• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 1"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 1

(2)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, berkat petunjuknya Kurikulum Pascasarjana UNNES pada Program Doktor Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) telah selesai disusun dengan baik.

Kurikulum Program Doktor PIPS ini disusun berdasarkan pada KKNI, SN- DIKTI, berbasis capaian pembelajaran. Penyusunan kurikulum dilakukan guna terus memperbaiki layanan akademik Program Doktor PIPS sekaligus tetap menjaga relevansinya.

Pihak Program Doktor PIPS juga berusaha mendeskripsikan implementasi kurikulum berbasis Outcomes Base Education (OBE). Tujuannya untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa terkait perkuliahan yang telah dilaksanakan selama semester berjalan.

Kurikulum berbasis OBE mampu berkontribusi untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa. Sebab mahasiswa secara langsung mendapat pengalaman dari aktivitas yang dilakukan.

Dengan tersusunya Kurikulum ini diharapkan juga dapat menjadi bahan evaluasi bagi segenap warga Program Doktor PIPS UNNES. Selanjutnya memberikan dampak positif pada kualitas pendidikan di Program Doktor PIPS.

Semarang, 21 November 2020 Ketua Program Doktor Pendidikan IPS

Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si.

(3)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) iii

LEMBAR PENGESAHAN

Setelah memperhatikan pertimbangan saran dari berbagai pihak (dosen, alumni, stakeholder, dan mahasiswa), maka dengan ini kurikulum UNNES 2020 Merdeka Belajar Kampus Merdeka Program Doktor Pendidikan IPS telah ditetapkan dan disahkan untuk dilaksanakan.

Semarang, 21 November 2020 Koordinator Program Doktor Pendidikan IPS

Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si.

(4)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) iv

TIM PENYUSUN

Prof. Dr. Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si.

Prof. Dr. Wasino, M.Hum.

Prof. Dr. Tri Marhaeni Puji Astuti, M.Hum.

Dr. Juhadi, M.Si.

Dr. Hamdan Tri Atmaja, M.Pd.

Dr. Agustinus Sugeng Priyanto, M.Si.

Dr. Puji Hardati, M.Si.

Dr. Muh. Sholeh, M.Pd.

(5)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) v

DAFTAR ISI

Halaman Judul i Kata Pengantar ii Pengesahan iv Tim Penyusun v Daftar Isi vi Daftar Tabel vii

A. Identitas Program Studi

B. Landasan Pengembangan Kurikulum

C. Evaluasi kurikulum Program S3 Pendidikan IPS D. Rumpun Keilmuan

1. Body of knowledge program Doktor Pendidikan IPS UNNES 2. Orientasi Penelitian Program Doktor Pendidikan IPS

E. Rancangan Kurikulum

1. Profil Lulusan Program Studi

2. Capaian Pembelajaran Program Doktor Pendidikan IPS 3. Bahan Kajian dan Pembentukan Matakuliah

4. Keterkaitan Matakuliah dengan Bahan Kajian 5. Peta Kurikulum

6. Struktur Kurikulum

F. Strategi Implementasi Kurikulum untuk Pemenuhan Capaian Pembelajaran G. Penilaian dan Evaluasi Hasil Studi Mahasiswa

1. Penilaian Hasil Belajar

2. Tujuan Penilaian Hasil Belajar 3. Sistem Penilaian Hasil Belajar 4. Ketentuan Umum

5. Peringatan bagi Mahasiswa Pascasarjana H. Rencana Pembelajaran Semester

(6)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tema Penelitian Disertasi Program Doktor Pendidikan IPS, Payung dan Substansi

Tabel 2 Matrik Profil Lulusan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) S3

Tabel 3 Matriks keterkaitan CPL dengan Profil Lulusan

Tabel 4. Matriks CPL dengan Bahan Kajian dan Pembentukan Mata Kuliah Tabel 5. Matriks Keterkaitan Matakuliah Dengan Bahan Kajian

Tabel 6 .Struktur Kurikulum Program Doktor Pendidikan IPS

Tabel 7. Nama Pengampu Mata Kuliah Pada Program Doktor Pendidikan IPS.

Tabel 8. Implementasi Kurikulum berbasis OBE Tabel 9. Deskripsi Mata Kuliah

(7)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 1

IDENTITAS PROGRAM STUDI

(8)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 2

A. Identitas Program Studi

1 Nama Prodi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) (S3) / 91-604- 03-20-01

2 Izin 1. Mandat Dirjen DIKTI kepada Rektor Unnes No 857/E.32/PT/2013, tanggal 29 Agustus 2013

2. Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 136/KPT/2016 Tentang Pembukaan Program Studi Pada Universitas Negeri Semarang di Semarang tanggal 30 Maret 2016 yang memberikan Izin pembukaan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Doktor

3 Akreditasi Terakreditasi B berdasarkan keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT), Nomor

964/SK/BAN-PT/Akred/D/IV/2018.Tentang Nilai dan Peringkat Akreditasi Program Studi pada Program Doktor di Perguruan Tinggi

4 Gelar Doktor (Dr)

5 Deskripsi Prodi Pendidikan IPS (S3) merupakan salah satu program studi yang bernaung dibawah Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. Program studi ini melaksanakan pendidikan akademik pada jenjang doktor dengan spesifikasi khusus pendidikan IPS (Baik pendidikan di sekolah maupun pendidikan di masyarakat).

6 Visi Keilmuan Prodi

Menjadi Program Studi Unggul dalam Pendidikan IPS berwawasan konservasi untuk memecahkan berbagai masalah sosial di masyarakat secara global

7 Misi a. Menyelenggarakan pendidikan akademik di bidang Pendidikan IPS yang dapat berinteraksi dengan ilmuwan- ilmuwan sosial dan ilmuwan pendidikan sosial internasional.

b. Mengembangkan teori dan model Pendidikan IPS yang dapat memecahkan masalah sosial masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia dan komparasinya dengan masalah- masalah sosial di tingkat global, khususnya kawasan Asia Tenggara, dan dunia internasional pada umumnya.

c. Mengembangkan kependidikan IPS berwawasan konservasi melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,serta mempublikasikan dalam lingkup internasional.

d. Mengembangkan kerjasama dengan stakeholders nasional maupun internasional yang setara untuk peningkatan kualitas lulusan dan kapasitas Program Studi

8 Tujuan PEO (Program Educational Outcome)

Program Doktor Pendidikan IPS diselenggarakan untuk menghasilkan ilmuwan pendidikan IPS yang berintegritas dan berakhlak mulia

(9)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 3 (Spiritual/Emotional-Intelligency-Inquiry Skill), yang dirumuskan sebagai berikut.

a. Menghasilkan lulusan yang memiliki integritas kepribadian tinggi sebagai ilmuwan dan pakar Pendidikan IPS yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berjiwa Pancasila dan memiliki kepemimpinan akademik yang dapat menjadi teladan, dan mampu berinteaksi dengan ilmuwan lingkup nasional dan internasional (Spiritual/Emotional Attitude);

b. Menguasai filosofi IPS dan Pendidikan IPS, memiliki kemampuan mengembangkan teori dan model Pendidikan IPS pada masyarakat umum maupun lingkup sekolah, didukung penguasaan teknologi informasi yang terus berkembang serta mengaplikasikannya untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan karir profesionalnya (Intellectual);

c. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan menghasilkan karya-karya untuk pemecahan masalah Pendidikan IPS melalui kegiatan penelitian dan pengembangan sesuai peta jalan yang dikembangkan dalam tim riset yang dipimpinnya, dengan pendekatan inkuiri serta mempublikasikan hasilnya secara efektif dalam lingkup internasional untuk kemaslahatan dan kemajuan pendidikan (Inquiry).

(10)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 4

LANDASAN PENGEMBANGAN

KURIKULUM

(11)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 5

B. Landasan Pengembangan Kurikulum

Landasan filosofis, memberikan pedoman secara filosofis pada tahap perancangan, pelaksanaan, dan peningkatan kualitas pendidikan (Ornstein &

Hunkins, 2014)1 bagaimana pengetahuan dikaji dan dipelajari agar mahasiswa memahami hakikat hidup dan memiliki kemampuan yang mampu meningkatkan kualitas hidupnya baik secara individu, maupun di masyarakat (Zais, 1976).

Landasan sosiologis, memberikan landasan bagi pengembangan kurikulum sebagai perangkat pendidikan yang terdiri dari tujuan, materi, kegiatan belajar dan lingkungan belajar yang positif bagi perolehan pengalaman pembelajar yang relevan dengan perkembangan personal dan sosial pembelajar (Ornstein &

Hunkins, 2014, p. 128). Kurikulum harus mampu mewariskan kebudayaan dari satu generasi ke generasiberikutnya di tengah terpaan pengaruh globalisasi yang terus mengikis eksistensi kebudayaan lokal. Berkaitan dengan hal ini Ascher dan Heffron (2010) menyatakan bahwa kita perlu memahami pada kondisi seperti apa justru globalisasi memiliki dampak negative terhadap praktik kebudayaan serta keyakinan seseorang sehingga melemahkan harkat dan martabat manusia.

Lebih jauh disampaikan pula bahwa kita perlu mengenali aspek kebudayaan lokal untuk membentengi diri dari pengaruh globalisasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Plafreyman (2007) yang menyatakan bahwa masalah kebudayaan menjadi topik hangat di kalangan civitas academika di berbagai negara dimana perguruan tinggi diharapkan mampu meramu antara kepentingan memajukan proses pembelajaran yang berorientasi kepada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan unsur keragaman budaya peserta didik yang dapat menghasilkan capaian pembelajaran dengan kemampuan memahami keragaman budaya di tengah masyarakat, sehingga menghasilkan jiwa toleransi serta saling pengertian terhadap hadirnya suatu keragaman. Kurikulum harus mampu melepaskan pembelajar dari kungkungan tembok pembatas budayanya sendiri (capsulation) yang kaku, dan tidak menyadari kelemahan budayanya sendiri.

Dalam konteks kekinian peserta didik diharapkan mampu memiliki kelincahan budaya (cultural agility) yang dianggap sebagai mega kompetensi yang wajib dimiliki oleh calon profesional di abad ke-21 ini dengan penguasaan minimal tiga kompetensi yaitu,minimisasi budaya (cultural minimization), yaitu kemampuan kontrol diri dan menyesuaikan dengan standar, dalam kondisi bekerja pada tataran internasional) adaptasi budaya (cultural adaptation), serta integrasi budaya (cultural integration) (Caliguri,2012).

Landasan psikologis, memberikan landasan bagi pengembangan kurikulum, sehingga kurikulum mampu mendorong secara terus-menerus keingintahuan mahasiswa dan dapat memotivasi belajar sepanjang hayat; kurikulum yang dapat memfasilitasi mahasiswa belajar sehingga mampu menyadari peran dan

(12)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 6 fungsinya dalam lingkungannya; kurikulum yang dapat menyebabkan mahasiswa berpikir kritis, dan berpikir tingkat dan melakukan penalaran tingkat tinggi (higher order thinking); kurikulum yang mampu mengoptimalkan pengembangan potensi mahasiswa menjadi manusia yang diinginkan (Zais, 1976, p. 200); kurikulum yang mampu memfasilitasi mahasiswa belajar menjadi manusia yang paripurna, yakni manusia yang bebas, bertanggung jawab, percaya diri, bermoral atau berakhlak mulia, mampu berkolaborasi, toleran, dan menjadi manusia yang terdidik penuh determinasi kontribusi untuk tercapainya cita-cita dalam pembukaan UUD 1945.

Landasan historis, kurikulum yang mampu memfasilitasi mahasiswa belajar sesuai dengan zamannya; kurikulum yang mampu mewariskan nilai budaya dan sejarah keemasan bangsa-bangsa masa lalu, dan mentransformasikan dalam era di mana dia sedang belajar; kurikulum yang mampu mempersiapkan mahasiswa agar dapat hidup lebih baik di abad 21, memiliki peran aktif di era industri 4.0, serta mampu membaca tanda-tanda perkembangannya.

Landasan yuridis, adalah landasan hukum yang menjadi dasar atau rujukan pada tahapan perancangan, pengembangan, pelaksanaan, dan evaluasi, serta sistem penjaminan mutu perguruan tinggi yang akan menjamin pelaksanaan kurikulum dan tercapainya tujuan kurikulum. Berikut adalah beberapa landasan hukum yang perlu diacu dalam penyusunan dan pelaksanaan kurikulum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012, tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013, tentang Penerapan KKNI Bidang Perguruan Tinggi;

5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;

(13)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 7 6. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 59 tahun 2018, tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar dan Tata Cara Penulisan Gelar di Perguruan Tinggi;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 tahun 2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 5 tahun 2020, tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

9. Panduan Akademik UNNES 2020.

(14)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 8

EVALUASI KURIKULUM PROGRAM DOKTOR

PENDIDIKAN IPS

(15)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 9

C. Evaluasi kurikulum Program Doktor Pendidikan IPS

1. Hasil Tracer Study

Pendidikan doktoral memiliki peran strategis dalam pembangunan bangsa Indonesia, karena akan mengambangkan keterampilan berpikir ilmiah yang mampu menumbuhkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang kontestual. Pendidikan doktoral Pendidikan IPS akan berperan dalam menyiapkan guru profesional maupun dosen profesional yang bertugas dalam peningkatan kualitas berkelanjutan sesuai tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasar data hasil tracer study terhadap lulusan S3 PIPS,

2. Perkembangan IPTEKS di bidang ilmunya

IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan (Sumantri.

2001:89). Social Scence Education Council (SSEC) dan National Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science Education” dan

“Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya.

Definisi IPS menurut NCSS, mendifisikan IPS sebagai berikut: social studies is the integrated study of the science and humanities to promote civic competence. Whitin the school program, socisl studies provides coordinated, systematic study drawing upon such disciplines as anthropology, economics, geography, history, law, philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as well as appropriate content from the humanities, mathematics, and natural sciences. The primary purpose of social studies is to help young people develop the ability to make informed and reasoned decisions for the public good as citizen of a culturally diverse, democratic society in an interdependent world.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social sciences), maupun ilmu pendidikan (Somantri, 2001: 89). Social Science Education Council (SSEC) dan National Council for Social Studies (NCSS) menyebut IPS sebagai "Social Science Education" dan "Social Studies".

Harus diakui bahwa ide IPS berasal dari literatur pendidikan Amerika Serikat. Nama asli IPS di Amerika Serikat adalah “Social Studies”. Istilah tersebut pertama kali dipergunakan sebagai nama sebuah komite yaitu “Committee of Social Studies” yang didirikan pada tahun 1913. Tujuan dari pendirian lembaga itu adalah sebagai wadah himpunan tenaga ahli yang berminat pada kurikulum Ilmu-ilmu Sosial di tingkat sekolah dan ahli-ahli Ilmu-ilmu Sosial yang mempunyai minat sama.

Ilmu pengetahuan sosial adalah studi terintegrasi tentang ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk membentuk warga negara yang baik/berkompeten. Program

(16)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 10 IPS di sekolah merupakan gambaran kajian sistematis dan koordinatif dari disiplin ilmu-ilmu sosial seperti antrophology, arkeologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum, filsafat, ilmu pengetahuan politis, psikologi, agama, dan sosiology, juga yang bersumber dari humaniora, matematika, dan ilmu pengetahuan alam. Tujuan utama dari ilmu pengetahuan sosial adalah untuk membantu generasi muda mengembangkan kemampuannya untuk membuat keputusan-keputusan yang beralasan dan sebagai warga negara yang bertanggung jawab pada suatu masyarakat yang berbeda budaya, masyarakat democratic dunia yang saling tergantung.

Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya. Tujuan utama dari IPS adalah untuk membantu pemuda mengembangkan kemampuannya untuk membuat suatu keputusan beralasan dan dapat diinformasikan kepada masyarakat luas demi kepentingan publik sebagai warga Negara yang memiliki keberagaman budaya serta dalam kehidupan bermasyarakat di penjuru dunia.

Pengertian IPS adalah suatu bahan kajian terpadu yang merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi diorganisasikan dari konsep- konsep ketrampilan-ketrampilan Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, dan Ekonomi (Puskur, 2001). Fakih Samlawi & Bunyamin Maftuh (1999) menyatakan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial disusun melalui pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya. Adanya mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar para siswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep-konsep dasar ilmu sosial dan humaniora, memiliki kepekaan dan kesadaran terhadap masalah sosial di lingkungannya, serta memiliki ketrampilan mengkaji dan memecahkan masalah- masalah sosial tersebut.

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan penyederhanaan dari berbagai ilmu-ilmu sosial dengan tujuan utama adalah membentuk warga negara yang baik. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dapat diartikan sebagai kajian terpadu dari ilmu-ilmu sosial dan untuk mengembangkan potensi kewarganegaraan. Di dalam program persekolahan Ilmu Pengetahuan Sosial dikoordinasikan sebagai bahan sistematis dan dibangun di atas beberapa disiplin ilmu antara lain Antropologi, ilmu politik, Arkeologi, Ekonomi, Geografi, Sejarah, Hukum, Filsafat Psikologi, Agama, Sosiologi, dan juga mencakup materi yang sesuai dari humaniora, matematika, dan ilmu-ilmu alam.

Pembahasan IPS dan tantangan masa depan menjadi topik yang sangat penting. Berbicara soal IPS dan tantangan masa depan, mengingatkan kita kepada beberapa kajian dari para futuurolog. Misalnya tentang “Future Shock” dan juga The Third Wave-nya dari Alvin Toffler (tahun 1980-an), Megatreds 2000-nya dari John Naisbitt. Intinya berbagai perubahan mendasar telah terjadi begitu cepat karena pertambahan penduduk dan kemajuan IPTEK. Manusia harus mengikuti irama perubahan tersebut. Terjadilah perubahan karakter di setiap manusia dan setiap bangsa. IPTEKS, berkembang super cepat dengan berbagai perubahan yang

(17)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 11 kadang tidak mampu dikendalikan oleh manusia pendukungnya. Itulah perkiraan- perkiraan yang diduga bakal terjadi dalam kehidupan umat manusia di dunia abad XXI.

Bagaimana manusia Indonesia merespon itu semua? Sebagai contoh ada sebuah diskusi yang disponsori Harian Kompas pada akhir tahun 1989 di Jakarta yang mempertemukan berbagai pakar dari berbagai disiplin untuk merumuskan karakter masyarakat Indonesia Baru menapaki kehidupan di abad XXI. Dalam diskusi itu disimpulkan suatu gambaran nonmatif teoritis-ideal manusia baru Indonesia yang berintikan tiga ciri utama yakni: manusia sadar IPTEKS, manusia kreatif, dan manusia beretika solidaritas (I Gde Widja, 1991). Mampukah pembelajaran IPS mengiringi dan memberi andil terhadap kehidupan masyarakat Indonesia dengan tiga ciri utama tersebut?

Masalah-masalah sosial kebangsaan yang begitu kompleks di Indonesia sudah semestinya menjadi fokus perhatian bagi pendidikan dan pembelajaran IPS, mengingat IPS memiliki materi kajian yang luas dan terpadu. Harus diakui bahwa pendidikan IPS selama ini belum mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam ikut memecahkan masalah kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Pasalnya, secara interen dalam pendidikan IPS masih menghadapi persoalan antara lain dari segi konsep isi dan pelaksanaan pembelajaran. Dari segi isi sesuai dengan konsep IPS jelas memiliki unsur-unsur yang lebih komprehensif, tidak cuku hanya aspek-aspek geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi tetapi lebih luas dari itu dan ini sesuai dengan masalah-masalah yang dihadapi di Indonesia. Oleh karena itu, pada tingkat jenjang pendidikan dasar, terutama di SMP dikembangkan pendidikan IPS yang integrated baik desain substansi kajian maupun model pembelajarannya (Fogarty, 1991).

(18)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 12

RUMPUN KEILMUAN

(19)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 13

D. Rumpun Keilmuan

1. Body of knowledge Program Studi

Body of Knowledge Bidang keilmuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) S3 dibangun di atas bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang terdiri dari bidang Ilmu-ilmu sosial dan humaniora seperti Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi, Ekonomi, Politik, psikologi sosial, filsafat dan disiplin ilmu lain yang diorganisasikan, dikemas dan disajikan secara terpadu, ilmiah, psikologis, dan pedagogis untuk mengkaji fenomena pendidikan di sekolah dan fenomena sosial budaya di masyarakat dengan tetap berpegang pada tradisi utama Pendidikan ilmu Pengetahuan Sosial dan jati diri Pendidikan IPS. Tradisi utama Pendidikan IPS menurut Barr (1977) yaitu:

a. IPS diajarkan sebagai pewarisan nilai kewarganegaraan (Social studies as citizenship transmission/ civic education);

b. IPS diajarkan sebagai ilmu-ilmu sosial (Social studies as Social science;

c. IPS diajarkan sebagai reflektif inquiry (Social studies as reflektive inquiry).

Adapun Jati diri Pendidikan IPS sebagaimana ditegaskan oleh Somantri (2001) adalah:

a. memilih, menyeleksi atau menyederhanakan bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk tujuan pendidikan;

b. mengorganisasikan bahan pendidikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan;

c. menyajikan (metode) pendidikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan;

d. menilai hasil belajar pendidikan IPS.

Dengan demikian Pendidikan IPS yang dikembangkan oleh program Studi berpegang pada body of knowledge ilmu-ilmu sosial, humaniora, dan kegiatan dasar manausia dalam mengkaji fenomena sosial melalui pendekatan akademik untuk memberi solusi melalui pembelajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Secara visual Body of Knowledge Bidang keilmuan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial ditampilan pada Gambar 1.

(20)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 14 Gambar 1: Body of Knowledge Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Sumber: Hasil Peninjauan Kurikulum Prodi Pendidikan IPS S3 2. Orientasi Penelitian Program Studi

Sepuluh Tema yang menjadi standar kurikulum untuk program studi sosial versi NCSS adalah:

a. Budaya (Culture)

Program studi sosial harus mencakup pengalaman studi budaya dan keragaman budaya, dalam hal ini peserta didik diedukasi untuk:

1) Mengeksplorasi dan menggambarkan persamaan dan perbedaan dalam cara kelompok, masyarakat, dan budaya menangani kebutuhan dan kepedulian manusia.

2) Memberikan contoh bagaimana pengalaman dapat ditafsirkan secara berbeda oleh orang-orang dari beragam perspektif budaya dan kerangka acuan.

3) Menggambarkan cara-cara di mana bahasa, cerita, cerita rakyat, musik, dan kreasi artistik berfungsi sebagai ekspresi budaya dan memengaruhi perilaku orang yang hidup dalam budaya tertentu.

4) Membandingkan cara-cara di mana orang-orang dari budaya yang berbeda memikirkan dan menangani lingkungan fisik dan kondisi sosial mereka.

5) Berikan contoh dan gambarkan pentingnya persatuan dan keanekaragaman budaya di dalam dan lintas kelompok.

b. Waktu, Kebersinambungan, dan Perubahan (Time, Continuity, And Change)

IImu Sejarah Ilmu Geografi

Ilmu Sosiologi Antropologi

Pendidikan IPS di Sekolah dan Masyarakat Magister

/Doktor Pendidikan IPS

Pendidikan di

Sekolah Fenomena Sosial Budaya

Ilmu Politik

Filsafat Psikologi

Sosial Ilmu Ekonomi

(21)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 15 Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi tentang cara manusia memandang diri mereka dalam dan dari waktu ke waktu, untuk itu peserta didik diedukasi untuk:

1) Menunjukkan pemahaman bahwa orang yang berbeda dapat menggambarkan peristiwa atau situasi yang sama dalam beragam cara, dengan alasan perbedaan pandangan.

2) Menunjukkan kemampuan untuk menggunakan kosakata dengan benar terkait dengan waktu seperti masa lalu, sekarang, masa depan, dan dulu;

membaca dan membuat timeline sederhana; mengidentifikasi contoh-contoh perubahan; dan mengenali contoh hubungan sebab dan akibat.

3) Membandingkan dan membedakan berbagai cerita atau kisah tentang peristiwa masa lalu, orang, tempat, atau situasi, mengidentifikasi bagaimana hal tersebut berkontribusi pada pemahaman tentang masa lalu.

4) Mengidentifikasi dan menggunakan berbagai sumber untuk merekonstruksi masa lalu, seperti dokumen, surat, buku harian, peta, buku teks, foto, dan lainnya.

5) Menunjukkan pemahaman bahwa orang-orang di waktu dan tempat yang berbeda memandang dunia secara berbeda.

6) Menggunakan pengetahuan tentang fakta dan konsep yang diambil dari sejarah, bersama dengan unsur-unsur penyelidikan sejarah, untuk menginformasikan tentang pengambilan keputusan dan pengambilan tindakan terhadap isu-isu publik.

c. Orang, Tempat, dan Lingkungan (People, Places, And Environments) Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi tentang orang, tempat, dan lingkungan, untuk itu peserta didik diedukasi untuk:

1) Membangun dan menggunakan peta lingkungan sekitar, suatu wilayah, dan dunia yang menunjukkan pemahaman tentang lokasi, arah, ukuran, dan bentuk.

2) Menafsirkan, menggunakan, dan membedakan berbagai representasi bumi, seperti peta, bola dunia, dan grafik.

3) Menggunakan sumber daya yang sesuai, sumber data, dan alat geografis seperti atlas, basis data, sistem kisi, grafik, grafik, dan peta untuk menghasilkan, memanipulasi, dan menafsirkan informasi.

4) Memperkirakan jarak dan menghitung skala.

5) Menemukan dan bedakan di antara beragam bentang alam dan fitur geografis, seperti gunung, dataran tinggi, pulau, dan lautan.

6) Menggambarkan dan berspekulasi tentang perubahan sistem fisik, seperti musim, iklim dan cuaca, dan siklus air.

7) Menggambarkan bagaimana orang menciptakan tempat yang mencerminkan ide, kepribadian, budaya, dan keinginan dan kebutuhan saat mereka mendesain rumah, taman bermain, ruang kelas, dan sejenisnya.

8) Memeriksa interaksi manusia dan lingkungan fisiknya, penggunaan tanah, pembangunan kota, dan perubahan ekosistem di daerah dan wilayah tertentu.

(22)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 16 9) Mengeksplorasi cara-cara yang fitur fisik bumi telah berubah dari waktu ke waktu di wilayah lokal dan sekitarnya dan bagaimana perubahan ini dapat terhubung satu sama lain.

10)Mengamati dan berspekulasi tentang dampak sosial dan ekonomi dari perubahan lingkungan dan krisis yang dihasilkan dari fenomena seperti banjir, badai, dan kekeringan.

11)Pertimbangkan penggunaan yang ada dan usulkan serta evaluasi penggunaan alternatif sumber daya dan tanah di rumah, sekolah, masyarakat, wilayah, dan seterusnya.

d. Pengembangan dan Identitas Individu (Individual Development And Identity)

Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi pengembangan dan identitas individu, untuk itu peserta didik diedukasi untuk:

1) Menggambarkan perubahan pribadi dari waktu ke waktu, seperti yang terkait dengan perkembangan fisik dan kepentingan pribadi.

2) Menggambarkan hubungan pribadi dengan tempat — terutama tempat yang terkait dengan kejadian.

3) Menggambarkan fitur unik keluarga inti seseorang.

4) Menunjukkan bagaimana pembelajaran dan perkembangan fisik memengaruhi perilaku.

5) Mengidentifikasi dan menggambarkan cara keluarga, kelompok, dan komunitas mempengaruhi kehidupan sehari-hari individu dan pilihan pribadi.

6) Mengeksplorasi faktor-faktor yang berkontribusi pada identitas pribadi seseorang seperti minat, kemampuan, dan persepsi.

7) Menganalisis peristiwa tertentu untuk mengidentifikasi alasan individu yang meresponsnya dengan cara yang berbeda.

8) bekerja secara mandiri dan kooperatif untuk mencapai tujuan.

e. Individu, Kelompok, dan Institusi (Individuals, Groups, And Institutions) Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan untuk studi interaksi antara individu, kelompok, dan institusi, untuk itu peserta didik diedukasi untuk:

1) Mengidentifikasi peran sebagai pola perilaku yang dipelajari dalam situasi kelompok seperti siswa, anggota keluarga, anggota kelompok bermain teman, atau anggota komunitas.

2) Memberikan contoh dan menjelaskan pengaruh kelompok dan kelembagaan seperti keyakinan agama, hukum, dan tekanan teman sebaya, pada orang, peristiwa, dan elemen budaya.

3) Mengidentifikasi contoh institusi dan menggambarkan interaksi orang- orang dengan institusi.

4) Mengidentifikasi dan menggambarkan contoh-contoh ketegangan antara dan di antara individu, kelompok, atau lembaga, dan bagaimana menjadi bagian dari lebih dari satu kelompok dapat menyebabkan konflik internal.

(23)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 17 5) Mengidentifikasi dan menggambarkan contoh-contoh ketegangan antara

keyakinan individu dan kebijakan serta undang-undang pemerintah.

6) Memberikan contoh peran lembaga dalam memajukan kesinambungan dan perubahan.

7) Menunjukkan bagaimana kelompok dan lembaga bekerja untuk memenuhi kebutuhan individu dan mempromosikan kebaikan bersama, dan mengidentifikasi contoh-contoh di mana mereka gagal melakukannya.

f. Kekuatan, Otoritas, dan Tata Kelola (Power, Authority, And Governance) Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi tentang bagaimana orang menciptakan dan mengubah struktur kekuasaan, otoritas, dan tata kelola, untuk itu peserta didik diedukasi untuk:

1) Memeriksa hak dan tanggung jawab individu sehubungan dengan kelompok sosialnya, seperti keluarga, kelompok sebaya, dan kelas sekolah.

2) Menjelaskan tujuan pemerintah.

3) Memberikan contoh bagaimana pemerintah menyediakan atau tidak memenuhi kebutuhan dan keinginan orang, membangun ketertiban dan keamanan, dan mengelola konflik.

4) Mengenali bagaimana kelompok dan organisasi mendorong persatuan dan menangani keragaman untuk menjaga ketertiban dan keamanan.

5) Membedakan antara pemerintah daerah, negara bagian, dan nasional dan mengidentifikasi para pemimpin perwakilan di tingkat-tingkat ini seperti walikota, gubernur, dan presiden.

6) Mengidentifikasi dan menggambarkan faktor-faktor yang berkontribusi pada kerja sama dan menyebabkan perselisihan di dalam dan di antara kelompok dan negara.

7) Mengeksplorasi peran teknologi dalam komunikasi, transportasi, pemrosesan informasi, pengembangan senjata, atau bidang-bidang lain yang berkontribusi atau membantu menyelesaikan konflik.

8) Mengenali dan memberikan contoh ketegangan antara keinginan dan kebutuhan individu dan kelompok, dan konsep-konsep seperti keadilan, kesetaraan, dan keadilan.

g. Produksi, Distribusi, dan Konsumsi (Production, Distribution And Consumption)

Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi tentang bagaimana orang mengatur untuk produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, untuk itu peserta didik diedukasi untuk:

1) Memberikan contoh yang menunjukkan bagaimana kelangkaan dan pilihan mengatur perekonomian.

2) Membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

3) Mengidentifikasi contoh barang dan jasa pribadi dan publik.

4) Memberikan contoh berbagai lembaga yang membentuk sistem ekonomi seperti keluarga, pekerja, bank, serikat pekerja, agen pemerintah, usaha kecil, dan perusahaan besar.

(24)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 18 5) Menggambarkan bagaimana kita bergantung pada pekerja dengan pekerjaan khusus dan cara mereka berkontribusi pada produksi dan pertukaran barang dan jasa.

6) Menggambarkan pengaruh insentif, nilai-nilai, tradisi, dan kebiasaan pada keputusan ekonomi.

7) Menjelaskan dan menunjukkan peran uang dalam kehidupan sehari-hari.

8) Menggambarkan hubungan harga dengan penawaran dan permintaan.

9) Menggunakan konsep ekonomi seperti penawaran, permintaan, dan harga untuk membantu menjelaskan kegiatan di masyarakat dan negara.

10) Menerapkan pengetahuan konsep ekonomi dalam mengembangkan respons terhadap masalah ekonomi lokal saat ini, seperti bagaimana mengurangi aliran sampah ke tempat pembuangan sampah yang terus bertambah.

h. Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Masyarakat (Science, Technology, And Society)

Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi hubungan antara sains, teknologi, dan masyarakat, untuk itu peserta didik diedukasi untuk:

1) Mengidentifikasi dan menggambarkan contoh-contoh di mana sains dan teknologi telah mengubah kehidupan masyarakat, seperti misalnya dalam urusan rumah tangga, pengasuhan anak, pekerjaan, transportasi, dan komunikasi.

2) Mengidentifikasi dan menggambarkan contoh-contoh di mana sains dan teknologi telah menyebabkan perubahan dalam lingkungan fisik, seperti pembangunan bendungan dan tanggul, pengeboran minyak lepas pantai, obat-obatan dari hutan hujan, dan hilangnya hutan hujan karena ekstraksi sumber daya atau penggunaan alternatif.

3) Menggambarkan contoh-contoh di mana perubahan dalam nilai, keyakinan, dan sikap telah dihasilkan dari pengetahuan ilmiah dan teknologi baru, seperti konservasi sumber daya dan kesadaran akan bahan kimia yang berbahaya bagi kehidupan dan lingkungan.

4) Mengidentifikasi contoh hukum dan kebijakan yang mengatur penerapan teknologi dan penelitian, seperti Endangered Species Act dan kebijakan perlindungan lingkungan.

5) Menyarankancara dalam melakukan mengekplorasi sains dan teknologi untuk melindungi dan memberdayakan lingkungan, kepentingan hak-hak individu, dan mewujudkan kebaikan bersama.

i. Koneksi Global (Global Connections)

Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan untuk studi koneksi global dan kemandirian, untuk itu peserta didik diedukasi untuk:

1) Mengeksplorasi cara-cara yang bahasa, seni, musik, sistem kepercayaan, dan elemen budaya lainnya dapat memfasilitasi pemahaman global atau menyebabkan kesalahpahaman.

2) Memberi contoh konflik, kerja sama, dan saling ketergantungan di antara individu, kelompok, dan negara.

(25)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 19 3) Menganalisa efek dari perubahan teknologi pada komunitas global.

4) Mengeksplorasi sebab, konsekuensi, dan kemungkinan solusi untuk masalah global yang persisten, kontemporer, dan muncul, seperti polusi dan spesies yang terancam punah.

5) Menganalisa korelasi antara keinginan dan kebutuhan pribadi dan berbagai keprihatinan global, seperti penggunaan minyak impor, penggunaan lahan, dan perlindungan lingkungan.

6) Menyelidiki keprihatinan, masalah, standar, dan konflik yang terkait dengan hak asasi manusia universal, seperti perlakuan terhadap anak-anak, kelompok agama, dan dampak perang.

j. Warga Negara yang Baik dan Berbudaya (Civic Ideals And Practices) Program studi sosial harus mencakup pengalaman yang menyediakan studi tentang cita-cita, prinsip, dan praktik kewarganegaraan dalam republik yang demokratis, untuk itu peserta didik diedukasi untuk:

1) Mengidentifikasi cita-cita kunci dari bentuk pemerintahan republik demokratis semisal Amerika Serikat, seperti martabat manusia individu, keadilan kebebasan, kesetaraan, dan aturan hukum, dan membahas penerapannya dalam situasi tertentu.

2) Mengidentifikasi contoh-contoh hak dan tanggung jawab warga negara.

3) Mencari, mengakses, mengatur, dan menerapkan informasi tentang masalah yang menjadi perhatian publik dari berbagai sudut pandang.

4) Mengidentifikasi dan mempraktikkan bentuk-bentuk diskusi sipil dan partisipasi yang konsisten dengan ide-ide warga negara di sebuah republik yang demokratis.

5) Menjelaskan tindakan yang dapat diambil warga untuk memengaruhi keputusan kebijakan publik.

6) Mengakui bahwa berbagai faktor formal dan informal mempengaruhi dan membentuk kebijakan publik.

7) Menguji pengaruh opini publik pada pengambilan keputusan pribadi dan kebijakan pemerintah tentang masalah publik.

8) Menjelaskan bagaimana kebijakan publik dan perilaku warga negara dapat atau tidak mencerminkan cita-cita yang dinyatakan dari bentuk pemerintahan republik yang demokratis.

9) Menggambarkan bagaimana kebijakan publik digunakan untuk mengatasi masalah yang menjadi perhatian publik.

10)Mengenali dan menafsirkan bagaimana "kebaikan bersama" dapat diperkuat melalui berbagai bentuk tindakan warga negara.

Dalam pengembangan penelitian untuk penyusunan Disertasi, Program Doktor Pendidikan IPS merujuk pula pada tema-tema penelitian doktoral yang dikembangkan oleh NCSS (National Council for the Social Studies), terdapat 10 tema yang menjadi standar kurikulum untuk Program studi PIPS.

Berdasarakan tema tema penelitian yang telah dilakukan dosendan mahasiswa Program Doktor Pendidikan IPS, isu-isu terkini Pendidikan IPS, dirumuskan tema tema penelitianuntuk Disertasi mahasiswa Program Doktor Pendidikan IPS (S3) Pascasarjana UNNES, seperti disajikan pada Tabel 1.

(26)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 20 Tabel 1. Tema Penelitian Disertasi Program Doktor Pendidikan IPS,

Payung dan Substansi

No Tema Penelitian Disertasi Substansi Penelitian

1 Pendidikan IPS Di Sekolah Dan Perguruan Tinggi (PT)

1. Kurikulum IPS

2. Kebijakan dan Implementasi

3. Pelaksanaan Pendidikan IPS di Sekolah dan Perguruan Tinggi (PT)

2 Pemecahan Permasalahan Sosial Menggunakan Pendekatan Pendidikan

1. problem kependudukan 2. problem kebencanaan 3. kemiskinan

4. kekumuhan 5. kepariwisataan 6. perebutan lahan

3 Perubahan Sosial Budaya 1. Hilangnya tatanan lama

2. Lahirnya masyarakat transisional dan anomi

3. Sistem sosial budaya baru 4 Model Pencegahan Konflik

Sosial Dan Pengembangan Kohesi Sosial, Serta Nasionalisme

1. Sejarah konflik 2. Geografi konflik 3. Pola-pola konflik 4. Tradisi konflik 5. Integrasi sosial 6. Nasionalisme 5 Pengembangan Model

Pendidikan Lingkungan Sosial

1. Kearifan Lokal masyarakat 2. Lingkungan sosial pada suatu

masyarakat (rawan bencana, kota, nelayan, hutan, dsb)

6 Penanganan Isu-Isu Sosial Global 1. Kapitalisme 2. Sosialisme 3. Fundamentalisme 7 Multikulturalisme, HAM Dan

Demokrasi

1. Penghargaan dan pelanggaran HAM 2. Pelaksanaan Demokrasi

3. Pemahaman dan implementasi multikulturalisme

(27)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 21

RANCANGAN KURIKULUM PROGRAM DOKTOR

PENDIDIKAN IPS

(28)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 22

E. Rancangan Kurikulum Program Doktor Pendidikan IPS

1. Profil Lulusan Program Studi

Berdasar evaluasi kurikulum, maka perkembangan Pendidikan IPS, hasil tracer study, profil lulusan program Doktor Pendidikan IPS dirumuskan sebagai berikut.

Tabel 2. Profil lulusan S3 Pendidikan IPS dan deskripsinya

Profil Deskripsi Profil

1. Inovator Pendidik IPS 1. Doktor Pendidikan IPS yang mampu menerapkan ilmu pengetahuan bidang Pendidikan IPS untuk menginovasi Pendidik IPS, memecahkan masalah pendidikan IPS lingkup Perguruan Tinggi atau Sekolah, dan mengedukasi masyarakat.

2. Doktor Pendidikan IPS yang mampu mengembangkan pengetahuandi bidang Pendidikan IPS hingga menghasilkan karyainovatif dan terbaik yang mampu memberikan kontribusi terhadap pengembangan Pendidikan IPS.

2. Peneliti Bidang Pendidikan IPS

1. Doktor Pendidikan IPS yang mampu mengembangkan dan menemukan teori maupun konsep-konsep bidang Pendidikan IPS serta menghasilkan karyayang kreatif, inovatif, original dan teruji.

2. Doktor Pendidikan IPS yang mampu memecahkan permasalahan melalui riset bidang Pendidikan IPS (di Perguruan Tinggi, Sekolah, maupun masyarakat), sehingga diperoleh solusi sebagai dasar pengambilan keputusan yang dapat diterapkan.

3. Doktor Pendidikan IPS yang mampu mengelola, memimpin, membimbing, dan mengembangkan penelitian yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat manusia

3. Pengembang Pendidikan IPS

Doktor Pendidikan IPS yang memiliki kemampuan memecahkan berbagai masalah di masyarakat, menemukan solusi melalui pendidikan IPS pada masyarakat dengan pendekatan inter, multi atau transdisipliner.

(29)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 23 2. Capaian Pembelajaran Program Doktor Pendidikan IPS

a. Sikap

Setiap lulusan program pendidikan akademik, vokasi, dan profesi harus memiliki sikap sebagai berikut:

1) bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;

2) menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,moral, dan etika;

3) menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;

4) berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;

5) menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain;

6) berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan pancasila;

7) bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan;

8) taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;

9) menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;

10) menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.mempunyai ketulusan, komitmen, kesungguhan hati untuk mengembangkan sikap, nilai, dan kemampuan peserta didik.

11) menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan.

12) menginternalisasi sikap apresiatif dan peduli dalam pelestarian lingkungan hidup, seni, dan nilai-nilai sosial budaya yang berkembang di masyarakat.

Ringkasan Sikap

memiliki integritas kepribadian tinggi sebagai ilmuwan dan pakar Pendidikan IPS yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila,berwawasan konservasi, dan memiliki kepemimpinan akademik yang dapat menjadi teladan dalam menjalankan tugas tanggung jawabnya dan kehidupan bermasyarakat.

Nilai nilai yang dikembangkan dalam mata kuliah meliputi: keagamaan (religiusitas), kepemimpinan akademik, tanggung jawab, kejujuran, etika ilmiah, peduli lingkungan, kemandirian, kolaborasi, cinta tanah air dan ketaatan sebagai warganegara.

(30)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 24 b. Pengetahuan

1) menguasai filsafat IPS dan pendidikan IPS, teori-teori dan model pendidikan IPS berbasis pendidikan sekolah, pendidikan tinggi, dan kehidupan masyarakat;

2) menguasai perkembangan keilmuan pendidikan IPS yang terkini, termaju dan terdepan;

3) menguasai metode penelitian interdisiplin, multidisiplin dalam menghasilkan konsep dan teori ilmu pendidikan IPS dan ilmu-ilmu sosial;

c. Keterampilan Umum

1) menemukan atau mengembangkan teori/konsepsi/gagasan ilmiah, dan memberikan kontribusi pada pengembangan, serta pengamalan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi di bidang keahliannya penelitian ilmiah berdasarkan metodologi ilmiah, pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;

2) menyusun disertasi hasil penelitian inter, multi atau transdisipliner yang telah dilakukan termasuk kajian teoritis dan/atau eksperimental dalam bidang keilmuan, teknologi, seni serta inovasi yang dihasilkannya;

3) mempublikasikan hasil penelitian di bidang keilmuannya pada jurnal ilmiah yang terakreditasi dan berjuri, kecuali ada batasan khusus dari pemberi hibah penelitian yang mewajibkan pengamanan data dan hasil penelitian karena tingkat kerahasiaan yang tinggi,

4) memilih penelitian yang tepat guna, terkini dan termaju dan memberikan kemaslahatan pada umat manusia melalui pendekatan inter, multi, atau transdisipliner, untuk mengembangkan dan/atau menghasilkan penyelesaian masalah di bidang keilmuan, teknologi, seni, atau kemasyarakatan, berdasarkan hasil kajian tentang ketersediaan sumberdaya internal maupun eksternal.

5) mengembangkan peta jalan penelitian dengan pendekatan inter, multi, atau transdisipliner, berdasarkan kajian tentang sasaran pokok penelitian serta kontelasinya dengan sasaran yang lebih luas

6) menyusun dan mengkomunikasikan argumen dan solusi keilmuan, teknologi atau seni kepada masyarakat melalui media masa atau secara langsung kepada masyarakat, berdasarkan pandangan kritis atas fakta, konsep, prinsip, atau teori dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika akademik.

7) menunjukkan kepemimpinan akademik dalam pengelolaan, pengembangan dan pembinaan sumberdaya serta organisasi yang berada dibawah tanggungjawabnya.

(31)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 25 8) mengelola, termasuk menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan informasi hasil penelitian yang berada dibawah tanggung jawabnya.

9) mengembangkan dan memelihara hubungan kolegial dan kesejawatan di dalam lingkungan sendiri atau melalui jaringan kerjasama dengan komunitas peneliti di luar lembaga.

4. Keterampilan Khusus

1) mampu mengembangkan teori bidang pendidikan dan pembelajaran IPS yang sesuai bidang kajian dan keterkaitannya dengan teori bidang lain secara komprehensif dan kontekstual, melalui riset dengan pendekatan multi- inter-, atau transdisiplin;

2) mampu menyelesaikan masalah pendidikan dan pembelajaran IPS dalam konteks yang lebih luas sehingga menghasilkan karya yang kreatif, original, teruji yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu kependidikan dan kemaslahatan umat manusia;

3) mampu mengevaluasi dan menyusun kebijakan, model atau program pendidikan IPS untuk meningkatkan mutu, relevansi, atau akses pendidikan melalui pendekatan interdisipliner dan multidisipliner, transdisipliner,serta memecahkan persoalan pendidikan IPS di sekolah, Penddikan Tinggi, dan fenomena sosial dan problem-problem sosial dalam masyarakat.

4) mampu mengkomunikasikan hasil penelitian dalam publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi dan pertemuan ilmiah internasional dan mengelola berkala ilmiah

Tabel 3 Matriks keterkaitan CPL dengan Profil Lulusan

CPL Profil 1 Profil 2 Profil 3

Sikap

S-1 Menginternalisasi nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kesadaran tinggi sebagai warga negara yang berkepribadian Pancasila dan profesional dalam menjalankan amanah sebagai pendidik, peneliti, dan pengembang bidang Pendidikan IPS.

S2-2 Menginternalisasi nilai dan karakter konservasi, menghargai seni dan budaya, serta memelihara sumber daya alam dan lingkungan dalam lingkup global.

Pengetahuan

P-1menguasai filsafat IPS dan pendidikan IPS, teori-teori dan model pendidikan IPS berbasis pendidikan sekolah, pendidikan tinggi, dan kehidupan masyarakat;

P-2 Mengembangkan konsepsi, teori dan model pendidikan IPS yang terkini, termaju dan terdepan berbasis pendidikan sekolah, pendidikan tinggi, dan kehidupan di masyarakat.;

(32)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 26 P-3 menguasai metode penelitian interdisiplin,

multidisiplin dalam menghasilkan konsep dan teori ilmu pendidikan IPS dan ilmu-ilmu sosial;

Keterampilan Umum

KU-1 menemukan atau mengembangkan

teori/konsepsi/gagasan ilmiah, dan memberikan kontribusi padapengembangan, serta pengamalan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi di bidang keahliannyapenelitian ilmiah

berdasarkanmetodologi ilmiah, pemikiranlogis, kritis, sistematis, dan kreatif;

KU-2 menyusun disertasihasil penelitian inter, multi atau transdisipliner yang telah dilakukan termasuk kajian teoritis dan/atau eksperimental dalam bidang keilmuan, teknologi, seni serta inovasi yang dihasilkannya;

KU-3 mempublikasikan hasil penelitian di bidang keilmuannya pada jurnal ilmiah yang terakreditasi dan berjuri, kecuali ada batasan khusus dari pemberi hibah penelitian yang mewajibkan pengamanan data dan hasil penelitian karena tingkatkerahasiaan yang tinggi,

KU-4 memilih penelitian yang tepat guna, terkini dan termaju dan memberikan kemaslahatan pada umat manusia melalui pendekatan inter, multi, atau transdisipliner, untuk mengembangkan dan/atau menghasilkan penyelesaian masalah di bidang keilmuan, teknologi, seni, atau kemasyarakatan, berdasarkan hasil kajian tentang ketersediaan sumberdaya internal maupun eksternal.

KU-5 mengembangkan peta jalan penelitian dengan pendekatan inter, multi, atau transdisipliner, berdasarkan kajian tentang sasaran pokok penelitian serta kontelasinya dengan sasaran yang lebih luas

KU-6 menyusun dan mengkomunikasikan argumen dan solusi keilmuan, teknologi atau seni kepada masyarakat melalui media masa atau secara langsung kepada masyarakat, berdasarkan pandangan kritis atas fakta, konsep, prinsip, atau teori dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika akademik.

KU-7 menunjukkan kepemimpinan akademik dalam pengelolaan,pengembangan dan pembinaan sumberdaya serta organisasi yang berada dibawah tanggungjawabnya.

KU-8mengelola, termasuk menyimpan, mengaudit, mengamankan, danmenemukankembali data dan informasi hasilpenelitian yang berada dibawah tanggung jawabnya.

KU-9 mengembangkan dan memelihara hubungan

kolegial dan kesejawatan di dalam lingkungan

(33)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 27 sendiri atau melalui jaringan kerjasama dengan

komunitas peneliti di luar lembaga.

Keterampilan Khusus

KK-1 mampu mengembangkan teori bidang pendidikan dan pembelajaran IPS yang sesuai bidang kajian dan keterkaitannya dengan teori bidang lain secara komprehensif dan kontekstual, melalui riset dengan pendekatan multi- inter-, atau transdisiplin;

KK-2 mampu menyelesaikan masalah pendidikan dan pembelajaran IPS dalam konteks yang lebih luas sehingga menghasilkan karya yang kreatif, original, teruji yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu kependidikan dan kemaslahatan umat manusia;

KK-3 mampu mengevaluasi dan menyusun kebijakan, model atau program pendidikan IPS untuk meningkatkan mutu, relevansi, atau akses

pendidikan melalui pendekatan interdisipliner dan multidisipliner, transdisipliner, serta memecahkan persoalan pendidikan IPS di sekolah, Penddikan Tinggi, dan fenomena sosial dan problem-problem sosial dalam masyarakat.

KK-4 mampu mengkomunikasikan hasil penelitian dalam publikasi ilmiah di jurnal

internasionalbereputasi dan pertemuan ilmiah internasional dan mengelola berkala ilmiah

(34)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 28 3. Bahan Kajian dan Pembentukan Matakuliah

Tabel 4. Matriks CPL dengan Bahan Kajian dan Pembentukan Mata Kuliah

CPL Bahan Kajian Mata Kuliah

Sikap

memiliki integritas kepribadian tinggi sebagai ilmuwan dan pakar Pendidikan IPA yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila dan memiliki kepemimpinan akademik yang dapat menjadi teladan dalam menjalankan tugas tanggung jawabnya dan kehidupan bermasyarakat.

Diinternalisasikan dalam setiap matakuliah, proses pembimbingan akademik, dan pembimbingan Disertasi serta ditunjukkan dengan kepatuhan terhadap peraturan, ketentuan, etika ilmiah yang diatur Program Pasca Sarjana UNNES

Terinegras dalam semua matakuliah

Pengetahuan

P-1 menguasai filsafat IPS dan pendidikan IPS, teori-teori dan model pendidikan IPS berbasis pendidikan sekolah, pendidikan tinggi, dan kehidupan masyarakat;

1. Filsafat IPS

2. Filsafat pendidikan IPS

A.Filsafat Pendidikan IPS

B.Teori dan Model Pendidikan IPS C.Pendidikan Karakter Bangsa

Indonesia P-2 menguasai perkembangan keilmuan pendidikan IPS yang terkini,

termaju dan terdepan;

3. Kependidikan Sosial 4. Kurikulum pendidikan IPS 5. Inovasi Pembelajaran IPS 6. Masalah Sosial

7. Transformasi Sosial Budaya

D.Pemetaan Masalah

SosialKebhinekaan dalam Studi Sosial

E.Perekonomian Global

F.Pendidikan Lingkungan Sosial G.Pendidikan Sejarah dan Memori H.Perubahan Sosial Budaya I.Demokrasi dan HAM P-3 menguasai metode penelitian interdisiplin, multidisiplin dalam

menghasilkan konsep dan teori ilmu pendidikan IPS dan ilmu- ilmu sosial;

8. Metodologi Penelitian 9. Teori Pendidikan IPS

10. Perkembangan Riset Pendidikan IPS

J.Metodologi Penelitian IPS

Keterampilan Umum

KU-1 menemukan atau mengembangkan teori/konsepsi/gagasan ilmiah, dan memberikan kontribusi padapengembangan, serta

Disertasi K.Disertasi

(35)

Kurikulum Unnes 2020 Sesuai KKNI- SN Dikti BERBASIS CAPAIAN (OBE) 29 pengamalan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi di bidang

keahliannyapenelitian ilmiah berdasarkanmetodologi ilmiah, pemikiranlogis, kritis, sistematis, dan kreatif;

KU-2 menyusun disertasihasil penelitian inter, multi atau

transdisipliner yang telah dilakukan termasuk kajian teoritis dan/atau eksperimental dalam bidang keilmuan, teknologi, seni serta inovasi yang dihasilkannya;w

Disertasi Disertasi

KU-3 mempublikasikan hasil penelitian di bidang keilmuannya pada jurnal ilmiah yang terakreditasi dan berjuri, kecuali ada batasan khusus dari pemberi hibah penelitian yang mewajibkan

pengamanan data dan hasil penelitian karena tingkatkerahasiaan yang tinggi,

11. Publikasi dan komunikasiilmiah, academic writing, EtikaIlmiah, Pencegahan Plagiarisme

L.Berpikir Kritis dan Penulisan dalam Publikasi IPS

KU-4 memilih penelitian yang tepat guna, terkini dan termaju dan memberikan kemaslahatan pada umat manusia melalui pendekatan inter, multi, atau transdisipliner, untuk

mengembangkan dan/atau menghasilkan penyelesaian masalah di bidang keilmuan, teknologi, seni, atau kemasyarakatan, berdasarkan hasil kajian tentang ketersediaan sumberdaya internal maupun eksternal.

Disertasi Disertasi

KU-5 mengembangkan peta jalan penelitian dengan pendekatan inter, multi, atau transdisipliner, berdasarkan kajian tentang sasaran pokok penelitian serta kontelasinya dengan sasaran yang lebih luas

12. Metode penelitian interdisipliner M.Rancangan Penelitian Disertasi

KU-6 menyusun dan mengkomunikasikan argumen dan solusi keilmuan, teknologi atau seni kepada masyarakat melalui media masa atau secara langsung kepada masyarakat, berdasarkan pandangan kritis atas fakta, konsep, prinsip, atau teori dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika akademik.

13. Publikasi dan Komunikasi Ilmiah

KU-7 menunjukkan kepemimpinan akademik dalam

pengelolaan,pengembangan dan pembinaan sumberdaya serta organisasi yang berada dibawah tanggungjawabnya.

14. Evaluasi, supervisi danpengembangan programpendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana hal tersebut termasuk dalam kajian pengembangan kurikulum Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) mengacu Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

Perguruan tinggi memiliki peran yang besar untuk menyiapkan SDM tersebut dengan memadukan antara berkah demografi dan penerapan kurikulum berbasis KKNI sebagai modal

01/10/2013 Budhi   Purwantoro   Jati 66 KKNI KURIKULUM KELOMPOK MATAKULIAH (ELEMEN KOMPETENSI) NAMA MATAKULIAH SKS LINGKUP KOMPETENSI (PENCIRI) TEORI PRAK- TIK TOTAL KKNI JK

Kegiatan pengembangan kurikulum ini lebih banyak mengadopsi mata kuliah yang telah ditetapkan oleh Kepala Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Kesehatan

Pada tahun anggaran 2017, sesuai dengan perencanaan implementasi program dalam proyek ini yang salah satunya adalah melaksanakan pengembangan kurikulum perguruan tinggi,

Sesuai dalam capaian pembelajaran dalam rumusan kurikulum KKNI bimbingan dan konseling mahasiswa mampu mengaplikasikan bidang keahlian BK dan memanfaatkan IPTEKS pada

Noor, di Prodi PBA jenjang S-1 IAIN Sultan Amai Gorontalo kurikulum mengacu pada KKNI baru diimplementasikan atau diklaim secara menyeluruh yaitu pada tahun 2018/2019 setelah melalui