• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A Penelitian Terdahulu

Fokus penelitian terdahulu dan penelitian sekarang dapat diketahui dengan melakukan persamaan dan perbandingan atas penelitian yang telah dilakukan penelitian sekarang,

Menurut dwiatmanto (2016) dalam penelitiannya dengan berjudul

“ Analisi manajemen risiko kredit untuk meminimalisir kredit modal kerja bermasalah” PT Bank rakyat indonesia (persero), TBK cabang penerogo, pada penelitiannya tentang kredit modal kerja bermasalah, dengan menggunakan Teknik eksplorasi ini merupakan semacam pemeriksaan ekspresif dengan strategi metodologi subjektif. Review tersebut memilih PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Ponorogo sebagai daerah pemeriksaan. Pemeriksaan dipimpin dengan membicarakan divisi- divisi penting dalam siklus sirkulasi kredit dan mengumpulkan informasi internal organisasi yang terkait dengan praktik peminjaman di dalam bank.

Efek samping dari tinjauan ini menunjukkan bahwa penggunaan risiko kredit para eksekutif yang menggabungkan pengawasan dinamis dari badan utama pejabat dan kepala, pengaturan, metode dan pengaturan titik putus, ID, estimasi, pemeriksaan, dan risiko kredit kerangka kerja data dewan, hanya sebagai kerangka pengendalian internal untuk membatasi uang muka non-performing modal kerja. di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Ponorogo telah dilaksanakan dengan baik.

Menurut Rika (2019) didalam penelitiannya yang berjudul

“Analisis penerapan manejemen risiko untuk meminimalisir risiko kredit macet pada PT. Bank sumut kantor pusat medan”. Rika dalam penelitiannya menggunakan metode penelitian deskriptif dengan mengenalisis data kualitatif, karena menurutnya dalam penelitian ini melakukan untuk mengetahui suatu gambaran yang terkait tentang bagaimana penerapan manajemen risiko pada PT. Bank sumut untuk meminimalisir kredit macet. Dengan keberhasilan penelitian tersebut yaitu merupakan karya tulis ilmiah yang isinya keterangan data yang ada serta informasi suatu kegiatan dengan objek penelitian yang telah digunakan.

Dalam penelitiannya ini di arahkan untuk analisis penerapan manajemen risiko untuk meminimalisir kredit macet. Maka dengan itu data yang telah diperlukan berupa laporan tahunan pada PT. Bank sumut kantor pusat.

Dan setalah itu data yang berupa laporan tahunan di analisis kembali.

(2)

7

Seperti yang ditunjukkan oleh Deo dan Jhon (2019) yang membacakan sistem pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di PT.

Cabang Bank Nagari Padang. Dalam ulasan ini, informasi yang dikumpulkan menggunakan metodologi subjektif. Efek samping dari review ini terlihat di PT Bank Nagari Cabang. Padang dalam menyalurkan kredit kepada klien menggunakan strategi investigasi 7P yaitu character, party, porpuse, prospek, keamanan dan produktivitas dan selanjutnya menggunakan pengujian 5C, khususnya karakter, limit, modal, kondisi, ekonomi dan jaminan. Juga, metode pemberian pengakuan setua strategi sebagai aturan umum, pertama, peminjam yang akan datang mengajukan kredit. Kedua biro iklan tersebut sangat memperhatikan pemenuhan arsip.

Yang ketiga adalah mengaudit bidang usaha dan keempat, dengan asumsi kredit diselesaikan, akuntan publik akan menyelesaikan pengaturan kredit setelah pemberian kredit..

Dilihat dari ketiga kajian terdahulu di atas, cenderung terlihat adanya persamaan dan kontras antara para analis masa lalu dengan tema- tema yang dibicarakan oleh sang pencipta. Persamaan dari tiga ujian diatas adalah membahas tentang penerapan manajemen risiko untuk meminimalisir kredit bermasalah perbedaan yang ditemukan antara peneliti terdahulu dengan penulis adalah tempat atau waktu penelitian.

Selain itu, penelitian terdahulu fokus ke modal kerja bermasalah, dan untuk penulis mengkaji tentang penerapan bisnis perbankan dalam meminimalisi kredit kepada debitur.

B. LANDASAN TEORI 1 Manajemen Risiko

a. Pengertian Manajemen Risiko

Manajemen Risiko adalah aktivitas suatu organisasi yang berhasil dalam menjamin suatu pencapaian tujuan organisasi secara tepat atau sesuai untuk mengerjakan yang baik. Manajemen risiko yang telah dapat membantu dalam suatu pertimbangan dengan keputusan dan ketidakpastian hingga dapat terpengaruhnya suatu tujuan yang telah tercapai kearah suatu organisasi (Un & Syarat, n.d.)

Dalam suatu data yang ada pengertian manajmen risiko dalam yaitu, menurut (Manajemen et al., 2003)

“Manajemen risiko yaitu suatu rangkaian ilmu metodologi yang memiliki prosedur dengan digunakan untuk mengedentifikasi, mengukur,

(3)

8

memantau, dan mengendaikan suatu risiko yang telah timbul dari seluruh suatu kegiatan dalam usaha bank”

Manajemen Risiko Perbankan dapat bisa terkendalikan dalam berisiko yang kemungkinan bisa terdapat timbul dalam mengurangi suatu kerugian yang terjadi. Faktor risiko yang dipertimbangkan dengan suatu yang berbeda dalam aktifitasnya.

Menurut (Irham Fahmi, S., E., 2016) “Manajemen Risiko yaitu ilmu yang membahas terkait suatu organisasi yang menetapkan suatau ukuran dengan memetakan dalam berbagai suatu permasalahan yang ada dan yang menggunakan berbagai pendekatan manajemen komprehensif dan sitematis” harapan dalam perbankan akan mampu dengan melaksanakan aktivitas yang berkegiatan dengan adanya saling berkaitan dalam pengelolaan sistematis yang akurat.

Menurut (Sri Hayati, 2017a) ”Manajemen Risiko adalah suatu Prinsip kehati-hatian yang secara umum dengan untuk menggunakan perusahaan perbankan yang juga merupakan suatu kewajiban.

Adanya suatu perbedaan dalam kondisi yang ada pada pasar struktur, maka ukuran usaha bank terdapat dalam suatu sistem yang mamejemen risiko dengan secara universal untuk keseluruhan bank sehingga pada setiap perusahaan perbankan dengan kewajiban dalam membangun risiko sistem yang telah sesuai dengan fungsinya manajemen risiko perusahaan organisasi bank.

Dalam berdasarkan pengertin yang ada di atas bahwa terdapat dalam kesimpulan yaitu manajemen risiko suatu pelaksana yang mempunyai fungsi ilmu mengatasi menajemen risiko dalam organisasi/atau perusahaan.

b. Jenis-Jenis Risiko

Dalam berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan terdapat 10 Jenis resiko, Berikut ialah: (Group, 2014)

a. Risiko Kredit b. Risiko Pasar

c. Risiko Operasioanal d. Risiko Likuiditas e. Risiko Hukum f. Risiko Stratejik

(4)

9 g. Risiko Kepatuhan

h. Risiko Reputasi i. Risiko imbal hasil j. Risiko Investasi

Dapat di artikan yaitu jenis-jenis risiko yang maksud adalah:(Group, 2014) 1) Risiko Kredit

Bahaya kredit adalah bahaya karena kekecewaan pihak lawan untuk memenuhi komitmennya, membawa kemalangan bagi permata bank.

2) Risiko Pasar

Bahaya pasar adalah kemungkinan kemalangan karena perubahan nilai instrumen moneter mulai dari perkembangan faktor bahaya nilai pasar

3) Risiko Operasional

Risiko operasional adalah potensi kerugian yang timbul akibat kegagalan sumber daya manusia, proses atau teknologi atau dampak dari kejadian eksternal

4) Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah potensi permata bank tidak memiliki sumber keuanngan yang memadai untuk memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo, atau hanya dapat mengakses sumber keuangan dengan biaya yang tinggi

5) Risiko Hukum

Risisko hukum timbul antara lain akibat:

• Pertukaran atau perjanjian yang cacat hukum yang mengakibatkan tidak berdayanya Bank Permata

• Kasus yang muncul dari klaim pihak luar terhadap berlian bank terhadap pihak luar yang menyebabkan PermataBank secara sah mampu atau menanggung kemalangan moneter

(5)

10

• Barang atau penukaran yang dilakukan oleh PermataBank yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku karena adanya perubahan peraturan perundang-undangan.

6) Risiko Stratejik

Risiko stratejik adalah bahaya ketidakmampuan untuk mencapai tujuan bisnis penting yang menyebabkan kemalangan atau eksekusi jangka panjang yang tidak ideal.

7) Risiko Kepatuhan

Consistence Hazard adalah bahaya yang muncul karena PermataBank tidak mengetahui atau berpotensi tidak menjalankan peraturan perundang-undangan yang relevan (menghitung standar syariah untuk unit syariah).

8) Risiko Reputasi

Bahaya reputasi muncul dari ketidakmampuan untuk menjalankan bisnis yang cakap, dan kemudian mengabaikan untuk memenuhi pedoman penyajian atau norma perilaku yang diperintahkan oleh Badan dan Dewan Komisaris PermataBank dan diharapkan oleh mitra utama.

9) Risiko Imbah Hasil

Risiko Imbal Hasil adalah bahaya yang timbul karena adanya perubahan kecepatan pengembalian yang dibayarkan PermataBank kepada nasabah.

10) Risiko Investasi

Risiko investasi adalah bahaya yang muncul karena PermataBank mengambil bagian dalam kekurangan bisnis klien yang dibiayai dalam pembiayaan bagi hasil dengan memanfaatkan net revenose sharing.

c. Mamfaat Manajemen Risiko

Berikut adalah pengertian mamfaat manajemen risiko sebagai berikut: (Un & Syarat, n.d.)

1) Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap keputusan, sehingga para manager lebih berhati-hati dan akan sellalu menempatkan suatu ukuran-ukuran dari segi keputusan.

(6)

11

2) Mampu mengarah perusahaan dengan melihat suatu pengaruh- pengaruh yang bisa timbul baik secara jangka pendek dan jangka panjang.

3) Manager dapat mendorong dalam mengambil suatu keputusan untuk menghindar dari risiko dan menghindar dari terjadinya kerugian dalam khusul dari segi financial perusahaan.

4) Perusahaan memungkinkan dapat memperoleh risiko dengan kerugian yang bisa menimum.

5) Manajemen risiko dan adanya konsep yang dirancang dengan teliti maka suatau organisasi/atau perusahaan bisa kearah mekanisme secara berkalanjutan.

Menurut (Sri Hayati, 2017b) Mamfaat Manajemen Risiko sebagain berikut;

1) Didalam suatu perusahaan akan terdapat memiliki suatu ukuran yang kuat, untuk mengambil keputusan sehingga akan bisa manajer dalam suatau perusahaan bisa lebih berhati-hati untuk pengambilan keputusan yang telah di ambil.

2) Perusahaan diarahkan untuk mengambil suatu predeksi yang terdapat bisa memunginkan ke arah waktu yang jangka oanjang dan jangka pendek.

3) Bisa dapat mendorong ke pada manajer untuk mengambil suatu keputusan agar bisa menghindari dari berbagai risiko atau/bisa meminimalisir ke arah kerugian didalam perusahaan.

4) Mampu dalam memperkecil kemungkinan perusahaan dalam memperoleh suatu kerugian.

Dari penjalasan di atas terdapat disimpulkan bahwa untuk penerapan manajemen risiko bisa memberikan suatu mamfaat dalam berbagai positif ke suatu perusahaan.

d. Tahapan untuk dalam melaksanakan manajemen risiko

Bahwa dalam melaksanakan suatu manajemen risiko adalah menerapkan manajemen risiko dengan cara kompensif yang bertahap dan harus dilaksanakan dalam suatu perusahaan. Berikut tahapan manajemen risiko tersebut:(Un & Syarat, n.d.)

a. Identifikasi Risiko

b. Mengidentifikasi bentuk-bentuk risiko

(7)

12 c. Menempatkan ukuran-ukuran risiko d. Menempatkan alternatif-alternatif e. Mengenalisis setiap alternatif f. Memutuskan suatu alternatif

g. Melaksanakan alternatif yang dipilih h. Mengentrol alternatif yang dipilih

i. Mengevaluasi jalannya alternatif yang telah dipilih

Berikut dalam penjelasan tahapan-tahapan manajemen risiko;

1) Identifikasi risiko

Tahapan ini bahwa dalam perusahaan akan melakukan suatu langka yang nayata dengan penelitian yang terjadi dengan risiko pada perusahaan.

2) Mengidentifikasi Bentuk-bentuk Risiko

Dalam tahapan ini mengidentifikasi risiko di dorongkan ke suatu pihak manajer perusahaan untuk bisa mampu dalam menemukan suatu format yang telah dimaksud. Maksudnya ialah bentuk risiko yang telah dididentifIkasi yang bisa dijelaskan secara sempurna, seperti halnya risiko dan faktor yang timbulnya risiko pada perusahaan tersebut.

3) Menerapkan ukuran risiko

Pada tahapan ini bahwa manajemen dalam perusahaan yang sudah menyusun dalam penempatan ukuran yang skala dipakai metologi penelitian.

4) Menempatkan Alternatif-alternatif.

Pada tahap ini manajemen dalam perusahaan sudah melakukan sutu pengolahan data. Dalam hasil pengolahan selnjutnya yang dijabarkan ke suatu bentuk yang kualitatif serta akibat atau pengaruh yang telah timbul dalam keputusan yang di ambil.

5) Mengenalisi Setiap Alternatif.

Dimana setiap alternatif dalam tahapan tersebut, yaitu untuk analisis dikemukan yang berbagai dalam sudut pandang yang mungkin akan timbul.

6) Memutuskan satu alternatif

(8)

13

Untuk tahapan ini yaitu manajer yang mempunyai keahlian dan kemampuan yang mendalam alternatif maka untuk dipaparkan serta dijelaskan dalam bentuk tulisan maupun lisan oleh manajer organisasi/atau perusahaan dengan tujuannya perusahaan yang lebih baik.

7) Melaksanaka alternatif yang dipilih

Untuk tahapan yang sesudah alternatif dipilih serta di tegaskan dalam bentuk teams yang melaksanakan, artinya bahwa manajer dalam perusahaan telah mengeluarkan untuk surat keputusam yang dilengkapi oleh rincian biaya.

8) Mengontrol Alternatif yang dipilih tersebut

Alternatif dipilih akan terlaksana dengan pihak tim manajeme perusahaan. Yang mempunyai tugas utama dalam mengontrol agar bisa terhndar dari munculnya suatau risiko yang terjadi pada organisasi/atau perusahaan.

9) Mengevaluasi jalannya aternatif yang dipilih

Yang dilaksananya alternatif pada pengontrolan dengan tim manajemen dengan cara yang sistematis untuk pelaporan kepada pihak manajer perusahaan dengan terbentuknya yang bersifat fundamental dan tehnikal yang tidak akan mengesampingkan dalam suatu informasi yang bersifat lisan.

Terdapat dalam kesimpulan dari penjalasan di atas bahwa untuk melakukan manajemen risiko perusahaan yang melaksanakan berbagai tahap yang secara sistematis dengan nantinya akan bisa lebi efektif pada perusahaan.

2. Kredit usaha rakyat

a. Pengertian kredit usaha rakyat

Berkenaan dengan pemberdayaan usaha kecil, kecil dan menengah (UMKM), penciptaan lapangan kerja, dan mitigasi kemiskinan, otoritas publik memberikan kumpulan strategi yang ditujukan untuk bekerja di wilayah asli dan melibatkan UMKM, pendekatan untuk menciptakan dan memberdayakan UMKM meliputi:

1) Peningkatan akses pada sumber pembiyaan 2) Penegmbangan kewirausahaan

(9)

14

3) Peningkatan pasar produk UMKM 4) Reformasi regulasi UMKM

Upaya perluasan akses ke sumber kredit antara lain pemberian jaminan kredit kepada UMKM melalui jaminan kredit bagi UMKM melalui uang muka usaha perseorangan (KUR), pada tanggal 5 November 2007, presiden mengirimkan uang muka usaha perseorangan (KUR), dengan kantor penjaminan kredit dari otoritas publik.

Kredit Usaha Perorangan (KUR) adalah kredit yang diberikan oleh administrasi perbankan kepada UMKM (usaha mini, kecil dan menengah) yang memiliki prospek usaha yang besar dan dapat mengembalikan kredit.

(www.kur.ekon.go.id/Alasan dan Destinasi, 20 Juni 2020;17:44).

b Tujuan pelaksana kredit usaha rakyat (KUR)

Menurut (Permenko8Tahun2015ttgPedomanPelaksanaanKUR.Pdf, n.d.), peraturan mentri kordinasi bidang prekonomian republik indonesia sebagai berikut,

1. Meningkatkan dan memperluas penyuluran KUR kepada usaha produktif

2. Meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, keci, dan menengah 3. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

c. Jenis penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) a) Kredit mikro

b) Kredit siumi c) Kredit resi gudang

d) Kredit investasi pemerintah

Berikut penjaelsan dari jenis kredit usaha rakyat (KUR) :

1. Kredit Miniatur adalah untuk keperluan pembiayaan yang bermanfaat (modal kerja dan usaha yang bermanfaat) yang dipekerjakan secara mandiri/usaha perorangan atau badan usaha yang memiliki asuransi, yang membutuhkan kredit untuk keperluan keuangannya, baik untuk modal kerja maupun spekulasi untuk membantu usaha.

2. Kredit siumi atau siklus mikro kecil ini diperuntukan untuk pelaku usaha mikro kecil (PUMK) yang telah memiliki ijin usaha mikro kecil (IUMK) dengan kartu ATM tersebut nasbah dapat mengakses layanan perbankan seperti kredit atau jasa perbankan lainnya.

3. Kredit resi gudang adalah modal kerja dengan jaminan resi gudang, sumber pengambilan kredit dari hasil penjualan barang yang ada di

(10)

15

gudang. Resi gudang adalah dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan digudang yang diterbitkan oleh pengelola gudang.

4. Kredit spekulasi pemerintah adalah uang muka modal yang berfungsi atau kemungkinan usaha yang diberikan kepada perusahaan mini dan independen untuk membiayai organisasi yang bermanfaat,

kemungkinan bisnis mereka besar dan belum dibiayai dari sumber yang berbeda. Miniatur usaha paling ekstrim Rp 50.000.000,00, perusahaan mandiri paling besar 500.000.000,00

3. Kredit

a. Pengertian Kredit

Kredit adalah Pengertian dari bahasa yaitu bahasa latin Credere artinya adalah kepercaaa, (truth atau faith), oleh karena itu bahwa badan perusahaan atau/seseorang yang memberikan kredit kepercayaan kepada penerima kredit, maka di akan mendatang telah sanggup untuk memenuh suatu perjanjian yang berupa uang atau/jasa.

Dalam peraturan undang-undang pada No. 10 Tahun 1998 terkait perbankan. “Kredit yaitu yang mempersediakan financial atau tagihan yang berdasarkan tujuan pinjam meminjam pada antara pihak perusahaan perbankan dengan pihak lain, yang akan mewajibkan kepada pihak meminjam untuk melunasi utang dengan waktu yang telah ditentukan. (Un

& Syarat, n.d.)

Menurut (Dr.kasmir, S.E., 2014b) “Kredit dapat berbentuk barang atau berbentuk uang. Dalam hal pembayarannya adalah dengan menggunakan metode angsuran atau cicilan tertentu”.

Dapat dijelaskan terkait pengertian kredit yang dimana pihak kredit yang dapat berupa barang atau uang dan perjanjian yang telah diterimanya oleh kontra prestasi.

b. Unsur-Unsur Kredit

pengertian kredit adalah Bank yang memberi kredit pada debitur atas sauatu kepercayan dan dalam melihat adanya suatu kesepakatan dengan antara debitur dan pihak-pihak bank. Untuk memberikan kredit terdapat dalam unsur-unsur. Menurut Fahmi (2014, hal 95) t

Berikut adalah unsur-unsur kredit di antaranya;

a. Keprcayaan

(11)

16 b. Waktu

c. Risiko d. Prestasi

e. Adanya kreditur f. Adanya debitur

Berikut adalah penjelasan dari 6 unsur kredit;

1. Kepercayaan

Hal yang paling utama adalah kepercayaan dari kredit, karena antara kreditur dengan debitur akan sulit dalam sinergi untuk kerja yang baik.

2. Waktu

Waktu adalah suatu pertimbangan oleh seorang analisis, karena pada saat debitur pada saat pembayaran hal yang harus di perhitungkan waktu yang dilakukan oleh debiturnya untuk menjaga kehati-hatian kepada kreditur.

3. Risiko

Risiko adalah merupakan menyangkut dengan seperti degree of risk/atau tingkat risiko dalam kajiannya, bahwa keadaan yang terburuk halnya seperti pada saat kredit akan tidak dapat kembali dalam keadaan kredit yang bermasalah.

4. Prestasi

Prestasi kredit adalah tidak akan selalu berbentuk dengan uang akan tetapi boleh juga dalam berbentuk barang maupun jasa.

5. Adanya Kreditur

Kreditur yaitu organisasi/atau perusahaan yang menyediakan uang atau barang dan jasa untuk dipinjamkan kepada pihak lain yang membutuhkan dengan berbentuk bunga.

6. Adanya Debitur

Debitur yaitu seseorang yang mempunyai kebutuhan dalam menjalankan usahanya atau lainnya, dengan memerlukan barang

(12)

17

maupun jasa yang akan meminjam kepada perusahaan dengan secara komitmen yang akan mengembalikan dengan sesuai kesepakatan.

C. Mamfaat Kredit & Fungsi Kredit

Dengan suatu perkembangan zaman sekarang ini, yaitu banyaknya dalam kebutuhan sehari-harinya manusia sehinnga dengan adanya kredit sangat bisa membantu masyarakat. Kredit yang telah diberikan oleh pihak bank dengan memilikinya yaitu fungsi serta mamfaat yang telah dapat dirasakan oleh berbagai pihak.

Mamfaat kredit dapat digolongkan sebagai berikut: (Un &

Syarat, n.d.)

a. Mamfaat kredit bagi bang

 Kredit yang diberikan akan mendapat balas jasa

 Pendapat bunga bank akan berpengaruh pada peningkatan profitabilitas bank

 Pemberian kredit secara tidak langsung akan memasasrkan produk lain juga seperti produk dana dan jasa

 Kegiatan pemberian kredit dapat mendorong pegawai lebih memahami secara perinci aktivitas usaha debitur di berbagai sektor usaha.

b. Mamfat kredit bagi debitur

 Meningkat usaha nasabah

 Biaya kredit bank yaitu berupa provisi dan administrasi pada dasrnya murah

 Beragamnya jenis kredit yang ditawarkan bank sehingga debitur dapat memilih kredit sesuai dengan tujuan penggunanya

 Debitur dapat menikmati fasilitas yang diberikan

 Jangka waktu kredit yang disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga debitur dapat menyisihkan keuntungan dengan tepat.

c. Mamfaat kredit bagi masyarakat luas

 Mengurangi tingkat pengangguran

 Memberikan masyarakat yang memiliki profesi terntentu, seperti akuntan, notaris, appraisal independen, dan asuransi

 Pendapatan bunga yang lebih dari penyimpanan apabila bank dapat meningkat keuntungan

 Rasa aman atas pelayanan nasabah

(13)

18

Dari mamfaat yang telah dirasakan dengan nyata bahwa mamfaat yang diharpkan adanya kredit untuk kehidupan ekonomi memiliki fungsi.

Berikut merupakan fungsi kredi diantaranya;

a. Meningkatkan daya guna uang

b. Meningkatkan gairah dalam dunia usaha c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang d. Merupakan salah satu alat stabilitas prekonomian e. Meningkatkan hubungan internasional

f. Meningkatkan pemerataan pendapatan

g. Meningkatkan daya guna dan juga peredaran barang h. Memperbesar modal perusahaan

i. Merupakan motivator dan dinamisator kegiatan perdagangan dan prekonomian

j. Dapat meningkatkan IPC (Income Per Capita)

k. Mengubah cara berfikir masyarakat bertindak ekonomis Dari penjelasan di atas terdapat kesimpulan bahwa dengan adanya debitur maka pemberian kredit dari bank kepada debitur memiliki mamfaat, mamfaat bagi bank kepada debitur bagi pihak debitur (Un & Syarat, n.d.)

D. Jenis- Jenis Kredit

Dengan beragamnya suatu kegiatan usaha dalam beragam maka pula kebutuhan masyarakat akan kebutuhan jenis kreditnya sehingga menuntut bank untuk memberikan jenis-jenis kreditnya dengan sesuai kebutuhanya pula.

Pemberrian fasilitas kredit oleh bank dikelompokkan ke dalam jenis yang masing-masing dilihat dari berbagai segi sebagai berikut (Un & Syarat, n.d.)

a. Dilihat dari segi keagunan b. Dilihat dari segi tujuan kredit c. Dilihat dari segi jangka waktu d. Dilihat dari segi jaminan e. Dilihat dari segi sektor usaha.

Adapun dari penjelasannya sebagai berikut:

(14)

19 1. Dilihat dari segi keagunan

Jenis kredit yang dilihat dari kegunaannya yaitu untuk mengetahui kegunaan uang apakah untuk digunakan kegiatan dalam utama atau hanya sekedar dijadikan uang tambahan

2. Dilihat dari segi tujaun kredit

Jenis kredit ini untuk melihatnya dengan pemakaian terhadap kredit, apakah tjuannya digunkan untuk menjalankan usahanya atau di pergunakan untuk keperluan pribadi

3. Dilihat dari segi waktu

Jenis kredit ini dilihat dari sisi jangka aktu, dari dengan pemberian kredit mulai dari pertama kali hinga diberikan dengan sampai masa pelunasan.

4. Dilihat dari segi jaminan

Jenis kredit ini jaminan yang diajukan sebagai persyaratan dalam pencairan dengan berbentuk barang atau surat-surat berharga minimal senilai dengan kredit yang diberikan.

5. Dilihat dari sekto usaha

Jenis kredit ini adalah dilihat dari memiliki usaha yang sedang berjalan.

E. Prinsip Dalam Pemberian Kredit sebagai berikut:

Pada pemberian kredit yaitu yang dibutuhkan mengenalisis terhadap pada suatau debitur yang akan telah ditentukan pada keputusan terhadap redit. Untuk melakukannya yaitu dengan menggunakan prinsip-prinsi kredit. Berikut yang digunakan prinsip kredit oleh analisis 5C dan 7P Menurut (Tantri, 2012) prinsip dalam pemberian kredit a. Character

b. Capacity c. Capital d. Colleteral

(15)

20 e. Condition

Adapun dalam penjelasannya yaitu:

1) Character

Character adalah merupakan suatu nasabah yang dilihat dari prilaku /atau watak dari setiap nasabah yang mengajukan kreditur apakah dapat terpercaya dengan ini bisa tercermin dari latar belakang nasabah, apakah baik dari latar belakang pekerjaan dan apakah nasabah mempunyai sifat pribadi yang baik seperti dengan gaya hidupnya sehari-hari.

2) Capacity

Capacity adalah kemampuan nasabah dalam suatu bidang bisnis yang dihubungkan dengan pendidikannya, sehingga kemampuan bisnis akan terlihat pada melalui pemerintah. Sama dengan halnya kemampuan untuk menjalankan usahanya yang dimiliki. Dengan pada akhirnya akan terlihat untuk mengembalikan kredit yang telah disalurkan.

3) Capital

Capital adalah untuk melihat nasabah penggunaan modal apakah efektif dilihat dari laporan keuangan (neraca, laporan laba/rugi) seperti melakukan suatau pengukuran dari segi likuiditas/sovabilitas, rentabilitas lainnya. Begitupun capital harus dilihat dari sumber modal yang ada pada sekarang ini.

4) Collateral

Collateral adalah merupakan suatu jaminan yang telah diberikan pada calon nasabah, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Dan jaminan yang hendaknya harus melebihi pada jumlah kredit yang harus diberikan. Pada jaminan harus diteliti sehinnga untuk menjaga-jaga kehati-hatian dalam permasalahan maka dengan itu jaminan yang telah dititipkan akan terdapat dipergunakan secara tepat.

5) Conditition

Condition adalah untuk dinilai dari kondisi pada ekonomi sekarang dan kemungkinan untuk masa yang akan mendatang sesuai dengan beberapa sektor, baik dari usaha yang dijalakan. Penilaian usaha pada prosepek yang telah dibiyai akan bener-bener ke tujuan yang baik.

(16)

21

Sehingga mengakibtkan kemungkinan kredit akan bermasalah pada relatif yang kecil.

Menurut (Dr.kasmir, S.E., 2014a) untuk penilaian kredit pada dapat dilakukan dengan analisis 7P sebagai berikut:

a. Personality b. Party c. Perpose d. Prospect e. Payment f. Profitability g. Protection

Berikut penjelsan dari 7P sebagai berikut:

1) Personality

Personality yaitu dari segi kepripadian nasabah atau/ bsa dari tingkah laku dalam sehari-hari maupun dengan masalalunya, akan mencakup sikap yang emosi, tingah laku, dan dengan tindakan nasabah untuk menghadapi masalah.

2) Party

Party yaitu akan mengklasifikai pada nasabah yang masuk kedlam golongan bagian tertentu dengan berdsarkan modal, serta loyalitas, seingga nasabah akan dapat tergolongkan denga bagian tertentu yang akan mendapatkan suatu fasilitas yang berbeda dari bank 3) Perpose

Perpose yaitu mengetahui pda nasabah untuk mrngambil kredit dengan jenis yang inginkan oleh nasabah. Dengn bertujuan untuk mengambil kredit yang dapat bermacam-macam yang sesuai dengan kebutuhan.

4) Prospect

Prospect yaitu akan menilai pada nasabah yang dimana masa yang akan datang apakah bisa menguntungkan atau tidak, untuk mempunyai prospek atau dengan sebaliknya, bahwa hal ini yang terpenting untuk mengingatkan jika dengan suatu fasilitas kredit yang telah dibiyai tidak mempunyai prospek, bukan hanya bank yang telah rugi akan tetapi nasbah.

(17)

22 5) Payment

Payment yaitu bagaimana cara nasabah untuk mengembalikan kredit mengambil dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. bahwa semakin dengan banyak nya sumber dalam penghasilan debitur maka akan bisa membaik. Sehingga pada saat usahanya merugi maka akan dapat ditutupi oleh usaha-usaha lainnya.

6) Profitability

Profitability yaitu mempunyai kemmpuan nasabah untuk mecari penghasilan lebih atau/laba. Diukur pada priode ke priode, dengan itu apakah tetap sama atau/ semakin meningkat.

7) Protection

Protection yaitu tujuannya bagaimana akan menjaga agar supaya kredit yang telah diberikan akan mendaatkan suatu jaminan dalam perlindungan perusahaan. Sehingga pada kredit yang diberikan akan bener-bener aman. Dalam perlindungan yang telah diberikan dengan jaminan barang /atau jaminan asuransi.

Terdapat kesimpulan dari penjelasan pemberian kredit analisis 5C dan 7P bahwa pada debitur perusahaan untuk bisa lebih menjga kehati-hatoan risiko bisnis perbankan untuk memperoleh suatau keyakinan nasabah.

Referensi

Dokumen terkait

Pada PLTGU, sistem kontrol SPEEDTRONIC TM MARK V dapat melakukan kontrol, proteksi dan monitoring pada Gas Turbin Generator (GTG), salah satunya yaitu untuk

Tugas akhir ini saya beri judul “Analisa Beban Kalor Pada Ruangan Server Sebuah Gedung Perkantoran”, ini merupakan studi kasus yang dilakukan pada sebuah

Lembaga Ombudsman Republik Indonesia adalah Lembaga Negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara Negara

Menurut peraturan perpajakan, dasar pengenaan pajak dari suatu aktiva adalah jumlah yang dapat dikurangkan untuk tujuan fiskal dengan kata lain dapat diperlakukan sebagai

Bab II Tinjauan Pustaka, dalam bab ini akan dikemukakan hasil tinjauan kepustakaan yang berhubungan rumusan permasalahan, yakni bagaimana kondisi geografis suatu

Oleh karena itu kegiatan produksi yang dilakukan berdasarkan pesanan (order) maka jumlah produksinya biasanya sedikit atau relatif kecil, sehingga perencanaan produksi

Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Industri Aneka pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten

Anak Tunagrahita ringan yang kemampuannya terbatas baik kognitif, afektif dan psikomotornya, maka anak tunagrahita ringan dalam pengembangkan diri juga sangat