• Tidak ada hasil yang ditemukan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,"

Copied!
124
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 37 TAHUN 2022

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 284 TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

PEMBANGUNAN KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA NILA SALIN DI KABUPATEN PATI

TAHUN ANGGARAN 2022

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA,

Menimbang : a. bahwa untuk mengoptimalkan pembangunan kampung perikanan budidaya nila salin di Kabupaten Pati melalui pelaksanaan penyaluran bantuan pemerintah, maka perlu mengubah Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 284 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pembangunan Kampung Perikanan Budidaya Nila Salin di Kabupaten Pati Tahun Anggaran 2022;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 284 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pembangunan Kampung Perikanan Budidaya Nila Salin di Kabupaten Pati Tahun Anggaran 2022;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5870);

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA

JALAN MEDAN MERDEKA TIMUR NOMOR 16 JAKARTA 10110 KOTAK POS 4130 JKP 10041

TELEPON (021) 3519070 (LACAK), FAKSIMILE (021) 3514772 LAMAN www.kkp.go.id

(2)

2. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 63);

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);

4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-KP/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 114);

5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 20);

6. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 64 Tahun 2021 tentang Kampung Perikanan Budidaya;

7. Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 284 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pembangunan Kampung Perikanan Budidaya Nila Salin di Kabupaten Pati Tahun Anggaran 2022;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR

(3)

JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 284 TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBANGUNAN KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA NILA SALIN DI KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2022.

Pasal I Beberapa ketentuan dalam:

1. Lampiran I Bab I, Bab II huruf B dan huruf C, Bab III, dan Bab IV huruf C; dan

2. Lampiran II formulir huruf B, huruf E, huruf F,

sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 284 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis Pembangunan Kampung Perikanan Budidaya Nila Salin di Kabupaten Pati Tahun Anggaran 2022 diubah, sehingga menjadi sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini.

Pasal II

Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 25 Januari 2022

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, Ttd.

TB. HAERU RAHAYU Salinan sesuai dengan aslinya

Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

(4)

LAMPIRAN I

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 37 TAHUN 2022

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 284 TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBANGUNAN KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA NILA SALIN DI KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2022

1. Ketentuan Lampiran I Bab I, Bab II huruf B dan huruf C, Bab III, dan Bab IV huruf C diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Pati merupakan sentra produksi budidaya Nila Salin di Indonesia yang ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai kampung nila salin berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 64 Tahun 2021 tentang Kampung Perikanan Budidaya.

Kegiatan pengembangan kampung nila salin adalah satu dari tiga program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia pada periode Tahun 2021-2024.

Pengembangan kampung kampung ini ditargetkan membantu pemenuhan kebutuhan nutrisi masyarakat harian, mengurangi stunting, dan meningkatkan perekonomian.

Dalam rangka mendukung kegiatan pengembangan kampung Nila Salin di Kabupaten Pati Tahun Anggaran 2022, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya berencana menyalurkan bantuan pemerintah berupa (a) rehabilitasi sarana prasarana unit pembenihan rakyat (UPR); (b) rehabilitasi saluran tambak;

(c) kincir; (d) sarana pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan; (e) mesin pembuat pakan ikan dan bahan baku pakan serta (f) pompa air.

B. Tujuan

1. Pembangunan Kampung Perikanan Budidaya Nila Salin

Tujuan pelaksanaan pembangunan kampung perikanan budidaya nila salin di Kabupaten Pati ini adalah untuk:

(5)

a. mendorong peningkatan produksi dan produktifitas budidaya ikan nila salin serta pendapatan masyarakat pembudidaya ikan; dan

b. meningkatkan efisiensi usaha budidaya ikan nila salin melalui penyediaan prasarana dan sarana produksi di kampung budidaya ikan nila salin.

Sasaran pembangunan kampung perikanan budidaya nila salin ini adalah berkembangnya kawasan ekonomi perikanan di Kabupaten Pati sebagai pusat pertumbuhan ekonomi lokal.

Indikator keberhasilan pembangunan kampung perikanan budidaya nila salin di Kabupaten Pati ini adalah terwujudnya pembangunan kampung perikanan budidaya nila salin dan meningkatnya produksi dan produktivitas nila salin di Kabuaten Pati.

2. Bantuan Pemerintah Kampung Perikanan Budidaya

Tujuan pemberian bantuan pemerintah kampung perikanan budidaya nila salin di Kabupaten Pati adalah tersalurkannya bantuan (a) rehabilitasi sarana prasarana unit pembenihan rakyat (UPR) sebanyak 4 (empat) paket; (b) rehabilitasi saluran tambak sebanyak 13 paket; (c) kincir sebanyak 140 unit; (d) sarana pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan sebanyak 1 paket; (e) mesin pembuat pakan ikan dan bahan baku pakan sebanyak 6 paket, serta (f) pompa air 6 inchi sebanyak 10 unit dan 4 inchi sebanyak 10 unit.

Sasaran dari kegiatan ini adalah kelompok pendeder dan pembudidaya nila salin yang memenuhi persyaratan.

Indikator Keberhasilan Bantuan yaitu tersalurkannya bantuan sarana dan prasarana di Kabupaten Pati.

C. Pengertian

Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan:

1. Kampung perikanan budidaya adalah suatu kawasan yang berbasis komoditas unggulan dan/atau komoditas lokal dengan menyinergikan berbagai potensi untuk mendorong berkembangnya usaha pembudidayaan ikan yang berdaya saing dan berkelanjutan, menjaga kelestarian sumber daya

(6)

ikan, serta digerakkan oleh masyarakat, sehingga mampu menjamin produksi yang kontinu dan terjadwal.

2. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat, atau lembaga pemerintah/non pemerintah.

3. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya adalah unit kerja eselon I pada Kementerian Kelautan dan Perikanan yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan di bidang pengelolaan perikanan budidaya.

4. Pembudi Daya Ikan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan pembudidayaan ikan.

5. Kelompok Masyarakat adalah kumpulan orang yang terorganisasi yang mempunyai pengurus dan aturan-aturan dalam organisasi kelompok yang secara langsung melakukan kegiatan dalam suatu usaha bersama di bidang kelautan dan perikanan.

6. Masyarakat Hukum Adat adalah sekelompok orang yang secara turun temurun bermukim diwilayah geografis tertentu di Negara Kesatuan Republik Indonesia karena adanya ikatan pada asal usul leluhur, hubungan yang kuat dengan tanah, wilayah, sumberdaya alam, memliki pranata pemerintahan adat, dan tatanan hukum adat di wilayah adatnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

7. Lembaga Swadaya Masyarakat adalah organisasi atau lembaga yang dibentuk oleh masyarakat negara Indonesia secara sukarela atas kehendak sendiri dan berminat serta bergerak di bidang kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh organisasi/lembaga sebagai wujud pastisipasi masyarakat dalam upaya mendorong demokratisasi dan keadilan sosial, penegakan supremasi dan kepastian hukum, serta peningkatan kesejahteraan sosial yang menitikberatkan pada pengabdian secara swadaya.

8. Lembaga Pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan atau belajar mengajar yang dilakukan dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku individu menuju ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar.

9. Lembaga Keagamaan adalah kelompok masyarakat yang mempunyai sistem keyakinan dan sarana untuk mempraktikan keagamaan dalam masyarakat yang telah

(7)

dirumuskan untuk mengatur kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara oleh umat beragama.

10. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari Menteri Kelautan dan Perikanan untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Kelautan dan Perikanan.

11. Kuasa Pengguna Barang yang selanjutnya disingkat KPB adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik Direktorat Jenderal/Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Serang.

12. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh Menteri/KPA untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

13. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang selanjutnya disebut Direktorat Jenderal adalah unit kerja eselon I pada Kementerian Kelautan dan Perikanan yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan di bidang pengelolaan perikanan budidaya.

14. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT DJPB adalah UPT lingkup Direktorat Jenderal.

15. Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Serang adalah Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang mempunyai tugas melaksanakan pengujian hama dan penyakit ikan, obat ikan, residu, pakan ikan, dan lingkungan perikanan budidaya.

16. Dinas Provinsi adalah satuan kerja perangkat daerah di Provinsi yang membidangi urusan perikanan.

17. Dinas Kabupaten/Kota adalah satuan kerja perangkat daerah di Kabupaten/Kota yang membidangi urusan perikanan.

18. Kepala Dinas adalah kepala satuan kerja perangkat daerah di Provinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi urusan perikanan.

19. Kelompok Kerja Pusat adalah tim pelaksana kegiatan bantuan pompa air di tingkat pusat termasuk UPT dan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya.

20. Tim Teknis Kabupaten/Kota adalah tim pelaksana kegiatan bantuan pompa air di tingkat Kabupaten/Kota dan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya.

(8)

21. Penyuluh Perikanan adalah Penyuluh Perikanan Pegawai Aparatur Sipil Negara dan Penyuluh Perikanan Bantu.

22. Rehabilitasi Saluran Tambak adalah kegiatan pengelola irigasi tambak mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan kegiatan, meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan rehabilitasi, dan operasional pemeliharaan untuk meningkatkan fungsinya.

23. Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang kegiatan perikanan budidaya.

24. Jaringan Irigasi adalah saluran dan bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk pengaturan air irigasi mulai dari penyediaan, pengambilan, pembagian pemberian dan penggunaannya.

25. Padat Karya adalah pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi saluran tambak yang menggunakan tenaga manusia, termasuk masyarakat sekitar di luar anggota Pokdakan.

26. Pemeliharaan adalah proses perawatan rutin dan perbaikan kecil/ringan agar sarana dan prasarana tetap berfungsi secara optimal.

27. Biaya operasional adalah pembiayaan atas penggunaan sarana dan prasarana yang antara lain mencakup biaya listrik, teknisi, kerusakan besar, dan lain-lain.

28. Bahan Baku Pakan Ikan adalah sumber bahan yang berasal dari nabati maupun hewani yang telah diolah dan dipergunakan sebagai komposisi Pakan Ikan buatan.

29. Pakan Ikan adalah bahan makanan tunggal atau campuran baik yang diolah maupun tidak yang diberikan pada ikan untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, pemulihan, dan berkembang biak baik berupa Pakan Ikan alami atau Pakan Ikan buatan.

30. Pakan Ikan Mandiri adalah pakan yang dihasilkan melalui kegiatan memproduksi Pakan Ikan secara mandiri dengan memanfaatkan bahan baku lokal yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat.

(9)

BAB II

KONSEPSI PEMBANGUNAN KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA

B. Kegiatan di Kampung Perikanan Budidaya Nila Salin

Untuk tercapainya tujuan pembangunan kampung perikanan budidaya nila salin maka dilakukan beberapa kegiatan di tahun anggaran 2022 sebagai berikut:

1. Rehabilitasi saluran tambak yang dilaksanakan secara swakelola (padat karya) oleh kelompok pembudidaya ikan;

2. Penyaluran bantuan sarana dan prasarana budidaya nila salin kepada Pembudidaya Ikan, meliputi rehabilitasi sarana dan prasarana unit pembenihan rakyat nila salin, kincir, mesin pembuat pakan ikan dan bahan baku pakan, pompa air, dan sarana Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan.

3. Pembinaan dan pendampingan teknis perikanan budidaya.

C. Kampung Nila Salin

Luas tambak Kabupaten Pati sebesar 10.557,93 Ha dengan komoditas yang dikembangkan yaitu Udang, Bandeng, dan Nila Salin. Budidaya ikan nila salin mulai dikembangkan Tahun 2014 di Kecamatan Tayu dengan memanfaatkan lahan-lahan idle tambak udang.

Pengembangan kampung perikanan budidaya nila salin di Pati, Jawa Tengah, berlokasi di 8 Desa Kecamatan Tayu dengan luas potensi sebesar 1.187,17 Ha dan luas eksisting sebesar 818 Ha, terdiri dari 717 petak dengan jumlah pembudidaya nila salin sebanyak 1.125 RTP. Pada Tahun 2020, produksi budidaya nila salin di Kabupaten Pati mencapai 3.947,93 Ton dengan nilai produksi sebesar Rp 78,958 Milyar. Produktivitas budidaya nila salin saat ini berkisar 3-4 ton/siklus. Pengelolaan tambak nila salin di Kabupaten Pati menggunakan teknologi tradisional dengan waktu pemeliharaan selama 3-4 bulan. Kampung perikanan budidaya nila salin akan dikembangkan di Kecamatan Margoyoso, Kecamatan Dukuhseti dan Kecamatan lainnya di Kabupaten Pati.

Pembudidaya Kabupaten Pati belum dapat memproduksi benih ikan nila salin secara mandiri. Benih ikan yang digunakan

(10)

selama ini adalah benih ikan nila dari budidaya air tawar yang berasal dari luar Kabupaten Pati. Benih tersebut diaklimatisasi sampai salinitas yang dibutuhkan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Aklimatisasi dilakukan secara bertahap yaitu sebanyak 5 ppt/hari. Benih ikan nila salin yang diperoleh dari proses aklimatisasi hanya 30 % saja yang hidup.

Pembudidaya Kabupaten Pati berhasil membudidayakan ikan nila di tambak dengan salinitas sampai dengan 20 ppt dengan tingkat kelangsungan hidup di bawah 50 %.

Permasalahan jaringan irigasi juga telah menjadi isu utama di Kawasan Nila Salin. Ada beberapa lokasi saluran irigasi yang mengalami luapan saluran air pada masa musim penghujan dan air laut pasang, yaitu di Desa Dororejo, Desa Keboromo, dan Desa Margomulyo. Selain itu, luapan air juga dipengaruhi oleh tingginya sedimentasi. Terbatasnya pemahaman manajemen dan cara budidaya ikan yang baik berdampak pada rendahnya produktivitas budidaya ikan nila salin.

Dalam rangka meningkatkan efisiensi proses produksi budidaya ikan nila salin, Pemerintah perlu memberikan dukungan melalui 2 strategi, yaitu: (1) strategi penyiapan rencana penyediaan sarana prasarana budidaya bagi kebutuhan masyarakat pembudidaya ikan, dan (2) strategi pendampingan teknis rencana produksi budidaya ikan nila salin yang berkelanjutan

Strategi penyiapan rencana penyediaan sarana prasarana budidaya bagi kebutuhan masyarakat pembudidaya ikan diprioritaskan untuk mengatasi aspek kelemahan yang teridentifikasi yaitu: (1) perbaikan prasarana budidaya terutama untuk saluran irigasi tambak, (2) peningkatan kemampuan teknis pembudidaya ikan agar dapat memperbaikan produktivitas tambaknya terutama untuk meningkatkan daya hidup ikan yang dibudidayakan, (3) penyediaan benih ikan nila yang bermutu untuk kebutuhan pembudidaya ikan dengan harga yang terjangkau, (4) penyediaan kincir, (5) penyediaan pompa air, (6) penyediaan pakan ikan yang menguntungkan bagi pembudidaya ikan, dan (7) penyediaan sarana pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan.

(11)

Strategi penyiapan dan pendampingan teknis rencana produksi budidaya ikan nila salin yang berkelanjutan disiapkan agar pembudidaya dapat memproduksi ikan nila salin pada kondisi yang paling menguntungkan sesuai dengan ketersediaan sarana produksi yang ada dan kesesuaian dengan rencana pemanfaatan hasil produksi budidaya. Pendampingan teknis ini dapat dilaksanakan oleh Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara dan Penyuluh Perikanan.

(12)

BAB III

PEMBERI, BENTUK, RINCIAN JUMLAH, PERSYARATAN PENERIMA, TATA KELOLA PEMBAYARAN DANA, DAN PENYALURAN DANA

BANTUAN PEMERINTAH A. Pemberi Bantuan Pemerintah

Unit kerja lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang menyalurkan bantuan untuk pengembangan kampung nila salin di Kabupaten Pati pada Tahun 2022 sebagai berikut:

1. Direktorat Perbenihan;

2. Direktorat Kawasan dan Kesehatan Ikan;

3. Direktorat Pakan dan Obat Ikan;

4. Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya; dan

5. Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Serang.

B. Bentuk dan Rincian Jumlah Bantuan Pemerintah

Bentuk dan rincian Bantuan Pemerintah dalam rangka mendukung kampung nila salin di Kabupaten Pati akan diberikan kepada penerima bantuan yang memenuhi persyaratan penerima bantuan dengan rincian sebagaimana tercantum pada Tabel 1.

Tabel 1. Bentuk dan Rincian Bantuan Pemerintah

No. Jenis Bantuan Volume Satuan Pemberi Bantuan Pemerintah 1. Rehabilitasi sarana

prasarana Unit Pembenihan Rakyat (UPR)

4 Paket Direktorat Perbenihan

2. Rehabilitasi saluran

tambak 13 Paket Direktorat

Kawasan dan Kesehatan Ikan

3. Kincir 140 Unit Direktorat

Kawasan dan Kesehatan Ikan 4. Sarana pengelolaan

kesehatan ikan dan lingkungan

1 Paket Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan

Serang

5. Pompa air 4 inchi 10 Unit Direktorat Produksi dan Usaha

Budidaya Pompa air 6 inchi 10 Unit

(13)

No. Jenis Bantuan Volume Satuan Pemberi Bantuan Pemerintah 6. Mesin pembuat

pakan ikan dan bahan baku pakan

6 Paket Direktorat Pakan dan Obat Ikan

Spesifikasi Bantuan Pemerintah:

1. Bantuan Rehabilitasi Sarana Prasarana Unit Pembenihan Rakyat (UPR)

Jenis bantuan rehabilitasi sarana prasarana Unit Pembenihan Rakyat diberikan dalam bentuk barang dengan spesifikasi sebagaimana tercantum pada Tabel 2.

Tabel 2. Spesifikasi Teknis dan Gambar Bantuan No Nama Barang dan

Spesifikasi

Gambar

(Gambar merupakan illustrasi) 1. Induk Nila:

- Jenis Nila Merah;

- 1 paket terdiri dari 300 ekor betina dan 100 ekor jantan;

- Berat per ekor di atas 250 gram; dan - memiliki Surat

Keterangan Asal.

2. Pakan Induk dan Pakan Benih

 Pakan Induk:

- Terapung;

- Butiran 2 - 3 mm;

dan

- Kandungan

protein min 30 %.

 Pakan benih 1:

- Protein min 38%;

dan

- ukuran tepung 0.4 - 0.7 mm.

 Pakan benih 2:

- Protein min 38%;

dan

- ukuran crumble min 1 mm.

Pakan Induk

Pakan Benih 1

Pakan Benih 2

(14)

No Nama Barang dan Spesifikasi

Gambar

(Gambar merupakan illustrasi) 3. Pompa

Pompa Air Sumur Air Dalam (Sumber Air Tawar)

- Sentrifugal;

- pipa 2 inchi;

- 1 phase;

- 750 L/min".

Pompa Sedot (aplikasi untuk di di irigasi dan tambak)

- Output 3 inch;

- mesin penggerak diesel 8.5 HP.

Pompa Air Celup (Aplikasi untuk di Tambak)

- 1.200 L/menit;

- Ukuran motor 3HP;

- Fase (Phase) 1 Tahap.

Pompa Alkon Mesin Bensin

- Diameter Hisap dan Buang 3 Inch.

- Kapasitas Maksimum 1.100L/min;

- Desain Full frame.

Model Pompa Air Sumur Air Dalam

Model Pompa Sedot

Model Pompa Air Celup

Model Pompa Alkon Mesin Bensin

4. Jaring (untuk pagar keliling)

- Jaring hitam,;

- Per roll ukuran 1,2 m x 100 m, benang

double tebal

5. Hapa

- Hapa Sortir ukuran 2 x 3 x 0.5 m, 1 x 3 x 0.5 m

- Hapa Sortir ukuran 1 x 4 x 0.5 m

(15)

No Nama Barang dan Spesifikasi

Gambar

(Gambar merupakan illustrasi) 6. Seser

Gagang besi, kain setrimin halus 40cm

7. Tabung Oksigen Tabung Baru Oksigen 6m3 + Isi Gas Oksigen

8. Ember Sortir

- ukuran saringan 2-3 - ukuran saringan 3-5 - ukuran saringan 4-6 - ukuran saringan 6-8

9. Bak Fiber Bundar Diameter 3m, tinggi minimal 1 m

10. Alat tes kualitas air Mengukur pH,

Conductivity, Salinity, TDS, Temperature dan DO

Alat tes Chlorine, Nitrite, Nitrate

(16)

No Nama Barang dan Spesifikasi

Gambar

(Gambar merupakan illustrasi)

11. Aerator dan selang

12. Pipa Paralon

(ukuran 0,5 inchi dan 2,5 Inchi, Type AW)

13. Obat dan Vitamin

Probiotik dan Vitamin E Induk Ikan

14. Peralatan Pendukung Lainnya

2. Rehabilitasi Saluran Tambak

Jenis bantuan rehabilitasi saluran tambak, diberikan dalam bentuk barang dengan spesifikasi saluran irigasi tambak tersier yang masih bisa dikerjakan secara manual dan pembangunan atau rehabilitasi bangunan silang **):

a. gorong-gorong;

(17)

b. tanggul penahan tanah, bangunan pembagi air; dan c. jembatan

Keterangan : **) Kegiatan Penunjang jika diperlukan

3. Bantuan kincir

Kincir merupakan sarana budidaya perikanan beserta kelengkapannya yang berguna untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air. Jenis bantuan kincir diberikan dalam bentuk barang dengan spesifikasi kincir 1 phase beserta kelengkapannya.

Gambar 1. Model Kincir (Ilustrasi)

4. Bantuan Sarana Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan

Sarana pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan digunakan untuk pengujian kualitas air dan penyakit ikan secara insitu dan eksitu. Jenis bantuan sarana pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan diberikan dalam bentuk barang dengan spesifikasi sebagaimana tercantum pada Tabel 3.

Tabel 3. Spesifikasi Sarana Pengelolaan Kesehatan Ikan dan Lingkungan

Jenis Paket Bantuan Spesifikasi Barang Sarana pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan

1. DO meter portabel, mengukur DO dan suhu, digital

2. pH Meter portabel, mengukur pH digital 3. Refraktometer Portable, mengukur kadar garam

(khusus kampung budidaya pesisir dan air laut)

(18)

Jenis Paket Bantuan Spesifikasi Barang 4. Soil Tester mengukur pH dan kelembaban

tanah

5. Pompa Air

Pompa air merupakan sarana budidaya perikanan beserta kelengkapannya berupa selang yang digunakan untuk mengalirkan air. Jenis bantuan pompa air diberikan dalam bentuk barang yaitu pompa air 4 inchi dan/atau 6 inchi.

Gambar 2. Model Pompa Air (Ilustrasi)

6. Mesin Pembuat Pakan Ikan dan Bahan Baku Pakan

Jenis bantuan mesin pembuat pakan ikan dan bahan baku pakan diberikan dalam bentuk barang yaitu mesin pembuat pakan ikan dan bahan baku pakan, dengan spesifikasi, sebagai berikut:

a. Mesin pembuat Pakan Ikan:

1) Mesin Penepung:

Spesifikasi: kapasitas minimal 200 kg/jam (dua ratus kilogram per jam) dan menggunakan mesin penggerak mesin diesel.

2) Mesin Pencetak Pakan Tenggelam:

Spesifikasi: kapasitas minimal 100 kg/jam (seratus kilogram per jam) untuk mata cetak 3 mm (tiga milimeter) atau minimal 200 kg/jam (dua ratus kilogram per jam) untuk mata cetak 5 mm (lima milimeter) dan menggunakan mesin penggerak mesin diesel.

(19)

3) Mesin Pencetak Pakan Apung.

Spesifikasi: kapasitas minimal 30 kg/jam (tiga puluh kilogram per jam) untuk mata cetak 2 mm (dua milimeter) dan minimal 50 kg/jam (lima puluh kilogram per jam) untuk mata cetak 3 mm (tiga milimeter) dan menggunakan mesin penggerak mesin diesel.

b. Bahan Baku Pakan Ikan:

1) tepung ikan, dengan spesifikasi sesuai SNI 2715:2013:

a) kadar protein minimal 50% (lima puluh persen);

b) kadar abu maksimal 30% (tiga puluh persen);

c) kadar air maksimal 12% (dua belas persen);

d) berbau khas tepung ikan; dan e) tidak berjamur/busuk.

2) bungkil kedelai, dengan spesifikasi sesuai SNI 4227:2013:

a) kadar protein minimal 42% (empat puluh dua persen);

b) kadar air maksimal 13% (tiga belas persen); dan c) tidak berjamur/busuk.

3) vitamin premiks, dengan spesifikasi: terdaftar di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

4) minyak ikan, dengan spesifikasi: terdaftar di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Toleransi hasil pengujian analisis proksimat Bahan Baku Pakan Ikan yang diperbolehkan adalah ± 2%

(kurang lebih dua persen). Nilai toleransi ini didasarkan pada perbedaan metode pengujian, teknisi laboratorium, dan peralatan yang dapat menyebabkan perbedaan hasil pengujian.

(20)

Gambar 3. Mesin Pembuat Pakan Ikan dan Bahan Baku

C. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah 1. Persyaratan Administrasi

Calon penerima bantuan rehabilitasi sarana prasarana unit pembenihan rakyat (UPR), Rehabilitasi Saluran Tambak, kincir, pompa air, mesin pembuat pakan ikan dan Bahan Baku Pakan, dan sarana pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan meliputi :

a. berbadan hukum atau telah terdaftar di Dinas;

b. terdaftar di laman satu data;

c. memiliki identitas yang legal, alamat jelas, dan dapat dihubungi;

d. Kepengurusan (ketua, sekretaris dan bendahara) bukan kepala desa/lurah dan perangkat desa/kelurahan, Aparatur Sipil Negara (ASN)/Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Tentara Nasional Indonesia (TNI)/Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI)/anggota legislatif dan penyuluh/PPB;

e. jumlah anggota kelompok bantuan minimal 10 (sepuluh) orang;

f. tidak menerima bantuan sejenis pada tahun yang sama melalui DAK atau instansi lainnya;

g. memiliki sarana komunikasi berupa smartphone;

h. sudah melakukan kegiatan di bidang perikanan;

(21)

i. selain persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan h, untuk bantuan rehabilitasi sarana prasarana unit pembenihan rakyat (UPR), memenuhi persyaratan:

1) sedang atau pernah melakukan kegiatan usaha di bidang perbenihan;

2) memiliki lahan untuk kegiatan pembenihan;

3) bersedia menjual produksi benih yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan benih di wilayah sekitarnya; dan

4) bersedia menjalankan prinsip – prinsip CPIB.

j. selain persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan h, untuk bantuan Rehabilitasi Saluran Tambak, memenuhi persyaratan:

1) memiliki/mengelola tambak pada wilayah kegiatan rehabilitasi saluran tambak; dan

2) memiliki rekening yang masih aktif atas nama Pokdakan yang ditandatangani oleh ketua dan bendahara.

k. selain persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan h, untuk bantuan mesin pembuat pakan ikan dan Bahan Baku Pakan, memenuhi persyaratan:

1) telah memahami dan akan melaksanakan kegiatan pembuatan Pakan Ikan;

2) menyediakan tempat produksi yang dikuasai secara legal dan sah yang dibuktikan dengan surat pernyataan dan/atau surat kepemilikan; dan

3) untuk calon penerima bantuan mesin pembuat pakan ikan yaitu kelompok yang sudah memproduksi Pakan Ikan dan memiliki sumber daya manusia dengan pengetahuan dan keterampilan tentang operasional mesin, serta pembuatan Pakan Ikan.

l. selain persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan h, untuk bantuan sarana pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan, memenuhi persyaratan:

1) menyediakan SDM yang akan mengoperasionalkan peralatan yang diterima; dan

(22)

2) menyediakan anggaran operasional dan pemeliharaan.

2. Persyaratan Lokasi

Calon lokasi penerima bantuan rehabilitasi sarana prasarana unit pembenihan rakyat (UPR), Rehabilitasi Saluran Tambak, kincir, pompa air, dan mesin pembuat pakan ikan dan Bahan Baku Pakan dan Sarana pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan meliputi:

a. peruntukan lahan untuk pembudidayaan ikan;

b. lahan bebas sengketa/masalah hukum dan disetujui oleh pemilik lahan (tidak ada biaya ganti rugi);

c. status kepemilikan lahan jelas (clear and clean) yang dibuktikan dengan dokumen yang berlaku dan mempunyai kekuatan hukum (sertifikat/ bukti kepemilikan/ bukti sewa/ bukti hak guna pakai);

d. bukan lokasi penerima bantuan pemerintah yang sama melalui DAK atau institusi lain pada tahun yang sama;

e. lokasi bebas banjir dan cemaran;

f. memiliki sumber air, aksesibilitas transportasi dan komunikasi;

g. selain persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan f, untuk bantuan Rehabilitasi Saluran Tambak, memenuhi persyaratan:

1) kondisi saluran irigasi perikanan membutuhkan rehabilitasi dan bangunan silang yang belum pernah mendapatkan bantuan sejenis dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan

2) lokasi saluran irigasi penerima bantuan Rehabilitasi Saluran Tambak mempunyai lebar atas maksimal 6 meter.

h. selain persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan f, untuk bantuan kincir, memenuhi persyaratan:

1) lahan tambak sudah siap untuk penerapan teknologi tradisional plus dan/atau semi intensif dan/atau intensif; dan

2) tersedia sumber energi listrik di lokasi lahan tambak.

(23)

i. selain persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan f, untuk mesin pembuat pakan ikan dan Bahan Baku Pakan, memenuhi persyaratan memiliki akses pada sumber ketersediaan bahan baku (produsen/penjual bahan baku atau pasar) dan akses penunjang lainnya sesuai dengan kebutuhan kegiatan atau alat (bahan bakar atau listrik).

j. selain persyaratan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan f, untuk bantuan sarana pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan, memenuhi persyaratan menyediakan bangunan atau ruangan untuk penyimpanan bantuan.

D. Tata Kelola Bantuan Pemerintah

Organisasi pelaksana Bantuan Pemerintah Kampung Perikanan Budidaya Nila Salin Tahun Anggaran 2022 sebagai berikut:

1. Direktorat Jenderal/KPA mempunyai tugas:

a. menetapkan Petunjuk teknis pembangunan kampung perikanan budidaya nila salin di Kabupaten Pati Tahun Anggaran 2022;

b. menetapkan langkah-langkah strategis dalam rangka optimalisasi pelaksanaan program kegiatan;

c. menetapkan lokasi penerima Bantuan Pemerintah;

d. menerima usulan calon penerima Bantuan Pemerintah dan untuk penyaluran bantuan sarana pengelolaan Kesehatan ikan dan lingkungan diteruskan ke Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Serang Serang;

e. melakukan pembinaan kepada Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Serang untuk penyaluran bantuan saran pengelolaan Kesehatan ikan dan lingkungan;

f. mengesahkan penerima bantuan; dan

g. menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan.

(24)

2. Kuasa Pengguna Barang mempunyai tugas:

a. menyerahkan bantuan barang dan jasa kepada penerima bantuan sesuai Berita Acara Serah Terima (BAST); dan b. mengajukan pengusulan penghapusan Barang Milik

Negara (BMN) ke pengguna barang Kementerian Kelautan dan Perikanan.

3. PPK Direktorat/Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Serang mempunyai tugas:

a. menyusun rencana bantuan yang akan disalurkan;

b. melakukan sosialisasi kegiatan dan koordinasi dengan Dinas Provinsi Dan Dinas Kabupaten/Kota;

c. melakukan seleksi dan/atau verifikasi terhadap calon penerima Bantuan Pemerintah;

d. menetapkan calon penerima Bantuan Pemerintah dan disahkan oleh KPA di satker pelaksana kegiatan Bantuan Pemerintah;

e. melakukan pengadaan Bantuan Pemerintah berupa barang/jasa;

f. melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi pemanfaatan Bantuan Pemerintah yang telah disalurkan;

dan

g. menyusun laporan kegiatan penyaluran Bantuan Pemerintah.

Untuk penyaluran bantuan rehabilitasi saluran tambak, PPK Direktorat mempunyai tugas tambahan sebagai berikut:

a. menandatangani perjanjian kerja sama dengan Penerima Bantuan, kontrak kerja dengan Konsultan Manajemen dan Konsultan Teknis Rehabilitasi Saluran Tambak;

b. menerima usulan perubahan pekerjaan kegiatan Rehabilitasi Saluran Tambak (apabila ada);

c. memeriksa kelengkapan dokumen pencairan dana Penerima Bantuan dan Konsultan Manajemen untuk tahap I, II, dan III;

d. memeriksa kelengkapan dokumen laporan harian, mingguan, dan bulanan dari Penerima Bantuan dan Konsultan Manajemen; dan

(25)

e. memeriksa kelengkapan dokumen hasil pekerjaan Rehabilitasi Saluran Tambak.

4. Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas:

a. dapat membantu Dinas Provinsi atau Kabupaten/Kota dalam melakukan identifikasi calon lokasi dan calon penerima bantuan; dan

b. memberikan pendampingan dan bimbingan teknis perikanan budidaya kepada penerima bantuan

5. Dinas Provinsi mempunyai tugas:

a. melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal dan Dinas Kabupaten dalam rangka pelaksanaan penyaluran Bantuan Pemerintah; dan

b. melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi kepada penerima bantuan.

6. Dinas Kabupaten/Kota mempunyai tugas:

a. melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal dan Dinas Provinsi dalam rangka pelaksanaan penyaluran Bantuan Pemerintah

b. melakukan identifikasi calon penerima dan calon lokasi Bantuan Pemerintah sesuai kewenangan;

c. meneruskan usulan/proposal yang diterima kepada Direktorat Jenderal dan ditembuskan kepada Dinas Provinsi;

d. mendampingi PPK Direktorat/Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Serang melakukan verifikasi calon penerima bantuan dan pada saat serah terima bantuan;

e. melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi pemanfaatan Bantuan Pemerintah yang telah disalurkan;

f. memberikan peringatan tertulis kepada penerima Bantuan Pemerintah serta melaporkan kepada PPK Direktorat apabila penerima Bantuan Pemerintah tidak memenuhi kewajiban dan melanggar larangan;

g. menerima dan menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan ke PPK Direktorat/Balai Pengujian Kesehatan

(26)

Ikan dan Lingkungan Serang dan ditembuskan ke Dinas Provinsi; dan

h. menyampaikan laporan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan penyaluran Bantuan Pemerintah ke Direktorat Jenderal dan ditembuskan ke Dinas Provinsi.

7. Penyuluh Perikanan mempunyai tugas:

a. membantu Dinas Kabupaten melakukan identifikasi;

b. mendampingi calon penerima bantuan dalam penyusunan dokumen persyaratan administrasi, persyaratan teknis dan persyaratan lokasi;

c. menginput data calon penerima bantuan melalui laman www.satudata.kkp.go.id pada modul kusuka;

d. mendampingi penerima bantuan pada saat PPK Direktorat/Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Serang melakukan verifikasi calon penerima Bantuan Pemerintah bersama dengan Dinas Kabupaten/Kota dan/atau Dinas Provinsi;

e. mendampingi penerima bantuan membuat laporan pemanfaatan bantuan; dan

f. memberikan penyuluhan dan pendampingan teknis.

8. Penerima bantuan mempunyai tugas:

a. membuat dan mengusulkan proposal permohonan bantuan yang ditujukan kepada Direktur Jenderal/Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Serang dan disampaikan melalui Dinas Kabupaten;

b. membuat dan menandatangani seluruh dokumen yang dipersyaratkan sebagaimana pada lampiran petunjuk teknis ini;

c. melaksanakan dan memanfaatkan bantuan sesuai pakta integritas;

d. menyediakan biaya operasional dan pemeliharaan Bantuan Pemerintah;

e. menyediakan tempat untuk penyimpanan Bantuan Pemerintah;

f. membuat laporan pemanfaatan Bantuan Pemerintah kepada Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya setiap 6

(27)

(enam) bulan sekali selama 2 (dua) tahun sejak diterimanya bantuan secara lengkap dan ditembusan kepada PPK Direktorat dan Dinas Kabupaten setempat;

g. memberikan keterangan yang benar terhadap pengawas intern dan ekstern pemerintah; dan

h. menandatangani Berita Acara Serah Terima.

Untuk penyaluran bantuan Rehabilitasi Saluran Tambak, penerima bantuan mempunyai tugas tambahan sebagai berikut:

a. menetapkan tim penyelenggaraan swakelola yang terdiri dari tim persiapan, tim pelaksana, dan tim pengawas;

b. membuat surat pernyataan tanggung jawab mutlak, pakta integritas, surat pernyataan siap swakelola, surat pernyataan bebas sengketa dan surat pernyataan kesanggupan melaksanakan pemeliharaan hasil pekerjaan Rehabilitasi Saluran Tambak;

c. menandatangani kontrak kerja sama dengan PPK;

d. mengajukan pencairan dan rencana penggunaan anggaran tahap I (40%), tahap II (30%) dan tahap III (30%);

e. melaksanakan kegiatan Rehabilitasi Saluran Tambak;

f. mengusulkan perubahan pekerjaan kegiatan Rehabilitasi Saluran Tambak (apabila ada);

g. membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan yang dilengkapi dokumentasi;

h. mengajukan permohonan pembayaran sesuai tahapan (40%, 30%, dan 30%);

i. membuat laporan kemajuan pekerjaan fisik (30%, 60%, dan 100%) dan keuangan (40%, 70%, dan 100%);

j. membuat pembukuan kas pelaksanaan pekerjaan;

k. menyampaikan bukti pembelanjaan (tenaga kerja, bahan/material) kepada PPK;

l. memeriksa hasil pekerjaan Rehabilitasi Saluran Tambak bersama dan Konsultan Manajemen;

m. menyerahkan hasil pekerjaan ke PPK dan menerima hasil pekerjaan dari KPB; dan

n. memelihara hasil pekerjaan Rehabilitasi Saluran Tambak.

(28)

Untuk penyaluran bantuan Rehabilitasi Saluran Tambak, PPK dibantu dan menunjuk Konsultan Manajemen (KM) dan Konsultan Teknis.

a. Konsultan Manajemen (KM) Rehabilitasi Saluran Tambak, mempunyai tugas:

1) memeriksa metode pelaksanaan pekerjaan kegiatan Rehabilitasi Saluran Tambak dan membuat kaji ulang kondisi lapangan;

2) melakukan pengawasan dan pendampingan pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Saluran Tambak di lokasi;

3) melakukan validasi bukti pembelanjaan pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Saluran Tambak;

4) melakukan verifikasi dokumen dan kemajuan fisik tiap tahapan pekerjaan kegiatan Rehabilitasi Saluran Tambak;

5) menyetujui usulan perubahan pekerjaan kegiatan Rehabilitasi Saluran Tambak (apabila ada);

6) memverifikasi laporan mingguan dan bulanan yang dibuat oleh Pokdakan

7) memeriksa laporan kegiatan Rehabilitasi Saluran Tambak yang dibuat oleh penerima bantuan;

8) membuat laporan harian, mingguan, bulanan, dan laporan akhir yang dilengkapi dokumentasi dan bukti pembelanjaan disampaikan kepada Direktorat Jenderal ditembuskan ke Dinas Kabupaten/Kota; dan 9) memeriksa hasil pekerjaan Rehabilitasi Saluran

Tambak bersama dengan penerima bantuan.

Konsultan Manajemen Rehabilitasi Saluran Tambak harus memenuhi persyaratan, yaitu:

a. minimal D3 Teknik Sipil;

b. bukan Aparatur Sipil Negara dan/atau TNI/POLRI;

c. memiliki pengalaman minimal 2 (dua) tahun dalam bidang pengawasan pekerjaan konstruksi;

d. mampu mengoperasikan komputer dan perangkat internet serta memiliki kemampuan administrasi dan pelaporan; dan

(29)

e. bersedia ditugaskan di lokasi kegiatan Rehabilitasi Saluran Tambak.

b. Konsultan Teknis Rehabilitasi Saluran Tambak mempunyai tugas:

1) memberikan saran teknis pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Saluran Tambak kepada PPK;

2) melakukan verifikasi teknis terhadap RAB dan gambar rencana Rehabilitasi Saluran Tambak;

3) memeriksa laporan mingguan dan laporan bulanan serta rencana penggunaan dana tiap tahapan Rehabilitasi Saluran Tambak; dan

4) membuat laporan hasil pelaksanaan pendampingan teknis pekerjaan Rehabilitasi Saluran Tambak.

Konsultan Teknis Rehabilitasi Saluran Tambak harus memenuhi persyaratan, yaitu:

a. minimal S1 Teknik Sipil;

b. bukan Aparatur Sipil Negara dan/atau TNI/POLRI;dan c. memiliki pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam

bidang pekerjaan konstruksi.

E. Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah 1. Sumber Pembiayaan

Sumber pembiayaan untuk kegiatan pengadaan Bantuan Pemerintah Kampung Nila Salin di Kabupaten Pati ini, yaitu APBN Tahun Anggaran 2022 Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya – Kementerian Kelautan dan Perikanan.

2. Mekanisme Usulan, Penetapan Calon Penerima, dan Penyaluran Bantuan Pemerintah.

a. Mekanisme usulan, penetapan calon penerima, dan penyaluran Bantuan Pemerintah rehabilitasi sarana prasarana unit pembenihan rakyat (UPR), kincir, sarana pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan, pompa air, dan bantuan mesin pembuat pakan ikan dan bahan baku pakan sebagaimana tercantum pada Gambar 4.

(30)

Gambar 4. Diagram Alur Mekanisme Usulan, Penetapan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah

Keterangan gambar:

1a : Calon penerima bantuan mengajukan usulan secara elektronik melalui laman www.satudata.kkp.go.id.

1b : Dalam hal calon penerima bantuan tidak dapat mengakses laman tersebut, maka calon penerima menyampaikan surat usulan bantuan kepada Direktur Jenderal Perikanan Budidaya/ Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Serang melalui Dinas Kabupaten/Kota.

1c : Surat usulan kemudian ditembuskan oleh Dinas Kabupaten/Kota kepada Dinas Provinsi.

1d : Dinas Kabupaten/Kota melakukan identifikasi calon penerima dan meneruskan ke Direktur Jenderal Perikanan Budidaya

1e : Hasil identifikasi di input ke dalam laman www.satudata.kkp.go.id melalui operator yang ditugaskan.

2 : Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya/Balai Pengujian Kesehatan Ikan dan Lingkungan Serang melalui verifikator yang ditugaskan melakukan seleksi dan verifikasi.

3 : Calon penerima yang memenuhi kriteria kemudian diusulkan kepada PPK untuk ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA.

1a

5c

5a 2 1b

1e KPB

5b 5d KPA

Direktorat/PPK/

BPKIL a. Seleksi; dan b. Verifikasi

PPK

Penyedia 3 4

laman

www.satudata.kkp.go.id

Identifikasi 1b

1b

Dirjen Perikanan Budidaya /BPKIL Serang

1d 1d Calon

Penerima Bantuan atau Penerima Bantuan

Dinas Provinsi 1c

Dinas

Kabupaten/Kota

(31)

4 : PPK melakukan kontrak pengadaan barang dengan Penyedia.

5a : Penyedia melaksanakan pengadaan barang sesuai kontrak dan menyalurkan bantuan langsung kepada penerima bantuan.

5b : PPK menyerahkan hasil pekerjaan kepada KPA.

5c : Serah terima barang dari KPA kepada KPB.

5d : Serah terima barang dari KPB kepada penerima bantuan.

b. Rehabilitasi Saluran Tambak

Mekanisme usulan, penetapan calon penerima, dan penyaluran Bantuan Pemerintah sebagaimana tercantum pada Gambar 5.

Gambar 5. Diagram Alur Mekanisme Usulan, Penetapan dan Penyaluran Bantuan Rehabilitasi Saluran Tambak

Keterangan gambar:

1 1a : Calon penerima bantuan mengajukan usulan secara elektronik melalui www.satudata.kkp.go.id.

1b : Dalam hal calon penerima tidak dapat mengakses laman tersebut, maka calon penerima menyampaikan surat usulan bantuan kepada Direktur Jenderal melalui Dinas Kabupaten/Kota.

1c : Surat usulan kemudian ditembuskan oleh Dinas Kabupaten/Kota kepada Direktur Jenderal dan Dinas Provinsi sebagai laporan.

5b

4 2 1c

1e KPB

5a 5c KPA

Direktorat c. Seleksi; dan

d. Verifikasi PPK (Direktur Kawasan dan Kesehatan Ikan) 3

laman

www.satudata.kkp.go.id

Identifikasi 1b

1b

Dirjen Perikanan Budidaya

1d 1d Calon

Penerima Bantuan atau Penerima Bantuan

Dinas Provinsi 1c

Dinas

Kabupaten/Kota

1a

(32)

1d : Dinas Kabupaten/Kota melakukan identifikasi

calon penerima bantuan dan

direkomndasikan/diusulkan ke Direktur Jenderal 1e : Hasil identifikasi input data ke dalam laman

www.satudata.kkp.go.id melalui operator yang ditugaskan.

2 : Direktur Jenderal melalui staf/verifikator yang ditugaskan melakukan seleksi dan verifikasi.

3 : Calon penerima bantuan yang memenuhi kriteria kemudian diusulkan kepada PPK untuk ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA.

4 : PPK melakukan kontrak kerja dengan Penerima Bantuan dan Penerima Bantuan menyerahkan hasil pekerjaan kepada PPK

5a : PPK menyerahkan hasil pekerjaan kepada KPA.

5b : Serah terima barang dari KPA kepada KPB.

5c : Serah terima barang dari KPB kepada Penerima Bantuan.

Serah terima hasil pekerjaan Rehabilitasi Saluran Tambak dari Pokdakan kepada PPK disertai dokumen sebagai berikut:

a. laporan penyelesaian pekerjaan (100%) diverifikasi oleh Konsultan Manajemen;

b. BA Penyelesaian Pekerjaan;

c. BA Pemeriksaan hasil pekerjaan;

d. dokumentasi pekerjaan;

e. buku kas; dan

f. bukti setor dana sisa ke Rekening Kas Negara (jika ada).

Pelaksanaan dan Pembayaran Kegiatan Rehabilitasi Saluran Tambak

a. Kegiatan utama dari Rehabilitasi Saluran Tambak adalah kegiatan rehabilitasi prasarana irigasi tambak yang harus dikerjakan secara manual, sedangkan kegiatan penunjangnya adalah persiapan dan administrasi kegiatan serta pembuatan bangunan silang seperti jembatan, gorong-gorong, dsb. Untuk kegiatan persiapan

(33)

dan administrasi maksimum sebesar 5% dari nilai paket dan untuk kegiatan bangunan silang diperbolehkan maksimum sebesar 20% dari nilai paket.

b. Pelaksanaan pembayaran kegiatan Rehabilitasi Saluran Tambak:

1) Direktorat memeriksa kelengkapan persyaratan pencairan dana yang diajukan oleh calon penerima bantuan;

2) PPK dapat melakukan penangguhan pencairan dana jika terdapat indikasi penyimpangan pelaksanaan kegiatan ataupun penggunaan dana di lapangan sampai dengan penyelesaian permasalahan dan apabila diperlukan PPK dapat meminta kepada APIP (Aparat Pengawasan Internal Pemerintah) untuk melakukan pengawasan;

3) Penyaluran dana kepada calon penerima bantuan dilakukan secara bertahap sesuai mekanisme pencairan dana. Pencairan dana kepada penerima bantuan dilakukan secara bertahap, dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Tahap I: 40% (empat puluh persen) dari keseluruhan dana apabila penerima bantuan telah siap melaksanakan Swakelola, dengan melampirkan:

1. dokumen kerja sama;

2. proposal;

3. fotokopi buku rekening bank atas nama penerima bantuan;

4. rencana penggunaan anggaran Tahap I;

5. berita acara penyelesaian Tahap I;

6. surat permohonan pembayaran;

7. berita acara pembayaran tahap I; dan 8. kuitansi pembayaran tahap I.

b) Tahap II: 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana apabila pekerjaan telah mencapai minimal 30% (tiga puluh persen), dengan melampirkan:

1. surat permohonan pembayaran tahap II

(34)

2. laporan kemajuan fisik yang disusun oleh penerima bantuan dan telah diverifikasi oleh Konsultan Manajemen;

3. berita acara penyelesaian pekerjaan sekurang- kurangnya 30%;

4. dokumentasi kemajuan pekerjaan;

5. laporan penggunaan dana yang dilengkapi dengan fotokopi bukti/nota pengeluaran dan absensi tenaga kerja;

6. laporan harian, mingguan, dan bulanan serta buku kas;

7. rencana penggunaan dana Tahap II sebesar 30% dari nilai kontrak diketahui dan Konsultan Manajemen;

8. kuitansi tanda terima tahap II yang ditandatangani ketua penerima bantuan ; dan 9. berita acara pembayaran tahap II.

c) Tahap III: 30% (tiga puluh persen) dari keseluruhan dana apabila pekerjaan telah mencapai minimal 60% (enam puluh persen), dengan melampirkan:

1. surat permohonan pembayaran tahap III

2. laporan kemajuan fisik yang disusun oleh penerima bantuan dan telah diverifikasi oleh Dinas Kabupaten/Kota dan diketahui oleh Konsultan Manajemen;

3. berita acara penyelesaian pekerjaan sekurang- kurangnya 60%;

4. dokumentasi kemajuan pekerjaan;

5. laporan penggunaan dana yang dilengkapi dengan fotokopi bukti/nota pengeluaran dan absensi tenaga kerja;

6. laporan harian, mingguan, dan bulanan serta buku kas;

7. rencana penggunaan dana Tahap III sebesar 30% dari nilai kontrak diketahui Dinas Kabupaten/Kota dan Konsultan Manajemen;

(35)

8. kuitansi tanda terima tahap III yang ditandatangani Ketua Penerima Bantuan; dan 9. berita acara pembayaran tahap III.

c. Prosedur pencairan dana Rehabilitasi Saluran Tambak sebagai berikut:

1) PPK melakukan proses penyaluran dana kepada penerima Bantuan sesuai dengan persyaratan dan kelengkapan dokumen yang telah ditetapkan;

2) pencairan dana Rehabilitasi Saluran Tambak dilakukan dengan mekanisme transfer langsung ke rekening penerima bantuan; dan

3) Surat Perintah Membayar (SPM-LS) diajukan ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) dengan mengacu persyaratan pencairan dana.

(36)

Adapun alur mekanisme pencairan dana Rehabilitasi Saluran Tambak sebagaimana tercantum pada Gambar 6.

Gambar 6. Mekanisme Pencairan Dana Rehabilitasi Saluran Tambak

PPK Dit. Kawasan dan Kesehatan Ikan

Kelengkapan :

1. surat permohonan pembayaran tahap I;

2. dokumen kerja sama;

3. proposal;

4. fotokopi buku rekening bank Pokdakan;

5. rencana penggunaan anggaran tahap I;

6. Berita Acara Pembayaran tahap I;

dan

7. Kuitansi pembayaran tahap I;

8. Berita acara penyelesaian tahap I.

PENCAIRAN TAHAP I

Penerima Bantuan

PPK Dit. Kawasan dan Kesehatan Ikan

Kelengkapan :

1. surat permohonan pembayaran tahap II;

2. laporan kemajuan fisik yang disusun oleh Pokdakan dan telah diverifikasi oleh Konsultan Manajemen;

3. Berita Acara

Penyelesaian Pekerjaan sekurang-kurangnya 30%;

4. dokumentasi kemajuan pekerjaan;

5. laporan penggunaan dana yang dilengkapi dengan fotokopi bukti/nota pengeluaran dan absensi tenaga kerja;

6. laporan harian, mingguan, dan bulanan serta buku kas;

7. rencana penggunaan dana tahap II sebesar 30% dari nilai kontrak diketahui Konsultan Manajemen;

8. kuitansi tanda terima

tahap II yang

ditandatangani Ketua Pokdakan; dan

9. Berita Acara Pembayaran tahap II.

PENCAIRAN TAHAP II

Penerima Bantuan

PPK Dit. Kawasan dan Kesehatan Ikan

Kelengkapan :

1. surat permohonan pembayaran tahap III;

2. laporan kemajuan fisik yang disusun oleh Pokdakan dan telah diverifikasi oleh Konsultan Manajemen;

3. Berita Acara Penyelesaian pekerjaan sekurang-kurangnya 60%;

4. dokumentasi kemajuan pekerjaan;

5. laporan penggunaan dana yang dilengkapi dengan fotokopi bukti/nota pengeluaran dan absensi tenaga kerja;

6. laporan harian, mingguan, dan bulanan serta buku kas;

7. rencana penggunaan dana tahap III sebesar 30% dari nilai kontrak diketahui Konsultan Manajemen;

8. kuitansi tanda terima tahap III yang ditandatangani Ketua Pokdakan; dan

9. Berita Acara Pembayaran tahap III.

PENCAIRAN TAHAP III

Penerima Bantuan

(37)

BAB IV

PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH, KETENTUAN PERPAJAKAN, SANKSI, DAN

PELAPORAN

C. Sanksi

Apabila berdasarkan pemantauan, evaluasi, dan/atau pemeriksaan oleh pejabat yang berwenang dalam pelaksanaan kegiatan penyaluran Bantuan Pemerintah ini, ditemukan bahwa penerima Bantuan Pemerintah terbukti sah melakukan kekeliruan atau kesalahan, antara lain:

1. tidak memanfaatkan dan mengelola bantuan secara maksimal sesuai usulannya, dalam jangka waktu 1 (satu) tahun setelah diserahterimakan;

2. menyalahgunakan pemanfaatan bantuan yang diterima yang bertentangan dengan ketentuan yang telah ditetapkan;

3. menghilangkan bantuan yang telah diterima dengan tidak dapat membuktikan Berita Acara Kehilangan oleh Kepolisian; dan/atau

4. memindahtangankan bantuan kepada orang lain tanpa persetujuan pemberian bantuan.

Untuk penyaluran bantuan rehabilitasi saluran tambak, sanksi diberikan kepada penerima bantuan yang terbukti melakukan kesalahan:

1. penyelesaian pekerjaan melebihi waktu batas akhir perjanjian kerja sama; dan

2. pekerjaan Rehabilitasi Saluran Tambak yang dilakukan tidak sesuai dengan perjanjian kerja sama.

Penerima Bantuan Pemerintah akan dikenakan sanksi antara lain:

1. bertanggung jawab secara hukum atas penyalahgunaan bantuan yang tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

2. pengalihan Bantuan Pemerintah dengan kondisi berfungsi kepada penerima bantuan lain yang memenuhi kriteria.

(38)

Pengalihan dilakukan oleh Dinas Kabupaten/Kota dengan tetap melakukan identifikasi, seleksi dan verifikasi kepada calon penerima yang baru serta dilengkapi dengan berita acara;

3. tidak diikutsertakan kembali dalam program sejenis yang dikelola lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan;

dan/atau

4. atas kekeliruan atau kesalahan dimaksud penerima bantuan dapat diberikan sanksi berupa teguran maupun administrasi.

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, Ttd.

TB HAERU RAHAYU

Salinan sesuai dengan aslinya

Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

(39)

LAMPIRAN II

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 37 TAHUN 2022

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA NOMOR 284 TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBANGUNAN KAMPUNG PERIKANAN BUDIDAYA NILA SALIN DI KABUPATEN PATI TAHUN ANGGARAN 2022

2. Ketentuan Lampiran II formulir huruf B, huruf E, huruf F diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut:

DAFTAR FORMULIR

KELENGKAPAN DOKUMEN ADMINISTRASI

NO FORMULIR KETERANGAN FORMULIR

B. REHABILITASI SALURAN TAMBAK

1. Formulir 2.1 Database penyimpanan dokumen Rehabilitasi Saluran Tambak

2. Formulir 2.2 Surat usulan lokasi dan penerima bantuan 3. Formulir 2.3 Identifikasi penerima bantuan

4. Formulir 2.4 Identifikasi lokasi Sasaran Rehabilitasi Saluran Tambak 5. Formulir 2.5 Format proposal kegiatan

6. Formulir 2.6 Data kelompok calon pelaksana Rehabilitasi Saluran Tambak

7. Formulir 2.7 SK Penetapan Tim penyelenggara swakelola 8. Formulir 2.8 Metode pelaksanaan pekerjaan

9. Formulir 2.9 Rencana Anggaran Biaya (RAB) 10. Formulir 2.10 Surat pendampingan

11. Formulir 2.11 Surat pernyataan tanggung jawab mutlak 12. Formulir 2.12 Surat pernyataan bebas sengketa

13. Formulir 2.13 Pakta integritas

14. Formulir 2.14 Surat pernyataan siap melaksanakan swakelola

15. Formulir 2.15 Surat pernyataan siap melaksanakan pemeliharaan saluran tambak

16. Formulir 2.16 Berita acara verifikasi calon penerima bantuan Rehabilitasi Saluran Tambak

17. Formulir 2.17 Permohonan pembayaran 18. Formulir 2.18 Berita acara pembayaran

(40)

NO FORMULIR KETERANGAN FORMULIR 19. Formulir 2.19 Kwitansi

20. Formulir 2.20 Berita acara kaji ulang

21. Formulir 2.21 Berita acara penyelesaian pekerjaan 22. Formulir 2.22 Laporan harian

23. Formulir 2.23 Laporan mingguan 24. Formulir 2.24 Laporan bulanan

26. Formulir 2.25 Berita acara penyelesaian pekerjaan Rehabilitasi Saluran Tambak

27. Formulir 2.26 Berita acara pemeriksaan hasil pekerjaan Rehabilitasi Saluran Tambak

28. Formulir 2.27 Berita acara serah terima pekerjaan (Penerima Bantuan-PPK)

29. Formulir 2.28 Berita acara serah terima pekerjaan (KPB –Penerima Bantuan)

E. BANTUAN POMPA AIR

1. Formulir 5.1 Surat Permohonan Bantuan Pemerintah 2. Formulir 5.2 Outline Proposal Bantuan Pemerintah 3. Formulir 5.3 Formulir Identifikasi dan Verifikasi Calon

Penerima Bantuan Pemerintah

4. Formulir 5.4 Berita Acara Hasil Identifikasi dan Verifikasi Calon Penerima Bantuan Pemerintah

5. Formulir 5.5 Surat Pengantar Hasil Identifikasi dan Verifikasi Calon Penerima Bantuan Pemerintah serta Usulan Dinas 6. Formulir 5.6 Surat Pernyataan Kesanggupan Kelompok Calon

Penerima Bantuan Pemerintah

7. Formulir 5.7 Surat Pernyataan Komitmen Dinas Kabupaten/Kota 8. Formulir 5.8 Berita Acara Hasil Validasi Calon Penerima Bantuan

Pemerintah

9. Formulir 5.9 Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan 10. Formulir 5.10 Berita Acara Serah Terima Penyedia ke PPK

11. Formulir 5.11 Berita Acara Serah Terima KPB ke Penerima Bantuan 12. Formulir 5.12 Laporan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah

F. BANTUAN MESIN PEMBUAT PAKAN DAN BAHAN BAKU PAKAN

1. Formulir 6.1 Surat Permohonan Bantuan Mesin Pembuat Pakan Ikan dan Bahan Baku Pakan Ikan Tahun Anggaran 2022

(41)

NO FORMULIR KETERANGAN FORMULIR

2. Formulir 6.2 Surat Pengantar Calon Penerima Bantuan Mesin Pembuat Pakan Ikan dan Bahan Baku Pakan Ikan Tahun Anggaran 2022

3. Formulir 6.3a Verifikasi Calon Penerima Bantuan Mesin Pembuat Pakan Ikan dan Bahan Baku Pakan Ikan Tahun Anggaran 2022

4. Formulir 6.3b Berita Acara Hasil Verifikasi Calon Penerima Mesin Pembuat Pakan Ikan dan Bahan Baku Pakan Ikan Tahun Anggaran 2022

5. Formulir 6.3c Surat Pernyataan Kesiapan dan Kesanggupan Calon Penerima Bantuan

6. Formulir 6.3d Data Ketersediaan Bahan Baku Pakan Ikan

7. Formulir 6.4 Surat Pernyataan Komitmen Kepala Dinas Kabupaten/Kota

8. Formulir 6.5 Pakta Integritas

9. Formulir 6.6 Evaluasi Hasil Verifikasi Calon Penerima Bantuan Mesin Pembuat Pakan Ikan dan Bahan Baku Pakan Ikan Tahun Anggaran 2022

10. Formulir 6.7a Berita Acara Pemeriksaan Barang (Mesin Pembuat Pakan Ikan)

11. Formulir 6.7b Berita Acara Pemeriksaan Barang (Bahan Baku Pakan Ikan)

12. Formulir 6.8a Berita Acara Serah Terima Barang

13. Formulir 6.8b Lampiran Berita Acara Serah Terima Barang 14. Formulir 6.9 Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan

15. Formulir 6.10 Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan 16. Formulir 6.11 Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan 17. Formulir 6.12 Laporan Semesteran Produksi Pakan Ikan

18. Formulir 6.13 Rekap Laporan Semesteran Produksi Pakan Ikan Penerima Bantuan

19. Formulir 6.14 Surat Teguran atau Peringatan 20. Formulir 6.15 Surat Pernyataan Ketidaksanggupan 21. Formulir 6.16 Berita Acara Pengalihan Barang

DIREKTUR JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA, Ttd.

TB HAERU RAHAYU

Salinan sesuai dengan aslinya

Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya

(42)

B. REHABILITASI SALURAN TAMBAK

Formulir 2.1

Database Penyimpanan Dokumen Rehabilitasi Saluran Tambak untuk Kampung Nila Salin di Kabupaten Pati Tahun Anggaran 2022

No. Dokumen Kelengkapan Keterangan

1 Surat Usulan: Calon Lokasi dan Calon Penerima Bantuan

2 Proposal Kegiatan Rehabilitasi Saluran

Tambak: POKDAKAN

- Gambaran Umum Lokasi

- Profil Calon Penerima Bantuan - Metode pelaksanaan pekerjaan - RAB

- Sketsa/Gambar Teknis Lokasi - Jadwal Rencana Kerja

- Pakta Integritas

- Surat Pernyataan Siap Melaksanakan Swakelola

- Surat Pernyataan Bebas Sengketa

- Surat Pernyataan Siap Melaksanakan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

3 Surat Pernyataan Pendampingan Dinas Kabupaten 4 Surat Pernyataan Tanggung Jawab

Mutlak Dinas Kabupaten

5 Identifikasi calon lokasi dan calon

penerima bantuan Dinas Kabupaten

6 Verifikasi CP/CL kegiatan Rehabilitasi

Saluran Tambakdi Kab./Kota Tim Ditjen

Perikanan Budidaya 7 SK Penetapan Lokasi dan Penerima

Bantuan Ditjen Perikanan

Budidaya 8 Perjanjian Kerja Sama POKDAKAN dan

Kontrak Konsultan Manajemen

PPK

9 SPMK Konsultan Manajemen PPK

10 PembayaranPembayaran Tahap I : POKDAKAN

- Surat Permohonan Pembayaran Tahap I (40%)

- Berita Acara Pembayaran Tahap I - Kwitansi Pembayaran Tahap I - Proposal

- Fotokopi buku rekening bank POKDAKAN

- Rencana penggunaan dana 40%

- Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP)

(43)

No. Dokumen Kelengkapan Keterangan

11 Pembayaran Tahap II: POKDAKAN

- Surat Permohonan Pembayaran Tahap II (30%)

- Berita Acara Pembayaran Tahap II - Kuitansi Pembayaran Tahap II

- BA Penyelesaian Pekerjaan sekurang- kurangnya 30%

- laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan sekurang-kurangnya 30%.

- Dokumentasi kemajuan pekerjaan (sekurang- kurangnya 30%)

- Laporan dana penggunaan dana tahap I, dilengkapi dengan: fotokopi bukti/nota pengeluaran, fotokopi absensi para pekerja dan buku kas.

- Rencana penggunaan dana Tahap II sebesar 30% dari nilai kontrak;

12 Pembayaran Tahap III : POKDAKAN

- Surat Permohonan Pembayaran Tahap III (30%)

- Berita Acara Pembayaran Tahap III - Kwitansi Pembayaran Tahap III

- BA serah terima dan penyelesaian pekerjaan sekurang-kurangnya 60%

- laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan sekurang- kurangnya 60%.

- Dokumentasi kemajuan pekerjaan (sekurang- kurangnya 60%)

- Laporan dana penggunaan dana tahap II, dilengkapi dengan: fotokopi bukti/nota pengeluaran, fotokopi absensi para pekerja dan buku kas.

- Rencana penggunaan dana Tahap III sebesar 30% dari nilai kontrak

13 Penyampaian Laporan Pertanggung jawaban pelaksanaan Rehabilitasi Saluran Tambakdari POKDAKAN ke PPK, meliputi:

POKDAKAN

- Laporan Pekerjaan 100%/ Tahap III (laporan harian, laporan mingguan dan laporan bulanan).

- BA Penyelesaian Pekerjaan POKDAKAN

(44)

No. Dokumen Kelengkapan Keterangan - BA Pemeriksaan hasil pekerjaan

Rehabilitasi Saluran Tambak oleh Konsultan Manajemen dan POKDAKAN - BAST dari Ketua POKDAKAN kepada

PPK POKDAKAN

- Foto dan video Pekerjaan - Buku Kas Umum

- Bukti setor kerekening kas negara dalam hal terdapat sisa bantuan

14 - BAST Pekerjaaan Rehabilitasi Saluran

Tambak dari PPK ke KPA Ditjen Perikanan

Budidaya 15 BAST Pekerjaaan Rehabilitasi Saluran

Tambak dari KPA ke KPB Ditjen Perikanan

Budidaya 16 BAST Pekerjaaan Rehabilitasi Saluran

Tambak dari KPB ke POKDAKAN Ditjen Perikanan Budidaya

Gambar

Tabel 2. Spesifikasi Teknis dan Gambar Bantuan  No  Nama Barang dan
Gambar 1. Model Kincir (Ilustrasi)
Gambar 2. Model Pompa Air (Ilustrasi)
Gambar 3. Mesin Pembuat Pakan Ikan dan Bahan Baku
+4

Referensi

Dokumen terkait

Petunjuk Teknis Bantuan Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian kepada Masyarakat (Litapdimas) Tahun Anggaran 2022 ini dibuat agar menjadi pedoman dan panduan

2) Menyusun petunjuk teknis Bantuan Sarana Ibadah Pendidikan Agama Islam pada Sekolah tahun 2022.. 3) Menerima dan melakukan seleksi terhadap proposal yang masuk. 4)

1. Anggaran Dana Bantuan Rehab Asrama Pesantren Penyelenggara Pendidikan Kesetaraan Tahun Anggaran 2022 dialokasikan dalam DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan

Jika Penerima bantuan tidak dapat mengoperasionalkan bantuan pemerintah sesuai dengan peruntukannya dalam waktu 3 (tiga) bulan akan diberikan sanksi teguran tertulis

Penerima bantuan pemerintah wajib menyampaikan laporan tertulis kegiatan pemanfaatan per 3 (tiga) bulan sekali (triwulan) atau sewaktu-waktu bila diminta, kepada

Menetapkan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Pasar Ikan Bersih Tahun 2021 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan sebagai pedoman bagi

(1) Pemberian Bantuan Pemerintah dilaksanakan berdasarkan permohonan yang dilakukan secara tertulis dari calon penerima Bantuan Pemerintah kepada satuan kerja

a. Perguruan Tinggi melakukan seleksi dan verifikasi calon penerima Program Bantuan UKT/SPP sesuai dengan persyaratan penerima Bantuan UKT/SPP. Perguruan Tinggi mengajukan usulan