BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Tempat merupakan hal penting dalam melakukan penelitian karena di tempat penelitian dapat memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Rencananya Penelitian ini dari penyusunan proposal sampai dengan penulisan laporan dimulai dari bulan Januari 2012 sampai dengan Januari 2013.
Tabel 3: Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Bulan Ke (Dalam Tahun 2012-2013)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1
1 Pengajuan Proposal 2 Penyusunan
Bab I, II, III 3 Pengurusan
Ijin
4 Penyusunan Angket 5 Pelaksanaan
Penelitian 6 Pengumpulan
Data 7 Pengolahan
Data
8 Penyusunan Laporan
B. Rancangan/Desain Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui pengaruh media iklan yang dilakukan oleh Pepsodent terhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh mahasiswa angkatan 2009 - 2010 Pendidikan Ekonomi FKIP UNS, maka rancangan penelitian disusun sebagai berikut :
Media iklan adalah atribut X dan atribut Y merupakan keputusan pembelian.
Keputusan pembelian yaitu suatu keadaan dimana seorang konsumen memutuskan untuk melakukan penggunaan atas barang/jasa guna memenuhi kebutuhan. Pola dari keputusan pelanggan untuk membeli suatu barang dimunculkan oleh motivasi yang diuraikan menjadi needs, wants dan demands.
Untuk menentukan pengaruh media iklan pasta gigi Pepsodent terhadap keputusan pembelian dilakukan dengan melihat pengaruh media iklan yang dilakukan perusahaan terhadap keputusan pembelian pelanggan dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
ampel adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari , kemudian ditarik kesimpulan. Dari dua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi subyek penelitian. Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2009 2010 Pendidikan Ekonomi FKIP UNS yang telah melakukan pembelian pasta gigi Pepsodent dan pernah melihat iklan pasta gigi Pepsodent.
Tabel 4: Daftar Jumlah Mahasiswa P. Ekonomi 2009 Jurusan Pendidikan IPS FKIP UNS yang menggunakan pasta gigi Pepsodent.
No Bidang Keahlian Menyebar Kembali Pengguna Pepsodent
1 P. Tata Niaga 54 54 45
2 P. Adm. Perkantoran 40 40 30
3 P. Akuntansi 90 90 81
Total 184 184 156
Tabel 5: Daftar Jumlah Mahasiswa P. Ekonomi 2010 Jurusan Pendidikan IPS FKIP UNS yang menggunakan pasta gigi Pepsodent.
No Bidang Keahlian Menyebar Kembali Pengguna Pepsodent
1 P. Tata Niaga 70 70 61
2 P. Adm. Perkantoran 42 42 33
3 P. Akuntansi 80 80 72
Total 192 192 166
(Sumber: Data Primer)
Berdasarkan angket awal yang telah disebar, didapatkan sebanyak 322 orang mahasiswa yang menggunakan pasta gigi Pepsodent, dari total keseluruhan mahasiswa sebanyak 376 orang.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2006:56 Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
Arikunto (2006) memberi pengertian bahwa sampel adalah elemen-elemen populasi yang dipilih atas dasar kemewakilannya.
Apabila jumlah populasi sangat tidak mungkin bagi peneliti untuk meneliti keseluruhan populasi tersebut, sehingga peneliti seringkali hanya meneliti
sebagian saja dari populasi tersebut. Pengertian sampel menurut Hasan (2003: 84) -cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili
Untuk mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan populasi, maka dalam penentuan sampel penelitian ini digunakan rumus Slovin (dalam Mutiasari, 2007) sebagai berikut:
Dimana:
n = ukuran sampel N= ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.
Dari jumlah populasi tersebut dengan tingkat kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10 %, maka dengan menggunakan rumus diatas diperoleh sampel sebesar:
Dari teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin diketahui bahwa sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 76 orang mahasiswa angkatan 2009 2010 Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta menggunakan pasta gigi Pepsodent.
D. Teknik Pengambilan Sampel
sampling dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling. Sugiyono (2010: 66) menyatakan nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Alasan peneliti menggunakan nonprobability sampling adalah karena sampel yang diambil mempunyai syarat pertimbangan tertentu yaitu konsumen yang sudah pernah membeli pasta gigi Pepsodent, serta pernah melihat iklan Pepsodent.
Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Quota sampling Menurut Sugiy
menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS angkatan 2009-2010 yang pernah membeli pasta gigi Pepsodent dan pernah melihat iklannya. Sampel dalam penelitian ini diambil sejumlah 76 mahasiswa, sesuai dengan rumus Slovin.
b. Accidental Sampling Menurut Sugiy
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan /insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila Jadi sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS angkatan 2009-2010 yang secara kebetulan ketemu dan cocok sebagai sumber data.
E. Pengumpulan Data
data adalah bagaimana peneliti menemukan metode setepat-tepatnya untuk me
Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat karena akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang obyektif karena data merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang akan menentukan hasil penelitian. Apabila keliru dalam meneliti teknik pengumpulan datanya maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.
1. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data
Sebelum menginjak pada bagaimana peneliti memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian, peneliti harus menentukan jenis data terlebih dahulu. Dalam setiap penelitian, jenis data yang dibutuhkan sangat tergantung pada tujuan penelitiannya.
Menurut Priyatno (2008) mengelompokkan jenis data menjadi dua, yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka, tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data yang kedua adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis data kuantitatif.
b. Sumber Data
diselenggarakan di sembarang tempat, melainkan di tempat yang sudah ditentukan.
yang langsung diberikan kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder adalah data yang tidak langsung diberikan kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
dari konsumen selaku responden melalui daftar pertanyaan yang berupa angket, untuk memperoleh data mengenai keputusan pembelian konsumen atas iklan yang digunakan oleh pasta gigi Pepsodent. Sementara data sekunder diperoleh dari Word of Mouth Marketing SWA No.12/ XXVII/9 22 Juni 2011.
2. Metode Pengumpulan Data
Di dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data dikenal sebagai metode atau teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner dan dokumentasi.
a. Pengertian Angket atau Kuesioner
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
teknik pengumpulan data dengan metode survei yang menggunakan pertanyaan
kepada suby Dari pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa kuesioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
b. Macam-macam Angket atau Kuesioner
Kuesioner atau angket dapat dibedakan atas jenis tergantung dari sudut pandangnya, menurut Arikunto (2006) angket dibedakan atas:
1) Dipandang dari cara menjawab
a) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimat sendiri.
b) Kuesioner tertutup yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
2) Dipandang dari jawaban yang diberikan
a) Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya.
b) Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang responden.
3) Dipandang dari bentuknya
a) Kuesioner pilihan ganda sama dengan kuesioner tertutup.
b) Kuesioner lisan sama dengan kuesioner terbuka.
c) Check list ( ) yaitu sebuah daftar dan responden tinggal membutuhkan tanda check pada kolom yang sesuai.
d) Rating scale (skala bertingkat) yaitu sebuah pertanyaan yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju.
Dalam penelitian ini, kuesioner yang peneliti gunakan yaitu kuesioner bentuk langsung tertutup dengan model rating scale. Sedangkan skala penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Menurut Sugiyono
Menurut Sekaran (2003: 191) jawaban setiap instrumen yang menggunakan data likert mempunyai gradasi penilaian sebagai berikut:
1) Sangat setuju 2) Setuju 3) Ragu-ragu 4) Tidak setuju 5) Sangat tidak setuju
Dalam penyusunan angket ini alternatif jawaban ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut menpunyai arti ganda dan dapat menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai pendapat Arikunto (2002: 214) yang menyatakan bahwa
Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan lima alternatif, karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa paling aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja.
Berdasarkan pendapat di atas maka setiap instrumen mempunyai empat alternatif jawaban. Pengukuran deferensiasi produk, merek, promosi yang diciptakan dan keputusan pembelian digunakan model skala likert dengan operasional pengukurannya sebagai berikut:
1) Untuk mengukur media iklan yang diciptakan
SS : Sangat Setuju bobot 4, sangat baik bagi konsumen.
S : Setuju bobot 3, baik bagi konsumen.
TS : Tidak Setuju bobot 2, tidak baik bagi konsumen STS : Sangat Tidak Setuju bobot 1,sangat tidak baik bagi
konsumen
2) Untuk mengukur keputusan pembelian
SS : Sangat Setuju bobot 4, sangat baik bagi konsumen.
S : Setuju bobot 3, baik bagi konsumen.
TS : Tidak Setuju bobot 2, tidak baik bagi konsumen STS : Sangat Tidak Setuju bobot 1,sangat tidak baik bagi
Konsumen.
F. Validasi Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas
Menurut Arikunto
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
Uji validitas bertujuan untuk memilih butir-butir yang benar-benar telah selaras dan sesuai dengan faktor yang ingin diselidiki. Cara perhitungannya yaitu dengan cara
mengorelasikan skor tiap butir dengan skor total. Untuk menghitung analisis butir digunakan rumus koefisien korelasi product moment dan perhitungannya dibantu dengan program SPSS 16.0 for windows.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang (Priyatno, 2008: 25). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan teknik Formula Alpha dan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows.
G. Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengolah data hasil penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik karena data yang diambil peneliti merupakan data kuantitatif. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah
(multiple regression) adalah suatu peluasan dari teknik regresi apabila terdapat lebih dari satu
merupakan analisis tentang hubungan antara satu dependent variable dengan dua atau lebih independent variable.
Ada pun beberapa persyaratan yang harus diuji kebenarannya sebelum melakukan analisis data adalah:
3. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas
Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data akan dianalisis berbentuk sebaran normal atau tidak. Dalam penelitian ini, data untuk setiap variabel di uji normalitasnya. Deteksi normalitas dapat diketahui dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal pada suatu grafik. Menurut Santoso (2001: 214), penetapkan dasar pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Linearitas
Menurut Priyatno (2008: 36), Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear.
Pengujian pada program SPSS 16 for Windows dengan menggunakan Test of Linearity dengan pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.
c. Autokorelasi
Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi mengandung autokorelasi dapat digunakan program SPSS dengan pendekatan D-W (Durbin Watson). Menurut Santoso (2001: 218), kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:
1) Angka D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif.
2) Angka D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada autokorelasi.
3) Angka D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.
d. Multikolinearitas
Multikolinieritas digunakan untuk menguji suatu model apakah terjadi hubungan yang sempurna atau hampir sempurna antara variabel bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh antara variabel-variabel itu secara individu terhadap variabel terikat. Pengujian ini untuk mengetahui apakah antar variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak saling berkorelasi.
Untuk mendeteksi multikolinearitas digunakan program SPSS uji korelasi pearson. Menurut Priyatno (2008: 39) uji dilakukan dengan mengamati nilai VIF.
Pedoman suatu model regresi yang bebas multikoliniearitas adalah jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 5, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas.
e. Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel pengganggu dalam persamaan regresi mempunyai varian yang sama atau tidak. Untuk mengetahui terjadinya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada scatterplot yang menunjukkan hubungan antara Regression Studentised Residual dengan Regression Standardized Predicted Value.
Menurut Santoso (2001: 210) menetapkan dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan gambar tersebut adalah:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titiknya membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka diindikasikan terdapat masalah heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah heterokedastisitas.
4. Uji Hipotesis
a. Menghitung Pesamaan Garis Regresi Linier Ganda
Analisis Regresi Linear Berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,...Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi linear bergandanya dituliskan:
Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5
Ketrangan :
Y = Keputusan Pembelian.
X1 = Iklan Televisi X2 = Iklan Radio X3 = Iklan Majalah X4 = Iklan Surat Kabar X5 = Iklan Outdoor a = Bilangan konstanta.
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
(Sudjana, 1992) b. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% atau 0,05 ( Priyatno, 2008:82). Langkah-langkah yang dilakukan:
1) Menentukan rumusan hipotesis
Ho: Tidak ada pengaruh secara signifikan antara media iklan televisi, radio, majalah, surat kabar, dan outdoor secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
Ha: Ada pengaruh secara signifikan antara media iklan televisi, radio, majalah, surat kabar, dan papan reklame secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
2)
3) Menentukan Fhitungyang diperoleh pada tabel ANOVA.
4) Menentukan Ftabel
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, a = 5%, df 1 (jumlah variabel 1) = 4, dan df 2 (n-k-1) atau 76 - 5 - 1 = 70 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen).
5) Membuat kesimpulan Ho ditolak jika Fhitung> Ftabel
Ho diterima jika Fhitung< Ftabel
c. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel.
Menurut Priyatno (2008: 85), adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1) Menentukan hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
a). Hipotesis 1: Diduga bahwa media iklan televisi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
Ho: artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara media iklan televisi terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
Ha : artinya ada pengaruh yang signifikan antara media iklan televisi terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
b). Hipotesis 2: Diduga bahwa media iklan radio mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
Ho : artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara media iklan radio terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
Ha : artinya ada pengaruh yang signifikan antara media iklan radio terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
c). Hipotesis 3: Diduga bahwa media iklan majalah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
Ho : artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara media iklan majalah terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
Ha : artinya ada pengaruh yang signifikan antara media iklan majalah terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
d). Hipotesis 4: Diduga bahwa media iklan surat kabar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
Ho : artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara media iklan surat kabar terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
Ha : artinya ada pengaruh yang signifikan antara media iklan surat kabar terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
e). Hipotesis 5 : Diduga bahwa media iklan outdoor mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
Ho : artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara media iklan outdoor terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
Ha : artinya ada pengaruh yang signifikan antara media iklan outdoor terhadap keputusan konsumen membeli produk pasta gigi Pepsodent.
2) Menentukan tingkat signifikansi Tingkat signifikansi menggunakan a = 5%.
3) Menentukan thitung yang diperoleh dari output coefficients.
4) Menentukan ttabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% dengan derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 76 - 5 - 1 = 70 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen).
5) Membuat kesimpulan Ho ditolak jika thitung> ttabel
Ho diterima jika thitung< ttabel
d. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau presentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan variabel bebas secara bersama- sama. Menggunakan Adjusted R Square karena dalam regresi ini menggunakan lebih dari dua variabel bebas.
Hasil perhitungan Adjusted R2 dapat dilihat di output Model Summary. Pada kolom Adjusted R2 diketahui berapa prosentase yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Dan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.