161 ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DI CV MULTI JAYA RAJUT
Achmad FachuriAbiyanto1, Sugijanto2, Bayu Adi3
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 1 Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2, 3
[email protected] ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi sistem akuntansi penjualan dilihat dari fungsi terkait, dan dokumen yang digunakan, dan prosedur yang diterapkan CV Multi Jaya Rajut. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa efektifitas dan efisiensi sistem informasi akuntansi penjualan dilihat dari fungsi terkait, dokumen dan catatan yang digunakan, serta prosedur yang diterapkan pada CV Multi Jaya Rajut kurang baik. Hasil penelitian : a) fungsi terkait sistem informasi akuntansi yang masih rangkap sehingga dapat menimbulkan peluang terjadinya kecurangan, b) dokumen yang kurang lengkap dan tidak didukung oleh otorisasi serta bukti keabsahan seperti stempel dan tanda tangan, c) prosedur penerimaan kas pada CV Multi Jaya Rajut dilakukan oleh fungsi kas menerima uang pembayaran dengan tanpa ada bukti pembayaran yang sah dan meyakinkan.
Kata kunci : sistem, informasi, akuntansi, penjualan, fungsi terkait ABSTRACT
The aims of this study is to know the effectiveness and the efficiency of sales accounting system in terms of related functions, and the documents used, and the procedures applied by CV Multi Jaya Rajut. This type of research is descriptive research. Data collection methods used was interview, observation, and documentation. The data analysis technique uses qualitative descriptive. Based on the results of the research and discussion, it can be concluded that the effectiveness and efficiency of the sales accounting information system seen from the related functions, documents and records used, and the procedures applied to CV Multi Jaya Rajut was not good. This can be seen from: a) functions related to accounting information systems that were still duplicated so that they could create opportunities for fraud, b) documents that were incomplete and not supported by authorization and proof of validity such as stamps and signatures c) cash receipt procedures on CV Multi Jaya Rajut was carried out by the cash function to receive payment money without any valid and convincing proof of payment.
Keyword: sales, accounting, information, system, related function
PENDAHULUAN
Tersedianya sistem akuntansi yang memumpuni dalam suatu perusahaan membuat akuntan
perusahaan bisa menyajikan informasi keuangan untuk setiap level manajemen, para owner atau pemegang saham, kreditur serta para pemakai financial report
162
(stakeholder) lain yang digunakan sebaga acuan pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut bisa dipakai manajemen guna merancang serta mengontrol operasi perusahaan, lebih detailnya antara lain, kebijakan dan prosedur yang dipakai secara langsung ditujukan guna meraih target serta menjamin atau menyajikan financial report dengan tepat juga menjamin akan berpegang teguh pada hukum serta aturan-aturan. Hal ini disebut Pengendalian Intern, atau bisa dikatakan bahwa pengendalian intern mencakup kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan guna menyediakan atau menyajikan informasi keuangan yang terpercaya juga menjamin atas dipatuhinya hukum serta aturan-aturan yang ada.
CV Multi Jaya Rajut ialah perusahaan yang beroperasi pada bidang tekstil yang memproduksi sarung tangan dan kaos kaki. Berdiri sejak tahun 2007 di Sidoarjo, Jawa Timur serta selalu berinovasi mengikuti perkembangan dunia tekstil. Perusahaan tersebut mengkhususkan diri dalam memberi layanan berkualitas dalam menyediakan tekstil, terutama kaos kaki, yang berkualitas tinggi.
Kualitas ialah hal paling penting bagi perusahaan. CV Multi Jaya Rajut mengerti bahwa tekstil yang dipakai pelanggan merefleksikan citra merek pelanggan. CV Multi Jaya Rajut juga
bisa menghasilkan model tekstil unik berdasarkan kebutuhan pelanggan/konsumen.
CV Multi Jaya Rajut sudah bekerja keras guna mengaplikasikan bermacam-macam sistem serta proses pengendalian kualitas, memberikan workshop ekstensif kepada karyawan, serta menumbuhkan lingkungan kerja yang nyaman serta aman.
Penerimaan kas di CV Multi Jaya Rajut ialah salah satu elemen penting dalam mendorong keberlanjutan usaha.
Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk : mengetahui sistem pengendalian intern pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas di CV Multi Jaya Rajut. Penelitian ini focus pada sistem pengendalian interen serta penerimaan kas ialah perancangan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai sekaligus membenahi dokumen yang sudah ada serta perancangan pross penerimaan kas dari penjualan tunai dengan menambah fungsi tertentu yang perusahaan.
METODE
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk meneliti penelitian ini. Penelitian ini berjenis studi kasus, yang bertujuan menyelidiki, menganalisa, serta menggambarkan pengendalian intern serta sistem informasai akuntansi penerimaan kas di CV
163
Multi Jaya Rajut dan ada tidaknya peran dalam peningkatan pengendalian intern.
Subyek penelitian ini merupakan sistem pengendalian internal pada sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada CV Multi Jaya Rajut. Objek penelitian ini ialah sistem informasi akutansi penerimaan kas yang terdapat pada CV Multi Jaya Rajut.
Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan teknik wawancara serta dokumentasi.
Wawancara peneliti lakukan dengan narasumber yang merupakan Kepala Bagian (Manager) serta pegawai akuntansi (Accounting staff) guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan pengendalian intern pada sistem informasi akutansi penerimaan kas yang berlangsung di CV Multi Jaya Rajut.
Dokumen berbentuk tulisan contohnya financial report, catatan harian, sejarah, kriteria, biografi, aturan-aturan, serta kebijakan.
Peneliti memvalidasi data penelitian menggunakan metode triangualsi.
Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dalam penelitian ini guna menganalisis permasalahan utama yang ada dengan logis dengan memakai teori-teori yang kemudian disimpulkan. Teknik analisis data yang dipakai di penelitian ini antara lain teknik analisis tema kultural.
Dengan memakai analisis tema kultural, peneliti bisa menganalisis,
mengetahui, serta menyingkap budaya pengendalian intern di system informasi penerimaan kas yang ada di CV Multi Jaya Rajut yang peneliti dapatkan dengan mewawancarai narasumber yang
terlibat, serta
mendokumentasikansubyek dan objek penelitian.
HASIL
Sistem Pengendalian Intern Penerimaan Kas
Di CV Multi Jaya Rajut, sistem penerimaan kasnya diawali dengan pembayaran dari konsumen atas penjualan barang yang perusahaan lakukan. Dalam hal ini kasir akan mendapatkan uang pembayaran secara tunai. Lalu, kasir menyusun dokumen bukti penerimaan kas rangkap tiga. Bagian kasir, mendapatkan satu rangkap, satu untuk konsumen sedangkan sisanya untuk bagian akuntansi. Dokumen ini yang akan dipakai unntuk bukti penerimaan kas. Selanjutnya, menurut bukti penerimaan kas tersebut bendahara menulis piutang kepada pelanggan kedalam kartu piutang serta menulis kas yang masuk dalam jurnal penerimaan kas.
Komponen Sistem Pengendalian Intern dalam Standar Profesi Akuntan Publik (PSA No. 69) 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian melahirkan suasana dalam suatu
164
organisasi serta memberi dampak pada kesadaran anggota organisasi tentang pengendalian. Lingkungan pengendallian ialah landasan bagi seluruh elemen pengendalian intern, yang menciptakan kedisiplinan serta struktur (Mulyadi, 2013).
Terdapat beberapa faktor yang menciptakan lingkungan pengendalian dalam suatu entitas di antaranya:
a. Nilai integritas serta etika.
Sumber efektivitas pengendalian intern ialah dari dalam diri individu yang merancang serta melakukannya. Pengendalian intern yang rancangannya memadai, sedangkan orang- orang yang menjalankan tidak mengutamakan integritas serta tidak mempunyai etika
menyebabkan tujuan
pengendalian intern yang tidak akan terealisasi. CV Multi Jaya Rajut sudah mengaplikasikan nilai integritas serta etika yang baik dalam hal ini, yang bisa ditinjau dengan karyawan yang menjalankan tugas berdasarkan tugas masing-masing serta saling mendukung satu sama lain.
b. Komitmen terhadap kompetensi.
Guna meraih tujuan entitas, anggota tiap level organisasi harus memiliki pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan guna menjalankan tugasnya dengan efektif. Komitmen terhadap kompetensi terdiri dari pertimbangan manajemen atas pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan, serta acuan antara kecerdasan, pelatihan, juga pengalaman yang diupayakan
dalam pengembangan
kompetensi. Dalam menyaring tenaga kerja, perusahaan tak hanya menerima tenaga kerja yang sesuai dengan pendidikan, akan tetapi ada juga yang tidak sesuai. Hal ini tentunya meempengaruhi keefektifan pengerjaan tugas masing-masing fungsi.
c. Dewan komisaris serta komite audit. Faktor-faktor yang berpengaruh pada keefektifan dewan komisaris atau komite audit antara lain:
1) Independensinya manajemen 2) Pengalaman serta kedudukan
anggotanya.
3) Cakupan keterlibatan dengan serta pemeriksaan mendalam kegiatan perusahaan.
4) Level kesukaran pertanyaan yang dikeluarkan serta diproses dengan manajemen.
5) Interaksinya dengan auditor internal dan eksternal.
Pada Perusahaan tidak mempunyai dewan komisaris serta komite audit yang mengerjakan tugasnya dalam organisasi kopersi sebab perusahaan ada di bawah perintah perusahaan yang mengatur perkebunan masyarakat.
d. Filosofi serta gaya operasi manajemen. Filosofi ialah seperangkat keyakinan pokok yang menjadi ukuran bagi perusahaan serta pegawainya.
Filosofi ialah apa yang seyogiya dilakukan serta apa yang seyogiyanya tidak dilakukan perusahaan. CV Multi Jaya Rajut sudak memiliki filosofi serta gaya manajemen yang aplikasikan
165
seluruh pemilik perusahan berdasarkan fungsi serta tugas masing-masing walaupun masih terdapat yang merangkap tugas.
e. Struktur organisasi.
Pengembangan sturktur organisasi suatu entitas terdiri atas pembagian kuasa serta pemberian tanggung jawab pada suatu organisasi dalam meraih tujuan organisasi. Dari struktur organisasi CV Multi Jaya Rajut baru diketahui bahwa di bagian keuangan atau bagian accounting hanya ada satu orang kasir penerimaan yang memiliki tugas menerima kas, mencatat, serta
menyusun laporan
pertanggungjawaban pula. Hal ini menyebabkan tidak optimalnya fungsi accounting.
Hal ini disebabkan karena model organisasi CV Multi Jaya Rajut mmemakai model struktur organisasi lini, yaitu tiap bagian- bagian menjalankan aktivitas pokok perusahaan, hanya dengan satu pimpinan, sehingga ada satu kesatuan komando, juga diturunkan kebawah lewat tingkatan organisasi. Selain itu antara bagian satu dengan yang lain terbentuk hubungan serta kerjasama dengan menjalankan aktivitas CV Multi Jaya Rajut.
Akan tetapi, pengaplikasian model struktur seperti ini menyebabkan timbulnya penggabungan tugas serta perangkapan jabatan. Fungsi pencatatan dan pemrosesan data transaksi penerimaan kas yang sewajarnya ditugaskan pada 2 orang nyatanya ditugaskan pada 1 orang bendahara penerimaan.
Penggabungan kedua hal itu
menyebabkan bendahara penerimaan dipaksa melakukan pencatatan serta pemrosesan data sekaligus. Sehingga bisa memberi peluang timbulnya manipulasi/
kesalahan yang disengaja.
Semestinya pada CV Multi Jaya Rajut memilah antara fungsi pencatatan dengan fungsi pemrosesan data serta pelaporan jadi, kesalahan atau manipulasi bisa dihindari serta proses pencatatan akuntansi bisa dikerjakan dengan tepat.
f. Pembagian kuasa serta pemberian tanggung jawab.
Dengan pembagian kuasa yang jelas, organisasi akan dapat membagi berbagai sumber daya yang organisasi itu punyai guna meraih tujuan organisasi. CV Multi Jaya Rajut membagi kuasa serta tanggung jawab tidak berjalan sewajarnya hal ini ditinjau dalam penerimaan kas yang asalnya dari piutang terdapat perangkapan tugas antara fungsi kas serta fungsi akuntansi, hal ini tentunya berlawanan dengan unsur pengendalian intern diatas ialah lingkungan pengendalian.
Hendaknya fungsi penerimaan kas harus terpisah dari fungsi akuntansi guna mengantisipasi probabilitas pemanfaatan catatan akuntansi secara tidak benar yang pegawai lakukan. Adanya pembagian wewenang yang jelas, akan menyebabkan organisasi bisa membagi bermacam-macam sumber daya yang organi sasi tersebut miliki guna meraih tujuan organisasi.
g. Kebijakan serta praktik sumber daya manusia. Pengendalian
166
intern dengan baik tidak akan dapat menghasilkan informasi keuangan yang andal jika yang melakukan ialah pegawai yang tidak kompeten serta tidak jujur.
Sebab pentingnya perusahaan mempunyai pegawai yang kompeten dan jujur, agar pengendalian yang baik akan terbentuk, jadi perushaan butuh mempunyai metode yang tepat untuk menerima pegawai, meningkatkan kompetensi mereka, menilai prestasi serta memberi insentif atas prestasi mereka. Dalam kebijakan serta praktik sumber daya CV Multi Jaya Rajut memberi workshop yang mana pegawainya sering mengikuti bermacam-macam workshop yang tersedia, agar keterampilan yang pegawai punya meningkat sesuai dengan desakan perkembangan pekerjaan yang semakin luas.
2. Penaksiran Resiko
Penaksiran resiko guna tujuan pelaporan keuangan ialah identifikasi, analisis, serta pengelolaan resiko entitas yang berhubungan dengan pembuatan financial report, berdasarkan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. Penaksiran resiko manajemen wajib melingkupi pertimbangan khusus terhadap resiko yang bisa muncul dari perubahan keadaan, di antaranya : a. Bidang baru bisnis atau transaksi
yang membutuhkan proses akuntansi yang belum pernah diketahui.
b. Perubahan standar akuntansi.
c. Hukum serta aturan baru.
d. Perubahan yang berhubungan dengan revisi sistem serta teknologi baru yang dipakai guna pengolahan informasi.
e. Pertumbuhan drastis entitas yang mendesak perubahan fungsi pengolaan serta pelaporan informasi serta anggota yang ikut serta didalam fungsi itu.
CV Multi Jaya Rajut belum melakukan estimasi resiko hal ini sebab belum terdapat perubahan berarti pada manajemen.
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian ialah kebijakan serta prosedur yang dibuat guna memberikan keyakinan bahwa petunjuk yang manajemen buat telah dikerjakan. Kebijakan serta prosedur ini meyakinkan bahwa tindakan yang dibutuhkan sudah dikerjakan guna meminimalisir resiko dalam mencapai tujuan entitas. Kegiatan pengendalian mempunyai bermacam-macam tujuan serta dipatenkan dalam berbagai level serta fungsi organisasi.
pengaplikasian aktivitas pengendalian ini bisa berbentuk: a) Review kinerja, b) Pengolahan informasi, c) Pengendalian fisik, d) Pemisahan tugas
Berdasarkan penjelasan di atas, dalam mengaplikasikan kegiatan pengendalian, perusahaan belum mengaplikasikan seluruhnya. Bisa ditinjau dari belum terdapat pemilahan tugas yang pasti dari tiap fungsi yang berhubungan.
1. Informasi dan Komunikasi Fokus pokok kebijakan serta proses pengendalian yang
167
berhubungan dengan sistem akuntansi ialah bahwa transaksi dilaksanakan dengan cara yang mengantisipasi salah suguh dalam asersi manajemen di financial report.
Oleh sebab itu, sistem akuntansi yang efektif bisa cukup meyakinkan bahwa transaksi yang dicatat atau terjadi antara lain :a) Sah, b) Sudah diotorisasi, c) Sudah dicatat, d) sudah dinilai dengan wajar, e) sudah digolongkan dengan wajar, f) sudah dicatat dalam periode seharusnya, g) Telah dimasukkan kedalam buku pembantu serta sudah diringkas secara benar.
Komunikasi terdiri atas penyampaian informasi ke seluruh anggota yang ikut serta dalam financial report tetang bagaimana aktivitas mereka berhubungan dengan pekerjaan orang lain, yang berada didalam serta diluar organisasi. Komunikasi ini melingkupi sistem pelaporan penyimpangan kepada pihak yang lebih tinggi dalam entitas. Acuan kebijakan, pedoman akuntansi dan pelaporan keuangan, daftar akun, serta memo juga bagian dari elemen informasi serta komunikasi dalam pengendalian intern.
Dalam mencatat penerimaan yang berasal dari piutang perusahaan mempunyai fungsi yang berhubungan antara lain: a) Fungsi kas, bertanggungjawab atas penerimaan aplikasi transfer dari debitur. Yang melakukan fungsi in ialah bendahara perusahaan, b) Fungsi Akuntansi piutang, fungsi ini bertugas mencatat piutang kepada pelanggan kedalam kartu piutang serta mencatat kas yang masuk dalam jurnal penerimaan kas, kasir
ialah orang yang bertugas melakukan fungsi ini.
Dokumen yang dipakai dalam sistem penerimaan kas yang asalnya dari piutang di antaranya : a) Bukti penerimaan kas, dokumen ini dibuat rangkap tiga. Bagian kasir mendapatkan satu bagian, satu untuk anggota serta satu lagi untuk bagian akuntansi. Yang membuat okumen ini ialah kasir serta dipakai sebagai bukti penerimaan kas, b) Catatan akuntansi yang dipakai dalam penerimaan kas dari piutang di antaranya : a) Jurnal penerimaan kas, jurnal ini digunakan untuk mencatat menurunnya piutang dari transaksi penerimaan kas, b) Kartu piutang, dipakai oleh bagian akuntan untuk acuan membuat jurnal penerimaan kas.
2. Pemantauan
Aktivitas pemantauan bisa meliputi penggunaan informasi serta komunikasi dari pihak luar. Dalam hal peninjauan, CV Multi Jaya Rajut tidak melaksanakan peninjauan dadakan terhadap penerimaan kas serta pada bagian-bagian khusus, hanya perbaikan antara catatan serta kas yang dikerjakan sebulan sekali oleh pengawas. Hal ini berlawanan dengan komponen pengendalian diatas, seyogiyanya pada CV Multi Jaya Rajut dilaksanakan pemeriksaan dadakan di setiap bagian, guna menaikkan kualitas kinerja pegawai. Juga mengadakan pemeriksaan catatan akuntansi setiap hari oleh bagian akuntansi serta bagian kas guna membandingkan saldo kas berdasarkan catatan dengan saldo
168
kas fisiknya agar terdapat kesamaan antara keduanya.
Sistem Informasi Akuntansi Peneriamaan Kas
1. Struktur organisasi pada CV Multi Jaya Rajut belum sepenuhnya terdapat pemilahan
pembagian tugas
sertatanggungjawab pada tiap bagian.
Bagian penerimaan kas tunai serta kas bon yang belum dipilah : a) fungsi akuntansi belum terpisah dari fungsi penagihan serta fungsi penerimaan kas, b) fungsi penerimaan kas yang dilaksanakan admin debitur.
2. Sistem Otorisasi serta Pencatatan
Dalam sistem pencatatan penerimaan kas, admin debitur menerima serah terima tunai dari sales yang berdasarkan faktur penjualan yang sudah terkirim. Lalu debitur memasukkan daftar tagihan harian salesmen. Pembayaran yang dilaksanakan dengan kredit, admin debitur akan mencatat di daftar piutang, serta menerima giro bilyet oleh supplier atas nama perusahaan.
Di bagian penagih piutang, penagih membawa surat tagihan yang debitur berikan, bagian penagihan piutang hanya atas daftar piutang yang harus dituntut.
3. Praktik yang Sehat
Hasil perhitungan kas pada CV Multi Jaya Rajut dicatat langsung oleh admin finance pada buku kas-
bank, buku back up serta jika merupakan pembayaran piutang akan dicatat di kartu piutang serta bagian akuntansi akan memasukkan jurnal yang diperlukan sebagai masukan data komputer, guna penerimaan tunai akan segera diserahkan penuh ke bank.
Pada CV Multi Jaya Rajut admin finance yang berhubungan langsung dengan uang perusahaan tidak di asuransikan. Kas dalam perjalanan atau uang yang ada di tangan admin finance perusahaan tidak diasuransikan.
Hal ini disebabkan karena total kas dari hasil penerimaan tunai CV Multi Jaya Rajut tidak sebanyak penerimaan transfer lewat bank.
4. Prosedur Penerimaan Kas CV Multi Jaya Rajut antara lain:
a. Dimulai dengan bagian admin debitur yang menerima nota kredit dari bank, lalu debitur menyinkronkan antar arsip invoice lembar ke 2 dengan nota kredit yang diterima, setelah sinkron, invoice serta nota kredit dicatat di dalam buku besar serta buku bank, selanjutnya nota kredit dikirim ke bagian akuntansi.
b. Bagian akuntansi menerima nota kredit dari bendahara.
Kemudian bagian akuntansi menyinkronkan nota kredit dengan arsip invoice lembar ke 3, setelah diverifikasi benar selanjutnya dibuat dua rangkap memo perincian penerimaan.
169
c. Bagian akuntansi menyerahkan dua rangkap memo perincian penerimaan beserta nota kredit ke kepala bagian akuntansi guna diotorisasi
d. Kepala bagian akuntansi menerima dua rangkap memo rincian penerimaan beserta nota kredit, lalu memverivikasi jurnal Perincian penerimaan serta data yang diterima, kemudian menandatangani memo rincian penerimaan.
e. Direksi menerima dua rangkap memo rincian penerimaan serta nota kredityang dilengkapi dengan pustaka acuan jurnal invoice yang sudah diperiksa bagian akuntansi lalu ditandatangani.
f. Bagian akuntansi menerima kembali 2 rangkap memo rincian penerimaan dan nota kredit dari pimpinan, input data ke komputer guna mencatat ke dalam sub-ledger, ledger dan untuk pelaporan.
Mencatat pembayaran piutang ke kartu piutang, mengirim memo rincian penerimaan serta nota kredit ke bagian keuangan guna disimpan berdasarkan nomor urut.
5. Dokumen yang dipakai
Saat penerimaan kas di CV Multi Jaya Rajut, dokumen yang dipakai guna penerimaan kas di antaranya : a) Faktur penjualan tunai, dokumen ini dipakai guna merekam penjualan, lalu akan disinkronkan berdasarkan dengan SP, b) Slip Setoran, dokumen ini dipakai guna mencatat setoran tunai
atau bukti pembayaran atas setoran tunai serta setoran kredit yang salasmen buat dengan manual di lembar slip setoran guna diberikan kepada bagian kas, c) bukti setor Bank, bagian kas ialah pihak yang membuat dokumen ini untuk bukti penyetoran kas ke Bank, d) Rekapitulasi, Lembaran yang dipakai kasir atau pembukuan sebagai bukt seluruh transaksi yang tiap bagian. Lembaran ini meliputi seluruh saldo akhir pada kasir, e) Nota Kredit, bukti yang dipakai guna menjelaskan bahwa pihak bank sudah mencatat atau mengkredit setoran nasabah sebagai setoran tunai.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan setelah dianalisis maka diperoleh kesimpulan bahwa :
1. Belum sepenuhnya ada pembagian tugas atau pemberian kuasa serta tanggungjawab pada bagian keuangan.
2. Sudah terdapat sistem pemerikasaan meski belum begitu rinci terhadap segala bukti, bukti-bukti catatan sebenarnya cukup mencukupi dan belum terdapat pemeriksaan langsung dan juga pemantauan secara tiba- tiba (cash opname) oleh fungsi pemeriksa intern.
Bagian accounting tidak berfungsi dengan maksimal sebab terdapat perangkapan jabatan.
Dengan adanya perangkapan tugas itu akan memunculkan probabilitas terjadinya pencatatan transaksi yang sebenarnya tidak ada, jadi data yang
170
dihasilkan tidak bisa dipercaya kebenarannya.
IMPLIKASI
Implikasi penelitian ini di antaranya :
1. CV Multi Jaya Rajut hendaknya memisah fungsi penerimaan kas harus dari fungsi akuntansi, guna mengantisipasi adanya peluang pemakaian catatan akuntansi yang tidak benar yang dikerjakan pegawai. Pembagian kuasa yang pasti, akan mengakibatka organisasi yang bisa membagi – sumber-sumber daya yang dipunyai guna menggapai tujuan organisasi.
2. Hendaknya CV Multi Jaya Rajut diadakan pemeriksaan secara tiba-tiba di tiap bagian, guna menambah kualitas kinerja pegawai. Juga mengadkan pemeriksaan catatan akuntansi setiap hari oleh fungsi akuntansi serta bagian kas guna membandingkan saldo kas berdasarkan catatan dengan saldo kas fisiknya agar keduanya sinkron.
3. Hendaknya CV Multi Jaya Rajut memilah fungsi pencatatan dengan fungsi pemrosesan data serta pelaporan jadi kesalahan atau manipulasi bisa diantisipasi serta proses pencatatan akuntansi bisa dikerjakan dengan tepat.
Selain itu perusahaan perlu membuat sebuah kebijakan sistem pengendalian intern penerimaan kas yang tepat dengan menempatkan pegawai kompeten jadi bisa merealisasikan praktik yang sehat
dalam mengerjakan tugas serta bagian penerimaan kas guna melindungi aset organisasi.
KETERBATASAN PENELITIAN Penelitian ini memakai wawancara dengan mewawancarai narasumber yang belum sepenuhnya memberi data serta fakta dengan jujur kepada peneliti khususnya tentang kecurangan- kecurangan (fraud) pegawai yang pernah ada dalam menggerakkan usaha. Narasumber relative menutupi kekurangan-kekurangan praktek sistem informasi akuntansi penjualan CV Multi Jaya Rajut.
DAFTAR RUJUKAN
Mulyadi. 2013. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.