EVALUASI DIRI SEKOLAH ( EDS )
TAHUN : 2021
SMP ISLAM RUSYDAH
SENGKOL II Desa Aik Darek Kecamatan
Batukliang Kabupaten Lombok Tengah
LEMBAR PENGESAHAN
RKS ini telah disahkan dalam Rapat Pleno Sekolah yang dihadiri oleh Kepala SMP ISLAM RUSYDAH , Guru, Pengurus Komite dan perwakilan Wali Murid, pada: Hari : Sabtu
Tanggal : 17 Juli 2021
Jam : 08.30
Tempat : SMP ISLAM RUSYDAH Kecamatan : Batukliang
Kabupaten : Lombok Tengah
Sabtu, 17 Juli 2021 Komite Sekolah
H. SAFWAN IBRAHIM
Kepala Sekolah
Jam’ul Hasani S.IP Mengetahui,
Kata Pengantar
Dengan ini kami mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT ,karena atas limpahan rahmat , taufiq, hidayah serta karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Penyusunan Evaluasi Diri Sekolah ( EDS ) dengan lancar dan tanpa hambatan yang berarti.
Evaluasi Diri Sekolah ini kami susun secara strategis, realistis, transparan dan partisipatif sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk mencapai tujuan dan cita – cita pemangku kepentingan di SMP ISLAM RUSYDAH , dan mudah- mudahan dalam pelaksanaannya tidak ada aral yang berarti dan dapat berjalan dengan baik sehingga dapat mencapai sasaran yang kita harapkan bersama.
Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Sekolah, Pengurus Komite, Guru dan Murid serta pemangku kepentingan lainnya atas bantuan pemikiran, masukan dan saran yang disampaikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan EDS ini tepat pada waktunya.
Kami sadari bahwa penyusunan EDS ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mohon maaf apabila dalam penyusunan EDS ini terdapat kekurangan dan kehilafan, dan kani terus akan mengupdate EDS ini setiap tahun , sehingga EDS ini sesuai harapan Sekolah dan masyarakat.
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kemudahan di dalam kami merealisasikan dan menjalankan progran empat tahunan ini.
Terima kasih.
SENGKOL II, 17 Juli 2021
Tim TPS Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kebijakan pembangunan pendidikan nasional sebagaimana digariskan dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional (2014-2019) diarahkan pada upaya mewujudkan daya saing, pencitraan publik, serta akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan. Tolok ukur efektivitas implementasi kebijakan tersebut dilihat dari ketercapaian indikator-indikator mutu penyelenggaraan pendidikan yang telah ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dalam delapan (8) Standar Nasional Pendidikan (SNP). Tidak dipungkiri bahwa upaya strategis jangka panjang untuk mewujudkannya menuntut satu Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan yang dapat membangun kerja sama dan kolaborasi di antara berbagai institusi terkait dalam satu keterpaduan jaringan kerja nasional.
Dengan kata lain diperlukan pengembangan sistem penjaminan mutu pendidikan.
Tata kerja yang dibangun mengisyaratkan adanya serangkaian proses dan prosedur untuk mengumpulkan, menganalisis, dan melaporkan data mengenai kinerja dan mutu tenaga pendidik dan kependidikan, program, dan lembaga beserta rekomendasinya. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP/EQAS – Educational Quality Assurance and System) sedang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag). Proses penjaminan mutu mengidentifikasi aspek pencapaian dan prioritas peningkatan, penyediaan data sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan serta membantu membangun budaya peningkatan mutu berkelanjutan. Pencapaian mutu pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah dikaji berdasarkan delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Empat hal penting yang perlu dilakukan dalam penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, yaitu : (1) Pengkajian mutu pendidikan, (2)
Analisis dan pelaporan mutu pendidikan, (3) Peningkatan mutu merujuk pada Standar Nasional Pendidikan, dan (4) Penumbuhan budaya peningkatan mutu berkelanjutan. Salah satu aspek dalam pengembangan sistem penjaminan termasuk peningkatan mutu pendidikan adalah Evaluasi Diri Sekolah (EDS)sebagai cara menumbuhkan budaya peningkatan mutu berkelanjutan di Sekolah. EDS dilaksanakan oleh setiap Sekolah sebagai satu kebutuhan untuk meningkatkan kinerja dan mutu Sekolah secara berkelanjutan. EDS merupakan mekanisme evaluasi internal yang dilakukan oleh kepala Sekolah bersama pendidik atau guru, komite Sekolah, orang tua, dengan bantuan pengawas. Hasil Evaluasi Diri Sekolah dimanfaatkan sebagai bahan untuk menyusun program pengembangan Sekolah dan laporan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga tentang pencapaian Sekolah untuk pengembangan lebih lanjut. Laporan EDS disusun untuk menindaklanjuti hasil temuan yang didapatkan melalui instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dengan merujuk pada delapan SNP, yaitu Standar Isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pembiayaan, Standar Pengelolaan, dan Standar Penilaian. Butir-butir instrumen Evaluasi Diri Sekolah difokuskan pada aspek-aspek kehidupan Madrasah yang paling esensial, yaitu kondisi-kondisi yang berkaitan dengan mutu pelayanan belajar-mengajar. Sistem penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan dasar danmenengah di Indonesia beroperasi dalam suatu manajemen pendidikan dan pemerintahan yang mendelegasikan sebagian besar tanggung jawab implementasinya kepada pemerintahan provinsi, kabupaten/kota, penyelenggara pendidikan swasta (yayasan pendidikan), dan satuan pendidikan. Oleh karena itu, diyakini bahwa upaya keberhasilan inovasi pendidikan sangat ditentukan oleh adanya komitmen, profesionalisme, kerjasama, dan kolaborasi semua pemangku kepentingan pendidikan.
TUJUAN EDS
1. Mengetahui semua potensi Sekolah yang ada untuk dapat diolah dandikembangkan
2. Sebagai pedoman operasional dalam mengelola Sekolah selama satu tahun pelajaran dan tahun – tahun berikutnya.
3. Memiliki tolok ukur keberhasilan / ketidak berhasilan dalam mengelola Sekolah selama satu tahun pelajaran.
4. Mengetahui permasalahan – permasalahan yang timbul di Sekolah yang kemudian menjadi hambatan, peluang atau ancaman pengembangan Sekolah
LANDASAN HUKUM
Landasan hukum penyusunan RKS ini sebagai berikut :
1. UU Nomor 20 / 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 4 (Pengelolaan dana pendidikan berdasar pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik)
2. Undang – undang nomor 25 tahun 2004 Tentang sistem perencanaan Pembanginan Nasional
3. PP No. 19 / 2005 tentang standar nasional pendidikan pasal 53 (Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yangmeliputi masa 4 tahun) 4. Permendiknas 19 / 2007 tentang standar pengelola pendidikan. Madrasah membuat
rencana kerja jangka menengah (RKJM) 4 tahun. Rencana kerja tahunan (RKT) dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKA/S) dilaksanakan berdasarkan RKJM. RKJM/T disetujui saat dewan pendidikan setelah memperhatikan pertimbangan dari komite Madrasah dan disahkan berlakunya oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten / Kota.
5. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2014 – 2019.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang ”Pendanaan Pendidikan”.
7. Permendiknas Nomor 11 Tahun 2009 tentang ”Kriteria Penilaian Akreditasi”.
8. Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang ”Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan”.
9. Peraturan Pemerintah No 66 tentang ”Perubahan atas Peraturan Pemerintah No.17 Tahun 2010 tentang ”Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
BAB 2
PEMAHAMAN EVALUASI DIRI SEKOLAH
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) di tiap Madrasah menjadi tanggung jawab kepala Sekolah dan dilakukan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru, Komite Sekolah, orang tua peserta didik, dan pengawas.
Proses EDS dapat mengikutsertakan tokoh masyarakat atau tokoh agama setempat. Instrumen EDS ini khusus dirancang untuk digunakan oleh TPS dalam melakukan penilaian kinerja Sekolah terhadap Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya menjadi masukan dan dasar penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RKS) dalam upaya peningkatan kinerja Sekolah. EDS sebaiknya dilaksanakan setelah anggota TPS mendapat pelatihan. Informasi ringkas tentang EDS dapat dilihat di bawah ini:
PENGERTIAN EVALUASI DIRI SEKOLAH
Evaluasi diri Sekolah adalah proses yang mengikutsertakan semua pemangku kepentingan untuk membantu Sekolah dalam menilai mutu penyelenggaraan pendidikan berdasarkan indikator-indikator kunci yang mengacu pada Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Melalui EDS kekuatan dan kemajuan Sekolah dapat diketahui dan aspek- aspek yang memerlukan peningkatan dapat diidentifikasi.
Proses evaluasi diri Sekolah merupakan siklus, yang dimulai dengan pembentukan TPS, pelatihan penggunaan Instrumen, pelaksanaan EDS di Sekolah dan penggunaan hasilnya sebagai dasar penyusunan RKS dan RKAS.
TPS mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk menilai kinerja Sekolah berdasarkan indikator-indikator yang dirumuskan dalam Instrumen.
Kegiatan ini melibatkan semua pendidik dan tenaga kependidikan di Sekolah untuk memperoleh informasi dan pendapat dari seluruh pemangku kepentingan Sekolah.
EDS juga akan melihat visi dan misi Sekolah. Apabila Sekolah belum memiliki visi dan misi, maka diharapkan kegiatan ini akan memacu Sekolah membuat atau memperbaiki visi dan misi dalam mencapai kinerja Sekolah yang diinginkan.
Hasil EDS digunakan sebagai bahan untuk menetapkan aspek yang menjadi prioritas dalam rencana peningkatan dan pengembangan Sekolah pada RKS dan RKAS.
Laporan hasil EDS dikirim ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kandepag sebagai informasi kinerja Madrasah terkait pencapaian SPs dan SNP dan sebagai dasar penyusunan perencanaan pada tingkat kabupaten/kota dan provinsi.
ALASAN PERLUNYA EDS
Seberapa baik kinerja Sekolah? Dengan EDS akan diperoleh informasi mengenai pengelolaan Sekolah yang telah memenuhi SNP untuk digunakan sebagai dasar penyusunan RKS dan RKAS.
Bagaimana mengetahui kinerja Sekolah sesungguhnya? Dengan EDS akan diperoleh informasi tentang kinerja Sekolah yang sebenarnya dan informasi tersebut diverifikasi dengan bukti-bukti fisik yang sesuai.
Bagaimana memperbaiki kinerja Sekolah? Sekolah menggunakan informasi yang dikumpulkan dalam EDS untuk menetapkan apa yang menjadi prioritas bagi peningkatan Sekolah dan digunakan untuk mempersiapkan RKS dan RKAS.
MANFAAT EDS
Sekolah mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya sebagai dasar penyusunan rencana pengembangan lebih lanjut.
Sekolah mampu mengenal peluang untuk memperbaiki mutu pendidikan, menilai keberhasilan upaya peningkatan, dan melakukan penyesuaian program-program yang ada.
Sekolah mampu mengetahui tantangan yang dihadapi dan mendiagnosis jenis kebutuhan yang diperlukan untuk perbaikan.
Sekolah dapat mengetahui tingkat pencapaian kinerja berdasarkan SPS dan SNP.
Sekolah dapat menyediakan laporan resmi kepada para pemangku kepentingan tentang kemajuan dan hasil yang dicapai.
BENTUK EDS
Instrumen EDS terdiri dari 8 (delapan) bagian sesuai dengan SPS dan SNP. Setiap bagian terdiri atas :
Serangkaian indikator terkait dengan SNP sebagai dasar bagi Sekolah dalam memperoleh informasi kinerjanya yang bersifat kualitatif.
Setiap standar bisa terdiri dari beberapa komponen yang memberikan gambaran lebih menyeluruh .
Pada akhirnya dari komponen setiap standar, terdapat rekomendasi dan dari rekomendasi-rekomendasi yang muncul. Perlu ditetapkan priorotas rekomendasinya.
Prioritas rekomendasi tersebut digunakan sebagai dasar penyusunan RKS
Sejumlah pernyataan/indikator terkait dengan SPS dan SNP yang paling erat hubungannya dengan mutu pembelajaran dan aspek-aspek yang perlu dikembangkan bagi keperluan penyusunan rencana peningkatan Sekolah berupa RKS
JENIS BUKTI FISIK YANG DAPAT DIJADIKAN PENDUKUNG
Bukti fisik yang menggambarkan pemenuhan dari suatu indikator. Untuk itu perlu dimanfaatkan berbagai sumber informasi yang dapat dijadikan sebagai bukti fisik misalnya kajian catatan, hasil observasi, dan hasil wawancara/konsultasi dengan pemangku kepentingan seperti komite Sekolah, orang tua, guru-guru, siswa, dan unsur lain yang terkait.
Perlu diingat bahwa informasi kualitatif yang menggambarkan kenyataan dapat berasal dari informasi kuantitatif. Sebagai contoh, Rencana
Pelaksanaan Pengajaran (RPP) tidak sekedar merupakan catatan mengenai bagaimana pengajaran dilaksanakan. Keberadaan dokumen kurikulum bukan satu-satunya bukti bahwa kurikulum telah dilaksanakan.
Sekolah perlu juga menunjukkan sumber bukti fisik lainnya yang sesuai.
PROSES EDM MEMBANTU PENYUSUNAN RKS
TPS menganalisis informasi yang dikumpulkan, menggunakannya untuk mengidentifikasi dan menetapkan prioritas yang selanjutnya menjadi dasar penyusunan RKS dan RKAS.
Berdasarkan hasil EDS, Sekolah mengembangkan RKS dengan prioritas peningkatan mutu kinerja Sekolah yang dirumuskan secara jelas, dapat diobservasi dan diukur. Dengan demikian, RKS menjadi dokumen kinerja Sekolah yang meliputi aspek implementasi, skala prioritas, batas waktu, dan ukuran keberhasilannya.
Proses EDS berkaitan dengan aspek perubahan dan peningkatan. Upaya perubahan dan peningkatan tersebut hanya bermanfaat apabila diwujudkan dalam perencanaan bagi peningkatan mutu pendidikan dan hasil belajar peserta didik. Diharapkan dengan adanya ragam data dan informasi yang diperoleh dari hasil EDS, Sekolah bukan saja dapat merumuskan perencanaan pengembangan dengan tepat, akan tetapi penilaian kemajuan di masa depan juga akan lebih mudah dilakukan dengan tersedianya data yang dapat dipercaya. Hal tersebut dengan sendirinya memudahkan Madrasah untuk menunjukkan hasil-hasil upaya peningkatan kinerja mereka setiap saat.
LAPORAN YANG PERLU DISIAPKAN
Sekolah menyusun laporan hasil EDS dengan menggunakan format yang terpisah, yang menyajikan tingkat pencapaian serta bukti-bukti yang digunakannya. Hasil EDS digunakan untuk dasar penyusunan RKS, namun dilaporkan juga ke Kemendikbud untuk dianalisis lanjut dengan memanfaatkan DAPODIK (Data Pokok Pendidikan)
bagi keperluan perencanaan dan berbagai kegiatan peningkatan mutu lainnya.
Laporan Sekolah yang mengungkapkan berbagai temuan dapat digunakan untuk melakukan validasi internal (menilai dan mencocokkan) oleh pengawas Sekolah, dan validasi eksternal dengan menggunakan beberapa Sekolah oleh Kelompok Kerja Pengawas Madrasah (KKPS) pada tingkat kecamatan dengan bantuan staf penjaminan mutu dari LPMP.
Hasil EDS merupakan bagian yang penting dalam kegiatan monitoring kinerja Sekolah oleh pemerintah daerah dalam rangka penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan.
BAB 3
PROFIL SEKOLAH
IDENTITAS SEKOLAH
NPSN : 70007718
Nama Sekolah : SMP ISLAM RUSYDAH
Alamat : SENGKOL II
Kelurahan/Desa : Aik Darek
Kecamatan : BATUKLIANG
Kabupaten/Kota : LOMBOK TENGAH
Provinsi : NTB
Telepon / HP : 087756272641
Jenjang : SMP
Status (Negeri/Swasta) : SWASTA
Tahun Berdiri : 2019
Hasil Akreditasi : -
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
No INDIKATOR KRITERIA JUMLAH (Orang)
1 Kualifikasi Pendidikan Guru DAN Tenaga kendidikan
<= SMA Sederajat 3 D1
D2 D3
S1 17
S2 S3
Jumlah 20
2 Sertifikasi Sudah
Belum 20
Jumlah 20
No INDIKATOR KRITERIA JUMLAH (Orang)
3 Gender Pria 15
Wanita 5
Jumlah 20
4 Status Kepegawaian PNS
GTT -
GTY 20
Honorer
Jumlah 20
5 Pangkat / Golongan II a II b IV b Diatas IV b
Non PNS 20
Jumlah 20
DATA SISWA DAN ROMBONGAN BELAJAR
KELAS TOTAL
7 8 9
ROMBEL 1 1 1 3
LAKI-LAKI 11 9 0 18
PEREMPUAN 7 2 8 17
TOTAL SISWA/
ROMBEL 18 11 8 35
KONDISI SARANA DAN PRASARANA
Jumlah Siswa 35 Orang
Jumlah Siswa Pria 18 orang
Jumlah Siswa Wanita 17 orang
Jumlah Guru 14 orang
Jumlah Tenaga Kependidikan 6 Orang
Jumlah Rombel 3 rombel
1 LAHAN
Kriteria Data Satuan
LUAS LAHAN 1368 m2
JUMLAH LANTAI BANGUNAN 1 tingkat
JUMLAH ROMBEL 3 rombel
JUMLAH SISWA 35 orang
RASIO LAHAN THD SISWA 8x9 orang/m2
2 BANGUNAN
Kriteria Data Satuan
LUAS BANGUNAN 63 m2
JUMLAH LANTAI BANGUNAN 1 tingkat
JUMLAH ROMBEL 3 rombel
JUMLAH SISWA 35 orang
RASIO LANTAI BANGUNAN THD SISWA 8x9 orang/m2
3
Kriteria Data Satuan
Jumlah Daya 2200 Watt
1. RUANG KELAS
(diisi jumlah seluruh ruang kelas yang ada dan seluruh perabot di seluruh kelas)
Kriteria Satuan Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Jumlah total ruang kelas kelas V 3
Kapasitas Maksimum orang V 35
Rata-rata luas ruang kelas m2 V 7X9
Ratio Luas ruang kelas orang/m2 7X9
Rata-rata lebar ruang kelas m2 8
Perabot
Jumlah kursi siswa buah V 30
Jumlah meja siswa buah V 30
Jumlah kursi guru buah V 6
Jumlah meja guru buah V 6
Jumlah Lemari di kelas buah 3
Jumlah Papan Pajang buah -
Jumlah Papan Tulis buah V 3
Jumlah Tempat sampah buah V 7
Jumlah Tempat cuci tangan buah V 4
Jumlah Jam Dinding buah V 2
Jumlah Stop Kontak Listrik buah V -
5. PERPUSTAKAAN
Kriteria Satuan
Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Luas bangunan perpustakaan m2 BUKU
Buku teks pelajaran Eksemplar Buku panduan pendidik Eksemplar
Buku pengayaan Judul
Buku referensi Judul
Sumber belajar lain Judul
PERABOT
Rak Buku Set
Rak Majalah Buah
Rak Surat Kabar Buah
Meja baca Buah
Kursi baca Buah
Kursi kerja Buah
Meja kerja/sirkulasi Buah
Kursi Kerja Buah
Lemari Katalog Buah
Lemari Buah
Papan pengumuman Buah
Meja multimedia Buah
MEDIA PEMBELAJARAN
Peralatan multimedia Buah
PERLENGKAPAN LAINNYA
Buku inventaris Buah
Tempat sampah Buah
Kotak kontak Buah
Jam dinding Buah
6. LABORATORIUM IPA
Kriteria Satuan Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
Luas bangunan Laboratorium IPA m2 PERABOT
Lemari buah
PERALATAN PENDIDIKAN
Model kerangka manusia buah
Model tubuh manusia buah
Globe buah
Model tata surya buah
Kaca pembesar buah
Cermin datar buah
Cermin cekung buah
Cermin cembung buah
Lensa datar buah
Lensa cekung buah
Lensa cembung buah
Magnet batang buah
Poster IPA set
7. RUANG PIMPINAN
Kriteria Satuan Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
BANGUNAN
Luas Bangunan m2 V 12
Lebar minimum m V 3
PERABOT
Kursi pimpinan buah V 1
Meja pimpinan buah V 1
Kursi dan meja tamu set V 1
Lemari buah V 1
Papan statistic buah V 1
PERLENGKAPAN LAINNYA
Simbol kenegaraan set V 1
Tempat sampah buah V 1
Mesin ketik/computer set V 1
Filing cabinet buah -
Brankas buah -
Jam dinding buah V 1
8. RUANG GURU
Kriteria Satuan Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
BANGUNAN
Luas bangunan m2 V 42
Ratio Luas / Guru org/m2 V 8
PERABOT
Kursi kerja buah V 6
Meja kerja buah V 6
Lemari buah V 1
Papan statistic buah
Papan pengumuman buah V 1
PERLENGKAPAN LAINNYA
Tempat sampah buah V 1
Tempat cuci tangan buah
Jam dinding buah V 1
Penanda waktu / bel / lonceng buah V 1
Telepon buah
9. TEMPAT BERIBADAH/AULA
Kriteria Satuan Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
BANGUNAN
luas minimum m2 V 196
PERABOT
Lemari / Rak buah
PERLENGKAPAN LAINNYA
Perlengkapan ibadah set V 1
Jam dinding buah V
10. RUANG UKS
Kriteria Satuan Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
BANGUNAN
Luas m2 V 12
PERABOT
Tempat tidur set V 1
Lemari buah V 1
Meja buah V 1
Kursi buah V 1
PERLENGKAPAN LAINNYA Buku catatan kesehatan peserta
Didik buah V 1
Peralatan P3K set V 1
Tandu set
Selimut buah V 1
Tensimeter buah
Termometer badan buah V 1
Timbangan badan buah V 1
Pengukur tinggi badan buah V 1
Tempat sampah buah V 1
Tempat cuci tangan buah
Jam dinding buah
Telepon buah
11. JAMBAN
Kriteria Satuan Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
BANGUNAN
Jumlah Jamban Siswa Laki-laki unit V 2
Jumlah Jamban Siswa Perempuan unit V 4
Jumlah jamban guru unit V 2
Rasio jumlah laki-laki terhadap
jamban siswa/
jamban V 9
Rasio jumlah perempuan terhadap jamban
siswa/
jamban V 5
Jumlah jamban seluruhnya unit V 8
Luas rata - rata jamban m2/jam
ban V 3
PERLENGKAPAN LAINNYA
Kloset buah V 4
Tempat air buah V 4
Gayung buah V 8
Gantungan pakaian buah
Tempat sampah buah V 3
12. GUDANG
Kriteria Satuan Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
BANGUNAN
Luas m2
PERLENGKAPAN LAINNYA
Lemari buah
Rak buah
13. RUANG SIRKULASI
Kriteria Satuan
Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
BANGUNAN
Luas m2
Lebar m
Tinggi m
14. TEMPAT BERMAIN / SIRKULASI
Kriteria Satuan
Kondisi
Jumlah Baik Rusak Ringan Rusak Berat
LAHAN
Luas lahan m2 V 400
Pengeras suara buah V 1
Tape recorder buah V 1
BAB 4
KONDISIS SEKOLAH SAAT INI
PENGEMBANGAN STANDAR ISI KEKUATAN
Sekolah kami telah melakukan penyusunan kurikulum muatan lokal dan kurikulum berbasis pendidikan karakter dengan melibatkan pengawas, kepala Sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite Sekolah, penyelenggara lembaga pendidikan, Kemdikbud, instansi terkait daerah
Sekolah kami telah memiliki K 13 yang terdiri atas Dokumen 1 dan Dokumen 2 lengkap (silabus dan RPP semua mata pelajaran) termasuk muatan lokal
Sekolah kami telah memiliki kurikulum yang disahkan oleh Pejabat Kemdikbud Kabupaten
Sekolah kami telah memiliki kurikulum yang memuat 5 kelompok mata pelajaran yaitu (agama dan akhlak mulia; Kewarganegaraan dan Kepribadian; Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi;
estetika; dan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan)
Sekolah kami telah memiliki kurikulum yang memuat 10 mata pelajaran
Sekolah kami telah mengalokasi waktu penambahan 4 jam pelajaran dari struktur kurikulum dalam standar isi
Sekolah kami telah menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)dengan memperhatikan unsur: (1) karakteristik siswa/Intake siswa, (2) karakteristik mata pelajaran/
kompleksitas, dan (3) kondisiSekolah
Sekolah kami telah memiliki kalender pendidikan yang memuat pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran: (1) awal tahun pelajaran, (2) minggu efektif, (3) pembelajaran efektif, dan (4) hari libur
Sekolah kami telah mengalokasikan waktu yang memadai untuk setiap mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri sesuai struktur kurikulum, yaitu :
Penambahan jam maksimal 4 jam pelajaran
Tiap jam pelajaran 40 menit
Muatan lokal 2 jam pelajaran
Pengembangan diri setara 2 jam pelajaran
Minggu efektif (34-38) per tahun
FAKTOR STRENGTH (S).KUAT WEAKNESS (W).LEMAH INTERNAL
EKSTERNAL
Motivasi guru dan siswa tinggi
Hubungan yang baik antara guru dengan guru ataupun guru dengan siswa
Pendekatan, metode mengajar guru yang Bervariasi
Pembiayaan memadai
Guru belum ikut Jamsostek
Gedung Sekolah banyak yang perlu ditambahkan
OPPORTUNITY
(P).PELUANG STRATEGI SO STRATEGI WO
Dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan prasarana
Kesesuaian sarana dan prasarana sekolah dengan tuntutan potensi daerah dan perkembangan IPTEK serta IMTAQ
Tuntutan
masyarakat terhadap lulusan yang berkualitas
Adanya bantuan sponsor untuk pengembangan sekolah
Dukungan orang tua tinggi
Terus memotivasi guru dan siswa dalam KBM dengan dukungan pemerintah dalam melengkapi sarana prasarana
Terus melanjutkan hubungan baik guru dan siswa di iringi dengan IMTAQ dan IPTEK .
Terus melakukan pendekatan dan metode mengajar yang bervariasi dan berinovasi dalam mengajar agar terus akan menghasilkan lulusan yangberkualitas.
Diharapkan kepada pemerintah untuk tidak hanya memperhatikan sarana dan prasarana tetapi pengadaan tenagapengajar yang mumpuni juga.
Adanya kemampuan orang tua siswa untuk pembiyaaan sekolah yang lumayan mahal dapat dijadikan donaturdalam hal perbaikan perbaikan gedung sekolah
THREATS (T).ANCAMAN STRATEGI ST STRATEGI WT
Lembaga pendidikan sejenis
Lingkungan sosial sekolah
Pusat Berbagai kegiatan
Persaingan masuk sekolah negeri
Kemajuan Teknologi Komputer dan Informatika
Selalu berusaha dan bekerja keras untuk menjadi yang terbaik di segala bidang baikitu guru, siswa dalam rangka persaingan dengan sekolah lain.
Terus berkreatifitas dan berinovasi dalam KBM
Menerima tenaga guru dengan fair melalu tes masuk jika ingin bersaing dengan sekolah lain, baik segi TIK, lulusan dan ekstrakurikuler, karena kualitas guru adalah cerminan kualitas Siswa.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan program Evaluasi Diri Sekolah di atas, dapat disimpulkan : 1. Sekolah kami sudah melakukan pembenahan, perbaikan, dan
pengembangan di semuasektor yang ada di madrasah kami.
2. Sekolah kami selalu menjalankan manajemen dokumentasi secara benar dan terkelola meskipun masih banyak kekurangan dan perlu peningkatan.
3. Sekolah kami selalu melakukan pemberdayaan terhadap etos dan kinerja guru mata pelajaran secara konsisten dan terdokumentasikan secara baik.
4. Sekolah kami selalu melakukan perubahan etos dan kinerja wali kelas secara tetap, terjadwal dan berkelanjutan dengan tetap melakukan dokumentasi secara baik dan terkelola.
5. Sekolah kami selalu memberdayakan etos dan kinerja para wakasekdan staf yang ada di bidang administrasi dan non-administrasi, meskipun perlu motivasi untuk melaksanakantugas sesuai dengan bidangnya.
6. Sekolah kami selalu melakukan pemberdayaan terhadap etos dan kinerja para Tata Usaha dan bagian-bagian lain yang ada di Sekolah kami.
B. SARAN
Berdasarkan uraian di atas dapat diberikansaran – saran sebagaiberikut:
1. Meminta dan melarang kepada guru mata pelajaran, wali kelas, wakil kepala Sekolah dan unsur-unsur lain di Sekolah ini melakukan
pungutan liar dan kegiatan-kegiatan lain di luar ketentuan yang sudah ditetapkan oleh manajemen Sekolah.
2. Mengutamakan proses pendidikan perilaku (akhlaq) di Sekolah ini.
3. Meminta kepada semua pihak yang terkait dengan Sekolah ini agar tetap memberikan kritikan dan saran tentang sarana dan prasarana yang ada.
4. Meminta kepada semua pihak yang terkait agar selalu memberikan pendampingan dan menyemangati kepada kepala madrasah beserta konstituennya ke arah yang progresif.
5. Meminta kepada semua pihak yang terkait untuk memberikan fasilitas tentang penggalian dana pendidikan mengingat bantuan BOS masih
kurang dari CUKUP karena untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas dan nyaman diperlukan dana tambahan.
6. Meminta kepada semua anggota tim pengembang kurikulum, tim pembangunan serta tim BOS agar meningkatkan kinerjanya sesuai dengan fungsi dan tugas tambahan yang diberikan oleh Sekolah.
7. Meminta kepada semua komponen yang ada di Sekolah ini agar meningkatkan jiwa dandaya juang yang lebih tangguh.
pungutan liar dan kegiatan-kegiatan lain di luar ketentuan yang sudah ditetapkan oleh manajemen Sekolah.
8. Mengutamakan proses pendidikan perilaku (akhlaq) di Sekolah ini.
9. Meminta kepada semua pihak yang terkait dengan Sekolah ini agar tetap memberikan kritikan dan saran tentang sarana dan prasarana yang ada.
10. Meminta kepada semua pihak yang terkait agar selalu memberikan pendampingan dan menyemangati kepada kepala madrasah beserta konstituennya ke arah yang progresif.
11. Meminta kepada semua pihak yang terkait untuk memberikan fasilitas tentang penggalian dana pendidikan mengingat bantuan BOS masih kurang dari CUKUP karena untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas dan nyaman diperlukan dana tambahan.
12. Meminta kepada semua anggota tim pengembang kurikulum, tim pembangunan serta tim BOS agar meningkatkan kinerjanya sesuai dengan fungsi dan tugas tambahan yang diberikan oleh Sekolah.
13. Meminta kepada semua komponen yang ada di Sekolah ini agar meningkatkan jiwa dandaya juang yang lebih tangguh.
LAMPIRAN
TIM EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) SMP ISLAM RUSYDAH
TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KETERANGAN NAMA JABATAN
Ketua JAM’UL HASANI S.IP Kepala Sekolah
Sekertaris 1. Muhammad Zamroni QH.,S.Sos Operator Anggota 2. Muhamad Junaidi S.Pd
3. M. Sopyan Juniantara QH.,S.Pd 4. Iskhan Purnama S.Pd
5. Lalu Ahmad Juarni S.Pd
KTU
Waka Kesiswaan Waka Sarpra Guru IPA
SENGKOL II, 17 Juli 2021 Komite Sekolah
H. Safwan Ibrahim
Kepala Sekolah
Jam’ul Hasani S.IP