• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN. 16 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODE PENELITIAN. 16 Universitas Kristen Petra"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

3. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, ditinjau dari tingkat ekplanasi penelitian ini merupakan penelitian dengan bentuk hubungan kausal.

Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik atau angka- angka (Kuncoro, 2009). Menurut Sugiyono (2012) hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Sehingga, terdapat variabel independen sebagai yang memberikan pengaruh dan variabel dependen yang dipengaruhi. Hal ini berarti penelitian berfokus pada pengaruh FAMM sebagai variabel independen terhadap minat beli ulang sebagai variabel dependen.

3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Surabaya yang pernah makan di Smack Burger.

3.2.2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012). Penarikan sampel dilakukan dengan metode non probability sampling, yaitu tidak memiliki peluang atau kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel (Sugiyono, 2012). Pertimbangan memilih sampel non probabilitas ini adalah biaya lebih murah, waktu lebih cepat, penerimaan hasil masuk akal (Kuncoro, 2007).

(2)

Teknik sampel yang digunakan adalah purposive/judgemental, dimana teknik penentuan sampel untuk tujuan tertentu saja dan dilakukan berdasarkan kriteria tertentu yang ada pada responden (Sugiyono, 2012). Dalam hal ini kriteria yang dimiliki responden adalah konsumen Restoran Smack Burger yang melakukan pembelian dalam 2 bulan terakhir yaitu bulan April dan Mei tahun 2018, dan berusia minimal 17 tahun.

Karena populasi tidak diketahui, maka pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Lemeshow (Sugiyono, 2012):

n = 𝑍

2𝛼𝑝𝑞

𝑑2 (3.1)

n = 𝑍2 𝑝(1−𝑝)

𝑑2

n = 1,960

2.0,1.(1−0,1) 0,052

n = 138.29 responden ~ 140 responden

Keterangan :

n = jumlah sampel

p = proporsi persepsi konsumen q = 1-p (proporsi persepsi konsumen)

d = limit dari error atau presisi absolut, jika ditetapkan limit error 5%

𝑍𝑎/2 = 1,9602

Dari perhitungan diatas, maka disimpulkan bahwa sampel minimum yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 140 sampel.

3.3. Jenis dan Sumber Data 3.3.1. Jenis Data

Jenis data penelitian yang penulis gunakan adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, seperti keterangan tentang jumlah, rata-rata, persentase, dan rasio. Jadi data kuantitatif adalah data yang dapat dihitung jumlahnya, menggunakan pendekatan dengan metode statistik (Sarwono, 2012)

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan, misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Suatu pernyataan yang

(3)

3, kurang setuju 2, dan sangat tidak setuju 1 (Sugiyono, 2007). Penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti, menggunakan instrumen-instrumen formal, standar, dan bersifat mengukur (Sukmadinata, 2006)

3.3.2. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini, ada 2 (dua) jenis sesuai dengan sumber perolehannya, yaitu :

1. Menurut Bungin (2006), data primer adalah data yang berasal langsung dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau obyek penelitian. Untuk data primer, penulis akan terjun langsung ke lokasi untuk mengumpulkan data dari konsumen yang datang dalam bentuk kuesioner.

2. Menurut Kuncoro (2003), data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain dan dapat diperoleh melalui website perusahaan Smack Burger sendiri dan wawancara dengan owner.

3.4. Metode dan Prosedur Pengumpulan Data 3.4.1. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini mengumpulkan data, fakta dan keterangan melalui sebuah penelitian dengan menggunakan alat pengumpul data sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan

Data yang dikumpulkan langsung dengan obyek penelitian melalui kuesioner. Kuesioner yang dibagikan berupa pertanyaan, dapat diberikan kepada responden secara langsung. Kuesioner yang peneliti berikan kepada responden disusun untuk mengetahui penilaian konsumen setelah membeli makanan dan minuman di restoran Smack Burger, serta minat beli ulang para responden untuk kedepannya. Susunan pertanyaan yang ditanyakan kepada responden dimulai dengan pertanyaan seputar profil responden seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan pendapatan. Pertanyaan berikutnya menggunakan skala likert poin 1-5 yang mengarah kepada penilaian konsumen mengenai meal experience berdasarkan FAMM di restoran Smack Burger. Dalam hal ini, digunakan skala 5 peringkat (skala likert) yang terdiri dari sangat setuju, setuju, netral, kurang setuju, dan tidak

(4)

setuju. Setiap pilihan jawaban memiliki bobot/skor dalam bentuk kuantitatif untuk memudahkan melakukan pengukuran outcomes sebagai berikut :.

1. Jawaban Sangat Setuju diberi bobot 5 2. Jawaban Setuju diberi bobot 4

3. Jawaban Netral diberi bobot 3

4. Jawaban Kurang Setuju diberi bobot 2 5. Jawaban Tidak Setuju diberi bobot 1

2. Penelitian Kepustakaan

Bahan-bahan penelitian yang bersumber dari perpustakaan, meliputi buku- buku ilmiah, jurnal, karya tulis, majalah-majalah dengan judul tentang penelitian tentang meal experience, dan bahan-bahan dari catatan kuliah yang penulis ikuti selama masa perkuliahan yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. Penulis juga menggunakannya dalam membuat latar belakang, teori penunjang, dan pembuatan kuesioner.

3.4.2. Prosedur Pengumpulan Data

Penyebaran kuesioner dibagikan dalam dua tahap. Tahap pertama untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari kuesioner tersebut. Apabila valid dan reliabel, maka dilakukan penyebaran kuesioner tahap kedua. Untuk tahap pertama dibagikan pada tanggal 30 Mei 2018 sebanyak 30 kuesioner pada konsumen Smack Burger. Setelah data yang diterima sudah valid dan reliabel, maka kuesioner untuk tahap kedua disebarkan pada tanggal 2 Juni 2018 sampai 10 Juni 2018 di Restoran Smack Burger Surabaya, tahap ini akan dilaksanakan oleh peneliti sendiri dengan mengikuti prosedur sebagai berikut:

1. Memperkenalkan diri, serta menjelaskan kegunaan kuesioner pada calon responden di Smack Burger.

2. Responden diminta kesediaannya untuk mengisi kuesioner 3. Kuesioner dibagikan

4. Menerima kembali kuesioner yang telah di isi oleh responden 5. Menulis nomor pada kolom nomor kuesioner

6. Data diinput dan diolah oleh SPSS for Windows.

(5)

Kuesioner dibagikan dalam dua macam penyebaran, yaitu offline dan online. Pembagian sampel dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1. Jumlah Responden

Sebar Kembali Yang Dapat Diolah Lebih Lanjut

Online 44 44 42

Offline 104 104 102

Total 148 148 144

Dilihat pada tabel diatas total kuesioner mencapai jumlah 148 responden yang telah melebihi jumlah minimal sampel yang diperlukan. Dapat dilihat bahwa responden yang memberikan tanggapan sebanyak 148 yang tersebar pada kuesioner online dan offline. Ada 4 kuesioner yang tidak sesuai dengan kriteria yang diberikan oleh peneliti yaitu responden menjawab tidak pernah mengunjungi Smack Burger dalam 2 bulan terakhir dan tidak dapat diproses lebih lanjut.

Sehingga terdapat total 144 responden dapat diproses lebih lanjut. Berdasarkan data diatas, didapat Response Rate sebesar 97,3%.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. (Sugiyono, 2012). Berikut disajikan definisi operasional variabel yang dijadikan variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini. Batasan operasional yang digunakan adalah variabel independent (X) yaitu variabel yang mempengaruhi perubahan variabel dependent (Y). Room (X1) , meeting (X2) , product (X3), management system control (X4), dan atmosphere (X5) merupakan variable independent, sedangkan minat beli ulang konsumen (Y) merupakan variabel dependent.

1. Variabel bebas (Independent variabel)

Variabel yang mempengaruhi perubahan dalam variabel terikat dan

(6)

mempunyai hubungan positif ataupun negatif bagi variabel terikat lainnya (Kuncoro, 2003). Variabel bebas dilambangkan dengan X, dimana dalam penelitian ini mewakili bentuk-bentuk five aspects meal model, yaitu :

a. Room (X1)

Room adalah bentuk dari fasilitas dan ruang yang ada di Smack Burger.

Adapun indikator empirik yang akan digunakan untuk mengukur variabel room adalah sebagai berikut:

● Design ruangan yang menarik

● Perabotan yang digunakan dalam kondisi yang baik

● Dekorasi ruangan yang memiliki keunikan

● Dapat bergerak dengan nyaman di dalam ruangan

● Adanya jarak yang cukup antara meja kursi yang satu dengan yang lainnya b. Meeting (X2)

Meeting adalah hubungan interpersonal yang terjadi di antara pelayan dengan konsumen, antar konsumen sendiri, juga antar pelayan di Smack Burger.

Adapun indikator empirik yang akan digunakan untuk mengukur variabel meeting adalah sebagai berikut:

● Pelayan yang selalu tersenyum pada saat melayani tamu

● Adanya pelayanan yang cepat

● Pelayan mempunyai pengetahuan yang baik tentang menu

● Pelayan dapat menangani komplain dengan baik

● Konsumen dapat melakukan perbincangan dengan nyaman

● Konsumen tidak terganggu dengan konsumen yang lain c. Product (X3)

Product adalah makanan dan minuman yang dapat dilihat dan dirasakan sebagai elemen utama dari kegiatan makan di Smack Burger. Adapun indikator empirik yang akan digunakan untuk mengukur variabel product adalah sebagai berikut:

Makanan:

● Menu makanan yang bervariasi

● Rasa makanan yang enak

● Penampilan makanan yang menarik

(7)

Minuman:

● Menu minuman yang bervariasi

● Rasa minuman yang enak

● Penampilan minuman yang menarik d. Management control system (X4)

Management control system adalah sistem yang beroperasi di belakang layar yang mengatur semua ketiga aspek lain di Smack Burger. Adapun indikator empirik yang akan digunakan untuk mengukur variabel Management control system adalah sebagai berikut:

● Proses pemesanan dan pembayaran cepat serta efisien

● Durasi waktu menunggu makanan tidak lama

● Promo di restoran yang menarik

● Aktif update konten di media sosial (Instagram, Facebook, Website) e. Atmosphere (X5)

Atmosphere adalah suasana secara keseluruhan yang dirasakan oleh kelima indera konsumen saat berada di Smack Burger. Adapun indikator empirik yang akan digunakan untuk mengukur variabel atmosphere adalah sebagai berikut:

● Aroma ruangan di dalam restoran yang tidak berbau tidak sedap

● Jenis musik yang sesuai dengan konsep restoran

● Adanya pencahayaan yang tepat, tidak terlalu gelap maupun terang

● Suhu ruangan yang tidak terlalu panas maupun dingin

● Volume musik yang tidak terlalu keras

● Kebersihan restoran terjaga dari sampah dan kotoran, seperti kertas orderan atau bekas makanan.

2. Variabel terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat beli ulang konsumen untuk produk dan jasa di restoran Smack Burger di Surabaya.

a. Minat Beli Ulang (Y)

Minat beli ulang merupakan keinginan untuk mendapatkan barang dan jasa dari Smack Burger dan memiliki keinginan untuk datang kembali, dengan indikator

(8)

sebagai berikut:

● Mau kembali melakukan pembelian ulang terhadap produk yang ada di Smack Burger.

● Merekomendasikan menu yang telah dikonsumsinya di Smack Burger kepada orang lain (keluarga dan teman.).

● Memiliki menu favorit yang pernah dikonsumsinya di Smack Burger dan menjadikannya sebagai pilihan utama jika berkunjung kembali.

● Mencari informasi mengenai menu-menu yang ada di Smack Burger.

3.6. Teknik Analisa Data 3.6.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur keabsahan suatu kuesioner.

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur apa yang akan diukur (Umar, 2005). Menurut Arikunto (2003), langkah-langkah dalam menguji validitas adalah :

1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur. Konsep yang akan diukur dijabarkan terlebih dahulu sehingga operasionalnya dapat dilakukan.

2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden.

Responden diminta untuk menjawab pertanyaan yang ada.

3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment.

Menurut Sugiyono (2012), valid atau tidaknya sebuah instrumen adalah hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Pengujian ini dikatakan valid apabila korelasinya signifikan (p-value < 0.05) atau ada korelasi antara item dengan total skornya. Jika korelasi antara item dengan total skornya mempunyai nilai signifikan < 0.05 dan r hitung lebih besar dari r tabel (0,361) pada n = 30, maka menunjukkan bahwa indikator tersebut valid untuk mengukur

(9)

konstruk yang dimaksud dan sebaliknya.

Nilai r hitung tiap indikator dapat dilihat pada tabel 3.2 sampai tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Variabel Room

No Pertanyaan r

Hitung r

Tabel Pernyataan 1 Smack Burger memiliki design ruangan

yang menarik

0,373 0,361 Valid

2 Saya dapat bergerak dengan nyaman di dalam ruangan restoran

0,553 0,361 Valid

3 Adanya jarak yang cukup antara meja dan kursi yang satu dengan yang lain

0,764 0,361 Valid

4 Perabotan (meja, kursi) yang digunakan dalam kondisi yang baik

0,73 0,361 Valid

5 Dekorasi ruangan Smack Burger memiliki ciri khas

0,78 0,361 Valid

(10)

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Variabel Meeting

No Pertanyaan r

Hitung r

Tabel Pernyataan 1 Karyawan tersenyum saat melayani tamu 0,673 0,361 Valid

2 Karyawan memberikan Pelayanan yang

cepat 0,666 0,361 Valid

3 Karyawan memiliki pengetahuan yang

baik tentang menu 0,552 0,361 Valid

4 Karyawan dapat menangani komplain

dengan baik 0,645 0,361 Valid

5 Saya dapat melakukan perbincangan

dengan nyaman di dalam restoran 0,456 0,361 Valid 6 Saya tidak terganggu dengan konsumen

lainnya ketika makan di Smack Burger 0,499 0,361 Valid

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Variabel Product

No Pertanyaan r

Hitung r

Tabel Pernyataan 1 Smack Burger memiliki menu makanan

yang bervariasi 0,796 0,361 Valid

2 Smack Burger memiliki menu minuman

yang bervariasi 0,78 0,361 Valid

3 Smack Burger memiliki rasa makanan

yang enak 0,714 0,361 Valid

4 Smack Burger memiliki rasa minuman

yang enak 0,603 0,361 Valid

5 Smack Burger memiliki penampilan

makanan yang menarik 0,691 0,361 Valid

6 Smack Burger memiliki penampilan

minuman yang menarik 0,444 0,361 Valid

(11)

Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Variabel Management Control System

No Pertanyaan r

Hitung r

Tabel Pernyataan 1 Proses pemesanan dan pembayaran cepat

serta efisien 0,743 0,361 Valid

2 Durasi waktu menunggu makanan tidak

lama 0,844 0,361 Valid

3 Smack Burger memiliki promo yang

menarik 0,819 0,361 Valid

4

Smack Burger aktif meng-update konten di media sosial (instagram, facebook, website)

0,782 0,361 Valid

Tabel 3.6. Hasil Uji Validitas Variabel Atmosphere

No Pertanyaan r

Hitung r

Tabel Pernyataan 1 Aroma di dalam restoran tidak berbau

tidak sedap 0,615 0,361 Valid

2 Jenis musik yang diputar sesuai dengan

konsep restoran 0,659 0,361 Valid

3 Pencahayaan ruangan tidak terlalu gelap

maupun terang 0,524 0,361 Valid

4 Suhu ruangan yang tidak terlalu panas

maupun dingin 0,472 0,361 Valid

5 Kebersihan restoran terjaga dari sampah

dan kotoran 0,485 0,361 Valid

6 Volume musik tidak terlalu keras 0,744 0,361 Valid

(12)

Tabel 3.7. Hasil Uji Validitas Variabel Minat Beli Ulang

No Pertanyaan r

Hitung r

Tabel Pernyataan 1 Saya cenderung selalu membeli ulang

menu yang sama 0,697 0,361 Valid

2 Saya akan merekomendasikan menu

yang saya konsumsi pada orang lain 0,719 0,361 Valid 3 Saya akan menjadikan menu yang saya

konsumsi sebagai pilihan utama 0,772 0,361 Valid 4 Saya ingin mencari informasi tentang

menu yang saya minati 0,596 0,361 Valid

Pada tabel 3.2 sampai tabel 3.7 diketahui tiga puluh satu butir pertanyaan yang berhubungan dengan FAMM dan minat beli ulang dinyatakan valid karena memiliki koefisien lebih dari 0,361. Dengan demikian semua indikator dinyatakan valid dan dapat digunakan untuk pengolahan data selanjutnya. Tidak ada indikator yang dibuang untuk proses pengolahan selanjutnya.

3.6.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dinyatakan reliabel apabila jawaban seorang sampel terhadap pernyataan bersifat konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Dengan demikian reliabel adalah suatu data yang sama meskipun disebarkan pada sampel yang berbeda dan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan uji statistik cronbach’s alpha (𝛼 ) dengan ketentuan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan reliabel apabila nilai cronbach’s alpha adalah diatas 0,6 (Ghozali, 2012).

Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini:

(13)

Tabel 3.8. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Nilai cronbach's alpha

Nilai

Kritis Keterangan

Room 0,667 0,6 Reliabel

Meeting 0,608 0,6 Reliabel

Product 0,753 0,6 Reliabel

Management Control System 0,802 0,6 Reliabel

Atmosphere 0,616 0,6 Reliabel

Minat Beli Ulang 0,626 0,6 Reliabel

Tabel 3.8 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan tiap variabel dapat dikatakan reliabel karena memiliki nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6.

3.6.3. Analisis Statistik Deskriptif

Merupakan metode analisis yang digunakan untuk memperoleh gambaran obyektif mengenai obyek penelitian dan untuk mengetahui seberapa banyak responden yang menyatakan hal yang sama pada suatu obyek pernyataan (Malhotra, 2004). Teknik ini dapat mendeskripsikan profil dari responden sehingga menghasilkan penyajian data dalam bentuk tabel, diagram, atau grafik. Selain itu, analisa deskriptif mampu melakukan pengukuran tendensi sentral (mean) dan penyebaran data (standar deviasi).

Untuk menggambarkan skala penelitian yang lebih detail, maka peneliti akan mengkategorikan mean yang didapat menggunakan interval poin yang dibedakan menjadi kelas-kelas berdasarkan hasil nilai maksimal dikurangi nilai minimal dan dibagi dengan nilai maksimalnya, yaitu (5-1)/5, sehingga akan didapat interval 0,8 poin, yang akan dibedakan menjadi kelas-kelas sebagai berikut (Zaman, 2009):

(14)

● Nilai 1-1,8 = sangat tidak setuju

● Nilai 1,9 - 2,6 = tidak setuju

● Nilai 2,7 - 3,4 = netral

● Nilai 3,5 - 4,2 = setuju

● Nilai 4,3 - 5 = sangat setuju

Menurut Kuncoro (2003), standar deviasi adalah ukuran penyimpangan yang diperoleh dari akar kuadrat dari rata-rata jumlah kuadrat deviasi antara masing-masing nilai dengan rata-ratanya. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui keragaman dari responden dengan hasil bahwa semakin kecil nilai standar deviasi, maka semakin homogen jawaban responden dan sebaliknya.

3.6.4. Uji Asumsi Klasik 3.6.4.1. Uji Multikolinieritas

Ghozali (2012) menyatakan bahwa uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terdapat korelasi antara variable independen. Model regresi yang memenuhi syarat seharusnya tidak memiliki korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance (TV) dan variance inflation factor (VIF) digunakan untuk melihat adanya nilai multikolinieritas. Jika nilai TV 0,1 dan VIF 10, maka terjadi adanya multikolinieritas. Sebaliknya, jika TV > 0,1 dan VIF < 10, maka tidak terjadi adanya multikolinieritas.

3.6.4.2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya.

Apabila grafik scatterplots terlihat pola yang menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi (Ghozali, 2012).

(15)

3.6.4.3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data penelitian yang diperoleh berdistribusi normal atau mendekati normal. Data yang baik adalah data yang terdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan Kolmogorov - Smirnov Test. Apabila nilai signifikansi > 0,05, maka data telah berdistribusi normal.

Apabila nilai signifikansi 0,05, maka data tidak terdistribusi normal (Ghozali, 2012).

3.6.5. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier berganda adalah data pengamatan yang biasanya tidak hanya didasarkan pada suatu variabel saja, melainkan oleh beberapa atau bahkan banyak variabel. Analisis Regresi mengukur hubungan antara variabel dependen yang bersifat metrik dengan satu atau lebih variabel independen yang juga bersifat metrik (Ghozali, 2005). Analisa ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh FAMM terhadap minat beli ulang konsumen di Smack Burger.

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya menurut Sugiyono (2007) digunakan rumus analisis regresi linier berganda sebagai berikut:

y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + bkxk (3.2.) Keterangan :

y = dependen variabel

a = konstata

b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi x1, x2, x3, x4 = independent variable

3.6.6. Analisa Koefisien Korelasi Berganda

Koefisien korelasi berganda (R) digunakan untuk mengukur kekuatan pengaruh antar variabel terikat dengan variabel bebas.

Koefisien korelasi mempunyai nilai -1 = R = 1 (Sarwono, 2006)

1. Apabila R = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara variabel bebas dan

(16)

variabel terikat berlawanan arah (negatif)

2. Apabila R = 0 atau mendekati 0, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat sangat lemah, atau bahkan tidak ada hubungan sama sekali 3. Apabila R = 1 atau mendekati 1, maka hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat searah (positif)

Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya hubungan kedua variabel. Kriteria angkanya sebagai berikut (Sarwono, 2006)

1. Bila 0 R 0,25 = menunjukan korelasi yang sangat lemah (tidak ada)

2. Bila 0,25 R 0,50 = menunjukan korelasi cukup 3. Bila 0,50 R 0,75 = menunjukan korelasi kuat

4. Bila 0,75 R 1 = menunjukan korelasi sangat kuat

3.6.7. Koefisien Determinasi (R2 dan Adjusted R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dari beberapa variabel dalam pengertian yang lebih jelas. Koefisien determinasi akan menjelaskan seberapa besar perubahan atau variasi suatu variabel bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada variabel yang lain (Kuncoro, 2007).

Nilai koefisien ini antara 0 dan 1, jika hasil lebih mendekati angka 0 berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel amat terbatas. Tapi jika hasil mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Untuk mengatasi kelemahan R2, Henry Theil menyempurnakan persamaan R2 tersebut yang dinamakan adjusted R2, Adjusted R2 menunjukan bahwa dengan bertambahnya variabel-variabel independen akan semakin memperkecil nilai adjusted R2. Nilai adjusted R2 masih bisa bertambah apabila t absolute variabel yang ditambahkan lebih besar daripada 1, semakin besar nilai adjusted R2 semakin baik pula modelnya. Nilai adjusted R2 digunakan untuk mengevaluasi model regresi mana yang terbaik. Tidak seperti nilai R2 , nilai adjusted R2 dapat naik atau turun jika satu variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2013).

(17)

3.6.8. Uji Hipotesis

3.6.8.1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Hipotesis dalam pengujian ini sebagai berikut:

Jika Ho = b1 = b2 = b3 = ….. = bi = 0

Artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

Jika Ha b1 b2b3 …. bi 0

Artinya variabel-variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

Dalam penelitian ini uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005, p.98). Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:

a. Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

b. Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

3.6.8.2. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya. Menurut Priyatno (2013) untuk mengetahui signifikan atau tidak, maka digunakan probability sebesar 5% (𝛼= 0,05) dan nilai t tabel yang digunakan yaitu dengan df (degree of freedom) = n-k-1. Dengan aturan sebagai berikut (Priyatno, 2013) :

1. Jika sig > 𝛼(0,05), maka H0 diterima H1 ditolak.

2. Jika sig < 𝛼(0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.

Gambar

Tabel 3.1. Jumlah Responden
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Variabel Room
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Variabel Meeting
Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Variabel Management Control System
+3

Referensi

Dokumen terkait

(9) Selama periode penanganan pandemi COVID-19, batas waktu penyetoran sisa belanja bantuan sosial yang dilakukan oleh bank/pos penyalur untuk bantuan sosial yang

rangsangan tersebut harus dapat menggetarkan syaraf indera dan menimbulkan respon langsung atau sensasi-sensasi pada otak. Misalnya ketika seseorang merasa tertarik

Q 22 04 Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Pekerjaan Teknik Sipil Lainnya 123. Q 22 05 Jasa Manajemen Proyek Terkait Konstruksi Industrial Plant &amp;

Untuk meningkatkan kemudahan akses, menyediakan ruang pejalan kaki yang dilengkapi dengan zona perabot dan zona perdagangan, ruang pelanggan, serta zona pejalan

Terdapat pengaruh yang signifikan antara finger painting terhadap kemampuan motorik halus dalam kegiatan menggambar anak usia 5-6 tahun di TK Falmboyant

Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Mediasi: Studi Pada Mahasiswa Pengguna Smartphone Xiaomi Di

Hasil survey lapangan yang berupa data titik-titik posisi koordinat digunakan untuk menggambar area objek dalam bentuk shapefile pada aplikasi ArcMap dan kemudian

Kebijakan ini dibuat melalui program pemberdayaan bertujuan agar terciptanya dan terjalinnya suatu hubungan yang baik antara prajuru desa dengan krama desa (masyarakat)