• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

17

Universitas Kristen Petra

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian akan dilakukan yaitu penelitian kuantitatif. Menurut Haryono dan Ilkodar (2005), “Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data yang umumnya dinyatakan dalam bentuk jumlah atau angka yang dapat dihitung secara matematika dan dalam penelitiannya menggunakan rumus-rumus statistik”(p.47). Dalam hal ini, penulis ingin mengetahui hubungan antara variabel-variabel yang diteliti dengan perilaku konsumen.

3.2. Gambaran Populasi dan Sampel 3.2.1. Gambaran dari Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004, p. 90). Dalam penelitian ini, karakterisik dari populasi adalah seluruh konsumen baik laki-laki atau perempuan, berusia 16 tahun ke atas, yang datang dan makan ke Restaurant Prime Steak and Ribs Surabaya.

3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2004, p. 91). Sugiyono (2001) menyatakan: "…Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariat (korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 7 (independent dan dependent) maka jumlah anggota sampel = 10 x 7 = 70" (p. 13). Untuk kepentingan analisa dalam penelitian ini jumlah sampel yang ditetapkan adalah 100 orang (terbatas pada konsumen yang datang dan makan di Restaurant Prime Steak and Ribs Surabaya).

(2)

Universitas Kristen Petra

Dalam penelitian ini digunakan metode pengambilan sampel Nonprobability Sampling yang bersifat Purposive. Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik pengambilan sampel ini bersifat purposive karena dalam mengambil sampel menggunakan pertimbangan tertentu, yaitu responden haruslah pengunjung Restaurant Prime Steak and Ribs Surabaya yang makan di restoran tersebut (Sugiyono, 2004, p. 95-96).

3.3. Jenis dan Sumber Data 3.3.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Data kuantitatif; merupakan data yang diperoleh dan dapat diwujudkan dalam bentuk angka-angka (Kuncoro, 2003, p.133), yaitu data hasil isian kuesioner.

b. Data kualitatif; merupakan data yang diperoleh bukan dalam bentuk angka (Kuncoro, 2003, p.133), yaitu mengenai gambaran perusahaan dan struktur organisasi.

3.3.2. Sumber Data

Data adalah keterangan yang bisa memberikan gambaran tentang sesuatu keadaan atau persoalan. Jenis data menurut cara memperolehnya dapat dibedakan menjadi dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder (Burns & Bush, 2003).

a. Data Primer

Data primer adalah data-data yang diperoleh melalui pengisian kuisioner.

Menurut Burns dan Bush (2003), data primer yaitu informasi yang khusus dikembangkan atau dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan proyek penelitian (p. 152).

(3)

Universitas Kristen Petra

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari sumber data yang tidak diperoleh secara langsung oleh tim peneliti, antara lain buku, surat kabar, data tingkat penjualan dan data statistik pengunjung dari Restaurant Prime Steak and Ribs Surabaya.

3.4. Metode dan Prosedur Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode sampling dengan mencatat sebagian kecil dari populasi (sampel) yang telah mewakili populasi secara keseluruhan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah dengan menggunakan prosedur penarikan data sebagai berikut:

a. Kuesioner

Menurut pendapat Soeratno dan Arsyad (2003), “Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi” (p. 97). Metode ini dilakukan dengan menyebarkan sejumlah kuesioner kepada responden yaitu konsumen yang datang dan makan di Restaurant Prime Steak and Ribs Surabaya.

b. Dokumentasi

Data yang diperoleh terkait dengan penelitian yang dilakukan yang bersumber dari internal perusahaan antara lain, data mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, jenis produk yang dijual.

c. Studi kepustakaan

Dilakukan dengan mengutip berbagai kajian pustaka dari literatur yang digunakan dalam penelitian.

3.5. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah menjelaskan bagaimana suatu variabel penelitian dapat diukur. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel X1 (Life style), X2 (Comfortable), X3 (Prestige), X4 (kualitas makanan), X5

(kualitas layanan), X6 (insentif), dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah

(4)

Universitas Kristen Petra

keinginan beli konsumen (Y).

Variabel-variabel bebas tersebut dioperasionalkan sebagai berikut:

1. Life style (X1), dengan sub indikator:

a. Frekuensi untuk makan di luar b. Ketertarikan dan selera konsumen c. Budget untuk makan di luar rumah 2. Comfortable (X2), dengan sub indikator:

a. kebersihan area restaurant b. dekorasi dan interior c. suasana

3. Prestige (X3), dengan sub indikator:

a. Self-image yang tinggi b. Brand image

c. Jenis restaurant

4. Food quality (X4), dengan sub indikator:

a. Kesegaran makanan yang disajikan b. rasa makanan

c. variasi menu makanan yang ditawarkan d. porsi makanan

5. Service quality (X5), dengan sub indikator:

a. kecepatan pelayanan

b. ketepatan penyajian makanan c. pelayan yang ramah

6. Insentif (X6), dengan sub indikator:

a. jumlah/besar discount yang diberikan kepada konsumen yang makan di Restaurant Prime Steak and Ribs Surabaya.

b. Frekuensi discount yang ditawarkan kepada konsumen yang makan di Restaurant Prime Steak and Ribs Surabaya.

c. Jenis paket promosi yang ditawarkan kepada konsumen yang makan di Restaurant Prime Steak and Ribs Surabaya.

(5)

Universitas Kristen Petra

3.6. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

Dalam sebuah penelitian, maka hasil yang diperoleh harus tepat (valid) dan dapat dipercaya (reliabel). Untuk mendapatkan hasil ini, maka tidak terlepas dari validitas dan reliabilitas kuesioner yang digunakan. Sugiyono (2001:12) bahwa konsep validitas merupakan ukuran sejauh mana ketepatan dan kecermatan kuesioner untuk menggali informasi yang dibutuhkan.

Sedangkan reliabilitas adalah kemampuan untuk memastikan bahwa responden cukup konsisten dalam memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaan dalam kuesioner. Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas kuesioner adalah sebagai berikut (Arikunto, 1992: 219):

( )( )

( )

(

2

2

) {

2

( )

2

}

= −

Y Y

n x Xi Xi

n

Y Xi Xi

r n

Keterangan:

r = koefisien korelasi

Xi = skor tiap-tiap item pernyataan ke-i Y = skor total dari item pernyataan n = jumlah sampel

Setiap pertanyaan dianggap valid jika tingkat signifikansi hubungan antara tiap-tiap pertanyaan dengan nilai rata-ratanya adalah di bawah 0.05.

Untuk uji reliabilitas dengan rumus Spearman-Brown yang rumusnya sebagai berikut (Azwar, 1997:69):

( )

2 . 1 2 . 1

1 2

r r r

B

S xx

= +

=

r xx’ = Koefisien reliabilitas Spearman-Brown r1.2 = korelasi

Jawaban responden dianggap reliabel jika nilai cronbach alpha yang dihasilkan >0.6.

3.7. Uji Asumsi Klasik

Uji ini digunakan untuk memastikan persyaratan untuk menggunakan formulasi regresi berganda. Adapun persyaratan ini bahwa diantara variabel

(6)

Universitas Kristen Petra

bebas penelitian tidak boleh terjadi: heterokedastisitas, multikolinearitas, dan dilakukan uji normalitas data.

3.7.1. Uji Multikolinieritas

Uji ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap variabel penelitian tidak terjangkit multikol, yaitu gejala dimana semua variabel bebas saling berkorelasi. Untuk mengidentifikasikan gejala ini dilakukan dengan nilai variance inflation factor (VIF).

3.7.2. Uji heterokedastisitas

Untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksaman variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika variance berbeda, disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi homokedastisitas. Adapun langkah uji ini adalah sebagai berikut:

a. Membuka file regresi di program SPSS b. Pilih sub menu linear

Kriteria:

a. Jika ada pola tertentu pada hasil grafik dari SPSS ini, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka telah terjadi heterokedastisitas b. Jika ada pola yang jelas pada hasil grafik dari SPSS ini, seperti titik-titik

yang menyebar di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas

3.7.3. Uji normalitas

Untuk menguji bahwa semua data dalam penelitian ini berdistribusi normal, maka harus diuji dengan uji normalitas. Uji ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

(7)

Universitas Kristen Petra

a. Membuka file regresi di program SPSS b. Pilih sub normal probability plot Kriteria:

a. Jika ada pola tertentu pada hasil grafik dari SPSS ini, berkisar diantara garis diagonal maka data ini berdistribusi normal

b. Jika ada pola tertentu pada hasil grafik dari SPSS ini, menyebar diantara garis diagonal maka data ini tidak berdistribusi normal

3.8. Teknik Analisis Data

1. Analisa Regresi Linear Berganda

Teknik analisa data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Model analisis regresi berganda digunakan untuk memprediksi nilai variabel terikat keputusan beli konsumen (Y) karena pengaruh dari faktor psikologis dan stimulus, dengan rumus (Azwar, 1997:73):

Y = bo + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + ε dimana:

Y = variabel terikat perilaku konsumen X1 = lifestyle X2 = comfortability X3 = prestige X4 = kualitas makanan X5 = kualitas layanan X6 = insentif

b0 = konstanta b1 = koefisien regresi X1

b2 = koefisien regresi X2 b3 = koefisien regresi X3 b4 = koefisien regresi X4 b5 = koefisien regresi X5

b6 = koefisien regresi X6 ε = Kesalahan dalam persamaan (disturbance)

2. Analisa Korelasi dan Determinasi Berganda

Analisis korelasi berganda menunjukkan nilai hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Tingkat keeratan hubungan antara variabel lifestyle (X1), comfortability (X2), prestige (X3), food quality (X4), service quality (X5), insentif (X6) terhadap keinginan beli konsumen untuk makan di Restoran Prime Steak and Ribs (Y) ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi berganda (R). Sedangkan besarnya kontribusi yang diberikan variable-variabel tersebut

(8)

Universitas Kristen Petra

terhadap keinginan beli konsumen untuk makan di Restoran Prime Steak and Ribs (Y) ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi berganda (R²).

3.9. Pengujian Hipotesis 3.9.1. Uji F

Untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas penelitian (lifestyle, prestige, comfortability, kualitas makanan, kualitas layanan, dan insentif) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen digunakan uji F. Rumus uji F (Azwar, 1997:82):

SS reg/df1

Fhitung = 

SS res/df2 dimana:

SS reg = sum square regression SS res = sum square residual df = degrees of freedom

Kriteria penolakan dan penerimaan Ho:

Ho diterima jika Fhitung ” Ftabel Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel

3.9.2. Uji t

Untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas penelitian (lifestyle, prestige, comfortability, kualitas makanan, kualitas layanan, dan insentif) secara sendiri-sendiri berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen digunakan uji t, rumus t hitung (Azwar, 1997:85):

bi

t hitung = 

SE (bi) dimana:

bi = koefisien regresi

SE (bi) = standard error koefisien regresi Kriteria pengujian:

Ho ditolak, bila t hitung > t tabel

Ho diterima, bila t hitung ≤ t tabel

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memiliki beberapa saran yang terkait dengan pernikahan di Kelurahan Amparita Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang,

Diagram usecase usulan diatas menggambarkan proses operator melakukan login dan memiliki akses input, ubah dan hapus data berkas kemudian mencetak bukti penerimaan

Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa daya tarik rasional (rational appeals) yang diaplikasikan Indosat Ooredoo dalam iklannya memberikan pengaruh positif secara

Hal itu berarti bahwa nilai tidak diketahui atau dipikirkan, melainkan “dirasakan” (Suseno, 2006: 36). Scheler tidak hanya membahas mengenai fakta fenomenologi ataupun

benda wakaf adalah harta benda tidak bergerak yang tidak dapat dikelola dan tidak mempunyai nilai ekonomi tanpa menyadari bahwa pemahaman seperti itu merupakan pemahaman

Untuk membuat bentuk kata kerja “waktu akan datang masa lampau telah selesai ” (V.V.T.T), kata kerja yang dipakai selalu verleden (voltooid) deelwoord (kata bagian masa lampau)

Penurunan derajat insomnia ini dikarenakan karena adanya efek dari perlakuan senam yang bisa memberikan perasaan rileks dan kenyamanan saat tidur sehingga

1) Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari kedua variabel terdapat hubungan kausalitas satu arah antara Pembiayaan Bagi Hasil Mudharabah dengan ROA, namun