• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user 15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Teori Uang

Uang dalam artian secara luas memiliki definisi sebagai sesuatu yang diterima secara umum untuk digunakan sebagai alat pembayaran atau sebagai alat pembayaran hutang atau sebagai alat untuk membeli barang dan jasa pada wilayah tertentu. Dalam hal ini uang dapat dikatakan sebagai alat yang dapat digunakan dalam melakukan pertukaran baik dalam bentuk barang maupun jasa pada wilayah tertentu. (Kasmir, 1999)

Secara umum uang tidak hanya digunakan sebagai alat tukar, namun uang juga memiliki fungsi yang lain seperti sebagai alat satuan hitung, penimbun kekayaan atau sebagai standar pencicilan hutang atau pembayaran hutang. Uang biasanya dapat dipergunakan hanya dalam suatu wilayah tertentu, misalnya dalam cakupan suatu negara. Namun ada mata uang tertentu yang dapat berlaku di semua negara seperti halnya mata uang US. (Kasmir, 1999)

Fungsi uang pada awalnya hanyalah sebagai alat untuk memperlancar aktifitas pertukaran. Namun seiring berkembangnya zaman fungsi uang telah berkembang secara lebih luas. Beragamnya fungsi uang berdampak pada penggunaan uang yang semakin banyak dan semakin dibutuhkan dalam berbagai kegiatan perekonomian masyarakat luas. Menurut Kasmir (1999) fungsi fungsi dari uang tersebut secara umum adalah sebagai berikut :

(2)

commit to user 16 a. Alat Tukar Menukar

Dalam hal ini fungsi uang digunakan sebagai alat tukar atas suatu barang ataupun jasa. Dengan kata lain uang dapat digunakan untuk membayar barang atau jasa yang akan dibeli atau diterima. Fungsi uang sebagai alat tukar dapat digunakan untuk segala jenis barang dan jasa yang ditawarkan.

b. Satuan Hitung

Uang menunjukan nilai dari barang dan jasa yang dijual atau dibeli.

Besar kecilnya nilai dapat dijadikan sebagai satuan hitung dalam menentukan harga barang dan jasa. Dengan adanya uang akan mempermudah keseragaman dalam satuan hitung.

c. Penimbun Kekayaan

Fungsi uang dalam hal ini berarti uang digunakan untuk menyimpan atau menimbun kekayaan, karena nilai uang tersebut tidak akan berubah.

Uang yang disimpan menjadi kekayaan dapat berupa uang tunai atau uang yang disimpan di bank dalam bentuk rekening. Dalam menyimpan uang tunai biasanya memiliki beberapa tujuan sepert berjaga jaga dan spekulasi.

Kemudian dengan menyimpan uang di bank justru akan menambah kekayaan karena akan memperoleh uang jasa berupa bunga.

d. Standar Pencicilan Hutang

Uang dapat mempermudah menentukan standar pencicilan hutang piutang secara tepat dan cepat, baik secara tunai maupun secara angsuran.

Dengan adanya uang maka akan lebih mudah dalam menentukan seberapa

(3)

commit to user 17

besar nilai hutang piutang yang harus diterima atau dibayar sekarang atau di masa yang akan datang.

2. Cryptocurrency

Cryptocurrency merupakan pemikiran untuk memiliki karakter dari suatu kurs yang dipaksakan pada disiplin fiskal di pemerintahan dan mempresepsikan kurs yang tidak dikenakan biaya atau debt-free currency dengan tingkat pertumbuhan yang konstan dan jumlah yang terbatas.

Cryptocurrency dalam bentuknya merupakan versi peer to peer dari uang elektronik. Peer to peer yang dimaksudkan adalah pembayaran online yang dikirimkan langsung dari satu pihak ke pihak lainnya tanpa melalui institusi finansial. Transaksi dengan jaringan time-stamps menggunakan cryptographic proof of work atau bukti pengerjaan cryptography. Bukti pengerjaan protokol bitcoin pada dasarnya adalah suatu perlombaan dalam penguraian kode yang nantinya mendapatkan suatu intensif atau hadiah yang diberikan kepada siapa saja yang berpartisipasi. Dalam hal ini, peserta pertama yang dapat memecahkan kode akan diberikan hadiah berupa koin baru. Dari perlombaan ini akan terbentuk suatu pencatatan dari transaksi cryptocurrency yang tidak dapat dirubah jika tidak melakukan proof of work selanjutnya. (Nian & Chuen, 2015)

Secara komersil, pembayaran dengan menggunakan electronic cash (eCash) atau uang elektronik dimulai dari pada tahu 1990 oleh suatu eCash bernama DigiCash suatu perusahaan eCash di tahun 1990. Pembayaran dengan eCash tersebut digunakan baik online maupun offline menggunakan suatu

(4)

commit to user 18

protokol kriptografi untuk mencegah permasalah penggunaan ganda atau double-spending problem. Protokol kriptografi tersebut menggunakan suatu tanda tangan atau signature untuk melindungi privasi dari pengguna tersebut.

Sebagai cryptocurrency pertama sistem eCash dapat diakses pada beberapa bank dan kartu pintar di beberapa negara seperti United States dan Finland.

Secara perlahan cryptocurrency ini semakin berkembang dan dilakukan perbaikan perbaikan oleh para pengembang perangkat lunak selama 20 tahun terakhir. (Nian & Chuen, 2015)

Kurs emas digital mulai menjadi pusat perhatian sekitar tahun 1999 dan awal tahun 2000. Mayoritas dari bentuk batu uang ini didasari pada berat emas yang di simpan di the bullion dan penyimpanan tersebut dikenakan biaya.

Dalam perkembangannya banyak kurs emas digital yang dikembangkan seperti e-dinar, Pecunix, iGolder, Liberty Reserve, gBullion, e-gold, dan eCache.

Dengan beberapa pengecualian, hampir semua kurs emas digital tersebut berakhir pada ke gagalan. (Nian & Chuen, 2015)

EGold merupakan pelopor yang sukses dalam hal pembayaran internet. Sebagai online micropayment yang sukses pertama kali eGold mempelopori banyak teknik dan metode dalam e-commerce, yang mana pada perkembangannya digunakan secara luas pada aspek online lainnya. Teknik dan metode ini berisi aktivitas pembayaran yang melewati banyak lapisan keamanan yang terhubung dan terenkripsi. Teknik dan metode ini menawarkan suatu aplikasi pemrograman antarmuka agar websites lain dapat menggunakan layanan yang mengunakan sistem transaksi e-gold. Namun beberapa saat

(5)

commit to user 19

setelah sistem ini sukses, sistem ini kembali mengalami kegagalan. Kelemahan yang menyebabkan sistem ini gagal adalah kemampuannya dalam memenuhi know your customer atau kenali pelangganmu dan kebutuhan akan layanan laporan transaksi mencurigakan. Selanjutnya persaingan dengan hacker atau para peretas dan penipuan internet semakin mendukung gagalnya sistem ini meski di era nya, e-gold telah memproses lebih dari 2 milyar transaksi logam berharga per tahun. Hal ini menjadikan suatu pelajaran yang dapat dipelajari oleh para pengembang cryptocurrency. (Nian & Chuen, 2015)

Cryprocurrency kembali dihidupkan di tahun 2008, tepatnya ketika terjadi krisis finansial di tahun 2008. Cryptocurrency pada waktu itu mempunyai potensi untuk menjawab beberapa masalah terkait sistem kurs fiat, sehingga konsep dari bitgold kembali diperdebatkan. Seperti namanya, emas yang ditambang dan di catat dalam pencatatan digital. Pencatatan digital akan menyelesaikan isu dari pihak ketiga yang dipercaya. Suatu protokol simpel yang membutuhkan sukarelawan dan bersedia menghabiskan sumberdayanya untuk menambang emas digital atau bitgold, yang selanjutnya akan dibayar dari proses tersebut. Secara detail menambang tersebut adalah proses melakukan validasi pencatatan digital. Hal yang membedakan konsep ini dan konsep kurs digital yang gagal sebelumnya adalah pemilihan waktu peluncuran konsep kurs digital ini bertepatan dengan krisis finansial dan sifat distribusi dari protokol tersebut. Hadiah untuk para penambang dan akses gratis hasil pencatatan digital untuk para pengguna lainnya juga merupakan suatu inovasi pada sistem ini. (Nian & Chuen, 2015)

(6)

commit to user 20 3. Bitcoin

Bitcoin dibuat oleh suatu kelompok anonim yang menyebut dirinya Satoshi Nakamoto (2008), bitcoin merupakan kurs virtual yang paling terkenal.

Bitcoin ini sudah berada dalam pasar sejak tahun 2009 dan dibuat melalui suatu proses “tambang” dan dari proses tambang tersebut transaksi bitcoin akan tersimpan dan buku besar dari rekapan transaksi bitcoin tersebut disebut blockchain. (Aljohani, 2017)

Nakamoto, (2008) pada tulisannya menjelaskan bahwa bitcoin murni peer-to-peer version dari uang elektronik yang mana dapat digunakan untuk transaksi tanpa melalui institusi finansial. Tanda tangan digital atau yang disebut sebagai digital signature mulai menemukan beberapa solusi dari masalah mengenai teknologi finansial tentang mencegah double-spending problem dengan menggunakan jaringan peer-to-peer. Transaksi yang menggunakan jaringan ini berjalan dengan merekap atau mengolah (hashing) setiap transaksi dari suatu pengguna ke pengguna lain yang kemudian dicatat dalam suatu buku besar dan buku besar tersebut menjadi sebuah rantai bukti dari suatu pengerjaan (perekapan suatu transaksi) atau biasa disebut dengan proof of work. Proof of work ini membentuk suatu rekap transaksi yang tidak bisa dirubah jika tidak melakukan proof of work kembali.

Selama mayoritas komputer di kontrol oleh nodes atau terminal komputer yang mana tidak bisa diserang/diganggu oleh serangan jaringan internet seperti hacker, dll. Mereka akan menghasilkan sebuah rantai yang panjang dengan teknologi yang melebihi attacker atau sesuatu yang dapat

(7)

commit to user 21

menyerang jaringan. Suatu nodes dapat meninggalkan dan ikut kembali dalam jaringan ini. Ketika pengguna bitcoin tidak memantau transaksi bitcoin yang sedang berjalan, pengguna bitcoin dapat mengaskes rantai proof-of-work sebagai bukti apa yang telah terjadi ketika ia tidak memantau transaksi bitcoin.

Hal ini sejalan dengan sifat bitcoin yang transparan. (Nakamoto, 2008)

Bitcoin pertama kali digunakan untuk membeli pizza seharga 10.000 bitcoin di tahun 2009. Namun pihak penjual pizza tersebut tidak secara langsung menerima 10.000 bitcoin. Sebagai gantinya pihak ketiga atau broker mendaftar siapa saja yang setuju memproduksi pizza dengan menggunakan kartu kredit sebagai pembayaran dan menggunakan kurs yang sebenarnya dalam pembayaran tersebut. Selanjutnya kurs tersebut ditukarkan dengan bitcoin. Seiring berjalannya waktu penggunaan bitcoin semakin marak digunakan untuk perantara dalam bertransaksi. Hingga akhirnya Silk Road Marketplace yang merupakan forum jual beli ilegal seperti narkoba dan sejenisnya dilaporkan memiliki setengah dari volume transaksi bitcoin pada awal era penggunaan bitcoin tersebut. Hal inilah yang menyebabkan awal reputasi bitcoin menjadi buruk dan cenderung mengarah pada pelanggaran hukum. Pada Oktober 2013 operator dari silk road ini ditahan oleh otoritas U.S.

di San Francisco. Namun penutupan dari silk road ini hanya memberi dampak yang kecil pada peredaran bitcoin. Tak lama setelahnya sebuah kedai kopi yang bernama Vancouver Coffee shop membuat ATM untuk bitcoin yang pertama.

(Yermack, 2013)

(8)

commit to user 22

Kemunculan bitcoin menimbulkan banyak asumsi mengenai faktor yang mempengaruhi supply dan demand dari bitcoin. Beberapa pihak berargumen bahwa pasar dari bitcoin di dominasi oleh masyarakat yang antusias terhadap perkembangan teknologi, liberalis yang mencari alternatif dari suatu kurs nasional dan kriminal yang mengambil keuntungan dari anonimitas transaksi. Meskipun begitu beberapa faktor yang mempengaruhi supply dari bitcoin itu sendiri adalah tingkat penambangan atau rate of mining dan jumlah bitcoin yang dijual atau ditukarkan dengan dollar oleh pemilik bitcoin itu sendiri. Jumlah dari bitcoin juga dibatasi dan diprediksi jumlah final fixed supply dari bitcoin akan mencapai 21 juta bitcoin. Pada kenyataannya, jumlah bitcoin yang beredar telah melebihi setengah dari jumlah total yang telah diprediksi. Jumlah tersebut terhitung dari awal pembuatan bitcoin di tahun 2009. Transaksi bitcoin berjalan berkelanjutan selama dua puluh empat jam dalam sehari, bahkan selama hari libur dan akhir minggu transaksi bitcoin tetaplah berjalan. Keuntungan dalam penggunaan bitcoin salah satunya adalah rendahnya biaya transaksi dan mudahnya dalam bertransaksi. Karena dalam penggunaan dompet digital untuk menyimpan bitcoin dapat secara mudah dan cepat untuk di transaksikan tanpa melalui bank atau intermediasi lainnya.

Melalui suatu jaringan yang bersifat anonim bitcoin dikontrol secara digital dan menggunakan sistem kriptografi itu sendiri. Sifat dari bitcoin yang mudah ditransaksikan, rendah biaya dalam melakukan transaksi, anonim dan transparan membuat penggunaan bitcoin semakin diminati. (Stråle Johansson, Nathalie Tjernström, 2014)

(9)

commit to user 23 a. Cara Kerja Bitcoin

Bitcoin merupakan kurs digital yang diciptakan dan disimpan secara elektronik. Bitcoin ini dikirim dan diterima menggunakan aplikasi seluler, perangkat lunak komputer atau layanan penyedia yang menyediakan dompet untuk bitcoin. Dompet ini menghasilkan suatu alamat yang mirip dengan nomor rekening bank. Alamat bitcoin ini merupakann urutan alfanumerik yang unik dimana pengguna dapat menerima pembayaran melalui alamat tersebut.

Revolusi dari alat transaksi bitcoin ini terletak pada penanganannya terhadap the double-spending problem atau masalah penggunaan ganda tanpa membutuhkan pihak ketiga. The double-spending problem ini mengacu pada masalah dari uang digital yang dapat secara mudah digunakan lebih dari sekali, dikarenakan uang digital ini hannyalah suatu file komputer atau dokumen digital.(Nian & Chuen, 2015)

Bitcoin menyelesaikan masalah penggunaan ganda dengan mempertahankan a ledger of balances atau buku besar pencatan transaksi bitcoin itu sendiri. Tetapi sebagai gantinya bitcoin ini bergantung pada single trusted third party atau satu pihak yang dipercaya untuk mengatur buku besar atau ledger dari transaksi bitcoin ini. Dikarenakan sifatnya yang terdesentralisasi, bitcoin mempertanggung jawabkan hal ini pada seluruh jaringan. Jaringan dari bitcoin ini secara konstan melacak neraca dari bitcoin pada public ledger atau buku besar umum yang disebut dengan blockchain.

(Nian & Chuen, 2015)

(10)

commit to user 24

Blockchain merupakan catatan semua transaksi yang pernah di proses dan dapat diakses oleh publik. Blockchain ini mengizinkan semua pengguna bitcoin untuk memverifikasi setiap transaksi. Setiap transaksi dari bitcoin yang telah diverifikasi di siarkan ke seluruh jaringan dan dicatat ke dalam setiap blockchain. Hal inilah yang menyelesaikan masalah penggunaan ganda, dimana dari proses tersebut bitcoin tidak dapat digunakan kembali. Setiap ada transaksi baru selalu di periksa pada blockchain untuk meyakinkan bahwa bitcoin tersebut belum digunakan. Bitcoin menggunakan public-key cryptography atau kunci publik kriptografi untuk menyelesaikan masalah penggunaan ganda. Pada public-key cryptography, setiap transaksi mempunyai digital signature atau atau tanda tangan digital. (Nian & Chuen, 2015)

b. Menambang Bitcoin

Bitcoin di desain mempunyai batas jumlah pada 21 juta bitcoin yang mana di ekspektasikan akan tercapai jumlah tersebut pada 2040. Untuk sekarang, bitcoin dihasilkan melalui proses penambangan, yang mana para penambang ini adalah pengguna bitcoin yang menjalankan suatu aplikasi yang dapat dijalankan dengan suatu perangkat keras yang di khususkan untuk menambang bitcoin. Bitcoin baru dihadiahkan kepada mereka yang menngkontribusikan computer power nya untuk mempertahankan jaringan bitcoin. Penambangan ini tidak hanya penting pada pembuatan bitcoin baru namun juga merupakan proses yang penting dalam transaksi untuk ditambahkan ke blockchain dan selanjutnya di konfirmasi. Proses verifikasi merupakan suatu proses yang dikomputasi secara intensif untuk meyakinkan

(11)

commit to user 25

bahwa hanya transaksi sah yang di verifikasi dan di catat ke dalam blockchain.

(Nian & Chuen, 2015)

Menambang bitcoin merupakan suatu tugas komputasi yang intensif dan membutuhkan penambang untuk menemukan solusi dari suatu masalah matematika yang telah ditentukan sebelumnya untuk membuat block baru. Hal ini disebut juga mathematical proof of work. Proses menambang ini merupakan suatu proses yang sulit dikarenakan disamping memastikan setiap transaksi valid, penambang juga perlu menyesuaikan data dengan cara tertentu untuk menambahkannya ke blockchain. Penambang haruslah menebak dan mencari urutan dari data yang menghasilkan suatu pola. Kesulitan dari masalah ini diatur secara otomatis jadi rata rata block yang baru hanya dapat dibuat setiap 10 menit. Protokol bitcoin ini di desain untuk menghasilkan bitcoin yang baru secara bertahap, dapat diprediksi namun laju nya semakin menurun. Untuk meyakinkan proses pertumbuhan bitcoin yang baru, hadiah dari menyelesaikan block secara otomatis dibelah dua setiap empat tahun, dan kesulitan dari penyelesaian tersebut meningkat seiring berjalannya waktu.(Nian & Chuen, 2015)

Akan ada titik di masa depan dimana batas dari bitcoin itu tercapai, dan sebagai gantinya insentif untuk para penambang adalah biaya transaksi.

Jumlah maksimal bitcoin yang dapat dicapai adalah 21 juta bitcoin. penambang yang masih berkontribusi untuk memverifikasi transaksi akan dihadiahkan oleh biaya transaksi. Hal ini muungkin akan menjadi situasi yang kurang diinginkan bagi orang atau pebisnis yang mengandalkan bitcoin sebagai alat pembayaran,

(12)

commit to user 26

yang mana harus membayar biaya transaksi. Tetapi hal ini akan meyakinkan bahwa penambang akan tetap mempunyai insentif untuk menjaga jaringan agar tetap terjaga dan berjalan meskipun bitcoin terakhir telah ditambang. Setiap block baru yang sukses ditambahkan ke blockchain mengacu pada block sebelumnya, menjadikannya mengembalikan transaksi sebelumnya pada block sebelumnya. Karena mengubah block pada blockchain membutuhkan perhitungan ulang dari proof o work dari semua block. (Nian & Chuen, 2015) 4. Investasi

Investasi merupakan komitmen dari sejumlah dana dan lainnya yang dilakukan pada saat ini, tujuan dari investasi adalah memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Ketika seorang investor membeli suatu instrumen investasi, investor tersebut berharap akan memperoleh keuntungan dari naiknya harga instrumen investasi tersebut. Investasi memiliki kaitan dengan berbagai macam aktivitas, seperti melakukan investasi pada aset real seperti tanah, emas, mesin atau bangunan, dll, maupun aset finansial seperti deposito, saham, ataupun obligasi.

Pelaku yang melakukan kegiatan investasi disebut investor. Ada dua golongan investor pada umumnya, yaitu investor individual dan instisional.

Investor individual merupakan individu yang melakukan suatu aktivitas investasi, sedangkan investor institusional biasanya terdiri dari peruhasaan perusahaan asuransi, lembaga dana pensiun, lembaga penyimpanan danan maupun perusahaan investasi. (Tandelilin, 2010)

(13)

commit to user 27 a. Tujuan Investasi

Dalam mencapai efektivitas dan efisiensi ketika mengambil keputusan, diperlukan suatu tujuan yang jelas. Hal ini juga sejalan dalam bidang investasi, diperlukan suatu tujuan yang jelas ketika melakukan investasi agar investasi tersebut efektif dan efisien. Secara luas tujuan dari investasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan dari investor. Kesejahteraan ini dalam artiannya adalah kesejahteraan moneter atau kesejahteraan finansial yang mana dapat diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai (present value) pendapatan yang akan datang. (Tandelilin, 2001)

Sejalan dengan tujuan tersebut Fahmi (2011) dalam bukunya juga menjelaskan bahwa tujuan dari investasi adalah sebagai berikut:

1) Terciptanya keberlanjutan dalam investasi tersebut,

2) Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan, 3) Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham,

4) Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa.

b. Tipe Investasi

Seorang investor dapat memilih serta memutuskan tipe investasi seperti apa yang akan dilipih. Dalam hal ini ada dua tipe investasi yang dapat dipilih, yaitu investasi langsung dan investasi tak langsung.

1) Investasi langsung

Investasi langsung yaitu ketika investor dapat secara langsung berinvestasi dengan membeli secara langsung suatu aset keuangan dari perusahaan yang dapat dilakukan baik melalui perantara maupun cara

(14)

commit to user 28

lainnya. Ada dua macam investasi langsung, yakni investasi langsung yang dapat diperjualbelikan dan investasi langsung yang tidak dapat diperjual belikan seperti tabungan dan deposito. Investasi langsung yang dapat diperjual belikan memiliki beberapa cakupan, yakni investasi langsung di pasar uang seperti deposito yang dapat dinegosiasian, investasi langsung di pasar modal seperti surat surat berharga pendapatan tetap dan saham, dan investasi langsung di pasar turunan seperti opsi dan future contract.

2) Investasi Tidak Langsung

Investasi tidak langsung yaitu ketika investor tidak terlibat secara langsung atau pembelian aset keuangan cukup dengan memegang dalam bentuk saham atau obligasi. Investasi tidak langsung ummuya tidak terlibat dalam pengambilan keputusan yang penting dalam perusahaan.

c. Dasar Keputusan Investasi

Dalam melakukan kegiatan investasi ada beberapa hal mendasar yang perlu dipahami, yakni tingkat return yang diharapkan, tingkat risiko, serta pemahaman mengenai hubungan antara tingkat return yang diharapkan dan risiko dari investasi tersebut. (Tandelilin, 2001)

Hubungan antara tingkat return yang diharapkan dan risiko merupakan hubungan yang searah atau linear. Hubungan inilah menjadi alasan dalam menjawab pertanyaan mengapa investor tidak berinvestasi pada semua aset yang menawarkan return paling tinggi. Karena dibalik tingginya tingkat return yang ditawarkan, ada tingkat risiko yang perlu diperhitungkan (Tandelilin, 2010)

(15)

commit to user 29

Ketika seorang investor menginginkan tingkat return tertentu dari dana yang telah diinvestasikannya, hal ini menjadi sesuatu yang wajar. Dalam konteks manajemen investasi ada dua return yang perlu dipahami yakni return yang diharapkan (expected retrun) dan return yang terjadi (realized return).

Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa mendatang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return yang diperoleh investor di masa lampau. Ketika investor melakukan kegiatan investasi, ia akan mensyaratkan tingkat return tertentu namun ketika periode investasi telah berlalu investor tersebut akan dihadapkan pada tingkat return yang sesungguhnya ia terima. Tingkat return yang diharapkan dan tingkat return yang sesungguhnya ia terima kemungkinan memiliki perbedaan. Perbedaan dari return yang diharapkan dengan return yang benar benar dia terima (return aktual) merupakan risiko yang menjadi pertimbangan dalam melakukan kegiatan investasi. (Tandelilin, 2001)

Tandelilin, (2010) dalam bukunya juga menjelaskan bahwa resiko merupakan kemungkinan dari tingkat return aktual yang berbeda dengan tingkat return harapan. Secara spesifik hal ini mengacu pada kemungkinan realisasi return aktual yang lebih rendah dari return minimal yang diharapkan.

Ketika melakukan kegiatan investasi, sudah sewajarnya jika semakin tinggi risiko maka semakin tinggi tingkat return yang diharapkan. Umumnya, seorang investor merupakan makhluk rasional yang tentunya tidak akan menyukai ketidakpastian atau risiko. Investor yang mempunyai kecenderungan untuk menghindari risiko ini disebut sebagai risk-averse investors. Investor

(16)

commit to user 30

seperti ini enggan mengambil risiko investasi jika investasi tersebut tidak memberikan return harapan yang layak sebagai kompensasi yang harus ditanggung oleh investor tersebut. (Tandelilin, 2001)

Sikap investor terhadap risiko akan sangat tergantung pada preferensi investor mengenai risiko itu sendiri. Investor yang berani memilih investasi dengan risiko tinggi cenderung mengharapkan tingkat return yang tinggi pula.

Begitu juga sebaliknya, investor yang tidak mau menanggung risiko tinggi maka ia tidak bisa mengharapkan tingat return yang terlalu tinggi. (Tandelilin, 2001)

d. Proses Investasi

Proses investasi menunjukan bagaimana pemodal seharusnya melakukan kegiatan investasi, juga seberapa banyak investasi tersebut akan dilakukan. (Tandelilin, 2001) dalam bukunya menjelaskan ada lima tahapan yang dilakukan dalam melakukan proses keputusan investasi, diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Penetuan tujuan investasi

Dalam melakukan proses keputusan investasi, tahapan pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan dari investasi tersebut. Tujuan dari investasi dapat berbeda beda dan tergantung dari investor yang melakukan kegiatan investasi tersebut.

Husnan (1994) dalam bukunya menjelaskan bahwa adanya hubungan yang positif antara risiko dan keuntungan investasi menjadikan seorang investor tidak bisa mengatakan bahwa tujuan investasinya hanya

(17)

commit to user 31

untuk mendapatkan keuntungan sebesar besarnya, karena investor juga harus menyadari bahwa ada kemungkinan untuk mengalami suatu kerugian.

Jadi dalam hal ini keuntungan maupun risiko haruslah dipertimbangkan dengan baik.

2) Penentuan kebijakan investasi

Setelah tujuan dari investasi ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menentukan kebijakan untuk memenuhi tujuan dari investasi tersebut.

Tahap ini dimulai dengan menentukan keputusan alokasi aset. Keputusan yang dilakukan ini menyangkut penggunaan dana dalam melakukan investasi pada kelas kelas aset yang tersedia, misalnya saham, obligasi, sekuritas luar negeri, dll. Selain itu seorang investor juga perlu memperhatikan batasan yang mempengaruhi penentuan kebijakan investasi, misalnya besarnya dana yang dimiliki dan porsi pendistribusian dana tersebut.

3) Pemilihan strategi portofolio

Dalam melakukan pemilihan strategi portofolio, strategi yang akan dipilih haruslah sesuai dengan dua tahapan sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang dapat dilakukan, diantaranya yakni strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif.

Strategi portofolio aktif menggunakan informasi yang tersedia dan teknik teknik peramalan secara aktif untuk mendapatkan kombinasi portofolio yang lebih baik. Sedangkan strategi portofolio pasif merupakan aktivitas investasi pada portofolio yang dilakukan seiring dengan kinerja

(18)

commit to user 32

indeks pasar. Dalam melakukan strategi pasif semua informasi yang tersedia diasumsikan akan diserap oleh pasar dan direfleksikan pada harga saham.

4) Pemilihan aset

Memilih aset aset yang akan dimasukan ke dalam portofolio adalah langkah yang dilakukan setelah strategi portofolio dipilih. Pada tahap ini diperlukan kegiatan evaluasi pada setiap sekuritas yang ingin dimasukan ke dalam portofolio. Pemilihan aset ini bertujuan untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien. Dalam hal ini portofolio yang efisien adalah portofolio yang menawarkan tingkat return tertinggi dengan tingkat risiko yang rendah.

5) Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio

Dalam melakukan keputusan investasi proses yang dilakukan adalah proses yang berkesinambungan. Jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilakukan namun memiliki hasil yang kurang baik, maka keputusan investasi haruslah diulang dari tahap yang pertama hingga mencapai keputusan investasi yang paling optimal.

Dalam melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio, hasil dari pengukuran tersebut dibandingkan dengan hasil kinerja lainnya melalui proses benchmarking. Proses benchmarking ini dilakukan untuk menentukan seberapa baik kinerja portofolio yang telah ditentukan dibanding dengan kinerja portofolio yang lainya.

(19)

commit to user 33 5. Portofolio

Portofolio merupakan suatu bidang ilmu yang khusus mengkaji mengenai cara yang dilakukan oleh investor untuk menurunkan tingkat risiko seminimal mungkin dalam melakan suatu investasi, termasuk salah satunya dengan menganekaragamkan risiko tersebut.

Menurut Fahmi (2011) tujuan dari pembentukan portofolio diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Berusaha untuk memberikan keuntungan yang maksimum sesuai dengan yang diharapkan atau adanya pengembalian yang diharapkan.

b. Menciptakan risiko yang minimum.

c. Menciptakan keberlanjutan atau kontinuitas dalam bisnis.

Setiap investor cenderung tidak menginginkan melakukan suatu investasi pada tempat tempat yang dianggap tidak efisien. Maka dari itu perlulah memahami mengenai portofolio yang efisien. Fahmi (2011) menjelaskan bahwa portofolio yang efisien merupakan portofolio yang berada di dalam kelompok yang menawarkan tingkat pengembalian yang diharapkan atau expected return yang maksimal atas berbagai tingkat risiko dan juga risiko minimum untuk berbagai tingkat pengembalian yang diharapkan. Sejalan dengan definisi tersebut Hartono (2013) mendefinisikan portofolio yang memberikan hasil kombinasi return tertinggi dengan risiko terendah sebagai portofolio optimal. Banyak konsep yang digunakan untuk mengukur kinerja portofolio ini. Salah satu konsep pengukuran kinerja portofolio yang banyak

(20)

commit to user 34

digunakan adalah hasil kombinasi return portofolio dibagi dengan risiko portofolionya.

a. Diversifikasi

Baik dari aspek tingkat keuntungann yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Portofolio yang memiliki tingkat return tinggi tidak selalu dianggap lebih baik, karena ada faktor risiko yang perlu dipertimbangkan.

(Husnan 1994)

Tandelilin, (2001) menjelaskan bahwa risiko portofolio dapat diturunkan melalui proses diversifikasi. Dalam hal ini diversifikasi merupakan pembentukan portofolio yang sedemikian rupa hingga suatu risiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi tingkat return yang diharapkan. Seorang investor perlu melakukan diversifikasi pada berbagai aset untuk meminimalkan risiko. Tandelilin, (2001) dalam bukunya menjelaskan beberapa prinsip diversifikasi yang mana diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Diversifikasi Random

Diversifikasi random atau yang juga disebut dengan diversifikasi naif terjadi ketika seorang investor menginvestasikan dana yang dimiliki secara acak pada berbagai jenis saham yang berbeda dengan harapan dapat menurunkan tingkat risiko portofolio tersebut. Dalam hal ini investor memilih aset-aset yang akan dimasukan ke dalam portofolio tanpa memperhatikan karakteristik dari aset aset tersebut dengan asumsi semakin banyak aset yang dimasukan maka semakin besar tingkat risiko yang dapat diturunkan. Namun ketika aset ditambahkan ke dalam portofolio secara

(21)

commit to user 35

terus menerus, pada tingkat tertentu penurunan risiko marginal akan semakin berkurang.

2) Diversifikasi Markowitz

Ketika melakukan diversifikasi dengan tujuan menurunkan tingkat risiko, karakteristik aset yang akan dipilih pada portofolio tentunya tidak dapat diabaikan. Agar diversifikasi dapat memberikan manfaat yang maksimal pemilihan aset dapat dilakukan secara selektif dengan memperhitungkan karakteristik aset seperti tingkat return yang diharapkan serta klasifikasi industri dari aset tersebut.

Henry Markowitz memperkenalkan diversifikasi yang lebih efisien dari diversifikasi secara random, diversifikasi ini dikenal dengan diversifikasi Markowitz. Nasihat Markowitz yang sangat penting dalam diversifikasi portofolio adalah “janganlah menempatkan semua telur ke dalam satu keranjang”, karena jika keranjang tersebut jatuh maka semua telur dalam keranjang tersebut akan pecah. Pada konsep investasi, hal ini dapat diartikan sebagai “janganlah menginvestasikan semua dana hanya pada satu aset” karena jika aset tersebut gagal maka seluruh dana yang telah diinvestasikan akan hilang.

Kontribusi penting dalam ajaran Markowitz yakni risiko portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan semua risiko aset aset yang ada pada portofolio, namun haruslah dihitung dari kontribusi risiko aset tersebut terhadap risiko portofolio atau yang diistilahkan sebagai kovarians.

Kovarians merupakan suatu ukuran absolut yang menunjukan sejauh mana

(22)

commit to user 36

return dari dua sekuritas dalam portofolio cenderung bergerak bersama sama. Tandelilin, (2001) menjelaskan bahwa untuk memahami mengenai kovarians maka perlu dipahami juga konsep dari ukuran statistik koefisien korelasi sebagai ukuran asosiasi dua variabel.

a) Koefisien korelasi

Koefisien korelasi merupakan suatu ukuran statistik yang menunjukan pergerakan persamaan relatif antara dua variabel. Dalam konteks diversifikasi, koefisien korelasi menjelaskan sejauh mana return dari suatu aset berkaitan dengan aset lainnya. Beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan ukuran koefisien korelasi dalam konsep diversifikasi adalah sebagai berikut :

(1) Penggabungan dua aset yang berkorelasi positif sempurna tidak akan memberikan manfaat pada pengurangan risiko.

(2) Penggabungan dua aset yang berkorelasi nol, akan mengurangi risiko portofolio secara signifikan.

(3) Penggabungan dua buah aset yang berkorelasi negatif sempurna akan menghilangkan risiko kedua sekuritas tersebut. Hal ini sejalan dengan prinsip strategi lindung nilai (hedging) terhadap risiko (4) Pada kenyataannya ketiga korelasi ekstrim tersebut sangatlah jarang

terjadi. Oleh karena itu investor tidak akan bisa menghilangkan risiko sepernuhnya, sehingga hal yang dapat dilakukan adalah mengurangi risiko dari portofolio tersebut.

(23)

commit to user 37 b) Kovarians

Kovarians merupakan ukuran absolut yang menunjukan sejauh mana dua variabel mempunyai kecenderungan untuk bergerak bersama sama. Pada konteks manajemen portofolio hal ini dapat berarti sejauh mana return dari dua aset mempunyai kecenderungan bergerak bersama sama. Kovarians dapat berbentuk angka positif, negatif maupun nol.

b. Hedge

Hedge atau lindung nilai menurut Baur & Lucey, (2010) didefinisikan sebagai suatu aset yang tidak berkorelasi atau memiliki korelasi negatif dengan aset atau portofolio lainnya pada rata rata. Selain itu Mieghem, (2010) memperjelas bahwa hedging mengarah pada suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko secara terperinci. Hal ini cenderung melibatkan aktivitas untuk mengimbangi suatu risiko dengan pengganti yang lain.

Hull, (2008) Menjelaskan bahwa lindung nilai atau hedge yang sempurna merupakan lindung nilai yang dapat mengeliminasi seluruh risiko, tapi hal tersebut sangatlah jarang terjadi.

6. Saham

Menurut Fahmi, 2011 dalam pasar modal ada dua jenis saham yang secara umum dikenal oleh publik, diantaranya adalah saham biasa (common stock) dan saham istimewa (preferred stock).

a. Saham biasa

Saham biasa merupakan surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal ( dollar, euro, yen, dan

(24)

commit to user 38

sebagainya) dimana pemegang saham memiliki hak untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) serta hak untuk menentukan membeli right issue ( penjualan saham terbatas ) atau tidak. Keuntungan yang didapat dari pemegang saham ini adalah dividen.

b. Saham Istimewa

Saham istimewa merupakan surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal yang mana pemegang saham memiliki pendapatan tetap dalam bentuk dividen yang diterima setiap tiga bulan.

a. Dow Jones Industrial Average

Salah satu rata rata yang paling dikenal di United States adalah Dow Jones Industrial Average (DJIA). Hal ini dimungkinkan karena DJIA selalu di afiliasi atau digabungkan dengan Dow Jones & Company, penerbit dari The Wall Street Journal, yang melaporkan semua berita utama harian secara virtual.

DJIA merupakan ukuran pasar tertua, sejak tahun 1896 dan selalu diperbaiki seiring berjalannya waktu. DJIA dihitung dari 30 saham terkemuka yang dipilih oleh Dow Jones & Company untuk mewakili berbagai industri. Secara tradisional, rata ratsa ini terdiri dari saham saham blue-chip yang berarti saham perusahaan besar, berkedudukan kuat, dan terkemuka. (Jones, Utama, Frensidy, Ekaputra, & Budiman, 2008)

Seperti indeks yang lain, tingkat DJIA merefleksikan saham saham yang masuk dalam kategori indeks ini. Saham saham dalam indeks ini dipilih

(25)

commit to user 39

oleh editor senior dari The Wall Street Journal. Perubahan pada daftar saham pada DJIA jarang terjadi, jika terjadi perubahan hal ini terutama dikarenakan oleh suatu akuisisi atau hilangnya kepentingan pada indeks perusahaan. DJIA dapat dikatakan memenuhi perannya sebagai ukuran dari aktivitas saham saham yang terdapat pada pasar saham New York. (Jones et al., 2008)

7. Valuta Asing

Valuta asing merupakan mata uang yang dipakai sebagai alat transaksi yang berbentuk mata uang dari negara lain. Pada umumnya valuta asing dapat berbentuk kertas dan koin yang secara umum memiliki nilai fluktuatif di pasaran. (Fahmi, 2011)

a. Foreign Exchange Value Of The Dollar

Pada akhir tahun 1998, Federal Reserve Board atau bank sentral Amerika yang biasa disebut The Fed memperkenalkan suatu indeks baru dari nilai tukar US dollar. Bank sentral tersebut membuat suatu perubahan dari indeks yang telah digunakan sebelumnya di tahun 1970 atas dasar dua alasan berikut. Alasan yang pertama adalah lima dari sepuluh kurs pada indeks utama dari nilai tukar asing akan digantikan oleh satu nilai tukar yakni euro. Kedua, alasan pengembangan perdagangan internasional di tahun 1970 atau pengembangan cakupan dari indeks dollar dan pendekatan deretan bobot kurs dengan pola perdagangan US. (Loretan, 2005)

Indeks nilai tukar agregat mengumpulkan informasi yang mencakup kumpulan dari hubungan bilateral nilai tukar asing. Pemilihan nilai tukar tersebut menggunakan formulasi yang mengkombinasikan komponen nilai

(26)

commit to user 40

tukar ke dalam suatu angka dan bobot untuk menentukan nilai tukar ke dalam suatu indeks bergantung pada tujuan dari indeks tersebut. Tujuan utama dari indeks tersebut adalah untuk meringkas dampak dari apresiasi dan depresiasi dollar terhadap kurs asing pada daya saing dari produk US dengan partner dagang dari US. The Fed juga menggunakan indeks tersebut untuk melacak pergerakan dari dollar terhadap kurs asing utama, selain itu juga untuk memantau tekanan pada pasar finansial. Dalam membuat suatu indeks nilai tukar, tidak hanya memilih formula untuk melakukan perhitungan hubungan bilateral dari nilai tukar secara agregat namun juga merancang metode untuk menghitung bobot dari kurs tersebut dan untuk memilih kurs untuk dimasukan kedalam indeks. Karena indeks nilai tukar tersebut dimaksudkan untuk mengukur persaingan dari perdangan internasional.(Loretan, 2005)

Kurs yang dipilih untuk dijadikan suatu indeks tersebut dibagi menjadi tiga, the board index, the major currencies index dan the important trading partner (OITP) index. Yang termasuk dalam The Board index ini adalah kurs negara Euro area, canada, Japan, Mexico, China, United Kingdom, Taiwan, Korea, Singapore, Hong Kong, Malaysia, Brazil, Switzerland, Thailand, Philippines, Australia, Indonesia, India, Israel, Saudi Arabia, Russia, Sweden, Argentina, Venezuela, Chile dan Colombia. Tujuh dari dua puluh enam kurs dalam the board index yakni euro, Canadian dollar, Japanese yen, British pound, Swiss franc, Australian dollar, dan Swedish krona merupakan the major currencies index. Sedangkan sembilan belas lainnya

(27)

commit to user 41

dikategorikan dalam the important trading partner (OITP) index.(Loretan, 2005)

B. Penelitian Terdahulu JUDUL DAN

PENULIS

VARIABEL METODE HASIL

“Bitcoin, Gold and the Dollar – a GARCH Volatility Analysis”

Anne Haubo Dyhrberg (2015)

- Gold bullion USD/troy ounce rate (Gold Cash) - CMX gold

future 100 ounce rate dalam USD (Gold Future) - Kurs dollar-

euro - Kurs dollar-

Apound - Financial

Times Stock Exchange Index (indeks FTSE) - federal fund

rate

- GARCH - Exponential

GARCH

- Siginifiasi positif ditemukan pada variabel federal fund rate, USD- EUR exchange rate, USD-GBP exchange rate, dan FTSE Index.

- Pada model Exponential GARCH ditemukan baik shock positif maupun negatif tidak

mempengaruhi return bitcoin, dalam hal ini bitcoin dapat digunakan untuk melakukan hedge.

“Bitcoin, Gold and the US dollar - A

Replication and Extension”

Dirk G. Baur, Thomas Dimpfl, Konstantin Kuck (2017)

- Gold bullion USD/troy ounce rate (Gold Cash) - CMX gold

future 100 ounce rate dalam USD (Gold Future) - Kurs dollar-

euro - Kurs dollar-

pound

- GARCH - Exponential

GARCH

- Data yang diuji oleh Dyhberg, (2015) tidak stasioner atau terdapat unit root.

- Ketika di komparasikan dengan asset lainnya return bitcoin tidak berkorelasi dengan semua return asset tersebut

(28)

commit to user 42 - Financial

Times Stock Exchange Index (indeks FTSE) - federal fund

rate

- Secara empiris hal ini dikarenakan desain dari bitcoin sebagai peer-to- peer electronic cash system

“Hedging capabilities of bitcoin. Is it the virtual gold?”

Anne Haubo Dyhrberg (2015)

- Kurs USD- EUR - Kurs USD-

Sterlling - Financial

Times Stock Index (FTSE)

- Threshold GARCH

- Return bitcoin tidak berkorelasi dengan rata rata indeks FTSE.

Dengan demikian return dari bitcoin tidak dipengaruhi oleh perubahan pasar saham.

- Pengaruh dari kedua nilai tukar yakni USD-EUR dan USD-Sterling tidak signifikan dengan demikian keduanya tidak memiliki korelasi pada rata rata.

- Bitcoin dapat digunakan sebagai hedge

“Analysis on the influence factors of Bitcoin’s price based on VEC model”

Yechen Zhu, David Dickinson dan Jianjun Li (2017)

- Consumer Price Index - Dow Jones

Index Average - USD Index - Effective

Federal Funds Rate (FFR) - Gold Fixing

Price 3:00 P.M (London Time)

- Model Kausalitas Granger VEC

- CPI, DJIA, FFR, dan GP

mempunyai pengaruh negatif jangka panjang pada harga Bitcoin.

- Kausalitas jangka pendek

ditemukan pada variabel CPI, GP, dan USDI

terhadap bitcoin.

- USDI memiliki pengaruh yang paling kuat

(29)

commit to user 43

diantara variabel lainnya. Variabel kedua yang memiliki

pengaruh terkuat yakni DJIA.

- Pada beberapa perluasan, bitcoin dapat dijadikan sebagai hedge terhadap US dollar atau beberapa investasi lainnya.

“Gold as a hedge against the dollar”

Forest Capie, Terence C. Mills, dan Geoffrey Wood (2005)

- Harga Emas - Kurs

Sterling- Dollar - Kurs Yen-

Dollar

- GARCH - TGARCH - EGARCH

- Adanya hubungan emas dan nilai tukar, namun kuatnya hubungan tersebut bergeser seiring berjalannya waktu - Meskipun emas

dapat menjadi hedge/lindung nilai, namun hal ini cenderung dikarenakan oleh kejadian yang tak terduga.

“Is gold a hedge or a safe haven? An analysis of stocks, bonds and gold”

Dirk G. Baur, Brian M. Lucey (2010)

- Indeks saham dan obligasi MSCI menggunaka n kurs US dollar, British Pound dan Euro

- Closing spot gold pada jatuh tempo 10 tahun

- EGARCH - Emas dapat menjadi hedge, yang mana berkorelasi negatif dengan aset lain pada rata rata.

(30)

commit to user 44 C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran penelitian yang didasari dari tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir Hipotesis

Variabel Dow Jones Industrial Average pada gambar 2.1 diasumsikan tidak memiliki korelasi atau tidak berpengaruh terhadap return bitcoin.

Mengacu pada hasil penelitian dari Zhu et al., (2017) pergerakan bitcoin diasumsikan cenderung disebabkan oleh random event atau kejadian tak terduga. Asumsi ini juga diperkuat oleh hasil penelitian dari Capie, Mills, &

Wood, (2005). Kemiripan karakter antara bitcoin dan emas memunculkan adanya asumsi mengenai kemiripan hubungan bitcoin dan emas terhadap variabel lain, yang mana pada penelitian Capie, Mills, & Wood, (2005).

Mengungkapkan bahwa meskipun emas dapat mejadi hedge atau lindung nilai terhadap fluktuasi dari nilai tukar dollar namun hal ini cenderung dikarenakan oleh suatu peristiwa yang tidak dapat diprediksi. Selain itu peneliti juga mengasumsikan bahwa bitcoin dapat dijadikan sebagai lindung nilai atau hedge karena tidak adanya korelasi dari return DJIA terhadap return bitcoin pada rata rata.

Sejalan dengan asumsi dari penelitian Zhu et al., (2017) yang berpendapat bahwa return bitcoin dipengaruhi oleh random event, variabel US

Return Bitcoin Dow Jones

Industrial Average

US Dollar Indeks Dapat Menjadi Hedge

Tidak Dapat Menjadi Hedge

(31)

commit to user 45

dollar indeks juga diasumsikan tidak mempengaruhi return bitcoin. Hal ini juga memperkuat asumsi mengenai adanya kapabilitas lindung nilai pada bitcoin dikarenakan bitcoin tidak berkorelasi dan tidak dipengaruhi oleh variabel US dollar indeks

D. Hipotesis

Berdasarkan paparan diatas maka hipotesis yang diujikan adalah sebagai berikut :

H1: Diduga Return DJIA tidak berpengaruh terhadap return bitcoin.

H2: Diduga Return USD indeks tidak berpengaruh terhadap return bitcoin.

H3: Diduga Bitcoin memiliki kapabilitas lindung nilai.

Referensi

Dokumen terkait

1 Jurusan Bimbingan Dan Penyuluh Islam Fakultas Dakwah Dan Komunikasi IAIN Walisongo Semarang, 2014. Penelitian ini bertujuan untuk: menguji secara empirik tentang

Sedangkan menurut Adisasmita(2011) efisiensi adalah komponen input yang digunakan seperti waktu, tenaga dan biaya dapat dihitung penggunaannya dan tidak berdampak pada

Rumah Sakit Umum Daerah sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul perlu dioptimalkan fungsinya dengan menetapkan RSUD sebagai Unit

Keluhan inkontinensia pada kelompok lansia mengalami penurunan setelah dilakukan intervensi yaitu frekuensi berkemih pada siang hari menurun dari 6 kali

Pada sistem reproduksi, estrogen dihasilkan terutama oleh sel-sel folikel berukuran kecil, berperan menginduksi sintesa protein kuning telur oleh hati serta bekerjasama

Penggunaan teknologi Internet dalam proses pembelajaran memungkinkan siswa untuk secara signifikan meningkatkan jaringan sosial mereka dan untuk mengenal rekan-rekan

Dalam bacaan hari ini, Yesus berbicara tentang terang yang dibutuhkan oleh setiap orang supaya bisa melihat.. Kisah penyembuhan orang yang terlahir buta oleh Yesus

Sampai saat ini telah diidentifikasi protein kristal yang beracun terhadap larva dari berbagai ordo serangga yang menjadi hama pada tanaman pangan dan