• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN BUNDA LITERASI DALAM MENINGKATKAN INKLUSI SOSIAL MASYARAKAT (STUDI ANALISIS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA BANDUNG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERAN BUNDA LITERASI DALAM MENINGKATKAN INKLUSI SOSIAL MASYARAKAT (STUDI ANALISIS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA BANDUNG)"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

(STUDI ANALISIS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA BANDUNG)

Oleh :

SITI MUNISAH, S.IP NIM: 18200010040

TESIS

Diajukan Kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Program Studi Interdisipliner Islamic Studies Konsentrasi Ilmu Perpustakaan Dan Informasi

YOGYAKARTA 2021

(2)

Bunda Literasi merupakan ibu literasi yang memiliki peran, dan dukungan, dalam kaitannya dengan literasi di lingkungan wilayah yang menjadi tanggungjawabnya.

Sebagai role model bagi pengembangan minat baca dan kreatifitas masyarakat/

Literasi yang kaitannya dengan membaca, menulis, bercerita, dan kreatifitas yang ada di masyarakat yang kaitannya dengan inklusi sosial. Berbagai program literasi yang telah dicanangkan oleh pemerintah dalam berbagai lingkup, seperti literasi keluarga, literasi sekolah, literasi di masyarakat yang tentunya membutuhkan gerakan dan dukungan dalam pelaksanaan kegiatannya. Para pekerja literasi yang tergabung dalam POKJA Literasi yang didalamnya terdiri dari perpustakaan sebagai pembina, bunda literasi itu sendiri dan sukarelawan. Sebagai pembinaan lembaga perpustakaan (perpustakaan umum Kota Bandung) berguna memperlancar dan mempermudah gerakan literasi tersebut. Tujuan lain dari penelitian ini adalah guna mengetahui sejauhmana peran dari Bunda Literasi Kota Bandung, dalam membawakan perannya sebagai ibu literasi Kota Bandung, dan peran perpustakaan dalam menerapkan literasi dan mendukung peran bunda literasi Kota Bandung kepada masyarakat guna kesejahteraan masyarakat Kota Bandung Khususnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif, dimana penulis melakukan berbagai rangkaian penelitian, seperti observasi, wawancara dan dokumentasi di lapangan secara cermat, yang kemudian hasil dari penelitian tersebut dituliskan dalam bentuk deskriptif atau gambaran, sesuai dengan informasi yang didapatkan dari lapangan. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan psikologis, diamana fokus penelitian lebih ditujukan pada peran ibu kepala daerah dalam mengembangkan literasi di daerahnya, berkaitan dengan keberadaan dan fungsi dari perpustakaan umum daerah. Adapun hasil dari penelitain ini, yaitu bahwasannya Bunda literasi kota Bandung dan lembaga perpustakaan di wilayah Kota Bandung telah terbangun dengan baik, dan telah dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya minat atau kegemaran membaca di masyarakat, selain itu juga telah dapat mengembangkan kegiatan yang edukatif dan kreatif, peran tersebut juga telah dapat menjemput bola dari masyarakat, sehingga mereka mampu memahami pentingnya bacaan bagi peningkatan kesejahteraan hidup, melalui berbagai kegiatan yang telah bunda literasi dan Perpustakaan Kota Bandung lakukan dilapangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kehadiran dari bunda literasi Kota Bandung, sebagai ibu literasi Kota Bandung beserta jajarannya yaitu ibu-ibu PKK, dan masyarakat pada umumnya telah membawa literasi sebagai kebutuhan dalam menaikan tarap hidup berkaitan dengan pendidikan dan kegemaran membaca, kreatifitas dan kegiatan lainnya.

Kata Kunci : Bunda Literasi, Perpustakaan, Literasi, Inklusi soial.

(3)

Bunda Literasi is a literacy mother who has a role, and support, in relation to literacy in the regional environment for which she is responsible. As a role model for developing interest in reading and community creativity / literacy in relation to reading, writing, story telling, and creativity in society related to social inclusion.

Various literacy programs that have been launched by the government in various scopes, such as family literacy, school literacy, community literacy, of course, require movement and support in implementing their activities. Literacy workers, who are members of the Literacy Working Group, which consists of a library as a supervisor, literacy mother themselves and volunteers. As a fostering library institution (the public library of Bandung City), it is useful to streamline and make it easier the literacy movement. Another purpose of this study is to determine the extent of the role of the Literacy Mother of Bandung City, in carrying out her role as the literacy mother of Bandung City, and the role of libraries in implementing literacy and supporting the role of literacy mothers in Bandung City to the community for the welfare of the people of Bandung City in particular. The research method used in this research is qualitative method, in which the writer conducts various series of research, such as observation, interview and documentation in the field carefully, then the results of the research are written in descriptive form or description in accordance with the information obtained from the field. The approach used in this research is a psychological approach, where the focus of the research is more focused on the role of the regional head in developing literacy in the area, related to the existence and function of the regional public library. The results of this research are that literacy mother in the Bandung city and library institutions in the Bandung city area have been well developed and have been able to increase awareness of the importance of reading interest or penchant for reading in the community, besides being able to develop educational and creative activities, this role is also have been able to pick up the ball from the community, so that they are able to understand the importance of reading for improving the welfare of life, through various activities that literacy mother and the Bandung City Library have done in the field. The conclusion of this research is a literacy mother of Bandung as literacy mother of Bandung City and their staff, namely PKK mothers, and the community in general has brought literacy as a necessity in increasing life expectancy related to education and reading fondness, creativity and other activities.

Keywords: Literacy Mother, Library, Literacy, Social inclusion.

(4)
(5)
(6)

NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada Yth.,

Direktur Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

Setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap penulisan tesis yang berjudul:

PERAN BUNDA LITERASI DALAM MENINGKATKAN INKLUSI SOSIAL MASYARAKAT

(Studi Analisis Di Perpustakaan Dan Arsip Kota Bandung)

Nama : Siti Munisah, S.IP.

NIM : 18.200.010.040

Jenjang : Magister (S2)

Prodi : Interdisiplinary Islamic Studies Konsentrasi : Ilmu Perpustakaan Dan Informasi

Saya berpendapat bahwa tesis tersebut sudah dapat diajukan kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk diujikan dalam rangka memperoleh gelar Magister Ilmu Perpustakaan Dan Informasi.

Wassalamu‟alaikum wr.wb.

Yogyakarta, 8 Januari 2021 Pembimbing

Dr. Sri Rohyanti Zulaikha, S.Ag., S.IP., M.SI.

(7)
(8)

Tesis ini saya persembahkan kepada :

Teruntuk suami dan kedua orang tua saya, dan ibu mertua serta anak-anak semuanya.

Yang selama ini telah mendorong dan mensuport pendidikan saya dalam menggapai gelar S2.

“semua punya mimpi, semua pernah bermimpi, mimpi yang terindah adalah membuat kalian semua tersenyum bahagia”

“saya kenal buku, buku bacaanlah yang telah membuat saya berada di sini’

Terimakasih.

(9)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karunianya saya dianugrahi kesempatan waktu dan kesehatan untuk dapat melanjutkan pendidikan pada program magister (S2) di UIN Sunan Kalijaga sampai tuntas. Shalawat dan salam tidak lupa tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai suri dan tauladan yang baik bagi umatnya.

Alhamdulillah dalam berbagai kekurangan dan hambatan saya selama melaksanakan perkuliahan dan pembelajaran akhirnya saya dapat menyelesaikan pendidikan ini dengan baik. Tesis dengan judul “PERAN BUNDA LITERASI DALAM MENINGKATKAN INKLUSI SOSIAL MASYRAKAT (STUDI ANALISIS DI PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA BANDUNG)” telah dapat saya selesaikan. Dimana ini merupakan tugas akhir dalam rangka memperoleh gelar Magister Ilmu Perpustakaan Dan Informasi Pada Program Interdisiplinary Islamic Studies Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.

Pada kesempatan ini penulis, mengucapkan rasa terimakasih yang terdalam kepada :

1. Prof. Dr. Phil. Al Makin, M.A. Selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Prof. Dr. Noorhaidi Hasan, M.A., M.Phil., Ph.D.

3. Kaprodi IIS Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.

4. Dr. Sri Rohyanti Zulaikha, S.S., S.IP., M Ag., Selaku Dosen Pembimbing Tesis.

(10)

5. Drs. Labibah Zain, M.LiS. Selaku Kepala Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga dan Dosen Pada Konsentrasi Ilmu Perpustakaan Dan Informasi.

6. Kepada Para Dosen Pengampu Konsentrasi Ilmu Perpustakaan Dan Informasi UIN Sunan Kalijaga, Bapak Prof. Dr. Sulistyo Basuki, Bapak Ida fajar P.

M.A., P.h.D., Bapak Dr.Anis Masruri, S.Ag. S.IP., M.Si., Bapak Dr.Nurdin Lauhu, S.Ag., S.s., M.A., Bapak Dr.Nurul Hak, S.Ag., M.Hum., Bapak Dr.Tafrikhuddin, M.Pd., Ibu Dr. Syifaun Nafisah, S.T., MT., Ibu Marwiyah Prabowo, S.Ag., S.S., M. LIS.

7. Ibu Khusnul Khatimah, S.S., M.A., Selaku Wakil Kepala Perpustakaan beserta seluruh Staff/Karyawan di Perpustakaan Pusat yang sudah banyak sekali membantu saya, sehingga saya sangat terbantu dalam pendidikan saya selama ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu karena keterbatasan tempat, saya mengucapkan banyak terimakasih atas dukungan moril maupun spirituil selama saya menjadi mahasiswa di UIN Suanan Kalijaga.

8. Staff Perpustakaan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga atas perhatian dan kepercayaannya.

9. Seluruh Staff Tu dan Kepegawaian Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga yang sudah banyak membantu.

10. Kedua Orang tua tercinta saya (Bapak Muhadi, A.Md dan Ibu Rohimah) dan Ibu mertua (Ibu Suhaemah) yang selalu mendoakan dan menantikan kehadiran kami semua dikeluarga.

11. Suami Terkasih Mayor Laut (P) Saparudin beserta anak-anak yang selalu mendukung dan mensuport saya.

(11)

12. Adik semata wayang saya (Ahmad Rahman, S.Ag dan istri) yang selalu mendukung saya dan mau melakukan segala hal selama saya dalam pendidikan.

13. Tak lupa adik-adik saya yang tersayang yang tidak bisa di sebutkan namanya satu persatu (Indramayu, Cirebon, Kuningan)

14. Seluruh teman-teman Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga angkatan 2018.

15. Seluruh karib kerabat dan teman-teman, serta rekan-rekan dan Kel. Besar Lanal Bandung yang sangat baik yang telah mendukung dan membantu saya, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas dukungan dan doronagnnya selama saya menjalani perkuliahan.

Terakhir penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika selama kebersamaan di perkuliahan ada ucapan maupun perbuatan yang tidak mengenakan. Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari sempurna dan penulis terbuka atas kririk maupun saran yang membangun.

Yogyakarta, 22 Januari 2021 Penulis

Siti Munisah, S.IP

(12)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ... ii

NOTA DINAS PEMBIMBING ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... vi

PRAKATA ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Dan Kegunaan penelitian ... 8

D. Kajian Pustaka ... 9

E. Kerangka Teori... 12

F. Metode Penelitian... 19

G. Sistematika Penulisan ... 22

BAB II : KAJIAN TEORI DAN GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. KAJIAN TEORI 1. Bunda Literasi ... 24

a. Pengertian Literasi ... 24

b. Literasi Informasi ... 25

c. Gerakan Literasi ... 28

d. Bunda Literasi ... 37

2. Perpustakaan Umum ... 44

a. Tugas Perpustakaan Umum ... 47

b. Fungsi Perpustakaan Umum ... 48

c. Tujuan Dari Didirikannya Perpustakaan Umum ... 50

d. Layanan Perpustakaan ... 52

e. Sumber Daya Manusai Perpustakaan Umum ... 61

f. Kegiatan Perpustakaan Umum ... 64

3. Inklusi Sosial ... 66

a. Pengertian Inklusi ... 66

b. Inklusi Sosial ... 67

c. Masyarakat ... 69

d. Budaya Baca Masyarakat ... 73 B. GAMABAR UMUM LOKASI PENELITIAN

(13)

1. Gambaran Umum Dari Dinas Perpustakaan Dan Arsip

Daerah Kota Bandung ... 81

a. Sejarah ... 81

b. Visi Dan Misi ... 82

c. Tugas Dan Fungsi ... 83

d. Sumber Daya Perpustakaan... 83

e. Struktur Organisasi ... 85

f. Prestasi ... 87

g. Anggaran ... 88

h. Program Unggulan ... 88

i. Fasilitas ... 89

j. Layanan ... 91

k. Perpustakaan Binaan ... 91

2. Gambaran Umum dari Bunda Literasi Kota Bandung ... 92

a. Sejarah Singkat... 92

b. VIsi Dan Misi ... 92

c. Bunda Literasi ... 93

d. Bunda Literasi Di Kota Bandung ... 93

BAB III : PEMBAHASAN/HASIL PENELITIAN A. Gambaran Hasil Penelitian Dari Peran Perpustakaan Dan Bunda Literasi Kota Bandung ... 96

1. Data Informan ... 96

2. Peran Perpustakaan ... 97

3. Gerakan Literasi Dan Perpustakaan ... 99

4. Aktifitas Layanan ... 103

a. Layanan Keanggotaan ... 104

b. Layanan Pemustaka ... 105

c. Koleksi Perpustakaan ... 107

5. Promosi Perpustakaan ... 109

6. Peran Bunda Literasi Kota Bandung ... 111

7. Peran Perpustakaan Terhadap Peran Bunda Literasi Kota Bandung ... 114

B. Analisis Hasil Penelitian Dari Perpustakaan Terhadap Peran Bunda Literasi Kota Bandung Dalam Meningkatkan Inklusi Sosial Masyarakat. ... 117

1. Peran Perpustakaan Layanan Perpustakaan Kota Bandung Terhadap Peran Bunda Literasi ... 118

2. Koleksi Perpustakaan Dan Perannya Terhadap Pemustaka/Masyarakat ... 119

3. Peran Perpustakaan Dan Bunda Literasi Di Masyarakat Dalam Rangka Meningkatkan Inklusi Sosial ... 121

BAB IV : KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 130

B. Saran/Masukan ... 132

(14)

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Gaya belajar anak sesuai kecerdasan, Rozi Sastra Purna, Arum Sukma Kinasih, Psikologi Pendidikan Anak Usia Dini, 2015, .... 42 Tabel 2 : Struktur Organisasi Perpustakaan Kota Bandung, DISPUSIP Kota

Bandung, ... 87 Tabel 3 : Data Informan dari Perpustakaan Kota Bandung, 2020, ... 96 Tabel 4 : Data Informan dari Bunda Literasi Kota Bandung, 2020, ... 97 Tabel 5 : Data Informan Pembaca/masyarakat perpustakaan Kota Bandung,

2020, ... 97 Tabel 6 : Data rincian buku yang dimilki Perpustakaan Kota Bandung tahun

2019, ... 109 Tabel 7 : Data statistik pengunjung perpustakaan pada periode Maret-Juni

2020, ... 121 Tabel 8 : Hasil analisis dari penelitian peran perpustakaan dan bunda literasi

Kota Bandung, ... 128

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Foto bunda literasi kota Bandung, web humas Kota Bandung 2019, ... 94 Gambar 2 : Micro library dan ruang perpustakaan, antara news 2019, ... 101 Gambar 3 : Pojok baca, DISPUSIP Kota Bandung 2018, ... 113 Gambar 4 : Kegiatan TBM Bagus Rangin daerah Kota Bandung 2019, . 125 Gambar 5 : Gerobak baca Perpustakaan Kota Bandung, 2020, ... 126 Gambar 6 : Car free day di jalan dago kota Bandung, ... 126 Gambar 7 : Library in the box, ... 127

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Form wawancara dengan Kadis DISPUSIP Kota Bandung, . 138 Lampiran 2 : Form wawancara dengan Pustakawan DISPUSIP Kota Bandung,

... 140

Lampiran 3 : Form wawancara dengan Bunda Literasi Kota Bandung, ... 141

Lampiran 4 : Form angket penilaian pemustaka/masyarakat (online), ... 144

Lampiran 5 : Dokumentasi perpustakaan, ... 146

(18)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Beredarnya wacana yang saat ini sedang gencar dan telah direalsasikan dalam berbagai kegiatan di lembaga perpustakaan, tetang perpustakaan berbasis inklusi sosial yang dicanangkan oleh perpustakaan nasional. Dalam berbagai seminar dan pelatihan perpustakaan, sosialisasi tentang hal tersebut telah banyak dibahas, perpustakaan sebagai lembaga penyedia informasi bagi masyarakat yang berperan aktif dalam kemajuan peningkatan bahan bacaan, dan informasi guna memajukan budaya literasi nasional. Informasi tersebut berdasarkan beberapa artikel yang didapatkan dari web pnri.go.id. Sebagai sebuah lembaga tentunya memiliki peran sekaligus tujuan dalam perkembangannya, peran dan fungsi tersebut yang akan membawa dan membangunya kedepan. Perpustakaan sendiri menurut UUD Perpustakaan No. 43 Tahun 2007, adalah :

“ institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka”1

Keberadaaan sebuah lembaga penyedia informasi/perpustakaan saat ini tentu sangat dibutuhkan, karena di era serba teknologi seperti ini, informasi sangat mudah didapatkan. Dalam hitungan menit, bahkan detik informasi sudah ada dalam genggaman.2 Bentuk perpustakaan yang sebelumnya berupa media kertas, kini berubah menjadi pusat sumber ilmu pengetahuan manusia yang direkam dan dapat dimanfaatkan dalam berbagai bentuk media komunikasi, baik media tulisan,

1UUD, Peraturan UUD Perpustakaan No. 43 Tahun 2007 www.bpkp.go.id Tanggal akses 26 November 2019

2Muhsin Kalida dan Moh. Mursyid, Gerakan Literasi Mencerdasakan Negeri, Cet-2 (Yogyakarta:Aswaja Pressindo, 2015), 132.

(19)

cetakan, rekaman, maupun elektronik.3Hal tersebut menjadi tantangan bagi dunia perpustakaan saat ini dan kedepan untuk selalu dapat memberikan informasi terhadap pengguna jasa layanan perpustakaan.4 Informasi yang semakin terbuka dan dapat diakses dimana saja membuat keterbukaan informasi tersebut semakin melebar dan merasuki setiap kegiatan dari pengelolaan perpustakaan. Apalagi saat ini para kaum milenial setiap detiknya tidak mau kehilangan informasi dan selalu up to date, seperti aktif dan selalu mengikuti media sosial yang menjadi idolanya.

Kata akses berasal dari bahasa latin accessus, yang artinya adalah mendatangi, mendekati, atau juga dapat berarti menjadikan kemudahan dalam mendapatkan sesuatu.5

Perkembangan pesat teknologi sangat memberikan pengaruh besar pada dunia perpustakaan menuju ke arah masa depan yang serba canggih, maka pengaruh tersebut mengarah kepada munculnya peralihan dari perpustakaan yang tradisional menuju perpustakaan, seperti6:

1. Perpustakaan berubah menjadi digital.

2. Perpustakaan akan masuk berbagai jaringan

3. Jenis koleksi perpustakaan akan berubah komposisinya.

4. Perpustakaan akan memiliki akses ke informasi Global.

5. Perpustakaan akan bersifat atau menjadi maya/virtual.

3Hartono, Manajemen Sistem Informasi Perpustakaan Konsep, Teori dan Implementasi (Yogyakarta: Penerbit Java media, 2017), 3.

4Elva Rahmah, Akses Dan Layanan Perpustakaan Teori dan Aplikasi, Cet-1 (Jakarta: Prenadamedia Group, 2018), 26.

5Ibid, 24.

6Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Universitas Terbuka,2010), 9.

(20)

Perpustakaan memiliki berbagai jenis sesuai dengan lokasi keberadaan dan peruntukannya, perpustakaan internasional, perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan pribadi, perpustakaan keliling, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi. Untuk mengenali jenis masing-masing perpustakaan tersebut yaitu dengan cara mengetahui lokasi lembaga tersebut, terdapat koleksi didalamnya yang sesuai dengan peruntukannya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat penggunanya dan melayani kebutuhan informasi. Lebih utama gedung sebagai sebuah sarana yang amat penting dalam penyelenggaraan perpustakaan karena dalam gedung ini segala aktifitas dan program perpustakaan dirancang dan diselenggarakan. Pembangunan gedung perpustakaan perlu memperhatikan fungsional dari kegiatan perpustakaan.

Perbedaaan utama antara gedung perpustakaan dan gedung lainnya adalah gedung perpustakaan merupakan sarana yang berfungsi sebagai fasilitas layanan, oleh karenanya gedung perpustakaan harus memperhatikan kemudahan arus pergerakan manusia sebagai penggunan (user) perpustakaan.7

Selain yang telah diuraikan tadi, perpustakaan juga merupakan suatu lembaga layanan masyarakat di bidang ilmu pengetahuan. Melalui penyediaan bahan pustaka untuk masyarakat dalam berbagai media baik tercetak maupun terekam yang bersifat edukatif. Perpustakaan berusaha meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta memperluas wawasan dan informasi untuk keperluan pendidikan, pekerjaan, penelitian dan sebagai wahana dalam

7Andi Prastowo, Sumber Belajar Dan Pusat Belajar Teori Dan Aplikasinya di Sekolah/Madrasah (Depok: Prenada Media Group, 2018), 172.

(21)

mencerdasakan kehidupan bangsa.8 Sedangkan pemustaka atau masyarakat pengguna informasi memiliki pengaruh terhadap penyelenggaraan dan layanan informasi pada perpustakaan, dimana pemustaka merupakan individu, kelompok atau komunitas yang terlibat dan hadir dalam penyelenggaraan perpustakaan.

Pengaruh pada tingkat partisipasi pemustaka dan masyarakat sangat dibutuhkan sebagai penentu kualitas bagi lembaga perpustakaan maupun lembaga induknya yang keduanya membutuhkan jalinan hubungan yang harmonis.9

Masyarakat merupakan pihak yang paling dan sangat berkepentingan dengan keberadaan lembaga pelayanan informasi seperti perpustakaan. Kebutuhan masyarakat terhadap informasi dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas hidup sepatutnya menjadi landasan pokok sebuah perpustakaan berdiri. Sehingga segala proses pembangunan dan pengembangan perpustakaan sangat berkaitan erat dengan upaya masyarakat dalam mengembangkan diri serta meningkatkan mutu dan kualitas hidup. Itu berarti kaitan antara perpustakaan dan masyarakat adalah dibangunnya sebuah perpustakaan tersebut karena adanya masyarakat yang membutuhkan informasi, dan keberadaan perpustakaan adalah untuk melayani masyarakat.10

Literasi informasi yang berkembangn di masyarakat saat ini khususnya yang berhubungan dengan sosial masyarakat dalam dunia perpustakaan, dimana tujuan pembangunan perpustakaan itu sendiri belandasakan pada peningkatan

8Ibid.

9Iskandar, Manajemen Dan Budaya perpustakaan (Bandung: Refika Aditama, 2016), 189.

10Yanuar Yoga Prasetyawan dan Patut Suharso, “Inklusi Sosial Dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Perpustakaan Desa”, ejournal.undiksha.ac.id Acarya Pustaka Volume 1, No. 1, Juni 2015 Akses, 10 Maret 2020

(22)

mutu dan kualitas hidup bagi masayarakat tersebut, sehingga mutu kehidupan dapat diperoleh dari pengembangan kualitas diri dengan kegiatan membaca dan pengetahuan dari perpustakaan. Dan itu adalah tugas dari perpustakaan dengan menyediakan bahan bacaan yang bermutu sesuai kebutuhan masayarakat.Saat ini banyak gerakan yang dilahirkan oleh pemerintah dalam kaitannya dengan budaya membaca, atau disebut gerakan literasi yang artinya gerakan gemar membaca buku bagi masyarakat. Pemerintah dalam hal ini menjadikan kebiasaan membaca sebagai kegiatan wajib bagi setiap anak dengan harapan kelak menjadi budaya dalam kehidupan mereka. Untuk itu pemerintah mengajak seluruh stake holder pendidikan untuk dapat ikut andil dalam kegiatan tersebut, mulai dari keluarga, sekolah hingga masyarakat.11Peran tersebut perlu mendapat dukungan dan motivasi dari pihak yang terkait, maka dibuatlah sebuah program yang berkaitan dengan peran ibu/perempuan dalam membangun literasi di masyarakat yaitu

”Bunda Literasi”, bunda literasi merupakan pengembangan dari Gerakan Literasi Nasional, yang gunanya untuk meningkatkan budaya membaca masyarakat dan pembudayaan perpustakaan, selain dari itu guna peningkatan aktifitas dan pengembangan kegiatan masyarkat dengan berbagai program-program yang telah dibuatnya. Bunda literasi dikukuhkan oleh Kepala Pemerintahan Pusat bidang Perpustakaan yang kemudian diberikan kepada ibu kepala pejabat daerah dan yang ditunjuk. perpustakaan dengan pemerintah daerah bekerjasama dalam menumbuhkan minat baca masyarakat dimana peran serta ibu-ibu sebagai agen atau duta baca di wilayahnya. Peran ibu dalam menumbuhkan minat terhadap

11 Syaifur Rohman, “Membangun Budaya Membaca Pada Anak Melalui Program Literasi Sekolah”, TERAMPIL Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Volume 4 Nomor 1 Juni 2017, 154 Akses 10 Maret 2020

(23)

literasi dapat dilihat melalui kesediaan dan keterlibatan ibu dalam melakukan aktivitas literasi dengan anak atau keluarga. Secara keseluruhan ibu memiliki kesedian untuk menumbuhkan minat literasi.12 Karena ada korelasi positif antara tingkat membaca masyarakat dengan kualitas kehidupan mereka di samping itu di Indonesia kegiatan membaca belum menjadi kebutuhan setiap masyarakatnya.

membaca merupakan salah satu strategi untuk menumbuhkan karakter dalam diri seorang anak/individu. Melalui bacaan seorang anak diharapkan mampu meniru hal-hal positif dalam cerita nusantara yang dibacanya.13

Sebagaimana telah diketahui indeks minat baca bagi masayrakat Indonesia berdasarkan data statistic UNESCO pada 2012, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin atau memiliki minat dalam membaca. Minat baca orang Indonesia berada di peringkat 60 dari 65 negara di dunia. Dalam Kegiatan Sosialisasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Ofy Sofiana (2019) menginformasikan “Data melalui tes internasional menunjukkan lebih dari 55%

orang Indonesia yang menyelesaikan pendidikan masih mengalami functionally illiterate. Functionally illiterate diartikan kurangnya kemampuan membaca dan menulis untuk mengelola kehidupan sehari-hari dan pekerjaannya yang membutuhkan kemampuan membaca yang melebihi tingkatan dasar,”.14 Kaitannya dengan hal tersebut peran dari bunda literasi terhadap peningkatan

12Amallia Putri Kartika Sari, Peran Ibu Dalam Menumbuhkan Minat Literasi Pada Anak Pra Sekolah, Skripsi, eprint.ums.ac.id Akses 5 Maret 2020, 6.

13Ibid.155.

14Ofy Sofiana, “Sosialisasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial”, www.perpusnas.go.id 2019 Akses 10 Maret 2020

(24)

inklusi sosial masyarakat, terutama dalam menaikan taraf kesejahteraannya masyarakat tentu menjadi tanggung jawabnya.

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk mengkaji dan menuliskannya dan dijadikan bahan penelitain, dimana perpustakaan dan bunda literasi memiliki peran yang kuat dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam meningkatkan kemampuan literasi masyarakat menambah kecakapan dalam keterampilan dan memajukan budaya literasi untuk kemudahan akses informasi. Kota Bandung sendiri menjadi pilihan tempat penelitian dengan alasan lokasi tempat tinggal dan dinas keluarga, sehingga memudahkan dalam penenlitian. Lokasi yang sudah dikenal dan pengalaman dengan ibu literasi atau bunda literasi kota bandung juga menjadi alasan penulis memilih tempat penelitian. Alasan lain dari peneliti memilih perpustakaan umum Kota Bandung sebagai bahan analisa, terkait judul penelitian dimana berdasarkan pengalaman pribadi yang beberapa kali datang dan berkunjung ke perpustakaan tersebut, yang kemudian tertarik untuk menelitinya berkaitan dengan judul penelitian dan peran bunda literasi di kota bandung. Perpustakaan Kota Bandung berlokasi di wilayah Jl. P. Seram Luwuk Banggao No.2, Citarum, Bandung Wetan, Kota Bandung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis utarakan diatas, maka permaslahan dalam penelitian angkat adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan bunda literasi dan perpustakaan Kota Bandung dalam kegiatan literasi informasi masyarakat Kota Bandung.

(25)

2. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh Perpustakaan Kota Bandung dengan Bunda Literasi dalam meningkatkan kemampuan literasi masyarakat Kota Bandung dan kaitannya dengan iklusi sosial masyarakat.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan program pendidikan pascasarjana dengan mengadakan penelitian akhir pada bidang konsentrasi ilmu perpustakaan dan informasi, tujuannya adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui peranan perpustakaan dalam meningkatkan minat baca masyarakat khususnya di Kota Bandung dengan adanya Bunda Literasi 2. Memahami strategi meningkatkan minat baca kepada masayrakat

khususnya di lingkungan Perpustakaan/DISPUSIP Kota Bandung

Kegunaan atau manfaat penelitian ini berdasarkan tujuan yang ingin dicapai yaitu:

1. Secara teoritis

a. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan dan kemajuan bidang ilmu perpustakaan dan informasi.

b. Memberikan pemahaman dan masukan bahan kajian bagi diri sendiri dan lembaga perpustakaan khususnya

c. Memberikan manfaat bagi masayarakat pada umumnya 2. Secara praktik

a. Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi penelitian selanjutnya khususnya bidang sama dalam perkembangannya.

(26)

b. Bagi penulis dapat dijadikan pengalaman guna sarana dan informasi, secara lebih baik bagi kontribusi pada masyarakat.

c. Untuk dapat dijadikan pedoman peranan perpustakaan di masayarakat.

D. Kajian Pustaka

Penelitian sebelumnya tentang penulisan tesis dengan bidang kajian ini, berdasarkan pengamatan penulis sudah ada beberapa penelitian sebelumnya berkaitan dengan judul tersebut. Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan dan relevan dengan penelitian ini, dan di jadikan acuan oleh penulis adalah:

1. Tesis dengan judul Peranan Perpustakaan Umum Dalam Gerakan Literasi Informasi Sebagai Sarana Pembelajaran Sepanjang Hayat (Studi Analisi Pada Balai Layanan Perpustakaan Grhatama Pustaka BPAD DIY) di tulis oleh Purnomo pada Tahun 2018. Dalam Tesisnya menulis tantang, perpustakaan umum atau di kenal juga dengan perpustakaan masyarakat sebagai lembaga pendidikan yang menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, dan meningkatkan ilmu pengetahuan.

Metode penelitian yang digunakan yaitudeskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana peneliti menuliskan gambaran dari jawaban atas permasalahannya, lewat informasi atau data yang diperoleh dari perpustakaan yang menjadi tempat penelitiannya. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah gerakan literasi informasi sebagai upaya menyebarluasan pengetahuan dengan cara melibatkan seluruh lapisan masyarakat dengan metode dan program- program yang ada dan sesuai.

(27)

2. Penelitian dengan judul Peran Orang Tua Dalam Mengembengkan Minat Baca Anak (Perspektif Psikologi Islam) Di tulis oleh Abdurrahman Kiyai Demak, pada Tahun 2011. Dari latar belakangnya penulis menyampaikan, bahwasannya kegiatan membaca merupakan pendidikan dan proses dari tanggungjawab orang tua, masyarakat, dan sekolah kepada siswa didiknya, yang di mulai sejak dini. Dimana hal tersebut berhubungan atau di lihat dari sudut pandang psikologi islam. Fokus permasalahan dari tesis ini adalah peran dan pola asuh orang tua dalam mengembangkan minat baca anak, dengan strateginya dalam menumbuhkan perasaan pada anak agar memiliki rasa gemar atau berkeinginan untuk membaca.

Metode untuk penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan secara terperinci dari phenomena sosial, yang bertujuan menggali atau membangun suatu proporsi atau makna dari suatu realita atau peristiwa di lapangan.

Penelitian ini menghasilkan tulisan peran orang tua dalam menumbuhkan minat baca anak, dimana orang tua terutama ibu merupakan pendidik pertama di keluarga yang berhubungan secara fisik maupun psikis dengan anak- anaknya. Kesimpulannya dari penelitian tesis ini adalah orang tua terutama ibu menjadi penentu utama dalam menumbuhkan minat baca di keluarga, dimana peran orang tua sangat dibutuhkan untuk proaktif dalam mendukung iklim tersebut.

3. Tesis dengan judul Peran Perpustakaan “Ngudi Kawruh” Dusun Onggopantran Dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat (Studi Kasus Di

(28)

Kelurahan Srimulyo Kecamatan Piyungan Kabupaten Batul Daerah Istimewa Yogyakarta), yang di tulis oleh Veronika Rubiah tahun 2013. Tesis ini menjelaskan peranan dari perpustakaan sebagai sarana/sumber informasi yang memberikan fasilitas koleksi dan dapat di akses, dimana keberadaan perpustakaan sebagai pendorong bagi masyarakat untuk gemar membaca.

Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif yaitu metode pemecahan masalah dengan cara menggambarkan keadaan dari lembaga tersebut berdasarkan fakta-fakta yang ada. Selanjutnya, bahwasannya perpustakaan atau rumah baca tersebut dalam pemanfaatannya sangat mendukung masyarakat dalam pengembangan minat baca, dan kegiatannya merupakan pendukung bagi kreatifitas masyarakat setempat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas bacaan dan turut serta dalam kreatifitas yang diadakan oleh pusat belajar tersebut.

4. Tesis dengan judul Pengaruh Spiritual Leadership Dan Modal Psikologis Terhadap Komitmen Organisasi di Lingkungan Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah Korwil DIY-Jateng Selatan, Yang ditulis Oleh Jamzanah Wahyu Widayati pada tahun 2018, metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menitikberatkan penelitian pada pengaruh spiritual leadership dalam modal psikologis di lingkungan perpustakaan PTMA Korwil DIY-Jateng Selatan. Pada penulisan tesis ini peneliti menjelaskan beberapa teori kepemimpinan dan dimensi spiritual (jasmani dan rohani) dari pribadi seseorang atau pemimpin dalam mencapai kemampuan atau keberhasilan dalam memimpin.

(29)

E. Kerangka Teoritis a. Bunda Literasi

Bunda literasi merupakan agen atau duta keluarga untuk meningkatkan minat dan budaya baca melalui literasi keluarga. Peran ibu dalam meningkatkan minat baca dikalangan masyarakat dapat tumbuh dengan cepat, dimana program atau strategi untuk minat baca tersebut menjadi tanggung jawab dari bunda literasi. Bunda literasi ini di tunjuk dan dilantik langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional sebagai istri dari kepala pemerintahan daerah setempat dengan tujuan mengajak Bunda Literasi daerah atau kampong untuk dapat mempromosikan, mengajak, memfasilitasi dan memberi teladan atas kecintaan terhadap literasi kepada masyarakat di daerahnya.15

Keberadaan bunda literasi merupakan hasil kerjasama antara Perpustakaan Nasional dengan pemerintah daerah yaitu ibu-ibu PKK, lebih tepatnya ibu kepala daerah dan ibu-ibu yang ditunjuk untuk menjadi bunda literasi seperti ibu camat, ibu kades dan perwakilan dari RW dan RT. Bunda literasi diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi dalam membangun sumber daya manusia di wilayah Kota/Kabupaten, dan juga mewujudkan Perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas, partisipatif, inovatif dan akuntabel.16

15Ira Widana, “Tumbuhkan Minat Baca, Bunda Literasi 9 Kampung dan Kecamatan Sungai Mandau Dikukuhkan”, 15 November 2019 www.goriau.com akses 19 Maret 2020

16Kepala Perpustakaan Nasional, “Bunda Literasi Tulang Bawang Akan Gunakan Aplikasi untuk Bangun Budaya Baca”, 4 Maret 2020 www.perpusnas.go.id akses 19 Maret 2020

(30)

Pengertian literasi secara umum adalah kemampuan individu mengolah dan memahami informasi saat membaca atau menulis. Literasi lebih dari sekedar kemampuan membaca dan menulis, oleh karenanya literasi tidak terlepas dari keterampilan bahasa. Yaitu pengetahuan bahasa tulis dan lisan yang memerlukan serangkaian kemampuan kognitif, pengetahuan tentang genre dan kultural. Konsep Literasi merupakan seperangkat kemampuan untuk mengolah, menganalisa dan memahami informasi dari bahan bacaan. Literasi bukan tentang membaca dan menulis saja, melainkan juga dapat mencakup bidang lain: seperti ekonomi, matematika, sains, sosial, lingkungan, keuangan, bahkan moral (moral literacy).17

Peran orang tua sebagai pendidik dalam keluarga (dari Sabri Alisuf, 1995), tentu harus diperhatikan dengan cara: fisik, yaitu dengan memberikan gizi yang baik dan seimbang. Mental, anak-anak dapat tumbuh cerdas dan cemerlang maka diberikan motivasi belajar yang disertai dengan sarana prasarana yang memadai. Sosial, diberikan peluang unrtuk bergaul dan mengaktualisasikan diri, memupuk kepercayaan diri dengan seluas-luasnya.18

Minat membaca pada masayarakat tidak lepas dari peran orang tua sebagai pendidik pertama dalam keluarga, maka hal tersebut juga

17Referensi, Pengertian Literasi,”Literasi Publik Memberdayakan dan Meningkatkan Kualitas Hidup”, www.literasipublik.com akses 19 Maret 2020

18Al.Tridhonanto, Anak Cerdas Dambaan Orang Tua (Panduan Untuk Orang Tua) (Jakarta:

Beranda Agency, 2014), 132.

(31)

disesuaikan dengan lingkungan tempat tinggal dan masyarakat tersebut.

Dalam ranah gerakan literasi nasonal ada 3 macam :

1. Gerakan literasi sekolah 2. Gerakan literasi Keluarga 3. Gerakan literasi masyarakat19

Yang masing-masing disebutkan dengan tata kelola dalam gerakan literasi, yang tentunya disesuaikan dengan keberadaan pusat informasi yaitu perpustakaan di lingkungan wilayah tersebut.

b. Perpustakaan Umum

Perpustakaan ini diperuntukan bagi masyarakat umum, sesuai dengan tujuan didirikannya. Biasanya berada di suatu wilayah seperti Provinsi, Kabupaten, Kecamatan atau Desa. Yang tujuan didirikannya perpustakaan umum20 yaitu:

1. Memberikan layanan kepada pemustaka yang berupa, layanan sirkulasi, koleksi, layanan local content danlainnya guna kepuasan pemustaka.

2. Meningkatkan kegemaran membaca, dengan menyediakan dan merealisasaikan bahan pustaka yang bermutu yang sesuai dengan ilmu dan profesi pemustaka.

3. Memeperluas wawasan dan pengetahuan pemustaka.

19Panduan Gerakan Literasi Nasional, “Gerakan Literasi Nasional”, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, gln.kemendikbud.go.id Akses 5 Maret 2020

20 Isakandar, Manajemen dan Budaya…4-5.

(32)

Tugas dari perpustakaan umum adalah: a) mengumpulkan atau mengadakan informasi, b) mengolah informasi, c) menyediakan informasi, d) menyebarkan informasi, e) mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, f) memajukan kebudayaan nasional. Adapun fungsi dari perpustakaan umum itu sendiri yaitu: a) wahana pendidkan (edukatif), b) Wahana informative, c) wahana penelitian, d) wahana kultural, e) wahana pelestarian, f) wahana rekreasi.21

Selanjutnya perpustakaan umum dapat memberikan kreatifitas layanan kepada pemustakanya baik bersifat teknis maupun publik dengan cara membangun dan meningkatkan kualitas layanan tersebut. Layanan teknis berkaitan dengan koleksi yang disediakan oleh pustakawan.

Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat pengguna dalam rangka untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan. Koleksi perpustakaan tersebut selain mempunyai fungsi sebagai sumber informasi juga sebagai prasarana pendidikan, penelitian dan pengembangan serta hiburan. Jenis-jenis koleksi perpustakaan umum disesuaikan dengan kebutuhan pemustaka, yang terdiri dari karya cetak, karya tulis, karya rekam, dan karya digital.22

Selain koleksi perpustakaan yang menjadi factor utama dalam peningkatan pemberdayaan informasi perpustakaan, tentunya hal yang

21Ibid.3-4.

22Harton, Manajemen Sistem Informasi… 38.

(33)

tak kalah penting yaitu sumberdaya manusia perpustakaan atau pustakawan/petugas yang mengelola perpustakaan, karena sumber daya pustakawan merupakan motor dari keberhasilan dari keberadaan perpustakaan tersebut. Kompetensi pustakawan diatur berdasarkan PP No.24 Tahun 2014, pasal 34 yaitu:

1. Pustakawan harus memiliki kompetensi profesional dan kompetensi personal

2. Kompetensi profesional sebagaimana dimaksud ayat 1 tersebut yaitu:

mencakup aspek pengetahuan, keahlian,dan sikap kerja.

3. Kompetensi personal sebagaimana ayat 1 tersebut mencakup,aspek kepribadian dan interaksi sosial.

4. Ketentuan lebih lanjut diatur dengan peraturan kepala perpustakaan nasional.23

c. Inklusi Sosial

Program-program yang berkaitan dengan inklusif di Indonesia tengah marak saat ini, berkaitan dengan konsep-konsep inklusif dalam berbagai bidang. Kata inklusif sendiri menuruk Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung arti “termasuk atau terhitung” sedangkan menurut KKBI Daring kata inklusi berarti “ketercakupan”, sedangkan sosial berarti berkenaan dengan masyarakat. Inklusi sosial dicanangkan oleh pemerintah dalam dunia perpustakaan adalah seperti yang dikutif dari Ofy sofiana (2019) bahwasannya perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah program

23 Elva Rahmah, Akses dan Layanan…132.

(34)

bagi peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga kemampuan literasi meningkat yang berujung peningkatan kreativitas masyarakat dan kesenjangan akses informasi. Itu berarti upaya untuk memberdayakan masyarakat, sehingga masayarakat mampu meningkatkan mutu dan kualitas hidupnya.

Dalam banyak keterangan para ahli inklusi sosial berkaitan dengan kegiatan-kegiatan dalam masyarakat, baik bidang layanan maupun jasa.

d. Masyarakat dan Pemustaka

Masyarakat dan pengguna perpustakaan/pemustaka adalah masyarakat yang tinggal atau berada pada lingkungan kota tersebut.

“Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.”24 Pemustaka atau pengguna/pencari informasi atau juga masyarakat, merupakan pengguna aktif yang memanfaatkan sarana perpustakaan berupa koleksi, audio visual dan lainnya. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan diselengarakannya perpustakaan pada hakekatnya adalah supaya bahan pustaka atau koleksi yang disediakan dalam perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh pemustaka. Atau dengan kata lain perpustakaan diselenggarakan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi perpustakaan dengan menyediakan berbagai bahan koleksi dan sarananya bagi para masyarakat pemustaka.

Jika pemustaka merasa puas maka itu menjadi dorongan untuk kembali

24UUD Perpustakaan…Ibid.

(35)

menggunakan atau berkunjung untuk menggunakan jasa layanan perpustakaan, dari situ dapat dilihat kalau perpustakaan tersebut telah berhasil mencapai tujuan, peran dan fungsinya.25

Masyarakat pemustaka adalah yang berhak mendapatkan layanan:

1. Mengikuti etika atau peraturan dalam perpustakaan 2. Kenggotaan perpustakaan

3. Peminjaman koleksi bahan pustaka

4. Menggunakan sistem penyelengaraan perpustakaan 5. Layanan perpustakaan

6. Berhak mendapat sanksi dan hukuman26

Selanjutnya layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan teknis yang pada pelaksanaannya perlu adanya perencanaan dalam penyelenggaraannya. Yang fungsi dari layanan adalah mempertemukan pemustaka dengan bahan pustaka yang diminati. Untuk menciptakan kegiatan layanan di perpustakaan, antara lain pemustaka, koleksi, pustakawan, dana, sarana dan prasaran. Layanan perpustakaan adalah pemberian informasi dan fasilitas kepada pemustaka dan dengan melalui layanan itu pemustaka dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan secara optimal dan cepat dari berbagai media.27

25Lisda Rahayu, “Dasar-Dasar Layanan Perpustakaan”, repository.ut.ac.id tanggal akses 30 November 2019, 1.4.

26 Ibid.1.32.

27 Ibid. 2.

(36)

F. Metode Penelitian

Secara Umum penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan pendekatan kognitif (psikologi) dimana hal tersebut berkaitan dengan perkembangan prilaku orang terhadap kebutuhan informasi, pengetahuan, dan pemahaman orang terhadap lingkungannya atas motifasinya untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Adapun komponen-komponen yang akan di lakukan oleh peneliti, untuk menggali dan mecari sumber data dalam menemukan jawaban permasalahan penelitian ini, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan pendekatan studi Analisis. Dimana peneliti bermaksud mengungkap permasalahan dari situasi atau kondisi yang berkaitan dengan suatu penomena yang ada di lapangan atau masyarakat. Penelitian dengan pendekatan kualitatif adalah pada dasarnya memiliki tujuan pengumpulan informasi tentang perkembangan yang lebih luas atau lebih mendalam tentang permasalahan yang menjadi penelitiannya. Kegiatan Penelitian ini juga berupa pengambilan informasi, dokumen, dan observasi yang melibatkan Bunda Literasi Kota Bandung, personil/pustakawan di perpustakaan, kemudian mengambil dan mengumpulkan informasi dari masyarakat yang terkait.

2. Obyek dan Subyek Penelitian

Sumber daya manusia dari Bunda Literasi Kota Bandung beserta jajarannya, pustakawan yang aktif dan ada dalam lingkup struktur organisasi dari

(37)

Perpustakaan DISPUSIP Kota Bandung, masyarakat terkait/pemustaka pengguna perpustakaan dengan tehnik Random (acak).

3. Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis untuk memperoleh data/informasi yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu dengan cara:

a. Observasi

Dilakukan di lapangan secara langsung untuk dapat meneliti melalui proses, dan tekhnik, guna pengumpulan data penelitian, dengan cara pengamatan langsung sesuai dengan alur kerja yang sudah tersusun secara sistematis di lapangan dalam lingkup sosial.

b. Wawancara

Peneliti melakukan studi pendahuluan dalam menemukan permasalahan yang akan diteliti, dan untuk mengetahui tentang berbagai hal secara mendalam dari narasumber yang kompeten dan menguasai bidangnya.

Kemudian wawancara secara face to face dengan mengajukan berbagai pertanyaan untuk menggali kebutuhan informasi/data bagi penelitian sesuai yang dibutuhkan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi diambil dilapangan pada saat penelitian berlangsung guna menjadi dokumen atau sebagai bukti otentik dalam proses kegiatan penlitian, guna memenuhi data penelitian.

4. Analisis Data

(38)

Analisis data adalah tahapanya dari tiap-tiap aktifitas dalam melakukan analisa data kualitatif yang dilakukan dengan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, tahapanya adalah:

a. Tahap Pengumpulan data

Tekhnik dari mulai observasi awal di lapangan/survey sampai dengan penelitian berlangsung.

b. Tahap Reduksi data

Adalah kegiatan merangkum dan memilih hal-hal yang menjadi pokok informasi/data dari yang menjadi fokus penelitian dengan mencari tema dan polanya. Agar dapat diterima dengan semudah mungkin.

c. Validitas (keabsahaan) Data

Keabsahan berkaitan dengan sebuah kepastian bahwa yang diukur merupakan variable yang sesuai, dan juga dilakukan dengan pengumpulan data yang tepat.

d. Tahap Display data

Yaitu Penyajian data dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan lainnya.

e. Tahap Pengambilan Kesimpulan

Kegiatan akhir dari penelitian dengan menyimpulakan proses kumpulan data atau intisari dari hasil penelitian.

5. Tempat/lokasi Penelitian

(39)

Lokasi penelitian Jl. P. Seram Luwuk Banggao No.2, Citarum, Bandung Wetan Kabupeten/Kota : Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Kode pos 40115

Telepon : +62 22 4231921 Faks : +62 22 4231921

Email : dispusip@bandung.go.id

G. Sistematika Penulisan

Agar Penelitian ini mudah difahami, maka peneliti membagi dalam sistematis penulisan menjadi beberapa bab dan sub bab, adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan: Latar Belakang Masalah, Rumusan Permasalahan, Tujuan dan kegunaan Penelitian, Kajian Pustaka, Kerangka Teoritis, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka merupkan bagian penting dari penelitian, yakni kajian teori atau pembahasan teori penelitian, tentang konsep dari bunda literasi, inklusi sosial dan masyarakat. Juga berisi tentang gambaran Umum, menyajikan Informasi mengenai perpustakaan tempat penelitian. Yang mengulas secara rinci mengenai gambaran umum tempat penelitian berkitan dengan sejarah berdirinya, visi dan misi organisasi, tugas dan tanggung jawab, struktur organisasi dan layanan di perpustakaan

(40)

BAB III Analisis data, hasil penelitian atau inti penelitian berisi tentang analisis Peranan Bunda Literasi Dalam Meningkatkan Inklusi Sosial Masyarakat

BAB IV Penutup, merupakan BAB terakhir dari penelitian , yaitu terdiri dari kesimpulan dan saran.

(41)

BAB IV KESIMPULAN A. Kesimpulan

Peran Bunda Literasi sebagai pendukung di lingkungan keluarga, pendukung masyarakat di wilayah pemerintahan dari tingkat provinsi, kecamatan sampai kelurahan yang disematkan kepada ibu pejabat kepala pemerintahan (yang berjenjang) yang bertanggung jawab dalam bidang literasi di wilayahnya.

Memiliki peran sebagai Bunda literasi tentu tidak bermakna begtu saja tetapi harus berperan dan bergabung dengan masyarakat dalam melaksanakan tanggungjawabnya tersebut.

Berdasarkan penelitian penulis, Bunda literasi sebagai motor atau penggerak dari jalannya literasi di wilayahnya tentu harus dapat berkerjasama dan menjalin ikatan yang erat dengan lembaga perpustakaan, karena literasi sendiri berkaitan dengan membaca dan belajar serta menulis. Lembaga perpustakaan terutama perpustakaan umum dalam hal ini tentu perpustakaan Kota Bandung harus lebih proaktif dalam mendukung dan membina program-program yang dikelola oleh Bunda literasi (POKJA Literasi) sebagai penanggung jawab bidang perpustakaan di wilayah Bunda Literasi tersebut.

Penelitian yang di lakukan oleh peneliti dalam menganalisa peran Bunda Literasi di lapangan sehubungan dengan perannya sebagai pembawa peran/ibu guna meningkatkan kegemaran membaca masyarakat dan kaitannya dengan meningkatkan inklusi sosial di masayarakat, tentu harus berperan aktif dalam mengembangkan aktifitas literasi (belajar, membaca, menulis) bagi perkembangan

(42)

kemajuan minat atau gemar membaca di masyarakat guna meningkatkan taraf hidup atau kesejahteraan hidup keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya baik di bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan kemasyarakatan. Perpustakaan DISPUSIP Kota Bandung sangat berperan aktif dalam mendukung peran bunda literasi tersebut dan dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut. Dimana berperan sebagai penyedia dan pengelola, yang melayani informasi dalam bentuk tercetak maupun non cetak (bentuk koleksi atau bahan pustaka) bagi masyarakat di wilayah Kota Bandung, juga memiliki program dan kegiatan dalam melaksanakan pengelolaannya. Untuk pengelolaan program yang terjalin antara DISPUSIP Kota Bandung dengan Bunda Literasi yang disebut POKJA Literasi Kota Bandung yang juga dibantu oleh para sukarelawan dari berbagai kalangan seperti, Dosen, Mahasiswa, dan siswa/siswi serta masyarakat tentu saling bertanggung jawab dalam menjalankan peran literasi tersebut, agar dapat mengembangkan keilmuan dan masyarakat lebih cerdas dalam membangun wilayahnya. Beberapa kegiatan yang sudah terjalin diantaranya yaitu :

1. Membina dan menumbuhkan adanya TBM (Taman Baca Masyarakat) 2. Membuat Pojok Baca (dibeberapa tempat)

3. Mengadakan Storry Telling bagi ibu-ibu PKK

4. Mengunjungi sekolah2 (PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK) dalam rangka Bimbingan Gemar membaca/Literasi

Hal tersebut merupakan kegiatan yang rutin dan sedang berjalan saat ini.

Bunda Literasi bersama masyarakat dengan adanya peran tersebut diharapkan masyarakat Kota Bandung dapat melek baca dan tumbuh berkembang menjadi

(43)

gemar membaca, sehingga tercipta masyarakat yang capetang/cerdas dalam lingkungan Kota Bandung sehingga dapat memajukan taraf hidup dalam kelaurga dan masyarakat pada umumnya.

B. Saran/Masukan

Peran Bunda Literasi atau Ibu Wali Kota sebagai Bunda LIterasi Kota Bandung tentunya suatu keutungan bagi masyarakat Kota Bandung dimana perannya sebagai Ibu Literasi mendukung dan dapat mensuport warga masyarakat Kota Bandung untuk dapat lebih cerdas dan mau gemar membaca, sehingga tujuan dari POKJA literasi Kota Bandung dapat terwujud. Adapun Perpustakaan atau DISPUSIP Kota Bandung diharapkan lebih dapat mendukung dengan lebih mendorong warga masyarakat Kota Bandung untuk lebih gemar membaca, dengan lebih gencar berpromosi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat mau datang mengunjungi tempat-tempat keberadaan kegiatan membaca seperti, perpustakaan sendiri sebagai pusat layanan koleksi, perpustakaan keliling, taman bacaan, pojok baca, dan sebagainya.

Selain itu sebagai saran dan masukan dari penulis atas penelitian ini, saya memberikan masukan sebagai berikut:

1. Sebagai tergabung dalam POKJA Literasi perustakaan dan Bunda literasi lebih intens dalam bekerjasama dan mengkoordinir kinerja dari POKJA Literasi Kota Bandung sehingga semua program cepat dapat terealisasi.

2. Program lebih menuju pada kemajuan dan perkembangan Literasi Kota Bandungda dengan dukungan dari pemerintah dan mengawasi kinerja POKJA Literasi sehingga lebih terkontrol.

(44)

3. Sarana dan prasarana dari Kantor POKJA Literasi yang dapat dijangkau dan dekat dengan masyarakat sehingga memudahkan koordinasi.

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, Sulistyo. Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Universitas Terbuka, 2010

Beranda Agency. Mencetak Anak Cerdas Dambaan Orang Tua, Jakarta:

Gramedia, 2014

Desmita. Psikologi Perkembangan,Cet.ke-8, Bandung: Remaja RosdaKarya,2013 Hartono. Manajemen Sistem Informasi: Konsep, Teori dan Implementasi,

Yogyakarta: Gava Media, 2017

Iskandar. Manajemen Dan Budaya perpustakaan, Bandung: Refika Aditama, 2016

Kalida, Muhsin., dan Moh. Mursyid. Gerakan Literasi Mencerdasakan Negeri, Cet-2, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2015

Prastowo, Andi. Sumber Belajar Dan Pusat Belajar Teori Dan Aplikasinya di Sekolah/Madrasah, Depok: PrenadaMedia Group, 2018

Rahmah, Elva. Akses Dan Layanan Perpustakaan teori dan Aplikasinya, Jakarta:

Prenada Media Group, 2018

Rahmah, Elva.,Marlini, Gustina Erlianti, Manajemen Perpustakaan Penerapan TQM dan CRM, Depok: Rajawali Pers, 2019

Rahayu, Lisda. Materi Pokok Layanan Perpustakaan, Cet. Ke-6,Ed. Ke-1, Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2019

Sastra Purna, Rozi., Arum Sukma Kinasih. Psikologi Pendidikan Anak Usia Dini, Menumbuh-kembangkan potensi “Bintang” Anak di TK Atraktif, Jakarta: Indeks, 2015

Sudarsana, Undang., Bastiano. Pembinaan Minat Baca, Cet-7, Jakarta:

Universitas Terbuka, 2010

Suwarno, Wiji. Materi Pokok Jaringan Kerjasama Perpustakaan Dan Informasi.

Cet-8, Ed.1, Tangerang: Universitas Terbuka, 2019

Tridhonanto, Al. Anak Cerdas Dambaan Orang Tua (Panduan Untuk Orang Tua), Jakarta: Beranda Agency, 2014

(46)

Ullum, Amirul. Personal Branding Pustakawan, Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata, 2016

Yusuf, Pawit M. Ilmu Informasi, Komunikasi, Dan Kepustakaan-Ed.1,Cet-3, Jakarta: Bumi Aksara, 2014

Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2015

Antoro, Billy. Gerakan Literasi Sekolah Dari Pucuk Hingga Akar Sebuah Refleksi, Jakarta: Kemendikbud Direktorat Pendidikan Dasar Dan Menengah, 2017 Akses 10 Maret 2020

E. Curre, Morgan., Britt S. Paris, Joan M. Donovan. “Online Information review:

What Differen To Data Make? Data Management And Sosial Change”, https://doi.org/10.1108/OIR-02-2018-0052

permissions@emeraldinsight.com Akses 25 April 2019

Hariyah. “Perpustakaan Masjid:Upaya Membangun Kesadaran Inklusif”, BACA:

Jurnal Dokumentasi dan Informasi, 36 (2) Desember 2015 www.jurnal.Baca.pdii-lipi.go.id Akses 8 Juni 2020

Rahayu, Lisda. “Dasar-Dasar Layanan Perpustakaan”, repository.ut.ac.id tanggal akses 30 November 2019

Rohman, Syaifur. “Membangun Budaya Membaca Pada Anak Melalui Program Literasi Sekolah”, TERAMPIL Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar Volume 4 Nomor 1 Juni 2017, 154 Akses 10 Maret 2020 Prasetyo, Djoko., dll. “Keterampilan Literasi Informasi Mahasiswa Menurut

Standar Kompetensi Literasi Informasi Association Of College and Research Libraries (ACRL)”, BACA: Jurnal Dokumentasi Dan Informasi 39 (1) Juni 2018 www.pdii.lipi.go.id Akses 8 Juni 2020 Mulyadi. Perpustakaan Sebagai Literasi Informasi Bagi Pemustaka,

www.Jurnal.radenfatah.ac.id Akses 8 Juni 2020

Munro, Bruce., And Peter Philps. “A Collection Of Important: The Role Of Selection In Academic Libraries”, Australian Academic & Research Libraries, 39:3, 149-170, DOI:10.1080/00048623.2008.10721347 Akses 2 Januari 2018

Putri Kartika Sari, Amallia. Peran Ibu Dalam Menumbuhkan Minat Literasi Pada Anak Pra Sekolah, “Skripsi”, eprint.ums.ac.id Akses 5 Maret 2020

(47)

Panduan Gerakan Literasi Nasional, “Gerakan Literasi Nasional, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan”, gln.kemendikbud.go.id Akses 5 Maret 2020

Satia Rahmawati, Lusi. “Sosial Librarian: Peran Penting Dalam Mewujudkan Masyarakat Inklusif Di Era Disruptif”, repository.

Telkomuniversity.ac.id Akses 12 Maret 2020

Yoga Prasetyawan, Yanuar., dan Patut Suharso. “Inklusi Sosial Dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Perpustakaan Desa”, ejournal.undiksha.ac.id Acarya Pustaka Volume 1, No. 1, Juni 2015 Akses, 10 Maret 2020

Zjulla, Nur. “Implementasi Total Quality Management Sebagai Upaya Meningkatlkan Kualitas Layanan Di Perpustakaan Perguruan Tinggi” LBRARIA Vol.3 No.1 Januari- Juni 2015

Bandung, PEMKAB. “31 Bunda Literasi Kecamatan Dikukuhkan, Web Pemerintah Kabupaten Bandung”. www.bandungkab.go.id Akses 9 Juni 2020

DISARPUS. ”Bunda Literasi Indarmayu”,

www.bundaliterasi.indramayukab.go.id April 2019 Akses 9 Juni 2020

KBBI Daring, Literasi, www. kbbi.kemdikbud.go.id/entri Akses 9 Juni 2020 Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Membaca”, http://kbbi.web.id/baca Tanggal

akses 27 Mei 2020

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Perempuan, http://kbbi.web.id/perempuan.html Tanggal Akses 25 Januari 2021

Kepala Perpustakaan Nasional. “Bunda Literasi Tulang Bawang Akan Gunakan Aplikasi untuk Bangun Budaya Baca”, 4 Maret 2020 www.perpusnas.go.id akses 19 Maret 2020

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. ”Mendikbud luncurkan GLN dan Lima Produk Baru Badan Bahasa Pada Puncak Bulan Bahasa Dan Sastra”, www.kemdikbud.go.id/ 30 Oktober 2017 Akses 8 Juni 2020 Literasi Pendidikan, Dosen. www.dosenpendidikan.co.id/literasi Akses 9 juni

2020

(48)

Pedoman GLNB. “Pusat Pembinaan Badan Pengembangan Dan Pembinaan Bangsa Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 2016”, www.gln.kemendikbud.go.id Akses 5 Maret 2020

UUD Perpustakaan, Peraturan UUD Perpustakaan NO.43 Tahun 2007 www.bpkp.go.id Tanggal akses 26 November 2019

Referensi, Pengertian Literasi,” Literasi Publik Memberdayakan dan Meningkatkan Kualitas Hidup”, www.literasipublik.com akses 19 Maret 2020

Sofiana, Ofy. “Sosialisasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial”, www.perpusnas.go.id Akses 10 Maret 2020

Widana, Ira. “Tumbuhkan Minat Baca, Bunda Literasi 9 Kampung dan Kecamatan Sungai Mandau” Dikukuhkan, 15 November 2019 www.goriau.com akses 19 Maret 2020

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tolak ukur yang sering dipakai untuk mengukur nilai perusahaan adalah price book value, yang dapat diartikan sebagai hasil dari perbandingan antara harga saham

Sedangkan jika mempertimbangkan pengaruh ajaran Buddha terhadap candi Hindu, tidak dapat disimpulkan bahwa ajaran ini sepenuhnya mempengaruhi ajaran Hindu karena

Mekanisme load balancing untuk pengalokasian job pada penelitian ini ditentukan berdasarkan pertimbangan kondisi load agent worker, antrian job dan penggunaan daya

Melalui pengujian jaringan wireless point to point dapat diketahui hal-hal yang berkaitan dengan pengiriman data serta pengaruh-pengaruh eksternal yang menyebabkan

Sebagai contoh daripada ajaran teori kekuatan ini misalnya F.Oppenheimer, bukunya Die Sache, Mengatakan bahwa negara itu adalah merupakan suatu alat dari golongan

Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian risiko menunjukkan,

 Buatlah sebuah esai dalam bahasa Inggris mengenai kritik dan harapan-harapan dalam bidang komputer yang ada disekitar dengan mengaplikasikan kaidah-kaidah bahasa

Dalam  Siklus  II  ini,  peneliti  berencana menerapkan  model  pembelajaran  experiential learning secara lebih maksimal pada siswa kelas VIII  B  SMPN