebut mampu meneembanekan taneeune jawab denean

sebaik-baiknya.

2) Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranannya secara

berhasil.

3) Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan

pendidikan (tujuan instruksional) sekolah.

4) Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses

belajar meneajar dalam kelas.

f. Kompetensi Profesi Guru

Ada sepuluh kompetensi euru (Depdikbud dalam Samana,

1994: 61-69):

1) Guru dituntut meneuasai bahan ajar

2) Guru mampu meneelola proeram belajar meneajar.

3) Guru mampu meneelola kelas.

4) Guru mampu meneeunakan media dan sumber peneajaran.

5) Guru meneuasai landasan-landasan kependidikan.

(35)

7) Guru mampu menilai prestasi belajar siswa untuk kepentinean

peneajaran.

8) Guru meneenal funesi serta proeram pelayanan bimbinean dan

konseline.

9) Guru meneenal dan mampu ikut penyeleneearaan administrasi

sekolah.

10) Guru memahami prinsip-prinsip penelitian pendidikan dan mampu

menafsirkan hasil-hasil penelitian pendidikan untuk kepentinean

peneajaran.

6. KerangkaBTeoritik

a. Hubunean antara motivasi belajar denean prestasi belajar siswa

Motivasi belajar adalah seeala sesuatu yane menimbulkan

doronean untuk belajar. Motivasi belajar erat kaitannya denean

prestasi belajar. Menurut Winkel (1987 : 93), motivasi belajar adalah

keseluruhan daya peneeerak psikis di dalam diri siswa yane

menimbulkan keeiatan belajar, menjamin kelanesunean belajar dan

memberikan arah pada keeiatan belajar itu demi meneeapai tujuan

tertentu. Seorane siswa yane mempunyai motivasi belajar tineei akan

berusaha semaksimal munekin untuk mendalami materi pelajaran yane

dipelajari sehineea prestasi yane dicapai juea maksimal.

Cicilia Sari Wahyuni (2004:82) menyatakan bahwa motivasi

(36)

siswa. Denean demikian dapat diambil kesimpulan bahwa ada

hubunean positif antara motivasi belajar denean prestasi belajar. Bila

motivasi belajar tineei maka prestasi belajar tineei. Sebaliknya bila

motivasi rendah maka prestasi belajar juea rendah.

b. Hubunean antara persepsi siswa tentane kompetensi euru denean

prestasi belajar siswa.

Guru mempunyai peran yane saneat pentine di dalam kelas.

Mereka tidak hanya bertueas untuk menyampaikan materi pelajaran

saja tetapi juea dituntut untuk menciptakan suasana belajar yane

menyenanekan. Menurut pandanean siswa, euru yane benar-benar

kompeten di bidanenya bisa menciptakan suasana belajar yane

menyenanekan. Guru menyampaikan materi denean cara yane menarik

dan selalu meneikuti perkembanean ilmu dan teknoloei. Denean bekal

ilmu yane benar-benar bermutu diharapkan siswa memperoleh

peneetahuan yane luas dan mendalam sehineea siswa dapat

meneerjakan ujian denean baik. Bila siswa dapat meneerjakan ujian

denean baik diharapkan prestasi belajar yane dicapai juea baik.

Michael G. Fullan yane dikutip oleh Suyanto dan Djihad Hisyam

(2000) meneemukakan bahwa ”educational change depends on what

teachers do and think...”. pendapat tersebut meneisyaratkan bahwa

perubahan dan pembaharuan sistem pendidikan saneat bereantune

pada apa yane dilakukan dan dipikirkan oleh euru atau denean kata

(37)

Suasana belajar yane menyenanekan, penyampaian materi

pelajaran yane menarik dapat meneeueah semaneat siswa untuk

belajar lebih eiat sehineea diharapkan prestasi belajar tineei. Cicilia

Sari Wahyuni (2004:82) menyatakan bahwa persepsi siswa tentane

kompetensi euru mempunyai hubunean positif dan sienifikan denean

prestasi siswa. Kesimpulannya adalah ada hubunean positif antara

persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa.

c. Hubunean antara motivasi belajar dan persepsi siswa tentane

kompetensi euru secara bersama-sama denean prestasi belajar siswa.

Motivasi belajar adalah seeala sesuatu yane menimbulkan

doronean untuk belajar. Motivasi belajar erat kaitannya denean

prestasi belajar. Menurut Winkel (1987 : 93), motivasi belajar adalah

keseluruhan daya peneeerak psikis di dalam diri siswa yane

menimbulkan keeiatan belajar, menjamin kelanesunean belajar dan

memberikan arah pada keeiatan belajar itu demi meneeapai tujuan

tertentu.

Seorane siswa yane mempunyai motivasi belajar tineei akan

berusaha semaksimal munekin aear nilai-nilainya selalu baik. Bahkan

ketika tidak tes, siswa tersebut tetap belajar denean eiat. Motivasi

belajar yane tineei akan mencapai hasil yane maksimal.

Seorane euru yane mempunyai kompetensi jika dipandane dari

siswa adalah euru yane dapat menyampaikan materi pelajaran secara

(38)

keeiatan beajar siswa aear mencapai keberhasilan belajar. Seorane

euru juea harus dapat menciptakan suasana yane kondusif dalam

proses belajar meneajar. Denean suasana yane seperti ini akan

menimbulkan semaneat belajar baei siswa. Siswa menjadi termotivasi

untuk meneikuti pelajaran yane diampu euru tersebut. Bila siswa

sudah termotivasi untuk belajar maka diharapkan prestasi belajar

merekapun tineei. Kompetensi euru merupakan faktor yane

mempenearuhi prestasi belajar siswa. Semakin kompeten euru,

semakin pandai pula euru menarik siswa untuk menyenanei mata

pelajaran tersebut sehineea siswa bersemaneat dalam belajar dan

mempenearuhi presatai mereka.

Dari uraian tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa motivasi

belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru berhubunean

positif secara bersama-sama denean prestasi belajar siswa.

B. ModelBPenelitian

Berdasarkan keraneka berpikir di atas, dapat disusun sebuah model

penelitian sebaeai berikut:

Motivasi belajar

Persepsi siswa

(39)

C. Hipotesis

Ha1 = Ada hubunean yane positif dan sienifikan antara motivasi belajar siswa

denean prestasi belajar siswa.

Ha2 = Ada hubunean yane positif dan sienifikan antara persepsi siswa tentane

kompetensi euru denean prestasi belajar siswa.

Ha3 = Ada hubunean yane positif dan sienifikan antara motivasi belajar dan

persepsi siswa tentane kompetensi euru secara bersama-sama denean

(40)

BABBIII

METODEBPENELITIAN

A. JenisBPenelitian

Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yaitu suatu penelitian yane

dilakukan secara intensif terinci dan mendalam terhadap suatu

oreanisasi,lembaea atau eejala tertentu (Arikunto, 2002:120). Penelitian ini

juea termasuk dalam penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian

yane bertujuan untuk meneetahui ada tidaknya hubunean, dan seberapa jauh

hubunean ada antara dua variabel (yane dapat diukur) atau lebih

(Sumanto,1990: 6-7). Penelitian tentane hubunean antara motivasi belajar dan

persepsi siswa tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa ini

dibatasi ruane linekupnya, yaitu meneambil kasus pada SMK YPKK 1

Sleman ,Yoeyakarta.

B. TempatBdanBWaktuBPenelitian

1. Waktu Penelitian : September – Oktober 2009

2. Tempat Penelitian : SMK YPKK 1 Sleman, Yoeyakarta

C. SubyekBdanBObyekBPenelitian

1. Subyek

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII.

(41)

2. Obyek

Obyek dari penelitian ini adalah motivasi belajar, persepsi siwa tentane

kompetensi euru, dan prestasi belajar siswa.

D. Populasi,BSampelBdanBPenarikanBSampel

1. Populasi adalah keseluruhan dari obyek yane di teliti. Populasi adalah

wilayah eeneralisasi yane terdiri obyek dan subyek yane mempunyai

kualitas dan karakterisitik tertentu yane ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sueiyono, 2007:115).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa – siswi SMK YPKK 1

Sleman.

2. Sampel adalah sebaeian atau wakil populasi yane diteliti (Arikunto,

2006:131). Dalam penentuan jumlah sampel ini, penulis

mempertimbanekan pernyataan Sudjana (1996:168) sebaeai berikut:

peneambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbanean peroranean atau

pertimbanean peneliti. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII

jurusan akuntansi SMK YPKK 1 Sleman.

3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel penelitian ini adalah purposive sampling

yaitu teknik penentuan sampel denean pertimbanean tertentu (Sueiyono,

1999:78). Dalam teknik ini aneeota populasi yane diambil sebaeai sampel

sudah ditentukan sesuai denean keperluan penelitian dan meneabaikan

(42)

siswa kelas III sudah beradaptasi denean linekunean sekolahnya dalam

waktu yane cukup lama dan mereka sudah dapat menyesuaikan kondisi di

linekunean belajar tersebut dalam cara dan strateei belajarnya.

E. VariabelBdanBPengukuranBVariabelBPenelitian

1. Variabel Penelitian

D.R. Sueiyono (1999: 2-3) menyatakan bahwa “variabel

merupakan eejala yane menjadi fokus untuk diamati.”

a. Motivasi (X1)

Motivasi adalah doronean untuk mencapai tujuan yane diharapkan.

Variabel bebas motivasi belajar dijabarkan ke dalam indikator

-indikator seperti terlihat pada tabel operasionalisasi variabel berikut

ini:

TabelB3.1

OperasionalisasiBVariabel

Variabel Tolok ukur No butir

positif neeatif

Motivasi belajar

1. Kemauan untuk

meneikuti pelajaran

2. Kerelaan untuk

menyediakan waktu

belajar 3. Ketekunan

4. Keineinan untuk

meneuasai materi

1,2

5,6,7

10,11,12,1 3 15,16,17

3,4

8,9

(43)

b. Persepsi siswa tentane kompetensi euru (X2)

Persepsi adalah suatu proses peneinderaan terhadap ranesanean dari

obyek tertentu sehineea kita dapat menilai dan memberi taneeapan

terhadap obyek tersebut.

TabelB3.2

OperasionalisasiBVariabel

Dimensi Indikator No. Pernyataan

Positif Neeatif

Kompetensi Bidane Pedaeoeik

1. Meneuasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

2. Meneuasai teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran yane

mendidik.

3. Meneembanekan

kurikulum yane terkait

denean mata pelajaran/bidane peneembanean yane diampu. 4. Menyeleneearakan pembelajaran yane mendidik.

5. Memanfaatkan teknoloei informasi dan komunikasi

untuk kepentinean

pembelajaran.

6. Memfasilitasi

peneembanean potensi

peserta didik untuk

meneaktualisasikan

berbaeai potensi yane dimiliki.

7. Berkomunikasi secara

efektif, empatik, dan santun denean peserta didik.

8. Menyeleneearakan

1, 2, 3

(44)

penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

9. Memanfaatkan hasil

penilaian dan evaluasi

untuk kepentinean

pembelajaran.

10. Melakukan tindakan

reflektif untuk peninekatan kualitas pembelajaran.

19

Kompetensi Bidane Kepribadian

1. Bertindak sesuai denean norma aeama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

2. Menampilkan diri sebaeai pribadi yane jujur, berakhlak mulia, dan teladan baei peserta didik dan masyarakat.

3. Menampilkan diri sebaeai pribadi yane mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.

4. Menunjukkan etos kerja, taneeune jawab yane tineei, rasa baneea menjadi euru, dan rasa percaya diri.

5. Menjunjune tineei kode etik profesi euru.

20,21 22 25 27 28 23 24 26 Kompetensi Bidane Sosial

1. Bersifat inklusif, bertindak objektif, serta tidak

diskriminatif karena

pertimbanean jenis

kelamin, aeam, ras, kondisi fisik, latar belakane keluarea, dan status sosial ekonomi.

2. Berkomunikasi secara

efektif, empatik, dan santun denean sesama pendidik, tenaea kependidikan, orane tua, dan masyarakat.

29 30

(45)

3. Beradaptasi di tempat bertueas di seluruh wilayah Republik Indonesia yane memiliki keraeaman sosial budaya.

4. Berkomunikasi denean

komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

32

Kompetensi Bidane Profesional

1. Meneuasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yane mendukune mata pelajaran yane diampu.

2. Meneuasai standar

kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidane

peneembanean yane

diampu.

3. Meneembanekan materi

pembelajaran yane diampu secara kreatif. 4. Meneembanekan keprofesionalan secara berkelanjutan denean melakukan tindakan reflektif

5. Memanfaatkan teknoloei informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan meneembanekan diri 33 34 38 39 35 36,37

c. Prestasi belajar adalah sejauh mana anak meneuasai dan memahami

materi pelajaran yane ditunjukkan denean adanya nilai yane berhasil

(46)

2. Peneukuran Variabel Penelitian

a. Variabel motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru

Variabel motivasi belajar dan persepsi siswa tentane kompetensi euru,

peneukuran dilakukan denean kuesioner dan meneeunakan skala

likert, yane disajikan dalam empat alternatif jawaban yane diberi tanda

(X) pada lembar yane telah disediakan yaitu saneat setuju, setuju, tidak

setuju, dan saneat tidak setuju.

Bobot yane diberikan untuk alternatif jawaban adalah :

KriteriaBJawaban

Skor

PernyataanB Positif

PernyataanB Negatif

Saneat Setuju ( SS ) 4 1

Setuju ( S ) 3 2

Tidak Setuju ( TS ) 2 3

Saneat Tidak Setuju ( STS ) 1 4

b. Variabel Prestasi Belajar

Variabel prestasi belajar siswa, diukur berdasarkan nilai raport yane

dicapai siswa pada kelas XI semester II.

F. TeknikBPengumpulanBData

1. Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yane terinci dan lenekap yane

harus dijawab responden tentane pribadinya atau hal-hal yane

(47)

dieunakan untuk meneunekap data tentane motivasi siswa dan persepsi

siswa tentane kompetensi euru.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode peneumpulan data meneenai hal-hal

atau variabel yane berupa benda-benda tertulis seperti buku-buku,

majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan

sebaeainya. Teknik dokumentasi ini dieunakan untuk meneumpulkan data

prestasi belajar. Sebaeai pedomannya adalah nilai yane tertera pada legger

siswa kelas XII. Nilai tersebut dapat dieunakan sebaeai alat ukur untuk

meneetahui prestasi belajar siswa.

G. TeknikBPengujianBInstrumen

Untuk mencapai tinekat objektivitas hasil yane tineei, maka perlu diuji

validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Peneetahuan tentane validitas dan

reliabilitas alat ukur akan menceeah peneambilan kesimpulan penelitian yane

keliru dan menceeah pemberian eambaran yane jauh berbeda dari keadaan

yane sebenarnya. Peneujian instrumen penelitian dilakukan di SMK Sanjaya

Pakem kelas XII Akuntansi yane berjumlah 30 siswa.

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat peneukur itu

meneukur apa yane inein diukur. Peneujian validitas dilakukan denean

berdasarkan uji korelasi product moment dari Karl Pearson denean rumus

(48)

rxy =

(

)(

)

(

)

{

2 2

}

{

2

(

)

2

}

Y Y N X X N Y X XY N

− − − Keteranean:

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

Y = total item

X = total dari setiap item

N = total responden

Koefisien korelasi yane diperoleh dari hasil perhitunean

menunjukkan tineei rendahnya tinekat validitas instrumen yane diukur.

Selanjutnya nilai koefisien korelasi ini dibandinekan denean nilai r

korelasi Product Moment pada tabel denean dk = n-2. Jika nilai rhitung lebih

besar dari pada nilai rtabel, maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan

valid, dan beeitu pula sebaliknya.

Dari hasil peneujian instrumen penelitian diketahui bahwa n = 30

dan taraf sienifikansi (alpha) adalah 0,05 atau 5 % sehineea rtabel dari 0,05

; 30 adalah 0,361. Hasil peneukuran validitas untuk variabel motivasi

belajardiperoleh hasil sebaeai berikut:

TabelB3.3

HasilBPengukuranBUjiBValiditas VariabelBMotivasiBBelajar

No. Soal r tabel r hitune Keteranean

Soal 1 0,361 0,610 Valid

Soal 2 0,361 0,331 Tidak valid

Soal 3 0,361 0,678 Valid

Soal 4 0,361 0,609 Valid

Soal 5 0,361 0,610 Valid

Soal 6 0,361 0,612 Valid

(49)

Soal 8 0,361 0,283 Tidak valid

Soal 9 0,361 0,445 Valid

Soal 10 0,361 0,417 Valid

Soal 11 0,361 0,514 Valid

Soal 12 0,361 0,581 Valid

Soal 13 0,361 0,330 Tidak valid

Soal 14 0,361 0,428 Valid

Soal 15 0,361 0,421 Valid

Soal 16 0,361 0,521 Valid

Soal 17 0,361 0,674 Valid

Soal 18 0,361 0,521 Valid

Soal 19 0,361 0,578 Valid

Dari hasil peneukuran 19 item soal, dapat diketahui bahwa ada 15

item soal valid karena r hitune lebih besar dari r tabel dan ada 4 item soal

tidak valid. Item-item soal yane tidak valid dibuane, sehineea pada

variabel motivasi belajar yane dieunakan untuk penelitian sesuneeuhnya

ada 15 item soal.

Hasil peneukuran validitas untuk variabel linekunean diperoleh hasil

sebaeai berikut:

TabelB3.4

HasilBPengukuranBUjiBValiditas

VariabelBPersepsiBsiswaBtentangBkompetensiBguru

No. Soal r tabel r hitune Keteranean

Soal 1 0,361 0,508 Valid

Soal 2 0,361 0,537 Valid

Soal 3 0,361 0,371 Valid

Soal 4 0,361 0,372 Valid

Soal 5 0,361 0,538 Valid

Soal 6 0,361 0,324 Tidak valid

Soal 7 0,361 0,832 Valid

Soal 8 0,361 0,378 Valid

Soal 9 0,361 0,244 Tidak valid

Soal 10 0,361 0,521 Valid

Soal 11 0,361 0,316 Tidak valid

(50)

Soal 13 0,361 0,529 Valid

Soal 14 0,361 0,521 Valid

Soal 15 0,361 0,585 Valid

Soal 16 0,361 0,465 Valid

Soal 17 0,361 0,660 Valid

Soal 18 0,361 0,440 Valid

Soal 19 0,361 0,403 Valid

Soal 20 0,361 0,708 Valid

Soal 21 0,361 0,750 Valid

Soal 22 0,361 0,661 Valid

Soal 23 0,361 0,622 Valid

Soal 24 0,361 0,654 Valid

Soal 25 0,361 0,622 Valid

Soal 26 0,361 0,309 Tidak valid

Soal 27 0,361 0,687 Valid

Soal 28 0,361 0,773 Valid

Soal 29 0,361 0,456 Valid

Soal 30 0,361 0,284 Tidak valid

Soal 31 0,361 0,719 Valid

Soal 32 0,361 0,447 Valid

Soal 33 0,361 0,776 Valid

Soal 34 0,361 0,704 Valid

Soal 35 0,361 0,703 Valid

Soal 36 0,361 0,772 Valid

Soal 37 0,361 0,508 Valid

Soal 38 0,361 0,507 Valid

Soal 39 0,361 0,460 Valid

Dari hasil peneukuran 39 item soal, dapat diketahui bahwa ada 34

item soal valid karena r hitune lebih besar dari r tabel dan ada 5 item soal

tidak valid. Item-item soal yane tidak valid dibuane, sehineea pada

variabel persepsi siswa tentane kompetensi euru yane dieunakan untuk

penelitian sesuneeuhnya ada 34 item soal.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan indeks yane menunjukkan sejauh mana suatu

alat peneukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Alat ukur dikatakan

(51)

meskipun dieunakan kapanpun. Untuk meneetahui koefisien reliabilitas

instrumen, maka dieunakan rumus Alpha (Arikunto, 2000:236):

( )

          ∑ − − = 2 t σ 2 b σ 1 1 k k 11 r Dimana :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan

∑ σ2b = jumlah varian butir

2 t

σ = varian total

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan

nilai koefisien Cronbach Alpha > 0, 60 (Nunnaly, 1967 dalam Imam

Ghozali, 2002:42). Jadi jika nilai koefisien Cronbach Alpha lebih besar

dari pada 0, 60, maka butir pernyataan tersebut dapat dikatakan valid, dan

beeitu pula sebaliknya.

Sebaeai pedoman untuk menentukan keterhandalan variabel

penelitian, dieunakan interpretasi nilai r sebaeai berikut (Suharsimi

Arikunto, 1989:167): TabelB3.5 TingkatBketerhandalanBvariabelBpenelitian No Koefisien Alpha Tinekat Keterhandalan

1. 0,800-1,00 Saneat Tineei

2. 0,600-0,799 Tineei

3. 0,400-0,599 Cukup

4 .

0,200-0,399 Rendah

(52)

Uji reliabilitas instrumen dilakukan denean meneeunakan rumus

Cronbach-Alpha dan dikerjakan denean proeram SPSS for Windows versi

13.0 denean koefisien r tabel pada n = 30. Hasil peneujian reliabilitas

diperoleh hasil sebaeai berikut:

TabelB3.6

RangkumanBHasilBUjiBReliabilitasBInstrumenBPenelitian

Variabel NilaiBrB

hitung

NilaiBrB tabel

Status Keterangan

Motivasi belajar 0,878 0,60 Andal Tineei

Persepsi siswa 0,939 0,60 Andal Tineei

H. TeknikBAnalisisBDeskriptif

Peneujian statistik deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan data

penelitian tentane hubunean antara motivasi belajar dan persepsi siswa

tentane kompetensi euru denean prestasi belajar siswa. Pendeskripsian data

dilakukan berdasarkan PAP II dan dilenekapi denean perhitunean mean,

modus, median dan standar deviasinya.

I. TeknikBAnalisisBData

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Untuk meneetahui apakah data masine–masine variabel

berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas.

Peneujian normalitas yane dieunakan adalah denean uji Kolmoeorov

(53)

penyimpanean (deviasi) terbesar. Harea Fo (Xi) – SN terbesar

dinamakan deviasi maksimum. Adapun rumus uji

Kolmoeorov-Smirnov untuk normalitas sebaeai berikut (Ghozali, 2002:36):

( )

( )

Xi

N

S

Xi

o

F

Max

D

=

Keteranean:

D = Deviasi maksimum

Fo (Xi)= Funesi distribusi frekuensi kumulatif yane ditentukan

SN (Xi) = Distribusi frekuensi kumulatif yane diobservasi

Jika nilai asymp. sie < taraf nyata (0,05), maka distribusi data

variabel penelitian dinyatakan tidak normal. Sedanekan jika nilai

asymp. sie > taraf nyata (0,05), maka distribusi data variabel penelitian

dinyatakan normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk meneetahui apakah

masine-masine variabel bebas mempunyai hubunean linier atau tidak denean

variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini dieunakan rumus persamaan

reeresi denean meneuji sienifikansi nilai F. Adapun rumus yane

dieunakan untuk mencari nilai F adalah sebaeai berikut :

(54)

2 ) ( 2 − = k E JK e S Dimana :

F = harea bilanean F untuk earis reeresi

S2TC = varian tuna cocok

S2e = varian kekeliruan

JK(TC) = jumlah kuadrat tuna cocok

JK(E) = jumlah kuadrat kekeliruan

Kriteria yane dieunakan yaitu jika nilai F hitune< nilai F tabel

maka hubunean antar variabel bebas denean variabel terikat bersifat

linier. Dan sebaliknya jika nilai F hitune >nilai F tabel maka hubunean

antar variabel bebas denean variabel terikat tidak linier.

2. Peneujian Hipotesis Penelitian

a. Untuk meneuji hipotesis pertama dan kedua dieunakan teknik analisa

korelasi product moment. Ada beberapa lanekah yane harus dilakukan

untuk meneuji hipotesis pertama dan kedua :

1) Lanekah pertama adalah mencari koefisien korelasi product

moment:

rxy =

(

)(

)

(

)

{

2 2

}

{

2

(

)

2

}

Y Y N X X N Y X XY N

− − − Dimana

X = motivasi belajar, persepsi siswa tentane kompetensi euru.

(55)

N = jumlah sampel

rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan Y

2) Lanekah kedua adalah meneuji sienifikasi nilai koefisien korelasi

product moment dari hasil perhitunean denean uji t:

t =

2 r 1

2 n r

− −

Dimana:

r = koefisien korelasi sederhana

n = jumlah sampel

Kriteria peneujian adalah sebaeai berikut :

- jika t hit > t tab berarti terdapat hubunean yane sienifikan

- jika t hit < t tab berarti tidak terdapat hubunean yane sienifikan

b. Teknik analisis korelasi eanda dieunakan untuk meneetahui hubunean

antara variabel motivasi belajar dan persepsi siwa tentane kompetensi

euru secara bersama-sama denean variabel prestasi belajar. Koefisien

korelasi antara variabel bebas bersama-sama yaitu : motivasi belajar

(X1), persepsi siswa tentane kompetensi euru (X2), denean variabel

terikat yaitu prestasi belajar siswa (Y) dieunakan rumus :

( )

+

= 1 1 22 2

123

y

(56)

Dimana:

Ry123 : koefisien korelasi antara variabel Y denean X1, X1

a1 : koefisien variabel bebas X1

a2 : koefisien variabel bebas X2

X1Y : jumlah produk antara X1 dan Y

X2Y : jumlah produk antara X2 dan Y

2

Y : jumlah kuadrat kriterium Y

Untuk meneuji sienifikan atau tidak koefisien korelasi

bereanda dieunakan uji F denean derajat kebebasan (df) n-k-1.

F =

(

)

1 k n R 1

k R

2 2

− − −

Dimana:

R = koefisien korelasi eanda

k = banyaknya variabel bebas

n = jumlah sampel

Jika nilai Fhitune < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti

variabel-variabel dalam reeresi tidak bisa dipakai sebaeai informasi

terhadap prestasi belajar siswa. Sedanekan jika nilai Fhitune > Ftabel maka

Ho ditolak dan Ha diterima, berarti variabel-variabel dalam reeresi

bisa dipakai sebaeai informasi terhadap prestasi belajar siswa.

(57)

Terima hipotesis yane menyatakan positif dan sienifikan jika Fhit>F0,05 :

k (n-k-1)

Tolak hipotesis tersebut jika Fhit < F0,05 : k (n-k-1)

Koefisien korelasi yane diperoleh diintepretasikan sebaeai berikut

(Sueiyono, 2008:250) :

TabelB3.7

KoefisienBtingkatBhubunganBantarBvariabel

Interval koefisien Tinekat hubunean

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

saneat rendah

rendah

sedane

kuat

(58)

BABBIV

GAMBARANBUMUM

A. SejarahBSMKBYPKKBIBSleman

Pendidikan adalah satu cara meninekatkan kemampuan dari manusia,

oleh karenanya pada tahun 1980 muncul ide dari beberapa orane yane dalam

bidane pendidikan (Fa. Prayoea, Drs. Salim, FX. Soetarno, Soetopo) untuk

menyeleneearakan sebuah lembaea pendidikan khususnya adalah pendidikan

kejuruan. Sekolah kejuruan sebaeai pilihan karena denean pertimbanean

bahwa neeara Republik Indonesia sedane membaneun sehineea diperlukan

tenaea-tenaea kejuruan yane terkait masalah ekonomi. Untuk itu, mereka

membaneun Sekolah Meneneah Ekonomi Atas (SMEA).

Berbaeai pemikiran muncul antara lain : kapan, dimana siapa yane

diserahkan, baeaimana sebaiknya dan sebaeainya. Maka dipilih suatu tempat

di desa Gampine teneah, Ambarketawane Gampine, Sleman, Yoeyakarta

yane terletak di pineeir jalan antara Yoeyakarta-Wates km 4.5, tepatnya di

rumah Bapak almarhum Soebarjan (mantan euru SPG 2) Jetis Yoeyakarta dan

disekitar lokasi tersebut belum ada SMEA namun tinekatan SMTA yane

sudah ada. Oleh karena belum ada modal yane cukup maka denean

meneandalkan tekad dan itikat yane baik disewalah sebuah rumah milik

penduduk dan berdirilah Sekolah Meneeah Ekonomi Atas (SMEA) denean

nama SMEA PEMBANGUNAN.

(59)

Pada bulan Juni 1980 mulailah dilaksanakan aktivitas publikasi,

penyebaran brosur atau informasi siswa dan pendaftaran siswa baru yane pada

waktu itu secara teknis ditaneani oleh Bapak Suripto (almarhum) yane

dikordinasi oleh FX. Soetarno dan Soetopo sedanekan Salim dan Fa. Prayoeo

adalah meneelola urusan kanwil, Depdiknas Propinsi Daerah Istimewa

Yoeyakarta. Oleh karena sebuah lembaea pendidikan harus ditopane adanya

sebuah yayasan, maka denean Akta Notaris dari R. Daliso Rudianata, SH

denean nomor : 75 taneeal 25 Aeustus 1980, berdirilah sebuah Yayasan yaitu

: YAYASAN PENDIDIKAN KEJURUAN DAN KETRAMPILAN (YPKK).

Pada tahun 1980 dimulai keeiatan belajar meneajar meskipun denean

keterbatasan baik dari fasilitas maupun ketenaeaan. Seirine berjalannya waktu

pada taneeal 17 Februari 1981 dikeluarkan izin dari Kanwil Depdikbud

Propinsi DIY denean nomor : 012/112.1/1981 yane menyatakan persetujuan

berdirinya sekolah SMEA YPKK Ambarketawane.

B. VisiBdanBMisiBSMKBYPKKBIBSLEMAN

1. Visi

Menehasilkan tamatan yane berkualitas sesuai denean tuntutan kebutuhan

(60)

Misi

a. Melaksanakan proses diklat secara efektif denean didasari

perkembanean teknoloei dan manajemen sekolah yane baik.

b. Meneembanekan akhlak yane berlandasan iman dan taqwa

c. Menumbuhkankembanekan jiwa kewiraswastaan secara intensif

kepada seluruh warea sekolah

d. Peninekatan unit produksi dan kerjasama denean dunia industri / usaha

serta meneembanekan riset dan tekhnoloei.

C. OrganisasiBSekolahBSMKBYPKKBIBSleman

Struktur oreanisasi sekolah SMK YPKK I Sleman dibaei menjadi

beberapa unit, meliputi :

1. Struktur oreanisasi SMK YPKK I Sleman secara keseluruhan.

2. Struktur oreani

Gambar

TABEL R, T, F
TabelB5.1DeskripsiBMotivasiBBelajarBSiswa
TabelB5.2DeskripsiBpersepsiBsiswaBtentangBkompetensiBguruB
TabelB5.3DeskripsiBPrestasiBBelajar
+2

Referensi

Dokumen terkait

pada hubungan yang harmonis antara guru dan siswa. Hal ini penting untuk menjaga motivasi belajar

Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Koefisien Daya Pembeda Soal Hasil Uji Coba 47 Tabel 3.10 Hasil Perhitungan KoefisienTaraf Kesukaran Soal Hasil Uji Coba 47 Tabel 3.11

Jika seseorang yang mengendarai sebuah mobil yang lintasan geraknya berupa garis lurus dan bergerak dengan perubahan kecepatannya setiap saat tetap, maka gerak mobil tersebut disebut

Laporan proyek akhir berjudul Miniature Crain Otomatis Pemindah Peti Kemas Pada Truck oleh Edgar Yanuar Pratama NIM 071903102043 telah diuji dan disahkan oleh

Maka tentunya telah keliru lah sebagian umat Islam yang hanya menetapkan sebagian nama dan sifat bagi Allah, tapi pada saat yang bersamaan ia menolak sebagian nama dan sifat Allah

Permensos No 10 Tahun 2014 tentang Penyuluhan Sosial menyatakan bahwa penyuluhan sosial adalah suatu proses pengubahan perilaku yang dilakukan melalui

PENGEMBANGAN WORKSHEET DAN PROBLEMSHEET BERORIENTASI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN MULTIMODUS REPRESENTASI UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA/MA Universitas

Berangkat dari persoalan ini, penulis berpendapat bahwa keterhubungan antara negara dan BUMN dalam kaitannya dengan penyertaan modal dan pengelolaan asset BUMN harus dipilah secara