• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. 2 P a g e

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. 2 P a g e"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

1 | P a g e

(2)

2 | P a g e

KATA PENGANTAR

Inspektorat Wilayah III merupakan unsur pelaksana pengawasan intern serta penyusunan laporan hasil pengawasan pada Wilayah III yang meliputi Perwakilan Republik Indonesia di wilayah Afrika dan Timur Tengah, serta unit organisasi Inspektorat Jenderal dan Sekretariat Jenderal. Inspektorat Wilayah III terus berusaha meningkatkan kinerjanya untuk meningkatkan pencapaian tugas dan fungsi Inspektorat Wilayah III sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Inspektorat Jenderal tahun 2020 – 2024.

Dalam melaksanakan tugas, Inspektorat Wilayah III menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern pada Wilayah III yang meliputi Perwakilan Republik Indonesia di wilayah Afrika dan Timur Tengan, serta unit organisasi Inspektorat Jenderal dan Sekretariat Jenderal;

2. Penyusunan rencana program pengawasan intern pada Wilayah III yang meliputi Perwakilan Republik Indonesia di wilayah Afrika dan Timur Tengan, serta unit organisasi Inspektorat Jenderal dan Sekretariat Jenderal;

3. Pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya pada Wilayah III yang meliputi Perwakilan Republik Indonesia di wilayah Afrika dan Timur Tengan, serta unit organisasi Inspektorat Jenderal dan Sekretariat Jenderal;

4. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;

5. Pelaporan hasil pengawasan;

Pada tahun 2020, terjadi Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia. Pandemi secara global menyebabkan perekonomian di dunia mengalami penurunan. Kondisi serupa masih terjadi sampai dengan tahun 2021. Hal ini juga secara langsung menghambat organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan. Dengan adanya penyesuaian anggaran maka Inspektorat Wilayah III melakukan penyesuaian untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat prioritas dan menyesuaikan metode- metode dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya demi tercapainya tujuan organisasi.

Inspektorat Wilayah III telah menetapkan Peta Strategis Tahun 2021 untuk pencapaian Visi dan Misi dimaksud dengan menggunakan pendekatan Sistem Manajemen Kinerja berbasis BSC yang terangkum dalam 3 perspektif, 4 Sasaran Strategis, dan 6 Indikator Kinerja Utama (IKU).

Dokumen LKj Inspektorat Wilayah III TA 2021 menyajikan fakta-fakta pencapaian kinerja (performance result) dikaitkan dengan perencanaan kinerja (performance plan) sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Kinerja (PK) 2021. Laporan Kinerja (LKj) Inspektorat Wilayah III ini juga menjelaskan data dan informasi serta capaian kinerja berdasarkan target yang telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja Inspektorat Wilayah III, dilengkapi dengan narasi keberhasilan yang diraih, perubahan positif yang berhasil diwujudkan, inovasi/terobosan, kendala, proyeksi, solusi ke depan dalam rangka memberikan gambaran dan pemahaman kepada publik mengenai tugas, fungsi, persoalan yang dihadapi dan strategi untuk mewujudkan kinerja yang lebih baik sesuai tuntutan reformasi birokrasi.

(3)

3 | P a g e Akhir kata, kami menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya atas kerja keras seluruh jajaran Inspektorat Wilayah III dan pemangku kepentingan, atas kerja sama yang terjalin baik dalam mendukung pencapaian visi dan misi Inspektorat Wilayah III. Kiranya LKj Inspektorat Wilayah III Tahun 2021 dapat memberi manfaat bagi pihak- pihak yang berkepentingan.

Jakarta, 8 Januari 2021 Inspektur Wilayah III

Lanang Seputro NIP. 19680107 199303 1 011

(4)

4 | P a g e

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... 1

Daftar Isi ... 4

Ringkasan Eksekutif ... 5

I. Pendahuluan ... 8

A. Latar Belakang……….. 8

B. Tugas dan Fungsi………. 9

C. Struktur Organisasi………... 10

D. Aspek Strategis Organisasi………. 11

II. Perencanaan Kinerja ... 13

A. Rencana Strategis : Pernyataan Visi dan Misi………. 15

(5)

5 | P a g e

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sesuai mandat Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, Laporan Kinerja (LKj)

1. Visi dan Misi Inspektorat Wilayah III ……… 16

2. Dokumen Perencanaan Inspektorat Wilayah III ….……… 16

B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2021………. 16

III. Akuntabilitas Kinerja tahun 2021 ... 18

A. Gambaran Umum ...………... 18

B. Capaian Kinerja Organisasi ...……….. 20

IV. Penutup... 48

(6)

6 | P a g e Inspektorat Wilayah III merupakan perwujudan transparansi dan akuntabilitas Inspektorat Wilayah III dalam melakukan tugas dan fungsinya.

Sebagai pelaksanaan amanat Peraturan Menteri Luar Negeri No. 7 Tahun 2011 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, LKj juga merupakan wujud dari capaian kinerja Inspektorat Wilayah III dalam mencapai visi dan misinya, sebagaimana termuat dalam Peta Strategi Inspektorat Wilayah III Tahun 2021.

Dalam Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Jenderal Tahun 2020-2024, Inspektorat Wilayah III telah menetapkan visi “Terwujudnya pengawasan dan pengendalian internal yang dilakukan secara independen, objektif, profesional, berintegritas, dan akuntabel pada Wilayah Kerja III guna mendukung keberhasilan diplomasi untuk kepentingan rakyat”. Dalam pencapaian visi tersebut, telah ditetapkan 4 (empat) misi, yaitu:

1. Meningkatkan Pengawasan dan Pengendalian Intern yang dapat mendorong pencapaian diplomasi total;

2. Meningkatkan peran Itjen sebagai Konsultan, Pencegahan Dini, Manajemen Resiko, Penjamin Kualitas guna meningkatkan kualitas kerja, anggaran, dan Barang Milik Negara;

3. Mendorong terciptanya Aparatur Kemlu yang profesional, integritas, disiplin, jujur dan akuntabel;

serta

4. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia Itjen sebagai APIP yang handal.

Capaian IKU berbasis Balance Scorecard Inspektorat Wilayah III TA 2021 masing-masing sebagai berikut: (1) Indeks survei persepsi pemangku kepentingan terhadap pengawasan oleh Inspektorat Wilayah III sebesar 3,01; (2). Persentase rekomendasi hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III sebesar 100%; (3). Persentase rekomendasi hasil verifikasi/reviu dokumen keuangan yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III sebesar 100%; (4)Persentase temuan APIP yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III sebesar 120%; (5). Persentase temuan BPK yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III sebesar 120%; (6). Nilai AKIP Inspektorat Wilayah III tahun 2020 sebesar 77,48 (BB) dari target sebesar 79.

Berdasarkan Realisasi Renaksi TA 2021, Inspektorat Wilayah III telah melaksanakan program kegiatan untuk mencapai 4 sasaran strategis. Adapun kegiatan yang telah berhasil dilaksanakan pada Tahun 2021 antara lain pelaksanaan audit, reviu Laporan Keuangan, reviu Penilaian Intern atas Pelaporan Keuangan, reviu Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA- K/L), reviu Revisi Anggaran, verifikasi BPPA, Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya seperti pendampingan pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), permintaan keterangan/klarifikasi hasil audit, peningkatan kompetensi dan profesionalitas Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu, Inspektorat Jenderal juga melakukan koordinasi dengan instansi-instansi terkait sebagai bagian dari upaya penyelesaian tindak lanjut hasil audit, baik yang dilakukan oleh Aparat Pengawas Internal maupun Aparat Pengawas Eksternal.

Dalam mencapai kinerja tersebut, Inspektorat Wilayah III masih menghadapi kendala diantaranya Pandemi Covid-19 yang menghambat Inspektorat Wilayajh III dalam pelaksanaan tugas

(7)

7 | P a g e dan fungsi, jumlah SDM (Auditor) yang terbatas sementara beban pekerjaan meningkat dengan tuntutan target kinerja yang lebih baik, pelaksanaan kegiatan bersamaan waktunya dengan kegiatan lain, lambatnya proses penyelesaian permasalahan oleh Satker lain. Untuk mengatasi kendala tersebut, Inspektorat Wilayah III terus melakukan pendekatan bersifat koordinatif serta mendorong Satker terkait untuk menyelesaikan permasalahan, mengoptimalkan SDM yang ada agar tercapai target kinerja yang telah ditetapkan.

Guna menunjang pencapaian sasaran tersebut, diberikan pagu anggaran untuk Program Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan TA 2021 yang meliputi Perwakilan RI di wilayah Afrika dan Timur Tengah serta satuan kerja Inspektorat Jenderal dan Sekretariat Jenderal, sebesar Rp1.252.190.754,-. Pada TA 2021, capaian kinerja Inspektorat Wilayah III mencapai 102,45%

dengan serapan anggaran sebesar 99,91%,-.

(8)

8 | P a g e

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Laporan Kinerja (LKj) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. LKj Inspektorat Wilayah III Tahun 2021 disusun sebagai pertanggungjawaban akuntabilitas tugas dan fungsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) Nomor 02 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri, berdasarkan pengukuran kinerja selama tahun anggaran berjalan beserta evaluasi dan analisis pencapaian sasaran.

Selain untuk memenuhi prinsip akuntabilitas, LKj disusun sebagai implementasi amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pedoman Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia.

LKj Inspektorat Wilayah III Tahun 2021 disusun berdasarkan Balance Score Card (BSC), yang terdiri dari 3 (tiga) perspektif yaitu Customer Perspective;

Business Process dan Learning and Growth dengan 6 (enam) indikator kinerja utama.

B. TUGAS DAN FUNGSI

(9)

9 | P a g e Berdasarkan Permenlu Nomor 02 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri, Inspektorat Jenderal Kemlu mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Permenlu tersebut, Inspektorat Wilayah III menyelenggarakan fungsi:

1. Sesuai pasal 576; Inspektorat Wilayah III mempunyai tugas melaksanakan fungsi kebijakan teknis dalam pelaksanaan pengawasan intern serta penyusunan laporan hasil pengawasan pada Wilayah III yang meliputi Perwakilan Republik Indonesia di wilayah Afrika, Timur Tengah, dan unit organisasi Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal dan

2. Pasal 577; Inspektorat Wilayah III menyelenggarakan fungsi sebagaimana berikut:

a. Penyusunan Kebijakan teknis pengawasan intern pada Wilayah III yang meliputi Perwakilan Republik Indonesia di wilayah Afrika, Timur Tengah, dan unit organisasi Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal;

b. Penyusunan rencana program pengawasan intern pada Wilayah III, yang meliputi Perwakilan Republik Indonesia di wilayah Afrika, Timur Tengah, dan unit organisasi Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal;

c. Pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya pada Wilayah III yang meliputi Perwakilan Republik Indonesia di wilayah Afrika, Timur Tengah, dan unit organisasi Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal;

d. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;

e. Pelaporan hasil pengawasan;

f. Pemantauan tindak lanjut atas hasil pengawasan; dan g. Pelaksanaan layanan manajemen Inspektorat Wilayah III..

C. STRUKTUR ORGANISASI

(10)

10 | P a g e Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Inspektorat Wilayah III didukung oleh 10 (sepuluh) orang Auditor yang terdiri dari 2 (dua) Auditor Madya, 2 (dua) Auditor Ahli Muda, 6 (enam) orang Auditor Ahli Pertama. Masing-masing auditor mempunyai tugas pokok dan fungsi sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Wilayah III sebagai berikut:

INSPEKTORAT WILAYAH III (INSPEKTUR WILAYAH III)

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

AUDITOR MUDA

AUDITOR PERTAMA AUDITOR

MADYA

SUBBAG TATA USAHA

PPNPN ARSIPARIS

(11)

11 | P a g e Inspektorat Wilayah III terdiri atas:

a. Subbagian Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh Inspektorat Wilayah III selama Tahun 2021 adalah sebanyak 14(empat belas) orang, yang terdiri dari:

a. 1 (satu) orang Inspektur Wilayah III;

b. 1 (satu) orang Kasubbag Tata usaha;

c. 10 (sebelas) orang Auditor (Madya, Muda, Pertama, Penyelia);

d. 2 (dua) orang PPNPN yang difungsikan sebagai Sekretaris dan Pengemudi Inspektur Wilayah III.

D. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

Pada dasarnya Aspek Strategis Organisasi Inspektorat Wilayah III tidak terlepas dari aspek internal organisasi yang turut mempengaruhi pelaksanaan tugas pengawasan intern yang dilakukan terhadap seluruh satuan kerja (satker) Kemlu di Pusat dan Perwakilan RI.

Sebagai bagian dari fungsi manajemen organisasi, pengawasan intern merupakan fungsi manajemen yang memainkan peran penting dalam penyelenggaraan pemerintahan (dalam hal ini Kementerian). Peran penting pengawasan tersebut tercermin dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal sesuai Permenlu Nomor 02 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Luar Negeri.

Dalam rangka memperkuat pengawasan dan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di Kemlu dan Perwakilan Republik Indonesia, Permenlu Nomor 12 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang merupakan implementasi dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, lahir sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja dan

(12)

12 | P a g e pengelolaan keuangan negara yang ekonomis, efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

Pelaksanaan kegiatan pengawasan intern meliputi audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi, dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

Sejalan dengan perubahan paradigma pengawasan dari watchdog (audit kepatuhan) menjadi catalyst (assurance/penjamin), Inspektorat Wilayah III melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan peran aparat pengawas intern, yaitu sebagai Pendeteksi Dini, Konsultan dan memberikan kualitas keyakinan yang memadai (quality assurance) atas penyelenggaraan kegiatan satker. Hal ini dilakukan dengan memberikan pendampingan dari tahap awal perencanaan, pelaksanaan hingga pertanggungjawaban dalam setiap kegiatan yang dilakukan Satker Pusat maupun Perwakilan RI. Sejalan dengan pencapaian level 3 Internal Audit Capability Model (IACM) yang didapatkan Itjen Kemenlu pada tahun 2019 peran APIP lebih besar pada fungsi advisory/penasihat. Dengan demikian, diharapkan hasil pendampingan dan pengawasan Inspektorat Wilayah III dapat memberi kontribusi dalam pengambilan kebijakan Pimpinan Kemlu untuk lebih meningkatkan kinerja Kemlu secara keseluruhan.

E. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

Berdasarkan Perjanjian Kinerja Inspektur Wilayah III yang telah ditetapkan untuk Tahun Anggaran 2021, Inspektorat Wilayah III berupaya untuk tetap konsisten melaksanakan kesepakatan yang termuat dalam Perjanjian Kinerja dan berusaha mencapai target-target pada masing-masing Indikator Kinerja Utama.

Pada awal Tahun Anggaran 2021, Inspektorat Jenderal telah melakukan penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) untuk Tahun Anggaran 2021 yang telah disampaikan kepada Menteri Luar Negeri dan ditembuskan

(13)

13 | P a g e kepada Wakil Menteri Luar Negeri dan Sekretaris Jenderal melalui Nota Dinas Nomor 00148/PW/2021/67/11. Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) untuk Tahun Anggaran 2021, Inspektorat Wilayah III melaksanakan kegiatan pengawasan berupa audit pada Satker Eselon II di Dalam Negeri dan Satker Perwakilan, meliputi:

1. KBRI Antananarivo;

2. KBRI Dakar;

3. KBRI Nairobi;

4. KBRI Baghdad;

5. KBRI Tehran;

6. KBRI Tripoli;

7. Biro Umum; dan 8. Inspektorat Jenderal.

Disamping kegiatan pengawasan melalui kegiatan audit tersebut di atas, Inspektorat Wilayah III juga melakukan kegiatan pengawasan melalui reviu (reviu penerimaan Pajak atas Belanja Pemerintah dan PNBP, reviu Laporan Keuangan Kementerian Luar Negeri, reviu Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan, reviu Laporan Kinerja Kementerian Luar Negeri, reviu RKBMN, reviu RKA-K/L, dan reviu Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah), evaluasi pelaksanaan Sistem AKIP, pemantauan (pemantauan rekonsiliasi tindak lanjut temuan hasil audit BPK, pemantauan tindak lanjut hasil audit Inspektorat Jenderal) dan kegiatan pembinaan pengawasan dan keuangan (TP/TGR/TPKN, verifikasi Satyalancana, monitoring data kasus pegawai, verifikasi BBPA, dan rekonsiliasi Tindak Lanjut temuan). Berdasarkan Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 9.A Tahun 2020 tentang Penetapan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menerbitkan Surat Edaran Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara Dalam Upaya Pencegahan Penyebab Covid- 19 di lingkungan Instansi Pemerintah, bahwa aparatur sipil negara yang berada di lingkungan instansi Pemerintah dapat menjalankan tugas kedinasan dengan

(14)

14 | P a g e bekerja di rumah/tempat tinggalnya (work from home). Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri menerbitkan Surat Edaran Nomor SE/00025/KP/03/2020/03 tanggal 16 Maret 2020 tentang Pemberlakuan Working From Home (WFH) dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di lingkungan Kementerian Luar Negeri. Sehubungan dengan kondisi kedaruratan wabah penyakit tersebut di atas, Inspektorat Wilayah III berkomitmen untuk dapat mewujudkan target yang telah ditetapkan sebagaimana dalam Perjanjian Kinerja Inspektur Wilayah III dengan Inspektur Jenderal. Seluruh kegiatan pengawasan dilakukan dengan melalui virtual. Disamping itu, permasalahan internal pada Inspektorat Wilayah III adalah keterbatasan jumlah Sumber Daya Manusia.

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS 2020-2024

Inspektorat Jenderal telah menyusun dokumen perencanaan Rencana Strategis 2020-2024 dan Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Manual IKU, yang dilengkapi dengan penjelasan dan sumber data yang dapat dipertanggungjawabkan.

Visi & Misi

Kemlu Visi & Misi

Itjen

Visi :

Memimpin Diplomasi yang aktif dan efektif untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

Misi : Meningkatkan pengawasan intern untuk mendorong terciptanya aparatur Kementerian Luar

Visi:

Terwujudnya peran dan kapabilitas APIP yang efektif guna mendukung keberhasilan diplomasi untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong

Misi:

1. Meningkakan tata kelola pengawasan intern berbasis risiko dan digitalisasi pengawasan.

2.Meningkatkan kualitas dan efektifitas pengawasan untuk pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Satuan Kerja.

3.Meningkatkan efektifitas pelaksanaan konsultasi dan

Sasaran Strategis & IKU Itwil III Tahun 2021

Sasaran Strategis:

Terwujudnya Pengawasan Inspektorat Wilayah III yang Berintegritas dan Akuntabel

Indikator Kinerja Utama:

 Indeks survei persepsi dan tingkat kepuasan pemangku kepentingan terhadap pengawasan oleh Inspektorat Wilayah III (Indeks 3 skala 4);

Sasaran Strategis:

Meningkatnya akuntabilitas kinerja wilayah III yang efektif

Indikator Kinerja Utama:

 Persentase rekomendasi hasil evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat wilayah III;

(15)

15 | P a g e B. PERJANJIAN KINERJA

UNIT ORGANISASI : INSPEKTORAT WILAYAH III TAHUN ANGGARAN : 2021

(16)

16 | P a g e Kode

SS Sasaran

Kode

IKU Indikator Kinerja Utama (IKU)

Target 2021

(1) (2) (3) (4) (5)

Customer Perspective

C1 Terwujudnya Pengawasan dan Pengendalian Internal Inspektorat Wilayah III yang Berintegritas dan Akuntabel

C1.1 Indeks survei persepsi dan tingkat kepuasan pemangku kepentingan terhadap pengawasan oleh Inspektorat Wilayah III

3 (skala 4)

Business Process Perspective B1 Meningkatnya Akuntabilitas

Kinerja Wilayah III yang Efektif

B1.1 Persentase rekomendasi hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang ditindaklanjuti Unit

Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III

50%

(17)

17 | P a g e Kode

SS Sasaran

Kode

IKU Indikator Kinerja Utama (IKU)

Target 2021

(1) (2) (3) (4) (5)

Kode

SS Sasaran

Kode

IKU Indikator Kinerja Utama (IKU)

Target 2021

(1) (2) (3) (4) (5)

B2 Meningkatnya Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran dan Aset Negara serta

Pencegahan Dini terjadinya Risiko Permasalahan di Wilayah III

B2.1 Persentase rekomendasi hasil

verifikasi/reviu dokumen keuangan yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III

100%

B2.2 Persentase temuan APIP yang

ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III

75%

B2.3 Persentase temuan BPK yang

ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III

60%

Learning & Growth Perspective L1 Tata Kelola Organisasi

Inspektorat Wilayah III yang Baik

L1.1 Nilai AKIP Inspektorat Wilayah III

78

No. Kegiatan Pagu Anggaran

(Rp)

1 Pengawasan Perwakilan RI Wilayah III dan Kementerian Luar

Negeri 1.253.263.000

Pagu Anggaran Inspektorat Wilayah III 2021 1.253.263.000

Alokasi Anggaran Inspektorat Wilayah III memperoleh pagu anggaran sebesar Rp.

1.253.263.000,- untuk Program Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan Perwakilan RI Wilayah Afrika, Timur Tengah dan Kementerian Luar Negeri III.

(18)

18 | P a g e

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2021

A. Gambaran Umum

Pengawasan intern merupakan fungsi manajemen yang mempunyai peran penting dalam penyelenggaraan pemerintahan guna mendorong terwujudnya good governance dan clean government. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP, Inspektorat wilayah III telah melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dan pengendalian meliputi: Kegiatan Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Kegiatan Pengendalian, Informasi dan Komunikasi serta Pemantauan Pengendalian Intern.

Pada awal tahun 2020 terjadi peristiwa force majeure yang melanda seluruh dunia yaitu Pandemi Covid-19 yang mana juga mempengaruhi kinerja organisasi secara langsung. Tahun 2021 Inspektorat Wilayah III masih mengalami hal serupa yang mana hal ini berdampak pada anggaran Inspektorat Wilayah III yang hanya sebesar 1.253.263.000,-. Dampak dari pandemi juga mengakibatkan beberapa kegiatan Inspektorat Wilayah III tidak berjalan seperti yang direncanakan.

Dalam tahun 2021, meski terdapat Pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia, secara langsung juga menghambat kinerja organisasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi. Perubahan metode dan penggunaan teknologi menjadi penting dalam melakukan mitigasi risiko. Meskipun dengan berbagai hambatan tersebut, Inspektorat Wilayah III telah berhasil mencapai target pengawasan sesuai yang direncanakan pada dokumen Penetapan Kinerja tahun 2021. Meskipun capaian kinerja secara umum di atas 100%, dalam tahun berjalan masih terdapat beberapa faktor internal dan eksternal yang menyebabkan pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan perencanaan dan belum menunjang pencapaian kinerja, namun segera disesuaikan sehingga target kinerja tetap dapat terpenuhi.

(19)

19 | P a g e Beberapa faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan di Inspektorat Wilayah III, antara lain:

1. Pandemi Covid-19 yang melanda di seluruh dunia menyebabkan pencapaian tujuan dan realisasi kinerja terhambat. Kegiatan yang seharusnya dilakukan dengan tatap muka harus menggunakan video conference dalam pelaksanaanya sehingga pencapaian tujuan tidak maksimal.

2. Perlunya perumusan kembali kegiatan yang mendukung pencapaian target kinerja pada indeks survey persepsi, jasa yang diberikan APIP kepada satuan kerja berupa quality assurance dan consultant. Dan perlu merinci kegiatan pendukung dan mengevaluasi secara berkala;

3. Tuntutan pengembangan kemampuan, kompetensi dan kapabilitas auditor atas perubahan ketentuan dan peraturan tentang keuangan, barang milik negara, kepegawaian dan perencanaan anggaran yang cepat.

4. Waktu pelaksanaan kegiatan yang diamanatkan peraturan dan ketentuan saling bersamaan.

5. Beberapa kegiatan dalam penentuan waktu dan jenis kegiatan (luar/dalam kota) bergantung pada satker antara lain Bimtek penyusunan RKA KL, Reviu Rencana Kebutuhan BMN dan laporan keuangan;

Dalam menyikapi faktor-faktor eksternal dan internal tersebut, maka langkah- langkah yang ditempuh sebagai berikut:

1. Penggunaan teknologi video conference yang didukung dengan penguatan database serta data dukung yang memadai dalam pelaksanaa tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal.

2. Penyusunan kalender kegiatan dengan terlebih dahulu merumuskan kegiatan- kegiatan yang secara langsung mendukung pencapaian target. Dan juga menunjuk penanggungjawab (PIC) kegiatan serta pemantauan secara berkala;

3. Sharing knowledge dalam bentuk pelatihan kantor sendiri/bimtek mandiri.

Diharapkan sharing knowledge ini diinternalisasi sehingga menjadi budaya. Perlu juga mempertimbangkan membentuk mekanisme pengendalian mutu berupa

(20)

20 | P a g e paparan program kerja audit (PKA) antar wilayah dengan pengendali teknis sebagai koordinator;

4. Membentuk kelompok kerja/tim pelaksanaan kegiatan dengan mempertimbangkan komposisi auditor dari sisi kompetensi dan jenjang auditor.

Dan perlu mempertimbangkan skala prioritas kegiatan dan juga mekanisme atau pemilihan tahapan kegiatan yang tepat dengan mempertimbangkan kualitas hasil kegiatan dan sumber daya yang dimiliki;

5. Melakukan koordinasi awal penyusunan kegiatan dan merencanakan waktu kegiatan berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya;

6. Menyiapkan tim audit sesuai kalender kegiatan yang disusun.

Pada DIPA Inspektorat Jenderal Tahun Anggaran 2018, Inspektorat Wilayah III memperoleh pagu anggaran sebesar Rp2.459.098.000,- dengan capaian realisasi anggaran sebesar Rp2.413.977.571 atau telah tercapai 99,22%.

Pada DIPA Inspektorat Jenderal Tahun Anggaran 2019, Inspektorat Wilayah III memperoleh pagu anggaran sebesar Rp3.081.098.000,- dengan capaian realisasi anggaran sebesar Rp3.040.526.419 atau telah tercapai 98,68%.

Pagu awal anggaran Inspektorat Wilayah III pada DIPA tahun 2020 berjumlah Rp.2.434.591.000,- Inspektorat Wilayah III terkena pemotongan anggaran sehingga Pagu Anggaran menjadi sebesar Rp787.792.000,- dengan capaian realisasi anggaran sebesar Rp787.138.714 atau telah tercapai 99,92%.

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Sesuai dengan perjanjian kinerja (PK) tahun 2021 Inspektorat Wilayah III memiliki 3 (tiga) perspektif sasaran strategis yang dirumuskan akan dicapai melalui 6 Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana berikut:

NO PERSPECTIVE BOBOT CAPAIAN

1. Customer Perspective 40% 40,35%

2. Internal Business Proses Perspective 30% 32,68%

3. Learning and Growth Perspective 30% 29,42%

Capaian Kinerja Itwil III 100% 102,45%

(21)

21 | P a g e Tabel 3.1

Capaian Kinerja Inspektorat Wilayah III Tahun Anggaran 2021

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

Target Tahun 2021

Realisasi Tahun

2021 Terwujudnya

Pengawasan Inspektorat Wilayah III yang

Berintegritas dan Akuntabel

Indeks survei persepsi dan tingkat kepuasan pemangku kepentingan terhadap pengawasan oleh Inspektorat Wilayah III

3 (skala 4) 3.01 (skala 4)

Meningkatnya

Akuntabilitas Kinerja Wilayah III yang Efektif

Persentase rekomendasi hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III

50 52,27

Meningkatnya

Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran dan Aset Negara serta Pencegahan Dini terjadinya Risiko Permasalahan di Wilayah III

Persentase rekomendasi hasil reviu dokumen keuangan yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III

100 100

Persentase temuan APIP yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III

75 93,47

Persentase temuan BPK yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III

60 84,05

Tata Kelola Organisasi Inspektorat Wilayah III yang Baik

Nilai AKIP Inspektorat Wilayah III

79 (BB) 77,48 (BB)

Untuk mendukung kinerja Inspektorat Wilayah III, pada tahun 2021 Inspektorat Wilayah III mendapat Pagu Anggaran DIPA sebesar Rp1.253.263.000 dengan capaian realisasi mencapai 99,91%.

(22)

22 | P a g e Tabel 3.2

Capaian Realisasi Inspektorat Wilayah III Tahun Anggaran 2021

Secara keseluruhan, tingkat capaian kinerja Inspektorat Wilayah III TA 2021 telah mencapai 102,45. Berikut capaian kinerja berdasarkan IKU sesuai masing-masing persepektif.

Sasaran Strategis C1

:

(23)

23 | P a g e Terwujudnya Pengawasan dan Pengendalian Internal Inspektorat Wilayah III yang Berintegritas dan Akuntabel diukur melalui IKU C1.1

C1.1 Indeks survei persepsi dan tingkat kepuasan pemangku kepentingan terhadap pengawasan oleh Inspektorat Wilayah III

Deskripsi IKU C1.1:

Indeks Survei Persepsi Pemangku Kepentingan adalah ukuran yang diperoleh dari hasil survei persepsi pemangku kepentingan yang menggambarkan kondisi penerimaan pelayanan pengawasan berupa: audit dalam negeri dan audit luar negeri, serta pendampingan pada Satker Pusat dan Perwakilan RI. Hasil Survey diperoleh di Triwulan ke - 4

Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran standar dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan tersebut.

Objek Pemeriksa (OP) terdiri dari:

Pimpinan Kementerian Luar Negeri adalah Menteri Luar Negeri, Wakil Menteri Luar Negeri, Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal dan Kepala Pusat.

Mitra Pengawasan adalah pejabat unit Eselon II dan/atau Eselon III serta Perwakilan RI.

Klien Pengawasan adalah unit organisasi dan satuan kerja pada Kementerian Luar Negeri yang menjadi auditi Inspektorat Jenderal.

Indeks Kepuasan adalah ukuran yang diperoleh dari hasil survei persepsi pemangku kepentingan yang menggambarkan kondisi penerimaan pelayanan pengawasan berupa: audit dalam negeri dan audit luar negeri serta pendampingan pada Satker Pusat dan Perwakilan RI (Perirjen No. 02607/PW/12/2017/11 tgl. 29 Desember 2017).

(24)

24 | P a g e Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran standar dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan tersebut.

Skala indeksasi:

1 = nilai 0-30; kategori Buruk

2= nilai 31-60; kategori: Cukup Baik 3= nilai 61-80; kategori: Baik

4= nilai 81-100; kategori: Sangat Baik

Tujuan

mengukur sejauh mana tingkat kepuasan Satker Pusat dan Perwakilan Kemenlu terhadap pengawasan internal yang dilakukan oleh Inspektorat Wilayah III.

Audit kinerja adalah Audit atas pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang terdiri atas audit aspek ekonomi, efisiensi dan audit aspek efektifitas serta ketaatan terhadap peraturan (Permenlu No 5 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengawasan Intern di Kemenlu dan Perwakilan RI). Pada saat pandemi Covid-19, Inspektorat Wilayah III menyesuaikan metode dalam pelaksanaan audit menggunakan audit jarak jauh, dikarenakan audit tatap muka yang tidak dimungkinkan.

Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang menjadi objek audit oleh Inspektorat Wilayah III disebut Auditi.

Guna mencapai tujuan Inspektorat Wilayah III menyusun rencana aksi tahun 2020, sebagai berikut:

a. Audit Kinerja pada unit organisasi dan satuan kerja di dalam negeri (Biro Umum dan Inspektorat Jenderal);

b. Audit Kinerja pada unit organisasi dan satuan kerja di luar negeri (Antananarivo, Dakar, Nairobi, Baghdad, Tehran, dan Tripoli).

Adapun realisasi rencana aksi dan kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target

IKU-C1.1 tahun 2021, yaitu:

a. Audit Biro Umum dilaksanakan tanggal 15 – 21 November 2021;

(25)

25 | P a g e b. Audit Inspektorat Jenderal tanggal 15 – 21 November 2021;

c. Audit KBRI Antananarivo dilaksanakan tanggal 18 - 24 April 2021;

d. Audit KBRI Dakar dilaksanakan tanggal 18 - 24 April 2021;

e. Audit KBRI Nairobi dilaksanakan tanggal 18 - 24 April 2021;

f. Audit KBRI Baghdad dilaksanakan tanggal 13 - 19 Desember 2021;

g. Audit KBRI Tehran dilaksanakan tanggal 13 - 19 Desember 2021;

h. Audit KBRI Tripoli dilaksanakan tanggal 13 - 19 Desember 2021.

Untuk kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh Inspektorat Wilayah bersifat rapat koordinasi dan konsultasi yang dilakukan satuan kerja dibawah naungan Inspektorat Wilayah III yaitu Eseon II di Setjen dan Itjen.

Skala Indeksasi:

1 = nilai 0-30; kategori Buruk

2= nilai 31-60; kategori: Cukup Baik 3= nilai 61-80; kategori: Baik

4= nilai 81-100; kategori: Sangat Baik

Formula Penghitungan:

Rata-rata Indeks Kepuasan terhadap pengawasan Internal yang dilakukan oleh Inspektorat Wilayah III

Capaian Customer Perspektive (C1.1) sasaran strategis Customer Perspective (C) Pada tahun 2021 Inspektorat Jenderal telah membangun survey persepsi berbasis web.

Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh dari survey online dengan perhitungan indeks 3 (skala 4), seperti tergambar dalam tabel capaian di bawah ini:

Tabel 3.3

Capaian Kinerja Customer Perspective C1.1

(26)

26 | P a g e Perbandingan Capaian

Tabel 3.4

Tabel Perbandingan Capaian IKU C1.1

Analisa IKU-C1.1 Sasaran Customer Perspective:

Realisasi capaian IKU C1.1 pada tahun 2020, target capaian yang ditetapkan adalah Indeks 3 skala 4 dengan realisasi berada di Indeks 3,01 dari skala 4 dengan capaian sebesar 100,33%. Indeks survey persepsi ini diharapkan dapat memberikan umpan balik dari satuan kerja terhadap jasa yang diberikan oleh Itwil III. Umpan balik ini akan digunakan oleh Pimpinan dalam peningkatan kinerja kedepannya. Sesuai ketentuan dan perundangan APIP memberikan jasa konsultansi (consultant) dan jasa penjaminan kualitas (quality assurance) terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi auditi.

Kendala dan Solusi

Meskipun capaian IKU C1 melebih target yang ditetapkan, namun dalam pencapaiannya Inspektorat Wilayah III masih mengalami kendala, yaitu:

IKU-C1 Informasi Kinerja Jumlah

Indeks kepuasan Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI

terhadap pengawasan dan pengendalian internal di wilayah kerja

Inspektorat Wilayah III

Jumlah Unit/Satker yang mengisi survey Indeks Survei Persepsi dan Tingkat Kepuasan terhadap

pengawasan Internal yang dilakukan oleh Inspektorat Wilayah III (berdasarkan Laporan Hasil Survei Persepsi

dan Tingkat Kepuasan Pemangku Kepentingan Itjen TA

2020)

34 (Satker Pusat dan Perwakilan)

Total Realisasi 3,01 Target Indeks 3 skala 4 Capaian 100,33%

IKU-C1.1 2020 2021

Indeks Survei Persepsi dan Tingkat Kepuasan Pemangku Kepentingan terhadap Pengawasan oleh Inspektorat Wilayah III

Target 3 (skala 4) 3 (skala 4)

Realisasi 3,48 (skala 4) 3,01 (skala 4)

Capaian 116% 100,33%

(27)

27 | P a g e 1. Survey persepsi telah dilakukan pada semua tugas dan fungsi inspektorat wilayah

III (Audit, reviu, pemantauan, asistensi dan fasilitasi, pengawasan lainnya, dan evaluasi) kepada satuan kerja yang di audit sehingga belum menggambarkan penilaian secara keseluruhan terhadap jasa yang diberikan oleh Itwil III;

2. Pandemi Covid-19 mengakibatkan pelaksanaan audit tidak dapat dilakukan secara tatap muka melainkan menggunakan teknologi video conference;

3. Hasil survey belum dimanfaatkan secara baik oleh manajemen untuk memperbaiki kinerja;

4. Pelaksanaan kegiatan yang bersamaan dengan kegiatan pendampingan Satker sehingga terdapat beberapa kegiatan pendampingan yang tidak dapat dilaksanakan;

5. Sumber Daya Manusia yang terbatas untuk melakukan pendampingan Satker;

6. Kebutuhan peningkatan kapasitas auditor dalam melakukan pendampingan dikarenakan perkembangan peraturan, pelaporan dan yang terkait disiplin ilmu;

7. Pedoman pendampingan belum disosialisasikan dan diinternalisasi.

Sebagai upaya perbaikan ke depan, akan dilakukan langkah antisipatif agar pencapaian target IKU-C1.1 menjadi lebih baik, yaitu:

a. menentukan skala prioritas pendampingan Satker yang berdampak besar terhadap pencapaian Tusi Kemenlu;

b. Pelatihan dan Bimtek untuk meningkatkan kapasitas auditor dalam mengikuti perkembangan peraturan dan ketentuan yang berlaku;

Rincian informasi kinerja untuk capaian kinerja IKU-C1.1 adalah sebagai berikut:

1. Melakukan Audit Kinerja pada Audit Biro Umum yang dilaksanakan tanggal 15 – 21 November 2021. Pelaksanaan audit dilakukan secara daring dan luring yang bertempat di Pusdiklat, Kementerian Luar Negeri.

(28)

28 | P a g e 2. Melakukan Audit Kinerja pada Inspektorat Jenderal yang dilaksanakan tanggal 15

– 21 November 2021.

3. Melakukan Audit Kinerja dan Audit Kepatuhan pada KBRI Antananrivo, KBRI Dakar, dan KBRI Nairobi tanggal 18-24 April 2021.

(29)

29 | P a g e

(30)

30 | P a g e 4. Melakukan Audit Kepatuhan dan Audit Kinerja pada KBRI Baghdad, Tehran, dan

Tripoli tanggal 13 - 19 Desember 2021.

(31)

31 | P a g e Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Efisiensi dalam rangka mencapai efisiensi sumber daya, Inspektorat Wilayah III telah melakukan dengan optimal yang dapat dilihat pada capaian kinerja yang lebih besar dari capaian anggarannya. Menghadapi adanya pandemi sehingga metode audit yang sebelumnya menggunakan tatap muka, tahun ini dilaksanakan menggunakan video conference dengan keterbatasan data dukung, keterbatasan waktu dalam pelaksanaan ragam kegiatan pengawasan, dan keterbatasan anggaran, Inspektorat Wilayah III dapat mengoptimalkan efisiensi Penggunaan Sumber Daya.

Sasaran Strategis B1 (Internal Business Process): “Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Wilayah III yang efektif” diukur dengan IKU B1.1, sebagai berikut:

Definisi:

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik.

Efektif adalah menjamin terselenggaranya pelayanan dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal & bertanggung jawab.

B1.1 Persentase rekomendasi hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III

Rekomendasi Hasil Evaluasi AKIP: adalah rekomendasi yang tercantum dalam Laporan Hasil Evaluasi (LHE) AKIP tahun sebelumnya.

Rekomendasi yang Ditindaklanjuti: adalah pelaksanaan hasil rekomendasi LHE AKIP tahun sebelumnya oleh Unit Organisasi, Satuan Kerja, dan Perwakilan RI.

(32)

32 | P a g e Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang menjadi objek audit oleh Inspektorat Wilayah III disebut Auditi.

Formula:

Jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti dalam evaluasi AKIP/ Jumlah rekomendasi yag diberikan

Tujuan:

Untuk mengukur Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI yang memenuhi SAKIP yang baik.

Sesuai Program Kerja Pengawasan Tahunan 2020, Inspektorat Wilayah III telah melaksanakan Pengawasan untuk kegiatan Audit Kinerja terhadap Satker Pusat dan Perwakilan.

Guna mencapai tujuan Inspektorat Wilayah III menyusun rencana aksi tahun 2020, sebagai berikut:

a. Kegiatan evaluasi AKIP untuk unit organisasi, satuan kerja dan perwakilan Ri;

b. Reviu laporan kinerja untuk unit organisasi, perwakilan RI dan Kementerian.

Adapun realisasi rencana aksi dan kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU-B1.1 tahun 2020, yaitu:

a. Pelaksanaan evaluasi AKIP eselon I dan Perwakilan;

b. Pelaksanaan evaluasi AKIP eselon II;

c. Pelaksanaan reviu laporan kinerja tingkat Kementerian.

Analisis Capaian IKU-B1.1 Sasaran Business Process:

Berdasarkan dokumen PK Tahun 2021, target IKU-B1.1 tersebut yaitu 100%. IKU ini merupakan hasil reviu terhadap IKU Itjen tahun 2020. Perubahan tersebut disesuaikan dengan tujuan dan harapan peran Itjen sebagai APIP agar kedepannya nilai maturitas AKIP Kemenlu menjadi lebih baik dengan memulainya melakukan evaluasi AKIP dari satuan kerja setingkat eselon II.

(33)

33 | P a g e Dalam pelaksanaan evaluasi AKIP tahun 2019, Itwil III berhasil melaksanakan evaluasi AKIP untuk eselon I, II, dan Perwakilan RI. Realisasi capaian sebesar 52,27% dengan capaian kinerja untuk IKU bersangkutan sebesar 104,54%.

Tabel 3.4

Persentase rekomendasi hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang ditindaklanjuti

Rincian Realisasi Pelaksanaan Evaluasi Atas Implementasi SAKIP;

NO

UNIT ORGANISASI / SATUAN KERJA /

PERWAKILAN RI

REKOMENDASI LHE AKIP 2020 JUMLAH

TOTAL

SUDAH DI-

TL PERSENTASE

1 Sekretariat Jenderal 5 2 40,00%

2 Inspektorat Jenderal 4 2 50,00%

3 KBRI Nairobi 3 1 33,33%

4 KBRI Riyadh 4 3 75,00%

5 KBRI Alger 5 2 40,00%

6 KBRI Harare 3 2 66,67%

7 KBRI Kuwait 4 1 25,00%

8 KBRI Kairo 4 2 50,00%

9 KBRI Maputo 5 3 60,00%

10 KBRI Tripoli 4 1 25,00%

11 KBRI Rabat 3 1 33,33%

IKU-B1.1 Informasi Kinerja Capaian

Persentase rekomendasi hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III

Pelaksanaan Evaluasi Atas Implementasi SAKIP Rekomendasi yang ditindaklanjuti (69) / Rekomendasi Hasil Evaluasi AKIP (132)

100%

Total Realisasi 52,27%

Target 50%

Capaian 104,54%

(34)

34 | P a g e

12 KBRI Dar Es Salaam 3 2 66,67%

13 KJRI Istanbul 4 2 50,00%

14 KBRI Pretoria 4 2 50,00%

15 KBRI Teheran 3 1 33,33%

16 KBRI Amman 2 1 50,00%

17 KBRI Khartoum 4 2 50,00%

18 KBRI Windhoek 5 2 40,00%

19 KBRI Antananarivo 5 3 60,00%

20 KBRI Addis Ababa 3 2 66,67%

21 KJRI Dubai 4 3 75,00%

22 KBRI Ankara 2 1 50,00%

23 KBRI Muscat 3 2 66,67%

24 KBRI Abu Dhabi 5 3 60,00%

25 KBRI Doha 4 2 50,00%

26 KJRI Cape Town 5 3 60,00%

27 KBRI Baghdad 3 2 66,67%

28 KBRI Abuja 4 2 50,00%

29 KBRI Damaskus 5 2 40,00%

30 KJRI Jeddah 5 3 60,00%

31 KBRI Beirut 5 3 60,00%

32 KBRI Tunis 4 2 50,00%

33 KBRI Manama 3 2 66,67%

34 KBRI Dakar 3 2 66,67%

Total 132 69 52,27%

Perbandingan Capaian

Tabel 3.6

Tabel Perbandingan Capaian IKU B1.1

Kendala dan Solusi

IKU-C1.1 2020 2021

Persentase rekomendasi hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III

Target 50% 50%

Realisasi 50% 52,27%

Capaian 100% 104,54%

(35)

35 | P a g e IKU B1.1 merupakan IKU baru bagi Itwil III sehingga terdapat beberapa skema kegiatan yang belum tepat guna menunjang pencapaian target IKU tersebut. Beberapa kendala dalam pencapaian IKU B1.1 Inspektorat Wilayah III, yaitu:

1. Kertas kerja evaluasi AKIP eselon II belum ada dan masih menggunakan kertas kerja evaluasi AKIP eselon I;

2. Pengumpulan data dukung klaim capaian kinerja belum dilakukan secara baik;

3. Jenis rekomendasi evaluasi AKIP bersifat kualitatif sehingga tindak lanjut rekomendasi tidak langsung dapat terlihat;

Sebagai upaya perbaikan ke depan, akan dilakukan langkah-langkah agar pencapaian target IKU-B1.1 menjadi lebih baik, yaitu

1. Mendorong Sekretariat Itjen berkoordinasi dengan BPO dan Menpan-RB untuk membuat peraturan dan ketentuan tentang evaluasi AKIP eselon II;

2. Mendorong penyusunan pedoman evaluasi AKIP;

3. Koordinasi dengan penanggungjawab evaluasi AKIP tahun 2020 untuk sharing best practices;

4. Membentuk mekanisme pemantauan tindak lanjut rekomendasi AKIP terhadap laporan hasil evaluasi AKIP;

5. membantu menyusun kertas kerja evaluasi AKIP.

Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Efisiensi penggunaan sumber daya untuk IKU B1.1 belum mencapai titik yang sangat optimal karena capaian kinerja masih lebih kecil dibandingkan dengan capaian anggaran. Inspektorat Wilayah III akan meningkatkan frekuensi koordinasi dan klarifikasi dengan pihak pemangku kepentingan, sehingga capaian kinerja IKU dapat lebih tinggi lagi seiring dengan penggunaan anggaran. Dari segi waktu dan alokasi anggaran, diupayakan pelaksanaan kegiatan dikemas dalam bentuk Rapat di Dalam Kantor dibandingkan rapat koordinasi di luar kantor (fullboard di luar atau di dalam kota). Hal ini untuk menyiasati pelaksanaan tugas pengawasan lainnya selama jam kerja.

(36)

36 | P a g e Sasaran Strategis (Business Process)

B2 - Meningkatnya Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran dan Aset Negara serta Pencegahan Dini terjadinya Risiko Permasalahan di Wilayah III

Definisi:

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mengelola sumber-sumber daya dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal-hal yang menyangkut pertanggungjawabannya.

Pengelolaan anggaran adalah rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan dan merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan dinyatakan dalam satuan moneter untuk jangka waktu tertentu (periode) di masa yang akan datang.

Aset negara adalah barang tidak bergerak (tanah dan/atau bangunan) dan barang bergerak (inventaris) yang dibeli atas beban APBN dan perolehan lain yang sah, dimiliki/dikuasai oleh instansi pemerintah lembaga pemerintah non departemen, badan- badan, tidak termasuk kekayaan yang dipisahkan dan bukan kekayaan Pemda.

B2.1 Persentase rekomendasi hasil verifikasi/reviu dokumen keuangan yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III

Hasil verifikasi/reviu didapat dari Laporan Hasil Evaluasi Implementasi SAKIP tahun sebelumnya

Rekomendasi adalah saran perbaikan yang diberikan oleh evaluator pada Laporan Hasil Evaluasi.

Yang dimaksud dengan dokumen kinerja adalah: Renstra Perjanjian Kinerja dan Laporan Kinerja.

(37)

37 | P a g e Yang ditindaklanjuti adalah upaya perbaikan yang dilakukan oleh Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III atas rekomendasi yang ditindaklanjuti.

Guna mencapai tujuan Inspektorat Wilayah III menyusun rencana aksi tahun 2019, sebagai berikut:

a. Reviu Laporan Keuangan Tahun 2020 (Bimtek, Unaudited, Audited), Semester I 2021, dan Triwulan III 2021;

b. Reviu RKA-K/L;

c. Reviu RKBMN;

d. Reviu Penyerapan Anggaran dan Belanja Modal;

e. Reviu Hasil Pengawasan atas Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Adapun realisasi rencana aksi dan kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai target IKU-B2.1 tahun 2021, yaitu:

a. Pelaksanaan reviu laporan keuangan tahunan tahun 2020;

b. Pelaksanaan reviu laporan keuangan semester I tahun 2021;

c. Pelaksanaan reviu laporan keuangan Triwulan III tahun 2021;

d. Pelaksanaan reviu RKA-K/L tahun 2021;

e. Pelaksanaan reviu RK-BMN tahun 2023;

f. Reviu Hasil Pengawasan atas Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2021.

g. Reviu Revaluasi Barang Milik Negara tahun 2021.

Formula

Jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti dalam dokumen keuangan/ Jumlah rekomendasi yang diberikan.

(38)

38 | P a g e Dalam pelaksanaan reviu dokumen anggaran tahun 2020, Itwil III berhasil melaksanakan reviu dokumen keuangan. Realisasi capaian sebesar 100% dengan capaian kinerja untuk IKU bersangkutan sebesar 100%.

Tabel 3.6

Tabel Persentase Rekomendasi hasil verifikasi/reviu dokumen keuangan yang ditindaklanjuti

NO

UNIT ORGANISASI / SATUAN KERJA /

PERWAKILAN RI

REKOMENDASI JUMLAH

TOTAL

SUDAH DI-

TL PERSENTASE

1 Sekretariat Jenderal 7 7 100,00%

2 Inspektorat Jenderal 8 8 100,00%

3 KBRI Nairobi 4 4 100,00%

4 KBRI Riyadh 6 6 100,00%

5 KBRI Alger 5 5 100,00%

6 KBRI Harare 6 6 100,00%

7 KBRI Kuwait 5 5 100,00%

8 KBRI Kairo 4 4 100,00%

9 KBRI Maputo 4 4 100,00%

10 KBRI Tripoli 6 6 100,00%

11 KBRI Rabat 5 5 100,00%

12 KBRI Dar Es Salaam 3 3 100,00%

13 KJRI Istanbul 3 3 100,00%

14 KBRI Pretoria 6 6 100,00%

15 KBRI Teheran 3 3 100,00%

16 KBRI Amman 4 4 100,00%

17 KBRI Khartoum 6 6 100,00%

18 KBRI Windhoek 4 4 100,00%

19 KBRI Antananarivo 3 3 100,00%

20 KBRI Addis Ababa 2 2 100,00%

21 KJRI Dubai 6 6 100,00%

IKU-B2.1 Informasi Kinerja Jumlah

Persentase Rekomendasi hasil verifikasi/reviu dokumen keuangan yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III

Jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti / Total rekomendasi yang diberikan

155/155

Total Realisasi 100%

Target 100%

Capaian 100%

(39)

39 | P a g e

22 KBRI Ankara 4 4 100,00%

23 KBRI Muscat 5 5 100,00%

24 KBRI Abu Dhabi 4 4 100,00%

25 KBRI Doha 6 6 100,00%

26 KJRI Cape Town 3 3 100,00%

27 KBRI Baghdad 3 3 100,00%

28 KBRI Abuja 4 4 100,00%

29 KBRI Damaskus 5 5 100,00%

30 KJRI Jeddah 4 4 100,00%

31 KBRI Beirut 4 4 100,00%

32 KBRI Tunis 4 4 100,00%

33 KBRI Manama 6 6 100,00%

34 KBRI Dakar 3 3 100,00%

Total 155 155 100,00%

Informasi Kinerja IKU B.2.1

(40)

40 | P a g e

(41)

41 | P a g e Perbandingan Capaian

Tabel 3.7

Tabel Perbandingan Capaian IKU B2.1

Analisis Capaian IKU-B2.1 Sasaran Business Process:

Persentase rekomendasi hasil verifikasi/reviu dokumen kinerja yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III.

IKU ini memiliki cakupan hasil kerja yang besar berupa verifikasi/reviu dokumen terhadap 2 (dua) unit organisasi, 11 (sebelas) satuan kerja dan 32 (tiga puluh dua) Perwakilan RI. Sementara dengan pertimbangan pelaksanaan kegiatan lain, waktu, sumber daya manusia dan anggaran, Itwil melakukan klaim capaian baru terbatas pada lingkup unit organisasi dan perwakilan RI.

IKU-C1.1 2020 2021

Persentase Rekomendasi hasil verifikasi/reviu dokumen keuangan yang ditindaklanjuti Unit Organisasi, Satuan Kerja dan Perwakilan RI di wilayah kerja Inspektorat Wilayah III

Target 100% 100%

Realisasi 100% 100%

Capaian 100% 100%

Referensi

Dokumen terkait

Komite Audit melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit intern dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan, meliputi pelaksanaan

Jumlah pelaksanaan dan pelaporan hasil pengawasan meliputi audit, evaluasi, dan reviu yang memenuhi standar mutu pengawasan lingkup Itjen dengan target minimal 87% dari

Modul ini berfungsi untuk mencetak berkas dan cek verifikasi biodata dan cek judul Tugas Akhir. Setelah masuk pada halaman Aplikasi Pencetakan Ijazah, Transkrip

Komite Audit melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit intern dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan, meliputi pelaksanaan

Pengadilan Agama Tahuna sebagai lembaga di bawah Mahkamah Agung RI, dalam menetapkan kerangka regulasi mengacu pada realisasi program pemerintah dalam RPJM tahun

Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern, pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu,

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan peranan pelaporan keuangan dan tujuan pelaporan keuangan, indikator pencapaian target kinerja, ikhtisar pencapaian kinerja

Bimbingan Teknis Reviu Atas Laporan Keuangan dilaksanakan pada tanggal 13 – 15 Januari 2014 dengan Narasumber Auditor Muda dari inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri