• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini lebih ditekankan pada pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif studi kasus. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk memahami fenomena maupun masalah-masalah sosial yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dengan cara mendeksripsikannya dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks yang berlatar alamiah dan juga menggunakan metode alamiah (Moleong, 2014). Selain itu, penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai sebuah metode penelitian yang lebih menekankan pada aspek interpretif atau postpositivistik.

Karena penelitian ini dilakukan pada kondisi alamiah, maka sering disebut sebagai penelitian naturalistik (Sugiyono, 2020). Karenanya, pada penelitian ini, individu yang berperan sebagai subjek penelitian secara sengaja dibebaskan dari berbagai bentuk penilaian subyektif peneliti. Subjek penelitian berperan sebagai narasumber utama yang memberikan informasi secara obyektif, aktual dan natural.

Menurut Stake (dalam Creswell, 2013), studi kasus merupakan sebuah strategi penyelidikan di mana peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam mengenai suatu program, peristiwa, kegiatan, proses, baik satu atau lebih individu. Kasus pada jenis ini dibatasi oleh waktu dan aktivitas. Data penelitian diperoleh melalui berbagai prosedur selama periode waktu yang berkelanjutan.

(2)

37 3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kampung Inggris yang terletak di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Penelitian ini berfokus pada Penerimaan Sosial Masyarakat Lokal terhadap Siswa Pendatang di Kampung Inggris. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada suatu fakta bahwa Kampung Inggris merupakan salah satu destinasi wisata edukasi Kabupaten Kediri yang fokus pada kursus bahasa asing. Sehingga, ini menjadi menarik, dengan potensi yang dimiliki ini mengundang banyak pendatang untuk datang berkunjung. Dan Kampung Inggris menjadi suatu daerah yang ramah akan pendatang baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Selain itu, Kampung Inggris juga banyak menginspirasi daerah lain untuk mengusung konsep wisata edukasi yang sama.

3.3 Teknik Penentuan Subjek

Menurut Moleong (dalam Nugraheni 2014), subjek penelitian adalah orang yang berada pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel purposif. Sampel purposif (purposive sampling) adalah teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada tujuan tertentu. Prinsip dari teknik jenis ini adalah mendapatkan sebanyak mungkin informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti berdasarkan kriteria tertentu dengan menggunakan berbagai metode (Neuman, n.d.). Teknik ini dilakukan karena adanya keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Penentuan informan ini

(3)

38

berhenti ketika informasi yang didapat telah mengalami pengulangan. Disini, peneliti telah menentukan kriteria informan yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu:

1. Merupakan masyarakat Desa Tulungrejo atau Desa Pelem 2. Masyarakat yang tinggal di Kampung Inggrisminimal 15 tahun 3. Mengetahui sejarah tentang Kampung Inggris

4. Bersedia untuk diwawancarai 5. Berusia minimal 17 tahun 3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ialah teknik atau cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa:

a. Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk mengamati perilaku dan aktivitas individu-individu dengan terjun langsung ke lokasi penelitian (Creswell, 2013). Data yang diperoleh berupa gambaran yang ada di lapangan baik dalarn bentuk sikap, tindakan, pernbicaraan, interaksi interpersonal dan lain-lain. Peneliti disini diharuskan menggunakan seluruh indra yang dimilikinya untuk memperhatikan apa yang dilihat dan didengar karena perannya menjadi sebuah instrumen yang menyerap semua sumber informasi (Neuman, n.d.). Pada penelitian ini memanfaatkan teknik observasi parsipatoris yang mana peneliti terlibat langsung dalam aktivitas masyarakat di Kampung Inggris untuk memperoleh data valid dan mengetahui informasi yang

(4)

39

tidak diperoleh atau terlewat saat proses wawancara yang hanya dapat diperoleh dari kegiatan observasi.

b. Wawancara mendalam (Indepth News)

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh dua pihak yakni narasumber dan interviewer melalui percakapan dengan maksud tertentu (Moleong, 2014). Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam. Wawancara mendalam merupakan wawancara yang dilakukan dengan luwes dan terbuka, berstruktur tetapi tidak ketat, dan dalam keadaan informal (Nugrahani, 2014). Teknik ini digunakan oleh peneliti untuk menggali informasi mendalam dan memperoleh data yang dibutuhkan mengenai proses penerimaan sosial terhadap pendatang di Kampung Inggris berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dari informan. Dalam pelaksanaannya, peneliti menggunakan teknik wawancara semi struktur dimana peneliti awalnya menanyakan serentetan pertanyaan yang memang sudah terstruktur dan tersusun sebelum melakukan wawancara, kemudian satu per satu diperdalam untuk mengorek keterangan lebih merinci. Hal ini bertujuan agar jawaban yang diperoleh mencakup keterangan yang lengkap dan mendalam.

c. Dokumentasi

Selain teknik observasi dan wawancara mendalam, informasi mengenai masalah yang diteliti dapat diperoleh melalui teknik dokumentasi.

Dokumentasi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berasal dari berbagai jenis dokumen atau arsipyang dimanfaatkan

(5)

40

sebagai sumber data sekunder. Teknik ini bertujuan untuk melengkapi data- data yang sebelumnya telah didapatkan melalui teknik wawancara dan observasi (Nugrahani, 2014). Data dari dokumentasi yang dimaksud disini dapat berupa memorabilia atau korespondensi, audiovisual, dll. Dengan menggunakan teknik dokumentasi, data penelitian menjadi semakin kaya akan informasi yang mendalam.

3.5 Teknik Analisa Data

Menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2014), analisis data kualitatif merupakan suatu proses pengolahan data yang dilakukan dengan mengorganisir, dan memilah-milah menjadi sebuah satuan yang dapat dikelola, merangkumnya, mencari dan menemukan pola, menemukan informasi yang penting dan apa yang akan dipelajari, yang kemudian memutuskan informasi apa saja yang dapat diceritakan kepada orang lain. Seorang peneliti kualitif dalam menganalisis data hal yang dilakukannya adalah dengan mengelompokkannya dalam suatu kategori berdasarkan tema, konsep, dan lainnya (Neuman, n.d.). Dalam pelaksanaanya, peneliti disini menggunakan teknik analisa data berdasarkan model Miles dan Huberman:

a. Kondensasi data

Kondensasi (Pemadatan) data adalah suatu proses yang dilakukan untuk memilih, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstraksikan, dan mentransformasikan data yang muncul ketika mengumpulkan data. Dengan memadatkan, data tersebut dapat menjadi lebih kredibel (Miles, 2014).

Kondensasi data dalam penelitian ini dianggap perlu oleh peneliti untuk

(6)

41

memilah data mana yang dianggap sesuai maupun tidak sesuai dengan fokus dari rumusan masalah dan tujuan dari penelitian (living out & living in). Selain itu, data yang telah dikondensasi tersebut dapat mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya apabila diperlukan.

b. Penyajian Data (Data Display)

Menurut Miles dan Huberman (Miles, 2014), penyajian data adalah sekumpulan informasi yang telah tersusun yang memungkinkan seorang peneliti untuk melakukan adanya penarikan simpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk dari penyajian data dapat berupa narasi, yang dilengkapi dengan matriks, gambar, grafik, bagan, tabel, skema, ilustrasi, dan sebagainya (Nugrahani, 2014). Penyajian data dengan mengelompokkan hal-hal serupa menjadi kategori atau kelompok-kelompok dilakukan oleh peneliti untuk memudahkan dalam melakukan analisis data sehingga dapat merumuskan temuan-temuan dalam penelitian dan mengambil kesimpulan.

c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan merupakan hasil temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada yang berupa deskriptif atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih tidak jelas sehingga setelah diteliti menjadi jelas dan dapat dijadikan sebagai data rekomendasi. Penarikan simpulan adalahsuatu kegiatan yang dilakukan untuk menafsirkan hasil analisis dan interpretasi data (Nugrahani, 2014). Penarikan kesimpulan ini digunakan untuk mempermudah peneliti dalam menemukan makna dari masalah yang diteliti.

(7)

42 3.6 Teknik Peningkatan Keabsahan Data

Untuk teknik keabsahan data, peneliti menggunakan kredibilitas (credibility). Kredibilitas dibutuhkan sebagai suatu syarat sebuah informasi dapat dijadikandata penelitian sehingga nantinya dapat dipertanggungjawabkan dan digunakan sebagai titik tolak penarikan simpulan.

Kredibilitas sebuah data penelitian menurut Subroto dalam buku (Nugrahani, 2014) dapat dilihat dari tingkat kesahihan (validitas) dan keajegan (reliabilitas) data tersebut. Teknik yang digunakan untuk membuat data kredibel yaitu:

1. Triangulasi sumber dan metode

Triangulasi merupakan suatu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan hal lainnya diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut (Moleong, 2014). Denzin dalam buku (Moleong, 2014) membedakan triangulasi menjadi empat macam teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumberyakni membandingkan informasi yang diperoleh antara satu subjek penelitian dengan subjek penelitian lain dan metode dimana untuk mengecek kebenaran dari suatu informasi yang diperoleh, peneliti akan membandingkan data hasil penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda (Moleong, 2014).

2. Pengecekan Anggota

Review Informan diperlukan untuk memperoleh kesepahaman antara peneliti sebagai instrumen penganalisis data dan informan sebagai

(8)

43

sumberdatanya. Dengan demikian, data yang ditemukan tidak diragukan keabsahannya dan dapat dimanfaatkan sebagai dasar pijakan dalam menarik simpulan penelitian (Nugrahani, 2014).

3. Analisis Kasus Negatif

Teknik ini digunakan dengan mengumpulkan contoh kasus yang cenderung tidak sesuai dengan informasi yang telah didapat dan nantinya akan digunakan sebagai bahan untuk pembanding (Moleong, 2014).

Referensi

Dokumen terkait

• Suatu diagram untuk menggambarkan aliran suatu lay out dengan menggunakan alat berupa tali, kawat atau benang untuk menunjukan lintasan perpindahan bahan dari satu lokasi ke

Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas untuk menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap penyakit

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Berdasarkan tabel 5.3, persentase responden yang menyatakan setuju bahwa penampilan karakter utama dalam iklan AlwaysOn mampu menarik perhatian mereka adalah yang paling besar

Soal di atas termasuk level 3 (penalaran) karena untuk menjawab soal tersebut, peserta didikharus mampu mengingat dan memahami materi faktual, konseptual, dan

Untuk itu dalam pengambilan frekuensi dengan spektrogram dalam laras yang sama dengan vokalis yang berbeda, terdapat frekuensi yang tidak

Penelitian ini bertolak dari adanya permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Keterampilan mengelola kelas sangat diperlukan bagi seorang guru agar suasana

Di antara kewajiban keluarga dalam pendidikan akhlak antara lain: memberi contoh yang baik bagi anak-anaknya dalam berpegang teguh kepada akhlak mulia; menyediakan