• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. PROGRAM PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "5. PROGRAM PERANCANGAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

42

Universitas Kristen Petra

5. PROGRAM PERANCANGAN

5.1. Hubungan Antar Ruang

Berdasarkan survey lapangan yang menggunakan dewa ndaru resto dan dapur resto, menghasilkan hubungan antar ruang restoran tradisional Makassar, sebagai berikut :

5.2. Karakteristik Ruang

Berdasarkan survey lapangan yang menggunakan dewa ndaru resto dan dapur resto, menghasilkan karateristik ruang restoran tradisional Makassar, sebagai berikut :

Tabel 5.1. Karateristik Ruang 1. Kantor - Tenang

- Penghawaan buatan - Pencahayaan

buatan

Ruangan manajer

(mengontrol karyawan dan mengatur restoran)

Jika manajer akan menemui coustemer, dapat menempati area makan publik

Area Privat Main

Entrance

Area Makan Indoor Area Makan Outdoor

Receptionis

Area Publik Kantor

Kasir Area

privat

Dapur

Area Semi Privat

(2)

43

Universitas Kristen Petra

Tabel 5.1. Karateristik Ruang (sambungan) 2. Kasir - Bising

- Penghawaan buatan - Pencahayaan

buatan, alami

Tempat tansaksi yang bersifat privatbagi pengelola dan bersifat publik bagi costemer.

Area Privat

3. Area Wastafel

- Bising - Penghawaan

buatan - Pencahayaan

buatan dan alami

Digunakan oleh costemer yang makan diarea indoor maupun di area outdoor

Area Publik

4. Area Makan Publik

- Area Indoor

- Area Outdoor

- Tenang / Bising - Penghawaan Buatan - Pencahayaan Buatan - Bising

- Penghawaan alami - Pencahayaan Buatan

dan Alami

Area Publik

5. Area Jajanan Pasar

Area Outdoor - Bising

- Penghawaan alami - Pencahayaan Buatan

dan Alami

Area Publik

6. Dapur - Bising - Penghawaan

Buatan - Pencahayaan

buatan dan alami

- Kepala chef - Chef

- karyawan

Area Semi Privat

(3)

44

Universitas Kristen Petra

Tabel 5.1. Karateristik Ruang (sambungan) 7. Area

Makan Semi Privat

- Bising - Penghawaan

Buatan - Pencahayaan

Buatan

Pengunjung menikmati makanan dengan cara lesehan

Area Semi Privat

5.3. Pola Aktivitas

Berdasarkan survey lapangan yang menggunakan dewa ndaru resto dan dapur resto, menghasilkan pola aktivitas restoran tradisional Makassar, sebagai berikut :

Tabel 5.2. Pola Aktivitas No. Ruang Aktivitas

Restoran 1 Makan - Area Indoor 1. Area

Semi Privat 2. Area

Publik

- Area outdoor 1. Area publik

- Mengorder makanan, makanan diantar oleh pelayan - Melihat langsung proses masak memasak

Transaksi pembayaran

Restoran 2. Resepsi- Onis

- Menerima tamu - Mengantar

costemer ke meja yang sudah

(4)

45

Universitas Kristen Petra

- dipersiapkan - Memberikan buku menu - Mencatat

orderan, dan memberikan kedapur dan kasir.

Restoran 3. Kasir - Menerima orderan - Transaksi

pembayaran Restoran 4. Kantor - Administrasi

- Accounting

- mencatat keluar masuk barang.

- Mendata jumlah barang.

- Mengatur keuangan restoran

Restoran 5. Gudang - Gudang basah - Gudang

kering

Barang hanya boleh diambil oleh kepala chef

Tempat penyimpanan makanan kering dan basah Restoran 6. Masak - Dapur

Indoor

- Memasak makanan berat

- Menyediakan untuk

Transaksi pembayaran

(5)

46

Universitas Kristen Petra

- Area Jajanan Pasar

disajikan kepada pengunjung - Memberikan

pelayanan yang bersih - Pengunjung

memilih langsung jajanan pasar - Pelayan

mencatat orderan - Orderan

diantar oleh pelayan

5.4. Analisis Kebutuhan Ruang

Berdasarkan survey lapangan yang menggunakan dewa ndaru resto dan dapur resto, menghasilkan analisis kebutuhan ruang restoran tradisional Makassar, sebagai berikut :

Tabel 5.3. Analisis Kebutuhan Ruang No. Ruang Jumlah

ruang

Kebutuhan perabot

Besaran Ruang

1 Resepsionis 1(2 orang)

Meja untuk

menyimpan buku menu dan komputer

600mm 2000mm

1x600mmx2000mm

=1.200.000mm²

=120 m²

48m² + 1m² + 120m²

= 169 m²

(6)

47

Universitas Kristen Petra

2 Kasir 1 (2

orang)

Meja kasir 800mm 2000 mm

1500mm

800mm

1 x 2000mm x 800mm

= 1.600.000 mm²

= 160 m²

64 m² + 2 m² + 160 m²

= 226 m²

No. Ruang Jumlah Ruang

Kebutuhan Perabot Besaran Ruang

3 Area makan publik

240 orang

- Meja makan ( 850 x 850 )mm² untuk 4 orang = 6 set

800mm 850 mm 850 mm 850 mm

- Meja lesehan (2000 x 180)mm² untuk 3 orang dengan 1 chef = 16 set

180mm

2000mm 500mm

180mm

- Meja makan ( 1700 x 800 )mm² untuk 6

(6 x 850 x 850)mm² + (16 x 2000 x 180)mm² + (10 x 1700 x 800)mm²

= 4.335.000mm² + 5.760.000mm² + 13.600.000mm²

= 23.695.000 mm²

= 23.695m²

9.478m² + 240m² + 23.695m²

= 273.173 m²

(7)

48

Universitas Kristen Petra

orang = 10 set

800mm 1700mm

4 Gudang

basah dan kering

2 - Gudang kering 2 rak besi dengan ukuran

2000x600x500 mm

500

2000mm

2 x 2000mm x 600 mm

= 2.400.000 mm²

= 240m²

96m² + 2m² + 240m²

= 338 m²

5 Area outdoor 120 orang

- Meja makan ( 800 x 625 )mm² untuk 4 orang = 10 set

- Meja lesehan ( 850 x 850 )mm² untuk 4 orang = 15 set

( 10 x 800 x 625 )mm² + ( 15 x 850 x 850 )mm²

= 15.837.500 mm²

= 158.375 m²

63.35m² + 120m² + 158.375m²

= 341.725 m²

6 Dapur 20

orang

- Meja ( 2000 x 800 )mm² = 6 set

(6 x 2000 x 800 )mm² + ( 1 x 1000 x 500 )mm² +

(8)

49

Universitas Kristen Petra

- Oven ( 1000 x 500 )mm² = 1 set - Kompor ( 1000 x

500 )mm² = 4 set - Pembakaran ( 2000

x 1000 )mm² = 1 set

( 1 x 1000 x 500 )mm² + ( 1 x 2000 x 100 )mm²

= 59.600mm²

= 59.6 m²

23.84m² + 20m² + 59.6m² = 103.44 m² Total

Luas bangunan

Sisa

169 m² + 226 m² + 273.173 m² + 338 m² + 341.725 m² + 103.44 m²

= 1118.83 m²

1260m² - 1118.83 m²

= 141.17m²

141.17m²

(9)

50

Universitas Kristen Petra

5.5. Zoning dan Grouping

Setelah mendapat gambaran mengenai pola hubungan antar ruang maka penentuan zooning dalam denah lokasi perancangan akan sangat dibutuhkan.

Maka dari itu, berikut adalah tiga alternatif zooning dan grouping yang telah dibuat :

a. Alternatif 1

Gambar 5.1. Zooning dan Grouping Alternatif 1 Kekurangan dari alternatif 1 :

 Area makan privat menggunakan lahan terlalu banyak dibandingkan pengunjung yang akan menggunakan area makan privat tersebut.

 Area makan semi privat letaknya sangat tidak strategis karena dapat mengganggu aktivitas area makan privat.

Kelebihan dari alternatif 1 :

 Area makan publik terbagi menjadi dua yaitu area outdoor dan indoor sehingga pengunjung tidak akan merasa bosan dengan suasana ruangan terus menerus.

 Area kasir berada didalam area dapur sehingga tidak mengganggu aktivitas lainnya.

 Gudang dan dapur saling berdekatan

(10)

51

Universitas Kristen Petra

b. Alternatif 2

Gambar 5.2. Zoning dan Grouping Alternatif 2

Kekurangan dari Alternatif 2 :

 Area makan privat menggunakan lahan bagian depan yang bermaterial kaca sehingga kenyaman privat dapat terganggu.

 Area makan semi privat berada diarea outdoor yang dapat mengganggu aktivitas lainnya.

Kelebihan dari Alternatif 2 :

 Area makan publik terbagi menjadi dua yaitu area outdoor dan indoor sehingga pengunjung tidak akan merasa bosan dengan suasana ruangan terus menerus.

 Area makan privat terletak dibagian sudut bangunan sehingga tidak mengganggu aktivitas lainnya.

(11)

52

Universitas Kristen Petra

c. Alternatif 3

Gambar 5.3. Zoning dan Grouping Alternatif 3

Kelebihan dari Alternatif 3 :

 Area makan publik terbagi menjadi dua yaitu area outdoor dan indoor sehingga pengunjung tidak akan merasa bosan dengan suasana ruangan terus menerus.

 Area privat terletak dibagian sudut bangunan sehingga tidak mengganggu aktivitas lainnya berupa kasir.

 Kasir berada dalam 1 area dengan dapur sehingga tidak dapat mengganggu aktivitas lainnya.

 Resepsionis berada dilingkungan area publik sehingga dapat memudahkan pengunjung untuk melakukan pemesanan.

 Area dapur menjadi 1 dengan gudang.

 Area makan semi privat terletak disudut ruangan dan tidak mengganggu area lainnya

Referensi

Dokumen terkait

a) Berkelakuan baik dan tidak pernah dipidana dengan pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap karena melakukan

Korosi dapat didefinisikan sebagai kerusakan dari material karena reaksi dengan lingkungan disekitarnya. Beberapa menyebutkan bahwa definisi ini hanya dibatasi untuk

Tujuan penulis melakukan penelitian adalah ingin mengetahui gambaran pengetahuan sikap dan perilaku ibu yang memiliki balita terhadap penyakit diare di RW.03

Desain area terpilih dua yaitu area café. Area ini merupakan area penunjang pada galeri seni yang dirancang untuk menarik minat pengunjung dan sebagai fasilitas

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rolos, Murni dan Saerang (2014) yang menyatakan NPM dipengaruhi oleh perputaran piutang dengan pengaruh yang positif. Hal

Pada gerainya, mokko factory terbagi menjadi 3 area service yaitu area counter donut, area yoghurt dan area coffee.. Area Yoghurt menyediakan produk berupa yoghurt dengan

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah model pembelajaran student facilitator and explaining, model pembelajaran ini sangat efektif

Pemberdayaan masyarakat terutama dibidang peningkatan ekonomi melalui kegiatan koperasi simpat pinjam, usaha kecil dan menengah (UKM) Perencanaan dan penerapan sistem